KonsepQu! Type IV [ANAK]
-
Upload
mega-sidhiartha -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of KonsepQu! Type IV [ANAK]
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
1/17
2009
Author:
naked_soul86
[
KONSEP-QU! 4TH EDITION
]Tomorrow is a different day...
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
2/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
ii
KONSEP-qu! 4th eDITion(no matter how smart are you, the most important thing is about how you treat the patient)
DIARE/GASTROENTERITIS (08/02/09)
Definisi: adalah penyakit yang ditandai :
1. frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali sehari)
2. perubahan konsistensi tinja menjadi cair.
3. Dengan/tanpa darah maupun lendir.
Epidemiologi
Termasuk dalam 3 kelompok penyebab utama kunjungan Puskesmas
Indonesia: sekitar 60 juta kejadian/thn, sebagian besar (70-80%) = anak < 5 tahun (40 juta kejadian) yg
mengalami >1 kejadian diare/thn. 1-2% dehidrasi50-60%nya meninggal
Klasifikasi
Diare akutterjadi mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat
Diare kronik:
Def. diare berlanjut s/d 2 minggu + kehilangan BB atau failure to thrive (BB tak bertambah selama
masa diare)
Dibagi:
Diare persistendiare o/k infeksi
Protracted diareselama > 2 mgg (tinja selalu cair; 4 kali/hari)
Intractable diareberulang kali ~ 1-3 bulan
Prolonged diareselama > 7 hari
Chronic non specific diarrhea > 3mgg (tanpa gangguan pertumbuhan, & tak ada tanda
infeksi/malabsorbsi.
Penyebab diare (2)
1. Langsung
2. Tak langsung
Penyebab (ditinjau dari patofisiologi)
1. Diare sekresi
Infeksi virus, kuman2 patogen + apatogen.
Hiperperistaltik (bahan kimia makanan, rasa pedas, basi, gg. saraf, hawa dingin, alergi)
2. Diare osmotik
Malabsorbsi makanan
KKP
BBLR & bayi baru lahir
Infeksi Virus (Rotavirus, Norwalk virus)
Bakteri (Shigela, Salmonela, E coli, vibrio)
Parasit (Protozoa, E.Histolytica, G.lamblia)
Obat-obatan Antibiotik
Alergi Makanan Alergi protein susu sapi
Alergi protein kedelai
Alergi makanan lain
Kelainan
pencernaan/malabsorpsi
Intoleransi laktosa
Imunodefisiensi Infeksi HIV
Defisiensi vitamin Defisiensi niacin
Keracunan logam berat Copper, Zinc
Penyebab lain Psikis
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
3/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
iii
Penyebab diare secara umum
a. Infeksi
1. Virus
Rotavirus dan adenovirusterbanyak
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
4/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
iv
dicirikan dengan diare yang cair, tidak menunjukkan gejala sistemik, dan gejala menghilang ketika
pemakaian antibiotik dihentikan. Pseudomembran colitis, disebabkan oleh toksin yang dihasilkan
Clostridium difficile, yang terjadi pada pemakaian antibiotik clindamisin, cephalosporin, dan amoksisilin.
2. Infeksi Parenteral
Terjadi kerena adanya infeksi pada sistem pernapasan dan sistem urogenital. Mekanismenya belum jelas
diketahui, kemungkinan karena adanya pengaruh pemakaian antibiotik untuk infeksi primer dan iritasi
lokal pada rektum pada pasien dengan infeksi kandung kemih.
3. Malnutrisiterkait dengan adanya peningkatan infeksi saluran pernapasan, penurunan produksi asam empedu,
penurunan produksi enzim pankereas, penurunan fungsi disakaridase, gangguan motilitas usus, dan
perubahan pada flora normal usus.
4. Diet
Diare disebabkan karena berlebihnya asupan makanan, defisiensi amilase pankreas pada anak, jus yang
memiliki kadar fruktosa dan sorbitol yang tinggi, iritan intestinal (makanan pedas), dan makanan yang
mengandung histamin (jeruk, tomat, keju, anggur merah, dan ikan)
5. Diare alergi
Disebabkan alergi terhadap protein makanan. Terutama terjadi pada bayi di bawah 12 bulan, yang
terkena kolitis ringan sampai berat. Pada bayi dengan alergi protein, mempunyai riwayat pribadi dan
keluarga dengan atopi. Alergi biasanya terhadap ikan, kacang, telur. Pada bayi, kondisi ini biasanya hilang
setelah berumur 12 bulan.Intoleransi pada susu umum terjadi pada laki-laki dan anak yang lebih muda, yang memiliki riwayat atopi
pada keluarga. Prevalensinya adalah sebesar 0,5-1%. Adanya kolik, muntah, dan diare merupakan gejala
utama. Pada feces pasien ini mengandung darah dan lendir. Kadang-kadang didahului oleh diare yang
disebabkan virus, dan adanya induksi eosinofil yang menyebabkan enteropati pada metabolisme protein,
hipoalbuminemia, dan hipogammaalbumineia.
Pada anak yang lebih tua dapat terjadi atrofi villus, malabsorbsi, hipoalbuminemia, adanya darah samar
pada faeces, dan anemia. Pada bayi usia di bawah 6 bulan yang masih menyusui dapat juga mempunyai
darah yang hancur pada faecesnya. Penghentian asupan susu sapi dari diet ibu menyebabkan perbaikan
menuju kesembuhan. Penghentian pemberian ASI tidak efektif pada kasus ini.
Apabila gejala masih ada dan semakin parah, maka diperlukan pengganti susu yang semielemental. Pasien
dengan alergi protein memiliki insiden sebesar 30% terhadap sensitivitas terhadap protein kedelai dengan
memperlihatkan gejala yang sama. Sehingga usaha yang terbaik adalah menggunakan susu formuladengan kasein (protein) yang sudah dihidrolisis (casein hydrolysate formula) atau susu yang hanya
mengandung asam amino (misal progestimil).
6. Diare kronik non spesifik
Terdapat pada bayi dan anak dari usia 6 sampai 20 bulan. Pada kasus ini tidak terdapat penyebab organik.
Kemungkinan penyebabnya adalah karena abnormalitas pada absorbsi asam empedu, absorbsi
karbohidrat yang belum sempurna, dan abnormalitas fungsi otot-otot intestinal.
Daya tahan tubuh (2)
1. Non Imunologis
a. Flora usus
Mencegah pertumbuhan berlebihan kuman patogen mekanisme kompetisi PH
rendah, daya oksidasi-reduksi, zat anti bakteri (Colicines)
Penggunaan antibiotika berlebihan akan merusak FUN!
b. Sekresi usus
Mucin (glikoprotein dalam usus) ~ kelenjar ludah mulut cegah perlekatan streptokokus,
stafilokokus, laktobasilus.
Mucin ~ sel epitel usus mekanisme kompetitif, cegah penetrasi zat toksin, alergen,
enterotoksin
c. Pertahanan lambung
Asam lambung (HCl) dan pepsin penahan masuknya mikroorganisme.
d. Gerak peristaltik
Mencegah perkembangbiakan bakteri serta mempercepat pengeluaran bakteri dalam tinja.
Stagnasi isi usus operasi, penyakit, kelainan bawaan.
e.
Filtrasi heparSel Kupfersebagai filtrasicegah bahan2 berbahaya tersebut ke sistemik.
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
5/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
v
f. Lain-lain
Lisosimdaya bakteriostatik
Garam empeducegah perkembangbiakan kuman
Natural antibodyhasil reaksi cross immunity terdapat antigen yang sama, hambat bakteri
patogen, namun tak mengganggu FUN
2. Pertahanan imunologik lokal
Limfosit dan sel plasma terdapat dalam jumlah banyak dalam usus (ileum, appendix). Pertahanan ini tak
tergantung pertahanan sistemikterjadi semata-mata karena rangsangan antigen ke permukaan usus.a. Secretory Immunoglobulin A (SigA)
Terdapat pada kolostrom
Terikat pada secretory component (SC) tahan thp enz. proteolitik (tripsin & kemotripsin
cegah melekatnya bakteri.
b. Cell Mediated Immunity (CMI)
Peranan limfositpada Plaque peyeri di ileumfungsi ???
c. Ig lain2
IgGproteksi thp kerusakan temporer kerusakan usus (saat radang usus).
IgMdapat menggantikan fungsi IgA
Faktor risiko diare kronik
Faktor Intraluminal Faktor Mukosa
- Kelainan Pankreas (kistik
fibrosis, pakreatitis kronik,
defisiensi enzim pankreas)
- Kelainan metabolisme asam
empedu (kolestasis,
pertumbuhan bakteri,
malabsorbsi asam empedu)
- Kelainan intestinal
(Malabsorbsi karbohidrat,
abnormalitas osmolaritas
intraluminal)
- Perubahan integritas (infeksi,
intoleransi susu sapi dan kedelai,
penyakit peradangan saluran
pencernaan)
- Perubahan fungsi imunitas (kelainan
autoimun, AIDS, imunodefisiensi,
defisiensi Ig G dan IgA.
- Perubahan fungsi (defek pada
elektrolit, asam empedu, defisiensi
folat dan lipoprotein)
-
Perubahan fungsi pencernaan(defisiensi enzim pencernaan)
- Perubahan luas permukaan (kerusakan
pada villus saluran pencernaan)
- Perubahan fungsi sekretoris
(enterotoksin, tumor penghasil peptida
vasoaktif)
- Perubahan struktur anatomis
(Hirschprung desease, malrotasi,
obstruksi usus)
Patogenesis (2)
1.
Diare akutMasuknya mikroorganisme lewati lambung berkembang biak mikroorganisme membentuk
toksinrangsang mukosa usus (hiperperistaltik, sekresi cairan usus).
2. Diare kronis (>rumit karena ~ faktor2 sbg berikut)
Infeksi
I. bakteri ETEC yang sdh resisten terhadap obat, over growth bakteri non patogen
(pseudomonas, klebsiella dll)
I. parasitE. hystolitica, G. lamblia, Thrichiuris trichiura, candida dsb.
KKP
Terdapat atrofi semua organ (hepar, pankreas) termasuk mukosa GI track defisiensi enzim
makanan tak dapat dicerna dan diserap maksimal sisa makanan dalam lumen tekanan
osmotik diare osmotik + overgrowthbakteri (memperberat!!)
Gangguan imunologik
Usus merupakan organ utama pertahanan tubuh. Defisiensi SigA/CMI patogen berkembang!
diare kronik dan malabsorbsi.
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
6/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
vi
Virus (Rota, Entero,Adenovirus, dll)
Menembus dinding
usus
Kerusakan sel (?)
Infeksi lokal
Diare
Feses: Sel darah
V. cholerae
Tidak menembus
dinding usus
Enterotoksin
ATP---cAMP
Diare sekresi
Feses: Sel darah (-)
Salmonella
Menembus dinding
usus
Sedikit kerusakan
jaringan
Berlipat ganda dalam
sel epitel
Infeksi lokal dan
sistemik
Feses: Leuko ++
Mono ++
Eri
Shigella
Menembus dinding
usus
Kerusakan jaringan
Berlipat ganda dalam
sel epitel
Infeksi fokal dan
sistemik
Feses: Leuko ++++
Eri ++++
E.coli
Simtom
& Gejala
Rotavirus ETEC EIEC Salmonella Shigella V. cholerae
Mual&muntah Dari
permulaan
- - + Jarang Jarang
Panas + - + + + -
Sakit Tenesmus Kadang-
kadang
Tenesmus,
kolik
Tenesmus,
kolik, pusing
Tenesmus,
kolik,pusing
Kolik
Gejala lain - Sering
distensiabdomen
Hipotensi Bakteremia/to
ksemiasistemik
Dapat
kejang
Sifat tinja:
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Mukus
Darah
Bau
Warna
Leukosit
Sifat lain
Sedang
Sampai
10x/lebih
Berair
Jarang
-
-
Hijau,
kuning
-
Banyak
Sering
Berair
+
-
Bau tinja
Tidak
berwarna
-
Sedikit
Sering
Kental
+
+
Tidakspesifik
Hijau
+
Sedikit
Sering
Berlendir
+
kadang-
kadang
Telur busuk
Hijau
+
Sedikit
Sering sekali
Kental
Sering
Sering
Tak berbau
Hijau
+
Sangat banyak
Hampir terus
menerus
Air
flacks
-
Anyir
-
-
Tinja seperti
air cucian nasi
Patofisiologi
1. Kehilangan air (dehidrasi) karena kehilangan air > pemasukan air penyebab kematian!!!
2. Asidosis metabolik, karena:
Kehilangan Na bikarbonat bersama tinja
Kelaparan metabolisme lemak tak sempurna timbunan benda keton (ketosis) Anoksia jaringanpenimbunan asam laktat.
Gangguan fx ekresi ginjalproduk metabolisme bersifat asam menumpuk
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
7/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
vii
Perpindahan ion Na (ekstrasel) ke intrasel.
Klinispernapasan kussmaul.
Merupakan homeostasis respiratorik: usaha tubuh u/ mempertahankan PH darah
Mempergunakan ekuasi Henderson-Hesselbach dengan mengeluarkan kelebihan CO2 akibat
perubahan asam karbonat menjadi H20 dan C02 (untuk mengimbangi hilangnya ion bikarbonat;
sehingga perbandingan mereka tetap 20:1 !!)
3. Hipoglikemia (2-3% anak terkena diare; terutama dengan KKP)
Kerena: penyimpanan glikogen dalam hati terganggu, gangguan absorbsi glukosa (jarang). Gejala: lemah, apatis, peka rangsang, tremor, berkeringat, pucat, syok, kejang, koma.
Tampak saat kadar < 40 mg/dL pd bayi atau < 50 mg/dL pada anak.
Pertimbangkan! Bila terjadi kejang tiba2 tanpa alasan, panas, atau saat px dipuasakan.
4. Gangguan gizi ~ peBB dalam waktu singkat
Makanan sering distop oleh orang tua (seringkali hanya diberi teh diet), susu sering diberikan tapi
dengan pengenceran, hiperperistaltik (gangguan pencernaan dan absorbsi makanan).
5. Gangguan sirkulasi (syok hipovolemik)
Muntah/dehidrasisyokperfusihipoksiaasidosisperdarahan otakdead
Diare terjadi melalui beberapa mekanisme, yaitu:
1. Diare Sekretorik
Disebabkangangguan transportasi cairan & elektrolit melalui mukosa usussekresi air dan elektrolitCiri-cirinya: faeces banyak dan encer, mengandung natrium dan klorida, biasanya tanpa nyeri, dan tetap
terjadi walaupun dipuasakan. Most: infeksi bakteri.
2. Diare Osmotik
Disebabkan zat makanan yang tidak diserap di usus menimbulkan osmotic load, menarik cukup
banyak cairan ke lumen ususdiare.
Berhenti jika pasien dipuasakan, memiliki pH, volume faeces dan kadar natrium < diare sekretorik. Most:
kelainan absorpsi (malabsorpsi).
3. Peningkatan Motilitas Usus
Waktu transit faeceskesempatan memproses bahan makanan(terutama menyerap air) akibatnya,
faeces mengandung banyak air.
Most: hipertiroidisme, dan pengaruh obat seperti prostaglandin.
4.
Penurunan Motilitas UsusHipomotilitas ususbakteri untuk berkembang (overgrowth)diare.
Most: malnutrisi, skleroderma, intestinal pseudo-obstruction syndrome, dan DM.
5. Luas Permukaan Berkurang
Kapasitas fungsi usus (digestif dan absorptif) diare
karakteristik kehilangan cairan, elektrolit, makronutrien dan mikronutrien.
Most: reseksi usus pasca NEC, midgut volvulus, atresia intestinal, & pada celiac disease.
6. Inflamasi
Secara umum disertai nyeri, demam, perdarahan, dan manifestasi inflamasi lainnya.
Mekanisme: eksudasi, tergantung pada tempat inflamasi, malabsorpsi lemak, gangguan absorpsi cairan
dan elektrolit, hipersekresi atau hipermotilitas.
FL: leukosit atau protein (+).
Inflamasi berat
terjadi kehilangan protein (eksudasi)
oedem anasarca.
Faktor risiko diare persisten (35% kematian krn diare)
1. Kurang gizi
Keadaan ini memperlambat perbaikan epitel usus yang rusak & diare berkepanjangan
2. Baru dikenalkan dengan susu sapi atau susu formula
Dapat berupa intoleransi laktosa, hipersensitif terhadap protein susu, pencemaran susu oleh bakteri
atau beberapa mekanisme lain. Susu sapi merupakan faktor penting pada 30-40% episode diare
persisten.
3. Umur muda
Kebanyakan terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 bulan
4. Melemahnya imunitas
Terlihat pada anak-anak dengan gizi buruk, selama atau sesudah menderita Campak atau infeksi virus
lain dan pada penderita AIDS.
5. Diare yang baru saja terjadi
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
8/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
viii
Meliputi anak-anak yang sebelumnya mengalami episode diare akut atau diare persisten.
Klinis:
Mula-mula: cengeng, gelisah, suhu badan, nafsu makan/(-) diare. Tinja makin cair, mungkin
mengandung darah dan/atau lendir, warna berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu.
seringnya defekasi, anus dan sekitarnya kemerahan karena tinja makin lama menjadi semakin asam
akibat banyaknya asam laktat yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus.
Gejala muntah dpt sebelum atau sesudah diare.
kehilangan cairan dan elektrolit>> gejala dehidrasi : letargi, kesadaran menurun, berat badan turun,
pada bayi ubun-ubun besar cekung, air mata berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering,
tonus dan turgor kulit berkurang, capillary refillmemanjang.
Penentuan derajat dehidrasi:
1. Kehilangan Berat Badan
< 2,5 % : tanpa dehidrasi
2,5 - 5 % : dehidrasi ringan
5 - 10 % : dehidrasi sedang
> 10 % : dehidrasi berat
2. Skor Maurice KingBagian Tubuh yang
Diperiksa
Nilai untuk Gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan Umum
Kekenyalan Kulit
Mata
Ubun-Ubun Besar
Mulut
Denyut Nadi/menit
Sehat
Normal
Normal
Normal
Normal
Kuat > 120
Gelisah, cengeng, apatis,
ngantuk
Sedikit kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang (120-140)
Mengigau, koma
atau syok
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering & Cyanosis
> 140
Menentukan kekenyalan kulit, kulit perut dicubit selama 30-60 detik kemudian dilepaskan. Jika kulit
kembali normal dalam waktu :2-5 detik : turgor agak kurang (dehidrasi ringan)
5-10 detik : turgor kurang (dehidrasi sedang)
> 10 detik : turgor sangat kurang (dehidrasi berat)
Berdasarkan skor yang ditemukan pada penderita, dapat ditentukan derajat dehidrasinya:
Skor 0-2 : dehidrasi ringan
Skor 3-6 : dehidrasi sedang
Skor > 7 : dehidrasi berat
3. Berdasarkan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut:
Letargis atau tidak sadar
Mata cekung Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
DEHIDRASIBERAT
RENCANATERAPI C
Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut:
Gelisah, rewel/marah
Mata cekung
Haus, minum dengan lahap
Cubitan kulit perut kembalinya lambat
DEHIDRASI
RINGAN/
SEDANG
RENCANA
TERAPI B
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan
sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedangTANPA
DEHIDRASI
RENCANA
TERAPI A
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
9/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
ix
4. Menurut Tonisitas Darah
a. Dehidrasi isotonik, bila kadar Na dalam plasma antara 131-150 mEq/L
b. Dehidrasi hipotonik, bila kadar Na < 131 mEq/L
c. Dehidrasi hipertonik, bila kadar Na > 150 mEq/L
5. WHO
Tanda dan Gejala Derajat Dehidrasi
Tanpa Ringan/Sedang BeratAnamnesis
Diare
Muntah
Rasa Haus
Kencing
Nafsu
makan/aktivitas
1-3x
Tidak ada atau
sedikit
Tidak ada atau
sedikit
Normal
Normal
3x atau lebih
Kadang-kadang
Haus
Sedikit, pekat
Nafsu makan
berkurang, aktivitas
menurun
Terus-menerus banyak
Biasanya sering
Haus sekali atau tidak mau
minum
Tidak kencing (6 jam)
Nafsu makan tidak ada,
anak sangat lemas
Pemeriksaan fisik
Inspeksi:KU
Mata
Air mata
Mulut/lidah
Nafas
Palpasi:
Turgor
Nadi
Ubun-ubunKehilangan berat
badan:
Baik
Normal
Ada
Basah
Normal
Kembali cepat
Normal
Normal
2,5-5%
Mengantuk atau
gelisah
Cekung
Tidak ada
Kering
Lebih cepat
Kembali pelan
Lebih cepat
Cekung
5-10%
Gelisah atau tidak sadar
Sangat cekung
Tidak ada
Sangat kering
Cepat dan dalam
Kembali sangat pelan (>2
detik)
Sangat cepat/tidak teraba
Sangat cekung
>10%
Kesimpulan 2 atau lebih gejala:
Dehidrasi (-)
Rencana A
2 atau lebih gejala:
Dehirasi ringan-
sedang
Rencana B
2 atau lebih gejala:
Dehidrasi berat
Rencana C
Diagnosis:
anamnesis, kemudian pemeriksaan fisik, yang penting dilakukan pada pasien diare adalah penentuan derajat
dehidrasi.
Frekuensinya? Banyaknya/volumenya? Warnanya? (biasa, kuning, berlendir, berdarah, seperti air cucian
beras?) Baunya? (amis, asam, busuk?) Buang air kecil(banyaknya, warna, kapan terakhir kencing)? Jenis,bentuk, dan banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelumnya? Adakah penderita diare
lain sekitar rumah? Berat badan sebelum sakit?
Dievaluasi juga mengenai keadaan nutrisi penderitaterapi yang menyeluruh, diare kronik sudah terjadi
KEP
Kekurangan mikronutrien, seperti vitamin A dan zinc dapat memperpanjang lamanya diare, tetapi
Pemeriksaan kadar nutrien ini relatif mahal dan sukar dalam prakteknya, semua penderita diare kronik
diberikan suplemen mikronutrien tertentu.
Kemampuan makan anak dinilai berdasarkan riwayat makan sewaktu sehat dan riwayat makan selama
sakit, keadaan umum, serta pengamatankesimpulan cara dan bentuk pemberian makanan
enteral/parenteral? cair, saring, lunak, atau biasa.
Untuk menetapkan adanya intoleransi, dilakukan pemeriksaan laboratorium penunjang.
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
10/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
x
Beda:
1. Diare osmotik: volume feses sangat banyak, puasa: tetap diare, osmolaritas feses normal, ion gap [elektrolit]
Berhenti dengan
puasa
Hidrogen nafas
Leukosit feses (-)
Motilitas
meningkat
Penurunan waktu
transit
Dirangsang oleh refleks
gastrokolik
Motilitas
menurun
Pertumbuhan bakteri
berlebihan
Mekanisme gabunganPenurunan
luas
permukaan
(osmotik,
motilitas)
Penurunan kapasitas
fungsional
Encer Mungkin
memerlukan diet
elemental + diet
parenteral
Invasi mukosa Inflamasi
Penurunan reabsorbsi
kolon
Peningkatan motilitas
Darah dan leukosit (+) Disenteridarah,
lendir, dan leukosit
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
11/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xi
Karakteristik Faeces Usus Halus Usus besar
Konsistensi Encer Berlendir dan atau berdarah
Volume banyak sedikit
Frekuensi meningkat Sangat meningkat
Darah Mungkin positif tapi tidak pernah
secara makros
Umumnya berdarah
pH 5.5
Leukosit 10/PLPSel darah putih
Serum
Normal leukositosis
Organisme Viral
Rotavirus
Adenovirus
Calicivirus
Astrovirus
Norwalk virus
Invasive bacteria
E Coli (enteroinvasive,
enterohemorrhagic)
Shigellaspecies
Salmonellaspecies
Campylobacterspecies
Yersiniaspecies
Aeromonasspecies
Plesiomonasspecies
Enterotoxigenic bacteriaE coli
Clostridium perfringens
Choleraspecies
Vibriospecies
Toxic bacteriaClostridium difficile
Parasites
Giardiaspecies
Cryptosporidiumspecies
Parasites
Entamoebaorganisms
DD/ diare
Infant Child Adolescent
Acute
Common
Rare
GastroenteritisSystemic infection
Antibiotic associated
Overfeeding
Primary disaccharidase deficiencyHirscprung toxic colitis
Adrenogenital syndrome
GastroenteritisFood poisoning
Systemic infection
Antibiotic associated
Toxic ingestion
GastroenteritisFood poisoning
Antibiotic
associated
Hyperthyroidism
Chronic
Common
Rare
Postinfectious secondary lactase
deficiency
Cow milk intolerance
Toddlers Diarrhea
Celiac deseaseCyctic fibrosis
AIDS enteropathy
Primary immune defects
Familial villous atrophy
Secretory tumors
Acrodermatitis enteropathica
Short bowel syndrome,etc
Postinfectious secondary
lactase deficiency
Irritable bowel syndrome
Lactose intolerance
GiardiasisInflamatory bowel desease
AIDS enteropathy
Acquired immune defects
Secretory tumors
Irritable bowel
syndrome
Lactose
intolerance
GiardiasisInflamatory bowel
desease
Laxative abuse
AIDS enteropathy
Secretory tumors
Primary bowel
tumor
Tatalaksana
3 hal penting: atasi dehidrasi, teruskan ASI, zinkid.
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
12/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xii
4 hal utama yang efektif dalam tatalaksana (WHO??):
1. Penggantian cairan (rehidrasi). Cairan sebaiknya diberikan secara oral untuk mencegah dehidrasi dan
mengatsi dehidrasi yang sudah terjadi.
2. Pemberian makanan terutama ASI, baik selama diare maupun pada masa penyembuhan.
3. Tidak menggunakan obat anti diare. Antibiotika hanya diberikan pada kasus kolera dan disentri yang
disebabkan oleh shigella, sedangkan metronidazole diberikan pada kasus Giardiasis dan amebiasis.
4. Petunjuk yang efektif bagi ibu dan pengasuh tentang:
Bagaimana merawat anak yang sakit di rumah, terutama tentang bagaimana membuat oralit dancara memberikannya.
Tanda-tanda yang dapat dipakai sebagai pedomanuntuk membawa anak kembali berobat dan
mendapatkan pengawasan medik yang lebih baik.
Metode yang efektif untuk mencegah kejadian diare.
RENCANA TERAPI A UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
Gunakan cara ini untuk mengajar ibu:
- Teruskan mengobati anak diare di rumah
- Berikan pengobatan awal bila terkena diare lagi
MENERANGKAN 3 CARA PENGOBATAN DIARE DI RUMAH:
1.
Berikan anak lebih banyak cairan dari biasanya untuk mencegah dehidrasi Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan yang cair (sup, air tajin) &
air matang
Gunakan larutan oralit seperti tabel di bawah (Jika anak usia < 6 bulan & belum makan padat
lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair)
Beri larutan oralit sebanyak anak mau. Berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah sebagai
penuntun
Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti
2. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi
Teruskan ASI
Bila anak tidak mendapat ASI beri susu yg biasa diberikan. Untuk anak < 6 bulan & blm mendapat
makanan padat diberi susu cair yg dicairkan dengan air yg sebanding selama 2 hari
Bila anak 6 bulan / telah mendapat makanan padat:Beri bubur/campuran tepung lain, bila perlu campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging
atau ikan. Tambah 1-2 sendok the minyak sayur @ porsi
Beri sari buah segar/pisang halus/untuk menambah kalium
Dorong anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 5 x sehari
Beri makanan yang sama setelah diare berhenti & beri makanan tambahan @ hari selama
seminggu
3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari/menderita sbb:
- BAB cair sering kali - Makan/minum sedikit
- Muntah berulang-ulang - Demam
- Sangat haus sekali - Tinja berdarah
RENCANA TERAPI B UNTUK MENGOBATI DEHIDRASI
JUMLAH ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA :
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan, berikan oralit paling
sedikit sesuai tabel di bawah ini :
Umur < 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun Dewasa
Jumlah Oralit 300 mL 600 mL 1200 mL 2400 mL
Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah
Dorong ibu untuk meneruskan ASI
Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga
100 - 200 ml air masak selama ini
ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan
BERAT BADAN penderita (KG) dengan 75 ml
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
13/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xiii
PENGOBATAN DEHIDRASI SEDANG
JUMLAH URO (ORALIT) 4-6 JAM
Berat badan 3 5 7 9 11 13 15 27 39 50
Umur 2 4 6 8 10 12 18 24 2 3 4 6 8 15 dws
< -------- bulan ----------- > < ------- tahun ---------- >
Jumlah (ml) 200-400 400-600 600-800 800-1000 1000-1200 2000-4000
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT
Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan
Tunjukkan cara memberikannya - sesendok teh tiap 1 - 2 menit untuk anak di bawah 2 tahun,
beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua
Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskan pemberian oralit tetapi lebih lambat,
misalnya sesendok tiap 2 - 3 menit
Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri
oralit sesuai Rencana terapi A bila pembengkakan telah hilang
SETELAH 3 - 4 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN PENILAIAN, KEMUDIAN PILIH RENCANA A,
B ATAU C UNTUK MELANJUTKAN PENGOBATAN
Bila tidak ada dehidrasi ganti ke Rencana A, Bila dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing danlelah kemudian mengantuk dan tertidur
Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi Rencana B tetapi tawarkan makanan,
susu, sari buah seperti Rencana A
Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan Rencana C
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI RENCANA PENGOBATAN B
Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam pengobatan 3 jam di rumah
Berikan bungkus oralit untuk rehidrasi dan untuk 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana A
Tunjukkan cara menyiapkan larutan oralit
Jelaskan 3 cara dalam Rencana A untuk mengobati anak di rumah
Memberikan oralit atau cairan lain hingga diare berhenti
Memberi makanan anak
Membawa anak ke petugas kesehatan bila perlu
RENCANA TERAPI C
Mulai diberi cairan iv segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100
mg/kg cairan Ringer Laktat (atau garam normal), dibagi sebagai berikut:
Umur Pemberian
pertama
30 ml dalam
Kemudian 70
ml/kg dalam
Bayi < 12 bulan 1 jam* 5 jam
Anak > 1 tahun - 1 jam* 2 - 3 jam
*Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba
Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai percepat tetesan iv.
Juga berikan oralit (5 mg/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2
jam (anak).
Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan bagan penilaian.
Kemudian pilihlah rencana yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan pengobatan
ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH BILA
Setelah mendapat Rencana Pengobatan B atau C
Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburukMemberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan
kebijaksanaan pemerintah
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
14/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xiv
JIKA ANAK DIBERI ORALIT DI RUMAH, TUNJUKKAN KEPADA IBU JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN SETIAP
HABIS BAB & BERI ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARI:
Umur Jumlah oralit yang diberi @ BAB Jumlah oralit yang disediakan di
rumah
< 12 bulan 50-100 ml 400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun 100-200 ml 600-800 ml/hari, 3-4 bungkus
> 5 tahun 200-300 ml 800-1000 ml/hari, 4-5 bungkus
Dewasa 300-400 ml 1200-2800 ml/hari
Perkirakan kebutuhan oralit untuk 2 hari.
Tunjukkan kepada ibu cara mencampur oralit
Berikan sesendok teh @ 1-2 menit untuk anak dibawah 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
Bila anak-anak muntah tunggukah 10 menit kemudian berikan cairan lebih sedikit
Bila diare berlanjut stlh bks oralit hbs, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain spt dijelaskan dlm cara I
atau kembali ke petugas kesehatan utk mendpt tambahan oralit
Larutan Glukosa
(g/dL)
Na (mEq/L) K (mEq/L) Cl (mEq/L) Basa (mEq/L)
Larutan WHO 2,0 90 20 80 30 Bikarbonat
Rehydralyte 2,5 75 20 65 30 Sitrat
Pedialyte 2,5 45 20 35 30 Sitrat
Lytren 2,0 50 25 45 30 Sitrat
Ricelyte 3,0 50 25 45 34 Sitrat
Naturalyte 2,5 45 20 35 48 Sitrat
Pengobatan dietetik
dipakai singkatan OBESE (Oralit, Breast feeding, Early feeding, Simultaneously with Education). Cara pemberian
makanannya:
Pada bayi dengan ASI, ASI dilanjutkan bersama-sama dengan oralit, selang-seling. Pada bayi berumur
>4 bulan (Sudah mendapat buah-buahan, makanan tambahan I dan II) dilanjutkan dengan fasereadaptasi, sedikit demi sedikit makanan diberikan kembali seperti sebelum sakit.
Pada bayi dengan susu formula, diberikan oralit, selang-seling dengan susu formula. Jika bayi telah
mendapat makanan tambahan (umur >4 bulan) makanan tambahan untuk sementara dihentikan,
diberikan sedikit demi sedikit mulai dari hari ke tiga.
Anak-anak berumur lebih dari 1 tahun. Apabila gizinya jelek (Berat badan 10
Secara klinik terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi parenteral.
Di daerah endemik kolera
Diagnosis
Klinik
Obat Pilihan (1) Pilihan lain (2)
Tersangka
kolera
Tetrasiklin
Anak-anak >7 tahun:
50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama 2 hari
Dewasa:4x500 mg, 2 hari
Furazolidone
Anak-anak:
5 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis selama 3 hari
Dewasa:
4x100 mg/hari, 3 hari
Shigella Trimethoprim (TMP) Nalidixic acid
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
15/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xv
disentri Sulfamethoxazole (SMX)
Anak-anak:
TMP: 10 mg/kgBB/hari
SMX: 50 mg/kgBB/hari
Dibagi 2 dosis selama 5 hari
Ampisillin
Anak-anak: 50mg/kgBB/hari,
dibagi 4 dosis selama 5 hariDewasa:
4x1 gr, 5 hari
Anak-anak:
55 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis selama 5 hari
Dewasa:
3x1 gr/hari, 5 hari
Amubiasis
usus akut
Metronidazole
Anak-anak:
30 mg/kgBB/hari, selama 5-10
hari
Dewasa:
3x750 mg/hari, 5-10 hari
Pada kasus yang berat:
Dehidroemetine
1-1,5 mg/kgBB/hari, injeksi i.m. alam (maks. 90
mg)
Diberikan sampai 5 hari, tergantung reaksi
(untuk semua umur)
Giardiasis
akut
Metronidazole
Anak-anak:
15 mg/kgBB/hari, selama 5hr
Dewasa: 3x250 mg/hari, 5 hari
Quinacrine
Anak-anak:
7 mg/kgBB/hari, selama 5 hari
Dewasa:3x100 mg/hari, 5 hari
Pengobatan Simptomatis
Obat Antidiare
Obat yang berkhasiat menghentikan diare secara cepat seperti antispasmodik/spasmolitik atau opium
(papaverin, extrakum belladonna, loperamide, kodei, dsb) memperburuk keadaan karena akan
menyebabkan terkumpulnya cairan di lumen usus dan akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan
bakteri yang berlebihan, gangguan absorbsi, dan pencernaan.
Adsorbent
Obat Adsorbent seperti kaolin, pectin, arang aktif, bismuth subbikarbonat, dan sebagainya telah
dibuktikan tidak ada manfaatnya.
StimulansObat stimulans seperti adrenalin, niketamid, dan sebagainya tidak akan memperbaiki renjatan atau
dehidrasi karena penyebab dehidrasi ini adalah kehilangan cairan (syok hipovolemik) sehingga
pengobatan yang paling tepat adalah pemberian cairan secepatnya.
Antiemetik
Obat antiemetik seperti klorpromazin (largaktil) terbukti selain mencegah muntah juga mengurangi
sekresi dan kehilangan cairan bersama tinja. Pemberian dalam dosis adekuat (sampai dengan 1
mg/kgBB/hari) kiranya cukup bermanfaat, tetapi juga perlu diingat efek samping dari obat ini. Penderita
menjadi mengantuk sehingga intake cairan berkurang.
Antipiretika
Obat antipiretika seperti preparat salisilat (asetosal, aspirin) dalam dosis rendah (25 mg/tahun/kali)
ternyata selain berguna untuk menurunkan panas sebagai akibat dehidrasi atau panas karena infeksi,
juga mengurangi sekresi cairan yang keluar bersama tinja. Komplikasi
Komplikasi Gambaran Klinik Diagnosis Banding Penatalaksanan
Asidosis metabolik Nafas Kussmaul
Mengantuk
Pneumonia (Panas)
Oedem pulmonal
pada rehidrasi yang
berlebihan
Rehidrasi (oralit)
NaHCO3pekat (Jarang
diperlukan)
Hipokalemia (serum K
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
16/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xvi
Konvulsi (hipoglikemi,
kejang demam,
hiper/hipo Na, atau
karena penyakit SSP)
Serangan kejang,
koma, stupor
Hipoglikemia,
hipernatremia,
meningitis,
ensefalitis, kejang
demam
Periksa kadar elektrolit dan
gula darah
Antipiretik kalau perlu
Nilai kembali sebelum
menggunakan obat
Demam
(mikroorganisme,
dehidrasi, danpenyakit lain yang
menyertai)
Suhu>39 C Infeksi
ekstraintestinal
Anamnesis&pemeriksaan
fisik lengkap
FL, UL, dan DLRehidrasi
Kompres
Muntah (dehidrasi,
iritasi usus atau
gastritis akibat infeksi,
ileus, pemberian oral
dengan cepat)
Muntah terus-
menerus, menghalangi
URO
Dehidrasi, Gastritis,
Obstruksi GI, minum
CRO terlalu cepat
Rehidrasi&observasi
Jangan diberi anti emetik
kesadaran meurun!!!
Istirahat setengah duduk
Malabsorbsi +
intoleran
glukosa/laktosa
(rusaknya mukosa
produksi laktase)
Pemberian
URO/minum susu
buatan, diare
bertambah
Sebagai penyakit
primer
Menyertai adanya
infeksi
Teruskan pemberian
makanan&cairan
Hiponatremia(Na
serum < 130 meq/L)
bila minum sedikit
Mengantuk, lemas Hipokalemia
Renjatan karena
dehidrasi
URO
Hipernatremia; pd by
baru lahir s/d 1 thn
(Na serum > 150
meq/L)
Riwayat muntah dan
sedikit/atau tanpa
masukan cairan atau
minum cairan yang
hiperosmolar
Kejang
Epilepsi
Meningitis
Hipoglikemia
URO untuk rehidrasi dan
rumatan
Ileus paralitik (komp.
Fatal akibat
hipokalemi)
Riwayat pemberian
obat antimotilitas
Distensi abdomenPeristaltik /(-)
Muntah-muntah
ESO
Hipokalemia
Obstruksi usus
Stop oral
Rehidrasi iv
NGTBerikan K
+
Overhidrasi
(Keracunan Air)
kelopak mata bengkak,
ada odema paru
(jarang terjadi)
hentikan cairan oral /
intravena.
Prognosis
Secara umum prognosis diare adalah bagus. Kematian disebabkan terutama oleh dehidrasi dan malnutrisi yang
terjadi akibat diare yang berkepanjangan. Jika malnutrisi sampai terjadi, prognosisnya akan menjadi buruk,
kecuali penderita dirawat di rumah sakit, dimana nutrisi parenteral memungkinkan untuk diberikan. Bayi
sangat berisiko untuk mengalami dehidrasi, malnutrisi, dan sindroma malabsorpsi.
Pencegahan
1. Pemberian ASI
2. Memperbaiki makanan sapihan
3. Menggunakan air bersih yang cukup banyak
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban keluarga
6. Membuang tinja dengan baik dan benar
7. Pemberian imunisasi campak
-
7/24/2019 KonsepQu! Type IV [ANAK]
17/17
by naked_soul86
PEDIATRIC MEDICINE
xvii
EVALUASI SISTEM KARDIOVASKULAR ANAK (19/02/09)
ANAMNESIS
Sianosis
Def. manifestasi saturasi oksigen arteri yang mekebiruan pd ujung jari & mulut
Sering pd TOF serangan sianotik (Cyanotic spell, serangan anoksik, s. hipoksik, takipneu
paroksismal)
Khas: bayi biru setelah bangun tidur/menangis + napas cepat dan dalam Petoleransi latihan
> mudah lelah, napas cepat saat aktivitas N, sesak tanpa beraktivitas
Bayi: saat hisap ASIjumlah sedikit, sesak napas, keringat, setelah itu by. tidur
Hambatan TBKB
BB lebih terganggu drpd TB anak (FTT < persentil 3); sering seperti makrosefalus karena
lingkar kepala N
Infeksi saluran napas berulang
Pirau ki ke kaISP lebih sering n lebih lama pulih!
Riwayat keluarga
Merupakan petunjuk penting baik pd PJB atau PJD
Cari juga riwayat: DM, HT, peny. Jantung, cacat bawaan dll
Riwayat kehamilan ibu saat 1stsemester (obat, radiasi, penyakit, perdarahan)!
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Meliputi: KU, kesadaran, BB, TB, st gizi, lingkar kepala, LLA, TBKB
Kelainan bawaan
Sianosis
Def. kebiruan pada kulit dan selaput lendir o.k kadar HB tereduksi > 5 gr/dL
Sianosis tepi akibat pengambian O2 berlebih o/jaringan misalnya karena perfusi yang jelek
(renjatan, vasokonstriksi, bendungan vena) kebiruan pada daun telinga, ujung jari, daerah
sirkumoral, ujung hidung
Sianosis sentral saturasi O2 arteri yg rendah akibat PJB atau kelainan parukebiruan pada
mukosa bibir, lidah & konjungtiva membedakan etiologi dengan uji hiperoksia; bila o.k PJB
maka, dengan pemberian O2 80-100% tak akan terjadi kenaikan PaO2 yg nyata.
Nadi (pada 4 ekstremitas)
Frekuensi (0-24 jam85-145; 1-3 bln115-205; 1-3 th100-190; 8-12 th 55-115)
Irama (tidak bisa dgn pemx fisik; tapi dgn EKG) aritmia, pola denyut (trigemini dll)
Amplitudo (3): besar (water hammer pulse insuff. aorta, PDA, keadaan hiperkinetik spt
demam, anemia, tirotoksikosis), rendah (stenosis aorta parvus et tardus, preload), berselang-
seling/pulsus alternans (gagal/beban jantung kiri)
......................gud luck 4 d EXAM ^0^.....................
...Masih jauh dari lengkap, but time is up 4 me...
Kalo menurut kalian catetanqu membantu,
TAMBAH-in, & warisin yaaa
Jgn pelit sm ilmu
bCoz` ilmu hanya bisa bertambah (kecuali lupa!!),
& gak bisa dirampok...
Wehehehe
4 my great team.. Thanx pal!
DAFTAR SINGKATAN
FTT= Failure to thrive
FUN= flora usus normalKKP= kekurangan kalori protein
LLA= lingkar lengan atas
PJB= penyakit jantung bawaan
PJD= penyakit jantung didapatTBKB= Tumbuh kembang