KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR...

51
KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN MUHAMMAD SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: BANI AZIZ UTOMO NIM. 05350083 PEMBIMBING: AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Transcript of KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR...

Page 1: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI

PERSPEKTIF KH. HUSEIN MUHAMMAD

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

BANI AZIZ UTOMO

NIM. 05350083

PEMBIMBING:

AGUS MOH NAJIB, M.Ag

Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si

AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

ii

ABSTRAK

Poligami sudah ada sebelum Islam hadir dalam kehidupan masyarakat,

namun poligami masih terus dirasakan sebagai persoalan umat, Islam

menawarkan solusi melalui ayat-ayat al-Qur’an, surat an-Nisa >’ ayat 3. Dengan

ayat tersebut duduk persoalan dibedah, di operasi dipertimbangkan asal-usul

turunnya surat tersebut, manfaat dan beberapa pertimbangan lainnya. Dalam

Islam, poligami celakanya pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad, pada

masanya dimana budaya patriarki di Jazirah Arab sangat kental. Nabi menikahi

beberapa janda dan anak yatim bermasalah. Oleh karena itu ada sebagian umat

muslim yang berpandangan poligami adalah sunah rasul. Sementara

perkembangan zaman menuntut poligami untuk dihapuskan dari kehidupan

manusia karena merugikan pihak lain. Perbedaan pendapat yang muncul dari

penafsiran surat an-Nisa>’ ayat 3 ini karena memang ayat tersebut bersifat

partikular, memicu perbedaan mentakwilaknnya sehingga pandangan terhadap

poligami pun beragam, tak terkecuali KH. Husein Muhammad kiai berasal dari

Cirebon ini pemikirannya dianggap transformatif dan kontroversial.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat penjelasan yang detail berkaitan

dengan persoalan poligami terutama konsep adil yang menjadi sorotan utama pro

kontra di dalamnya. Sehingga dari kesimpulan yang didapat pada penelitian ini

bisa menjadi pandangan bagi umat dalam menyikapi masalah poligami.

Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini juga

melengkapkan data dengan wawancara langsung kepada narasumber atau tokoh

yang dijadikan objek, yakni KH. Husein Muhammad. Dari data yang penulis

dapat, akhirnya pendekatan filsafat hukum Islam menjadi pisau analisis berkaitan

dengan pemikiran beliau tentang konsep adil dalam poligami dapat penulis

simpulkan.

KH. Husein Muhammad dengan semangat kesetaraan yang tinggi

terhadap pembelaan harkat dan martabat manusia, mentakwil ayat poligami

sebagai bentuk peringatan terhadap perilaku manusia (laki-laki) dalam

memperlakukan perempuan. Adil yang disebut-sebut sebagai syarat mutlak

dalam poligami pun di soroti Husein sebagai konsep yang menuntut anilisis

secara cermat, karena adil merupakan sesuatu yang abstrak dan bersifat relatif.

Kalaupun ada tawaran konsep tapi ia tetap tidak akan memiliki batasan yang

jelas.

Hasil pemikiran dari data yang di dapat penulis, menghasilkan gagasan

beliau dalam menyikapi konsep adil dalam poligami KH. Husein Muhammad,

berpendapat agar adil itu dimaknai sebagai tindakan kompromi berdasarkan

kesepakatan antara suami dan istri dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan,

serta keharmonisan rumah tangga. Betapa sulitnya menakar kebahagiaan dalam

keluarga poligami, namun melalui ayat tersebut Tuhan telah menyebutkan, jika

begitu bolehlah kiranya kita membatasi makna adil itu sebagai perilaku atau

sikap yang mampu menjaga untuk tidak menyakiti atau berbuat z}alim terhadap

perempuan (istri) atau anggota keluarga lain baik lahir maupun batin.

Page 3: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

iii

UUUUUUUUnnnnnnnniiiiiiiivvvvvvvveeeeeeeerrrrrrrrssssssssiiiiiiiittttttttaaaaaaaassssssss IIIIIIIIssssssssllllllllaaaaaaaammmmmmmm NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggeeeeeeeerrrrrrrriiiiiiii SSSSSSSSuuuuuuuunnnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKaaaaaaaalllllllliiiiiiiijjjjjjjjaaaaaaaaggggggggaaaaaaaa FFFFFFFFMMMMMMMM--------UUUUUUUUIIIIIIIINNNNNNNNSSSSSSSSKKKKKKKK--------BBBBBBBBMMMMMMMM--------0000000055555555--------0000000033333333////////RRRRRRRROOOOOOOO

SURAT PERSETUJUSURAT PERSETUJUSURAT PERSETUJUSURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta

Assala>mu'alaikum Wr. Wb

Setelah melakukan beberapa kali bimbingan dan mengadakan perbaikan seperlunya, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi Mahasiswa tersebut di bawah ini :

Nama : Bani Aziz Utomo NIM : 05350083 Jurusan : Al-Ahwal Asy-Syakhs}iyyah Judul : “Konsep Adil Dalam “Konsep Adil Dalam “Konsep Adil Dalam “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein Poligami Perspektif KH. Husein Poligami Perspektif KH. Husein Poligami Perspektif KH. Husein

Muhammad”Muhammad”Muhammad”Muhammad”

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk dimunaqasyahkan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassala>mu'alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 30 Rajab 1431 H 12 Juli 2010 M

Pembimbing I

AGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.Ag NIP. 19710430 199203 1 001

Page 4: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

iv

UUUUUUUUnnnnnnnniiiiiiiivvvvvvvveeeeeeeerrrrrrrrssssssssiiiiiiiittttttttaaaaaaaassssssss IIIIIIIIssssssssllllllllaaaaaaaammmmmmmm NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggeeeeeeeerrrrrrrriiiiiiii SSSSSSSSuuuuuuuunnnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKaaaaaaaalllllllliiiiiiiijjjjjjjjaaaaaaaaggggggggaaaaaaaa FFFFFFFFMMMMMMMM--------UUUUUUUUIIIIIIIINNNNNNNNSSSSSSSSKKKKKKKK--------BBBBBBBBMMMMMMMM--------0000000055555555--------0000000033333333////////RRRRRRRROOOOOOOO

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSURAT PERSETUJUAN SKRIPSURAT PERSETUJUAN SKRIPSURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRSI/TUGAS AKHIRSI/TUGAS AKHIRSI/TUGAS AKHIR

Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta

Assala>mu'alaikum Wr. Wb

Setelah melakukan beberapa kali bimbingan dan mengadakan perbaikan seperlunya, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi Mahasiswa tersebut di bawah ini :

Nama : Bani aziz Utomo NIM : 05350083 Jurusan : Al-Ahwal Asy-Syakhs}iyyah Judul : “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein

Muhammad”Muhammad”Muhammad”Muhammad”

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk dimunaqasyahkan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassala>mu'alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 30 Rajab 1431 H 12 Juli 2010 M

Pembimbing II

Hj. FATMA AMHj. FATMA AMHj. FATMA AMHj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.SiILIA, S.Ag., M.SiILIA, S.Ag., M.SiILIA, S.Ag., M.Si NIP. 19720511 199603 2 002

Page 5: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

v

UUUUUUUUnnnnnnnniiiiiiiivvvvvvvveeeeeeeerrrrrrrrssssssssiiiiiiiittttttttaaaaaaaassssssss IIIIIIIIssssssssllllllllaaaaaaaammmmmmmm NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggeeeeeeeerrrrrrrriiiiiiii SSSSSSSSuuuuuuuunnnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKaaaaaaaalllllllliiiiiiiijjjjjjjjaaaaaaaaggggggggaaaaaaaa FFFFFFFFMMMMMMMM--------UUUUUUUUIIIIIIIINNNNNNNNSSSSSSSSKKKKKKKK--------BBBBBBBBMMMMMMMM--------0000000055555555--------0000000077777777////////RRRRRRRROOOOOOOO

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRPENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRPENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRPENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Nomor: UIN.02/K.AS-SKR/PP.009/…../2010

Skripsi Berjudul; “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif KH. Husein Muhammad”Muhammad”Muhammad”Muhammad”

yang disusun oleh,

Nama : BANI AZIZ UTOMO

NIM : 05350083

Dimunaqasyahkan : Rabu, 02 Sya’ban 1431 H/ 14 Juli 2010 M.

Nilai : A-

Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Hukum Islam.

Tim Muna>qasyahTim Muna>qasyahTim Muna>qasyahTim Muna>qasyah

Ketua Sidang

AGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.AgAGUS MOH NAJIB, M.Ag NIP. 19710430 199203 1 001

Penguji I Penguji II

Drs. A. Pattiroy, M.Ag.Drs. A. Pattiroy, M.Ag.Drs. A. Pattiroy, M.Ag.Drs. A. Pattiroy, M.Ag. Dra. Hj. Ermi Suhasti, S., M.Si.Dra. Hj. Ermi Suhasti, S., M.Si.Dra. Hj. Ermi Suhasti, S., M.Si.Dra. Hj. Ermi Suhasti, S., M.Si. NIP. 19620327 199203 1 001 NIP. 19620908 198903 2 006

Yogyakarta, 02 Sya’ban, 1431 H 14 Juli 2010 M

Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.DProf. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.DProf. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.DProf. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D NIP. 19600417 198903 1 00 1

Page 6: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

vi

TRANSLITERASI

Dalam penulisan Skripsi ini digunakan transliterasi berdasarkan

Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI Tanggal 10 September 1987 No. 148 1987 dan No. 0543 b/U/1987. Secara

garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

Konsonan tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba’ b Be

Ta’ t Te

S|a’ s\ Es (titik di atas)

Jim j Je

H{a h{ Ha (titik di bawah)

Kha kh Ka dan ha

Dal d De

Zal z\ Zet (titik di atas)

Ra’ r Er

Zai z Zet

Sin s Es

Syin sy Es dan Ye

Sad s} Es (titik di bawah)

Dad d{ De (titik dibawah)

Ta t} Te (titik dibawah)

Za z} Zet (titik dibawah)

‘Ain ‘ Koma terbalik (di atas)

Gain g Ge

Fa’ f Ef

Qaf q Qi

Kaf k Ka

Lam l El

Mim m Em

Nun n En

Wau W We

Page 7: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

vii

Ha’ H Ha

Hamzah ’ Aprostrof

Ya Y Ye

A. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah

Kasrah

Dammah

a

i

u

a

i

u

Contoh:

- salima

- Ijtihad

2. Vokal Rangkap

Tanda dan Huruf Nama Gabungan huruf Nama

Fathah dan ya’ Ai a dan i

Fathah dan wau Au a dan u

Contoh:

- kaifa

- haula

B. Maddah

Harkat dan

Huruf

Nama Huruf dan

tanda

Nama

Fathah dan ya’ ā a dan garis di atas

...... Kasrah dan ya’ ī i dan garis di atas

…... Dammah dan wau ū u dan garis di atas

Contoh:

- qāla

- ramā

Page 8: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

viii

- qīla

- yaqūlu

C. Ta>’marbu>tah

1. Ta’ marbutah hidup

Ta’ marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah /t/.

Contoh:

- raud}ah al-at}fāl

2. Ta’ marbutah mati

Ta’ marbutah yang mati atau mendapat harka sukun, transliterasinya

adalah /h/

Contoh:

- T}alh}ah

3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka

ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

D. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd dilambangkan dengan huruf yang sama dengan

huruf yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

- rabbanā

- nazzala

- al-birr

E. Kata Sandang

1. Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /I/ diganti dengan huruf yang sama

dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

Contoh:

- ar-rajulu

- asy-syamsu

Page 9: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

ix

2. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan

sesuai dengan huruf aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula

dengan bunyinya.

Contoh:

- al-badī’u

- al-jalālu

F. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan

apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan

di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangakan,

karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

- ta’khuz\ūna

- syai’un

G. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun harf, ditulis

terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab

sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang

dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut

dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.

Contoh:

- Wa innalla>ha lahuwa khair ar-rāziqi>n

H. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf capital tidak dikenal,

dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf

kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD diantaranya: Huruf kapital

digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat.

Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan

huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata

sandangnya.

Contoh:

- Wa ma> Muhammadun illār-rasūl

Page 10: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

x

MOTTO

“sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena

segala perkaranya adalah baik.

Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia

mengetahuinya) bahwa hal tersebut adalah memang baik

baginya.

Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar

karena (ia mengetahuinya) bahwa hal tersebut adalah baik

baginya“.

(HR. Muslim)

Page 11: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

xi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini teruntuk kedua orang tuaku, yang

ikhlas memberiku “kesempatan” untuk belajar memaknai

hidup, ”Aishiteru…”

Page 12: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

xii

KATA PENGANTAR

الّرحيم الّرمحن اهلل بسم

احلّق امللك اهلل إاّل إله ال أن أشهد الّظاملني، على إاّل عدوان ال و للمتقني العاقبة و العاملني رّب هلل احلمد

قائد حمّمد سيدنا على سّلم و صّل اللهم األمني، الىعد صادق ورسىله عبده حمّمدا أن أشهد و املبني،

.بعد أما. أمجعني أصحابه و أله على و احملجلني الغّر

Puji Syukur kehadirat Allah Swt, berkat anugerah dan pertolongan-Nya

Skripsi ini dapat diselesaiakan penyusunannya. Skripsi ini tidak akan selesai

disusun tanpa dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang

bersifat moril, spirituil, maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.

2. Ketua Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah Hj. Fatma Amilia, S.Ag., M.Si.

sekaligus menjabat Pembimbing Akademik penyusun, beserta segenap

Dosen dan Karyawan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga.

3. Bapak Agus Moh Najib M.Ag dan Ibu Hj. Fatma Amalia, S.Ag., M.Si.

sebagai Pembimbing I dan II, yang meluangkan waktu dan tenaganya untuk

memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi, demi selesainya tugas ini

dengan baik dan sempurna.

4. Kedua orang tua tercinta, Bapak M. Kusnendar, dan Ibu Yuliana Sutini,

yang dengan tulus dan ikhlas mengorbankan jiwa dan raga untuk

keberhasilan putra-putrinya.

Page 13: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

xiii

5. Kakak dan adikku yang selalu kubanggakan, mba Nisa, mas Aryo, dhe Taka

dan dhe Ucok kurindukan masa kebersamaan kita.

6. Mba Lutfiah Handayani, mas Akhdiyat Isroni terima kasih atas

bimbingannya, senyumnya bahkan nyewotnya akhirnya karya ini bisa

terselesaikan.

7. Keluarga besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Cirebon Yogyakarta (KPC-DIY).

8. Rekan-rekan Brotherhood ASFC.

9. Rekan-rekan AS ’05 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

10. “Three idiot”. Terima kasih kebersamaannya, akhirnya kita lulus juga.

11. M. Faishal Makruf (Ichol boy slemania) tak kan terlupakan masa no profit

asal umbrung bareng.

12. Mas widodo dan rekan-rekan KOMPAK klitikan pakuncen terima kasih

pengalaman yang sangat berharga, semoga pasar ramai dan laris selalu.

Penulis menyadari Skripsi ini jauh dari sempurna. Semua itu tiada lain

karena keterbatasan dan kelemahan penulis sendiri dalam segala halnya. Oleh

karena itu kritik dan masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan, untuk

kesempurnaan dan perbaikannya. Akhirnya semoga bermanfaat, bagi penulis

khususnya, dan para pembaca pada umumnya, dan dapat memperkaya khazanah

keislaman.

Yogyakarta, 27 Rajab 1431 H

09 Juli, 2010 M

Penyusun,

BANI AZIZ UTOMO

NIM. 05350083

Page 14: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….... i

ABSTRAK .. .……………………………………………………………... ii

SURAT PERSETUJUAN ……………………………………………….... iii

PENGESAHAN …………………………………………………………... v

TRANSLITERASI ………………………………………………………... vi

MOTTO ………………………………………………………………….... x

PERSEMBAHAN ……………………………………………………….... xi

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. xii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….... xiv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Pokok Masalah ……………………………………………….. 9

C. Tujuan dan Kegunaan ………………………………………… 10

D. Telaah Pustaka ………………………………………………... 11

E. Kerangka Teori …………………………………………….. 13

F. Metode Penelitian …………………………………………….. 18

G. Sistematika Pembahasan ……………………………………… 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSEP ADIL DALAM

POLIGAMI …………………………………………………..

23

A. Pengertian Poligami …………………………...……………… 23

B. Pengertian Adil ……………………………………………...... 28

C. Konsep Adil menurut Ulama …………………………………. 32

Page 15: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

xv

BAB III BIOGRAFI KH. HUSEIN MUHAMMAD DAN

PEMIKIRANNYA TENTANG KONSEP ADIL DALAM

POLIGAMI …………………………………………………..

37

A. Biografi KH. Husein Muhammad ……………………………. 37

B. Karya-karya dan Aktivitas KH. Husein Muhammad ………… 40

C. Pemikiran KH. Husein Muhammad tentang Adil dalam

Poligami ……………………………………………………….

48

D. Narasi Hasil Wawancara Dengan KH. Husein Muhammad ….. 52

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN KH. HUSEIN

MUHAMMAD ……………………………………………….

56

A. Pandangan KH. Husein Muhammad tentang Poligami ……..... 56

B. Pandangan KH. Husein Muhammad tentang Tafsir Makna

Adil pada Surat An-Nisa Ayat 3 dan 129 …………………….

59

C. Konsep Adil dalam Poligami perspektif KH. Husein

Muhammad ……………………………………………………

66

D. Posisi KH. Husein Muhammad Terhadap Konsep Adil Dalam

Poligami ……………………………………………………….

69

E. Keberhasilan Konsep Adil Poligami Dalam Praktek Poligami

di Indonesia ……………………………………………………

70

BAB V PENUTUP …………………………………………………… 71

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 71

B. Saran-Saran ……………………………………………………. 72

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 74

Lampiran I: DAFTAR TERJEMAH …………………………………… I

Lampiran II: BIOGRAFI ULAMA …………………………………….. II

Lampiran III: WAWANCARA …………………………………….. VII

CURRICULUM VITTAE ……………………………………………… VIII

Page 16: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah memiliki peranan dalam

kehidupan, selain sebagai hamba, juga manusia sebagai kholifah. Peran

sebagai hamba diwujudkan dengan ibadah dan mendekatkan diri dengan

Allah SWT sebagai bentuk pengabdian. Sebagai kholifah manusia juga

memiliki cara untuk bertahan dan melanjutkan kehidupan dengan keturunan,

bahkan menikah juga diasumsikan sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah

SWT.

Berdasarkan fungsinya pernikahan menjadi satu bentuk kebutuhan

manusia secara umum, kebudayaan manusia mengajarkan bahwa pernikahan

bukan hanya menjadi persoalan pribadi antara manusia satu dengan

pasangannya, namun pernikahan telah menjadi sesuatu yang menyatu dengan

agama, adat istiadat bahkan pernikahan telah menjadi urusan lembaga

negara. Secara khusus syariat Islam juga mengatur pernikahan. Pernikahan

adalah usaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan hidup manusia, di

antaranya kebutuhan untuk saling menjaga, saling menyayangi juga

kebutuhan memiliki keturunan, oleh karenanya pernikahan dianggap penting

dalam kehidupan manusia.

Page 17: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

2

Pernikahan yang secara etimologis berasal dari kata nakah}a dan z\awaja

yang berarti berkumpulnya dua insan yang semula terpisah dan berbagai

pasangan.1 Menikah sering disebut sebagai sunah nabi, meskipun hukum

menikah sendiri bagi umat muslim ditentukan oleh tujuannya, menikah bisa

menjadi wajib, sunah, mubah, bahkan haram pada dasarnya disesuaikan oleh

niat manusia untuk menikah. Kompleksitas kehidupan manusia

menimbulkan beberapa masalah juga dalam pernikahan. Beberapa masalah

yang ada dalam pernikahan tidak hanya disebabkan oleh faktor internal

manusianya saja, akan tetapi tidak sedikit faktor eksternal juga

mempengaruhi, di antara faktor eksternal yang berkembang di masyarakat

adalah masalah yang ditimbulkan oleh gejala sosial. Antara lain pernikahan

di bawah umur, nikah siri (nikah di bawah tangan), nikah mut}’ah (kawin

kontrak), poligami (sistem pernikahan dengan istri lebih dari satu), poliandri

(sistem pernikahan dengan suami lebih dari satu).

Gejala sosial masyarakat menyebabkan perubahan tingkah laku

manusianya, yang terjadi dalam masalah pernikahan merupakan pengaruh

dari kebudayaan manusia sebelumnya, juga nash yang berkaitan dengan

masalah-masalah tersebut bersifat multitafsir, sehingga pandangan para

ulama menyebabkan perbedaaan pandangan yang berakibat pada pernikahan

menjadi salah satu persoalan yang akan selalu hadir dalam kehidupan

masyarakat.

1 Khoirudin Nasution, Hukum perdata Islam Indonesia (Yogyakarta: ACAdeMIA +

TAZZAFA, 2009), hlm. 23

Page 18: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

3

Masalah yang menjadi sasaran penelitian penulis adalah poligami.

Perdebatan seputar poligami yang selama ini terjadi, telah menyita perhatian

umat Islam, karena poligami dihubungkan dengan budaya Islam bahkan

sunah nabi. Secara historis praktek poligami sudah ada semenjak zaman pra-

Islam. Poligami dipraktekkan secara luas di kalangan masyarakat Yunani,

Persia, dan Mesir kuno. Di Jazirah Arab sendiri sebelum Islam, masyarakat

telah mempraktekkan poligami, bahkan poligami yang tidak terbatas.

Sejumlah riwayat menceritakan bahwa rata-rata pemimpin suku ketika itu

memiliki puluhan istri, bahkan tidak sedikit kepala suku mempunyai istri

sampai ratusan.2

Hampir semua agama mengakui keberadaan poligami, karena poligami

sudah dikenal oleh banyak kelompok masyarakat tertentu yang terdiri dari

bangsa-bangsa, bahkan agama katolik pun sebelum adanya konsili Vatikan,

masyarkat Roma kuno menganut poligami, dan beberapa aturan bagi

perempuan di antaranya, perempuan harus di bawah penjagaan dan perwalian

laki-laki selama hidupnya, serta tidak memiliki hak kepemilikan terhadap

harta. Munculnya tradisi monogami di Roma merupakan salah satu dampak

dari peralihan sistem Negara yang menjadi Republik, perubahan tersebut

juga berdampak pada aturan yang mengurus tentang hak dan tanggung jawab

perempuan, di antaranya perempuan aristrokat memiliki hak untuk

2 Siti Musdah Mulia, Islam Menggugat Poligami, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007), hlm. 45

Page 19: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

4

mengajukan bercerai, perempuan roma juga berhak atas kepemilikan

hartanya sendiri termasuk juga warisan.3

Sebenarnya tidak ada masalah baru dalam Islam, praktek poligami

sesuai yang disampaikan di atas, sudah ada semenjak zaman pra Islam.

Namun yang perlu diperhatikan adalah pembaharuan jika sekarang ini

poligami menjadi masalah kontemporer dalam Islam.

Perbedaan penafsiran terhadap ayat poligami menyebabkan silang

pendapat di antaranya mempersoalkan syarat mutlak yang harus dipenuhi

poligami, yakni adil, yang dinukil dari surat an-Nisa>’ ayat 3. Kalangan

tradisionalis beranggapan bahwa poligami merupakan perintah dan

penekanan pada syarat untuk adil yang tertera pada surat an-Nisa >’ ayat 3,

perintah itu adalah kewajiban masing-masing individu yang berpoligami

kepada Allah SWT, sementara kalangan modernis berpendapat bahwa teks

poligami harus mempertimbangkan syarat mutlak adil yang berlandaskan

kemaslahatan.

Poligami lahir dari kebudayaan yang tidak memiliki pemahaman

kesetaraan, dan cara berfikir patriarki sehingga cenderung memposisikan

perempuan di bawah otoritas kaum laki-laki, dengan tidak mengutamakan

hak dan kebutuhan perempuan secara adil. Sementara menikah adalah

bersatunya dua insan yang memiliki kesepakatan untuk hidup bersama

3 Iswanti, Menimbang Perkawinan Monogami Dalam Agama Katolik, ( Jakarta: Jurnal

Perempuan edisi 31 tahun 2003) , hlm. 49

Page 20: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

5

dengan penuh cinta kasih demi terwujudnya kemaslahatan yang diridhoi

Allah SWT, dan memuat semangat kesetaraan atas hak dan kebutuhan.

Syarat adil, yang dimaknai pada ayat tersebut bukan sekaligus sebagai

anjuran untuk berpoligami, hal tersebut dapat dilihat pada asba>b-an-nuzu>l

dan asba>b-al-wuru>d turunnya ayat tersebut.4 Untuk menjadi sebuah aturan,

pemaknaan adil sebagai syarat dalam poligami haruslah memiliki kajian

yang komprehensif, sehingga tidak menimbulkan mudharat dalam

penerapannya.

Konsep adil dalam poligami mengandung dua unsur jenis keadilan,

yakni keadilan etis, merupakan keadilan yang berlandaskan terhadap

kebajikan tertinggi yang menentukan perilaku manusia serta keadilan

teologis yakni keadilan yang sesuai dengan doktrin yang ditetapkan oleh

para teolog berkaitan dengan kehendak Allah SWT. Artinya makna adil

harus ditinjau dari semua aspek.5

Dalam praktek poligami keadilan dibagi menjadi dua keadilan secara

hukum (Qanu>n) yang berarti keadilan dalam hal memenuhi kebutuhan materi

dan yang kedua keadilan dalam persamaan istri dalam memberikan cinta dan

kasih sayang, masalah yang kerap dihadapi oleh keluarga poligami adalah

masalah keadilan cinta, kasih dan sayang. Sementara manusia tidak mungkin

adil dalam melakukan itu, karna keadilan sesungguhnya hanya milik Allah

4 Siti Musdah Mulia, Islam Menggugat Poligami, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007), hlm. 46

5 Zakiyuddin Baidhawy, Rekonstruksi Keadilan, (Salatiga: STAIN Salatiga Press dan JP

Books, 2007), hlm. 16.

Page 21: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

6

SWT semata, manusia hanya sedikit bisa adil pun itu hanya dalam keadilan

materiil, dan hal itupun sangat sulit untuk dilakukan.

KH. Husein Muhammad memiliki pandangan khusus terhadap

poligami, beliau memaparkan gagasan dengan semangat kesetaraan,

mengedepankan rasionalitas, namun KH. Husein Muhammad patuh terhadap

teks, hanya saja dalam menafsir ayat, termasuk poligami beliau melihat ke

dalam konteks sosio-kultur masyarakat kita sekarang ini, artinya dalam

menafsirkan ayat tersebut kita harus mempertimbangkan, memperhatikan

perubahan yang terjadi di masyarakat, juga menghargai kemampuan dan

posisi masyarakat pada umumnya. Sehingga relevansi ayat tersebut dapat

diterima dan memudahkan kita membuat standar mutu khususnya pada

kaum perempuan dalam fungsi sosial, sehingga kita dapatkan keadilan

seperti apa yang dimaksud dalam ayat tersebut.6

Metode tafsir yang digunakan KH. Husein Muhhamad menggunakan

kecenderungan historis, artinya beliau melakukan tinjauan terhadap ‘illat

/sebab ayat tersebut diturunkan, dengan wawasan sosiologis, dan

pemahaman kebahasaan yang baik beliau berijtihad untuk menganalisis as-

ba>b an-nuzu>l sehingga sebagai mufasir beliau memiliki keunggulan

tersendiri. Berbeda dari para mufasir kebanyakan, totalitas dan ketelatenan

dalam mengurai makna ayat menjadikan Husein unggul dalam menentukan

cara pandang terhadap persoalan yang terkait dengan ayat tersebut. termasuk

poligami. Sebab turunnya ayat tersebut menjadi pengetahuan yang penting

6 , Hasil wawancara pada tanggal 10 mei 2010.

Page 22: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

7

sebelum menafsirkannya ke dalam wacana dalam bentuk himbauan atau

larangan.

Perempuan pada zaman pra-Islam diposisikan sebagai manusia ke dua

setelah laki-laki, budaya patriarki masyarakat menjadikan hak perempuan

selalu dikebiri, praktek poligami salah satu dari produk patriarki. Memiliki

sepuluh istri bagi para laki-laki merupakan hal yang biasa, turunnya ayat

tersebut bertujuan untuk menertibkan kondisi sosial masyarakat pada saat

itu yang tidak menghargai harkat dan martabat perempuan, sehingga Islam

sebagai agama yang maslahat harus mampu memberi keadilan bagi semua

umat.

Menilik sebab turunnya ayat tersebut, KH. Husein Muhammad

memberikan penjelasan teks yang berkaitan dengan adil dalam poligami,

tetapi menurut beliau ayat tersebut bukan seruan atau perintah untuk

berpoligami. Tapi lebih kepada ajakan untuk memperlakukan anak yatim

beserta hak-haknya. Berkaitan dengan pemaknaan adil pada ayat tersebut

oleh beberapa kalangan, KH. Husein Muhammad justru hendak mengurai

ayat tersebut dengan menggunakan pendekatan historis, dan menilik ayat

yang berkaitan dengan ayat tersebut, sehingga runutan teks yang terkait

pada masalah poligami dapat disuguhkan secara keseluruhan.

Sementara para ulama yang memaknai adil sebagai syarat mutlak bagi

perkawinan poligami, maka KH. Husein Muhammad mengajak untuk

memikirkan lagi kemampuan berlaku adil jika berpoligami, karena

Page 23: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

8

kenyataannya, dulu poligami terjadi tanpa syarat apapun, artinya jika

kemudian kata adil dalam surat an-Nisa>’ ayat 3 tersebut kita maknai sebagai

adil yang berperan menjadi syarat dalam poligami. Kita harus mengetahui

sebab kenapa aturan tersebut disepakati. Definisi adil yang ditetapkan pada

ayat tersebut adalah hasil ijtihad para ulama, tentu kita perlu mengetahui apa

dan bagaimana proses dalam menafsirkan ayat tersebut. Karena ketetapan

hukum yang berlaku pada poligami berawal dari proses menafsir teks Al-

Qur’an, perubahan sosial-kultur masyarakat juga harus menjadi

pertimbangan utama.

Melihat kondisi sosial perempuan pada masa sekarang ini dimana

perempuan sudah dapat mengisi ruang publik dalam fungsi sosial. Harusnya

paradigma kesetaraan sudah mapan, tentu prinsip kemaslahtan harus menjadi

landasan dalam menafsirkan ayat poligami. Dengan landasan konsep adil,

setiap orang yang akan mentakwilkan ayat tersebut harus memperhatikan

kondisi perempuan sehingga dalam menafsirkan ayat tersebut tidak selalu

pada wilayah pemenuhan kewajiban suami, tapi juga pemenuhan hak istri.

Dengan kata lain KH. Husein Muhammad ingin menegaskan bahwa agama

(tafsir agama) sebagai komponen yang membentuk budaya suatu masyarakat

perlu dilihat kembali, dievaluasi, dan ditafsirkan ulang demi terwujudnya

makna keadilan yang dimaksud pada ayat tersebut.

Masalah poligami sebenarnya memiliki kesamaan bentuk dengan

masalah perbudakan, adanya pihak yang dirugikan, adanya pihak yang

tertindas, namun dengan doktrin agama ada sebagian yang menerima dan

Page 24: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

9

menjalaninya sebagai ibadah tanpa mempersoalkan poligami sebagai bentuk

kekerasan psikologis terhadap perempuan dan anak-anak dalam sebuah

keluarga, karena kecenderungan kebudayaan kita yang patrilineal. Perubahan

yang berhasil dilakukan Rasulullah SAW untuk mengangkat harkat dan

martabat perempuan harus kita lanjutkan, dengan waktu yang relatif singkat

beliau telah melakukan pencerahan bagi kehidupan perempuan, menuju

kesetaraan, persamaan derajat manusia adalah tugas kita sekarang.

Peran KH. Husein Muhammad dalam membela hak-hak perempuan di

komisi perlindungan perempuan pusat menjadi penting untuk mendesak

pemerintah meratifikasi legal draft poligami. Sehingga, ditemukannya suatu

pegangan untuk menjadi landasan masyarakat dalam menentukan perilaku,

poligami atau tidak. Untuk mencari solusi dari gagasan yang muncul dari

kalangan yang pro dan kontra, melalui undang-undang perkawinan.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut mengenai: ‚Konsep Adil Dalam Poligami perspektif KH. Husein

Muhammad‛.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka pokok masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana KH. Husein Muhammad menafsirkan makna adil pada surat

An-Nisa>’ ayat 3 dan ayat 129?

Page 25: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

10

2. Bagaimana Konsep Adil dalam Poligami menurut KH. Husein

Muhammad?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui tafsir makna adil pada surat An-Nisa>’ ayat 3 dan

ayat 129 menurut KH. Husein Muhammad.

b. Untuk mengetahui konsep adil dalam poligami menurut KH. Husein

Muhammad.

2. Kegunaan

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

a. Sebagai studi analisa dari konsep poligami menurut hukum Islam

b. Sebagai sumbangan khazanah intelektual keislaman atau terhadap

pemikiran hukum Islam, terutama di bidang hukum keluarga.

c. Penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intellectual exercise),

yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta

meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin ilmu yang

digeluti.

Page 26: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

11

D. Telaah Pustaka

Telaah Pustaka merupakan uraian singkat mengenai hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang tema yang sejenis,

sehingga diketahui secara jelas posisi dan kontribusi peneliti. Dalam

menghasilkan suatu penelitian yang komprehesif dan untuk memastikan

tidak adanya pengulangan dalam penelitian maka sebelumnya harus

dilakukan sebuah pra-penelitian terhadap objek penelitiannya.

Setelah peneliti melakukan penelusuran dan pengkajian terhadap karya

ilmiah, baik berupa buku-buku atau skripsi yang ada, terdapat beberapa

pembahasan mengenai poligami terutama yang membahas mengenai

poligami menurut KH. Husein Muhammad dalam beberapa skripsi yang

tentunya masih berhubungan dengan skripsi ini. Di antaranya beberapa buku

yang membahas tentang poligami adalah karya DR. Musfir Aj-Jahrani (1996)

dengan judul Poligami dari Berbagai Persepsi.7 Buku ini membahas masalah

hak-hak suami-istri dalam masalah poligami serta mengetahui apakah

emansipasi wanita itu juga meliputi masalah poligami dan poliandri.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Abu Fikri (2007) dalam bukunya yang

berjudul Poligami Yang Tak Melukai Hati?.8 Karya tersebut memaparkan

tentang konsep keadilan berpoligami yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

SAW. Beberapa judul skripsi pun melakukan penelaahan yang tidak jauh

7 DR. Musfir Aj-Jahrani, Poligami Dari Berbagai Perspsi, (Jakarta: Gema Insani Press,

1996).

8 Abu Fikri, Poligami Yang Tak Melukai Hati?, (Bandung: Mizana, 2007).

Page 27: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

12

berbeda, di antaranya adalah Poligami dalam Islam (Studi atas Imam Syafi’I

dan Syekh Muhammad ‘Abduh) oleh Abdul Syukur (1999).9 Skripsi tersebut

membahas tentang poligami dan mencoba membandingkan antara

pandangan Imam Syafi’I yang berasumsi bahwa dalam poligami konsep adil

merupakan dalam hal materi dan pandangan Syekh Muhammad ‘Abduh

memandang adil yang non-materi.

Pembahasan skripsi Sudiyono (2001) dengan judul Konsep Adil dalam

Berpoligami menurut Hukum Islam,10

menjelaskan tentang konsep adil

dalam berpoligami menurut hukum Islam dengan memaparkan beberapa

pandangan ulama yang kemudian dihubungkan dengan hukum Islam.

Judul skripsi yang lainnya adalah Konsep Adil dalam Poligami

Perspektif Imam Malik dan Imam Syafi’i yang ditulis oleh Juryah Astuti

(2005).11

Skripsi ini menggambarkan tentang pandangan kedua ulama besar

tersebut. Dimana Imam Malik dan Imam Syafi’i sama-sama memahami

konsep poligami dengan tiga hal, pertama, kebolehan menikah dengan syarat

adil. Kedua, membatasi satu istri apabila tidak dapat berbuat adil. Ketiga,

membatasi istri hanya empat. Pandangan dari kedua tokoh tersebut hanya

dalam pengertian materi saja.

9 Abdul Syukur, “Poligami dalam Islam: Studi atas Imam Syafi‟I dan Syeh Muhammad

„Abduh,” skripsi strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (1999).

10 Sudiyono, “Konsep Adil Dalam Berpoligami Menurut Hukum Islam,” sekripsi strata 1

Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2001).

11 Juryah Astuti, “Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif Imam Malik Dan Imam

Syafi‟I,” sekripsi strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2005).

Page 28: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

13

Skripsi Said Ali Fakri Nur (2007) yang berjudul Keadilan Mabid dalam

Poligami,12 hanya membahas khusus tentang keadilan mabid yang

merupakan salah satu unsur dari dalam poligami. Sedangkan Lilin Efa

Agustina (2007), dalam skripsinya yang berjudul Pandangan Puspo Wardoyo

Terhadap Keadilan Poligami,13 memberikan pandangan bagaimana konsep

adil menurut Puspo Wardoyo, yang memandang jika seorang laki-laki

mempunyai kemampuan dan spiritual yang lebih, maka ia berkewajiban

untuk beristri lebih dari satu.

Dari beberapa penelitian yang telah penyusun temukan belum ada

satupun yang membahas konsep adil dalam poligami menurut pandangan

KH. Husein Muhammad. Adapun skripsi ini di samping memfokuskan pada

konsep adil dalam poligami menurut KH. Husein Muhammad juga berusaha

mencari relevansi dengan peraturan perundang-undangan yang ada di

Indonesia.

E. Kerangka Teori

Pernikahan menjadi takaran untuk orang akan berpoligami atau tidak,

prinsip yang terkandung dalam perkawinan harus menjadi kesepakatan kedua

belah pihak (laki-laki dan perempuan). Dalam pernikahan dikenal akad nikah

yang berisi ijab (tawaran) dan qabu>l (penerimaan) atau perjanjian-

perkawinan yang diharapkan Allah SWT. Berbeda dengan transaksi biasa,

12

Said Ali Fakri Nur, “Keadilan Mahid dalam Poligami,” sekripsi strata 1 Universitas

Islam Negeri Yogyakarta (2007).

13 Lilin Efa Agustina, “Pandangan Puspo Wardoyo Terhadap Keadilan Poligami,”

sekripsi strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2007).

Page 29: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

14

perkawinan adalah amanah sesuai dengan sabda Nabi: akhaz-tumu>hunna bi

ama>na>tilla>h (kalian menerima istri berdasarkan amanah Allah). Tidaklah

berlebihan jika pernikahan diartikan sebagai perkawinan yang memiliki

hubungan saling mengasihi, saling menyayangi dalam upaya pemenuhan

tujuan hidup, memiliki keturunan dan beribadah.14

Dalam hukum penikahan tujuan menikah menjadi hal penting pada

penetapan hukumnya, yang dikenal dengan katagori hukum al-ah}ka>m al-

khamsah (hukum yang ke lima) yakni: wajib (harus),

sunnah/mustah}ab/tat\awwu’ (anjuran, dorongan, sebaiknya dilakukan),

ibadah/mubah} (mubah), karahah/makruh (kurang/tidak sesuai, sebaiknya

ditinggalkan) dan haram (larangan keras). Dihubungkan dengan al-h}aka>m.15

Pun dalam poligami, penetapan hukumnya ditetapkan dengan menggunakan

pendekatan kategori hukum tersebut.

Tujuan seseorang berpoligami sebenarnya cukup untuk dijadikan dasar

untuk melakukan penetapan hukumnya, seperti halnya dalam hukum

perkawinan. Kholid bin Abdurrachim menyebutkan bahwa dalam poligami

terdapat semacam jaminan sosial bagi permpuan, karena dalam pernikahan

14

Siti Musdah Mulia, Islam Menggugat Poligami, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2007), hlm. 14.

15 Prof. Muhammad Amin Summa, “Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam”, (Jakarta,

Rajawali Pers, 2004), hlm. 34.

Page 30: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

15

terdapat kewajiban bagi suami untuk menafkahi istrinya, sehingga kewajiban

yang utama dari seorang suami adalah menafkahi istrinya.16

Perbedaan pandangan ulama terhadap tujuan seseorang melakukan

poligami menjadi latar belakang penetapan hukum bagi poligami itu sendiri,

poligami dilakukan untuk apa? Atas dasar apa? Berbagai pertanyaan

tersebut, minimalnya menjadi ukuran hukum bagi seseorang yang akan

melakukan poligami.

Pendapat pro dan kontra yang muncul semuanya layak untuk dihargai,

dalam Islam pun dikenal bahwa perbedaan pendapat (al-ikhtila>f) di tengah-

tengah masyarakat merupakan tanda kasih sayang Allah SWT. Tugas

masing-masing warga masyarakat adalah menjaga agar diskusi itu berjalan

dengan sehat dan sesuai koridor hukum. Dan, undang-undang perkawinan

yang saat ini masih berlaku, wajib untuk dihormati semua orang, sampai

kelak ada undang-undang lain yang menggantikannya.

Menurut kamus bahasa Indonesia, poligami adalah sistem perkawinan

lebih dari satu istri.17

Praktek poligami yang dilakukan oleh para penguasa

Islam setelah sistem pemerintahan agamis menjadi sistem pemerintahan

dinasti, menjadi pengalaman yang kemudian dikenal dari adat Islam. Pada

surat an-Nisa>’ ayat 3, di antaranya juga menjadi sandaran untuk poligami

16

Kholid bin Abdurrachim, “Keutamaan-keutamaan Poligami”, (Yogyakarta, Sejadah

Pers, 2006), hlm. 25.

17

Tim kamus besar bahasa Indonesia 2007

Page 31: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

16

oleh beberapa kalangan, dengan ketentuan yang ditetapkan juga dalam

undang-Undang Perkawinan.

Dalam undang-undang perkawinan, poligami merupakan pengecualian

dari asas perkawinan yang monogami. Poligami merupakan pintu darurat

yang hanya bisa ditempuh jika dipenuhi sejumlah syarat yang diatur dalam

pasal 4 dan pasal 5 undang-undang perkawinan. Syarat poligami dalam pasal

4: "suami wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah

tempat tinggalnya dan pengadilan memberikan izin apabila: a) istri tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri; b) istri mendapat cacat badan

atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan; c) istri tidak dapat melahirkan

keturunan."

Syarat lain poligami dalam pasal 5: "a) adanya persetujuan dari

istri/istri-istri; b) adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin

keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka; c) adanya

jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak

mereka".

Adil berarti tidak memihak18

, berpegang pada kebenaran. Sementara

keadilan dimaknai sebagai kata sifat atau perbuatan untuk berpegang pada

kebenaran dan tidak sewenang-wenang. Dalam perkembangannya wacana

18

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta, Pusat

Bahasa, 2008), hlm. 12.

Page 32: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

17

keadilan telah melahirkan banyak percabangan pemikiran.19

Sementara

manusia sendiri dalam memahami konsep adil masih mengalami perdebatan

dan bersifat subjektif. Multi-tafsir tersebut bisa dilihat dalam memahami

Surat An-Nisa ayat 3 yang berbunyi:

نخفتمفإ وثلث وربع ثنىلكم منالنساء م فانكخوا ماطاب مىاليت االتقسطوا في نخفتمإو

االتعولوانىدأ ذلك نكمیماأملكت وماأحدة فوااالتعدلوا 20

Secara historis ayat tersebut turun untuk membatasi jumlah istri dan

kaum laki-laki dapat lebih memperhatikan lagi kebutuhan perempuan dalam

keluarga, pemenuhan kasih sayang, kebutuhan lahir. Keadilan yang di

maksud surat tersebut untuk pemenuhan kesejahteraan kaum perempuan

sebagai istri. Juga ada yang berpendapat bahwa turunnya wahyu surat an-

Nisa >’ ayat 3 adalah untuk menjaga hak-hak anak yatim pada masa itu.

Tafsir ayat tersebut tidak cukup untuk dijadikan sebagai alasan untuk

poligami, perdebatan pandangan dalam menafsirkan ayat tersebut di

beberapa kalangan, diakibatkan dimulai dari latar belakang pemikiran,

kemampuan kebahasaan yang baik, sehingga dalam memaknai kata dalam

ayat tersebut memiliki argumen kuat sebagai landasan tafsirnya atau

semangat yang terkandung saat menafsirkannya, terbukanya ayat tersebut

untuk ditafsir karena bersifat mutasyabihat, seharusnya tidak untuk

memberikan peluang konflik antar kelompok dalam Islam. Khazanah

19

Zakiyuddin Baidhawy, Rekonstruksi Keadilan, (Salatiga: STAIN Salatiga Press dan JP

Books, 2007), hlm. 19.

20 An-Nisa >’(4): 3

Page 33: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

18

pemikiran yang terjadi pada perbedaan pandangan terhadap poligami

hendaklah sebagai kekuatan bagi umat muslim untuk mencari solusi terbaik

bagi persoalan umat. Karena realitas sosial yang ditimbulkan oleh poligami

menimbulkan masalah sosial lain yang memprihatinkan, kekerasan terhadap

perempuan dan anak-anak dalam keluarga poligami rentan terjadi. Jika

tujuan menikah untuk kemaslahatan sesuai yang tertera pada Undang-

Undang Perkawinan bab II pasal 2 yang berbunyi: ‚Perkawinan menurut

hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mi>s\a>qon

gol>iz{an untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan

ibadah‛.

Kemudian dilanjutkan dengan pasal 3 yang berbunyi: ‚Perkawinan

bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,

mawaddah dan rah}mah‛. Maka kebaikan seperti apa yang ditawarkan pada

perempuan poligami, perlu adanya peninjauan kembali terhadap Undang-

Undang Perkawinan yang dalam satu kerangka Undang-Undang terdapat

kerancuan antar bab, di antaranya pada bab IX pasal 55 yang membahas

tentang beristri lebih dari satu.

F. Metode Penelitian

Pembahasan dalam penelitian tersebut penyusun membahas skripsi ini

menggunakan rangkaian metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Page 34: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

19

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library reseach)

artinya, sumber data yang berasal dari kepustakaan, baik berupa buku-

buku, kitab-kitab, jurnal yang berhubungan dengan

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian mengakomodasi deskriptif-analisis. Deskriptif

merupakan menggambarkan apa adanya, sedang analisis sendiri

merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa atau karangan untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini meliputi

pengumpulan data, penyusunan dan penjelasan atas data-data yang

terkumpul kemudian dianalisis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data atau informasi untuk suatu penelitian

diperlukan adanya suatu metode pengumpulan data. Dalam penulisan

skripsi ini dilakukan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Wawancara atau Interview

Metode wawancara atau interview yaitu suatu metode

pengumpulan data dengan cara tanya jawab, secara langsung maupun

tidak langsung kepada pelaku dan pihak-pihak yang terkait dengan

permasalahan yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pelaku atau

pihak yang terkait adalah KH. Husein Muhammad.

b. Dokumentasi

Page 35: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

20

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

literatur yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan

sebagainya. Adapun maksud metode ini guna mendapatkan data

tentang dokumen-dokumen yang ada dengan melalui sumber-sumber

yang berkaitan dengan kajian yang dibahas.

4. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualiatatif dengan

pendekatan filsafat hukum Islam berkaitan wacana poligami dalam

Islam, baik berdasarkan teks maupun ijtihad ulama. Penelitian ini

secara khusus mengkaji pemikiran KH. Husein Muhammad terhadap

konsep makna adil dalam poligami.

5. Analisis Data

Pemikiran KH. Husein Muhammad mengenai poligami akan

dianalisis secara mendalam dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Melalui cara menganalisis data khusus yang ada dalam

beberapa literatur. Kemudian diklasifikasikan dalam beberapa

kelompok, sehingga dapat ditarik menjadi kesimpulan umum. Dalam

penelitian ini metode tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

analisis data secara umum.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam mempermudah pembahasan tersebut, maka pembahasan dalam

penulisan skripsi ini dituangkan ke dalam beberapa bab.

Page 36: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

21

Bab pertama pendahuluan sebagai pengantar secara keseluruhan. Dalam

bab ini berturut-turut memuat latar belakang dan rumusan masalah yang

akan dikaji. Kemudian pendekatan dan metode penelitian, tujuannya agar

dapat menghasilkan suatu penelitian yang lebih akurat. Untuk selanjutnya

telaah pustaka dan signifikasi penelitian dimaksudkan untuk melihat kajian-

kajian yang telah ada sebelumnya sekaligus akan nampak orisinilitas kajian

penulis yang membedakannya dengan sejumlah penelitian yang sebelumnya.

Sedangkan sistematika pembahasan yang dimaksudkan untuk melihat

rasionalisasi dan keterkaitan keseluruhan dalam skripsi ini.

Bab kedua merupakan tinjauan secara deskriptif secara umum mengenai

konsep adil dalam poligami. Dalam bab ini terbagi menjadi tiga sub-bab

yaitu: pengertian poligami, yang membahas tentang pengertian etimologis,

sejarah dan fenomema perkawinan, pengertian adil, memuat tentang

pengertian adil yang dimaksud pada ayat poligami, konsep adil menurut

ulama, adalah memaparkan bentuk-bentuk keadilan dalam keluarga poligami

sesuai dengan teks ayat poligami oleh beberapa tokoh ulama.

Bab ketiga tentang pendeskripsian tentang KH. Husein Muhammad dan

pemikirannya tentang konsep adil dalam poligami. Pada bab ini terdiri dari

empat sub-bab yaitu: biografi KH. Husein Muhammad, aktivitas keilmuan

dan organisasi, karya-karya beliau, serta pemikiran KH. Husein Muhammad

tentang makna adil dalam poligami. Dengan mengemukakan latar belakang

KH. Husein Muhammad kita akan dapat mengetahui landasan berfikir

Page 37: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

22

beliau, pun dengan mengkaji seluruh karya-karyanya kita akan mendapatkan

kerangka berpikir dari setiap gagasan yang beliau kemukakan .

Bab keempat merupakan analisis penyusun terhadap pengertian

poligami, tafsir makna adil surat an-Nisa>’ ayat 3 dan ayat 129 dan konsep

adil dalam poligami menurut KH. Husein Muhammad.

Bab kelima memuat uraian kesimpulan, sehingga memperjelas jawaban

terhadap persoalan yang dikaji. Dalam bab ini juga memuat saran-saran dari

penulis berkenaan dengan pengembangan keilmuan agar dapat mencapai hal-

hal yang lebih baik.

Page 38: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan wawancara dan analisis terhadap pemikiran KH.

Husein Muhammad berkaitan dengan poligami, akhirnya penulis dapat

menarik kesimpulan :

1. KH. Husein Muhammad dalam menafsirkan Surat an-Nisa >’ ayat 3

menggunakan metode sosio-historis dengan mendekatkan keadaan sosial

saat ayat tersebut turun sesuai as-ba>b an-nuzu>lnya dengan keadaan sosial

sekarang. Ayat poligami tersebut bersifat partikular, sehingga memiliki

potensi untuk terjadinya perbedaan pendapat. KH. Husein Muhammad

termasuk golongan yang menolak poligami, tapi beliau memiliki konsep

makna adil yang cukup menarik. Sehingga gagasanya menjadi sorotan

banyak pihak. Berdasarkan penafsirannya surat an-Nisa >’ ayat 3 bukanlah

seruan untuk poligami, ayat tersebut menurut KH>. Husein Muhammad

merupakan ayat untuk penjagaan hak-hak anak yatim.

2. Secara khusus KH. Husein Muhammad memiliki gagasan berkaitan dengan

konsep adil yang dimaksud dalam ayat tersebut. Sifat keadilan yang

disebut dalam ayat poligami terbagi menjadi dua keadilan materi dan

immateri, KH. Husein Muhammad berpendapat bahwa relativitas keadilan

dalam konteks keluarga poligami sulit ditakar, tapi dengan teks tersebut

KH. Husein Muhammad menyimpulkan bahwa keadilan yang tercipta

Page 39: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

67

dalam sebuah keluarga poligami harus sebagai hasil yang didapat dari

negosiasi antara suami dan istri dalam kehidupan rumah tangganya dengan

landasan kebaikan, sehingga suami atau istri tidak memiliki peluang untuk

berbuat z}alim.

B. Saran

Dari analisis yang dilakukan, beberapa hal yang penulis anggap gagasan

pemikiran KH. Husein Muhammad, memiliki kecenderungan terhadap

pemahaman kesetaraan, menghargai kemerdekaan hak-hak individu secara

proporsional, pun gagasan beliau dianggap transformatif bahkan kontroversial.

Poin-poin yang penulis anggap bisa dijadikan saran adalah ;

1. Dalam mentransfer gagasan tentang poligami KH. Husein Muhammad

harus menjelaskan dengan detail sehingga masyarakat tumbuh

kesadarannya.

2. Hendaknya masyarakat bersikap arif dalam menyikapi masalah poligami

sehingga tidak terjebak dengan kelompok yang pro dan kontra.

3. Wacana poligami harus mendapat perhatian dari seluruh komponen,

khususnya tokoh agama sehingga masalah ini tidak lagi menjadi perdebatan

tidak berujung yang akhirnya membingungkan umat, termasuk KH. Husein

Muhammad pola gagasan yang dituangkan secara transformatif tersebut

tidak selamanya efektif sebagai media informasi bagi pencerahan umat.

Bahkan dengan mengutamakan rasionalitas di atas teks yang sudah

Page 40: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

68

dilegitimasi oleh struktur sosial tidaklah mudah, bersikap dengan

keputusan tertentu akan lebih baik.

4. Hendaknya ada penelitian dan pembahasan ulang tentang konsep adil

dalam poligami, menurut ulama dan pihak-pihak yang berwenang

melegalkan draft peraturan berpoligami dalam hal ini pemerintah, untuk

menetapkan dasar hukum yang dapat menjadi pegangan masyarakat.

Page 41: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

74

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an/’Ulu>mul Qur’an:

Al-Qur’an dan terjemahannya, Saudi Arabia: Kompleks Percetakan Al-Qur’an

Al-Kari>m, t.t.

Qur’an dan terjemahannya, AL-Hikmah; Diponegoro, Bandung, 1999

Fiqh/Ushul Fiqh:

Amin Summa, Muhammad. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta,

Rajawali Pers, 2004

Anggota IKAPI, Kompilasi Hukum Islam, Bandung, Fokusmedia, 2005

Muhammad Husein, KH, Fiqh Perempuan, Jogjakarta, LKis, 2007

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia, Jogjakarta,

TaZZAfa, 2009.

Kamus

Bahasa Indonesia, Tim Redaksi Kamus, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat

Bahasa, 2008

Ensiklopedia

Adam, J Charles, The Encyklopedia Of Religion, V0l 13, New York.Macmillion

Publishing Company

Endarmoko Eko, Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007

Raharjo, Dawam, Ensiklopedi Al Quran, Jakarta, Paramadina, 2002

Lain-lain:

Abdurrachim bin Kholid, Keutamaan-Keutamaan Poligami, Jogjakarta, Sajadah

Pers,2006.

Aj-Jahrani, Musfir, Poligami Dari Berbagai Perspektif, Jakarta: Bema Insani

Press, 1996.

Baidhawy, Zakiyuddin, Rekonstruksi Keadilan, Salatiga: STAIN Salatiga Press

dan JP Books, 2007.

Page 42: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

75

Engineer, Ali Asghar Pembebasan Perempuan, Jogjakarta, LKis, 2007

Engineer, Ali Asghar, Matinya Perempuan, Jogjakarta, IRCiSoD, 2002

Fikri, Abu, Poligami Yang Tak Melukai Hati?, Bandung: Mizana, 2007.

Khadduri Majid, Teologi Keadilan ,Surabaya, Risalah Gusti, 1999

Kodir, Faqihuddin Abdul, Memilih Monogami: Pembacaan Atas Al-Quran dan Hadisst Nabi, Jogjakarta: Pustaka Pesantren, 2005

Muhammad, Husein, KH. Spritualitas Kemanusiaan, Jogjakarta, Pustaka Rihlah,

2006

Mulia, Siti Musdah, Islam Menggugat Poligami, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2007.

Nuruzzaman, M, Kiai Membela Perempuan, Jogjakarta, Pustaka Pesantren, 2005

Ridho Rosyid, Tafsir Al-Manar, Daar Al-Manar , Mesir.

Shortland Gaye, Poligamiku bukan Poligamimu, Jogjakarta, Kreasi Wacana,

2007

Shihab, M Quraish, Wawasan Al Quran, Bandung, Mizan, 2007

Shihab M Quraish, Perempuan, Jakarta, Lentera 2009

Shihab M Quraish, Membumikan Al Quran, Bandung, Mizan 1994

Team, Diskusi peredebatan seputar poligami, Poligami Siapa Takut, Jakarta,

Quatum, 2007

Ulfah, Maria Anshor, Nalar Politik Perempuan Pesantren, Cirebon, Fahmina,

ISWARA Press, 2006

Jurnal

Equalita, Hukum keluarga Perspektif Negara, Vol. 9 No.1 Juli 2008

Jurnal Perempuan, edisi 31 ‚Menimbang Poligami‛ Jakarta, 2003

Staf, http/Rahima.or.id

Page 43: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

76

Skripsi

Agustina, Lilin Efa, ‚Pandangan Puspo Wardoyo Terhadap Keadilan Poligami,‛

skripsi Strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2007).

Astuti, Juryah, ‚Konsep Adil Dalam Poligami Perspektif Imam Malik Dan Imam Syafi’I,‛ skripsi Strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2005).

Sudiyono, ‚Konsep Adil Dalam Berpoligami Menurut Hukum Islam,‛ sekripsi Strata 1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2001).

Syukur, Abdul, ‚Poligami dalam Islam: Studi atas Imam Syafi’I dan Syeh

Muhammad ‘Abduh,‛ skripsi Strata 1 Universitas Islam Negeri

Yogyakarta (1999).

Nur, Said Ali Fakri, ‚Keadilan Mahid dalam Poligami,‛ sekripsi Strata 1

Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2007).

Page 44: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

I

DAFTAR TERJEMAH

No Hlm Footnote Bab I

1 17 19

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu

mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang

kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu

takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah)

seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Bab II

2 24 3

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu

mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang

kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu

takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)

seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat

aniaya.

3 30 7

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan".

dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap

sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan

ketaatanmu kepada-Nya, sebagaimana dia Telah

menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah

kamu akan kembali kepadaNya)". Maksudnya:

tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.

4 30 8

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku

adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena

agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku

adil.

Page 45: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

II

BIOGRAFI ULAMA

M. QURAISH SHIHAB

Beliau lahir di Rampang, Sulawesi Selatan 16 Februari 1964, beliau

memulai perjalanan intelektualnya dari Ujung Pandang, kemudian melanjutkan

pendidikan menengahnya di Malang sambil “nyantri” di pondok pesantren Darul-

Hadist Al-Faqihiyyah, lalu pada tahun 1958 dia diterima di kelas II Tsanawiyah

Al-Azhar, Kairo, Mesir. Setelah meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang tafsir

Al-Quran dengan tesis berjudul Al-I’jaz Al-Tasyri’iy li Al-Quran Al-Karim pada

tahun 1969, belaiau kembali ke tanah kelahiran dan dipercaya menjabat wakil

rektor bidang Akademis Kemahasiswaan pada IAIN Alaudin, Ujung Pandang.

Selain itu ia juga dipercayakan untuk mengemban jabatan-jabatan lain, seperti

menjadi pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan

mental, selama di Ujung Pandang beliau juga aktif melakukan berbagai penelitian,

diantaranya “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur“ dan

“Masalah Wakaf Sulawesi Selatan”. Pada tahun 1980, beliau kembali melanjutkan

studinya dan meraih gelar doktor dengan predikat Summa Cum Laude dari

universitas almamaternya AL-Azhar pada tahun 1982, Sekembalinya ke

Indonesia, sejak 1984, Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan

Fakultas Pasca-Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Selain itu, di luar kampus, dia juga dipercayakan untuk menduduki

berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak

1984); Anggota Lajnah Pentashih Al-Quran Departemen Agama (sejak 1989);

Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989), dan Ketua

Lembaga Pengembangan. Dia juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi

profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syari'ah; Pengurus

Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan

Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di sela-sela

segala kesibukannya itu, dia juga terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah di dalam

maupun luar negeri. Yang tidak kalah pentingnya, Quraish Shihab juga aktif

dalam kegiatan tulis-menulis. Di surat kabar Pelita, pada setiap hari Rabu dia

menulis dalam rubrik "Pelita Hati." Dia juga mengasuh rubrik "Tafsir Al-

Amanah" dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta, Amanah. Selain itu,

dia juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur'an dan

Mimbar Ulama, keduanya terbit di Jakarta. Selain kontribusinya untuk berbagai

buku suntingan dan jurnal-jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga bukunya

diterbitkan, yaitu Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung

Pandang: IAIN Alauddin, 1984); Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen

Agama, 1987); dan Mahhota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:

Untagma, 1988)

Page 46: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

III

MUHAMMAD ABDUH

Nama lengkapnya Muhammad Abduh bin Hassan Khair Ullah (Lahir di

Desa Mahallat Nashr, Provinsi Gharbiyah, Mesir, pada 1265 H/1849 M). Ayahnya

bernama Abduh Khair Allah, warga Mesir keturunan Turki. Sedangkan ibunya

adalah perempuan yang berasal dari suku Arab yang nasabnya sampai pada Umar

Ibnu Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana umumnya keluarga

Islam, pendidikan agama pertama didapat dari lingkungan keluarga. Adalah sang

ayah, Abduh Khair Allah, yang pertama menyentuh Abduh di arena pendidikan.

Ayahnya mengajarkan baca-tulis, dan menghafal Al-Quran. Allah memberikan

kecerdasan kepada Abduh. Ini terbukti, hanya dalam tempo kurang dari tiga tahun

mempelajari Al-Quran, ia sudah mampu menghafal semua isinya. Setelah belajar

dari ayahnya, di usia 14 tahun Abduh dikirim ke Thanta, di sebuah lembaga

pendidikan Masjid Al-Ahmad, milik Al-Azhar. Di sini ia belajar bahasa Arab, Al-

Quran, dan fikih. Dua tahun belajar di sini, Abduh sudah merasa bosan. Ini

karena, menurut Abduh, sistem pendidikannya hanya mengandalkan hafalan, dan

tidak memberi kebebasan para muridnya untuk mengembangkan pikirannya.

Maka, ia pun undur diri, dan pulang ke Mahallat Nashr. Di usia 17 tahun, tepatnya

tahun 1866 M, Abduh menikah. Babak baru dari kehidupan Abduh. Tapi,

ayahnya tak rela bila Abduh berhenti menuntut ilmu. Maka, setelah 40 hari

menikah, Abduh diminta oleh ayahnya untuk kembali Thanta, guna melanjutkan

menuntut ilmu. Abduh pun tak bisa mengelak. Tapi, ia tak langsung ke Thanta, ia

mampir ke rumah pamannya, seorang pengikut tarekat as-Syadziliah, Syekh

Darwisy Khadr. Dari Khadr pula akhirnya Abduh menimba ilmu, terutama yang

berkaitan dengan tasawuf, untuk beberapa bulan. Setelah dirasa cukup, Abduh lalu

melanjutkan menimba ilmu di Masjid Al-Ahmad, tak lebih dari 3 bulan, ia sudah

meninggalkan Thanta, menuju Kairo, guna menempuh pendidikannya di Al-

Azhar. Di sini pun Abduh kembali kecewa, karena metode pelajarannya sama

dengan yang ia dapat di Thanta. Maka, ia pun mencari guru di luar Al-Azhar. Dari

sinilah Abduh belajar ilmu-ilmu non agama yang tidak ia dapatkan dari Al-Azhar.

Antara lain, filsafat, matematika, dan logika. Ia mendapatkan ilmu-ilmu tersebut

dari Syekh Hasan at-Tawil.

Dunia pengabdiannya sebagai seorang pendidik ia rintis di Al-Azhar.

Gebrakan pembaruan pertamanya mengusulkan perubahan terhadap Al-Azhar. Ia

yakin, apabila Al-Azhar diperbaiki, kondisi kaum muslimin akan membaik. Al-

Azhar, dalam pandangan Abduh, sudah saatnya untuk berbenah. Dan karena itu

perlu perlu diperbaiki, terutama dalam masalah administrasi dan pendidikan di

dalamnya, termasuk perluasan kurikulum, mencakup ilmu-ilmu modern, sehingga

Al-Azhar dapat berdiri sejajar dengan universitas-universitas lain serta menjadi

mercusuar dan pelita bagi kaum Muslimin pada zaman modern.Muhammad

Abduh sangat terpengaruh oleh pemikiran Jamaluddin Al-Afghani, gurunya. Bagi

Abduh, Jamaluddin Al-Afghani adalah orang yang telah membukakan dunia Islam

di hadapannya, beserta problema yang dihadapinya di zaman modern. Jamaluddin

Al-Afghani bahkan telah mendorong dan mengarahkan Abduh untuk membuat

sebuah penerbitan yang menjadi media dakwah bagi kedua orang tersebut. Dari

sini lahirlah majalah Al-Urwah at-Wutsqa. Bekerjasama dengan gurunya,

Page 47: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

IV

Jamaluddin Al-Afghani, Syekh Muhammad Abduh mengelola majalah Al-Urwah

at-Wutsqa yang terbit dari Paris. Syekh Muhammad Abduh termasuk tokoh

pembaru Islam yang banyak dibicarakan dan meninggalkan pengaruh yang kuat

pada kaum muslimin. Abduh adalah ulama yang menganjurkan dan membuka

pintu ijtihad yang telah lama dikunci. Walaupun ide-ide pembaruan Abduh

banyak menuai kritik, ulama ini tetap konsisten menyebarkan pemikiran-

pemikiran pembaruan Islam. Abduh sangat tidak menyukai adanya ahli fikih dan

ulama yang hanya menyibukkan diri dengan masalah-masalah furu’iyah dan

meninggalkan masalah utama umat. Abduh juga dikenal sebagai tokoh yang gigih

memerangi segala bentuk khurafat, ia mengajak umat agar memurnikan akidah

mereka di masa Abduh dan gurunya, Al-Afghani hidup, dunia Islam mengalami

kemunduran yang sangat memprihatinkan. Dunia Islam tercabik-cabik oleh

penjajah. Wilayah Islam yang sebelumnya berada dalam naungan Khilafah

Utsmaniyah dikapling-kapling oleh bangsa-bangsa Eropa. Inggris menduduki

Mesir, Sudan, Pakistan dan Bangladesh (India), Malaysia, serta Brunei. Perancis

menduduki Aljazair, Tunisia, dan Maroko. Italia mendapat bagian Libia.

Sedangkan Indonesia jadi jajahan Belanda. Di samping kekalahan politik dan

militer, pemikiran Islam juga mengalami kemandegan. Di saat itulah muncul para

pemikir dan tokoh Islam yang mencoba membangkitkan kembali umat Islam

dalam berbagai sisi. Salah satu tokohnya adalah Jamaluddin Al-Afghani. Kepada

Jamaluddin Al-Afghani, Muhamad Abduh belajar filsafat, ilmu kalam, ilmu pasti

dan ilmu pengetahuan lain yang juga diperoleh di Al-Azhar. Pengajaran

Jamaluddin Al-Afghani dengan metode diskusi sangat menarik minat Abduh.

Sedangkan guru Abduh yang lain, Syekh Darwisy, dengan tekun mengajarinya

ilmu dan mengarahkannya pada kehidupan sufi.Selain itu, Muhammad Abduh

pernah menjadi dosen di Al-Azhar, Dar Al-Ulum

HAMKA HAJI ABDUL MALIK BIN ABDUL KARIM AMRULLAH.

Beliau lahir pada 17 Februari 1908 di kampung Molek, Maninjau,

Sumatera Barat, Indonesia. Ayahnya ialah Syekh Abdul Karim bin Amrullah atau

dikenali sebagai Haji Rasul, seorang pelopor Gerakan Islah (tajdid) di

Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906. Hamka mendapat

pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas dua. Ketika usia

HAMKA mencapai 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di

Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab.

Hamka juga pernah mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang

diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid,

Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo. Hamka mula-mula

bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan tebing tinggi, Medan

dan guru agama di Padang panjang pada tahun 1929. Hamka kemudian dilantik

sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah,

Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958. Setelah itu, beliau diangkat

menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas

Page 48: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

V

Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai

Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan

itu ketika Sukarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau

bergiat dalam politik (Masyumi). Hamka adalah seorang otodidiak dalam berbagai

bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik

Islam maupun Barat.

Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki

karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji

Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti dan Hussain Haikal. Melalui

bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman

seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul

Sartre, Karl Marx dan Pierre Loti. Hamka juga rajin membaca dan bertukar-tukar

pikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Tjokroaminoto, Raden

Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur dan Ki Bagus Hadikusumo

sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang handal.

Hamka juga aktif dalam gerakan Islam melalui organisasi Muhammadiyah. Ia

mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat,

bidaah, tarekat dan kebatinan sesat di Padang Panjang. Mulai tahun 1928, beliau

mengetuai cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, Hamka

mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian

beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Kemudian beliau terpilih

menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh

Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun

1946. Ia menyusun kembali pembangunan dalam Kongres Muhammadiyah ke-31

di Yogyakarta pada tahun 1950. Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai

penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama

Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majlis

Ulama Indonesia tetapi beliau kemudiannya meletak jawatan pada tahun 1981

karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia. Kegiatan politik

Hamka bermula pada tahun 1925 ketika beliau menjadi anggota partai politik

Sarekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang usaha kembalinya

penjajah Belanda ke Indonesia melalui pidato dan menyertai kegiatan gerilya di

dalam hutan di Medan. Pada tahun 1947, Hamka diangkat menjadi ketua Barisan

Pertahanan Nasional, Indonesia. Ia menjadi anggota Konstituante Masyumi dan

menjadi pemidato utama dalam Pilihan Raya Umum 1955. Masyumi

kemudiannya diharamkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1960. Dari tahun

1964 hingga tahun 1966, Hamka dipenjarakan oleh Presiden Sukarno karena

dituduh pro-Malaysia.

Semasa dipenjarakanlah maka beliau mulai menulis Tafsir al-Azhar yang

merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, Hamka diangkat

sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota

Majelis Perjalanan Haji Indonesia dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional,

Indonesia. Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, Hamka merupakan

seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka

Page 49: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

VI

menjadi wartawan beberapa buah akhbar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam,

Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi

editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan

menerbitkan majalah al-Mahdi di Makasar. Hamka juga pernah menjadi editor

majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat dan Gema Islam. Hamka juga

menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen.

Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid) dan antara novel-novelnya

yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan

Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah

Lindungan Kaabah dan Merantau ke Deli. Hamka pernah menerima beberapa

anugerah pada peringkat nasional dan antarabangsa seperti anugerah kehormatan

Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azhar, 1958; Doktor Honoris Causa,

Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar Datuk Indono dan Pengeran

Wiroguno dari pemerintah Indonesia. Hamka telah pulang ke rahmatullah pada 24

Juli 1981.

Page 50: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

VII

LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan Wawancara ;

1. Bagaimana pandangan KH. Husein Muhammad mengenai poligami?

2. Apa pendapat KH. Husein Muhammad terhadap wacana poligami yang

berkembang di masyarakat?

3. Bagaimana cara KH. Husein Muhammad memandang ayat poligami Surat

an-Nisa >’ ayat 2 dan 129?

4. Metode apa yang digunakan KH. Husein Muhammad dalam menafsir ayat

poligami?

5. Bagaimana pendapat KH. Husein Muhammad tentang syarat adil dalam

poligami?

6. Bagaimana KH. Husein Muhammad memaknai syarat adil dalam

poligami?

7. Bagaimana konsep adil dalam poligami KH. Husein Muhammad?

Page 51: KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI PERSPEKTIF KH. HUSEIN …digilib.uin-suka.ac.id/5346/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · AGUS MOH NAJIB, M.Ag Hj. FATMA AMILIA, S.Ag., M.Si ... Yudian Wahyudi,

VIII

CURRICULUM VITTAE

DATA DIRI

Nama : Bani Aziz Utomo

Tempat, tanggal lahir : Yogyakara, 13 Februari 1987

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Taman Kapuk Permai C.29 RT 02/05 Kedawung Cirebon

Jawa Barat

ORANG TUA

1. Ayah : M. Kusnendar

2. Ibu : Yuliana Sutini

PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Mangkukusuman 1 Tegal 1993-1999, tamat.

2. MTs Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta 1999-2002, tamat.

3. MA Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta 2002-2005, tamat.

4. Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005-2010, tamat.

PENDIDIKAN NON-FORMAL

1. PSKH. Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Cirebon Yogyakarta.

Yogyakarta, 27 Rajab 1431 H

09 Juli 2010 M

Penyusun,

BANI AZIZ UTOMO

NIM. 05350083