Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

7
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas A. Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987). Keperawatan Komunitas adalah yang keperawatan professional yg ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan. optimal melalui peningkatan kesehatan , pencegahan pemeliharaan & rehabilitasi dg menjamin keterjangkauan yang kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien (aggregate) sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi (CHS, 1997) B. Indikator Kesehatan WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiir dari 6 hal yaitu : a. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang b. Mengukur kemampuan fisik seseorang c. Penilaian atas kesehatan sendiir

Transcript of Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Page 1: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

A. Pengertian

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan  profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

Keperawatan Komunitas adalah yang keperawatan professional yg ditujukan pada

masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat

kesehatan. optimal melalui peningkatan kesehatan , pencegahan pemeliharaan & rehabilitasi dg

menjamin keterjangkauan yang kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien (aggregate)

sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi (CHS, 1997)

B. Indikator Kesehatan

WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada

kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiir dari 6 hal yaitu :

a. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang

b. Mengukur kemampuan fisik seseorang

c. Penilaian atas kesehatan sendiir

d. Indeks Masa Tubuh

e. Kesehatan Mental

f. Kesehatan spiritual

Indikator Sehat meliputi : input, proses dan output

a. Indikator input :

Kotmitmen politik Alokasi sumber daya GNP dan GDP Penyebaran pendapatan Proses manajerial

Penyebaran pendapatan Kesedian sarana Tingkat pertumbuhan penduduk Kerangka organisasi

Page 2: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

b. Indikator Proses

Keterlibatan Masyarakat Tingkat desentralisasi Kehamilan k1-K4) Penduduk yang tidak merokok Dan tidak minum alkohol

c. Indikator Output

Cakupan pelayanan kesehatan Dasar : cakupan pelayanan rujukan , status gizi dan perkembangan Motorik Angka kematian bayi /ibu ,umur Harapan hidup

C. Karakteristik

Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan keperawatan yang

diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, fokus pelayanan utama adalah peningkatan

kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan keperawatan dibe¬rikan secara komprehensif dan

berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki otonomi yang

tinggi, fokus perhatian dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat,

pelayanan memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat meng¬kaji dan

mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada kewaspadaan

epidemiologi.

Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu

1. Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik

Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya

Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosion

2. Kesehatan Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi

dengan efektif Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada

kreatifitas, konstruktif dan produktif

Page 3: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan

- Keturunan

- Perilaku

- Pelayanan kesehatan

- Lingkungan

3. Keperawatan bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social

dan spiritual secara komprehensif,,ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat

baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.

4. Lingkungan : Berfokus pada lingkungan masyarakat

Dapat mempengaruhi status kesehatan manusia Meliputi lingkungan fisik, psikologis,

social budaya dan lingkungan spiritual.

D. Prilaku Sehat

1.      Konsep Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang

bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu

sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup

berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti

berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Skinner ( 1933 )

mengemukakan bahwa perilaku merupakan hubungan antara perangsang (stimulus) dan

respon. Ia membedakan adanya dua stimulus :

a. Respondent response atau reflektife response

 ialah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan tertentu. Perangsang

semacam ini disebut elicting stimuli karena menimbulkan respon yang relatif tetap misalnya   

makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur, cahaya yang kuat menyebabkan mata tertutup ,

menangis karena sedih, mukamerah karena marah dan lain sebagainya.

b. Operant response atau instrumental response

Page 4: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

 ialah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu . Perangsang

semacam ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer karena perangsang tersebut memperkuat

respon yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh sebab itu perangsang ini mengikuti atau

memperkuat perilaku yang sudah dilakukan. Sebagai contoh apabila seorang anak belajar atau

sudah melakukan suatu perbuatan kemudian dia memperoleh hadiah maka dia akan lebih giat belajar

atau lebih baik lagi melakukan perbuatan tersebut. Dengan kata lain respon yang diberikannya akan

lebih intensif dan kuat.Di dalam kehidupan sehari – hari respon yang pertama sangat terbatas

keberadaanya hal ini disebabkan hubungan yang pasti antara stimulus dan respon sehingga

kemungkinan untuk memodifikasinya sangat kecil, bahkan hampir tidak mungkin. Sebaliknya respon

yang kedua merupakan bagian besar daripada perilaku manusia dan kemungkinan untuk

memodifikasinya sangat besar.

2. Bentuk Perilaku

Secara operasional perilaku dapat diartikan sebagai respon organisme terhadap

rangsangan tertentu dari luar subyek. Respon ini berbentuk dua macam yaitu :

1. Bentuk pasif atau covert behavior

adalah respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa

dilihat orang lain, misalnya berpikir, tanggapan, sikap atau pengetahuan. Misalnya

seorang ibu yangtahu bahwa membawa anak untuk diimunisasi dapat mencegah penyakit

tertentu akan tetapi dia tidak membawa anaknya ke puskesmas atau posyandu.

2.. Bentuk aktif atau overt behaviour

apabila perilaku ini jelas bisa dilihat. Misalnya pada contoh di atas si ibu membawa anaknya

ke posyandu atau puskesmas untuk diimunisasi.

b.Niat

Melihat perkembangan dan proses yang terjadi di dalam pelaksanaan program ada

beberapa hal yang seharusnya menjadi perhatian untuk lebih mendorong proses perubahan

perilaku kesehatan.Terkait dengan determinan – determinan perilaku di atas, perlu langkah –

langkah untuk lebih memperkuat predisposing factor, enabling factor dan reinforcing factor,

karena faktor – faktor tersebut saling mempengaruhi. Tantangan bagi dinas kesehatan dan

jajarannya sebagai reinforcing factor di dalam proses perubahan perilaku adalah bagaimana

mereka mengimplementasikan paradigma sehat secara mikro dengan menekankan upaya

promotif dan preventif Pada akhirnya kita memang harus menyadari bahwa untuk

Page 5: Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

mewujutkan terjadinya proses perubahan perilaku ( kesehatan ) perlu keterlibatan ,

pengorbanan dan niat baik dari semua komponen di atas, sehingga diperlukan kerjasama yang

harmonis,efektif dan efisien dalam mewujutkannya, karena meskipun upaya kesehatan sudah

dilakukan secara maksimal, peningkatan derajat kesehatan tidak akan optimal jika perilaku

dan lingkungan belumlah sehat.