Konsumsi Energi Tahunan

35
MAKALAH MANAJEMEN DAN KONSERVASI ENERGI ANALISIS ENERGI INDONESIA METODE ANNUAL ENERGY CONSUMPTION OLEH 1. ANNISA’ PERTIWI 11/319116/TK/38248 2. DESY RAHMAWATI PUTRI 11/319094/TK/38226 3. FAHRIAN ANDRA ADITAMA 11/319006/TK/38146 4. M. IQBAL TAWAKAL SURYA A. 11/318988/TK/38134 JURUSAN TEKNIK KIMIA

description

School Assigment

Transcript of Konsumsi Energi Tahunan

Page 1: Konsumsi Energi Tahunan

MAKALAH MANAJEMEN DAN KONSERVASI ENERGI

ANALISIS ENERGI INDONESIA

METODE ANNUAL ENERGY CONSUMPTION

OLEH

1. ANNISA’ PERTIWI 11/319116/TK/382482. DESY RAHMAWATI PUTRI 11/319094/TK/382263. FAHRIAN ANDRA ADITAMA 11/319006/TK/381464. M. IQBAL TAWAKAL SURYA A. 11/318988/TK/38134

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014

Page 2: Konsumsi Energi Tahunan

Daftar IsiPendahuluan 2Sumber Energi 3Minyak Bumi 4Gas Bumi 8Batubara 12Energi Baru Terbarukan

1. Energi Panas Bumi 152. Energi Air dan Mikrohidro 173. Energi Surya 194. Energi Biomass 195. Energi Angin 20

Kesimpulan 20Daftar Pustaka 25

1

Page 3: Konsumsi Energi Tahunan

PendahuluanAnnual energy consumption atau konsumsi energi tahunan adalah metode analisis

yang paling sederhana untuk menghasilkan detil persentase masing-masing pemakaian energi dan harganya. Metode ini melihat perkembangan produksi, ketersediaan dan pasar dari energy yang akan dianalisis setiap tahunnya. Setelah melihat trennya, maka dapat diperkirakan grafik ke depannya. Data-data yang diperoleh pada makalah ini merupakan statistik dari kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Alam) Indonesia. Data tersebut mencakup dari jumlah ketersediaan di Indonesia, produksi, konsumsi dan harga. Algoritma pemakaian energi tahunan seharusnya dilakukan sebagai berikut:

1. Konversikan semua pemakaian energi ke dalam bentuk satuan standar (biasanya kWh)

2. Hitung persentase masing-masing pemakaian energi dan harganya dan tentukan harga rata-rata per kWh

3. Buat suatu tabel yang menunjukkan jumlah pemakaian energi tahunan total, harga dan persentase masing-masing energi

4. Buat pie chart, yang menunjukkan kontribusi energi dan biaya untuk masing tipe energi

5. Bila tersedia data yang terkait dengan sejarah energi, perbandingan harus dibuat untuk melihat setiap kecenderungan

Sumber Energi IndonesiaPada makalah kali ini, akan dibahas mengenai konsumsi tahunan energy di Indonesia.

Energi utama Indonesia dibagi atas 4 kelompok besar. Energi minyak bumi, gas bumi, batubara dan energy baru terbarukan. Dimana pada energy baru terbarukan sendiri terdiri atas beberapa jenis sumber energy seperti angin, surya, geothermal, biomass dan lain-lain. Tetapi secara umum sumber energy dibedakan menjadi dua jenis, energy tidak terbarukan dan energy terbarukan.

Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak terbarukan karena, apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena, disamping waktu terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat terkumpulkan bahan dasar sumber energi inipun tergantung dari proses dan keadaan geologi saat itu.

Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber tradisional  lain.

2

Page 4: Konsumsi Energi Tahunan

Ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan dan ekologi di mata banyak orang.

Minyak Bumi1. Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

Cadangan minyak bumi di Indonesia tersebar di berbagai daerah seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Peta Penyebaran Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

Cadangan minyak bumi di Indonesia terbanyak terdapat di Pulau Sumatera diikuti dengan pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Total cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 7.408,24 MMSTB. Jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia yang terbukti sebesar 3.741,33 MMSTB. Cadangan minyak bumi terbukti artinya jumlah minyak bumi yang diperkirakan dapat diproduksi dari suatu reservoar yang ukurannya sudah dapat ditentukan. Sedangkan jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia yang memiliki potensial sebesar 3.666,91 MMSTB. Cadangan minyak bumi potensial artinya jumlah minyak bumi yang diperkirakan terdapat dalam suatu reservoar.

Tabel 1. Data Cadangan Minyak Bumi Tahun 2004-2010

3

Page 5: Konsumsi Energi Tahunan

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Dari tabel cadangan minyak bumi di atas, dapat dilihat bahwa jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia memiliki kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004, Indonesia memiliki cadangan minyak bumi terbukti sejumlah 4,3 miliar barrel. Namun pada tahun 2012 Indonesia hanya memiliki cadangan minyak bumi terbukti sejumlah 3,74 miliar barrel. Jumlah itu menempatkan negeri ini pada peringkat 28 negara yang memiliki cadangan minyak paling besar dengan persentase 0,2% dari cadangan minyak bumi dunia. BP Statistical Review memperkirakan minyak Indonesia saat ini bakal habis 11 tahun lagi. Prediksi tersebut dihitung dari jumlah cadangan minyak bumi dibandingkan dengan jumlah konsumsi minyak bumi di Indonesia. Cadangan minyak bumi di Indonesia akan habis jika dalam waktu dekat tidak ditemukan cadangan minyak bumi baru.

2. Produksi Minyak Bumi di IndonesiaTabel 2. Data Produksi Minyak Bumi di Indonesia Tahun 2004-2012

Produksi minyak bumi di Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Produksi minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 353.945 ribu barel, namun pada tahun 2012 produsi minyak bumi di Indonesia menurun drastis menjadi 279.412 ribu barel Hal tersebut dapat dikarenakan usia sebagian besar sumur minyak di Indonesia sudah tua. Sedangkan cadangan minyak baru untuk menutupi laju penurunan dengan jumlah signifikan belum ditemukan.

4

Page 6: Konsumsi Energi Tahunan

3. Produksi BBM di IndonesiaTabel 3. Data Produksi BBM di Indonesia

Sumber: Ditjen MIGAS

Produksi BBM tahun 2006 sebesar  257,821 juta barel, tahun 2009 sebesar 246,289 juta barel berarti  naik sebesar 4,47 persen,  dan tahun 2011 sebesar 238,957 juta barel, berarti  turun 7,32 persen dibanding tahun 2006.

Dari BBM yang di produksi tahun 2011, ada 2 jenis yang terbesar adalah premium sebesar 69,568 juta barel atau 29,11 persen, dan solar (HSD) sebesar 112,843 juta barel atau sebesar 47,22 persen. Kedua jenis ini diproduksi sebesar 182,41 juta barel atau  76,33 persen dari produksi BBM nasional.

4. Produksi Non BBM di IndonesiaTabel 4. Data Produksi Non BBM di Indonesia

Produksi Non BBM dari kilang minyak sangat menarik, karena nilainya yang terus meningkat dari tahun 2004 yang hanya sebesar 70.676 ribu barrel menjadi 94.426 ribu barrel pada tahun 2008. Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009 dan tahun 2010 sebesar 2.930 ribu barrel. Nilai tersebut berbanding terbalik dengan jumlah produksi BBM yang terus mengalami penurunan. Dengan peningkatan produksi non BBM yang cukup besar dan tingkat produktivitas yang tinggi pada kilang minyak, maka akan mengurangi produksi BBM, karena sebagian kapasitas produksi dialihkan untuk produksi Non BBM.

5

Page 7: Konsumsi Energi Tahunan

Di Indonesia, tidak semua kilang memproduksi semua jenis produk non BBM, tergantung dari: spesifikasi minyak mentah yang dipasok, peralatan dari kilang, dan optimalisasi produk.

6

Page 8: Konsumsi Energi Tahunan

5. Jumlah Konsumsi BBM dan Non BBM di IndonesiaTabel 5. Data Konsumsi BBM dan Non BBM di Indonesia

Jumlah konsumsi BBM di Indonesia fluktuatif setiap tahunnya. Konsumsi terbesar terjadi pada tahun 2005 sebesar 397.802 ribu SBM, namun menurun pada tahun 2006 yang konsumsinya hanya sebesar 374.691 ribu SBM. Pada tahun 2007 dan 2008 konsumsi BBM mengalami kenaikan, menurun kembali pada tahun 2009. Peningkatan konsumsi BBM kembali terjadi pada tahun 2010 yang konsumsinya sebesar 388.241 ribu SBM. Peningkatan konsumsi BBM diprediksi terus meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan konsumsi BBM yang paling signifikan terdapat pada mogas (gasoline) dan minyak diesel karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut di Indonesia. Penurunan konsumsi terdapat pada minyak tanah (kerosine) karena dibatasinya produksi minyak tanah dan konversi energi dari minyak tanah ke gas yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2012.

7

Page 9: Konsumsi Energi Tahunan

6. Jumlah Impor BBM di IndonesiaTabel 6. Data Impor BBM di Indonesia

Produksi minyak bumi dunia terus turun, sehingga tidak seimbang dengan laju konsumsi. Hal tersebut menyebabkan Indonesia harus mengimpor minyak bumi dari negara luar seperti Arab Saudi dan Singapura untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi dalam negeri. Jumlah impor BBM di Indonesia fluktuatif setiap tahunnya. Jumlah impor terbesar terjadi pada tahun 2005 sebesar 26.502 ribu kilo liter. Jumlah impor BBM pada data terakhir yaitu pada tahun 2010 adalah sebesar 23.633 ribu kilo liter. Jenis minyak bumi terbesar yang diimpor adalah premium dengan angka oktan 88 dan ADO (Automotive Diesel Oil).

7. Harga Minyak BumiTabel 7. Data Harga BBM

Secara keseluruhan, harga minyak bumi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004, harga rata-rata minyak bumi adalah 36,39 US$/barrel. Namun pada tahun 2012 harga minyak bumi meningkat drastis hampir tiga kali lipat menjadi 112,73 US$/barrel. Ada banyak alasan kenapa harga BBM naik menurut versi pemerintah, beberapa diantaranya

8

Page 10: Konsumsi Energi Tahunan

adalah harga minyak mentah dunia yang terus naik, subsidi yang salah sasaran, dan banyaknya aksi penyeludupan BBM karena disparitas harga yang sangat besar. Tren kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah dirasa perlu untuk menaikkan harga BBM, sehingga asumsi harga minyak dalam anggaran harus disesuaikan. 

Gas Bumi1. Cadangan Gas Bumi di Indonesia

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Gambar 2. Peta Persebaran Cadangan Gas Bumi di Indonesia Tahun 2012

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat jumlah cadangan dan persebaran cadangan gas bumi di Indonesia pada tahun 2012. Cadangan gas bumi yang paling banyak terdapat di daerah Papua dan Kepulauan Natuna.

Tabel 8. Data Jumlah Cadangan Gas Bumi

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Cadangan gas bumi dibedakan menjadi 2 jenis, cadangan terbukti dan potensial. Cadangan terbukti adalah jumlah gas bumi yang diperkirakan dapat diproduksi suatu reservoir yang ukurannya sudah ditentukan dengan meyakinkan. Sedangkan potensial adalah jumlah gas bumi yang diperkirakan terdapat dalam suatu reservoir.

9

Page 11: Konsumsi Energi Tahunan

Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa jumlah cadangan gas bumi yang terbukti cenderung meningkat pada periode 2006-2010. Namun mengalami penurunan pada periode setelahnya. Prospek pertumbuhan cadangan terbukti gas masa mendatang masih tetap optimis mengingat cadangan potensial yang tersedia cukup besar, disamping adanya kemungkinan tambahan penemuan baru dari hasil eksplorasi di masa mendatang.

Dibanding cadangan gas dunia, cadangan gas indonesia relatif kecil, hanya 1,7 % terhadap total cadangan terbukti gas bumi dunia (6534 trilyun kaki kubik). Cadangan gas dunia tersebar di Timur Tengah (41% cadangan dunia), disusul oleh wilayah Eropa dan Eurasia dengan pangsa sebesar 34%, Afrika 8,3%, Asia pasifik 7,9% sedangkan wilayah Amerika Utara dan Amerika Selatan mempunyai pangsa paling kecil, masing-masing sebesar 4,8% dan 4% (BP Statistical Review of World Enegry, 2009). Negara-negara yang mempunyai pangsa cadangan gas cukup besar adalah Rusia (23,4 % cadangan dunia) disusul Iran (16%) dan Qatar (13,8%).

2. Produksi dan Pemanfaatan Gas BumiTabel 9. Data Jumlah Produksi Gas Bumi Indonesia

Produksi gas bumi dibedakan atas 2, yaitu associated gas dan non associated. Associated gas adalah gas alam yang diporoleh dari wells dimana terdapat kandungan crude oil pada sumur tersebut. Non-Associated gas adalah gas alam yang diporoleh dari sumur dimana tidak terdapat kandungan crude oil pada sumur tambang tersebut. Kecenderungan produksi gas bumi harian Indonesia dapat dilihat mempunyai tren naik.

10

Page 12: Konsumsi Energi Tahunan

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Gambar 3. Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia

Gas bumi sebagai energi final hampir seluruhnya digunakan di sektor industri, sebagai bahan bakar dan juga sebagai bahan baku (feedstock). Pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga dan komersial terus meningkat namun pangsanya masih sangat kecil karena keterbatasan infrastruktur gas. Permintaan gas pada kedua sektor ini di masa mendatang kemungkinan akan terus meningkat bila infrastruktur gas telah berkembang.

Data menunjukkan bahwa gas bumi yang diekspor (sebagai gas pipa maupun LNG) dan yang digunakan sebagai bahan baku kilang LNG, lebih besar dibanding pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan domestik. Rendahnya pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan domestik terutama diakibatkan oleh terbatasnya infrastruktur gas bumi apalagi sumber gas bumi umumnya terletak di luar Jawa, sedangkan konsumen gas bumi umumnya berada di Jawa. Gambar 4 menunjukkan perkembangan produksi dan pemanfaatan gas bumi selama perioda 2000 – 2009.

Gambar 4. Statistik Pemanfaatan dan Produksi Gas Bumi di Indonesia

11

Page 13: Konsumsi Energi Tahunan

Berdasarkan gambar tersebut dapat terlihat jelas bahwa pemanfaatan gas bumi untuk domestik masih dibawah produksi gas bumi kita.

Tabel 10. Data Jumlah Ekspor Gas Bumi Indonesia

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Gas bumi merupakan salah satu jenis energi yang potensial baik untuk memenuhi kebutuhan domestik juga dijadikan sebagai komoditi ekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa. Berdasarkan data di atas, setiap tahunnya ekspor untuk gas pipa kita terus meningkat. Sedangkan ekspor untuk LNG fluktuatif mengikuti perkembangan harga ekspor LNG. Akan tetapi, secara total kita terus meningkatkan ekspor untuk gas bumi.

Ekspor gas bumi dalam bentuk LNG ditujukan terutama ke Jepang dan Korea Selatan dari hasil produksi LNG Bontang dan LNG Arun. Ekspor gas bumi dalam bentuk gas pipa ditujukan ke Singapura dan Malaysia (sejak tahun 2001) melalui lapangan gas Grissik di Sumatera Selatan dan lapangan gas di Natuna Barat. Sebagian produksi gas bumi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri, PLN, gas kota, gas lift and reinjection, dan own use. Pemanfaatan gas bumi di sektor industri dapat menekan biaya bahan bakar karena harga gas bumi relatif lebih murah dibanding BBM.

3. Harga Gas BumiTabel 11. Data Harga Ekspor Gas Bumi

TahunLNG

US$/MMBTU

2000 4.31

2001 4.45

2002 4.84

2003 6.00

2004 7.19

2005 8.49

12

Page 14: Konsumsi Energi Tahunan

2006 9.04

2007 11.97

2008 11.97

2009 6.95

2010 7.81

2011 11.80Sumber: Directorate General of Oil and Gas, Bank Indonesia and Ministry of Trade

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa harga gas bumi cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa gas bumi menjadi salah satu komoditi yang pantas untuk di ekspor.

Batu Bara1. Ketersediaan Batubara

Sumber: Statistik Kementrian ESDM Indonesia

Gambar 4. Persebaran dan Cadangan Batubara Indonesia (Desember 2011)

Pada masa mendatang, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan terus meningkat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (domestik), tetapi juga untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor). Hal ini mengingat sumber daya batubara Indonesia yang masih melimpah, di lain pihak harga BBM yang tetap tinggi, menuntut industri yang selama ini berbahan bakar minyak untuk beralih menggunakan batubara.

Adanya rencana pembangunan PLTU baru di dalam dan luar Pulau Jawa dengan total kapasitas 10.000 MW, meningkatnya produksi semen setiaptahun, dan semakin berkembangnya industriindustri lain seperti industri kertas (pulp) dan industri tekstil merupakan indikasi permintaan dalam negeri akan semakin meningkat. Demikian pula halnya dengan permintaan batubara dari negara-negara pengimpor mengakibatkan produksi akan semakin meningkat pula.

13

Page 15: Konsumsi Energi Tahunan

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) melalui PP No.5 Tahun 2006 sebagai pembaruan Kebijaksanaan Umum Bidang Energi (KUBE) tahun 1998. KEN mempunyai tujuan utama untuk menciptakan keamanan pasokan energi nasional secara berkelanjutan dan pemanfaatan energi secara efisien, serta terwujudnya bauran energi (energy mix) yang optimal pada tahun 2025. Untuk itu ketergantungan terhadap satu jenis sumber energi seperti BBM harus dikurangi dengan memanfaatkan sumber energi alternatif di antaranya batubara.

Untuk mendukung pencapaian sasaran bauran energinasional yang dicanangkan pemerintah, salah satunya adalah melakukan kajian batubara secara nasional untuk mengetahui kondisi sumberdaya, pengusahaan, dan pemanfaatan batubara, serta permasalahannya, yang dapat digunakan untuk membuat langkah-langkah yang diperlukan. Dan untuk mendukung kajian tersebut perlu melakukan terlebih dahulu membangun data base batubara nasional dari hasil pengumpulan data baik sekunder maupun primer.

Jumlah sumber daya batubara Indonesia tahun 2011 menurut Kementerian ESDM Indonesia yaitu sebesar 105.187,44 Juta Ton dengan cadangan batubara (2011) = 21.131,84 Juta Ton.

2. Kebijakan Pemerintah Tentang Batubara

Dalam kebijakan bauran energi nasional 2025, pemakaian batubara diharapkan mencapai 33%, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang digunakan sebagai landasan di dalam kebijakan pengusahaan batubara, yaitu:

1) Kepmen ESDM No.1128 Tahun 2004, tentang Kebijakan Batubara Nasional. 2) Perpres No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. 3) Inpres No.2 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Batubara yang

dicairkan sebagai Bahan Bakar Lain.

3. Produksi, Konsumsi dan Ekspor Batubara IndonesiaTabel 12. Data Produksi, Ekspor, Impor dan Konsumsi Batubara Indonesia

14

Page 16: Konsumsi Energi Tahunan

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa produksi batubara kita terus menerus mengalami peningkatan. Demikian pula ekspor batubara serta pemakaian dalam negeri yang memiliki tren positif (cenderung mengalami peningkatan).

4. Produksi Briket

Gambar 5. Statistik Produksi Briket IndonesiaBriket merupakan salah satu sumber energy alternative lain yang mempunyai

pemanfaatan seperti batubara. Grafik di atas menunjukkan produksi briket mempunyai peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi, sumber briket masih kalah besar dari jumlah kebutuhan akan energy domestik.

5. Harga Batubara

Tabel 13. Data Harga Batubara Indonesia

15

Page 17: Konsumsi Energi Tahunan

Energi Baru Terbarukan1. Perkembangan Energi Baru Terbarukan

Tabel 14. Data Perkembangan Energi Baru Terbarukan Indonesia

Energi terbarukan selalu dikembangkan dalam pemenuhan energi nasional karena terbatasnya energi berbahan dasar fosil. Statistik mengenai perkembangan energi dari tahun ke tahun dijelaskan dalam table diatas. Berdasarkan data tersebut, energi terbarukan dibagi menjadi 2 yaitu berbasis jumlah listrik yang dihasilkan (MW) dan berbasis jumlah bahan bakar nabati (BBN) yang dihasilkan (kL). Terlihat bahwa total energi terbarukan baik listrik maupun BBN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2010 mencapai angka 8,77 GW di energi listrik yang dihasilkan dan 2.912,69 kL di BBN yang dihasilkan. Energi listrik didominasi dari sektor energi air (5,711 GW) dan dari BBN didominasi dari sektor bio diesel (2.647,57 kL).

2. Energi Panas BumiGambar 6. Peta Potensi Panas Bumi Indonesia (2010)

16

Page 18: Konsumsi Energi Tahunan

Dari peta potensi diatas, diketahui daerah titik potensi mencapai angka 276 titik dengan total potensi listrik yang dihasilkan adalah 20.038 GW (data hingga tahun 2010).

Tabel 15. Data Potensi Panas Bumi Indonesia 2011

Dari data diatas, total potensi panas bumi yang ada meliputi 45,57 % berupa sumber daya dan 54,43% berupa cadangan. Hal ini menunjukkan bahwa masih lebih banyak potensi panas bumi di Indonesia yang belum dimanfaatkan dengan baik. Dari total panas bumi yang sudah diolah mendapat energi hingga 13.296 MW sedangkan yang belum diolah diduga dapat mencapai angka 15.867 MW.

Tabel 16. Data Kapasitas Terpasang Panas Bumi per Wilayah (2011)

Dari potensi panas bumi yang sudah terpasang, lebih dari 90% energi yang dihasilkan berada di pulau Jawa. Adapun sisanya berada diluar Jawa. Rerata PLTP yang ada di Jawa dapat menghasilkan kapasitas diatas 200 MW sedangkan diluar Jawa dibawah 100 MW. Sehingga masih perlu peniglatan pemanfaatan panas bumi diluar pulau Jawa.

17

Page 19: Konsumsi Energi Tahunan

Tabel 17. Data Produksi Uap Tenaga Panas Bumi (Ribu Ton Uap)

Dari segi jumlah uap yang dihasilkan, secara umum dapat dikatakan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Tetapi jumlah uap yang dihasilkan PLTP di Jawa masih dominan dibanding luar Jawa. Kita ambil contoh PLTP Darajat dapat mencapai 14.137 ribu ton uap sedangkan diluar Jawa kita ambil contoh PLTP Lahendong yang terbesar di luar Jawa hanya mencapai 3.020 ribu ton uap.

3. Energi Air dan MikrohidroPotensi energi air sangatlah besar, total potensi energi air Indonesia mencapai angka

75 ribu MW. Dari semua potensi energi air sebagian besar didominasi dari pulau Kalimantan (21.600 MW) dan Papua (22.350 MW).

Tabel 18. Data Potensi Tenaga Air Indonesia

18

Page 20: Konsumsi Energi Tahunan

Tabel 19. Data Kapasitas Terpasang PLTA

Tetapi dari grafik kapasitas yang terpasang di plta, masih didominasi dari pulau Jawa (2610,61 MW) dari total 5711,29 MW yang sudah terpasang. Artinya potensi dari luar pulau Jawa yang sangat besar belum dimanfaatkan dengan baik.

Tabel 20. Data Kapasitas Terpasang PLTMH

Energi mikrohidro yang terpasang sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 total hanya pada angka 214.063 KW dapat mencapai 228.749 KW pada tahun 2010. Dimana dari total energi mikrohidro didominasdi dari daerah Sulawesi yang mencapai angka 108.833 KW di tahun 2010.

19

Page 21: Konsumsi Energi Tahunan

4. Energi BiomassaTabel 21. Data Kapasitas Terpasang PLT Biomassa

Dari sektor biomassa, kapasitas yang terpasang di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2005 yang hanya pada angka 935,51 MW dapat mencapai angka 1.709 MW pada tahun 2010. Dari total PLT bio massa, baru dapat dikembangkan di pulau Jawa dan Sumatra. Artinya potensi biomassa diluar Jawa dan Sumatra masih belum dimanfaatkan hingga tahun 2010.

5. Energi SuryaTabel 22. Data Kapasitas Terpasang PLTS/SHS

Dari total energi surya yang sudah terpasang dalam bentuk plts/shs dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2005 berada di angka 1,23 MWp dapat mencapai angka 13,50 MWp di tahun 2009. Dari total energi surya yang telah dimanfaatkan, hampir merata di semua wilayah Indonesia kecuali Sumatra yang dapat mencapai angka 4,28 MWp di tahun 2009.

20

Page 22: Konsumsi Energi Tahunan

6. Energi AnginTabel 23. Data Kapasitas Terpasang PLT Bayu/Angin

Dari sektor energi angin yang sudah dimanfaatkan, dapat dikatakan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2005 berada di angka 1.029 KW dapat mencapai 1.962 KW pada tahun 2010. PLT angin didominasi Bali, Nusa Tenggara (956,6 KW), Sulawesi (618,14 KW), dan Jawa (300,04 KW).

Kesimpulan Berdasarkan data-data yang ada, maka dapat diperoleh data annual energy

consumption Indonesia.

Tabel 24. Data Primary Energy Production Indonesia (2011)

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

Data terakhir yang diperoleh merupakan produksi energi primer Indonesia pada tahun 2011. Pada akhirnya, data tersebut yang akan diolah untuk memperoleh kebijakan apa yang akan diambil untuk mengatasi masalah ketersediaan energi Indonesia.

21

Page 23: Konsumsi Energi Tahunan

Tabel 25. Data Konsumsi Energi Indonesia Berdasarkan Tipe dan Sektor (2011)

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

Tabel di atas dapat menggambarkan bagaimana konsumsi energi Indonesia berdasarkan tipe energi maupun sektor penggunanya. Energi yang bersumber dari Minyak Bumi masih mendominasi konsumsi energi di Indonesia. Padahal seperti penjabaran sebelumnya, produksi minyak bumi setiap tahunnya mengalami penurunan dan diprediksikan akan mengalami kekurangan pasokan sumber minyak bumi pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan sektor yang paling banyak mengkonsumsi energi adalah industri dan diikuti penggunaan sektor rumah tangga yang mencapai lebih dari 300 million BOE.

Tabel 26. Data Konsumsi Energi Indonesia dalam MWhEnergy Consumption by

TypeConsumption

(MWh)Coal 2.35E+08Fuel 5.92E+08Gas 1.51E+08

Electricity 1.60E+08Briquette 1.14E+05

LPG 6.03E+07Biomass 4.56E+08

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

22

Page 24: Konsumsi Energi Tahunan

Coal14%

Fuel36%Gas

9%

Electricity10%

Briquette0%

LPG4%

Biomass28%

Final Energy Consumption Indonesia 2011

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

Gambar 7. Final Energy Consumption Indonesia 2011

Grafik pada gambar 7 memperlihatkan bahwa konsumsi energi Indonesia terbesar masih didominasi oleh BBM. Padahal ketersediaan minyak bumi Indonesia cenderung mengalami penurunan tiap tahun. Penurunan tersebut ditunjukkan oleh tabel 28 dalam bentuk persentase setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk mengalihkan sumber energi pokok Indonesia ke selain minyak bumi.

Tabel 28. Ketersediaan Energi Pokok Indonesia

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

23

Page 25: Konsumsi Energi Tahunan

Tabel 29. Data Konsumsi Energi Indonesia Berdasarkan Tipe EnergiTahun Fuel Other Ptroleum

ProductNatural

GasLPG Coal Briquette Biomass

2006 5.08E+11 6.70E+10 1.36E+11 1.53E+10 1.45E+11 1.53E+08 4.50E+112007 5.12E+11 6.49E+10 1.31E+11 1.78E+10 1.98E+11 1.45E+08 4.48E+112008 5.23E+11 2.71E+10 1.67E+11 2.56E+10 1.53E+11 2.52E+08 4.52E+112009 5.46E+11 9.06E+10 1.93E+11 3.97E+10 1.34E+11 3.58E+08 4.55E+112010 5.91E+11 9.08E+10 1.88E+11 5.22E+10 2.23E+11 7.98E+07 4.45E+112011 5.92E+11 1.14E+11 1.97E+11 6.03E+10 2.35E+11 1.07E+08 4.56E+11

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

2 00 4 2 00 6 2 00 8 2 01 0 2 01 20

100000000000

200000000000

300000000000

400000000000

500000000000

600000000000

700000000000

Energy Consumption Indonesia

Fuel

Other Petroleum Product

Natural Gas

LPG

Coal

Briquette

Biomass

Year

Con

sum

pti

on,

kW

h

Sumber: Handbook of Energy & Economy Statistics Ind 2012 Kementrian ESDM Indonesia

Gambar 8. Grafik Konsumsi Energi Indonesia Berdasarkan Tipe Periode 2006-2011Grafik di atas memperlihatkan bahwa setiap tahunnya penggunaan BBM mengalami

peningkatan. Padahal ketersediaanny semakin berkurang. Pemerintah sudah menetapkan kebijakan energy nasional untuk mengatasi permasalahan tersebut yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Bab II Pasal 2 dari Perpres tersebut memuat tujuan dan sasaran kebijkan energi nasional:

1. Kebijakan Energi Nasional bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri.

2. Sasaran Kebijakan Energi Nasional adalah:a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun

2025,b. Terwujudnya bauran energi (primer) yang optimal pada tahun 2025,

yaitu peranan masing-masing jenis energi terhadap konsumsi energi nasional:

i. Minyak bumi menjadi kurang dari 20% (dua puluh persen)ii. Gas bumi menjadi lebih dari 30% (tiga puluh persen)iii. Batubara menjadi lebih dari 33% (tiga puluh tiga persen)

24

Page 26: Konsumsi Energi Tahunan

iv. Bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5% (lima persen)

v. Panas bumi menjadi lebih dari 5% (lima persen)vi. Energi baru dan energi terbarukan (EBT) lainnya,

khususnya biomassa, nuklir, tenaga air, tenaga surya, dan tenaga angin menjadi lebih dari 5% (lima persen)

vii. Batubara yang dicairkan (liquefied coal) menjadi lebih dari 2% (dua persen)

Sumber: http://erywijaya.files.wordpress.com/2010/07/mix-energi-nasional-2025.png

Gambar 9. Skema Kebijakan Energi Nasional Indonesia 2025

25

Page 27: Konsumsi Energi Tahunan

Daftar Pustakahttp://erywijaya.files.wordpress.com/2010/07/mix-energi-nasional-2025.pnghttp://www.esdm.go.id/publikasi/indonesia-energy-outlook/cat_view/58-publikasi/332-

indonesia-energy-outlook/339-ringkasan-eksekutif.htmlhttp://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm/cat_view/58-publikasi/240-statistik/337-

statistik-batubara.htmlhttp://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm/cat_view/58-publikasi/240-statistik/341-

statistik-minyak-bumi.htmlhttp://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm/cat_view/58-publikasi/240-statistik/342-

statistik-gas-bumi.htmlhttp://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm/cat_view/58-publikasi/240-statistik/355-

statistik-energi-baru-terbarukan.htmlhttp://www.esdm.go.id/statistik/handbook.htmlhttp://gamil-opinion.blogspot.com/2012/02/kebijakan-energi-dan-kebutuhan-energi.htmlhttp://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-terbarukan.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energi_tak_terbarukan

26