KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONSERVASI...
Transcript of KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONSERVASI...
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONSERVASI
LINGKUNGAN HIDUP MENURUT FACHRUDDIN M. MANGUNJAYA
set
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan
Disusun oleh :
Fifit Cholifah
NIM.13410029
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2019
v
MOTTO
” Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”.
(QS. Ar-Rum: 41)1
1 Kemenag, ”Al-Quran dan Terjemahan” .(Bandung:Syaamil Quran,2007), hal 408.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
KATA PENGANTAR
حي حن الر بسم هللا الر
دا ل هللا وأشهد أن محمهل ا
، أشهد أن ل ا ربه العلمي الحمد لله
ل د رسول هللا. والص ف النبياء والمرسلي محم لم عل أش ة والس
اب ا بعد وعل اهل وأص ، أم عي ه أج
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti hanturkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Shalawat beserta salam
senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia
dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang Islamiyah.
Penulisan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang konsep Pendidikan
Islam dalam konservasi lingkungan hidup menurut Fachruddin M. Mangunjaya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini memperolah bantuan, bimbingan,
dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Drs. H. Radino, M.Ag selaku Pembimbing skripsi.
viii
4. Bapak Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag. selaku Penasehat Akademik dan
juga yang telah memberikan banyak motivasi kepada saya untuk tetap
selalu belajar dan percaya dengan mimpi-mimpi yang tinggi.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Kedua orang tua dan kakak-kakak yang tidak pernah berhenti untuk
selalu memberikan doa dan dukungan dalam bentuk apapun.
7. Bapak Fachruddin M. Mangunjaya yang bersedia untuk memberikan
waktu beliau untuk wawancara sekaligus membagikan ilmu beliau
kepada saya terutama yang berkaitan dengan penelitian saya.
8. Sahabat-sahabat saya di kampus Yatini, Dewi, Izzah, Kiki, Dyah, Lina,
Najiyah, Syara Miya yang tak lupa selalu memberikan semangat untuk
segera menyelasaikan skripsi.
9. Lucy Scougall salah satu sahabat terdekat saya dari skotlandia yang
selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan sarjana dan
terus memotivasi saya untuk menggapai mimpi-mimpi selanjutnya.
10. Reane Lie salah satu yang sudah saya anggap kakak perempuan saya
yang selalu memdukung dan memberikan arahan kepada saya dalam
dunia pendidikan maupun dunia kerja.
11. Fajar Prasetyo atau yang paling sering saya panggil ”Alan” dan Marisa
Latifah yang selalu menanyakan kabar dan selalu memastikan
perkembangan studiku berjalan dengan baik dan lancar.
ix
12. Amelia dwi Nugrahaini sahabat kecil saya yang selalu menyuruh saya
untuk mengerjakan skripsi.
13. Seluruh teman-teman dari Fuze-Ecoteer, Wildlife Rescue Centre
(WRC), Bule Mengajar dan Go English yang selalu memberikan
banyak inspirasi dan memberikan banyak wadah bagi saya untuk
belajar.
14. Seluruh siswa-siswa atau warga terdampak New Yogyakarata
International Airport (NYIA) yang selalu memeberikan doa dan
dukungan untuk segera menyelesaikan sekolah saya.
15. Anidya Putri Aviciena selaku adik kecil saya yang selalu menemani
saya belajar setiap malam.
16. Berbagai pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
karena kesempurnaan hanya miliki Allah SWT semata. Dengan demikian
penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Semoga segala usaha senantiasa mendapatkan
ridha-Nya Amin.
Yogyakarta, 14 Februari 2019
Penulis,
Fifit Cholifah
NIM. 13410029
x
ABSTRAK
FIFIT CHOLIFAH. 13410029. Konsep Pendidikan Islam Tentang
Konservasi Lingkungan Hidup Menurut Fachruddin M. Mangunjaya. Skripsi.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2017.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah persoalan lingkungan
merupakan masalah global yang memerlukan perhatian khusus dari manusia.
Hampir seluruh dunia memiliki problem lingkungan hidup. Tapi alangkah
ironisnya negara yang mayoritas penduduknya orang muslim terkhusus Indonesia
justru lebih parah memiliki problem ini, padahal Allah telah menyampaikan
beberapa ayat tentang kewajiban untuk menjaga lingkungan hidup. Dalam buku
Fachruddin M. Mangunjaya yang berjudul ”Konservasi Alam dalam Islam” telah
membukakan bahwa keislaman dan lingkungan alam itu sangat berkaitan. Oleh
karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep
pendidikan Islam terhadap lingkungan hidup menurut Fachruddin M.
Mangunjaya, dan peran dari pendidikan Islam itu sendiri terhadap lingkungan
hidup.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach)
kategori kualitatif, dengan sumber data primer berupa buku karya Fachruddin M.
Mangunjaya yang berjudul “Konservasi Alam dalam Islam” dan buku-buku
pendukung karya beliau. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi yaitu
pengamatan terhadap sumber data baik primer dan sekunder. Metode anlisis data
dengan metode deskriptif analisis, dimana bahan-bahan terkumpul diuraikan,
ditafsirkan dibandingkan persamaan dan perbedaannya serta menarik kesimpulan.
Adapun pendekatan yang dipakai penelitian ini adlah pendekatan filosofis, yaitu
dengan pemecahan masalah dengan usaha pemikir mendalam dan sistematis. .
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendidikan Islam dalam lingkungan
hidup tidak terlepas dari ruang lingkup dari pendidikan Islam itu sendiri seperti
Akidah, Syariat, dan Akhlak. Akidah yang didasarkan dengan ketauhidan
terhadap ayat-ayat Allah menjadi kunci utama, karena Allah SWT telah
menciptakan bumi dan seisinya secara seimbang. Sedangkan syariat menjadi
sebuah hukum mutlak yang harus diterapkan oleh khalifah di bumi. Dan akhlak
menjadi sebuah hasil sekaligus menjadi perwujudan dari keyakinan dan ketaat
manusia terhadap Allah SWT untuk saling menjaga bumi dan seisinya.. Cara
mentransformasikan pendidikan Islam yaitu dengan menerapakan nilai budaya
pesantren, dan menerapkan pendidikan lingkungan hidup dengan pendekatan
Pengetahuan, Kesadaran, Sikap, Keterampilan dan Partisipasi. (2) Peran
Pendidikan Islam terhadap lingkungan hidup menurut Fachruddin M. Mangunjaya
adalah pendidikan yang mampu membangun kesadaran masayarakat untuk
membuat gerakan peduli lingkungan sebagai tindak lanjut untuk mencapai tujuan
Pendidikan Islam.
Kata Kunci: Konsep pendidikan Islam, Lingkungan Hidup.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN KEASLIAN ...................................... ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ..................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 7
D. Telaah Pustaka ........................................................................ 7
E. Landasan Teori ....................................................................... 10
F. Metode Penelitian ................................................................... 19
G. Sistematika Pembahasan ........................................................ 22
BAB II : BIOGRAFI FACHRUDDIN M. MANGUNJAYA
A. Asal Usul Keluarga Fachruddin M. Mangunjaya ................. 25
B. Pendidikan dalam Keluarga Fachruddin M. Mangunjaya ...... 25
C. Latar Belakang Fachruddin M. Mangunjaya ......................... 26
D. Pendidikan dan Karir Fachruddin M. Mangunjaya................ 29
E. Buku dan Jurnal Karya Fachruddin M. Mangunjaya ............. 31
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Pendidikan Islam tentang Konservasi Lingkungan
Hidup .................................................................................. 35
B. Peran Pendidikan Islam dalam Konservasi Lingkungan
Hidup ..................................................................................... 75
BAB IV : PENUTUP .................................................................................. 78
A. Kesimpulan ............................................................................. 78
B. Saran ....................................................................................... 80
C. Kata Penutup........................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 84
xii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran I : Bukti Dokumen Penelitian
B. Lampiran II : Bukti Seminar Proposal
C. Lampiran III : Surat Penunjukkan Pembimbing
D. Lampiran IV : Kartu Bimbingan Skripsi
E. Lampiran V : Sertifikat TOEC, TOAC, ICT
F. Lampiran VI : Sertifikat SOSPEM
G. Lampiran VII : Sertifikat Magang-2, Magang-3, KKN
H. Lampiran VIII : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan lingkungan, merupakan masalah global yang memerlukan
perhatian satu pihak.Oleh karena itu, isu dan problem lingkungan tidak
mungkin teratasi tanpa adanya pendekatan strategis bervisi global-holistik di
tingkat pengambil kebijakan dan tersedianya solusi lokal pada tataran
pelaksanaan praktis.1 Dalam sejarah kemanusiaan, konservasi alam bukanlah
hal yang baru, misalnya pada 252 SM, Raja Asoka dari India secara resmi
mengumumkan perlindungan satwa, ikan, dan hutan. Peristiwa ini mungkin
merupakan contoh terawal yang tercatat dari apa yang sekarang disebut
dengankawasan yang dilindungi. Pada sekitar 624-634 Masehi, Nabi
Muhammad saw juga membuat kawasan konservasi yang dikenal dengan
hima di Madinah. Lalu pada tahun 1084 Masehi, Raja William I dari Inggris
memerintahkan penyiapan The Domesday Book, yaitu suatu inventarisasi
tanah, hutan, daerah penangkapan ikan, areal pertanian, taman buru, dan
sumberdaya produktif milik kerajaan yang digunakan sebagai daerah untuk
membuat perencanaa rasional bagi pengelolaan pembanguan negaranya.2
Masalah konservasi di Indonesia selama ini hanya dipandang sebagai
suatu cara untuk melindungi saja, sehingga sebagian besar orang menganggap
bahwa kegiatan tersebut hanya perlu dilakukan oleh instansi-instani atau
1 Fachruddin M. Mangunjaya, Menanam Sebelum Kiamat; Islam, Ekologi, dan Gerakan
Lingkungan Hidup, (Jakarta: Yayasan Obor ), hal. xx. 2Ibid., hal. 1.
2
kelompok-kelompok yang berkepentingan/bertugas dalam bidang
perlindungan saja.Di Indonesia telah ada Undang-undnag (UU) Nomor 18
tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintahan (PP) 81
Tahun 2012 tentang Sampah Rumah Tangga, Instruksi Presiden hingga
Peraturan Mentri tentang Sampah.Jusuf kala juga mengatakan, Program
Indonesia Bebas Sampah 2020 merupakan program yang baik untuk
diwujudkan. Di KotaSurabaya, Jawa timur menyelenggarakan puncak
peringatan Hari Peduli Sampahuntuk memperingati musibah longsornya
tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat
yang juga menewaskan 157 orang.3Sedangkan di tempat lain Tempat
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, di Desa Sitimulyo,
Kabupaten Bantul diblokade selama tiga hari.Beberapa truk tidak bisa
membuang sampah.Sehingga sampah dari warga menumpuk tidak bisa
dibuang.Kondisi tersebut membuat peguyuban jasa pengambilan sampah
kecewa.Salah satu warga mengatakan bahwa apabila tumpukan sampah yang
tidak dibuang selama tiga hari dapat mencapai 450 ton.4Kegagalan manusia
untuk menyadari pentingnya menjagalingkungan banyak menimbulkan
masalah. Pencemaran kota karena sampah merupakan kelalaian manusia
memberi kesempatan microba pembusuk mencemarkannya. Pencemaran alam
3Petrus Riski, “Indonesia Bebas Smpah 2020, Kemandirian Pengelolaan Sampah Harus
Dilakukan”, dalam, https://www.mongabay.co.id/2017/03/15/indonesia-bebas-sampah-2020-
kemandirian-pengelolaan-sampah-harus-dilakukan/.Pada tanggal 3 April 2019. 4Ahmad Syarifudin,”TPST Piyungan Ditutup, Paguyuban Jasa Ambil Sampah Tak Bisa
Buang 450 Ton Sampah”, dalam, http://jogja.tribunnews.com/2019/03/26/tpst-piyungan-ditutup-
paguyuban-jasa-ambil-sampah-tak-bisa-buang-450-ton-sampah.Pada tanggal 3 April 2019.
3
adalah gejala teknologi yang melawan kehendak dan kemampuan alam.
Pengadaan sumber daya alam menetukan kapasitas bawahsuatu lingkungan.
Upaya untuk penyelamatan lingkungan sebenarnya telah banyak dilakukan
baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk membangun kesadaran
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders), melalui
pendidikan dan pelatihan, pembuatan peraturan pemerintahan, undang-
undang, maupun penegakan hukum.Contoh terbaru perhatian pemerintah
terhadap persoalaan konservasi alam adalah dengan adanya revisi UU Sumber
Daya Alam.Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).Pada
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konsevasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistem kurang tegas. Oleh karena itu, Direktur Jendral
Penegakkan Hukum (Ditjen Gakkum) KLHK, Rasio Ridho Sani
menginginkan sanksi yang tegas. Sanksi tegas yang dimaksud adalah perlu
adanya sanksi minimal dan sanksi maksimal.5Penyelamatan melalui
pemanfaatan sains dan teknologi serta program-program lain juga telah
banyak dilakukan. Akan tetapi hasilnya masih belum nyata sebagaimana yang
diharapkan serta belum bisa mengimbangi laju kerusakan lingkungan yang
terjadi. Perusakan lingkungan dibeberapa tempat dimuka bumi ini termasuk
di negara Indonesiamasih tetap saja berlangsung, Bahkan lebih cepat lajunya
serta lebih intensif seolah-olah upaya-upaya pengendalian dan perbaikan yang
5Kusumaningtyah, Sela, ”Revisi UU Konservasi Sumber Daya Alam KLHK ingin sanksi
lebih tegas”, dalam, https://sains.kompas.com/read/2018/05/02/190600123/revisi-uu-konservasi-
sumber-daya-alam-klhk-ingin-sanksi-lebih-tegas. Pada tanggal 28 Desember 2018.
4
telah dilakukan tak ada pengaruhnya sama sekali.6 Kementrian Pendidikan
Nasional sejak tahun 1984 menetapkan bahwa penyampaiaan mata ajar
tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif
dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan memasukkan materi
kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada
tingkat menengah umum dan kejuruan. Pada kurikulum tahun 2006 (KTSP)
pendidikan lingkungan hidup selain terintegrasi ke mata pelajaran lain, juga
diberikan peluang menjadi pelajaran tersendiri melalui mata pelajaran Muatan
Lokal (Mulok)7. Meskipun demikian tetap saja belum juga mengubah kondisi
lingkungan di Indonesia itu sendiri.
Menurut Fachruddin Mangunjaya krisis lingkungan yang tengah terjadi
sekarang ini adalah akibat kesalahan manusia menanggapi persoalan
ekologinya, didukung dengan pendapat dari ahli sejarah, Lynn White Jr,
beliau mengungkapkan apa yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
hidupnya bergantung pada apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dalam hubungannya dengan apa yang ada disekitar mereka. Lebih
tegas lagi dikatakannya, bahwa akar dari sumber krisis lingkungan manusia
hari ini sangat dipengaruhi oleh keyakinan tentang alam dan takdirnya yaitu
oleh agama.Sampai saat ini tidak banyak jawaban praktis yang
mengetengahkan argumentasi Islam mencari jalan keluar dari krisis
lingkungan. Tentu saja jawaban Islam dalam mencari jalan keluar dari krisis
6Ridwan Tohopi, Konservasi Pesisir dalam Perspektif Studi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), hal. 6. 7Azhar,”Hubungan Pengetahuan dan Etika Lingkungan dengan Sikap dan Perilaku
Menjaga Kelestarian Lingkungan”, dalam Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 13 issue 1: 36-41
(Semarang: Universitas Diponegoro, 2015).
5
lingkungan. Tentu saja jawaban Islam tidak sama dengan perilaku praktik
sebagian umat hari ini yag telah melupakan jati dirinya dan tidak lagi faham
terhadap pokok ajaran Islam serta terapan praktik melalui syariatnya. Praktik
kebanyakan umat hari ini telah banyak terpengaruh oleh pikiran dan cara
sekuler yang jauh menyimpang dari ajaran syariat.8Oleh karena itu, usaha
untuk menimbulkan kecintaan terhadap syariat Allah saat ini pun harus
ditumbuhkan secara terprogram dan sistematis. Karena secara prinsip, Islam
adalah ajaran yang selalu aktual baik masa lalu, kini, dan akan datang. Prinsip
Islam harus mempu membuktikan diri dengan memberikan kontribusi-
kontribusi penting bagi peradaban universal manusia di muka bumi.9
Melihat fakta yang sudah disampaikan di atas peneliti sangat tertarik
dengan Fachruddin M. Mangujaya. Beliau adalah konservator Indonesia yang
mengkaitan Ilmu Konservasi alam dengan perspektif Islam. Keunikan dari
pemikiran Fachruddin M. Mangunjaya dalam buku karya beliau yang
berjudul ”Konservasi Alam dalam Islam” yaitu beliau memberikan
pandangan yang mana beliau lebih menitik fokuskan dengan teori-teori yang
telah ada dalam agama Islam yang mencakup tentang Aqidah, Sejarah,
Akhlak, dan Fiqih dikaitkan dengan fakta-fakta pada masa kondisi yang saat
ini. Buku beliau yang tidak cukup tebal tersebut menjadikan sangat mudah
untuk dibaca dengan pembahasan yang mudah dipahami oleh setiap pembaca.
Gagasan Fachruddin pada buku tersebut beliau lebih menekankan pada dasar
dari keterkaitan antara dasar hukum Islam secara umum dengan
8 Fachruddin M. Mangunjaya, Konservasi Alam dalam Islam.(Jakarta: Yayasan Obor)
hal. 8 9Ibid.,hal. 6.
6
lingkungandan juga beliau lebih mengajak pembaca untuk sadar dengan
tentang lingkungan alam. Pembahasan buku tersebut tidak cukup lengkap
karena pada dasarnya buku tersebut adalah sebuah buku awal untuk membuka
wawasan keterkaitan antara Agama Islam dengan Konservasi Alam. Beliau
juga memiliki beberapa buku yang mana buku-buku beliau telah
mempertegas buku beliau Konservasi Alam dalam Islam.
Pada pemaparan latar belakang di atas peneliti sangat tertarik untuk
meneliti buku yang dikarang oleh ” Fachruddin M Mangunjaya dengan judul
buku Konservasi Alam dalam Islam” karena buku yang mengkaitkan antara
Pendidikan Islam sangat berperan penting dalam terwujudnya konservasi
lingkungan alam sebagaimana yang disampaikan dalam Al-Quran.Maka dari
itu peneliti ingin meneliti lebih dalam mengenai ” Konsep Pendidikan Islam
tentang Konservasi Lingkungan Hidup menurut Fachruddin M. Mangujaya”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah diuraikan diatas
maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana konseppendidikan Islam dalam konservasi lingkungan hidup
menurut Fachruddin M. Mangunjaya ?
2. Bagaimanaperan pendidikan Islam dalam konservasi lingkungan hidup
menurut Fachruddin M. Mangunjaya?
7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui konsep pendidikan Islam dalam konservasi
lingkungan hidup menurut Fachruddin M. Mangunjaya.
b. Untuk mengetahui peran pendidikan Islam dalam konservasi
lingkungan hidup menurut Fachruddin M. Mangunjaya.
2. Kegunaan tulisan
a. Untuk menambah wawasan tentang konsep pendidikan Islam dalam
konservasi lingkungan hidup.
b. Sebagai bahan kajian peneliti lain sehingga dapat melakukan
pengembangan lebih lanjut.
D. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian tentang Pendidikan Agama Islamsebetulnya sudah
banyak dilakukan diantaranya: skripsi yang berjudul ” Implikasi Nilai-Nilai
Pendidikan Berwawasan Lingkungan dalam Al-Quran terhadap Pendidikan
Islam” oleh Shofi’i, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2006
Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, penelitian ini membahas
tentang nilai-nilai pendidikan berwawasan lingkungan dalam Al-Quran serta
implikasinya terhadap Pendidikan Islam. Objek utamanya adalah ayat-ayat
Al-Quran yang dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Hasil penelitian
skripsi ini yaitu berhasil menemukan nilai-nilai pendidikan berwawasan
lingkungan dalam tiga bentuk, yaitu: pendidikan Humanis, Teoritis, dan
8
Ekosentris. Pendidikan humanis berisi tentang kewajiban mengelola
lingkungan hidup, penyebab utama terjadinya,krisis lingkungan hidup,
mengenal potensi dasar manusia, memahami tugas manusia sebagai khalifah
di muka bumi, dan perintah berbuat baik kepada semua. Pendidikan teosentris
berisi tentang larangan berbuat syirik dan perintah beribadah pad a Allah (
'abdullah ). Sedangkan pendidikan ekosentris berisi ten tang pengaruh
lingkungan terhadap budaya dan perilaku manusia. 2) Implikasi nilai-nilai
pendidikan berwawasan lingkungan dalam Al-Qur'an terhadap pendidikan
Islam meliputi aspek tujuan atau konsep pendidikan Islam, yaitu a)
pendidikan Islam bertujuan membentuk kepribadian untuk menjadi manusia
seutuhnya, b) pendidikan Islam membentuk man usia yang dapat berpikir dan
bertanggungjawab, c) pendidikan Islam harus berorientasikan pada
pengembangan potensi manusia secara maksimal, d) pendidikan Islam harus
integral antara pendidikan aqliyyah dan pendidikan qalbiyyah.10
Selain itu dalam penelitain Heri Purwanto, jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2006 yang
berjudul: ”Peran Pendidikan Islam dalam Pengembangan Etika Lingkungan
Hidup”. Skripsi ini termasuk penelitian pustaka (Library Research). Dalam
skripsi ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Islam diposisikan sebagai
salah satu instrumen dalam mentransformasikan nilai-nilai etika lingkungan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendidikan islam dapat berperan
10Shofi,”Implikasi Nilai-Nilai Pendidikan Berwawasan Lingkungan dalam Al-Quran
terhadap Pendidikan Islam”.Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga, 2006.
9
mentransformasikan etika lingkungan melalui lembaga pendidikan formal
(sekolah umum/agama) dan non formal.11
Selain itu dalam penelitian Binti Salimah, mahasiswa pascasarjana
program Studi Pendidikan Agama Islam 2014 Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang “ Implementasi Pendidikan Agama Islam
Berwawasan Lingkungan Hidup di MAN Yogyakarta II” penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis secara kritis konsep Pendidikan Agama Islam
dalam berwawasan lingkungan hidup. Memperkaya khazanah keilmuan
terutama dalam mendalami pendidikan remaja ketika pendidikan yang
bernuansa islami ini dikaitkan atau digabungkan dengan konsep pendidikan
untuk pembangunan berkelanjutan khususnya pada bidang pelestarian
lingkungan hidup.12
Selain itu dalam skripsi Ali Muis, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga 2008 yang berjudul : ”Pendidikan Islam
Berwawasan Lingkungan”. Skripsi Ali termasuk penelitian kualitatif jenis
library research sedangkan penelitian ini termasuk jenis field research.Dalam
skripsi Ali, pengumpulan data dengan metode dokumentasi menggunakan
teknik deskriptif analisis. Sedangkan dalam penelitian ini pengumpulan data
dengan metode observasi, interview atau wawancara, dokumentasi dan
triangulasi. Skripsi Ali menjelaskan bahwa Pendidikan Islam yang diarahkan
11Heri Purwanto, ” Peran Pendidikan Islam dalam Pengembangan Etika Lingkungan
Hidup”, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta 2006. 12Salimah Binti,” Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan
Hidup di MAN Yogyakarta II” Tesis Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2014.
10
pada peningkatan daya jawabannya terhadap problem kehidupan
kontemporer, khusunya masalah lingkungan hidup dengan berpegang tegus
pada nilai-nilai al-Qur’an dan as-Sunnah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Islam memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.13
Dari keempat penelitian tersebut terdapat relevansi yang sangat
membantu penulis dalam mengkaji segala hal yang berhubungan dengan
wawasan menjaga lingkungan hidup.Perbedaan terletak pada objek kajian
yang diteliti dari masing-masing penelitian tersebut. Sedangkan objek kajian
yang akan penulis teliti adalah pemikiran dari Fachruddin M. Mangunjaya.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama kali yang dilakukan dengan
objek kajian pemikiran Fachruddin M. Mangunjaya untuk mengetahui konsep
dan peran pendidikan Islam tentang konservasi lingkungan hidup.
E. Landasan Teori
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperengkat
konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistemati. Secara umum,
teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.14
1. Pendidikan Islam
Istilah pendidikan sampai saat ini telah banyak didefinisikan oleh
banyak ahli. Pendidikan, dalam istilah Inggris education berakar kata
educate (berarti menghasilkan, mengembangkan kepribadian yang
13Ali Muis,”Pendidikan Islam Berwawasan Lingkungan”. Skripsi , Jurusan Kependidikan
Islam Fakultas Tarbiyah Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga Yogyakata, 2008. 14Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hal 81.
11
tersembunyi atau potensial) sering didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mengembangkan segala potensi manusia baik
pengetahuan, keterampilan, fisik maupun mental melalui kegiatan
bimbingan pengajaran dan atau latihan untuk memperoleh kedewasaan di
masa mendatang untuk memainkan perannya sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat.15
Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada
makhluk lain yang membutuhkan pendidikan.16 Pendidikan memiliki
makna yang sangat penting dalam kehidupan. Makna penting pendidikan
ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.
Rasanya, tidak ada yang mengingkari, apalagi menolak, terhadap arti
penting dan signifikansi pendidikan terhadap individu dan juga
masyarakat. Lewat pendidikan, bisa di ukur maju mundurnya sebuah
negara. Sebuah negara akan tumbuh pesat dan maju dalam segenap
bidang kehidupan jika bertopang oleh pendidikan yang berkualitas.
Sebaliknya, kondisi pendidikan yang kacau dan amburadul akan
berimpilikasi pada kondisi negara yang juga karut marut.17
Signifikasi pendidikan juga menjadi titik perhatian dalam ajaran
Islam. Islam menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat vital.
Indikasinya sangat jelas, yaitu lima ayat Al-Quran (QS. Al-’Alaq) yang
15Muthohar, Ahmad, Ideologi Pendidikan Pesantren, (Semarang : Pustaka Rizki Putra,
2007), hal 42. 16Made Pirdata, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hal. 1. 17As’Aril Mujahir, Pendidikan Perspektif Kontekstual, (Yogyakrata: Ar-Ruzz Media,
2016), hal. 17.
12
berisi tentang perintah membaca. Selain itu, ada puluhan ayat yang
menekankan pentingnya berpikir, meneliti, dan memahami realitas secara
keseluruhan.18
Tarbiyah mengandung arti suatu proses menumbuhkembangkan
anak didik secara bertahap dan beransur-ansur menuju kesempurnaan,
sedangkan ta’lim merupakan usaha mewariskan pengetahuan dari
generasi tua kepada generasi yang lebih muda dan lebih menekankan
kepada transfer pengetahuan yang berguna bagi kehidupan peserta didik.
Ta’dib merupakan usaha pendewasaaan, pemeliharaan dan pengasuhan
anak didik agar menjadi baik dan mempunyai adab sopan santun sesuai
dengan ajaran Islam dan masyarakat. Ketiga istilah ini harus dipahami
secara bersama-sama karena ketiganya mengandung makna yang amat
dalam menyangkut manusia dan masyarkat serta lingkungan dalam
hubunganya dengan Tuhan dan saling berkaitan satu dengan yang
lain.19Dalam konteks yang berbeda, kata ’ilm dan derivasinya digunakan
paling dominan dalam Al-Quran untuk menunjukan perhatian Islam yang
luar biasa terhadap pendidikan. Hal ini dikukuhkan oleh pernyataan
Ismail R. Al-Faruqi dan Louis Lamnya’ Al-Faruqi. Menurut pasangan
ilmuan tersebut, Islam mengidentifikasikan dirinya dengan ilmu. Bagi
Islam, ilmu adalah Syariat dan sekaligus tujuan agama ini. Pernyataan ini
jelas-jelas menunjukan penghormatan dan penghargaan Islam terhadap
ilmu. Jika dianalogikan secara jauh, ilmu tidak akan bisa diperoleh secara
18As’Aril Mujahir, Pendidikan Perspektif Kontekstual..., hal. 24. 19Azmardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium Baru
(Jakarta: Logos, 2002), hal. 5.
13
maksimal kecuali lewat jalur pendidikan. Hal ini selaras dengan
pernyataan Abdurrahman An-Nahlawi yang menyebutkan bahwa tujuan
terpenting dari diturunkannya Al-Quran adalah untuk mendidik manusia,
ini berarti bahwa manusia adalah makhluk yang dapat dididik
(homoeducable) dalam makna yang luas.20
2. Konservasi
Konservasi adalah upaya pengelolaan sumber daya alam secara
bijaksana dengan berpedoman kepada asas pelestarian.21 Konservasi
diartikan sebagai pengelolaan biosphere secara bijaksana bagi keperluan
manusia, sehingga menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi
generasi kini dan menetapkan potensi untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasi generasi mendatang. Kegiatan konservasi sangat positif yang
mencakup perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang secara
lestari, rehabilitasi, dan peningkatan mutu lingkungan alam, sehingga
konservasi dan pembangunan berkelanjutan saling berkaitan.
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh keberhasilam
konservasi SDA. Karena itu ikhtiar pembangunan berkelanjutan di
negara banyak mengalami hambatan ketika tidak diperhatiakannya atau
diimplementasikanya usaha konservasi SDA secara tepat.22
Psikologi konservasi adalah cara merespon yang ingin kami lihat,
dan keinginan yang sama ini menghinggapi juga banyak kolega dan
20Azmardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi..., hal. 26. 21Kukuh S. Dewebroto, Kamus Konservasi Sumber Daya Alam, (Jakarta: Rineka Cipta.
1995), hal. 65. 22Hadi S. Alikodra, Konservasi Sumber Dya Lingkungan Pendekatan Ecosophy
Penyelamatan Bumi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012), hal. 3.
14
lembaga-lembaga yang sudah bekerja sama dengan kami. Jadi, kalau
begitu, apakah yang disebut ’psikologi konservasi’ ini? Untuk
menjawabnya, kami akan mengkaji setiap istilahnya, dan kita akan mulai
dari yang kedua yaitu ’konservasi’.23
Istilah ’konservasi’ yang digunakan di sini bukan seperti yang
dipahami dan pergantian abad ke-20, yaitu sesuatu yang terkait dengan
pelestarian sumberdaya alam. Meskipun tidak ada yang keliru dengan
konsep tersebut, namun asiosiasinya agak salah-kaprah karena fokus
utilitarianistiknya kental sekali dalam gerakan ini. Sebaliknya,
kebanyakan lebih menggunakan istilah ’konservasi’ yang digagas-ulang
ditahun 1980-an, seperangkat ide yang pengaplikasiannya sama sekali
baru karena mencakup hingga perencanaa lanskap dan ekosistem seluas-
benua-lebih khusus lagi, pemahaman yang berkaitan erat dengan cabang
disiplin ’Biologi Konservasi’. Bidang ilmu tersebut lahir sebagai
kepekaan terhadap krisis ekologi, bahkan beberapa perspektifnya terang-
terangan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan alam sealamiah-
alamiahnya.24
3. Lingkungan Hidup Dalam Islam
Dalam perspektif penciptaaan alam semesta (lingkungan) dengan
semua elemen yang ada didalamnya merupakan salah satu tanda,
kekuasaan Allah SWT. Semua ciptaan Allah SWT, baik yang berwujud
makhluk hidup maupun makhluk mati memiliki tugas yang sama, yakni
23Susan Clayton, Psikologi Konservasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hal. 3. 24Ibid., hal 4.
15
bersujud bertasbih kepada Allah SWT. Alam semesta bersama-sama
manusia bersujud kepada Allah, menaati perintah-Nya, dan patuh
terhadap semua hukum yang berlaku bagi semua makhluk Allah SWT
menyatakan hal ini dalam firman-Nya:
دالل هوأولميرواإلىماخلقٱلل مائلسج لهۥعنٱليمينوٱلش همنشيءيتفي ؤاظل
خرون ئكةو٤٨همد تومافيٱلرضمنداب ةوٱلمل و م مافيٱلس يسجد ولل ه
٤٩همليستكبرون
Artinya :“dan apakah mereka tidak memperhatiakan segala
sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-
balik ke kanan dan kekiri dalam keadaan sujud kepada Allah,
sedang mereka berendah diri? Dan kepada Allah sajalah bersujud
segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata
di bumi dan (juga) para malaikat , sedang mereka (malaikat)
tiudak menyombongkan diri.”(QS. Al-Nahl: 48-49)25
Dimanapun manusia beradatidak bisa lepas dari lingkungan.
Lingkungan memiliki peran yang cukup penting dalam aktivitas
sehari-hari. Tidak sedikit orang yang berhasil karena lingkungannya,
tetapi juga tidak sedikit orang yang celaka karena lingkungannya.
Karena itulah, maka manusia harus peduli terhadap lingkungandan
jangan mengabaikan lingkungan. Ketika melihat dan menilai bahwa
lingkungan sekitar sudah baik, maka hendaklah berusaha
mepertahankan dan berusaha untuk ikut mengisi lingkungan itu agar
menjadi lebih baik lagi. Ketika melihat dan menilai bahwa lingkungan
tidak baik, maka harus berusaha untuk mencoba memperbaikinya dan
25Kementrian Agama, ”Al-Quran dan Terjemahan” .(Bandung:Syaamil Quran,2007), hal
272.
16
ikut mengisinya agar lingkunganitu berubah sesuai dengan apa yang
dikehendaki. Disinilah pentingnya peduli terhadap lingkungan.26
a. Tuhan Pencipta Lingkungan
Hal ini mengisyaratkan bahwa segala sesuatu yang
menciptakan adalah Allah SWT. Dalam sebuah firmanNya yang
artinya telah disebutkan:
Artinya: “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah
Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia; penciptaan segala sesuatu, maka sembahlah Dia,
dan Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”(QS. Al-
An’am:102).27
b. Tuhan Pemilik Lingkungan
Konsep ini menunjukkan kepemilikan yang hakikian
lingkungan yang kesemua itu adalah berada ditangan Tuhan.
Dengan demikian di samping Tuhan sebagai pencipta lingkungan,
Dia juga memiliki hak kepemilikan atas lingkungan beserta
isinya, yang bersifat mutlak adanya. Demikian juga Dia harus
bertanggung jawab akan keberlangsungan dan pemeliharaan
tehadap lingkungan yang ada. Dan ini tidak berarti Tuhan dengan
tidak memperlakukan sumber daya alam dan lingkungan dengan
sewenang-wenang. Akan tetapi sebaliknya Tuhan akan bertindak
arif dan bijaksaana terhadap lingkungan. Ini yang membedakan
konsep kekuasaan Tuhan dan kekuasaan manusia yang cenderung
bersikap arogan dan bertindak sewenag-wenang terhadap apayang
26Ridwan Tohopi, Konservasi Pesisir dalam Perspektif Studi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), hal. 86. 27Ibid., hal. 94.
17
dimikinya. Bukankah Allah SWT telah mengingatkan bahwa
pemilik dan pemelihara tunggal alam ini adalah Dia sendiri , yaitu
pada ayat:
ول ندونٱلل همنولي ومالكمم توٱلرض و م ألمتعلمأن ٱلل هلهۥملكٱلس
١٠٧نصير
Artinya: ”tidakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit
dan bumi adalah kepunyaan Allah?Dan tiada bagimu
selain Allah seorang pelindung maupun seorang
penolong.”(QS. Al-Baqarah: 107)28
Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah
pemilik dan pengelola alam nisbi dan relatif, sehingga secara
substansial seakan-akan manusia nyaris tidak memiliki hak milik
terhadap lingkungan karena bersifat sementara (temporary
possesive).29
c. Tuhan Pemelihara Tunggal Lingkungan
Memiliki konsep bahwa Tuhan dipercaya sebagai
pemelihara terhadap segala yang ada. Hal ini sudah
diinformasikan dalam firman-Nya:
وكفىبٱلل هوكيل تومافيٱلرض و م ١٣٢ولل همافيٱلس
Artinya: ”Dan kepunyaannya Allah-lah apa yang ada dilangit
dan apa yang dibumi. Cukuplah Allah sebagai
pemelihara.”(Q.S: al-Nisa’: 132)30
28Kementrian Agama, ”Al-Quran dan Terjemahan”.(Bandung:Syaamil Quran,2007), hal
17. 29Ridwan Tohopi, Konservasi Pesisir dalam...,hal. 95 30Kementrian Agama , ”Al-Quran dan Terjemahan”.(Bandung:Syaamil Quran,2007), hal
99.
18
Kata wakil di sini mempunyai pengertian bahwa Allah
SWT adalah pemelihara segala sesuatu yang ada dan
bertanggungjawab atas terpeliharanya dan kelestarian lingkungan.
Apalagi kata wakil ditambah dengan sya’in ini dipahami sebagai
pihak sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terpiliharanya
kelestarian lingkungan. Dengan keyakinan tentang adanya Tuhan
sebagai Sang Maha Pemelihara lingkungan berpetualangan
menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat bahwa dalam
mengelola lingkungan manusia harus bertanggungjawab kepada
Tuhan Sang Maha Pemelihara yakni Tuhan Allah. Keseimbangan
ekosistem merupakan sunnah lingkungan, oleh karena itu,
memelihara lingkungan keseimbangan lingkungan merupakan
salah satu syarat kesempurnaan Islam seseorang. Sehingga secara
linier dapat dikatakan bahwa tidak sempurnahlah iman seseorang
jika orang tersebut tidak memelihara lingkungan. 31
Artinya : ” Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan Dia berkenhendak menuju
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-Baqarah: 29)
Dari ayat ini, tabi’at manusia yang ingin membuat
kerusakan dengan mengesksploitasi hasil alam adalah sebuah
larangan dalam mengelolalingkungan, karena dapat menganggu
keseimbangan lingkungan. Hal tersebut telah diperingatkan oleh
31Ridwan Tohopi, Konservasi Pesisir dalam....,hal. 96.
19
Allah SWT berkaitan dengan keangkuhan dan ketidak
berdayaan manusia, yaitu:
ولتمشفيٱلرضمرحاإن كلنتخرقٱلرضولنتبلغٱلجبالطول
لككانس٣٧ ٣٨يئهۥعندربكمكروهاكلذ
Artinya : ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini
dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali
tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak
akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatanya amat
dibenci di sisi Tuhanmu”. (QS. Al-Isra’: 37-38).32
Inilah rambu-rambu manusia dalam menepati dan
berinteraksi dengan alam yang sekaligus mempunyai tugas
memelihara dengan tidak membuat kerusakan akan daya dukung
lingkungan atau ekosistem. Sehingga sebagai subjek
pengelolaan, manusia akan mampu membuat perencanaan
sekaligus melaksanakan serta mengawasi tindak pelestarian
lingkungan. Dari sinilah keterhubungan mutual simbiosis antara
manusia dengan lingkungan.33Sebaik-baiknya urusan adalah
urusan keseimbangan atau berada pada tengah-tengah. Demikian
halnya dalam menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
dalam melestarikannya.34
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
32Kementrian Agama, ”Al-Quran dan Terjemahan” .(Bandung:Syaamil Quran,2007), hal
285-286 33Ridwan Tohopi, Konservasi Pesisir dalam....,hal. 98. 34Nur Hidayat. Akidah akhlak dan Pembelajarannya”. (Yogyakarta: Ombak, 2015), hal.
185.
20
Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
studi pustaka (library research), yaitu metode penelitian yang didasarkan
pada data-data tertulis, baik yang berasal dari buku, jurnal, maupun
sumber-sumber tertulis lainya yang berguna dan mendukung terhadap
penelitian.35Berdasarkan jenisnya penelitian ini menggunakan penelitian
kepustakaan atau library research.Terdapat banyak jenis kepustakaan
(library research), adapun jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah
kajian pemikiran tokoh. Hakikat studi tokoh adalah studi kajian secara
mendalam, sistematis, kritis mengenai sejarah tokoh, ideatau gagasan
orisinal, serta konteks sosio-historis yang melingkupi sang tokoh yang
dikaji.36
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatanfilosofis, yaitu pemecahan masalah dengan usaha pemikir
mendalam dan sistematis. Terkait dengan penelitian ini, penulis berusaha
meneliti dengan mengikuti cara dan alur fikir tokoh yang diteliti hingga
diperoleh dasar pemikiran pengarang dalam penulisan karyanya.37
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian subyek adalah darimana data
dapat diperoleh.Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka
35Sutrisno, Metode Penelitian Research, cet. 1 (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM, 1997), hal. 14. 36Abdul Mustaqim, Model Penelitian Tokoh (dalam Teori dan Aplikasi) Jurnal Studi
Ilmu-Al-Quran dan Hadits (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014),hal. 264. 37Anton Bake, Ahmad Charris Zubair, Metodologi Penellitian Filsafat, (Yogyakarta:
Kanisius, 1990), hal.63.
21
dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedang isi
catatansubjek penelitian atau variabel penelitian.38Dalam hal ini sumber
data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari subjek
penelitian dalam menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan langsung pada subjek sebagai sumber informasi dari
dicari.39Sumber pokok yang menjadi acuhan pencarian data dalam
penyusunan skripsi ini.Dalam hal ini yang menjadi sumber primer
yaitu seperti:
1. Fachruddin Mangunjaya yang berjudul Konservasi Alam dalam
Islam. Penerbit; Yayasan Obor, dengan jumlah 142 halaman,
cetakan pertama tahun 2005.
2. Fachruddin MMangunjaya, dkk. Menanam Sebelum Kiamat;
Islam, Ekologi, dan Gerakan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 2007.
3. Fachruddin MMangunjaya, Bertahan di Bumi Gaya Hidup
Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. 2008.
4. Fachruddin MMangunjaya, Ahmad Sudirman Abbas. Khazanah
Alam Menggali Tradisi Islam untuk Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 2009.
38Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013), hal. 107. 39Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakrata: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 91.
22
5. Fachruddin M Mangunjaya, Ekopesantren Bagaimana
Merancang Pesantren Ramah Lingkungan?. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia. 2014
b. Sumber Data Sekunder
Yaitu sumber data pendukung berupa literatur-literatur yang
relevan dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, seperti:
1. Tohopi, Ridwan, Konservasi Pesisir dalam Perspektif Studi
Islam, Yogyakarata: Pustaka Pelajar, 2014.
2. Muntasib, Harini & Burhanuddin Masy’ud, Dasar-Dasar
Konservasi, Jakarta: Universitas Terbuka,2003.
3. Mangunjaya, Fachruddin M, dkk. Pelestarian Satwa Langka
untuk Keseimbangan Ekosistem: Penuntun Sosialisasi
Fatwa MUI No. 4, 2014 tentang Fatwa Pelestarian Satwa
Langka untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem.Jakarta:
Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam
MUI. 2017.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpuan data dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan
penelitaian.Dalam penyususnan tugas akhir ini penulis mengambil
objek penelitaian dengan menggunakan 2 cara.Berikut merupakan
urainya yang digunakan:
23
a. Dokumentasi
Suatu pengumpulan data dengan cara melihat langsung sumber-
sumber Dokumen yang terkait. Dengan arti lain bahwa dokumentasi
sebagai pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun
elektronik. Digunakan sebagai mendukung kelengkapan data yang
lain.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui telpon Whatsapp dengan narasumber dengan cara
tanya jawab langsung. Wawancara tersebut dilakukan pada tanggal
3 Juli 2018 pada pukul 16:11.
5. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis isi
(Content analysis).40 Yaitu metode yang dipergunakan untuk
menganalisis data berupa konsep pendidikan menurut Fachruddin M.
Mangunjaya. Adapaun langkah-langkah penelitian tempuh untuk
menganalisis meliputi:
a. Mengidentifikasi data penelitian tentang bentuk, merupakan
kegiatan mengidentifikasi data menjadi data bagian-bagian, yang
selanjutnya dianalisis. Satuan unit yang digunakan kalimat atau
alinea. Identifikasi dilakukan dengan pembacaan dan pengamatan
40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu.., hal.231.
24
secara cermat terhadap buku karya Fachruddin M. Mangunjaya
yang di dalamnya termuat Pendidikan Islam.
b. Mendeskripsikan ciri-ciri atau komponen yang terkandung dalam
tiap data.
c. Menganalisis komponen pesan yang terkandung dalam setiap data.
Penganalisaan dilaksanakan dengan pencatatan hasil dari
identifikasi ataupun pendeskripsian. Data yang berupa alinea atau
kalimat yang dicatat pada kartu data yang telah disisipkan.
d. Menyusun klasifikasi secara keseluruhan, sehingga mendapatkan
deskripsi tentang isi serta kandungan pendidikan islam.41
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan di dalam penyusunan skripsi ini dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.Bagian
awal terdiri dari halaman judul, halaman surat pernyataan, halaman
persetujuan pembimbingan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, kata pegantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dafatar gambar
dan daftar lampiran. Bagian tengah berisi uraian penelitian mulai bagian
pendahuluan sampai penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai
satu kesatuan.Pada skripsiini penulis menuangkan hasil penelitian dalam
empat bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok
bahasan dari bab yang bersangkutan.
41Yudiono KS, Telaah Kritik Sastra Indonesia, (Bandung: Bumi Angkasa, 1986), hal. 29.
25
Bab I skripsi ini berisi gambaran umum penulisan skripsi yang
meliputi latar belakang masalah yang menguraikan tentang topik masalah
yang akan dipaparkan dalam penelitian ini. Di samping itu, pada bab ini juga
akan dipaparkan mengenai: rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika
pembahasan.
Karena skripsi ini merupakan kajian pemikiran tokoh, maka sebelum
membahas buah pemikiran Fachruddin M. Mangunjaya terlebih dahulu
dikemukakan riwayat hidup penulis secara singkat. Hal ini dituangkan dalam
Bab II. Bagian ini membicarakan riwayat hidup Fachruddin M. Mangunjaya
dari asal usul keluarga beliau, aspek pendidikan,karir akademik dan karya-
karyanya.
Setelah menguraikan biografi Fachruddin Mangunjaya, pada bagian
selanjutnya, yaitu Bab III difokuskan pada pemaparan konservasi alam dalam
Islam menurut Fachruddin M. Mangunjaya dan konsep Pendidikan Islam.
Selain itu bagian ini juga dibahas tentang konsep Pendidikan Islam menurut
Fachruddin M. Mangunjaya dan nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung
dalam buku Konsevasi Alam dalam Islam karya Fachruddin Mangunjaya.
Adapun bagian terakhir dari bagian ini skripsi ini adalah Bab IV. Bab
ini disebut penutup yang memuat simpulan, saran-saran dan kata
penutup.Akhirnya, bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan
berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian.
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang penulis sampaikan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Konsep Pendidikan Islam tentang konservasi lingkungan hidup
menurut Fachruddin M. Mangunjaya yaitu bahwasanya Pendidikan
Islam tidak terlepas dari ruang lingkup dari Pendidikan Islam itu
sendiri seperti Akidah, Syariat, dan Akhlak. Akidah yang didasarkan
dengan ketauhidan terhadap ayat-ayat Allah menjadi kunci utama,
karena Allah SWT telah menciptakan bumi dan seisinya secara
seimbang, jadi tidak dibolehkan apabila manusia menyekutuan
ciptaan Allah SWT. Sedangkan syariat menjadi sebuah hukum
mutlak yang harus diterapkan oleh khalifah di bumi. Dan akhlak
menjadi sebuah hasil sekaligus menjadi perwujudan dari keyakinan
dan ketaat manusia terhadap Allah SWT untuk saling menjaga bumi
dan seisinya. Pendidikan menjadi bentuk wadah dalam penerapan
nilai-nilai kegamaan yang terdapat dalam tujuan pendidikan. Cara
mentransformasikan pendidikan Islam yaitu dengan menerapkan
nilai budaya pesantren, dan menerapkan pendidikan lingkungan
hidup dengan pendekatan Pengetahuan, Kesadaran, Sikap,
Keterampilan dan Partisipasi. Pendidikan Islam dilihat dari
kurikulum Pendidikan Islam, bahwa pemikiran Fachruddin sangat
80
relevan dengan tujuan Pendidikan Islam yang peduli dengan
lingkungan hidup. Pembahasan materi pokok Pendidikan Islam
tentang lingkungan hidup disampaikan oleh Fachruddin M.
Mangunjaya secara menyeluruh. Tidak hanya sekedar teori secara
syariat saja, akan tetapi juga dijelaskan secara nyata maksud dari
pentingnya pentingnya menjalankan syariat Islam yang berkaitan
dengan lingkungan hidup.
2. Peran pendidikan Islam terhadap lingkungan hidup adalah pendidikan
Islam yang mampu membangun kesadaran masyarakat untuk peduli
dengan lingkungan dan ditindak lanjuti dengan gerakan peduli
lingkungan dengan cara membuat program kegiatan yang
menekankna pada: (i) keterlibatan santri/peserta didik dalam bentuk
aksi lingkungan yang praktis dan berkelanjutan, (ii) pemahaman
konektivitas antara perilaku sehari-hari dengan unsur-unsut
berkelanjutan, (iii) menekankan agar santri/peserta didik lebih banyak
mempelajari dan pesantren mempersiapakan lebih banyak bahan
bacaan yang terkait dengan lingkungan. Gerakan peduli lingkungan
tersebut sangat penting karena masyarakat sekitar memiliki banyak
potensi kearifan Islam sebagai kekuatan moral dan akan mendorong
terbentuknya opini publik yang dapat efektif untuk mencegah
kerusakanan lingkungan hidup.Dengan demikian Pendidikan Islam
tidak hanya menjadi sebuah teori yang hanya di pelajari di sekolah
tetapi dapat diaplikasikan di kehidupan nyata.
81
B. Saran-saran
Pendidikan Islam yang selama ini memberikan materi yang belum
lengkap dan belum banyak mengaitkan fakta-fakta yang seharusnya bisa
menjadi wawasan kepada peserta didik. Masyarakat Indonesia yang
kurang peduli terhadap lingkungan, padahal Indonesia adalah negara
paling kaya dengan keanekaragaman hayati dan negara paling besar
penduduk muslimnya yang mana Al-Quran dan hadist telah
menyampaikan untuk peduli dengan kelestarian lingkungan, akan tetapi
Indonesia masih menjadi sorotan dunia tentang rusaknya ekosistem yang
kian parah dari tahun ke tahun. Hal tersebut menandakan bahwa
pendidikan Islam di Indonesia belum sepenuhnya diterapkan dengan
baik. Sehingga akan lebih baik ketika pendidikan Islam lebih kaitan lagi
dengan konservasi lingkungan hidup.
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian
memberikan khazanah kepustakkan Islam. Demikian kata penutup dari
penulis, kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
82
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, Hadi S. Konservasi Sumber Daya Lingkungan Pendekatan Ecosophy
Penyelamatan Bumi.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2012.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. 2013.
Ashoriy, Nasruddin & Sudarsono.Kearifan Lingkungan dalam Perpektif Budaya
Jawa.Jakarta : Yayasan Buku Obor, 2008.
Azra, Azmardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru. Jakarta: Logos. 2002.
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2004.
Bake, Anton dan Ahmad Charris Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat.
Yogyakarta: Kanisius. 1990.
Binti, Salimah. ”Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan
Lingkungan Hidup di MAN Yogyakarta II”. Tesis Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2014.
Budiyono, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Lkingkungan Sebagai
Penguatan Pendidikan Humanistik di Sekolah Adiwiyata”, dalam Jurnal
IAIN Salatiga, Vol.12 No.2 Tahun 2017
Clayton, Susan & Gene Myers, Psikologi Konservasi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014.
Dewebroto, Kukuh S. Kamus Konservasi Sumber Daya Alam. Jakarta: Rineka
Cipta. 1995.
Doaly, Themmy,” Mengubah Masa Depan Lewat Pendidikan Konservasi,”
http://www.mongabay.co.id/2016/06/29/mathilde-chanvin-mengubah-
masa- depan-lewat-pendidikan-konservasi/.
Hidayat, Nur, Akhidah Akhlak dan pembelajarannya, Yogyakarta: Ombak,
2015.Kementrian Agama RI. Al-Jamil: Al-Qur’an Tajwid Warna,
Terjemah Per Kata,Terjemah Inggris. Bekasi: Cipta Bagus Sahara. 2012.
Hanifah, Junaidi, “ Ancaman Kerusakan Lingkungan dan Pemburuan Satwa di
Aceh Belum Berhenti,” http://www.mongabay.co.id/2017/01/01/foto-
2016-ancaman-kerusakan- lingkungan-dan-perburuan-satwa-di-aceh-
belum-berhenti/.
Irfan, M. Faizal Reza, “Krisis Ekologi yang mengancam Cina”,
https://tirto.id/krisis-ekologi-yang-mengancam-cina-cwBX.
83
Kemendikbud, ” Sukseskan Program Adiwiyata melalui Pendidikan Karakter,”
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/mendikbud-sukseskan-
program-adiwiyata-melalui-pendidikan-karakter
Miranto Sujiono,Intregrasi Konsep-Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dalam
Pembelajaran Di Sekolah, Jurnal vol. 9 No. 01 Tahun 2017.
Mangunjaya, Fachruddin M, dkk. Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan
Ekosistem: Penuntun Sosialisasi Fatwa MUI No. 4, 2014 tentang Fatwa
Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem.
Jakarta: Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam
MUI. 2017.
Fachruddin M, Bertahan di Bumi Gaya Hidup Menghadapai Perubahan Iklim.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2008.
Fachruddin M, Menanam Sebelum Kiamat Islam, Ekologi, dan Gerakan
Lingkungan Hidup. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2007.
Fachruddin M, Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2005.
Fachruddin M, Khazanah Alam Menggali Tradisi Islan untuk Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 2009.
Muataqim, Abdul,Model Penelitian Tokoh (dalam Teori dan Aplikasi) Jurnal
Studi Ilmu Al-Qur’an dan Hadits,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2014.
Muis, Ali,Pendidikan Islam Berwawasan Lingkungan,Skripsi, Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Muthohar, Ahmad,Ideologi Pendidikan Pesantren,Semarang: Pustaka Rizki Putra.
2007.
Muntasib, Harini & Burhanuddin Masy’ud, Dasar-Dasar Konservasi, Jakarta:
Universitas Terbuka,2003.
Mujahir, As’Aril,Pendidikan Perspektif konseptual,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2016.
Pirdata, Made,Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Pokja Kebijakan konservasi, Konservasi Indonesia Potret Pengelolaan dan
Kebijakan, Jakarta: Perpustakan Nasional.
Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2016.
84
Saputra,Adi,“AsiaTenggara Terancam Krisis Sampah”,
https://www.dw.com/id/asia-tenggara-terancam-krisis-sampah/a-
17892843.
Sindo News.” Problem Besar Lingkungan,”
https://nasional.sindonews.com/read/1302781/15/10-problem-besar-
lingkungan- di-indonesia-1525347778.
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Suncoko, Rinto Andhi, “ Mengawal Konservasi dengan Pendidikan”,
https://www.wwf.or.id/?50102/Mengawal-Konservasi-dengan-Pendidikan-
Sutrisno,Metode Penelitian Research, cet 1,Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM, 1997.
Tohopi, Ridwan, Konservasi Pesisir dalam Perspektif Studi Islam, Yogyakarata:
Pustaka Pelajar, 2014.
Yasin . ”Implementasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Konservasi Lingkungan
Hidup dalam Membentuk Karakter Siswa (Studi Di Madrasah
Tsanawiyah Sudirman Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017”, Tesis Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. 2017.
Yudiono KS,Telaah Kritik Sastra Indonesia,Bandung: Bumi Aksara,1986.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Fifit Cholifah
Tempat Tanggal Lahir : Kulon Progo, 16 November 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Serang RT04/RW02 Sendangsari,
Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta
Riwayat Pendidikan
TK Pamadri Putra : Dari tahun 2000-2001
SD N Serang : Dari tahun 2001-2007
SMP N 3 Pengasih : Dari tahun 2007-2010
MAN Wates 1 : Dari tahun 2010-2013
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Dari tahun 2013-2019
E-mail : [email protected] / 083869524719