Konsep Anak Dewasa Muda

download Konsep Anak Dewasa Muda

of 14

Transcript of Konsep Anak Dewasa Muda

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    1/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 1

    A. Konsep Anak Dewasa Muda

    1. Definisi

    Dewasa muda (Adult ) sendiri berasal dari kata Latin bentuk past participle

    dari kata kerja Adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yangsempurna atau telah menjadi dewasa Makna dari istilah adult adalah: individu telah

    menyelesaikan proses pertumbuhan fisiknya, dan siap menerima peran dan kedudukan

    di masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

    2. Ciri-ciri Masa Dewasa Muda

    a. Usia Reproduktif (Reproductive Age)

    b. Bagi sebagian besar individu yang berada pada masa ini, menjadi ayah atau ibu

    merupakan salah satu peran yang sangat penting dalam kehidupannya

    c.

    Berperan sebagai orangtua, nampak lebih nyata bagi perempuan bila dibandinglaki-laki. Meski demikian, searah dengan semakin banyaknya kaum perempuan

    yang berperan di sector public, menyebabkan peran sebagai orangtua tidak hanya

    dibebankan kepada kaum perempuan, melainkan juga menjadi tanggung jawab

    kaum pria. Artinya, ketika seseorang telah mengikrarkan diri untuk berkeluarga,

    maka tanggung jawab di dalam mendidik anak adalah tanggung jawab bersama,

    antara ibu dan ayah.

    d. Pada perempuan usia reproduktif, dalam pengertian medis/fisik, lebih terbatas bila

    dibandingkan laki-laki.

    e. Mendekati akhir masa dewasa dini, secara fisik/medis, kaum perempuan akan

    mengalami penurunan kemampuan berreproduksi, sedangkan pada laki-laki,

    sampai usia akhir masa dewasa dini kemampuan reproduksinya masih tetap

    optimal, dan baru akan cenderung menurun, ketika individu mulai memasuki masa

    akhir dewasa madya atau bahkan baru terjadi ketika sudah memasuki masa usia

    lanjut.

    3. Perkembangan Dewasa Muda

    a. Dewasa Muda Sebagai Masa Transisi

    Transisi Fisik

    Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa

    dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki

    masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa

    tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang

    benar benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang

    anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya.

    Penampilan fisiknya benar benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas

    seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai

    anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    2/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 2

    orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat dikenakan

    aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari

    tindakannya akan memperoleh sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan

    hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan

    fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan

    kemampuan reproduksi.

    Transisi Intelektual

    Menurut anggapan Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock,

    1999; Papalia, Olds, & Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda

    tergolong masa operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa

    post-operasi formal (Turner & Helms, 1995). Taraf ini menyebabkan, dewasa

    muda mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir

    abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian besar dari mereka

    telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi (uniiversitas/akademi).

    Kemudian, setelah lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier

    untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, dengan

    perubahan zaman yang makin maju, banyak di antara mereka yang bekerja,

    sambil terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misalnya pasca

    sarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan kemajuan perkembangan

    zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang makin kompleks dalam

    pekerjaan di lingkungan sosialnya.

    Transisi Peran Sosial

    Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan

    pacarnya (dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan

    memelihara kehidupan rumah tangga yang baru, yakni terpisah dari kedua

    orang tuanya. Di dalam kehidupan rumah tangga yang baru inilah, masing-

    masing pihak baik laki-laki maupun wanita dewasa, memiliki peran ganda,

    yakni sebagai individu yang bekerja di lembaga pekerjaan ataupun sebagai

    ayah atau ibu bagi anak-anaknya. Seorang laki-laki sebagai kepala rumah

    tangga, sedangkan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, tanpa me-,

    ninggalkan tugas karier tempat mereka bekerja Namun demikian, tak sedikit

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    3/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 3

    seorang wanita mau meninggalkan kariernya untuk menekuni tugas-tugas

    kehidupan sebagai ibu rumah tangga (domestic tasks), agar dapat mengurus

    dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebagai anggota masyarakat,

    mereka pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan

    pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.

    b. Aspek-aspek Perkembangan fisik

    Kekuatan Energi

    Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha

    menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembang-kan diri melalui jalur karier.

    Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi seorang individu.

    Hal ini karena mereka sedang rnerintis dan membangun kehidupan ekonomi agarbenar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu, mereka yang menikah hams

    rnemikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, mereka memiliki energi

    yang tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan

    pekerjaannya.

    Ketekunan

    Untuk dapat mencapai kemapanan ekonomis (economically established),

    seseorang harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai ketekunan. Ketika

    menemukan posisi kerja yang sesuai dengan minat, bakat, dan latar belakang

    pendidikannya, mereka umumnya akan tekun mengerjakan tanggung jawab pekerja-

    annya dengan baik, Ketekunan merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dalam

    meraih suatu karier pekerjaan. Karier yang cemerlang akan mempengaruhi kehidupan

    ekonomi keluarga yang baik pula; sebaliknya bila karier yang suram (gagal),

    kehidupan ekonomi seseorang pun suram. Namun, tak sedikit seorang individu yang

    belum cocok dengan pekerjaan dan penghasilan yang diperoleh, tak segan-segan

    mereka segera pindah dan mencari pekerjaan lain yang dianggap cocok. Hal ini

    biasanya dilakukan mereka yang masih membujang atau belum menikah. Kalau

    mereka telah menikah, umumnya akan menekuni bidang kariernya walaupun hasil

    gajinya masih pas-pasan, dengan alasan sulimya mencari jenis pekerjaan yang baru

    dan takut dibayangi kegagalan.

    Motivasi

    Maksud dari motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri

    sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain,

    motivasi yang dimaksudkan ialah motivasi internal. Orang yang merniliki motivasi

    Internal, biasanya ditandai dengan usaha kerja keras tanpa dipengarahi lingkungan

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    4/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 4

    eksternal, arSnya seseorang akan bekerja secara tekun sampai benar-benar mencapai

    suatu tujuan yang diharapkan, tanpa putus asa walaupuri memperoleh hambatan atau

    rintang-an dari lingkungan eksternal.

    c. Perkembangan Psikososial Dewasa Muda

    Tugas-tugas perkembangan dewasa muda :

    Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan

    sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam

    pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan

    dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan

    pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap hams

    memperhaukan orang tua yang makin tua.

    Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan

    hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner

    dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, di

    antaranya :

    1). Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup

    Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki

    kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas

    reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan

    jenisnya,asalkan memenuhi persyaratan yang syah(perkawinan resmi)

    2). Membina Kehidupan Rumah Tangga

    Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa

    muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang,

    yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan

    dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya telah menyelesaikan

    pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau

    universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan,

    umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    5/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 5

    mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis,

    artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan

    langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki

    kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat

    membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-

    baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harusdapat menyesuaikan diri

    dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat

    melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu,

    tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.

    3). Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga

    Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,

    umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya.

    Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta

    memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan

    kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-

    nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan

    berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang

    ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilmu, pekerjaan tersebut memberi

    hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab

    dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun kehidupan

    ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk

    mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme,

    mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua)

    untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka

    akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya. melakukan

    tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubung-an seksual dengan lawan jenisnya,

    asalkan memenuhi persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu,

    dorongan biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya

    mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan

    ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan

    kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan

    hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.

    4). Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    6/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 6

    Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup

    tenang, damai, dan baliagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah

    warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal

    ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti:

    Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat

    paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri),

    Membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. Pajak kendaraan bermotor, pajak

    penghasilan),

    Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak

    tercela di mata masyarakat,

    Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam

    kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan

    sebagainya).Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus

    dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.

    Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup sendiri), mungkin

    tidak mengikuti tugas perkembangan bagian, yaitu mencari pasangan hidup dan bagian

    B membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, bagian C dan

    Setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik.

    d.

    Kesehatan Dewasa Muda

    Kondisi kesehatan seseorang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan perilaku

    individu yang bersangkutan. Untuk mencapai kehidupan yang sehat, diperlukan kebiasaan-

    kebiasaan perilaku yang sehat pula. Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang

    kesehatan seseorang, di antaranya :

    1) Makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam, tidak

    termasuksnack);

    2)

    Perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi, protein,vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima sempuma;

    3) Melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan kegiatan

    olahraga;

    4) Pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam;

    5) Membiasakan diri untuk tidak merokok;

    6) Membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan obat-

    obatan);

    7)

    Tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi {daging

    sapi/kambing, fast-food/sea food (udang, cumi). Individu yang secara tekun

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    7/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 7

    mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut, umumnya akan memiliki taraf kondisi

    kesehatan yang baik daripada individu yang tidak melakukannya.

    Status kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola kebiasaan

    perilaku orang tersebut Kebiasaan perilaku yang sehat akan memberi pengaruh positif pada

    kesehatannya, sebaliknya kebiasaan yang salah cenderung memberi dampak negatif.

    Akibatnya, individu mudah terserang penyakit. Kasl & Cobb (dalam Sarafino, 1994)

    mengemukakan tiga jenis upaya individu untuk mengatasi suatu penyakit dan

    menipertahankan taraf kesehatan, yakni :

    1. Health behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang diyakini akan

    dapat membangun kesehatannya dengan cara mencegah suatu penyakit atau

    menanggulangi ganggu-an penyakitnya.

    2. Illness behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang sakit, guna

    memperoleh informasi, nasihat atau cara penyembuhannya agar dirinya sehat kembali.

    3. Sick role behavior adalah aktivitas yang dilakukan individu untuk proses penyembuhan

    dari rasa sakitnya.

    e. Problem Age (Masalah Di Masa Dewasa Muda)1) Pada masa ini banyak persoalan baru yang dihadapi individu.

    2) Permasalahan-permasalahan tersebut berbeda dengan yang pernah dialami pada

    masa-masa sebelumnya.3) Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari permasalahan masa remaja

    akhir yang belum terpecahkan.

    4) masalah pekerjaan dan jabatan,

    5) pemilihan teman hidup,

    6) masalah-masalah yang berhubungan pemenuhan kebutuhan hidup (keuangan).

    7) Kompleksnya masalah pekerjaan yang berhubungan dengan kondisi intern

    individu itu sendiri, factor lingkungan social, termasuk orangtua, factor

    kesempatan kerja, dan lapangan kerja yang tersedia.

    f. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Dewasa Muda

    1) Ciri-ciri pribadi, sikap, kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki.

    Kadang-kadang antara potensi yang dimiliki tidak sesuai dengan bidang kerja

    yang tersedia, dsb.

    2) Pemilihan teman hidup biasanya melibatkan berbagai pihak, sehingga kesulitan

    akan muncul karena adanya perbedaan persepsi tentang hal-hal yang berhubungan

    dengan masalah pemilihan teman hidup.

    g. Kekhawatiran Masa Dewasa

    1) Pada usia 20-an, biasanya kekhawatiran muncul disebabkan oleh masalah-masalah

    yang berhubungan dengan nilai-nilai moral .

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    8/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 8

    2) Memasuki usia 30-an biasanya kekhawatiran muncul dalam hal-hal yang

    berhubungan dengan masalah keuangan.

    3) Di usia 27-35 tahun, biasanya masalah-masalah yang berhubungan dengan

    performance individu muncul.

    4) Memasuki usia 35 sampai akhir masa dewasa dini kekhawatiran berpusat pada

    masalah-masalah kesehatan, meraih kesuksesan dalam karier, keamanan kerja,keharmonisan perkawinan dan hubungan kekeluargaan.

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    9/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 9

    ASUHAN KEPERAWATAN USIA DEWASA MUDA

    Asuhan keperawatan keluarga merupakan nproses yang kompleks dengan

    menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan

    individu sebagai anggota keluarga. Tahap dari proses keperawatan keluarga adalah

    sebagai berikut:

    A.Pengkajian

    Hal-hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah :

    1. Data Umum

    a.

    Nama kepala keluarga, umur, alamat dan telelepon jika ada, pekerjaan dan

    pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas nama atau

    inisisal, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala

    keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga dan

    genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi).

    b. Tipe keluarga: menentukan keluarga tersebut termasuk ke keluarga inti (

    nuclear family ) atau keluarga besar ( extended family).

    c. Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku bangsa

    keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan

    kesehatan.

    d. Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang

    dapat mempengaruhi kesehatan.

    e.

    Status social ekonomi keluarga, dapat ditentukan oleh pendapatan, baik dari

    kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.selain itu status social

    ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang

    dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

    f.

    Aktifitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya

    dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat

    rekreasi, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga

    merupakan aktivitas rekreasi, selain itu perlu dikaji pula penggunaan waktu

    luang atau senggang keluarga.

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    10/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 10

    2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.

    a. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi menjelaskan bagaimana

    tugas perkembangan yangbelum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.

    b. Riwayat keluarga inti menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,

    meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing

    anggota, perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan

    kesehatan yang biasa diigunakan keluarga serta pengalaman terhadap

    pelayanan kesehatan.

    c.

    Riwayat keluarga sebelumnya, menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada

    keluarga dari pihak suami dan istri.

    3. Pengkajian Lingkungan

    a.

    Karaktristik rumah

    Luas rumah, tipe, jumlah ruangan, jumlah jendela serta pemanfaatan ruangan,

    pelettakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank,sumber air, sumber air

    minum dan denah rumah.

    b. Karaktristik lingkungan

    Mengenai karaktristik dari tetangga dan komunitas tempat tinggaldan

    komunitas setempat, meliputi keniasaan, lingkungan fisik, aturan kesepakatan

    penduduk setempat yang mempengaruhi kesehatan.

    c. Mobilitas geografis keluarga

    Mengenai lama akeluarga tinggal didaerah tersebut, atau apakah sering

    mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.

    d. Perkumpulan keluarga dan intraksi dengan masyarakat

    Menjelaskan waktu yang digunakan untuk berkumpul serta perkumpulan

    keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga berintraksi dengan masyarakat.

    e.

    Sistem pendukung keluarga

    Meliputi jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki

    oleh keluarga untuk menunjang kesehatan, mencakup fasilitas fisik,

    psikologis, social, dukungan dari anggota keluarga dan masyarakat setempat.

    4. Struktur Keluarga

    a. Pola-pola komunikasi

    Mengenai cara berkomunikasi anggota keluarga

    b.

    Struktur kekuatan keluarga

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    11/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 11

    Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain

    untuk merubah prilaku.

    c.

    Struktur peran

    Menjelaskan peran masing-masing keluarga baik secara formal maupun

    informal

    d.

    Nilai norma keluarga

    Mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan

    dengan kesehatan.

    5.

    Fungsi Keluarga

    a. Fungsi afektif . Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki

    dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,

    kehangatan pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling

    menghargai.

    b. Fungsi sosialisasi . Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam keluarga dan

    sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan

    perilaku.

    c. Fungsi perawatan kesehatan . Sejauh mana keluarga menyediakan makanan,

    pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan

    keluarga mengenai sehat

    sakit, kesanggupan keluarga melakukan

    pemenuhan tugas perawatan keluarga

    6.

    Stress dan Koping keluarga

    a. Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan

    penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang

    memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

    b. Kemampuan keluargaa berespon terhadap situasi atau stressor . Mengkaji

    sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

    c. Strategi koping yang digunakan . Strategi koping apa yang digunakan keluarga

    bila menghadapi permasalahan.

    d. Strategi adaptasi disfungsional . Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional

    yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

    7. Pemeriksaaan Fisik

    Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang

    digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

    8. Harapan Keluarga

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    12/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 12

    Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas

    kesehatan yang ada.

    B. Diagnosa Keperawatan

    1. Gangguan konsep diri: HDR b/d ketidakmampuan mencapai tahap perkembangan

    keluarga ditandai dngan tidak mampu mencari dan menemukan calon pasangan

    hidup.

    2. Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan menggenal peran dalam keluarga.

    3. Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

    merawat anggota yang sakit.

    C.

    Rencana Keperawatan

    1. Gangguan konsep diri: HDR b/d ketidakmampuan mencapai tahap perkembangan

    keluarga ditandai dengan tidak mampu mencari dan menemukan calon pasangan

    hidup.

    Tujuan : harga diri klien terpenuhi

    Intervensi :

    a. Menjelaskan /mendiskusikan dengan keluarga mengenai harga diri rendah

    b.

    Menjelaskan /mendiskusikan dengan keluarga penyebab adanya harga diri

    rendah

    c. Menjelaskan /mendiskusikan dengan keluarga mengenai kondisi-kondisi/

    tanda-tanda adanya harga diri rendah

    d.

    Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan terhadap anak.

    e. Memberikan pujian terhadap apa yang dikuasai keluarga

    2.

    Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan menggenal peran dalam keluarga.Tujuan :

    Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat memahami bagaimana peran

    masingmasing anggota keluarga.

    Intervensi :

    Kaji tingkat pengetahuan keluarga.

    Kaji kemampuan keluarga dalam mengenal peran masing masing

    Diskusikan dengan keluarga tentang masalah pembagian peran

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    13/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 13

    Diskusikan dengan keluarga alternatif yang dilakukan dalam mengatasi

    kesenjangan peran dalam keluarga.

    Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah di berikan.

    Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.

    3.

    Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

    merawat anggota yang sakit.

    Tujuan :Setelah dilakukan tindakan atau pertemuan keluarga mampu mengenal

    masalah kesehatan.

    Intervensi :

    Gali pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya

    Jelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala

    Pengertian, penyebab , tanda dan gejala dari penyakitnya

    Beri kesempatan pada keluarga untuk mengelompokkan makanan yang tidak

    boleh/dikurangi.

    Bimbing keluarga mengulangi penjelasan.

    Beri pujian pada keluarga atas jawaban yang benar..

  • 7/24/2019 Konsep Anak Dewasa Muda

    14/14

    Asuhan Keperawatan Dewasa Muda Page 14