Konsep Dasar Akuntansi
-
Upload
sitacrusyta -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
description
Transcript of Konsep Dasar Akuntansi
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar pada umumnya adalah abstraksi atau konseptualisasi karakteristik
lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan. Berikut merupakan
beberapa konsep dasar akuntansi yang di peroleh dari berbagai sumber :
Konsep Dasar Akuntansi Penjelasan Konsep Dasar Akuntansi
1. Entitas Akuntansi
(Accounting Entity)
Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi,
perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau
badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya
sendiri, dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yang
menanamkan dana dalam perusahaan
2. Usaha Berlanjut
(Going Concern)
Konsep ini menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-tanda,
gejala-gejala atas rencana pasti bahwa suatu perusahaan
akan dibubarkan atau dilikuidasi maka dianggap
perusahaan akan berlangsung terus sampai waktu yang
tidak terbatas.
3. Measusrement Konsep ini menjelaskan bahwa akuntansi adalah sebagai
alat pengukuran sumber-sumber ekonomi atau Economic
Resources dan kewajiban (Liability) beserta perubahannya
yang terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi
mencoba mengukur nilai suatu aset, kewajiban, modal,
hasil, dan biaya. Dalam prinsip diatur alat ukurnya adalah
moneter.
4. Periode Waktu
(Time Periode)
Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus
disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini
diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara
terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Kalau ada pihak pihak yang membutuhkan informasi
mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan,
sebetulnya cara yang paling akurat adalah dengan
menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam
jangka waktu tertentu.
5. Akrual
(Acrual)
Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan
biaya yang menyatakan bahwa pendapatan diakui pada
saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau
jasa ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban
timbul dikarenakan penggunan sumber ekonomik yang
melekat pada barang dan jasa yang diserahkan tersebut.
6. Harga Pertukaran
(Exchange price)
Konsep ini menjelaskan bahwa nilai yang terdapat dalam
laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai
pertemuan tawar menawar antara pembeli dan penjual
7. Angka pertukaran
(Approximation)
Konsep ini menjelaskan dalam akuntansi tidak dapat
dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur,
jumlah penyisihan piutang, kerugian dan sebagainya.
8. Pertimbangan
(Judgement)
Konsep ini menjelaskan dalam menyusun laporan
keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan
akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimilikinya.
9. Informasi Keuangan Umum
(General-purpose financial
information)
Konsep ini menjelaskan bahwa informasi yang disajikan
dalam keuangan ditujukan kepada pemakai secara umum,
bukan pemakai khusus.
10. Statement keuangan
berkaitan secara mendasar
(Fundamentally related
financial statements)
Konsep ini menjelaskan bahwa neraca, laba rugi, dan arus
kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan
satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol
akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa
laporan tanpa memerhatikan hubungan satu pos dengan
pos lainnya.
11. Substansi dari pada bentuk
(Substance over form)
Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih
menekankan penggunaan informasi yang berasal dari
kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti
legalnya atau yuridis.
12. Materialitas
(Materiality)
Konsep ini menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya
memuat infromasi yang dianggap penting dalam setiap
pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikan.
13. Struktur masyarakat dan Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik
pemerintah yang mengakui
hak milik pribadi
(A society and government
structure honoring private
property right)
pribadi harus dilindungi atau diakui secara yuridis. Tanpa
konsep ini, kesatuan usaha tidak dapat memiliki sumber
ekonomik atau aset. Pemilikan merupakan salah satu cara
untuk memperoleh penguasaan.
Dengan pengakuan hak milik pribadi ini, suatu
perlindungan harus diberikan kepada mereka yang
memiliki hak atas suatu kekayaan (property rights).
Berdasarkan Undang-Undang Dasar, beberapa kekayaan
di Indonesia tidak dapat dimiliki secara pribadi yaitu
kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak.
14. Konsistensi antara perioda
untuk entitas yang sama
(Consistency between periods
for same entity)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur
yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga bila
terdapat peebedaan antara sutau pos dalam dua periode,
dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih
akibat penggunaan metode yang berbeda.
15. Keanekaragaman perlakuan
akuntansi di antara entitas
independen
(Diversity in accounting
among independent entities)
Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan antar
unit usaha merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari
karena perbedaan kondisi dan tiap unit usaha
16. Konservatisme / Konsep hati
- hati (Conservatism).
Konsep ini menyatakan bahwa dalam keadaan
ketidakpastian akuntansi akan menentukan pilihan
perlakuan atau tindakan akuntansi yang didasarkan pada
keadaan, harapan kejadian atau hasil yang dianggap
kurang menguntungkan.
17. Keterandalan data melalui
pengendalian internal
(Dependability of data
through internal control)
Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian
internal yang memadai merupakan sarana untuk
mendapatkan keterandalan informasi yang tinggi. Konsep
yang diajukan Grady ini dilandasi penalaran bahwa
objektivitas dalam akuntansi bukan merupakan
objektivitas mutlak dan akuntansi mengakui adanya
taksiran-taksiran sehingga keterandalan data hanya dapat
dijamin kalau kesatuan usaha mempunyai sistem
pengendalian internal yang memadai
18. Ketepatan waktu dalam
pelaporan keuangan
memerlukan taksiran
(Timeliness in financial
reporting requires estimates)
Konsep mengakui bahwa aktivitas bisnis berjalan dari
perode waktu ke waktu, sehingga diperlukan adanya
alokasi dan pengakuan dari masalah tersebut, untuk
menspesifikasi kesulitan didalam transaksi dan peristiwa-
peristiwa bulanan, kuartalan ataupun tahunan perlu
dibahas. Maksudnya adalah perlunya estimasi didalam
alokasi sumber daya yang ada dari periode ke periode.
19. Unit Moneter
(Monetery Unit)
Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran yang dipakai
dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter
atau uang. Semua transaksi di perusahaan dikuantitatifkan
dan dilaporkan dalam bentuk nilai uang (rupiah/dollar).
20. Aspek ganda
(dual aspect)
Konsep ini menjelaskan bahwa setiap transaksi dibedakan
ke dalam 2 aspek yang berbeda, yakni berhubungan
dengan penerimaan dan yang berhubungan dengan
pemberian atas manfaat.
21. Realisasi (Relization) Konsep ini menjelaskan bahwa laporan yang menyajikan
Realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit,
pembiayaan dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran,
yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya dalam satu periode.
22. Konsep Penandingan
(Matching Concept)
Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan
untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional
antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil
yang dituju perusahaan. Sementara cost yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya
yang dilakukan perusahaan.
23. Penghargaan sepakatan
(Measured Consideration)
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat
harga atau panghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap
traksaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah
dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam
mengukur sumber ekonomik yang masuk dan sumber
ekonomik yang keluar.
24. Kost melekat (Costs Attach) Konsep ini menyataka bahwa kos (sebagai bahan olah
akuntansi) bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-
pecah atau digabung-gabungkan kembali seakan-akan kos
tersebut mempunyai daya saling mengikat antara yang
satu dengan lainnya. Dasar pikiran konsep ini adalah
bahwa tujuan pengelompokan, pemecahan dan
penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya
(effort) dalam memroses bahan baku dan faktor produksi
lainnya atau jasa menjadi produk memroses bahan baku
dan faktor produksi lainnya atau jasa menjadi produk atau
jasa yang mempunyai manfaat (utility) baru yang lebih
besar
25. Upaya dan pencapaian/hasil
(Effort and Accomplishment)
Konsep ini menyatakan bahwa kos merupakan pengukur
upaya (effort) dan pendapatan merupakan pengukur hasil
(accomplishment). Konsep ini didasari pemikiran bahwa
aliran kegiatan perusahaan akan berlangsung terus-
menerus dan nasib akhir perusahaan terletak di masa yang
akan datang. Tetapi keputusan untuk menentukan
kemajuan jalannya perusahaan tidak dapat menunggu
sampai nasib akhir perusahaan itu terjadi. Karena itu
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
memerlukan takaran dari waktu ke waktu untuk
mengukur kemajuan perusahaan tersebut. Dengan
demikian deperlukan konsep yang dapat membantu dalam
pemilihan pendapatan dan kos yang harus diukur dalam
takaran tersebut.
26. Bukti terverivikasi dan
objektif
(Verifiable, Objective
Evidence)
Konsep dasar bukti yang objektif dan berdaya uji dalam
akuntansi mengandung elemen variabilitas. Artinya bukti
mempunyai tingkat objektivitas. Tingkat objektivitas
bukti yang paling tinggi pada saat dan keadaan tertentu
adalah yang terbaik asalkan tujuan untuk memperoleh
tingkat objektivitas yang tinggi tersebut tidak
bertentangan dengan pandangan jangka panjang terhadap
perusahaan yang berlangsung terus (konsep kontinuitas
usaha). Bila akuntansi harus menjadi lebih objektif,
akuntansi harus mengembangkan cara dan sarana baru
untuk memperoleh fakta yang secara menyakinkan
objektif dan pada saat yang sama juga tepat dan berlaku
untuk jangka panjang. Jadi, akuntansi didasarkan pada
objektivitas jangka panjang.
27. Asumsi (Assumptions) Asumsi diperlukan sebagai landasan operasi akuntansi.
Berikut adalah asumsiasumsi menurut Patton dan
Littleton yang dipandang mendasari konsep yang ada
yaitu kesatuan usaha, kontinuitas, periode satu tahun, kos
sebagai bahan olah akuntansi, daya beli uang stabil, dan
tujuan mencari laba.
28. Biaya Perolehan (Historical
Cost)
Prinsip ini menghedaki digunakannya harga perolehan
dalka mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang
dimaksud dengan harga perolehan adalah harga
pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang
tersangkut dalam transaksi. Wlaupun tedapat kesulitan
sampai saat ini prinsip biaya historis masih tetap berlaku
karena data biaya historis ini dianggap paling objektif.
Teori Akuntansi yang paling penting adalah Entitas Akuntansi (Accounting Entity).
Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai suatu
kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
terpisah dari pemilik dan pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan. Konsep ini
dianggap sangat penting karena konsep ini merupakan dasar yang digunakan dalam pedoman
pemisahan kepentingan antar pemilik. Konsep ini juga menegaskan bahwa pemilik tidak
dapat mengintervensi proses akuntansi yang ada dalam suatu perushaan dengan tujuan
memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri. Konsep entitas terpisah akan membuat suatu
siklus akuntansi yang independen serta dapat mencerminkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya, sehingga dapat tercipta laporan keuangan dan informasi perusahaan yang
relevan dan handal. Entitas terpisah juga akan mengurangi tindakan kolusi, korupsi dan
nepoteisme dalam perushaan. Konsep ini akan mendukung penerapan konsep-konsep lainnya.
Tanpa dipisahnya kepemilikan pemilik dan perusahaan, maka organisasi bisnis dapat
megalami kesulitan dalam operasi akuntansinya, akan kesulitan untuk menyesuaikan diri
terhadap standar akuntansi yang berlaku umum, karena biasanya pemilik akan cenderung
mementingkan keuntungan dan kepentingan bagi dirinya. Selain itu, konsep ini akan
mendukung terciptanya siklus bisnis yang sehat, kemudian nantinya akan mendukung
keberlanjutan perusahaan, serta akan dapat menggunakan konsep-konsep dasar akuntansi
lainnya secara baik dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Astika, I.B.Putra. 2010. Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Denpasar: Udayana
Press.
Hrahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE
http://akuntanmaniak.blogspot.co.id/2012/01/konsep-dasar.html. 2014. Konsep Dasar. (diakses tanggal 20 September 2015)
https://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/09/. 2010. Pengantar Akuntansi dan Sejarah. (diakses tanggal 20 September 2015)
http://irmajhe.blogspot.co.id/2015/06/konsep-dasar.html. 2015. Konsep Dasar. (diakses tanggal 20 September 2015)
https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/konsep-dasar-teori-akuntansi/. 2012. Konsep Dasar (Teori Akuntansi). (diakses tanggal 20 September 2015)
http://missmairmabriana.blogspot.co.id/2012/11/teori-akuntansi.html. 2012. Konsep Dasar Akuntansi. (diakses tanggal 20 September 2015)
http://www.bimbie.com/konsep-konsep-akuntansi.htm. 2012. Konsep - Konsep Akuntansi. (diakses tanggal 20 September 2015)
TEORI AKUNTANSIKONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI
Oleh:
Kelompok 4
Putu Ayu Seri Andhari (1306305030)
Putu Sita Crusita Dewi (1306305174)
Putu Anggadewi Darmawan Putri (1306305214)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
REGULER
2015