BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II...

17
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang. Kolostrum merupakan komponen utama yang penting untuk pedet pasca kelahiran (Besser, 2000). Pedet hanya dapat menyerap kolostrum secepat mungkin setelah kelahiran, namun kecepatan penyerapan kolostrum dan secara esensial pada umur 24 jam (Most, D.A. Cdemand and J. Floync(.nd)). Pedet yang baru lahir tidak memiliki proteksi terhadap infeksi berbagai macam penyakit, oleh karena itu pembersihan dan pemberian disinfektan pada calving area sangat penting untuk melakukan tindakan preventif (Anonimous, 2014). Pedet memiliki abomasum yang merupakan satu satunya dari empat bagian perut pedet yang berfungsi dan berkembang pasca kelahiran (Anonimous, 2014), sehingga pakan pertama pedet baru dilahirkan yang harus diberikan adalah kolostrum karena pedet hanya mampu memanfaatkan nutrien susu, kemudian meningkat dengan pemberian susu induk atau susu pengganti pakan padat dan rumput (Hadziq T., Toharmat, dan Amirroenas, 2011) Pedet yang baru lahir tidak mempunyai kekebalan tubuh (antibodi), dan hanya akan diperoleh dari kolostrum induknya. Dalam kolostrum terdapat growth

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

9  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pedet

Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang. Kolostrum merupakan komponen utama yang penting untuk pedet pasca kelahiran (Besser, 2000). Pedet hanya dapat menyerap kolostrum secepat mungkin setelah kelahiran, namun kecepatan penyerapan kolostrum dan secara esensial pada umur 24 jam (Most, D.A. Cdemand and J. Floync(.nd)). Pedet yang baru lahir tidak memiliki proteksi terhadap infeksi berbagai macam penyakit, oleh karena itu pembersihan dan pemberian disinfektan pada calving area sangat penting untuk melakukan tindakan preventif (Anonimous, 2014).

Pedet memiliki abomasum yang merupakan satu satunya dari empat bagian perut pedet yang berfungsi dan berkembang pasca kelahiran (Anonimous, 2014), sehingga pakan pertama pedet baru dilahirkan yang harus diberikan adalah kolostrum karena pedet hanya mampu memanfaatkan nutrien susu, kemudian meningkat dengan pemberian susu induk atau susu pengganti pakan padat dan rumput (Hadziq T., Toharmat, dan Amirroenas, 2011)

Pedet yang baru lahir tidak mempunyai kekebalan tubuh (antibodi), dan hanya akan diperoleh dari kolostrum induknya. Dalam kolostrum terdapat growth

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

10  

factor dan immunomudulatory factors yang dapat mengatur kekebalan tubuh ternak. Pedet lahir dengan sistem imun yang berfungsi namun sedikit imun yang ada dalam tubuh. Pemberian kolostrum yang kaya akan antibodi pada pedet pasca kelahiran secepat mungkin dapat menimbulkan absorbsi antibodi dan maternal sel imun secara efektif ke dalam darahnya (Leadley, 2013)

2.2 Manajemen Pemeliharaan Pedet Prasapih

Pedet pada umur 24 jam pertama sebaiknya dipisahkan dari induknya dan dikandangkan sendiri pada tempat yang bersih, kering dan hangat sehingga pedet mampu beradaptasi dengan lingkungan luar. Lingkungan kandang yang sustainable untuk pedet sangat bagus dalam perkembangan dan kenyamanan pedet. Perkandangan pedet sebaiknya menggunakan kandang individu untuk meminimalisir penyebaran penyakit dan menanggulangi transmisi bakteri patogen (Cabral,2014).

Kebutuhan nutrien dari pedet sangat beragam, dari kebutuhan untuk hidup pokok hingga untuk memperoleh pertambahan bobot maksimal yang berasal dari deposit protein dan mineral. Kebutuhan nutrien pada pedet antara lain bergantung kepada umur, bobot badan dan pertambahan bobot badan (Rakhmanto,2009). Cullison (2003) menjelaskan bahwa fungsi pakan bagi ternak adalah menyediakan energi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

11  

untuk produksi panas dan deposit lemak, memelihara sel-sel tubuh, mengatur berbagai fungsi, proses dan aktivitas dalam tubuh.

Pedet pada umur satu minggu harus dilatih untuk mengenal konsentrat. Pengenalan konsentrat dapat dilakukan dengan cara menempelkan konsentrat ke mulutnya sesudah memberi susu segar agar dijilati, atau dengan cara menaruh sedikit konsentrat dalam ember susunya sesudah menghabiskan susu . Konsentrat disediakan dalam kotak dan diganti setiap hari agar selalu tersedia konsentrat yang baru. Konsentrat starter untuk pedet sebaiknya mengandung 16 – 18 % protein dengan kandungan energi tinggi dan juga mengandung suplemen vitamin A dan D, disamping tepung tulang, hal ini untuk menghindarkan kekurangan konsumsi kalsium dan pospor setelah pedet disapih. Pedet yang telah mampu mengkonsumsi kurang lebih 0,5 kg starter/hari, pemberian susu dapat dihentikan. Waktu yang dibutuhkan pedet untuk hal tersebut sangat tergantung pada individu pedet. Pedet yang berbadan besar dan sehat dapat disapih dalam waktu 3–6 minggu (Williamson and Payne, 1993)

Pemberian susu terhadap pedet dilakukan dengan cara memerah induk setiap hari kemudian pedet dilatih untuk meminumnya melalui ember. Susu diberikan 2 kali sehari yaitu pagi hari sekitar pukul. 08:00 dan siang hari sekitar pukul 14:00. Jumlah pemberian setiap ekor pedet setiap hari masing-masing

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

12  

sebanyak 3 L, 4 L dan 3 L secara berturut-turut mulai umur 5-30 hari, 31 -60 hari, dan 61 -90 hari. Setelah kolostrum habis diperah dilanjutkan dengan pemberian susu sampai disapih. Susu merupakan makanan utama bagi pedet. Kelangsungan hidup dan pertumbuhannya ditentukan oleh kecukupan pedet memperoleh susu. Oleh karena itu pemberian susu bagi pedet perlu mendapat perhatian dan penanganan yang baik (Purwanto dan Muslih, 2006)

Pemberian susu dikurangi sedikit demi sedikit pada dua puluh hari menjelang penyapihan sampai tidak diberi susu, sebaliknya pemberian konsentrat dan hijauan ditingkatkan sampai saat disapih, sehingga terbiasa dan tidak mengalami stress berat. Setelah berumur 90 hari pedet dipisah dari pemberian susu untuk dipelihara atau dibesarkan sebagai pengganti induk atau untuk digemukkan sebagai ternak pedaging. Program sapih dapat menekan biaya pembesaran pedet menjadi lebih hemat dan volume susu yang dijual dapat ditingkatkan (Hadziq dll, 2011) 2.3 Permeabilitas Sel Epitel Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sedikit zat intersel, pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi ronggarongganya. Jaringan epitel mempunyai fungsi–fungsi berikut ini :1) menutupi dan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

13  

melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit, 2) absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nepron, 3) sekresi, misalnya epitel kelenjar, 4) sensoris, misalnya neuroepitel, 5) kontraktil, misalnya mioepitel, 6) proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit (Harjana,2011) Semua jaringan epitel mempunyai permukaan basal yang berhubungan dengan jaringan penyambung dibawahnya suatu struktur ekstra sel barupa lembaran kontinyu yang disebut lamina basalis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan terlihat sebagai satu lapisan granul tipis didalam fibril-fibril sangat halus menyusun suatu jaringan lembut. Bagian bawah lamina basalis pada kebanyakan lapisan epitel terdapat serabut retikulum/fibril kolagen yang membentuk kompleks dengan protein polisakarida amorf menyusun lapisan yang disebut lamina fibrosa atau retikularis. Ketiga lapisan tersebut : lamina basalis, zat-zat dasar dan lamina fibrosa disebut membran basalis yaitu suatu struktur yang melekatkan lapisan epitel dengan jaringan dibawahnya yaitu suatu lapisan jaringan penyambung yang disebut lamina propria dimana permeabilitas lapisan – lapisan ini merupakan syarat mutlak perlintasan nutrisi bagi sel epitel (Harjana, 2011) 2.4 Kolostrum

Kolostrum merupakan susu pertama yang dikeluarkan oleh induk mamalia untuk keturunannya. Kemampuan anak dalam mendapatkan kolostrum pada

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

14  

jam pertama pasca kelahiran akan menentukan keturunan yang kuat dan dapat berkembang baik untuk hidup tanpa pertolongan lebih lanjut (Besser,2000). Pembentukan kolostrum dalam ambing sapi tejadi antara 5-7 hari pertama setelah kelahiran. Komposisinya hampir sama dengan darah namun berbeda dengan susu. Kolostrum terdiri dari nutrien (protein, lemak, laktosa, asam lemak esensial, dan asam amino) dan non nutrien (substansi biologi aktif) biologi aktif). Kolostrum merupakan makanan pertama untuk pedet postnatal (Georgive, 2008a). Kolostrum harus diberikan pedet dalam jumlah, kualitas dan lama pemberian yang cukup, karena dalam kolostrum terkandung antibodi berupa IgG, selsel darah, komponen nutrien dan komponen non-nutrien yang penting untuk mempertahankan kehidupan pedet pada minggu pertama setelah lahir (Rahayu,2014). Kolostrum sapi diproduksi pada hari pertama pasca partus. Kolostrum mengandung nutrien dan imunoglobulin yang berbeda dari susu biasa, yaitu mengandung macronutrient seperti protein, karbohidrat, oligosakarida, lemak dan micronutrient seperti vitamin, dan mineral, growth factor, komponen antimikroba, dan regulasi imun (Godhia et al, 2013). Most, D.A. Cdemand and J. Floync(.nd) menjelaskan bahwa dalam kolostrum mengandung laktosa yang rendah dibandingkan susu normal. Kolostrum menghasilkan susu yang berkualitas dan gula yang rendah yang dapat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

 

menkoloimu(lakprolprospolietalOntgeorlainmenasam(BlusolicepapostsusukoloTabkolo

ngurangi peostrum terunoglobulin ktoferin dlactin, horstaglandingiaminase, m., 1987; Mtsouka etrgiev,2008)

n eritrosit, ngandung bm amino, mum,2005). Kd, laktosa, at seiring tpartum kou normal (Gostrum bel 1. Komostrum

enyebab diardiri dari

(IgG1, Igdan transfrmone tirog, enzimmineral, pro

Medvezki, 19t al.,2003). Kolostrumleukosit derbagai nutmineral, trKomposisi lemak susuberjalanny

omposisi teGeorgive,20dapat d

mposisi nut

15 

are pada pelactoalbum

gG2, igA dsferrin), hoid, cortisom, sitoki

vitamin, se989; Blum 3; Blumm menganddan laktosittrien, antararace elemen

kolostrum u dan proteya waktu, ersebut ham005). Kand

dilihat patrisi kolost

edet. Proteinmin, lactogdan igM), hormon (ol), grow in, nukel epitel, dll&Hammon

, 2006 dung sel-selt. Kolostru

a lain : asamnt, dan pre

(dry matteein) berubah

pada harimpir sama dungan nutrada tabetrum manu

n dalam globulin,

peptida (insulin,

factor, eleotida, l (Gerov n, 2000;

dalam l, antara

um juga m lemak, evitamin er, total h sangat i ketiga

dengan risi pada el 1.

usia dan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

 

Kolostrumsebagai prsapi memisusu biasapedet. Tabel 2. U(Godhia et Dari Tabedalam komanusia IgTabel 3. Gsapi (Godh

m juga mroteksi. Dapiliki kandun

a sehingga b

Unsur imun t al, 2013)

el 2. dapat olostrum sagA lebih banGrowth Fachia et al, 20

16 

menyediakanpat dilihat pngan laktosbaik untuk

dalam kolo

dilihat bahapi. Semennyak. ctors pada k13)

n imunoloada Tabel 1

sa rendah dmengurang

ostrum manu

hwa IgG pantara pada

kolostrum m

ogi esensia1. Kolostrumdibandingakgi diare pad

usia dan sap

aling banyaa kolostrum

manusia da

al m kn da

pi

ak m

an

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

17  

Growth factor yang terdapat dalam kolostrum berguna dalam menunjang pertumbuhan otot. Growth factor pada kolostrum manusia lebih tinggi dibandingkan pada kolostrum sapi (Tabel 3.). Berdasarkan studi di Finlandia, growth factor menginduksi sintesis protein yang menyebabkan peningkatan bobot badan tanpa mempengaruhi jaringan adipose. Growth factor dalam kolostrum meningkatkan gula darah dan memfasilitasi transporatasi glukosa ke otot, dengan meningkakan level energi. Kolostrum manusia memiliki konsentrasi growth factor lebih tinggi dibanding kolostrum sapi (Godhia et al, 2013).

Sapi Friesian Holstein memiiliki kandungan kolostrum yang berbeda dibandingkan susu pada pertengahan laktasi. Kolostrum memilki 6,7% lebih lemak dan lebih rendah 2,7% laktosa dibandingkan susu pada pertengahan laktasi (Besser, 2000). Kandungan nutrisi kolostrum juga berbeda pada setiap pemerahan. Pemerahan pertama kolostrum menunjukan level antibodi dan level nutrien yang tertinggi, sedangkan pemerahan berikutnya mengalami penuruan baik itu antibodi maupun nutrien lainnya (Tabel 4) (Belli, 2009). Table 4 menunjukan perbedaan kualitas kolostrum pada pemerahan yang berbeda. Tabel 4. Kandungan nutrisi dari kolostrum, susu transisi dan susu normal (Belli, 2009)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

 

Untuk metubuh pedmanajemenmengguna(Most, D.A Gambar2. managemeMost,(n.d.)

Imuterbatas. K

emastikan det pasca n “force

akan gallonA. Cdemand

Colostrumen of the da)

unoglobulinKetepatan d

18 

bahwa abkelahiran

feeding”n plastic d and J. Flo

m feeder Sairy calf :

n memiliki dalam peny

sorbsi antimaka perlu

” kolostrudengan seync(.nd))

Sumber : Fbirth to 6

waktu penyyerapan im

ibodi dalamu dilakuka

um dengaelang elasti

Feeding anmonths ole

yerapan yanmunoglobuli

m an an is

nd eh

ng in

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

19  

dipengaruhi seberapa cepat pemberian kolostrum sebelum penutupan terjadi (Besser,2000). 2.5 Immunoglobulin G

Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan mengikat patogen. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme (Margerison dan Downey, 2005) Margerison dan Downey (2005) menjelaskan bahwa dalam konsentrasi IgG dalam kolostrum sangat bervariasi, antara 10 g/l sampai dengan lebih dari 100 g/l, tergantung pada umur, bangsa, volume kolostrum yang diproduksi, riwayat penyakit, dan musim. Kira-kira 4 liter kolostrum dengan konsentrasi IgG 60 g/l, akan memberikan IgG pada plasma pedet dengan konsentrasi IgG sebesar 20,8 g/l. Kolostrum mengandung hormon, peptide bioaktif dan enzim-enzim, yang memegang peran penting dalam perkembangan traktus digestivus, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pedet

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

20  

IgG merupakan imunoglobulin yang paling banyak didalam kolostrum sapi ,yaitu antara 70-80%. IgM adalah yang terbesar kedua yaitu sebanyak 20%, kemudian diikuti IgA dan IgE. IgG diserap pertama dan memiliki efisiensi penyerapan yang paling tinggi dikarenakan level konsentrasi didalam kolostrum (Besser,2000). Bratawidjaja (2004) menjelaskan, IgG merupakan komponen utama imunoglobulin yaitu 75% dari seluruh imunoglobulin serum. Berat molekulnya 160.000 dalton dan kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml. IgG merupakan imunoglobulin yang paling banyak ditemukan didalam plasenta dan cairan ekstraseluler.

2.5 Passive Transfer of Immunity

Kegagalan dalam transfer pasif dalam pedet sapi perah mengakibatkan septisema, diare, penyakit saluran pernafasan, infeksi naval ataupun penyakit lain sebelum sapih. Kegagalan dalan transfer pasif pada pedet berarti akan terjadi angka mortilitas dan morbiditas yang tinggi pada fase pra-sapih (McGuirk, 2010) Waktu penyerapan imunoglobulin terbatas. Ketepatan dalam penyerapan imunoglobulin dipengaruhi seberapa cepat pemberian kolostrum sebelum penutupan terjadi (Blesser,2000). Keberhasilan transfer imunitas pasif dapat diukur melalui konsentrasi IgG dalam serum anak sapi pada 24 sampai 48 jam setelah lahir (Gambar 3).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

 

karekolo3). IolehdilinkolosapiclosabsoabsoTabsetepad

Waktu ena efisienostrum menImunoglobuh enzim-endungi oleostrum sapi baru lasure), yangorbsi imunorbsi terjadi

bel 5. Pengelah lahir) a anak sapi

mengkonsunsi dari anurun secarulin hampirenzim inteh hadirnyi. Lapisan

ahir mengag mengurannoglobulin. i pada 12 jagaruh waktterhadap t(Selk, 2006

21 

umsi kolostrabsorbsi imra linear ser resisten tetestinal teya trypsin

mukosa inalami perungi kemamKenyataan

am pertama tu konsumtotal absor6)

rum adalah munoglobulejak lahir (erhadap penetapi sela

inhibitor ntestinal daubahan (in

mpuan ususnnya, lebih

(Tabel 5).si kolostru

rbsi imunog

penting lin dari (Gambar ncernaan anjutnya

dalam ari anak ntestinal s untuk banyak

um (jam globulin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

22  

Tabel 5 menunjukkan, pada saat anak sapi yang diberi kolostrum pada umur 6 jam, menunjukkan hanya 66% antibodi yang dikonsumsi dapat diabsorpsi. Ketika anak sapi berumur 12 jam, lebih sedikit dari setengah antibodi yang tersedia akan diabsorbsi ke dalam darah, dan ketika anak sapi berumur 24 jam, proses intestinal closure menjadi lengkap, sehingga IgG yang diabsorsi sangan sedikit.

Pinositosis pada 4 imunoglobulin yaitu IgE, IgA, IgM dan yang paling besar IgG dapat ditentukan dengan konsentrasi makromolekul dalam kolostrum, jumlah penyerapan terjadi di darah (dalam sampel serum darah) dan waktu pemberian pada pedet. IgG mampu diserap pedet oleh sel epitel dari 21-27 jam jika pedet diberi kolostrum segera setelah kelahiran dan apabila kolostrum tidak segera diberikan setelah 12 jam maka penyerapannya bisa mencapai 33 jam. Imunoglobulin M merupakan anitbodi yang penting untuk mencegah infeksi. IgM merupakan yang kedua dalam penyerapan terbesar namun waktu penyerapan yang sedikit, yaitu 16-26 jam untuk penyerapan jika segera diberikan setelah kelahiran. Mekanisme penyerapan imunoglobulin pada usus kecil disebut dengan laju transfer pasif. Setelah lapisan sel epitel mukosa memulai penyerapan antara 0-48 jam postnatal, laju penyerapan dari semua imunoglobulin adalah berkesinambungan (Besser, 2000).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

23  

Monitoring keberhasilan atau kegagalan dari imunitas pasif adalah kunci dari keberhasilan program pemberian kolostrum. Pedet menyerap imunoglobulin (Ig) dari kolostrum dikonsumsi dalam 24 jam pasca kelahiran. Imunoglobulin (IgG, IgM dan IgA) disediakan oleh sistem imun sementara (yang disebut imunitas pasif) sampai sistem imun pedet aktif (Quigley, 2016). Pada peternakan, alat yang digunakan dalam memonitoring yaitu refraktometer.

Refraktometer yang digunakan dalam pengujian maternal pasif transfer adalah tipe refraktometer klinik. Refraktometer klinik memiliki skala untuk serum darah dan urin. Menggunakan serum darah pada pedet dengan refraktometer dapan mengestimasi level antibodi dalam darah. Refraktometer menggunakan sinar untuk meneruskan sampel dari serum darah. Pembelokan optik pada cahaya dapat diketahui konsentrasi dari protein dalam serum darah. Semakin besar konsentrasi protein maka akan semakin banyak cahaya yang terbelokkan, jadi sampel yang memiliki sampel protein yang tinggi memiliki area gelap lebih sedikit pada permukaan dibandingkan sampel rendah protein (Leadley, 2013).

Refraktometer bekerja menggunakan prinsip pembiasan cahaya ketika melalui suatu larutan. Ketika cahaya datang dari udara ke dalam larutan maka kecepatannya akan berkurang. Fenomena ini terlihat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

 

pada badicelupkanprinsip inilarutan dSumber casalah satudipantulkaBagian csisi yangtergantungAbdul RofRefraktomprisma, pepegangan, dilihat pada gamb

atang yann ke dalai untuk men

dengan meahaya ditranu sisi pri

an ke interfahaya ini

g berlawang dari indefiq dan Heri

meter terdirienutup kaca

dan luban

bar 4.

24 

ng terliham air. Renentukan julewatkan

nsmisikan olisma dan rface prism

akan dipnan pada eks bias li Sugito, 20i atas beberprisma, sek

ng teropong

at bengkefraktomete

umlah zat tecahaya keleh serat opsecara in

ma dan sampantulkan

sudut terlarutannya

010) rapa bagiankrup pemutag (Atago, 2

kok ketiker memakaerlarut dalame dalamnyaptik ke dalamnternal akampel larutan

kembali krtentu yan(Hidayanto

n, yaitu kacar skala, gri2000). Dapa

ka ai m a. m an n. ke ng o,

ca ip at

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet postnatalrepository.ub.ac.id/4969/3/9.BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet postnatal membutuhkan susu untuk tumbuh dan berkembang.

25  

Satuan skala pembacaan refraktometer yaitu °Brix, yaitu satuan skala yang digunakan untuk pengukuran kandungan padatan terlarut (Purwono, 2002). Refraktometer brix lebih akurat dalam menetukan level IgG dalam kolostrum. Penelitian menemukan bahwa terdapat relasi antara konsentrasi imunoglobulin dan yang nilai terbaca dari refraktometer (Bielman et al, 2010). Christopher (2002) menyatakan bahwa langkah pengujian imunoglobulin pada pedet yaitu dilakukan koleksi sampel darah dengan mengambil pada vena jugularis. Kemudian disentrifugasi hingga serum plasma darah terpisah dan diambil plasma darah dan diuji pada refraktometer. Refraktometer total protein serum menghitung indeks bias dan memprediksi kandungan total protein dalam sampel.

Prediksi tersebut memiliki relasi secara statistik antara total protein dan indeks bias. Refraktometer brix biasanya digunakan dalam industri untuk menghitung konsentrasi gula dalam suatu cairan. Kemudian setelah dipelajari estimasi refraktometer brix dari % brix berkorelasi dengan konsentrasi imunoglobulin dalam kolostrum (Gambar 5) (Quigley,2016).