Konsorsium Sapi Potong - Kementerian Pertanian · interval, penyakit, penurunan kualitas pasture,...

1
Sebagai penanggung jawab kegiatan Konsorsium Sapi Potong, Lolit Sapi telah melaksanakan workshop awal untuk koordinasi dengan mitra-mitra bidang sapi. Workshop dihadiri oleh kurang lebih 45 peserta diantaranya yaitu peneliti dari Puslitbangnak, BBalitvet, PEMDA Kab. Bener Meriah NAD, PEMDA Kab. Tuban, PEMDA Kab. Bojonegoro dan PEMDA Kab. Jawa Barat (UPTD Pembibitan Sapi Potong Cijenjing Ciamis), BPTP NAD, BPTP NTT, BPTU sapi Bali, PT berdikari - Sulawesi Selatan, Sulung Ranch Kalimantan Tengah. Work Shop bertujuan untuk melakukan identifikasi permasalahan dalam agribisnis sapi potong meliputi aspek perbibitan, pakan dan reproduksi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk menyelesaikan tahap akhir dari suatu penelitian, scaling up dari hasil penelitian, dan menyelesaikan dari suatu masalah besar dengan melibatkan banyak pihak (stake holder). Sedangkan tiga aspek besar dalam workshop adalah Peningkatan Mutu Genetik Sapi Potong untuk mencapai PBBH Optimal, Teknologi Pemeliharaan dengan Pakan Pola LEISA pada Sapi Lokal dan Persilangan serta Sistem Identifikasi Sapi Potong dengan microchips. Dalam sambutannya, Dr. Darminto, Kepala Puslitbangnak menyampaikan bahwa swasembada daging sapi akan tercapai bila impor dapat ditekan sampai 10%, Indonesia merupakan pasar terbesar dari Australia untuk pemasukan sapi sehingga dalam upaya mencapai swasembada daging sapi banyak kendala yang dihadapi baik internal maupun eksternal, oleh karena itu diperlukan dukungan dari institusi baik itu pemerintah maupun swasta. Workshop di bidang sapi tersebut membahas mengenai (1) Peningkatan mutu genetik sapi potong untuk mencapai PBBH optimal yang disampaikan oleh Ir. Mariyono, MSi yang juga merupakan kepala Loka penelitian sapi potong Grati; 2) Teknologi pemeliharaan dengan pakan pola LEISA pada sapi lokal dan persilangan oleh peneliti dari LOLIT Grati yaitu Ir. Uum Umiyasih dan 3) Sistem identifikasi sapi potong dengan microchips oleh peneliti dari BPPT Jakarta yaitu Dr. M.M. Sarinanto, yang dipandu oleh Dr. Sri Muharsini (BB Balitvet, Bogor). Ketiga materi tersebut disampaikan karena ada kaitannya dengan kegiatan konsorsium sapi potong yang akan dilaksanakan yang meliputi tiga aspek besar yaitu peningkatan mutu genetik sapi potong ; pakan pola LEISA; teknologi microchips. Selain itu, dilakukan juga diskusi untuk mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di lokasi calon mitra konsorsium, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah seperti pakan, kematian pedet, calving interval, penyakit, penurunan kualitas pasture, kualitas pejantan, manajemen pemeliharaan pedet, aplikasi kandang kelompok, peningkatan pengetahuan tentang analisis ekonomi sapi potong dan ketersediaan sumber air. Di akhir workshop dilakukan kunjungan lapang ke kandang percobaan LOLIT sapi potong serta dilakukan diskusi selama kunjungan yang dipandu oleh Staf Lolit Sapo. Selama kunjungan lapang terjadi diskusi yang menarik diantara peserta workshop dan narasumber sehingga terjadi sharing pengalaman. Konsorsium Sapi Potong

Transcript of Konsorsium Sapi Potong - Kementerian Pertanian · interval, penyakit, penurunan kualitas pasture,...

Page 1: Konsorsium Sapi Potong - Kementerian Pertanian · interval, penyakit, penurunan kualitas pasture, kualitas pejantan, manajemen pemeliharaan pedet, aplikasi kandang kelompok, peningkatan

Sebagai penanggung jawab kegiatan Konsorsium Sapi Potong, Lolit Sapi telah melaksanakan workshop awal untuk koordinasi dengan mitra-mitra bidang sapi. Workshop dihadiri oleh kurang lebih 45 peserta diantaranya yaitu peneliti dari Puslitbangnak, BBalitvet, PEMDA Kab. Bener Meriah NAD, PEMDA Kab. Tuban, PEMDA Kab. Bojonegoro dan PEMDA Kab. Jawa Barat (UPTD Pembibitan Sapi Potong Cijenjing Ciamis), BPTP NAD, BPTP NTT, BPTU sapi Bali, PT berdikari - Sulawesi Selatan, Sulung Ranch Kalimantan Tengah. Work Shop bertujuan untuk melakukan identifikasi permasalahan dalam agribisnis sapi potong meliputi aspek perbibitan, pakan dan reproduksi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk menyelesaikan tahap akhir dari suatu penelitian, scaling up dari hasil penelitian, dan menyelesaikan dari suatu masalah besar dengan melibatkan banyak pihak (stake holder). Sedangkan tiga aspek besar dalam workshop adalah Peningkatan Mutu Genetik Sapi Potong untuk mencapai PBBH Optimal, Teknologi Pemeliharaan dengan Pakan Pola LEISA pada Sapi Lokal dan Persilangan serta Sistem Identifikasi Sapi Potong dengan microchips.

Dalam sambutannya, Dr. Darminto, Kepala Puslitbangnak menyampaikan bahwa swasembada daging sapi akan tercapai bila impor dapat ditekan sampai 10%, Indonesia merupakan pasar terbesar dari Australia untuk pemasukan sapi sehingga dalam upaya mencapai swasembada daging sapi banyak kendala yang dihadapi baik internal maupun eksternal, oleh karena itu diperlukan dukungan dari institusi baik itu pemerintah maupun swasta.

Workshop di bidang sapi tersebut membahas mengenai (1) Peningkatan mutu genetik sapi potong untuk mencapai PBBH optimal yang disampaikan oleh Ir. Mariyono, MSi yang juga merupakan kepala Loka penelitian sapi potong Grati; 2) Teknologi pemeliharaan dengan pakan pola LEISA pada sapi lokal dan persilangan oleh peneliti dari LOLIT Grati yaitu Ir. Uum Umiyasih dan 3) Sistem identifikasi sapi potong dengan microchips oleh peneliti dari BPPT Jakarta yaitu Dr. M.M. Sarinanto, yang dipandu oleh Dr. Sri Muharsini (BB Balitvet, Bogor). Ketiga materi tersebut disampaikan karena ada kaitannya dengan kegiatan konsorsium sapi potong yang akan dilaksanakan yang meliputi tiga aspek besar yaitu peningkatan mutu genetik sapi potong ; pakan pola LEISA; teknologi microchips.

Selain itu, dilakukan juga diskusi untuk mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada di lokasi calon mitra konsorsium, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah seperti pakan, kematian pedet, calving interval, penyakit, penurunan kualitas pasture, kualitas pejantan, manajemen pemeliharaan pedet, aplikasi kandang kelompok, peningkatan pengetahuan tentang analisis ekonomi sapi potong dan ketersediaan sumber air.

Di akhir workshop dilakukan kunjungan lapang ke kandang percobaan LOLIT sapi potong serta dilakukan diskusi selama kunjungan yang dipandu oleh Staf Lolit Sapo. Selama kunjungan lapang terjadi diskusi yang menarik diantara peserta workshop dan narasumber sehingga terjadi sharing pengalaman.

Konsorsium Sapi Potong