Konsep Dorothy e Jhonson

14
KONSEP DOROTHY E JHONSON BAB I PENDAHULUAN Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat . model konsep keperawatan , mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

description

dcds

Transcript of Konsep Dorothy e Jhonson

Page 1: Konsep Dorothy e Jhonson

KONSEP DOROTHY E JHONSON

BAB I

PENDAHULUAN

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep keperawatan merupakan

ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri

merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu

pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh

fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara

langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan

sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu

sendiri yang memungkinkan perawat . model konsep keperawatan , mengingat dalam

model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan

nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam

memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan

keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

BAB II

ISI

PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN

Dorothy E. Jhonson dilahiorkan pada tanggal 21 agustus 1919 di

savannah,Georgia. Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale

yakni tujuan tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau

Page 2: Konsep Dorothy e Jhonson

mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan senimerawat harus berfokus pada pasien

sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.

Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan

etnologi untuk membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri system-

sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley.

struktur teori system perilakudipolakan sesudah model system; system dinyatakan terdiri

dari bagian yangberkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama untuk membentuk

keseluruhan. Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai system

perilaku diman fungsi adalah pbservasi perilaku adalah teori system biologi, yang

menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari bagian biologi da

penyakit adalah hasil gangguan system biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa

perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien

sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti

sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk

mengembangkan teorinya.

Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu

bahwa manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ian tahu, ide tersebut adalah asli

dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu

perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan

keseluruhan yang belumdikembangkan. Dalam system biologis , pengetahuan atas

bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan system.

KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI

Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson

menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output

dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di

artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori

stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual

Page 3: Konsep Dorothy e Jhonson

dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi

adaptif utama.

Sistem. Dengan memakai definisi sitem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan ,

“ A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the interpedence of its prt.”

(system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar

bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi,

interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia

berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini9 melalui pengaturan dan

adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

A.System perilaku (behavioral system).

System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan

maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan

terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan

lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi

dengan lingkunganya . biasanya sikap daqpat digambarkan dan dijelaskan. Manusia

sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan

pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan

efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh

yang diakibatkan.

B. Subsistem.

Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian

system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem

merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga

sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh

subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling

berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem-subsistem

ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan

pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control oleh

Page 4: Konsep Dorothy e Jhonson

factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah

attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan

aggressive.

1.Subsitem attachement-affiliative.

Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena

subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan umum,

hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai

konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta

pemeliharaan ikatan social yang kuat.

2. Subsistem dependency

Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku yang

memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian

atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari

hamper, bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain

kearah bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah

interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok social

3. Subsistem biologis

Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa,

berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan

komdisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan

dengan social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.

4. Subsistem seksual

Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan

(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini

dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang

luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.

Page 5: Konsep Dorothy e Jhonson

5. Subsistem agresif

adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti

garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan

pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi

memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta

batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta

harta milik mereka dihormati dan dilindungi.

6. Subsistem achievement

Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau

menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan . cakupan

perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.

Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh

teori manusia sebagai system perilaku(behavioral system). Halo yang membedakan

antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar system adalah ikatan (boundary). Ini

merupakan titik (point) dimana system memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-

hasil. Equilibrium didefinisikan “ sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau

kurang kekal, dimana didalamnya individu berada dalam keselarasan dengan dirinya dan

dengan lingkunganya. Homeostasis adalah proses menjaga stabilitas dalam system

perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah perilaku tertentu yang

dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat system mengalami

overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output energi tambahan

digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan . stressor adalah stimulan eksternal dan

internal yang menghasilkan tegangan(tension) dan menyebabkan ketidakstabilan . tensi

adalah kondisi dalam keadaan tegang atau kendor . ia disebabkan karena disequilibrium

dan merupakan sumber potensi perubahan.

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON

Page 6: Konsep Dorothy e Jhonson

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan

system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin

mencapai keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal,

juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang

ditimbulkanya. Sebagi suatu system , didalamnya terdapat komponen sub system yang

membentuka system tersebut, diantaranya komponen sub system yang membentuk

system perilaku menurut Johnson adalah

1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan

dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.

2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang

kreatif.

3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan

berbagai ancaman yang ada di lingkungan.

4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang

yang tidak berguna secara biologis

5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.

6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam

mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam

kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.

Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam

mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.

Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system

perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam

mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat

menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalamhal ini adalaha manusia yang

mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau

Page 7: Konsep Dorothy e Jhonson

ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai

adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas

dengan lingkungan.

ASUMSI-ASUMSI

A. Perawatan (nursing)

Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala untuk

memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres dengan

memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.

Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan

system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control.

Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat

pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.

B. Orang (person)

Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan

dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan

lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang

terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang

membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.

Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk

manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu

keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk

menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa,

yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan

penyembuhan.

C. Kesehatan(health)

Page 8: Konsep Dorothy e Jhonson

Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit

dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis

dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan

dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.

Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan

subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan

dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang

kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke

memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk

pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi

dan penyembuhan.

D. Lingkungan

Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian

system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi

oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu

menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku

berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan

mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat

secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas

seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun

kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan

stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

BAB III

PENUTUP

Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk

membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah

timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu

Page 9: Konsep Dorothy e Jhonson

sitem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system

eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan

sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara

kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu

terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.

Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar

tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi

terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau

produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.Aziz alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.

Gaffar,Ade jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional

Morriner,Ann. Teori Ilmu Keperawatan