Konsep Akuntansi.doc

4
Konsep Penjelasan Konsep Entitas Bisnis ( Entity Theory ) Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya. Konsep Pengukuran Uang ( Money Measurement Concept ) Konsep ini mengandung pengertian bahwa uang merupakan alat ukur umum dan paling tepat dalam aktivitas ekonomi dan menjadi dasar yang tepat pula bagi pengukuran analisis akuntansi. Dalam pencatatan, unit moneter yang diwakili oleh uang sangat relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami dan berguna. Konsep Kelangsungan Usaha ( Going Concern ) Postulat kelangsungan usaha ( going concern ) mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau asumsi dasar ini. Konsep Dua Aspek Akuntansi Di bawah konsep ini, pada setiap dan masing-masing transaksi dibagi ke dalam dua aspek. Salah satu aspek berhubungan dengan penerimaan atas suatu manfaat tertentu sedangkan aspek yang lain berhubungan dengan pemberian atas manfaat tersebut. Konsep dual

description

wj

Transcript of Konsep Akuntansi.doc

Page 1: Konsep Akuntansi.doc

Konsep PenjelasanKonsep Entitas Bisnis (Entity Theory) Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu

organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya.

Konsep Pengukuran Uang (Money Measurement Concept)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa uang merupakan alat ukur umum dan paling tepat dalam aktivitas ekonomi dan menjadi dasar yang tepat pula bagi pengukuran analisis akuntansi. Dalam pencatatan, unit moneter yang diwakili oleh uang sangat relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami dan berguna.

Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern) Postulat kelangsungan usaha (going concern) mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau asumsi dasar ini.

Konsep Dua Aspek Akuntansi Di bawah konsep ini, pada setiap dan masing-masing transaksi dibagi ke dalam dua aspek. Salah satu aspek berhubungan dengan penerimaan atas suatu manfaat tertentu sedangkan aspek yang lain berhubungan dengan pemberian atas manfaat tersebut. Konsep dual aspect ini mendasarkan pada kaidah bahwa untuk setiap kegiatan bisnis selalu memiliki persamaan dan reaksi sebaliknya.

Konsep Kos Pada dasarnya penggunaan prinsip ini karena perusahaan memiliki kepentingan untuk menentukan nilai jual dari setiap aset setiap kali perusahaan ingin menilai laba yang diperolehnya. Di mana penilaian dengan cara yang lain akan mengakibatkan munculnya subjektifitas sehingga berdampak pada informasi keuangan yang bias. Namun, dalam standar akuntansi keuangan pun jika hal tersebut menjadi tidak relevan, maka diperkenankan menilai dengan nilai wajar sebagai basis pengukurannya.

Konsep Periode Akuntansi“Konsep perioda menyatakan bahwa akuntansi

memperhitungkan laba dengan periode waktu

Page 2: Konsep Akuntansi.doc

sebagai takarannya dan bukan angkatan

produk,” (Suwardjono, 2003, hlm 101). Lanjut

Suwardjono (2003) bahwa sebagai implikasi

dari konsep ini adalah akuntansi menentukan

laba dengan menandingkan atau mengasosiasi

pendapatan periode dengan biaya yang

dianggap menciptakan pendapatan untuk

periode tersebut. “Jadi, biaya dianggap sebagai

upaya untuk menghasilkan pendapatan dengan

waktu sebagai takaran penandingan,”

(Suwardjono, 2003: hlm. 101).

Konsep Penandingan (Matching Concept) Dalam akuntansi dikenal prinsip matching concept. Di mana yang dimaksud dari prinsip ini adalah dengan diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau telah dibayarkan. Namun, diakui ketika suatu produk atau jasa secara aktual memberikan kontribusi terhadap pendapatan. “Pendapatan suatu periode harus dibebani dengan biaya-biaya yang secara ekonomis berkaitan dengan produk yang menghasilkan pendapatan tersebut,(Suwardjono, 1986, hlm 116).

Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)

konsep penandingan (matching concept) yang berimplikasi pula pada konsep upaya dan hasil dalam akuntansi, memberikan implikasi bahwa biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang dalam hal ini disebut pendapatan. “Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan menanggung biaya,” (Suwardjono, 2005, hlm. 234). Artinya pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum terealisasi karena adanya pengeluaran atau upaya entitas dalam melakukan kegiatan produktifnya.

Konsep entitas (entity) Konsep dari entitas harus jelas. Misal kita mendirikan bisnis dan teman kita memberikan modal 20 juta. Kita harus memisahkan 20 juta ini dari harta kita. Kita tidak boleh mencampur adukkan harta perusahaan dan harta pribadi kita.Untuk melihat kinerja dari bisnis-bisnis unit

Page 3: Konsep Akuntansi.doc

perusahaan, akan lebih baik kalau entitas-entitas bisa dipisahkan. Misalnya entitas untuk penjualan merek mobil A dipisahkan dengan entitas penjualan merek B, dipisahkan dengan merek C dan sebagainya. Dengan pemisahan ini maka kita bisa melihat kinerja dari masing-masing unit bisnis.

Prinsip reliabilitas (reliability priciple) Data yang dimasukkan ke dalam laporan euangan haruslah data yang benar-benar bisa dihandalkan. Contoh umum adalah mengenai tanah dan bangunan. Saat kita memulai usaha dan menggunakan bangunan milik kita, berapa kita akan menghargai. Mungkin ada perbedaan penaksiran antara kita dan ahli bangunan. Dalam kasus ini nilai yang dimasukkan seharusnya mengikuti ahli bangunan