KONSISTENSI PENELITIAN -...

90
1 MIEKE H. SATARI FIRMAN F. WIRAKUSUMAH KONSISTENSI PENELITIAN ------------- SEBUAH PENGANTAR MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN YANG KONSISTEN DALAM BIDANG KESEHATAN FILOSOFI – RANCANGAN PENELITIAN – ANALISIS

Transcript of KONSISTENSI PENELITIAN -...

Page 1: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

1

MIEKE H. SATARI

FIRMAN F. WIRAKUSUMAH

KONSISTENSI

PENELITIAN

-------------

SEBUAH PENGANTAR MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN YANG KONSISTEN

DALAM BIDANG KESEHATAN

FILOSOFI – RANCANGAN PENELITIAN – ANALISIS

Page 2: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

2

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

BAB II : FALSAFAH ILMU ................. .................................................................................... 2

- ONTOLOGI

- EPISTEMOLOGI

- AXIOLOGI

BAB III : PENGETAHUAN ..................................................................................................... 13

BAB IV : PENELITIAN .......................................................................................................... 20

- PENELITIAN KUALITATIF

- PENELITIAN KUANTITATIF

- LATAR BELAKANG PENELITIAN

- MASALAH PENELITIAN

- KEGUNAAN PENELITIAN

- KAJIAN PUSTAKA

- KERANGKA PEMIKIRAN

- PREMIS

- HIPOTESIS

- RANCANGAN PENELITIAN

- ANALISIS STATISTIKA

- TABEL MODEL (DUMMY TABLES)

BAB V : KEPUSTAKAAN ...........................................................................................................

BAB VI : ETIKA PENELITIAN ......................................................................................................

BAB VII : PENULISAN ARTIKEL ..................................................................................................

BAB VIII jk: DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

PENJURUS ..................................................................................................................................

RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENGARANG .....................................................................................

Page 3: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

3

KATA PENGANTAR

Buku ini ditulis dalam rangka membantu mahasiswa program Pascasarjana dalam membuat

Tesis, Disertasi atau penulisan Artikel Ilmiah. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan praktis

sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengenal pola dasar penelitian dari masalah mendasar yaitu;

1) mengetahui falsafah ilmu, 2) rancangan penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti

dan 3), analisis, khususnya uji statistika yang diperlukan.

Buku ini disusun dengan organisasi sbb.; diawali dengan uraian ringkas falsafah ilmu dilanjutkan

dengan tata cara penelitian dibidang kesehatan, khususnya kedokteran. Diharapkan buku ini dapat

membantu mahasiswa dalam menyusun suatu karya ilmiah yang akan dipublikasikan secara runtut,

konsisten. Metodologi penelitian dan analisisnya disajikan secara praktis dengan contoh-contoh.

Diharapkan dapat membentuk alur fikir yang konsisten tidak berlebihan tetapi sesuai dengan

kaidah-kaidah metode penelitian yang dapat merubah pengetahuan yang menjadi masalah

utamanya maupun masalah yang khusus/spesifik menjadi suatu ilmu. Diharapkan peneliti dapat

mengenal tata cara meneliti dan menyajikan hasil penelitiannya dalam bentuk karya tulis sebagai

suatu pola dasar, selanjutnya dapat mengunakan pola/metode ilmiah ini dengan menganti-ganti

masalah yang dihadapinya dengan cara yang sama dan dapat menjawab berbagai macam

masalah/faktor/variabel sesuai dengan konsep yang baku dalam metode penelitian ilmiah. Dengan

perkataan lain pola ini menjadi pakem bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Dalam meneliti bukan

saja kemampuan akademis yang perlu dibangun tetapi perlu juga diketahui mengenai etika dan

moral penelitian. Dalam buku ini dikupas pula hubungan akademik, etika penelitian dan moral

penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan usulan penelitiannya didepan komite etik

penelitian kesehatan untuk mendapat ethical clearance. Akhirul kalam penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua fihak yang telah membantu penyuntingan buku ini, sehingga buku ini dapat

diterbitkan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk

penyempurnaan buku ini.

Bandung ,........, 2010

Penulis

Page 4: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

4

BAB I. PENDAHULUAN

Dewasa ini diperkirakan laporan hasil penelitian kedokteran tidak kurang dari dua juta artikel

pertahun yang dimuat dalam puluhan ribu jurnal ilmiah. Jurnal-jurnal kedokteran maupun kesehatan

pada umumnya dipublikasikan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Diakui bahwa jumlah

penelitian yang berkualitas tinggi lebih banyak dilakukan dan dilaporkan di negara maju. Keadaan

yang kurang menggembirakan ini harus kita carikan cara yang baik untuk dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitas penelitian di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Penelitian

kedokteran pada umumnya lebih banyak menggunakan rancangan penelitian kuantitatif. Penelitian

ini disenangi oleh peneliti di bidang eksakta, termasuk para ahli kesehatan. Pendekatan dilakukan

secara deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka pemikiran, gagasan peneliti

berdasar pengalamannya. Fenomena atau masalah utama dikembangkan dan dicari akar

permasalahannya, dipecahkan dan diuji dan diajukan untuk memperoleh kebenaran sebagai

pembenaran suatu pengujian, dikenal sebagai proses dedukto-hipotetiko-verivikatif. Data dukung

penelitian berupa fakta-fakta yang didapat dengan melakukan penelitian secara empiris di lapangan

atau laboratorium, hasilnya dianalisis secara statistika. Metode pemecahan masalah ini dipakai

untuk memperoleh pembenaran (verifikasi). Cara berfikir demikian diterapkan dalam penelitian

kuantitatif, dikembangkan oleh penganut faham positivisme yang dipelopori Auguste Comte (1798-

1857). Filsuf Perancis ini dikenal sebagai bapak Ilmu Sosiologi dan penggagas Doktrin Positivisme.

Kebenaran menurut Comte dibagi berdasar 3 hukum umum : 1) teologi (fictitious), 2) metafisik

(abstract) dan 3) positif (scientific).

Tujuan penelitian adalah untuk menjawab fenomena alam (what), dikembangkan secara

kuantitatif dengan model-model matematis, secara linier mendeduksi masalah yang timbul,

membentuk hipotesis melalui premis-premis. Pengukuran penelitian kuantitatif didasarkan pada

kekuatan angka-angka dan data empiris yang merupakan bagian sentral dari penelitian. Proses

penyusunan hasil penelitian dipakai pendekatan empiris dengan memakai berbagai alat ukur dan

skala yang sesuai, kemudian kumpulan data itu di analisis dalam bentuk pembaghasan. Di dalam

membahas hasil penelitian tersebut dilakukan pendekatan induktif-deduktif (how & why) untuk

sampai kepada tujuan yaitu, mendapatkan teori baru atau se-kurang2-nya mencapai suatu hipotesis

yang teruji mendukung atau memperkuat teori lama (re-teori). Sebagai tujuan akhir dari suatu

penelitian adalah untuk mendapatkan suatu nilai yang baru (novel and value). Semoga buku ini

dapat membantu peneliti dalam menyusun laporan penelitiannya berupa suatu tesis atau disertasi

ataupun penulisan artikel ilmiah untuk publikasi.

Page 5: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

5

BAB II. FALSAFAH ILMU

Mengapa dan untuk apa kita perlu memahami ; falsafah ilmu, pengetahuan, ilmu itu sendiri

dan teknologi?. Pertanyaan ini timbul masa kini, karena jauh sebelumnya, dahulu kala, manusia

banyak menggunakan akal dan nalarnya dengan menggantungkan pada hal-hal yang bersifat teologis

dan metafisika. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu; Philos : gemar, senang atau cinta dan

Sophia : kebijaksanaan atau kebenaran. Filsafat berarti “cinta kebenaran”, berusaha mengetahui

tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, baik mengenai hakekat adanya sesuatu ; fungsi, ciri-ciri,

kegunaan, masalah-masalah serta pemecahannya. Dengan perkataan lain kita berfalsafah, kita

mengadakan usaha secara akademis untuk mendapat jawaban mengenai fenomena alam semesta,

“to see the problem beyond”. Perasaan peneliti timbul dan berkembang dari diri peneliti akan rasa

keingin tahuan, atas dasar keraguan dan keinginan kita untuk mencari-cari kebenaran. Dengan

kerendahan hati seseorang, berterus terang, jujur mencari sesuatu kebenaran mendekati yang

sebenar-benarnya. Kebenaraan hakiki itu sendiri tidak ada dalam kamus duniawi, kebenaran yang

hakiki akan kita dapatkan diakhir yaitu, kelak bila kita kembali. Kita jangkau kebenaran itu dengan

menggunakan akal sehat, metode ilmiah sedapat mungkin sedekat mungkin seakan–akan nampak

dalam pengertian kita itu adalah kebenaran hakiki.

Kebenaran yang kita dapatkan sekarang seperti kata filsuf Timur adalah, sebagai perumpamaan

sebuah “cermin besar”. Cermin yang utuh itu dibawa Nabi Adam dan Siti Hawa dari Arsy, dalam

perjalanannya menuju bumi pecah tercerai-berai, kepingan-kepingan cermin itu sampai di bumi dan

yang seperti kita pegang sekarang, hanyalah sepotong kecil cermin kebenaran.

Kebenaran duniawi adalah, kebenaran individu atau kelompok dan kebenaran tersebut ditarik atas

dasar konsensus. Benar kata sekelompok orang, belum tentu benar kata kelompok lain. Kebenaran

hanya dapat diuji yang mungkin suatu waktu akan terpatahkan dan akan dibangun kebenaran lain,

yang lebih mendekati akan kebenaran hakiki. Pada dasarnya pemikiran manusia diawali oleh

pemikiran religius, kemudian masuk ke pemikiran era metafisika. Metafisika adalah sesuatu yang

berada dibalik/belakang benda-benda fisik. Masa kini umumnya manusia; berfikir logis, empiris dan

etis. Dengan kemampuan manusia berfalsafah, kita dapat menjawab masalah-masalah yang kita

hadapi sebagai yang kita kenal sekarang “pengetahuan”. Pengetahuan itu kita uji dengan metodologi

khusus sehingga sampai pada tingkat “ilmu”. Ilmu selanjutnya kita terjemahkan ke dalam

“teknologi”.

Landasan Filasafat Ilmu terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu; Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.

Ontologi :

Ontologi adalah kajian filsafat Yunani yang paling kuno dengan tokoh-nya a.l.: Thales (624-

646 SM), Socrates (470 SM – 399 SM), Aristoteles (460-370 SM dan Plato (428-347 SM).

Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu; Onto : being, becoming, wujud dan Logos: ilmu. Ontologi

adalah ilmu tentang hakikat kenyataan/tentang wujud. Ontologi adalah membahas sesuatu yang

nyata. Dikatakan pula bahwa ontologi adalah koseptualisasi yang spesifik. Secara sederhana ontologi

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan yang konkrit secara kritis.

Page 6: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

6

Definisi Onkologi bervariasi, dikemukakan dengan berbagai cara dan banyak kajian-kajian serta

turunan-turunannya dalam berbagai pandangan para filsuf. Ontologi pada dasarnya

mempermasalahkan akan adanya hakikat kenyataan, digolongkan kedalam 3 golongan yaitu ; 1)

materialisme, sesuatu yang bersumber dari materi, 2) idealisme/spiritualisme, sesuatu yang

bersumber dari spirit/rohani dan 3) antagonisme, aliran yang bersifat skeptis (ragu-ragu atas

jawaban yang sebenarnya). Peneliti lain membaginya kedalam golongan-golongan sbb.: 1) realisme,

2) naturalisme, 3) empirisme. Dapat disimpulkan bahwa ontologi adalah ilmu yang membicarakan

mengenai hakikat segala sesuatu dan mencari penyelesaian mengenai masalah “ADA”. Menjawab

mengenai keberadaan atau dalam perkataan lain menjawab “WHAT”.

Ontologi adalah bagian dari filsafat yang dikelompokkan dalam filsafat metafisika. Metafisika adalah

pengembangan dari falsafah religius. Thales mengembangkan Ontologi ini kearah pemikiran ilmiah,

maka Thales dianggap sebagai “Bapak dari Ilmu” (Father of Science), kemudian pandangan ilmiah ini

mempengaruhi Phytagoras (570-495 SM), Plato dan Aristoteles. Pada abad ke 5 Masehi Ontologi

berkembang pesat, memasuki masa Medieval (500-1350) dan masa Renaissance di Eropa (1350-

1600). Dikenal banyak filsuf-filsuf terkemuka yang mengembangkannya seperti ; Edmund Husserl

(Ontologi formal), Bernard Bolsano (Ontologi kontemporer), Bolzano & Brentano (Ontologi

fenomenologis) dll. Lebih dari seribu tahun telah berlalu, Ontologi berkembang menjadi ilmu

modern yang mencoba mencari jawaban mengenai “ADA”nya Alam Semesta. Ontologi dengan

menggunakan pendekatan-pendekatan empiris, menyusun fakta untuk justifikasi dalam menjawab

fenomena semesta alam. Ontologi dalam perkembangannya dapat mendampingkan antara ilmu-

ilmu empiris dengan agama maupun seni, etika, dan estetika. Di masa sekarang kita dapatkan di

dalam ilmu-ilmu modern yang berkembang pesat dan membentuk cabang cabang ilmu. Ilmu-ilmu

modern yang didasari pemikiran ilmiah dari Thales ribuan tahun yang lalu, sekarang kita kenal

seperti ilmu ; Antropologi, Sosiologi, Fisika maupun Kedokteran atau Kesehatan pada umumnya.

Thales (624-546 SM) Phytagoras (570-495 SM)

Page 7: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

7

Socrates (470 SM – 399 SM) Plato (427 SM – 347 SM)

Gambar 1 : Filsuf-filsuf yang mendasari Falsafah Ilmu

Sumber : Wikipedia

Gambar : Falsafah hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan ilmu Kesehatan

Epistemologi :

Epistemologi adalah kajian filsafat Yunani yang kuno dengan tokoh-nya a.l.: Socrates (469-

399 SM), Plato dan Aristoteles. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu; Episteme :

pengetahuan dan Logos: ilmu. Socrates merupakan filsuf yang menyebarkan filsafatnya dalam kajian

epistemologi dan etika. Kurang banyak di beritakan tetapi muridnya Plato menceritakan banyak

mengenai Socrates dalam bukunya yang terkenal Platos’s Apology. Epistemologi adalah ilmu,

disebut sebagai pengetahuan yang sistematik mengenai pengetahuan. Epistemologi dikaitkan pula

dengan suatu disiplin yang disebut critica. Secara sederhana epistemologi diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari proses berfikir logis, empiris dengan menggunakan pengetahuan (HOW, WHY,

WHEN, WHERE).

Dalam perkembangan filsafat terbentuklah macam-macam aliran. Pada abad pertengahan di Eropa

berkembang aliran-aliran misalnya : Positivisme, Idealisme, Rasionalisme, Empirisme.

Positivisme:

Positivisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa Ilmu Alam sebagai satu-satunya

sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan Metafisika. Tidak

mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris. Positivisme dikenal pula sebagai

aliran filsafat dari aliran perspektif epistemologi. Auguste Comte (1798-1857), filsuf Perancis dari

Universitas Montpellier ini dalam bukunya, antara lain yang dikenal sebagai “Cours de Philosophie

Positive”, mengemukakan tahapan berfikir manusia dapat dibagi menjadi ; 1) tingkatan teologi, 2)

tingkatan metafisik dan 3) tingkatan positif. Pada tahapan tingkat positif (Etat Positive), manusia

sudah menemukan pengetahuan yang cukup untuk menguasai Alam Semesta. Manusia mampu

mengatur alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan kemanusiaan. Didalam masa ini, aliran

positivisme berkembang pesat. Di dalam Era ini manusia mengandalkan akalnya untuk berfikir dan

mengembangkan pemikirannya dari suatu pengetahuan, dirubah dengan metodologi ilmiah kearah

penemuan ilmu. Ilmu dijabarkan dalam bentuk teknologi. Pengetahuan yang sistematik tersebut

dilengkapi kriteria dan patokan yang menentukan bahwa, pengetahuan itu membahas mengenai

Page 8: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

8

benar atau tidak benar dan membahas dalam pengetahuan itu mengenai isi dan arti. Dalam mencari

kebenaran kemudian berkembanglah aliran Rasionalisme.

Idealisme, Rasionalisme dan Empirisme :

Idealisme adalah teori filsafat yang mendasarkan alam dan realitas, di dasarkan pada ide dan

pemikiran. Falsafah ini di dasarkan bukan dari kebendaan tetapi dari alam pemikiran atau ide. Idealis

yang dianggap sangat berperan dalam perkembangan aliran ini adalah Plato. Rasionalisme atau

gerakan rasionalis adalah aliran filsafat lain yang mendasarkan pada metode penelitian dengan

dasar rancangan eksperimen. Alam rasional dikembangkan menggunakan logika, dengan mencari

fakta-fakta untuk pembuktian empiris. Rasionalisme mempunyai kemiripan dengan aliran

Ideologime. Arah dan tujuannya adalah humanisme dan atheisme. Kebenaran itu tidak harus

ditentukan oleh ; iman, dogma atau ajaran agama. Suasana batin di waktu itu adalah penolakan

terhadap perasaan (emosi), adat istiadat dan kepercayaan yang sedang populer pada masanya. Rene

Descartes (1596-1650), filsuf Perancis, mengawali gagasan Rasionalisme ini. Rasionalisme Descates

dikenal dengan Rasionalisme Kontinental. Perkembangan aliran ini sekarang lebih fleksibel dengan

mendasarkan pengujian–pengujian gagasan melalui pendekatan sains yang mengandalkan pada

percobaan, pengamatan (Rasionalisme modern). Empirisme adalah aliran lainya yang berkembang

pada waktu yang bersamaan, suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua

pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia

telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme dilahirkan di Inggris

dengan 3 aspek esponennya yaitu ; David Heme, George Berkeley dan John Locke (1632-1704).

Immanuel Kant (1724-1804), filsuf dari Jerman mempercayai bahwa pemikiran metafisika dapat di

rubah menjadi pemikiran yang didasari pengetahuan (Epistemologi). Kant berpendapat bahwa aliran

empirisme dan rasionalisme mempunyai arah yang bersamaan. Para filsuf sejak Plato di masa Yunani

Kuno mengembangkan Falsafah, suatu pemikiran spekulatif menjadi pengetahuan yang lebih

bersifat tentatif untuk merancang metode penelitian secara ilmiah dan sampai pada hasil normatif

yang kita kenal sebagai ilmu. Perkembangan falsafah ilmu ini mencapai puncaknya di daratan Eropa

pada abad pertengahan dan terus berkembang sampai sekarang. Filsuf-filsuf mengembangkan

pemikiran atau ide-nya dengan diperkuat data dan fakta empiris, menjauhkan diri dari kebenaran

dogma. Sejauh mana kebenarannya Wallahu Alam. Manusia berusaha , Tuhan yang menentukan

(“Man proposes, God disposes”) karena “ A lot of research is concerned not with ’finding out

something you dont’t know’ but finding out that you dont’t know something”

Page 9: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

9

IDEALISME/ RASIONALISME/

EMPIRISME

BERFIKIR RASIONAL

MERUMUSKAN MASALAH

FORMULASIKAN IDE

P R E M I S

DEDUKSI

MEMAHAMI

FENOMENADEDUKSI

INDUKSI

DASAR-DASAR PEMECAHAN

MASALAH

Gambar 3 : Rasionalisme/Idealisme/Empirisme

Axiologi :

Aksiologi berasal dari kata Yunani : Axios yang berarti nilai, jadi Aksiologi adalah Teori

tentang Nilai. Teori nilai ini dikaitkan dengan kegunaan dari pegetahuan yang diperoleh. Hal-hal yang

dipermasalahkan adalah ; 1) moral dalam melahirkan etika, membahas mengenai hal yang baik dan

yang lebih baik, 2) estetika melahirkan ekspresi keindahan, membahas yang indah dan lebih indah

dan Bramel menambahkan, 3) membahas mengenai kehidupan sosial politik.

Mencari nilai-nilai (value/what for). Dalam kalimat tanya dapat disampaikan sebagai : What is the

value of your study for mankind?. Jujun Suryasumantri, mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang

berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Pada intinya aksiologi membahas dan

menyoroti fakta bahwa, pengetahuan yang didapat di rubah menjadi sebuah ilmu yang didasari

metode menghasilkan suatu manfaat yang dinamakan Nilai.

Page 10: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

10

ONTOLOGIMENCARI MASALAH/ MENGENAI “ADA”(WHAT)

EPISTEMOLOGIBERFIKIR LOGIS, EMPIRIS dengan PENGETAHUAN(HOW ,WHY, WHEN, WHERE )

AXIOLOGIMENCARI NILAI-NILAI (VALUE/WHAT FOR)

WHAT IS THE VALUE OF YOUR STUDYFOR MANKIND ?

Gambar 6 : Dasar Falsafah Ilmu

FILSAFAT PENGETAHUAN

ILMU

ALAMIAH SOSIAL

PSIKOLOGI

BIOLOGI

KEDOKTERAN

KESEHATAN

KIMIAFISIKA

SOSIOLOGI

BUDAYA

ANTROPOLOGI

POLITIK

HUKUM

EKONOMI

Gambar : Filsafat hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan Ilmu Kesehatan

Page 11: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

11

Filosofi dalam bidang Kedokteran/Kesehatan

Umumnya para filsuf dahulu mempunyai banyak kemampuan dalam berbagai masalah,

mereka di pengaruhi filsuf yang lahir sebelumnya dan mempengaruhi filsuf-filsuf yang datang

kemudian. Hippocrates (460-377 SM), filsuf Yunani kuno, seorang dokter, dikenal sebagai Bapak

Ilmu Kedokteran, dikenal dengan Sumpah Hippocrates-nya.

Ibnu Sina (Avicenna) : (980-1037), seorang Persia. Ibnu Sina dikenal sebagai filsuf Islam dan

seorang dokter selain itu menguasai bidang ilmu2 lainnya seperti; kimia, astronomi, etik, geografi,

matematik, psikologi, fisika, poetry, sain dan dijuluki Bapak Kedokteran Modern. Ibnu Sina

mempengaruhi pemikiran Omar Khayyam, al-Gazali, Albertus Magnus, Thomas Aquina, Jean Buridan.

Hermann Boerhaave (1668-1738). Bangsa Belanda dari Universitas Leiden, menguasai ilmu-ilmu;

filosofi, botani, kimia, sain, anatomi. Dikenal dalam dunia Kedokteran dengan Boerhaave syndrome.

Mempengaruhi pemikiran : Linnaeus, Voltaire.

Charles Robert Darwin (1809-1882): Bangsa Inggris dari Universitas Edinburg dan Universitas

Cambridge. Dikenal dengan perjalanan lautnya mengelilingi dunia dengan kapal HMS Beagle.

Bukunya yang terkenal : On the Origin of Species. Mempengaruhi pemikiran : Alfred Wallace, George

Mendel. Darwin Dikenal dengan hukum Evolusinya.

George Mendel (1822-1884) : Bangsa Austria dari Universitas Vienna. Penemu hukum-

hukum Genetika dan dikenal sebagai Bapak Genetika Modern. Dikenal dengan hukum Kebakaannya.

Dua kosep filsuf diatas yaitu, Evolusi dari Darwin dan Kebakaan dari Mendel, sekarang

dikembangkan konsep baru yang dikenal sebagai Neo-Darwinian. Dalam kajian-kajiannya Hardy-

Weiberg mengemukakan suatu rumus keseimbangan dari kombinasi populasi genetik dan seleksi

alam dalam rumusan statistik untuk melihat efek seleksi dari genotip dan memperkirakan apa yang

akan terjadinya, pemikiran ini berdasarkan konsep seleksi genetik dalam kaitannya dengan hukum

Mendel dan Darwin tersebut.

Hippocrates (460-377 SM) Avicenna (980-1037)

Page 12: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

12

Charles Darwin (1809-1882)

Hermann Boerhaave (1668-1738)

George Mendel (1822-1884)

Gambar 7 : Filsuf-filsuf yang mempengaruhi ilmuwan dibidang Kesehatan/Kedokteran

Sumber : Wikipedia

BAB III PENGETAHUAN

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia. Pengetahuan merupakan

hasil tahu yaitu, kesan dalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya.

Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang

pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Hal ini terjadi setelah orang melakukan

kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu.

Page 13: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

13

ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil kegiatan berkelanjutan, berkesinambungan antara

kegiatan-kegiatan yang dirintis oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Pakar-pakar ilmiah tersebut

melahirkan teori-teori bagi masing-masing disiplin ilmunya.

Bagaimana seseorang akan mulai meneliti?. Berdasar bukti-bukti ilmiah yang sudah

dihasilkan ilmuwan terdahulu, dipakailah hasil penelitiannya (premis) sebagai dasar membangun

kerangka pemikiran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (fenomena). Bertitik tolak dari

seleksi bukti-bukti yang ada, dibuat kajian-kajian (kajian pustaka) dan setelah itu di kristalisasi dalam

kerangka berfikir deduktif maka akan didapat esensi pernyataan dari masalah yang dihadapi yang

kemudian di deduksi menjadi premis-premis.

Kerangka penelitian adalah alur fikir seorang peneliti yang dapat digolongkan dalam sebuah

esei argumentasi yaitu, suatu penalaran yang menampilkan sikap dan pandangan peneliti ; bersifat

kritis dan analitis dalam mengkaji masalah yang dihadapi. Penalaran adalah suatu proses berfikir

manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang akan dinalar sehingga dapat sampai

pada simpulan. Data yang di nalar boleh benar boleh pula tidak benar. Penalaran terdapat 2

golongan ; 1) penalaran deduktif, 2) penalaran induktif. Disini peneliti mengemukakan atau

membangun peran apa saja dari berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah penelitian. Faktor-

faktor tersebut diubah menjadi variabel yang dapat diukur. Di kemukakan alasan-alasan pemilhan

varibel, yang mana yang akan diteliti dan variabel lain sebagai kontrol. Argumentasi peneliti ini

merupakan daya dukung dasar teoritis yang kuat. Data dukung yang di dasarkan atas kajian pustaka

ini merupakan kerangka pemikiran yang akan di deduksi menjadi premis-premis.

Premis-premis mempunyai ciri-ciri : 1) mempunyai gabungan atau hubungan antara dua

atau lebih preposisi, 2) tersusun sistematis dan runtut untuk membangun hipotesis.

TAHU DAN PENGETAHUAN (Al Ghazali 1058-1111)

TAHU BAHWA TAHU

TAHU BAHWA TIDAK TAHU

TIDAK TAHU BAHWA TAHU

TIDAK TAHU BAHWA TIDAK TAHU

Penalaran deduktif : Suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang

kebenarannya telah diketahui atau diyakini dan berakhir pada simpulan atau pengetahuan baru yang

lebih khusus. Metode ini dipakai dalam penelitian kuantitatif dengan diawali pembentukan teori,

hipotesis, definisi operasional, instumen dan operasionalisasi. Dengan perkataan lain dalam meneliti

seseorang harus memulai langkahnya dari pemahaman gejala atau fenomena. Kemukakan masalah

Page 14: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

14

utamanya terlebih dahulu, kemudian membuat konsep dan menguasai teorinya. Penelitian baru

dilaksanakan setelah penguasaan hal-hal tersebut diatas. Dalam penalaran deduktif kata konsep dan

teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Penalaran induktif : Suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil

pengamatan empiris dan berakhir pada suatu simpulan atau pengetahuan yang baru dan bersifat

umum. Penalaran induktif merupakan kebalikan penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan

melakukan penelitian tidak harus memiliki konsep secara lengkap tetapi cukup mengamati masalah

di lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam

konteks ini teori bukan merupakan persaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala

dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan

generalisasi. Penalaran induktif merupakan dasar dari pembahasan dalam penelitian kualitatif.

Korelasi Penalaran deduktif dan induktif

Penalaran deduktif dan induktif seolah-olah merupakan cara berfikir yang berbeda dan

terpisah. Didalam praktiknya antara berfikir berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik

merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan. Kalau berbicara mengenai teori sebenarnya kita sedang

mengandaikan fakta dan kalau kita bicara fakta kita sedang mengandalkan teori. Dengan lain

perkataan untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah, kedua penalaran tersebut dapat digunakan

secara bersama-sama dan saling mengisi dan dilaksanakan dalam suatu ujud penelitian ilmiah yang

menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum logika. Upaya menemukan kebenaran dengan

cara memadukan penalaran deduktif dan penalaran induktif tersebut melahirkan proses berfikir

refleksi (reflective thinking). Cara penalaran korelasional seperti ini merupakan dasar pada waktu

membahas hasil penelitian, khususnya dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif penalaran

didasarkan atas suatu peristiwa umum, kebenarannya sudah diketahui dan diyakini. Perkembangan

ilmu ini melahirkan metode ilmiah yang kita kenal sekarang sebagai konsep; dedukto-hipotetiko-

verifikatif.

Gambar 5 : Teori Ilmiah

MYSTICAL ONTOLOGIGAL FUNCTIONALtruth

SUPERSTITION OBSERVATIONAROUND/NATURE

USING KNOWLEDGEBASED ON ONTOLOGICAL

THE BEGINNINGOF THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

START WITH FACTSENDED WITH FACTS

NEW THEORY

A RATIONAL EXPLANATION WHICH ISCOMPATIBLE WITH THE EXPLANATORY OBJECT

SCIENTIFIC THEORYCONDITIONS :1. CONSISTENT WITH THE PREVIOUS THEORY (DEDUCTIVE)2. MATCH WITH THE EMPIRICAL FACT (INDUCTIVE)

Page 15: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

15

Perkembangan Pengetahuan menjadi ilmu :

Bagaimana membedakan pengetahuan dengan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan dari

sesuatu yang “ADA” yang di teliti dengan suatu metodologi yang diduga akan mendekati

kebenaran dan dapat disimpulkan menjadi suatu teori baru yang disebut ilmu. Bagaimana

kita dapat menguji mengenai keberadaan ilmu tersebut secara shahih. Maka dibuat metode

ilmiah yang dapat menerangkan keberadaannya. Dengan perkataan lain, alur fikir (the way

of thinking) seorang peneliti adalah suatu aktifitas peneliti untuk mencari kebenaran relatif

dari pengetahuan luas yang dikuasainya didasari pemikiran logis, analitis dan ilmiah serta di

bungkus dengan etika dan moral tinggi.

Perkembangan Ilmu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu: alamiah dan sosial.

Ilmu alamiah berkembang kearah ilmu-ilmu ; Kimia, Fisika, Biologi, Kedokteran. Ilmu sosial

berkembang kearah Ilmu-ilmu ; Ekonomi, Politik, Hukum, Sosiologi, Budaya, Antropologi.

Diantaran kedua ilmu ini berkembang ilmu-ilmu seperti Ilmu Psikologi. Dikenal pula

kumpulan ilmu yang digolongkan kepada rumpun ilmu Kesehatan. Rumpun ilmu Kesehatan

seperti : Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kebidanan, Farmasi dan Psikologi.

FILSAFAT PENGETAHUAN

ILMU

ALAMIAH SOSIAL

PSIKOLOGI

BIOLOGI

KEDOKTERAN

KESEHATAN

KIMIAFISIKA

SOSIOLOGI

BUDAYA

ANTROPOLOGI

POLITIK

HUKUM

EKONOMI

Gambar 2 : Falsafah ilmu hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan ilmu Kesehatan

Page 16: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

16

DENTISTRY

HEALTH SCIENCES

INTERNAL

MEDICINEDIGESTIVE

HUMAN BEING

NEUROLOGY

DERMATOVENEROLOGY

OBGYN

ENT

UROLOGY

NURSING

SURGERY

NEURO

SURGERY

PSYCHOLOGY

ANESTESIOLOGY

ORTHOPEDICS

OPHTHALMOLOGY

PSYCHIATRY

PEDIATRICS

MEDICINE

Gambar : Kelompok ilmu Kesehatan

PROSES PENGUNGKAPAN DAN TERWUJUDNYA ILMU

TEORI

TESIS

FENOMENA

(Masalah yang dihadapi)

ASUMSI

IDENTIFIKASI/PERUMUSAN MASALAH

HIPOTESIS

Kesenjangan “das sein und das sollen”

KERANGKA BERPIKIR-Penelusurankepustakaan

-“State of the art”

METODOLOGI

PENELITIAN

-Rancangan penelitian

-Etika

-Hukum

-Uji Statistik

FAKTA

ILMU

Gambar : Proses pengungkapan dan terwujudnya ilmu

Page 17: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

17

DEDUKSIElaborasi

(kajian pustaka)

FORMULASIKANCari hal yang spesifik

Kerangka konsep/pemikiran

Premis Mayor/Minor

Hipotesis statistikHo – H1

Hipotesis penelitian(simpulansementara)

VERIVIKASI Hipotesis teruji

INDUKSI(berfikir logis

+empiris)

SIMPULANTeori baru/Reteori

MASALAHUTAMA

Gambar : Proses deduksi dan induksi masalah dalam penelitian

Page 18: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

18

BAB IV PENELITIAN

Penelitian adalah suatu sistematika atau metode ilmiah dalam pencarian fakta yang

dilakukan untuk menguji keingintahuan atau suatu sistematika pencarian untuk mendukung

fakta, dilakukan secara ilmiah.

Apa yang diperlukan oleh seorang peneliti :

- Memahami kepustakaan

- Logika deduktif-induktif

- Kejelian mengamati fenomena (pengetahuan luas)

- Kemampuan menggunakan alat uji statistika : deskriptif inferensial, parametrik dan non-

parametrik.

- Kemampuan menyusun tesis/disertasi dan membuat artikel ilmiah yang dipublikasikan

dalam jurnal ilmiah.

Karakteristik ilmiah seorang ilmuwan :

- Sikap ingin tahu, sikap kritis, skeptis, tabayyun.

- Sikap terbuka, sikap objektif, rela menghargai karya orang lain.

- Berani mempertahankan kebenaran.

- Mempunyai pandangan jauh ke depan.

Penelitian Kesehatan :

- Kesehatan individu : orientasi klinis pengobatan(Kedokteran), molekuler,para klinik, klinik

(Medik-Bedah)

- Kesehatan Komunitas : Orientasi Pencegahan (Kesehatan Masyarakat): epidemiologi,

pendidikan kesehatan-kesehatan lingkungan-administrasi kesehatan –gizi masyarakat

- Secara makro : Kesehatan : sistem dari kumpulan ilmu alamiah-sosial-budaya dan terkait

dengan subsistem lain : pendidikan-ekonomi-politik dlsb.

Orientasi/Fokus Kegiatan : Masalah bidang Kesehatan : Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan,

Kefarmasian, Kebidanan dan Psikologi.

Subjek Penelitian :

1. Dasar-dasar Falsafah

2. Pengetahuan

3. Bahasa Pengantar dan Matematika

4. Statistika

5. Metodologi Penelitian

6. Dasar keilmuan (Substansi dan materi Penelitian)

7. Penguasaan tahapan Penelitian

8. Pemilighan rancangan penelitian

9. Penguasaan Ilmu dan teknologi

10. Etika dan moral penelitian

Page 19: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

19

Filsafat Ilmu

Metodologi

Dasar Ilmu

Statistik

Etika

Latar Belakang

Tujuan

Metode Penelitian

PembimbinganPresentasi Ilmiah

More Info :

Penugasan

Learning Issue

More Info :

Laboratory Technique

More Info : Diskusi

Metode Statistik

Gambar : Kerangka konsep modul pembelajaran terintegrasi

Pendekatan Penelitian :

Secara umum pendekatan penelitian dibagi dalam dua bagian; 1) paradigma penelitian kuantitatif

dan 2) paradigma penelitian kualitatif.

PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri ; 1) rasionalistik, 2) fungsionalis, 3) positif, 4)

naturalistik, 5) penelitian dari dalam, 6) interpretatif, 7) konstruktif, 8) naturalistik etnografi.

Peneltian kualitatif banyak dipakai oleh peneliti sosial, walaupun demikian di bidang kesehatan

banyak juga dipakai metode penelitian kualitatif antara lain di dalam penelitian bidang kesehatan

masyarakat. Penelitian kuantitatif banyak diminati para peneliti bidang eksakta, termasuk bidang

Kesehatan dan Kedokteran pada umumnya. Lincoln dan Guba mengemukakan perbedaan kuantitatif

dan kualitatif yang menekankan kepada perbedaan pandangan mengenai ; 1) asumsi kenyataan, 2)

hubungan antara mencari tahu dengan tahu, 3) generalisasi, 4) kausalitas dan 5) masalah nilai.

PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif mempunyai ciri, yaitu, suatu penelitian ilmiah dengan cara melihat

suatu fenomena, kemudian merumuskan masalahnya dan menghubungkan satu dengan lainnya

secara sistematis. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-

model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Dengan

pendekatan secara ini, telah banyak dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru. Proses

pengukuran menjadi bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif. Dicari hubungan yang

Page 20: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

20

mendasar antara pengamatan empiris yang diperlihatkan dalam tabel-tabel hasil dengan ekspresi

matematis dalam uji-uji statistik.

Penelitian kuantitatif mempunyai ciri-ciri :

1. Adanya jarak antara peneliti dan yang diteliti atau yang mengamati dan yang diamati,

sehingga pengaruh peneliti pada objek yang diteliti dapat dihindari. Penelitian didasarkan

atas kekuatan angka.

2. Penelitian dimulai dengan kerangka teori, menentukan variabel beserta alat ukurnya,

merumuskan premis dan hipotesis dengan cara deduksi, selanjutnya di induksi untuk

mendapat teori baru atau memperkuat toeri lama (re-teori).

3. Objek,gejala, peristiwa atau perilaku harus dapat diamati, ditangkap oleh panca indra,

terencana, terkontrol dan diukur (dikuantifikasi) dan diramalkan.

4. Rancangan penelitian sudah ditentukan sebelumnya, perubahan rancangan merubah

komponen-komponen dari rancangan tersebut.

5. Jumlah sampel ditentukan sebelumnya, lazimnya secara acak yang ditarik dari populasi dan

hasil penggalian data dari kepustakaan, direncanakan dalam bentuk tabel model (dummy

tables). Jumlah sampel minimal dapat di generalisasi/ekstrapolasi pada populasi target.

6. Analisis dengan uji statistik.

MEMBEDAKAN PENELITIAN

BIDANG KESEHATAN

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

- Diminati peneliti eksakta - Diminati peneliti sosial

- Dilandasi kekuatan angka - Dilandasi kekuatan naratif

- Mengambil jarak dari situasi alamiah - Kejadian dalam situasi

alamiah

-Menjaga jarak peneliti subjek - Kontak langsung di lapangan

- Cara berfikir deduktif - Cara berfikir induktif

- Perspektif reduktif - Perspektif holistik

- Orientasi pada kasus unik - Jumlah sampel sesuai dengan

ditentukan jumlah sampel dimuka keperluan (berubah)

- Dibangun ; deduksi-hipotesis-verivikatif - Tanpa hipotesis-induktif-

generalisasi

- Berfikir linier - Berfikir sirkuler/dinamis

- Peneliti; satu aspek diantara yang lain - Peneliti; instrumen kunci

Gambar : Membedakan Penelitian Bidang Kesehatan (Kuantitatif dan Kualitatif).

Page 21: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

21

Proses dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian kuantitatif dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini. Bagan ini mencerminkan isi penelitian yang dimulai dari masalah yang akan diteliti sampai dengan Simpulan dan Saran. Didalam proses ini terkandung kerangka pemikiran peneliti dalam menjawab permasalahannya dengan pendekatan penalaran deduksi dan induksi untuk mencapai hasil penelitian dalam bentuk Simpulan dan saran.

Deduktif

Premis - Premis

Hipotesis Penelitian

PROSES & PELAKSANAAN PENELITIANDeducto—Hypothetico—Verivikatif

Masalah Utama

DampakMasalah Spesifik

Elaborasi

Kesenjangan

Masalah

Landasan Teoritik

= Landasan Empirik

Rancangan Penelitian

S t r u k t u rIdentifikasi dan Klasifikasi

VariabelKonseptualisasi

Definisi Operasional

Paradigma / Model

Pengembangan Alat

Ukur/skala/alat uji statistika

SIMPULAN PENELITIAN

SARAN

S t r a t e g iTipe Penelitian : Eksperimental /

ObservasionalRancangan :Kohor/ kasus-kontrol/

potong silangPengumpulan data

= Hipotesis Operasional / Statistika

Pembahasan : Analisis Ilmiah/ Simpulan statistika

T e

r i m

a /

T o

l a

k Deduktif & Induktif

Gambar : Proses & Pelaksanaan Penelitian

Judul Penelitian :

Judul penelitian mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau

hubungan antar konsep yang menggambarkan gejala atau fenomena yang diteliti, sasaran

penelitian (populasi dan lokasi) serta metode penelitian.

Page 22: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

22

JUDUL PENELITIAN

KEGUNAAN PENELITIAN : ILMIAH

TUJUAN PENELITIAN

LATAR BELAKANG PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH

KEGUNAAN PENELITIAN : PRAKTIS

Gambar : Alur dari Judul Penelitian sampai Kegunaan Penelitian

Latar Belakang Penelitian : Latar belakang penelitian merupakan uraian mengenai fenomena yang dapat diangkat

dari masalah-masalah teoritis atau praktis. Di dalamnya tersurat dan tersirat argumentasi-

argumentasi mengenai pemilihan topik. Di ungkapkan alasan-alasan kuat mengenai adanya

perbedaan antara konsep (das Sein) dan teori yang ada (das Sollen). Di gambarkan pula

situasi dan inti sari yang melatar belakangi masalah dengan dilandasi laporan penelitian-

penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah yang diajukan. Secara keseluruhan

merupakan narasi yang menggambarkan penalaran deduktif peneliti. Latar belakang ini

diakhir dengan tema sentral yang bertujuan mengemukakan dan meletakkan penelitian yang

akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti.

Langkah-langkah menulis Latar Belakang Penelitian dapat disarikan sbb.:

Pernyataan tentang gejala atau fenomena umum yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoritis atau diangkat dari masalah praktis

Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara das Sein dan das Sollen (konsep atau teori yang ada)

Besarnya masalah, dampaknya bila masalah tidak teratasi serta manfaatnya bila masalah teratasi

Aktual dalam waktu dan lokasi merupakan masalah yang spesifik untuk diteliti

Situasi yang melatar belakangi masalah (yang dipermasalahkan)

Penelitian terdahulu yang bersangkutpaut dengan masalah (elaborasi)

Kesenjangan yang akan dijawab dalam penelitian ini

Intisari dari kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk di dalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masalah, isu atau tema sentral

Memiliki sifat-sifat, sbb: mampu laksana, menarik, memberikan sesuatu yang baru, etis, serta aktual (FINER : Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant)

Tema sentral merupakan kumpulan kalimat dalam beberapa paragraf yang merupakan sari dari masalah penelitian dan merupakan narasi dari rumusan masalah

Orisinalitas penelitian dapat diketahui dari latar belakang penelitian

Page 23: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

23

THE CONCEPT OF ORIGINALITY

1. Carrying out emperical work that hasn’t been done before

2. Making a synthesis that hasn’t been made before

3. Using already known material but with a new interpretation

4. Trying out something in this country that has previously only been done in other

countries

5. Taking particular technique and applying it in a new area

6. Bringing new evidence to bear on an old issue.

7. Being cross-disciplinary and using differrent methodologies

8. Looking at areas that people in the discipline haven’t looked at before

9. Adding to knowledge in a way that hasn’t previously been done before.

Sumber : Phillips and Pugh

Page 24: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

24

Contoh praktis membuat Latar Belakang Penelitian :

Mengisi 5 komponen dalam penelitian : M,D,Ms,E,K

1. KOMPONEN MASALAH (M)

2. KOMPONEN DAMPAK (D)

3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (Ms)

4. KOMPONEN ELABORASI (E)

5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

1. KOMPONEN MASALAH (M)

2. KOMPONEN DAMPAK (D)3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (MS)4. KOMPONEN ELABORASI (E)5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

“Prevalen/insiden yang relatif

tinggi terhadap tempat lain,

waktu lain, atau target yang

diharapkan”

1. KOMPONEN MASALAH (M)

2. KOMPONEN DAMPAK (D)

3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (MS)

4. KOMPONEN ELABORASI (E)

5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

“Berbagai akibat yang mungkin

muncul akibat masalah”

1. KOMPONEN MASALAH (M)2. KOMPONEN DAMPAK (D)3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (MS)

4. KOMPONEN ELABORASI (E)5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

“Patogenesis, diagnostik,

prognostik, terapetik”

1. KOMPONEN MASALAH (M)

2. KOMPONEN DAMPAK (D)

3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (MS)

4. KOMPONEN ELABORASI (E)

5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

“Berbagai penelitian sebelumnya

yang sudah dilakukan”

1. KOMPONEN MASALAH (M)

2. KOMPONEN DAMPAK (D)

3. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK (MS)

4. KOMPONEN ELABORASI (E)

5. KOMPONEN KESENJANGAN (K)

“Suatu hal yang baru yang diangkat

dalam penelitian yang akan dilakukan”

Gambar : Langkah-langkah merumuskan Latar Belakang Penelitian

Page 25: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

25

Rumusan Masalah :

Jantung penelitian adalah masalah penelitian. Masalah penelitian dirumuskan sbb.:

1) Mengamati fenomena alam, sosial dan atau teknologi yang menarik perhatian

2) Mempelajari tulisan, karya, pengalaman peneliti (termasuk peneliti lain) yang terbit lebih

dahulu

3) Mengembangkan penelitian sebelumnya

4) Mengaitkan masalah penelitian dengan minat peneliti

5) Mengikuti firasat/intuisi peneliti

Setiap penelitian harus selalu berangkat dari masalah :

Masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dan

kenyataan, apa yang direncanakan dan apa kenyataan, adanya pengaduan dan kompetensi. Dengan

lain perkataan, masalah adalah kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan(das sein und

das sollen).

Rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.

Dalam membuat rumusan masalah perlu diperhatikan :

1. Harus dinyatakan dengan jelas dan tegas, konkrit masalah yang akan diteliti.

2. Relevan dengan waktu

3. Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis

4. Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge)

5. Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah

6. Harus dapat menjelma menjadi Hipotesis (misalnya : lima masalah akan menjadi lima

Hipotesis dan lima Simpulan Umum)

7. Benang merah penelitian tampak jelas sejak merumuskan masalah sampai dengan

menyimpulkan hasil penelitian.

Bentuk kalimat tanya dapat mencerminkan rumusan masalah tersebut dengan rancangan

penelitian dan analisis statistikanya sehingga, dapat menggambarkan alur fikir atau benang

merah penelitian tersebut. Rumusan masalah dapat dikatagorikan kedalam beberapa golongan

seperti ; rumusan masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif.

Misalnya:

Apakah ada perbedaan ?, menggambarkan akan dilakukan uji-uji satistika berupa uji beda dalam

proses selanjutnya.

Apakah ada korelasi (asosiasi) ?, menggambarkan akan dilakukan uji-uji asosiasi atau korelasi

pada proses selanjutnya.

Faktor risiko yang mana yang dominan dari faktor risiko yang relevan dari masalah diatas ini?,

menggambarkan akan dilakukan uji-uji risiko pada proses selanjutnya.

Page 26: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

26

Apakah marka-marka tersebut dalam rancangan penelitian ini sensitif untuk dipakai sebagai alat

bantu diagnosis?, menggambarkan akan dilakukan uji-uji diagnostik pada proses selanjutnya.

Contoh membuat masing-masing komponen :

KOMPONEN MASALAH :

1. The prevalence of type 2 diabetes mellitus (DM) patients who progress to diabetic nephropathy

is 20-30%. In September 1998, World Heath Organization (WHO) estimated that the prevalence

of type 2 DM patients will increase by 41%, i.e. from 51 millions in 1995 to 92 millions in 2005.

2. Sindrom Syok Dengue (SSD) adalah stadium infeksi virus Dengue paling berat yang ditandai

dengan adanya kebocoran endotel. Ringer laktat adalah cairan resusitasi yang dipakai

sekarang ini untuk mengatasi syok.

KOMPONEN DAMPAK :

11 Diabtetic nephropathy is a leading cause of morbidity and mortality among type 2 DM

patients. If albuminuria present, there will be a reduction of 2-20 mL/min of glomerular

filtration rate (GFR) per year. 22 Mortalitas SSD dilaporkan masih berkisar antara 1-5% atau 25.000 jiwa per tahun di

Indonesia. KOMPONEN MASALAH SPESIFIK DAN ELABORASI :

1. Sitompul has reported that the prevalence of microalbuminuria and macroalbuminuria in

type 2 DM were 6.9% and 8.6%, respectivelly. Hariyono found that the prevalence of

microalbuminuria and macroalbuminuria were 31.3% and 4.4%, respectively. Further

observation showed that after 1.5 year, 40.4% of the normoalbuminuria group became

microalbuminuria, while in the group of microalbminuria, 8.4% became albuminuria.

2. Cindy Bloom melaporkan bahwa Natrium Laktat hipertonik adalah cairan kristaloid

hipertonik untuk resusitasi volume kecil pada keadaan syok yang mempunyai efek anti

infalmasi dan dapat menghindari kelebihan cairan serta jejas reperfusi.

KOMPONEN KESENJANGAN :

1. Currently there is no data on the prevalence of diabetic nephropathy among type 2 diabetic

patients in terms of the persistence of microalbuminuria or macroalbuminuria.

2. Belum diketahui peran cairan kristaloid Natrium Laktat Hipertonik untuk resusitasi pada SSD.

Page 27: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

27

Rumusan masalah :

Dalam membuat rumusan masalah perlu diperhatikan hal-hal sbb.:

- Merupakan kalimat tanya yang khas (menyebutkan variabel penelitian), misalnya :

Bagaimanakah hubungan antara perilaku merokok dengan penyakit jantung? Satu

variabel bebas, satu variabel tergantung

- Variabel bebas lebih dari satu BOLEH DISATUKAN, Variabel tergantung lebih dari satu DIPISAH, misalnya :

Adakah hubungan antara pengobatan dengan kesembuhan dan efek samping? Pertanyaan pertama untuk kesembuhan, pertanyaan berikutnya untuk efek samping. Untuk kesembuhan pada pemakaian obat mungkin jumlah sampel cukup dengan 50 subjek, tetapi efek samping obat jumlah sampel akan sampai 1000 subjek.

Tujuan penelitian :

Kalimat tujuan penelitian dibuat dalam kalimat deklaratif. Suatu contoh pertanyaan

penelitian hubungannya dengan tujuan penelitian dan analisisnya :

1. Pertanyaan Penelitian : Apakah terdapat perbedaan ekspresi mRNA; p53, BCl 2 dan

FasL dengan VICAM1 antara pasien preeklamsia dan kehamilan normal?

Tujuan Penelitian : Mengukur perbedaan antara ekspresi mRNA; p53, BCl 2 dan FasL

dengan VICAM1 antara pasien preeklamsia dan kehamilan normal.

Konsistensi dari penelitian ini, dalam metode penelitian akan diterangkan macam-

macam uji statistikanya (uji beda), misalnya dipakai : uji beda bivariabel ; Chi kuadrat,

Mann Whitney atau Kruskal Wallis

2. Pertanyaan Penelitian : Apakah terdapat hubungan antara ekspresi mRNA; p53,BCl2

dan FasL dengan kadar VICAM1 pada pasien preeklamsia dan kehamilan normal

Tujuan Penelitian : Menganalisis hubungan antara ekspresi mRNA; p53,BCl2 dan FasL

dengan kadar VICAM1 pada pada pasien preeklamsia dan kehamilan normal

Uji statistika adalah uji multivariabel ; regresi logistik ganda

3. Pertanyaan Penelitian : Apakah ada korelasi pengetahuan dan sikap bidan

berdasarkan pendidikan dengan ketepatan rujukan pada

kasus asfiksia neonatorum?

Tujuan Penelitian : Menganalisis korelasi pengetahuan dan sikap bidan berdasarkan

pendidikan dengan ketepatan rujukan pada kasus asfiksia neonatorum

Uji satatistika adalah uji korelasi bivariabel ; Pearson, Rank Spearman, v Cramer

Page 28: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

28

4. Pertanyaan Penelitian : Apakah terdapat interaksi antara faktor risiko pada gen

GRYG-D,GJA-3 dan polimorfisme C677T MTHFR terhadap kejadian katarak kongenital

bilateral?

Tujuan Penelitian : Menganalisis interaksi antara faktor risiko pada gen GRYG-D,

GJA-3 dan polimorfisme C677T MTHFR terhadap kejadian katarak kongenital

bilateral

Uji satatistika adalah uji bivariabel dan multivariabel ; uji beda dengan Chi kuadrat

dilanjutkan dengan uji risiko dengan rasio Odds (crude and adjusted)

TUJUAN PENELITIAN :

Tujuan penelitian adalah menegaskan hal-hal terkait dengan pengembangan

keilmuan dan pemanfaatan praktis dari masalah yang akan diteliti. Merupakan penjabaran

secara spesifik hal-hal yang akan diukur, dinilai, diamati atau diperoleh, yang terkait dengan

rumusan masalah. Merupakan konsekuensi dari masalah penelitian dan merujuk pada hasil

yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Untuk mengetahui hasil penelitian

maka dilakukan pengukuran, analisis, evaluasi dlsb.

KEGUNAAN PENELITIAN :

Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari :

Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti

Aspek praktis (gunalaksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian ini

KAJIAN PUSTAKA :

Dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan terkait

dengan masalah yang akan diteliti untuk kemudian menguraikan kerangka pemikiran dan

menyatakan hipotesis. Kajian Pustaka (difokuskan pada penelitian sebelumnya). Sebelum

menyusun usulan penelitian penulis tentunya telah mencari dan kemudian membahas

terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu,

literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara

kritis, yang meliputi:

- Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu

- Dimana penelitian itu dilakukan - Apa unit dari bidang studinya - Bagaimana pendekatan dan analisisnya - Bagaimana kesimpulannya - Apa kritikan terhadap studi itu - Bersifat relevant, aktual/terbaru, evidence based, serta merupakan fenomena atau

fakta untuk menyusun premis dan hipotesis

Page 29: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

29

KERANGKA PEMIKIRAN :

Widayat & Amirullah merumuskan bahwa kerangka pemikiran adalah suatu kerangka

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Deskripsi teori dan hasil penelitian terdahulu

merupakan landasan utama untuk menyusun kerangka pemikiran dan untuk merumuskan

hipotesis.

Menurut Purnomo, kerangka pemikiran adalah suatu yang dapat menjelaskan gejala yang

menjadi objek permasalahan penulis. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan tinjauan

pustaka dan hasil penelitian yang relevan dan merupakan argumentasi penulis dalam

merumuskan hipotesis. Dipakai logika deduktif (untuk penelitian kualitatif) dengan

menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai premis-premis dasarnya, sistematis dan

menggunakan teori yang relevan.

Unpad menjelaskan bahwa kerangka pemikiran berisikan rangkaian penalaran peneliti untuk

menjawab rumusan masalah dari hasil kajian pustaka (lima tahun terakhir). Disini

disampaikan juga peran dari berbagai faktor atau variabel yang akan mempengaruhi

penelitian ini, serta alasan pemilihan variabel yang akan diteliti dan variabel yang akan

dikontrol (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran dan bersifat

deduktif). Kerangka berpikir ini dapat dikatakan pula, merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Bisa dikatakan bahwa kerangka konsep merupakan jastifikasi ilmiah

terhadap penelitian yang dilakukan dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang

dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung landasan

teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang bersumber pada bagian laporan ilmiah,

hasil penelitian, jurnal penelitian dll. Seorang peneliti harus menguasai toeri-teori ilmiah

sebagai dasar emnyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka

pemikiran menrupakan penjelasana sementara terhadap gejala yang menjadi obyek

permasalahan. Alur fikir harus logis yang membangun suatu cara berfikir yang membuahkan

simpulan.Bentuk ringkas dari kerangka berfikir ini dituangkan dalam kerangka konsep

sebagai model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang openeliti menyusun

teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk

masalah.Konsep harus dapat diukur dan kaitan antra variabel dan menntukan variabel apa

dan sebagai apa. Bebas atau terikat. Faktor-faktor yang mempengaruhinya yang akan

menjadi varabel perancu.

Banyak penulis membuat definisi kerangka penelitian, variasinya antara lain berkisar

pada ; kerangka penelitian atau juga disebut kerangka konseptual merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori dihubungkan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah utama suatu penelitian. Deskripsi teori dan hasil penelitian

terdahulu merupakan landasan utama untuk menyusun kerangka pemikiran, dideduksi

Page 30: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

30

menjadi premis dan dirumuskan sampai menjadi suatu hipotesis. Peneliti dalam

membangun kerangka penelitian harus dapat menjelaskan gejala yang menjadi objek

permasalahannya. Diawali dengan kajian pustaka dan menelaah variabel-variabel yang akan

diuji, dicari kesamaannya dengan variabel-variabel yang relevan yang telah dilaporkan

peneliti sebelumnya. Dengan lain perkataan kerangka berfikir merupakan sintesis tentang

hubungan anta variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Narasi

yang dikemukakan merupakan argumentasi peneliti dan ditunjang dengan pandangan-

pandangan peneliti lain yang didapat dari kajian pustaka sebelumnya. Hal-hal yang perlu

dihindarkan dalam membangun kerangka pemikiran adalah, jangan mengambil banyak

pustaka yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang akan diteliti. Diperlukan

kecermatan dalam memilih kepustakaan dan kemampuan dalam telaah kritis (critical

appraisal). Data yang diperoleh harus data primer dari suatu penelitian secara komprehensif

bukan saja dari data literatur tetapi dari data lain yang mendukung, misalnya media masa

saat terkini, mengapa masalah itu mencuat di dalam lingkungan setempat

(orisinalitas/kebaruan) dengan metodologinya yang dapat dipertanggung jawabkan. Bila

masih belum jelas kerangka pemikiran dapat di lengkapi dengan gambar atau bagan

Kerangka Penelitian.

Kerangka Penelitian dapat disimpulakn sbb.: 1) Mengemukakan faktor apa yang akan

diteliti dan di terjemahkan dalam bentuk variabel yang dapat diukur. 2) Harus

mengemukakan antara pertautan hubungan variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.

3) Hubungan variabel itu harus dapat dijelaskan apakah berbentuk ; simetris, kausal atau

interaktif. 4) Bila diperlukan dapat dilengkapi dengan Diagram Kerangka Penelitian.

PREMIS

Premis adalah apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian.

Merupakan kristalisasi pernyataan yang didapat dari penelitian sebelumnya. Premis adalah

suatu dasar membuat Hipotesis. Seseorang dalam mencari kebenaran melakukan penalaran.

Penalaran dilakukan secara deduktif maupun induktif. Pengetahuan yang sudah didapatkan

akan menjadi dasar konklusi. Dasar ini dinamakan premis. Premis adalah bagian dari

penalaran deduktif daan dilakukan dapat ditarik secara langsung maupun tidak langsung.

Jenis penalaran deduksi yang menarik simpulan secara langsung dikatagorikan sebagai

Silogisme (logika berfikir yang benar) ; Kategorial, Hipotesis, Alternatif dan Entimen.

Contoh :

Silogisme Kategorial : Silogisme yang terdiri dari tiga proporsi :

- Premis umum : Premis Mayor (My) misal ; Manusia mati

- Premis Khusus : Premis Minor (Mn) misal : Saya manusia

- Premis Simpulan : Premis Simpulan (S) maka : Saya mati

Page 31: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

31

- Dalam penelitian gaya berpikir dari sudut pandang logika dalam membentuk premis

ada 6 kelompok (Cooper & Schinder (1991); 1) opini tidak teruji, 2)kebenaran diri

sendiri, 3) otoritas, 4) kajian pustaka, 5) pembuatan postulat dan 6) metode ilmiah.

Keenam kelompok gaya berpikir ini ditempatkan di antara 4 bidang yaitu; 1)

rasionalisme (pembuktian terstruktur formal), 2) eksistensialisme (intuisi dan

pembuktian tidak formal), 3) idealisme (ide yang diinterpretasi pada taraf yang

tinggi) dan 4) emprisme (teramati).

Premis memiliki ciri-ciri antara lain ; 1) merupakan gabungan atau hubungan antara 2 atau

lebih preposisi, 2) tersusun secara sistematis dan runtut, untuk membangun hipotesis, 3)

diakhiri dengan nomor rujukan. Premis tidak boleh sama dengan Hipotesis yang akan

dibangun.

Contoh praktis Premis dalam penelitian?

Misalnya : Gigi geligi itu gigi geligi rahang Tyrex

Gigi geligi itu gigi geligi pemakan daging

Jadi : Tyrex itu pemakan daging

Filosofi seperti demikian tentunya harus dapat di bumi-kan dalam pemahaman

pelaksanaan penelitian ilmiah. Bagaimana contoh konkrit yang mungkin akan kita dapatkan

dalam penelitian ilmiah, khususnya dalam bidang Ilmu Kesehatan. Kita dapat gunakan alur

berfikir ini dalam rangka membuat Premis. Premis di deduksi menjadi suatu Hipotesis.

Misalnya :

Premis Mayor : Zat aktif (tannin, tritepenes, xanton) fraksi kulit Manggis (Garcinia

manggostoma Linn.) dapat menurunkan kadar IL 8 dan VEGF,

mempengaruhi proses angiogenesis sel, zat-zat tersebut dipakai sebagai

indikator keganasan, karena berperan dalam aktifasi zat onkogen

Premis Minor : Meningkatnya kadar IL 8 dan VEGF terjadi pada pasien dengan kanker Lidah

Jadi :

Hipotesis : Zat aktif kulit Manggis menurunkan kadar IL 8 dan VEGF pada pasien kanker

Lidah

Page 32: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

32

HIPOTESIS

Istilah Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu; hipo = dibawah dan thesis =

pernyataan atau teori. Hipotesis dikatakan sebagai Simpulan probabilistik sebagai jawaban

atas masalah. Sehingga hipotesis sering dikatakan sebagai pernyataan sementara yang

masih lemah kebenarannya. Untuk sampai kepada simpulan perlu pengujian atas

kebenarannya. Dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini.

Jawaban sementara ini biasanya disebut hipotesis. Dikatakan pula sebagai patokan duga

atau dalil sementara. Setelah melalui pengujian dari hasil penelitian, hipotesis ini dapat

teruji benar (diterima) atau salah (ditolak).

Hipotesis dibagi atas; 1) Hipotesis penelitian dan 2) Hipotesis statistika. Umumnya hipotesis

adalah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang

dapat diuji secara empiris. Variabel berupa ; 1) variabel bebas, 2) variabel terikat. Variabel

bebas merupakan varabel penyebab atau variabel pengaruh, sedangkan varabel terikat

merupakan varabel akibat atau variabel terpengaruh.

Jika hipotesis sudah diuji dan diterima kebenarannya, maka hipotesis tersebut menjadi

simpulan. Simpulan itu dapat dibuat sebagai suatu teori atau dalil. Jadi sebuah hipotesis

adalah turunan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada

akhirnya muncul teori baru. Pengujian suatu teori dapat pula menjawab hal-hal yang masih

kontroversial dan suatu penelitian akan dapat memperkuat salah satu teori, hasil pengujian

tersebut akan menghasilkak penguatan teori lama (re-teori). Bila teori itu belum ada yang

melaporkannya maka hasil penelitian tersebut membuahkan teori baru.

Ciri-ciri Hipotesis penelitian adalah narasi yang :

- Konsisten dengan pertanyaan rumusan maslah penelitian - Dalam penulisannya dinyatakan dalam kalimat deklaratif jelas dan sederhana, tidak

bermakna ganda - Hanya dibuat untuk penelitian analitik - Dibangun dari premis-premis sebelumnya - Analisis atau konsekuensi dari 2 atau lebih premis - Menyatakan hubungan yang diharapkan ada dari variabel-variabel yang diuji - Faktor-faktor yang diuji merupakan variabel secara spesifik yang dapat diukur dan

dapat dibandingkan - Hipotesis hanya dibuat untuk pertanyaan utama. - Hipotesis dapat dibuat dalam bentuk hipotesis negatif maupun hipotesis positif.

- Hipotesis positif dapat dibuat dalam hipotesis satu arah atau dua arah.

- Hipotesis boleh mengandung beberapa variabel bebas tapi hanya mengandung satu

variabel tergantung (untuk menghindari uji hipotesis statistika yang mendua

sebaiknya hanya mengandung satu variabel bebas dan satu variabel tergantung)

Page 33: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

33

Contoh Hipotesis Penelitian :

- Tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol antara pasien yang mendapat terapi A dengan terapi B (NEGATIF)

- Terdapat perbedaan kadar kolesterol antara pasien yang mendapat terapi A dengan terapi B (POSITIF DUA ARAH)

- Kadar kolesterol subjek yang mendapat terapi A lebih rendah daripada pasien yang mendapat terapi B (POSITIF SATU ARAH)

Peneliti 1

HIPOTESIS PENELITIAN

Terdapat perbedaan

proporsi kesembuhan

antara pasien yang

diobati obat A

dibandingkan obat B

HIPOTESIS STATISTIKA (H0)

Tidak terdapat perbedaan

proporsi kesembuhan antara

pasien yang diobati obat A

dibandingkan obat B

Peneliti 2

Tidak terdapat

perbedaan proporsi

kesembuhan antara

pasien yang diobati

obat A dibandingkan

obat B

Tidak terdapat perbedaan

proporsi kesembuhan antara

pasien yang diobati obat A

dibandingkan obat B

Hipotesis penelitian bersifat individual,

sementara hipotesis statistik bersifat universal

Bagan : Hipotesis penelitian kaitannya dengan hipotesis statistika KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan

sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan dengan :

Menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel dan model

Strategi penelitian atau masing-masing bagian penelitian, temasuk di dalamnya populasi, metode penarikan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis serta jadwal penelitian.

Page 34: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

34

Contoh : Judul penelitian : Hubungan antara kadar serum asam urat dengan kejadian preeklamsia. Kriteria inklusi (penerimaan) :

1). Hamil tunggal sesuai Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), 2) Usia kehamilan 28-42 minggu, 3) Parturient, 4) Di diagnosis sebagai preeklampsi sesuai protokol.

Kriteria Eksklusi (penolakan) : 1) Ada kelainan bawaan pada skrining dengan USG, 2) Terjadi hipertensi oleh sebab lain (bukan preeklampsi)

METODE PENELITIAN

Metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data

yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang

argumentasi pemilihan, pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel

yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan yaitu dengan ; 1) pupulasi, menjelaskan

tentang populasi penelitian berupa populasi target dan populasi terjangkau, 2) sampel, cara

pemilihan dan ukuran sampel minimal, 3) menguraikan struktur penelitian atau masing-

masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel dan model, 4) strategi

penelitian, menerangkan masing-masing bagian penelitian, temasuk di dalamnya populasi,

metode penarikan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis serta jadwal

penelitian.

Populasi :

Populasi adalah secara umum dikatakan adalah objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti. Sampel adalah bagian dari

populasi tersebut yaitu, sejumlah objek atau subjek yang dapat atau dianggap mewakili

populasi. Tentunya sampel yang baik adalah sampel yang dapat diukur dan dapat mewakili

sebanyak mungkin populasi. Misalnya, akan mengukur masyarakat etnis Sunda tidak benar

dengan cara mengukur orang Bandung. Sampel akan tidak memenuhi syarat, karena tidak

mengukur apa yang harus diukur.

Pengertian populasi :

- Populasi Sasaran (target): Populasi dari keseluruhan objek/bahan/subjek yang akan

diteliti

- Populasi Terjangkau : Populasi yang dapat dijangkau dan dapat mewakili populasi

sasaran

- Sampel : Sebagian unsur populasi yang dijadikan objek/bahan/subjek penelitian

Data yang diperoleh dapat digeneralisasi mewakili populasi.

- Di dalam penelitian observasional atau longitudinal jumlah sampel kemungkinan

berkurang. Hasil penelitian jumlah sampel tidak berkurang dari 10-20% dari sampel

yang diinginkan.

Page 35: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

35

POLA DASAR GENERALISASI PENELITIAN

POPULASI TARGET

POPULASI TERJANGKAU

SAMPEL YANG DIINGINKAN

SAMPEL YANG DIPEROLEH

Gambar : Pola dasar generalisasi penelitian

RANCANGAN PENELITIAN

“ Welcome to the jungle of design”, merupakan suatu motto untuk memperlihatkan

bahwa rancangan penelitian itu bervariasi, sesuai dengan tingkat penelitian yang akan

dilaksanakan. Seni memilih rancangan yang tepat merupakan dasar untuk suksesnya

penelitian.

Klasifikasi jenis penelitian :

Berdasarkan waktu : kohor, kasus-kontrol, potong silang

Berdasarkan arah waktu : prospektif, longitudinal, retrospektif

Berdasarkan substansi : penelitian dasar, terapan, laboratorium

Berdasarkan statistika : deskriptif, analitik

Bedasarkan rancangan penelitian : uji klinis, eksperimental

Berdasarkan metode : intervensional, observasional

Berdasarkan metode acak : tersamar ganda, tunggal

Berdasarkan pengukuran : berulang

Hasil yang diharapkan: “Bahkan sebelum penelitian dilakukan, kita sudah dapat

membayangkan apa yang akan diperoleh oleh penelitian kita”

Page 36: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

36

Di dalam membuat usulan penelitian diharapkan, alur fikir peneliti sudah dapat dilihat dari

sejak awal yaitu, membuat rumusan masalah, membuat kerangka pemikiran sampai

membangun hipotesis penelitian. Dari hipotesis penelitian peneliti dapat meramalkan hasil

yang akan dicapai dengan cara melampiran tabel model (dummy tables). Peneliti

diharapkan dapat mempertanggung jawabkan usulan penelitiannya secara komprehensif.

Didalam pendidikan, seminar usulan penelitian selain disanggah penguji akademik, dalam

waktu bersamaan diuji pula kaidah lainnya yaitu sanggahan dari segi ; etika, moral

penelitian dan estetika penulisan. Seminar Usulan Penelitian Terpadu seperti ini akan

menghasilkan persetujuan pelaksanaan penelitian dan juga etihical clearance secara

bersama-sama.

LANGKAH-LANGKAH UMUM

PENELITIAN SAMPAI UP

Izin meneliti + ethical clearence

Perumusan masalah dan tujuannya

Perumusan suatu hipotesis

Penetapan metode kerja dan bahan penelitian

Metode pengumpulan data / sebagai hasil penelitian

Seminar UP: Akademik + Etika Penelitian

Meneliti

Gambar : Alur penelitian sampai Seminar Usulan Penelitian (SUP)

RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan dalam rangka mencari hubungan dapat

digolongkan sbb.: 1) Eksperimen/Kuasi Eksperimen 2) Kohort Prospektif-Retrospektif 3)

Kasus Kontrol 4) Potong Silang 5) Laporan Kasus (tunggal/serial) .

Page 37: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

37

Perokok

Bukan

perokok

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Perokok

Bukan

perokok

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Perokok

Bukan

perokok

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Kanker

(+)

Kanker

(-)

Perokok

Bukan

perokok

Perokok

Bukan

perokok

Diabetes

(+)

Diabetes

(-)

Gambar : Macam-macam rancangan penelitian dan sudut pandang peneliti

Page 38: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

38

Bisakah melakukan penelitian eksperimental EKSPERIMENya

Bisakah melakukan penelitian kohort prospektif

ya

Kohort Prospektif

Bisakah melakukan penelitian kohort retrospekstif Kohort Retrospektif

ya

tidak

tidak

Bisakah melakukan penelitian kasus kontrol

tidak

yakasus kontrol

Bisakah melakukan penelitian potong silang

Serial Kasus

ya

Bisakah melakukan penelitian serial kasus

Bisakah melakukan penelitian laporan kasusya

ya

Potong silang

Lap. Kasus

tidak

tidak

tidak

Gambar : Alur pemilihan rancangan penelitian

UJI KLINIS

Konsep dasar uji klinis adalah suatu penelitian mengenaii risiko dan kegunaan obat baru yang

dilakukan pada manusia. Banyak dilakukan oleh ahli farmasi dan dokter pada hasil bioteknologi

berupa obat atau alat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas produk inovasi

tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang sudah mendapat sertifikat Good Clinical Practice

(GCP)(Dawson, Korstellon) :

Persyaratan uji klinis :

1) Prospektif, umumnya random, rancangan kasus kontrol. Penggunaan plasebo dapat

dilakukan bila tidak ada obat kontrol.

2) Non random dapat dilaksanakan. Harus digunakan pembanding, kelompok kasus dari hasil

pengobatan obat sejenis yang dipakai sebelumnya (historical control group).

3) Memenuhi jumlah sampel minimal

4) Uji klinik secara acak tersamar ganda (Randiomized Control Trial), merupakan uji klinis yang

unggul, selama tidak melanggar etika penelitian

5) Bila jumlah subjek sedikit, dapat dilakukan uji klinik multi-senter, misalnya dalam uji klinik

mengukur sensitivitas, spesifisitas obat atau untuk mengetahui efek samping obat yang

memerlukan subjek penelitian dalam jumlah besar.

Fase Uji Klinis :

Page 39: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

39

Di dalam uji klinis untuk obat baru perlu didahului penelitian pada hewan coba. Penelitian itu

meliputi uji; farmako kinetika, farmako dinamika dan uji toksisitas. Penelitian pada manusia dibagi

dalam 4 fase :

1) Fase I (pilot study) dilakukan pada kelompok kecil subjek (30 orang) dilakukan pada manusia

sehat. Misalnya mencoba obat influenza , dilakukan pada subjek orang sehat, untuk obat

kanker dipakai subjek dengan kasus pasien stadium lanjut. Uji klinik fase ini tidak dilakukan

uji tersamar, subjek diberi tahu efek dan sifat obat secara jelas Maksud penelitian adalah

untuk mengetahui ; keamanan obat , dosis optimal dan efek samping .

2) Fase II : Obat baru di cobakan kepada subjek yang lebih besar (100-300 orang). Tujuannya

untuk mengetahui efektivitas dan memantau kejadian yang tidak diinginkan (adverst event),

subjek sukarela dan bentuk penelitian tidak tersamar.

3) Fase III : penelitian ilmiah ekstensif dengan subjek sangat besar (500-3000 orang)

dibandingkan obat baru dengan plasebo atau obat standar. Tujuan penelitian adalah melihat

efikasi dan memonitor efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sertifikat

izin pemasaran obat baru.

4) Fase IV : Fase ini dinamakan fase pasca pemasaran, dilakukan dalam bentuk survei pada

masyarakat banyak, bertujuan untuk mengevaluasi mengenai keamanan dan efikasi obat

setelah dipasarkan.

Bisakah melakukan Uji Klinis Tersamar ganda randominasi?

Bisakah melakukan Uji Klinis Terbuka randominasi?

Bisakah melakukan Uji Klinis dengan Pembanding?

Bisakah melakukan Uji Klinis Tersamar tunggal randominasi?

Bisakah melakukan Uji Klinis tanpa Pembanding?

Uji klinis tersamar ganda randominasi

Uji klinis tersamar Tunggal randomisasi

Uji klinis terbuka randominasi

Uji klinis terbukaTanpa randominasi

Uji klinis tanpapembanding

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Gambar : Alur rancangan penelitian uji klinis

Page 40: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

40

No Contoh klasifikasi masalah penelitian

1 Prevalensi inkontinensia

2 Rerata skor kualitas hidup

3 Hubungan obesitas dengan inkontinensia

4 Klasifikasi kualitas hidup sebelum dan sesudah operasi

5Perbandingan BMI antara inkontinensia dan non-inkontinensia

6Perbandingan BMI antara inkontinensia ringan, sedang, dan berat

7 Skor kualitas hidup sebelum dan sesudah terapi

8Skor kualitas hidup sebelum, seminggu, dan dua minggusetelah terapi

9 Korelasi skor kualitas hidup dengan derajat inkontinensia

Page 41: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

41

ANALISIS STATISTIKA

Statistika adalah ilmu cabang ilmu matematika terapan yang membahas tentang

pengumpulan data, meringkasnya kemudian mengolah dan menyajikannya. Dari sajian data-

data yang baik akan dapat membuat simpulan dan usulan sebatas kaidah-kaidah ilmu itu

dipenuhi.

DESKRIPTIF KATEGORIK

DESKRIPTIF NUMERIK

ANALITIK KOMPARATIF

KATEGORIK TDK BPASANGAN

ANALITIK KOMPARATIF

KATEGORIK BPASANGAN

ANALITIK KOMPARATIF

NUMERIK TDK BPASANGAN

2 KLPK

ANALITIK KOMPARATIF

NUMERIK TDK BPASANGAN

>2 KLPK

ANALITIK KOMPARATIF

NUMERIK BPASANGAN

2 KLPK

ANALITIK KOMPARATIF

NUMERIK BPASANGAN

>2 KLPK

ANALITIK KORELATIF

MASALAH

STATISTIK

DESKRIPTIF

ANALITIK

KATEGORIK

NUMERIK

KOMPARATIF

KORELATIF

KATEGORIK

NUMERIK

TIDAK

BERPASANGAN

BERPASANGAN

TIDAK

BERPASANGAN

BERPASANGAN

2 KLPK

>2 KLPK

2 KLPK

>2 KLPK

KHUSUS SURVIVAL, MULTIVARIATE, DIAGNOSTIK, VALIDITAS&RELIABILITAS

Gambar : Macam-macam jenis penelitian dan dasar uji statistika yang akan dipakai

Page 42: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

42

ANALITIK Mencari hubungan antar variabel

DESKRIPTIF Tidak mencari hubungan antar

variabel

KATEGORIK

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

Kata kunci :

proporsi, persentase,

klasifikasi

Contoh:

persentase laki-laki 55%

NUMERIK

Indeks masa tubuh(IMT)

Kata kunci :

rerata

Contoh:

rerata IMT adalah 22 5 kg

KOMPARATIF KORELATIF

VariabelKategorik-kategorik

Kategorik-Numerik

Kategorik-kategorik

Kategorik-numerik

Numerik-numerik

Hasil

Perbandingan

proporsi

Perbandingan rerata

Koefisien korelasi (r)

Padanan Comparation Correlation

Istilah

Hubungan,

perbedaan,

perbandinganKorelasi

- Hubungan antara BMI dengan inkontinensia

-Perbandingan BMI antara inkontinensia dengan

non-inkontinensia

- Perbedaan BMI antara inkontinensia dengan

non-inkontinensia

Desain Temporality Identifikasi awal

1 Kohort prospektif Prospektif Variabel bebas

2 Kohort retrospektif Prospektif yang

retrospektif’

Variabel bebas

3 Kasus kontrol Retrospektif Variabel

tergantung

4 Potong lintang Salah satu dari temporality dan identifikasi

awal tidak terpenuhi

KASUS KONTROL = UNTUK INSIDENS ATAU PREVALEN YANG KECIL

Gambar : Klasifikasi penelitian dan acuan dalam memilih analisis yang tepat

Page 43: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

43

Gambar : Rancangan penelitian atas jenis pertanyaan dan hasil yang diharapkan

Jenis Penelitian Perhitungan

deskriptif Insidensi, prevalensi, rerata, rasio

Potong silang Prevalensi, rasio prevalensi

Kasus kontrol Population Attributable Risk (PAR) , Odds rasio

(OR)

Kohor Risiko Relatif (RR)

Uji klinik Relative risk reduction (RRR), Absolute risk

reduction (ARR), Number Needed to Treat (NTT),

Odds rasio (OR)

Uji diagnostik Sensitivitas, Spesifisitas, Nilai prediksi positif,

Nilai prediksi positif, ROC

Gambar : Jenis penelitian dan hasil uji statistika yang dapat diharapkan

Page 44: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

44

BESARAN SAMPEL :

Cara ideal untuk menjawab suatu masalah dalam suatu penelitian adalah dengan melakukan

penelitian pada semua anggota populasi (total sampling). Tetapi karena berbagai kendala seperti ;

biaya , waktu dan SDM, maka akan sulit mendapat data lengkap tersebut diperoleh. Dari sudut etika

perlu juga diperhatikan karena akan mengganggu misalnya, korban akan banyak, risiko besar dan

belum tentu berguna (Risk and Benefit, Replacement, Reduction, Refinement). Randomisasi akan

dapat mengurangi kelemahan sistem sampling ini. Dari sudut pandang statistika, probabilistik akan

sama atau hampir sama, secara etis juga dibenarkan. Dengan memperhatikan atas kondisi tersebut

diatas, dipakailah cara dengan memakai sebagian data tetapi dapat menggambarkan populasi

sehingga dapat di generalisasi.

Salah satu langkah dalam penelitian ilmiah adalah menetukan populasi. Target populasi ditentukan

dahulu, kemudian populasi terjangkau. Populasi terjangkau dapat dipenuhi maka poopulasi itui

dinamakan besaran sampel. Kesalahan dalam menentukan besaran sampel dapat berakibat fatal,

karena sampel menjadi tidak representatif dan hasil penelitian tidak akan mencerminkan keadaan

yang sebenarnya. Kekuatan uji statistika yang ditetapkan dalam kekuatan (power) statistika

penelitian tidak dapat dicapai.. Oleh karena itu memilih tehnik penentuan sampel yang tepat

menjadi sangat penting untuk mendapatkan sampel yang representatif

Tehnik randomisasi :

Randomisasi adalah suatu cara untuk mendapatkan jumlah sampel yang representatif atau

mewakili populasi, dikenal sebagai Random Sampling. Bermacam cara melakukan randomisasi

antara lain ; 1) acak sederhana ,2) acak stratifikasi, 3) acak sistematik dan 4) acak area (cluster).

Tehnik penelitian tanpa randomisasi, pemilihan sampel mempunyai cara tersendiri seperti cara ; 1)

sistematis , 2) kuota, 3) aksidental, 4) purposif, 5) jenuh (sensus) dan 6) snowball (bola salju).

Seni dalam menentukan besaran sampel adalah dengan cara peneliti memperhatikan: 1)

kepustakaan, 2) berapa variabel yang akan diujikan (kelompok dan pasangan), 2) rancangan

pengujiannya apa yang akan digunakan (analisis ; komparatif, korelasi, survival), 3) perlu

digambarkan dahulu hasil yang diharapkan (tabel model) dan 4) berapa kekuatan uji statistika (

power) yang disepakati.

Makin besar jumlah sampel, makin mendekati populasi, makin kecil kesalahan untuk menduga atau

generalisasi dan sebaliknya. Kesepakatan itu dijelaskan dalam membahas metode penelitian. Tingkat

ketelitian atuau kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan

SDM yang tersedia.

Page 45: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

45

Menentukan besaran sampel yang tidak benar :

Contoh 1 :

- Penelitian terdahulu dalam masalah ini diambil sebanyak 150 subjek, hasil penelitian

terdapat perbedaan yang bermakna (p=0.014), sehingga pada penelitian kali ini akan diambil

besaran sampel yang sama (150 subjek).

Contoh 2 :

- Acuan jumlah sampel untuk penelitian ini tidak tersedia karena, belum ada penelitian

serupa sebelumnya. Jumlah sampel tidak ditentukan.

Contoh 3 :

- Di dapat dari laporan tahunan, di Rumah Sakit ini kasus yang sama dengan kasus yang akan

diteliti yaitu, sebanyak 50 orang/tahun, di laporkan peneliti yang lalu subjek menolak

sebanyak 10% dari jumlah kasus. Di dalam penelitian yang akan dilaksanakan dalam 2 tahun

kedepan di tentukan jumlah subjek sebanyak 90 orang.

Menentukan besaran sampel yang benar : Pertanyaan yang paling sering muncul :

1) Bagaimana menentukan rumus besar sampel?

2) Bagaimana menghitung besar sampel dari rumus yang telah ditentukan?

Page 46: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

46

Deskriptif kategorik Zα2.pqd2

Deskriptif numerik Zα2.s2

d2

Analitik komparatif kategorik tdkberpasangan

(Zα√2pq + Zβ√p1q1+ p2q2)2

(p1-p2)2

Analitik komparatif kategorikberpasangan

(Zα+Zβ)2π(p1-p2)

2

Analitik komparatif numerik tdkbpasangan 2 klpk (dan >2 klpk)

2(Zα+Zβ)2s2

(x1-x2)2

Analitik komparatif numerikbpasangan 2 klpk (dan >2 klpk)

(Zα+Zβ)2s2

(x1-x2)2

Analitik korelatif (Zα+Zβ)2 +3[0,5ln(1+r)(1-r)]2

Gambar : Macam-macam rumus untuk menentukan besaran sampel

Gambar : Simbol-Simbol dari parameter dalam menentukan besaran sampel

Page 47: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

47

Contoh menghitung besaran sampel :

Contoh 1 : Deskriptif kategorik

Prevalensi stres inkontinensia urin pada perawat di RS Hasan Sadikin Bandung

Rumus : Zα2.pq

d2

α ditetapkan sebesar 5%, Zα=1,96, p tidak ada dari kepustakaan, sehingga : p=50%,

q=1-50%=50%, d (presisi) ditetapkan 10%

96 orang

Contoh 2 : Deskriptif numerik

Penelitian rasio kolagen-otot ligamentum rotundum pasien prolaps

Rumus : Zα2.s2

d2

α ditetapkan sebesar 5%, Zα=1,96, diketahui simpang baku rasio kolagen-otot

pasien prolaps pada penelitian pendahuluan = (misal) 0.4, d (presisi) ditetapkan 0,1

64 orang

Contoh soal : Analitik komparatif kategorik tidak berpasangan

Penelitian efektifitas pemberian Betanekol pada pasien pasca-operasi histerektomi

radikal untuk mencegah atonia bladder

Rumus : (Zα√2pq + Zβ√p1q1+ p2q2)2 α ditetapkan 5%, Zα=1,96/1,64?

(p1-p2)2 β ditetapkan 20%, Zβ=0,84

p2

dari kepustakaan (artinya?)

p1-p

2 ditetapkan (artinya?)

p= (p1+p2)/2

.... orang q1=1-p1, q2=1-p2, q=1-p

Jawaban soal :

Page 48: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

48

α ditetapkan 5%, Zα=1,96, β ditetapkan 20%, Zβ=0,84, p2

dari kepustakaan 80%, p1

-p2

ditetapkan 10%, p= (p1+p2)/2=85%, q1=1-p1, q2=1-p2, q=1-p 199 orang

Panduan menentukan nilai “p” dan “d”

1. Bila tidak ada data kepustakaan p=50% jika p diperkirakan = 20%-80%

2. Bila p=20%-80%. maka d<=10%

3. Bila p<20% atau p>80%, maka d<=5%

4. PxN > 5 (P=prevalensi, N=jumlah yang sudah dihitung)

p = prosentase kejadian di kepustakaan, d= presisi,

P = prevalensi, N = jumlah yang sudah dihitung

Contoh praktis : Analitik korelatif

Judul penelitian : Korelasi faktor-faktor yang relevan pada pola pemberian ASI

ibu pekerja di Kabupaten Cilacap

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik acak area (cluster). Pemilihan

sampel dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah wanita pekerja di tiga wilayah

Kecamatan Eks-Kota Administratif Cilacap yaitu ; Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah

dan Cilacap Selatan. Karena dalam penelitian ini menggunakan analisis yang bersifat

korelasional, yaitu mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, maka

ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada rumus ukuran sampel minimal untuk

metode korelasi sebagai berikut:

Keterangan :

n = Ukuran sampel

Z () = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan yang ditentukan.

Z () = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan harga yang

ditentukan.

3

)1/()1(ln5,0

2

rr

ZZn

Page 49: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

49

r = Koefisien korelasi terkecil, diharapkan dapat dideteksi secara signifikan.

Ukuran sampel minimal ditentukan dengan taraf kepercayaan 95% dan power test 95%. Taksiran

besarnya koefisien korelasi minimal yang mungkin antara faktor-faktor yang mempengaruhi

pemberian ASI adalah 0,3. sehingga besarnya sampel dapat dihitung :

= 138,45 139 orang

Berdasarkan hasil penghitungan, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian yang akan diambil

adalah sebanyak 139 wanita pekerja.

3

)3,01/()3,01(ln5,0

645,196,12

n

Page 50: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

50

20 %

2,57

0,84

2,811%

P2= proporsi pada kelompok kontrol (proporsi

sembuh yang diberi obat standar)

P1-p2= effect sizeObat standar 80%

Betanekol 81% 82% 85% 90% 95%

=Selisih proporsi terkecil pasien yang tercegah

dari atonia, yang dianggap bermakna antara obat

standar dengan betanekol

Page 51: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

51

2(Zα+Zβ)2s2

(x1-x2)2

… ORANG

Skor FS HSV 90

Skor FS HT 89 85 80 75 70

Catatan : peneliti menggunakan skor 0-100 untuk

menggambarkan fungsi seksual.

2(Zα+Zβ)2s2

(x1-x2)2

α ditetapkan 5%, Zα=1,96/1,64?

β ditetapkan 20%, Zβ=0,84

S, simpang baku skor fungsi seksual pasca

HSV

dari kepustakaan (misal) 25 (Jepang)

X1-x2, ditetapkan …

Menentukan nilai diagnostik pemeriksaan serum iron

untuk mendeteksi anemia dalam kehamilan trimester

I di RS Hasan Sadikin Bandung

Uji Diagnostik

Zα2.p

q

d2

α ditetapkan sebesar 5%, Zα=1,96

p = sensitivitas pemeriksaan SI yang

diinginkan 80%

q=1-80%=20%

Presisi ditetapkan 10%

62 orang (ibu hamil trim I yang anemia)

Diketahui dari penelitian sebelumnya,

prevalensi anemia pada ibu hamil trimester I di RS Hasan Sadikin Bandung berdasarkan pemeriksaan baku emas adalah 10%.

Maka jumlah subjek untuk penelitian ini adalah:

62 x (100/10) = 620 subjek

Page 52: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

52

50%

5%

60%

50%20% 80%

-5% 15%

40%

Gambar : Besaran Sampel

Contoh : Ukuran Sampel Penelitian

Ukuran sampel ditentukan berdasarkan formula uji hipotesis dua proporsi didapatkan

total sampel minimal 31 orang dengan hasil perhitungan berikut ini:

2

21

2

2,1)(

)1(**)(*2

PP

PPZZn

2

2

2,1)19,049,0(

)34,01(*34,0*)84,065,1(*2n

319,302,1 n

311 n orang

312 n orang

Page 53: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

53

Pada penelitian ini diperlukan 31 orang pada kelompok kasus dan 31 orang kelompok

kontrol sehingga diperlukan total sampel minimal 62 orang.

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

Z 1-α/2 = Derajat kepercayaan yaitu 95% (1,65) (one tailed)

Z1-β = Kekuatan uji 80% (0,84)

= Proporsi penderita preeklamsi yang memiliki indeks apoptosis

meningkat (49%).11

2P = Proporsi bukan penderita preeklamsi yang memiliki indeks

apoptosis meningkat (19%).11

P =

2

21 PP

21 PP = Presisi

Bila ada sampel yang rusak atau tidak dapat digunakan maka akan diambil sampel

lain yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan serta sesuai prosedur pengambilan.

Sampai total sampel minimal terpenuhi pada masing-masing kelompok.

Variabel :

Pengertian variabel :

Variabel didefinisikan sebagai atribut subjek atau objek yang mempunyai variasi antara

satu dan yang lain. Variabel merupakan atribut yang dikenal dalam bidang ilmu tertentu

misalnya untuk penelitian dengan subjek manusia; tinggi badan, berat badan,

pengetahuan, sikap, perilaku, motivasi, ide, perasaan, kepemimpinan. Untuk penelitian

menggunakan objek (benda) misalnya ; berat, ukuran, bentuk, warna.

1P

Page 54: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

54

Macam-macam variabel :

Definisi :

1. Variabel bebas (independent) adalah : Variabel mandiri dan tidak berubah oleh

variabel lain, dapat mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Variabel bebas mengakibatkan suatu perubahan (pada

variabel terikat). Pada suatu keadaan mungkin pula variabel terikat dapat

menyebabkan perubahan pada variabel bebas.

Misalnya : lama belajar mengakibatkan perubahan dalam hasil nilai ujian. Hal ini

tidak mustahil menjadi ; hasil ujian dapat menyebabkan suatu perubahan dalam

lama belajar.

Hal ini dapat diterangkan dengan mengkaitkannya pada rancangan penelitian yang

dipakai (Kohor, kasus-kontrol, potong silang).

Contoh lain : Dalam penelitian dengan rancangan kohor prospektif, merokok menjadi

variabel bebas (x) untuk variabel terikat (y); kanker (y1), gangguan kardiovaskuler

(y2), impotensi (y3), gangguan pertumbuhan janin (y4).

2. Variable terikat (dependent) adalah: Variabel yang se-olah2 sesuatu yang

tergantung pada faktor lain. sering disebut variabel luaran (output).

Misalnya : Dalam rancangan penelitian kohor (prospektif), kejadian kanker (terikat)

pada perokok . Dengan lain perkataan, variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Contoh lain : Dalam hal penelitian dengan rancangan kasus kontrol (retrospektif)

output/luaran menjadi variabel bebas (x) ; pengetahuan(x1), sikap(x2) dan

keterampilan(x3) siswa, (variabel bebas) akan meningkat bila diberikan suatu

pelatihan (y)(variabel terikat).

3. Variabel perancu adalah: Variabel tidak terkendali yang dapat mempengaruhi

variabel bebas dalam penelitian.

Misalnya : Pemberian obat anti hipertensi pada kelompok kasus, mungkin akan

dipengaruhi oleh perbedaan umur subjek, sehingga efek penyembuhan bukan

diakibatkan dari efek obat itu sendiri. Dalam hal ini umur dapat merancu. Untuk

mengendalikannya perlu dibuat konstanta, sehingga perbedaan umur tidak

berpengaruh lagi. Variabel tersebut dinamakan pula sebagai variabel yang

dikendalikan (variabel kontrol). Diharapkan pengaruh variabel bebas (obat anti

hipertensi) tidak dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti (variasi umur).

4. Variabel ; moderator, antara, intervening adalah: Varabel antara yang dapat

memperlemah atau memperkuat variabel bebas.

Page 55: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

55

Misalnya : Diabetes Melitus tipe 2 (variabel bebas) dipengaruhi oleh Gaya Hidup

(variabel intervening) dan budaya lingkungan/tempat tinggal (variabel moderator)

untuk Harapan Hidup (variabel terikat).

Definisi lain yang sering dipakai/timbul adalah : Variabel berpasangan.

Variabel berpasangan adalah bila, variabel diukur dari subjek/kelompok yang sama baik

karena :

Pengukuran berulang pretest-posttest

Matching cara pengambilan sampel

Cross over pada uji klinis

Satu tubuh dua mata, dua tangan (uji pada kelinci, mata kiri dan mata kanan)

Contoh :

Variabel Konsep

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut:

Judul Penelitian : Hubungan antara ekspresi mRNA; p53,BCl2 dan FasL dengan kadar

VCAM 1 pada suatu kajian patogenesis Hipertensi dalam Kehamilan.

Definisi Variabel Penelitian :

Variabel Bebas (Independen) ; 1) ekspresi mRNA p53, 2) ekspresi mRNA BCl2,

3) ekspresi mRNA FasL dan 4) kadar VCAM1

Variabel Terikat (Dependen) ; 1) hipertensi dalam kehamilan dan 2) kehamilan normal

Variabel Perancu (Confounding) ; 1) usia ibu hamil 2) usia kehamilan, 3) paritas,

4) indeks massa tubuh

Judul Penelitian : Hubungan faktor-faktor yang berpengaruh pada pola pemberian

ASI ibu pekerja di kabupaten Cilacap

Definisi Variabel Penelitian :

Variabel Bebas ; 1) faktor sistem dukungan (x1), 2) faktor promosi susu formula (x2),

3) faktor lingkungan kerja (x3), 4) faktor pengetahuan (x4), 5) faktor sikap (x5)

Page 56: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

56

Variabel Terikat ; 1) pola pemberian ASI saja (y1), 2) minuman pralakteal (y2) dan 3)

makanan pendamping ASI (MP-ASI) (y3).

HASIL PENELITIAN

Dalam suatu penelitian memilih analisis statistika yang tepat merupakan suatu

langkah yang penting. Menguraikan hasil penyajian hipotesis dan deskripsi data penunjang

disertai interpretasinya disajikan dengan baik. Instrumen penelitian disusun sehingga

mudah diolah.

Memilih analisis statistika yang tepat

Statistika

Statistika adalah Ilmu tentang data dan angka. Dalam penelitian kuantitatif, statistika

menjadi alat bantu mengambil Simpulan. Pengujian statistika perlu di dasari data-data dan

informasi lengkap, dapat dipercaya, tersusun sitematis. Kumpulan data selanjutnya diolah,

masa sekarang penghitungan data dapat dengan mudah karena dibantu jasa komputer, hasil

olah komputre yang sangat teliti akan menghasilkan luaran yang sangat berguna sebagai

dasar pembahasan hasil penelitian. Komputer adalah alat yang sangat teliti, tergantung dari

data yang dimasukan, bila data tidak “dibersihkan “ dahulu, data masuk menjadi tidak

sahih dan akan menghasilkan luaran yang tidak berguna “garbage in garbage out”.

Statistika pada dasarnya dapat dibagi atas dasar :

1. Statistika Deskriptif

a). Statistika deskriptif mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan

penyajian data suatu penelitian. Tujuan utamanya adalah membantu

menggambarkan fakta sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami.

b). Statistika induktif adalah statistika yang terkait dengan penarikan simpulan serta

mengambil keputusan berdasarkan fakta. Dalam pengertian lain didefinisikan

sebagai statistika yang mepelajari cara-cara penarikan suatu simpulan dari suatu

populasi tertentu berdasarkan sebagian data (sampel). Dalam menarik simpulan

statistika induktif mengacu pada suatu pengujian hipotesis.

2. Statistika Inferensial/Induktif

Statistika Induktif pada dasarnya dikelompokkan dalam : 1) Statistika Parametrik

dan 2) Statistika Non-parametrik. Analisis data penelitian diproses dengan program

komputer seperti, SPSS V.13.0 for Window. Dalam bidang biologi termasuk

Page 57: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

57

Kesehatan/Kedokteran, tingkat kemaknaan yang digunakan adalah, nilai p <= 0,05,

langka-langkahnya sbb.:

Uji normalitas/uji homogenitas:

Sebelum dilakukan uji statistika lebih lanjut, data diuji normalitas dan

homogenitasnya terlebih dahulu. Dari uji-uji tersebut dapat diketahui uji apa selanjutnya

yang akan dipakai.

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov/Shaphiro Wilk yaitu, untuk

mengetahui rerata data sampel terdistribusi normal atau tidak normal.

Analisis data berikutnya dilakukan dengan cara analisis parametrik (data sampel

berdistribusi normal) atau non-parametik (data sampel tidak terdistribusi normal).

Uji homogenitas, uji homogenitas antar kelompok dapat diuji F (uji homogenitas

varians), Liliefors, uji linieritas, untuk mengetahui homogen atau tidaknya varians

antar kelompok.

Bila data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistika Parametrik, sebaliknya

bila didapatkan hasil distribusi tidak normal dilakukan uji statistika non-parametrik.

STATISTIKA PARAMETRIK

Uji Statistika Parametrik adalah uji statistika didasarkan atas asumsi mengenai

populasi yang diwakili oleh sejumlah sampel minimal untuk data kuantitatif, yaitu ; sampel

dari populasi dengan distribusi normal (homogen), diambil secara acak, mempunyai varians

yang sama dengan skala pengukuran numerik ; interval atau rasio. Jumlah sampel minimal

menjadi penting. Tabel model (dummy tables) dipakai menjadi dasar untuk menentukan

jumlah sampel (minimal sample size). Dengan dilandasi asumsi tertentu yaitu, memenuhi

uji normalitas. Bila data dan jumlah sampel minimal terpenuhi, uji normalitas didapatkan

sebaran sampel tersebut homogen, maka uji selanjutnya dipakai uji parametrik . Uji asumsi

merupakan salah satu syarat dalam uji parametrik yaitu; 1) uji normalitas (Kolmogorov

Smirnov atau Shapiro Wilk, , untuk mengetahui rerata data sampel terdistribusi normal atau

tidak normal. 2) Uji homogenitas (Lilliefors) dan 3) uji linieritas, untuk mengetahui homogen

atau tidaknya varians antar kelompok. Bentuk-bentuk uji statistika parametrik, misalnya

untuk uji beda ; anova (analisis varians; independent/ repeated measures (> 2 kelompok), z-

test, (t-test; independent/dependent) , tes proporsi, untuk uji korelasi ; Product Moment

Pearson.

STATISTIKA NON-PARAMETRIK

Bila data dan jumlah sampel minimal terpenuhi, uji normalitas didapatkan sebaran

sampel tersebut tidak homogen, atau skala data ordinal atau nominal, maka uji selanjutnya

dipakai uji non-parametrik. Hasil uji non-parametrik kekurangannya adalah, nilai uji relatif

lebih rendah dibanding uji statistika parametrik, sedangkan keuntungannya sampel dapat

kecil, populasi tidak perlu homogen. Macam skala yang digunakan dapat nominal atau

Page 58: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

58

ordinal. Uji non-parametrik lebih mudah dimengerti dan relatif lebih sederhana. Bentuk-

bentuk uji statistikanya, untuk data nominal/ordinal dipakai uji beda ; Chi kuadrat,

Friedman, McNemar, Wilcoxon, Mann-Whitney atau Kruskal Wallis (> 2 kelompok). Untuk

uji korelasi : Rank Spearman (ordinal), Point biserial, Phi Cramer (nominal).

Syarat-syarat analisis menggunakan data numerik :

- Sebaran data harus memenuhi syarat statistika. Uji Statistika parametrik

menyaratkan antara lain ; 1) sebaran data normal dipakai uji-uji parametrik, 2)

sebaran data tidak normal di pakai uji-uji statistika non-parametrik.

- Syarat uji Chi-kuadrat : Nilai duga (expected) yang < 5 tidak boleh lebih dari 20%

Contoh penelitian 1 : Melihat efektifitas pemberian Betanekol pada pasien pasca operasi

histerektomi radikal untuk mencegah atonia bladder.

Jenis penelitian : Analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan 2x2. Uji statistika : Chi

kuadrat (parametric) atau Fischer (non-paramerik)

Contoh penelitian 2 : Melihat perbedaan klasifikasi pengetahuan tentang Ante Natal Care

(ANC) (baik, sedang, kurang) antara sebelum dan sesudah penyuluhan.

Jenis penelitian : Analitik komparatif, katagorikal, berpasangan 2 X 3. Uji statistika : uji

beda Marginal Homogenity atau Wilcoxon.

Contoh penelitian 3 : Melihat perbedaan kadar placenta growth factor (PGF) antara ibu

hamil normal dengan ibu hamil yang mengalami preeklampsia.

Jenis penelitian : Analitik komparatif numerik tidak berpasangan 2 kelompok. Uji statistika :

uji beda Uji t tidak berpasangan, Mann Whitney

Contoh penelitian 4 : Melihat perbedaan klasifikasi pengetahuan tentang ANC antara

sebelum dan sesudah penyuluhan

Jenis penelitian : Analitik komparatif kategorikal berpasangan. Uji Statistika : Mc Nemar,

Marginal Homogenity, Wilcoxon, Cochran, Friedman

Contoh penelitian 5 : Melihat efektifitas pemberian Betanekol pada pasien pasca operasi

histerektomi radikal untuk mencegah atonia bladder.

Jenis penelitian : Analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan 2x2. Uji statistika : Chi

kuadrat, Fischer

Contoh penelitian 6 : Perbedaan klasifikasi pengetahuan tentang ANC antara sebelum dan

sesudah penyuluhan

Page 59: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

59

Jenis penelitian : Analitik komparatif kategorikal berpasangan. Uji statistika : Mc Nemar,

Marginal Homogenity, Wilcoxon, Cochran, Friedman

Analisis tergantung sebaran data

Parametrik Non Parametrik

Normal Tidak normal

T tdk berpasangan Mann Whitney

T berpasangan Wilcoxon

One way anova Kruskal Wallis

Two way anova Friedman

Pearson Spearman

Gambar : Uji satatistika untuk data numerik

Page 60: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

60

Fertile Infertile

Merokok a B

Tidak merokok c d

Gambar : Syarat uji Chi-kuadrat, nilai duga yang < 5 tidak boleh lebih dari 20%

Page 61: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

61

Page 62: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

62

Page 63: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

63

Interval Kepercayaan (Confidence interval)

Interval kepercayaan adalah rentang nilai yang diprediksikan pada populasi dengan

menggunakan nilai yang diperoleh pada sampel sebagai alat prediksi. Bisa dihitung untuk

semua nilai yang diperoleh pada sampel . Kita ingin mengetahui populasi, tetapi penelitian

dilakukan pada sampel bukan pada popula, oleh karena itu kita hanya bisa memprediksikan

populasi. Karena prediksi, maka dalam bentuk interval. Prediksi pada populasi inilah yang

disebut dengan Interval Kepercayaan.

Page 64: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

64

POPULASI

SAMPEL

Gambar : Hubungan populasi dan sampel penelitian,

kaitannya dengan interval kepercayaan (IK)

INTERVAL KEPERCAYAAN

DARI PROPORSI DAN RERATA

INTERVAL KEPERCAYAAN

PERBANDINGAN PROPORSI DAN RERATA

Gambar : Interval Kepercayaan pada penelitian dari proporsi, rerata dan

jenis risiko (relatif rasio/rasio odds)

Nilai p :

Page 65: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

65

Nilai probabilitas (p) pada uji hipotesis ,Alpha = Batas kemaknaan. Umumnya digunakan

<0,05 Bila p < 0,05, maka Ho diterima .

Kesimpulan : Bandung

Informasi : kota kembang dan ibu kota Jabar

Bisa saling menggantikan

Lebih informatif yang mana ? Hubungan antara interval kepercayaan dengan nilai p.

Misalnya : Pernyataan Kota Kembang adalah ibu kota Jawa Barat

Hubungan antara interval kepercayaan dengan nilai p. Memberikan kesimpulan yang sama

tetapi informasi berbeda Kesimpulan: bermakna atau tidak bermakna

Memberikan informasi berbeda :

Nilai p = nilai probabilitas pada uji hipotesis

IK = prediksi rentang nilai pada populasi

Bisa saling menggantikan

Informasi mana yang lebih informatif ?

LOGIKA 1 :

Jika A≠B maka A/B ≠ 1

Jika A=B maka A/B = 1

LOGIKA 2:

Jika A≠B maka A-B ≠ 0

Jika A=B maka A-B = 0

Page 66: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

66

ANALISIS UJI RISIKO :

Rasio Odds (OR) : tabel 2 X 2

Efek

+ - Jumlah

Faktor risiko + A B A + B

- C D C + D

Jumlah A + C B + D A+B+C+D

Rasio Odds = AD/BC

PAR = Population Attributte Risk

PAR = p(r-1) p=proporsi dari populasi terpajan (B/B+D)

______ r= rasio odds

P(r-1)-1

Risiko Relatif (RR)

RR = A/(A+B):C/(C+D)

Penggunaan uji risiko tergantung kepada rancangan penelitian yang dipakai.

Rasio odds (OR) digunakan pada pengujian penelitian ; kohor retrospektif, kasus-kontrol

(retrospektif), potong silang. Pada rancangan penelitian kohor prospektif atau eksperimen

Page 67: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

67

digunakan uji Risiko Relatif atau Rasio Relatif (RR). Kedua uji ini dapat digunakan untuk semua

macam rancangan bila jumlah sampel banyak karena hasilnya akan mendekati (sama).

Besaran sampel untuk rancangan khusus :

Cara pelaporan hasil dapat pula dipakai uji uji lain yang khusus misalnya ; 1) Likelihood, 2) Cut off

point , 3) ROC atau 4) uji Astrea Under the Curve (AUC).

Klinisi dalam penelitiannya sering menggunakan studi uji diagnostik. Uji diagnostik menggunakan

tabel 2 X 2 , Perhitungan yang dikemukakan misalnya ; sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif,

nilai prediksi negatif, akurasi.

Analisis uji diagnostik :

Tabel . Gambaran suatu uji diagnostik yang dapat dihitung dengan cara membandingkannya

dengan baku-emas pada suatu pemeriksaan validasi.

Sifat Tes Nama alternatif Pertanyaan yang mengarah ke sifat tersebut

Rumus (lihat tabel 2X

2)

Sensitivitas Tingkat positif sebenarnya (Positif pada Penyakit)

Berapa baik tes ini dalam menentukan orang yang mempunyai kondisi tersebut?

a/(a+c)

Spesifisitas Tingkat negatif sebenarnya (Negatif pada Penyakit)

Berapa baik tes ini dalam menyingkirkan secara benar orang yang TIDAK mempunyai kondisi tersebut?

d/(b+d)

Nilai Prediksi positif

Peluang tes positif sesudah tes.

Jika tes seseorang positif, berapa peluang bahwa ia mempunyai kondisi tersebut?

a/(a+b)

Nilai prediksi negatif

Peluang tes negatif sesudah tes.

Jika tes seseorang negatif, berapa peluang bahwa ia TIDAK mempunyai kondisi tersebut?

d/(b+d)

Akurasi - Berapa porposi dari semua tes telah memberikan hasil yang benar(yaitu positif benar dan negatif benar sebagai proporsi dari semua hasil)?

(a+d)/(a+b+c+d)

Page 68: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

68

Rasio kemungkinan dari suatu tes yg positif.

- Berapa kali lipat lebih mungkin bahwa tes positif ditemukan pada seseorang yang mempunyai daripada yang TIDAK mempunyai kondisi tersebut?

sensitivitas/ (1-spesifisitas)

Contoh analisis uji diagnostik :

Suatu studi uji diagnostik suatu tes tuberkulin pada pasien tuberkulosis.

Hasil test ADA Tuberkulosis Bukan tuberkulosis Total

Positif 11 8 19

Negatif 5 21 26

Total 16 29 45

Sensitifitas = 11/16 X 100% = 68,8 %

Spesifisitas = 21/29 X 100% = 72,4 %

Nilai prediksi positif = 11/19 = 57,80 %

Nilai prediksi negatif = 21/29= 72,41 %

Pengujian Alat Ukur Contoh :

Judul Penelitian :

Evaluasi pengaruh lamanya pemberian ASI saja terhadap pertumbuhan anak

(Suatu studi di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat)

Uji Validitas

Sebelum alat ukur dipergunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba dengan

tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

Page 69: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

69

Dalam hal ini akan dibahas instrumen yang valid (shahih) dan instrumen yang reliabel. Misalnya pada

penelitian survei dipakai alat ukur kuesioner, dilakukan pengujian validitas terhadap responden di

suatu tempat yang diasumsikan mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan tempat

penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan istilah reliabel adalah data yang yang didapat dari hasil

uji alat ukur ada kesamaannya dengan data yang didapat, bila dilakukan berkali-kalig pada waktu

berbeda.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kesahihan alat ukur yang telah disusun benar-benar

mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian

kesalahan yang kecil atau dengan kata lain tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan

maksud tes tersebut; sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Suatu

pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai

koefisian validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.

Pengujian validitas dalam penelitian dilakukan dengan cara: korelasi item-total, yaitu

konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat dari besarnya

koefisien korelasi antar setiap item dengan skor keseluruhan, bila koefisien korelasi item dengan

totalnya lebih besar atau sama dengan 0.3, maka item tersebut dinyatakan valid.

Dari hasil uji validitas faktor yang relevan dengan pola pemberian ASI mempunyai nilai yang

valid (> 0,3), dengan demikian alat ukur ini dapat dipakai dalam variabel penelitian.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan atau keterpercayaan hasil

suatu pengukuran; atau sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan

2222i

)Y(YN)X(XN

YXXYNr

Page 70: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

70

perbedaan interpretasi dalam memahami pertanyaan. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur

suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika koefisien

reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,7.

Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah dengan menggunakan

Koefisien Reliabilitas Alpha yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Di mana :

k adalah banyaknya belahan item

Si2 adalah varians dari item ke-i

S2total adalah total varians dari keseluruhan item

Dari hasil uji reliabilitas faktor yang relevan dengan pola pemberian ASI mempunyai nilai

reliabilitas (> 0,7); dengan demikian alat ukur ini dapat dipakai dalam variabel penelitian.

Teknik Analisis Data

a. Analisis Bivariabel

Analisis bivariabel merupakan analisis dari variabel bebas dan variabel terikat. Analisis data

dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13.0.

- Kruskall-Wallis

total

k

i

i

S

S

k

k2

1

2

11

Page 71: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

71

Kruskall-Wallis digunakan untuk mengetahui perbedaan diantara ibu yang memberikan ASI

saja, minuman prelakteal dan makanan pendamping ASI pada faktor-faktor yang memperngaruhi

pola pemberian ASI.

Statistika uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

2

1

123 1

1

ki

i i

RT N

N N n

di mana :

iR : Jumlah rangking untuk responden yang masuk ke dalam kategori ke - i

in : Jumlah responden pada kategori ke i

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Kruskal – Wallis

Bandingkan nilai Thitung dengan nilai Ttabel Chi-kuadrat dengan derajat bebas sebesar k –1 dan

taraf signifikansi .

Bila nilai Thitung < dari nilai Ttabel maka terima H0, demikian pula sebaliknya apabila nilai Thitung >

dari nilai Ttabel maka terima H0 (Uji Signifikans).

- Mann Whitney

Untuk mengetahui kelompok ibu yang berbeda secara signifikan (ASI saja dengan minuman

prelakteal, atau ASI saja dengan MP-ASI, dll) maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji Mann

Whitney. Langkah pengujian menggunakan Mann Whitney adalah sebagai berikut :

1. Tentukan hipotesis

2. Buat urutan dari kelompok 1 dan kelompok 2 dari kecil ke besar kemudian hitung R1 = jumlah

urutan kelompok 1

R2 = jumlah urutan kelompok 2

Page 72: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

72

1

11211

2

1. R

nnnnU

2

22212

2

1. R

nnnnU

U = nilai terkecil antara U1 dan U2

n1 = ukuran sampel kelompok 1

n2 = ukuran sampel kelompok 2

3. Kriteria uji :

a. Jika n1 dan n2 8 , cari nilai peluang pada tabel J, sesuaikan dengan nilai U dan , jika

p tolak Ho.

b. Jika 19 n dan 202 n , lihat tabel K. Bandingkan U dengan Utabel K, sesuaikan dengan nilai

, n1 dan n2. Jika tabelUU tolak Ho.

c. Gunakan pendekatan distribusi normal.

U

UUz

dengan :

2

. 21 nnU

12

1. 2121

nnnnU

Jika ada angka sama :

Page 73: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

73

dengan :

N = n1 + n2

12

3 ttT

t : banyak observasi yang berangka sama

Kriteria Uji : Tolak Ho jika p < (1 arah) atau 2

p (2 arah).

Uji Korelasi ETA :

Uji ini dilakukan untuk melihat hubungan korelasional antara variabel. Adapun rumus uji

Korelasi Eta (The Correlation Ratio η) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

N1 dan N2 = sampel 1 dan sampel 2

YT = rata-rata besar untuk kelompok 1 dan 2 digabung

∑YT2 = jumlah kuadrat kedua buah sampel

Y1 dan Y2 = rata-rata tiap kelompok

T

NN

NN

nnU

121

. 3

21

Page 74: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

74

Analisis multivariabel

Analisis multivariat dengan menggunakan multinomial regresi logistik. Analisis multivariat

digunakan untuk menguji faktor apa saja yang mempengaruhi variabel dependen secara bersama-

sama. Multinomial regresi logistik digunakan karena skala variabel dependen dalam penelitian ini

bersifat 3 kategori. Jumlah kategori pada beberapa variabel di uji bersama-sama.

Model regresi logistik multinomial dapat di rumuskan secara matematis sebagai berikut:

: fungsi logistik untuk tiga kategori variabel dependen

: koefisien regresi (bobot untuk masing-masing variabel bebas)

PEMBAHASAN

Pembahasan adalah cara menganalisis hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan yang telah ditentukan, antara lain mengaitkan hasil penelitian dengan teori/hasil penelitian lainnya. Membahas hasil pengujian hipotesis dan mengungkapkan temuan yang mengacu pada tujuan penelitian. Dalam pembahasan penelitian ini akan tampak alur fikir peneliti yang di tulis dengan runtut dari logika berfikir ditunjang oleh hasil penelitiannya dan pemahaman pengetahuannya yang luas, sehingga tergambar alur berfikir logis, empiris dengan pengetahuan luas suatu penerapan dari falsafah Epistemologi. Cara berfikir secara komprehensif dengan penalaran deduktif dan induktif.

SIMPULAN DAN SARAN

Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan

Tesis/Disertasi berupa Simpulan dan Saran. Alur fikir peneliti sejak rumusan masalah,

hipotesis sampai simpulan umum runtut merupakan “benang merah” penelitian.

Simpulan :

Menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.

Simpulan Umum : Merupakan jawaban atas rumusan masalah, berupa narasi tidak

memakai istilah statistika.

ipipiii xxxxLogit ......)( 22110 )(log ixit i

Page 75: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

75

Simpulan Khusus: Merupakan hasil pembahasan yang khusus, hasil dari pembahasan

yang didapat diluar masalah utama dan penting untuk di simpulkan,

dapat dilengkapi dengan hasil uji statistika.

Saran :

Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis

dalam bentuk penyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.

DAFTAR PUSTAKA.

Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam menunjang penelitian ini

Cara penulisan daftar pustaka mengacu pada kaidah/gaya yang umumnya disajikan dalam

gaya Vancouver atau Harvard.

Contoh gaya Vancouver :

Artikel standar : Vega KJ, Pina I, Krevsky B. Heart transplantation is associated with an

increase risk for pancreatobiliary disease An Intern Med 1996 Jun; 124(11):980-3

Penulis perorangan : Ringsven MK, Bond D. Gerontology and leadership skills for nurses. 2nd

ed. Albany (NY): Delmar Publishers;1966.

Bab dalam buku : Phillips SJ, Whisnant JP. Hypertentions and stroke. In: Laragh JH, Benner

BM, editors. Hypertension: patophsilogy, diagnosis, and management. Snd ed. New York:

Raven Press, 1995.p.465-78.

Artikel dalam koran : Lee G. Hospitalizations tied to ozone pollution: study estimates 50.000

adminissions annually. The Washington Post 1996 Jun 21;Sec A:3 (col.5)

Artikel Journal dalam format elektronik : Morse SS. Factors in the emergence of infectious

diseases. Emerg Infect Dis (serial online) 1995 Jan-Mar [citied 1996 Jun 5];1(1):[24 screens].

Available from URL: HYPERLINK http://www.cdc.gov/ ncidod/EID/eid.htm

TABEL MODEL (DUMMY TABLES)

Contoh : Judul Penelitian :

Hubungan pengetahuan dan sikap bidan tentang rujukan kasus obstetri dengan ketepatan

rujukan (suatu studi analisis verifikatif di Kabupaten Bantul, Yogyakarta)

Page 76: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

76

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,

Pendidikan dan Masa Kerja

No Karakteristik Frekuensi (orang) Persentase (%)

1

2

3

Umur (tahun)

TOTAL

Pendidikan

TOTAL

Masa Kerja (tahun)

TOTAL

Tabel 2. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Ketepatan Rujukan

Karakteristik

Kasus Rujukan

Kemaknaan Tepat

(n=..)

Tidak Tepat

(n=..)

1. Umur (tahun) :

Rata-rata (SD)

Rentang

2. Masa kerja (tahun) :

3. Pendidikan :

t = ..

p = ..

X2 = ..

p = ..

X2 = ..

Page 77: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

77

Keterangan : t = uji t; X2 = Uji Chi-Kuadrat.

Tabel 3. Perbedaan Skor Pengetahuan dan Sikap antara Kasus Rujukan Tepat

dan Tidak Tepat

Variabel

Ketepatan Rujukan

Gabungan

(n=..)

ZM-W

nilai -p Tepat

(n=..)

Tidak Tepat

(n=..)

1. Skor

pengetahuan

Rata-rata (SD)

Median

Rentang

2. Skor sikap :

Rata-rata (SD)

Median

Rentang

Keterangan : ZM-W = Uji Mann-Whitney.

Tabel 4. Korelasi antara Variabel Pengetahuan dan Sikap, serta Variabel

Karakteristik dengan Ketepatan Rujukan

p = ..

Page 78: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

78

No Variabel Ketepatan Rujukan

V nilai –p

1

2

3

4

5

Pengetahuan

Sikap

Umur

Masa Kerja

Pendidikan

Keterangan: nilai V = koefisien korelasi phi-Cramer

Tabel 5. Hubungan antara berbagai Variabel terhadap Ketepatan Rujukan

Variabel Koefisien B SE (B) OR IK 95% Nilai p

Pengetahuan

Sikap

Pendidikan

Masa kerja(th)

Keterangan : Analisis regresi ganda

ETIKA PENELITIAN

Bahasan Etika Penelitian :

Secara universal Pedoman Etik Penelitian pada manusia bersumber dari Deklarasi

Helsinki (1964). Masalah penelitian cenderung dianggap hanyalah sebagai masalah tehnis,

tetapi tidak jarang hal ini menjadi masalah yang berkaitan dengan etika, moral dan hukum

dan sering timbul dilema dalam melakukan penelitian.

Deklarasi Helsinki diprakarsai Ikatan Dokter Sedunia (World Medical Association) berisi

prinsip-prinsip etika untuk para dokter sehubungan denganpenelitian opada manusia.

Dokumen ini selanjutnya diberlakukan sebagai prinsip yang dipakai secara luas dan

Pemerintah Indonesia meratifikasinya. Deklarasi ini terus direvisi, sampai terakhir di

perbaharui tahun 2008 di kota Seoul.

Page 79: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

79

Prinsip dasar dari Deklarasi Helsinki (1964) :

Riset biomedis pada manusia sebagai subjek penelitian harus memenuhi prinsip

ilmiah yang diakui. Harus didasarkan atas eksperimen laboratorium dan hewan yang

memadai, serta berdasarkan pengetahuan yang lengkap dari literatur ilmiah. Dilema yang

timbul dalam melakukan penelitian adalah pertentangan antara menghormati hak pasien

dan memajukan ilmu pengetahuan. Prosedur yang sekarang dilakukan adalah peneliti harus

membuat protokol penelitian dan diajukan kepada Komite Etik Penelitian yang independen

yang ditunjuk khusus untuk memberikan pertimbangan, ulasan dan bimbingan.

Sejak tahun 1982 diperkuat dengan adanya CIOMS (Council for International Organization of

Medical Sciences) yang dikeluarkan oleh WHO (World Health Organization) untuk penelitian

pada manusia yang dikenal sebagai International Ethical Guidelines for Biomedical Research

Involving Human Subject. Nuremberg Code (1946) merupakan awal dari kesepakatan

Internasional dalam etika penelitian berkenaan dengan peristiwa menyalahi prinsip

kemanusiaan yang dalam penelitian-penelitian yang dilakukan dokter-dokter terhadap

tawanan orang Yahudi di kamp konsentrasi Nazi pada waktu itu.

Secara filosofis etika dalam penelitian adalah suatu upaya untuk memahami mengapa dan

untuk apa, para profesional khususnya tenaga kesehatan/kedokteran melakukan penelitian.

Setidak-tidaknya para profesional dalam penelitiannya mengetahui, bagaimana proses

penelitian itu berjalan dan apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya.

Pada hakikatnya penelitian (ilmiah) penting untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran

(ilmu) yang diperlukan untuk menjalankan profesi sehari-hari secara benar ditinjau dari

aspek metodologi, etika, estetika maupun hukum. Pelaksanaan tugas seorang profesional ini

tidak lain adalah, menjalankan amanah, bentuk kewajiban manusia dalam beribadah

mengisi hidup dan kehidupannya di muka bumi. Walaupun kebenaran ilmiah itu pada

dasarnya hanya sampai tingkatan kebenaran empirik dan logis saja, tetapi untuk mendekati

kebenaran hakiki perlu ; validasi, verifikasi dengan kebenaran absolut yaitu Wahyu Ilahi.

Kebenaran hakiki akan kita dapatkan nanti diakhir kelak.

Agar mencapai maksud tersebut perlu direnungkan dan dihayati karakteristik sifat ilmuwan

yang harus dimiliki oleh seorang profesional. Para profesional khususnya dalam bidang

kesehatan tidak hanya dituntut profesionalismenya tetapi sedikit banyak haruslah juga

sebagai ilmuwan, dengan perkataan lain sebagai akademisi yang profesional yang

memahami proses pengungkapan ilmu. Diharapkan seorang profesional khususnya tenaga

kesehatan akan lebih kritis lagi dalam menyikapi fenomena-fenomena Alam Semesta

beserta isinya yang dihadapinya selama menjalankan tugas profesionalismenya dan akan

selalu berusaha mencari kebenaran.

Page 80: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

80

Pedoman Nasional Etika Penelitian Kesehatan dan Pedoman Operasional Komisi Etik

Penelitian Kesehatan di Indonesia yang diterbitkan Departemen Kesehatan Republik

Indonesia dipakai acuan dalam pelaksanaan penelitian kesehatan di Indonesia.

Penelitian secara etis dapat dibenarkan bila :

1). Secara moral ada alasan penting dan relevansinya dengan cara menghormati nilai

kemanusiaan (respect for person).

2). Harus ada harapan cukup kuat bahwa penelitian menghasilkan pengetahuan yang

bermanfaat (beneficence).

3). Penelitian harus memenuhi prinsip keseimbangan dan berlaku adil (justice).

4). Penggunaan subjek manusia pada penelitian hanya dapat dilakukan jika mutlak

diperlukan dan tidak ada jalan lain, meliputi analisis risiko untung rugi (risk and

benefit).

5). Subjek penelitian harus secara sukarela dalam berperan serta, sehingga

konsekuensinya harus sudah dapat diketahui sebelum pelaksanaan penelitian

(informed consent).

Implikasi penelitian pada manusia :

Masalah etik yang mungkin timbul harus diatasi dengan cara-cara/di perhatikan hal-hal

sbb.:

- Memberikan informasi tentang pengambilan spesimen yang akan menyebabkan

ketidak nyamanan dan rasa nyeri.

- Memberikan pengertian dan penjelasan tentang prosedur penelitian secara jelas

sehingga, subjek mengetahui secara jelas rencana penelitian dan tidak menimbulkan

kekhawatiran subjek selama penelitian berlangsung.

- Keuntungan harus sebesar-besarnya, bukan saja untuk peneliti tetapi harus

didapatkan oleh subjek, masyarakat ilmiah dan masyarakat umum.

Misalnya; hasil penelitian dipublikasikan dan diinformasikan dalam bentuk artikel ;

ilmiah, semi ilmiah/populer maupun ceramah.

- Subjek berhak mendapat penjelasan tentang keuntungan dan kerugian bila

mengikuti penelitian ini, dijelaskan latar belakang, tujuan penelitian, diberikan

kebebasan untuk memilih apakah bersedia mengikuti penelitian ini kemudian subjek

diminta untuk mengisi dan menanda tangani lembaran formulir kesediaan mengikuti

penelitian.

Page 81: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

81

- Subjek diberi kebebasan untuk mengundurkan diri dari penelitian lebih lanjut apabila

di kehendaki.

- Biaya penelitian ditanggung peneliti atau donor/sponsor penelitian.

- Penyulit dan komplikasi (adverst event) dari efek penelitian ini perlu diberitahukan

dan diantisipasi sebelumnya.

- Semua data hasil penelitian dijamin kerahasiaannya, diberitahukan kepada masing-

masing subjek penelitian.

- Organisasi penelitian dibuat rapih dan dapat dipertanggung jawabkan bila ada audit

dari Komite Etik Penelitian (Ethical Research Commette) maupun Penyandang Dana

Peneleitian (Donor Agency/Sponsor).

Implikasi penelitian pada Hewan Coba :

Penelitian dengan menggunakan hewan coba untuk mengganti manusia

diperbolehkan misalnya, mengadakan percobaan pada otak mencit yang tidak dapat

dilakukan pada manusia. Perlakuan penelitian pada hewan coba ada berbagai hal yang perlu

diperhatikan.

Prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Replacement, mengganti hewan coba dengan alternatif lain seperti sel atau jaringan

(cell line) yang dikultur in vitro atau dipakai hewan invertebrata.

2) Reduction, model alternatif agar dapat mengurangi jumlah hewan coba yang

digunakan.

3) Refinement, mengurang/menghindari penderitaan dari rasa nyeri maupun stres.

LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN SAMPAI UP

Izin meneliti + ethical clearence

Perumusan masalah dan tujuannya

Perumusan suatu hipotesis

Penetapan metode kerja dan bahan penelitian

Metode pengumpulan data / sebagai hasil penelitian

Seminar UP: Akademik + Etika Penelitian

Meneliti

Gambar : Mekanisme Seminar Usulan Penelitian (UP)

Page 82: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

82

PENULISAN NASKAH ARTIKEL

Hasil penelitian tentunya bukan hanya akan menjadi kepuasan akademis dari

peneliti, tetapi harus berguna pula bagi masyarakat umum. Penulisan daftar pustaka

masing-masing bidang ilmu disusun mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi

profesi nasional maupun internasional yang menerbitkan publikasi berkala.

Umumnya redaksi majalah memberikan petunjuk untuk para penulis. Naskah di tik dalam

kertas kuarto dengan spasi yang ditentukan dan dikirim dalam rangkap dua serta dilengkapi

soft copy berupa CD. Judul ditulis sesingkat mungkin, bersifat informatif dan mampu

menerangkan isi karangan. Nama penulis utama dan penulis pendamping ditulis dengan

nama keluarga, disertai alamat lengkap penulis. Abstrak dalam dua bahasa dengan

mengacu pada tata cara penulisan abstrak, diakhiri kata kunci. Karangan asli diurut sbb.;

pendahuluan, bahan dan cara kerja, hasil, diskusi, ikhtisar dan simpulan. Dilengkapi dengan

pernyataan terima kasih (bila ada) dan diakhiri daftar pustaka. Dalam bidang Kesehatan

umumnya, khususnya bidang Kedokteran, daftar pustaka umumnya mengacu kepada

kaidah/gaya Vancouver. Makalah diterbitkan yang akan diterbitkan harus disetujui oleh para

penulis dan dilampirkan persetujuan Komite Etik Penelitian Kesehatan. Makalah yang masuk

akan dibahas pakar dalam bidang keilmuan yang bersangkutan (peer review) yaitu, Mitra

Bestari dan Dewan Redaksi.

Pedoman bagi penulis di

jurnal ilmiah

Artikel penelitian berisi hasil penelitian asli dalam ilmu kedokteran

dasar maupun terapan dan subjek kesehatan pada umumnya

Deklarasi Helsinki :

Makalah penelitian yang diterbitkan

harus memperoleh persetujuan komite

etik penelitian

Publikasi

Page 83: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

83

DAFTAR PUSTAKA

Suriasumantri JS. Filsafat Ilmu, sebuah pengantar populer.Suria Multi Grafika. Jakarta, 2005

Siagian SP. Filsafat Administrasi. Gunung Agung. Jakarta 1981

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. 2005

Phillips EM,Pugh DS. How to get a PhD. 4th. Edit. Open University Press.NY.USA. 2007

Winarno WW. Mudah Menulis Karya Ilmiah dengan Endnote X. Penerbit Andi.Yogyakarta,

2007

Siegel S. Statistik Nonparametrik untuk ilmu-ilmu sosial. PT Gramedia Jakarta 1990

Sugiyono. Statistik nonparametris, untuk penelitian. Alfabeta Bandung 2008

Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung 2007

Mangkuatmodjo S. Pengantar Statistik. Rineka Cipta, Jakarta 1997

Wijaya. Statistika Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS) Alfabeta.Bandung. 2000

Riduan, Akdon. Rumus dan data dalam Analisis Statistika. Alfabeta, Bandung 2005

Pusat Penelitian Kesehatan, Seminar dan Lokakarya Metode Penelitian dalam Bidang

Kesehatan. LPM-Unpad. 2002.

Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Pedoman Penulisan Tesis/Disertasi dan

Penulisan Artikel Ilmiah. Fakultas Kedokteran 2009-2010. Bandung, 2009.

Kountur R, Metode Penelitian untuk penulisan Skripsi dan Tesis.Penerbit PPM, Jakarta, 2007

Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Bagian Ilmu Kesehatan

Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 1995

Dawson B, Trapp RG. Basic & Clinical Biostatistic. 4th.edit. McGraw-Hill Intl.edit. 2004

Gerstman BB. Basic Biostatistics. Jones and Bartlett Publ.Inc. USA.2008

Rosner B. Fundamentals of Bio Statistics. 6th edit. Duxbury. USA.2006

Korstelleon D. Clinical Statistics. Jones and Bartlett Publ.Inc. Massachusetts, USA. 2009

Armitage P,Berry G.Statistical Methods in Medical Research, 2nd.edit. Blackwell Scientific

Publication. 1988

Rimm AA,Hartz AJ,Kalbfleisch JH, Anderson AJ, Hoffmann RG. Basic Biostatistics in

Medicine and Epidemiology. Appleton-Century-Crofts, NY,USA. 1980

Page 84: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

84

PENJURUS

A

Adverst event

Analisis statistika

Analitik

anova

antropologi

Aristoteles

AUC

Avicenna

axiologi

B

Besaran sampel

C

Chi Kuadrat

Cohran

D

daftar pustaka

das sein

das sollen

deduktif

deklarasi Helsinki

deskriptif

dummy tables

E

eksperimental

Page 85: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

85

empirisme

epistemologi

ethical clearance

ethical research comettee

etika penelitian

F

Falsafah

Fisher

Fisika

Friedman

G

George Mendel

H

Hermann Boerhaave

hipotesis

Hippocrates

I

idealisme

Immanuel Kant

Induktif

Informed consent

insidensi

Interval kepercayaan

J

K

kajian pustaka

Kapplan Meier

Page 86: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

86

kasus kontrol

kategorik

kedokteran

kegunaan penelitian

kerangka pemikiran

kesehatan

kohor

Kolmogorov-Smirnov

Komparatif

Korelasi ETA

korelatif

kualitatif

kuantitatif

Kruskal Wallis

L

laporan kasus

latar belakang

likelihood

M

Mann Whitney

Mc Nemar

Medieval

Metode penelitian

multivariate

N

Nilai prediksi

Page 87: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

87

Numerik

Nuremberg code

O

ontologi

P

Pearson

Phi Cramer

Phytagoras

Plato

Point biserial

populasi

Positivisme

Potong silang

Premis

presisi

prevalensi

Q

R

Rancangan penelitian

randomisasi

rank Spearman

rasio Odds

rasionalisme

reabilitas

reduction

refinement

regresi logistik

Page 88: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

88

renaissance

Rene Descartes

replacement

rerata

risiko relatif

Robert Darwin

ROC

S

sensitivitas

Serial kasus

Shaphiro Wilks

sosiologi

Socrates

Spesifisitas

Standar deviasi

survival

T

Tabel model

Thales

T test

tujuan penelitian

U

Uji klinis

V

Validitas

Vancouver

v Cramer

Page 89: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

89

variabel

W

Wilcoxon

X

Y

Z

RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENGARANG

Dr. Mieke Hemiawati Satari, drg., MS.

Lahir di Bandung pada tanggal 20 Maret 1953, jabatan fungsionalnya, dosen tetap

Universitas Padjadjaran. Mengawali pendidikannya di bidang Ilmu Kedokteran Gigi di

Universitas Padjadjaran dan melanjutkan pendidikan Master dan Doktor (S3) di Universitas

yang sama. Pekerjaan yang digelutinya sejak tahun 1979 adalah sebagai staf pengajar di

Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung. Ilmu yang

diminatinya : Ilmu Mikrobiologi Molekuler.

Pendidikan tambahan yang pernah ditempuh antara lain :

Dalam Negeri :

- Berbagai kursus biologi molekuler terutama dibidang mikrobilologi molekuler di

Institut Teknologi Bandung (ITB) (1995-1998).

- Sertifikat Pendidik, Dirjen Dikti 2010

Luar negeri :

- Isolasi bakteri-bakteri jaringan periodontal secara anaerob, Vrije Universiteit

Amsterdam (ACTA), Nederland (1990-1992).

- Isolasi kromosom dan gen pembentuk betalaktamase S. aureus, Rijksuniversiteit

Leiden/LUMC, Nederland (2000).

- Isolasi bakteri-bakteri Streptococcus mutans, Vrije Universiteit Amsterdam (ACTA)

(2004).

Jabatan struktural yang diembannya sekarang adalah :

Kepala Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran.

Prof. Dr. Firman Fuad Wirakusumah,dr.,SpOG(K),

Page 90: KONSISTENSI PENELITIAN - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/pustaka_unpad... · Tesis, Disertasi atau ... penelitian yang sangat perlu dalam mempertahankan

90

Lahir di Ciamis pada tanggal 15 Januari 1948, jabatan fungsionalnya kini adalah Guru Besar,

dosen tetap Universitas Padjadjaran. Mengawali pendidikannya di bidang Ilmu Kedokteran

di Universitas Padjadjaran dan melanjutkan pendidikan spesialis dalam bidang Obstetri dan

Ginekologi di Universitas yang sama. Pendidikan Doktor (S3) di tempuh di Rijksuniversiteit

Leiden, Nederland. Pekerjaan yang digelutinya sejak tahun 1973 adalah sebagai staf

pengajar di Bagian Biokimia dan dilanjutkan di Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS dr. Hasan Sadikin, Bandung. Ilmu yang diminatinya :

Ilmu Kedokteran Fetomaternal.

Pendidikan tambahan yang pernah ditempuh antara lain :

Dalam Negeri :

- Program Akta Mengajar Lima 1985-1986, Dirjen Dikti 1986

- Dokter Konsultan Fetomaternal, Kolegium Obstetri dan Ginekologi, Jakarta 2 Juli

2000

- Sertifikat Pendidik, Dirjen Dikti 2008

Luar negeri :

- Course in Foetal and Perinatal Medicine, Singapore, 1984

- Course in Modern Management of Labor, Singapore, 1985

- Course in Diagnostic Ultrasound, Sydney, Australia, 1988

- Training of Usage of Cardiotocography, Berlin (West) 1988

- Exchange Scientist in Perinatology, Yonago, Japan, 1989

Jabatan struktural yang diembannya sekarang adalah :

Koordinator Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Ketua

Komite Etik Penelitian Kesehatan FK Unpad/RS Hasan Sadikin, Bandung.