konsep dasar audit manajemen.docx

9
Audit Manajemen dan Audit Keuangan Audit Manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan atau sebagian entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Audit keuangan merupakan audit yang paling tua dan paling popular. Audit ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dan penilaian terhadap sistem pelaporan akuntansi dan keuangan. Dilihat dari ketersediaan prosedur dan teknik audit, audit ini memiliki prosedur dan teknik paling lengkap dan baku. Disamping dengan norma auditnya yang standar, karena dikeluarkan oleh asosiasi profesi dibidangnya, juga objek yang diaudit telah di pimpin oleh suatu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang berkaitan dengan kelemahan tersebut

Transcript of konsep dasar audit manajemen.docx

Page 1: konsep dasar audit manajemen.docx

Audit Manajemen dan Audit Keuangan

Audit Manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi

perusahaan. Dalam konteks audit manajen, manajemen meliputi seluruh operasi internal

perusahaan yang dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang

lebih tinggi. audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-

program yang diselenggarakan atau sebagian entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan

melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan

dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan

aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

Audit keuangan merupakan audit yang paling tua dan paling popular. Audit ini

dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dan penilaian terhadap sistem pelaporan akuntansi

dan keuangan. Dilihat dari ketersediaan prosedur dan teknik audit, audit ini memiliki prosedur

dan teknik paling lengkap dan baku. Disamping dengan norma auditnya yang standar, karena

dikeluarkan oleh asosiasi profesi dibidangnya, juga objek yang diaudit telah di pimpin oleh suatu

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan

yang terjadi pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang

ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang

berkaitan dengan kelemahan tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan di masa yang akan

datang. Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi,

proses pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan, audit manajemen dilakukan

dengan lingkup yang lebih luas yaitu keseluruhan aspek manajemen dari objek yang diaudit.

Perbedaan Audit Keuangan dengan Audit Manajemen

Karakteristik Audit Keuangan Audit manajemen

Tujuan Untuk mendapatkan keyakinan bahwa

laporan keuangan disajikan oleh

perusahaan telah disusun melaui proses

akuntansi yang berlaku secara umum dan

menyajikan dengan sebenarnya kondisi

keuangan perusahaan pada tanggal

pelaporan dan kinerja manajemen pada

periode tersebut.

Ditujukan untuk mencapai

perbaikan atas beberapa

program/aktivitas dalam

pengelolaan perusahaan yang

memerlukan perbaikan

Page 2: konsep dasar audit manajemen.docx

Ruang

Lingkup

Menekankan audit pada data-data

akuntansi perusahaan dan proses

penyajian laporan yang disajikan

manajemen.

Ruang lingkup audit manajemen

meliputi keseluruhan fungsi

manajemen dan fungsi-fungsi

terkait.

Dasar

Yuridis

Mengharuskan penyajian laporan

keuangan

Audit manajemen bukan suatu

keharusan.

Pelaksanaan

Audit

Dilakukan dalam rangka mendapatkan

pengesahan secara independen atas

kewajaran laporan keuangan

Dalam rangka menemukan

berbagai kekurangan/kelemahan

pengelolaan perusahaan.

Frekuensi

audit

Kebutuhan audit berhubungan langsung

dengan penerbitan laporan keuangan,

Tidak ada ketentuan mengikat

yang harus untuk melakukan

audit setiap periode tertentu.

Orientasi

hasil audit

Dilakukan terhadap data-data keuangan

yang bersifat historis.

Menekankan untuk kepentingan

perbaikan-perbaikan yang akan

dilakukan pada masa akan datang

Bentuk

laporan audit

Telah memiliki standar. Bentuk laporan bersifat

komprehensif.

Pengguna

laporan

Berbagai kelompok pengguna yang berada

diluar perusahaan.

Ditujukan kepada pihak intern

perusahaan.

Kinerja Manajemen

Penurunan kinerja perusahaan yang ditunjukan dengan menurunya pencapaian laba

perusahaan, tingginya keluhan pelanggan, perputaran karyawan yang tinggi, dan sebagainya,

merupakan beberapa indikasi bahwa pengelolaan perusahaan masih perlu diperbaiki. Salah satu

penyebab turunya laba adalah operasi yang kurang efisien. Hal ini ditunjukan dengan semakin

kecilnya rasio antara output dan input. Perputaran karyawan yang tinggi menunjukan kepuasan

kerja yang rendah. Tingginya keluhan pelanggan bisa terjadi karena rendahnya kualitas produk,

pelayanan yang kurang baik, terlambatnya produk sampai ke pasar dll. Audit manajemen,

melalui tahapan-tahapan auditnya, melakukan penilaian secara tepat terhadap proses pengelolaan

yang terjadi, mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas

kekurangan tersebut.

Page 3: konsep dasar audit manajemen.docx

Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektifitas

Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna) dan efektivitas (hasil guna) merupakan

tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan

kemampuan bersaingnya. Operasi yang berjalan secara hemat dan berdaya guna tanpa

mengabaikan pencapaian tujuan perusahaan (hasil guna) akan mampu menghasilkan produk

dengan harga pokok yang relatif lebih rendah dengan kualitas sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan. Produk yang dihasilkan dengan harga yang lebih rendah dapat meningkatkan

kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai pelanggan melalui pengorbanan yang lebih

kecil, karena dalam hal ini perusahaan dapat menjual produknya dengan harga relatif lebih

rendah daripada harga pesaing tanpa mengganggu keuntungan yang diharapkan. Pembahasan

mengenai ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas akan lebih mudah dipahami jika dibahas dalam

kerangka Input-Proses-Output.

1. Ekonomisasi

Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber

daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Sumber daya adalah kapasitas aktivitas yang

harus dimiliki perusahaan sehingga berbagai program yang ditetapkan dapat berjalan dengan

baik. Bagaimana perusahaan mendapatkan sumber daya ini? Apakah telah diperoleh dengan

pengorbanan yang paling kecil?

Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang

dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam

operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu memperoleh

sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis. Dengan demikian harga poko per unit input

yang digunakan dalam operasi juga menjadi rendah, yang memungkinkan perusahaan untuk

menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif lebih rendah dibandingkan para

pesaingnya.

Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan input dengan pengorbanan

yang paling kecil, seperti melalui kontrak jangka panjang dengan pemasok, menetapkan

beberapa pemasok terpilih yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan

berbagai cara yang lain. Apa pun bentuknya, pada dasarnya usaha untuk memperoleh input

dengan pengorbanan minimal tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitasnya adalah salah satu

Page 4: konsep dasar audit manajemen.docx

bentuk ekonomisasi perolehan sumber daya. Bentuk-bentuk ekonomisasi diatas merupakan

pilihan perusahaan dengan melibatkan pemasok dalam rencana operasinya dan ini merupakan

salah satu bentuk pemanfaatan rantai nilai eksternal (external value chain) dalam mencapai

tujuan perusahaan.

2. Efisiensi

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga

dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan

metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input-proses-output, efisiensi adalah

rasio antara output dan input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan

sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik akan dapat memandu

proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki

perusahaan. Jadi, efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan

output dalam operasional perusahaan.

3. Efektivitas

Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas telah

mencapai tujuannya? Efektivitas merupakan ukuran dari output.

Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Audit

Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. ruang

lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari

program/aktivitas yang dilakukan.Periode audit juga bervariasi, bisa untu jangka waktu satu

minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas,

program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih

memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Ada 3

(tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:

Page 5: konsep dasar audit manajemen.docx

1. Kriteria (criteria) merupakanstandar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di

dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.

2. Penyebab (cause) merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap

individu/kelompok di dalam perusahaan.

3. Akibat (effect) merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang

berhubungan dengan penyebab tersebut.

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan

ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan.

oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan

operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengarahan, dan pengendalian)

maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secra keseluruhan ditujukan untuk mencapai

tujuan perusahaan.Audit manajemen pada berbagai fungsi perusahaan dan ruang lingkup

auditnya meliputi:

1. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran,

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program atau

aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang

ekonomis dan efisien. beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi:

Lingkungan Pemasaran, Strategi pemasaran, Organisasi Pemasaran, Produktivitas Pemasaran,

dan Fungsi Pemasaran.

2. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi,

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan

perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam

operasi perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: Perencanaan produksi, Pengendalian

Kualitas, Produktivitas dan Efisiensi, Metode dan Standar Kerja, Pemeliharaan Peralatan,

Organisasi Manajemen Produksi dan Operasi, serta Plant dan Layout.

3. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia,

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu

perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektiv. Ruang lingkup pada

audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: Perencanaan tenaga kerja,

Page 6: konsep dasar audit manajemen.docx

Penerimaan karyawan, Seleksi, Orientasi dan Penempatan, Pelatihan dan pengembangan,

Penilaian kerja, Pengembangan karier, Sistem imbalan dan kompensasi, Perlindungan karyawan,

Hubungan karyawan, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi,

Audit manajemen pada fungsi ini menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem

informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan

secara akurat dan tepat waktu. Ruang lingkup audit ini meliputi: Dukungan satuan pengolah data,

Perencanaan pengolahan data, Organisasi pengolahan data, dan Pengendalian pengolahan data.

5. Audit Manajemen Lingkungan,

tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adlah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah

melaksanakan tanggung jawab lingkungannya, baik lingkungan internal perusahaan

(keselamatan dan kesehatan kerja) maupun eksternal perusahaannya (pencemaran limbah

perusahaan).

6. Audit Sistem Manajemen Kualitas

Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas

yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat

mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

7. Audit Manajemen Bidang perpajakan,

Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya bagaimana perusahaan

melaksanakan kewajiban pajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana

perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya.