Konsep Dasar Akuntansi - TA

5
Konsep Dasar Akuntansi Penjelasan Konsep Dasar Akuntansi 1. Entitas Akuntansi (Accounting Entity) Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yg berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yg menanamkan dana dalam perusahaan 2. Usaha Berlanjut (Going Concern) Konsep ini menyatakan bahwa jika tidak ada tanda- tanda, gejala-gejala atas rencana pasti bahwa suatu perusahaan akan dibubarkan atau dilikuidasi maka dianggap perusahaan akan berlangsung terus sampai waktu yg tidak terbatas. 3. Measusrement Konsep ini menjelaskan bahwa akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi atau Economic Resources dan kewajiban (Liability) beserta perubahannya yg terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya. Dalam prinsip diatur alat ukurnya adalah moneter. 4. Periode Waktu (Time Periode) Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yg tidak terbatas. Kalau ada pihak pihak yg membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, sebetulnya cara yg paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. 5. Akrual (Acrual) Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yg menyatakan bahwa pendapatan diakui pada saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul dikarenakan penggunan sumber ekonomik yg melekat pada barang dan jasa yg diserahkan tersebut. 6. Harga Pertukaran (Exchange price) Konsep ini menjelaskan bahwa nilai yg terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yg diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan tawar menawar antara pembeli dan penjual 7. Angka pertukaran (Approximation) Konsep ini menjelaskan dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang, kerugian dan sebagainya. 8. Pertimbangan (Judgement) Konsep ini menjelaskan dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau

description

akuntansi

Transcript of Konsep Dasar Akuntansi - TA

Page 1: Konsep Dasar Akuntansi - TA

Konsep Dasar Akuntansi Penjelasan Konsep Dasar Akuntansi1. Entitas Akuntansi

(Accounting Entity)Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yg berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yg menanamkan dana dalam perusahaan

2. Usaha Berlanjut (Going Concern)

Konsep ini menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala atas rencana pasti bahwa suatu perusahaan akan dibubarkan atau dilikuidasi maka dianggap perusahaan akan berlangsung terus sampai waktu yg tidak terbatas.

3. Measusrement Konsep ini menjelaskan bahwa akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi atau Economic Resources dan kewajiban (Liability) beserta perubahannya yg terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya. Dalam prinsip diatur alat ukurnya adalah moneter.

4. Periode Waktu (Time Periode)

Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yg tidak terbatas. Kalau ada pihak pihak yg membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, sebetulnya cara yg paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

5. Akrual (Acrual)

Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yg menyatakan bahwa pendapatan diakui pada saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul dikarenakan penggunan sumber ekonomik yg melekat pada barang dan jasa yg diserahkan tersebut.

6. Harga Pertukaran (Exchange price)

Konsep ini menjelaskan bahwa nilai yg terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yg diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan tawar menawar antara pembeli dan penjual

7. Angka pertukaran (Approximation)

Konsep ini menjelaskan dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang, kerugian dan sebagainya.

8. Pertimbangan (Judgement)

Konsep ini menjelaskan dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yg dimilikinya.

9. Informasi Keuangan Umum (General-purpose financial information)

Konsep ini menjelaskan bahwa informasi yg disajikan dalam keuangan ditujukan kepada pemakai secara umum, bukan pemakai khusus.

10. Statement keuangan berkaitan secara mendasar(Fundamentally related financial statements)

Konsep ini menjelaskan bahwa neraca, laba rugi, dan arus kas mempunyai hubungan yg sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan tanpa memerhatikan hubungan satu pos dengan pos lainnya.

11. Substansi dari pada bentuk (Substance over form)

Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yg berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti legalnya atau yuridis.

12. Materialitas (Materiality)

Konsep ini menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya memuat infromasi yg dianggap penting dalam setiap pertimbangan yg dilakukan tetap melihat signifikan.

13. Struktur masyarakat dan pemerintah yg mengakui hak milik pribadi (A society and government structure honoring private property right)

Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik pribadi harus dilindungi atau diakui secara yuridis. Tanpa konsep ini, kesatuan usaha tidak dapat memiliki sumber ekonomik atau aset. Pemilikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh penguasaan.Dengan pengakuan hak milik pribadi ini, suatu perlindungan harus diberikan kepada mereka yg memiliki hak atas suatu kekayaan (property rights). Berdasarkan Undang-Undang Dasar, beberapa kekayaan di Indonesia tidak dapat dimiliki secara pribadi yaitu kekayaan alam yg menguasai hajat hidup

Page 2: Konsep Dasar Akuntansi - TA

orang banyak.14. Konsistensi antara

perioda untuk entitas yg sama (Consistency between periods for same entity)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yg digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga bila terdapat peebedaan antara sutau pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yg berbeda.

15. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen

Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan suatu hal yg tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi dan tiap unit usaha.(Diversity in accounting among independent entities)

16. Konservatisme / Konsep hati - hati (Conservatism).

Konsep ini menyatakan bahwa dalam keadaan ketidakpastian akuntansi akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi yg didasarkan pada keadaan, harapan kejadian atau hasil yg dianggap kurang menguntungkan.

17. Keterandalan data melalui pengendalian internal(Dependability of data through internal control)

Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal yg memadai merupakan sarana untuk mendapatkan keterandalan informasi yg tinggi. Konsep yg diajukan Grady ini dilandasi penalaran bahwa objektivitas dalam akuntansi bukan merupakan objektivitas mutlak dan akuntansi mengakui adanya taksiran-taksiran sehingga keterandalan data hanya dapat dijamin kalau kesatuan usaha mempunyai sistem pengendalian internal yg memadai

18. Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran (Timeliness in financial reporting requires estimates)

Konsep mengakui bahwa aktivitas bisnis berjalan dari perode waktu ke waktu, sehingga diperlukan adanya alokasi dan pengakuan dari masalah tersebut, untuk menspesifikasi kesulitan didalam transaksi dan peristiwa-peristiwa bulanan, kuartalan ataupun tahunan perlu dibahas. Maksudnya adalah perlunya estimasi didalam alokasi sumber daya yg ada dari periode ke periode.

19. Unit Moneter (Monetery Unit)

Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran yg dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau uang. Semua transaksi di perusahaan dikuantitatifkan dan dilaporkan dalam bentuk nilai uang (rupiah/dollar).

20. Aspek ganda (dual aspect)

Konsep ini menjelaskan bahwa setiap transaksi dibedakan ke dalam 2 aspek yg berbeda, yakni berhubungan dengan penerimaan dan yg berhubungan dengan pemberian atas manfaat.

21. Realisasi (Relization) Konsep ini menjelaskan bahwa laporan yg menyajikan Realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yg masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

22. Konsep Penandingan (Matching Concept)

Konsep penandingan adalah konsep yg dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yg tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yg dituju perusahaan. Sementara cost yg dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya yg dilakukan perusahaan.

23.   Penghargaan sepakatan (Measured Consideration)

Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga atau panghargaan sepakatan yg terlibat dalam tiap traksaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi yg paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yg masuk dan sumber ekonomik yg keluar.

24. Kost melekat (Costs Attach)

Konsep ini menyataka bahwa kos (sebagai bahan olah akuntansi) bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali seakan-akan kos tersebut mempunyai daya saling mengikat antara yg satu dengan lainnya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan pengelompokan, pemecahan dan penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya (effort) dalam memroses bahan baku dan faktor produksi lainnya atau jasa menjadi produk memroses bahan baku dan faktor produksi lainnya atau jasa menjadi produk atau jasa yg mempunyai manfaat (utility) baru yg lebih besar

25. Upaya dan pencapaian/hasil(Effort and Accomplishment)

Konsep ini menyatakan bahwa kos merupakan pengukur upaya (effort) dan pendapatan merupakan pengukur hasil (accomplishment). Konsep ini didasari pemikiran bahwa aliran kegiatan perusahaan akan berlangsung terus-menerus dan nasib akhir perusahaan terletak di masa yg akan datang. Tetapi keputusan untuk menentukan kemajuan jalannya perusahaan tidak dapat menunggu sampai

Page 3: Konsep Dasar Akuntansi - TA

nasib akhir perusahaan itu terjadi. Karena itu pihak yg berkepentingan dengan perusahaan memerlukan takaran dari waktu ke waktu untuk mengukur kemajuan perusahaan tersebut. Dengan demikian deperlukan konsep yg dapat membantu dalam pemilihan pendapatan dan kos yg harus diukur dalam takaran tersebut.

26. Bukti terverivikasi dan objektif (Verifiable, Objective Evidence)

Konsep dasar bukti yg objektif dan berdaya uji dalam akuntansi mengandung elemen variabilitas. Artinya bukti mempunyai tingkat objektivitas. Tingkat objektivitas bukti yg paling tinggi pada saat dan keadaan tertentu adalah yg terbaik asalkan tujuan untuk memperoleh tingkat objektivitas yg tinggi tersebut tidak bertentangan dengan pandangan jangka panjang terhadap perusahaan yg berlangsung terus (konsep kontinuitas usaha). Bila akuntansi harus menjadi lebih objektif, akuntansi harus mengembangkan cara dan sarana baru untuk memperoleh fakta yg secara menyakinkan objektif dan pada saat yg sama juga tepat dan berlaku untuk jangka panjang. Jadi, akuntansi didasarkan pada objektivitas jangka panjang.

27. Asumsi (Assumptions) Asumsi diperlukan sebagai landasan operasi akuntansi. Berikut adalah asumsiasumsi menurut Patton dan Littleton yg dipandang mendasari konsep yg ada yaitu kesatuan usaha, kontinuitas, periode satu tahun, kos sebagai bahan olah akuntansi, daya beli uang stabil, dan tujuan mencari laba.

28. Biaya Perolehan (Historical Cost)

Prinsip ini menghedaki digunakannya harga perolehan dalka mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yg dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yg disetujui oleh kedua belah pihak yg tersangkut dalam transaksi. Wlaupun tedapat kesulitan sampai saat ini prinsip biaya historis masih tetap berlaku karena data biaya historis ini dianggap paling objektif.

Teori Akuntansi yang paling penting adalah Entitas Akuntansi (Accounting Entity). Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan. Konsep ini dianggap sangat penting karena konsep ini merupakan dasar yang digunakan dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pemilik. Konsep ini juga menegaskan bahwa pemilik tidak dapat mengintervensi proses akuntansi yang ada dalam suatu perushaan dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri. Konsep entitas terpisah akan membuat suatu siklus akuntansi yang independen serta dapat mencerminkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya, sehingga dapat tercipta laporan keuangan dan informasi perusahaan yang relevan dan handal. Entitas terpisah juga akan mengurangi tindakan kolusi, korupsi dan nepoteisme dalam perushaan. Konsep ini akan mendukung penerapan konsep-konsep lainnya. Tanpa dipisahnya kepemilikan pemilik dan perusahaan, maka organisasi bisnis dapat megalami kesulitan dalam operasi akuntansinya, akan kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap standar akuntansi yang berlaku umum, karena biasanya pemilik akan cenderung mementingkan keuntungan dan kepentingan bagi dirinya. Selain itu, konsep ini akan mendukung terciptanya siklus bisnis yang sehat, kemudian nantinya akan mendukung keberlanjutan perusahaan, serta akan dapat menggunakan konsep-konsep dasar akuntansi lainnya secara baik dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.