Konsep Umum Sosiologi

download Konsep Umum Sosiologi

of 18

Transcript of Konsep Umum Sosiologi

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos PENGERTIAN SOSIOLOGI Sosiologi Bahasa latin Socius artinya kawan/teman. Logos Ilmu pengetahuan. Ilmu Sosiologi Ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat Sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi Mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengann mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok Mencakup keluarga, suku, bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi dan sosial Ciri/sifat SOSIOLOGI 1. Ilmu sosial (bukan ilmu agama) 2. Membatasi pada apa yang terjadi skr (bukan apa yang seharusnya terjadi) 3. Pure science (tp dalam perkembangannya applied science 4. Ilmu pengetahuan yang abstrak (tp konkret dalam bentuk perilaku) 5. Bertujuan u/ menghasilkan pengertian2 dan pola2 umum 6. Empiris dan rasional 7. Mempelajari gejala umum setiap interaksi antar manusia 8. Value free (bebas nilai); artinya obyektif dan ilmiah. Abdulsyani (2007:12) mendefinisikan ciri-ciri ilmu pengetahuan adalah rasional, bersifat empiris, umum dan kumulatif. Obyek Studi SOSIOLOGI Obyek studi Sosiologi adalah Masyarakat (sekelompok orang yang saling berhubungan, berinteraksi satu sama lain yang hidup pada tempat tertentu dalam waktu yang cukup lama) Atau Mencakup tiga aspek, yaitu: Struktur Sosial; Proses Sosial (Interaksi sosial) dan Perubahan-perubahan Sosial Kegunaan Teori SOSIOLOGI Bermanfaat bagi pembangunan, pada tahap awal perencanaannya perlu data mengenai masyarakat, baik yang akan dibangun, maupun dampak pembangunan bagi masyarakat. Data masyarakat mencakup: 1. Pola interaksi sosial. 2. Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat. 3. Kebudayaannya (nilai-nilai): - Yang mendukung pembangunan. - Yang tidak berpengaruh negatif terhadap pembangunan. - Yang menghalangi/menghambat pembangunan. 4. Lembaga sosial, seperti kesatuan kaidah yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial. Page 1 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos 5. Stratifikasi sosial. Manfaat Sosiologi- Terapan : 1. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial. 2. Menjaring dan memberikan data sosial yang akurat kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah sosial dan pembangunan, mulai dr tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. tahap perencanaan: data ttg aspirasi dan kebutuhan masyarakat tahap pelaksanaan: data ttg kekuatan sosial dalam masyarakat tahap penilaian/evaluasi: analisa terhadap dampak sosial/konsekuensi yang dihadapi akibat kebijakan pembangunan. 3. Dapat membantu meninjau kembali pemahaman pribadi dan orang lain ttg pola2 kehidupan keluarga dan masyarakat (Sebagai bahan kritik terhadap sesuatu yang pada dasarnya sdh perlu dirubah). 4. Memungkinkan utk mengetahui dan memperoleh kesempatan atau (dan) kendala dalam kehidupan bermasyarakat. 5. Memberdayakan utk menjadi aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat menuju kebaikan bersama. Menolong utk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan menghadap tantangan kehidupan dalam dunia yang bervariasi (diverse). PERSPEKTIF SOSIOLOGI Evalusionis Dalam perspektif ini mula-mula logika membuat polaritas kedudukan antara posisi terbelakang dan maju. Paradigma evolusionisme: pandangan/paham yang menarik garis dari pangkal keterbelakangan menuju ujung kemajuan. Proses/langkah utk menitinya ditentukan dengan mengambil keputusan yang paling efisien. Keputusan rasional/efisien: memilih yang termurah di antara alternatif program yang tersedia. Ketika keputusan2 efisiensi direntang melintasi batas waktu, lahirlah perencanaan rasional. Interaksi Simbolik Perspektif teori Interaksionisme Simbolik merupakan pendekatan atau pandangan yang dapat digunakan dalam penelitian fenomena2 kehidupan masyarakat; Tokoh penggagas George H. Mead dan pengikutnya Herbert Blummer, dan Charles Horton Cooley; mencakup pemahaman timbal-balik, penafsiran isyarat2 dan percakapan merupakan kunci dalam analisis kehidupan masyarakat manusia; Perhatian pada konsep interaksi , baik interaksi dengan diri sendiri ( self-interaction ) maupun interaksi antar individu. Fungsionalis Pandangan berakar kuat pada tradisi keteraturan (Menekankan pentingnya cara2 memelihara keteraturan sosial); Pusat perhatian pada kemapanan, ketertiban sosial, kesepakatan, keterpaduan sosial, kesetiakawanan sosial, pemuasan kebutuhan dan realitas (empirik); Mengutamakan rasionalitas dalam menjelaskan peristiwa sosial, berorentasi pragmatis (berusaha melahirkan pengetahuan terapan u/ pemecahan masalah; Pandangan ini mengatakan: realitas sosial terbentuk oleh sejumlah unsur empirik nyata; hubungan semua unsurnya dapat dikenali, dikaji, diukur dengan cara dan alat yang berfungsi memelihara keteraturan sosial. Konflik Sosial Page 2 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos Pemikiran perspektif konflik menekankan pada adanya perbedaan individu dalam mendukung suatu sistem sosial. Menurut perspektif ini masyarakat terdiri dari individu yang masing2 memiliki berbagai kebutuhan (interests) yang sifatnya langka. Keberhasilan individu mendapatkan kebutuhan dasar tersebut ber-beda2, krn kemampuan individu ber-beda2. Persaingan u/ mendapatkan kebutuhan memicu munculnya konflik dla masyarakat. Perspektif konflik (Ralp Dahrendorf), menitikberatkan pada konsep kekuasaan dan wewenang yang tdk merata pada sistem sosial, sehingga menimbulkan konflik. Tugas pokok analisis konflik: mengidentifikasi berbagai peranan kekuasaan dalam masyarakat. Manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan selalu berinteraksi. Krn itu beberapa pemikir melihat interaksi sosial sebagai mekanisme yang mengerakan konflik. Beberapa tokoh: Ibnu Khaldun, Karl Marx, Vilfredo Pareto melihat jalannya sejarah didorong oleh konflik antar manusia. Konflik antar kepentingan pribadi dan kepentingan sosial meliputi karya Adam Smith, temuan Charles Darwin yang menyatakan bahwa Yang kuatlah yang paling beruntung dalam perjuangan mempertahankan hidup. Kebencian yang besar dan yang melekat antar kelompok, antar ras dan antar orang yang berbeda menyebabkan konflik tak terelakan. perspektif ini memiliki proporsi sebagai berikut : Setiap masyarakat dalam segala hal tunduk pada proses perubahan; Setiap masyarakat dalam segala hal memperlihatkan ketidaksesuaian dan konflik; Setiap unsur dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap perpecahan dan perubahannya; Setiap masyarakat sebagian anggotanya berpotensi penggunaan kekerasan terhadap anggota yang lain.

Page 3 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos INDIVIDU DAN MASYARAKAT Pengertian Individu Individum (latin) = Satuan kecil yang tidak bisa dibagi Dalam konsep sosiologi = Manusia hidup berdiri sendiri (sendirian) tidak berkawan Pembentukan kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan lingkungan sosial individu tersebut. Pengertian Masyarakat Maclver dan Page Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah. Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggotaap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasbatas yang dirumuskan dengan jelas. Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan Unsur-unsur Masyarakat Dari definisi-definisi di atas, unsur-unsur masyarakat sebagai berikut : Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoretis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbil manusiamanusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah system komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggotaota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

Page 4 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos KELOMPOK SOSIAL Pengertian Kelompok Sosial Kumpulan orang2 yang mempunyai hubungan interaksional yang melahirkan perasaan bersama. Roucek dan Warren: 2 atau lebih manusia yang saling memahami dan terjalin dalam pola interaksi secara keseluruhan. Mayor Polak: suatu group, sejumlah orang yang saling berhubungan dan bersifat sebagai sebuah struktur Dll Klasifikasi Kelompok Sosial Pertalian keluarga berdasarkan keturunan yang sama (fisiologis); perkawinan, persamaan agama dan kepercayaan; bhs dan kebudayaan daerah; dekat secara teritorial; pemilikan dan penggarapan tanah yang sama; tanggotaungjawab yang sama terhadap aturan2 tertentu; karena kepentingan pekerjaan; kepentingan ekonomis; takluk kpada tuan/majikan yang sama; keterikatan yang sama terhadap institusi tertentu; adanya musuh yang sama; bhs yang sama; saling membutuhkan; pengalaman bertindak bersama; Situasi tertentu (konflik, assimilasi, akomodasi) yang memerlukan kelompok. Proses terbentuknya Kelompok Sosial Adanya naluri hidup bersama dan berkelompok (zoon politicon); adanya kepentingan tak terbatas (makhluk kepentingan); untuk memenuhi tujuannya memerlukan kerjasama dan berpikir bersama (kelompok); kepentingan kemudahan mempertahankan hidup; kepentingan masa depan yang sama. Anderson and Parker: Kelompok dan perangkat norma sosial terjadi karena adanya komunikasi dan interaksi. Macam Kelompok Sosial a. kelompok kekerabatan: dalam masyarakatarakatarakatarakat sederhana, hubungan antar anggota kerabat saling mengenal dekat, tertarik dengan kehidupan kekeluarga dan tetanggotaa (berfungsi membina kerukunan), bentuk pamrih secara fisik dan jasa sosial b. Kelompok utama dan sekunder (primary and secondary group): We feeling, perasaan memiliki anggotaota terhadap kelompok sangat besar; saling membagi pengalaman, berencana, memecahkan masalah bersama dan berusaha bersama dalam memenuhi kebutuhan bersama. c. Gemeinschaft dan Gesellschaft (Ferdinand Tonnies): Gemeinschaf, bentuk kehidupan bersama dengan ikatan hubungan batin secara murni, alamiah dan kekantara lain Ciri utamanya: intimate (mesra), private (pribadi, terbatas beberapa orang saja), exclusive (hubungan hanya untuk kita saja). Dasarnya, cinta dan kesatuanperasaan bersama. Jika terjadi konflik, penyelesaiannya menjadi urusan bersama Gesellschaft, bentuk kehidupan bersama dengan ikatan lahiriah, sementara, terbatas, hubungan perjanjian/kontrak, kepentingan rasional, kepentingan pribadi lebih utama, unsur kehidupan lainnya merupakan alat belaka. d. Kelompok formal dan Informal Kelompok formal, sengaja diciptakan berdasarkan peraturan yang tegas (sah), status anggota diatur sesuai dengan pembatasan tugas dan wewenang. Kelompok Informal, terbentuk karena kuantitas pertemuan rutin yang tinggi (berulang), berdasarkan kesamaan kepentingan, berupa klik (qliques)= kelompok yang terikat kuat atas dasar persahabatan, kepentingan bersama dengan perasaan kelompok yang kuat.

Page 5 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos NILAI DAN NORMA SOSIAL Nilai Nilai: aturan-aturan dan norma-norma yang digunakan untuk mengukur dan menilai perilaku atau perbuatan manusia dapat dikatakan benar-salah, baik-buruk, sesuai-tak sesuai, boleh-tidak dilakukan. Nilai: ukuran sikap dan perasaan seseorang yang berkaitan dengan keadaan baik buruk, benar salah, suka tidak terhdp suatu obyek (moral material). WJS. Poerwadarminta: Nilai diartikan sebagai taksiran harga, harga tukar (uang), angka kepandaian, kadar/mutuntukjumlah/isi. Dalam kebudayaan terdapat nilai dan norma sosial sebagai pendorong manusia berbuat untuk mencapai kepuasan tertentu. Norma Alvin L.Bertrand mendefinisikan norma sebagai suatu standar tingkah laku yang terdapat dalam masyarakat. Norma sebagai bagian kebudayaan non materi yang merupakan konsepsi idealis tingkah laku. Norma dalam masyarakat, berbentuk kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat atau hukum adat. Pada awalnya kebiasaan, kemudian dalam proses sosial yang relatif lama tumbuh menjadi aturan bertindak yang diakui bersama secara sadar. Pada akhirnya norma ini mempunyai kekuatan memaksa dan sanksi. Norma lebih banyak penekanannya sebagai peraturan yang bersanksi. Sanksi merupakan faktor pengendali individuntukkelompok agar tidak melanggar batasanbatasan/larangan dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan masyarakat. Harapannya adalah agar stabilitas hubungan antar anggotaota masyarakat dalam segala bentuk transaksi dan interaksi sosial tetap terpelihara. Abdul Syani (2007), Norma merupakan serangkaian peraturan umum tentang ukuran baik buruk, pantas atau tidak suatu sikap perilaku dalam kehidupan masyarakat. Fungsinya sebagai alat kendali atau batasan2 tindakan anggotaota masyarakat agar sesuai dengan kehendak umum. Unsur kendali norma itu terletak pada kekuatan desakan sosial atas dasar kepentingan bersama. Ada 4 bagian norma2 sosial, yaitu: - cara berbuat (usage) - kebiasaan (folkways) - tata kelakuan (mores) - adat istiadat (custom) Macam Norma Norma Agama Norma Agama: peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimn penafsirannya dan tidak dapat ditawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan2 (religi). Pelanggotaaran terhadap norma ini adalah dosa. Contoh: Melakukan sembahyang, tidak berbohong, tidak mencuri, dll. Norma Susila Norma susila: peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Pelanggotaaran terhadap norma berakibat sanksi pengucilan secara lahir (dipenjara, diusir) dan batin (dijauhi). Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum dianggotaap melanggar norma susila. Norma Kesopanan Norma kesopanan: peraturan sosial yang berkaitan dengan cara2 berperilaku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggotaaran terhadap norma akan mendapatkan celaan, kritik, bahkan makian dan hujatan tergantung tingkat pelanggotaaran. Contoh: Page 6 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos Sanksi bagi pelanggotaarnya berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan Norma Kebiasaan Norma kebiasaan: sekumpulan peraturan sosial tentang petunjuk perilaku yang diulang-ulang, sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggotaaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, bahkan pengucilan secara batin. Contoh: .. Kode Etik Kode etik: tatanan etika yang disepakati oleh kelompok masyarakat tertntu. Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik kedokteran. Kode etik termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang relatif berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Proses Terbentuknya Norma Sosial Manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan dengan manusia lain. Mereka hidup dalam kelompok, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil. Mereka memp kebutuhan yang berbeda-beda, baik secara individuntukkelompok menyebabkan benturan kepentingan. Untuk menjaga keseimbangan kepentingan tersebut, maka dibentuklah norma sebagai pedoman perilaku. Proses terbentuknya Norma Hukum Meskipun dalam kehidupan bermasyarakat telah ada norma sosial untuk menjaga keseimbangan kepentingannya, namun norma sebagai pedoman perilaku kerap dilanggotaar atau tidak dipatuhi. Karena itu dibuatlah norma hukum sebagai peraturan/kesepakatan tertulis yang memiliki sanksi dan alat penegaknya. Perbedaan antara norma hukum dan norma sosial antara lain : 1. Norma hukum Aturannya pasti (tertulis) Mengikat semua orang Memiliki alat penegak aturan Dibuat oleh penguasa Sanksinya berat 2. Norma Sosial Kadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis Ada/tidaknya alat penegak tidak pasti (kadang ada, kadang tidak) Dibuat oleh masyarakat Sanksi ringan. Norma sebagai Pengawasan Sosial (Sosial Control) Dalam kehidupan masyarakat, sederhana atau modern, senantiasa menghendaki ketertiban, keteraturan, keseimbangan dan keamanan. Ada kecenderungan aktivitas manusia dalam kehidupan masyarakat bersifat konsisten dan konstan, sehingga kemudian membentuk pola2 ketertiban. Masyarakat cenderung mempertahankan ketertiban, sehingga relatif tertutup (bertentangan) terhadap perubahan. Dalam kehidupan masyarakat, tindakan manusia selalu diatur dan dibatasi oleh berbagai norma sosial Tujuannya adalah agar tindakan manusia tidak saling bertentangan, berselisih, konflik dan tidak merugikan pihak lain, sebagaimn digariskan norma sosial yang telah disepakati bersama. Norma2 sosial yang berlaku berfungsi sebagai pengendali setiap kelakuan manusia dalam kehidupan masyarakat atau lazim disebut pengawasan sosial. Dalam konsep sosiologi, pengawasan sosial dapat diartikan sebagai suatu proses pembatasan tindakan Page 7 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos yang bertujuan untuk mengajak, memberi teladan, membimbing atau bahkan memaksa setiap anggotaota masyarakat, agar patuh terhadap norma sosial yang berlaku. Mayor Polak: pengawasan sosial dapat berfungsi sebagai penekan kemungkinan pelanggotaaran terhadap norma, nilai dan peraturan, sehingga disiplin dalam kelompok cenderung dapat dipertahankan. Fungsi pengawasan sosial : untuk mendisiplinkan anggotaota masyarakat, dan menghindari atau membatasi penyimpangan perilaku, mencegah penyelewengan, meluruskan melanggar norma sosial yang berlaku. Teknik pengawasan sosial dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: persuasif (persuasive) dan paksa (coersive). Cara persuasif : pengawasan dengan cara memberi contoh, mengajak, membimbing pelaku penyimpangan untuk kembali pada pola kelakuan semula sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Sedangkan cara kursif (coercive): pengawasan dengan cara memaksa dan mengancam pelaku penyimpangan dengan kekerasan fisik. Kedua cara ini dapat diterapkan secara efektif sesuai dengan kondisi penyimpangan yang terjadi. Ada juga pengawasan sosial yang dilakukan dengan menjatuhkan sanksi, hukum dan sosial Sanksi sosial berupa pengasingan, pengucilan dari pergaulan, sedangkan sanksi hukum berupa proses pengadilan berdasarkan hukum formal.

Page 8 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos INTERAKSI SOSIAL Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antar individu, antar kelompok, atau antar individu dengan kelompok. Seseorang dalam mempengaruhi orang lain melalui kontak langsung seperti melalui gerak fisik, dalam obrolan, pendengaran, melalui pandangan, dll. Sedangkan kontak tidak langsung seperti melalui tulisan, telepon dll. Roucek dan Warren: Interaksi sosial adalah suatu proses melalui tindak balas tiap kelompok ber-turut2 menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok lain. Atau proses timbal balik, di mana satu kelompok beraksi (bertindak) kpada kelompok lain, dan yang lain bereaksi (membalas tindakan). Oleh karena itu interaksi sosial merupakan dasar segala proses sosial Syarat Interaksi Sosial Terjadinya interaksi sosial, karena adanya saling mengerti antar pihak tentang maksud dan tujuan masingmasing dalam hubungan sosial Dalam proses sosial, interaksi terjadi jika telah memenuhi syarat kontak dan terjadi komunikasi sosial, yaitu: 1. Kontak, yaitu: hubungan antara 1 orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Unsur penting dalam interaksi sosial adalah saling mengerti antara kedua belah pihak yang berinteraksi; sedangkan kontak fisik bukan merupakan syarat utama interaksi sosial Soerjono Soekanto: Kontak sosial primer, yaitu kontak sosial dalam bentuk tatap muka, bertemu, berjabat tangan, ber-cakap2 antar pihak yang melakukan kontak sosial Sedangkan yang bersifat sekunder, yaitu kontak yang tidak langsung, membutuhkan perantara, seperti melalui telepon, radio, surat, dll. 2. Komunikasi sosial , yaitu kesamaan pandangan antara orang2 yang berinteraksi terhadap suatu obyek. Dalam komunikasi seseorang memberikan tafsir pada perikelakuan orang lain berwujud pembicaraan, sikap atau gerak fisik, tentang perasaan, keinginan yang ingin disampaikan. Dengan komunikasi, sikap dan perasaan seseorang/kelompok dapat diketahui dan dipahami oleh pihak lain, sehingga terjadi interaksi sosial Dalam komunikasi dapat terjadi multi tafsir terhadap sikap perilaku masing-masing orang yang sedang berhubungan. Misantara lain : jabatan tangan bisa berarti kesopanan, persahabatan, banggotaa dll; begitu juga makna sebuah senyuman. Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Hubungan antar manusia, relasi2 sosial menentukan struktur masyarakat. Hubungan antar manusia atau relasi2sosial terjadi melalui komunikasi. Komunikasi merupakan dasar dari existensi suatu masyarakat. Hubungan antar manusia, relasi2 sosial, hubungan satu dengan yang lain warga2 masyarakat, mewujudkan dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat. Interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial, maka tak ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial Interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok, dan antara orang perorangan dengan kelompok. Page 9 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat dikategorikan ke dalam 2 bentuk, yaitu: 1. Interaksi sosial asosiatif, yakni mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti : a. Kerja sama suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. b. Akomodasi suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok untuk meredakan pertentangan. c. Asimilasi proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan baru (campuran). d. Akulturasi proses sosial yang timbul, apabila kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, sehingga lambat laun unsur kebudayaan asing itu diterima menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli. 2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni mengarah kpada bentuk2 pertentangan atau konflik, seperti: a. Persaingan Perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertntu, untuk memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik terhadap lawan. b. Kontravensi Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Wujud kontravensi :antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai menjadi konflik. c. Konflik proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertntu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan gap atau jurang pemisah yang menghambat interaksi sosial di antara yang bertikai . Ciri Interaksi Sosial Ada 4 ciri interaksi sosial, yaitu: a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Page 10 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos STRUKTUR DAN STRATIFIKASI SOSIAL Pengertian Stratifikasi Sosial Struktur sosial dapat diartikan sebagai susunan masyarakat yang didalamnya terdapat pembedaan fungsi masing-masing individu atau kelompok. Keluarga pada hakekatnya merupakan miniatur masyarakat, karena dalam keluarga terdapat struktur keluarga, yaitu terdapat susunan yang berbeda-beda berdasarkan fungsi, tugas, peran dan tanggotaung jawab masing-masing, antar anggotaota keluarga, Ayah, Ibu, Anak, atau pembantu rumah . Abdul Syani (2007:68) bhw Struktur Sosial dapat didefinisikan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas2 perangkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk suatu masyarakat. o Istilah Jawa kanca wingking sebagai teman belakang, para istri memegang peranan amat penting dalam keluarga. Jika tidak mampu berperan sebagai teman belakang, maka keluarga akan kehilangan keseimbangan. Jadi tidaklah berlebihan jika wanita menggantikan laki mencari nafkah, maka rumah tangga anggota akan kehilangan ratu penyeimbang Dalam struktur keluarga, kedudukan, fungsi dan tanggungjawab masing-masing telah tersusun (kalau boleh dikatakan telah ditakdirkan) secara alamiah. Jika peran dipertukarkan, dapat mengakibatkan dis-harmoni, ketidakserasian, bahkan kekacauan sosial : antara lain Penyeragaman hanya mungkin dilakukan terhadap bobot hak dan kewajibannya atau hanya diterapkan terhadap bahan, model pakaiannya. Ciri dan Sifat Stratifikasi Sosial a. Mengacu pada hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar masyarakat, dan batasan aksi. b. Mencakup semua hubungan sosial yang bersifat non proses (teratur) dari sistem sosial c. Merupakan seluruhan kebudayaan masyarakat yang dapat dipandang sebagai suatu kenyataan empiris dari hubungan sosial antar individu. d. Merupakan realitas sosial yang bersifat status dan membeku, sehingga dapat disebut sebagai aspek statis dari proses sosial. e. Merupakan tahapan perubahan masyarakat: 1) terdapat peranan sebagai unsur peubah, dan 2) dalam perubahan terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan danb integritas sosial Latar Belakang Stratifikasi Sosial Definisi Pitirim A. Sorokin: pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas2 secara bertingkat (hierarkis). Wujudnya: lapisan-lapisan dalam masyarakat, ada lapisan atas, tengah dan ada lapisan bawah. Setiap lapisan disebut strata sosial. Bruce J. Cohen: sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki. LB terjadinya stratifikasi: karena dalam kehidupan masyarakat terdapat unsur-unsur fasilitas hidup yang dianggap berharga atau bernilai tinggi. Ada 3 faktor utama yang mendorong terjadinya stratifikasi sosial, antara lain : a) Setiap individu atau kelompok memiliki kemampuan yang berbeda dalam upaya memperoleh fasilitas hidup yang dianggotaap penting. b) Tiap individu atau kelompok mempunyai pandangan yang relatif sama thd obyek kepentingan . Page 11 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos c) Tiap Individu atau kelompok selalu mempunyai obyek kepentingan yang diprioritaskan dan dibanggotaakan. Dengan kemampuan yang berbeda, maka tidak ada jaminan masing-masing pihak dapat memperoleh fasilitas hidup dan kebanggotaan yang sama. Kondisi tersebut berlangsung terus dalam kehidupan masyarakat, sehingga terbentuklah pelapisan status masyarakat sesuai dengan ragam kepentingan prioritas dan kebanggotaaan masing-masing. Fasilitas hidup yang dibanggakan itu antara lain: uang, pekerjaan, kedudukan, pemilikan tanah, status sosial tertentu (seperti ketokohan dalam masyarakat, kesolehan beragama), pimpinan organisasi tertentu, dll. Pendapat lain: ukuran dominan sebagai dasar pembentukan stratifikasi sosial, antara lain : 1) ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan dan wewenang, 3) ukuran kehormatan, 4) ukuran ilmu pengetahuan. Fungsi Stratifikasi Sosial Secara umum fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat adalah: untuk memelihara kontinuitas apa2 yang bersifat strukturantara lain Sebagai dasar untuk menanamakaan disiplin sosial; karena aturan disiplinnya dari dalam kelompok sendiri, maka perlakuan pengawasan cenderung lebih mudah diterima sgb kepentingan sendiri. Sebagai unsur pengawasan sosial untuk membatasi penyelewengan atas norma2 kelompok. Norma2 di dalamnya sebagai batas2 aktivitas individu agar selalu menyesuaikan diri dengan ketertiban dan keteraturan masyarakat. menurut Emile Durkheim: fungsi struktur sosial antara lain : 1) kontrol sosial, 2) stabilitas keluarga, 3) sifat heterogenitas < sifat kolektivitas. menurut Ankie MM.Hoogvelt (1985): fungsi mempertahankan pola (pattern maintenance) fungsi integrasi fungsi pencapaian tujuan fungsi adaftasi Sistem Stratifikasi Sosial (SOSIAL) Sistem Stratifikasi menuruf sifatnya dapat digolongkan menjadi stratifikasi terbuka, tertutup dan campuran. Sistem tertutup manakala setiap anggota masyarakat tetap pada status yang sama dengan orang tuanya; anggotaota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikantara lain Contoh: 1) Kaum Sudaria tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana; 2) Rasialis (kulit hitam) dianggotaap di posisi rendah tidak bisa pindah di posisi kulit putih yang dianggotaap tinggi; 3) Feodal (golongan hamba tidak bisa pindah ke posisi raja/bangsawan). Sistem terbuka, bersifat dinamis karena mobilitasnya tinggi. Setiap anggotaota strata bebas meningkatkan statusnya, baik vertikal atau horisontantara lain Tiap orang bebas menduduki status berbeda dengan orang tuanya, bisa lebih tinggi /lebih rendah. Faktor2 yang mungkin dapat meyebabkan terjadinya stratifikasi terbuka antara lain : perbedaan peranan dan status pendidikan dan pekerjaan. Contoh: orang miskin bisa jadi kaya karena usahanya. Sistem campuran, merupakan kombinasi terbuka dan tertutup. Contoh: orang Lampung bergelar Pengiran memp kedudukan tinggi dan terhormat dalam lingkungan marganya, tp sebagai karyawan ia harus tunduk dengan kebijakan atasannya, subbag, kabag atau karo di lingkungan kerjanya. Artinya , ia harus menyesuaikan diri dengan aturan klmp di luar kekuasaannya. Page 12 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos Kelas dalam Masyarakat (Social Classes) Pada awalnya tak ada kelas dalam masyarakat pada jaman komunal primitif. Pada jaman ini, orang saling tolong untuk bertahan hidup dan melindungi diri dari berbagai bahaya. Untuk bertahan hidup hrs berburu, mengumpulkan makanan untuk dimakan bersama. Perbedaan mulai muncul, tatkala tempat tinggal dan golongan mereka menjadi berbeda antara kelompok satu dengan yang lainnya. Perbedaan juga muncul karena adanya perbedaan keterampilan, bahasa, kekuatan, jumlah pengikut, kekuasaan atas areal lahan , dll. Terbentuknya kelas2 sosial juga akibat dari pembagian kerja secara sosial, dan perbedaan kepemilikan pribadi atas alat2 produksi. Marx menggolongkan stratifikasi sosial dalam dimensi ekonomi; unsur paling pokok adalah kepemilikan atas alat produksi. Oleh karena itu kelas sosial dapat diartikan sebagai pembedaan individu atau kelompok berdasarkan kriteria ekonomi. Menurut Horton and Hunt keberadaan kelas sosial dalam masyarakat berpengaruh terhadap beberapa hal, antara lain : adalah identifikasi diri dan kesadaran kelas sosial, pola keluarga, dan munculnya simbol status dalam masyarakat. Menurut Horton dan Hunt (1992: 12-13): Kelas sosial mempunyai pengaruh dalam pola kehidupan masyarakat, yaitu: 1. Identifikasi diri atas kelas sosial memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang. Perasaan identifikasi membuat individu cenderung meniru norma2 perilaku kelas sosial yang dianggotaap sesuai. Misantara lain : orang yang merasa ada di kelas eksekutif berusaha untuk makan minum di kafe dp warung tegantara lain Walaupun bila diukur dengan ukuran privilege sesungguhnya blm dapat dikategorikan kelas eksekutif 2. Kelas sosial dapat mempengaruhi pembentukan pola2 keluarga. Alternatif pembentukan keluarga bagi kalangan atas lebih banyak dibandingkan kalangan bawah. Contoh wanita dengan penghasilan tinggi secara ekonomi mandiri, dapat memilih berumahtanggotaa atau cukup membentuk keluarga single parent. Sedangkan wanita yang berpenghasilan rendah tidak terlalu mandiri secara ekonomi cenderung mencari pasangan untuk membentuk rumah tanggotaa. Kebiasaan membaca akan lebih di utamakan pada kelas atas atau menengah, dibandingkan pada kelas bawah. 3. Munculnya simbol status yang menandakan status seseorang dalam masyarakat. Ada kecenderungan orang selalu menunjukkan kelebihannya kpada orang lain. Simbol status berfungsi memberitahukan statusnya kpada orang lain. Contoh simbol2 status: cara menyapa, bahasa, gaya bahasa, busana, perhiasan, bentuk dan letak rumah, kegiatan rekreasi. Simbol status ini dapat juga diantilkan sebagai simbol gengsi. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial (Lapisan masyarakat) 1. Kedudukan (Status) Asecaraibed-status : kedudukan yang duturunkan /diwariskan tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Aschieved status: kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha2 yang disengaja. Kedudukan dapat terlihat dari status symbol (cara berpakaian, pergaulan, gelar dll.) 2. Peranan (role): merupakan aspek dinamis kedudukan. Jika seseorang menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka dia telah menjalankan suatu peranan. Hubungan Page 13 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos sosial dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan2 individu dalam masyarakat. Hal-hal yang berkaitan dengan peranan: 1. Peranan meliputi norma2 yang dihubunganungkan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Peranan merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat. 2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3. Peranan dapat disebut sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial Lapisan yang sengaja disusun dalam organisasi formal untuk mengejar tujuan tertentu. Dimensi Stratifikasi Sosial Untuk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga dimensi yang dapat dipergunakan yaitu : privilege, prestise, dan power. Ke-3 dimensi ini dapat dipergunakan sendiri2, dapat juga didigunakan secara bersama. Karl Marx: menggunakan dimensi privilege (ekonomi) untuk membagi masyarakat industri menjadi 2 kelas, yaitu: kelas Borjuis dan Proletar. Sedangkan Max Weber, Peter Berger, Jeffries dan Ransford mempergunakan ke-3 dimensi tersebut. Dari penggunaan ke-3 dimensi tersebut Max Weber memperkenalkan konsep: kelas, kelompok status, dan partai. Weber: dimensi kehormatan, status dan peluang Individu dalam kehidupan masyarakat ditentukan dengan ukuran kehormatan. Dalam pergaulan dapat berupa pembatasan sikap perilaku antara orang yang statusnya rendah dengan yang tinggi. Kelompok status ditandai adanya hak istimewa dan monopoli atas barang/jasa, kesempatan ideal dan materi. Contoh: pembedaan sultan atau bangsawan dengan abdi dalem dalam Kesultanan Yogyakarta. Dimensi kekuasaan (Weber): peluang bagi orang atau kelompok untuk mewujudkan keinginannya melalui tindakan komunantara lain Bentuk dari tindakan komunal ini adalah partai yang diorientasikan pada diperolehnya kekuasaan. Pada hakekatnya sifat kelompok ini oportunis dan pragmatis. Masyarakat dalam negara dunia ke-3 seperti Indonesia, di mana kekuasaan memacu kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin makin lebar.

Page 14 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos PERUBAHAN SOSIAL Pengertian Perubahan Sosial Perubahan sosiantara lain : perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu menjadi keadaan yang lain. Merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan seblmnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada 4 tingkat perubahan yang perlu diketahui ,yaitu: pengetahuan, sikap, perilaku individual dan kelompok. Perubahan sosial budaya: perubahan yang terjadi akibat ketidaksamaan atau ketidaksesuaian diantara unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang saling berbeda. Beberapa definisi perubahan sosial menurut para ahli: 1. Mac Iver: perubahan sosial (sosial relationship) merupakan perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial 2. John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin: suatu variasi dari cara2 hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena difusi dan penemuan baru dalam masyarakat. 3. Samuel Koening: Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi2 yang terjadi dalam pola2 kehidupan manusia. Modifikasi2 tersebut terjadi karena sebab2 internal maupun eksternantara lain 4. Wilbert Moore: merupakan signifikasi dari struktur sosial yang merupakan pola interaksi dan aktivitas sosial Struktur sosial tersebut adalah norma, nilai dan budaya. 5. Willian F. Ogburn: mengemukakan bhw ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsurunsur kebudayaan, baik material maupun immaterial, dan yang lebih ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material thd unsur-unsur immateriantara lain 6. Selo Soemardjan: Segala perubahan2 pada lembaga2 kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai2, sikap dan perilaku diantara kelompok2 dalam masyarakat. Tekanannya adalah pada lembaga2 kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang jika terjadi perubahan dapat mempengaruhi segi2 struktur masyarakat lainnya. 7. James W. Vander Zander: merupakan konfrontasi masyarakat dengan situasi baru dan mendorong masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan dalam bentuk baru. Latar Belakang Perubahan Sosial Timbulnya kebudayaan dan penemuan baru. Keragaman kebudayaan dalam masyarakat bertambah secara akumulatif dan adanya penemuan baru, dapat memicu perbedaan, benturan, atau persamaan2 diantaranya, sehingga dapat menimbulkan perubahan atas unsur-unsur budaya. Koentjaraningrat: faktor2 pendorong adanya penemuan baru adalah: a) kesadaran dari orang perorang akan kekurangan dalam kebudayaannya; b) kualitas dari ahli2 dalam suatu kebudayaan; c) perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Ogburn dan Niimakaoff: penemuan baru adalah penciptaan pengelompokan dari individu2 yang baru, penciptaan adat istiadat baru, atau perikelakuan sosial yang baru. Perubahan jumlah penduduk Perubahan jumlah penduduk juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial Bertambahnya penduduk dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama terhadap lembaga2 kemasyarakatannya. Perubahan kehidupan masyarakat dapat terjadi karena percampuran antara berbagai pola perilaku sosial dan kebudayaan; di samping ekonomi politik dan keamanan Page 15 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos Pertentangan (conflict) Secara sosiologis, konflik dapat diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tak berdaya. Latar belakang konflik: perbedaan ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan2 ini diantaranya menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dll. Perbedaan pendirian dan perasaan terhadap obyek atau lingkungan tertntu dapat menjadi faktor penyebab timbulnya konflik sosial, Dalam masyarakat yang heterogen biasanya ditandai hubungan2 sosial yang semakin tidak langsung antara satu sama lainnta. Kondisi pemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak dpr dihindari. Jika proses ini memuncak, maka pertentangan akan terjadi. Dalam kondisi masyarakat menjadi resah, kecewa dan mudah terpengaruh amat rentan terjadi konflik. Contoh: kondisi banyak penganggotauran, tak tersedia lapangan kerja dan rendahnya mutu pendidikan, amat mudah terpancing dengan tindak kekerasan Ciri Perubahan sosial dalam masyarakat, sbb: Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, meskipun ada yang cepat dan ada yang lambat Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertntu akan diikuti perubahan pada lembaga lain Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya saling berhubungan. Proses Perubahan Sosial Secara umum proses perubahan sosial tediri dari 3 tahap, yaitu: 1. Invensi: proses penciptaan/penemuan dan pengembangan ide2 baru atau inovasi. Inovasi: Ide baru, gagasan, tindakan atau barang yang dianggotaap baru. 2. Difusi: proses komunikasi dan sosialisasi ide2 baruk e dalam sistem sosial, yaitu proses penyebaran ide baru melalui saluran dan waktu kpada masyarakat. Proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal dan kecepatannya tergantung pada kebaruan, pengakuan dan kebutuhan masyarakat 3. Konsekuensi: perubahan2 yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Bentuk Perubahan Sosial Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi) Evolusi: perubahan2 sosial yang berlangsung secara lambat dan tidak menyangkut perubahan dasar2/sendi2 pokok kehidupan masyarakat Revolusi: perubahan2 sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar2 atau sendi2 pokok kehidupan masyarakat Perubahan kecil dan perubahan besar Perubahan kecil: perubahan2 yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat. Perubahan besar: perubahan2 yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh besar pa masyarakat Perubahan Struktur dan Perubahan Proses Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unitended-change) atau perubahan Page 16 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos yang tidak direncanakan (unplanned-change) Dla kehidupan politik, revolusi politik terjadi jika: 1) ada keinginan umum, 2) ada pemimpin, 3) pemimpin dapat menampung aspirasi, 4) pemimpin, 5) ada momentum yang tepat. Macam Perubahan Sosial Perubahan Progresif dan regresif Perubahan progresif: perubahan ke arah kemajuan, sedangkan regresif: merupakan perubahan kea rah keadaan yang lebih buruk (mundur). Perubahan intended (diinginkan) dan unintended (tidak diinginkan) Perubahan intended: perubahan yang diinginkan atau direncanakan (planned change), misantara lain : pembangunan, sedangkan unintended: merupakan perubahan yang tidak diinginkan (dapat berupa dampak dari perubahan). Perubahan Immanen dan Perubahan Kontak Jika perubahan itu bersumber dari dalam sistem sosial itu sendiri, maka disebut perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari luar sistem sosial, disebut perubahan kontak. Perubahan imanen: terjadi jika anggotaota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan ide baru dengan sedikit/tanpa pengaruh pihak luar dan ide baru menyebar ke seluruh sistem sosial Perubahan kontak: terjadi jika pihak luar memperkenalkan ide baru ke dalam sistem sosial perubahan kontak merupakan gejala antarsistem. Ada 2 macam perubahan kontak, yaitu perubahan kontak selektif dan perubahan kontak terarah. Perbedaan perubahan tersebut tergantung dari sumber perubahan, dari dalam atau dari luar sistem sosial Faktor Penyebab Perubahan Sosial Faktor penyebab perubahan dapat dibedakan atas faktor internal dan eksternantara lain : Faktor-faktor eksternal antara lain : atau faktor dari luar masyarakat, dapat berupa: (1) pengaruh kebudayaan masyarakat lain, yang meliputi proses2 difusi (penyebaran unsur kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan asimilasi (perkawinan budaya), (2) perang dengan negara atau masyarakat lain, dan (3) perubahan lingkungan alam, misalnya disebabkan oleh bendana. Faktor-faktor internal antara lain : faktor dari dalam masyarakat, misalnya (1) perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk), (2) konflik antar-kelompok dalam masyarakat, (3) terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi), dan (4) penemuan2 baru, yang meliputi (a) discovery, atau penemuan ide/alat/hal baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya (b) invention, penyempurnaan penemuan2 pada discovery oleh individu atau serangkaian individu, dan (c) inovation, yaitu diterapkannya ide2 baru atau alat2 baru menggantikan atau melengkapi ide2 atau alat2 yang telah ada. Faktor2 penyebab perubahan menurut jenisnya dapat dibedakan antara faktor2 yang bersifat material dan yang bersifat immaterial antara lain : Faktor2 yang bersifat material, meliputi: (1) perubahan lingkungan alam, (2) perubahan kondisi fisik-biologis, dan (3) alat2 dan teknologi baru, khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi. Faktor2 yang bersifat nonmaterial, meliputi: (1) ilmu pengetahuan, dan (2) ide2 atau pemikiran baru, ideologi, dan nilai2 lain yang hidup dalam masyarakat. Perubahan Individual dan sistem(sosial) 1. Di dalam tindakan perubahan individual, jelas bhw [masyarakat] yang kolektif pun akan berubah. Keduanya tidak saling bertentangan, sekalipun kelompok2 tertentu (politik) Page 17 of 18

Bahan Kuliah Sosiologi Farmasi Minggu 1dan 2 (sesudah Mid-Semester) Pengajar : FX. Wawan Probo Sulistyo S.Sos mencoba memisahkan keduanya dan memaksa yang individual menyesuaikan diri dengan kolektivitas. 2. Perubahan2 dalam sistem sosial bersifat gradual (bertahap)melalui penyesuaian, bukan bersifat revolusioner. 3. Perubahan penyesuaian sistem terjadi melmelalui proses dari luar alui 3 macam kemungkinan: perubahan pertumbuhan (extra systemic change), penemuan baru anggotaota kolektif, dan differensiasi struktural dan fungsional 4. Anggapan dasar: pada peranan unsur-unsur normatif dari tingkah laku sosial (pengaturan secara normatif terhadap hasrat seseorang untuk menjamin stabilitas sosial) 5. Jika individu sebagai target, premisnya: individu yang berubah, lebih lanjut akan mempengaruhi (turut merubah) tatanan sosial (kelompok atau organisasi). Pendekatan individual ini merupakan pendekatan yang lambat. Meski individu yang menjadi target, tapi sasaran-antara yang akan dipengaruhi terlebih dahulu selalu kelompok, karena norma yang mempengaruhi perilaku tercipta dalam interksi kelompok. 6. Jika kelompok yang menjadi target, asumsinya : perubahan suasana (kelompok/struktur sosial) akan mempengaruhi perubahan individu. Untuk mengubah kelompok perlu mengubah struktur sosialnya. Dengan struktur sosial sebagai target, berarti harus memperhatikan secara luas, menyebar pada ragam cara intertaksi dan suasana yang berpengaruh.

Page 18 of 18