konsep-sehat-sakit-dhcls-09-10

24
KONSEP SEHAT SAKIT Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre Jakarta, 18 Oktober 2009

description

vhjhhkjkbjkbjkkk

Transcript of konsep-sehat-sakit-dhcls-09-10

KONSEP SEHAT SAKIT

Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre

Jakarta, 18 Oktober 2009

NILAI KESEHATANNILAI KESEHATAN

Kesehatan adalah keberuntungan yang paling Kesehatan adalah keberuntungan yang paling utama utama (Dhp. 204)(Dhp. 204)

Perjuangan memerlukan lima penopang:Perjuangan memerlukan lima penopang:(1) keyakinan(1) keyakinan(2) kesehatan (2) kesehatan (3) ketulusan dalam kesucian(3) ketulusan dalam kesucian(4) semangat berpegang pada apa yang baik(4) semangat berpegang pada apa yang baik(5) pengertian tentang timbul dan lenyapnya(5) pengertian tentang timbul dan lenyapnya

penderitaan dalam hidup ini penderitaan dalam hidup ini (A. III, 64)(A. III, 64)

DEFINISI SEHATDEFINISI SEHATSempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO) bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO) Mengandung 3 karakteristik:Mengandung 3 karakteristik:Merefleksikan perhatian pada individu sebagai Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusiamanusiaMemandang sehat dalam konteks lingkungan Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal & eksternal internal & eksternal Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif & Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif & produktif produktif Sehat bukan suatu kondisi, melainkan Sehat bukan suatu kondisi, melainkan penyesesuaian, bukan suatu keadaan melainkan penyesesuaian, bukan suatu keadaan melainkan proses. Proses adaptasi individu tidak hanya proses. Proses adaptasi individu tidak hanya terhadap fisik mereka melainkan juga terhadap terhadap fisik mereka melainkan juga terhadap lingkungan sosialnyalingkungan sosialnya

KONSEP SAKITKONSEP SAKIT

Sebagian orang percaya bahwa Sebagian orang percaya bahwa segala sesuatu diciptakan oleh segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dan tidak ada yang terjadi Tuhan dan tidak ada yang terjadi tanpa kehendak Tuhan. tanpa kehendak Tuhan. Mereka menganggap penyakit itu Mereka menganggap penyakit itu kalau bukan peringatan atau kalau bukan peringatan atau cobaan, tentu adalah hukuman cobaan, tentu adalah hukuman dari Tuhan. dari Tuhan. Pandangan semacam ini Pandangan semacam ini membuat penderita kusta di masa membuat penderita kusta di masa lalu dikucilkan dari masyarakat lalu dikucilkan dari masyarakat dan penderita sakit jiwa dipasung. dan penderita sakit jiwa dipasung.

SIAPA SAJA BISA SAKITSIAPA SAJA BISA SAKIT

AIDS di zaman modern ini pun AIDS di zaman modern ini pun sempat dianggap sebagai sempat dianggap sebagai penyakit kutukan Tuhan, padahal penyakit kutukan Tuhan, padahal banyak ibu baik-baik dan bayi banyak ibu baik-baik dan bayi yang belum tahu apa-apa kena yang belum tahu apa-apa kena tertular HIVtertular HIVFlu babi (virus A-H1N1) seperti Flu babi (virus A-H1N1) seperti flu lain menyerang siapa saja, flu lain menyerang siapa saja, termasuk presiden: Oscar Arias termasuk presiden: Oscar Arias dari Costa Rica, pemenang dari Costa Rica, pemenang hadiah Nobel Perdamaian tahun hadiah Nobel Perdamaian tahun 1987 (11/8/09), dan Alvaro Uribe 1987 (11/8/09), dan Alvaro Uribe dari Kolombia (30/8/09)dari Kolombia (30/8/09)

FENOMENA ALAMIFENOMENA ALAMI

Pandangan Buddhis: Penyakit bukan kutukan Pandangan Buddhis: Penyakit bukan kutukan Tuhan Tuhan Sakit merupakan fenomena alami, bagian dari Sakit merupakan fenomena alami, bagian dari penderitaan hidup di dunia ini. Kelahiran, penderitaan hidup di dunia ini. Kelahiran, menjadi tua, terkena penyakit dan kematian menjadi tua, terkena penyakit dan kematian adalah satu paket yang tidak terpisahkan. adalah satu paket yang tidak terpisahkan. Seperti juga kesedihan, keluh-kesah, Seperti juga kesedihan, keluh-kesah, kesengsaraaan, ketidaksenangan dan kesengsaraaan, ketidaksenangan dan keputusasaan, berkumpul dengan yang tidak keputusasaan, berkumpul dengan yang tidak disenangi, berpisah dengan yang disenangi, disenangi, berpisah dengan yang disenangi, tidak memperoleh apa yang diinginkan, tidak memperoleh apa yang diinginkan, semuanya akan dialami di dunia ini. semuanya akan dialami di dunia ini. Itulah yang Itulah yang Kebenaran Mulia tentang duka Kebenaran Mulia tentang duka (S. V, 421)(S. V, 421)

PENGERTIAN DUKAPENGERTIAN DUKA

Duka dalam bahasa Pali Duka dalam bahasa Pali dukkha, dukkha, dapat dapat dikonotasikan sebagai dislokasi. Bagai tulang dikonotasikan sebagai dislokasi. Bagai tulang yang keluar dari letak yang seharusnya, yang keluar dari letak yang seharusnya, sehingga menyakitkan dan menghalangi gerak. sehingga menyakitkan dan menghalangi gerak. DuDu artinya sulit, dan artinya sulit, dan kha kha artinya menahan. artinya menahan. Sakit sebagai salah satu bentuk duka Sakit sebagai salah satu bentuk duka merupakan penderitaan biasa. merupakan penderitaan biasa. Duka itu sendiri juga dimengerti sebagai Duka itu sendiri juga dimengerti sebagai ketidakpuasan akibat dari perubahan-perubahan ketidakpuasan akibat dari perubahan-perubahan dan konsekuensi dari keadaan yang berkondisi. dan konsekuensi dari keadaan yang berkondisi. Duka melekat pada keberadaan makhluk apa Duka melekat pada keberadaan makhluk apa pun. pun.

SEBAB PENYAKITSEBAB PENYAKIT

Ada duka, ada asal mula dari duka, akhir duka, Ada duka, ada asal mula dari duka, akhir duka, jalan mengakhiri duka (Empat Kebenaran Mulia) jalan mengakhiri duka (Empat Kebenaran Mulia) Sama halnya dengan penyakit, setelah Sama halnya dengan penyakit, setelah mendiagnosis, dokter mengenali mendiagnosis, dokter mengenali penyebab/etiologinya, prognosis dan cara penyebab/etiologinya, prognosis dan cara pengobatannya sehingga mampu pengobatannya sehingga mampu menerapkannya untuk penyembuhan dan menerapkannya untuk penyembuhan dan pencegahan pencegahan

KASUS GIRIMANANDAKASUS GIRIMANANDA

Jiwa dan raga saling bergantung/ memengaruhi, Jiwa dan raga saling bergantung/ memengaruhi, ada sebab-sebab internal, ada yang eksternalada sebab-sebab internal, ada yang eksternalDi antaranya udara pernapasan, perubahan Di antaranya udara pernapasan, perubahan cuaca/ musim, kepanasan/kedinginan, kelaparan, cuaca/ musim, kepanasan/kedinginan, kelaparan, kehausan, gangguan buang air, stres dan kehausan, gangguan buang air, stres dan matangnya buah karma seseorangmatangnya buah karma seseorangTubuh jasmani tidak kekal, tidak memiliki Tubuh jasmani tidak kekal, tidak memiliki substansi keakuan, mengandung kotoran yang substansi keakuan, mengandung kotoran yang menjijikkan, tempat berkembangnya penyakit. menjijikkan, tempat berkembangnya penyakit. Si sakit dibimbing untuk membersihkan dan Si sakit dibimbing untuk membersihkan dan mengembangkan batinnya sehingga tidak mengembangkan batinnya sehingga tidak terpengaruh oleh penderitaan fisik terpengaruh oleh penderitaan fisik (A. V, 109-110).(A. V, 109-110).

SEBAB KARMASEBAB KARMA

Karena ketidaktahuan atau kebodohan, orang Karena ketidaktahuan atau kebodohan, orang didorong oleh perasaan sendiri melakukan suatu didorong oleh perasaan sendiri melakukan suatu bentuk karma melalui gerak gerik jasmani, bentuk karma melalui gerak gerik jasmani, perkataan atau pikiran yang menimbulkan hal-hal perkataan atau pikiran yang menimbulkan hal-hal yang menyenangkan atau menyakitkan pada diri yang menyenangkan atau menyakitkan pada diri sendiri sendiri (A. II, 157)(A. II, 157)

Doktrin karma menjelaskan perbedaan nasib Doktrin karma menjelaskan perbedaan nasib manusia, termasuk kenapa ada yang pendek/ manusia, termasuk kenapa ada yang pendek/ panjang usia, yang sering/jarang sakit panjang usia, yang sering/jarang sakit (M. III, 203)(M. III, 203)

Ada karma individual, ada karma kolektif, Ada karma individual, ada karma kolektif, akumulatif & memiliki hubungan kausal dengan akumulatif & memiliki hubungan kausal dengan perbuatan seseorang dalam kehidupan sekarang perbuatan seseorang dalam kehidupan sekarang dan sebelumnya dan sebelumnya

PERILAKU & LINGKUNGANPERILAKU & LINGKUNGAN

Seluruh dunia memengaruhi sebuah pori dan Seluruh dunia memengaruhi sebuah pori dan sebuah pori memengaruhi seluruh dunia. Begitu sebuah pori memengaruhi seluruh dunia. Begitu pula seluruh makhluk memengaruhi satu tubuh dan pula seluruh makhluk memengaruhi satu tubuh dan satu tubuh memengaruhi seluruh makhluk satu tubuh memengaruhi seluruh makhluk (Sutra (Sutra Awatamsaka)Awatamsaka)Interpenetrasi antara makhluk dengan lingkungan, Interpenetrasi antara makhluk dengan lingkungan, setiap bentuk kehidupan senantiasa saling setiap bentuk kehidupan senantiasa saling bergantung, berinteraksi dengan yang lainbergantung, berinteraksi dengan yang lainKemajuan ilmu kedokteran memang sudah banyak Kemajuan ilmu kedokteran memang sudah banyak menolong mereka yang sakit dan membuat menolong mereka yang sakit dan membuat umurnya menjadi lebih panjang, namun umurnya menjadi lebih panjang, namun bagaimanapun, status kesehatan lebih ditentukan bagaimanapun, status kesehatan lebih ditentukan oleh perilaku manusia & lingkungannyaoleh perilaku manusia & lingkungannya

KASUS FLU BABIKASUS FLU BABI

Virus A-H1N1 asal Meksiko sudah mengambil Virus A-H1N1 asal Meksiko sudah mengambil korban di Indonesia: bukan lagi orang yang korban di Indonesia: bukan lagi orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Sejak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Sejak terjadinya kasus pertama (24/6/09) dalam 2 terjadinya kasus pertama (24/6/09) dalam 2 bulan saja jumlah penderita influenza A-H1N1 bulan saja jumlah penderita influenza A-H1N1 mencapai lebih dari 1,000 orang di 24 provinsi.mencapai lebih dari 1,000 orang di 24 provinsi.Sekalipun angka kematian hanya 0,4 persen, Sekalipun angka kematian hanya 0,4 persen, tidak seganas flu burung (H5N1), dikhawatirkan tidak seganas flu burung (H5N1), dikhawatirkan terjadinya koalisi atau perkawinan silang antara terjadinya koalisi atau perkawinan silang antara virus A-H1N1 yang memiliki tingkat penyebaran virus A-H1N1 yang memiliki tingkat penyebaran tinggi dan H5N1 yang memiliki tingkat kematian tinggi dan H5N1 yang memiliki tingkat kematian tinggi. tinggi.

PENCEGAHANPENCEGAHAN

Penularan karena kontak langsung dari manusia Penularan karena kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan benda yang pernah bersentuhan dengan penderitapenderitaSepanjang belum bisa mengandalkan imunisasi Sepanjang belum bisa mengandalkan imunisasi dengan vaksin, paling tidak penularan penyakit dengan vaksin, paling tidak penularan penyakit dapat dihindari dengan memanfaatkan sapu dapat dihindari dengan memanfaatkan sapu tangan atau masker menutup hidung, cuci tangan tangan atau masker menutup hidung, cuci tangan dengan sabun, menjaga kondisi tubuh agar tetap dengan sabun, menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar, olahraga, istirahat yang cukup dan makan bugar, olahraga, istirahat yang cukup dan makan dengan gizi seimbang. Tentu saja, mereka yang dengan gizi seimbang. Tentu saja, mereka yang merasakan gejala flu harus segera ke dokter dan merasakan gejala flu harus segera ke dokter dan beristirahat di rumah, menjauhi tempat beristirahat di rumah, menjauhi tempat keramaian. keramaian.

MENJAGA SILAMENJAGA SILABuddha melihat serombongan anak-anak sedang Buddha melihat serombongan anak-anak sedang menyiksa ikan-ikan. menyiksa ikan-ikan. Ia bertanya: Anak-anak, tidakkah engkau takut Ia bertanya: Anak-anak, tidakkah engkau takut sakit? sakit? Jawab anak-anak: Tentu saja kami takut sakit, Jawab anak-anak: Tentu saja kami takut sakit, kami tidak suka sakit. kami tidak suka sakit. Lalu Buddha memberi nasihat: Barangsiapa tidak Lalu Buddha memberi nasihat: Barangsiapa tidak ingin menderita seharusnya tidak melakukan ingin menderita seharusnya tidak melakukan perbuatan buruk entah secara terbuka atau perbuatan buruk entah secara terbuka atau tersembunyi. Jika kini engkau berbuat buruk, tersembunyi. Jika kini engkau berbuat buruk, kelak pasti akan menderita, walau bagaimanapun kelak pasti akan menderita, walau bagaimanapun engkau berusaha untuk lari engkau berusaha untuk lari

(Ud. 51)(Ud. 51)

FAKTOR YANG FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATANMEMENGARUHI KESEHATAN

Air Air Udara Udara

Makanan & Makanan & minuman minuman Istirahat & Istirahat &

tidur tidur Olahraga Olahraga

EmosiEmosi GenetikaGenetika

Di zaman tata tenteram Di zaman tata tenteram kertaraharja gemah ripah loh kertaraharja gemah ripah loh jinawi, harapan hidup manusia jinawi, harapan hidup manusia panjang, namun masih panjang, namun masih menghadapi 3 jenis penyakit: menghadapi 3 jenis penyakit: gangguan pencernaan, nafsu gangguan pencernaan, nafsu makan, degenerasimakan, degenerasi (Cakkavatti- (Cakkavatti-sihanada-sutta D. III, 75)sihanada-sutta D. III, 75). . Kebanyakan penyakit berasal dari Kebanyakan penyakit berasal dari usus. Sehat sangat bergantung usus. Sehat sangat bergantung pada apa yang dimakan & pada apa yang dimakan & kebiasaan hidup sehari-hari. kebiasaan hidup sehari-hari.

TUNTUNAN TUNTUNAN BAGI ORANG SAKITBAGI ORANG SAKIT

““Bilamana badanmu Bilamana badanmu sakit, jangan biarkan sakit, jangan biarkan pikiranmu juga pikiranmu juga menjadi sakit. menjadi sakit. Demikianlah Demikianlah hendaknya engkau hendaknya engkau melatih dirimu melatih dirimu sendiri.” sendiri.” (S. III, 2)(S. III, 2)

PENGOBATANPENGOBATAN

Upaya pengobatan tergantung pada persepsi Upaya pengobatan tergantung pada persepsi sakit dan sebab sakit. sakit dan sebab sakit. Buddha menempatkan ilmu pengobatan sebagai Buddha menempatkan ilmu pengobatan sebagai disiplin tersendiri di luar keagamaan. Saat terkena disiplin tersendiri di luar keagamaan. Saat terkena penyakit fisik, Buddha diobati oleh Jiwaka, penyakit fisik, Buddha diobati oleh Jiwaka, seorang dokter, yang juga banyak merawat para seorang dokter, yang juga banyak merawat para biksu. Jiwaka menggunakan obat dari bahan-biksu. Jiwaka menggunakan obat dari bahan-bahan herbal, atau yang berasal dari hewan, bahan herbal, atau yang berasal dari hewan, mineral sampai pada tindakan bedah dan diet.mineral sampai pada tindakan bedah dan diet.Makanan bergizi juga diperhatikan, seperti Makanan bergizi juga diperhatikan, seperti kelompok bahan obat yang dinamakan kelompok bahan obat yang dinamakan pancabhesajjanipancabhesajjani dalam Kitab dalam Kitab WinayaWinaya. .

DOA/PARITTA/MANTRAMDOA/PARITTA/MANTRAM

Bacaan yang disebut Bacaan yang disebut paritta atau mantram paritta atau mantram sering dimanfaatkan sering dimanfaatkan

untuk untuk mengonsentrasikan mengonsentrasikan

dan mendayagunakan dan mendayagunakan kekuatan pikiran. Atau kekuatan pikiran. Atau

menenteramkan, menenteramkan, sebagaimana halnya sebagaimana halnya

praktik pemujaan praktik pemujaan kepada Bhaisajyaguru kepada Bhaisajyaguru

dan Awalokiteswara.dan Awalokiteswara.

KESEMBUHANKESEMBUHAN

Ada orang yang tidak sembuh, apakah ia Ada orang yang tidak sembuh, apakah ia memperoleh diet, obat, perawatan yang tepat memperoleh diet, obat, perawatan yang tepat atau pun tidak.atau pun tidak.Ada orang yang sembuh, apakah memperoleh Ada orang yang sembuh, apakah memperoleh semua hal tersebut atau pun tidak.semua hal tersebut atau pun tidak.Bisa jadi orang sembuh walau tidak Bisa jadi orang sembuh walau tidak mendapatkan barang satu pun dari hal-hal mendapatkan barang satu pun dari hal-hal tersebut.tersebut.Karena terbukti orang sembuh mendapat diet, Karena terbukti orang sembuh mendapat diet, obat, perawatan yang tepat (tetapi tidak obat, perawatan yang tepat (tetapi tidak bilamana gagal mendapatkannya), maka orang-bilamana gagal mendapatkannya), maka orang-orang sakit lain sebaiknya mendapatkannya orang sakit lain sebaiknya mendapatkannya pula. pula.

(A. I, 121)(A. I, 121)

SYARAT MERAWATSYARAT MERAWAT

Menguasai ilmu pengobatan, mampu mengobati Menguasai ilmu pengobatan, mampu mengobati Cakap mempertimbangkan/menggunakan apa Cakap mempertimbangkan/menggunakan apa yang efektif berkhasiat/bermanfaatyang efektif berkhasiat/bermanfaatMerawat atas dasar cinta-kasih, tanpa pamrihMerawat atas dasar cinta-kasih, tanpa pamrihTidak jijik membersihkan kotoran, air kemih, Tidak jijik membersihkan kotoran, air kemih, ludah atau muntahanludah atau muntahanCakap memberi petunjuk, menasihati, menghibur Cakap memberi petunjuk, menasihati, menghibur dan mendorong semangat si sakit sesuai dengan dan mendorong semangat si sakit sesuai dengan ajaran agama ajaran agama (Vin. I, 303) (Vin. I, 303)

BELAS KASIHBELAS KASIH

Wimalakirti: “Karena semua makhluk hidup Wimalakirti: “Karena semua makhluk hidup terserang penyakit, maka aku juga sakit. Bila terserang penyakit, maka aku juga sakit. Bila semua makhluk hidup tidak lagi sakit, penyakitku semua makhluk hidup tidak lagi sakit, penyakitku akan berakhir. Dengan ikrar untuk akan berakhir. Dengan ikrar untuk menyelamatkan makhluk hidup, seorang menyelamatkan makhluk hidup, seorang Bodhisattwa memasuki alam sangsara yang Bodhisattwa memasuki alam sangsara yang bisa terserang penyakit. Jika mereka sembuh, bisa terserang penyakit. Jika mereka sembuh, Bodhisattwa tidak akan sakit lagi. Sebagaimana Bodhisattwa tidak akan sakit lagi. Sebagaimana ketika seorang anak jatuh sakit, orang tuanya ketika seorang anak jatuh sakit, orang tuanya juga merasa sakit dan akan menderita selama juga merasa sakit dan akan menderita selama anaknya belum sembuh. Demikianlah anaknya belum sembuh. Demikianlah Bodhisattwa mencintai semua makhluk bagaikan Bodhisattwa mencintai semua makhluk bagaikan anaknya.” anaknya.” (VN. V)(VN. V)

MENOLONG BAGAI DOKTERMENOLONG BAGAI DOKTER

Terdorong oleh cinta kasih, untuk mencari obat mengatasi penderitaan, Siddharta bertapa hingga Terdorong oleh cinta kasih, untuk mencari obat mengatasi penderitaan, Siddharta bertapa hingga berhasil menjadi Buddha. Lalu Ia menolong orang-orang yang menderita bagaikan seorang dokterberhasil menjadi Buddha. Lalu Ia menolong orang-orang yang menderita bagaikan seorang dokter

(It. 100).(It. 100).

Ketika melihat seorang biksu terserang diare Ketika melihat seorang biksu terserang diare yang berat dan terbaring berlumuran kotoran, yang berat dan terbaring berlumuran kotoran,

Buddha memandikan dan menolongnyaBuddha memandikan dan menolongnyaSabda Buddha kemudian, ”Barangsiapa ingin Sabda Buddha kemudian, ”Barangsiapa ingin

merawat Tathagata, hendaknya ia merawat merawat Tathagata, hendaknya ia merawat orang sakit.” Dengan melayani orang sakit orang sakit.” Dengan melayani orang sakit berarti melayani Tathagata berarti melayani Tathagata (Vin. I, 301-302)(Vin. I, 301-302)

MELAYANI MELAYANI ORANG SAKITORANG SAKIT

Semoga terhindar dari segala malapetakaSemoga terhindar dari segala malapetakaTerbebas dari semua penyakitTerbebas dari semua penyakit

Tiada mara bahaya yang menimpa kitaTiada mara bahaya yang menimpa kitaDirgahayulah kita dan hidup bahagiaDirgahayulah kita dan hidup bahagia

(Sabb’itiyo Gatha)(Sabb’itiyo Gatha)

TERIMA KASIHTERIMA KASIH