Konsep Komite- Maria Wijaya
-
Upload
dedy-hartantyo -
Category
Documents
-
view
56 -
download
0
description
Transcript of Konsep Komite- Maria Wijaya
Maria i Widjaja 1
KonsepKonsep pentingpenting utkutk
professionalismeprofessionalisme keperawatankeperawatan
Maria I.Widjaja SKM
Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta
Maria i Widjaja 2
TANTANGAN BARU DLM YAN KES YG MEMPENGARUHI KEPERAWATAN
• Biaya yan kes yg terus meningkat• Rekruitment dan retensi perawat profesional• Kepuasan akan perannya• Tingkat keparahan penyakit pasien• Kurangnya tenaga perawat• Status dan citra perawat
Apa yg diperlukan utk membangun komitmen, kepuasan kerja dan profesionalisme diantara perawat ?
Maria i Widjaja 3
MISI RUMAH SAKITMISI RUMAH SAKIT
Memberi pelayanan kesehatan yg bermutu
dan terjangkau dlm rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
SK Menkes No. 983/1992
Maria i Widjaja 4
KeperawatanKeperawatan
Asuhan Keperawatan
Human care
Science & art
N K
Sifat hubungan : Profesional
Maria i Widjaja 5
Asuhan yg berkualitas mempunyai bbg
elemen :
1. Meningkatnya kesehatan dlm waktu sesingkatmungkin
2. Menekankan kpd pencegahan, penemuan dinidan tritmen
3. Diberikan pd waktunya tak tertunda
4. Dgn landasan pemahaman terjadi kerjasama & partisipasi klien dlm membuat keputusan ttgproses asuhan
(ICN, 1993)(ICN, 1993)
Maria i Widjaja 6
•Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan cakap dlmpenggunaan teknologi & sumber-sumberkeprofesian.
•Menunjukan kesadaran akan stres & kecemasanklien (dan keluarga) dgn concern akankesejahteraan klien secara menyeluruh
•Memanfaatkan dengan efisien teknologi yg tepatdan sumber-sumber asuhan kesehatan lain.
•Secara memadai didokumentasikan utkmemungkinkan kontinuitas asuhan & telaahsejawat.
Asuhan yg berkualitas ….
Maria i Widjaja 7
Scale of Scale of ProfessionalizationProfessionalization
---*---------*---------*--------*---------*--------*------Task Team Patient Modular Primary Professional
Assignments Nursing Assignments; Nursing Nursing Nursing by
(Functional) Total care Every Nurse
Evolution of Professional Nursing Practice
Maria i Widjaja 8
KONSEP PENTING UNTUK
PROFESIONALISME KEPERAWATAN
• Profesionalisme Keperawatan
• Otonomi
• Gaya Kepemimpinan
Maria i Widjaja 9
ATRIBUT PENTING DLM PROFESIONALISASI
KEPERAWATAN (Miller, 1985) adalah :
1. Memperoleh tubuh pengetahuan (Body of Knowledge) dlm tatanan universitas dan orientasi sains pd tingkatpasca sarjana dlm keperawatan
2. Mencapai kompetensi dgn landasan teoritik, dimanadiagnosis dan tritmen respons manusia thdp masalahkesehatan yg nyata atau potensial dpt dilaksanakan
3. Menyebutkan dan menspesifikasikan keterampilan dankompetensi yg merupakan batas dari keahlian
Maria i Widjaja 10
KriteriaKriteria utkutk mencapaimencapai status status profesionalprofesional dlmdlm keperawatankeperawatan
� Yan kep profesional di RS diberikan oleh kelompokkep
� Kelp kep yg bertanggung jawab utk terlaksananyaperan dan kegiatan perawat di RS dpt berupakomite yg berada dlm struktur tetapi menjalankanperan fungsional.
� Komite kep di RS merupakan media utama utkmengakomodasi dan menfasilitasi tumbuhnyakomunitas profesi kep melalui sistem pengampukeilmuan yg dapat mempertahankanprofessionalisme pel kep yg diberikan.
Maria i Widjaja 11
KriteriaKriteria utkutk mencapaimencapai status status profesionalprofesional dlmdlm kepkep………………………………
� Kriteria utk mencapai status professional dlm kep. (Flexner,1915) :
- adanya intelektualitas kegiatan kelompok yg cukup tinggi
- tindakan kep dilandasi pengetahuan yg dpt dipelajari
- tindakan kep mengutamakan aspek pragmatisme dlm konteks teori
- profesi memiliki bbg kegiatan teknis yg dpt mrpkan kegiatanpendidikan profesi
- tenaga kep mrpkan anggota profesi yg solid
- motivasi staf yg tinggi utk memenuhi kebutuhan masy.
- pohon pengetahuan berorientasi pd praktek kep melalui kegiatan risetkep dan kemampuan analisis menyelesaikan masalah
- kemampuan berkolaborasi dgn kelompok pelayanan dan individu lain utkkepentingan pasien
- kesejawatan yg kokoh melalui penerapan peraturan perijinan danpraktek utk melindungai pasien
- mempertahankan otonomi melalui hub langsung dgn klien
- memberlakukan kode etik yg kohesif, jelas dan diterjemahkan secarabaik oleh staf, diwujudkan melalui sikap dan perilaku serta kemampuanmengantisipasi situasi yg berpotensi menjadi masalah etik
Maria i Widjaja 12
AspekAspek profesionalismeprofesionalisme keperawatankeperawatan ygygmempengaruhimempengaruhi kualitaskualitas praktekpraktek & & yanyan kepkep
� Derajat profesionalisme staf dan perkembangan sifat tugaskeperawatan � makin sulit tugas, menuntut kemampuanprofessional yg lebih tinggi; arah perkembangan keperawatan hrs sejajar dan setara dgn kecenderungan perkemb Iptek.
� Praktek keperawatan professional dipengaruhi oleh faktorlingkungan � sistem pelayanan yg kondusif dpt menumbuhkembangkan kep kearah positif dan berdampak positif thdppelayanan yg diberikan pd pasien
� Karakteristik populasi klien dan kemampuan klinis (kepakaran) daristaf kep hrs sejajar.
� Latar belakang pendidikan staf dan manajer kep hrs mendapatperhatian. Kemampuan manajerial diperlukan krn terkait dgnkemampuan pengambilan keputusan dan cara penyelesaian masalahyg terjadi dlm sistem pelayanan kesehatan.
Maria i Widjaja 13
OTONOMIMenunjuk kpd kemandirian dlm berfungsi :
Perawat dpt melakukan seluruh fungsi profesionalnya berdasarkan
pengetahuan dan keputusannya; dan hak utk melakukan hal tersebut diakui
oleh pihak lain.
� Komponen penting utk kep sbg profesi adalah membangun
mekanisme utk mengatur diri dan pengaturan (“self regulation &
Governance”)
� Konsep otonomi penting utk memahami perlunya struktur mngt
kolaboratif dlm profesionalisasi kep & meningkatkan kepuasan
peran dan retensi
�Perilaku profesional dominasinya adalah intelektual dan didasari landasan
teoritik ilmu
� Hak utk berpartisipasi dlm pengambilan keputusan yg berdampak
pd praktek profesional adalah pusat dari konsep otonomi
Maria i Widjaja 14
Fenomena Aplikasi
Teori
Tindakan
Keperawatan
Dampak
Pengumpulan
Data
Diagnosa
Perencanaan
Penanggu-
langan
Evaluasi
Standar
I
Standar
II
Standar
III
Standar
IV
Standar
V
Standar
VIStandar
VII
Standar
VIII
Karak
teristikpem
batas
prak
tikkep
erawatan
Pro
ses
kep
eraw
ata
n
Sta
nd
ar
pra
ktik
kep
eraw
ata
nKeperawatan : Diagnosa & penanggulangan respon-respon
manusiawi thdp masalah kes. nyata & potensial
Maria i Widjaja 15
KomunitasKomunitas KeperawatanKeperawatan
Community : a group of people living together as a smaller social unit within a larger one,and having interests, work, etc. in common.
� Clinical Nurse
� Clinical Nurse Managerial Role
� Direktur Keperawatan, Departemen klinis.
Kepemimpinan meningkatkan keunggulan pelayanan“Bila perawat dipandang sbg komponen penting dari perencanaan RS dankegiatan pengambilan keputusan, maka semua perawat di RS perluditingkatkan dan diakui kemampuan kepemimpinannya. Kepemimpinanmelekat pada semua peran keperawatan professonal”
“Semua perawat perlu diberi kesempatan utk mempengaruhi lingkungankerjanya, menetapkan praktek mereka sendiri, dan membuat keahlianmereka tersedia diseluruh RS”
Maria i Widjaja 16
Asuhan yg unggul :
� Personal- budaya organisasi – dibangun sbg suatunilai- keperawatan primer
� Terpadu- membangun lingkungan yg mendukungprofesionalisme perlu pemahaman dankomitmen dari pihak lain khususnyapihak manajemen
Maria i Widjaja 17
Perawat dan Rumah Sakit berbagi misi yg sama :
“ pemberian asuhan yg berkualitas ”
Konsep kontinuitas dan akontabilitas asuhan dari perawatprofessional adalah nilai-nilai yg perlu dijaga dlm memilihsistem pemberian asuhan keperawatan.
Konsep otonomi, otoriti dan akontabilitas harus dipahami olehperawat saat mengembangkan praktek professional
Maria i Widjaja 18
RUMAH SAKIT
MANAJEMEN
Pendidikan Hubungan
Kendali
Mutu
Standar
Praktek
Perawat
KEPERAWATAN
Model utk “professional governance” (Porter O’-Grady T 1987)
Landasan utama model ini adalah akontabilitas perawat.
Tanggung Jawab dan wewenang ditetapkan oleh bbg proses tertentu.
Perawat digambarkan sbg inti dlm organisasi RS dan didukung oleh komponen pelayanan yg
utama spt standard praktek, QA, CNE, dan proses peer.
Maria i Widjaja 19
Sistem Akontabilitas
Societal
Institutional / Professional* Standard Praktek Asosiasi Profesi
* Falsafah dan tujuan Dep.Kep.
* Telaah sejawat melalui audit pasien
Individual * Keputusan etis
* Kompetensi
* Komitmen
* Integritas
* Civil rights legislation
* Nurse practice acts
* Kriteria Badan Akred.
* State Board of Nursing
* Keputusan malpraktek
* State Board of Health.
Maria i Widjaja 20
GAYA KEPEMIMPINAN & MENGELOLA PROFESSIONAL
� Institusi yg mengelola profesional dan pekerjaan ygilmiah dan sangat teknis sifatnya harus menekankan pd pengambilan keputusan secara partisipatif dan mendorongterjadinya komunikasi pemikiran dari bawah keatas
→ semua yg mempengaruhi dan dipengaruhi olehkeputusan harus mempunyai suara dlmmembuat keputusan
� kepemimpinan yg baru, memotivasi dan menginspirasikaryawan utk mencapai visi institusi dgn memuaskankebutuhan dasar utk pencapaian, kepemilikan, pengakuan, otonomi dan “self-esteem”
Maria i Widjaja 21
Lima Lima IsuIsu pokokpokok (Porter (Porter -- OO’’Grady, 1986)Grady, 1986)
Perawat harus mempunyai :1. Kebebasan utk berfungsi secara efektif.
2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan.
3. Kejelasan expektasi ttg lingkungan kerja.
4. Sumber yg tepat utk praktek secara efektif.
5. Iklim organisasi yg terbuka.
Menciptakan Iklim Praktek Profesional
Maria i Widjaja 22
Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Komite Keperawatan
Maria I.Widjaja SKM
Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta
tgl. 18 – 20 September 2006
Maria i Widjaja 23
· mengkoordinasi· memberi informasi· memberi penasehatan· membuat keputusan
KOMITE KEPERAWATAN
Sekelompok karyawan yg bergabung dlm aspek-aspek tertentu dari fungsi manajemen
TANGGUNG JAWAB KOMITE
Maria i Widjaja 24
KomiteKomite KeperawatanKeperawatan
� Kelompok formal, bermanfaat utk pengorganisasian kegiatanpelayanan keperawatan melalui penggabungan pengetahuan, ketrampilan dan ide-ide.
� Kegiatan komite keperawatan dihasilkan oleh sekelompok orang ygmenyadari pentingnya sinergi dan kekuatan berpikir agar dptmemperoleh keluaran yg paling efektif.
� Pada dasarnya perawat menginginkan otonomi, namun kebanyakanmereka dipekerjakan di RS, komite dapat menjadi media utkmeningkatkan otonomi krn memberi perawat suara dlm pengelolaanpelayanan keperawatan RS.
Maria i Widjaja 25
PeranPeran KomiteKomite KeperawatanKeperawatan
� Fasilitator pertumbuhan & perkemb profesi melalui kegiatan ygterkoordinasi
� Tim Pengendali Mutu, utk mempertahankan yankes yg berkualitasdan aman bagi pasien
� Problem solver dlm mengatasi masalah kep yg terkait dgn etik, dansikap moral perawat
� Investigator, kelompok peneliti yg mengkaji bbg aspek kep utkmeningkatkan pelayanan.
� Implementator, menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan & prosedur.
� Human relation team, menjamin hubungan kerja dgn staf� Desainer/implementator/pemantau dan evaluator ide baru� Komunikator, edukator, negosiator dan pemberi rekomendasi thdp
hasil kerja staf
Maria i Widjaja 26
KegiatanKegiatan KomiteKomite KepKep dlmdlm PengembPengemb ProfesiProfesiKegiatan yg dpt dilakukan oleh Komite kep di RS dgn tujuan utk meningkatkan peran &tanggung jawab profesi kep dlm mempertahankan kualitas layanan yg diberikan:� Mengemb jaringan kerja dgn organisasi profesi, dan komite kep pd RS lain, serta
institusi pendidikan kep.� Merencanaakan & melaks prog peningkatan kinerja staf agar kompetensi setiap staf
dpt dipertahankan� Memprakarsai kegiatan yg bersifat ilmiah melalui sistem pengampuan shg komunitas
profesi kep dpt terwujud� Memprakarsai perubahan yg terkait dgn askep� Memprakarsai pelatihan kepemimpinan dan enterpreneurship shg setiap staf merasa
percaaya diri dan mampu memimpin sserta mempengaruhi orang lain.� Memahami dan mampu terlibat dlm bbg kegiatan yg dpt menghasilkan revenues bagi
profesi kep.� Melaksanakan program bersama (Joint program) dgn profesi lain baik yg bersifat
ilmiah maupun yg non ilmiah� Terlibat dlm sistem rekrutmen dan retension staf, utk mempertahankan penempatan
staf sesuai posisi & kualifikasinya� Mempertahankan ketterkaaitan antara teori,riset, dan praktek dgn cara
mengidentifikasi hasil riset dan teori keperawatan, menerapkan dan memantaunyasecara sistematik dan terencana.
� Melakukan benchmarking dgn tatanan yankes yg punya komite kep di LN maupun DN yg dianggap memiliki kelebihan yg dpt diadopsi
Maria i Widjaja 27
PengorganisasianPengorganisasian KomiteKomite KeperawatanKeperawatan� Menejer bertanggung jawab mendesain dan mengimplementasi struktur komite dgn
benar. Komite yg tidak diorganisasikan dgn benar tidak produktif bagi RS danmembuat frustrasi anggotanya.
Hambatan komunikasi yg terjadi pd struktur organisasi lini dan staf dapat diatasikrn komite bermanfaat utk menfasilitasi komunikasi keatas. Struktur organisasiformal memerlukan komite utk membantu fungsi2 manajemen. Banyak institusi ygmencari cara baru utk merubah struktur birokrasi lama, menggunakan komite sbgmetoda utk berbagi kepemimpinan dan meningkatkan partisipasi staf.
� Komite dapat berfungsi sbg penasihat atau koordinasi. Krn komite berkomunikasikeatas dan kebawah serta mendorong partisipasi kary, komite membantu RS dlmmenerima umpan balik yg berharga dan informasi penting. Komite menumbuhkan ide-ide dan pemikiran yg kreatif utk menyelesaikan persoalan operasional ataumeningkatkan pelayanan dan seringkali memperbaiki kualitas dan kuantitaspekerjaan yg diselesaikan.
Komite dpt juga menyatukan ketrampilan dan kepakaran khusus serta membantumengurangi resistensi utk berubah.
� Komite bermanfaat bila di organisasikan dan dipimpin dgn tepat.Bila tidak, komiteakan menjadi beban bagi pelayanan keperawatan krn membuang energi, waktu danuang serta penundaan pengambilan keputusan dan pelaksanaan tindakan.Salah satuperan kepemimpinan terkait dgn pengorganisasian pekerjaan adalah menjamin bahwakomite tidak digunakan utk menghindari atau menunda keputusan tetapimenfasilitasi tercapainya tujuan yan kep
Maria i Widjaja 28
FaktorFaktor--faktorfaktor ygyg perluperlu dipertimbangkandipertimbangkandlmdlm pembentukanpembentukan komitekomite keperawatankeperawatan
� Komite harus terdiri dari individu yg ingin mengkontribusikankomitmen, energi dan waktu.
� Anggota hrs memiliki bbg pengalaman kerja dan latar belakangpendidikan. Komposisi anggota memperhatikan kepakaran ygdibutuhkan utk menyelesaikan tugas.
� Komite hrs mempunyai cukup anggota, namun tidak terlalu banyakshg sulit utk berdiskusi. Jumlah ideal biasanya 6-8 anggota.
� Tugas dan tanggung jawab termasuk mekanisme pelaporan harusdijabarkan secara jelas.
� Penugasan diberikan seawal mungkin dgn kejelasan ttg ygdiharapkan, yg akan dibahas pd pertemuan berikutnya.
� Semua anggota komite hrs memiliki agenda tertulis dan pemimpinkomite yg efektif
Maria i Widjaja 29
MACAM KOMITE
• “ Standing Committee “- penasihat yg berwenang memberi masukan
kpd pimpinan RS secara langsung
• “Design Groups” / “ Task Forces ”/ “ad-hoc”-dibentuk berdasarkan tujuan spesifik dan dibubarkan setelah tujuan tercapai
• Kelompok berdasarkan posisi dlm organisasi
dan fungsi
• Komite antar divisi yg menggabungkan
keperawatan dgn divisi non kep., bagian,
kelompok atau individu.
Maria i Widjaja 30
TAKSONOMI FUNGSI KOMITE
Fungsi dlm kaitannya
dgn Proyek
Fungsi dlm kaitan dgn
anggota komite
Fungsi dlm kaitan dgn
pihak lain
•••• Penyelesaian masalah
•••• Menyelidiki
•••• Menetapkan standar
•••• Mendesain
•••• Menerapkan
•••• Memantau
•••• Mengevaluasi
•••• Mengkomunikasikan
•••• Menyatakan
•••• Mengkompromikan
•••• Harmonisasi
•••• Membuat konsensus
•••• Menalar
•••• Sosialisasi
•••• Mengkomunikasikan
•••• Mendidik
•••• Merekomendasi
•••• Menjelaskan
•••• Menyimpulkan
•••• Mendorong
Maria i Widjaja 31
KOMITE DPT EFEKTIF DIGUNAKAN UTK :
• Mengimplementasikan perubahan kebijakan2 yg besar,
• Menyelesaikan pekerjaan, dan
• Perencanaan strategik
TUJUAN UTAMA PENGGUNAAN KOMITE :
Melibatkan kary dlm mngt partisipatif dgn menyediakan
perwakilan kary disemua tingkat / bagian dlm proses
pengambilan keputusan.
Maria i Widjaja 32
•••• Jumlah kelompok cukup utk memastikan perwakilan dari semua
tingkatan
•••• “Standing Committee”, “adhoc committee”, pertemuan2 dimana
semua tingkat kary merasa terwakili
•••• Ada wakil dari manajer utk menjamin adanya dukungan
•••• Kontrol kary
•••• Ketidak hadiran manajer pd rapat2 tertentu dgn terencana utk
mendorong diskusi
TUJUAN KOMITE DAPAT DICAPAI DENGAN :
Maria i Widjaja 33
� Merangsang partisipasi kary dgn hasil2 nyata.
� Anggota melamar sbg voluntir, diangkat oleh manajer,
atau dipilih oleh kary.
� Asistensi teknis utk mengidentifikasi masalah,
meningkatkan komunikasi dan menyelesaikan masalah
� Berfokus pd kekuasaan kelompok utk bertindak atas
rekomendasi-rekomendasi yg dibuatnya, mempunyai anggaran
sendiri, atau akses ke sumber2 yg ada di RS.
TUJUAN……..
Maria i Widjaja 34
CContoh : “ Standing Committee “
1. Komite evaluasi asuhan pasien.• menetapkan kriteria utk evaluasi asuhan pasien.• melakukan upaya pengendalian mutu asuhan pasien.• melakukan audit catatan kep. secara berkala.• memberi umpan balik kpd unit kep. dan penatalaksana kep.
2. Komite perbaikan asuhan pasien.• Menggunakan umpan balik dari komite evaluasi asuhan pasien, laporan
kejadian, dan data lain yg tersedia sbg dasar utk memprakarsaiperubahan dlm asuhan pasien.
• Mengidentifikasi persoalan2 yg berulang terjadi dlm asuhan pasien danmencari cara penyelesaian persoalan tsb.
• mengidentifikasi persoalan asuhan.• menetapkan cara penyelesaian yg tepat.• memprakarsai perubahan.• Berfungsi sbg kelompok penasehat bagi bagian diklat staf kep.
Maria i Widjaja 35
3.Komite perbaikan sistem keperawatan
• Mengidentifikasi persoalan2 dlm sist pemberian asuhan
(a.l. cara pelaporan pasien, cara penugasan staf, cara
pendistribusian obat).
• Mengusulkan solusi thdp persoalan2 pemberian pel. dgn
memodifikasi sist lama atau menciptakan yg baru.
• Merenc dan mengkoord perubahan2 dlm sist kep. didlm
institusi.
Maria i Widjaja 36
Kedudukan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi RS
Maria I.Widjaja SKM
Disajikan pada Pelatihan Komite Keperawatan dlm Struktur Organisasi Rumah Sakityang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus, Jakarta
tgl. 18 – 20 September 2006
Maria i Widjaja 37
MenstrukturMenstruktur OrganisasiOrganisasi
KeperawatanKeperawatan� RS terancam persaingan.
� Badan Pendiri RS perlu melakukan penyesuaian kebijakan dgn anggotanya,
memusatkan pd asuhan pasien. RS mengikutkan perawat eksekutif sbg
partisipan aktif dlm pertemuan Badan Pendiri.
� “the aim of restructuring is to achieve synergies from the value of adding up
the parts to create a whole”.
� Salah satu unsur “restructuring” bangun model sinergis dari Badan Pendiri.
� Bentuk organisasi lama tidak bisa jalan dlm lingkungan yan kes saat ini.
Bentuk model proyek tim khusus utk mendesain perubahan struktur dan
sistem .
Maria i Widjaja 38
DesainDesain / / RancanganRancangan
Desain Organisasi ………… Arsitektur
�Bentuk mengikuti Fungsi
�Pekerjaan yang harus dilaksanakan?
Maria i Widjaja 39
KegiatanKegiatan kerjakerja dandan fungsifungsi
� Kegiatan kerja dan fungsi akan dianalisis dan mencakuppengidentifikasian landasan organisasi mencakup:
1.Operating work at the unit level
2. Top management function
3. A technostructure of staff of varying size, depending upon the size of the innstitution, will support the
management and clinical components of the nursing organization, mencakup a.l.: pakar dlm infection control,
dlm staff development, oncology nursing, Quality
Assurance dll, yg sering disebut konsultan.
Maria i Widjaja 40
Lima Lima langkahlangkah ““restructuringrestructuring””
1. Bentuk budaya keorganisasian dgn komitmen thdp mutu asuhan unggul,
pelayanan yg tanggap utk semua pengguna : pasien, dokter, perawat dan
staf lain.
2. Desain ulang struktur organisasi utk menjadi datar dan hilangkan atau
kurangi hambatan diantara departemen, disiplin dan pelayanan.
3. Berdayakan staf; investasi dlm diklat kary; buat mekanisme utk menjamin
alur komunikasi.
4. Bangun tim proyek khusus utk mendesain perubahan sistem yg
diperlukan; pelihara dan tingkatkan inovasi dan uji coba pendekatan baru.
5. Syukuri dan rayakan keberhasilan/ pencapaian, pemrakarsa dan yg
berprestasi; perhatian kpd para pemberi asuhan; beri dukungan,
pengakuan dan penghargaan.
Maria i Widjaja 41
ModelModel--model model strukturstruktur
keorganisasiankeorganisasian
� Model Birokratik
� Model Matrik
� Model “Controlled Shared Governance”
� Model “Shared Governance”
Maria i Widjaja 42
Chief Nurse Executive
Director/Women’s Service
Director/SurgicalDirector/Medical
Nurse Manager4 West
Nurse Manager
4 East
Nurse Manager2 North
Nurse Manager2 South
Nurse Manager
3 East
Nurse Manager3 West
RN RN RN RN RN RNRN RN RN RN RNRN RN RN
LVN CNA
CNA CNA LVN LVN
LVN CNA
LVN CNA
CNA LVN LVN
LVN CNA
CNA LVN LVN
Bureaucratic model of nursing department
Maria i Widjaja 43
Chief ofMedical Staff
TraumaCoordinator
NurseAdministrator
ChiefPharmacist
Director ofPhysical Therapy
Director ofRestpiratoryService
ChiefFinancial Officer
Director ofWomen’s Service
Cardiac CenterDirector
- Matrix model of a health care organization
Chief Executive OfficerF
unct
ional
Div
isio
ns
Service Lines
Maria i Widjaja 44
� Menugasi tanggung Jawab Mngt Q unt Divisi Kep“Controlled Shared Governance” (CSG) didlm divisi kep
memungkinkan perawat utk memiliki kontrol dan tanggung gugat utkasuhan pasien langsung, utk praktek professional, dan utk isu2 governance yg melibatkan kep. Melalui struktur konsil, kep juga dptmemantau dan mengevaluasi asuhan pasien, praktek professional danpengaturan kep (governance) tanpa merampas fungsi kerja mngt dansistem.
Dlm RS saat ini, dirkep dibebani tanggung jawab untmenfasilitasi, menguraikan, dan menyusun standar asuhan secaratertulis, praktek dan governance dan utk memantau dan mengevaluasistandar tsb utk sec terus menerus memperbaiki asuhan dan pelayanandidlm divisi kep. Standar Yan Kep menyatakan bhw “perawat eksekutifberwenang dan bertanggung jawab utk menetapkan standar praktekkep.” Tugas ini paling mudah dpt dipenuhi melalui struktur konsil.
Telah ada perubahan dari istilah “komite” menjadi “konsil”.Menurut kamus Webster,” a committee is a body of persons delegated to consider, investigate, take action, or report on some matter.” Jadi, per definisi, komite tidak dpt melaksanakan tugas2 penting unt mengelola dan menjamin Q divisi sec menyeluruh.
Definisi ttg konsil mencerminkan lingkungan Q saat ini. Konsiladalah “ an executive body whose members are equal in power and authority.”
Maria i Widjaja 45
StrukturStruktur konsilkonsil PerawatPerawat� Gambar 4-3 menggambarkan Lima konsil yg penting utk mengorganisasikan
dan mengelola divisi kep :- Konsil Perawat Eksekutip (KPE)- Konsil Praktek Professional (KPP)- Konsil Praktek Administratip (KPA)- Konsil Praktek Klinik (KPK)- Konsil Menejemen Mutu (KMM)
� Gambar menunjukkan empat konsil mengelilingi KMM. Perputaran ini sepertilayaknya roda kendaraan – mengendarai, memberi arah, dan mengemudikandivisi kep melalui tangan dari keempat konsil. Roda tsb memungkinkaninteraksi timbal balik diantara semua konsil jg dgn konsil pusat, yaitu KMM. KMM diletakkan ditengah dari roda sbg tanduk atau alat alarm, yg siapberbunyi pd saat pertama kali terantuk kesulitan.
� Struktur konsil menjadi efektif krn memberi kesempatan bagi setiap konsilutk berinteraksi sec bebas dgn semua konsil lainnya. KMM berfungsimandiri utk mengkoordinasikan pengkajian, pemantauan, dan evaluasi prosesdan keluaran dari setiap domain- klinikal, professional, dan administratif-dari divisi kep.
Maria i Widjaja 46
EXECUTIVE
NURSE
COUNCIL
(ENC)
ADMINSTRATIVE
PRACTICE
COUNCIL
(APC)
PROFESSIONAL
PRACTICE
COUNCIL
(PPC)
CLINICAL
PRACTICE
COUNCIL
(CPC)
QUALITY
MANAGEMENT
COUNCIL
(QMC)
FIGURE 4-3 Nurse Council Structure Denoting the Circle of Conductivity
Maria i Widjaja 47
StrukturStruktur konsilkonsil untukuntuk menugasimenugasi tanggungtanggungjawabjawab keperawatankeperawatan
� Konsil Perawat Eksekutif (KPE)
� Konsil Praktek Professional (KPP)
� Konsil Praktek Administratif (KPA)
� Konsil Praktek Klinikal (KPK)
� Konsil Manajemen Mutu (KMM)
Maria i Widjaja 48
KonsilKonsil PerawatPerawat EksekutipEksekutip (KPE)(KPE)� KPE berisi ketua dari keempat konsil lainnya.
� Ketua KPE : Direktur Kep yg juga duduk dlm Dewan Direksi RS danKomite eksekutip RS.
� Rapat konsil : sekali sebulan.
� Tugas KPE:
- melaksanakan misi RS � a.l. mengemb filosofi dan tujuan divisi ;
- Membuat perenc strategik divisi kep � a.l. menetapkan prioritas ;
- Menyusun kebijakan � a.l. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya fisik ;
- Menetapkan metodologi pemberian asuhan � a.l. sistim akuiti, campuranstaf, penggunaan kary pendamping, perawat pribadi dari agen ;
- Mengelola/mengalokasi anggaran biaya dlm divisi
- Menangani isu-isu legal
- Melakukan kontrak � a.l. penempatan mahasiswa, melakukan konsultasi ;
- Memberi persetujuan akhir pd semua kebijakan kep
- Pemasaran � humas, hub lintas komunitas ;
- Menunjuk anggota konsil
Maria i Widjaja 49
KPEKPE……………………
� KPE berfungsi sbg tangan diatas roda, yg mengemudikandivisi kep. KPE memainkan peran besar dlm CSG �menjadi tempat “bersandar,” dimana keefektifanmanagerial dan konsil dievaluasi serta disesuaikan, danalternatif serta biaya dipertimbangkan dlm memilihrangkaian tindakan divisi kep. KPE juga mengkoordinasipekerjaan dari semua konsil lainnya dan bertindak sbgarbiter utk pemecahan masalah apabila konsil tidak dptmenyelesaikan bbg isu.
� Setiap konsil mengemban tanggung gugat kpd konsumendan menghasilkan produk. KPE menjaga akontabilitastidak hanya kpd divisi kep, tetapi juga kpd dewandireksi utk praktek kep di RS. Gambar 4-5 : ilustrasi pelanggan dan produk KPE.
Maria i Widjaja 50
WAKIL PRESIDEN
UNTUK
KEPERAWATAN
KETUA
KPA
KETUA
KPPKETUA
KPK
KPE
KPE
MANAJEMEN
DIVISI
KEPERAWATAN
STAF KEP
DAN
DEWAN DIREKSI
KETUA
KMM
FIGURE 4-4 Komposisi dari Konsil Perawat Eksekutif (KPE)
FIGURE 4-5 Pelanggan dan Produk dari Konsil Perawat Eksekutif
Maria i Widjaja 51
KonsilKonsil PraktekPraktek Professional (KPP)Professional (KPP)
� KPP terdiri dari: satu perawat dari setiap unit (tergantung dari jumlah stafkep); dua anggota dari staf pendidikan.Ketua ditunjuk oleh wakil presiden kep. Anggota ditunjuk oleh KPE.Gambar 4-6 menggambarkan komposisi dari KPP.
� Rapat: sebulan sekali. � Tugas konsil :
- Mendukung misi RS- Mendukung filisofi dan tujuan praktek professional divisi kep.- Menetapkan dan menulis prosedur & pedoman praktek professional- Menetapkan kompetensi pd pedoman praktek klinis- Mengawasi/ mengatur pendidikan berkelanjutan (mis. mengidentifikasi kebutuhan pengembangan staf) dan pengakuanprofessional- Mengelola tangga karir- Menetapkan uniform/pakaian seragam- Menyelesaikan isu2 kompetensi � a.l. melakukan kredensial atausertifikasi
Maria i Widjaja 52
KPPKPP………………………………..
- Menyelesaikan konflik diantara staf- Menyelesaikan isu2 praktek kolaboratif- Membedakan praktek professional dari praktek tehnikal- Menangani isu2 etik professional- Berpartisipasi dalam riset- Merekomendasi rencana tindakan bila perlu- Menyelesaikan persoalan yg terkait dgn praktek professional didlm divisi kep.- Mengatur telaah sejawat, dan pendokumentasian professional.
� KPP berfungsi sbg tangan professional yg mengemudi danmengarahkan semua isu diseputar praktek profesional kep. KPP memainkan peran besar dlm struktur CSG krn konsil ini menjabarkanstandar tertulis utk professionalisme didlm divisi kep. Konsil inimemberi ijin anggota staf professional utk mengatur diri mereka, dan utk menetapkan isu2 terkait dgn kompetensi, pakaian, perilaku, dan praktek kolaboratif. Gambar 4-7 : Ilustrasi pelanggan dan produk KPP.
Maria i Widjaja 53
KETUA
(DITUNJUK OLEH
WAKIL PRESIDEN
UNTUK KEPERAWATAN)
SEORANG RN
DITUNJUK
MENJADI
SEKRETARIS
PERAWAT
PENDIDIK
PERAWAT (RN)
DARI DITIAP
DEPERTEMEN
KPP
KPP
MANAJEMEN
ISU-ISU PRAKTEK
PROFESIONAL
PRODUCT
STAF PROFESIONAL
DIVISI
KEPERAWATAN
DAPAT PILIH
PUNYA
PERWAKILAN
LPN
FIGURE 4-6 Komposisi dari Konsil Praktek Profesional (KPP)
FIGURE 4-7 Pelanggan dan Produk dari KPP
Maria i Widjaja 54
KonsilKonsil PraktekPraktek AdministratifAdministratif (KPA) (KPA)
�� KPA KPA terdiriterdiri daridari semuasemua kepalakepala ruanganruangan, , perawatperawat manager manager ––termasuktermasuk manajermanajer tingkattingkat I, I, koordinatorkoordinator shift, shift, penyeliapenyelia, , perawatperawatnaranara sumbersumber (resource nurse) (resource nurse) –– dandan parapara pembantunyapembantunya. . PosisiPosisimanajerialmanajerial dianugerahidianugerahi keanggotaankeanggotaan konsilkonsil. . KetuaKetua konsilkonsil ditunjukditunjuk oleholeh KPEKPERapatRapat : : sebulansebulan sekalisekali. . GambarGambar 44--8 8 menggambarkanmenggambarkan strukturstruktur konsilkonsil. .
�� TugasTugas konsilkonsil ::–– MendukungMendukung misimisi RSRS–– MendukungMendukung praktek,filosofipraktek,filosofi dandan tujuantujuan administratifadministratif divisidivisi kepkep..–– MenulisMenulis kebijakankebijakan administratifadministratif–– MenetapkanMenetapkan dandan menulismenulis prosedurprosedur dandan pedomanpedoman praktekpraktekadministratifadministratif
–– MengawasiMengawasi komitekomite penanggulanganpenanggulangan kebakarankebakaran dandan keamanankeamanan
Maria i Widjaja 55
KPAKPA……………………..
– Berpartisipasi dlm riset– Merekomendasi rencana tindakan bila perlu– Mengawasi pendokumentasian administratif– Menulis uraian pekerjaan– Mengelola perlengkapan dan peralatan (mis. Linen, produk2 baru, perbaikan)
– Menyelesaikan kesulitan2 operasional; konflik danpersoalan2 operasional sehari-hari
– Menulis,mendistribusi dan menganalisis kuestionerkepuasan perawat pengelola.
• KPA bertanggung jawab utk praktek administratif, sptkebijakan, prosedur, dan pedoman praktek administratifdidlm divisi kep. Konsil ini juga memberi para manager suatu forum utk berinteraksi. Gambar 4-9 : Ilustrasi pelanggan dan produk KPA
Maria i Widjaja 56
KETUA
(DITUNJUK OLEH
WAKIL PRESIDEN
UNTUK KEPERAWATAN)
DIREKTUR
PENDIDIKAN
MANAJER
TINGKAT I
(LINI I)
PERAWAT
PENYELIA
KPA
KPA
MANEJEMEN
DIVISI KEP.
SEHARI-HARI
PRODUCT
PERAWAT
MANAJER
KEPALA
RUANGAN
FIGURE 4-8 Komposisi dari Konsil Praktek Administratif (KPA)
FIGURE 4-9 Pelanggan dan Product KPA
Maria i Widjaja 57
KonsilKonsil PraktekPraktek KlinikKlinik (KPK)(KPK)
� KPK terdiri dari satu perawat dari setiap unit tergantung(seperti hal nya dgn KPP) pd staffing; Spesialis klinik daridept.pendidikan.
Ketua dan anggota konsil ditunjuk oleh wakil presiden kep.
Gambar 4-10 : komposisi dari konsil ini.
� Rapat : sekali sebulan.
� Tugas konsil :
- Mendukung misi RS ; filosofi dan tujuan praktekklinikal divisi kep.
- Menyetujui standar klinikal bagi divisi kep
- Mengkoordinasi penulisan semua prosedur klinikal & pedoman praktek klinikal.
Maria i Widjaja 58
KPK KPK ………………………………..
- Mengatur penyusunan renc penyuluhan pasien
- Menetapkan metodologi perenc asuhan & pendokumentasian klinikal
- Mengembangkan renc tindakan bila diperlukan
- Berinteraksi dgn pengendalian infeksi
- Berpartisipasi dlm riset.
� KPK memelihara akuntabilitas utk semua praktekklinikal didlm RS. Konsil ini diberi wewenang dgntanggung jawab mengkoordinasi penulisan standarpraktek klinikal dan menyetujuinya.
Gambar 4-11 : Ilustrasi pelanggan dan produk dariKPK.
Maria i Widjaja 59
KETUA
(DITUNJUK OLEH
WAKIL PRESIDEN
UNTUK KEPERAWATAN)
LPN DARI
SETIAP
UNIT
RN DARI
SETIAP UNIT
SEORANG RN
DITUNJUK
SBG SEKRETARIS
KPK
KPK
MANEJEMEN
PRAKTEK
KLINIKAL
PRODUCT
STAF ASUHAN
PASIEN
SPESIALIS
KLINIS
FIGURE 4-10 Komposisi dari Konsil Praktek Klinical (KPK)
FIGURE 4-11 Pelanggan dan Produk KPK
Maria i Widjaja 60
KonsilKonsil ManajemenManajemen MutuMutu (KMM) (KMM)
� Dlm model CSG, KMM merupakan poros dimana semuakonsil lain yg mengelilingi berputar. KMM mengantikankomite QA yg lama.
� KMM terdiri dari koordinator mngt Q dari setiap unit, dan 2 anggota dari dept pendidikan. Para koordinator berperan penting dlm program mngt Q divisi krn mereka mengawasi setiap program mngt Q dept kep spt yg ditugaskan oleh konsil. Setelah data dikumpulkan, para koordinator mngt Q menganalisishasil2 dan melapor hasil ke KMM. Hal tsb memungkinkananalisis komparatif yg sistematik dan rutin dari semuapemantauan dan evaluasi data didlm divisi kep. Analisisdata secara kolaboratif dari semua dept kep adalahproduk tambahan dari konsil ini.
Maria i Widjaja 61
KMM KMM …………..
� Para koordinator mngt Q juga mengetuai kelompok2 kerja pd unit mereka utk menjabarkan lingkup asuhandan mengidentifikasi serta memprioritaskan aspek2 penting dari asuhan. Mereka juga bertanggung jawabutk mengkoordinasikan dan menuliskan renc pengkajianQ berbasis dept sesuai dgn 10 langkah proses dariJoint Commission. Tentunya, KMM adalah pusat bagisemua kegiatan mngt Q.
Gambar 4-12 : komposisi dari konsil ini.
� Ketua KMM ditunjuk oleh wakil presiden kep.
� Rapat konsil : sekali sebulan.
� Tugas konsil :
Maria i Widjaja 62
KMM, KMM, tugastugas--tugastugas …………………………
� Tugas-tugas KMM :- Menulis dan mengimplementasikan rencana pengkajian Q divisi kep- Mengidentifikasi aspek2 penting asuhan seluruh divisi- Menjabarkan lingkup asuhan dan pelayanan- Menetapkan dan memelihara jadwal pemantauan dan evaluasidivisi kep.- Mengkoordinasi semua kegiatan pemantauan dan evaluasidivisi kep ( � menetapkan alat2 pemantauan, besarnyasampel, nilai batas, metodologi pengumpulan data, danmenabulasi data serta menganalisis data.)- Merekomendasi perenc tindakan yg tepat- Membuat jejaring dgn manajemen Q tingkat RS
� KMM berfungsi sbg poros mngt Q divisi kep.� Selain pertemuan bulanan, konsil ini juga 2 kali setahun rapat dgn
Badan mngt Q RS. � Gambar 4-13 : Ilustrasi pelanggan dan produk KMM.
Maria i Widjaja 63
KETUA
(DITUNJUK OLEH
WAKIL PRESIDEN
UNTUK KEPERAWATAN)
PERWAKILAN
DARI DEPT
TERAPI IV
2 RN DARI
DEPT.
PENDIDIKAN
PERWAKILAN
PERWAKILAN DARI
DEPT. INOK DAN
MANJ. RISIKO
KMM
KMMQ ASUHAN PASIEN
PRODUCT
STAF KEP.
&
PASIEN – PASIEN
CUSTOMER
KOORDINATOR
DAN ASISTEN
MANAJEMEN Q
DARI TIAP UNIT
FIGURE 4-12 Komposisi dari Konsil Manajemen Mutu (KMM)
FIGURE 4-13 Pelanggan dan Produk KMM
Maria i Widjaja 64
PENGATURAN BERSAMA (“ Shared Governance”)
PENGERTIAN
model pengorganisasian yg memberi staf wewenang dan otonomi utk
membuat keputusan dan mengkontrol implementasi dan keluaran dari
keputusan tsb.
FOKUS MODEL
mendorong perawat berpartisispasi dlm pembuatan keputusan pd tiap
tingkatan organisasi, baik atas permintaannya sendiri ataupun sbg bagian dari
kriteria pekerjaan
PRINSIP DASAR
kary akan lebih berkomitmen thdp tujuan organisasi bila mereka memberi
masukan dlm membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.
BENTUK
Komite dan kelompok kerja
PENGATURAN BERSAMA MERUPAKAN ALAT YG DPT MEMFASILITASI
PENDEWASAAN PROFESIONAL KEPERAWATAN
Maria i Widjaja 65
Coordinating Council
Council o
n
Managem
ent
Council o
n
Assura
nce
Council on
Practice
Council on
Education
Functional Accountability
Practice
Governance
Quality Assurance
Nursing Professional
Development
Peer Behavior
- Nursing operational framework organization structure
Maria i Widjaja 66
KonsilKonsil PraktekPraktek� Tujuan Umum : menetapkan, mengimplementasi dan menjaga standar
praktek klinik kep tertinggi konsisten dgn standdar professional ygditetapkan dan atau yg berkembang dan yg dipersyaratkan lembagapengatur.
� Lingkup tugas :
- menetapkan lingkup praktek dari perawat professional & LPN ; peran & tanggung jawab staf penunjang asuhan pasien; dan kompetensi umum & khusus unit
- menyusun dan memperbaiki uraian pekerjaan dari staf klinis
- berpartisipasi dlm mekanisme kredensial dari para pelaksana prakteklanjut yg ditetapkan; dlm mendesain ulang sistem pemberian asuhan pasien; dan dlm reviu dan rekomendasi ttg produk dan peralatan
- mereviu, menyetujui dan memperbaiki standar asuhan klinis dibidangdimana asuhan kep diberikan
- menyusun format evaluasi dan reviu sejawat utk semua perawat klinis
- menggunakan temuan2 riset kep kedlm praktek klinis bila cocok
- menangani bbg isu multidisiplin yg mempengaruhi asuhan pasien
- menyusun dan merevisi sistem dokumentasi kep
Maria i Widjaja 67
KonsilKonsil praktekpraktek …………………………
� Komposisi :
- seorang RN wakil setiap unit
- 1 Ns Clinical Spesialis
- 1 direktur kep (rotasi setiap tahun)
- 3 Clinical Ns Manager
- 1 Assistant Clinical Ns Manager
- 1 Staf Development Instructor
- 1 Nsg Supervisor
- 1 perwakilan Risk Management
� Ketua dan Ketua Terpilih harus staf nurses
Maria i Widjaja 68
KonsilKonsil ManajemenManajemen� Tujuan Umum : utamanya “operasional”
menjamin ketersediaan sumber2, mengidentifikasi dan memenuhisasaran mngt kep serta mengembangkan lingkungan yg meningkatkanpraktek kep professional
� Lingkup Tugas :- memastikan material dan SDM yg tepat yg dibutuhkan utk memenuhi kebutuhanasuhan pasien- menyusun filosofi anggaran yg mencerminkan parameter ekonomik saat ini- menfasilitasi mekanisme yg mendukung shared governance baik seluruh institusimaupun per unit kerja- melatih dan membimbing staf utk mengembangkan proses pengambilan keputusan, ygmeningkatkan praktek perawat professional dlm falsafah shared governance
� Komposisi :- Vice President- Operation / Chief Nsg Officer- Directors of Nsg- Clinical Ns Managers- Clinical Ns Coordinator – General Clinical Research Center- Outpatient Nsg Manager- Neonatal Transport Coordinator- Financial Coordinator – Nsg Administration- 2 Assistant Clinical Ns Managers- Clinical Director of Surgical Services
Maria i Widjaja 69
KonsilKonsil MutuMutu� Tujuan Umum : memantau ketepatan dan efektivitas asuhan yg diberikan oleh staf kep sekaligus
mengkaji dan memastikan kepatuhan dgn standar asuhan & praktek yg ditetapkan.� Lingkup Tugas :
- Menyusun, merevisi dan menyetujui renc peningkatan mutu kep- mengintegrasikan proses peningkatan mutu kep dgn rencana RS utk menemukan kecenderungandan pola kinerja yg berdampak pd lebih dari satu dept atau pelayanan- memantau dan memastikan kepatuhan thdp standar yg ditetapkan oleh Konsil Praktek, Mutu, Manajemen dan Pengembangan Professional- Memastikan kepatuhan thdp jadwal pelaporan utk perbaikan kinerja konsil- Mensahkan dan memantau renc peningkatan mutu unit.- Berkolaborasi dgn disiplin lain utk memantau dan mengevaluasi kepatuhan thdp standar danmembuat rekomendasi utk peningkatan mutu sec terus menerus- Memantau dan memastikan kepatuhan dgn standar pemerintah daerah, nasional dan BadanPengatur (Depkes?)- Mengevaluasi keluaran dari setiap prakarsa kerja desain ulang (work redesign initiatives)
� Komposisi :- Direktur System Klinis Kep- Nsg Data Management Coordinator- 1 RN dari setiap Unit (RN harus yg berfungsi sbg QI Fasilitator unit), atau seorang anggota dariKomite QI unit- 1 Wakil dari Infection Control- 1 Staf Dev. Instructor- 1 Nsg Supervisor- 2 Clinical Ns Managers- 1 wakli Risk Management
� Ketua dan Ketua Terpilih harus Staf Nurses
Maria i Widjaja 70
KonsilKonsil PengembanganPengembangan ProfessionalProfessional� Tujuan Umum : menetapkan, mengimplementasi dan menjaga standar kependidikan yg
meningkatkan pertumbuhan keprofesian dan kompetensi klinis tanpa henti (terusmenerus)
� Lingkup Tugas :
- menetapkan dan mengevaluasi kebutuhan pendidikan kep dan menetapkan proses2 utkmemenuhi kebutuhan kependidikan staf bersamaan dgn pengembangan staf.
- meningkatkan akontabilitas individual para perawat utk pendidikan yg diwajibkan danmenfasilitasi proses kredensial / sertifikasi ulang
- Menetapkan peran dan tanggung jawab perseptor
- Memelihara lingkungan yg kondusif utk peningkatan dan pemanfaatan riset kep
- Berpartisipasi dlm program rekrutmen, pengakuan dan retensi melalui kolaborasi dgnSDM (HRD) dan Ns recruitment; dlm progr pengembangan dan kependidikan utkmembantu staf dlm mengimplementasi sistem pemberian asuhan pasien; dan dlmprngembangan program orientasi yg berbasis unit, termasuk protokol khusus unit dankelas2 kekhususan
- Mengembangkan liason antar disiplin dgn dept lain utk membantu membangun danmenjaga pertumbuhan professional, dan
- Menghadirkan perspektif kep dlm isu etik / legal didlm institusi
Maria i Widjaja 71
KosilKosil PengembanganPengembangan professional professional …………………………
� Komposisi :
- 1 Staf Nurse Ketua
- 1 Staf Nurse Ketua Terpilih
- 1 Staf Nurse RN mewakili setiap bidang spesialisasi
- Direktur Staf Development Kep
- 2 Staf Development instructors
- 1 Clinical Nurse Manager
- 1 Assistant Clinical Ns Manager
- Pembimbing Klinis ( Clinical Educator) utk Pelayanan Bedah
Maria i Widjaja 72
KonsilKonsil KoordinasiKoordinasi
� Tujuan Umum : memberi kepemimpinan dan arah kpd ke-4 konsil. Berfungsi sbgclearing house utk bbg isu yg disajikan dan menyebarluaskannya kpd konsil2 ygsesuai utk tindakan.
� Lingkup Tugas :- Meriviu bbg isu yg disajikan dan merujuk ke konsil yg sesuai ;- Menjaga dan merekomendasi perbaikan2 utk Bylaws bila diperlukan;- Memberi bimbingan & dukungan kpd ketua & ketua terpilih dari semua konsil;- Membantu konsil dlm menyelesaikan bbg isu yg tumpang tindih antara 2 konsilatau lebih;- Menfasilitasi pemilihan para perawat pd bbg komite multidiplin dlm RS;- Menfasilitasi proses penetapan tujuan tahunan utk dept kep- Memberi saran kpd dept lain dimana asuhan kep diberikan; dan- Mereviu jadwal operasional tahunan dgn maksud utk perenc kegiatan konsilsetahun
� Komposisi :- Ketua dan Ketua Terpilih dari semua governance konsil kep- Direktur2 Kep
� Diketuai oleh Wakil Presiden Operasi
Maria i Widjaja 73
Board of Trustees
Executive Committee
President
Vice President Financial Planing
and Issues
Management
Vice
President
Development
Vice
President
Public Affairs
Director
of
Marketing
Office of
Commun
ity
Relations
Office of
Research
Administration
Special Assistance
Executive Vice
President and Director
Clinical
Chiefs
Medical Staff
Staff Council
Vice President
Nursing and
Nurse in Chief
Vice
President
Human
Resources
Vice
President
Finance
Vice President
Facilities
Planning and
Engineering
Vice President
Clinical Services
and Deputy
Director
Internal
Audit
Data Processing
Computer
Medicine
Associate
Director
Assistant Directors
- Beth Israel Hospital Corporate Organization Chart
Maria i Widjaja 74
Committee
Nursing Service Executive Council
Professional Advancement
and Recognition Committee
Nursing Research
Review Committee
Product Evaluation and
standardization Committee
Seminars in
Nursing Committee
Nursing Procedure
CommitteePatient Education
Committee
Recruitment
Committee
Professional Practice
CommitteeReport
Editorial Board
Special Procedures Radiology Committee
Emergency Unit
Committee
Operation Room
Committee
Medical/Surgical
Standardization
Committee
Nursing Pharmacy
Committee
Medical Executive
Subcommittee
Transfusion
Committee
Safety
Committee
Denotes Nursing
Service Committee
Denotes Interdisciplinary
CommitteeIlustrasi - Committee Structure of Beth Israel Hospital Nursing Service
Maria i Widjaja 75
Director, The Center for the Advancement of
Nursing Practice
Program Director/ Nurse Researcher
Gerontological Nursing
Director Quality
Assurance and Development
Director
Ambulatory Nursing
Nurse Managers
Clinical
Nursing Staff
Dept. Asst.
Director, Community
and Continuing Care Nursing
Clinical Nursing Staff
Nurse manager Home Care
Director,
Medical Nursing
Clinical Advisor
Adm. Coord.
Dept. Asst.
Nurse
Manager
Clinical
Nursing Staff
Director,
OGN Nursing
Adm. Coord.
Dept. Asst.
Nurse
Manager
Clinical
Nursing Staff
Director, OR
and Allied Areas
Clinical Advisor
Adm. Coord.
Dept. Asst.
Nurse
Manager
Clinical
Nursing Staff
Director, Surgical/
Psychiatric Nursing
Clinical
Advisor
Adm. Coord.
Dept. Asst.
Nurse Manager
Clinical Nursing
Staff
Board of Trustees
President
Exec. V.P. and Director
Associate Vice
President for Nursing
Vice President for Nursing and Nurse-in-Chief
Assoc. to
Vice Pres. Nursing
Administrative Director, Nursing Administration
Staff Assistant Scretary
Beth Israel Hospital Nursing Service
Com
mitte
e S
tru
ctu
r e o
f N
urs
ing D
ivis
ion
Maria i Widjaja 76
PenutupPenutup� Proses, keluaran, tanggung jawab dan akuntabilitas bukan hal yg
terpisah, tapi merupakan unsur yg berinteraksi dan dinamis.Setiapunsur adalah pusat bagi Q asuhan kes. Apabila bekerja bersama-sama, pd setiap tingkatan, terjadi kohesi (keterpaduan), kelancaran dan ketepatan. Prinsip ini harus mempedomani danmembekali RS sec keseluruhan.
� Langkah I dari 10 langkah proses dari Joint Comission menuntutagar RS menugasi tanggung jawab utk mngt Q. Tugas ini tidak sulitapabila sistem diorganisasikan utk menfasilitasi mngt Q dgnlayanan yg efisien, pemanfaatan secara penuh dan perwakilan darisemua anggota staf, dgn perenc dan akuntabilitas terpusat utkmerealisasi tujuan divisi kep.
� RS harus berada dlm bisnis yg menyediakan asuhan pasien yg cost efective & health efective. Tantangan bagi RS adalah utkmengatur ulang bbg bagiannya ke suatu keberfungsian secaramenyeluruh agar dpt mencapai Q tanggung jawab dan tanggunggugat keuangan tingkat RS sec optimal. Tantangan tsb dapatdipenuhi apabila mngt nya adalah CSG
Maria i Widjaja 77
Kesimpulan
• Yang diorganisasikan :
Keterlaksanaan asuhan Kep sbg bagian
integral yankes RS
• Beberapa model struktur yg penerapannya
sangat tergantung pd pandangan filosofik
pimpinan RS ttg asuhan / yan kep professional &
tingkat perkemb RS
Maria i Widjaja 78
� Tidak ada desain terbaik utk suatu organisasi
keperawatan
Tidak dpt dirumuskan satu struktur organisasi
yg baik utk semua RS krn hal ini sangat
tergantung pd :
* Tingkat perkemb RS,
* Pandangan RS ttg askep dlm asuhan RS.
Maria i Widjaja 79
Maria i Widjaja 80
TANGGUNG JAWAB MANAJER KEPERAWATAN
1. Mngt Praktek Klinik Keperawatan dan pemberian asuhan
2. Mngt SDM, keuangan dan sumber-sumber lain
3. Mengembangkan kary
4. Mematuhi peraturan dan standar profesional
5. Perencanaan strategik
6. Mendorong hubungan kolaboratif – interdisiplin dilingkuptanggung jawabnya dan RS sbg suatu keutuhan
Maria i Widjaja 81
MANAJER KEPERAWATAN
� Keterampilan yg diperlukan :
- Klinis keperawatan
- Kepemimpinan
- Manajemen • keuangan/penganggaran
• aplikasi komputer
• teori organisasi
• manajemen SDM
•Marketing
•Aplikasi manajemen
� Ketrampilan tsb harus terus menerus “diasah” dan difasilitasi oleh
Institusi Yan Kes
� Manager Kep. harus disiapkan melalui pendidikan & pengalaman utk
dpt secara efektif melaks fungsi, tanggung jawab & tanggung gugat.
� Persiapan ini secara khusus diperoleh melalui : penyelesian program
Sarjana Kep. dan Pasca Sarjana yg sesuai, serta pengalaman lanjut
dlm kep. klinis dan mngt kep.