Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1)...

50
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK dan lain-lain, atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem organ tubuh. (Vivian,2013) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes RI, 2012) Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). (Marmi dan Kukuh, 2015) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Depkes, 2012)

Transcript of Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1)...

Page 1: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputi BB,

TB, LK dan lain-lain, atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel-sel pada semua

sistem organ tubuh. (Vivian,2013)

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes

RI, 2012)

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar,

jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.Pertumbuhan

bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram),

satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi

kalsium dan nitrogen dalam tubuh). (Marmi dan Kukuh, 2015)

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Depkes,

2012)

Page 2: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

8

a. Panjang Badan

Tinggi badan merupakan salah satu parameter yang dapat melihat keadaan

status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu.Pertumbuhan tinggi/panjang

badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan

gizi pada waktu singkat.

b. Pengukuran panjang badan

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur panjang badan bagi anak yang

berusia < 2 tahun dan panjang badan ≤ 50 cm serta menggunakan alat ukur

panjang badan.Menggunakan alat pengukur panjang badan yang terbuat dari

papan kayu yang dikenal dengan namaLength Board.

c. Pengukuran tinggi badan

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur tinggi badan anak yang telah

dapat berdiri tanpa bantuan.Pengukuran tinggi badan di lakukan dengan alat

pengukur tinggi micro.

Cara pengukuran panjang badan (PB) 1) Cara mengukur dengan posisi berbaring:

a) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.

b) Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.

c) Kepala bayi menempel pada pembatas angka O.

d) Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel

e) pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).

f) Petugas 2: tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan kanan

menekan batas kaki ke telapak kaki

Page 3: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

9

Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur

Gambar 1

Cara Pengukuran Panjag Badan Sumber :(Kemenkes, 2012)

Gara mengukur dengan posisi berdiri

a) Anak tidak memakai sandal atau sepatu.

b) Berdiri tegak menghadap kedepan.

c) Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.

d) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.

e) Baca angka pada batas tersebut.

Gambar 2 Pengukuran Tinggi Badan

Sumber: (Kemenkes, 2012)

Page 4: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

10

1) Berat Badan

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah

si ukur dan di ulang, dan merupakan indeks untuk status nutrisi sesaat.Beberapa

keadaan klinis dapat mempengaruhi ebrat badan seperti terdapat oedema dan

hidrosefalus. Perubahan berat badan (berkurang atau bertambah) perlu mendapat

perhatian karena merupakan petunjuk adanya masalah nutrisi.

Penilaian BB/TB berdasarkan prosentase :

a) > 120% : Obesitas

b) 110-120% : Overweight

c) 90-110% : Normal

d) 70-90% : Gizi kurang

e) <70% : Gizi buruk

Cara pengukuran berat badan /tinggi badan

a) Menggunakan timbangan bayi :

(1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun

atau selama anak masih bisa berbaring /duduk tenang

(2) Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang

(3) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka o

(4) Bayi sebaiknya telanjang tanpa topi,kaos kaki sarung tangan

(5) Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan .

(6) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

(7) Baca angka yang di tunjukan oleh jarum timbangan atau angka timbangan.

Bila bayi terus menerus bergerak,perhatikan gerakan jarum,baca tengah-

tengah gerakan jarum ke kanan dan ke kiri

Page 5: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

11

b) Menggunakan timbangan injak

(1) Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak.

(2) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka O.

(3) Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas

kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

(4) Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.

(5) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan.

2) Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala dilakukan untuk menjaring kemungkinan

adanya penyebab lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak lingkaran

kepala dipengaruhi oleh status gizi pada anak sampai usia 36 bulan

Tujuan pengukuran lingkaran kepala anak adalah untuk mengetahui

lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.

Jadwal, disesuaikan dengan umur anak.Umur 0–11 bulan, pengukuran

dilakukan setiap tiga bulan.Pada anak yang lebih besar, umur 12–72 bulan,

pengukuran dilakukan setiap enam bulan.Pengukuran dan penilaian lingkaran

kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

Cara mengukur lingkaran kepala

a) Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis

mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik

agak kencang.

Page 6: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

12

b) Baca angka pada pertemuan dengan angka O.

c) Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.

d) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis

kelamin anak.

e) Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.

Gambar 3 Pengukuran Lingkar Kepala Sumber : Kemenkes RI 2012

d. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa

itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :

1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai

maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

2) Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa

perlambatan, serta lanjut tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-

organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu pada masa janin, masa

bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organ-organ

tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, limfoid, neural, reproduksi.

3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya

berbeda antara anak satu dengan yang lain.

Page 7: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

13

4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.

5) Aktivitas seluruh tubuh diganti nrespon individu yang khas.

6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

7) Reflek primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang

sebelum gerakan volunteer tercapai.

e. Anamnesis Tumbuh Kembang

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh

kembang anak, adalah sebagai berikut :

1) Anamnesis faktor prenatal dan perinatal

Merupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak.

Anamnesis harus menyangkut faktor resiko untuk terjadinya gangguan

perkembangan fisik dan mentak anak, termasuk faktor untuk buta, tuli palsi

selebralis, dll. Anamnesis juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada

perkawinan anatara keluarga.

2) Kelahiran prematur

Harus dibedakan antara bayi prematur (SMK : Sesuai Masa Kehamilan)

dengan bayi dimatur (KMK: Kecil Masa Kehamilan). Dimana telah terjadi

retardasi pertumbuhan intrauterin.

Pada bayi prematur, karena dia lahir cepat dari kelahiran normal, maka

harus diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilalui

tersebut. Misalnya bayi lahir umur 3 bulan (umur kehamilan 6 bulan), kalau bayi

ini dilakukan pemeriksaan 6 bulan setelah lahir, maka dia tidak bisa dibandingkan

dengan bayi usia 6 bulan, tetapi harus bayi 3 bulan (setelah koreksi 3 bulan masa

pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilaluinya tersebut). Sedangkan pada

Page 8: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

14

postmatur, masih belum jelas apakah diperhitungkan keterlambatan lahirnya

tersebut. Karena pada postmatur sering disertai dengan insufisiensi plasenta,

sehingga dirasakana tidak perlu diperhitungkan berapa lama dia postmatur.

a) Anamnesis harus menyangkut faktor lingkungan yang memengaruhi

perkembangan anak. Misalnya untuk menilai perkembangan motorik anak

harus ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak unutk

belajar.

b) Penyakit-penyakit yang memengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi

contohnya marasmus dan kwashiorkor.

c) Anamnesis kecepatan tumbuh kembang anak

Merupakan informasi sangat penting yang harus ditanyakan pada ibu saat

pertama kali datang. Tidak selalu perkembangan anak mulus seperti pada

teori, ada kalanya perkembangan anak normal sampai umur tertentu,kemudian

mengalami keterlambatan. Ada juga yang mulainya terlambat atau karena

sakit, perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali. Dapat juga

perkembangan yang langsung pesat, misalnya pada perkembangan bicara.

d) Pola perkembangan anak dalam keluarga

Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada

kalanya perkembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih

cepat/lambat, demikian pula dengan perkembangan bicara atau kemampuan

mengontrol buang air besar/kecil.

f. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Balita

Anak usia balita pada umumnya memiliki pola pertumbuhan dan

perkembangan normal yang dipengaruhi oleh banyak faktor.

Page 9: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

15

Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal mau pun faktor

eksternal.Begitu pula sebaliknya, ada beberapa faktor yang dapat menghambat

tumbuh kembang anak baik dari internal mau pun karena faktor

lingkungannya.Berikut ini faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak:

1) Faktor internal pertumbuhan

Ada banyak faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak, di antaranya adalah:

Faktor genetik adalah salah satu faktor yang memberikan pengaruh yang

besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan fisik anak sangat

dipengaruhi oleh gen bawaan orang tuanya. Jika orang tuanya tinggi, maka

anaknya pun akan mewarisi gen tinggi tersebut, begitu pula sebaliknya. Melalui

instruksi dalam sel telur yang telah dibuahi, kualitas dan kuantitas pertumbuhan

anak dapat ditentukan.

a) Gen

Faktor genetik adalah salah satu faktor yang memberikan pengaruh yang

besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan fisik anak sangat

dipengaruhi oleh gen bawaan orang tuanya. Jika orang tuanya tinggi, maka

anaknya pun akan mewarisi gen tinggi tersebut, begitu pula sebaliknya. Melalui

instruksi dalam sel telur yang telah dibuahi, kualitas dan kuantitas pertumbuhan

anak dapat ditentukan.

b) Ras

Ras suatu bangsa mempengaruhi tumbuh kembang anak.Pertumbuhan

anak Indonesia berbeda dengan pertumbuhan anak dari Amerika atau Arab karena

rasnya berbeda.

Page 10: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

16

c) Infeksi

Infeksi dapat menyebabkan kurangnya nafsu makan sehingga

menyebabkan asupan makanan menjadi rendah yang akhirnya menyebabkan

kurang gizi (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2010)

Mekanisme patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-

sendiri maupun bersamaan, yaitu:

(1) Penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunya

absorbsi, dan kebiasaan mengurangi makan pada pada saat sakit.

(2) Peningkatan kehilangan cairan /zat gizi akibat penyakit diare, mual/muntah

dan perdarahan yang terus menerus.

(3) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit

(human host) dan parasit yang terdapat dalam tubuh. (Supariasa, 2012)

2) Faktor Eksternal pertumbuhan

Beberapa faktor eksternal baik sebelum kelahiran mau pun setelah lahir

dapat mempercepat mau pun menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah:

a) Kondisi dalam kandungan

Faktor prenatal sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Jika nutrisi

dalam kandungan tercukupi, maka anak akan tumbuh dengan baik. Sebaliknya

jika gizi yang diterima sejak di kandungan tidak tercukupi, anak akan mengalami

hambatan dalam pertumbuhannya seperti berat badan yang kurang, perkembangan

otak terhambat, dan anemia pada saat bayi baru lahir.

Lamanya bayi dalam kandungan juga mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan bayi.

Page 11: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

17

b) Kasih sayang

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh kasih sayang yang diberikan

orang tua pada si anak. Kasih sayang yang cukup akan membuat anak lebih

mudah berkembang dan cenderung lebih cerdas. Hal ini terjadi karena stimulasi

lingkungan yang baik dapat menambah lapisan otak dan jumlah sinaps dan lapisan

kapiler di otak. Sedangkan jika anak terlalu banyak dibentak dan kurang

menerima kasih sayang, saraf-saraf di otak akan mengalami gangguan

perkembangan bahkan beberapa putus sehingga menyebabkan anak menjadi

lamban dan perkembangannya tidak optimal.

c) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial dan pendidikan yang baik dapat membentuk

kepribadian yang baik pada anak. Sebaliknya lingkungan yang buruk juga akan

menghambat perkembangan anak dan bahkan menjadikan anak mengalami

gangguan mental. Oleh karenanya, untuk menjadikan anak berkembang secara

optimal anak juga membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk

perkembangannya.

d) Sosial ekonomi

Banyaknya anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk di sejumlah

wilayah di tanah air disebabkan ketidaktahuan orang tua akan pentingnya gizi

seimbang bagi anak balita yang pada umumnya disebabkan pendidikan orang tua

yang rendah serta faktor kemiskinan.

Kurangnya asupan gizi bisa disebabkan oleh terbatasnya jumlah makanan

yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan

karena alasan sosial ekonomi yaitu kemiskinan. Faktor karakteristik keluarga yang

Page 12: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

18

menjadi pertimbangan dan dapat mempengaruhi hasil adalah pendapatan keluarga

dan tingkat pendidikan ibu.

e) Pendidikan

Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan

meningkatnya pendidikan kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga

dapat meningkatkan daya beli makanan. (Departemen Gizi dan Kesehatan

Masyarakat, 2010)

g. Indikator Pertumbuhan atau Cara Penilaian Pertumbuhan Anak

Parameter ukuran antropometrik yang dipakai dalam penilaian

pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan kulit,

lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi tubuh, dan panjang tungkai. Macam-

macam penilaian pertumbuhan fisik yang dapat digunakan adalah:

1) Pengukuran Berat Badan

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan

keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju

Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhan nya dan

dilakukan intervensi jika terjadi penyimpangan.

2) Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan dengan

berbaring sedangkan diatas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri.

Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang

mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.

Page 13: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

19

3) Pengukuran Lingkar Kepala Anak

PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan

perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti

perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak

maka perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran dilakukan pada

diameter occipito frontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai

standar.

h. Deteksi Pertumbuhan Anak Berdasarkan Antopometri

Antropometri adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering

digunakan di masyarakat. Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk

mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur

tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran).

Ukuran antropometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1) Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur. Dengan

demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong

normal untuk anak seusianya.

2) Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan

pengukuran lainnya tanpa memerhatikan berapa umur anak yang diukur.

Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak, normal,

kurus, kurus sekali atau gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan

dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita. Pengukuran dan penilaian

BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

Page 14: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

20

Pengukuran Berat badan/BB :

a) Menggunakan timbangan bayi.

(1) Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2

tahun atau selama anak masih bias berbaring/duduk tenang.

(2) Letakkan timbangan pada meja ang datar dan tidak mudah bergoyang.

(3) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0

(4) Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaiki, sarung tangan.

(5) Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.

(6) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

(7) Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan.

(8) Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca

angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

b) Menggunakan timbangan injak.

(1) Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah

bergerak.

(2) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk angka 0.

(3) Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai

alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

(4) Anak berdiri di atas timbangantanpa dipegangi.

(5) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.

(6) Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka

timbangan.

Page 15: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

21

(7) Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca

angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

Pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)

a) Cara mengukur dengan posisi berbaring

(1) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.

(2) Bayi dibaringkan terlentang pada alas yang datar.

(3) Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.

(4) Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel

pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).

(5) Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan

menekan batas kaki ke telapak kaki.

(6) Petugas 2 membaca angka di tepi luar pengukur.

b) Cara mengukur dengan posisi berdiri:

(1) Anak tidak memakai sandal/sepatu

(2) Berdiri tegak menghadap kedepan.

(3) Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.

(4) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.

(5) Baca angka pada batas tersebut.

Penggunaan Tabel BB/TB:

(1) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara diatas.

(2) Lihat kolom tinggi/panjang badan anak yang sesuai dengan hasil

pengukuran.

Page 16: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

22

(3) Pilih kolom berat badan untuklaki-laki (kiri) atau perempuan (kanan)

sesuai jenis kelamin, cari angka berat badan yang terdekat dengan

berat badan anak.

(4) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk

mengetahui angka Standar Deviasi (SD)

i. Indeks Antropometri

1) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran

massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan yang mendadak,

misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau

menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.Berat badan adalah ukuran

antropometri yang sangat labil (Supariasa, 2012).

Dalam keadaan normal dimana kesehatan baik, keseimbangan antara

konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin maka berat badan berkembang mengikuti

pertumbuhan umur.Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat dua

kemungkinan perkembangan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat.

Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan

menurut umur digunakan sebagai salah satu pengukuran status gizi.Mengingat

karakteristik berat badan, maka indeks BB/U menggambarkan status gizi

seseorang saat ini (Supariasa, 2012)

2) Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan mempunyai hubungan yang linier dengan tinggi badan. Dalam

keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan kecepatan

Page 17: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

23

tertentu. Indeks BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi

saat ini/sekarang. (Supariasa, 2012)

Kelebihan indeks berat badan menurut tinggi badan:

a) Tidak memerlukan data umur

b) Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, atau kurus).

Kelemahan indeks berat badan menurut tinggi badan :

a) Tidak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut cukup tinggi atau

kelebihan tinggi badan menurut umurnya

b) Sering mengalami kesulitan pengukuran tinggi badan

c) Membutuhkan dua macam alat ukur

d) Pengukuran relatif lama

e) Membutuhkan dua orang melakukannya

f) Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran terutama oleh

kelompok non-profesional

g) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Kelebihan indeks berat badan menurut umur (BB/U) :

a) Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum

b) Baik untuk status gizi akut maupun kronis

c) Berat badan dapat berfluktuasi

d) Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil

e) Dapat mendeteksi kegemukan

Kekurangan indeks berat badan menurut umur (BB/U) :

a) Interpretasi yang keliru jika terdapat edema atau esites

b) Umur sering sulit ditaksir dengan tepat

Page 18: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

24

c) Sering terjadi kesalahan pengukuran seperti pengaruh pakaian atau gerakan

pada waktu penimbangan

d) Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya.

3) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan

umur.Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relative kurang sensitif

terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi

zat gizi terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang relatif lama.

(Supariasa, 2012)

Kelebihan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) :

a) Baik untuk menilai status gizi masa lampau

b) Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah, dan mudah dibawa

Kelemahan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) :

a) Tinggi badan tidak cepat naik

b) Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga

diperlukan dua orang untuk melakukannya

c) Ketepatan umur sulit didapati

4) Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan

pekerjaan tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan dan energi yang

dimakan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi

bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah

energi kimia, energi mekanik, energi panas dan energi listrik.

Page 19: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

25

Angka Kecukupan Gizi (Recommended DietaryAllowance) merupakan

rekomendasi asupan berbagai nutrien esensial yang perlu dipertimbangkan

berdasarkan pengetahuan ilmiah agar asupan nutrien tersebut cukup memadai

untuk memenuhi kebutuhan gizi pada semua orang yang sehat.AKG

mencerminkan asupan rata-rata sehari yang harus dikonsumsi oleh populasi dan

bukan merupakan kebutuhan perorangan.

2. Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian. (Kemenkes RI, 2012)

Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.Berbeda

dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan

susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan

system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan social.Kesemua fungsi

tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

a. Aspek-aspek perkembangan yang dipantaupada anak usia 12-15 Bulan

Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua

agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai

umurnya.Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran,

perabaan) yang datang dari lingkungan anak.Anak yang mendapat stimulasi yang

terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan

tidak mendapat stimulasi.

Page 20: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

26

Stimulasi yang diperlukan anak usia 12-15 bulanadalah :

1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang

cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.

3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yasng berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai

bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi

dengan lingkungannya, dan sebagainya (KemenkesRI, 2012)

b. Patologis Tumbuh Kembang

Menurut(Kemenkes RI, 2016), faktor-faktor yang menjadi penyebab

tumbuh kembang anak adalah:

1) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada anak.

a) Ras/etnik atau bangsa.

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki

faktor herediteras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

Page 21: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

27

b) Keluarga.

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

gemuk atau kurus.

c) Umur.

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja.

d) Jenis kelamin.

Fungsi reproduksi pada ank perempuan berkemban lebih cepat daripada

laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

laki akan lebih cepat.

e) Genetik.

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

yang akan menjadi ciri khasya.

f) Kelainan kromosom.

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

2) Faktor luar (eksternal)

a) Faktor Prenatal

(1) Gizi

Nutrrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan

mempengaruhi pertumbuhan janin.

(2) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

seperti club foot.

Page 22: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

28

(3) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomide dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

(4) Endokrin

Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,

hiperplasia, adrenal.

(5) Radiasi

Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

janin seperti mikroseli, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

(6) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan

kelainan pada janin, katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental

dan kelainan jantung kongenital.

(7) Kelainan imunologi.

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara

janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah

merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah

anin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya

mengakibatkan hierbilirubinemia dan kern ikterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Page 23: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

29

(8) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

menyebabkan pertumbuhan terganggu.

(9) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental

pada ibu hamil dan lain-lain.

b) Faktor persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti traumakepala, asfiksia dapat

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

c) Faktor pasca salin

(1) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

(2) Penyakit kronis/kelainan kongenital

Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan jasmani.

(3) Lingkungan fisik dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup

yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak

(provider).Sanitasi lingkungan yang krang baik, kurangnya sinar

matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri,

rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan

anak.

Page 24: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

30

(4) Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak

dikehendaki orangtuanya atau anak yang selalu tertekan, akan

mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

(5) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

(6) Sosiol ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan

lingkungan yang jelekdan ketidaktahuan akan menghambat

pertumbuhan anak.

(7) Lingkungan pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangatmempengaruhi

tumbuh kembang anak.

(8) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, ketertiban

ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

(9) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormone pertumbuhan.

Page 25: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

31

d) Faktor adat istiadat meliputi :

(1) Pekerjaan dan pendapatan keluaraga

(2) Pendidikan ayah dan ibu

(3) Jumlah saudara

(4) Jenis kelamin dalam keluaraga

(5) Stabilitas rumah tangga

(6) Kepribadian ayah dan ibu

(7) Adat istiadat, norma-norma, dan tabu-tabu

(8) Agama (Sulistyawati, Ari, 2017)

B. Balita

Anak balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk

yang berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat dikelompokkan

menjadi tiga golongan yaitu, golongan usia bayi (0-2 tahun), golongan batita (23-3

tahun), dan golongan prasekolah (>3-5 tahun). Adapun menurut WHO, kelompok

usia balita adalah 0- 60 bulan. Sumber lain mengatakan bahwa usia balita adalah

1-5 tahun.(Adriani Merryana,2012)

Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling

hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini

merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan

pertumbuhan intelektual.(Mitayani, 2010)

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai

dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Balita adalah

istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).

Page 26: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

32

Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan

kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara

dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.

(Sutomo, 2010)

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima

tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan

kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan

Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh

dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode

tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan

dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan

berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai

dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Balita adalah

istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).

Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan

kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara

dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.

(Sutomo, 2010)

Page 27: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

33

C. Gizi

1. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ,

serta menghasilkan energi. (DediAlamsyah, 2013)

Gizi adaalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui prosesc digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpangan, metabolism, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta

menghasilkan energi. (Supariasa, 2012)

2. Kebutuhan Gizi Balita

Kebutuhan Nutrisi Gizi pada Balita Bila ditinjau dari segi umur, maka

anak balita yang sedang tumbuh kembang adalah golongan yang awan terhadap

kekurangan energi dan protein, kerawanan pada anak - anak disebabkan oleh hal-

hal di sebagai berikut, (Depkes RI, 2010):

a. Kemampuan saluran pencernaan anak yang tidak sesuai dengan jumlah

volume makanan yang mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan anak.

b. Kebutuhan gizi anak per satuan berat badan lebih besar dibandingkan dengan

orang dewasa, karena disamping untuk pemeliharaan juga diperlukan untuk

pertumbuhan.

Page 28: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

34

c. Segera anak dapat bergerak sendiri, tanpa bantuan orang lain, dia akan

mengikuti pergerakan disekitarnya sehingga memperbesar kemungkinan

terjadinya penularan penyakit.

d. Meskipun mempunyai nilai tertentu dalam keluarga, akan tetapi dalam hal

penyajian makanan, anggota keluarga yang mempunyai nilai produktif akan

mendapatkan pilihan yang terbaik, baru selebihnya yang diberikan pada

anggota keluarga yang lain. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur

12 - 59 bulan). Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan

terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak

halus) serta fungsi ekskresi. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama

kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung

dan terjadi pertumbuhan serabut - serabut syaraf dan cabang - cabangnya,

sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan

pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini sangat mempengaruhi

segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf,

sehingga bersosialisasi. Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara

dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada

masa ini, sehingga setiap kelainan/ penyimpangan sekecil apapun apabila

tidak dideteksi apalagi tidak ditangani denganbaik, akan mengurangi kualitas

sumber daya manusia dikemudian hari. (Depkes RI, 2010)

Page 29: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

35

Adapun kebutuhan nutrisi pada anak balita sebagai berikut :

1) Asupan Kalori, Anak-anak usia balita membutuhkan kalori yang cukup

banyak disebabkan bergeraknya cukup aktif pula. Mereka membutuhkan

setidaknya 1500 kalori setiap harinya. Dan balita bisa mendapatkan kalori

yang dibutuhkan pada makanan-makanan yang mengandung protein, lemak

dan gula.

2) Pasokan Lemak Roti, santan, mentega merupakan makanan yang mengandung

lemak dan baik diberikan pada anak balita sebab lemak sendiri mampu

membentuk Selubung Mielin yang terdapat pada saraf otak.

3) Kebutuhan Protein Asupan gizi yang baik bagi balita juga terdapat pada

makanan yang mengandung protein. Karena protein sendiri bermanfaat

sebagai prekursor untuk neurotransmitter demi perkembangan otak yang baik

nantinya. Protein bisadidapatkan pada makanan-makanan seperti ikan, susu,

telur 2 butir, daging 2 ons dan sebagainya.

4) Zat besi Usia balita merupakan usia yang cenderung kekurangan zat besi

sehingga balita harus diberikan asupan makanan yang mengandung zat besi.

Makanan atau minuman yang mengandung vitamin C seperti jeruk merupakan

salah satu makanan yang mengandung gizi yang bermanfaat untuk penyerapan

zat besi.

5) Karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan karbohidrat

sebagai energi utama serta bermanfaat untuk perkembangan otak saat belajar

dikarnakan karbohidrat di otak berupa Sialic Acid. Begitu juga dengan balita,

mereka juga membutuhkan gizi tersebut yang bisa diperoleh pada makanan

seperti roti, nasi kentang dan lainnya.

Page 30: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

36

6) Kalsium Balita juga membutuhkan asupan kalsium secara teratur sebagai

pertumbuhan tulang dan gigi balita. Salah satu pemberi kalsium terbaik adalah

susuyang diminum secara teratur.

7) Vitamin Vitamin merupakan nutrisi yang juga dibutuhkan, tidak hanya balita,

namun untuk semua umur membutuhkannya. Banyak manfaat yang bisa

didapat dari vitamin seperti misalnya vitamin A sebagai perkembangan kulit

sehat, vitamin Cyang berfungsi sebagai penyerapan zat besi. Vitamin E yang

berperan untuk mencegah kerusakan struktur sel membrane dan antioksidan.

Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dikeluarkan dalam widya

karya nasional pangan dan gizi (WKNPG) tahun 1998, umur dikelompokkan

menjadi 0 – 6 bulan, 7 – 12 bulan, 1 -3 tahun, 4 -6 tahun dan 7 – 12 tahun dengan

catatan pengelompokkan diatas tidak membedakan jenis kelamin.(Andriani

Merryana,2012)

Tabel 1

Takaran Konsumsi Makanan Sehari

Kel . Umur Bentuk makanan Frkuensi Makanan 0 - 4 bulan ASI esklusif Sesering mungkin 4 – 6 bulan Makanan lumat 2 x sehari

2 sendok makan setiap kali 6 – 12 bulan Makanan lembek 3 x sehari

Plus 2 x makanan selingan 1 – 3 tahun Makanan keluarga

1–½ piring nasi /pengganti 2-3 potong lauk hewani 1-2 lauk nabati ½ mangkuk sayur 2-3 potong buah – buahan 1 gelas susu

3 x sehari

4-6 tahun 1-3 piring nasi/pengganti 2-3 potong lauk hewani 1-2 potong lauk nabati 1-1 ½ mangkuk sayur 2-3 potong buah – buahan 1-2 gelas susu

3 x sehari

Page 31: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

37

D. Obesitas

1. Pengertian Obesitas

Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan

lemak berlebih dari yang di perlukan untuk fungsi tubuh. Seorang bayi yang

kegemukan mempunyai kemungkinan yang lebih besar pada masa pubertas dan

dewasa. Hal ini karena faktor keturunan dan juga karena pola makan yang kurang

baik. (Andriani Merryana, 2012)

Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan

yang dapat mengganggu kesehatan. Pada bayi dan anak di bawah 5 tahun obesitas

usia dinilai menurut WHO "standar Child pertumbuhan" (berat badan-untuk-

panjang,berat-forheight) dan Referensi WHO untuk 5-19 tahun(indeks massa

tubuh-untuk-usia) . Pada 2013, 42 juta bayi dan anak-anak kelebihan berat badan

atau obesitas, world wide1 dan 70 juta anak-anak akan kelebihan berat badan atau

obesitas pada tahun 2025 jika saat initren.Tanpa intervensi, bayi kelebihan berat

badandan anak-anak kemungkinan akan terusmenjadi kelebihan berat badan

selamamasa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Obesitas dimasa kanak-kanak

dikaitkan dengan berbagaikomplikasi kesehatan yang serius dan peningkatanrisiko

timbulnya dini penyakit,termasuk diabetes dan penyakit jantung (Internasional

Journal Of Pediatrics, 2016)

Di indonesia, penelitian Budiyanti 2011 menunjukkan bahwa asupan

makan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan sosial ekonomi keluarga

berhubungan dengan obesitas pada anak. Penelitian Patioran 2013 juga

menunjukkan bahwa konsumsi energi yang tinggi ndan lamanya menonton tv

menjadi faktor resiko obesitas pada anak. Asupan energi tinggi ini biasanya di

Page 32: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

38

dapat dari makanan yang di goreng, susu dan gula. Selain itu juga anak sering

jajan dan mengonsumsi makanan cepat saji (fast food). Komposisi makanan cepat

saji adalah energi yang tinggi lemak , garam, dan rendah serat.

Sementara itu, hal ini tidak diimbangi dengan pola konsumsi sayur dan

buah kurang dari 3 porsi/hari. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga dapat

menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada anak. Banyak anak lebih memilih

menghabiskan waktunya untuk menonton tv atau bermain game daripada olahraga

atau bermain permainan tradisionl bersama teman di luar. Menurut hidayat

2009meningkatnya frekuensi menonton tv akan mengurangi waktu untuk

melakukan aktivitas fisik dan juga dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan

karena pengaruh iklandi tv.(Fikawati Sandra,2017)

2. Etiologi

a. Penyebab Obesitas

Budaya turut membentuk perilaku perilaku protektif atau perilaku

prediktor obesitas. Budaya mempengaruhi pandangan orang tua dan masyarakat

terhadap definisi ‘’anak sehat’’. Sebagai contoh pada ras Hispanik dikenal bahwa

semakin gemuk anak maka semakin sehat anak tersebut . hal ini mendorong para

ibu untuk membentuk perilaku makan di keluarga yang membuat anak banyak

makan. Adanya faktor lingkungan tersebut yang mempengaruhi perilaku pada

anak dikatakan dapat mempengaruhi gen di dalam tubuh yang dapat

meningkatkan resiko terjadinya obesitas. Sebagai contoh gaya hidup dapat

mempengaruhi gen FTO (fat mass and obesity associated) yang berdampak pada

IMT. Pengaruh dari genetik tersebut terhadap IMT 2,5 kali lipat lebih tinggi pada

individu yang memiliki aktivitas fisik jika berjalan lambat dibandingkan pada

Page 33: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

39

individu yang berjalan cepat. Kerentanan genetik akibat obesitas dipengaruhi oleh

perilaku makan yang tidak terkontrol dan dan emosi saat makan . oleh karena itu,

pengendalian makan sangat diperlukan dalam mencegah dan menangani obesitas

pada anak jika obesitas dapat menyebabkan gangguan psikis pada anak seperti

depresi dapat juga mempengaruhi timbulnya komplikasi obesitas seperti diabetes

melitus. Adanya kerentanan genetik pada gen FTO dapat meningkatkan risiko

terjadinya resistensi insulin dan diabetes melitus tipe 2 pada obesitas.

(Prihaningtyas,2018)

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak menderita

overweight, diantaranya pola makan yang salah (orang tua biasa memberikan

makan pada anak dengan jumlah yang berlebih, mengandung gula dan lemak

tinggi, serta menjadikan makanan sebagai reward/hadiah), gaya hidup yang

modern dimana anak kurang mempunyai aktivitas, stres yang dilarikan pada

makanan, dan bahkan faktor keturunan. (Fikawati Sandra, 2017)

b. Faktor –faktor yang menyebabkan obesitas

1) Faktor Genetik

Faktor keturunan (genetis) juga sangat berpengaruh terhdapkelebihan berat

badan pada anak – anak obesitas umumnya berasal dari keluarga dengan orang tua

obesitas. Bila salah satu orangtua obesitas, kira – kira 40-50& anak – anaknya

akan menjadi obesitas. Sedangkan bila kedua orang tua obesitas 80% anak –

anaknya akan menjadi obesitas. Faktor genetis ini akan membuat seseorang

mudah menjadi gemuk terutama bila dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak

sehat. (Akhmad,2016)

Page 34: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

40

Resiko obesitas juga dapat dipengaruhi oleh bangsa dan suku etnik

tertentu. Sebagai contoh, prevalensi obesitas di Amerika lebih tinggi pada anak

yang berasal dari ras Hispanik (22,4%) dibandingkan anak yang berasal dari

bukan Hispanik (20,2%). Prevalensi obesitas tersebut lebih tinggi pada ras kulit

hitam dibandingkan kulit putih. Pengaruh ini bisa disebabkan beberapa faktor,

antara lain kerentanan genetik dan pengaruh budaya terhadap perilaku masyarakat

yang mendukung terjadinya obesitas.(Prihaningtyas,2018)

2) Faktor lingkungan

Lingkungan dalam hal ini termasuk perilaku/gaya hidup. Hal ini

menyangkut tentang bagaimana lingkungan memengaruhi apa yang dimakan,

berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya. (Adriani & Wiratmadi,

2013).

Adapun faktor lingkungan dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Gizi dan Makanan Kenaikan berat badan dan lemak anak

Dipengaruhi olehwaktu pertama kali mendapat makanan padat, asupan

tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak serta kebiasaan mengkonsumsi makanan

yang mengandung energi tinggi.

b) Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan

mengurangi massa lemak tubuh. Sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat

dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas.

Aktivitas fisik cenderung menurun pada anak perempuan umur 10-12 tahun,

sementara pada anak laki-laki tetap lebih aktif meskipun tingkat aktivitas fisiknya

lebih rendah daripada mereka yang berumur 15-18 tahun.

Page 35: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

41

c) Sosial ekonomi

Status sosial ekonomi dapat diperkirakan dari pendapatan keluarga.

Semakin baik sosial ekonomi suatu keluarga maka ketersediaan bahan pangan dan

makanan keluarga tersebut lebih terjamin. Namun apabila tidak diimbangi dengan

pengetahuan yang cukup tetang makanan sehat maka keluarga dengan sosial

ekonomi yang tinggi juga memiliki potensi yang besar untuk menderita obesitas.

Disisi lain keluarga dengan penghasilan rendah juga cenderung memiliki

kemampuan membeli bahan makanan yang tinggi karbohidrat, selain itu apabila

anak-anak mereka mengalami obesitas penurunan berat badan pada kelompok ini

dianggap bukan suatu hal yang penting.

d) Obat-obatan

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti depresi) dapat

menyebabkan penambahan berat badan (Adriani & Wiratmadi, 2013).

3) Perilaku makan

Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak baik.

Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya

adalah karena lingkungan dan sosial.Hal ini terbukti dengan meningkatnya

prevalensi obesitas di negara maju. Sebab lain yang menyebabkan perilaku makan

tidak baik adalah psikologis, dimana perilaku makan agaknya dijadikan sebagai

sarana penyaluran stress. Perilaku makan yang tidak baik pada masa kanak-kanak

sehingga terjadi kelebihan nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas,hal ini

didasarkan karena kecepatan pembentukan sel – sel lemak yang baru terutama

meningkat pada tahun – tahun pertama kehidupan, dan makin besar kecepatan

Page 36: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

42

penyimpanan lemak , makin besar pula jumlah sel lemak.Oleh karena itu obesitas

pada anak-anak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti.

4) Hormonal

Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol, dan peptida

usus.Leptin adalah sitokin yang menyerupai polipeptida yang dihasilkan oleh

adiposit yang bekerja melalui aktivasi reseptor hipotalamus. Injeksi leptin akan

mengakibatkan penurunan jumlah makanan yang dikonsumsi. Insulin adalah

anabolik hormon, insulin diketahui berhubungan langsung dalam penyimpanan

dan penggunaan energi pada sel adiposa.Kortisol adalah glukokortikoid yang

bekerja dalam mobilisasi asam lemak yang tersimpan pada trigliserida, hepatic

glukoneogenesis, dan proteolisis.

5) Dampak penyakitlain

Faktor terakhir penyebab obesitas adalah karena dampak/sindroma dari

penyakit lain. Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan obesitas adalah

hypogonadism,Cushing syndrome, hypothyroidism, insulinoma,

craniophryngioma dan gangguan lain pada hipotalamus. Beberapa anggapan

menyatakan bahwa berat badan seseorang diregulasi baik oleh endokrin dan

komponenen neural. Berdasarkan anggapan itu maka sedikit saja kekacauan pada

regulasi ini akan mempunyai efek pada berat badan.

6) Neurogenik

Telah dibuktikan bahwa lesi di nukleus ventromedial hipotalamus dapat

menyebabkan seekor binatang makan secara berlebihan dan menjadi

obesitas.Orang dengan tumor hipofisis yang menginvasi hipotalamus seringkali

mengalami obesitas yang progresif.Hal ini memperlihatkan bahwa, obesitas pada

Page 37: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

43

manusia juga dapat timbul akibat kerusakan pada hipotalamus.Dua bagian

hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu Hipotalamus Lateral

(HL) yang menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat makan) dan Hipotalamus

Ventro Medial (HVM) yang bertugas menintangi nafsu makan (pemberhentian

atau pusat kenyang). Dan hasil penelitian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur

maka individu menolak untuk makan atau minum, dan akan mati kecuali bila

dipaksa diberi makan dan minum (diberi infus). Sedangkan bila kerusakan terjadi

pada bagian HVM, maka seseorang akan menjadi rakus dan kegemukan.

Dibuktikan bahwa lesi pada hipotalamus bagian ventromedial dapat menyebabkan

seekor binatang makan secara berlebihan dan obesitas, serta terjadi perubahan

yang nyata pada neurotransmiter di hipotalamus berupa peningkatan oreksigenik

seperti NPY dan penurunan pembentukan zatanoreksigenik seperti leptin dan α-

MSH pada hewan obesitas yang dibatasi makannya.

7) Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat adalah hidup dengan perilaku atau kebiasaan yang

berpotensi membahayakan individu menjadi tantangan ketika perilaku atau

kebiasaan mulai menyebabkan masalah. Sebagian besar perilaku ini awalnya

dimulai sebagai pengalaman diinginkan tetapi akhirnya menjadi kebiasaan yang

berbahaya bagi fisik atau psikologis. Beberapa contoh gaya hidup tidak sehat pada

anak obesitas adalah makan berlebihan, makan makanan dengan kandungan gula

dan lemak tinggi, aktivitas fisik yang kurang dan perilaku sedentary.(Suiraoka,

2016)

Page 38: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

44

8) Hambatan berperilaku Sehat pada Anak Obesitas

Beberapa hambatan yang dialami anak sekolah obesitas terkait dengan

pola makan adalah nafsu makan yang berlebih, kesukaan berlebih terhadap

makanan tertentu, dan tidak menyukai makanan seperti sayur dan buah. Informan

orangtua menyatakan mereka kesulitan menyetop makan pada anak-anak dan

tidak tega apabila anaknya tidak makan. Orangtua menyatakan bahwa nafsu

makan anak-anak mereka bagus, mereka cenderung makan dengan frekuensi dan

porsi yang berlebih. Disisi lain orangtua juga lebih senang jika anaknya sudah

mau makan. Hal ini tentunya akan menjadi penghambat dalam menanamkan pola

makan yang sehat pada anak-anak. Makan malam berlebih dialami karena anak

sering merasa lapar pada malam hari dan anak yang mengikuti perilaku

orangtuanya makan di malam hari setelah pulang kerja. (Suiraoka, 2016)

Hambatan untuk pola makan yang sehat pada anak yang juga dialami oleh

orangtua adalah kesulitan mengontrol makan anak-anak mereka, karena mereka

bekerja. Jadi mereka cenderung tidak tahu apa yang dimakan oleh anaknya,

apakah mereka terpenuhi atau justru mereka makan berlebih. Hal ini sebenarnya

tidak terlepas dari pengaruh informasi-informasi yang diterima oleh anak yang

membangun persepsi mereka tentang makanan. Jadi mereka mendapatkan

pengaruh dari televisi tentang jajanan kemudian mereka juga melihat dari

beberapa iklan-iklan tentang makanan tersebut jadi cukup banyak yang 45

memengaruhi anak tersebut memilih makanan jajanan dan menurut orangtua anak

itu justru kalau sudah melihat sesuatu yang enak jadi mereka ingin mencoba dan

memilih mana yang enak, tanpa memerhatikan atau tanpa berpikir apakah

makanan tersebut ada penyedapnya atau tidak ada penyedapnya. (Suiraoka, 2016)

Page 39: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

45

Hasil Riskesdas Provinsi Bali tahun 2007 menunjukkan bahwa konsumsi

makanan berisiko prosentasenya tertinggi di Kotamadya Denpasar. Prosentase

konsumsi makanan berlemak 27,1% dan makanan dengan penyedap 95,2%.

Konsumsi makanan berisiko dikatakan sering jika mengkonsumsi makanan

berisiko satu kali atau lebih per hari.Kesulitan mengontrol makanan anak juga

diungkapkan oleh orangtua menyatakan mereka tidak bisa mengontrol camilan

apa yang dimakan oleh anak mereka selama di sekolah. Meskipun ada upaya dari

sekolah untuk membatasi dan melarang anak untuk belanja keluar sekolah, tetapi

penilaian orangtua terhadap makanan yang dijual di kantin sekolah belum

sepenuhnya baik. Ditambah pula kesempatan anak-anak untuk belanja jajanan

setelah mereka pulang sekolah. (Suiraoka, 2016)

Pemenuhan zat gizi sehari yang lebih banyak dari makanan jajanan seperti

hasil penelitian Padmiari (2004) yang menemukan bahwa 75% asupan energi pada

anak-anak SD di Denpasar berasal dari makanan jajanan dan sisanya 25% berasal

dari makanan utama (nasi, lauk dan sayuran).

Hambatan anak untuk melakukan aktivitas fisik, diakui oleh beberapa

informan orangtua, memang mereka itu aktivitas fisiknya sangat kurang. Beberapa

orangtua mengeluhkan anak mereka susah disuruh olahraga dan mereka justru

lebih senang untuk bermain handpone (HP) atau pun gadget. Anak-anak mereka

itu lebih memilih bermain HP/gadget ataupun menonton televisi ketimbang

melakukan aktivitas fisik dan bahkan HP/gadget itu membuat anak tidak mau

beraktivitas di luar. Tetapi kalau kita lihat dari segi penggunaan HP atau gadget

itu sendiri, sebenarnya ada beberapa alasan dari orangtua itu justru memberikan

anak itu bermain HP atau gadget tersebut. Seperti misalnya ketika anak-anak itu

Page 40: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

46

sudah selesai belajar mereka justru bermain HP kalau dilarang mereka akan

marah. Sedangkan orangtua yang lain menyatakan bahwa mereka justru

memberikan atau mengizinkan anak itu menggunakan HP/gadget dengan alasan

47 mereka tidak mau diganggu aktivitasnya atau kesibukanya ketika anak-anak

tersebut ketika mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. (Suiraoka, 2016)

Beberapa anak obesitas mereka itu malas bergerak, kemudian ada juga

yang menyatakan bahwa anaknya cepat capek. Seperti diungkapkan oleh beberapa

informan orangtua, ketika mengajak anak mereka berolahraga ke lapangan. Anak

- anak itu cepat sekali mengeluh capek padahal baru satu kali putaran di lapangan.

Informan orangtua lainnya menyatakan bahwa meskipun sudah dicoba untuk

diikutkan dalam beberapa kegiatan olahraga tapi anak mengalami kesulitan

mengikutinya. Selain gerakan lambat yang menjadi hambatan ketika anak-anak

obesitas ini diajak berolahraga diungkapkan oleh informan adalah nafas pendek.

Disamping itu menurut salah satu orangtua juga anak yang obesitas susah untuk

memunculkan niatnya berolahraga. Mereka cenderung belum menemukan daya

tarik dari sisi olah raga dan belum merasakan asiknya berolahraga. (Suiraoka,

2016)

Hambatan untuk beraktivitas fisik juga dirasakan di sekolah. Terutama

sekolah yang memiliki halaman yang sempit dan tidak ada lapangan olahraga di

dekat sekolah. Seperti diungkapkan oleh salah satu informan kepala sekolah

ketika mereka mengadakan kegiatan olahraga Yoga bersama anak-anak sekolah.

Salah satu hambatan yang dirasakan oleh informan orangtua yang menghambat

dalam menerapkan pola hidup sehat adalah perilaku anak apabila mereka kurang

makan. Informan orangtua menyatakan bahwa anak mereka justru lebih banyak

Page 41: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

47

yang bengong apabila makannya masih kurang. Sedangkan beberapa informan

lainnya menyatakan bahwa anak-anak yang obesitas itu justru emosi dan marah-

marah jika mereka lapar. (Suiraoka, 2016)

3. Dampak Obesitas pada Anak

Pola aktivitas pada anak juga dapat menyebabkan mereka mengalami

overweight. Anak yang kurang aktif membutuhkan energi lebih sedikit daripada

anak aktif, tetapi jika anak kurang aktif makan makanan dengan porsi yang rata –

rata sama dengan anak seusianya, secara gradual dapat menyebabkan overweight.

Aktivitas yang dapat memicu hal tersebut antara lain menonton tv, bermain game

atau komputer yang tidak jarang ditemani dengan makanan cemilan rendah gizi

dan berenergi tinggi .

Seseorang yang telah mengalami overweight sejak kecil dan tidak diatasi,

kemungkinan akan tetap overweight hingga dewasa dan prospek anak yang

mengalami kondisi ini akan mendapatkan masalah kesehatan pada saat dewasa

berup penyakit degeneratif, seperti :

a. Diabetes melitus tipe 2 ( timbul pada masa dewasa)

b. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

c. Stroke

d. Serangan jantung (infark miokarium)

e. Gagal jantung

f. Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)

g. Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

h. Gout dan artritis gout

i. Osteoartritis

Page 42: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

48

j. Sindrome pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan underventelasi dan

ngantuk)

Penyakit degeneratif yang akan menimpa anak obes terutama disebabkan

karena mereka cenderung memiliki ukuranjantung lebih besar (hipertrofi akibat

bertnya beban kerja untuk memompa darah) dan kolesterol yang jumlahnya terus

bertambah dapat menumpuk serta menempel pada dinding pembuluh darah

sehingga dapat menghambat aliran darah. Oleh karena itu, orang tua mmpunyai

peranan penting untuk mengontrol berat badan anak mulai dari masa bayi.

(Fikawati Sandra, 2017)

Selain itu, terdapat pula dampak jangka pendek obesitas seperti:

a. Anak obes mempunyai faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti kolesterol

atau tekanan darah tinggi. Menurut penelitian dengan sampel anak uaia 5- 17

tahun, sebesar 70% anak obes memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit

kardiovaskuler .

b. Dampak psikososial, dimana anak cenderung tidk percaya diri dan dijauhi atau

menarik diri dalam pergaulan. Hal ini akan menyebabkan anak enggan untuk

beraktivitas dan bergaul dengan teman sebayanya.

c. Sleep Apnea (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur,

menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

d. Pertumbuhan fisik yang lebih cepat serta usia tulang yang lebih lanjut dari usia

kronologinya

e. Masalah artopedi akibat beban tubuh yang terlalu berat

f. Gangguan endokrin (pada anak prempuan menarche lebih cepat terjadi)

g. Resistensinsulin (sering merupakan tanda awaldiabetes yang akan datang)

Page 43: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

49

h. Muskuloskeletal gangguan(Terutama osteoartritis – penyakitdegeneratif yang

sangat melumpuhkansendi)beberapa kanker (endometrium, payudara

danususbesar)

i. Cacat

j. Gangguan kulit

Obesitas menyebabkan lipatan kulit semakin banyak dan tebal. Pada saat

anak berkeringat dapat terjadi gesekkan pada lipatan kulit sehingga menimbulkan

ruam dan gatal.

4. Gambaran Kasus Obesitas

a. Mengenal ciri – ciri Anak Obesitas

Hal sederhana yang dapat membawakita untuk memastikan bahwa anak

obesitas adalah dengan mengenali ciri – ciri sebagai berikut:

1) Wajah bulat, pipi tembem, dan dagu rangkap

2) Leher terlihat pendek

3) Perut buncit

4) Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekkan

5) Pada anak laki – laki dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta

penis mengcil tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak

6) Pada anak perempuan datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9

tahun sudah mengalami menstruasi. (Ramayulis Rita,2016)

Page 44: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

50

b. Cara Mengukur Obesitas

1) Mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan

Menurut Kemenkes 2013, ada beberapa langkah pengukuran yang harus

diperhatikan agar pengukuran memberikan hasil yang akurat.Mengukur Berat

Badan

a) Pengukuran dengan Menggunakan Timbangan Bayi

(1) Anak yang berusia samapai 2 tahun, berat badannya diukur dengan

menggunakan timbangan bayi.

(2) Sebelum ditimbang, sebaiknya baju, kaos kaki, topi,dan sarung tangan

dilepas.

(3) Timbangan yang diletakkan pada meja yang datar dan tidak mudah

bergerak

(4) Perhatikan jarum di angka nol

(5) Baringkan bayidi atas timbangan

(6) Perhatikan jarum timbangan

(7) Lihat jarum timbangan sampai posisi berhenti

(8) Bacalah dengan teliti angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan

(9) Jika bayi terus bergerak, maka bacalah angka di tengah – tengah antara

gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

b) Pengukuran dengan Timbangan Injak

(1) Letakkan timbangan injak di atas lantai yang datar dan tidak mudah

bergoyang

(2) Perhatikan posisi jarum harus berada di angka nol

(3) Sebaikknya memakai pakaian yang ringan

Page 45: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

51

(4) Lepaskan kaos kaki, sandal, sepatu, topi atau bawaan lain yang berat,

seperti kalung dan dompet

(5) Biarkan anak berdiri di atas timbangan injak tanpa dipegangi

(6) Perhatikan jarum timbangan atau angka yang tertera pada timbangan

sampai berhenti

(7) Baca teliti angka timbangan atau angka yang ditunjuk oleh jarum

timbangan

(8) Bila nak terus bergerak, maka perhatikan gerakan jarum dan baca di

tengah – tengah antara gerakan jarum kekanan dan ke kiri

Mengukur Panjang Badan/Tinggi Badan

a) Posisi Berbaring

(1) Sebaiknya pengukuran panjang badan dilakukan 2 orang

(2) Bayi dibaringkan di atas meja/ tempat yang datar

(3) Posisikan kepala bayi menempel pada angka nol

(4) Periksa 1: Memegangkepala bayi dengan kedua tangan agar ujung

kepala bayi menempel di angka nol

(5) Pemeriksa 2: Tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus dan tangan

kanan menekan batas kaki ke telapak kaki

(6) Pemeriksa 2: membaca angka yang di tunjuk oleh bagian terluar kaki

bayi di tepi luar pengukur

b) Posisi Berdiri

(1) Lepaskan sandal, sepatu, atau topi yang dipakai

(2) Posisikan anak berdiri tegak dan menghadap ke depan

(3) Posisi punggung, pantat, dan tumit menempel di tiang pengukur

Page 46: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

52

2) Menentukan Usia

Menentukan usia koreksi dan kronologis, sangat penting menjadi acuan

kita dalam menentukan usia dengan kurva yang kita gunakan. Pada usia < 2 tahun

saat kita periksa, wawancara usia kehamilan sangat penting untuk menentukan

apakah seseorang anak perlu menggunakan usia koreksi atau tidak. Jika anak lahir

prematur atau kurrang bulan, maka usia menggunakanusia koreksi. Secara

sederhana, dapat kita katakan bahwa bayi bayi dilahirkan di dunia secara resmi

menentukan usia kronologinya.

Sedangkan usia koreksi dihitung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan.

Yang kita gunakan dalam pengukuran digrafik adalah usia koreksi anak. Namun

jika anak tersebut sudah berumur 2 tahun,maka yang digunakan adalah usia

kronologinya. Kita tidak perlu menghitung lagi usia koreksinya, walaupun anak

tersebut lahir prematur. Cara menghitung usia koreksi adalah dengan megurangi

usia kehamilan yang cukup bulan (aterm) yaitu 40minggu dengan usia kehamilan

saat bayi prematur lahir.

3) Indeks Massa Tubuh

Jika dari hasil pengukuran antropometri sebelumnya didapatkan potensi

gizi lebih (BB/TB>+1SD atau BB/TB>110%), maka dilakukan perhitungan

indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah pengukuran berat badan terhadap tinggi

badan merupakan metode untuk menilai lemak tubuh dan dihitung dengan cara

berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam

meter(m).

Page 47: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

53

Rumus IMT.

Berat Badan (Kg) IMT = Panjang Badan/Tinggi Badan (meter)2

BB/TB > 110% adalah persentasi berat badan ideal sesuai dengan tinggi

badan anak, usia, dan jenis kelamin dibanding dengan berat badan aktual > 110%.

Dalam hal ini kita mengenal istilah berat badan aktual dan ideal.Berat badan

aktual (BBA) adalah berat badan yang optimal dari tubuh untuk menjaga

kesehatan dan kebugaran. Berat badan ideal didapatkan berdasarkan usia, jenis

kelamin, dan tinggi badan.

c. Memilih Grafik IMT

Jika anak berusia < 5 tahun maka menggunakan grafik WHO 2006 dengan

BB/TB.Sementara itu,jika anak berusia > 5 tahun, maka menggunakan cdc 2000.

Tabel 2

Penentuan Status Gizi pada Anak dan Remaja

Status Gizi BB/TB BB/TB WHO

2006 IMT/ U CDC

2000 Gizi Buruk < 70% < -3SD Gizi Kurang 70-90% <-2SD s/d-3SD Gizi Normal >90% +2SD s/d -2SD Overweight >110% >+2SD s/d +3SD P85-P95 Obesitas >120 % >+3SD >P95

Sumber : IDAI: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. 2011. Rekomendasi Asuhan Nutrisi Pediatrik. Jakarta: IDAI.

Tabel 3

Kriteria Obesitas

Kriteria Usia (tahun) Overweight Obesitas WHO 2006 0-5 tahun BB/TB >+ 2SD s/d+ 3 SD BB/TB> +3 SD CDC 2000 >5-18 tahun IMT > P85- P95 IMT > P95

Sumber : IDAI:UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. 2011. Rekomendasi Asuhan Nutrisi Pediatrik. Jakarta: IDAI.

Page 48: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

54

5. Penatalaksanaan Obesitas

Dengan prinsip menjaga berat badan normal lebih mudah daripada

mengurangi berat badan, orang tua dapat mengontrol berat badan anak mereka

untuk mencegah terjadinya overweigt. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah

overweight/obesitas pada anak.(Kemenkes RI,2012)

a. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya

b. Kurangi makan di luar rumah dan di luar jam makan

c. Membiasakan sarapan setiap hari dengan menu bergizi dan membawa bekal

ke sekolah

d. Membiasakan makan bersama keluarga minimal 1x sehari

e. Membiasakan anak makan buah dan sayur sebanyak yang direkoendasikan (≥

5 porsi sehari)

f. Mengurangi makan dan minum manis

g. Mengurangi makanan berlemak dan gorengan

h. Membatasi anak menonton televisi, bermain komputer, game,dan tidak

menyediakan televisi di kamar

i. Mengajak anak melakukan aktivitas fisik, setidaknya 60 menit/hari

j. Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahangizi lebih.

k. Biasakan selalu mengontrol berat badan.

Namun bila ternyata orang tua memiliki anak dalam kondisi overweight

atau bahkan obesitas, dilakukan penanganan yang disebut tatalaksana

obesitas.Prinsip dari tatalaksana obesitas pada anak tentunya berbeda dengan orag

dewasa. Pelaksanaan metode ini harus memperhatikan tumbuh kembang yang

sedang terjadi pada anak sehingga tidak diarahka pada pengurangan asupan

Page 49: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

55

makanan melainkan dengan pengaturan komposisi makanan yang menjadi menu

sehat yang menjadi perencanaan pola diet. Selain dengan perencanaan pola diet,

dilakukan pula olahraga teratur, penngkatan aktivitas visik, serta usaha modifikasi

perilaku anak untuk hidup sehat. Tujuan perencanaan pola diet adalah

menyeimbangkan prkembangan berat dan tinggi badan pada tingkat yang wajar

dan tetap mempertahankan nafsu makan anak agar tidak terjadi penurunan berat

badan secara berlebih. Diet yang dimaksut tentunya adalah diet seimbang

mengikuti anjuran AKG untuk anak yang sedang mengalami masa tumbuh

kembang. (Fikawati Sandra, 2017)

1) Menetapkan target penurunan berat badan

2) Makan makanan yang sehat dapat membantu mencegah obesitas Orang dapat:

a) Menjaga berat badan yang sehat

b) Membatasi asupan lemak total dan menggeser konsumsi lemak dari lemak

jenuh ke lemak tak jenuh

c) meningkatkan konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan,biji-bijian

3) Membatasi asupan gula dan garam. (Internasional Journal Of Pediatrics,

2016)

4) PemberianASI

Pada masa bayi, pemberian ASI dikatakan memiliki efek protektif terhadap

obesitas. Pemberian ASI menurunkan resiko obesitas pada anak (AQR =

0.78;95% Cl:0.74, 0.81). Anak yang mendapatkan ASI dengan durasi lebih

singkat memiliki resiko obesitas lebih besar. Anak yang mendapatkan ASI

lebih dari 3 bulan, memiliki risiko kelebihan berat badan lebih rendah

daripada yang lainnya.anak yang mendapatkan susu formula lebih dini

Page 50: Konsep Pertumbuhan Dan Perkembangan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/896/5/BAB II.pdf · (1) Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih

56

memiliki IMT yang lebih tinggi secara signifikan. Beberapa hipotesis telah

menyebutkan bahwa ASI memiliki kandungan energi dan protein yang lebih

rendah dibandingkan susu formula. Pemberian susu formula rendah protein

pada bayi yang tidak mendapatkan ASI dapat memperlambat kecepatan

pertumbuhan selama bayi sehingga membentu menurunkan risiko terjadinya

obesitas saat dewasa.

5) Perbanyak konsumsi ikan

Konsumsi ikan yang kaya omega-3 dikatakan dapat meningkatkan kadar

adiponektin 14-60% yang dapat mencegah terjadinya obesitas.

6) Konsumsi makanan rendah kalori

Menurut Recommended Dairy Allowances (RDA), asupan nutrisi

dikelompokkan menjadi 3 kategori , antara lain.

a) Kurang , jika asupan kalori < 80% RDA

b) Cukup/adekuat, jika asupan kalori 80-11-%RDA

c) Lebih, jika asupan kalori<110% RDA

Diet rendah kalori dapat meningkatkan kadar adiponektin dalam darah

yang berperan dalam mencegah terjadinya obesitas.

d) Deteksi Adiposity Rebound

Early Adiposity Rebound adalah IMT terendah yang terjadi lebih dini dan

cepat (sebelum usia 5 tahun). Mendeteksi Early adiposity rebound

merupakan salah satu pencegahan obesitas. IMT me tahun,dan selanjutnya

menurun setelah usia 9-12 bulan dan mencapai nilai terendah padausia 5-6

tahun, dan selanjutnya meningkat kembali pada masa remaja dan dewasa.

Waktu terjadinya adiposity rebound merupakan periode kritis untuk

perkembangan obesitas pada masa anak.(Prihaningtyas,2018)