Makalah Hary Wijaya
-
Upload
harywijaya -
Category
Documents
-
view
145 -
download
4
description
Transcript of Makalah Hary Wijaya
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah mata kuliah “Hak
Perizinan Usaha dan HAKI”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas individu Studi Kasus pada mata kuliah Hak Perizinan
Usaha dan HAKI di program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik pada Universitas Mercu
Buana. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rina
Kurniawati SHI, MH selaku dosen mata kuliah Hak Perizinan Usaha dan HAKI dan kepada
segenap pihak
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kasus pembajakan hak cipta seringkali terjadi di Indonesia, dan hal ini tentu sajamerugikan Negara, dan adalah bentuk tidak menghargai hasil karya Pencipta. Jika Pemerintahdalam hal ini mendiamkan saja kasus pembajakan ini, maka menurut Hemat penulis, Penciptaakan menjadi malas berkarya di Indonesia.
Pada tulisan ini, Penulis mengambil contoh, kasus pembajakan CD / Compact Discterjadi pada Rhoma Irama. Menurut Merdeka.com , Polrestabes Surabaya telah memeriksa KetuaSoneta Fans Club Indonesia Jawa Timur, Surya Aka dan Ketua Persatuan Artis Musik Melayudangdut Indonesia (PAMMI) Jawa Timur, Putri Rahayu terkait kasus pembajakan lagi milikRhoma Irama. Pemeriksaan tersebut adalah rangkaian penyidikan yang dilakukan polisi untukmenjerat tersangka karena melakukan plagiat terhadap hak cipta karya tanpa izin pemiliknya.
Pembajakan yang dilakukan oleh Tersangka dengan inisial JLS, lagu yang dibajaksebanyak 115 lagu, dengan modus merekam kegiatan menyanyi Rhoma Irama saat ia bernyanyidi panggung terbuka, lalu memperjualbelikannya dalam bentuk kepingan CDsecara umum tanpaizin Pencipta lagu, Rhoma Irama. Polisi menerapkan pasal 72 ayat (2) Undang-undang Nomor 19tahun 2002 tentang Hak Cipta dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara kepadaTersangka. Rhoma Irama diduga menderita kerugian diatas Rp. 1 Miliar, sedangkan non-materikerugiannya bisa merusak industry music dangdut.[1]
Oleh karena itu, Penulis ingin mengkritisi bentuk-bentuk perlindungan hak ciptaIndonesia, dan ingin mengetahui Pengadilan apa yang berwenang untuk mengadili jika terjadikasus pembajakan terhadap hak cipta
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja hak-hak yang dimiliki oleh Pemegang Hak Cipta?2. Apa saja bentuk-bentuk Pembajakan Hak Cipta di Indonesia?3. Bagaiamana proses penegakan sengketa Hak Cipta di Indonesia, studi kasus, Pembajakan
CD (Compact Disc) lagu Rhoma Irama di Surabaya?
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 2
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan pada Studi Kasus makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juni 2013
Penulis
Hary Wijaya
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat dan muncul berbagai macam
perusahaan untuk bersaing di pasar globalisasi. Namun terkadang persaingan antar sesama
perusahaan pada bidang yang sama menggunakan cara yang seharusnya tidak boleh
dilakukan yaitu melanggar Hak Paten yang dimiliki oleh perusahaan lain.
Belakangan ini sangat gencar terjadinya peperangan antar perusahaan di bidang teknologi
yang mempermasalahkan tentang pelanggaran Hak Paten. Kasus pelanggaran ini sangat
merugikan bagi pihak yang Hak Patennya di gunakan khususnya dibidang komersil dan
ekonomi serta pihak yang melanggar sangat diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk riset atau pun biaya produksinya serta mendapatkan nama baik di pasaran. Maka
dari pada itu penulis akan membahas tentang kasus pelanggaran Hak Paten khususnya
dibidang teknologi telekomunikasi yaitu Perusahaan Besar NOKIA yang menggugat
Perusahaan asal Taiwan yaitu HTC dimana sebelum terjadi kasus ini telah terjadi kasus –
kasus serupa seperti APPLE VS SAMSUNG, YAHOO VS FACEBOOK dan GOOGLE VS
ORACLE
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Penyebab Terjadinya Perselisihan Antara Nokia dan HTC
1.2.2. Apa saja yang telah Dilanggar?
1.2.3. Apa Hasil Persidangan yang telah dijalani?
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Hak Paten
Pengertian hak paten menawarkan perlindungan bagi para penemu bahwa penemuan
mereka tidak dapat digunakan, didistribusikan, dijual, dihasilkan secara komersial, diimpor,
dieksploitasi, dll tanpa persetujuan dari pemilik sekarang. Ini merupakan satu bentuk
monopoli yang diberikan negara kepada seorang pemohon hak dengan imbalan
pengungkapan informasi teknis mereka. Pemiliki paten memegang hak khusus untuk
mengawasi cara pemanfaatan paten penemuan mereka untuk jangka waktu 20 tahun. Untuk
menegakan hak, pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu pelanggaran hak
paten. Jika ada pihak ketiga, yang berhasil membuktikan ketidaksahihan suatu paten,
pengadilan dapat memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah.
Hak khusus pemegang paten untuk melaksanakan temuannya secara perusahaan atas
patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan atau ijin atau lisensi
kepada orang lain, yaitu: membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai,
menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten.
Hak ini bersifat eksklusif, dalam arti hak yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang
memegang hak paten, orang lain dilarang melaksanakannya tanpa persetujuan pemegang
paten.
Paten dalam Undang-Undang paten No. 14 Tahun 2001 dirumusakan sebagai berikut:
1. Paten adalah hak ekslusif yang diberikan Negara kepada inventor atas “hasil invensinya”
dibidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksnakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
2. Invensinya adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 5
Menurut Octroiwet 1910, Paten ialah hak khusus yang diberi kepada seseorang atas
permohonannya kepada orang itu yang menciptakan sebuah produk baru, cara kerja baru atau
perbaikan baru dari produk atau dari cara kerja. Sementara menurut kamus Umum Bahasa
Indonesia yang ditulis oleh W.J.S. Poerwadarminta menyebutkan kata paten berasal dari bahasa
Eropa (paten/Ocktroi) yang mempunyai arti suatu surat perniagaan atau izin dari pemerintahan
yang menyatakan bahwa orang atau perusahaan boleh membuat barang pendapatannya sendiri
(orang lain tidak boleh membuatnya). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa Paten merupakan hak bagi seseorang yang telah mendapat penemuan baru
atau cara kerja baru dan perbaikannya yang kesemua istilah itu tercakup dalam satu kata, yakni
“invensi” dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang haknya
diperkenankan untuk menggunakannya sendiri atau atas izinnya mengalihkan penggunaan hak
itu kepada orang lain. Hak peten bersifat eksklusif, sebab hanya inventor yang menghasilkan
invensi yang dapatdiberikan hak, namun ia dapat melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau
memberi persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya, misalnya melalui lisensi.
Objek Paten
Paten mempunyai objek terhadap temuaan atau invensi (uitvinding) atau juga disebut
dengan invention dalam bidang teknologi yang secara praktis dapat digunakan dalam bidang
perindustrian. Dalam bukunya “Aneka Hak Milik Perindustrian”, R.M Suryodiningrat
menuliskan: Sebagaimana berdasarkan UU Merek 1961 Pasal 4 Ayat 2 b ada klasifikasi barang -
barang untuk mana merek dipergunakan, maka demi kepentingan pendaftaran paten juga
diadakan Persetujuan Internasional Kalsifikasi Subjek (dalam kerangka hukum ini adalah objek,
dari penulis) untuk paten di Strasbuorg tanggal 24 Maret 1971 (Strasbourg Agreement). Menurut
persetujuan Strasbourg itu objek tersebut dibagi dalam 8 seksi, dan 7 seksi diantaranya masih
terbagi dalam subseksi sebagai berikut:
Seksi A Kebutuhan Manusia (human necessities)
Agraria (agriculture)
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 6
Bahan-bahan makanan dan tembakau (foodstuffs and tabaco)
Barang-barang perseorangan dan rumah tangga (personal and domestic articles)
Kesehatan dan hiburan (health and amusement)
Seksi B Melaksanakan karya (performing operations)
Memisahkan dan mencampurkan (separating and mixing)
Pembentukan (shaping)
Pencetakan (printing)
Pengangkutan (transporting)
Seksi C Kimia dan perlogaman (chemistry and metallurgy)
Kimia (chemistry)
Perlogaman (metallurgy)
Seksi D Pertektilan dan perkertasan (textiles and paper)
Pertekstilan dan bahan-bahan yang mudah melentur dan sejenis (textiles and flexible materials
and other wise provided for)
Perkertasan (paper)
Seksi E Konstruksi tetap (fixed construction)
Pembangunan gedung (building)
Pertambangan (mining)
Seksi F Permesinan (mechanical engineering)
Mesin-mesin dan pompa-pompa (engins and pumps)
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 7
Pembuatan mesin pada umumnya (engineering in general)
Penerangan dan pemanasan (lighting and beating)
Seksi G Fisika (phiscs)
Instrumentalia (instruments)
kenukliran (nucleonics)
Seksi H Perlistrikan (electricity)
Berdasarkan kutipan di atas nampak jelas bahwa cakuopan paten itu begitu luas, sejalan
dengan luasnya cakrawala daya pikir manusia. Kreasi apa saja yang dilahirkan dari cakrawala
daya pikir manusia dapat menjadi objek paten, sepanjang hal itu temuan dalam bidang teknologi
dan dapat diterapkan dalam bidang industri termasuk pengembangannya.
2.2 Hak Paten Di Indonesia
Hak paten di Indonesia dapat dijelaskan dalam Undang-Undang, lebih tepatnya Pasal 1
ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001. Undang-Undang telah menyebutkan bahwa
pengertian hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan
sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Syarat mendapatkan hak paten ada tiga, yaitu
a) Penemuan tersebut merupakan penemuan baru.
b) Penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi,
secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat
mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten.
c) Penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non
obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya
pensil dan penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa
dipatenkan.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 8
Obyek hak paten ialah temuan (invention) yang secara praktis dapat dipergunakan dalam
bidang perindustrian. Itulah sebabnya Hak Paten termasuk dalam jenis hak milik perindustrian,
yang membedakannya dengan Hak Cipta. Penemuan yang dapat diberikan hak paten hanyalah
penemuan baru di bidang teknologi. Penemuan dimaksud, bisa berupa teknologi yang ada dalam
produk tertentu maupun cara yang dipakai dalam proses menghasilkan produk tertentu. Sehingga
hak paten bisa diberikan pada produk maupun teknologi proses produksi.
Di Indonesia DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten
pada tahun 1989. Indang-Undang ini kemudian mengalami perubahan sehingga menjadi
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997. Pada tahun 2001, pemerintah kembali memperbaharui
Undang-Undang Paten dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001. Tujuan
diadakannya perubahan-perubahan tersebut adalah untuk menyesuaikan perlindungan HaKI di
Indonesia dengan standar internasional yang terdapat dalam Perjanjian TRIP’s.
Mengenai pengertian dari paten menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2001, ialah :
“Paten ialah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya”. Ada beberapa
unsur penting yang dapat disimpulkan dari defenisi tersebut, yaitu :
1. Hak Eksklusif
Hak eksklusif berarti bahwa hak yang bersifat khusus. Kekhususannya terletak pada
control hak yang hanya ada di tangan pemegang paten. Konsekuensinya, pihak yang tidak berhak
tidak boleh menjalankan hak eksklusif tersebut. Hak eksklusif yang melekat pada pemegang 1.
Hak eksklusif paten diatur di dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 yang
meliputi hak-hak sebagai berikut :
a. Paten Produk
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 9
Membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten.
b. Paten Proses
Menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan
tindakan lainnya sebagaimana dimaksudkan dalam huruf a.
Paten produk adalah paten yang berkaitan dengan alat, mesin, komposisi, formula,
product by process, sistem, dan lain-lain. Sedangkan paten proses mencakup proses, metode atau
penggunaan.
2. Negara
Negara adalah satu-satunya pihak yang berhak memberikan paten kepada para Inventor.
Biasanya tugas ini didelegasikan kepada sebuah kantor khusus yang menangani permohonan
pendaftaran, pengumuman, pemeriksaan dan pemberian sertifikat paten. Di Indonesia, tugas ini
ditangani oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang berada di bawah Departemen
Kehakiman dan HAM.
3. Invensi Di bidang Teknologi
Paten adalah cabang Hak Kekayaan Intelektual yang khusus melindungi Invensi di
bidang teknologi. Contoh-contoh teknologi yang a. Paten produk : b. Paten proses : 2. Negara 3.
Invensi di bidang teknologi dapat dilindungi paten adalah : teknologi mesin, listrik, obat-obatan,
dan lain-lain.
4. Selama jangka Waktu tertentu
Paten diberikan tidak untuk selamanya dan hanya berlaku dalam jangka waktu yang
terbatas. Oleh karena itu, hak eksklusif yang diberikan kepada pemegang paten hanya bersifat
terbatas. Setelah paten tersebut habis masa perlindungannya, statusnya berubah menjadi public
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 10
domain atau menjadi milik umum. Setiap orang dapat memproduksi atau membuat Invensi yang
telah berakhir perlindungan patennya.
5. Invensi harus Dilaksanakan
Invensi di bidang teknologi yang telah dilindungi oleh paten harus dilaksanakan. Pasal 17
ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 mengatur bahwa baik paten produk maupun
paten proses wajib dilaksanakan di wilayah Indonesia. Tujuan ketentuan ini adalah untuk
menunjang alih teknologi, penyerapan investasi dan penyediaan lapangan pekerjaan.
Pengecualian diberikan terhadap Invensi di bidang tertentu yang memerlukan modal dan
investasi yang besar untuk melaksanakan paten seperti yang dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)
tersebut. Jika Invensi sulit dilaksanakan, pemegang paten dapat mengajukan kelonggaran kepada
instansi terkait yang berwenang. Untuk itu, pemegang paten harus mengajukan alasan yang kuat
dengan disertai bukti bahwa Invensinya sulit dilaksanakan di Indonesia. Salah satu contoh
Invensi yang termasuk dalam kategori tersebut adalah 4. Selama jangka waktu tertentu 5. Invensi
harus dilaksanakan Invensi di bidang farmasi. Ijin untuk mendapatkan kelonggaran dalam
melaksanakan paten dapat diajukan kepada Departemen Kesehatan (Penjelasan Pasal 17 ayat
(2)).
6. Invensi dapat dilaksanakan oleh pihak lain dengan persetujuan pemegang paten
Selain dilaksanakan sendiri oleh pemegang paten, sebuah Invensi yang telah dilindungi
paten dapat dilaksanakan oleh orang lain melalui perjanjian lisensi. Kecuali diperjanjikan lain,
selama perjanjian lisensi pemegang paten dapat tetap melaksanakan paten tersebut (Pasal 69 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001).
BAB III
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 11
PEMBAHASAN STUDI KASUS
3.1 Kronologis Pelanggaran Hak Paten Nokia Oleh HTC
Pada awal dari pelanggaran hak paten yang sampai ke meja hijau internasional di
berbagai Negara khususnya di Komisi Perdagangan Internasional (ITC) yaitu
penggunaan inovasi Nokia yang eksklusif dan teknologinya oleh HTC dan hal tersebut
telah digugat oleh Nokia sejak tahun 2012.
Pada gugatan awal tersebut Nokia menyatakan bahwa HTC harus mengakhiri
penggunaan teknologi dan inovasi Nokia yang telah dipatenkan terlebih dahulu.
Meskipun pengadilan yang telah diadakan di Jerman membenarkan adanya pelanggaran
hak paten Nokia oleh produk HTC namun pihak HTC tidak menunjukan itikad baik
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut akan tetapi berusaha mencoba untuk
mengalihkan tanggung jawab kepada pemasok. Oleh karena itu, Nokia mengambil
langkah lebih lanjut untuk menahan HTC bertanggung jawab atas pelanggaran paten.
3.2 Hak Paten Nokia Yang Dilanggar Oleh HTC
Menurut pihak dari Nokia setidaknya ada Sembilan Paten yang telah dilanggar oleh pihak
HTC. Sembilan hak paten tersebut yaitu berhubungan dengan fitur hardware seperti
1. Enhanced Speech
2. Transmisi data
3. Efficient component layout
4. Kemampuan roaming di seluruh dunia
5. Aplikasi berbagi data antar ponsel
6. Izin manajemen
7. Video encoding
8. Video decoding
9. Perluasan kemampuan perangkat melalui aplikasi
Selain Sembilan paten diatas Nokia juga mengajukan gugatan lainnya kepada pihak HTC
yaitu mengenai Power saving, Nirkabel Near Field Communication (NFC) dan desain mikrofon. selain di bidang teknologi gugatan pun terjadi dalam masalah desain body handphone, Perusahaan yang berasal dari Finlandia tersebut memang belum secara resmi mengumumkan
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 12
rencana tuntutan hak paten tersebut. Namun PC-Tablet mengklaim telah memperoleh pernyataan tersebut dari sumber yang terpercaya.
Dalam laporan tersebut, sumber tersebut mengatakan bahwa Nokia ingin agar pihak pengadilan melakukan pemblokiran penjualan HTC 8X di beberapa negara pada saat handphone tersebut meluncur ke pasaran pada November mendatang. “Nokia mengatakan dalam laporan bahwa bagian depan HTC 8X terlihat identik dengan Nokia Lumia 820 serta diikuti dengan bagian lengkung pada body handphone,” ujar sumber tersebut.
Gugatan yang dilancarkan oleh Nokia tidak hanya sebuah gugatan tanpa bukti dan penelitian tapi pada kenyataannya memang jelas terlihat kemiripan antara produk HTC yang akan diluncurkan dengan produk Nokia yang telah dipatenkan terlebih dahulu. Berikut adalah gambar dari kemiripan tersebut.
Nokia telah melakukan banyak Gugatan hak paten kepada HTC di berbagai Negara yang
jumlahnya mencapai 50 hak paten contohnya gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik
Selatan California, San Diego, Amesika Serikat yang menggugat tiga paten nokia yaitu paten
terminal, metode dan produk program komputer untuk interaksi dengan tag sinyal. Nokia
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 13
menuduh HTC menggunakan tiga paten tersebut untuk diadaptasi bagi penggunaan Home
Facebook pada sepuluh smartphone HTC, termasuk yang teranyar HTC One dan HTC First.
3.3 Persidangan Serta Hasilnya
Kasus Nokia dengan HTC masih memasuki tahap awal peperangan di pengadilan yang
dilaksanakan di berbagai Negara bahkan ada beberapa gugatan yang baru saja diajukan oleh
pihak Nokia da nada pula gugatan yang masih direncanakan oleh pihak Nokia mengenai hak
paten yang telah dilanggar oleh HTC.
Beberapa kali diadakan persidangan di berbagai Negara dan terdapat hasil yang berbeda
– beda berdasarkan paten yang dilanggar oleh HTC dan berikut adalah beberapa pengadilan yang
telah diadakan dan hasil dari persidangan tersebut serta ajuan gugatan yang akan dipersidangkan
1. Sebuah Pengadilan Jerman (09/03/2013)
Perusahaan elektronik asal taiwan, HTC, berhasil memenangkan pertempuran atas
Nokia dalam kasus profil tinggi yang melibatkan pelanggaran paten platform Android. Sebuah
pengadilan Jerman telah memutuskan bahwa vendor tersebut (HTC) tidak melanggar paten
Nokia dengan perangkat mobile-nya.
Paten EP0812120, memiliki hubungan dengan sistem kontak layanan pihak ketiga untuk
aplikasi. Paten itu kabarnya telah dipanggil oleh Nokia setelah digunakan oleh HTC melalui
Google Play.
Putusan pengadilan tersebut membersihkan nama HTC dari tuduhan berbuat salah,
sehingga perusahaan tersebut dapat mengembalikan biaya hukum yang selama ini dikeluarkan
melalui Nokia.
"HTC menghargai hak kekayaan intelektual pihak lain, namun percaya atau tidak, Nokia
telah membesar-besarkan lingkup paten dengan tujuan mengekstrak royalti lisensi yang tidak
beralasan dari produsen handset Android," ungkap HTC dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari V3, Sabtu (9/3/2013), vendor perangkat keras Android, selama ini memang
menjadi target tuntutan hukum atas platform Android. Sistem operasi milik Google telah
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 14
menyebabkan tuntutan hukum bagi beberapa vendor seperti Samsung, Motorola, HTC dan
lainnya.
Sebagai informasi, Google sendiri bahkan pernah mengalami hal serupa, namun
akhirnya mampu menangkal klaim dari Oracle atas tuduhan pelanggaran hak cipta dalam
komponen Java.
2. Pengadilan Distrik Selatan California, San Diego, Amerika Serikat
Gugatan lain terhadap HTC ada di Pengadilan Distrik Selatan California, San Diego,
Amerika Serikat. Gugatan mencakup tiga paten yang terpisah yakni paten terminal, metode dan
produk program komputer untuk interaksi dengan tag sinyal. Nokia menuduh HTC
menggunakan tiga paten tersebut untuk diadaptasi bagi penggunaan Home Facebook pada
sepuluh smartphone HTC, termasuk yang teranyar HTC One dan HTC First.
3. Pengadilan Mannheim Jerman (19/03/2013)
Dilansir dari Reuters (19/03), pengadilan Mannheim, Jerman, memutuskan memenangkan gugatan Nokia pada pelanggaran hak paten atas sistem penghematan daya baterai yang ditujukan ke HTC.
Kasus ini telah menjadi bagian perang global dalam perebutan hak paten antarperusahaan pembuat gadget baik smartphone ataupun tablet. Gugatan ini sendiri tercatat sebagai salah satu dari 22 kasus gugatan yang telah diajukan Nokia kepada HTC di pengadilan Jerman.
"Nokia senang dengan keputusan ini, yang menegaskan kualitas portofolio paten kami," pernyataan pihak Nokia yang dilansir dari Reuters (20/3). Portofolio paten itu sendiri terkait dengan teknologi yang digunakan Nokia untuk menghemat daya baterai ketika terhubung ke jaringan internet.
Keputusan pengadilan Jerman ini tentu saja merugikan pihak HTC. Meskipun demikian, HTC menyatakan bahwa bisnisnya di Jerman tidak akan terpengaruh oleh keputusan penyalahgunaan hak paten tersebut.
Selain itu, pihak HTC akan mengajukan banding atas keputusan Pengadilan tersebut. HTC tengah mengupayakan pencabutan putusan pengadilan Jerman tersebut melalui pengadilan Paten Jerman dan Pengadilan Paten Inggris.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 15
Di pihak lain, Nokia juga menegaskan telah mendaftarkan gugatan hak paten teknologi penghematan daya baterai ini di pengadilan Inggris dan Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat. Sidang tersebut rencananya akan dilakukan dalam dua bulan mendatang.
Pengadilan telah memutuskan bahwa HTC telah melanggar hak paten milik Nokia soal penghematan baterai dalam tiga model smartphone yang diproduksi oleh pabrikan yang berbasis di Taoyuan City itu.
Paten yang dimiliki Nokia yang dimaksud adalah hak paten untuk prosedur hemat baterai saat perangkat tersambung ke jaringan. Hal itu terbukti telah dilanggar oleh ketiga model smartphone yang dikeluarkan oleh HTC dan kebetulan semuanya telah dihentikan pemasarannya di Jerman. Sehingga keputusan ini tidak mempengaruhi angka penjualan HTC di pasar Jerman.
Berkenaan dengan hasil sidang, HTC sedang mempersiapkan untuk mengajukan banding atas keputusan sambil terus berupaya untuk pencabutan paten di pengadilan Jerman dan Inggris.
4. Komisi Perdagangan Internasional (ITC) Amerika Serikat (23/05/2013)
Nokia mengajukan gugatan kedua terhadap perusahaan HTC ke Komisi Perdagangan
Internasional (ITC) Amerika Serikat, yang isinya mengklaim perusahaan smartphone asal
Taiwan itu mengalihkan tanggung jawab atas pelanggaran hak kepada pemasok, Kamis, 23 Mei
2013.
"Kami telah mengajukan gugatan untuk kasus pelanggaran produk oleh HTC di Amerika
Serikat yang melanggar paten tambahan Nokia," kata Nokia dalam sebuah pernyataan kepada
ZDNet.
Nokia menambahkan bahwa pihaknya mulai menggugat HTC sejak tahun 2012 untuk
mengakhiri penggunaan tidak sah inovasi Nokia yang eksklusif dan teknologi oleh HTC.
Meskipun pengadilan Jerman membenarkan adanya pelanggaran paten Nokia oleh produk HTC,
pihak HTC tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut malah
mencoba untuk mengalihkan tanggung jawab kepada pemasok. Oleh karena itu, Nokia
mengambil langkah lebih lanjut untuk menahan HTC bertanggung jawab atas pelanggaran paten.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 16
5. Pengadilan Distrik Amsterdam dan Jerman (23/04/2013)
Sengketa paten kembali terjadi di industri perangkat, yang kali ini melibatkan Nokia dan
HTC Terkait komponen mikrofon. Pengadilan di Belanda kemudian memutuskan HTC tak boleh
menggunakan komponen mikrofon yang dibuat oleh STMicroelectronics NV di HTC One.
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (23/4/2013), kasus ini bermula saat Nokia
mempermasalahkan penggunaan komponen mikrofon itu di HTC One. Pengadilan di Distrik
Amsterdam kemudian meluluskan permintaan Nokia yang mengaku komponen mikrofon itu
ditemukan oleh Nokia dan dikembangkan secara eksklusif untuk ponsel Nokia
Setelah membedah HTC One, para insinyur Nokia menemukan teknologi mikrofon
HAAC digunakan pada perangkat tersebut. "Dalam dokumen, HTC mengklaim bahwa mikrofon
HDR merupakan fitur kunci untuk HTC One. Tapi itu adalah teknologi HAAC Nokia,
dikembangkan secara eksklusif oleh Nokia dan hanya digunakan dalam produk Nokia," kata juru
bicara Nokia dalam sebuah pernyataan.
"HTC tak memiliki lisensi atau otoritas dari Nokia untuk menggunakan mikrofon itu atau
teknologi Nokia yang sudah dikembangkan," demikian pernyataan resmi Nokia.
Putusan pengadilan ini akan berlaku secara efektif mulai Maret 2014. ST Micro juga
diminta untuk menghentikan penjualan komponen untuk HTC secara global.Tentu ini pukulan
berat bagi HTC. Sebab saat ini HTC One merupakan produk unggulan untuk terus bisa bersaing
di pasar smartphone. Apalagi saat ini keuangan HTC semakin merosot.
Tak hanya itu, HTC juga dikabarkan kesulitan untuk memenuhi komponen untuk HTC
One. Tak heran jika HTC menunda pemasaran HTC One, sebab disebut kesulitan untuk
memperoleh komponen untuk kamera HTC One yang dibenamkan teknologi ultrapixel. Putusan
pengadilan ini tentu semakin mempersulit produksi HTC One.
Jelas HTC kecewa dengan putusan pengadilan itu. "Kami mempertimbangkan
kemungkinan dan dampak ini terhadap bisnis kami, dan mengeksplorasi solusi alternatif
secepatnya," demikian pernyataan HTC kepada Reuters.
Lalu apa kelebihan komponen mikrofon itu? Menurut Nokia, teknologi yang
dipermasalahkan adalah kemampuan "menangkap audio di high amplitude". Keunggulan lainnya
adalah merekam musik dari ponsel dengan kualitas tinggi.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 17
HTC menyebut mikrofon itu sebagai "dual membrane HDR". Padahal, Nokia mengaku
sebagai pihak yang mengembangkan itu.
Sengketa HTC dengan Nokia memang berlangsung sengit, meskipun tak menjadi
perhatian media layaknya Apple vs Samsung. Hingga saat ini saja Nokia telah mengajukan 40
gugatan pelanggaran paten kepada HTC.
Pengadilan Jerman kemarin memutuskan HTC tak bisa menggunakan komponen
mikrofon yang dibuat oleh STMicroelectronics NV di HTC One. Alasannya, mikrofon itu
menggunakan teknologi yang patennya dimiliki Nokia.
Dilansir dari laman Techradar, Rabu (24/4/2013), putusan ini langsung berlaku secara
efektif dan HTC diberi batas hingga Maret 2014. Dengan demikian STMicro tak bisa menjual
mikrofon ke HTC, yang berarti produksi HTC One terancam
"HTC kecewa dengan putusan itu," demikian pernyataan HTC. "Kami sedang
berkonsultasi dengan STM dan akan segera memutuskan untuk mengeksplorasi alternatifnya".
Selain itu, perusahaan asal Taiwan itu mengklaim putusan pengadilan tak berdampak
negatif terhadap penjualan. Tapi saat ditanya apakah ini menunda pemasaran HTC One, HTC
enggan memberikan komentar.
Rencananya, HTC One akan dipasarkan mulai Maret. Tapi pemasaran ditunda, sebab
HTC kesulitan mencari pasokan untuk komponen kamera yang menggunakan teknologi
ultrapixel. Tentu putusan ini menjadi 'pukulan keras' kedua bagi produksi HTC One.Sedangkan
Nokia akan terus menggunakan teknologi mikrofon itu untuk produk Lumia terbaru. Fitur ini
sebelumnya sudah disematkan di Lumia 720.
6. Pengadilan Distrik California Utara
Sengketa hukum hak paten antara Nokia dan HTC masih berlanjut. Nokia mengajukan
dua gugatan baru yang menuding HTC melanggar 9 paten dan meminta agar regulator Amerika
Serikat (AS) memblokir produk HTC.
Dua gugatan baru Nokia ini diajukan di kantor Komisi Perdagangan Internasional AS dan
Pengadilan Distrik California Utara.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 18
Menurut Nokia, salah satu paten yang dilanggar HTC adalah terkait teknologi nirkabel
Near Field Communications (NFC). Beberapa produk HTC, termasuk ponsel pintar Android seri
HTC One, disebut Nokia masuk dalam daftar yang melanggar paten.
HTC telah menerima dokumen gugatan ini dan akan segera dipelajari oleh tim kuasa
hukum. "Setelah menerima dokumen resmi, HTC akan mempertimbangkan semua pilihan
hukum untuk melindungi hak-hak kami," ujar juru bicara HTC dalam pernyataan kepada The
Wall Street Journal, Jumat (24/5/2013).
3.4 Kesimpulan dari Hasil Persidangan yang telah terjadi
Melihat proses pengadilan yang telah dilaksanakan di beberapa Negara untuk hak paten
yang berbeda – beda , maka penulis dapat Menyimpulkan sebagai berikut
Persidangan pertama di Jerman (09/03/2013) di menangkan oleh HTC
Persidangan selanjutnya yang dilakukan di pengadilan pada berbagai Negara seperti
Belanda, Jerman dan Amerika telah di menangkan oleh Nokia mengenai Mikrofon,
Power Saving system, nirkabel Near Field Communication (NFC), dan Penggunaan
tampilan home Facebook.
Hasil yang menyatakan HTC bersalah membuat beberapa produk HTC diblokir pada
beberapa Negara, mencoreng nama baik HTC, menghambat distribusi penjualan secara
global serta perushaan STMicroelectronics harus membayar denda sebesar 50.000 Euro
untuk setiap mikrofon yang dijual kepada pihak ketiga(HTC).
Walau Penyelesaian sengketa ini belum mencapai pada tahap akhir hanya baru permulaannya
saja, namun dapat dikatakan bahwa HTC telah menderita kerugian secara besar meskipun tidak
secara langsung (membayar denda) karena nama baik serta penjualan produk yang akan sangat
terganggu.
3.5 Opini Penulis terhadap Kelanjutan Kasus Nokia Vs HTC
Penulis berpendapat bahwa perseteruan ini tidak akan terlalu seru seperti perseteruan
antara Apple dengan Samsung karena ada beberapa hal:
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 19
HTC bukan raksasa didunia teknologi. Tidak seperti perseteruan Apple dengan Samsung
yang merupakan Vendor Raksasa yang memiliki reputasi dan nama baik yang dapat
dibanggakan.
Hasil akhir yang dapat ditebak. Hasil akhir dari perseteruan ini dapat diprediksi dengan
mudah siapa yang akan keluar sebagai pemenangnya yaitu Nokia mengingat Nokia
merupakan vendor tertua dan vendor yang pernah menguasai pasar global. Tidak seperti
Perseteruan Apple dengan Samsung yang sangat sulit menentukan siapa yang akan menang
karena keduanya merupakan perusahaan raksasa yang memproduksi jenis yang sama hanya
tergantung siapa yang terlebih dahulu mempatenkan hasil produknya.
Kondisi HTC yang tidak mendukung. Saat ini popularitas HTC sedang menurun dan
mengakibatkan perekonomian HTC ikut terusik, namun HTC telah menyiapkan strategi
untuk mendapatkan perhatian pasar dengan mengeluarkan produk baru yang bernama HTC
One. HTC akan sangat kesulitan melawan Nokia di kancah pengadilan karena kondisi yang
telah dijelaskan tersebut
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nokia merupakan perusahaan besar dan telah lama mendirikan perusahaan ponsel
dibandingkan perusahaan HTC. Nokia tentu saja telah melakukan berbagai penelitian dan
pengembangan dari perangkat elektronik tersebut sehingga menghasilkan perangkat-perangkat
dengan teknologi baru yang tidak luput untuk melakukan paten pada hasil tersebut.
Nokia seharusnya publish hasil temuan yang sudah patenkan tersebut sehingga sebagai
perusahaan baru yang hendak memproduksi ponsel mengetahui bahwa rancangan ponsel pada
teknologi yang digunakan telah dipatenkan. Setelah mendapatkan informasi tersebut, tentu saja
perusahaan baru akan melakukan perbaikan dari desain produk ponsel. Demikian, hal ini tidak
akan menjadi sebuah permasalahan besar yang dapat merugikan disalah satu pihak.
Akan tetapi untuk perseteruan yang telah terjadi dengan HTC maka
sebaiknya diselesaikan dengan segera karena bila tidak diselesaikan dengan
segera maka pihak HTC akan mengklaim hak paten produknya berbeda dan
akan memanfaatkan celah yang ada. Pada akhir dari peseteruan ini
kemungkinan besar Nokia yang akan memenanginya.
4.2 Saran
Ini merupaka pelajaran bagi semua kalangan yaitu hargailah hasil karya orang lain
dengan tidak membajak, mengakui bahkan memilikinya tanpa izin dari pemiliknya dengan
tujuan komersiil. Kita boleh meniru hasil karya namun tidak serta merta meniru dan mengklaim
hal tersebut adalah hasil karya kita, kita harus memodifikasi dan mengatakan bahwa hasil karya
kita merupakan hasil acuan dari produk yang telah kita amati dan tiru serta modifikasi. Hargailah
orang lain maka anda akan dihargai.
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 21
DAFTAR PUSTAKA
http://wahabxxxxx.wordpress.com/2013/06/13/hak-paten-nokia-vs-htc/
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/24/072483048/Nokia-kembali-Gugat-HTC
http://tekno.liputan6.com/read/596490/htc-one-dituding-pakai-9-patennya-nokia-gugat-htc
http://m.pikiran-rakyat.com/node/227931
http://tekno.liputan6.com/read/569099/kalah-sengketa-paten-dari-nokia-produksi-htc-one-
terancam
http://www.beritateknologi.com/anggap-desain-htc-8x-mirip-lumia-20-nokia-siapkan-tuntutan-
hak-paten/
http://www.merdeka.com/teknologi/nokia-memenangkan-hak-paten-atas-htc.html
http://tekno.kompas.com/read/2013/04/24/11232184/htc.one.melanggar.paten.nokia
http://komputer.mamets.com/2013/05/kasus-file-nokia-terhadap-htc-one-di-as/
http://techno.okezone.com/read/2013/03/09/57/773518/htc-pecundangi-nokia-di-
pertempuran-paten
http://tekno.kompas.com/read/2013/05/27/1620299/htc.dituding.langgar.9.paten.nokia
Hak Perizinan Usaha dan HAKI “NOKIA VS HTC” 22