Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

22

Click here to load reader

Transcript of Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Page 1: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Konsep Proses Keperawatan Keluarga

a. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses keperawatan, mengigat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Pengkajian adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien (Potter dan Perry, 2005).

1) Pengkajian keluarga model Friedman

Asumsi yang mendasari pengkajian model Friedman antara lain yaitu keluarga sebagai system social yang merupakan kelompok kecil dari masyarakat. Friedman mernberi batasan enam katagori dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan saat melakukan pengkajian yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga dan koping keluarga.

2) Tahapan-tahapan pengkajian

Untuk mempertahankan perawat keluarga saat melakukan pengkajian, digunakan istilah penjajakan pertama dan penjajakan ke dua.

a) Pengkajian pertama

Data-data yang dikumpulkan pada penjajakan pertama antara lain adalah data umum, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, harapan keluarga, data tambahan, dan pemeriksaan fisik. Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat di identifikasi masalah kesehatan keluarga.

b) Penjajakan kedua

Pengkajian yang tergolong kedalam pengkajian kedua diantarannya pengurnpulan data-data yang berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan sehingga dapat ditegakan diagnosa keperawatan keluarga, adapun ketidak mampuan keluarga dalam menghadapi masalah diantaranya adalah ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan, ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan, dan ketidak mampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon actual atau potensial klien terhdap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya (Perry & Potter, 2005).

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan tentang factor-factor yang mempertahankan respon atau tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi perubahan yang diharapkan. Diagnosa yang digunakan mengacu pada kriteria diagnosa North American Nursing

Page 2: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Diagnosis Association (NANDA). Sedangkan untuk etiologi mengacu kepada lima tugas keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit, memelihara lingkungan atau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Friedman 1999).

Tipologi diagnosa keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :

1) Aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat, contohnya ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn. S khususnya An. R (5 tahun) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA.

2) Resiko atau resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat, contohnya resiko tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S khususnya An. R (5 tahun) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga Tn. S khususnya An. R dengan kurang nutrisi.

3) Potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan, contohnya potensial tumbuh kembang, yang optimal pada An. keluarga Tn. adapun masalah yang mungkin timbul pada pasien dengan gastritis.

c. Perencanaan Keperawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas masalah keperawatan berdasarkan skala prioritas di atas adalah sebagai berikut:

1) Sifat masalah

Menentukan sifat masalah aktual bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan dan memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari serta dirasakan oleh keluarga.

2) Kemungkinan masalah dapat diubah

Perawat perlu mempertahankan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut pengetahuan yang ada sekarang, teknologi, tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumber daya keluarga, di antaranya keuangan, tenaga, sarana dan prasarana, sumber daya perawatan, di antaranya adalah pengetahuan keterampilan dan waktu.

3) Potensial masalah untuk dicegah

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah kepelikan masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu, tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah, adanya

Page 3: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

kelompok resiko tinggi “high risk” dalam keluarga atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

4) Menonjolnya masalah

Untuk menonjolnya masalah perawatan perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan.

Dalam menentukan prioitas masalah keperawatan, dilakukan dengan cara skoring yaitu sebagai berikut :

1) Tentukan skore untuk setiap kriteria

2) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

3) Jumlah skore untuk semua kriteria

4) Skore tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot

Perencanaan adalah perumusan tujuan yang berorientasi pada klien yang mencakup tujuan umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengaku pada penyebab. Friedman (1998), yang memberikan gambaran berkaitan dengan klasifikasi intervensi antara lain :

1) Suplemental yaitu berlaku sebagai pemberi pelayanan perawatan langsung pada keluarga sebagai sasaran seperti imunisasi pada balita, imunisasi pada ibu hamil, perwatan luka DM dan pembelajaran pembuatan obat tradisional.

2) Fasilitatif yaitu perawat keluarga menyingkirkan halangan-halangan terhadap pelayanan yang diperlukan, seperti pelayanan medis, kesejahteraan social, transfortasi dan pelayanan kesehatan dirumah.

3) Developmental atau Perkembangan yaitu tujuan-tujuan perawatan diarahkan pada perbaikan kapasitas penerima perawat agar dapat bertindak atas nama dirinya. Membantu keluarga memanfaatkan sumber-sumber perawatan kesehatan pribadi seperti sistem dukungun sosial interna maupun eksterna dalam satu intervensi dengan kekuatan dan sumber pendukung yang terdapat pada keluarga.

Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah dilaksanakan sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan. Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran ditentukan oleh perawatan bersama keluarga, dapat diterirna keluarga dan keluarga dapat mengambil tindakan untuk memecahkan.

Kriteria akan memberikan gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Standar menunjukan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan dengan pelaksanaan yang sebenarnya.

Page 4: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Tujuan merupakan pernyataan yang lebih terinci tentang hasil keperawatan yang akan menentukan kriteria yang dipakai untuk menilai keberhasilan keperawatan bila dilihat dari jangka waktu, tujuan perawatan keluarga dapat dibagi dua :

1) Tujuan umum merupakan tujuan yang lebih menekankan pada pencapaian akhir sebuah masalah, dimana perubahan prilaku dari yang merugikan kesehatan kearah prilaku yang menguntungkan kesehatan. Tujuan umum ini lebih sebagai sasaran asuhan keperawatan keluarga.

2) Tujuan khusus dalam rencana keperawatan lebih menekankan pada pencapaian hasil masing-masing kegiatan.

Prinsip-prinsip perencanaan diantaranya :

1) Tindakan-tindakan yang disusun harus berorientasi pada pemecahan masalah.

2) Rencana tindakan yang dibuat akan dapat dilakukan mandiri oleh keluarga.

3) Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah kesehatan.

4) Rencana perawatan sederhana dan mudah dilakukan.

5) Rencana perawatan dapat dilakukan secara terus-menerus oleh keluarga.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien, kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan panca indera perawat yang objektif, rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan dapat diminimalisasi.

d. Pelaksanaan Keperawatan

Pelaksanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. (Potter & Perry, 2005).

Pelaksanaan perawatan merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Prinsip yang mendasari pelaksanaan keperawatan keluarga antara lain :

1) Pelaksanaan keperawatan mengacu pada rencana keperawatan yang dibuat.

2) Pelaksanaan keperawatan dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.

3) Kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi dan sumber-sumber pendukung lainnya jangan diabaikan.

4) Pendokumentasian pelaksanaan keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.

Page 5: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Menurut Bailon dan Maglaya (1978) hambatan yang seringkali dihadapi perawat keluarga saat melakukan pelaksanaan keperaatan adalah :

1) Kurangnya informasi yang diterima keluarga

2) Tidak menyeluruhnya informasi yang di terima oleh keluarga

3) Informasi yang diperoleh keluarga tidak dikaitkan dengan masalah yang dihadapi.

4) Keluarga tidak mau menghadapi situasi.

5) Keluarga berusaha mempertahankan pola kebiasaan yang sudah ada.

6) Kegagalan mengaitkan tindakan dengan sasaran keluarga.

7) Kurang percaya pada tindakan yang diusulkan.

Kesulitan dalam tahap pelaksanaan dapat pula disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari petugas, antara lain :

1) Petugas cenderung menggunakan satu pola pendekatan atau petugas kaku dan kurang fleksibel.

2) Petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap faktor-faktor sosial budaya.

3) Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan atau menggunakan bermacam-macam tehnik dalam mengatasi masalah yang rumit.

e. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan proses keperawatan yang mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan (Potter & Parry, 2005).

1) Sifat evaluasi

Evaluasi Tahap kelima atau tahap akhir dari proses keperawatan keluarga dan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam perencanaan.

Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang perlu ditinaju kembali yaitu :

a) Tujuan tidak realitis.

b) Tindakan keperawatan tidak tepat.

c) Faktor – faktor lingkungan yang tidak bisa di atasi.

Page 6: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

2) Kriteria dan standar

Kriteria akan memberikan gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Standar telah menunjukan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan dengan pelaksanaan yang sebenarnya.

3) Evaluasi kualitatif dan kuantitatif

Dalam evaluasi kuantitatif menekankan pada jumlah pelayanan atau kegiatan yang telah diberikan, misalnya kunjungan ANC pada bumil. Evaluasi kuantitatif kelemahannya hanya mementingkan jumlah, padahal belum tentu banyaknya kegiatan yang dilakukan akan berbanding lurus dengan hasil yang memuaskan. Evaluasi kualitatif dapat dilihat pada :

a) Evaluasi struktur

Berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan dalam suatu kegiatan.

b) Evaluasi proses

Evaluasi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung.

c) Evaluasi hasil

Merupakan hasil dari pemberian asuhan keperawatan.

4) Metode evaluasi

a) Observasi langsung.

b) Memeriksa laporan atau dokumentasi.

c) Wawancara.

d) Latihan stimulasi.

5) Catatan perkembangan

Catatan perkembangan keperawatan keluarga merupakan indikator keberhasilan tindakan yang diberikan pada keluarga oleh perawat keluarga. Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP memberikan keuntungan pada perawat dengan uraian sebagai berikut :

a) Subjektif

Pernyataan dan uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang perubahan yang dirasakan setelah diberikan tindakan keperawatan.

b) Objektif

Data-data yang bisa diamati, bisa berupa kemajuan atau kemunduran dan status kesehatan sekarang.

Page 7: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

c) Analisa

Pernyataan menunjukan sejauh mana masalah keperawatan dapat tertanggulangi.

d) Planning

Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan rencana tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak sebuah rencana, sehingga inovasi dan modifikasi bagi perawat keluarga.

http://healthyep.blogspot.com/2011/12/its-all-about-konsep-askep-keluarga.html

Page 8: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

Analisis Data Keperawatan KeluargaKegiatan yang dilakukan :

1.       Menetapkan masalah kesehatan keluarga

2.      Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan dipecahkan, dengan

mempertimbangkan :

          a. Sifat masalah

          b. Kemungkinan masalah dapat diatasi

          c. Potensi pencegahannya

          d. Persepsi keluarga terhadap masalah

3. Menetapkan diagnosis keperawatan

             Di dalam menganalisis data, terdapat 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat

perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :

1.       Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :

          a. Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga

          b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga

          c. Keadaan gizi anggota keluarga

          d. Status imunisasi anggota keluarga

          e. Kehamilan dan keluarga berencana (KB)

2.      Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :

         a. Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah dibandingkan

dengan jumlah  anggota keluarga, dsb

         b. Sumber air minum

         c. Jamban keluarga

         d. Tempat pembuangan air limbah

Page 9: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

         e. Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb.

3.      Karakteristik keluarga :

         a. Sifat-sifat keluarga

         b. Dinamika dalam keluarga

         c. Komunikasi dalam keluarga

         d. Interaksi antar anggota keluarga

         e. Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga

         f. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

 PERUMUSAN MASALAH

       Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dan

keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan

kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan

pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, dan kultur

yang dianut oleh keluarga tersebut.

            Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan

kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisiskonsep, teori, prinsip

dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis, sebelum mengambil keputusan

tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Disamping itu, keputusan dapat

diambil setelah perawat dan keluarga, atau antar perawat itu sendiri melakukan diskusi-

diskusi untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi dan sumber daya

yang ada pada keluarga.

            Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, perawat selalu

mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan, serta berbagai alasan dari

ketidamampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

 Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga

 Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga, terdapat 3 kelompok masalah besar, yaitu :

1. Ancaman kesehatan

Merupakan keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan

dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

Page 10: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

a.  Penyakit keturunan (asthma bronchiale, DM, dll)

b. Keluarga atau anggota keluarga yang menderita penyakit menular (TBC, GO, Hepatitis,

dll), berikut bahaya penularannya

c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber

daya keluarga (penghasilan yang kecil untuk mencukupi anggota keluarga yang

besar/banyak)

d. Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga (rumah berdekatan dengan jalan, kolam atau

tebing, kebiasaan meletakkan senjata tajam sembarangan, lantai licin, obat-obatan atau racun

yang tidak tersimpan dengan baik, bahaya kebakaran, dll)

e. Kekurangan atau kelebihan gizi pada masing-masing anggota keluarga :

    - Makanan kurang dalam hal kualitas maupun kuantitas

    - Mengkonsumsi bahan makanan/gizi secara berlebihan

    - Kebiasaan makan yang buruk/jelek

f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress atau tekanan, antara lain :

    - Hubungan keluarga yang kurang harmonis

    - Hubungan orang tua dan anak tegang

    - Hubungan suami – istri yang tegang

    - Orangtua yang tidak dewasa

g. Sanitasi lingkungan buruk :

    - Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik

    - Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat

    - Tempat pembuangan tinja yang berdekatan dengan sumber air minum sehingga

mencemari sumber air         minum

    - Selokan atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat

    - Tempat-tempat yang memungkinkan  berkembang-biaknya serangga  dan

binatang2 mengerat

Page 11: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

    - Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat

    - Kebisingan

    - Polusi udara/sungai, air, tanah

    - Luas rumah tidak mencukupi syarat kesehatan

    - Barang-barang pribadi dan peralatan rumah kurang mencukupi

    - Hygiene personal kurang

    - Cara-cara menyiapkan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

i. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah

j. Riwayat persalinan sulit

k. Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya karena salah satu anggota keluarga

meninggal

l. Imunisasi anak tidak lengkap

m. Kebiasaan-kebiasaan buruk :

    - Terlalu banyak minum-minuman keras

    - Terlalu banyak merokok

    - Tidak memakai alas kaki

    - Makan ikan/daging mentah

    - Minum obat tanpa resep

n. Suasana dalam keluarga yang tidak harmonis :

    - Suka mementingkan diri sendiri

    - Percekcokan antar anggota keluarga yang belum terselesaikan

    - Ketidakcocokan yang cukup berat

 2. Kurang/tidak sehat

Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

Page 12: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosis

b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan

pertumbuhan normal

 3. Situasi krisis

Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri,

termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Perkawinan

b. Kehamilan

c. Persalinan

d. Masa nifas

e. Menjadi orang tua

f. Penambahan anggota keluarga

g. Abortus

h. Anak masuk sekolah

i. Anak remaja

j. Kehilangan pekerjaan

k. Kematian anggota keluarga

l. Pindah rumah

m. Kelahiran di luar perkawinan yang sah

Ketidakmampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Tugas-tugas Kesehatan dan Keperawatan :

 1. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga. Bisa

disebabkan karena :

a. Kurang pengetahuan

Page 13: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

b. Rasa takut akan akibat-akibat bila masalah diketahui :

    - Sosial : takut dicap oleh masyarakat, berkurang/hilangnya penghargaan

    - Ekonomi : beban biaya, kemampuan finansial

    - Fisik dan psikologis

c. Sikap dan falsafah hidup

 2. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat.

Bisa disebabkan karena :

a. Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah

b. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol

c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan kurangnya

sumber daya keluarga

d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan

e. Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga

f. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada

g. Takut dari akibat tindakan, baik secara sosial, ekonomi, maupun secara fisik-psikologis

h. Sikap negatif (sikap yang membuat keluarga tidak sanggup menggunakan akal untuk

mengambil keputusan) terhadap masalah kesehatan

i. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau, dalam hal fisik (lokasi) dan biaya

j. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan

k. Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.

3. Ketidakmamapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Bisa disebabkan karena:

a. Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya sifat, penyebab, penyebaran, perjalanan

penyakit, gejala dan perawatannya, serta pertumbuhan dan perkembangan anak

b. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan

c. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan

Page 14: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

d. Tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada dalam keluarga. Misalnya : keuangan,

anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik  (ruangan) untuk perawatan si sakit.

e. Sikap negatif terhadap yang sakit

f. Konflik individu dalam keluarga

g. Sikap dan pandangan hidup

h. Perilaku yang mementingkan diri sendiri.

 4. Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat

mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga. Dapat disebabkan

oleh :

a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung jawab/wewenang,

keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat (isi rumah tidak teratur, berjejal atau

sempit)

b. Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah

c. Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan

d. Konflik personal dalam keluarga :

    - Krisis identitas : ketidaktepatan peranan

    - Rasa iri

    - Merasa bersalah atau tersiksa

e. Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit

f. Sikap dan pandangan hidup

g. Ketidakompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan,

acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah.

5. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara

kesehatan. Dapat disebabkan karena :

a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh

Page 15: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

c. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan

d. Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan

e. Rasa takut pada akibat dari tindakan (pencegahan, diagnostik, pengobatan dan

rehabilitasi ), dari segi fisik, psikologis, keuangan, maupun sosial (hilangnya perhargaan dari

kawan, orang lain atau lingkungan sekitarnya)

f. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan (jarak atau biaya)

g. Tidak adanya fasilitas yang diperlukan

h. Rasa asing dan tidak adanya dukungan dari masyarakat

i. Sikap dan falsafah hidup.

j. Kurang atau tidak adanya sumber daya keluarga :

    - Tenaga : siapa nanti yang akan menjaga anak

    - Keuangan : ongkos berobat

            Proses dalam menganalisis data untuk menetapkan masalah dalam keluarga

hendaknya melibatkan keluarga, agar dapat menyadari sepenuhnya masalah keluarga yang

sedang dihadapi. Dengan kesadaran akan adanya masalah tersebut, lebih mudah

menggerakkan keluarga untuk mengatasi masalah (kesehatan) dalam keluarganya.

 

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

            Sebagaimana pada asuhan keperawatan individu, asuhan keperawatan pada tingkat

keluarga dinyatakan dalam bentuk rumusan :

1. Problem —– Etiologi —- Sign/Symptom (PES), atau :

2. Problem —– Etiologi (PE)

Penjabarannya adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan masalah (Problem atau P)

Caranya sama seperti pada kasus individu. Kelompokkan data yang relevan, sehingga

didapatkan beberapa kelompok data yang akan dapat digunakan untuk menentukan

Page 16: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

kesenjangan kesehatan yang dialami oleh sasaran dengan cara membandingkan gambaran

kondisi klien dengan keadaan normal.

Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow dapat dipakai sebagai salah satu acuan. Data

dapat dikelompokkan antara lain dalam aspek biologis, atau fisik, psikologis, sosio-kultural

dan spiritual, sehingga klien dapat dipandang secara seutuhnya dari berbagai aspek

kehidupan.

Data yang telah dikelompokkan sebelumnya, harus dibandingkan dengan ukuran atau

standart yang disepakati atau yang dinyatakan sebagai ukuran normal. Penyimpangan atau

kesenjangan yang didapatkan dinyatakan sebagai masalah (Problem/P).

Masalah akan dirumuskan sedemikian rupa dan diungkapkan dalam bentuk “Pernyataan”

yang menggambarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, berupa gangguan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Masalah tersebut memungkinkan tenaga keperawatan

dapat membantu penyelesaiannya. Apabila hal tersebut tidak dapat diselesaikan dengan

tindakan lanjutan keperawatannya, maka kemungkinan besar diagnosis keperawatan tersebut

belum benar, dan perlu diteliti kembali perumusannya.

 2. Menetapkan Etiologi (E atau penyebab masalah)

Untuk menetapkan etiologi, perlu dilakukan analisis guna mencari penyebab terjadinya

masalah. Ketepatan dan keberhasilan menentukan penyebab masalah sangat tergantung pada

kemampuan perawat dalam melakukan analisis masalah yang dilandasi dengan penguasaan

ilmu pengetahuan dasar : biologi, fisiologi, psikologi, sosial budaya serta ilmu keperawatan.

 3. Mengenal tanda-tanda atau gejala (Sign & Symptom atau S)

Untuk melengkapi rumusan diagnosis keperawatan, sebaiknya disebutkan tanda-tanda atau

gejala-gejala. Sign & Symptom menggambarkan tanda atau gejala yang ditampilkan sebagai

respon klien terhadap masalah atau akibat yang timbul. Respon klien dapat tampil secara

objektif maupun subjektif. Tanda atau gejala tersebut akan dapat dikenal apabila perawat

mampu melakukan pengamatan secara cermat pada klien yang bersangkutan.

 Diagnosis Keperawatan

Diagnosis Keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada

pengkajian.

Tipologi dari diagnosis keperawatan :

 

Page 17: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

1. Aktual (terjadi defisit atau gangguan kesehatan

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.

Contoh :

- Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada balita (anak N) keluarga

Bpk. X berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga  dengan

gangguan mobilisasi

- Keterbatasan aktivitas / pergerakan pada lanjut usia (Ibu W) keluarga Bpk. X berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak

akibat rematik

- Perubahan peran dalam keluarga Bpk. X berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah peran sebagai suami

 2. Resiko (ancaman kesehatan)

Sudah ada data yang menunjang tetapi belum terjadi gangguan. Misalnya : lingkungan rumah

yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang anak yang

tidak adekuat.

Contoh :

- Resiko terjadi konflik pada keluarga Bpk. Z berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah komunikasi

- Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak N) keluarga Bpk. M berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal stimulasi yang tepat bagi perkembangan balita

- Resiko gangguan pergerakan pada lansia (Ibu Q) keluarga Bpk. L berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak

 3. Potensial (keadaan sejahtera atau wellness)

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat

ditingkatkan.

Contoh :

- Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu G) keluarga Bpk. J

- Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga Bpk. H

Page 18: Konsep Proses Keperawatan Keluarga.docx

- Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bpk. F

 Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas

perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis keperawatan potensial (sejahtera atau

wellness) bisa menggunakan atau tidak menggunakan etiologi.     

http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/23/analisis-data-keperawatan-keluarga/