Workshop Penulisan Proposal dan Presentasi Kreatif untuk Upgrading Himakom FISIP UNS
konsep untuk workshop
-
Upload
dellana-arievta -
Category
Documents
-
view
33 -
download
8
description
Transcript of konsep untuk workshop
-
KEARIFAN LOKALDAN SISI LAIN YOGYAKARTA YANG PERLU KAMU KETAHUI
KERIS, SEBAGAI
GAGASAN KARYA PAMERANKEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
Secara spesifik, salah satu karya yang akan dibahas dalam ide dasar ini sebagai contoh bentuk karya pameran, adalah kearifan lokal dari keris. Keris merupakan salah satu warisan budaya Yogyakarta yang mulai terpinggirkan keberadaannya di generasi muda. Tidak seperti makanan khas yang masih tetap populer berkat revitalisasi budaya yang dewasa ini gencar dilakukan. Keris seolah hanya tampil dalam upacara adat/seremonial, bahkan ditemui di lapangan, anggapan masyarakat bahwa keris merupakan suatu benda yang bernilai mistis kerap kali menjadi tantangan tersendiri untuk mengenali keris lebih dalam. Mengapa hal ini harus diangkat? Sejatinya, keris memiliki nilai filosofi dan budaya yang tak ternilai. Ketika keris menjadi sebuah barang bersejarah yang diperebutkan oleh negara lain, kita di sini seolah menutup mata akan hal itu. Teralihkannya nilai-nilai filosofis, historis dan eksoteri pada keris menjadikan sebagian besar masyarakat kurang tertarik untuk mengeksplor kearifan budaya pada keris, karena yang muncul di benak masyarakat ketika pertama kali mendengar kata keris adalah: mistis, gaib, horor, keramat, angker, atau dengan kata lain, masyarakat memandang keris hanya sebagai benda klenik.
Kearifan lokal atau local wisdom merupakan pengetahuan yang mencatatkan aktivitas alam, tumbuhan, dan manusia yang ditinggalkan nenek moyang kita kepada kita yang sudah menyatu dengan sistem, nilai, norma, serta budaya yang diekspresikan dalam bentuk tradisi dan mitos. Kearifan lokal timbul karena adanya suatu budaya secara turun temurun yang menjadi ciri khas sebagai bentuk budaya lokal dalam masyarakat. Local Wisdom di Yogyakarta berkaitan erat dengan masyarakat dan nilai-nilai budaya, mitos, legenda yang kuat dan mempengaruhi perkembangan dalam proses kehidupannya. Nilai-nilai tersebut sudah terbentuk sejak puluhan hingga ratusan tahun yang lalu, hingga dianggap tua, alami dan sederhana.
LATAR BELAKANG
01
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
Konsep Umum / GuidelinePameran Berbagai Kearifan Lokal di YogyakartaSeperti Keris Yogyakarta, Labuhan, Omah Jengki, Jemparingan, Mina Padi, Tembang Macapat dll, yang informasinya didapat dari hasil riset lapangan oleh para peserta pameran sebelumnya.
Konsep Visualisasi Secara UmumHasil karya berupa pengenalan kearifan lokal terhadap generasi muda melalui pendekatan desain komunikasi visual berupa media cetak, ambient media, multimedia, media interaktif, serta infografik.
LokasiBerrencana diadakan di Benteng Vredenburg Jl. Jend. A. Yani No 6, Yogyakarta. Benteng Vredenburg dipilih karena letaknya yang strategis, berada di jantung kota Yogyakarta serta merupakan bagian dari sejarah kota Yogyakarta. Sesuai dengan tema kami, yakni kearifan lokal sebagai budaya serta peninggalan yang berada di Yogyakarta, Benteng Vredenburg merupakan tempat yang pas dan sesuai untuk menjadi lokasi pameran berlangsung.
PesertaPeserta karya pameran adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah DKV 4 angkatan 2012 ISI Yogyakarta, yang sebelumnya sudah mengajukan proposal proyek dan terkurasi.
WaktuPameran ini akan berlangsung selama empat hari, pada tanggal yang direncanakan 1 s.d 4 Juni 2015, dengan target dikunjungi oleh lebih dari 1000 pengunjung di hari pertama.
TARGET PROYEK SECARA UMUM
02
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
konsepsalah satu karya pameranKEARIFAN LOKAL KERIS YOGYAKARTA
03
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
das sollen
das sein
APA YANG MUNCUL DI PIKIRAN ANDA PERTAMA KALI KETIKA MENDENGAR KATA KERIS?
HASIL SURVEY ONLINE DI MASYARAKAT. RENTANG USIA 18-30 TAHUN
04
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
das seinHASIL RISET BEBERAPA AKUN SOSIAL MEDIA
05
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
06
CONTOH KASUS
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
das seinHASIL RISET BEBERAPA LAMAN WEB TENTANG KERIS DI INTERNET
07
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
BATASAN MASALAHDijelaskan nilai-nilai filosofi dan historis keris secara umum kemudian audience diarahkan untuk mengerti keris Jogja dan perbedaannya dengan keris Surakarta yang sekilas terlihat sama.
MANFAAT PERANCANGANMasyarakat: Mengangkat wawasan baru yang kurang tereksplorDesainer: Sebagai penyalur kreativitas desainer dalam memecahkan permasalahan yang erat kaitannya dengan bidang sosial dan budayaYogyakarta: Memperkuat nilai istimewa kota Yogyakarta sendiri.
TUJUAN PERANCANGANMengangkat citra positif keris terutama keris Jogja kepada generasi muda selaku pewaris budaya yang notabene masih menganggap keris sebagai benda yang hanya bernilai mistis agar dikemudian hari, mereka dapat mewariskan lagi kepada generasi selanjutnya.
RUMUSAN MASALAHBagaimana agar generasi muda mau mengenal lebih dalam tentang keris khususnya keris Jogja dan fungsi budaya yang mengikutinya secara ringan dan menyenangkan?
0807
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
09
Keris adalah senjata tajam yang termasuk ke dalam keluarga belati, dengan Pamor yaitu bulir-bulir atau serat pola yang khas dihasilkan oleh proses pelapisan dan lipatan dari besi serta nikel pada saat penempaan. Keris telah banyak diproduksi di berbagai belahan Indonesia selama berabad-abad, tetapi tidak seperti di bagian Indonesia lainnya, Keris di Jawa Tengah telah tertanam dalam dan terhubung secara mutual pada keseluruhan konsep ritual, seni, upacara, mitologi, dan syajak dan syair saganya. Alhasil di Indonesia Keris biasa diasosiasikan dengan budaya Jawa biarpun etnis lain seperti Bali, Sunda, Madura, Banjar, dan Melayu juga familiar dengan senjata keris. Pada tahun 2005, UNESCO memberi gelar Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia s) kepada Keris Indonesia, sebagai gantinya kita diminta untuk terus mempertahankan dan menjaga warisan budaya tersebut.
Sebagai bagian dari kebudayaan aslis Nusantara, Keris pada mulanya berfungsi sebagai senjata, namun pada perkembangannya, keris mengalami penghalusan fungsi menjadi benda yang dikeramatkan dan menjadi pusaka turun-temurun, sampai akhirnya kita menempatkan keris sebagai benda seni berbudaya tinggi warisan nenek moyang.
Secara garis besar keris yang lengkap bisa dibagi menjadi beberapa bagian:
Bilah, atau pisau belati
Mendak atau selut
Hulu, pegangan pada keris
Warangka, sarung tempat keris
Pendhok, pembungkus atau sarung rangka
Tiap bagian dari keris ini adalah bagian dari objek seni. Biasanya di ukir dengan detail yang cermat dan dibuat dari berbagai jenis material: mulai dari campuran logam, logam mulia, dan berbagai jenis kayu. Nilai-nilai estetik pada Keris meliputi Dhapur yang merupakan bentuk desain pada Keris itu sendiri, dengan kurang lebih 60 varian), Pamor (pola dekorasi pada pada campuran logam yang terdapat di bilah dengan sekitar 250 varian lebih, dan Tangguh yang merupakan umur dan asal dari keris. Pada permukaan bilah keris terlihat motif atau bentuk tertentu yang disebut pamor. Agar pamor menjadi lebih jelas dan terbaca bentuk simboliknya, bilah itu perlu diwarangi. Dengan diwarangi keris menjadi lebih bersih dan tidak mudah berkarat.
STUDI PUSTAKA
Me
to
de
Pe
ra
nc
an
ga
n
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
10
PRIMARY TARGETGender: Perempuan & Laki-lakiUsia: 18-22Demografi: Urban/ PerkotaanPendidikan: Diutamakan mahasiswa S1
SECONDARY TARGETMurid SMA/Sederajat
targetaudience
SES:BTone/Image:Seriously FunBehaviour: Masyarakat perkotaan yang memiliki akses internet.
USP:Sejarah, estetis, filosofi
Me
to
de
Pe
ra
nc
an
ga
n
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
STUDI PUSTAKA
Mengumpulkan data
dari buku tentang
Keris Jawa) yang di
dalamnya terdapat
pemaparan tentang
keris, dapur-dapur keris
yaitu buku Tosan Aji
Pesona Jejak Prestasi
Budaya oleh Prasida
Wibawa diterbitkan oleh
PT Gramedia Pustaka
Utama tahun 2008.
11
Keris Sebagai Benteng Kebudayaan Yogyakarta di Indonesia. Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia, antara lain dituliskan bahwa:1. Nilai budaya Indonesia terus dibina dan dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan nasional.2. Tradisi dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan bangsa, kebanggaan serta kemantapan nasional tetap dipelihara dan dibina untuk memupuk, memperkaya, dan memberi corak pada kebudayaan nasional.
Dengan Menggali, Mendalami, Menghayati setar menyebarluaskan seni budaya Keris, terutama keris gaya Yogyakarta kita dapat mewarisi semangat yang terkandung di dalamnya. Pada masa lampau Keris dan Tosan Aji
lainnya telah menjadi simbol yang mampu mengobarkan semangat perjuangan para pemimpin dan phalwan dalam mengusir penjajah dan menegakan kebenaran. Dengan mengenang kebesaran sejarah, Keris dapat menggugah rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air, patriotism, nasionalisme dan idealism demi suksesnya pembangunan nasional. Suatu bukti Kemakmuran Negara adalah terangkatnya nilai seni budaya karena telah terpenuhinya kebutuhan primer rakyatnya. Keadaan yang makmur dapat menciptakan ketahanan sosial budaya guna menunjang pemantapan ketahanan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan nassional dalam melaksanakan cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur. Seni budaya tosan aji seperti keris dan segala bentuk seni lainnya merupakan evolusi dari usaha manusia untuk lebih mendekatkan diri dengan tuhan. Dengan demikian budaya keris sangat perlu dimasyarakatkan.
Metode Perancangan
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
STRENGTH1. Merupakan salah satu benda sakral yang dimiliki dan disimpan langsung oleh Keraton Jogja.2. Keris Jogja sampai saat ini masih menjadi identitas resmi bagi abdi dalem Keraton dan beberapa Prajuritnya.
WEAKNESS1. Mulai berkurang fungsi kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, karena hanya digunakan pada upacara tertentu.2. Karena merupakan senjata, masih dianggap sebagai barang yang berbahaya atau dengan kata lain, kurang diprioritaskan untuk menjadi barang koleksi.
OPPORTUNITY1. Kota Jogja dikenal sebagai kota yang identik akan kebudayaan dan keseniannya, banyak orang asli Jogja maupun luar Jogja yang datang dan berpartisipasi langsung dalam beberapa kegiatan adat yang ada di kota Jogja.
THREAT1. Banyaknya website informasi tentang keris yang dibarengi dengan artikel mistis seperti pesugihan, jimat dsb.2. Pencinta tosan aji yang minim pengetahuan menganggap warisan budaya itu negatif, sehingga masih banyak yang belum berani secara terbuka mengakui dirinya sebagai seorang kolektor atau penggemar tosan aji.
12
analisiSdata
S W O T
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
STUDI LAPANGAN
Dokumentasi berupa foto serta diskusi ringan bersama Pak Agung selaku kolektor berbagai macam keris. Beralamat di daerah Langenastran, Yogyakarta. Dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2015
Observasi sosial media twitter pada tanggal 14 Maret 2015
Survey online yang diadakan pada tanggal 15 Maret 2015
Me
to
de
Pe
ra
nc
an
ga
n13
Metode Perancangan
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
13 14SURVEY ONLINE
da
ta
v
er
ba
l
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
15SURVEY ONLINE
da
ta
v
er
ba
l
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
da
ta
v
er
ba
l
16SURVEY ONLINE
da
ta
v
er
ba
l
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
ke
sim
pu
la
n
17
Kesimpulan yang didapat dari hasil riset baik berupa survey online maupun terjun lapangan adalah sebagai berikut:Target audience (TA) yang diharapkan adalah masyarakat berusia 18-22 tahun dikarenakan generasi ini secara tidak langsung menjadi generasi yang bertanggung jawab untuk terus melestarikan warisan budaya. Mahasiswa pendidikan S1 diutamakan, karena meski dikemas secara fun, mereka dapat menyerap informasi secara serius sehingga pesan yang ingin dikomunikasikan diharapkan lebih mudah diterima. Dari segi behaviour dipilih masyarakat yang akrab dengan internet, dilihat pula dari hasil survey bahwa internet memang saat ini sedang menjadi media yang paling sering diakses TA. Menurut hasil survey, responden memiliki ketertarikan terhadap keris yang cukup menjanjikan dan berpeluang, namun ketertarikan tersebut kurang diimbangi dengan pengetahuan responden akan keris, dilihat dari mayoritas responden yang memiliki pengetahuan keris di bawah 40% dan sebagian besar mendapatkan informasi tersebut dari internet. Seperti yang kita ketahui sendiri, tidak sepenuhnya informasi yang ada di internet dapat dipercaya. Pengetahuan tentang keris di internet sendiri banyak dicampur adukkan dengan hal-hal gaib dan mistis, terbukti dari beberapa blog/website yang bernuansa dukun dan hal klenik lainnya. Mengacu pada tanggapan responden tentang keris di saat ini, 50% dari 120+ responden belum mengetahui bahwa Yogyakarta memiliki jenis sendiri dan apa yang membuat keris Yogyakarta berbeda dengan keris lainnya. Sejauh ini respon yang diterima melalui kuesioner online cukup baik, terbukti dari besarnya antusias responden untuk mengetahui lebih dalam keris, keris Yogyakarta dan hal lainnya yang perlu diketahui melalui media audio visual, media interaktif dan buku.
-
PROPOSAL GAGASAN KARYA PAMERAN KEARIFAN LOKAL YOGYAKARTA
ke
sim
pu
la
n
Groneman, Isac. 2009. The Javanese Kris. Leiden: Leiden and KITLV Press
Koesni. 2003. Pakem Pengetahuan Tentang Keris. Semarang: CV. Aneka Ilmu, Anggota IKAPI
Wibawa, Prasida. 2008. Tosan Aji Pesona Jejak Prestasi Budaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Yuliandini, Tantri. 2002. Kris, more than just a simple dagger. The Jakarta Post. Retrieved 30 July 2014.
18
DAFTARPUSTAKA