KONSEP ISOSTASI

5
KONSEP ISOSTASI Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar, pada umumnya meliputi patahan, lipatan dan tektonik lempeng. Menurut teori tektonik lempeng bahwa litosfer dipandang terdiri dari dari beberapa lempeng pejal yang bergerak relatip lambat. Lempeng adalah suatu bentuk ukuran yang panjang dan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya (contoh daun pintu, ubin, dll). Menurut konsep isostasi bahwa material kerak bumi mengapung karena kesetimbangan antara berat material dengan gaya ke atas yang dikerjakan oleh lapisan fluida. Dalam teori tektonik lempeng, lapisan luar bumi (litosfer) terdiri dari kerak bumi dan bagian padat mantel atas, sampai kedalaman kira-kira 80 km. Material di bawah litosfer yang dianggap cukup panas, sehingga

Transcript of KONSEP ISOSTASI

Page 1: KONSEP ISOSTASI

KONSEP ISOSTASI

Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak

bumi dalam skala besar, pada umumnya meliputi patahan, lipatan dan

tektonik lempeng. Menurut teori tektonik lempeng bahwa litosfer

dipandang terdiri dari dari beberapa lempeng pejal yang bergerak relatip

lambat. Lempeng adalah suatu bentuk ukuran yang panjang dan lebarnya

jauh lebih besar dari tebalnya (contoh daun pintu, ubin, dll).

Menurut konsep isostasi bahwa material kerak bumi mengapung

karena kesetimbangan antara berat material dengan gaya ke atas yang

dikerjakan oleh lapisan fluida. Dalam teori tektonik lempeng, lapisan luar

bumi (litosfer) terdiri dari kerak bumi dan bagian padat mantel atas,

sampai kedalaman kira-kira 80 km. Material di bawah litosfer yang

dianggap cukup panas, sehingga mudah dibentuk ulang dan mampu

mengalir, dinamakan asthenosfer.

Gambar 1Konsep Isostasi

Gerak relatip lempeng ada tiga yaitu divergen (saling menjauhi),

konvergen (saling mendeka) dan geseran. Pada batas antara kedua

lempeng yang bergerak divergen, terjadi pelebaran dasar samudra. Begitu

Page 2: KONSEP ISOSTASI

kedua lempeng saling menjauhi, material lebur panasdan mantel naik

untuk mengisi celah yang terbentuk. Material lebur yang naik mndingin

menjadi tanggul dasar samudra.

Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-

lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah

permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini.

Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya

dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-

lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku

yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.

Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah

dengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:

kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi

bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada

kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga

terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini

menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan

sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses

orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini

endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa.

Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat

menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga

batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah

pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-

usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas

vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin.

Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang

bekerja pada bumi merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi

Page 3: KONSEP ISOSTASI

yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus

dengan bidang yang terdeformasi.

Penjelasan lain tentang kejadian daratan dan lautan pertama datang dari

prinsip isostasi. Dari bukti seismik diketahui bahwa kerak benua (tebal 30-

40 km). Enam-delapan kali lebih tebal daripada kerak oseanik (5 km).

Kerak benua juga punya densitas yang lebih rendah (2,7 g/cc)

dibandingkan kerak oseanik (2,9). Akibatnya, karena prinsip isostasi,

kerak benua yang lebih tebal dan lebih ringan harus duduk lebih tinggi

daripada kerak oseanik yang lebih tipis dan lebih berat.

Bagaimana satu segmen kerak Bumi mesti terangkat sementara

segmen yang lain mesti tenggelam untuk mempertahankan

kesetimbangan isostasi ? Ada beberapa penjelasan : mantel harus cukup

plastis untuk mengalir dari atau ke tempat-tempat berbeda sebagai respon

terhadap perubahan-perubahan level kerak Bumi di atasnya., kerak dan

mantel atas secara fisik harus berubah menjadi fase yang lebih padat atau

kurang padat sehingga berubah hubungan massa-volumenya, atau terjadi

kedua proses tersebut. Ketika puncak gunung dierosi, gunung justru akan

diangkat lagi makin tinggi oleh isostasi –namun diskontinuitas tenggelam,

seperti terjadi ketika daratan terangkat setelah massa es di atasnya lebur.

Karena prinsip isostasi pula, aksi ini telah direspon oleh kerak samudra di

dekatnya yang tenggelam (tetapi M discontinuity di bawah kerak samudra

terangkat –hanya kerak samudra harus semakin padat).

Begitulah keindahan kesetimbangan isostasi bertanggungjawab

kepada pembentukan cekungan lautan/samudra dan cembungan

daratan/benua.

Page 4: KONSEP ISOSTASI

DAFTAR PUSTAKA

1. http://ayobelajarfisika.blogdetik.com/2009/10/03/tektonisme/

2. http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg22148.html

3. http://www.earthsci.unimelb.edu.au/ES304/MODULES/GRAV/NOTES/

drift.html

4. http://www.keajaibanalquran.com/earth_mountains.html

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_geosinklin