Konsep Subnetting

8
 Konsep Subnetting BY ADIMS ANO  MARCH 14, 2012POSTED IN: NETWORKING Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academ y Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai m embaca ini, silakan lanjutkan dengan artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?. Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto. Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

Transcript of Konsep Subnetting

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 1/8

 

Konsep Subnetting BYADIMS ANO  – MARCH 14, 2012POSTED IN: NETWORKING 

Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal.Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, sayabiasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel inisengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikutiujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakanlanjutkan dengan artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?. 

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogisebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumahnomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruhrumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberinomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akanmemecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledgesendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 2/8

 

 Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan,misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintastidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi JlGatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORKADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan olehBROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yangada di network tersebut.

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar dibawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCASTADDRESS.

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 3/8

 

 Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi

 jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsisebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dariSUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagaimenggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Networktersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masingClass IP Address adalah sbb:

CLASS  OKTET PERTAMA  SUBNET MAS DEFAULT  PRIVATE ADDRESS 

A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255

B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255

C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

http://blogs.itb.ac.id/adims/?p=19 

Perhitungan Subnet BYADIMS ANO  – MARCH 14, 2012POSTED IN: NETWORKING 

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 4/8

 

Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting danmemahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungansubnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dancara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar diempat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet maskdiselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukansubnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

 

Subnet Mask Nilai

CIDR 

255.128.0.0 /9

255.192.0.0 /10

255.224.0.0 /11

255.240.0.0 /12

255.248.0.0 /13

255.252.0.0 /14

255.254.0.0 /15

255.255.0.0 /16

255.255.128.0 /17

255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19

Subnet Mask Nilai

CIDR 

255.255.240.0 /20

255.255.248.0 /21

255.255.252.0 /22

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 5/8

 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C 

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORKADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti

11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akanberpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yangvalid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet

mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah

Subnet adalah 22

= 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y  – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu

banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6  – 2 =

62 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya

adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.

Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1

angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet  192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 

Host

Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 

Host

Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 

Broadcast  192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255 

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnetmask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuksubnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuksubnetmask lainnya.

Subnet Mask  Nilai CIDR 

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 6/8

 

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B 

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet maskyang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua,blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan”berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C,hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan”di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktetkeempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai

CIDR 

255.255.128.0 /17

255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19

255.255.240.0 /20

255.255.248.0 /21

255.255.252.0 /22

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

Subnet Mask Nilai

CIDR 

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakansubnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi

Jumlah Subnet adalah 22

= 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y  – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu

banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214

  – 2 =

16.382 host

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 7/8

 

3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan

128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Alamat host dan broadcast yang valid?  

Subnet  172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0 

Host

Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1 

Host

Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254 

Broadcast  172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255 

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 29

= 512 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 27  – 2 = 126 host

3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)

4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0  … 172.16.255.128 

Host

Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1  … 172.16.255.129 

Host

Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126  … 172.16.255.254 

Broadcast  172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127  … 172.16.255.255 

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A 

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannyaadalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet

5/17/2018 Konsep Subnetting - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-subnetting-55b07cb0b0525 8/8

 

3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet maskyang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti

11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 28

= 256 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 216

  – 2 = 65534 host

3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.

4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 

10.254.0.0 10.255.0.0 

Host

Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1  … 10.254.0.1 10.255.0.1 

Host

Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254  … 10.254.255.254 10.255.255.254 

Broadcast  10.0.255.255 10.1.255.255  … 10.254.255.255 10.255.255.255 

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahamipenghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-

pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudahmengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidakmemasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ipsubnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, andamasih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2

x  – 2

REFERENSI 

1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.

2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.

3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.

http://blogs.itb.ac.id/adims/?p=23