Konsep Dan Teori Model Keperawatan

download Konsep Dan Teori Model Keperawatan

of 12

description

konsep dan teori

Transcript of Konsep Dan Teori Model Keperawatan

KONSEP DAN TEORI MODEL KEPERAWATAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, serta akan berubah seirama dengan berubahnya masyarakat itu sendiri. Masyarakat terus-menerus berkembang dan mengalami perubahan. Era kesejagatan hendaknya oleh perawat dipersiapkan secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan atau peristiwa yang terjadi atau sedang dan yang akan berlangsung dalam era tersebut. Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus di antisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia ( Maarifin Husin, 1999 ) antara lain : a. masyarakat berkembang disini masyarakat akan lebih berpendidikan, lebih sadar akan hak dan hukum, menuntut berbagai jenjang pelayanan kesehatan/ keperawatan yang professional serta rentang kehidupan daya ekonomi masyarakat semakin melebar. b. Rentang masalah kesehatan yang semakin melebar mulai dari yang sederhana sampai pada masalah yang komplek c. IPTEK yang terus berkembang, dimana penggunaan teknologi dari yang sederhana sampai pada teknologi yang sangat canggih. d.. Tuntutan profesi terus meningkat. Tantangan tersebut tentunya harus dapat dikelola dengan baik oleh profesi keperawatan keperawatan . Namun disisi lain ada permasalahan pokok yang dihadapi perawat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan, seperti yang dikemukakan oleh Azrul Anwar, 1999 dikutip oleh Nursalam, 2002 adalah sebagai berikut : peran perawat professional yang belum optimal, terlambatnya pengakuan body of knowledge profesi keperawatan, terlambatnya pengembangan pendidikan keperawatan professional, terlambatnya pengembangan sistem pelayanan asuhan keperawatan professional. Langkah strategik yang harus dilakukan dalam mengahadapi tantangan dan permasalahan diatas adalah the nurse should do no harm to your self ( Nigthtingale, dikutip oleh Nursalam 2002 ) artinya semua tindakan keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien tanpa ada resiko negative yang ditimbulkan. Hal ini ditegaskan oleh Lynn Basford dan Oliver Slevin ( 2006 ) yang menyatakan profesi keperawatan menginginkan adanya perawat yang berpikir, yaitu perawat yang tidak hanya melakukan tugasnya tanpa berpikir, namun yang memikirkan dengan cermat tentang apa yang dilakukannya dan bertindak bijaksana demi kepertingan pasien atau klien. Salah satu strategi adalah penerapan model keperawatan yang merupakan aplikasi praktek keperawatan berdasarkan teori, disamping itu peningkatan pendidikan, pengembangan Ilmu keperawatan, pelaksanaan riset keperawatan. Untuk dapat menerapkan model keperawatanyang merupakan aplikasi praktek keperawatan berdasarkan teori maka perlu dipahami dahulu konsep dan teori model keperawatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum Mampu memahami konsep dan teori model keperawatan. 2. Tujuan Khusus :a. Mampu menjelaskan pengertian konsepb. Mampu mengidentifikasi konsep utama keperawatanc. Mampu menjelaskan pengertian teori keperawatand.Mampu mennguraikan proses penyusunan teori keperawatan e. Mampu menjelaskan karateristik teori keperawatan. f.Mampu menjelaskan model keperawatan beserta karateristiknya g. Mampu menjelaskan aplikasi praktek keprawatan berdasarkan teori

TINJAUAN TEORI A.Pengertian Konsep, dan Paradigma Keperawatan. Konsep merupakan kerangka berpikir yang membentuk suatu teori, yang menjelaskan keterkaitan antar variabel ( Suhartono Taat Putra, 2000 ). Kathleen K.B. et.al.( 2006 ) mengatakan konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran dalam pikiran mengenai fenomena dan juga konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran pikiran tentang karateristik dan arti dari obyek, kejadian atau sesuatu. Konsep dapat 1) mudah diamati atau kongkret, ide-ide seperti thermometer, ruam dan lesi. 2) dapat diamati secara tidak langsung atau inferensial, ide seperti nyeri dan suhu atau 3) tidak dapat diamati atau abstrak, ide seperti ekuilibrium, adaptasi, stress dan ketidakberdayaan Didalam keperawatan ada empat konsep utama telah diidentifikasi sebagai metaparadigma keperawatan. Istilah ini berasal dari dua kata Yunani : meta yang memiliki dengan dan paradigma yang memiliki arti pola . Pengertian paradigma juga dibahas oleh Masterman ( 1970 ) yang dikutip oleh Alimul Azis, mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persolan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto P ( 1997 ) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Empat konsep tersebut adalah sebagai berikut : 1. Konsep Manusia . Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan mahluk biopsikososial dan spiritual yang memilki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya masing-masing. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, keluarga, kelompok dan komunitas dalam suatu system. Konsep manusia lain dalam paradigma keperatan adalah manusia sebagai system, dimana manusia terdiri dari komponen subsistem yang telah membentuk suatu system. System tersebut dapat meliputi sistemterbuka, system adaptif dan system personal, interpersonal dan social yang secara umum dapat dikatakan sebagai mahluk holistic ( utuh ). Sebagai system terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan, baik fisik, psikologis, social maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar. System adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada dilingkungannya yang selalu akan menunjukkan perilaku adaptif dan maladaptif. Sebagai system personal, interpersonal dan social, manusia memiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang tidak sama, juga memiliki kemampuan interaksi, peran dan komunikasi yang berbeda, serta kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dalam pengambilan keputusan dan otoritas dalam masalah kesehatan. 2. Konsep Lingkungan Memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis,social budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai. 3. Konsep Sehat-Sakit Komponen ini memandang bahwa keperawatan adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit. Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka paradigma keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang sakit sapat digambarkan mulai dari setengah sakit, sakit, sakit kronis dan berakhir dengan kematian. Sedangkan rentang sehat dapat digambarkan mulai sehat normal,sehat sekalidan sejahtera sebagi status sehat yang paling tinggi. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas. Sehat menurut WHO adalah keadaan utuh secara fisik, jasmni, mental, dan sosial dan bukan hanya satu keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan. Menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan kesehatannya. Sedangkan sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian serta terganggunya proses penyesuain diri manusia.

4. Konsep Keperawatan. Merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditujukan kepada individu, keluarga kelompok atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian paradigma dalam konsep keperawatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada kliendalam bentuk asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tau dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar. Perawat ahli teori mendefinisikan keempat konsep ini secara berbeda-beda sesuai dengan filosofi, orientasi ilmiah, pengalaman dan pandangan keperawatan yang dipegang oleh ahli tersebut. Pada saat metaparadigma/paradigma keperawatan ini dipahami akan sangat berguna untuk menganalisis, membandingkan dan membedakan model-model keperawatan dalam kerangka kerja keperawatan. B.Pengertian Teori, Proses Penyusunan Teori Keperawatan , beserta Karateristik Dan Tujuanya.

1. Pengertian Teori. Chin dan Jacobs (1983 ) mendefinisikan teori yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) sebagai sekumpulan konsep, definisi dan proposrsi yang menunjukkan suatu pandangan sistematis terhadap fenomena dengan memperlihatkan suatu interelasi khusus terhadap konsep untuk menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengendalikan suatu fenomena. Suhartono Taat Putra (2000 ) mendefinisikan teori adalah penjelasan sistematik dari suatu fakta, yang menjelaskan keterkaitan antar konsep. Jadi teori menghubungkan konsep dengan menggunakan definisi yang menyatakan hubungan yang signifikan antara konsep-konsep. Secara umum teori mencakup 3 unsur menurut Kathleen K.B. et.al.( 2006 ) yaitu : a.Kumpulan konstruk ( construct ) atau konsep yang terdefinisi dengan baik. Konstruk adalah konsep yang dibuat untuk memnuhi tujuan khusus. Konstruk dapat diukur dan dapat diamati dalam hubungannya dengan konstruk lainnya. Sebagai contoh, id, ego, super ego adalah konstruk untuk menjelaskan konsep kepribadian. Contoh dalam bidang keperawatan adalah kontruk dalam teori Imogene King (1981 ) mengenai pencapaian tujuan mencakup persepsi, , diri, citra tubuh, tumbuh kembang, waktu dan ruang, adalah konstruk untuk menjelaskan konsep sistem personal. Konsep sistem interpersonal konstruknya : interaksi, komunikasi, transaksi, peran, stress dan koping. Konsep sistem sosial konstruknya : organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan. b.Kumpulan proposisi, pernyataan yang menentukan hubungan antara konstruk-kontruk. Sebagai contoh satu dari berbagai konstruk yang terdapat dalam konsep , proposisi yang dikembangkan King untuk menjelaskan hubungan antara konsep dan teori pencapaian tujuannya yaitu apabila terdapat akurasi persepsi dalam interaksi perawat-klien, transaksi ( pencapaian tujuan ) akan terjadi. c.Hipotesis, perkiraan yang menguji hubungan antara konstruk dan proposisi. Contoh dalam teori King pencapaian tujuan adalah kesesuaian persepsi dalam interaksi perawat klien meningkatkan penetapan tujuan bersama.

Steven, 1983 mengklasifikasikan teori yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) menjadi : a. Teori Deskriptif yaitu mengidentifikasi dan menguraikan konsep utama fenomena tetapi tidak menjelaskan bagaimana atau mengapa konsep tersebut berhubungan. Sebagai contoh teori keperawatan deskriptif karya Peplau. b.Teori Eksplanatori, tingkat penyusunan teori pada tahap ini berupaya menguraikan bagaimana atau mengapa konsep berhubungan . Tingkat penyusunan ini menguraikan asosiasi dan hubungan diantara beberapa konsep, tetapi kejelasan logis dan keadekuatan empiris hubungan ini masih harus digali lagi. Sebagai contoh model dari Jonhson, Roy, Orem, King.

c. Teori Prediktif Dicapai ketika konsep yang berhubungan dinyatakan dan pernyataan relasinay mampu menguaraikan hasil di masa mendatang secara konsisten. Teori stress dan sindrom adaptasi umum Selye ( 1956 ) contoh dari teori ini. Sedangkan Teori keperawatan didefinidikan oleh Lynn Basford dan Oliver Slevin, ( 2006 ) adalah teori yang dibentuk di dalam atau di adaptasikan ke keperawatan, yang digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan atau memprediksi hubungan antar konsep yang relevan dengan praktek keperawatan. 2.Proses Terbentuknya /Penyusunan Teori Keperawatan. Proses terbentuknya /penyusunan teori keperawatan ini menurut Chin dan Jacobs (1983 ) yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) mencakup proses, aktivitas dan produk. Pada tahap proses lima fase berurutan dan saling berinteraksi : eksplorasi, analisa konsep, membangun hubungan, menguji hubungan dan memvalidasi hubungan dalam praktek. Pada tiap-tiap fase proses terjadi suatu aktivitas. Selama penyusunan teori muncul lima produk : filosofi keperawatan, definisi konsep, model konseptual, kerangka kerja teoritis dan teori. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini :

tabel

3.Karateristik Dan Tujuan Dari Teori Keperawatan

Karateristik Teori Keperawatan

a. Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubngan dengan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan;kenyataan yang ada. b. Teori keperawatan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada c.Teori harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan konsep keperawatan d. Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan. e. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan. Tujuan Teori Keperawatan Teori keperawatn sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya : a.Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan- kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik berbentuk tindakan atau model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalah dapat diatasi b.Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan. c.Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

C. Model Keperawatan Beserta Aplikasi Praktek Keperawatan Berdasarkan Teori. 1. Model Keperawatan Model keperawatan dikembangkan berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Tujuan utama dari model keperawatan adalah memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memeberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. Semua model keperawatan mempunyai beberapa karateristik umum yang sama . Beberapa karateristik ini adalah : a. Model keperawatan menunjukkan disiplin keperawatan secara total, suatu citra dari keseluruhan bidang keperawatan b. Masing-masing model memberikan persektif yang unik dan berbeda tentang klien, kesehatan, lingkungan dan keperawatan c. Tingkat penyusunan model,derajat keabstrakannya dan tingkat kekhsusanya bervariasi d.Model keperawatan memberikan arahan untuk pembuatan penelitian, pembentukan hipotesis dan memandu pengumpulan data dan penyusunan teori. e.Secara keseluruhan, model keperawatan memberikan langkah kritis dalam praktek keperawatan yang lebih jauh berlandaskan teori, penelitian, pendidikan dan pada akhirnya ilmu keperawatan. Model keperawatan dapat dikatagorikan menjadi tiga katagori : a.Model perkembangan, berfokus pada perkembangan klien melalui suatu urutan yang teratur untuk mencapai kesehatan yang optimal dan tingkat tanggung jawab diri yang lebih tinggi. Pendekatan ini diuraikan dalam model Orem dan Roger bahwa peran perawat adalah meningkatkan pemulihan dan pertumbuhan klien. b.Model sistem, memandang klien sebagai biopsikososial yang saling berkaitan. Peran perawat adalah memulihkan ekuilibrium atau memfasilitasi adaptasi. Roy, Neuman dan Johnson menggunakan pendekatan ini dalam model keperawatan mereka.

c.Model interaksi, menekankan interaksi perawat- klien dan perkembangan hubungan antara klein perawat untuk bekerja kea rah pencapaian tujuan klien. Contoh model keperawatan dengan menggunakan pendekatan ini adalah model Orlando, Peplau dan King. Semua model keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas katagori lainnya ( Paula J.C dan Janet W.K 2009 ). Berikut ada beberapa contoh model keperawatan beserta karateristik utama dari model :

Table

2. Aplikasi Praktek Keperawatan Berdasarkan Teori. Praktek keperawatan berdasarkan penerapan teori adalah penerapan pengetahuan berbagai teori, model dan prinsip dari berbagai disiplin ilmiah, perilaku, humanistik dan keperawatan kedalam praktek klinik. Model keperawatan memberikan kerangka kerja yang luas untuk saling mengaitkan berbagai aspek situasi. Untuk mengidentifikasi model yang paling sesuai, perawat menggunakan keterampiran berpikir kritis mereka, dasar pengetahuan yang luas, intuisi dan pengalaman mereka untuk menimbang pertanyaan berikut :

a. Apakah model keperawatan mengetengahkan semua masalah kesehatan klien yang ditunjukkan ? b.Apakah tujuan keperawatan yang diajukan oleh model sesuai dengan hasil kesehatan yang diinginkan klien? c.Apakah intervensi keperawatan yang berkaitan dengan model keperawatan, konsisten dengan pengharapan klien untuk asuhan keperawatan ? ( Fawcett et al, 1992 dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K 2009 ) Model yang dipilh mempunyai pengaruh utama pada praktik keperawatan dan masing-masing komponen dari proses keperawatan (Paula J.C dan Janet W.K 2009 ), seperti tabel dibawah ini :

Table

KESIMPULAN Konsep merupakan fondasi dasar teori, sehingga konsep utama keperawatan ( paradigma keperawatan ) juga menjadi dasar teori keperawatan yang akan memandu praktek keperawatan dengan menggunakan model keperawatan sehingga para perawat profesional menggunakan keterampilan berpikir kririts dengan mempertanyakan apakah model keperawatan mengetengahkan semua masalah kesehatan klien yang ditunjukkan ? Apakah tujuan keperawatan yang diajukan oleh model sesuai dengan hasil kesehatan yang diinginkan klien?, Apakah intervensi keperawatan yang berkaitan dengan model keperawatan, konsisten dengan dengan pengharapan klien untuk asuhan keperawatan sehingga berdasarkan teori dapat membenarkan masing-masing komponen dalam proses keperawatan serta dapat memperlihatkan akuntabilitas kepada klien, tim kesehatan, dan lembaga tempat bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Azis Alimul H, ( 2004 ). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta. Kathleen Koening Blais et al,( 2006 ). Praktek Keperawatan Profesional, Konsep dan Persefektif. EGC, Jakarta. Lynn Basford dan Oliver Slevin,( 2009 ). Teori dan Praktek Keperawatan, Pendekatan Integral Pada Asuhan Pasien. EGC, Jakarta. Maarifin Husin ( 1999 ). Perubahan Dan Keperawatan Indonesia. Makalah Seminar Nasional, Jakarta. Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Salemba Medika, Jakarta. Paula J. Christensen dan Janet W. Kenney, 2009. Proses Keperawatan, Aplikasi Model Konseptual. EGC, Jakarta.Suhartono Taat P., 2000. Filsafat Ilmu Kedokteran. GRAMIK FK Unair Surabaya.Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.1992. CV. Eko Jaya, Jakarta