KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT...

103
KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI Oleh MUSLIHUN NIM. 105052001761 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M

Transcript of KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT...

Page 1: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT

ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

Oleh MUSLIHUN

NIM. 105052001761

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT

ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

Skripsi ini diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh MUSLIHUN

NIM. 105052001761

Di Bawah Pembimbing

Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd. NIP. 19690322 199603 2 001

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 3: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI
Page 4: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI
Page 5: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

i

ABSTRAK

Muslihun Konsep Perawatan Kesehatan Jiwa Menurut Pendapat Zakiah Daradjat Dan Dadang Hawari.

Tersedianya materi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

cepat di samping membawa pengaruh positif, ternyata juga membawa pengaruh negatif terhadap kehidupan. Pengaruh negatif itu tampak adanya manusia diliputi kecemasan dan kegelisahan yang tidak beralasan, hidup bahagiapun semakin sulit diraih. Kondisi ini telah menyadarkan manusia untuk mengisi kekeringan rohani dari ajaran agama. Memperdalam ajaran agama senantiasa memberikan pedoman dalam kehidupan sehingga manusia akan memahami secara utuh arti sebuah kenyakina.

Timbulnya berbagai macam gejolak seperti cemas, gelisah, dan penyakit jiwa lainnya mendorong para ahli untuk tetap terus beruhasa memberikan bantuan penanggulangan, baik dalam bentuk langkah preventif, konsultasi, konseling, maupun pengobatan secara medis (psikofarmaka). Inilah yang mendasari penulis untuk meneliti konsep perawatan kesehatan jiwa menurut pendapat Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari. Konsep kedua tokoh ini sangat relevan dan membatu manusia dalam upaya menjaga kesehatan jiwa, sehingga pikiran, perasaan, sikap dan keyakinan hidup bisa berjalan seiring menuju keharmonisan di dalam dirinya.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis, dengan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini akan dilakukan eksporasi tentang konsep dari Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari. Dimuali dari biografi kehidupannya, karya-karyanya, aktifitasnya dan penulis mencoba mendeskripsikan tentang temuan kedua tokoh tersebut dalam upaya penanggulangan atau perawatan kesehatan jiwa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Zakiah Daradjat, perawatan/penanggulangan gangguan kejiwaan adalah dengan terapi psikologis dan religius melalui media konseling. Dalam proses terapi psikologis Zakiah Daradjat menyentuh aspek kognitif, afektif dan konasi, sementara dalam terapi religius, klien diberikan pemahaman-pemahaman yang utuh untuk menerima kenyataan yang dihadapi dengan menjalankan perintah-perintah agama dengan maksimal. Dari semua itu Zakiah Daradjat tetap memanfaatkan potensi klien dalam upaya penyembuhan diri klien dari gangguan kejiwaan. Sementara menurut Dadang Hawari memberikan empat langkah yang harus ditempuh dalam perawatan/penanggulangan gangguan jiwa yakni; terapi psikofarmaka dengan memberikan obat-obatan secara medis, terapi sosial (psikoterapi) yang berupa suportif, re-edukatif, re-konstruktif, kognitif, psiko-dinamik, perilaku dan keluarga. Terapi sosial (psiko terapi) dengan menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). Terapi psikoreligius dengan tujuan untuk memperkuat iman pasien yang dapat berupa kegiatan ritual keagamaan dengan memperdalam rukun iman yang berjumlah enam. Sehingga merasa bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Page 6: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

ii

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada

Rasulullah dan para pengikutnya, karena dengan semua itu penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Tak lupa rasa hormat penulis cucurkan kepada para intelektual muslim

yang mengajarkan kita tanpa lelah untuk mejadi manusia yang pintar dan berahlak

mulia. Salam dan do’aku untuk para intektual muslim. Sembah sujud untuk kedua

orangtuaku Hj. Siti Rahmah dan H. Yakub HM. Noor, atas jerih payah dan

banting tulangnya selama ini, insya Allah akan ananda balas dengan menjadi anak

yang berbakti di jalan Allah SWT.

Tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang

membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terimakasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin selaku Pembatu Dekan Bidang Akademik,

Bapak Drs. Mahmud Jajal selaku Pembantu Dekan Bidang Anggaran, Bapak

Drs. Study Rizal LK., MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

yang telah membantu penulis ketika bergelut menjadi mahasiswa dan

pengurus HMJ BPI.

2. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam berserta Drs. Sugiharto, MA. selaku Sekretaris jurusan.

Berjuta-juta terimakasih untuk keduanya yang banyak membantu dan

membimbing penulis tanpa lelah selama mengecap status mahasiswa BPI.

Page 7: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

iii

3. Bapak Drs. M. Lutfi, MA. dan Dra. Nasichah, MA. selaku mantan Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan BPI, terima kasih atas bantuan dan

bimbingannya selama ini.

4. Ibu Nurul Hidayati, S.Ag., M.Pd. beribu terima kasih penulis ucapkan atas

bantuan dan bimbingan selama skripsi ini ditulis. Semoga amal dan niat baik

dibalas oleh Allah SWT.

5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan fasilitas yang memadai atas buku-bukunya.

6. Para dosen yang mengajarkan dengan tulus dan ikhlas tentang dunia BPI .

semua itu insya Allah mendapatkan balasan dari Allah SWT.

7. Para Senior-seniorku yakni kanda-kanda Deni Agusta, Endang, Deki, M.

Yusuf, Yayat Rosyidi, Ahmad Rukyat, Ahmad Mubarok, Pizaro, Abel Fahsa,

M. Taher, Diah W, Fina, Syujai Shobah, Habibi, Khafit Rosyid, (Angkatan

1998-2004 dan 2005-2013) kenangan indah itu entah kapan akan terulang.

8. Sahabat-sahabatku satu angkatan 2005 diantaranya, Wahyu Dwi Saputro,

Rahmat Hidayat, Harid Isnaini, M. Jaya Supriyatna, Jamaludin Shidiq,

Jupenra, Jepriadi, Ruyatna, Dino Irensah, Ade Nurfahmi, Mufi Setiana, Bari

Roqiabiano, Mulia Rahmawati, Khairul Mutaqorribain, Galun Yuni Utami,

Maya Maulana, Dwika Novariyanti, Hera Sa’adiati, Yuni Fitriani, Sinta

Paramita. Kenangan itu terus menghiasi perjalanan panjang hingga kelak tua

nanti.

9. Adik-adik kelasku. Fita Nivariyanti, Abdul, Rizqon Agung, Sarifah, Zaura

Sylviana, Diah W Larasati, (Angkatan 2006). Alimudin Sugiarto, Ade

Page 8: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

iv

Nurzaman, Maria Ulfa, Nurhasanuddin, Abdul Hakim, Nurul, Vina, Veni,

(Angkatan 2007). Tri Prasetiyo, Boy Capah, Oki Devace, Nan Nurzaman, M.

Rosyid, Nila, Mahmudah, Nong Via, Kamalia (angkatan 2008). Adrian, Yofie,

Sadam H., (2009). walaupun kalian telah lebih dulu meninggalkan BPI,

namun rasa sayang ini masih melekat di hati penulis

10. Organ-organ ekstra kampus serta forum-forum diskusi yang selalu kritis

dengan wacana keilmuannya antara lain: HMI, FORMACI, PMII, IMM,

FORKOT, LS-ADI: Taufik Akbar, Jakariah, Ample, Aphoy, Pipit, Saiful

Bahri, Ahmad Fadli, M. Roiz, Alfi, Erik Z, Otoy, Arifin Yahya, Fuad, atas

kerja samanya selama ini dan mohon maaf atas kebandelanku di HMI.

11. Kawan-kawan KMBJ, KMBSD-JAYA dan BOM-BJ teruslah berjuang.

Antara lain Ismailah, Suhardin, Didin Syafrudin, Johari, Jaenal, Sahrul, Ismail

Abdullah, Suaeb, ZulChijjah, Muamar, Munir (KMBJ). Anhar, Hasan, Ida,

Ruwaida, Mufti, Kalisom, Burhan, Taufan (KMBSD). Arif Kurniadi, Farid,

Badir, Bambang, Bulqis, David (BOM-BJ). Pesanku warnai hari-harimumu

dengan wacana-wacana keilmuan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum

sempurna, baik dalam penyusunan maupun bahasanya. Karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua.

Penulis

Muslihun NIM. 105052001761

Page 9: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

Bab I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………....................... 1

B. Pembatasan dan perumusan Masalah ......................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6

E. Metodologi Penelitian ................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 11

BAB II. TINJAUAN TEORITIS ............................................................... 13

A. Perawatan Kesehatan Jiwa ...................................................... 13

1. Pengertian Perawatan Kesehatan Jiwa .................................. 13

2. Kesehatan Jiwa .................................................................... 14

3. Ciri-ciri Jiwa yang Sehat ...................................................... 17

4. Faktor-Faktor Kesehatan Jiwa ............................................. 20

5. Gangguan Kejiwaan ............................................................ 23

BAB III. PEMIKIRAN Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari .............. 25

A. Prof. Dr. Zakiah Daradjat .................................................... 25

1. Riwayat Hidup ................................................................... 25

2. Aktifitas ............................................................................. 28

3. Karya-Karya ...................................................................... 31

4. Konsep Zakiah Daradjat dalam Merawat

Kesehatan Jiwa .................................................................. 32

B. Prof. Dr. dr. Dadang Hawari Psikiatri ................................ 45

1. Riwayat Hidup ................................................................... 45

2. Aktifitas ............................................................................. 46

Page 10: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

vi

3. Karya-Karya ...................................................................... 48

4. Penghargaan ...................................................................... 49

5. Konsep Dadang Hawari dalam Merawat

Kesehatan Jiwa ................................................................. 51

BAB IV. ANALISIS KONSEP ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG

HAWARI DALAM PERAWATAN KESEHATAN JIWA .... 66

A. Analisis Konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Dalam

Perawatan Kesehatan Jiwa ................................................... 66

1. Analisis Konsep Zakiah Daradjat dalam

Memelihara Kesehatan Jiwa ................................................. 66

2. Analisis Konsep Dadang Hawari dalam

Memelihara Kesehatan Jiwa ................................................ 76

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 86

B. Kesimpulan …………………………………………………... ... 86

C. Saran-Saran ………………………………………...…………... 87

D. Penutup …………………..…………………….………………. 87

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akal dan fikiran merupakan anugerah tertinggi yang diberikan oleh

Allah SWT kepada manusia sehingga manusia berbeda dengan makhluk-

makhluk lain yang diciptakan Allah SWT.1 Bertambah maju kehidupannya

bertambah maju pula fikiran. Kekuatan pikiran bisa bertambah kuat dan bisa

lemah, bisa menyala dan bisa padam dan mati, semuanya dengan penjagaan.2

Manusia sebagai hamba Allah SWT lahir ke dunia ini adalah dalam

keadaan suci (fithrah), suci dari noda dan dosa, namun setelah hidup dan

berinteraksi dengan sesama makhluk dan lingkungan, maka sadar atau tidak

manusia telah banyak melakukan kesalahan sehingga mengakibatkan

timbulnya dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Allah SWT telah

memberikan perangkat akal dan nafsu agar digunakan dengan sebaik-

baiknya.

Kemuliaan dan keutamaan manusia dibandingkan dengan makhluk

lainnya adalah karena memiliki hati dan akal yang dengan bantuan dan

pertolongan-Nya manusia dapat mengenal Allah. Dengan sarana hati

manusia dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meraih derajat dengan-

Nya serta melakukan usaha untuk mengetahui dan menyadari keberadaan-

Nya. Hati yang beruntung adalah hati yang bersih dan suci karena senantiasa

1 Hamka, Renungan Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1985), h.4. 2 Hamka, Lembaga Hidup, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984), h.49.

Page 12: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

2

dibersihkan dan disucikan, dan hati yang merugi adalah hati yang dibiarkan

kotor dan rusak.3

Manusia sebagai makhluk sosial seringkali mengahadapi berbagai

macam masalah dalam kehidupannya sehari-hari, arti dari kata masalah adalah

sesuatu keadaan yang membuat kita tidak merasa enak dan harus segera

diselesaikan.4 Dalam proses penyelesaian masalah yang sedang dihadapi di

samping memerlukan bantuan pertolongan orang lain, juga diselesaikan

dengan potensi yang kita miliki sehingga kita mampu berfikir secara rasional.

Menurut Deliar Noer masyarakat moderen adalah masyarakat yang

bersifat rasional, obyektif, terbuka, menghargai waktu dan kecendrungan

berfikirnya selalu untuk masa depan yang lebih jauh.5 Jaman modern

seharusnya membawa kebahagiaan yang lebih banyak kepada manusia dalam

hidupnya. Akan tetapi suatu kenyataan yang menyedihkan bahwa kebahagiaan

itu ternyata semakin jauh, beban jiwa semakin berat, kegelisahan dan

ketegengan serta tekanan perasaan lebih sering terasa dan lebih menekan

sehingga mengurangi kebahagiaan.

Agama merupakan salah satu kebutuhan psikis dan rohani manusia

yang perlu dipenuhi oleh setiap manusia yang merindukan ketentraman dan

kebahagiaan6. Kebutuhan psikis manusia akan keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah tidak akan terpenuhi kecuali dengan agama. Agama Islam

adalah jalan bagi perawatan kesehatan jiwa dan merupakan obat bagi

penanggulangan gangguan penyakit kejiwaan, serta membina dan

3 Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Bandung: Marja, 2005), h.9 4 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001), h. 3.

Cet. Ke-23. 5 Deliar Noer, Pembangunan Di Indonesia, (Jakarta: Mutiara, 1997), h.24. 6 Farid Mashudi, Psikologi Konseling, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2012), h. 178. Cet. Ke- 1.

Page 13: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

3

mengembangkan kehidupan jiwa manusia. Tanpa agama, jiwa manusia tidak

dapat merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Jadi, agama dan

kepercayaan pada Allah adalah kebutuhan pokok manusia, yang akan

menolong manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.7

Di samping agama merupakan kebutuhan psikis juga memiliki peranan

penting dalam menjaga keseimbangan hidup. Hal semacam ini terjadi pada

seluruh lapisan masyarakat baik masyarakat modern, agak modern maupun

primitif mereka akan merasakan ketenangan dan ketentraman dikala mereka

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.8

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d.

Artinya:”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman, beramal sholeh bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”.(QS. Ar-Ra’d): 28-29). 9 Ayat tersebut merupakan petunjuk yang jelas sekaligus sebagai

landasan dalam menjaga keseimbangan jiwa. Sementara fungsi iman dan

mengingat Allah harus ditanamkan sejak dini kepada semua umat manusia

7 Moh. Sholeh, Agama Sebagai Terapi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 42. 8 Dr. Jalaluddin dan Dr. Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam

Mulia,1993) h.74. Cet ke-2. 9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 584.

Page 14: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

4

terutama umat Islam sehinggga memiliki ketahanan baik secara fisik

maupun psikis dan dapat menyesuaikan diri dari kegagalan, tekanan perasaan,

baik yang terjadi di rumah tangga, di kantor ataupun dalam masyarakat.

Gangguan psikis seperti tekanan perasaan, cemas, depresi, dan

gangguan psikis lainnya merupakan kendala manusia untuk meraih hidup sehat.

Cara penanggulangannya tidak hanya semata melalui jalan agama tetapi juga

dengan pengobatan-pengobatan secara fisik dengan cara pendekatan medis.

Menyadari kondisi sebagaimana telah disampaikan di atas, para

pakar berupaya merumuskan konsep kesehatan jiwa agar jiwa manusia tetap

sehat dan terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan jiwa. Dari berbagai

tokoh muslim, terdapat beberapa tokoh yang mengkaji tentang kesehatan

jiwa dan badan, di antaranya adalah Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari.

Zakiah Daradjat dengan rinci mengkaji dan membagi unsur-unsur

yang harus ditempuh manusia untuk memperoleh kesehatan, baik sehat

secara kejiwaan maupun sehat secara fisik. Dalam memberikan bantuan dan

pertolongan kepada klien Zakiah Daradjat mengggunakan pengobatan

psikologi dengan menganalisa unsur kognitif, afektif, psikomotorik dan

konasi, dari situlah dapat diketahui penyebab-penyebab atas timbulnya

gangguan kejiwaan pada kliennya. Selanjutnya mengunakan pengobatan

religius, pengobatan ini dimaksudkan untuk membangun kembali naluri

keagamaan yang telah lama pudar.

Sementara Dadang Hawari dalam melakukan pengobatan kepada

kliennya lebih dalam dari Zakiah Daradjat, Dadang Hawari tidah hanya

mengggunakan pengobatan psikologi dan religi, tetapi juga mengggunakan

pengobata dengan cara biologi dan sosial. Pelaksanaan pengobatan yang

Page 15: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

5

dilakukan oleh Dadang Hawari dimulai dari aspek biologi, dimaksudkan

untuk membersihkan dengan obat (medis) atas ketergantungan seseorang

terhadap zat-zat adiktif, baru dilakukan pengobatan psikologi, religi dan

terakhir sosial dengan menempatkan klien di rumah singgah Madani Mental

Health Care Foundation.

Dari sini barangkali yang melatarbelakangi Zakah Daradjat dan

Dadang Hawari tetap konsisten dalam penanganan masalah-masalah gangguan

psikis dan fisik. Dari sini pulalah penulis termotivasi untuk mengkaji lebih

dalam konsep kedua tokoh tersebut. Di samping menambah khazanah dan

kontribusi bagi jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam dalam kancah

kehidupan moderen. Berdasarkan uraian diatas sehingga mendorong penulis

untuk mengangkat skripsi ini dengan judul: Konsep Perawatan Kesehatan

Jiwa Menurut Pendapat Zakiah Daradjat Dan Dadang Hawari.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membatasi pembahasan pada

teori Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam penanggulangan gangguan-

gangguan kejiwaan. Zakiah Daradjat menggunakan terapi psikologi dan religi

dengan media konseling, sementara Dadang Hawari dengan terapi biologi,

psikologi, religi, dan sosial. Dari pembatasan masalah tersebut dapat

dimunculkan rumusan masalah tentang bagaimana konsep Zakiah Daradjat dan

Dadang Hawari tentang perawatan kesehatan jiwa?

Page 16: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengisi kekosongan dan menambah

literatur mengenai konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam

perawatan kesehatan jiwa.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

a. Untuk menambah khazanah kajian kesehatan jiwa terutama untuk

memahami kasus-kasus seperti cemas, depresi, dan gangguan

kejiwaan yang dialami oleh manusia di era modern seperti

sekarang ini.

b. Dapat memberikan sumbangan berharga bagi pengembangan

dasar-dasar keilmuan Bimbingan dan PenyuluhanIslam.

c. Dapat dijadikan bahan dalam pembuatan silabus dan makalah

khsusnya bagi dosen dan mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis membaca beberapa karya Zakiah Daradjat dan Dadang

Hawari antara lain; Zakiah Daradjat dengan karya; Kesehatan Mental, Ilmu

Jiwa Agama, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Pokok Kesehatan

Mental/Jiwa. Dadang Hawari dengan karya; Al-Qur’an; Ilmu Kedokteran Jiwa

dan Kesehatan Jiwa, Dimensi Religius dan Praktek psikologi dan Psikiatri,

Konsep Agama Islam Menanggulangi HIV/AIDS, maka dari itu penulis

Page 17: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

7

terkesima dengan pandangan-pandang kedua tokoh ini terutama yang

berkaitan kajian kejiwaan.

Kemudian penulis melakukan penelusuran pada perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis hanya menemukan dua karya ilmiah

(skripsi), pertama ditulis oleh Marzoqum “Terapi Islam Sebagai Metode

Dakwah: Kajian Tentang Aplikasi Terapi Islam Zakiah Daradjat Terhadap

Berbagai Gangguan Kejiwaan” tahun 2002. Fokus penelitiannya hanya pada

penerapan dan aplikasi ajaran Islam dalam menanggulangi berbagai gangguan

kejiwaan. Ajaran agama Islam mempunyai hikmah yang berkaitan erat dengan

perkembangan dan pemenuhan kebutuhan jiwa manusia sehingga ritualnya

tidak dapat ditinggalkan.

Yang kedua skripsi yang tulis oleh Fitri Suryani “Terapi Qurani

Terhadap Ganguan Kejiwaan Studi Karya Dadang Hawari Al-Qur’an Ilmu

Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa” tahun 2004. Al-Qur’an menjawab

perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi atas

modernisasi dan industrialisasi sehingga manusia meninggalkan nilai-nilai

moral keagamaan dan etika kehidupan. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri

Suryani hanya fokus buku Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan

Jiwa.

Dari hasil penelusuran tadi yang ternyata tidak menemukan judul

penelitian yang sama, inilah yang menjadikan penulis yakin untuk menjadikan

Konsep Perawatan Kesehatan Jiwa Menurut Pendapat Zakiah Daradjat Dan

Dadang Hawari sebagai karya ilmiah (skripsi) diajukan pada Jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Page 18: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai syarat memperoleh gelar sarjana

S.Sos I.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penulisan ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian dengan

mengumpulkan lalu menganalisa satu persatu konsep Zakiah Daradjat dan

Dadang Hawari dengan maksud mengungkapkan pengalaman-pengalaman

kedua toko tersebut dalam menangani berbagai macam fenomena

kejiwaan seperti depresi, cemas, pindak agama, ketagihan obat-obatan

terlarang sehingga mendapatkan wawasan yang baru tentang konsep

kedua tokoh tersebut.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksploratif yaitu

menata dan melihatnya berdasarkan dimensi suatu bidang keilmuan

sehingga dapat ditemukan pola atau tema tertentu. Mencari hubungan

logis antara pemikiran Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam

berbagai bidang, sehingga dapat ditemukan alasan mengenai pemikiran

tersebut. Di samping itu, peneliti juga berupaya untuk menentukan arti di

balik pemikiran tersebut berdasarkan kondisi sosial, ekonomi, dan politik

yang mengitarinya. Selanjutnya mengklasifikasikan dalam arti membuat

pengelompokan pemikiran Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari sehingga

dapat dikelompokkan ke dalam berbagai aspek.

Page 19: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

9

b. Waktu Penelitian

Penelitia skripsi ini dimulai bulan Februari 2011, sampai bulan

perawatan kesehatan jiwa dengan Bimbingan dan Konseling Islam.

c. Definisi Operasional

Secara operasional, kesehatan jiwa adalah terwujudnya keserasian

yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya

penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya,

berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai

hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat, dan

ruhani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tenteram,

dengan indikator sebagai berikut:

a. Terhindar seseorang dari gangguan dan penyakit kejiwaan;

b. Mampu menyesuaikan diri;

c. Sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-

kegoncangan biasa;

d. Adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak ada konflik);

e. Merasa bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia;

f. Dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin

g. Senantiasa mendekatkan diri pada Allah.

2. Sumber dan Jenis Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan sumber data kepustakaan yang digunakan untuk

memperoleh data teoritis yang dibahas. Untuk itu sebagai jenis datanya

sebagai berikut:

Page 20: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

10

a. Data Primer yaitu karya-karya Zakiah Daradjat: (1) Kesehatan Mental;

(2) Psikoterapi Islam; (3) Islam dan kesehatan Mental; (4) Peranan

agama Dalam Kesehatan mental; (5) Kesehatan Jiwa dalam Keluarga,

Sekolah, dan Masyarakat. Dadang Hawari: (1) Al-Qur'an: Ilmu

Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa; (2) Dimensi Religi dalam

Praktek Psikiatri dan Psikologi; (3) Konsep Agama Islam

Menanggulangi HIV/AIDS.

b. Data Sekunder yaitu karya-karya tulis ahli lain yang relevan dengan

tema skripsi ini.

3. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini hanya pada pemikiran

dan konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam memelihara

kesehatan jiwa.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan penelitian dan data yang dibutuhkan,

maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

dokumentasi yaitu mencari data yang berhungan dengan pokok-pokok

pembahasan berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, artikel, dan lain

sebagainya.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu proses mengorganisasi dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

kemudian dianalisa agar mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang

dinginkan dalam penelitian ini. Analisis data tersebut dengan cara

Page 21: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

11

mengelompokkan konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari lalu

dilakukan analisis satu persatu tentang konsep kedua tokoh tersebut.

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman

penulisan karya ilmiah ( skripsi, tesis dan disertasi) yang disusun oleh

Hamid Nasuhi, Ismatu Rofi, Oman Fathurahman, M. Syairozi Dimyati,

Netty Hatati, Syopiansyah Jaya Putra. Cetakan ke-2 tahun 2007,

diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi, sangat dibutuhkan sebuah sistematika

penulisan yang menjadi inti penelitian. Adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN terdiri dari: Latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS terdiri dari: Kesehatan jiwa meliputi:

Kesehatan jiwa (pengertian kesehatan jiwa, ciri-ciri jiwa yang

sehat dan kepribadiannya, Faktor-faktor yang mempengaruhi

kesehatan jiwa dan upaya perawatan kesehatan jiwa).

BAB III BIOGRAFI DAN KARYA-KARYA terdiri dari: Latar belakang

kehidupan dengan rincian: Pemikiran Zakiah Daradjat dan

Dadang Hawari dalam Perawatan Kesehatan Jiwa, meliputi:

Page 22: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

12

(Riwayat hidup, aktifitas, karya-karyanya, konsep Zakiah Daradjat

dalam Perawatan Kesehatan Jiwa,). Dadang Hawari (Riwayat

hidup, aktifitas, karya-karyanya dan penghargaan, konsep Dadang

Hawari dalam Perawatan Kesehatan Jiwa,).

BAB IV ANALISIS KONSEP ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG

HAWARI DALAM PERAWATAN KESEHATAN JIWA

berisi: analisis konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam

perawatan kesehatan jiwa, persamaan dan perbedaan Konsep

Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam perawatan kesehatan

jiwa, konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam

perawatan kesehatan jiwa ditinjau dari bimbingan dan konseling

Islam.

BAB V PENUTUP terdiri dari: Kesimpulan dan saran-saran.

Page 23: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Perawatan Kesehatan Jiwa

1. Pengertian Perawatan Kesehatan Jiwa

Perawatan kesehatan jiwa tidak lagi terbatas pada menghilangkan

gejala penyakit yang diderita si sakit, akan tetapi ia juga menghadapi

pengobatan kegoncangan kelakuan yang diderita oleh sementara orang, yang

telah menghalangi meraka dari penyesuaian diri secara sehat dalam

kehidupan pada umumnya. Disinilah tampak begitu penting perawatan

kesehatan jiwa.

Perawatan kesehatan jiwa adalah proses berhubungan yang

meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang akan menyokong

integritas fungsi, meliputi individu, kelompok, keluarga, organisasi atau

masyarakat.1

Perawatan kesehatan jiwa adalah satu bentuk diskusi tentang

problema yang bersifat emisional, yang dilakukan oleh orang-orang yang

terlatih melakukan tugas membuat hubungan teknis dengan si sakit, yang

dengan itu ia berusaha menghilangkan, mengubah atau menunda gejolak

tertentu, atau mengubah pola tingkah laku. Tujuan dari semua itu adalah

untuk memperkuat segi-segi positif dari sisi pribadi yang sedang bertumbuh

dan berkembang.

Ada beberapa metode perawatan kesehatan jiwa antara lain:

1 Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, alih bahasa,

Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 65

Page 24: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

14

1. Perawatan yang bertujuan untuk menolong si sakit.

2. Perawatan melalui cara psikoanalisa.

3. Perawatan langsung (derectif theraphy)

4. Perawatan tidak langsung (non-directive theraphy).

5. Perawatan dengan cara khusus, antara lain:

a. Pengobatan dengan permainan.

b. Pengobatan dengan seni (music, gambar dan sandiwara).

c. Pengobatan dengan obat dan kejutan.

d. Pengobatan kelompok.2

2. Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa yang biasa disebut mental hygiene, berasal dari kata

Hygiene dan Mental. Hygiene adalah nama dewi kesehatan Yunani. Hygiene

berarti “ilmu pengetahuan”. Sedangkan jiwa dari kata latin “mens, metis”

yang berarti “jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat”.3 Dalam pengertian yang

lain bahwa mental adalah “mental, batin, rohaniah, berkenaan dengan jiwa.

Di lain pengertian sesungguhnya, menyangkut masalah-masalah ingatan,

pikiran atau akal”.4

Dalam usaha untuk menanggulangi kesukaran-kesukaran yang

diderita orang-orang dalam masyarakat modern itu, bermacam-macam ilmu

pengetahuan kemanusiaan berkembang cepat, terutama pada abad ke-XX ini.

2 Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, alih bahasa,

Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 67. 3 Kartini Kartono, Hygiene Jiwa dan Kesehatan Jiwa dalam Islam, (Bandung: Maju

Mundur, 2000), h. 4. 4 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, Cet. I, 1987, h.

152

Page 25: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

15

Dalam ilmu jiwa dan kedokteran jiwa muncullah ahli-ahli dengan teorinya

masing-masing, yang semuanya bertujuan untuk mengembalikan

kebahagiaan kepada tiap orang yang menderita itu. Bermacam-macam teori

telah timbul dan telah menunjukkan jasanya, di antaranya ialah aliran

"Psikhoanalisa" yang dipelopori oleh seorang Psikhiater bernama Sigmund

Freud (1856—1939). Kemudian disusul oleh pengikut-pengikutnya yang

terkenal antara lain: Jung, Adler dan Karen Homey.5

Sesungguhnya kesehatan jiwa mempunyai pengertian dan batasan

yang banyak, disini akan dikemukan beberapa pengertian saja agar mendapat

batasan yang dapat digunakan dengan cara yang memungkinkan kita

memanfaatkan batassan tersebut. Dalam mengarahkan orang kepada

pemahaman hiidup mereka dan dapat mengatasi kesukarannya, sehingga

mereka dapat hidup bahagia dan melaksanakan misinya sebagai anggota

masyarakat yang aktif dan serasi.

Pengertian kesehatan jiwa mempunyai beberapa arti yang berbeda

antara lain:

a. Kesehattan jiwa adalah bebas dari gejala-gejala penyakit jiwa dan

gangguan kejiwaan. Pengertian ini banyak dipakai dalam lapangan

kedokteran jiwa (Psikiatri).

b. Kesehatan jiwa adalah kemampuan orang untuk menyesuaikan diri dengan

masyarakat lingkungannya, hal itu membawanya pada kehidupan yang

sunyi dari kegoncangan, penuh vitalitas.6

5 Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Haji

Masagung), cet. Ke- XVI, h. 68. 6 Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, jilid I, alih

Bahasa, Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 20-21. Cet 1.

Page 26: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

16

c. Menurut Zakiah Daradjat menyatakan bahwa kesehatan jiwa adalah

terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi

jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem

yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan

dirinya.7

d. Kesehatan jiwa adalah kematangan emosi dan sosial seseorang disertai

adanya kesesuaian dengan dirinya dan lingkungan sekitar.8

e. Kesehatan jiwa ialah terwujudnya ketenangan pada diri seseorang dengan

perkembangan kepribadian yang normal.9

f. Kesehatan jiwa adalah terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan,

mampu menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan

goncangan-goncangan biasa, adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak

ada konflik) dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan bahagia,

serta dapat menggunakan potensi yang ada pada dirinya seoptimal

mungkin.10

g. Kesehatan jiwa adalah terhindarnya seseorang dari gangguan-gangguan

dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala

potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada

kebahagiaan bersama mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup.11

h. Kesehatan jiwa adalah keadaan psikologi secara umum, sedangkan

kesehatan jiwa yang wajar adalah keadaan terpadu dari berbagai tenaga

7 Zakiah Draddjat, Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung 1996), h.12-13. Cet. Ke 23.

8 Musfir Az-Zahrani Bin Said, Konseling Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), h.4. 9 Sayyid Abdul Hamid Mursi, Jiwa Yang Tenang, (Malang: Al-Qayyim, 2004), h.9. 10 Zakiah Dradjat, Islam dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT. Toko Gunung agung, 1996),

cet. Ke-VIII, h.9. 11 Siti Sundari, HS., Kesehatan Jiwa Dalam Kehidupan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2005), h. 1.

Page 27: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

17

seseorang yang menyebabkan ia menggunakan dan

mengeksploitasikannya sebaik-baiknya yang selanjutnya menyebabkan ia

mewujudkan diirinya atau mewujudkan kemanusiaannya.12

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa yang

dimaksud kesehatan jiwa ialah keadaan jiwa seseorang yang mampu

menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah yang dihadapi dan

terhindarnya dari gangguan kejiwaan yang berlandaskan keimanan dan

ketaqwaan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Ciri-Ciri Jiwa Yang Sehat

Orang yang sehat jiwanya adalah orang-orang yang mampu

merasakan kebahagian dalam hidup, karena orang-orang inilah yang dapat

merasa bahwa dirinya berguna, berharga dan mampu menggunakan segala

potensi dan bakatnya semaksimal mungkin, yang membawa kebahagiaan

bagi dirinya sendiri dan orang lain. Di samping itu, ia mampu menyesuaikan

diri dalam arti yang luas (dengan dirinya, orang lain, dan suasana sekitar).

Orang-orang inilah yang terhindar dari kegelisahan dan gangguan jiwa, serta

tetap terpelihara moralnya.

Maka orang yang sehat jiwanya, tidak akan merasa ambisius,

sombong, rendah diri dan apatis, tapi ia adalah wajar, menghargai orang lain,

merasa percaya kepada diri sendiri dan selalu gesit. Setiap tindak dan tingkah

lakunya, ditunjukkan untuk mencari kebahagiaan bersama, bukan

kesenangan dirinya sendiri. Kepandaian dan pengetahuan yang dimilikinya

12 Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Jiwa, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1996), h.

214.

Page 28: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

18

digunakan untuk kemanfaatan dan kebahagiaan bersama. Kekayaan dan

kekuasaan yang ada padanya, bukan untuk bermegah-megahaan dan mencari

kesenangan diri sendiri, tanpa mengindahkan orang lain, akan tetapi

digunakannya untuk menolong orang yang miskin dan melindungi orang

yang lemah. Seandainya semua orang sehat mentalnya, tidak akan ada

penipuan, penyelewengan, pemerasan, pertentangan dan perkelahian dalam

masyarakat, karena mereka menginginkan dan mengusahakan semua orang

dapat merasakan kebahagiaan, aman tentram, saling mencintai dan tolong-

menolong.

Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang mempunyai jiwa yang sehat,

Zakiah Daradjat mengungkapkan secara rinci beberapa ciri orang yang

mempunyai jiwa yang sehat, yaitu:

a. Terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa

b. Mampu menyesuaikan diri

c. Sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-goncangan biasa

d. Adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak ada konflik) dan merasa

bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia.

e. Dapat menggunakan potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin.13

Sedangkan Dadang Hawari mengungkapkan ciri-ciri orang yang

mempunyai jiwa yang sehat, yaitu:

1. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun

kenyataan buruk baginya.

2. Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.

13 Zakiah Dradjat, Islam dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1996),

cet. Ke-VIII, h. 9.

Page 29: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

19

3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.

4. Secara relatif bebas dari rasa tegang, cemas dan depresi.

5. Berhubungan dengan orang lain dengan tolong menolong.

6. Menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai pelajaran dikemudian hari.

7. menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan

kostruktif.

8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.14

Adapun jiwa yang sehat memiliki gejala: posisi pribadinya harmonis

dan seimbang, baik ke dalam, terhadap diri sendiri, maupun keluar, terhadap

lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, ciri-ciri khas pribadi yang berjiwa

sehat, antara lain berikut ini:

1. Ada koordinasi dari segenap usaha dan potensinya sehingga mudah

mengadakan adaptasi terhadap tuntutan lingkungan, standar, dan norma

sosial, serta perubahan-perubahan sosial yang serba cepat.

2. Memiliki integrasi dan regulasi terhadap struktur kepribadian sendiri

sehingga mampu memberikan partisipasi aktif kepada masyarakat.

3. Senantiasa giat melaksanakan proses realisasi diri (yaitu mengembangkan

secara riil segenap bakat dan potensi), memiliki tujuan hidup, dan selalu

mengarah pada transendensi diri, berusaha untuk melebihi kondisinya

yang sekarang.

4. Bergairah, sehat lahir dan batin, tenang dan harmonis kepribadiannya,

efisien dalam setiap tindakannya, serta mampu menghayati kenikmatan

dan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya.

14 Dadang Hawari, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), cet. Ke-XI, h. 34.

Page 30: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

20

Orang yang sehat jiwanya adalah orang-orang yang mampu

merasakan kebahagiaan dalam hidup, karena merasakan bahwa dirinya

berguna, bermakna, mampu menggunakan segala potensi dan bakatnya,

sehingga membuatnya bahagia terhindar dari kegelisahan dan gangguan

kejiwaan.15

Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan seseorang untuk

mengendalikan diri (self control). Pengendalian diri amat penting bagi

kesehatan jiwa sehingga daya tahan jiwa dapat mengatasi stres dalam

kehidupan. Karenanya problem utama kesehatan jiwa adalah timbulnya

berbagai stressor psikososial yang mengakibatkan seseorang menderita

ketegangan, kecemasan, depresi, ketidakpuasan, ketidakbahagiaan,

kekecewaan, prasangka buruk, niat jahat (ill will).16

Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwasanya tolok ukur orang

yang sehat jiwanya adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berusaha secara sadar merealisasikan nilai-nilai agama

sehingga kehidupannya itu dijalaninya sesuai dengan tuntutan agama.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu:

Pertama, faktor internal yaitu faktor dari dalam diri seseorang seperti

keimanan ketaqwaan, sikap dalam menghadapi problem hidup,

keseimbangan dalam berfikir dan kondisi kejiwaan seseorang.

15 Zakiah Dradjat, Islam dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT. Toko Gunung agung, 1996),

cet. Ke-VIII, h. 39. 16 Imam Musbikin, Rahasia Puasa, (Yoyakarta: Mitra Pustaka, 2004), cet. Ke-I, h. 40.

Page 31: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

21

Seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, maka

ia akan memperoleh ketenangan dan ketenteraman. Bila ia menghadapi

problematika hidup, maka ia akan sabar dan tidak putus asa dalam

menghadapinya. Karena sebenarnya dalam diri manusia yang beriman tidak

terjadi putus asa. Reaksi-reaksi kompensasi dan mekanisme pertahanan diri

yang sifatnya merugi.17

Dengan demikian iman dan taqwa seseorang yang merupakan faktor

penting yang dapat membimbing sehat atau tidaknya jiwa seseorang. Di

samping itu sikap seseorang dalam menghadapi problem hidup dan

kemampuan berfikir secara seimbang serta dapat mengantisipasi berbagai

persoalan akan mampu menciptakan kondisi jiwa yang sehat.

Untuk memperoleh kesehatan jiwa, Allah memerintahkan manusia lewat firman-Nya:

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS. ar-Ra'd: 28).18

Ketenangan hati seseorang akan muncul karena mengingat hatinya

dipenuhi keimanan, sehingga batinnya langsung berhubungan dengan Allah

dan ia merasakan kedamaian, aman serta mendapatkan ketenangan dan

kedamaian.19

17 Kartini Kartono, Hygiene Jiwa dan Kesehatan jiwa Dalam Islam, (Bandung: Maju

Mundur, 1989), h. 305. 18 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 584. 19 Sayyid Abdul Hamid Mursi, Jiwa Yang Tenang, (Malang: Al-Qayyim,2004), h. 38.

Page 32: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

22

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa orang-orang yang beriman

akan diberikan ketenangan hati (jiwa) oleh Allah. Hal ini membuktikan

bahwa iman merupakan titik pokok bagi kehidupan manusia, iman dapat

mengendalikan sikap, ucapan, tindakan, dan perbuatan seseorang. Jadi iman

kepada Allah akan membuat jiwa seseorang menjadi terang dan tenteram.

Dengan menyerahkan diri kepada-Nya, maka kita akan mendapatkan

ketenangan dan ketenteraman. Dengan keyakinan dan kepercayaan dapat

memperoleh keseimbangan jiwa.

Kedua, faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri

seseorang, seperti kondisi lingkungan, keluarga, masyarakat maupun

lingkungan pendidikan seseorang, serta keadaan ekonomi, sosial dan faktor

yang lain. Sebagaimana pendapat yang disampaikan bahwa sesungguhnya

ketenangan hidup, ketenangan jiwa atau kebahagiaan batin tergantung pada

faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, adat istiadat dan sebagainya. Akan

tetapi tergantung pada cara dan sikap dalam menghadapi faktor tersebut.20

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa faktor yang

menyebabkan jiwa seseorang menjadi sehat yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Dari keduanya, faktor internal lebih dominan pengaruhnya dari

pada faktor eksternal. Sebab faktor internal menyangkut keadaan jiwa, ini

sungguh sangat berpengaruh. Jika keadaan jiwa tidak stabil, maka

komunikasi dengan orang lain dan lingkungan akan tergangggu.

20 Zakiah Draddjat, Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung 1996), cet. Ke

23, h. 15.

Page 33: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

23

5. Gangguan Kejiwaan

Dalam kesehatan jiwa gangguan kejiwaan berarti gangguan dari

keadaan yang tidak normal yang berhubungan dengan rohani maupun

jasmani. Keabnormalan bukan disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-

bagian anggota badan meskipun kadang-kadang gejalanya terlihat pada fisik,

tetapi penyebabnya adalah gangguan kejiwaan.21

Dijelaskan bahwa gangguan kejiwaan terbagi menjadi tiga macam

yaitu psikopat (kekalutan jiwa), neurosis (gangguan jiwa) dan psikosis (sakit

jiwa).

Psikopat adalah bentuk kekalutan jiwa ditandai dengan ketidak

adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi. Orang tidak pernah

bisa bertanggung jawab secara moral dan selalu berkonflik dengan norma-

norma sosial dan hukum.22

Neurosis adalah gangguan jiwa yang penderitanya masih dalam

keadaan sadar. Perubahan tingkah laku tidak hanya disebabkan oleh

kerusakan susunan syaraf, tetapi dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap

orang lain.23

Psikosis adalah penyakit jiwa yang parah yang ditandai adanya

disorganisasi proses berfikir, gangguan emosional, diorientasi ruang dan

waktu disertai halusinasi dan delusi.24

21 Zakiah Daradjat, Kesehatan Jiwa, h. 33. 22 Kartini Kartono, Hygiene Jiwa dan Kesehatan Jiwa dalam Islam, (Bandung: Maju

Mundur, 2000), h. 91. 23 Sururin, M.Ag, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 152-

153. 24 Kartini Kartono, Hygiene Jiwa dan Kesehatan Jiwa dan Kesehatan Jiwa Dalam Islam,

h. 128.

Page 34: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

24

Orang yang mengalami psikopat akan cenderung melanggar norma

dan ketentuan yang ada tanpa merasa ada penyesalan atas tindakannya

tersebut. Orang yang mengidam neurosi masihmengetahui, mengalami dan

merasakan kesukaran dan masih hidup dalan lingkungan umum, sementara

orang yang mengalami psikosis sudah tidak mengenal lingkungan sekitar,

karena struktur berpikir, osional tidak terkontrol.

Jiwa yang terganggu akan berpengaruh buruk terhadap kesejahteraan

dan kebahagiaan. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh gangguan atau

penyakit jiwa tersebut antara lain dapat dilihat dari perasaan dan gejalanya,

antara lain menunjukkan rasa gelisah, iri, dengki, sedih, risau, kecewa, putus

asa, bimbang dan marah.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa jiwa seseorang

dapat terganggu atau jiwanya tidak sehat ditandai dengan rasa ketakutan,

selalu patah hati, hambar hati, apatis, iri hati, cemburu, selalu marah dan

batinnya tidak tenang. Gangguan jiwa tersebut dapat berpengaruh pada

kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.

Page 35: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

25

BAB III

PROFIL ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

A. Prof. Dr. Zakiah Daradjat

1. Riwayat Hidup

Prof. Zakiah Daradjat adalah putri dari pasangan H. Daradjat Bin

Husein dengan Hj. Rapi’ah binti Abdul Karim. Zakiah Daradjat adalah putrid

sulung dari 6 bersaudara, Zakiah Daradjat dilahirkan di Kampung Koto

Merapak, Kecamatan Ampek Angkek, Kotamadya Bukit Tinggi pada tanggal

6 November 1929.1 Dan meninggal di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2013.

Daradjat Husain memiliki dua isteri. Dari istrinya yang pertama

bernama Rafiah, ia memiliki enam anak, dan Zakiah adalah anak pertama

dari keenam bersaudara. Sedangkan dari istrinya yang kedua, Hj. Rasunah, ia

dikaruniai lima orang anak. Dengan demikian, dari dua istrinya tersebut, H.

Daradjat memiliki 11 orang putra. Walaupun memiliki dua isteri, ia cukup

berhasil membina keluarganya. Hal itu terlihat dari kerukunan putra-

putrinya. Zakiah memperoleh perhatian yang besar dari ibu tirinya, seperti

ibu kandungnya.

H. Daradjat, ayah kandung Zakiah tercatat sebagai aktivis organisasi

Muhammadiyah. Sedangkan ibunya aktif di Serikat Islam. Kedua organisasi

yang berdiri pada akhir penjajahan Belanda ini tercatat sebagai organisasi

yang cukup disegani masyarakat, karena kiprah dan komitmennya pada

perjuangan kemerdekaan Indonesia serta berhasil menangani mengelola

1 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia 70

Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. Ke-1, h. 4.

Page 36: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

26

pendidikan modern serta mengatasi problema sosial keagamaan dan

sebagainya.2

Sebagai aktivis yang kental keagamaannya, ia memberikan dorongan

yang kuat untuk memasukkan Zakiah ke sekolah Standard School

Muhammadiyah di Bukit Tinggi. Di lembaga pendidikan inilah pertama kali

Zakiah mendapatkan pendidikan agama serta ilmu pengetahuan dan

pengalaman intelektual. Semenjak belajar di lembaga pendidikan ini, Zakiah

telah memperlihatkan minatnya yang cukup besar dalam bidang ilmu

pengetahuan. Hal ini terlihat pada usianya yang baru 12 tahun, Zakiah telah

berhasil menyelesaikan pendidikan dasarnya dengan cukup baik, tepatnya

pada tahun 1941.3

Kecenderungan, bakat, dan minat Zakiah untuk menjadi ahli agama

Islam terlihat pula dalam mengikuti kulliyatul mubalighat di Padang Panjang

selama hampir enam tahun. Di lembaga pendidikan ini, Zakiah memperoleh

pendidikan agama secara lebih mendalam. Namun demikian, perhatiannya

terhadap bidang studi umum juga tetap besar. Hal ini terlihat pada aktivitas

Zakiah dalam memasuki Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di kota

yang sama. Di dua lembaga pendidikan ini, Zakiah berhasil

menyelesaikannya dengan tepat waktu.4

Setelah menamatkan pendidikan dasar dan sekolah menengah

pertama, Zakiah melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Pemuda Bukit

2 Nunung Alawiyah, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan

Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Skripsi S1 pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006), h. 38.

3 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. Ke-1, h. 55.

4 Nunung alawiyah, h. 40.

Page 37: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

27

Tinggi. Di lembaga pendidikan menengah atas ini Zakiah memilih program

B, yaitu program yang mendalami ilmu alam dan selesai dengan tepat waktu

juga.

Masuknya Zakiah pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan

program B tersebut bukan merupakan petunjuk bahwa ia akan menjadi ahli

ilmu umum, melainkan ilmu umum itu hanya sebagai pengetahuan yang

suatu saat dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami agama lebih

mendalam lagi. Ketika Zakiah memasuki perguruan tinggi, ternyata yang ia

pilih adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta.

Bakat dan minat serta dasar pengetahuan agama dan umum yang cukup,

ternyata menjadi dasar bagi Zakiah Daradjat untuk menyelesaikan studinya

dengan baik dan berprestasi di perguruan tinggi tersebut. Prestasinya telah

membuka peluang bagi Zakiah untuk mendapatkan tawaran melanjutkan

studi di Kairo. Tawaran tersebut tidak disia-siakan oleh Zakiah. Kemudian ia

berangkat ke Kairo untuk mendalami bidang yang diminati, yaitu psikologi.

Sesampainya di Kairo, Zakiah mendaftarkan diri di Universitas Ain Syam

Fakultas Tarbiyah dengan konsentrasi diploma for education, dan Zakiah

diterima tanpa tes.5

Di tingkat IV Fakultas Tarbiyah, Kiah demikian panggilan akrab

Zakiah Dardjat ditawari meneruskan ke Universitas Ein Shams, Kairo, Mesir.

Merasa bingung, dia menyurati orang tuanya. Jawaban Haji Daradjat dan

Hajjah Rafiah singkat saja, “'Pergilah. Kami tahu kau bisa menjaga

diri”.Delapan setengah tahun (1956-1964) di Mesir, Zakiah belajar ilmu

5 Kasyifa Al-Ghito, Psikoterapi islam Zakiah Daradjat Dalam Menangani Neurosis,

(skripsi S1 pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2008), h. 36.

Page 38: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

28

pendidikan dengan spesialisasi psikoterapi, sampai meraih gelar doktor.6

Pulang kampung, ia langsung bekerja pada Departemen Agama. Sampai

Maret 1984, Zakiah Daradjat menjabat Direktur Pembinaan Agama Islam. Ia

satu-satunya wanita anggota DPA. Di samping itu, sudah 20 tahun lebih

Zakiah membuka praktek konsultasi psikologi di rumah kediamannya. Rata-

rata ia menerima lima pasien setiap petang, terdiri dari kaum ibu, bapak, dan

remaja. “Tidak saya pungut bayaran. Kalau mereka memberi, saya terima”,

ujarnya. Tetapi, wanita berkulit kuning ini lebih dikenal sebagai penceramah.

Pada 1960-an, ia bisa berceramah lima atau enam kali sehari.7

2. Aktifitas

Selama 35 tahun beliau aktif dan menjabat di DepartemanAgama

sebagai permulaan kepala sub direktorat pada pendidikan agama, tidak lama

kemudian diangkat menjadi direktur pada direktoral pendidikan agama selama

2 periode dan beliau juga di angkat sebagai direktur pada direktorat perguruan

tingggi selama 2 periode pula. Disela waktu luang selain beliau menjabat

sebagai direktur, beliau juga meluangkan waktunya untuk mengunjungi klinik

yang berada di Departemen Agama untuk melakuakan bimbingan dan

konseling terhadap tamu yang datang (khusus kalangan Departemen Agama).

Ternyata selama beliau membantu selama di klinik Departemen Agama

banyak orang suka dan senang dengan cara beliau dalam membantu

menyelesaikan masalah klien. Para klien menyarankan untuk dibukanya klinik

di Departemen Agama pada sore hari akan tetapi tidak bisa. Maka pada saat

itulah timbul perasan dan keingianan beliau, untuk membuka klinik konsultasi

6 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. Ke-1, h. 55.

7 http://www.pdat.co.id.

Page 39: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

29

di rumah pada sore hari, dengan tujuan untuk mempermudah orang-orang

dalam berkonsultasi yang hingga saat ini kegiatan konsultasi masih

dilaksanakan.8

Selain menjabat sebagai direktur, beliau juga mengajar diberbagai

Perguruan Tinggi di antaranya: di Aceh, Medan, Padang, Yogyakarta dan

lain-lain. Selain itu beliau juga menulis berbagai buku dan melakukan praktek

konsultasi, beliau juga Sering tampil di RRI dan TVRI, Zakiah tiap hari,

kecuali Ahad, memberikan kuliah subuh di Radio El-shinta, Jakarta. Di IAIN

Jakarta dan Yogyakarta, Zakiah menjadi guru besar dan memimpin Fakultas

Pasca Sarjana.

Sebagai realisasi ide-idenya dalam bidang pendidikan dan kaitannya

dengan kesehatan mental, beliau mendirikan sekaligus bertindak sebagai ketua

di Yayasan Pendidikan Ruhama yang berlokasi di Ciputat. Yayasan ini

merupakan suatu lembaga pendidikan Islam uyang secara langsung mencoba

meerapkan suatu pandangan yang mengaitkan antara agama dan kesehatan

mental.9 Selain beberapa aktifitas yang telah dilakukan, ada juga beberapa

penghargaan di dapat selama ini anatara lain memdapat tanda kehormatan

bintang jasa utama, mendapat medali ilmu pengetahuan dari presiden mesir

dan lain sebagainya.

Selama melakukan beberapa aktifitas mengisi seminar atau ceramah,

biasanya beliau sebagai pengisi acara, beberapa aktifitas beliau yang berupa

seminar symposium yang bersifat internasional berjumlah 24 seminar

8 Nunung Alawiyah, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan

Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Skripsi S1 pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006), h. 42-43.

9 Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. Ke-1, h. 25.

Page 40: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

30

sedangkan seminar yang bersifat nasional dan daerah berjumlah 200 seminar

yang di catat mulai pada tahun 1975sampai 1988.

Beberapa aktifitas seminar symposium yang bersifat internasional

diantaranya:

1. Dialod Muslim-Kristen (anggota Delegasi Indonesia) Januari tahun 1975 di Hongkong.

2. The Impact Of Cultural Exchange On Adolesence in Indonesia, Agustus tahun 1975 di Vancover Canada.

3. Res ponsible Marriage and Planned Parenthood yang disampaikan pada International Young women Seminar and Population Education and Development Maret 1975 di Jakarta.

4. Pendidikan di Indonesia (Internasional seminar on Middle East Indonesian Relations) Januari 1976 di Jakarta.

5. islam sebagai sulung pegangan hidup (seminar tentang pembinaan belia islam) yang diselengarakan oleh Nahdatul slam bersatu, 1776 di Kucing Sarawak Malaysia.

6. Experts Meeting on the Basic Need of Women of Asian Pacific, Desember 1977 di Teheran Iran.

7. Asean Workshop on Child and Adolesence Psychiatry, 1977 di Jakarta. 8. Islam and Women Role (seminar ASEAN) 1987 di Jakarta. 9. Keadaan ilmu islam pada perguruan tinggi di Indonesia dan dimasa dating,

1978 Kuala Lumpur Malaysia. 10. Regional Conference for Women, November 1979 di New Delhi India. 11. The Rule of Women in Education anf Dakwah, Januari 1980 di Kuala

Lumpur Malaysia. 12. Konferensi PBB tentang wanita, Juli 1980 di Denmark. 13. Perundingan kerja sama ilmiah IAIN dengan Belanda, Agustus 1980 di

Belanda. 14. Muktamar media masa islam sedunia, September 1980 di Jakarta. 15. Islamic Concepst and Modern society, Desember 1980 di Kuwait. 16. Hak wanita dalam islam, Januari 1981 di Kedah Malaysia. 17. Penataran P4 untuk mahasiswa Indonesia se-Eropa Barat, Maret 1981 di

Jerman. 18. Proses membesarkan anak ditinjau dari sudut islam, Desember 1981 di

Singapura. 19. Teaching methodology of religion at secondary school, Agustus 1982 di

Jakarta. 20. International seminar on islam in south east asia, November 1982 di

Jakarta. 21. Experts panel on the rule of the mosque in literacy adull education,

September 1983 di Sirs el Layyan Menofia. 22. Women education and their dual role in the family and society, 1987 di

Mekkah. 23. Kongres tentang mukjizat Al-Qur’an, di Bandung.

Page 41: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

31

24. Indonesian unility in diversity, Juni 1995 di Stockholom sweedan.10

3. Karya-Karya

Selama kurang lebih 35 tahun beliau telah menghasilkan 51 karya

yang berbentuk buku-buku bacan, baik untuk kalangan mahasiswa maupun

untuk kalangan umum. Alasan beliau menulis buku, karena setelah pulang ke

Indonesia ia melakukan kinsulrasi dan ceramah-ceramah diberbagai televise

swasta yang membuat penerbit tahu atas bakat-bakat beliau dan

mengunjunginya untuk menulis buku. Selain itu beliau merasa akan

kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang meliuti kesehatan

mental seseorang dan juga karma atas desakan para penerbit buku yaitu mas

Agung, took (Gunung Agung), dan bapak Alm amelz (Bulan Bintang).

Buku-buku karangan beliua yang berjumlah 51 buah terdiri dari

beberapa penerbit diantaranya:

1. Gunung Agung 3 buah

2. Bulan Bintang 34 buah

3. Ruhama 9 buah

4. Pestaka antara 5 buah

Beberapa karya beliau antara lain:

1. Kesehatan Mental

2. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental

3. Islam dan Kesehatan Mental

4. Pendidikan Agama Dalam Kesehatan Mental

5. Ilmu Jiwa Agama

10 Nunung Alawiyah, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Skripsi S1 pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006), h. 44-45.

Page 42: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

32

6. Ketenangan dan Kebahagiaan Dalam Keluarga

7. Menghadapi Masa monophouse

8. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia

9. Pembinaan Jiwa

10. Problema Remaja di Indonesia

11. Perawatan Kejiawaan Bagi Anak-anak yang Bermasalah

12. Haji Ibadah yang Unik

13. Psikoterapi Islam.11

4. Konsep Zakiah Daradjat dalam Perawatan Kesehatan Jiwa

Dalam kehidupan sehari-hari sering melihat dan mendengar berbagai

macam komentar orang terhadap orang yang gelisah, goncang emosinya dan

tidak stabil dalan hidupnya dengan ungkapan “tidak beriman”. Ungkapan

seperti itu sering terdengar terutama dikalangan orang awam.

Di samping itu banyak pula peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar

perhitungan ilmiah. Maka kaum ilmuwan mencari, mengkaji dan melakukan

uji coba tidak henti-hentinya. Karena apa yang ditemukan oleh seorang

ilmuwan dan dianggap sebagai kebenaran, kemuadian dibatalkan atau

dibuktikan tidak benar oleh ilmuwan lain dengan mengkaji dan uji coba pula

(tesis antitesis dan sintesis). Maka ilmuwa yang tidak beriman, tidak akan

pernah tenang jiwanya, sebab ia selalu mencari, mengolah, melakukan uji

coba terus-menerus, terutama apabila terbentur kepada kegagalan-kegagalan

dalam usahanya.

11 Nunung Alawiyah, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan

Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, (Skripsi S1 pada fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006), h. 46-47.

Page 43: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

33

Menurut Zakiah Daradjat, dari hasil berbagai penyelidikan dapat

dikatakan bahwa gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang

tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.

Keabnormalan tersebut tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-

bagian anggota badan, meskipun kadang-kadang gejalanya terlihat pada fisik.

Keabnormalan itu dapat dibagi atas dua golongan yaitu: gangguan jiwa

(neurose) dan sakit jiwa(psychose).

a. Bentuk dan Fenomena

Keabnormalan itu terlihat dalam bermacam-macam gejala, yang

terpenting di antaranya adalah: ketegangan batin (tension), rasa putus asa dan

murung, gelisah/cemas, perbuatan-perbuatan yang terpaksa (compulsive),

hysteria, rasa lemah dan tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran

buruk dan sebagainya. Semuanya itu mengganggu ketenangan hidup, misalnya

tidak bisa tidur nyenyak, tidak ada nafsu makan dan sebagainya.12

Gangguan perasaan yang disebabkan oleh karena terganggunya

kesehatan mental ialah rasa cemas (gelisah), iri hati, sedih, merasa rendah diri,

pemarah, ragu (bimbang) dan sebagainya. Macam-macam perasaan itu

mungkin satu saja yang menonjol, mungkin pula dua atau lebih, bahkan

mungkin semuanya terdapat pada satu orang. Dari penelitian yang dilakukan

terhadap pasien-pasien yang menderita mental disorder terbukti bahwa sebab-

12 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1988), h. 33.

Page 44: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

34

sebab yang terbesar terletak pada pendidikan yang diterimanya baik

pendidikan formal maupun non formal.13

Sebenarnya dari dahulu agama dengan ketentuan dan hukum-

hukumnya telah dapat membendung terjadinya gangguan kejiwaan, yaitu

dengan dihindarkannya segala kemungkinan-kemungkinan sikap, perasaan

dan kelakuan yang membawa kepada kegelisahan. Jika terjadi kesalahan yang

akhirnya membawa kepada penyesalan pada orang yang bersangkutan, maka

agama memberi jalan untuk mengembalikan ketenangan batin dengan minta

ampun kepada Tuhan. Dengan cara memberi nasehat dan bimbingan-

bimbingan khusus dalam kehidupan manusia para pemimpin agama pada

masa lalu telah berhasil memperbaiki moral dan memperhubungkan

silaturahmi sesama manusia, sehingga kehidupan sayang-menyayangi jelas

tampak dalam kalangan orang-orang yang hidup menjalankan perintah

agamanya.14

b. Diagnosis Penyebabnya

Setelah pengetahuan modern berkembang dengan cepatnya, sehingga

segala keperluan hidup hampir tercapai, tampaknya manusia makin menjauh

dari agamanya. Kehidupan yang rukun-aman dan cinta-mencintai mulai pudar

dan menghilang sedikit demi sedikit, berganti dengan hidup bersaing,

berjuang, dan mementingkan diri sendiri. Keadaan hidup yang seperti ini

membawa akibat yang kurang baik terhadap ketentraman jiwa dan akhirnya

banyaklah manusia yang terganggu ketentraman batinnya dan kebahagiaan

13 Zakiah Daradjat, Peran Agama dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),

h. 64. 14 Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehatan Mental Pokok-Pokok Keimanan, (Jakarta: PT. Toko

Gunung Agung, 2001), h. 67.

Page 45: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

35

semakin jauh dari kehidupan orang. Bahkan berbagai penderitaan akan

meliputi kehidupan, baik perasaan, pikiran, kelakuan atau kesehatan jasmani.

c. Upaya Perawatan atau Penanggulangannya

Dalam usaha untuk menanggulangi kesukaran-kesukaran yang diderita

orang-orang dalam masyarakat modern itu, bermacam-macam ilmu

pengetahuan kemanusiaan berkembang cepat, terutama pada abad ke-XX ini.

Dalam ilmu jiwa dan kedokteran jiwa muncullah ahli-ahli dengan teorinya

masing-masing, yang semuanya bertujuan untuk mengembalikan kebahagiaan

kepada tiap orang yang menderita itu. Bermacam-macam teori telah timbul

dan telah menunjukkan jasanya, di antaranya ialah aliran "Psikhoanalisa"

yang dipelopori oleh seorang Psikhiater bernama Sigmund Freud (1856—

1939). Kemudian disusul oleh pengikut-pengikutnya yang terkenal antara

lain: Jung, Adler dan Karen Homey.15

Dalam perawatan jiwa yang menggunakan teori psiko-analisa itu

diperlukan pengetahuan ahli jiwa tentang segala pengalaman yang telah

dilalui oleh penderita. Setelah itu barulah dibuat diagnosa dan kemudian

therapi. Itulah sebabnya maka perawatan dengan cara ini memakan waktu

yang-agak lama, terutama apabila penderita tidak mau berterus terang atau

menolak menceritakan segala sesuatu yang pernah dialaminya. Di antara

pendapat Freud yang tidak disetujui oleh pengikut-pengikutnya, yaitu teori

"Libido" yang mendasarkan segala macam gangguan kejiwaan kepada

dorongan-dorongan seks. Setiap aktivitas individu dihubungkan dengan seks,

bahkan kesukaran anakanak pun dihubungkan dengan seks.

15 Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 2001), cet. Ke- XVI, h. 68.

Page 46: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

36

Teori kedua dari perawatan jiwa yang tumbuh dan berkembang

kemudian ialah teori "Non Directive-Therapy" yang dipelopori oleh Carl

Rogers.

d. Pengobatan Psikologis

Dalam pengobatan psikologis ini, penulis menyajikan teknik

pengobatan non-directive. pengobatan non-directive ialah terapi dengan

penganalisaan lebih dulu terhadap semua pengalaman yang telah dilalui oleh

penderita. Ahli jiwa menerima penderita sebagaimana adanya dan mulai

perawatan langsung, atau dapat dikatakan bahwa diagnosa merupakan bagian

dari perawatan. Teori ini mengakui bahwa tiap-tiap individu mampu

menolong dirinya, apabila ia mendapat kesempatan untuk itu. Maka

perawatan jiwa merupakan pemberian kesempatan bagi si penderita untuk

mengenal dirinya dan problema-problema yang dideritanya serta kemudian

mencari jalan untuk mengatasi.16

Pelaksanaan pengobatan dengan teknik non-directive, sebaiknya

konselor memanfaatkan peristiwa-peristiwa dan mendorong klien untuk

mengungkapkan secara bebas perasaannya tentang prsoalan yang sedang

dihadapinya.17 Dalam hal ini, konselor harus melatih klien untuk tidak

menghambat dikeluarkannya perasaan bersalah, cemas, rasa dosa atau

perasaan lain yang biasanya tampak apabila orang merasakan kebebasan yang

sempurna. Di samping itu konselor harus berupaya membangun hubungan

16 Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Haji

Masagung, 2001), cet. Ke- XVI, h. 68. 17 Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat, alih bahasa

Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), jilid III, h.69.

Page 47: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

37

yang harmonis dengan klien sehingga dalam proses pengobatan tidak

menemui kendala.

Ada baiknya konselor mengatakan kepada klien misalnya “anda

merasa pahit sekali pengalaman, dan apakah anda ingin memperbaikinya.

Dalam hal ini konselor sebaiknya menerima perasaan tanpa melakukan pujian,

klien benar-benar akan mengenal dirinya dan pengenalan terhadap kandungan

jiwanya dan rasa hatinya yang mendalam akan mulai muncul dengan

sendirinya secara berangsur-angsur tentang pengetahuan, perenungan, serta

penerimaan terhadap dirinya.

Konselor memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan tetntang

berbagai kemungkinan dan keinginan yang mengarah kepadanya. Dan perlu

diingatkan apa yang mungkin diungkapkan oleh penderita tentang rasa takut

atau ketidak beranian menghadapi kemungkinan yang terjadi dalam proses

penyembuhan.

Pengalaman-pengalamannya yang dilalui sendiri dalam menghadapi

para penderita gangguan kejiwaan, yaitu sangat eratnya hubungan antara

agama dan ketenangan jiwa dan betapa besar sumbangan agama dalam

mempercepat penyembuhan. Ternyata agama mempunyai peranan yang

sangat penting dalam perawatan jiwa. Karena masyarakat Barat telah

meninggalkan hidup beragama, atau sekurang-kurangnya tampak acuh tak

acuh terhadap agamanya, maka kesukaran-kesukaran batin atau kompleks-

kompleks jiwa yang diderita itu memerlukan perawatan yang langsung

diberikan oleh para ahli jiwa. Mereka secara individu kurang/tidak mampu

menolong menentramkan batinnya, sedangkan kebutuhan hidup, kondisi

Page 48: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

38

masyarakat dan suasana lingkungan pada umumnya, lebih mendorong kepada

kegelisahan dan rasa tidak puas.

Untuk menghadapi jumlah yang begitu besar dari para penderita, baik

yang sadar ataupun tidak sadar bahwa mereka mempunyai problema jiwa,

diperlukan ahli-ahli yang cukup banyak pula. Tentunya jumlah ahli-ahli itu

masih jauh dari mencukupi. Sebaliknya kita mendengar betapa cepat menjalar

dan berkembangnya model-model kelakuan dan sikap hidup yang merupakan

pemantulan dari ketidak-tentraman jiwa. Misalnya pemuda-pemudi hippies

yang meminta agar ada kebebasan bagi mereka untuk berhubungan seksuil

semau-maunya, atau orang-orang yang mempunyai kecenderungan homoseks,

disamping tidak merasakan kebahagiaan pada tiap-tiap individu jadi

masalahnya bukan masalah kemampuan ahli jiwa, akan tetapi masalah

kebutuhan yang sangat meningkat.18

Berdasarkan pengalaman-pengalaman dalam menghadapi para

penderita gangguan jiwa tersebut, ditemui bahwa di samping merawat mereka

secara teknis ilmiah, perlu pula mereka didorong untuk berusaha menolong

dirinya sendiri, terutama dalam melegakan perasaan hatinya. Untuk maksud

ini ternyata bahwa agama mempunyai kekuatan yang besar dalam

mempercepat kesembuhan penderita gangguan jiwa tersebut. Di samping itu

terbukti pula bahwa seseorang yang kurang teguh pegangannya terhadap

agama seringkali membawa kepada gangguan jiwa.

e. Pengobatan Religi

18 Zakiah Daradjat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Haji

Masagung, 2001), cet. Ke- XVI, h. 69.

Page 49: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

39

Dalam pengobatan religi penulis akan menyajikan lima konsep

perawatan atau penanggulangan antara lain:

1) Dengan Sabar

Allah menyuruh orang Islam agar menjadikan sabar dan shalat

untuk menolong dirinya. Sabar dapat manjadi obat terhadap gangguan

kejiwaan, sabar juga dapat mencegah agar tidak terserang oleh gangguan

kejiwaan dan sabar dapat pula meninggakatkan kesehatan jiwa.19

Ada orang yang mudah tersinggung, cepat marah, dan tidak dapat

bepikir jernih, karena ia tidak sabar. Sungguh banyak pertengkaran dan

permusuhan bahkan saling membunuh akibat tidak adanya kesabaran. Dalam

kehidupan berkeluarga, sering terjadi pertikaian karena kurangnya kesabaran

antara suami, istri, dan anak-anak, bahkan perceraianpun sering terjadi akibat

ketidaksabaran kedua belah pihak.

Untuk meraih kesabaran itu perlu latihan dan pembiasaan, serta doa

kepada Allah, sebab sabar itu berat dan manusia biasanya tidak sabar bila ia

diganggu, ditakuti, atau disinggung harga dirinya dan juga jika haknya

diambil orang lain. Allah menyuruh orang memanfaatkan kesabaran dan

shalat sebagai penolongnya.20

2) Dengan Taubat Nasuha

Sesungguhnya banyak orang yang melakukan kesalahan dan

pelangggaran terhadap ketentuan agama Islam, akan tetapi tidak semua orang

yang bersalah itu merasa dirinya berdosa, boleh jadi karena keinginan yang

19 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 142. 20 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 136.

Page 50: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

40

amat besar terhadap sesuatu, akan tetapi tidak ada kemampuan untuk

mencapai secara wajar.\

Dalam Islam dijelaskan bahwa Allah Maha Pengampun Maha

Penerima tobat dan orang yang bersalah dianjurkan agar bertobat, bahkan

setiap orang yang beriman disarankan suapaya membiasakan diri untuk

memohon ampun kepada Allah, baik dia merasa bersalah ataupun tidak,

karena orang tidak selamanya sadar atas perkataannya, perbuatan dan

kelakuannya.

Dorongan Allah kepada manusia agar senantiasa memohon ampun dan

tobat atas kesalah yang terlanjut dia lakukan, dia akan diampuni Allah,

dengan syarat jangan sampai perbuatan tersebut diulangi kembali dan benar-

benar bertekad tidak akan mengulanginya untuk masa-masa yang akan datang.

Jika ini benar-benar dilaksanakan dengan baik, aubat nasuha untuk merawat

dan menjaga agar jiwa tetap sehat dapat kita rasakan manfaatnya.

3) Dengan Tawakkal Kepada Allah

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar orang berkata

“tawakkal sajalah”. Dengan ungkapan tersebut seolah-olah orang menyerah

saja kepada Allah, tanpa berusaha. Padahal tawakkal itu adalah menyerahkan

urusan yang dihadapi itu kepada Allah dengan sepenuh hati, tidak ragu-ragu,

setelah usaha dilakukan dan segala pertimbangan sudah dibuat dan pendapat

sudah bulat, maka lakukanlah dan serahkanlah selanjutnya kepada Allah.21

21 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 136.

Page 51: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

41

Tawakkal adalah perbuatan hati, pikiran dan seluruh jiwa dan

raganya. Karena itu proses untuk dapat tawakkal kepada Allah itu

membutuhkan iman yang kokoh dan mengerti tentang ajaran agama, serta

mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tawakkal memang tidak mudah

bagi yang imannya kurang kuat, serta pemahaman terhadap ajaran agama

kurang. Boleh jadi orang yang belum selesai perkembangan kecerdasan dan

kepribadiannya juga tidak mampu mencapai tawakkal yang sesungguhnya

kepada Allah.

Membangun jiwa yang sehat tidak mungkin tanpa menanamkan

jiwa agama pada tiap-tiap orang. Karena agamalah yang memberikan nilai-

nilai yang dipatuhi dengan suka rela, tanpa adanya paksaan dari luar atau

polisi yang mengawasi atau mengontrolnya. Karena setiap kali terpikir atau

tertarik hatinya kepada hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agamanya,

taqwanya akan menjaga dan menahan dirinya dari kemungkinan jatuh kepada

perbuatan-perbuatan yang kurang baik itu.22

a. Dengan Pembinaan Moral

Zakiah Daradjat melihat moral sebagai sebuah kelakuan/perbuatan

(tindak moral/moral behavior), karena menurut Zakiah Daradjat dalam

pembinaan moral, hal yang harus didahulukan adalah tindak moral baru

kemudian diajarkan pengertian tentang moral (moral concepts).

Selain kata moral sering dijumpai kata yang senada dengan kata moral

yaitu etika dan akhlak. Ketiga kata ini (moral, etika dan akhlak) memiliki

makna etimologis yang sama yaitu perangai, watak, dan adat kebiasaan.

22 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,

1970), hal. 39-42.

Page 52: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

42

Namun, tidak mudah untuk menerjemahkan secara persis sama untuk ketiga

istilah ini, mengingat ketiganya berasal dari budaya yang berbeda. Kata moral

dan etika berasal dari language Eropa asli, masing-masing dari bahasa Latin

dan Yunani, sedangkan akhlak berasal dari bahasa Arab.23

Pembinaan moral tidak dapat dipisahkan dari keyakinan beragama.

Karena nilai-nilai moral yang tegas, pasti dan tetap, tidak akan berubah karena

keadaan, tempat dan waktu, sebab nilai-nilai moral bersumber dari agama.24

Masalah pokok yang sangat menonjol dewasa ini adalah kaburnya

nilai-nilai agama di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai

kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral yang menyebabkan mereka

bingung untuk memilih yang terbaik untuk mereka. Ini disebabkan

berkecamuknya aneka ragam kebudayaan barat yang masuk seolah-olah tanpa

saringan.

Dalam pertumbuhan dan pembinaan moral sebenarnya yang

didahulukan adalah tindak moral (moral behavior). Caranya yaitu dengan

melatih anak untuk bertingkah laku menurut ukuran-ukuran lingkungan di

mana ia hidup sesuai dengan umur yang dilaluinya. Setelah si anak terbiasa

bertindak sesuai yang dikehendaki oleh aturan-aturan moral dan kecerdasan

serta kematangan berpikir telah tercapai, barulah pengertian-pengertian yang

abstrak diajarkan.25

23 Tafsir, dkk, Moralitas al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, (Yogyakarta: Gama

Media, 2002), Cet. I, hlm. 11. 24 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Cet. Ke-17, hal.

131. 25 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1982), Cet. IV, hal. 44.

Page 53: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

43

Pembinaan moral harus dilakukan sejak kecil, sesuai dengan umurnya.

Karena setiap anak dilahirkan belum mengerti mana yang benar mana yang

salah dan belum tahu batas-batas atau ketentuan-ketentuan moral yang

berlaku dalam lingkungannya. Pendidikan moral harus dilakukan pada

permulaan di rumah dengan latihan terhadap tindakan-tindakan yang

dipandang baik menurut ukuran-ukuran lingkungan tempat ia hidup. Setelah

anak terbiasa bertindak sesuai dengan yang dikehendaki oleh aturan-aturan

moral, serta kecerdasan dalam kematangan berfikir telah terjadi, barulah

pengertian-pengertian yang abstrak diajarkan.

Pendidikan moral yang paling baik terdapat dalam agama. Maka

pendidikan agama yang mengandung nilai-nilai moral, perlu dilaksanakan

sejak anak lahir (di rumah), sampai duduk di bangku sekolah dan dalam

lingkungan masyarakat tempat ia hidup.26

Gagalnya pembinaan moral akan menyebabkan berbagai masalah,

terutama yang berkaitan dengan kegagalan studi, konflik keluarga,

penggunaan obat terlarang, kriminalitas dan lain-lain.

b. Dengan Pembinaan Jiwa Taqwa

Setelah pengetahuan modern berkembang dengan cepat, sehingga

segala keperluan hidup hampir tercapai, tampaknya manusia makin menjauh

dari agamanya. Kehidupan yang rukun-aman dan cinta-mencintai mulai pudar

dan menghilang sedikit demi sedikit, berganti dengan hidup bersaing,

berjuang dan mementingkan diri sendiri. Keadaan hidup yang seperti ini

membawa akibat yang kurang baik terhadap ketentraman jiwa dan akhirnya

`26 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Cet. Ke-17, h. 10.

Page 54: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

44

banyaklah manusia yang terganggu ketentraman batinnya dan kebahagiaan

semakin jauh dari kehidupan orang. Bahkan berbagai penderitaan akan

meliputi kehidupan, baik perasaan, pikiran, kelakuan atau kesehatan jasmani.

Salah satu ciri fitrah adalah bahwa manusia menerima Allah sebagai

Tuhan, dengan kata lain, manusia itu dari asal mempunyai kecenderungan

beragama, sebab agama itu sebagian dari fitrahnya.27

Oleh karena itu pembinaan jiwa yang taqwa bagi pembentukan pribadi

yang sehat. Saya hanya ingin mengatakan bahwa Islam telah menggambarkan

cara yang yang benar untuk membentuk kepribadian, akal, hati dan perilaku

seseorang supaya ia bisa menjadi manusia yang sehat secara jasmani dan

rohani menjadi unsur yang positif yang patut menjadi perhatian masyarakat

luas.28

Jika menginginkan anak dan generasi yang akan datang hidup bahagia,

tolong-menolong, jujur, benar dan adil, maka mau tidak mau, penanaman jiwa

taqwa perlu sejak kecil. Karena kepribadian (mental) yang unsur-unsurnya

terdiri dari antara lain keyakinan beragama, maka dengan sendirinya

keyakinan itu akan dapat mengendalikan kelakuan, tindakan dan sikap dalam

hidup. Karena mental sehat yang penuh dengan keyakinan beragama itulah

yang menjadi polisi, pengawas dari segala tindakan.

Pembangunan mental tak mungkin tanpa menanamkan jiwa agama

pada tiap-tiap orang. Karena agamalah yang memberikan nilai-nilai yang

dipatuhi dengan suka rela, tanpa adanya paksaan dari luar atau polisi yang

27 Dr. Jalaluddin dan Dr. Ramayulius, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam

Mulia, 1989), hal. 72. 28 Syaikh M. Jamaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2005), hal. 113.

Page 55: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

45

mengawasi atau mengontrolnya. Karena setiap kali terpikir atau tertarik

hatinya kepada hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agamanya, taqwanya akan

menjaga dan menahan dirinya dari kemungkinan jatuh kepada perbuatan-

perbuatan yang kurang baik itu.29

Taqwa dan iman sama pentingnya dalam kesehatan mental, fungsi

iman dalam kesehatan mental adalah menciptakan rasa aman tentram, yang

ditanamkan sejak kecil. Obyek keimanan yang tidak akan berubah manfaatnya

dan ditentukan oleh agama. Dalam agama Islam, terkenal enam macam pokok

keimanan (arkanul iman). Semuanya mempunyai fungsi yang menetukan

dalam kesehatan mental seseorang.30

B. Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiatri

1. Riwayat Hidup

Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, dilahirkan di Pekalongan

pada tanggal 16 Juni 1940. Lulus pendidikan dokter (umum) di Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1965. Lulus pendidikan

dokter ahli jiwa (psikiater) di FKUI pada tahun 1969. Pendidikan lanjutan di

Inggris (Program Colombo Flan) di bidang Psikiatri Sosial/Kemasyarakatan

pada tahun 1970-1971. Memperoleh gelar Doktor (Cum Laude) dalam Ilmu

Kedokteran dengan judul disertasi Pendekatan Psikiatri Klinis Pada

Penyalahgunaan Zat di Fakultas Pasca Sarjana UI pada tahun 1990.

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKUI pada tahun 1993.

29 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,

1970), hal. 39-42. 30 Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), hal.

13-14.

Page 56: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

46

2. Aktivitas dan Pengalaman Bekerja

a. Pengalaman Pekerjaaan

1. Staf Pengajar Psikiatri FKUI (1969)

2. Kepala Kesehatan Jiwa DKK-DKI (1972-1975)

3. Kepala Proyek Integrasi Kesehatan Jiwa di Puskesmas DKI (1973-

1975)

4. Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta (1972- 1978)

5. Pembantu Dekan III (Bidang Kemahasiswaan) FKUI (1977-1979)

6. Pembantu Rektor III (Bidang Kemahasiswaan) (1979-1982)

7. Guru Besar Tetap FKUI (1993)

8. Staf Pengajar Program Pasca Sarjana UI (1995)

9. Staf Pengajar Agama Islam FKUI (1997)

10. Staf ahli Bidang Narkotika BAKOLAK INPRES 6/71 (1993-2000)

11. Anggota BKPN (Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional) Depkes RI

(1994-1997)

12. Tim Ahli DP RI Komisi VI-VII-VIII - (1995-2000)

13. Drug Expert Colombo Plan (1995-)

14. Anggota Pleno MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat (1995-2000)

15. Anggota PANWASLU (Panitia Pengawas Pemilu) Pusat (1999)

16. Staf Ahli BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional, 2000-2001)

17. Staf Ahli BNN (Badan Narkotika Nasional), (2001)

18. Anggota Pleno MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat (2000-2005)

19. Anggota Kolegium Psikiatri Indonesia (2001-). (Dadang Hawari,1991:

130).

Page 57: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

47

b. Pengalaman organisasi antara lain sebagai:

1. Ketua PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jakarta

(1966-1969)

2. Ketua Bidang Pendidikan PB IDI (1977-1980)

3. Ketua Umum PNPNCh (Perhimpunan Neurologi, Psikiatri dan Neuro-

Chirurgi) Pusat (1980-1984)

4. Ketua Umum IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia) periode

1988-1992

5. Ketua Umum IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia) periode

1992-1997

6. President AFMPH (ASEAN Federation for Psychiatry and Mental

Health, 1993-1995)

7. International Member WFMH (World Federation for Mental Health,

1989-)

8. International Member WFSAD (World Fellowship for Schizophrenia

and Allied Disorders, 1990-)

9. International Member WPA (World Psychiatric Association, 1993-)

10. International Member APA (American Psychiatric Association, 1993-)

11. International Member NIHR (National Institute for Healthcare

Research, 2000)

12. International Member APNAB (Asia Pacific Neuroscience Advisory

Board, 2000-)

13. International Member AHRN (Asia Harm Reduction Network, 2000-)

Page 58: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

48

3. Karya-karya ilmiah yang telah diterbitkan:

1. Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif". BP. FKUI, 1991

2. Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa Indonesia Menyongsong Hari

Esok”. UI Press, 1993

3. Konsep Islam memerangi AIDS dan NAZA". Dana Bhakti Prima

Yasa, Cetakan I, 1995; Cetakan XII, 1999

4. Al-Qur'an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa". Dana Bhakti

Prima Yasa, Cetakan I, 1996; Cetakan X, 2001

5. Doa dan Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis”. Dana Bhakti Prima

Yasa, Edisi II, Cetakan I, 2001

6. Terapi (Detoksifikasi) dan Rehabilitasi (Pesantren) Mutakhir (Sistem

Terpadu) Pasien “NAZA” (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif)

Metode Prof Dadang Hawari”, UI Press, Cetakan I, Edisi V, 2001

7. Gerakan Nasional Anti “MO-LIMO” (Madat, Minum, Main, Maling

dan Madon)”, Dana Bhakti Prima Yasa, Cetakan, II, 2001

8. Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat

Adiktif), BP. FKUI. Cetakan II, 2001

9. Pendekatan Holostik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia". BP. FKUI,

Cetakan II, 2001

10. Manajemen Stres, (Semas dan Depresi", BP. FKUI, Cetakan II, 2001

11. Konsep Agama (Islam) Menanggulangi HIV/AIDS". PT. Dana

Bhakti Prima Yasa,2001

12. Konsep Agama (lslam) Menanggulangi NAZA PT. Dana Bhakti

Prima Yasa, 2001

Page 59: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

49

13. Love Affair (Perselingkuhan) Prevensi dan Solusi BP. FKUI, 2002.

Penelitian yang telah dilakukan:

1. Pendekatan Psikiatri Klinis Pada Penyalahgunaan Zat (Tesis, 1990)

2. Angka Kesakitan dan Kematian Penderita Ketergantungan Narkotika

Jenis Opiat/Heroin (1999)

3. Kelainan Paru dan Lever Pada Penderita, Ketergantungan Narkotika

Jenis Opiat/Heroin (1999)

4. Angka Rawat Inap Ulang (“Kekambuhan/”Relapse”) Pasien NAZA

(2000)

5. Infeksi HIV Pada Penderita Ketergantungan Narkotika Jenis

Opiat/Heroin (2000)

4. Penghargaan:

1. Medika Award (Maj'alah Kedokteran dan Farmasi, 1979)

2. M.H. Thamrin International Hospital Award, 2001 (SistemTerpadu

NAZA)

3. Bakti Ekatama Award (PKBI, 2002)

Pembicara dalam berbagai pertemuan ilmiah di bidang kedokteran

jiwa, kesehatan jiwa dan NAZA baik di dalam maupun di luar negeri dan

juga pertemuan ilmiah populer untuk awam. Menulis berbagai publikasi

ilmiah dan populer di berbagai media cetak; dan sebagai narasumber di

berbagai media elektronik (radio dan TV). (Hawari,1999:517)

Menurut Dadang Hawari bahwa pentingnya peranan agama dan

kesehatan mental telah diakui para pakar kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa

diseluruh dunia. Untuk membuktikan kebenaran pendapatnya, ia menerangkan

Page 60: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

50

beberapa topik pembahasan yang berjudul Psychiatry and Religion dan

Mental Health and Religion dalam berbagai kongres Internasional; misalnya

pada Ist Pan Pacific Conference on Drughs and Alcohol, 1980 di Canberra,

Australia; World Congress of Mental Healt, 1989 di Aukland, Selandia Baru

dan 1990 di Tokyo, Jepang; World Congress of the World Psychiatric

Association; 1989 di Athena, Yunani, dan 1993 di Rio de Janerio, Brazil;

Annual Meeting of the American Psychiatric Association, 1992 di Washington

DC, 1993 di San Francisco, 1994 di Philadelphia, dan 1995 di Miami,

Amerika Serikat; dan pada 5th ASEAN Congress for Psychiatry and Mental

Health, 1995 di Bandung, Indonesia, dan 1996 di Bangkok,Thailand.

Dadang Hawari memperkuat pendapatnya dengan mengemukakan,

dari berbagai penelitian para pakar dapat di simpulkan: (1) komitmen agama

dapat mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit, meningkatkan

kemampuan mengatasi penyakit dan mempercepat penyembuhan (dengan

catatan terapi medis diberikan sebagaimana mestinya); (2) agama lebih

bersifat protektif (memberi perlindungan bagi pemeluknya yang beriman) dan

pencegahan; (3) komitmen agama mempunyai hubungan yang signifikan dan

positif dengan keuntungan klinis. Dengan mengutip pendapat Larson, menurut

Dadang Hawari bahwa dalam memandu kehidupan dan kesehatan manusia

yang serba kompleks ini dengan segala keterkaitannya, komitmen agama

merupakan faktor yang tidak dapat di abaikan.

Dalam perspektif Dadang Hawari, yang dimaksud peranan agama

antara lain rukun iman yang berjumlah enam. Selanjutnya ia mengutip ayat

al-Qur’an surat al-Fajr ayat 27-30

Page 61: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

51

Artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati

yang puas lagi diridaiNya. Maka masuklah ke dalam surga-Ku” (Q.S. 89: 27-30)

Dalam agama Islam, Rukun Iman ada 6, yaitu, (1) Iman kepada Allah

SWT; (2) Iman kepada Malaikat; (3) Iman kepada para Nabi; (4) Iman kepada

Kitab-Kitab; (5) Iman pada Hari Kiamat; (6) Iman pada Takdir.

5. Konsep Dadang Hawari dalam Perawatan Kesehatan Jiwa

Perawatan kesehatan jiwa tidak hanya dari segi medik atau psikiatri

saja melainkan integrasi antara medik, psikiatrik, sosial dan agama Islam.

Menurut Dadang Hawari bahwa: “Sehubungan dengan pentingnya dimensi

agama dalam kesehatan, maka pada tahun 1984 Organisasi Kesehatan Sedunia

WHO (World Healt Organization) telah menambahkan dimensi agama

sebagai salah satu dari 4 pilar kesehatan; yaitu kesehatan manusia seutuhnya

meliputi: (a) sehat secara jasmani/fisik (biologik), (b) sehat secara kejiwaan

(psikiatrik/psikologik); (c) sehat secara sosial; dan (d) sehat secara spiritual

(kerohanian/agama). Atau dengan kata lain manusia yang sehat seutuhnya

adalah manusia yang beragama dan hal ini sesuai dengan fitrah manusia, yang

kemudian diadopsi oleh APA dengan paradigma pendekatan bio-psycho-

socio-spiritual.”31 Secara skematis pendekatan holistic konsep Dadang Hawari

dapat digolongkan dalam dalam 4 dimensi yaitu:

31 Dadang Hawari,. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, (Jakarta:

FKUI, 2002), h. 7-8.

Page 62: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

52

a) Perawatan Organo-Biologik

Organo-biologik, mengandung arti fisik (tubuh/jasmani) termasuk

susunan saraf pusat (otak) yang berkembang memerlukan makanan yang

bergizi, bebas dari penyakit yang kejadiannya sejak dari pembuahan, bayi

dalam kandungan, kemudian lahir sebagai bayi, dan seterusnya mulai tahapan

anak (balita), remaja, dewasa dan usia lanjut.32

Di bidang kedokteran dikenal berbagai macam pengobatan antara lain

dengan menggunakan bahan-bahan kimia (tablet, cairan suntik atau minum

obat), chitro-practic (pijat) dan lainnya. Selain itu juga dikenal pengobatan

tradisional seperti tusuk jarum (accupunctuur), mandi uap hingga ke cara

perdukunan.

Dari berbagai jenis perawatan gangguan afektif, maka parawatan

melalui psikofarma (farmaka terapi) dengan obat anti depresi merupakan

pilihan utama baik pada gangguan bipolar ataupun pada depresi.33

Adapun obat psikofarmaka harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan

hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Obat psikofarmaka ini dapat

dibagi dalam dua golongan.

Yaitu golongan pertama (typical) dan golongan generasi kedua

(atypical). Dari berbagai jenis obat psikofarmaka tersebut di atas efek

samping yang sering dijumpai meskipun relatif kecil dan jarang adalah gejala

ekstra-piramidal (extra-phyramidal syndrome EPS) yang mirip dengan

penyakit Parkinson (Parkinsonism). Dan bila itu terjadi maka dapat diberikan

32 Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), cet. Ke-XI, h. 34. 33 Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), cet. Ke-III, h. 69

Page 63: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

53

obat penawarnya yaitu obat dengan nama generik Thrihexyphenidryl HCL,

Benzhecol HCL, Lvodapa + Benserazide dan Bromocriptine Mesilate,

sedangkan nama dagannya adalah Arkine, Artane, Madopar dan Parlodel.34

b) Perawatan Psikologis

Perawatan pikologi diberikan dengan catatan bahwa penderita masih

tetap mendapat terapi psikofarmaka. Dan perawatan ini banyak macam

ragamnya tergantung dari kebutuhan dan latar belakang penderita sebelum

sakit (pramorbid).

Perawatan ini dapat berupa suportif, re-edukatif, rekonstruktif,

kognitif, psiko-dinamik, perilaku dan keluarga.

1) Perawatan suportif

Perawatan ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan atau

semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan

semangat juangnya (fighting spirit) dalam menghadapi hidup.

2) Perawatan Re-edukatif

Perawatan ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang

serta dapat mengubah pola pendidikan sehingga penderita lebih adaptif

terhadap dunia luar.

3) Perawatan Re-konstruktif

Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali (re-

kontruksi) kepribadian yang telah mengalami keretakan.

4) Perawatan Kognitif

34 Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Gangguan Jiwa Skizofrenia, (Jakarta: FKUI,

2002), cet. Ke-II, h. 9-10.

Page 64: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

54

Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali (re-

konstruksi) kepribadian yang telah mengalami keretakan. Perawatan ini

juga dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir

dan daya ingat) rasional.

5) Perawatan Psiko-dinamik

Perawatan ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan

proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit

dan upaya untuk mencari jalan keluarnya.

6) Perawatan Perilaku

Perawatan ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku

yang terganggu (mal adaptif) menjadi perilaku yang adaptif (mampu

menyesuaikan diri).

7) Perawatan Keluarga

Perawatan ini dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita

dengan keluarganya.35

c) Perawatan Psiko-sosial (Re-adaptasi)

Parawatan Psiko-sosial dimaksudkan agar penderita kembali

beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitarnya dan mampu merawat diri,

mampu mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi

beban bagi keluarga dan masyarakat. Dan selama menjalani ini hendaknya

masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka. Terapi Psiko-sosial ini

penting karena salah satu kebutuhan manusia selain kebutuhan fisik adalah

kebutuhan “psiko-sosio”, misalnya rasa diakui, rasa bebas, rasa diperhatikan

35 www. Madanionline.org, 20 Mei 2013.

Page 65: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

55

dianggap modern. Menurut Dadang Hawari, perawatan psiko-sosial harus

disesuaikan dengan jenis stresor psiko-sosial yang dihadapi. Tehnik ini bisa

dilakukan dengan cara analisa SWOT. (Strength, Weakness, Opportunity dan

Threat) sebagai berikut.36

1) Strenght adalah upaya untuk mencari aspek-aspek yang positif dari diri

seseorang yang merupakan kekuatan yang perlu digali dan dikembangkan

agar ia mempunyai kemampuan untuk mengatasi stresor psikososial yang

sedang dihadapinya.

2) Weakness adalah upaya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

merupakan kelemahan atau kekurangan pada diri seseorang.

3) Opportunity adalah usaha untuk melihat ke depan akan adanya

kesempatan atau peluang yang lebih baik untuk dijadikan faktor yang

menentukan bagi keberhasilan penanggulangan stresor psiko-sosial pada diri

seseorang.

4) Threat adalah upaya untuk mengetahui dan menyadari adanya “ancaman”

yang dapat merupakan faktor pengganggu bagi penanggulangan stresor.

d) Perawatan Psikoreligius

Perawatan spiritual dimaksudkan untuk memperkuat iman pasien dan

bukan sekali-kali mengubah kepercayaan atau agama pasien yang dapat

berupa kegiatan keagamaan, seperti sembahyang, berdo’a memanjatkan puji-

pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan dan kajian kitab suci dan lain

sebagainya. Dengan terapi psikoreligius ini gejala patologis dengan pola

sentral keagamaan dapat diluruskan, dengan demikian keyakinan atau

36 Dadang Hawari,. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, (Jakarta: BP-FKUI, 2002), Edisi ke-I, cet. Ke-3, h. 4.

Page 66: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

56

keimanan penderita dapat dipulihkan kembali di jalan yang benar. Praktek

ajaran agama yang membuat orang sembuh dari gangguan jiwa dapat diambil

dalam dasar agama yaitu rukun Islam dan rukun Iman.

Disamping menjalankan sepenuh hati rukun Islam dan rukun Iman,

juga harus melaksanakan do’a dan dzikir. Menurut Dadang Hawari, bagi

mereka yang dapat menjalankan dengan khusyu’ artinya menghayati serta

mengerti apa yang diucapkan akan banyak memperoleh manfaat; antara lain

ketenangan hati, perasaan aman dan terlindung dari berperilaku salah.37 Dan

terapi keagamaan ini diberikan dengan menekankan bahwa apa yang

dialaminya itu sebagai ujian atau cobaan keimanan dengan shalat, doa, dan

dzikir sebagai obat.38

Dadang Hawari mengungkapkan pemikirannya tentang rukun iman

dan implementasinya bagi kesehatan jiwa dalam buku yang berjudul “al-Qur-

an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa”. Dalam buku tersebut,

ia menuangkan pendapatnya dalam bab tujuh mulai halaman 429 sampai

dengan 440. Konsep Dadang Hawari dapat dikategorisasikan sebagai

berikut:

1) Iman Kepada Allah SWT

FirmanAllah dalam surat Ar Ra’d ayat 28:

37 Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), cet. Ke-XI, h. 444. 38 Dadang Hawari,. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, (Jakarta: BP-FKUI, 2002),

Edisi ke-I, cet. Ke-3, h. 192.

Page 67: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

57

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S.13:28).

Iman atau percaya bahwa Allah SWT itu ada, Pencipta alam semesta

ini termasuk manusia sebagai makhluk-Nya, Tuhan Yang Maha Esa, Maha

Kuasa, Maha Pengasih, Maha Pengampun, Maha Adil, Maha Mengetahui,

dan seterusnya; serta kepada-Nya kita semua kelak akan kembali, merupakan

keimanan yang besar pengaruhnya bagi kesehatan mental manusia.

Salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan akan rasa

aman dan terlindung (security feeling). Menurutnya, rasa aman dan

terlindung ini tumbuh dan dirasakan sebagai suatu kekuatan spiritual dengan

doa atau salat yang dilakukan 5 kali sehari semalam, belum lagi dengan salat

sunnah lainnya. Dengan beriman kepada Allah SWT, berarti orang akan

menjauhi larangan-Nya, dan melaksanakan apa yang diperintahkan, agar

diperoleh keselamatan/kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Orang yang beriman adalah orang yang selalu ingat kepada Allah SWT

(dzikrullah/zikir), perasaan tenang, aman dan terlindung selalu menyertainya.

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini tiada yang perlu ditakutkan selain

Allah SWT karena Allah SWT selalu memberikan petunjuk, taufik, serta

hidayah-Nya; sehingga orang yang beriman itu senantiasa memperoleh

bimbingan dan perlindungan-Nya.

Orang yang beriman akan malu berbuat sesuatu yang tidak

baik/mungkar meski tiada satu orang lain pun yang mengetahui atau melihat

atas perbuatannya itu. Bukankah Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha

Melihat? Kalau seseorang itu benar-benar beriman dalam arti sesungguhnya,

Page 68: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

58

menghayati dan mengamalkan apa yang diimaninya itu bahwa Allah Maha

Mengetahui dan Melihat, pastilah ia tidak akan berbuat yang melanggar

hukum, moral dan etika kehidupan serta tidak merugikan orang lain.

Keimanan inilah yang sebenarnya merupakan waskat (pengawasan melekat)

dalam arti sesungguhnya. Kalau yang diminta untuk waskat tadi adalah

sesama manusia untuk saling mengawasi, bukankah manusia dapat diajak

kolusi? Keimanan kepada Allah SWT ini kalau benar-benar dihayati dan

diamalkan besar manfaatnya bagi kesehatan mental manusia, rasa sejahtera

(well being) akan di rasakan tidak hanya bagi perorangan, tetapi juga

dirasakan bagi keluarga, masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.

2) Iman Kepada Malaikat

Firman Allah dalam surat Qaaf ayat 17:

Artinya: “Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya,

seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri” (Q.S.50:17).

Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat)

yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (disisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.82:10-12).

Selanjutnya Dadang Hawari menguraikan, ilmu jiwa adalah ilmu

yang mempelajari perilaku manusia; dan perilaku manusia itu merupakan

manifestasi dari alam pikir dan alam perasaannya. Perilaku manusia ini

dalam perjalanan hidupnya di dunia seringkali melanggar “rambu-rambu”,

moral dan etika dalam hubungannya dengan sesama manusia lainnya, yang

Page 69: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

59

pada gilirannya dapat merugikan dirinya dan juga orang lain. Dan, siapakah

yang mengontrol, mencatat serta mengawasi apakah seseorang itu melakukan

perbuatan yang baik buruk? Kalau yang di maksud itu juga sesama manusia,

bukankah manusia juga dapat diajak kolusi? Di sinilah letak pentingnya

keimanan kepada Malaikat makhluk Allah yang tidak dapat diajak kolusi.

Bukankah pada setiap diri kita selalu di dampingi oleh dua Malaikat yang

selalu terjaga tidak tidur meskipun kita tidur? Sejauh manakah kita beriman

atau percaya bahwa disebelah kanan kita ada Malaikat yang selalu mencatat

semua amal kebajikan, sedangkan di sebelah kiri kita ada Malaikat yang

mencatat semua perilaku kita yang tidak baik? Semua catatan Malaikat itu

merupakan penilaian (konduite) diri kita semasa hidup; yang akan

dipertanggungjawabkan kelak pada Hari Pembalasan (Hari Kiamat).

Menurut Dadang Hawari, orang yang sehat mentalnya adalah orang

yang pikiran, perasaan serta perilakunya baik, tidak melanggar hukum,

norma, moral dan etika kehidupan serta tidak merugikan orang lain. Apa

yang dilakukannya selalu berpedoman pada amar ma’ruf nahi munkar,

berlomba-lomba dalam kebajikan amal saleh, karena ia tahu benar dan yakin

bahwa apa yang dilakukannya itu semua dicatat oleh Malaikat. Oleh karena

itu ia selalu berhati-hati dalam bertindak.

Iman kepada Malaikat, bila benar-benar dihayati dan diamalkan

merupakan waskat (pengawasan melekat) dalam arti yang sesungguhnya,

sebagaimana halnya iman kepada Allah SWT.

3) Iman Kepada Para Nabi

Firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21:

Page 70: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

60

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu( yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah” (Q.S.33:21).

Allah SWT mengutus para Nabi adalah untuk memperbaiki akhlak

perilaku manusia. Nabi Mahammad SAW adalah Nabi penutup/terakhir yang

merupakan suri teladan bagi umat manusia, yaitu bagi mereka yang

mengharapkan rahmat Allah serta keselamatan di dunia dan di akhirat kelak.

Hanya dalam waktu 23 tahun Nabi Muhammad SAW telah dapat merubah

total masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang adil dan makmur dengan

rida Allah SWT. Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW lanjut Dadang

Hawari telah diakui oleh dunia sebagaimana dituliskan oleh Michael H. Hart

(non muslim) dalam bukunya berjudul Seratus Tokoh Yang Paling

Berpengaruh Dalam Sejarah; dan Nabi Muhammad SAW di tokohkan

nomor 1 (satu) dari 100 tokoh dalam buku tersebut.

Selanjutnya Dadang Hawari memaparkan, bila kita telaah sejarah para

Nabi–Nabi terdahulu sebagaimana dikisahkan dalam kitab suci Al Qur’an,

dapat disimpulkan bahwa para Nabi adalah tokoh panutan bagi umatnya

dalam zamannya. Nabi Muhammad adalah tokoh panutan terakhir bagi umat

Islam hingga nanti pada akhir zaman. Salah satu ajaran Nabi Muhammad

SAW adalah pengendalian diri; bahkan pernah dikatakan bahwa

sesungguhnya peperangan terbesar di muka bumi ini adalah peperangan

melawan hawa nafsu dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan salah satu asas

Page 71: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

61

kesehatan mental, yaitu bahwa orang yang sehat mentalnya adalah orang

yang mampu mengendalikan diri (self control) terhadap segala rangsangan,

baik yang timbul dari lingkunganya (dunia luar) maupun yang datang dari

dirinya sendiri.(dunia dalam)

Ambisi materi dan karier seseorang seringkali tidak mengindahkan

hukum, norma, nilai dan etika kehidupan. Tidak jarang dijumpai bahwa

untuk mencapai tujuannya itu orang menghalalkan segala cara yang justru

bertentangan dengan hukum, norma, nilai dan etika dalam kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa. Agama Islam yang dibawa Nabi

Muhammad SAW adalah bukan sekedar agama yang ritual sifatnya, tetapi

merupakan agama yang memberikan tuntunan bagi tatanan kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat, dan berbangsa serta bernegara.

4) Iman Terhadap Kitab-Kitab

Firman Allah dalam surah az-Zukhruf ayat 4:

Artinya: “Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al-Kitab Lauh

Mahfuzh disisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah" (Q.S.43:4).

Iman atau percaya terhadap kitab-kitab yang dibawa oleh para Nabi

misalnya kitab Zabur, Taurat, Injil dan terakhir Al Qur'an merupakan satu

dan keenam Rukun Iman. Al Qur'an merupakan buku petunjuk bagi umat

manusia agar dalam kehidupan ini serasi, selaras dan seimbang dalam

hubungannya dengan Tuhannya (vertikal), dengan sesama manusia dan

lingkungan alam sekitarnya (horizontal).

Page 72: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

62

Al Qur'an merupakan Kitabullah yang terakhir diturunkan melalui

utusannya yang terakhir pula Nabi Muhammad SAW. Al Qur'an merupakan

penyempurnaan dari Kitab-Kitab sebelumnya, ibaratnya buku merupakan

edisi terakhir dan terlengkap serta tersempurna, karena isinya merupakan

wahyu ilahi, bukan buah pikiran manusia, tiada seorang pun yang

mencampuri dan selalu terjaga kesuciannya olehNya. Firman Allah dalam

surah Yunus ayat 37:

Artinya: “Tidaklah mungkin Al-Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur’an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya (diturunkan) dari Tuhan semesta alam” (Q.S. 10:37).

Firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 9:

Artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan

sesungguhnya Kami benar-benar perawatannya (Q.S. 15:9).

Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang dapat membedakan

mana yang halal dan mana yang haram, mana yang hak dan mana yang batil,

mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan yang tidak,

mana yang manfaat dan mana yang mudarat, dan lain sebagainya. Semua

dimensi kehidupan manusia yang menyangkut aspek hukum, norma, nilai dan

etika kehidupan termaktub dalam kitab suci Al Qur'an; serta petunjuk

pelaksanaannya (juklak) terdapat dalam Al Hadis sebagaimana dicontohkan

oleh Nabi Muhammad SAW. Bila para dokter selalu membaca "textbook"

Page 73: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

63

kedokteran guna menambah ilmunya untuk diamalkan bagi kesehatan pasien;

maka sesungguhnya Al Qur'an merupakan "textbook kesehatan mental

terlengkap dan tersempurna di dunia. Bagi mereka yang mengerti menghayati

dan mengamalkannya akan beroleh manfaat serta kesejahteraan lahir dan

batin, selamat di dunia dan selamat pula di akhirat kelak.

5) Iman Terhadap Hari Kiamat

Firman Allah dalam surah Al Anbiyaa' ayat 47

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari

kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Q.S. 21:47).

Iman atau percaya pada Hari Akhir atau Hari Kiamat mempunyai

makna penting bagi orang-orang yang beriman. Pada hari itu setiap diri

manusia akan menjalani proses "pengadilan" Allah SWT; di mana setiap diri

mempertanggungjawabkan terhadap apa-apa yang telah diperbuatnya selama

hidup di dunia. Hanya ada dua pilihan, yaitu surga bagi mereka yang beramal

kebajikan, dan neraka bagi mereka yang berbuat kejahatan.

Dadang Hawari lebih lanjut mengatakan, suatu kenyataan yang tiada

dapat dipungkiri, bahwa pengadilan manusia di dunia jauh dari rasa adil.

Pelaksanaan hukum di dunia yang seharusnya tidak pandang bulu teryata

dalam prakteknya masih saja pandang bulu. Lagi pula masih banyak mereka

yang berbuat kejahatan selama di dunia "lolos" dari pengadilan manusia.

Page 74: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

64

Tetapi kelak di akhirat pada Hari Kiamat tiada seorangpun dapat lolos dari

"pengadilan" Allah SWT yang tidak pandang bulu.

Allah SWT tidak memandang hamba-Nya dari pangkat, kekayaan,

kekuasaan, serta atribut-atribut keduniawian lainnya, melainkan yang dilihat

adalah hati mereka, iman dan takwa serta amal kebajikan selama menjalani

masa kehidupan di dunia. Oleh karena itu bagi orang yang beriman tidak

perlu merasa stres apabila diperlakukan tidak adil oleh sesama manusia

selama hidup di dunia. Bukankah Allah SWT Maha Adil, Pengasih dan

Penyayang ?

6) Iman Terhadap Takdir

Firman Allah dalam surat At Taubah ayat 105 :

Artinya: “Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-

Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (Q.S. 9:105).

Iman atau percaya pada takdir penting artinya bagi kesehatan mental.

Orang yang beriman pada takdir tidak akan mengalami frustrasi dan stres.

Manusia boleh berusaha, tetapi Allah SWT yang menentukan. Ambillah

sebuah contoh. Seseorang telah berusaha dengan berbagai cara secara sah

untuk memperoleh suatu tujuan yang menurutnya baik. Tetapi ternyata apa

yang diinginkannya tidak berhasil, bukan semata-mata karena kesalahannya

tetapi ada faktor lain di luar kemampuannya; nasib telah menentukan lain ia

Page 75: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

65

tidak sampai pada tujuannya. Adakah orang yang beriman akan frustrasi dan

stres karenanya? Jawabannya tentulah tidak, mengapa? Bagi orang yang

beriman kegagalan itu dipandang sebagai takdir, bahwa Allah SWT

berkehendak lain, Orang yang beriman yakin bahwa tidak semua apa yang

dipandangnya baik, di mata Allah SWT pun baik pula; begitu pula

sebaliknya.39

Bagi orang yang beriman, kegagalan yang dialaminya itu dianggap

sebagai musibah yang pasti ada hikmahnya. Orang yang beriman akan

bersabar dan berserah diri pada Allah SWT, mohon kekuatan lahir dan batin

terhadap "cobaan" yang dialaminya; disertai doa "Ya Allah, janganlah

Engkau beri hamba beban serta cobaan yang hamba tidak mampu memikul

dan mengatasinya". Dadang Hawari lebih lanjut menekankan, sekali lagi

Iman pada takdir merupakan unsur kesehatan mental yang amat penting bagi

terbentuknya kekebalan orang terhadap stres.

“Terapi medis tanpa do’a dan dzikir, tidak lengkap; do’a dan zikir

saja tanpa terapi medis tidak efektif”40

39 Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa 2004), h. 429-440. Cet. Ke- 2. 40 Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Gangguan Jiwa Skizofrenia, (Jakarta: FKUI,

2002), cet. Ke-II, h. 114.

Page 76: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

66

BAB IV

ANALISIS KONSEP ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG

DADANG HAWARI DALAM PERAWATAN KESEHATAN

JIWA

A. Analisis Konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Dadang Hawari dalam

Perawatan Kesehatan Jiwa

1. Analisis Konsep Zakiah Daradjat dalam Perawatan Kesehatan Jiwa

Berdasarkan pengalaman-pengalaman dalam menghadapi para

penderita gangguan jiwa, ditemui bahwa di samping merawat mereka secara

teknis ilmiah, perlu pula mereka didorong untuk berusaha menolong dirinya

sendiri, terutama dalam melegakan perasaan hatinya. Untuk maksud ini

ternyata bahwa agama mempunyai kekuatan yang besar dalam mempercepat

kesembuhan penderita gangguan jiwa tersebut. Di samping itu terbukti pula

bahwa seseorang yang kurang teguh pegangannya terhadap agama seringkali

membawa kepada gangguan jiwa.

Unsur terpenting, yang membantu pertumbuhan dan perkembangan

kejiwaan manusia adalah iman yang direalisasikan dalam bentuk ajaran

agama. Maka dalam Islam prinsip pokok yang menjadi sumbu kehidupan

manusia adalah iman, karena iman itu yang menjadi pengendali sikap,

ucapan, tindakan dan perbuatan. Tanpa kendali tersebut akan mudahlah orang

terdorong melakukan hal-hal yang merugikan dirinya atau orang lain dan

Page 77: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

67

menimbulkan penyesalan dan kecemasan, yang akan menyebabkan

terganggunya kesehatan jiwa.1

a. Pengobatan Psikologis

Dalam pengobatan psikologis ini, penulis menyajikan teknik

pengobatan non-directive Pelaksanaan pengobatan dengan teknik non-

directive, sebaiknya konselor memanfaatkan peristiwa-peristiwa dan

mendorong klien untuk mengungkapkan secara bebas perasaannya tentang

prsoalan yang sedang dihadapinya.2 Dalam hal ini, konselor harus melatih

klien untuk tidak menghambat dikeluarkannya perasaan bersalah, cemas, rasa

dosa atau perasaan lain yang biasanya tampak apabila orang merasakan

kebebasan yang sempurna.

Selanjutnya adalah proses mendiagnosa, apa sesungguhnya

penyebab sehingga menimbulkan ganggguan pada si penderita. Dalam proses

diagnosa ini perlu membangun keakraban antara klien dan konselor

merupakan hal yang utama dalam pelaksanaan terapi non-directive, jika

sudah terbangun keakraban antara klien dan konselor, maka proses

pengobatan tidak menemui kendala.

Menetukan waktu pemberian bantuan dan ruang lingkupnya, serta

keadaan klien. Artinya klien telah merasa pada pertemuan sebelumnya bahwa

tugas konselor bukan untuk menjawab semua pertanyaan dan menyelesaikan

seluruh persoalan, akan tetapi tugasnya adalah mempersiapkan suasana yang

memungkinkan klien berbuat untuk mengatakan persoannya.

1 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), h. 11.

2 Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat, alih bahasa Zakiah Daradjat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), jilid III, h.69.

Page 78: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

68

Setelah klien mengenal dirinya, hubungan pribadinya dengan konselor

telah sampai pada derajat yang paling tinggi. Pada tahap ini dalam

pengobatan, klien mulai campur tangan dan ingin mengetahui pribadi

konselor sebagai orang, dan klien banyak menjauhkan arti persahabatan dan

kasih sayang, serta untuk pertama kalinya klien menyampaikan terima kasih

atas bantuan yang telah diberikan kepadanya.

Di samping pengobatan psikologis, penulis akan menganalisa lima

konsep Zakiah Daradjat dengan cara religi antara lain:

Pertama Sabar, Allah menyuruh orang Islam agar menjadikan sabar

dan shalat untuk menolong dirinya. Sabar dapat manjadi obat terhadap

gangguan kejiwaan, sabar juga dapat mencegah agar tidak terserang oleh

gangguan kejiwaan dan sabar dapat pula meninggakatkan kesehatan jiwa.3

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 153.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Baqarah: 153). 4

Dalam contoh kasus yang di uraikan oleh Zakiah Daradjat, ada

seseorang telah berusia senja, telah ditipu dan bohongi oleh orang yang telah

lama dia kenal, sehingga dia merasa marah, kesewa dan sakit hatinya. Sampai

dia berjanji tidak akan menolong orang tersebut untuk masa yang akan

datang dan tidak akan memaafkan kesalahan orang tersebut.

3 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 142. 4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 47.

Page 79: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

69

Atas kejadian tersebut dia kadang-kadang terserang psikosomatik,

kepala pusing, dada, dan hatinya sesak, seolah-olah dalam dirinya

berkecamuk perang amat dasyat, diantara perasaan yang tidak

menyenangkan, untunglah ia lari kepada Allah memohon kesabaran,

kesabaran dan kesabaran.

Akhirnya dia memohon kepada Allah, agar diberi-Nya petunjuk dan

sabar dalam menerima musibah tersebut. Dia menangis dan meratap kepada

Allah dan mohon agar ia tetap sehat jasmani dan rohani, ia sangat-sangat

takut akan terserang gangguan kejiwaan. Setelah berjuang cukup lama, sabar

benar-benar dia rasakan, dia semakin rajin beribadah, hampir setiap hari

membaca al-Qur’an dan melaksanakan shalat wajib dan shalt sunnah, dia

menjadi penyabar, tidak tersinggung atau balas dendam atas kejadian yang

menimpa dirinya.

Dari kejadian di atas dapat kita ambil hikmah, bahwa mendekatkan

diri kepada Allah dan menjalankan seluruh perintah-Nya, insya Allah

keadaan diri kita, baik jasmani maupun rohani akan terjaga dari gangguan

kejiawaan.

Kedua Taubat Nasuha, salah satu penyebab gangguan kejiwaan

adalah perasaan berdosa. Banyak orang yang merasa sangat menderita, bila ia

merasa dirinya berdosa, jika perasaan dosa lama tidak diatasi mungkin saja

orang tersebut akan mengalami gangguan kejiwaan dengan berbagai macam

Page 80: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

70

gejala antara lain penyakit fisik, seperti lumpuh, kemampuan melihat hilang

(buta).5

Dalam Islam dijelaskan bahwa Allah Maha Pengampun Maha

Penerima tobat dan orang yang bersalah dianjurkan agar bertobat, bahkan

setiap orang yang beriman disarankan suapaya membiasakan diri untuk

memohon ampun kepada Allah, baik dia merasa bersalah ataupun tidak,

karena orang tidak selamanya sadar atas perkataannya, perbuatan dan

kelakuannya.

Orang yang merasa dirinya bersalah sehingga hati dan perasaan

goncang, diharapkan dapat melakukan taubat nasuha agar kegoncangan

tersebut tidak bertambah berat dan makin parah. Mengadu dan memohon

kepada Allah merupakan satu-satunya cara agar yang bersangkuta dapat

tertolong.

Fiman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 48.

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(surat An-Nisaa’ ayat 48).6

5 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 149. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 180.

Page 81: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

71

Ayat di atas menegaskan bahwa hanya dosa syirik yang tidak dapat

diampuni oleh Allah, jika kita tinjau dalam psikoterapi Islam akan terbukti

bahwa syirik itu menimbulkan kebimbangan.

Ketiga Tawakkal Kepada Allah, tawakkal adalah perbuatan hati,

pikiran dan seluruh jiwa dan raganya. Karena itu proses untuk dapat tawakkal

kepada Allah itu membutuhkan iman yang kokoh dan mengerti tentang ajaran

agama, serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tawakkal memang

tidak mudah bagi yang imannya kurang kuat, serta pemahaman terhadap

ajaran agama kurang. Boleh jadi orang yang belum selesai perkembangan

kecerdasan dan kepribadiannya juga tidak mampu mencapai tawakkal yang

sesungguhnya kepada Allah.7

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayan 159.

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (surat Ali-Imran ayat: 159).8

7 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), hal. 153. 8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 159-160.

Page 82: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

72

Dalam ayat diatas terdapat suatu bimbingan Allah terhadap Nabi

Muhammad dalam menghadapi ummatnya. Bimbingan akhlak yang oleh

Allah telah diakui bahwa cara beliau cara beliau lemah-lembut dalam

menghadapi mereka. Memohon ampon atas segala kesalahan dan kekeliruan

yang telah mereka lakukan.

Tawakkal memang tidak mudah, bagi orang yang imannya kurang

kuat, serta pemahamannya terhadap ajaran agama kurang. Dalam proses

psikoterapi Islam yang dilaksanakan dengan bantuan konselor yang

berwenang dan terlatih, insya Allah hasilnya bisa menolong.9

Bila seseorang telah berketetapan hati tentang sesuatu, maka

selanjutnya, jangan takut atau ragu-ragu lagi, serahkan sepenuhnya kepada

Allah.

Keempat Pembinaan Moral, moral adalah kelakuan yang sesuai

dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai) masyarakat yang timbul dari hati dan

bukan paksaan dari luar, yang disertai pula oleh rasa bertanggung jawab atas

tindakan tersebut.10

Menurut Franz Magnis Suseno, moral dipahami sebagai ajaran-ajaran,

wejangan-wejangan, khotbah-khotbah, peraturan-peraturan, patokan-patokan

tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi

manusia yang baik. Sumber langsung ajaran moral dapat berupa agama,

nasehat para bijak, orang tua, guru dan sebagainya. Dari sini dapat dipahami

9 Zakiah Daradjat, Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002), h. 154. 10 Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

1983), Cet. Ke-7, hal. 63

Page 83: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

73

bahwa sumber ajaran moral meliputi agama, tradisi, adat istiadat, dan

ideologi-ideologi tertentu.11

Pembinaan kehidupan moral itu lebih banyak terjadi melalui

pengalaman hidup daripada melalui pendidikan formal dan pengajaran.12

Karena moral itu tumbuh melalui pengalaman langsung dalam lingkungan di

mana seseorang hidup kemudian berkembang menjadi kebiasaan, mengerti

mana yang baik yang perlu dilakukan dan mana yang buruk yang perlu

dihindari. Kelakuan adalah hasil dari pembinaan yang terjadi secara

langsung.13

Menurut Zakiah Daradjat, pembinaan moral yang berdampak positif

terhadap perkembangan jiwa keagamaan remaja adalah pembinaan yang

dilakukan secara terus-menerus semenjak seseorang dilahirkan melalui

pencontohan oleh orang tua, pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-

hari dengan membiasakan anak mematuhi ajaran agama dan menjauhi

larangannya sehingga menjadi pola hidupnya dan terjalin kuat dalam

pribadinya

Kegoncangan-kegoncangan dalam jiwa dalam setiap individu sangat

berpotensi menjerumuskan yang bersangkutan pada tindakan-tindakan yang

negatif. Jika saja kepribadian individu tersebut lemah dan ia kurang mendapat

didikan nilai-nilai moral/agama, maka bisa dipastikan kegoncangan-

11 Franz Magnis Suseno, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral,

(Yogyakarta: Kanisius, 1987), hal. 14. 12 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Cet. Ke-17, hal.

134. 13 Daradjat, Zakiah, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,

1977, Cet. 4, hal. 119.

Page 84: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

74

kegoncangan tersebut menimbulkan ekses-ekses yang negatif yang merugikan

dirinya sendiri dan masyarakat di mana dia hidup.

Menurut hemat penulis bahwa konsep keempat yang ditawarkan

Zakiah Daradjat bisa dimengerti karena pemahaman bahwa moral merupakan

perbuatan yang didasarkan pada ajaran agama dan unsur sosial budaya yang

diakui sebagai kebenaran dalam masyarakat yang dilakukan dengan penuh

kesadaran pribadi yang bersangkutan.

Penulis berpendapat pembinaan moral terhadap seseorang harus

dilakukan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit, wajar, sehat dan harus

memperhatikan perkembangan dan ciri khas dari setiap umur yang dilalui oleh

seseorang tersebut. Pembinaan ini diupayakan sejak seorang anak masih kecil

dengan jalan pembiasaan secara langsung yaitu, membiasakan anak mematuhi

ajaran agama dan menjauhi larangannya, karena anak kecil belum memahami

konsep-konsep yang abstrak. Setelah si anak mampu memahami hal-hal yang

abstrak barulah pengertian-pengertian tentang baik dan buruk yang abstrak

boleh diajarkan.

Kelima Pembinaan Jiwa Taqwa. Menurut Zakiah Dardjat, jiwa yang

sehat ialah yang menjalankan seluruh perintah dan menjauhi larangan Allah

S.W.T, dan jiwa yang beginilah yang akan membawa perbaikan hidup dalam

masyarakat dan bangsa.14

Sikap taqwa sering diulang oleh khotib pada setiap hari Jum’at, namun

realitanya kefahaman masyarakat terhadap taqwa masih pada tahap kulit dan

tidak pada isinya. Pada era modern seperti sekarang ini taqwa tidak lagi

14 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental,(Jakarta: Bulan Bintang

1970), h. 39-40.

Page 85: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

75

difahami dengan betul. Taqwa pada umumnya difahami dalam ruang lingkup

spiritual dan peribadi yang sempit. Akhirnya ia menjadi konsep yang asing

dan terpisah daripada pelbagai aspek kehidupan lainnya.

Zakiah Daradjat berpendapat, jika setiap orang mempunyai keyakinan

beragama, dan menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu ada

polisi dalam masyarakat karena setiap orang tidak mau melanggar larangan-

larangan agama karena merasa bahwa Tuhan Maha Melihat dan selanjutnya

masyarakat adil makmur akan tercipta, karena semua potensi manusia (man

power) dapat digunakan dan dikerahkan untuk dirinya sendiri.15

Menurut penulis, sejak dahulu agama dengan ketentuan dan hukum-

hukumnya telah dapat membendung terjadinya gangguan kejiwaan, yaitu

dengan dihindarkannya segala kemungkinan-kemungkinan sikap, perasaan

dan kelakuan yang membawa kepada kegelisahan. Jika terjadi kesalahan yang

akhirnya membawa kepada penyesalan pada orang yang bersangkutan, maka

agama memberi jalan untuk mengembalikan ketenangan batin dengan minta

ampun kepada Tuhan.

Dengan cara memberi nasehat dan bimbingan-bimbingan khusus

dalam kehidupan manusia. Para pemimpin agama pada masa lalu telah

berhasil memperbaiki jiwa taqwa dan memperhubungkan silaturahmi sesama

manusia, sehingga kehidupan sayang-menyayangi jelas tampak dalam

kalangan orang-orang yang hidup menjalankan agamanya.

15 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental,(Jakarta: Bulan Bintang

1970), h. 42.

Page 86: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

76

2. Analisis Dadang Dadang Hawari dalam Perawatan Kesehatan Jiwa

Pentingnya dimensi agama dalam menanggulangi gangguan mental,

maka pada tahun 1984 Organisasi Kesehatan se Dunia (WHO : World Health

Organization) telah menambahkan dimensi agama sebagai salah satu dari 4

(empat) pilar kesehatan; yaitu kesehatan manusia seutuhnya meliputi: sehat

secara jasmani/fisik (biologik); sehat secara kejiwaan (psikiatrik/psikologik);

sehat secara sosial; dan sehat secara spiritual (kerohanian/agama). Dengan

kata lain manusia yang sehat seutuhnya adalah manusia yang beragama, dan

hal ini sesuai dengan fitrah manusia. Keempat dimensi sehat tersebut di atas

diadopsi oleh the American Psychiatric Association dengan paradigma

pendekatan biopsycho- socio-spiritual.16

Secara skematis pendekatan holistic konsep Dadang Hawari dapat

digolongkan dalam dalam 4 dimensi yaitu:

Pertama Perawatan Organo-Biologik, perawatan ini mengandung arti

perawatan secara fisik (tubuh/jasmani) dengan memberikan obat-obat kimia

(tablet, cairan suntik atau minum obat), dan lain sebagainya.

Menurut Dadang Hawari, dalam perawatan ini harus hati-hati dalam

memberikan obat, pemberian obat harus sesuai dosis terutam pada pasien

depresi, banyak terjadi kesalahan dalam pemberian obat dengan dosis yang

sangat tingggi, sehingga mengakibatkan kematian pada pasien.

Kedua Perawatan Psikologis, Perawatan ini dimaksudkan untuk

memberikan dorongan atau semangat dan motivasi agar penderita tidak

merasa putus asa dan semangat juangnya (fighting spirit) dalam menghadapi

16 Dadang Hawari, Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, (Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002), h. 5.

Page 87: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

77

hidup. Perawatan ini memberikan pendidikan ulang serta dapat mengubah

pola pendidikan sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.

Disamping itu, perawatan ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki

kembali (re-kontruksi) kepribadian yang telah mengalami keretakan dan

memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat) rasional,

sehingga mampu menyesuaikan diri dengan keluarga dan lingkungannya.

Ketiga Perawatan Psiko-sosial (Re-adaptasi), Parawatan Psiko-sosial

dimaksudkan agar penderita kembali beradaptasi dengan lingkungan sosial

sekitarnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada

orang lain sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat

sekitarnya.

Dalam menjalani perawatan psiko-sosial ini, hendaknya pasien masih

tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka sebagaimana juga halnya waktu

menjalani psikoterapi. Kepada pasien diupayakan untuk tidak menyendiri,

tidak melamun, harus banyak menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan

sosial.

Keempat Perawatan Psikoreligius, Perawatan psikoreligias

dimaksudkan untuk memperkuat iman pasien dan bukan sekali-kali

mengubah kepercayaan atau agama pasien yang dapat berupa kegiatan

keagamaan, seperti sembahyang, berdo’a memanjatkan puji-pujian kepada

Tuhan, ceramah keagamaan dan kajian kitab suci dan lain sebagainya.

Dengan terapi psikoreligius ini gejala patologis dengan pola sentral

keagamaan dapat diluruskan, dengan demikian keyakinan atau keimanan

penderita dapat dipulihkan kembali di jalan yang benar. Praktek ajaran agama

Page 88: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

78

yang membuat orang sembuh dari gangguan jiwa dapat diambil dalam dasar

agama yaitu rukun Islam dan rukun Iman.

Menurut Dadang Dadang Hawari peranan tauhid atau rukun iman yang

enam itu sangat penting dalam perawatan dan membentuk kesehatan jiwa

seseorang. Dadang Dadang Hawari menghubungkan tauhid dengan rukun

iman yang berjumlah enam. Rukun iman tersebut, jika dihayati dan

diamalkan dengan sebaik-baiknya kecil kemungkinan sesorang terkena

penyakit jiwa. Dalam pemikirannya bila seseorang menjalankan dan

menyakini serta menghayati rukun iman yang berjumlah enam sangat

mustahil mentalnya terganggu. Justru sebaliknya orang yang beriman bisa

dipastikan memiliki mental yang sehat.

Dalam konteks ini peneliti sependapat dan mendukung pendapat

Dadang Dadang Hawari karena pemikirannya relevan dengan al-Qur’an dan

Hadits. Alasan lainnya karena tidak ditemukan bukti bahwa orang yang

imannya teguh serta menjalankan segala perintah Allah terkena penyakit

mental. Dengan menyakini rukun iman yang pertama akan menimbulkan rasa

cinta kepada Allah SWT. Kalau seseorang itu benar-benar beriman dalam arti

sesungguhnya, menghayati dan mengamalkan apa yang diimaninya itu,

pastilah ia tidak akan berbuat yang melanggar hukum, moral dan etika

kehidupan serta tidak merugikan orang lain. Keimanan kepada Allah SWT ini

jika dihayati dan diamalkan besar manfaatnya bagi kesehatan mental

seseorang. Orang yang beriman kepada Allah akan membuahkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Membebaskan diri dari penguasaan dan pengaruh negatif orang lain

Page 89: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

79

b. Membesarkan hati dan menumbuhkan keberanian

c. Menenangkan hati dan menentramkan mental

Manusia kadang takut dan cemas karena berbagai sebab. Orang

beriman tidak kesal atau berkeluh kesah menghadapi apa yang sedang dialami

dan tidak takut atau cemas menanti masa-masa datang. Ia menutup segala

pintu ketakutan.

Kedua, imam kepada malaikat. Orang yang beriman kepada malaikat

akan merasakan bahwa dirinya selalu diawasi oleh malaikat karena ada

malaikat yang selalu mencatat semua amal kebajikan, sedangkan di sebelah

kiri kita ada malaikat yang mencatat semua prilaku kita yang tidak baik.

Semua catatan malaikat itu merupakan penilaian diri kita semasa hidup; yang

akan dipertanggung-jawabkan kelak pada hari pembalasan (hari kiamat).

Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang pikirannya, perasaan

serta prilakunya baik, tidak melanggar hukum, norma, moral dan etika

kehidupan serta tidak merugikan orang lain. Apa yang dilakukannya selalu

berpedoman pada amar ma’ruf nahi mungkar, berlomba-lomba dalam

kebajikan amal saleh, karena ia tahu benar dan yakin bahwa apa yang

dilakukannya itu semua dicatat oleh malaikat. Oleh karena itu ia selalu

berhati-hati dalam bertindak.

Orang mu’min percaya sepenuhnya adanya malaikat di alam ruh.

Mereka selalu menyertai manusia dan mencatat amal-amalnya, termasuk

segala kebaikan dan keburukan kita. Mereka bertindak dengan benar dan

jujur; tidak kenal suap atau sogokan. Oleh karena itu menurut peneliti

keimanan ini membangkitkan semangat mu’min untuk selalu berbuat baik di

Page 90: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

80

segala tempat dan waktu. Ia juga mendorong mu’min untuk menghampirkan

diri kepada Allah dan malaikat-Nya, menyucikan hati dan membersihkan diri

dari sifat-sifat yang tidak disukai Allah dan rasul-Nya.

Ketiga, iman terhadap kitab-kitab. Orang yang sehat jiwanya adalah

orang yang dapat membedakan mana yang halal dan mana yang haram, mana

yang hak dan mana yang bathil, mana yang baik dan mana yang buruk, mana

yang boleh dan yang tidak, mana yang manfaat dan mana yang mudharat, dan

lain sebagainya. Semua dimensi kehidupan manusia yang menyangkut aspek

hukum, norma, nilai dan etika kehidupan termaktub dalam kitab suci al-

Qur’an; serta petunjuk pelaksanaanya terdapat dalam al-Hadits sebagaimana

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan al-Qur’an merupakan

pembeda antara yang hak dan yang bathil, antara yang salah dan yang benar.

Iman kepada al-Qur’an mengandung kepercayaan akan kebenaran

segala sesuatu yang tersurat di dalamnya. Segala aturannya sempurna, baik

dan berlaku sepanjang zaman. Mu’min tidak berpendapat bahwa aturan Islam

tidak tepat lagi diterapkan pada abad ini, atau berpandangan bahwa aturan

Islam itu penyebab kemunduran, atau bahwa melaksanakan hukum Allah

dalam memotong tangan pencuri, merajam pezina tak sesuai lagi di masa kini.

Itu semua jauh dari pikiran orang mu’min. sebaliknya, ia akan berusaha agar

segala tuntutan al-Qur’an menjiwai seluruh segi kehidupan umat manusia di

bumi Allah. Kenyataannya, memang, iman kita belum cukup kuat mendorong

dan memberikan spirit untuk maju terus dengan al-Qur’an

Keempat, Iman kepada para Nabi. Allah SWT mengutus para Nabi

adalah untuk memperbaiki akhlak perilaku manusia. Nabi Muhammad SAW

Page 91: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

81

adalah Nabi penutup/terakhir yang merupakan suri tauladan bagi umat

manusia, yaitu bagi mereka yang mengharapkan rahmat Allah serta

keselamatan di dunia dan di akherat kelak.

Salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW adalah pengendalian diri,

bahkan pernah dikatakan bahwa sesungguhnya peperangan terbesar di muka

bumi ini adalah peperangan melawan hawa nafsu dirinya sendiri. hal ini sesuai

dengan salah satu asas kesehatan mental, yaitu bahwa orang yang sehat

mentalnya adalah orang yang mampu mengendalikan diri terhadap segala

rangsangan, baik yang timbul dari lingkungannya maupun yang datang dari

dirinya sendiri.

Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah bukan

sekedar agama yang ritual sifatnya, tetapi merupakan agama yang

memberikan tuntunan bagi tatanan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan

berbangsa serta bernegara.

Iman kepada rasul membuka cakrawala pengetahuan tentang rasul-

rasul yang diutus Allah kepada manusia sejak dahulu. Yaitu dari Nabi Adam

berangsur-angsur hingga Nabi terakhir, Muhammad SAW. Ini mendorong

muslim untuk lebih mengenal mereka satu persatu dari sumber-sumber yang

dapat dipercaya, lalu mengetahui rangkaian mata rantai ajaran Islam dari rasul

ke rasul dan tahap-tahap penyempurnaannya

Dengan mengetahui jejak rasul-rasul Allah, makin mantaplah

keyakinan akan kesempurnaan Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW

dan makin teguh berpegang pada ajaran Tuhan Yang Maha Sempurna.

Selanjutnya berusaha meneladani jejaknya secara optimal lewat pendalaman

Page 92: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

82

sunnah-sunnah, baik berupa ucapan, sikap, tingkah laku, maupun putusan-

putusannya terhadap langkah-langkah para sahabatnya.

Kelima, iman kepada hari akhir. Suatu kenyataan yang tidak dapat

dipungkiri bahwa pengadilan manusia di dunia jauh dari rasa adil.

Pelaksanaan hukum di dunia yang seharusnya tidak pandang bulu ternyata

dalam prakteknya masih saja pandang bulu. Lagi pula masih banyak mereka

yang berbuat kejahatan selama di dunia lolos dari pengadilan manusia. Tetapi

kelak di akherat pada hari kiamat tidak ada seorangpun dapat lolos dari

pengadilan Allah SWT.

Hari akhir itu mutlak. Kehancuran total meliputi seluruh isi alam.

Segala yang ada mempunyai ujung atau batasnya, sebagaimana perputaran

masa; dari zaman purbakala hingga masa penghabisan; saat kerusakan dan

kehancuran. Gambaran hari akhir begitu dahsyat. Segala sesuatu telah ditata

sedemikian rupa; tahap-tahap penghancuran langit dan bumi, penciptaan bumi

dan langit yang baru sebagai ajang persidangan semesta hingga masing-

masing orang menghuni tempat yang layak berdasarkan keputusan mahkamah

Maha Agung ini membuat kita mengerti dan bertambah yakin bahwa bagi

masing-masing orang sekedar apa yang pernah ia usahakan dalam hidupnya.

Bagi orang yang beriman tidak perlu merasa stres apabila diperlakukan tidak

adil oleh sesama manusia selama hidup di dunia. Bukankah Allah SWT Maha

Adil, Pengasih dan Penyayang?

Keenam, iman kepada taqdir. Iman atau percaya pada taqdir penting

artinya bagi kesehatan jiwa. Dengan iman pada taqdir ini orang tidak akan

mengalami frustasi dan stres. Manusia boleh berusaha tetapi Allah SWT yang

Page 93: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

83

menentukan. Dalam hidup ini terkadang sebuah harapan dan cita-cita jauh dari

kenyataan, tak jarang kenyataan pahit mengiringi kehidupan manusia tak

ubahnya pergantian siang dan malam. Namun demikian orang yang beriman

kepada taqdir mentalnya akan tetap sehat manakala ditimpa sebuah cobaan

atau ujian hidup. Ia percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah. Ia

pun percaya bahwa tak seorangpun dapat menghalangi apa yang telah

ditentukan Tuhan. Ia berhenti di situ saja berpikir tentang taqdir. Masalahnya,

taqdir itu tidak mungkin dijangkau akal pikiran manusia. Manusia cuma bisa

melihat kenyataan atau kepastian dari sesuatu yang telah terjadi. Di situ

manusia baru bisa mengetahui taqdir baik dan buruk atas seseorang, dan baik

buruknya taqdir Tuhan itu berdasarkan sunnah-Nya.

Tak seorangpun dapat menghalangi apa yang telah ditentukan Tuhan,

namun sebelum ketentuan Tuhan itu menjadi kepastian, manusia berhak

menentukan sesuatu untuk dirinya. Berdasar atas hak, kebebasan dan

kesempatan untuk menentukan itu, manusia harus konsekuen dengan

keputusannya. Justru karena itu manusia mu’min tidak sembarangan

mengambil keputusan, karena setiap keputusan berakibat kepada dirinya.

Keadaan demikian tidak membuat seorang mu’min apatis, bahkan sebaliknya.

Timbullah semangat dan gairah untuk bekerja dan berusaha menggapai

kebaikan-kebaikan.

Iman kepada taqdir menimbulkan keberanian, melahirkan

kepahlawanan dan menumbuhkan kesanggupan menghadapi berbagai situasi.

Apabila seseorang telah mengerti bahwa ia berada di pihak Tuhan, ia tidak

akan mundur.

Page 94: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

84

Iman kepada taqdir memberikan pelajaran bahwa sesuatu berjalan

sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Zat Yang Maha

Tinggi. Oleh karena itu, jika ia ditimpa sesuatu yang negatif, tidak menyesal.

Sebaliknya, jika mendapat sesuatu yang menguntungkan, ia tidak bergembira

sampai lupa daratan. Demikianlah yang dikehendaki Tuhan dalam kitab suci-

Nya.

Menurut analisis penulis bahwa konsep Zakiah Daradjat dan Dadang

Dadang Hawari dalam perawatan kesehatan jiwa relevan dengan kondisi

manusia saat ini. Di tengah-tengah persaingan hidup yang makin tajam dan

seiring dengan makin cenderungnya manusia pada materi, kedudukan dan

berbagai ambisi lainnya maka konsep kedua tokoh ini dapat dijadikan sebagai

salah satu upaya perawatan kesehatan jiwa.

Penulis berpendapat bahwa terlepas dari kelemahan atau kekurangan

konsep kedua tokoh tersebut namun yang jelas masalah perawatan kesehatan

jiwa merupakan persoalan yang terus menghinggapi manusia-manusia

modern. Ketidakberdayaan manusia bermain dalam pentas peradaban modern

yang terus melaju tanpa dapat dihentikan itu, menyebabkan sebagian besar

"manusia modern" itu terperangkap dalam situasi yang disebut situasi yang

sulit, satu istilah yang menggambarkan "satu derita manusia modern". Ia resah

setiap kali harus mengambil keputusan, ia tidak tahu apa yang diinginkan, dan

tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan.

Para sosiolog menyebutnya sebagai gejala keterasingan yang

disebabkan oleh (a) perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, (b)

hubungan hangat antar manusia sudah berubah menjadi hubungan yang

Page 95: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

85

gersang, (c) lembaga tradisional sudah berubah menjadi lembaga rasional, (d)

masyarakat yang homogen sudah berubah menjadi heterogen, dan (e) stabilitas

sosial berubah menjadi mobilitas sosial.

Seiring dengan kondisi tersebut muncul konflik-konflik batin yang

pada puncaknya menimbulkan gangguan jiwa, dan ciri-ciri gangguan jiwa

yang diderita orang-orang modern sudah demikian mengkhawatirkan. Dari

sini tampak perlunya konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Dadang Hawari

dikaji lebih dalam lagi.

Dalam menganalisa konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Dadang

Hawari, penulis menggunakan konsep psikologi Islam yang pada dasarnya

merupakan sumber al-Qur'an dan hadist. Dengan menggunakan teori psikologi

Islam maka konsep kedua tokoh itu itu dapat dipertemukan dalam

hubungannya dengan kehidupan manusia saat ini.

Page 96: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab satu sampai dengan bab empat

sebelumnya, maka sebagai upaya memahaminya secara lebih sederhana,

singkat dan padat, akan penulis lengkapi pula dengan beberapa poin

kesimpulan.

1. Menurut Zakiah Daradjat, perawatan dan penanggulangan gangguan jiwa

adalah dengan memaksimalkan terapi psikologis melalui aspek kognitif,

afektif dan konasi, dalam pemberian bantuan, Zakiah Daradjat

mendahuluinya dengan mendoagnosa penyebab tibulnya ganggguan pada

pasien/klien, selanjutanya baru tahap pemberian bantuan. Tahap

pemberian bantuan kepada klien selalu dengan memanfaatkan potensi

yang dimiliki klien. Di samping itu juga Zakiah Daradjat menggunakan

terapi religius, pemberian bantuan melalui terapi religius dengan cara

menggali dan mempertebal nilai-nilai keagamaan klien melalui

pelaksanaan keimana dengan menjalankan seluruh perintah dan menjauhi

segala larangan agama.

2. Sementara menurut Dadang Hawari memberikan empat langkah yang

harus ditempuh dalam perawatan/penanggulangan gangguan jiwa yakni;

terapi psiko farmaka dengan memberikan obat-obatan secara medis, terapi

sosial (psikoterapi) yang berupa suportif, re-edukatif, re-konstruktif,

kognitif, psiko-dinamik, perilaku dan keluarga. Terapi sosial (psiko terapi)

Page 97: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

87

dengan menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan

Threat). Terapi psikoreligius dengan tujuan untuk memperkuat iman

pasien yang dapat berupa kegiatan ritual keagamaan dengan

memperdalam rukun iman yang berjumlah enam.

B. Saran-Saran

1. Untuk Prakti

Pemikiran Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari dalam memelihara

kesehatan jiwa dapat dijadikan materi dakwah, karena pada hakekatnya

mengajak manusia untuk mengamalkan ajaran Islam.

2. Untuk Masyarakat

Pemikiran Zakiah Daradjat dan Hawari sangat relevan dengan

kehidupan masyarakat yang serba modern dan rasional. Karena bersamaan

dengan itu krisis kerohanian makin dirasakan sebagai masalah sangat

urgen yang perlu ditanggulangi.

3. Untuk Lembaga Perguruan Tinggi

Implementasi pemikiran Zakiah Daradjat dan Hawari sangat efektif

untuk memelihara kesehatan jiwa manusia. Meskipun uraiannya terasa

masih bersifat umum tetapi cukup baik sebagai sebuah pengantar dalam

membangun jiwa yang sehat. Atas dasar itu maka penelitian terhadap

pemikiran Zakiah Daradjat dan Hawari dapat lebih diperdalam oleh

peneliti lainnya.

4. Penutup

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah

akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

Page 98: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

88

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran

membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Page 99: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, M. Hamdani Bakran, Psikoterapi dan Konseling Islam, Surabaya: Fajar

Pustaka Baru, 2002.

Al-Ghazali, Imam Ihya Ulumuddin, Bandung: Marja, 2005.

Alawiyah, Nunung, Analisis Terhadap Metode Non Directif Pada Pelaksanaan

Bimbingan Konseling Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Skripsi S1 pada fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2006.

Al-Ghito, Kasyifa, Psikoterapi Islam Zakiah Daradjat Dalam Menangani Neurosis,

Skripsi S1 pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2008.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: PT. Pena Pundi

Aksara, 2002), h. 584.

Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001.

______ _____, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Toko Gunung

Agung, 1996

______ _____, Kesehatan Jiwa, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1996.

______ _____, Islam dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: PT. Toko Gunung agung, 1996.

______ _____, Kesehatan Mental dalam Pendidikan dan Pengajaran, Pidato

Pengukuhan Guru Besar tetap di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta: 1984.

______ _____, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

______ _____, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang,

1982.

Page 100: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

______ _____, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang,

1970.

______ _____, Islam dan Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1982

______ _____, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang,

1977.

______ _____, Islam dan Kesehatan Mental Pokok-Pokok Keimanan, Jakarta: PT.

Toko Gunung Agung, 2001

______ _____, Psikoterapi Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2002.

Fahmi, Mustafa, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, jilid I,

alih bahasa, Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

Faqih, Aunur Rohim ¸ Bimbingan dan Koseling Dalam Islam, Yogyakarta: UII Press,

2001.

http://www.salafy.or.id/pelajaran-dari-surat-al-ashr-massa/

Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: PT.

Dana Bhakti Primayasa, 1999.

______ _____, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.

______ _____, Pendekatan Holistik Gangguan Jiwa Skizofrenia, Jakarta: FKUI,

2002.

______ _____, Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi, Jakarta FKUI,

2002.

______ _____, Do’a dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis, Yogyakarta: Dana

Bhakti Prima Yasa, 2001.

Page 101: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

Hamka, Renungan Tasawuf, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1985.

______, Lembaga Hidup, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.

Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Kartono, Kartini, Hygiene Jiwa dan Kesehatan Jiwa dalam Islam, Bandung: maju

Mundur, 2000.

Langgulung, Hasan, Teori-Teori Kesehatan Jiwa, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1996

Mahfuzh, Syaikh M. Jamaluddin, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2005.

Mashudi,Farid, Psikologi Konseling, Yogyakarta: IRCiSoD, 2012.

Mursi, Sayyid Abdul Hamid, Jiwa Yang Tenang, Malang: Al-Qayyim, 2004.

Musbikin, Imam, Rahasia Puasa, Yoyakarta: Mitra Pustaka, 2004.

Noer, Deliar, Pembangunan Di Indonesia, Jakarta: Mutiara, 1997.

Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Rahmat, Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam

Mulia,1993.

Said, Musfir, Az-Zahrani, Bin, Konseling Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Teori Konseling, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.

Sundari, Siti, Kesehatan Jiwa Dalam Kehidupan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Sururin, M.Ag, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral,

Yogyakarta: Kanisius, 1987.

Sholeh, Moh., Agama Sebagai Terapi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Page 102: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI

Tafsir, dkk, Moralitas al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, Yogyakarta: Gama

Media, 2002.

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling Pernikahan, Yogyakarta: Fakultas

Psikologi UGM 1984.

Yatim, Badri, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia 70

Tahun Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1999.

www.madanionline.org.

Page 103: KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28233/1/... · PERAWATAN KESEHATAN JIWA MENURUT PENDAPAT ZAKIAH DARADJAT DAN DADANG HAWARI