Konsep Dasar Proses Keperawatan

download Konsep Dasar Proses Keperawatan

of 6

description

young and fun

Transcript of Konsep Dasar Proses Keperawatan

Konsep Dasar Proses Keperawatan

Konsep Dasar Proses Keperawatan.

1. Pengertian Proses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian asuhan keperawatan untuk menangani masalah pasien secara sistematis, menentukan cara penyelesaiannya, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan (Effendy. N, 1995)..

2. Tujuan Proses Keperawatan

a. Untuk mempraktekan metode pemecahan masalah dalam praktek keperatawan

b. Menggunakan standar untuk praktek keperawatan.

c. Untuk memperoleh metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat diterapkan pada segala situasi dan kondis

3. Fungsi Proses Keperawatan

a. Sebagai kerangka berfikir untuk fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

b. Sebagai alat untuk mengenal masalah, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan

4. Sifat Proses Keperawatan

Menurut Perry dan Potter (2005)

proses keperawatan merupakan metodeilmia yang digunakan oleh perawat dalam membantu menyelesaikan masalah keperawatan pada pasien. Beberapa sifat proses keperawatan antara lain :

Dinamis: pada praktek penggunaan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan bisa berubah sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan pasien sebagai manusia yang unik.

Bersifat siklus : berarti bahwa proses keperawatan dilaksanakan sesuaitahapan-tahapannya dan dapat di ulangi lagi dari tahap pertama danseterusnya. Selama proses pemberian asuhan keperawatan berlangsung.

Interdependen : didalam tatanan praktek asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan saling terkait dan atau tergantung antaratahapan-tahapan dalam proses keperawatan, hasil pengkajian dapat mempengaruhi penetapan diagnosa keperawatan demikian juga selanjutnyadapat berpengaruh dalam menentukan rencana tindakan keperawatan.

Fleksibel : bahwa proses keperawatan tidak kaku dapam prakteknya, proses keperawatan mempunyai sifat luwes hal ini dikarenakan tingkah laku,kondisi fisik, kondisi mental, dan emosional pasien dapat berubah sesuai perkembangan dan kondisi.

5. Tahap-Tahap Proses Keperawatan

a. Pengkajian Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi data pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik bio-psiko-sosio-spiritual. Proses pengkajian dapat dilakukan melalui berbagai sumber data antara lain : sumber data primer dan sumber data sekunder. Dilihat dari jenis data dapat diperoleh dari data obyektif dan data subyektif. Adapun cara mengumpulkan data dapat dilakukan dengan wawancara, observasi / pengamatan, dan pemeriksaan fisik. Kemudian data-data yang diperoleh dilakukan analisis(Effendy. N, 1995).

b. Menetapkan Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan responaktual dan potensial pasien terhadap masalah kesehatannya. Yang dimaksud dengan masalah aktual adalah masalah keperawatan pasien yang ditemukan / sudah terjadi saat melakukan pengkajian, sedang masalah potensial adalah masalah yang mungkin akan timbul kemudian dalam arti belum terjadi (Perry & Potter, 2005).

c. Perencanaan Tindakan Keperawatan Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan berpusat pada pasien dan kriteria hasil yang diperkirakan ditetapkan,rencana keperawatan diprioritaskan dibuat berdasarkan urutan kepentingan, keinginan, kebutuhan, dan keselamatan pasien (Perry &Potter, 2005). Hirarki Maslow (1970, dalam Perry & Potter, 2005).

merumuskan peringkat kebutuhan manusia dalam lima tingkat prioritas yaitu pertama mencakup kebutuhan seperti udara, air, dan makanan.Tingkat kedua mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang mencakup keselamatan fisik dan psikologis. Tingkat ke tiga mencakup kebutuhan dicintai dan memiliki. Tingkat ke empat mencakup kebutuhan dihargai dan harga diri, yang terdiri dari: rasa percaya diri, kebergunaan,pencapaian, dan nilai diri. Tingkat ke lima adalah aktualisasi diri. Dalam ranah keperawatan kebutuhan dasar fisiologis dan keselamatan biasa nyamerupakan prioritas pertama, kemudian kebutuhan psikologi, sosiokultur,dan spiritual. Tipe perencanaan keperawatan ada tiga kategori: Intervensiperawatan merupakan respon perawat terhadap kebutuhan perawatan kesehatan pasien. Intervensi ini adalah suatu tindakan autonomi perawat berdasarkan rasional ilmiah yang diberikan pada pasien berhubungandengan diagnosa keperawatan dan tujuan pasien. Intervensi dokterdidasarkan pada respon dokter terhadap diagnosa medis, dan perawat menyelesaikan berdasarkan instruksi tertulis dokter. Intervensi kolaborasi adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari berbagai profesional perawatan kesehatan (Bulechek &Closkey, 1994, dalam Perry & Potter, 2005).d. Pelaksanaan Tindakan KeperawatanTindakan keperawatan adalah semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Perry & Potter,2005)

d. Evaluasi Tindakan KeperawatanEvaluasi merupakan kegiatan dalam menilai hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakanPengertian Proses Keperawatan

Banyak pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli keperawatan tentang proses keperawatan, diantaranya adalah menurut Nettina (1996) yang menyatakan bahwa proses keperawatan adalah sesuatu yang disengaja, dengan pendekatan pemecahan masalah untuk menemukan kebutuhan keperawatan pasien dalam pelayanan kesehatan. Meliputi pengkajian (pengumpulan data), diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta menggunakan modifikasi mekanisme umpan balik untuk meningkatkan upaya pemecahan masalah.

Proses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau serangkaian operasional untuk mencapai hasil yang diharapkan. Proses keperawatan adalah metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuannya untuk mengidentifikasi status kesehatan klien, kebutuhan atau masalah kesehatan aktual atau risiko, membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan melaksanakan intervensi keperawatan spesifik sesuai dengan kebutuhan (Kozier et al. 1995). Sedangkan Clark (1992), mendefinisikan proses keperawatan sebagai suatu metode/ proses berpikir yang terorganisir untuk membuat suatu keputusan klinis dan pemecahan masalah.

Demikian juga dengan Yura dan Walsh (1988), menyatakan bahwa proses keperawatan adalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah klien, membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau menugaskan orang lain untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara efektif terhadap masalah yang diatasi.

Tujuan

Tujuan dari penerapan proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan adalah:

1) Untuk mempraktekkan suatu metoda pemecahan masalah dalam praktek keperawatan.

2) Sebagai standar untuk praktek keperawatan.

3) Untuk memperoleh suatu metoda yang baku, sistematis, rasional, serta ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan.

4) Untuk memperoleh suatu metoda dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat digunakan dalam segala situasi sepanjang siklus kehidupan.

5) Untuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu.

Kemampuan Perawat dan Proses Keperawatan

Dalam melaksanakan proses keperawatan seorang perawat harus memiliki persyaratan kemampuan sebagai berikut:

1) Kecakapan intelektual, yang memungkinkan perawat mampu untuk membuat keputusan dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah klien2) Kecakapan dalam perilaku dan hubungan antar manusia, memudahkan perawat dalam menciptakan hubungan baik dengan klien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lainnya. Disini sangat dituntut pada kemampuan berkomunikasi secara terapeutik dan berperilaku.3) Kecakapan dalam kemampuan teknis keperawatan, merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan dan prosedur keperawatan secara menyeluruh meliputi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual klien serta mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.

Manfaat Proses Keperawatan

Penerapan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan klien akan memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:

1) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Dengan tersedianya pola pikir yang logis, ilmiah, sistematis, dan terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada klien tentunya akan mempercepat proses penyembuhan, terhindar dari kelalaian dan malpraktek, dengan demikian pelayanan keperawatan yang diterima oleh klien merupakan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung-jawabkan.2) Pengembangan keterampilan intelektual dan teknis bagi tenaga keperawatan.

Pelaksanaan proses keperawatan dalam merawat klien akan memberikan kesempatan bagi perawat untuk mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerjasama dengan teman sejawat, klien, dan keluarganya.

3) Meningkatkan citra profesi keperawatan.

Dengan tersedianya pola pikir yang logis, ilmiah, sistematis, dan terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan tentunya klien akan menerima suatu pelayanan keperawatan yang bermutu. Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat meningkatkan citra profesi keperawatan.

4) Meningkatkan peran dan fungsi keperawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.

Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam proses keperawatan berarti melaksanakan fungsi-fungsi pengelolaan yang dimulai dari pengkajian masalah, merencanakan asuhan keperawatan, pengorganisasian kegiatan keperawatan, menggerakkan tenaga keperawatan, menilai serta mengontrol asuhan keperawatan yang diberikan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang telah ditetapkan.

5) Pengakuan otonomi keperawatan.

Masyarakat akan mengakui otonomi dari profesi keperawatan bila asuhan keperawatan yang diberikan dengan suatu metode yang didasari oleh tanggung jawab dan tanggung gugat berdasarkan kode etik profesi dan standar praktek keperawatan.

6) Peningkatan rasa solidaritas.

Kesamaan metode yang dipergunakan oleh tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien akan memperkuat rasa kebersamaan dan identitas dari profesi keperawatan.

7) Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan.

Asuhan keperawatan yang bermutu dapat meningkatkan kepuasan konsumen, terhindar dari kelalaian dan malpraktek yang dengan sendirinya akan berpengaruh kepada kepuasan kerja perawat secara keseluruhan.

8) Untuk pengembangan ilmu keperawatan.

Penerapan proses keperawatan dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan body of knowledge dengan penelitian-penelitian keperawatan, sehingga dapat dikembangkan metode-metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.