konsep dasar analisis butir soal

27
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada usaha guru yang lebih baik selain usaha untuk selalu meningkatkan mutu tes yang disusunnya. Namun, hal ini tidak dilaksanakan karena kecenderungan seseorang untuk beranggapan bahwa hasil karyanya adalah yang terbaik atau setidak-tidaknya sudah cukup baik. Guru yang sudah banyak pengalaman mengajar dan menyusun soal-soal tes, juga masih sukar menyadari bahwa tesnya masih belum sempurna. Oleh karen itu, cara yang paling baik adalah secara jujur melihat hasil yang diperoleh oleh siswa. Apabila keadaan setelah hasil tes dianalisis tidak seperti yang diharapkan dalam kurva normal, maka tentu ada “apa-apa” dengan soal tesnya. Apabila hampir seluruh siswa memperoleh skor jelek, berarti bahwa tes yang disusun mungkin terlalu sukar. Sebaliknya, jika seluruh siswa memperoleh skor baik, dapat diartikan bahwa tesnya terlalu mudah. Tentu saja interprestasi terhadap soal tes akan lain seandainya tes itu sudah disusun sebaik-baiknya sehingga memenuhi persyaratan sebagai tes. Di dalam ini, akan dibahas tentang konsep dasar analisis butir soal dalam bentuk uraian, sehingga apabila guru memperoleh keterangan tentang hasil tes, akan membantu guru dalam mengadakan penilaian secara objektif terhadap tes yang disusun. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konsep dasar analisis butir soal? 1

Transcript of konsep dasar analisis butir soal

Page 1: konsep dasar analisis butir soal

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak ada usaha guru yang lebih baik selain usaha untuk selalu meningkatkan

mutu tes yang disusunnya. Namun, hal ini tidak dilaksanakan karena kecenderungan

seseorang untuk beranggapan bahwa hasil karyanya adalah yang terbaik atau

setidak-tidaknya sudah cukup baik.

Guru yang sudah banyak pengalaman mengajar dan menyusun soal-soal tes, juga

masih sukar menyadari bahwa tesnya masih belum sempurna. Oleh karen itu, cara

yang paling baik adalah secara jujur melihat hasil yang diperoleh oleh siswa.

Apabila keadaan setelah hasil tes dianalisis tidak seperti yang diharapkan dalam

kurva normal, maka tentu ada “apa-apa” dengan soal tesnya. Apabila hampir seluruh

siswa memperoleh skor jelek, berarti bahwa tes yang disusun mungkin terlalu sukar.

Sebaliknya, jika seluruh siswa memperoleh skor baik, dapat diartikan bahwa tesnya

terlalu mudah. Tentu saja interprestasi terhadap soal tes akan lain seandainya tes itu

sudah disusun sebaik-baiknya sehingga memenuhi persyaratan sebagai tes.

Di dalam ini, akan dibahas tentang konsep dasar analisis butir soal dalam bentuk

uraian, sehingga apabila guru memperoleh keterangan tentang hasil tes, akan

membantu guru dalam mengadakan penilaian secara objektif terhadap tes yang

disusun.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep dasar analisis butir soal?

2. Bagaimanakah cara menganalisis butir soal uraian?

1

Page 2: konsep dasar analisis butir soal

II. PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Analisis Butir Soal

1. Pengertian Analisis Butir Soal

Dalam kamus bahasa Indonesia, analisis berarti penyelidikan dan penguraian

terhadap suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya atau

proses pemecahan masalah yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya

(Daryanto, 1997 : 40)

Jadi, menurut penulis analisis butir soal adalah suatu kegiatan yang

menyelidiki dan menguraikan soal-soal guna untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan atau permasalahan dalam soal-soal yang akan diujikan.

Sedangkan, menurut Nitko dalam Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP SMA (2008), mengatakan bahwa analisis butir soal

adalah suatu proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari

jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian.

2. Tujuan Analisis Butir Soal

Menurut Anastasi dan Urbina dalam Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP SMA (2008), analisis butir soal memiliki tujuan, yaitu

untuk mengindentifikasi kekurangan-kekurangan dalam tes atau dalam

pembelajaran.

Sedangkan menurut Aiken dalam Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP SMA (2008), tujuan analisis butir soal adalah :

a. Untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh sola yang

bermutu sebelum soal digunakan.

b. Membantu mengingkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang

tidak efektif,

c. Mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah atau

belum memahami materi yang telah diajarkan.

3. Manfaat Analisis Butir Soal

Jika kita melihat tujuan analisis butir soal menurut Anastasi dan Urbina,

maka kegiatan analisis butir soal memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah :

a. Dapat membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang

digunakan.2

Page 3: konsep dasar analisis butir soal

b. Sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti tes yang

disiapkan guru untuk siswa di kelas.

c. Mendukung penulisan butir soal yang efektif

d. Secara materi dapat memperbaiki tes di kelas.

e. Meningkatkan validitas soal dan reliabilitas.

Sementara itu, Nitko dalam Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP SMA (2008), mengatakan manfaat lainnya dari analisis butir soal

sebagai berikut :

a. Menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang

diharapkan.

b. Memberi masukan kepada siswa tentang kemampuan dan sebagai dasar

untuk bahan diskusi di kelas.

c. Memberi masukan kepada guru tentang kesulitan sisw

d. Memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan

kurikulum

e. Merevisi materi yang dinilai atau diukur.

f. Meningkatkan keterampilan penulisan soal.

Sedangkan Linn dan Gronlund dalam Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP SMA (2008), menyatakan bahwa kegunaan analisis butir

soal bukan hanya terbatas untuk peningkatan butir soal, tetapi ada beberapa hal,

yaitu bahwa data analissi butir soal bermanfaat sebagai :

a. Diskusi kelas efisien tentang hasil tes.

b. Untuk kerja remedial.

c. Untuk peningkatan secara umum pembelajaran di kelas, dan

d. Untuk peningkatan keterampilan pada konstruksi tes.

Dari berbagai uraian di atas dapat kita simpulkan, bahwa manfaat dari

analisis butir soal adalah :

a. Untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi

penggunaannya.

b. Untuk meningkatkan mutu butir soal.

c. Memberikan informasi kepada peserta didik dan guru tentang

kemampuan peserta didik seperti tabel di bawah ini.

3

Page 4: konsep dasar analisis butir soal

Tabel 2.1

Keterangan :

1 = soal yang dijawab benar

0 = soal yang dijawab salah

Soal disusun dari soal yang paling mudah sampai dengan soal yang paling sukar

# Disusun dari skor yang paling tinggi sampai dengan skor paling rendah.

Dari data di atas dapat memberikan informasi kepada guru atau

pengawas tentang materi soal dan juga dapat memperbaikinya dengan

menggunakan 10 (sepuluh) pertanyaan intropeksi diri atau penilaian diri

sebagai berikut

4

DATA KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

NOMOR SOAL*NAMA SISWA

Page 5: konsep dasar analisis butir soal

Tabel 2.2

Keterangan : Secara jujur berilah tanda ( ) pada kolom YA dan TIDAK

B. Cara-Cara Menganalisis Butir Soal

Dalam melaksanakan analisis butir soal, dapat digunakan dua macam cara, yaitu :

1. Analisis butir soal secara kualitatif, dan

2. Analisis butir soal secara kuantitatif.

1. Analisis butir soal secara kualitatif

a. Pengertian

Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif mencakup

pertimbangan validitas isi dan konstruk atau ditelaah dari segi materi,

konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya.

5

PENILAIAN DIRI

NO ASPEK YANG DITANYAKAN

Page 6: konsep dasar analisis butir soal

Serta dalam pelaksanaannya berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis,

perbuatan, dan sikap), dan biasanya dilaksanakan sebelum soal diujikan atau

digunakan.

Dalam melakukan penelaahan butir soal, penelaah perlu

mempersiapkan bahan-bahan penunjang seperti :

1) Kisi-kisi tes,

2) Kurikulum yang digunakan,

3) Buku sumber, dan

4) Kamus Bahasa Indonesia.

b. Teknik Analisis Secara Kualitatif

Di dalam penggunaannya, ada dua macam teknik yang dapat digunakan

untuk menganalisis butir soal secara kualitatif, yaitu :

1) Teknik Moderator

Yang merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu

orang sebagai penengah.

2) Teknik Panel

Merupakan suatu teknik yang setiap soalnya ditelaah berdasarkan

kaidah penulisan butir soal, yaitu ditelaah dari segi materi,

konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/pedoman

penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah.

c. Prosedur Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format

penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur

pelaksanaannya. Format ini digunakan sebagai dasar untuk menganalisis

setiap butir soal baik itu dalam bentuk uraian, pilihan ganda, tes perbuatan

dan instrumen non-tes.

Dalam menggunakan format penelaahan soal, penelaah harus

memperhatikan petunjuk pengisian formatnya, sebagai berikut

1) Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua krtieria yang tertera

di dalam format!

6

Page 7: konsep dasar analisis butir soal

2) Berilah tanda cek ( ) jika soal yang ditelaah sudah sesuai dengan

kriteria.

3) Berilah tanda silang ( X ) jika soal yang ditelaah tidak sesuai denga

kriteria, kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada

teks soal dan perbaikannya.

Tabel 2.3

FORMAT PENELAAHAN BUTIR SOAL BENTUK URAIAN

Mata Pelajaran : ……………………………………………………..Kelas / semester : ……………………………………………………..Penelaah : ……………………………………………………..

No Aspek yang ditelaahNomor Soal

1 2 3 4 5 6 7

A. Materi1

2

3

4

B. Konstruksi5

6 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

7 Ada pedoman penskorannya8

C. Bahasa/Budaya9 Rumusan kalimat soal komunikatif

10 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku11

12 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

13

Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk uraian)

Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai

Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas

Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian

Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca

Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

Rumusan soal tidak mengandung kata / ungkapan yang dapat menyinggun perasaan siswa

7

Page 8: konsep dasar analisis butir soal

O,00sukar

1,00mudah

2. Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif

Penelaahan soal secara kuantitatif maksudnya adalah penelaahan butir soal

didasarkan pada data empirik dari butir soal yang telah diujikan.

Analisis butir soal secara kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir

soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam menganalisis butir soal

secara kuantitatif, yaitu :

a. Pendekatan Klasik

Pedekatan secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui

informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal

yang bersangkutan.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik

adalah setiap butir soal ditelaah dari segi :

1) Tingkat kesukaran butir soal,

2) Daya pembeda butir soal, dan

3) Penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif).

1) Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran adlah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam

bentuk indeks.

Tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyaakan dalam bentuk

proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00. Semakin besar indeks

tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin

mudah soal itu.

Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk setiap

nomor soal dan pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta

didik pada butir yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir

soal itu.

8

Page 9: konsep dasar analisis butir soal

Bila dikaitkan dengan tujuan tes, tingkat kesukaran butir soal

memiliki fungsi sebagai berikut

a) Untuk ujian semester digunakan butir soal yang memiliki

tingkat kesukaran sedang,

b) Untuk tes seleksi digunakan butir soal yang memiliki tingkat

kesukaran tinggi atau sulit.

c) Untuk keperluan diagnostik digunakan butir soal yang memiliki

tingkat kesukaran rendah atau mudah.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dalam bentuk uraian

digunakan rumus berikut ini.

Mean= Jumlah skor siswa peserta tes padasuatu soalJumlah Pesertadidik yangmengikuti tes

Tingkat Kesulitan= MeanSkormaksimum yangditetapkan

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, tingkat

kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

0,00 – 0,30 soal tergolong sukar

0,31 – 0,70 soal tergolong sedang

0,71 – 1,00 soal tergolong mudah

Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2 (dua) kegunaan, yaitu

a) Bagi guru

Kegunaan bagi guru adalah

- Sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang

dan memberi masukan kepada siswa tentang hasil belajar

mereka.

- Memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau

mencurigai terhdap butir soal yang bias.

b) Bagi pengujian dan pengajaran9

Page 10: konsep dasar analisis butir soal

-1,00Daya pembeda negatif

0,00Daya pembeda rendah

+1,00Daya pembeda tinggi (positif)

Kegunaan tingkat kesukaran bagi pengujian dan pengajaran

adalah

- Pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan ulang

- Tanda-tanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada

kurikulum sekolah

- Memberi masukan kepada siswa

- Tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias

- Merakit tes yang memiliki ketepatan data soal

2) Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat

membedakan antara warga belajar / siswa yang telah menguasai materi

yang ditanyakan dan warga belajar / siswa yang tidak / kurang / belum

menguasai materi yang ditanyakan.

Daya pembeda memiliki manfaat sebagai berikut :

a) Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data

empiriknya.

b) Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soaldapat

mendeteksi / membedakan kemampuan siswa.

Indeks daya pembeda setiap butir soal biasanya juga dinyatakan

dalam bentuk proporsi yang berkisar antara -1,00 - +1,00

Untuk mengetahui daya pembeda soal berbentuk uraian dapat

menggunakan rumus berikut ini

DP=Meankelompok atas−Meankelompok bawahSkormaksimum soal

Hasil dari perhitungan daya pembeda dengan menggunakan rumus

di atas, dapat menggambarkan tingkat kemampuan soal dengan

klasifikasi sebagai berikut :10

Page 11: konsep dasar analisis butir soal

0,04 – 1,00 soal diterima baik

0,30 – 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki

0,20 – 0,29 soal diperbaiki

0,19 – 0,00 soal tidak dipakai / dibuang

Disamping rumus di atas, untuk mengetahui daya pembeda soal

dalam bentuk uraian dapat dipergunakan rumus Korelasi Point Biseral

(r pbis) dan Korelasi Biseral (r bis) seperti sebagai berikut.

rpbis= X b−X sSD

√ pqdanrbis=Y b−Y sSD

.nb .ns

un√n2−nKeterangan :

Xb, Yb adalah rata-rata skor warga belajar / siswa yang menjawab benar

Xs, Ys adalah rata-rata skor warga belajar / siswa yang menjawab salah

SDt adlah simpangan baku skor total

nb dan n, adalah jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang

menjawab salah, serta nb + n, = n

p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa

q adalah I – p

u adalah ordinat kurva normal.

rpbis merupakan korelasi produck moment antara skor dikotomus

dan pengukuran kriterion, sedangkan rbis merupakan korelasi product

moment antara variabel latent distribusi normal berdasarkan

dikotomus benar-salah dan pengukuran kriterion.

Korelasi point biseral memiliki kelebihan :

a) Memberikan refleksi konstribusi soal secara sesungguhnya

terhadap fungsi tes.

b) Sederhana dan langsung berhubungan dengan statistik tes.

c) Tidak pernah mempunyai value 1,00 karena hanya variabel-

variabel dengan distribusi bentuk yang sama yang dapat

berkorelasi secara tepat, dan variabel kontinyu (kriterion) dan

skor dikotonius tidak mempunyai bentuk yang sama.

Korelasi biseral memiliki kelebihan :

11

Page 12: konsep dasar analisis butir soal

a) Cenderung lebih stabil dari sampel ke sampel

b) Penilaian lebih akurat tentang bagaimana soal dapat

diharapkan untuk membedakan pada beberapa perbedaan

point di skala abilitas.

c) Value rbis yang sederhana lebih langsung berhubungan

dengan indikator diskriminasi ICC.

Contoh menghitung korelasi point biseral

Tabel 2.4

Jumlah siswa yang menjawab benar = 13

Jumlah siswa yang menjawab salah = 17

Jumlah siswa keseluruhan = 30

Rata-rata siswa yang menjawab benar = 192 : 13 = 14.7692

Rata-rata siswa yang menjawab salah = 200 : 17 = 11.7647

Rata-rata skor siswa keseluruhan = (192+200) : 32 = 13.0667

Jumlah skor keseluruhan = 3.0954

Jumlah skor keseluruhan = 392

12

DAFTAR SKOR SISWA SOAL NOMOR 5

Nomor siswa yang menjawab benar

Jumlah skor keseluruhan

Page 13: konsep dasar analisis butir soal

rpbis= X b−X sSD

√ pq

rpbis=14.7692−11.76473.0954 √ 1330 . 1730

rpbis=3.00453.0954

√ (0.433333 ) (0.566666 )

= (0.9706338) (0.4955355)

= 0.4809835

= 0.48 (artinya butir soal nomor 5 diterima baik)

b. Pendekatan Modern

Analisis butir soal secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan

menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal.

Teori ini menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan

antara peluang menjawab benar suatu skala dengan kemampuan siswa.

1) Kelebihan Analisis IRT

Analisis dengan metode IRT memiliki kelebihan, yaitu

a) IRT tidak berdasarkan grup dependent.

b) Skor siswa dideskripsikan bukan test dependent.

c) Menekankan pada tingkat butir soal bukan tes.

d) IRT tidak memerlukan pararel tes untuk menentukan reliabilitas

tes.

e) IRT suatu model yang memerlukan suatu pengukuran

ketepatan untuk setiap skor tingkat kemampuan.

IRT memiliki empat macam model, yaitu :

a) Model satu parameter (model Rasch)

b) Model dua parameter

c) Model tiga parameter

d) Model empat parameter

Contoh kurva ciri soal model satu parameter (model Rasch)

Peluang menjawab benar

13

1,00

0,90

0,50

Page 14: konsep dasar analisis butir soal

Kemampuan siswa

2) Kalibrasi Butir Soal dan Pengukuran Kemampuan Orang

Kalibrasi butir soal dan pengukuran kemampuan orang merupakan

proses estimasi parameter pada model respon butir. Proses

mengestimasi kemampuan orang dinamakan pengukuran, sedangkan

proses mengestimasi parameter tingkat kesukaran butir soal dinamakan

kalibrasi. Jadi kalibrasi soal merupakan proses penyamaan skala soal

yang didasarkan pada tingkat kesukaran butir soal dan tingkat

kemampuan siswa.

Proses estimasi dapat dilakukan dengan tangan atau komputer. Ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengkalibrasi butir dan

mengukur kemampuan orang dengan tangan seperti berikut ini :

a) Menyusun jawaban peserta didik untuk setiap butir soal ke

dalam tabel.

b) Mengedit data

c) Menghitung distribusi skor soal

d) Menghitung distribusi skor peserta didik

e) Menghitung faktor ekspansi kemampuan peserta didik dan

kesukaran butir soal.

f) Menghitung tingkat kesukaran dan kesalahan standar butir

soal.

g) Menghitung tingkat kemampuan dan kesalah standar siswa.

14

1,00

0,90

0,50

-3 -2 -1 -0,52 0 0,87 1 1,28

Page 15: konsep dasar analisis butir soal

h) Menghitung probabilitas atau peluang menjawab benar setiap

butir soal dengan rumus sebagai berikut pada model satu

parameter :

Pi (0 )= e IX¿bi

1+¿eD (0−bi )atauPi (0 )= 11+¿eD(E−bi)¿

¿

Estimasi data yang lebih teliti dan akurat hasilnya adalah

menggunakan komputer seperti menggunakan Bigsteps. Di dalam

program ini, estimasi data dapat menggunakan metode Appoximation

Maximun Likelihood (PROX) dan Unconditional Maximum Likelihood

(UCON).

Dalam menganalisis data secara kuantitatif guru dapat menggunakan

kalkulator atau komputer.

a. Analisis Butir Soal Uraian dengan Kalkulator

Analisis butir soal dengan kalkulator maksudnya adalah penelahaan

butir soal secara kuantitatif yang penghitungannya menggunakan bantuan

kalkulator.

Kalkulator yang digunakan di dalam menganalisis data adalah kalkulator

scientifics atau kalkulator statistik, misalnya seperti CASIO fx – 3600P.

Ada 3 (tiga) aspek yang perlu diperhatikan dalam menganalisis butir soal

uraian dengan menggunakan kalkulator statistik:

1) Pembersihan data

2) Fungsi SD

3) Fungsi LR

1) Pembersihan Data

Sebelum kalkulator digunakan untuk menganalisis data, sebaiknya

kalkulator dibersihkan dahulu dari data-data yang berada di dalam

kalkulator, agar hasil analisis tidak terganggu dengan data-data atau

angka yang ada di dalam kalkulator.

15

Page 16: konsep dasar analisis butir soal

Cara pembersihannya adalah tekan tombol ON, INV, AC. Apabila

belum bersih, tekanlah tombol MR, M+. Apabila masih belum bersih,

tekanlah tombol MODE, . , INV, AC.

2) Fungsi SD

Fungsi SD merupakan perhitungan yang berhubungan dengan

standard deviasi. Sebelum memulai memasukkan data, munculkanlah

kata SD pada layar kalkulator. Caranya adalah tekan tombol MODE, 3.

Setelah di layar kalkulator muncul SD, maka langkah selanjutnya adalah

memulai memasukkan data.

Kemudian masukan skor siswa, contoh : 55, 54, 51, 55, 53; tidak

perlu memasukkan “nomor atau nama siswa” seperti berikut:

Tabel 2.5

Hasilnya adalah seperti berikut ini:

Tabel 2.6

Menghitung Tekan Tombol Tampak di layar kalkulator

SD sampel INV, 3 1.67332SD populasi INV, 2 1.496662Mean INV, 1 53.6Jumlah data K OUT, 3 5Jumlah skor K OUT, 2 268Jumlah kuadrat skor K OUT, 1 14376

3) Fungsi LR

Fungsi LR merupakan perhitungan yang berhubungan dengan Linier

Regression. Sebelum memulai memasukkan data, munculkanlah kata LR

pada layar kalkulator. Caranya adalah dengan menekan tombol MODE,

2. Setelah di layar kalkulator muncul LR, maka langkah selanjutnya

adalah memulai memasukkan data. Masukan hanya skor siswa (tidak

perlu memasukkan “nomor/nama siswa”) seperti berikut:

16

NO SISWA SKOR X

1 A 552 B 543 C 551

Page 17: konsep dasar analisis butir soal

Tabel 2.7

No Siswa Skor X Tekan tombol Skor Y Tekan tombol

1 A 55 [(…… 75 RUN2 B 52 [(…… 60 RUN3 C 54 [(…… 66 RUN4 D 53 [(…… 80 RUN5 E 53 [(…… 85 RUN6 F 54 [(…… 70 RUN

(Tampak di layar kalkulator 70.)

Hasilnya adalah sebagai berikut ini

Tabel 2.8

Menghitung Tekan Tombol Tampak di layar kalkulator

Mean X INV, 1 53.5SD sampel X INV, 3 1.0488088SD populasi X INV, 2 0.9574271Mean Y INV, 4 72.66666SD sampel Y INV, 6 9.201449SD populasi Y INV, 5 8.399735Korelasi XY INV, 9 0.165793A Constant in regression INV, 7 -5.1515B Regression coefficients INV, 8 1.4545Y K OUT, 6 23334XY K OUT, 1 17179

K OUT, 2 321ZX K OUT, 3 6Tn K OUT, 4 32106

K OUT, 5 436

SX1

VYb. Analisis Butir Soal Uraian dengan Komputer

Analisis butir soal dengan komputer maskudnya adalah penelaahan

butir secara kuantitatif yang penghitunggnya menggunakan bantuan

program komputer. Analisis data dengan menggunakan komputer tingkat

keakuratannya lebih tinggi dibandingkan dengan cara manual atau

menggunakan kalkulator. Program komputer yang digunakan untuk

menganalisis data, modelnya bermacam-macam tergantung tujuan dan

maksud analisis yang diperlukan diantaranya; EXCEL, SPSS, ITEMAN,

RASCAL, ASCAL, dan BILOG.

17

Page 18: konsep dasar analisis butir soal

1) ITEMAN

ITEMAN merupakan program komputer yang digunakan untuk

menganalisis butir soal secara klasik. Program ini satu paket dengan

MicroCAT yang dikembangkan oleh Assessment Systems Corporation.

Program ini digunakan untuk :

a) Menganalisis data file (format ASCII) jawaban butir soal yang

dihasilkan melalui manual entry data atau dari mesin scanner,

b) Menskor dan menganalisis data soal pilihan ganda dan skala

Likert untuk 30.000 siswa dan 250 butir soal,

c) Menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala (subtes) dan

memberikan informasi tentang validitas setiap butir (daya

pembeda, tingkat kesukaran, proporsi, jawaban pada setiap

option, reliabilitas (KR-20/Alpha), standar error of

measuremen, mean, variance, standar deviasi, skew, kurtosis

untuk jumlah skor pada jawaban benar, skor minimum dan

maksimum, skor median, dan frekuensi distributor.

2) Excel

Excel merupakan sebuah program pengolah data yang biasa

dinamakan “spreadsheet”. Karena dapat mengolah data yang berupa

angka ataupun lainnya. Di program excel tidak semua program statistik

ada, karena itu harus didesain secara manual.

Ada dua cara untuk mengolah data dengan EXCEL, yaitu :

a) Melalui program bantu khusus perhitungan statistik.

b) Melalui fungsi statistik yang terdapat di dalam excel.

3) SPSS (Statistical Program for Social Science)

SPSS merupakan program statistik digunakan untuk menganalisis

data, seperti uji validitas butir atau reliabilitas tes, di samping itu,

program ini dapat digunakan untuk analisis data kuantitatif secara

umum, misalnya uji normalitas, homogenitas, dan linearitas data.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

18

Page 19: konsep dasar analisis butir soal

Dalam hal evaluasi peran analisis butir soal sangatlah penting, karena dari soal-soal

yang telah dianalisis, kekurangan-kekurangan dari soal yang akan atau sudah diujikan bisa

diperbaiki, sehingga butir-butir soal tes yang akan atau sudah diberikan oleh guru bisa

berjalan optimal, dan ke depannya menjadi lebih baik.

Dan bagi guru ataupun calon guru, sekiranya dapat memperhatikan hal-hal yang

berkaitan dengan analisis butir soal, sehingga soal-soal yang kita berikan kepada siswa bisa

dipahami dan dimengerti dengan mudah.

DAFTAR PUSTAKA19

Page 20: konsep dasar analisis butir soal

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan KTSP SMA. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya : Apollo.

20