KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1...

84
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET BOLAVOLI KARANG TARUNA CITRA (KTC) PAKANDANGAN SKRIPSI Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh OKTAVIAN WIJAYA 00959/2008 JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Transcript of KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1...

Page 1: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

1

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURANTERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET BOLAVOLI KARANG

TARUNA CITRA (KTC) PAKANDANGAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Oleh

OKTAVIAN WIJAYA00959/2008

JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGAFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2012

Page 2: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

2

Page 3: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

3

Page 4: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

4

Ucapan terima kasih yang tak terbendung buat:My parents (mama dan papa)

Mama……. Tiada yang dapat aku berikan padamu. Pengorbananmu tak mampu Aku membalasnya dan tak dapat

aku hitung satu persatu jerih payahmu sampai saat ini. Tempat aku berbagi, jika aku bahagia engkau tunjukan sinar wajahmu dengan senyuman manismu. Jika aku menangis , engkau yang

menghapus air mataku.Mama…….inilah selentingan jerih payahku selama ini yang

dapat aku persembahkan padamu mungkin ini belum sebanding dengan apa yang telah engkau berikan padaku. Tapi semoga

engkau bangga memiliki anak seperti jaya mama.Papa…….. memang jaya bukan anak yang patuh, Jaya selalu

membantah katamu papa Tapi ketahuilah pa…tidak hentinya aku mensyukuri atas perhatianmu padaku pa.. Jaya bangga memeliki

papa sepertimuMama… Papa… Jaya sangat menyayangimu

Semoga jaya tidak akan mengecewakan dan selalu berusaha membahagiakanmu seperti doa-doa yang selalu engkau panjatkan

kepada Allah.

My Brothers and sisterAndi…..

Akhirnya perjuanganmu berhasil setelah 3 kali ikut test dan kini dirimu telah menjadiperwira bangsa. Dirimu harus siap mybroo! Walaupun terbesit dalam hati kami sekeluargabahwa angkatan udara itu penuh resiko namun dirimu bisa meyakinkan kami. Semoga selama dalam pendidikan dirimu dilindungi Allah. Dirimu berjanji mendoakan ku

disana, dan sekarang doamu terkabulkan, jaya telah dapat menyelesaikan S1 dengan baik dan semoga jaya bisa melanjutkannya

…. Amiiiiin.Uni Wanti……

Uni…sekarang telah telah menjadi guru semoga uni disana selalu dilindungi Allah, mungkin pikiran uni sekarang masih terhalang karena mengurus pindah, kami disini selalu mendoakan uni semoga urasan uni

disana lancer….amiiiiin.

Page 5: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

5

Uni…dulu uni selalu mengingatkan jaya agar tidak lalai kuliyah, sekarang jaya telah dapat menyelesaikan S1 dengan baik berkat doa uni

dan semoga jaya dapat mel;anjutkannya…. AmiiiinAira…..

Adiak abang yang cantik, cerewet kini aira lah siswa kelas 2 sd model bertaraf internasional jan lah pamalaih,palala juo lai, rajin-rajin baraja

masak yo kalah lo lengking nyo samo abang. Bisuak aira harus tunjuakan ka abang bahwa aira bisalo juara kayak uni tu..tapi aira kajadi

Dokter ndak.??????????

My familyUniang, Inyiak jaya jadi Wisuda juni 2012. Uniang jo Inyiak

pai yo!Ma’jo Uncu dan Cetak…he…he… makasih atas bantuan dana

dan kiriman pulasa bergilirnya. Karena hp jay alai bapulasa taruih jadi lancer urusan jay manyalasaian skripsi ko.

Dosen Pembimbing dan pengujiTerima kasih buat dosen pembimbing (Roma Irawan, S.Pd.M.Pd dan Drs . Hermanzoni, M.Pd) yang telah

memberiakn bimbingan, dorongan, semangat, pemikiran dan pengarahan yang sangat berarti demi selesainya skripsi ini.

Seterusnya kepada tim penguji (Prof. Dr. Sayuti Syahara,M.S.AIFO, Drs Mqasrun, M.Kes.AIFO, dan Drs.H.Witarsyah) Serta dosen-dosen fakultas ilmu

keolahragaan yang telah mendidik dan memberiakan ilmu yang tidak aku dapatkan dari orang lain, Tanpa-tanpa mereka

aku bukan apa-apa….!!!

MY friendAjo awak nan paliang gagah alias ajo MUL , ajo Faiz, Mamam,

Katauk, Een, Abang, Tundin Taday, Welsa, Ovvi, Isil, Rahmi Rosli Serta teman-teman selokal Kepel C, Kawan-kawan Sapajuangan

yang indak mungkin rasonyo disabuik ciek2 tarimo kasih banyak atas semangat dan dorongannyo untuak awak

By: Oktavian Wijaya

Page 6: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

i

ABSTRAK

Oktavian Wijaya, 2012 : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelenturan Terhadap Kemampuan Smash Atlet Bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan

Masalah dalam Penelitian ini adalah rendah nya kemampuan Smash Atlet Bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh serta seberapa besar kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara bersama-sama terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

Jenis Penelitian ini adalah Korelasional. Populasi adalah Atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan yang berjumlah 20 Orang (putra). Sampel diambil dengan teknik total sampling, maka semua populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran Tes terhadap ketiga variabel tersebut. Variabel daya ledak otot tungkai menggunakan Tes Vertical Jump, Variabel kelenturan tubuh dengan menggunakan tes kelentukan (Flexiometer Test) dan Smash dengan menggunakan tes smash bolavoli. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan Korelasi Product moment.

Hasil analisis data menunjukan bahwa hipotesis pertama terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap smash bolavoli sebesar 22% dan hipotesis kedua terdapat kontribusi kelenturan terhadap smash sebesar 20%,sedangkan hipotesis ketiga terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara bersama-sama terhadap smash sebesar 39,69%.

Kata kunci : daya ledak otot tungkai dan kelenturan terhadap kemampuan smash

Page 7: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelenturan

Terhadap Kemampuan Smash Atlet Bolavoli Karang Taruna Citra (KTC)

Pakandangan”. Penulisan Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Di dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Drs. Arsil, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas

Negeri Padang.

2. Drs. Maidarman, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

3. Roma Irawan, S. Pd. M. Pd Selaku Pembimbing I dan Drs. Hermanzoni,

M.Pd, selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan,

dorongan, semangat, pemikiran dan pengarahan yang sangat berarti dalam

penulisan Skripsi ini.

4. Prof. Dr. Sayuti Syahara,M.S.AIFO, Drs. Masrun, M. Kes. AIFO, Dan

Drs.H.Witarsyah selaku penguji.

Page 8: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

iii

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang.

6. Buat teman-teman senasib seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang telah memberikan dorongan moril dalam menyelesaikan

Skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa

penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka pada kesempatan ini

penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan

Skripsi ini agar dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin yarobal alamin.

Padang, April 2012

Penulis

Page 9: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................

B. Indentifikasi Masalah .................................................................

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

D. Perumusan Masalah .....................................................................

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

F. Kegunaan Penelitian ....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakekat Perrmainan Bolavoli ......................................................

B. Hakekat Smash ............................................................................

C. Hakekat Daya Ledak Otot Tungkai .............................................

D. Hakekat Kelenturan .....................................................................

E. Kerangka Konseptual...................................................................

F. Hipotesis Penelitian ....................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................

B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

C. Populasi dan Sampel ...................................................................

D. Defenisi Operasional ...................................................................

E. Jenis dan Sumber Data ...............................................................

F. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

G. Teknik Analisis Data....................................................................

i

ii

iv

vi

vii

viii

1

5

5

6

6

6

8

9

13

16

19

21

23

23

23

24

25

25

30

Page 10: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data..............................................................................

B. Uji Persyaratan Analisis...............................................................

C. Uji Hipotesis.................................................................................

D. Pembahasan..................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................

B. Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

32

38

39

42

47

47

Page 11: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

vi

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1 Distribusi Frekuensi hasil data daya ledak otot tungkai............ 33

2 Distribusi Frekuensi hasil data kelenturan tubuh....................... 35

3 Distribusi Frekuensi hasil smash................................................ 37

4 Rangkuman uji normalitas data.................................................. 39

5 Rangkuman uji signifikan koofesien korelasi antara variabel

daya ledak otot tungkai terhadap smash..................................... 40

6 Rangkuman uji signifikan koofesien korelasi antara variabel

daya ledak otot tungkai terhadap smash..................................... 41

Page 12: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

vii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

1 Sikap awal dan tolakan........................................................ 12

2 Kerangka konseptual........................................................... 21

3 Pelaksanaan tes vertical jump.............................................. 27

4 Bentuk pelaksanaan tes kelenturan..................................... 28

5 Sasaran tes smash................................................................ 29

6 Histogram frekuensi daya ledak otot tungkai...................... 34

7 Histogram frekuensi Kelenturan......................................... 36

8 Histogram frekuensi smash................................................. 38

Page 13: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Rekap data penelitian variabel daya ledak otot tungkai........... 49

2 Rekap data penelitian variabel kelentukan dan smash............. 51

3 Uji Normalitas variabel daya ledak otot tungkai ( X )............. 53

4 Uji Normalitas variabel kelenturan tubuh................................ 54

5 Uji Normalitas variabel smash................................................. 55

6 Uji Interpendensi antara variabel bebas................................... 56

7 Uji Hipotesis X1Y.................................................................... 57

8 Uji Hipotesis X2Y.................................................................... 59

9 Korelasi Ganda......................................................................... 61

10 Foto Penelitian......................................................................... 63

Page 14: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka dan upaya mewujudkan dan meningkatkan sumber daya

manusia Indonesia khususnya dibidang olahraga, strategi yang paling

mendasar yang dapat dilakukan adalah dengan memusatkan perhatian

terhadap pembinaan dan pengembangan olahraga bagi generasi muda.

Sehingga melalui kegiatan berolahraga generasi muda kita akan menjadi

generasi yang sehat dan berkualitas. Dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dinyatakan bahwa :

“Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat, dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat dan martabat, dan kehormatan bangsa. Dalam zaman pembangunan ini kita juga harus mengembangkan kegiatan keolahragaan, baik olahraga untuk kebugaran jasmani maupun olahraga untuk prestasi.”

Berdasarkan kutipan di atas, jelaslah bahwa salah satu tujuan

keolahragaan nasional adalah untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan

kualitas manusia melalui kegiatan olahraga prestasi, di samping itu juga dapat

meningkatkan kebugaran jasmani serta menanamkan nilai-nilai yang

terkandung dalam kegiatan olahraga, seperti sportivitas, disiplin yang

dilandasi oleh nilai moral dan akhlak yang mulia.

Di antara cabang-cabang olahraga prestasi yang banyak digemari

remaja dan dilaksanakan pengembangan dan pembinaannya, mulai dari

Page 15: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

2

tingkat daerah sampai ke tingkat nasional adalah cabang olahraga bolavoli.

Menurut Syafruddin (2008:5) olahraga prestasi adalah “olahraga yang

membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang dan

berkelanjutan melalui latihan dan kompetisi untuk mencapai prestasi dengan

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan”.

Berpedoman pada uraian di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa olahraga prestasi merupakan olahraga yang dipertandingan, Dalam

pengembangan dan pembinaannya harus dilakukan secara berkesinambungan

melalui latihan-latihan yang terencana, terprogram dan didukung oleh ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berkontribusi dengan bidang keolahragaan.

Artinya pengembangan olahraga prestasi bagi olahragawan harus mengacu

pada tujuan yang hendak dicapai yaitu prestasi yang mampu bersaing di arena

pertandingan atau kompetisi, baik di tingkat daerah maupun ditingkat

nasional.

Pakandangan yang merupakan daerah yang berada di Kecamatan Enam

Lingkung Kabupaten Padang Pariaman, khususnya Karang Taruna

Pakandangan yang lebih dikenal dengan nama KTC, sudah melakukan

pembinaan olahraga prestasi yaitu cabang bolavoli. KTC merupakan klub

andalan di daerah ini dan sudah sering mengikuti kompetisi baik di daerah

Kabupaten Padang Pariaman, maupun di Kabupaten/kota lain di Sumatera

Barat.

Banyak faktor yang mendukung seorang atlet Bolavoli dapat bermain

dengan baik, di antaranya adalah kesiapan kondisi fisik, penguasaan teknik,

Page 16: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

3

taktik, mental dan emosional. Penguasaan teknik, taktik, mental dan kesiapan

kondisi fisik, tidak terlepas dari kemampuan dan keterampilan yang dimiliki

pelatih (kualitas pelatih), kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam latihan, motivasi atlet dalam berlatih, dukungan dari berbagai pihak

seperti dukungan keluarga dan masyarakat.

Teknik-teknik yang ada dalam permainan bolavoli seperti Smash,

passing atas dan passing bawah, servis serta block membutuhkan kondisi fisik

yang baik. Persiapan konidisi fisik sangat penting artinya dalam meningkatkan

dan memantapkan kualitas teknik atau keterampilan teknik. Dengan demikian

dapat dikatakan sebelum seseorang memperdalam teknik harus dipersiapkan

dulu kondisi fisiknya, karena tujuan latihan kondisi fisik adalah "Untuk

meningkatkan kemampuan fungsional peralatan tubuh sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan untuk mencapai prestasi yang optimal dalam suatu

cabang olahraga” (Yunus, 1992:26).

Untuk dapat melakukan teknik Smash, seseorang harus memiliki

kondisi fisik yang prima karena smash adalah suatu teknik/pukulan yang

dilakukan gerakan melompat seperti gerakan smash. Perbedaannya terletak

pada daerah pelaksanaannya yaitu di sepanjang garis belakang dan tidak

melebih perpanjangan garis samping lapangan. Dalam pelaksanaan Smash

paling dominan dibutuhkan adalah daya ledak otot tungkai, dimana untuk

mencapai raihan tinggi agar dapat mengarahkan bola saat melakukan smash,

daya ledak otot lengan. Di samping itu yang mempengaruhi smash adalah

koordinasi mata-tangan, perkenaan bola dengan tangan, lambungan bola,

Page 17: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

4

kelenturan (flexibility) tubuh saat di udara dan emosional atlet pada saat

melakukan smash tersebut, keseimbangan, daya tahan kekuatan otot tungkai,

sarana prasarana, pelatih dan gizi atlet

Dari uraian di atas, jelas bahwa banyak sekali faktor yang

mempengaruhi teknik smash, begitu juga dengan atlet Karang Taruna Citra

(KTC) Pakandangan dalam melakukan smash saat berlatih atau bermain pada

saat mengikuti kompetisi atau pertandingan. smash apabila dilakukan dengan

baik dan didukung oleh kondisi fisik seperti yang diuraikan di atas, jelas akan

menghasilkan pukulan yang mematikan. Dalam arti smash sudah dapat

dikatakan merupakan serangan dari suatu permainan. Sehingga hal ini akan

menambahkan keuntungan dalam mencari poin atau mendapatkan angka,

bahkan untuk memenangkan suatu pertandingan.

Berdasarkan pengamatan dan observasi yang penulis lakukan di

lapangan terhadap atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan

Kabupaten Padang Pariaman, teknik smash masih belum begitu baik, seperti

yang diharapkan. Bola yang dipukul sering menyangkut di net, kadang-kadang

melenceng keluar lapangan dan tidak tepat sasaran (kurang akurat) dan mudah

diterima lawan karena kurang keras menghujam ke lapangan lawan. Dengan

demikian dapat dikatakan kemampuan smash atlet bolavoli KTC masih

rendah, rendahnya kemampuan smash diduga daya ledak otot tungkai dan

kelenturan pinggang yang masih kurang.

Melihat kenyataan di atas, penulis sebagai pemain atau atlet bolavoli

yang juga berasal dari daerah ini, merasa terpanggil untuk mencari solusi

Page 18: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

5

pemecahan masalah melalui satu penelitian terkait dengan faktor kondisi fisik

dengan kemampuan smash atlet bolavoli di KTC Pakandangan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang

dapat diidentifikasi yakni sebagai berikut :

1. Daya ledak otot tungkai

2. Koordinasi mata tangan

3. Kelenturan

4. Emosional atlet

5. Koordinasi gerakan

6. Daya tahan kekuatan

7. Awalan lompatan

8. Lambungan bola

9. Perkenaan bola dengan tangan

10. Posisi tubuh di udara

11. Keseimbangan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi smash, karena keterbatasan waktu,

tenaga maka penelitian ini membatasi variabel yang akan diteliti yaitu “Daya

ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh terhadap smash ”. Dimana daya ledak

Page 19: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

6

otot tungkai atlet masih lemah, kelenturan masih kaku sehingga smash yang

dilakukan mudah diterima lawan dan sering menyangkut di net.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah daya ledak otot tungkai berkontribusi terhadap smash atlet

bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

2. Apakah kelenturan tubuh berkontribusi terhadap smash atlet bolavoli

Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

3. Apakah daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara bersama-

sama berkontribusi terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra

(KTC) Pakandangan

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Seberapa besar daya ledak otot tungkai terhadap smash atlet bolavoli

Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

2. Seberapa besar kelenturan tubuh terhadap smash atlet bolavoli Karang

Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

3. Seberapa besar daya ledak otot tungkai dan kelenturan secara bersama-

sama terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC)

Pakandangan.

Page 20: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

7

F. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Pengurus Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia (PBVSI) Provinsi Sumbar

dan pengurus PBVSI Pemkab/Pemkot sebagai masukan dalam

meningkatan pembinaan dan pengembangan bolavoli.

2. Pelatih bolavoli sebagai masukan agar memperhatikan faktor kondisi fisik

atlet.

3. Atlet atau pemain bolavoli dalam berlatih memperhatikan faktor kondisi

fisik yang dapat mempercepat peningkatan teknik permainan bolavoli.

4. Mahasiswa Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

5. Peneliti selanjutnya sebagai referensi guna meneliti dalam masalah yang

sama secara lebih mendalam.

Page 21: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Permainan Bolavoli

Bolavoli merupakan permainan beregu yang dipertandingkan, baik

ditingkat daerah maupun ditingkat internasional. Ahmadi (2007:20)

mengatakan bahwa “permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang

kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang”. Dalam

peraturan Persatuan Bolavoli Seluruh lndonesia atau PBVSI (2005:1)

menyatakan bahwa:

Permainan bolavoli dimainkan dua regu masing-masing regu terdiri dari enam orang, tiap-tiap regu berusaha meraih point (nilai) pada tiap set yang sudah ditentukan. Untuk mendapatkan point (nilai) tidak jarang atlet berusaha mematikan bola ke daerah lawan, apakah itu dengan servis, smash, block, passing serta tipuan.

Sementara Bachtiar (1999:14) mengatakan bahwa “permainan

bolavoli merupakan permainan yang dimainkan sebanyak 6 orang dalam

satu regu, setiap regu berusaha bermain sebaik mungkin dan dapat

menyerang, mematikan bola ke daerah lawan serta bertahan dilapangan

sendiri”. Selanjutnya permainan bolavoli ini dimainkan di atas lapangan

yang berukuran 18 meter panjang dan 9 meter lebar, dengan tinggi net

2,43 untuk putera dan 2,24 untuk puteri. Permainan ini melibatkan hampir

semua bentuk gerakan yang bersifat melompat, memukul dan gerakan

eksplosif lainnya.

Page 22: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

9

2. Hakikat Smash

Menurut Erianti (2004:150) Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan yang utama mencapai kemenangan. Dalam melakukan smash diperlukan kemampuan meloncat yang tinggi agar keberhasilan dapat dicapai dengan gemilang. Smashmerupakan suatu teknik yang mempunyai gerakan komplek yakni terdiri dari: 1) langkah awal, 2) tolakkan untuk meloncat, 3) saat mendarat kembali setelah memukul bola.

Smash merupakan modal untuk mematahkan pertahanan lawan

dengan tujuan memperoleh poin sebanyak-sebanyak nya. Untuk dapat

melakukan smash yang baik, harus memenuhi beberapa persayaratan

yaitu: 1) Arahkan smash ke tempat yang lemah, 2) Arahkan smash ke

tempat yang kosong sesuai pola yang dipergukan oleh lawan, 3) Arahkan

bola antara dua pemain defender, 4) Sasaran smash ke tempat pemain

bertahan yang sedang maju ke samping, 5) Buat sasaran yang tepat dimana

defender akan mengambil bola harus bergerak terlebih dahulu, 6) Pukul

bola diatas pengeblok yang lemah dan 7) Jalankan smash tipuan sesuai

dengan kemampuan

Dalam melakukan pukulan smash seorang Smasher harus melalui

tiga gerakan yang terkoordinasi dengan baik dan merupakan suatu

kesatuan gerakan yang harmonis yaitu dari sikap permulaan, sikap saat

perkenaan, sampai sikap akhir. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan

sebegai berikut

1) Sikap Permulaan

Pengambilan awalan atau ancang-ancang yaitu mengambil sikap

siap normal dengan jarak yang cukup dari jaring (3-4 m). pada saat akan

Page 23: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

10

melakukan langkah kedepan terlebih dahulu melakukan langkah-langkah

kecil di tempat. Langkah ini dimaksudkan agar pada saat badan telah

dalam batas seimbang atau pada saatnya untuk bergerak ke depan.

Sesudah itu dilanjutkan dengan langkah ke depan dan agar tetap dijaga

disamping kontinyuitas juga letak bahu kiri yang relatif akan selalu berada

lebih dekat net jaring dari pada bahu kanan.

Tolakkan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu dengan

kedua kaki dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak boleh lebar atau

dengan suatu loncatan. Setelah menumpu dengan kedua kaki kemudian harus

segera diikuti dengan gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut

ke bawah serta kedua lengan telah berada disamping belakang badan.

Kemudian setelah itu diikuti dengan tolakkan kaki ke atas secara eksplosif dan

di bantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang ke depan atas

Menurut Durwacher dalam bukunya menerangkan bahwa

pengambilan ancang-ancang yang baik 45 – 800

terhadap net. Langkah

terakhir biasanya menuju ke dekat garis serang atau melampauinya. Pada saat

melakukan gerak ancang-ancang kedua tangan berada didepan, dan terangkat

sedikit setinggi dada. Loncatan smash dilakukan dengan irama ganda dan

cepat. Mula-mula langkah tumpuan yang panjang dan mendatar, disusul oleh

tarikan cepat kaki yang satu lagi.

Pada saat melakukan langkah-langkah tumpuan, kedua tangan

terayun kuat ke belakang, kedua lutut ditekuk, titik berat badan bergeser

ke atas persendian lompatan, lalu kedua lengan disentakan dengan cepat

Page 24: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

11

ke atas melewati paha, mengawali gerakan rentangan tungkai yang

eksplosif, bahu mengikuti gerak eksplosif ke atas. Lengan kiri menarik

tubuh mengimbangi gerak menurun kembali. Lengan pemukul yang di

bengkokan terayun sesaat sebelum mengenai bola bahu ditarik ke

belakang, sedangkan tangan yang terbuka berada di dekat telinga, pada

gerak ini punggung melengkung ke belakang sedangkan betis hampir

horisontal. (Durrwacher, 1990:63)

Dari pendapat di atas penulis dapat simpulkan, bahwa sikap

permulaan dalam pukulan smash adalah dimulai pada sikap normal dengan

jarak yang cukup dari net dengan jarak gerak awalan terhadap net. Pada

saat melakukan awalan kedua tangan berada di depan dan mengikuti irama

langkah awalan. Setelah menumpu dengan kedua kaki lalu kedua lutut

ditekuk dan lengan telah terayun ke belakang dan diteruskan dengan

tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan dibantu dengan ayunan kedua

lengan dari arah belakang ke depan atas melewati paha. Setelah menolak

kaki rileks tangan kiri berada di samping dengan kepala kira-kira setinggi

telinga untuk menjaga keseimbangan dan tangan kanan berada di samping

atas kepala agak ke belakang dengan telapak tangan terbuka siap

memukul. Untuk lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini :

Page 25: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

12

Gambar 1 Sikap saat awalan dan tolakan

(Sumber : Bolavoli Belajar dan Berlatih Sambil Bermain, Gramedia : Jakarta, 1990)

Keterangan gambar : Nomor 1,2 dan 3 sikap awal dalam persiapan melakukan smash Bolavoli. Nomor 4,5 dan 6 melakukan gerakan tolakan dengan bertumpu pada kedua kaki. Nomor 7 dan 8 melakukan lompatan untuk melakukan gerakan smash Bolavoli.

2) Sikap Perkenaan

Sikap saat melayang seperti tersebut di atas harus di usahakan

sedemikian rupa sehingga bola berada di atas depan Smasher. Bila bola

berada di atas depan jangkauan tangan maka segeralah tangan kanan

dipukulkan pada bola secepatnya. Hasil pukulan atau lebih sempurna lagi

bila lecutan tangan dan lengan itu juga diikuti gerakan membungkuk dari

togok.(Soejoedi, 1978:35)

Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap saat

perkenaan adalah saat melayang dengan rentangan tubuh atas diusahakan

berada di atas depan Smasher, setelah bola berada pada posisi jangkauan

Page 26: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

13

tangan, segera lengan pemukul dihentikan ke depan didahului siku dan

diikuti telapak tangan langsung memukul pada sisi belakang bola.

3) Sikap akhir

Setelah bola berhasil dipukul maka Smasher akan segera mendarat

kembali ke tanah. Pada saat mendarat Smasher harus mendarat dengan

kedua kakinya dan dalam keadaan lentur. Tempat pendaratan harus

diusahakan sedekat mungkin dengan tempat melakukan tolakan. Setelah

Smasher berhasil mendarat kembali di lapangan segeralah disusul dengan

pengambilan sikap siap normal.

Sikap akhir adalah saat mendarat kedua kaki serempak menyentuh

lantai dan elastis. Pada pukulan smash ke depan muka dan dada sedapat

mungkin menghadap jaring. kedua kaki dan kedua lutut agak ditekuk serta

rileks.

3. Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai

Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan explosive .

power kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan explosive

serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu

yang secepat-cepatnya. Menurut Erianti (2004) daya ledak adalah

kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis, eksplosif dalam

waktu yang cepat.

Dalam suatu kegiatan olahraga daya ledak merupakan suatu

komponen yang penting dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak

Page 27: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

14

menentukan seberapa keras orang dapat memukul, menendang, berlari,

dan seberapa jauh orang dapat melakukan tolakan serta sebagainya.

Daya ledak otot tungkai dapat didefenisikan sebagai suatu

kemampuan dari sekelompok otot untuk menghasilkan kerja dalam waktu

yang sangat cepat. Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan melakukan

kerja secara cepat atau salah satu elemen kemampuan materi yang banyak

dibutuhkan dalam olahraga, terutama olahraga yang memiliki unsure

lompat/loncat, lempar, tolak, dan sprint. Daya ledak otot tungkai adalah

kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan

kontraksi yang sangat tinggi. Otot-otot tungkai yang memiliki daya ledak

yang kuat akan membuktikan bahwa untuk melakukan smash dalam bola

voli sangat dibutuhkan karena pada saat melakukan tolakkan memerlukan

daya ledak otot tungkai yang bagus sebagai hasil penentu dari hasil

pelaksanaan smash. Elemen kondisi fisik ini merupakan produk dari

kemampuan kekuatan dan kecepatan”.

Dalam penelitian ini, otot-otot tungkai yang memiliki daya ledak

yang kuat akan membuktikan bahwa olahraga bolavoli sangat

membutuhkan daya ledak otot tungkai dan daya ledak otot tungkai ini

dibutuhkan pada saat melakukan gerakan melompat. Oleh sebab itu, daya

ledak otot tungkai sangat dibutuhkan dalam permainan bolavoli.

Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi

system tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung

disebut Respon, sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang

Page 28: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

15

teratur dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut

Adaptasi. Terjadinya perubahan-perubahan fisiologis akibat latihan fisik,

berkaitan dengan penggunaan energi oleh otot, bentuk dan metode serta

prinsip-prinsip latihan yang dilaksanakan.

Sementara itu, faktor yang mempengaruhi daya ledak otot adalah

kecepatan kontraksi otot yang terkait, dalam hal ini yang berperan adalah

jenis serabut otot lambat atau cepat. Explosive power akan timbul apabila

kekuatan otot dipadukan dengan kecepatan, dengan kata lain kecepatan

merupakan indicator adanya explosive power. Explosive power juga di

tentukan oleh besar nya beban, terlalu besar beban maka otot akan menjadi

lambat untuk bergerak, begitu juga sebaliknya bila beban semakin kecil

maka otot akan cepat untuk bergerak.

Faktor lain yang menentukan explosive power otot adalah sudut

sendi. Sudut sendi akan mempengaruhi kekuatan otot. Arsil (1999: 74)

faktor yang mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan

kontraksi otot. Menurut Astrand dalam Arsil (1999) faktor yang

mempengaruhi kecepatan adalah kelenturan, tipe tubuh, usia dan jenis

kelamin. Faktor biologis yang mempengaruhi kekuatan kontraksi otot

adalah usia, jenis kelamin, dan suhu otot.

Otot-otot tungkai yang memiliki daya ledak yang kuat akan

membuktikan bahwa untuk melakukan smash dalam bola voli sangat di

butuhkan karena pada saat melakukan tolakan memerlukan daya ledak otot

tungkai yang bagus sebagai hasil penentu dari hasil pelaksanaan smash.

Page 29: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

16

Kerjasama antar otot-otot tungkai dapat menghasilkan lompatan

yang tinggi saat melakukan smash sehingga memudahkan para pemain

untuk dapat melakukan smash secara akurat. Tungkai terdiri dari tungkai

atas yaitu pangkal paha sampai lutut, dan tungkai bawah yaitu lutut sampai

dengan kaki. Menutut Zulhilmi (2008:52) otot pada tungkai atas terdiri

dari :

1) musculus rectus femoris, 2) musculus vastus lateralis, 3) musculus vatus medialis, 4) musculus vastus intermedius, 5) musculus bisep femoris, 6) musculus semitendonesus, 7) musculus popliteus, 8) musculus gracilis, 9) musculus sartorius. Sedangkan struktur otot pada tungkai bawah terdiri dari: 1) musculus grastocovius, 2) musculus soleus. 3)musculus tibialis posterior, 4) musculus peroneus tertius, 5) musculus halocis lungus, 6) musculus flexor digitorum longus, 7) musculus ekstendor halucis longus, 8) musculus digitorum longus.

4. Hakikat Kelenturan

Kelenturan adalah suatu kemampuan yang berhubungan dengan

persendian yaitu keleluasan pergerakan persendian yang dimiliki oleh

seseorang yang dipengaruhi oleh daya lentur otot serta daya gerak

persendian. Kelenturan adalah suatu kemampuan menggerakkan

pergerakan tubuh seluas-luasnya baik berupa membungkukkan,

memiringkan serta memutar.

Kelenturan atau fleksibilitas salah satu unsur kondisi fisik dan

mempunyai peranan penting dalam gerakan olahraga, terutama pada

cabang olahraga yang banyak menggunakan gerak sendi tubuh. Syafruddin

(2005:79) mengatakan kelenturan adalah “kemampuan seseorang dalam

melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas.

Page 30: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

17

Sementara Harsono (2001:15) mengatakan bahwa kelenturan

adalah “kemampuan untuk bergerak dalam ruang gerak sendi”. Dalam

olahraga kelenturan atau fleksibilitas, biasanya mengacu kepada ruang

gerak sendi tubuh. Lentur-tidaknya seseorang ditentukan oleh luas-

sempitnya ruang gerak-sendinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian kelenturan yang

telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelenturan

merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan gerekan dengan

amplitudo yang luas yang mengacu pada gerakan sendi tubuh yang

bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi cedera. Di samping itu

kelenturan juga dikatakan jangkauan gerakan yang dilakukan kaki, tangan,

yang berhubungan dengan kondisi sendi, begitu juga dengan lemak tubuh

yang berlebihan.

Untuk meningkatkan kelenturan dapat dilakukan dalam bentuk-

bentuk latihan yang sudah terprogram dan berkelanjutan seperti latihan

peregangan dinamis yaitu membungkukkan badan sambil memutarkan

bahu. Kemudian latihan peregangan statis yaitu dengan cara penguluran

otot dalam sendi sejauh mungkin. Misalnya saja dalam keadaan duduk

telunjur dan meraih ujung jari kaki.

Selanjutnya Harsono (2001:15) mengatakan perbaikan dalam

kelenturan dapat:

1) Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi; 2) membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan (agility); 3) membantu mengembangkan, prestasi; 4)

Page 31: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

18

menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan; 5) membantu memperbaiki sikap tubuh.Sedangkan kelenturan di dalam pelaksanaanya menurut Syafruddin

dalam Rifki (2009:24) kelenturan dapat dikelompokkan atas.

1) Kelenturan umum, kemampuan semua persendian atau pergelangan untuk melakukan gerakan-gerakan ke semua arah secara optimal dan dibutuhkan untuk banyak cabang olahraga; 2) keleintukan khusus, kelenturan yang dominan dibutuhkan dalam suatu cabang olahraga tertentu; 3) kelenturan aktif, kelenturandimana gerakan-gerakan dilakukan sendiri, 4) kelenturan pasif, kelenturan dimana gerakan-gerakan dilakukan dengan bantuan orang lain; 5) kelenturan dinamis, latihan kelenturan dengan menggerakkan persendian secara berulang-ulang; 6,) kelenturanstatis; latihan kelenturan dengan tidak melakukan pengulangan gerakan dalam waktu dan hitungan.

Kelenturan (fleksibilitas) penting sekali dalam hampir semua

cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut

gerak sendi. Fleksibilitas diperlukan juga bagi semua orang dari segala

umur, terutama orang tua, oleh karena kalau orang semakin tua, sendi,

ligament, dan tendonnya menjadi semakin kaku sehingga dalam

melakukan smash dalam permainan bolavoli membutuhkan kelenturan

pada saat melompat di udara. Seorang atlet bolavoli memiliki kelenturan

dengan baik tentu dia akan mudah mengembangkan koordinasi, kecepatan

dan efisien dalam menghemat pengeluaran tenaga pada saat melakukan

gerakan-gerakan pukulan Smash tersebut. Disamping itu dia akan terbebas

dari kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelenturan seperti yang

dikemukakan oleh Syafruddin (2005:80-81) antara lain: “1)koordinasi otot

synergis dan antagonis, 2) bentuk persendian, 3)temperatur otot,

Page 32: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

19

4)kemampuan tendon dan ligamen, 5)kemampuan proses pengendalian

fisiologi persyarafan, dan 6) usia dan jenis kelamin.

Dengan demikian jelas bahwa kelenturan memegang peranan yang

sangat besar dalam mempelajari keterampilan gerak dan dalam

mengoptimalkan kemampuan fisik yang lain. Bahkan untuk

mengembangkan kemampuan kecepatan dan kelincahan dibutuhkan unsur

kelenturan agar dapat menentukan keberhasilannya. Dengan kata lain

tanpa kelenturan, kecepatan tidak akan berkembang secara optimal.

B. Kerangka Konseptual

1. Kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan.

Dalam melakukan kemampuan smash sangat di butuhkan daya

ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai tersebut adalah tenaga yang

digunakan pada saat melakukan tolakan dan mengangkat tubuh dengan

cara tungkai kaki berkontraksi secara kuat dan cepat dalam memberikan

dorongan dari bawah ke atas untuk melakukan lompatan. Dari aksi gerak

kaki menekan lantai, maka terjadi reaksi gerakan tekanan terhadap lntai

pijakan kaki sehingga menghasilkan gerakan kaki lepas landas dari lantai

dan tubuh terangkat naik ke atas. Semakin kuat bidang yang menahan

dorongan kaki, semakin besar tekanan yang terjadi dan dorongan juga

semakin besar.

Page 33: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

20

2. Kontribusi kelenturan terhadap kemampuan smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan.

Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk bergerak dalam ruang

gerak sendi. Dalam olahraga, kelenturan fleksibilitas biasanya mengacu

kepada ruang gerak sendi tubuh. Fleksibilitas penting sekali dalam hampir

semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak

menuntut gerak sendi, termasuk di dalam permainan bolavoli, atlet yang

mempunyai kelenturan yang baik maka akan membantu keterampilan

smash yang dilakukan.

Atlet yang mempunyai keterampilan smash yang baik di tandai

dengan lentuknya seseorang dalam pergerakan. Dalam permainan bolavoli,

atlet yang mempunyai kelenturan keterampilan smash dengan mudah, baik

sebelum memukul bola maupun setelah memukul bola. Kurangnya

kelenturan seseorang dalam melakukan smash, maka smash yang

dihasilkan tidak bagus. Untuk mendapatkan keterampilan smash yang

bagus, dibutuhkan kelenturan agar pergerakan yang dilakukan tidak kaku.

Dengan demikian, diduga kelenturan berkontribusi terhadap kemampuan

smash atlet bolavoli

3. Kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan secara bersama-sama deterhadap kemampuan smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan.

Sebagaimana di jelaskan diatas daya ledak otot tungkai memiliki

kontribusi terhadap kemampuan smash, begitu juga hal nya dengan

kelenturan. Jika seseorang memiliki daya ledak otot tungkai yang kuat

Page 34: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

21

dan kelenturan yang bagus, maka kemampuan smash dapat tercapai secara

maksimal. Jadi daya ledak otot tungkai dan kelenturan berpengaruh

teehadap kemampuan smash.

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dibuat suatu kerangka

konseptual hubungan daya ledak otot tungkai dan kelenturan terhadap

Smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan. Untuk

lebih jelasnya kerangka berfikir dan keterkaitan kedua variabel di atas, ada

baiknya dijelaskan suatu model hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat berikut ini:

Gambar 2 : Kerangka Konseptual

C. Hipotesis Penelitian

Berpedoman pada kajian teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai

terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

2. Terdapat kontribusi yang signifikan antara kelenturan terhadap smash atlet

bolavoli Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

Daya Ledak Otot Tungkai (X1)

Kelenturan (X2)

Kemampuan Smash (Y)

X1 & X2

X1

X2

Page 35: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

22

3. Terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dan

kelenturan secara bersama-sama terhadap smash atlet bolavoli Karang

Taruna Citra (KTC) Pakandangan.

Page 36: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu merupakan

penelitian untuk mengetahui hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam

suatu populasi, untuk mengetehui seberapa besar hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jadi dalam penelitian ini daya ledak otot tungkai dan

kelenturan sebagai variabel bebas, sedangkan Smash sebagai variabel terikat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penilitian ini dilakukan di lapangan bolavoli Karang Taruna Citra

(KTC) Pakandangan dan waktu penelitian dilaksanakan setelah Proposal

disetujui oleh tim penguji.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi Penelitian adalah keseluruhan subjek yang ingin diteliti.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Arikunto ( 1996 : 115 )

yaitu “ populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Populasi dalam

penelitian ini adalah semua atlet klub bolavoli Karang Taruna Citra (KTC)

Pakandangan berjumlah 20 orang.

2. Sampel

Menurut A. Muri Yusuf (2005:256) menyatakan bahwa "sampel

adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi

tersebut”. Menurut Arikunto (1992:34) “populasi yang kurang dari 100

Page 37: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

24

lebih baik diambil semuanya menjadi sampel, sehingga dalam penelitian

ini semua populasi di jadi kan sampel, apabila populasi lebih dari 100

maka biasa di ambil sampel 10-35%”.

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil yakni 20

orang, maka sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik total

sampling, artinya semua populasi dijadikan sampel. Dengan demikian

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah sebanyak 20 orang

atlet.

D. Defenisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dan pengertian dalam

penelitian ini maka perlu adanya penjelasan istilah sehingga sesuai dengan apa

yang di maksud dalam penelitian ini :

1. Daya ledak otot tungkai

Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot untuk

mengarahkan kekuatan yang maksimal dalam melompat saat melakukan

smash waktu yang sangat cepat. Untuk mengukur nya di gunakan tes

vertical jump dengan satuan cm.

2. Kelenturan

Jarak antara ujung jari tangan dengan ujung jari kaki pada saat

melakukan tes kelenturan. Kelenturan diukur melalui tes fleksiometer

dengan satuan cm.

Page 38: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

25

3. Kemampuan Smash

kemampuan adalah Kemampuan seseorang mengendalikan gerak

beban terhadap suatu sasaran. Penempatan yang baik pada suatu bidang

pada saat melakukan smash. Tes ini menggunakan tes dari AAHPER

E. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder, dimana data primer yaitu hasil tes pengukuran yang dilakukan

terhadap atlet Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan yang terpilih

menjadi sampel. Hasil tes pengukuran yang dilakukan yaitu tes daya ledak

otot tungkai, tes kelenturan dan tes smash pada olahraga bolavoli.

Sedangkan data sekundernya adalah data nama-nama atlet Karang

Taruna Citra (KTC) Pakandangan yang berjumlah 20 orang dan

didapatkan dari pelatih bolavoli tersebut.

2. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari atlet

Karang Taruna Citra (KTC) Pakandangan yang terpilih menjadi sampel

dalam penelitian ini dan ber jumlah sebanyak 20 orang atlet bolavoli.

Page 39: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

26

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Vertical Jump menurut Nurhasan (2001:146-148)

Tujuan : Mengukur Daya Ledak Otot Tungkai

Alat : Papan berskala, penghapus papan, serbuk kapur, blangko

penilaian, alat tulis.

Pelaksanaan :

Papan berskala digantung pada dinding setinggi raihan testee,

selama melaksanakan tes tangan testee ditaburi serbuk kapur, testee berdiri

di bawah. Papan berskala menghadap kesamping, tangan yang dipakai

untuk papan skala diangkat tinggi ke atas dan ditempelkan pada papan

berskala (titik A) dalam satuan cm, testee mengambil sikap hendak

melompat tinggi ke atas, testee segera melompat tinggi ke atas sambil

menepuk papan skala pada saat dipuncak lompatan di atas ujung lengan di

baca (titik B) dalam satuan cm.

Skor : yaitu selisih A - B adalah prestasi yang diperoleh, dalam

melakukan tes ini orang coba mendapat kesempatan 3

kali pengulangan.

Penilaiannya diambil skor tertinggi dan diolah dengan

menggunakan rumus Nomogram Lewis P = √ 4,9 x Berat Badan x √Jarak

Kuadrat (Kg-m/detik)

Page 40: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

27

Gambar 3. Pelaksanaan Tes Vertikal JumpSumber : Nurhasan (2001:146-148)

2. Tes Kelenturan (Flexiometer) menurut Ismaryati (2006:101)

Tujuan : Mengukur kelenturan

Alat : Meja atau kursi, flexiometer, pluit dan alat-alat tulis

Pelaksanaan :

testee berdiri di atas alat yang sudah ditaruh di atas meja atau kursi

dengan tidak memakai alas kaki dengan sikap siap atau berdiri lurus.

Setelah itu badan dibungkukkan dengan kaki lurus (lutut tidak boleh

ditekukkan) tangan diluruskan kebawah dengan dagu rapat ke lutut dan

lutut lurus. Tangan berusaha menekan alat yang terdapat di ujung jari-jari

tangan sejauh mungkin (menyentuh mistar skala pada fleksiometer). Sikap

ini dipertahankan selama tiga detik, sehingga dapat dibaca oleh penguji

(tester).

Page 41: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

28

Penilaian :

Sikap terakhir testee menahan dorongan terakhir dari pada ujung jari-jari

tangan dicatat sebagai data penilaian kelenturan testee dalam penelitian ini.

Gambar 4. Tes Kelenturan dengan alat Flexiometer

3. Tes Kemampuan Smash

a. Persiapan

1) Lapangan bolavoli

2) Net bola voli dipasang setinggi 2,43m

3) Bola voli

4) Alat tulis

5) Peluit

6) Blangko pengambilan data

7) Kotak sasaran.

Page 42: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

29

Gambar 5. Tes ketepatan SmashSumber : Nurhasan (2001:72)

b. Pelaksanaan dalam mengukur hasil smash

1) Testee dalam daerah serangan, dengan bantuan pengumpan bola di

lambungkan atau di umpan dekat net di dalam lapangan, sedang

kan diseberang nya dimana tempat sasaran angka-angka.

2) Dengan jarak 0,5m dari garis belakang dan 0,5m dari garis

samping.

3) Setiap testee mendapat 8x kesempatan, hasilnya diperoleh dengan

menjumlahkan seluruh skor (bola yang masuk kedalam kotak

angka), apabila testee dalam melakukan smash bola yang dipukul

menyangkut pada net atau keluar lapangan maka di nyatakan gagal

dan memperoleh skor nol.

Page 43: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

30

G. Teknik Analisis Data

Dari tiga hipotesis yang diajukan, analisis data yang dilakukan dengan

teknik analisis korelasi ganda melihat kontribusi daya ledak otot tungkai (X1)

dan kelenturan (X2) dengan Smash (Y). Namun sebelum analisis data

dilakukan uji normalitas data.

Analisis korelasi digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama dan

kedua (X1) dengan (Y) dan (X2) dengan (Y) dengan menggunakan teknik

product moment (Riduwan, 2005:138).

rxy = 2222

)(

yynxxn

YXXYn

Sedangkan membuktikan hipotesisnya ketiga, menggunakan uji

koefisien korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut:

12

122122

12

12 1

2

r

rryryyryrRy

Uji F dengan Rumus F =/

( )/( )Uji signifikan korelasi dengan t tabel α = 0,05 untuk masing-masing

variabel, maka perlu dilakukan langkah mencari uji signifikan korelasi dengan

rumus:

21

2

r

nrthitung

Page 44: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

31

keterangan:

to = t hitung

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah sampel yang digunakan

Untuk menguji hipotesis yaitu menyatakan besar kecilnya kontribusi

(sumbangan) variabel X1 dengan variabel Y, variabel X2 dan variabel X1, X2

dengan variabel Y dapat ditentukan rumus koefisien determinan sebagai

berikut :

KP = r2 x 100%

Keterangan :

Ry.12 = koefisien korelasi ganda

rxy = koefisien x dan y

∑x = Jumlah data x

∑y = jumlah data y

∑x2 = jumlah x2

∑y2 = jumlah y2

n = jumlah data

KP = Korelasi Persentase

F = Distribusi

r = korelasional (hubungan)

r2 = kontribusi (sumbangan)

t = signifikan korelasi

100% = nilai konstanta dalam bentuk persen

Page 45: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dekripsi Data

Deskripsi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk

melihat karakteristik distribusi dari variabel daya ledak otot tungkai (X1) dan

kelenturan tubuh (X2) sebagai variabel bebas dan smash (Y) sebagai variabel

terikat. Selanjutnya akan diuraikan hasil penelitian yang mencakup deskripsi

data, uji persyaratan analisis hipotesis, uji normalitas, dan uji hipotesis dan

pembahasan terhadap hasil penelitian.

1. Daya Ledak Otot Tungkai

Data dari variabel daya ledak otot tungkai diperoleh dari hasil

pengukuran yang dilakukan terhadap 20 orang sampel atlet bolavoli

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan, didapatkan skor terendah 69

dan skor tertinggi 135, sedangkan jarak pengukuran (range) adalah 66.

Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh rata-rata hitung (mean)

105.15 dan nilai tengah (median) 105.50, nilai sering muncul (mode) 107

dan 111. Sedangkan simpangan baku (standar deviasi) yaitu 13.96.

Selanjutnya distribusi kategori daya ledak otot tungkai atlet bolavoli

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan dapat dilihat pada tabel 1.

Page 46: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

33

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil DataDaya Ledak Otot Tungkai

Skor fa fr125 – 138 1 5111 – 124 6 3097 – 110 10 5083 – 96 2 1069 - 82 1 5

20 100 Keterangan :

fa : Frekuensi absolut

fr : Frekuensi relatif dalam bentuk persen

Berpedoman pada tabel 1 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dari 20 orang atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan,

yang memiliki kategori baik sekali daya ledak otot tungkainya hanya 1

orang (5%), memiliki kategori baik 6 orang (30%). Sedangkan yang

memiliki kategori sedang adalah sebanyak 10 orang (50%), untuk kategori

kurang yaitu 2 orang (10%) dan 1 orang (5%) memiliki kategori kurang

sekali.

Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bahwa atlet yang memiliki

daya ledak otot tungkai, skor di atas rata-rata adalah sebanyak orang 10

orang dan skor dalam kelompok rata-rata hanya. 1 orang (5%). Sedangkan

untuk di bawah skor rata-rata yaitu sebanyak 9 orang (45%). Untuk lebih

jelasnya variabel daya ledak otot tungkai atlet bolavoli Karang Taruna

Citra ( KTC ) Pakandangan dapat dilihat pada gambar 9 histogram berikut:

Page 47: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

Gambar 6. Histogram Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai Atlet

2. Kelenturan Tubuh

Data dari hasil tes variabel

Citra ( KTC ) Pakandangan

dalam penelitian ini, maka didapatkan skor terendah adalah 10.90 dan

skor tertinggi yaitu 26.10 dan sedangkan jarak pengukuran

15.20.

Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh nilai rata

(mean) adalah 17.11, dan nilai tengah

sering muncul (mode)

Baku (standar deviasi)

data variabel Kelenturan

Pakandangan dapat dilihat pada tabel 2 di halaman berikutnya.

0

20

40

60

80

100

120

1

. Histogram Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai Atlet

Tubuh

Data dari hasil tes variabel kelenturan atlet bolavoli Karang Taruna

Citra ( KTC ) Pakandangan, yang dilakukan 20 orang yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, maka didapatkan skor terendah adalah 10.90 dan

skor tertinggi yaitu 26.10 dan sedangkan jarak pengukuran (range)

Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh nilai rata-rata

adalah 17.11, dan nilai tengah (median) 15.66. Sedangkan nilai

(mode) yaitu 11.40 dan 22.60. Sedangkan untuk simpangan

(standar deviasi) adalah 5.25. Selanjutnya distribusi kategori hasi

Kelenturan atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC )

dapat dilihat pada tabel 2 di halaman berikutnya.

2 3 4 5 6

34

. Histogram Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai Atlet

Karang Taruna

, yang dilakukan 20 orang yang menjadi sampel

dalam penelitian ini, maka didapatkan skor terendah adalah 10.90 dan

(range) adalah

rata hitung

15.66. Sedangkan nilai

yaitu 11.40 dan 22.60. Sedangkan untuk simpangan

5.25. Selanjutnya distribusi kategori hasil

Karang Taruna Citra ( KTC )

fr

fa

Skor

Page 48: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

35

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Data Kelenturan Tubuh

Skor fa Fr23.10 – 26.14 3 1520.05 – 23.09 5 2517.00 – 20.04 0 013.95 – 16.99 5 2510.90 – 13.94 7 35

20 100Keterangan :

fa : Frekuensi absolut

fr : Frekuensi relatif dalam bentuk persen

Dari tabel 2 di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan dari 20

orang sampel atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan,

sebanyak 3 orang (15%) memiliki kelenturan dalam kategori baik sekali

dan untuk kategori baik sebanyak 5 orang (25%), dan tidak ada sampel

yang memiliki kategori sedang. Sedangkan untuk kategori kurang yaitu

sebanyak 5 orang (25%) dan 7 orang (35%) yang memiliki kategori

kurang sekali.

Berdasarkan uraian penskoran di atas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa atlet bolavoli yang memiliki kelenturan skor, di atas

rata-rata adalah sebanyak 8 orang (40%) dan tidak ada yang memiliki skor

dalam kelompok rata-rata. Sedangkan di bawah skor rata-rata yaitu

sebanyak 12 orang (60%). histogram variabel kelenturan atlet bolavoli,

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan tersebut dapat dilihat pada

Page 49: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

gambar berikut.

Gambar

3. Smash

Dari hasil tes pengukuran untuk variabel

orang sampel atlet bolavoli

didapatkan skor terendah 14 dan skor tertinggi adalah 36. Sedangkan

jarak pengukuran

Berdasarkan d

(mean) 23.00 da

yaitu 14. Sedangkan simpangan baku

Selanjutnya distribusi frekuensi kategori

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan

halaman berikutnya.

0

20

40

60

80

100

120

1

Gambar 7. Histogram Frekuensi Kelenturan Atlet

Dari hasil tes pengukuran untuk variabel smash yang terhadap 20

orang sampel atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan

didapatkan skor terendah 14 dan skor tertinggi adalah 36. Sedangkan

jarak pengukuran (range) adalah 22.

Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh nilai rata-rata

an nilai tengah (median) 22, nilai sering muncu

aitu 14. Sedangkan simpangan baku (standar deviasi) adalah = 8.

distribusi frekuensi kategori smash atlet bolavo

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan tersebut dapat dilihat pada tabe

aman berikutnya.

2 3 4 5 6

36

yang terhadap 20

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan,

didapatkan skor terendah 14 dan skor tertinggi adalah 36. Sedangkan

rata hitung

muncul (mode)

lah = 8.12.

bolavoli Karang

tersebut dapat dilihat pada tabel 3 di

Fr

fa

Skor

Page 50: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

37

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Data smash

Skor fa Fr34 – 38 3 1529 – 33 2 1024 – 28 6 3019 – 23 1 514 – 18 8 40

20 100Keterangan :

fa : Frekuensi absolut

fr : Frekuensi relatif dalam bentuk persen

Dari tabel 3 di atas, maka jelaslah bahwa dari 20 orang sampel atlet

bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan 3 orang (15%)

memiliki smash dalam kategori baik sekali dan 2 orang (10%) yang

memiliki kategori baik. Selanjutnya 6 orang (30%) kategori sedang dan

hanya 1 orang (5%) memiliki kategori kurang, sedangkan yang berada

pada kategori kurang sekali adalah sebanyak 8 orang (40%).

Dari uraian penskoran tentang variabel smash atlet bolavoli Karang

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa atlet yang memiliki smash skor di atas rata-rata

adalah sebanyak 11 orang (55%) dan tidak ada satu orang pun yang berada

dalam skor kelompok rata-rata. Sedangkan di bawah skor rata-rata yaitu

sebanyak 9 orang (45%). Histogram variabel smash atlet bolavoli Karang

Page 51: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan tersebut dapat dilihat pada gambar

Gambar

B. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka terl

mencakup, Uji normaiitas data

1. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui apakah data dari variabel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan uji Liliefors. Hipotesis uji

Liliefors:

Ho : Lo < Lt data berdis

Ha : Lo > Lt data tidak berdistribusi normal

0

20

40

60

80

100

120

1

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan tersebut dapat dilihat pada gambar

Gambar 8. Histogram Frekuensi smash

Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persyaratan analisis yang

normaiitas data,uji hipotesis data sebagai berikut:

Normalitas Data

mengetahui apakah data dari variabel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan uji Liliefors. Hipotesis uji

data berdistribusi normal

data tidak berdistribusi normal

2 3 4 5 6

38

Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan tersebut dapat dilihat pada gambar 8.

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

yaratan analisis yang

mengetahui apakah data dari variabel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan uji Liliefors. Hipotesis uji

Fr

fa

Skor

Page 52: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

39

Tabel 4. Rangkuman Uji Normalitas Data

Variabel Lo Lt KesimpulanDaya ledak otot tungkai (X1)

0.0983 0.190 Normal

Kelenturan Tubuh (X2) 0,1754 0,190 Normal

Smash 0,2051 0,190 Tidak Normal

Berdasarkan pada tabel 4 di atas, ternyata hasil uji Liliefors yang di

observasi (Lo < Lt α = 0.05), jika Lo lebih kecil dari Lt hal ini berarti kedua

data variabel yang diteliti berdistribusi normal.

C. Uji Hipotesis

1. Uji Hipotesis Penelitian Pertama (X1 dengan Y)

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat kontribusi yang berarti (signifikan) antara, daya ledak otot tungkai

dengan smash. Untuk menguji besarnya koefisien korelasi hipotesis

tersebut dilakukan analisis korelasi product moment dan untuk menguji

keberartian (signifikan) koefisien korelasi dilanjutkan dengan uji t

korelasi. Hasil analisis korelasi antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan

smash Atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan (Y)

adalah r = 0,475, artinya semakin baik daya ledak otot tungkai atlet, maka

berkemungkinan baik pula smash atlet bolavoli tersebut.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

daya ledak otot tungkai (X1) terhadap ketepatan smash digunakan rumus

determinan r2 x 100% atau 0,4752 x 100% = 22%. Artinya variabel daya

ledak otot tungkai memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap smash

Page 53: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

40

atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan sebesar 22%,

sedangkan sisanya disebabkan oleh variabel lain.

Untuk menguji signifikan koefisien korelasi antara daya ledak otot

tungkai dengan smash dilakukan uji t. Uji t tersebut dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6. Rangkuman Uji Signifikan Koefisien KorelasiAntara Variabel Daya Ledak otot Tungkai Terhadap

Variabel Smash

Variabel Thitung Ttabel α = 0.05 Kesimpulan

X1 dan Y 2,29 1,73 Signifikan

Berdasarkan tabel 6 di atas, ternyata thitung = 2.29 > ttabel 1.73 α =

0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan

terdapat kontribusi yang berarti (signifikan) antara daya ledak otot tungkai

dengan smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan

diterima kebenaran secara empiris.

2. Uji Hipotesis Penelitian Ke Dua (X2 dengan Y)

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

kontribusi yang berarti (signifikan) antara kelenturan tubuh terhadap

smash diterima kebenaran secara empiris. Untuk menguji besarnya

koefisien korelasi hipotesis kedua tersebut dilakukan analisis korelasi

product moment dan untuk menguji keberartian (signifikan) koefisien

korelasi dilanjutkan dengan uji t korelasi. Hasil analisis korelasi antara

kelenturan tubuh (X2) terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra

( KTC ) Pakandangan (Y) adalah r = 0,448 artinya semakin baik

Page 54: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

41

kelenturan tubuh, maka berkemungkinan semakin baik pula smash.

Untuk mengetahui berapa besar kontribusi variabel kelenturan tubuh

terhadap smash digunakan rumus determinan r2 x 100% atau 0,4482 x 100

% = 20%. Artinya variabel kelenturan tubuh memberikan kontribusi atau

sumbangan terhadap smash atlet bolavoli tersebut sebesar 20% sedangkan

sisanya disebabkan oleh variabel lain.

Untuk menguji signifikan koefisien korelasi antara kelenturan

tubuh terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC )

Pakandangan dilakukan uji t. Untuk lebih jelasnya rangkuman uji t

tersebut dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien KorelasiAntara Variabel Kelenturan Tubuh Terhadap Smash

Variabel Thitung Ttabel α = 0.05 Kesimpulan

X2 dan Y 2.13 1.73 Segnifikan

Berdasarkan tabel 7 di halaman sebelumnya, ternyata thitung = 2.13 >

ttabel 1.73 α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang diajukan terdapat kontribusi yang berarti (signifikan) antara

kelenturan tubuh terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra (KTC)

Pakandangan diterima kebenaran secara empiris.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (XI dan X2 dengan Y)

Hipotesis ketiga yang diajukan dan dirumuskan sebagai berikut

bahwa: terdapat kontribusi yang berarti (signifikan) antara variabel daya

ledak otot tungkai (X1) dan kelenturan tubuh (X2) secara bersama-sama

Page 55: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

42

terhadap smash atlet, bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan.

Pengujian hipotesis ketiga ini dilakukan menggunakan korelasi ganda.

Berdasarkan hasil perhitungan uji signifikansi korelasi ganda diperoleh

Fhitung 5,59 > Ftabel 3.59, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat

hubungan yang berarti antara X1, dan X2 secara bersama-sama dengan Y.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara bersama-sama, yang

diperoleh dari korelasi ganda (Ry.12) diperoleh sebesar 0,63 dan koefisien

determinasi 0,3969, maka kontribusi daya ledak otot tungkai dan

kelenturan terhadap smash dengan rumus r2 x 100 = 0,632 = 39,69%.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kontribusi atau sumbangan daya

ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara bersama-sama terhadap

smash adalah sebesar 39, 69%.

D. Pembahasan

1. Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Smash

Berdasarkan terhadap analisis diperoleh kontribusi daya ledak otot

tungkai terhadap kemampuan smash sebesar 22 % sisanya ada variabel

lain yang mempengaruhi smash, selain dari daya ledak otot tungkai seperti

daya tahan kekuatan otot tungkai dan awalan. Daya ledak otot tungkai

sangat penting dalam melakukan smash, apabila daya ledak otot tungkai

lemah maka hasil lompatannya sangat jelek sehingga bola yang di smash

menyagkut di net atau tidak tepat sasaran.

Page 56: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

43

Menurut Suharno (1985:37) mengemukakan “daya ledak adalah

kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan

beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh”. Daya

ledak merupakan kombinasi antara kekuatan dengan kecepatan untuk

mengatasi beban dengan kecepatan kontraksi otot yang tinggi. Awalan

dalam melakukan smash juga mempengaruhi smash karena awalan

merupakan teknik dalam melakukan smash

Berdasarkan uraian di atas, bahwa daya ledak otot tungkai

memberikan sumbangan positif dan signifikan terhadap smash pada atlet

bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan. Artinya masih banyak

variabel lain yang turut mempengaruhi smash atlet bolavoli. Dalam

melakukan smash daya ledak otot tungkai, artinya dibutuhkan perpaduan

antara kekuatan otot tungkai dan kecepatan memukul bola. Sajoto

(72:1990) mengatakan “kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang

dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan

setiap cabang olahraga yang memerlukan”. Sementara Arsil (1990:19)

mengatakan kekuatan otot adalah daya atau tekanan atau tepatnya adalah

suatu kelompok otot yang dapat digunakan suatu perlawanan di dalam

suatu usaha atau upaya maksimal.

2. Kontribusi Kelenturan terhadap Kemampuan Smash

Temuan kedua, yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi yang

berarti (signifikan) sebesar 0,448 antara kelenturan tubuh terhadap smash

atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan. Hasil analisa

Page 57: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

44

data menunjukkan bahwa adanya kontribusi daya ledak otot tungkai

terhadap smash atlet bolavoli besarnya kontribusi variabel daya ledak otot

tungkai terhadap smash sebesar 20%. Sisanya diduga oleh variabel lain

seperti daya ledak otot lengan, perkenaan bola dengan tangan, koordinasi

mata-tangan dan posisi tubuh di udara.

Kekuatan otot lengan merupakan salah satu unsur penting yang

mempengaruhi prestasi bolavoli. Pada olahraga yang menggunakan otot

lengan, kekuatan otot lengan ini penting sekali, karena tidak mungkin

seorang atlit dapat berprestasi tanpa menggunakan lengannya. Otot

lengan merupakan salah satu faktor dalam pembinaan prestasi.

(M.Sajoto,1995:11-13).

Syafruddin (1999:62) mengatakan “Koordinasi merupakan

kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas motorik secara cepat dan

terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian dan pengetahuan gerak

serta kerjasama, sistem persarafan”. Kiram (1994:12) mengatakan

koordinasi merupakan hubungan timbal balik antara pusat susunan saraf

dengan alat gerak dan mengatur pengendalian impus dan kerja otot untuk

melaksanakan suatu gerak.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa daya

ledak otot lengan memberikan sumbangan positif dan signifikan terhadap

smash pada atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan.

Selanjutnya Sharkey (2003:165) berpendapat kelenturan adalah jangkauan

gerakan yang dapat dilakukan tangan, kaki, kulit, jaringan yang

Page 58: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

45

berhubungan, dan kondisi sendi membatasi jangkauan gerakan, begitu juga

dengan lemak tubuh yang berlebihan. Cidera terjadi bila tangan dan kaki

dipaksa bergerak mengurangi potensi ini. Kelenturan juga ditentukan oleh

elastis tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen di sekitar sendi (Harsono,

2001:15).

3. Kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan secara bersama-

sama terhadap kemampuan smash.

Hipotesis ketiga yang diajukan dan dirumuskan sebagai berikut

bahwa terdapat kontribusi yang berarti (signifikan) antara variabel daya

ledak otot tungkai (X1) dan kelenturan tubuh (X2) secara bersama-sama

terhadap smash atlet bolavoli. Berdasarkan hasil perhitungan Ftabel = 3.59,

Fhitung = 5,59 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan

yang berarti antara daya ledak otot tungkai (X1) dan kelenturan tubuh (X2)

secara bersama-sama dengan smash (Y).

Selanjutnya berdasarkan kekuatan hubungan yang diperoleh dari

korelasi ganda (Ry.12) diperoleh sebesar 0,63 dan koefisien determinasi

0,3969 dapat dilihat kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan

tubuh terhadap smash dengan rumus r2 x 100% = 0,632 x 100% = 39,69%.

Dengan arti kata kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh

memberikan kontribusi sebesar 39,69% terhadap smash atlet bolavoli

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan sisanya koordinasi gerakan dan

keseimbangan. Keseimbangan tubuh yang sempurna sangat penting

dikuasai oleh atlit bolavoli, sehingga memungkinkan ia mampu bergerak

Page 59: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

46

dengan cepat ke segala arah (fardi, 1999:44). Berdasarkan The President’s

Council on Psysical Fitness and Sports:

Keseimbangan dinamis merupakan Komponen dari kebugaran

Jasmani yang sangat terkait dengan keterampilan (skill related fitness)

yaitu bagaimana tubuh dapat mampu mempertahankan keseimbangannya

(equilibrium) baik saat melakukan gerakan dalam keadaan diam (statis)

maupun dalam keadaan bergerak (dinamis) (http://www.fitness.gov/digest

mar2000.htm).

Berdasarkan uraian tentang temuan ketiga, maka ditarik suatu

kesimpulan bahwa melakukan smash dalam permainan bolavoli, variabel

kekuatan otot tungkai tungkai dan variabel kelenturan tubuh memberikan

pengaruh yang positif. Karena kedua variabel tersebut dibutuhkan pada

saat melakukan lompatan di udara dan sambil memukul bola. Menurut

Yunus (1992:113) ada tiga tahap dalam melakukan teknik smash yaitu: 1)

sikap permulaan, 2) gerak pelaksanaan, 3) gerak lanjutan”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap permulaan pada

sikap melompat sambil memukul bola diudara didukung oleh kekuatan

otot tungkai, yaitu pada saat menolak kedua kaki dilantai sampai terdorong

ke atas dan dilanjutkan dengan dukungan kelenturan tubuh sambil

mengayun lengan kebelakang atau tangan melakukan pukulan secepat

mungkin memukul bola semakin kuat otot tungkai, berkemungkinan

semakin tinggi lompatan dan semakin baik pula kelenturan tubuh diudara.

Page 60: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kepada hasil analisis dan pembahasan yang telah di uraikan

pada bagian terdahulu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan dan saran

yakni sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap smash atlet bolavoli

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan sebesar 22%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diterima kebenaran secara empiris.

2. Terdapat kontribusi kelenturan tubuh terhadap smash atlet bolavoli

Karang Taruna Citra ( KTC ) Pakandangan sebesar 20%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diterima kebenaran secara empiris.

3. Terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh secara

bersama-sama terhadap smash atlet bolavoli Karang Taruna Citra ( KTC )

Pakandangan sebesar 39,69%.

B. Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan dalam penelitian ini, maka

disarankan kepada:

1. Pelatih bolavoli dengan mengetahui bahwa daya ledak otot tungkai dan

kelenturan tubuh akan dapat mempengaruhi smash, diharapkan agar dapat

memberikan bentuk-bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan

Page 61: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

48

kondisi fisik, khususnya kekuatan tungkai dan kelenturan tubuh khusus

pada saat melakukan smash.

2. Atlet bolavoli, agar memahami dan mengerti bahwa kondisi fisik seperti

kekuatan tungkai dan kelenturan tubuh dapat mempengaruhi smash. Hal

ini tentunya atlet lebih sering latihan-latihan yang dapat meningkatkan

daya ledak otot tungkai dan kelenturan tubuh.

3. Masyarakat, khususnya masyarakat Pakandangan kecamatan Enam

Lingkung agar dapat memberikan sumbang saran dalam usaha dan upaya

perkembangan bolavoli di daerah tersebut.

Page 62: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

49

DAFTAR PUSTAKA

Adnan.2005:20.buku ajar Statistik. FKIP PADANG

Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bolavoli. Era Pustaka Utama. Jakarta.

Arikunto, suharsimi (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Rineka citra

Arsil. (1990). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang. Universitas Negeri Padang.

Arsil. (1999). Pembinaan kondisi Fisik. Padang; Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Bachtiar. (1999). Pengetahuan Dasar-dasar Permainan Bolavoli. Padang: FIK UNP.

Durwarker, 1990, Bola Voli dan Berlatih Sambil Bermain, Jakarta, Gramedia.

Erianti. (2004). Buku ajar bola voli. Padang. FIK –Universitas Negeri Padang.

Harsono (2000). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Leaching Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi. P2 (PTK Jakarta).

Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik. KONI Pusat. Pusat pendidikan dan penataran : Jakarta.

http:www.fitness.gov/digest mar2000.htm : The President’s Council on Physical Fitness and Sports. Departement of Health and humans Service. Defenitions of Health, fitness and Physical Activity.

Ismayarti. 2006. Tes Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Kiram, Yanuar. 1994. Kemampuan Koordinasi Gerak Dan KlasifIkasi Aktifitas Olahraga. Padang: FPOK IKIP.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani, Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta: Dirjen Olahraga, Depdiknas.

PBVSI. (2005). Jenis-jenis Bolavoli. Jakarta: Sekretariat Umum PP PBVSI.

Riduwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabetta.

Page 63: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

50

Rifki, 2009. Kontribusi Kecepatan Kelentukan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Smash Atlet Bolavoli Universitas Negeri Padang. Tesis. UNP.

Sajoto, M Hutabarat. 1988 Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depertemen P&K, Dikti, PT PPLPTK, Jakarta.

Sharkey (2003). Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suharno, HP. (1982). Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : FPOK IKIP.

Syafruddin. (2004). Permanian Bola Voli. Padang: FIK UNP.

UU RI No 3 Tahun 2005, Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: P2TK, Dirjen Dikti, Depdikbud.

Yusuf, Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Zulhilmi.(2008). Anatomi. Padang: FIK – Universitas Negeri Padang

Page 64: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

49

Lampiran 1

Daya Ledak Otot Tungkai

Rumus = 9,4 x Berat badan Selisih

1. x9,4 Berat Badan 68

2,21 x 65 kg x 8,25

= 1185,1 kg = 119 kg –m/dtk

2. x9,4 Berat Badan 57

2,21 x 74 x 7,55

= 1234,7 = 124 kg –m/dtk

3. x9,4 Berat Badan 52

2,21 x 67 x 7,21

= 1067,6 kg = 107 kg –m/dtk

4. x9,4 Berat Badan 62

2,21 x 60 x 7,87

= 1046,6 = 105 kg –m/dtk

5. x9,4 Berat Badan 29

2,21 x 58 x 5,39

= 690,8= 69 kg –m/dtk

6. x9,4 Berat Badan 50

2,21 x 68 x 7,07

= 1062,5 = 106 kg –m/dtk

7. x9,4 Berat Badan 57

2,21 x 62 x 7,55

= 1036,5 = 104 kg –m/dtk

8. x9,4 Berat Badan 61

2,21 x 78 x 7,81

= 1346,3 = 135 kg –m/dtk

9. x9,4 Berat Badan 53

2,21 x 70 x 7,28

= 1126,2 = 113 kg –m/dtk

10. x9,4 Berat Badan 53

2,21 x 60 x 7,28

= 965,3 = 97 kg –m/dtk

11. x9,4 Berat Badan 55

2,21 x 65 x 7,42

= 1066,3 = 107 kg –m/dtk

12. x9,4 Berat Badan 52

2,21 x 63 x 7,21

= 1007,8 = 101 kg –m/dtk

13. x9,4 Berat Badan 57

2,21 x 50 x 7,55

= 837,3 = 84 kg –m/dtk

14. x9,4 Berat Badan 57

2,21 x 57 x 7,55

= 951,1 = 95 kg –m/dtk

15. x9,4 Berat Badan 59

2,21 x 60 x 7,68

16. x9,4 Berat Badan 70

2,21 x 62 x 8,37

Page 65: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

50

= 1018,4 = 102 kg –m/dtk = 1146,9 = 115 kg –m/dtk

17. x9,4 Berat Badan 59

2,21 x 65 x 7,68

= 1108,6 = 111 kg –m/dtk

18. x9,4 Berat Badan 58

2,21 x 58 x 7,62

= 976,9 = 98 kg –m/dtk

19. x9,4 Berat Badan 63

2,21 x 63 x 7,94

= 1105,5 = 111 kg –m/dtk

20. x9,4 Berat Badan 61

2,21 x 58 x 7,81

= 1001,2= 100 kg –m/dtk

Page 66: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

51

Lampiran 2Rekap data penelitian variabel otot tungkai ( X1 ),Kelenturan ( X2 ) dan Smash ( Y )

No

NamaBerat badan Hasil tertinggi

SelisihDaya ledak otot tungkai

Kelenturan Kemampuan

SmashKg Jangkauan Lompatan

1 Riki Jakan 65 242 310 68 119 26,10 32

2 Taday 74 243 300 57 124 15,30 30

3 Andri 67 238 290 52 107 23,90 24

4 Aries 60 230 292 62 105 21,80 20

5 Dayat 58 233 290 29 69 22,20 14

6 Anya 68 240 290 50 106 12,50 16

7 Puyol 62 233 290 57 104 11,40 14

8 Aleks 78 249 310 61 135 24,40 36

9 Hamda 70 238 291 53 113 14,20 16

10 Hamdi 60 237 290 53 97 11,20 24

11 Surya 65 230 285 55 107 10,90 28

12 Mulyadi 63 218 270 52 101 16,10 14

13 Andi 50 233 290 57 84 22,60 36

14 Kujay 57 233 290 57 95 14,30 14

15 Rais Riviansyah 60 220 279 59 102 20,30 24

16 Anto Pakiah 62 240 310 70 115 22,60 36

17 Anto T 65 237 296 59 111 12,01 24

18 Aldi 58 239 297 58 98 13,00 16

19 Andun 63 235 298 63 111 11,40 28

20 Jupri 58 219 280 61 100 16,02 14Daya ledak otot tungkai

KelenturanKemampuan

smashMean 105,15 17,11 23

Page 67: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

52

Standar Dev 13,96 5,25 8,12

Max 135,00 26,10 36

Min 69,00 10,90 14

Median 105,50 15,66 24

Mode 107 11,4 14

r X1 Y 0,48

r X2 Y 0,45

r X1 X2 0,06

Page 68: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

53

Lampiran 3

Uji Normalitas Daya Ledak Otot Tungkai (X1)

X1diurut f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) │F(zi)-Sn(zi)│

69 1 1 -2,59 0,4952 0,0048 0,0500 0,045284 1 2 -1,52 0,4357 0,0643 0,1000 0,035795 1 3 -0,73 0,2673 0,2327 0,1500 0,082797 1 4 -0,58 0,2190 0,2810 0,2000 0,081098 1 5 -0,51 0,1950 0,3050 0,2500 0,0550

100 1 6 -0,37 0,1443 0,3557 0,3000 0,0557101 1 7 -0,30 0,1179 0,3821 0,3500 0,0321102 1 8 -0,23 0,0910 0,4090 0,4000 0,0090104 1 9 -0,08 0,0319 0,4681 0,4500 0,0181105 1 10 -0,01 0,0040 0,4960 0,5000 0,0040106 1 11 0,06 0,0239 0,5239 0,5500 0,0261107 2 13 0,13 0,0517 0,5517 0,6500 0,0983 Lo111 2 15 0,42 0,1628 0,6628 0,7500 0,0872113 1 16 0,56 0,2123 0,7123 0,8000 0,0877115 1 17 0,71 0,2612 0,7612 0,8500 0,0888119 1 18 0,99 0,3389 0,8389 0,9000 0,0611124 1 19 1,35 0,4115 0,9115 0,9500 0,0385135 1 20 2,14 0,4838 0,9838 1,0000 0,0162

Mean 105,15Sd 13,96

Lo = 0.0983Lt = 0.190

Keterangan:zi = Skor baku

F(zi) = Peluang skor baku

S(zi) = Proporsi skor bakuLo = Harga mutlak│F(zi)-S(zi)│Lt = Nilai kritis uji Lilliefors

Page 69: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

54

Lampiran 4

Uji Normalitas Kelenturan (X2)

X2diurut f fk Zi Peluang f(Zi) Sn(Xi) │F(zi)-S(zi)│

10,90 1 1 -1,18 0,3810 0,1190 0,0500 0,069011,20 1 2 -1,13 0,3708 0,1292 0,1000 0,029211,40 2 4 -1,09 0,3621 0,1379 0,2000 0,062112,01 1 5 -0,97 0,3340 0,1660 0,2500 0,084012,50 1 6 -0,88 0,3106 0,1894 0,3000 0,110613,00 1 7 -0,78 0,2823 0,2177 0,3500 0,132314,20 1 8 -0,55 0,2088 0,2912 0,4000 0,108814,30 1 9 -0,54 0,2054 0,2946 0,4500 0,155415,30 1 10 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 0,133116,02 1 11 -0,21 0,0832 0,4168 0,5500 0,133216,10 1 12 -0,19 0,0754 0,4246 0,6000 0,1754 Lo20,30 1 13 0,61 0,2291 0,5754 0,6500 0,074621,80 1 14 0,89 0,3106 0,7291 0,7000 0,029122,20 1 15 0,97 0,3340 0,8106 0,7500 0,060622,60 2 17 1,05 0,3531 0,8340 0,8500 0,016023,90 1 18 1,29 0,4015 0,8531 0,9000 0,046924,40 1 19 1,39 0,4177 0,9015 0,9500 0,048526,10 1 20 1,71 0,4564 0,9177 1,0000 0,0823

Mean 17,11Sd 5,25

Lo = 0,1754

Lt = 0,190

Keterangan:zi = Skor baku

F(zi) = Peluang skor bakuS(zi) = Proporsi skor baku

Lo = Harga mutlak│F(zi)-S(zi)│

Lt =Nilai kritis uji Lilliefors

Page 70: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

55

Lampiran 5Uji Normalitas Kemampuan Smash (Y)

Y diurut f fk zi Peluang F(zi) Sn(xi)│F(zi)-S(zi)│

14 5 5 -1,11 0,3665 0,1335 0,2500 0,116516 3 8 -0,86 0,3051 0,1949 0,4000 0,2051 Lo20 1 9 -0,37 0,1443 0,3557 0,4500 0,094324 4 13 0,12 0,0478 0,5478 0,6500 0,102228 2 15 0,62 0,2324 0,7324 0,7500 0,017630 1 16 0,86 0,3051 0,8051 0,8000 0,005132 1 17 1,11 0,3665 0,8665 0,8500 0,016536 3 20 1,60 0,4452 0,9452 1,0000 0,0548

Mean 23Sd 8,12

Lo = 0,2051

Lt = 0,190

Page 71: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

56

Lampiran 6

Uji Interpendensi antar variabel bebas

Th = √√

Rx1X2 = 0,0614

Th = √√ =

, √√ , =

,, = 0,25

Tt = 1,73

Oleh karena itu Th (0,25) < Tt (1,73) maka Ho di terima dan Ho di tolak

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel bebas X1 dngan variabel bebas X2. Dengan arti lain

iartikan bahwa tidak terdapat konaminasi hubungan antara variabel bebas

dalam kaitannya dengan variabel terikat.

Page 72: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

57

Lampiran 7

Uji Hipotesis X1 dengan Y

No X1 Y X1Y

1 119 32 3808

2 124 30 3720

3 107 24 2568

4 105 20 2100

5 69 14 966

6 106 16 1696

7 104 14 1456

8 135 36 4860

9 113 16 1808

10 97 24 2328

11 107 28 2996

12 101 14 1414

13 84 36 3024

14 95 14 1330

15 102 24 2448

16 115 36 4140

17 111 24 2664

18 98 16 1568

19 111 28 3108

20 100 14 1400

Jumlah 2103 460 49402

Mean 105,15 23

Sd 13,96 8,12

rxy =}2222 )({(})({(

))(()(

YYnXXn

YXXYn

=})460(1183220{(})2103(22408320{(

)460)(2103()49402(2022

xx

=)211600236640()44226094481660(

966000986140

Page 73: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

58

=)25040()71660(

20140

=1794366400

20140

=96,42359

20140

rxy = 0,4754 = 0,475

Menentukan Kontribusi variabel X1 dengan Y di gunakan Rumus x

100% = (0,475^2) x 100% = 0,2256 = 22 %

Menguji Signifikan Koefisien korelasi antara X1 dengan Y di

gunakan Rumus:

th = √√

Th = Uji signifikan korelasi antara X dengan Y

Ry1 = Koefisien Korelasi antara X dan Y

N = Jumlah data

th = √√ =

, √√ , =

,, = 2.29

Jadi th = 2,29 > 1,73 berarti Ho di Tolak dan Ha di terima

Page 74: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

59

Lampiran 8Uji Hipotesis X2 dengan Y

No X2 Y X2Y

1 26,10 32 835,2

2 15,30 30 459

3 23,90 24 573,6

4 21,80 20 436

5 22,20 14 310,8

6 12,50 16 200

7 11,40 14 159,6

8 24,40 36 878,4

9 14,20 16 227,2

10 11,20 24 268,8

11 10,90 28 305,2

12 16,10 14 225,4

13 22,60 36 813,6

14 14,30 14 200,2

15 20,30 24 487,2

16 22,60 36 813,6

17 12,01 24 288,24

18 13,00 16 208

19 11,40 28 319,2

20 16,02 14 224,28

Jumlah 342,23 460 8233,52

Mean 17,11 23

Sd 5,25 8,12

rxy =}2222 )({(})({(

))(()(

YYnXXn

YXXYn

=})460(1183220{(})23,342(20,637920{(

)460)(23,342()8233,52(2022

xx

=)211600236640()3729,117121127584(

8,1574254,164670

=)25040()6,10462(

6,7244

Page 75: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

60

=261983504

6,7244

=9,16185

6,7244

rxy = 0,4475 = 0,448

Menentukan Kontribusi variabel X1 dengan Y di gunakan Rumus

x 100% = (0,448^2) x 100% = 0,2007 = 20 %

Menguji Signifikan Koefisien korelasi antara X1 dengan Y di

gunakan Rumus:

Th = √√

Th = Uji signifikan korelasi antara X dengan Y

Ry1 = Koefisien Korelasi antara X dan Y

N = Jumlah data

Th = √√ =

, √√ , =

,, = 2,13

Jadi th = 2,13 > 1,73 berarti Ho di tolak dan Ha di terima

Page 76: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

61

Lampiran 9

Korelasi Ganda

variabel Y X1 X2

Y 0,475 0,448X1 0,475 0,061X2 0,448 0,061

Rumus Korelasi Ganda :

Ry1.2 = .Statistik Pengujian signifikan korelasi ganda adalah melalui distribusi I:

F =/

( )/( )Dimana ry.12 = Koefisien korelasi ganda

N = jumlah Sampel

1,2 = jumlah variabel prediktor

Ry1.2 = .

Ry1.2 =, , ( , )( , )( , )

( , ) = 0,63

r2 x 100 % = 0,632 x 100 %

=0,3969 x 100% = 39,69 %

F =/

( )/( )F =

, /( , )/( )

F =, /

( , )/( )

Page 77: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

62

F =,

( , )/( )F =

,, = 5,59

Page 78: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

63

Page 79: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

64

Page 80: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

65

Page 81: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

66

Lampiran 10

Gambar 1 : Sikap Awal Tes Vertical Jump

Gambar 2 : Tes Vertical Jump

Page 82: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

67

Gambar 3: Sikap Awal Tes Kelenturan

Gambar 4 : Tes Kelenturan

Page 83: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

68

Gambar 5: Sikap Awal Tes Smash

Gambar 6 : Tes Kemampuan Smash

Page 84: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02...1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTURAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET

69