Konsep Komite- Maria Wijaya

81
Maria i Widjaja 1 Konsep Konsep penting penting utk utk professionalisme professionalisme keperawatan keperawatan Maria I.Widjaja SKM Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta

description

konsep komite keperawatan

Transcript of Konsep Komite- Maria Wijaya

Page 1: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 1

KonsepKonsep pentingpenting utkutk

professionalismeprofessionalisme keperawatankeperawatan

Maria I.Widjaja SKM

Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta

Page 2: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 2

TANTANGAN BARU DLM YAN KES YG MEMPENGARUHI KEPERAWATAN

• Biaya yan kes yg terus meningkat• Rekruitment dan retensi perawat profesional• Kepuasan akan perannya• Tingkat keparahan penyakit pasien• Kurangnya tenaga perawat• Status dan citra perawat

Apa yg diperlukan utk membangun komitmen, kepuasan kerja dan profesionalisme diantara perawat ?

Page 3: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 3

MISI RUMAH SAKITMISI RUMAH SAKIT

Memberi pelayanan kesehatan yg bermutu

dan terjangkau dlm rangka meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat

SK Menkes No. 983/1992

Page 4: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 4

KeperawatanKeperawatan

Asuhan Keperawatan

Human care

Science & art

N K

Sifat hubungan : Profesional

Page 5: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 5

Asuhan yg berkualitas mempunyai bbg

elemen :

1. Meningkatnya kesehatan dlm waktu sesingkatmungkin

2. Menekankan kpd pencegahan, penemuan dinidan tritmen

3. Diberikan pd waktunya tak tertunda

4. Dgn landasan pemahaman terjadi kerjasama & partisipasi klien dlm membuat keputusan ttgproses asuhan

(ICN, 1993)(ICN, 1993)

Page 6: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 6

•Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan cakap dlmpenggunaan teknologi & sumber-sumberkeprofesian.

•Menunjukan kesadaran akan stres & kecemasanklien (dan keluarga) dgn concern akankesejahteraan klien secara menyeluruh

•Memanfaatkan dengan efisien teknologi yg tepatdan sumber-sumber asuhan kesehatan lain.

•Secara memadai didokumentasikan utkmemungkinkan kontinuitas asuhan & telaahsejawat.

Asuhan yg berkualitas ….

Page 7: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 7

Scale of Scale of ProfessionalizationProfessionalization

---*---------*---------*--------*---------*--------*------Task Team Patient Modular Primary Professional

Assignments Nursing Assignments; Nursing Nursing Nursing by

(Functional) Total care Every Nurse

Evolution of Professional Nursing Practice

Page 8: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 8

KONSEP PENTING UNTUK

PROFESIONALISME KEPERAWATAN

• Profesionalisme Keperawatan

• Otonomi

• Gaya Kepemimpinan

Page 9: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 9

ATRIBUT PENTING DLM PROFESIONALISASI

KEPERAWATAN (Miller, 1985) adalah :

1. Memperoleh tubuh pengetahuan (Body of Knowledge) dlm tatanan universitas dan orientasi sains pd tingkatpasca sarjana dlm keperawatan

2. Mencapai kompetensi dgn landasan teoritik, dimanadiagnosis dan tritmen respons manusia thdp masalahkesehatan yg nyata atau potensial dpt dilaksanakan

3. Menyebutkan dan menspesifikasikan keterampilan dankompetensi yg merupakan batas dari keahlian

Page 10: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 10

KriteriaKriteria utkutk mencapaimencapai status status profesionalprofesional dlmdlm keperawatankeperawatan

� Yan kep profesional di RS diberikan oleh kelompokkep

� Kelp kep yg bertanggung jawab utk terlaksananyaperan dan kegiatan perawat di RS dpt berupakomite yg berada dlm struktur tetapi menjalankanperan fungsional.

� Komite kep di RS merupakan media utama utkmengakomodasi dan menfasilitasi tumbuhnyakomunitas profesi kep melalui sistem pengampukeilmuan yg dapat mempertahankanprofessionalisme pel kep yg diberikan.

Page 11: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 11

KriteriaKriteria utkutk mencapaimencapai status status profesionalprofesional dlmdlm kepkep………………………………

� Kriteria utk mencapai status professional dlm kep. (Flexner,1915) :

- adanya intelektualitas kegiatan kelompok yg cukup tinggi

- tindakan kep dilandasi pengetahuan yg dpt dipelajari

- tindakan kep mengutamakan aspek pragmatisme dlm konteks teori

- profesi memiliki bbg kegiatan teknis yg dpt mrpkan kegiatanpendidikan profesi

- tenaga kep mrpkan anggota profesi yg solid

- motivasi staf yg tinggi utk memenuhi kebutuhan masy.

- pohon pengetahuan berorientasi pd praktek kep melalui kegiatan risetkep dan kemampuan analisis menyelesaikan masalah

- kemampuan berkolaborasi dgn kelompok pelayanan dan individu lain utkkepentingan pasien

- kesejawatan yg kokoh melalui penerapan peraturan perijinan danpraktek utk melindungai pasien

- mempertahankan otonomi melalui hub langsung dgn klien

- memberlakukan kode etik yg kohesif, jelas dan diterjemahkan secarabaik oleh staf, diwujudkan melalui sikap dan perilaku serta kemampuanmengantisipasi situasi yg berpotensi menjadi masalah etik

Page 12: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 12

AspekAspek profesionalismeprofesionalisme keperawatankeperawatan ygygmempengaruhimempengaruhi kualitaskualitas praktekpraktek & & yanyan kepkep

� Derajat profesionalisme staf dan perkembangan sifat tugaskeperawatan � makin sulit tugas, menuntut kemampuanprofessional yg lebih tinggi; arah perkembangan keperawatan hrs sejajar dan setara dgn kecenderungan perkemb Iptek.

� Praktek keperawatan professional dipengaruhi oleh faktorlingkungan � sistem pelayanan yg kondusif dpt menumbuhkembangkan kep kearah positif dan berdampak positif thdppelayanan yg diberikan pd pasien

� Karakteristik populasi klien dan kemampuan klinis (kepakaran) daristaf kep hrs sejajar.

� Latar belakang pendidikan staf dan manajer kep hrs mendapatperhatian. Kemampuan manajerial diperlukan krn terkait dgnkemampuan pengambilan keputusan dan cara penyelesaian masalahyg terjadi dlm sistem pelayanan kesehatan.

Page 13: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 13

OTONOMIMenunjuk kpd kemandirian dlm berfungsi :

Perawat dpt melakukan seluruh fungsi profesionalnya berdasarkan

pengetahuan dan keputusannya; dan hak utk melakukan hal tersebut diakui

oleh pihak lain.

� Komponen penting utk kep sbg profesi adalah membangun

mekanisme utk mengatur diri dan pengaturan (“self regulation &

Governance”)

� Konsep otonomi penting utk memahami perlunya struktur mngt

kolaboratif dlm profesionalisasi kep & meningkatkan kepuasan

peran dan retensi

�Perilaku profesional dominasinya adalah intelektual dan didasari landasan

teoritik ilmu

� Hak utk berpartisipasi dlm pengambilan keputusan yg berdampak

pd praktek profesional adalah pusat dari konsep otonomi

Page 14: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 14

Fenomena Aplikasi

Teori

Tindakan

Keperawatan

Dampak

Pengumpulan

Data

Diagnosa

Perencanaan

Penanggu-

langan

Evaluasi

Standar

I

Standar

II

Standar

III

Standar

IV

Standar

V

Standar

VIStandar

VII

Standar

VIII

Karak

teristikpem

batas

prak

tikkep

erawatan

Pro

ses

kep

eraw

ata

n

Sta

nd

ar

pra

ktik

kep

eraw

ata

nKeperawatan : Diagnosa & penanggulangan respon-respon

manusiawi thdp masalah kes. nyata & potensial

Page 15: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 15

KomunitasKomunitas KeperawatanKeperawatan

Community : a group of people living together as a smaller social unit within a larger one,and having interests, work, etc. in common.

� Clinical Nurse

� Clinical Nurse Managerial Role

� Direktur Keperawatan, Departemen klinis.

Kepemimpinan meningkatkan keunggulan pelayanan“Bila perawat dipandang sbg komponen penting dari perencanaan RS dankegiatan pengambilan keputusan, maka semua perawat di RS perluditingkatkan dan diakui kemampuan kepemimpinannya. Kepemimpinanmelekat pada semua peran keperawatan professonal”

“Semua perawat perlu diberi kesempatan utk mempengaruhi lingkungankerjanya, menetapkan praktek mereka sendiri, dan membuat keahlianmereka tersedia diseluruh RS”

Page 16: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 16

Asuhan yg unggul :

� Personal- budaya organisasi – dibangun sbg suatunilai- keperawatan primer

� Terpadu- membangun lingkungan yg mendukungprofesionalisme perlu pemahaman dankomitmen dari pihak lain khususnyapihak manajemen

Page 17: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 17

Perawat dan Rumah Sakit berbagi misi yg sama :

“ pemberian asuhan yg berkualitas ”

Konsep kontinuitas dan akontabilitas asuhan dari perawatprofessional adalah nilai-nilai yg perlu dijaga dlm memilihsistem pemberian asuhan keperawatan.

Konsep otonomi, otoriti dan akontabilitas harus dipahami olehperawat saat mengembangkan praktek professional

Page 18: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 18

RUMAH SAKIT

MANAJEMEN

Pendidikan Hubungan

Kendali

Mutu

Standar

Praktek

Perawat

KEPERAWATAN

Model utk “professional governance” (Porter O’-Grady T 1987)

Landasan utama model ini adalah akontabilitas perawat.

Tanggung Jawab dan wewenang ditetapkan oleh bbg proses tertentu.

Perawat digambarkan sbg inti dlm organisasi RS dan didukung oleh komponen pelayanan yg

utama spt standard praktek, QA, CNE, dan proses peer.

Page 19: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 19

Sistem Akontabilitas

Societal

Institutional / Professional* Standard Praktek Asosiasi Profesi

* Falsafah dan tujuan Dep.Kep.

* Telaah sejawat melalui audit pasien

Individual * Keputusan etis

* Kompetensi

* Komitmen

* Integritas

* Civil rights legislation

* Nurse practice acts

* Kriteria Badan Akred.

* State Board of Nursing

* Keputusan malpraktek

* State Board of Health.

Page 20: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 20

GAYA KEPEMIMPINAN & MENGELOLA PROFESSIONAL

� Institusi yg mengelola profesional dan pekerjaan ygilmiah dan sangat teknis sifatnya harus menekankan pd pengambilan keputusan secara partisipatif dan mendorongterjadinya komunikasi pemikiran dari bawah keatas

→ semua yg mempengaruhi dan dipengaruhi olehkeputusan harus mempunyai suara dlmmembuat keputusan

� kepemimpinan yg baru, memotivasi dan menginspirasikaryawan utk mencapai visi institusi dgn memuaskankebutuhan dasar utk pencapaian, kepemilikan, pengakuan, otonomi dan “self-esteem”

Page 21: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 21

Lima Lima IsuIsu pokokpokok (Porter (Porter -- OO’’Grady, 1986)Grady, 1986)

Perawat harus mempunyai :1. Kebebasan utk berfungsi secara efektif.

2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan.

3. Kejelasan expektasi ttg lingkungan kerja.

4. Sumber yg tepat utk praktek secara efektif.

5. Iklim organisasi yg terbuka.

Menciptakan Iklim Praktek Profesional

Page 22: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 22

Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Komite Keperawatan

Maria I.Widjaja SKM

Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta

tgl. 18 – 20 September 2006

Page 23: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 23

· mengkoordinasi· memberi informasi· memberi penasehatan· membuat keputusan

KOMITE KEPERAWATAN

Sekelompok karyawan yg bergabung dlm aspek-aspek tertentu dari fungsi manajemen

TANGGUNG JAWAB KOMITE

Page 24: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 24

KomiteKomite KeperawatanKeperawatan

� Kelompok formal, bermanfaat utk pengorganisasian kegiatanpelayanan keperawatan melalui penggabungan pengetahuan, ketrampilan dan ide-ide.

� Kegiatan komite keperawatan dihasilkan oleh sekelompok orang ygmenyadari pentingnya sinergi dan kekuatan berpikir agar dptmemperoleh keluaran yg paling efektif.

� Pada dasarnya perawat menginginkan otonomi, namun kebanyakanmereka dipekerjakan di RS, komite dapat menjadi media utkmeningkatkan otonomi krn memberi perawat suara dlm pengelolaanpelayanan keperawatan RS.

Page 25: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 25

PeranPeran KomiteKomite KeperawatanKeperawatan

� Fasilitator pertumbuhan & perkemb profesi melalui kegiatan ygterkoordinasi

� Tim Pengendali Mutu, utk mempertahankan yankes yg berkualitasdan aman bagi pasien

� Problem solver dlm mengatasi masalah kep yg terkait dgn etik, dansikap moral perawat

� Investigator, kelompok peneliti yg mengkaji bbg aspek kep utkmeningkatkan pelayanan.

� Implementator, menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan & prosedur.

� Human relation team, menjamin hubungan kerja dgn staf� Desainer/implementator/pemantau dan evaluator ide baru� Komunikator, edukator, negosiator dan pemberi rekomendasi thdp

hasil kerja staf

Page 26: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 26

KegiatanKegiatan KomiteKomite KepKep dlmdlm PengembPengemb ProfesiProfesiKegiatan yg dpt dilakukan oleh Komite kep di RS dgn tujuan utk meningkatkan peran &tanggung jawab profesi kep dlm mempertahankan kualitas layanan yg diberikan:� Mengemb jaringan kerja dgn organisasi profesi, dan komite kep pd RS lain, serta

institusi pendidikan kep.� Merencanaakan & melaks prog peningkatan kinerja staf agar kompetensi setiap staf

dpt dipertahankan� Memprakarsai kegiatan yg bersifat ilmiah melalui sistem pengampuan shg komunitas

profesi kep dpt terwujud� Memprakarsai perubahan yg terkait dgn askep� Memprakarsai pelatihan kepemimpinan dan enterpreneurship shg setiap staf merasa

percaaya diri dan mampu memimpin sserta mempengaruhi orang lain.� Memahami dan mampu terlibat dlm bbg kegiatan yg dpt menghasilkan revenues bagi

profesi kep.� Melaksanakan program bersama (Joint program) dgn profesi lain baik yg bersifat

ilmiah maupun yg non ilmiah� Terlibat dlm sistem rekrutmen dan retension staf, utk mempertahankan penempatan

staf sesuai posisi & kualifikasinya� Mempertahankan ketterkaaitan antara teori,riset, dan praktek dgn cara

mengidentifikasi hasil riset dan teori keperawatan, menerapkan dan memantaunyasecara sistematik dan terencana.

� Melakukan benchmarking dgn tatanan yankes yg punya komite kep di LN maupun DN yg dianggap memiliki kelebihan yg dpt diadopsi

Page 27: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 27

PengorganisasianPengorganisasian KomiteKomite KeperawatanKeperawatan� Menejer bertanggung jawab mendesain dan mengimplementasi struktur komite dgn

benar. Komite yg tidak diorganisasikan dgn benar tidak produktif bagi RS danmembuat frustrasi anggotanya.

Hambatan komunikasi yg terjadi pd struktur organisasi lini dan staf dapat diatasikrn komite bermanfaat utk menfasilitasi komunikasi keatas. Struktur organisasiformal memerlukan komite utk membantu fungsi2 manajemen. Banyak institusi ygmencari cara baru utk merubah struktur birokrasi lama, menggunakan komite sbgmetoda utk berbagi kepemimpinan dan meningkatkan partisipasi staf.

� Komite dapat berfungsi sbg penasihat atau koordinasi. Krn komite berkomunikasikeatas dan kebawah serta mendorong partisipasi kary, komite membantu RS dlmmenerima umpan balik yg berharga dan informasi penting. Komite menumbuhkan ide-ide dan pemikiran yg kreatif utk menyelesaikan persoalan operasional ataumeningkatkan pelayanan dan seringkali memperbaiki kualitas dan kuantitaspekerjaan yg diselesaikan.

Komite dpt juga menyatukan ketrampilan dan kepakaran khusus serta membantumengurangi resistensi utk berubah.

� Komite bermanfaat bila di organisasikan dan dipimpin dgn tepat.Bila tidak, komiteakan menjadi beban bagi pelayanan keperawatan krn membuang energi, waktu danuang serta penundaan pengambilan keputusan dan pelaksanaan tindakan.Salah satuperan kepemimpinan terkait dgn pengorganisasian pekerjaan adalah menjamin bahwakomite tidak digunakan utk menghindari atau menunda keputusan tetapimenfasilitasi tercapainya tujuan yan kep

Page 28: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 28

FaktorFaktor--faktorfaktor ygyg perluperlu dipertimbangkandipertimbangkandlmdlm pembentukanpembentukan komitekomite keperawatankeperawatan

� Komite harus terdiri dari individu yg ingin mengkontribusikankomitmen, energi dan waktu.

� Anggota hrs memiliki bbg pengalaman kerja dan latar belakangpendidikan. Komposisi anggota memperhatikan kepakaran ygdibutuhkan utk menyelesaikan tugas.

� Komite hrs mempunyai cukup anggota, namun tidak terlalu banyakshg sulit utk berdiskusi. Jumlah ideal biasanya 6-8 anggota.

� Tugas dan tanggung jawab termasuk mekanisme pelaporan harusdijabarkan secara jelas.

� Penugasan diberikan seawal mungkin dgn kejelasan ttg ygdiharapkan, yg akan dibahas pd pertemuan berikutnya.

� Semua anggota komite hrs memiliki agenda tertulis dan pemimpinkomite yg efektif

Page 29: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 29

MACAM KOMITE

• “ Standing Committee “- penasihat yg berwenang memberi masukan

kpd pimpinan RS secara langsung

• “Design Groups” / “ Task Forces ”/ “ad-hoc”-dibentuk berdasarkan tujuan spesifik dan dibubarkan setelah tujuan tercapai

• Kelompok berdasarkan posisi dlm organisasi

dan fungsi

• Komite antar divisi yg menggabungkan

keperawatan dgn divisi non kep., bagian,

kelompok atau individu.

Page 30: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 30

TAKSONOMI FUNGSI KOMITE

Fungsi dlm kaitannya

dgn Proyek

Fungsi dlm kaitan dgn

anggota komite

Fungsi dlm kaitan dgn

pihak lain

•••• Penyelesaian masalah

•••• Menyelidiki

•••• Menetapkan standar

•••• Mendesain

•••• Menerapkan

•••• Memantau

•••• Mengevaluasi

•••• Mengkomunikasikan

•••• Menyatakan

•••• Mengkompromikan

•••• Harmonisasi

•••• Membuat konsensus

•••• Menalar

•••• Sosialisasi

•••• Mengkomunikasikan

•••• Mendidik

•••• Merekomendasi

•••• Menjelaskan

•••• Menyimpulkan

•••• Mendorong

Page 31: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 31

KOMITE DPT EFEKTIF DIGUNAKAN UTK :

• Mengimplementasikan perubahan kebijakan2 yg besar,

• Menyelesaikan pekerjaan, dan

• Perencanaan strategik

TUJUAN UTAMA PENGGUNAAN KOMITE :

Melibatkan kary dlm mngt partisipatif dgn menyediakan

perwakilan kary disemua tingkat / bagian dlm proses

pengambilan keputusan.

Page 32: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 32

•••• Jumlah kelompok cukup utk memastikan perwakilan dari semua

tingkatan

•••• “Standing Committee”, “adhoc committee”, pertemuan2 dimana

semua tingkat kary merasa terwakili

•••• Ada wakil dari manajer utk menjamin adanya dukungan

•••• Kontrol kary

•••• Ketidak hadiran manajer pd rapat2 tertentu dgn terencana utk

mendorong diskusi

TUJUAN KOMITE DAPAT DICAPAI DENGAN :

Page 33: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 33

� Merangsang partisipasi kary dgn hasil2 nyata.

� Anggota melamar sbg voluntir, diangkat oleh manajer,

atau dipilih oleh kary.

� Asistensi teknis utk mengidentifikasi masalah,

meningkatkan komunikasi dan menyelesaikan masalah

� Berfokus pd kekuasaan kelompok utk bertindak atas

rekomendasi-rekomendasi yg dibuatnya, mempunyai anggaran

sendiri, atau akses ke sumber2 yg ada di RS.

TUJUAN……..

Page 34: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 34

CContoh : “ Standing Committee “

1. Komite evaluasi asuhan pasien.• menetapkan kriteria utk evaluasi asuhan pasien.• melakukan upaya pengendalian mutu asuhan pasien.• melakukan audit catatan kep. secara berkala.• memberi umpan balik kpd unit kep. dan penatalaksana kep.

2. Komite perbaikan asuhan pasien.• Menggunakan umpan balik dari komite evaluasi asuhan pasien, laporan

kejadian, dan data lain yg tersedia sbg dasar utk memprakarsaiperubahan dlm asuhan pasien.

• Mengidentifikasi persoalan2 yg berulang terjadi dlm asuhan pasien danmencari cara penyelesaian persoalan tsb.

• mengidentifikasi persoalan asuhan.• menetapkan cara penyelesaian yg tepat.• memprakarsai perubahan.• Berfungsi sbg kelompok penasehat bagi bagian diklat staf kep.

Page 35: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 35

3.Komite perbaikan sistem keperawatan

• Mengidentifikasi persoalan2 dlm sist pemberian asuhan

(a.l. cara pelaporan pasien, cara penugasan staf, cara

pendistribusian obat).

• Mengusulkan solusi thdp persoalan2 pemberian pel. dgn

memodifikasi sist lama atau menciptakan yg baru.

• Merenc dan mengkoord perubahan2 dlm sist kep. didlm

institusi.

Page 36: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 36

Kedudukan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi RS

Maria I.Widjaja SKM

Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta

tgl. 18 – 20 September 2006

Page 37: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 37

MenstrukturMenstruktur OrganisasiOrganisasi

KeperawatanKeperawatan� RS terancam persaingan.

� Badan Pendiri RS perlu melakukan penyesuaian kebijakan dgn anggotanya,

memusatkan pd asuhan pasien. RS mengikutkan perawat eksekutif sbg

partisipan aktif dlm pertemuan Badan Pendiri.

� “the aim of restructuring is to achieve synergies from the value of adding up

the parts to create a whole”.

� Salah satu unsur “restructuring” bangun model sinergis dari Badan Pendiri.

� Bentuk organisasi lama tidak bisa jalan dlm lingkungan yan kes saat ini.

Bentuk model proyek tim khusus utk mendesain perubahan struktur dan

sistem .

Page 38: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 38

DesainDesain / / RancanganRancangan

Desain Organisasi ………… Arsitektur

�Bentuk mengikuti Fungsi

�Pekerjaan yang harus dilaksanakan?

Page 39: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 39

KegiatanKegiatan kerjakerja dandan fungsifungsi

� Kegiatan kerja dan fungsi akan dianalisis dan mencakuppengidentifikasian landasan organisasi mencakup:

1.Operating work at the unit level

2. Top management function

3. A technostructure of staff of varying size, depending upon the size of the innstitution, will support the

management and clinical components of the nursing organization, mencakup a.l.: pakar dlm infection control,

dlm staff development, oncology nursing, Quality

Assurance dll, yg sering disebut konsultan.

Page 40: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 40

Lima Lima langkahlangkah ““restructuringrestructuring””

1. Bentuk budaya keorganisasian dgn komitmen thdp mutu asuhan unggul,

pelayanan yg tanggap utk semua pengguna : pasien, dokter, perawat dan

staf lain.

2. Desain ulang struktur organisasi utk menjadi datar dan hilangkan atau

kurangi hambatan diantara departemen, disiplin dan pelayanan.

3. Berdayakan staf; investasi dlm diklat kary; buat mekanisme utk menjamin

alur komunikasi.

4. Bangun tim proyek khusus utk mendesain perubahan sistem yg

diperlukan; pelihara dan tingkatkan inovasi dan uji coba pendekatan baru.

5. Syukuri dan rayakan keberhasilan/ pencapaian, pemrakarsa dan yg

berprestasi; perhatian kpd para pemberi asuhan; beri dukungan,

pengakuan dan penghargaan.

Page 41: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 41

ModelModel--model model strukturstruktur

keorganisasiankeorganisasian

� Model Birokratik

� Model Matrik

� Model “Controlled Shared Governance”

� Model “Shared Governance”

Page 42: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 42

Chief Nurse Executive

Director/Women’s Service

Director/SurgicalDirector/Medical

Nurse Manager4 West

Nurse Manager

4 East

Nurse Manager2 North

Nurse Manager2 South

Nurse Manager

3 East

Nurse Manager3 West

RN RN RN RN RN RNRN RN RN RN RNRN RN RN

LVN CNA

CNA CNA LVN LVN

LVN CNA

LVN CNA

CNA LVN LVN

LVN CNA

CNA LVN LVN

Bureaucratic model of nursing department

Page 43: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 43

Chief ofMedical Staff

TraumaCoordinator

NurseAdministrator

ChiefPharmacist

Director ofPhysical Therapy

Director ofRestpiratoryService

ChiefFinancial Officer

Director ofWomen’s Service

Cardiac CenterDirector

- Matrix model of a health care organization

Chief Executive OfficerF

unct

ional

Div

isio

ns

Service Lines

Page 44: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 44

� Menugasi tanggung Jawab Mngt Q unt Divisi Kep“Controlled Shared Governance” (CSG) didlm divisi kep

memungkinkan perawat utk memiliki kontrol dan tanggung gugat utkasuhan pasien langsung, utk praktek professional, dan utk isu2 governance yg melibatkan kep. Melalui struktur konsil, kep juga dptmemantau dan mengevaluasi asuhan pasien, praktek professional danpengaturan kep (governance) tanpa merampas fungsi kerja mngt dansistem.

Dlm RS saat ini, dirkep dibebani tanggung jawab untmenfasilitasi, menguraikan, dan menyusun standar asuhan secaratertulis, praktek dan governance dan utk memantau dan mengevaluasistandar tsb utk sec terus menerus memperbaiki asuhan dan pelayanandidlm divisi kep. Standar Yan Kep menyatakan bhw “perawat eksekutifberwenang dan bertanggung jawab utk menetapkan standar praktekkep.” Tugas ini paling mudah dpt dipenuhi melalui struktur konsil.

Telah ada perubahan dari istilah “komite” menjadi “konsil”.Menurut kamus Webster,” a committee is a body of persons delegated to consider, investigate, take action, or report on some matter.” Jadi, per definisi, komite tidak dpt melaksanakan tugas2 penting unt mengelola dan menjamin Q divisi sec menyeluruh.

Definisi ttg konsil mencerminkan lingkungan Q saat ini. Konsiladalah “ an executive body whose members are equal in power and authority.”

Page 45: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 45

StrukturStruktur konsilkonsil PerawatPerawat� Gambar 4-3 menggambarkan Lima konsil yg penting utk mengorganisasikan

dan mengelola divisi kep :- Konsil Perawat Eksekutip (KPE)- Konsil Praktek Professional (KPP)- Konsil Praktek Administratip (KPA)- Konsil Praktek Klinik (KPK)- Konsil Menejemen Mutu (KMM)

� Gambar menunjukkan empat konsil mengelilingi KMM. Perputaran ini sepertilayaknya roda kendaraan – mengendarai, memberi arah, dan mengemudikandivisi kep melalui tangan dari keempat konsil. Roda tsb memungkinkaninteraksi timbal balik diantara semua konsil jg dgn konsil pusat, yaitu KMM. KMM diletakkan ditengah dari roda sbg tanduk atau alat alarm, yg siapberbunyi pd saat pertama kali terantuk kesulitan.

� Struktur konsil menjadi efektif krn memberi kesempatan bagi setiap konsilutk berinteraksi sec bebas dgn semua konsil lainnya. KMM berfungsimandiri utk mengkoordinasikan pengkajian, pemantauan, dan evaluasi prosesdan keluaran dari setiap domain- klinikal, professional, dan administratif-dari divisi kep.

Page 46: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 46

EXECUTIVE

NURSE

COUNCIL

(ENC)

ADMINSTRATIVE

PRACTICE

COUNCIL

(APC)

PROFESSIONAL

PRACTICE

COUNCIL

(PPC)

CLINICAL

PRACTICE

COUNCIL

(CPC)

QUALITY

MANAGEMENT

COUNCIL

(QMC)

FIGURE 4-3 Nurse Council Structure Denoting the Circle of Conductivity

Page 47: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 47

StrukturStruktur konsilkonsil untukuntuk menugasimenugasi tanggungtanggungjawabjawab keperawatankeperawatan

� Konsil Perawat Eksekutif (KPE)

� Konsil Praktek Professional (KPP)

� Konsil Praktek Administratif (KPA)

� Konsil Praktek Klinikal (KPK)

� Konsil Manajemen Mutu (KMM)

Page 48: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 48

KonsilKonsil PerawatPerawat EksekutipEksekutip (KPE)(KPE)� KPE berisi ketua dari keempat konsil lainnya.

� Ketua KPE : Direktur Kep yg juga duduk dlm Dewan Direksi RS danKomite eksekutip RS.

� Rapat konsil : sekali sebulan.

� Tugas KPE:

- melaksanakan misi RS � a.l. mengemb filosofi dan tujuan divisi ;

- Membuat perenc strategik divisi kep � a.l. menetapkan prioritas ;

- Menyusun kebijakan � a.l. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya fisik ;

- Menetapkan metodologi pemberian asuhan � a.l. sistim akuiti, campuranstaf, penggunaan kary pendamping, perawat pribadi dari agen ;

- Mengelola/mengalokasi anggaran biaya dlm divisi

- Menangani isu-isu legal

- Melakukan kontrak � a.l. penempatan mahasiswa, melakukan konsultasi ;

- Memberi persetujuan akhir pd semua kebijakan kep

- Pemasaran � humas, hub lintas komunitas ;

- Menunjuk anggota konsil

Page 49: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 49

KPEKPE……………………

� KPE berfungsi sbg tangan diatas roda, yg mengemudikandivisi kep. KPE memainkan peran besar dlm CSG �menjadi tempat “bersandar,” dimana keefektifanmanagerial dan konsil dievaluasi serta disesuaikan, danalternatif serta biaya dipertimbangkan dlm memilihrangkaian tindakan divisi kep. KPE juga mengkoordinasipekerjaan dari semua konsil lainnya dan bertindak sbgarbiter utk pemecahan masalah apabila konsil tidak dptmenyelesaikan bbg isu.

� Setiap konsil mengemban tanggung gugat kpd konsumendan menghasilkan produk. KPE menjaga akontabilitastidak hanya kpd divisi kep, tetapi juga kpd dewandireksi utk praktek kep di RS. Gambar 4-5 : ilustrasi pelanggan dan produk KPE.

Page 50: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 50

WAKIL PRESIDEN

UNTUK

KEPERAWATAN

KETUA

KPA

KETUA

KPPKETUA

KPK

KPE

KPE

MANAJEMEN

DIVISI

KEPERAWATAN

STAF KEP

DAN

DEWAN DIREKSI

KETUA

KMM

FIGURE 4-4 Komposisi dari Konsil Perawat Eksekutif (KPE)

FIGURE 4-5 Pelanggan dan Produk dari Konsil Perawat Eksekutif

Page 51: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 51

KonsilKonsil PraktekPraktek Professional (KPP)Professional (KPP)

� KPP terdiri dari: satu perawat dari setiap unit (tergantung dari jumlah stafkep); dua anggota dari staf pendidikan.Ketua ditunjuk oleh wakil presiden kep. Anggota ditunjuk oleh KPE.Gambar 4-6 menggambarkan komposisi dari KPP.

� Rapat: sebulan sekali. � Tugas konsil :

- Mendukung misi RS- Mendukung filisofi dan tujuan praktek professional divisi kep.- Menetapkan dan menulis prosedur & pedoman praktek professional- Menetapkan kompetensi pd pedoman praktek klinis- Mengawasi/ mengatur pendidikan berkelanjutan (mis. mengidentifikasi kebutuhan pengembangan staf) dan pengakuanprofessional- Mengelola tangga karir- Menetapkan uniform/pakaian seragam- Menyelesaikan isu2 kompetensi � a.l. melakukan kredensial atausertifikasi

Page 52: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 52

KPPKPP………………………………..

- Menyelesaikan konflik diantara staf- Menyelesaikan isu2 praktek kolaboratif- Membedakan praktek professional dari praktek tehnikal- Menangani isu2 etik professional- Berpartisipasi dalam riset- Merekomendasi rencana tindakan bila perlu- Menyelesaikan persoalan yg terkait dgn praktek professional didlm divisi kep.- Mengatur telaah sejawat, dan pendokumentasian professional.

� KPP berfungsi sbg tangan professional yg mengemudi danmengarahkan semua isu diseputar praktek profesional kep. KPP memainkan peran besar dlm struktur CSG krn konsil ini menjabarkanstandar tertulis utk professionalisme didlm divisi kep. Konsil inimemberi ijin anggota staf professional utk mengatur diri mereka, dan utk menetapkan isu2 terkait dgn kompetensi, pakaian, perilaku, dan praktek kolaboratif. Gambar 4-7 : Ilustrasi pelanggan dan produk KPP.

Page 53: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 53

KETUA

(DITUNJUK OLEH

WAKIL PRESIDEN

UNTUK KEPERAWATAN)

SEORANG RN

DITUNJUK

MENJADI

SEKRETARIS

PERAWAT

PENDIDIK

PERAWAT (RN)

DARI DITIAP

DEPERTEMEN

KPP

KPP

MANAJEMEN

ISU-ISU PRAKTEK

PROFESIONAL

PRODUCT

STAF PROFESIONAL

DIVISI

KEPERAWATAN

DAPAT PILIH

PUNYA

PERWAKILAN

LPN

FIGURE 4-6 Komposisi dari Konsil Praktek Profesional (KPP)

FIGURE 4-7 Pelanggan dan Produk dari KPP

Page 54: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 54

KonsilKonsil PraktekPraktek AdministratifAdministratif (KPA) (KPA)

�� KPA KPA terdiriterdiri daridari semuasemua kepalakepala ruanganruangan, , perawatperawat manager manager ––termasuktermasuk manajermanajer tingkattingkat I, I, koordinatorkoordinator shift, shift, penyeliapenyelia, , perawatperawatnaranara sumbersumber (resource nurse) (resource nurse) –– dandan parapara pembantunyapembantunya. . PosisiPosisimanajerialmanajerial dianugerahidianugerahi keanggotaankeanggotaan konsilkonsil. . KetuaKetua konsilkonsil ditunjukditunjuk oleholeh KPEKPERapatRapat : : sebulansebulan sekalisekali. . GambarGambar 44--8 8 menggambarkanmenggambarkan strukturstruktur konsilkonsil. .

�� TugasTugas konsilkonsil ::–– MendukungMendukung misimisi RSRS–– MendukungMendukung praktek,filosofipraktek,filosofi dandan tujuantujuan administratifadministratif divisidivisi kepkep..–– MenulisMenulis kebijakankebijakan administratifadministratif–– MenetapkanMenetapkan dandan menulismenulis prosedurprosedur dandan pedomanpedoman praktekpraktekadministratifadministratif

–– MengawasiMengawasi komitekomite penanggulanganpenanggulangan kebakarankebakaran dandan keamanankeamanan

Page 55: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 55

KPAKPA……………………..

– Berpartisipasi dlm riset– Merekomendasi rencana tindakan bila perlu– Mengawasi pendokumentasian administratif– Menulis uraian pekerjaan– Mengelola perlengkapan dan peralatan (mis. Linen, produk2 baru, perbaikan)

– Menyelesaikan kesulitan2 operasional; konflik danpersoalan2 operasional sehari-hari

– Menulis,mendistribusi dan menganalisis kuestionerkepuasan perawat pengelola.

• KPA bertanggung jawab utk praktek administratif, sptkebijakan, prosedur, dan pedoman praktek administratifdidlm divisi kep. Konsil ini juga memberi para manager suatu forum utk berinteraksi. Gambar 4-9 : Ilustrasi pelanggan dan produk KPA

Page 56: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 56

KETUA

(DITUNJUK OLEH

WAKIL PRESIDEN

UNTUK KEPERAWATAN)

DIREKTUR

PENDIDIKAN

MANAJER

TINGKAT I

(LINI I)

PERAWAT

PENYELIA

KPA

KPA

MANEJEMEN

DIVISI KEP.

SEHARI-HARI

PRODUCT

PERAWAT

MANAJER

KEPALA

RUANGAN

FIGURE 4-8 Komposisi dari Konsil Praktek Administratif (KPA)

FIGURE 4-9 Pelanggan dan Product KPA

Page 57: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 57

KonsilKonsil PraktekPraktek KlinikKlinik (KPK)(KPK)

� KPK terdiri dari satu perawat dari setiap unit tergantung(seperti hal nya dgn KPP) pd staffing; Spesialis klinik daridept.pendidikan.

Ketua dan anggota konsil ditunjuk oleh wakil presiden kep.

Gambar 4-10 : komposisi dari konsil ini.

� Rapat : sekali sebulan.

� Tugas konsil :

- Mendukung misi RS ; filosofi dan tujuan praktekklinikal divisi kep.

- Menyetujui standar klinikal bagi divisi kep

- Mengkoordinasi penulisan semua prosedur klinikal & pedoman praktek klinikal.

Page 58: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 58

KPK KPK ………………………………..

- Mengatur penyusunan renc penyuluhan pasien

- Menetapkan metodologi perenc asuhan & pendokumentasian klinikal

- Mengembangkan renc tindakan bila diperlukan

- Berinteraksi dgn pengendalian infeksi

- Berpartisipasi dlm riset.

� KPK memelihara akuntabilitas utk semua praktekklinikal didlm RS. Konsil ini diberi wewenang dgntanggung jawab mengkoordinasi penulisan standarpraktek klinikal dan menyetujuinya.

Gambar 4-11 : Ilustrasi pelanggan dan produk dariKPK.

Page 59: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 59

KETUA

(DITUNJUK OLEH

WAKIL PRESIDEN

UNTUK KEPERAWATAN)

LPN DARI

SETIAP

UNIT

RN DARI

SETIAP UNIT

SEORANG RN

DITUNJUK

SBG SEKRETARIS

KPK

KPK

MANEJEMEN

PRAKTEK

KLINIKAL

PRODUCT

STAF ASUHAN

PASIEN

SPESIALIS

KLINIS

FIGURE 4-10 Komposisi dari Konsil Praktek Klinical (KPK)

FIGURE 4-11 Pelanggan dan Produk KPK

Page 60: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 60

KonsilKonsil ManajemenManajemen MutuMutu (KMM) (KMM)

� Dlm model CSG, KMM merupakan poros dimana semuakonsil lain yg mengelilingi berputar. KMM mengantikankomite QA yg lama.

� KMM terdiri dari koordinator mngt Q dari setiap unit, dan 2 anggota dari dept pendidikan. Para koordinator berperan penting dlm program mngt Q divisi krn mereka mengawasi setiap program mngt Q dept kep spt yg ditugaskan oleh konsil. Setelah data dikumpulkan, para koordinator mngt Q menganalisishasil2 dan melapor hasil ke KMM. Hal tsb memungkinkananalisis komparatif yg sistematik dan rutin dari semuapemantauan dan evaluasi data didlm divisi kep. Analisisdata secara kolaboratif dari semua dept kep adalahproduk tambahan dari konsil ini.

Page 61: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 61

KMM KMM …………..

� Para koordinator mngt Q juga mengetuai kelompok2 kerja pd unit mereka utk menjabarkan lingkup asuhandan mengidentifikasi serta memprioritaskan aspek2 penting dari asuhan. Mereka juga bertanggung jawabutk mengkoordinasikan dan menuliskan renc pengkajianQ berbasis dept sesuai dgn 10 langkah proses dariJoint Commission. Tentunya, KMM adalah pusat bagisemua kegiatan mngt Q.

Gambar 4-12 : komposisi dari konsil ini.

� Ketua KMM ditunjuk oleh wakil presiden kep.

� Rapat konsil : sekali sebulan.

� Tugas konsil :

Page 62: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 62

KMM, KMM, tugastugas--tugastugas …………………………

� Tugas-tugas KMM :- Menulis dan mengimplementasikan rencana pengkajian Q divisi kep- Mengidentifikasi aspek2 penting asuhan seluruh divisi- Menjabarkan lingkup asuhan dan pelayanan- Menetapkan dan memelihara jadwal pemantauan dan evaluasidivisi kep.- Mengkoordinasi semua kegiatan pemantauan dan evaluasidivisi kep ( � menetapkan alat2 pemantauan, besarnyasampel, nilai batas, metodologi pengumpulan data, danmenabulasi data serta menganalisis data.)- Merekomendasi perenc tindakan yg tepat- Membuat jejaring dgn manajemen Q tingkat RS

� KMM berfungsi sbg poros mngt Q divisi kep.� Selain pertemuan bulanan, konsil ini juga 2 kali setahun rapat dgn

Badan mngt Q RS. � Gambar 4-13 : Ilustrasi pelanggan dan produk KMM.

Page 63: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 63

KETUA

(DITUNJUK OLEH

WAKIL PRESIDEN

UNTUK KEPERAWATAN)

PERWAKILAN

DARI DEPT

TERAPI IV

2 RN DARI

DEPT.

PENDIDIKAN

PERWAKILAN

PERWAKILAN DARI

DEPT. INOK DAN

MANJ. RISIKO

KMM

KMMQ ASUHAN PASIEN

PRODUCT

STAF KEP.

&

PASIEN – PASIEN

CUSTOMER

KOORDINATOR

DAN ASISTEN

MANAJEMEN Q

DARI TIAP UNIT

FIGURE 4-12 Komposisi dari Konsil Manajemen Mutu (KMM)

FIGURE 4-13 Pelanggan dan Produk KMM

Page 64: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 64

PENGATURAN BERSAMA (“ Shared Governance”)

PENGERTIAN

model pengorganisasian yg memberi staf wewenang dan otonomi utk

membuat keputusan dan mengkontrol implementasi dan keluaran dari

keputusan tsb.

FOKUS MODEL

mendorong perawat berpartisispasi dlm pembuatan keputusan pd tiap

tingkatan organisasi, baik atas permintaannya sendiri ataupun sbg bagian dari

kriteria pekerjaan

PRINSIP DASAR

kary akan lebih berkomitmen thdp tujuan organisasi bila mereka memberi

masukan dlm membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.

BENTUK

Komite dan kelompok kerja

PENGATURAN BERSAMA MERUPAKAN ALAT YG DPT MEMFASILITASI

PENDEWASAAN PROFESIONAL KEPERAWATAN

Page 65: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 65

Coordinating Council

Council o

n

Managem

ent

Council o

n

Assura

nce

Council on

Practice

Council on

Education

Functional Accountability

Practice

Governance

Quality Assurance

Nursing Professional

Development

Peer Behavior

- Nursing operational framework organization structure

Page 66: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 66

KonsilKonsil PraktekPraktek� Tujuan Umum : menetapkan, mengimplementasi dan menjaga standar

praktek klinik kep tertinggi konsisten dgn standdar professional ygditetapkan dan atau yg berkembang dan yg dipersyaratkan lembagapengatur.

� Lingkup tugas :

- menetapkan lingkup praktek dari perawat professional & LPN ; peran & tanggung jawab staf penunjang asuhan pasien; dan kompetensi umum & khusus unit

- menyusun dan memperbaiki uraian pekerjaan dari staf klinis

- berpartisipasi dlm mekanisme kredensial dari para pelaksana prakteklanjut yg ditetapkan; dlm mendesain ulang sistem pemberian asuhan pasien; dan dlm reviu dan rekomendasi ttg produk dan peralatan

- mereviu, menyetujui dan memperbaiki standar asuhan klinis dibidangdimana asuhan kep diberikan

- menyusun format evaluasi dan reviu sejawat utk semua perawat klinis

- menggunakan temuan2 riset kep kedlm praktek klinis bila cocok

- menangani bbg isu multidisiplin yg mempengaruhi asuhan pasien

- menyusun dan merevisi sistem dokumentasi kep

Page 67: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 67

KonsilKonsil praktekpraktek …………………………

� Komposisi :

- seorang RN wakil setiap unit

- 1 Ns Clinical Spesialis

- 1 direktur kep (rotasi setiap tahun)

- 3 Clinical Ns Manager

- 1 Assistant Clinical Ns Manager

- 1 Staf Development Instructor

- 1 Nsg Supervisor

- 1 perwakilan Risk Management

� Ketua dan Ketua Terpilih harus staf nurses

Page 68: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 68

KonsilKonsil ManajemenManajemen� Tujuan Umum : utamanya “operasional”

menjamin ketersediaan sumber2, mengidentifikasi dan memenuhisasaran mngt kep serta mengembangkan lingkungan yg meningkatkanpraktek kep professional

� Lingkup Tugas :- memastikan material dan SDM yg tepat yg dibutuhkan utk memenuhi kebutuhanasuhan pasien- menyusun filosofi anggaran yg mencerminkan parameter ekonomik saat ini- menfasilitasi mekanisme yg mendukung shared governance baik seluruh institusimaupun per unit kerja- melatih dan membimbing staf utk mengembangkan proses pengambilan keputusan, ygmeningkatkan praktek perawat professional dlm falsafah shared governance

� Komposisi :- Vice President- Operation / Chief Nsg Officer- Directors of Nsg- Clinical Ns Managers- Clinical Ns Coordinator – General Clinical Research Center- Outpatient Nsg Manager- Neonatal Transport Coordinator- Financial Coordinator – Nsg Administration- 2 Assistant Clinical Ns Managers- Clinical Director of Surgical Services

Page 69: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 69

KonsilKonsil MutuMutu� Tujuan Umum : memantau ketepatan dan efektivitas asuhan yg diberikan oleh staf kep sekaligus

mengkaji dan memastikan kepatuhan dgn standar asuhan & praktek yg ditetapkan.� Lingkup Tugas :

- Menyusun, merevisi dan menyetujui renc peningkatan mutu kep- mengintegrasikan proses peningkatan mutu kep dgn rencana RS utk menemukan kecenderungandan pola kinerja yg berdampak pd lebih dari satu dept atau pelayanan- memantau dan memastikan kepatuhan thdp standar yg ditetapkan oleh Konsil Praktek, Mutu, Manajemen dan Pengembangan Professional- Memastikan kepatuhan thdp jadwal pelaporan utk perbaikan kinerja konsil- Mensahkan dan memantau renc peningkatan mutu unit.- Berkolaborasi dgn disiplin lain utk memantau dan mengevaluasi kepatuhan thdp standar danmembuat rekomendasi utk peningkatan mutu sec terus menerus- Memantau dan memastikan kepatuhan dgn standar pemerintah daerah, nasional dan BadanPengatur (Depkes?)- Mengevaluasi keluaran dari setiap prakarsa kerja desain ulang (work redesign initiatives)

� Komposisi :- Direktur System Klinis Kep- Nsg Data Management Coordinator- 1 RN dari setiap Unit (RN harus yg berfungsi sbg QI Fasilitator unit), atau seorang anggota dariKomite QI unit- 1 Wakil dari Infection Control- 1 Staf Dev. Instructor- 1 Nsg Supervisor- 2 Clinical Ns Managers- 1 wakli Risk Management

� Ketua dan Ketua Terpilih harus Staf Nurses

Page 70: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 70

KonsilKonsil PengembanganPengembangan ProfessionalProfessional� Tujuan Umum : menetapkan, mengimplementasi dan menjaga standar kependidikan yg

meningkatkan pertumbuhan keprofesian dan kompetensi klinis tanpa henti (terusmenerus)

� Lingkup Tugas :

- menetapkan dan mengevaluasi kebutuhan pendidikan kep dan menetapkan proses2 utkmemenuhi kebutuhan kependidikan staf bersamaan dgn pengembangan staf.

- meningkatkan akontabilitas individual para perawat utk pendidikan yg diwajibkan danmenfasilitasi proses kredensial / sertifikasi ulang

- Menetapkan peran dan tanggung jawab perseptor

- Memelihara lingkungan yg kondusif utk peningkatan dan pemanfaatan riset kep

- Berpartisipasi dlm program rekrutmen, pengakuan dan retensi melalui kolaborasi dgnSDM (HRD) dan Ns recruitment; dlm progr pengembangan dan kependidikan utkmembantu staf dlm mengimplementasi sistem pemberian asuhan pasien; dan dlmprngembangan program orientasi yg berbasis unit, termasuk protokol khusus unit dankelas2 kekhususan

- Mengembangkan liason antar disiplin dgn dept lain utk membantu membangun danmenjaga pertumbuhan professional, dan

- Menghadirkan perspektif kep dlm isu etik / legal didlm institusi

Page 71: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 71

KosilKosil PengembanganPengembangan professional professional …………………………

� Komposisi :

- 1 Staf Nurse Ketua

- 1 Staf Nurse Ketua Terpilih

- 1 Staf Nurse RN mewakili setiap bidang spesialisasi

- Direktur Staf Development Kep

- 2 Staf Development instructors

- 1 Clinical Nurse Manager

- 1 Assistant Clinical Ns Manager

- Pembimbing Klinis ( Clinical Educator) utk Pelayanan Bedah

Page 72: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 72

KonsilKonsil KoordinasiKoordinasi

� Tujuan Umum : memberi kepemimpinan dan arah kpd ke-4 konsil. Berfungsi sbgclearing house utk bbg isu yg disajikan dan menyebarluaskannya kpd konsil2 ygsesuai utk tindakan.

� Lingkup Tugas :- Meriviu bbg isu yg disajikan dan merujuk ke konsil yg sesuai ;- Menjaga dan merekomendasi perbaikan2 utk Bylaws bila diperlukan;- Memberi bimbingan & dukungan kpd ketua & ketua terpilih dari semua konsil;- Membantu konsil dlm menyelesaikan bbg isu yg tumpang tindih antara 2 konsilatau lebih;- Menfasilitasi pemilihan para perawat pd bbg komite multidiplin dlm RS;- Menfasilitasi proses penetapan tujuan tahunan utk dept kep- Memberi saran kpd dept lain dimana asuhan kep diberikan; dan- Mereviu jadwal operasional tahunan dgn maksud utk perenc kegiatan konsilsetahun

� Komposisi :- Ketua dan Ketua Terpilih dari semua governance konsil kep- Direktur2 Kep

� Diketuai oleh Wakil Presiden Operasi

Page 73: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 73

Board of Trustees

Executive Committee

President

Vice President Financial Planing

and Issues

Management

Vice

President

Development

Vice

President

Public Affairs

Director

of

Marketing

Office of

Commun

ity

Relations

Office of

Research

Administration

Special Assistance

Executive Vice

President and Director

Clinical

Chiefs

Medical Staff

Staff Council

Vice President

Nursing and

Nurse in Chief

Vice

President

Human

Resources

Vice

President

Finance

Vice President

Facilities

Planning and

Engineering

Vice President

Clinical Services

and Deputy

Director

Internal

Audit

Data Processing

Computer

Medicine

Associate

Director

Assistant Directors

- Beth Israel Hospital Corporate Organization Chart

Page 74: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 74

Committee

Nursing Service Executive Council

Professional Advancement

and Recognition Committee

Nursing Research

Review Committee

Product Evaluation and

standardization Committee

Seminars in

Nursing Committee

Nursing Procedure

CommitteePatient Education

Committee

Recruitment

Committee

Professional Practice

CommitteeReport

Editorial Board

Special Procedures Radiology Committee

Emergency Unit

Committee

Operation Room

Committee

Medical/Surgical

Standardization

Committee

Nursing Pharmacy

Committee

Medical Executive

Subcommittee

Transfusion

Committee

Safety

Committee

Denotes Nursing

Service Committee

Denotes Interdisciplinary

CommitteeIlustrasi - Committee Structure of Beth Israel Hospital Nursing Service

Page 75: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 75

Director, The Center for the Advancement of

Nursing Practice

Program Director/ Nurse Researcher

Gerontological Nursing

Director Quality

Assurance and Development

Director

Ambulatory Nursing

Nurse Managers

Clinical

Nursing Staff

Dept. Asst.

Director, Community

and Continuing Care Nursing

Clinical Nursing Staff

Nurse manager Home Care

Director,

Medical Nursing

Clinical Advisor

Adm. Coord.

Dept. Asst.

Nurse

Manager

Clinical

Nursing Staff

Director,

OGN Nursing

Adm. Coord.

Dept. Asst.

Nurse

Manager

Clinical

Nursing Staff

Director, OR

and Allied Areas

Clinical Advisor

Adm. Coord.

Dept. Asst.

Nurse

Manager

Clinical

Nursing Staff

Director, Surgical/

Psychiatric Nursing

Clinical

Advisor

Adm. Coord.

Dept. Asst.

Nurse Manager

Clinical Nursing

Staff

Board of Trustees

President

Exec. V.P. and Director

Associate Vice

President for Nursing

Vice President for Nursing and Nurse-in-Chief

Assoc. to

Vice Pres. Nursing

Administrative Director, Nursing Administration

Staff Assistant Scretary

Beth Israel Hospital Nursing Service

Com

mitte

e S

tru

ctu

r e o

f N

urs

ing D

ivis

ion

Page 76: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 76

PenutupPenutup� Proses, keluaran, tanggung jawab dan akuntabilitas bukan hal yg

terpisah, tapi merupakan unsur yg berinteraksi dan dinamis.Setiapunsur adalah pusat bagi Q asuhan kes. Apabila bekerja bersama-sama, pd setiap tingkatan, terjadi kohesi (keterpaduan), kelancaran dan ketepatan. Prinsip ini harus mempedomani danmembekali RS sec keseluruhan.

� Langkah I dari 10 langkah proses dari Joint Comission menuntutagar RS menugasi tanggung jawab utk mngt Q. Tugas ini tidak sulitapabila sistem diorganisasikan utk menfasilitasi mngt Q dgnlayanan yg efisien, pemanfaatan secara penuh dan perwakilan darisemua anggota staf, dgn perenc dan akuntabilitas terpusat utkmerealisasi tujuan divisi kep.

� RS harus berada dlm bisnis yg menyediakan asuhan pasien yg cost efective & health efective. Tantangan bagi RS adalah utkmengatur ulang bbg bagiannya ke suatu keberfungsian secaramenyeluruh agar dpt mencapai Q tanggung jawab dan tanggunggugat keuangan tingkat RS sec optimal. Tantangan tsb dapatdipenuhi apabila mngt nya adalah CSG

Page 77: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 77

Kesimpulan

• Yang diorganisasikan :

Keterlaksanaan asuhan Kep sbg bagian

integral yankes RS

• Beberapa model struktur yg penerapannya

sangat tergantung pd pandangan filosofik

pimpinan RS ttg asuhan / yan kep professional &

tingkat perkemb RS

Page 78: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 78

� Tidak ada desain terbaik utk suatu organisasi

keperawatan

Tidak dpt dirumuskan satu struktur organisasi

yg baik utk semua RS krn hal ini sangat

tergantung pd :

* Tingkat perkemb RS,

* Pandangan RS ttg askep dlm asuhan RS.

Page 79: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 79

Page 80: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 80

TANGGUNG JAWAB MANAJER KEPERAWATAN

1. Mngt Praktek Klinik Keperawatan dan pemberian asuhan

2. Mngt SDM, keuangan dan sumber-sumber lain

3. Mengembangkan kary

4. Mematuhi peraturan dan standar profesional

5. Perencanaan strategik

6. Mendorong hubungan kolaboratif – interdisiplin dilingkuptanggung jawabnya dan RS sbg suatu keutuhan

Page 81: Konsep Komite- Maria Wijaya

Maria i Widjaja 81

MANAJER KEPERAWATAN

� Keterampilan yg diperlukan :

- Klinis keperawatan

- Kepemimpinan

- Manajemen • keuangan/penganggaran

• aplikasi komputer

• teori organisasi

• manajemen SDM

•Marketing

•Aplikasi manajemen

� Ketrampilan tsb harus terus menerus “diasah” dan difasilitasi oleh

Institusi Yan Kes

� Manager Kep. harus disiapkan melalui pendidikan & pengalaman utk

dpt secara efektif melaks fungsi, tanggung jawab & tanggung gugat.

� Persiapan ini secara khusus diperoleh melalui : penyelesian program

Sarjana Kep. dan Pasca Sarjana yg sesuai, serta pengalaman lanjut

dlm kep. klinis dan mngt kep.