Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

7
KONSELING MEROKOK PADA PENDERITA TBC A. Pengertian Konseling sebagai suatu hubungan professional antara seorang konselor dengan klien, Selanjutnya hubungan ini bersifat individual atau perorangan meskipun kadang melibatkan lebih dari dua orang yang bertujuan untuk membantu klien dalam pembuatan keputusan intensionalitas, pencegahan munculnya masalah, penyesuaian diri dan member dukungan dalam menghadapi tekanan situasional dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercapai jalan keluar seperti yang diharapkan dan bukan karena terpaksan atau terbujuk melainkan dengan kesadarannya sendiri. Konseling merokok pada penderita TBC adalah suatu bentuk dialog agar penderita TBC dan keluarganya untuk memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan masalah yang dihadapi sehingga mampu mengambil keputusan untuk mengontrol penyakit TBC salah satunya dengan tidak merokok sesuai program terapi. B. Tujuan Konseling merokok pada penderita TBC merupakan hubungan untuk saling membantu antara petugas konseling dengan penderita TBC dan keluarganya, sehingga terjalin komunikasi yang efektif untuk membuat keputusan antara lain : Membangun hubungan yang wajar dengan pasien, sehingga memudahkan dalam menggali informasi, pemenuhan perawatan dan peningkatan managemen harian. Melakukan komunikasi yang baik untuk membantu penderita TBC dalam mengenali dan mengatasi masalah-masalah kesehatan akibat TBC Memberikan informasi dan pendidikan tentang penyakit seperti aktivitas yang harus dicegah yaitu merokok, pencegahan infeksi, pilihan terapi dan fasilitas pendukung. Meminimalkan dampak psikologis, yang umumnya timbul pada penyakit kronis

description

contoh form komseling merokok pada penderita tbc

Transcript of Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

Page 1: Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

KONSELING MEROKOK PADA PENDERITA TBC

A. Pengertian

Konseling sebagai suatu hubungan professional antara seorang konselor dengan klien,

Selanjutnya hubungan ini bersifat individual atau perorangan meskipun kadang melibatkan lebih

dari dua orang yang bertujuan untuk membantu klien dalam pembuatan keputusan

intensionalitas, pencegahan munculnya masalah, penyesuaian diri dan member dukungan

dalam menghadapi tekanan situasional dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercapai

jalan keluar seperti yang diharapkan dan bukan karena terpaksan atau terbujuk melainkan

dengan kesadarannya sendiri.

Konseling merokok pada penderita TBC adalah suatu bentuk dialog agar penderita

TBC dan keluarganya untuk memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan

masalah yang dihadapi sehingga mampu mengambil keputusan untuk mengontrol penyakit TBC

salah satunya dengan tidak merokok sesuai program terapi.

B. Tujuan

Konseling merokok pada penderita TBC merupakan hubungan untuk saling membantu antara

petugas konseling dengan penderita TBC dan keluarganya, sehingga terjalin komunikasi yang

efektif untuk membuat keputusan antara lain :

Membangun hubungan yang wajar dengan pasien, sehingga memudahkan dalam

menggali informasi, pemenuhan perawatan dan peningkatan managemen harian.

Melakukan komunikasi yang baik untuk membantu penderita TBC dalam mengenali dan

mengatasi masalah-masalah kesehatan akibat TBC

Memberikan informasi dan pendidikan tentang penyakit seperti aktivitas yang harus

dicegah yaitu merokok, pencegahan infeksi, pilihan terapi dan fasilitas pendukung.

Meminimalkan dampak psikologis, yang umumnya timbul pada penyakit kronis

Mengetahui saat yang tepat untuk merujuk pada terapi psikologis intensif

Membantu proses memberitahu kondisi pasien pada kerabat/pasangan pasien

C. Prosedur

1. Persiapan konseling

a. Perawat

Berpenampilan bersih dan sopan

Menguasai materi konseling

Menjaga etika konseling : menjaga rahasia, menghormati klien

Mengenal sosial budaya di lingkungan klien

b. Klien

Hadir di tempat konseling sesuai dengan kontrak tempat & waktu yang telah

disepakati

Page 2: Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

c. Tempat

Tidak bising atau ramai

Tidak menjadi tempat lalu lalang orang

Aman dan nyaman

d. Waktu

Waktu yang dibutuhkan : 30 menit

e. Media

Paket edukasi tuberculosis: leaftlet tentang bahaya merokok dan penyakit TBC

2. Langkah-langkah pelaksanaan konseling dalam :

a. Pemantapan hubungan baik

Jaga lingkungan konseling tetap nyaman dan bersifat pribadi

Ucapkan salam dan tanyakan perasaan klien untuk menunjukkan perhatian, minat

dan penerimaan serta keterlibatan pada masalah klien

Pertahankan repson non verbal perawat (kontak mata, ekspresi muka, sikap tubuh)

tetap menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan terhadap klien

Jadilah pendengar yang aktif terhadap respon verbal klien

Perhatikan respon non verbal klien

Sampaikan jaminan kerahasiaan isi konseling

Jelaskan tujuan kegiatan teknik dan proses konseling

Sepakati kontrak waktu konseling

Beri kesempatan klien untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti

b. Pengumpulan dan pemberian informasi

Tanyakan kepada klien tentang pengetahuan, perasaan dan kebutuhan klien terkait

dengan penyakit TBC

Jelaskan informasi terkait bahaya merokok dan hubungannya dengan penyakit TBC

Bantu klien untuk memahami keadaan dirinya serta permasalahannya

c. Perencanaan dan pengambilan keputusan penyelesaian masalah

Bantu klien mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah

Jelaskan secara rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif

penyelesaian masalah

Dorong dan beri kesempatan klien untuk memilih dan mengambil keputusan guna

menyelesaikan masalah

Berikan penguatan atas keberhasilan klien dalam mengambil keputusan

3. Penutupan konseling

Ulangi beberapa informasi penting dan hasil konseling pada klien

Rumuskan kontrak pertemuan berikutnya (kegiatan, tujuan, waktu dan tempat).

Page 3: Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

Ucapkan salam

D. Evaluasi

1. Struktur

Adanya kontrak dengan klien untuk pelaksanaan konseling

Adanya persiapan yang baik dari segi konselor, tempat dan media konseling.

2. Proses

Klien aktif dan kooperatif selama proses konseling

Konselor menjalankan prinsip-prinsip konseling dengan efektif dan efisien.

3. Hasil

Klien dapat mengambil keputusan untuk tidak merokok sesuai program terapi

Klien bersedia mengisi lembar evaluasi catatan harian menjalankan pola hidup

sehat

Page 4: Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

KONSELING MEROKOK:

1. PEMANTAPAN HUBUGAN BAIK:

“Assalamu’alaykum Bapak. Perkenalkan nama saya perawat Dewi. Ini benar dengan bapak S?

Iya bapak, jadi maksud kedatangan saya pada pagi hari ini adalah untuk membantu bapak dan

keluarga dalam memahami bahaya rokok bagi kesehatan

Sekitar 30 menit kita akan berbincang-bincang tetang topic yang telah saya sampaikan tadi,

apakah bapak bersedia?

Oh iya, kira-kira kita ngobrolnya dimana ya pak? Oh iya pak..

2. PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN INFORMASI:

Mohon maaf bapak, “saya mau bertanya sejak kapan bapak S merokok?” Oh begitu, “satu hari

kira-kira bapak menghabiskan berapa banyak rokok?”

“Kira-kira apa tanggapan keluarga mengenai kebiasaan merokok bapak ini?”

“setelah merokok apa yang bapak rasakan? “Bapak pernah memikirkan tidak kerugian dan

keuntunga merokok?” “Menurut bapak banyak untung apa ruginya pak kalau merokok?”

Oh iya, jadi begini bapak, menurut kesehatan sebenarnya merokok itu merupakan kebiasaan

yang kurang biak. Mengapa? Karena didalam rokok terdapat sejumlah zat yang

membahayakan kesehatan.

“Bapak pernah dengar Tar?” Tar ini merupakan bahan yang bisa memicu terjadinya kanker

Pak”

Ada juga yang disebut nikotin, Nikotin ini sifatnya menaikkan tekanan darah dan mempercepat

denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Selain itu, nikotin

jugamenyebabkan ketagihan”

Yang ketiga ada Karbonmonoksida yang terkandung dalam rokok dapat mengikat dirinya pada

HB darah sehingga oksigen tidak dapat digunakan oleh tubuh, padahal yang diperlukan tubuh

adalah oksigen Pak. Menurut bapak kalau tubuh kita kekurangan oksigen bagaimana reaksinya

pak? Bagus apa tidak? Nah, maka dari itu pak.

“Dari diskusi kita tadi apa bapak masih mau mengkonsumsi rokok?”

“Bagaimana bapak? Mungkin masih ada yang mau bapak tanyakan terkait dengan rokok?”

Oke, selanjutnya kita akan bahas tentang apa saja bahaya rokok bagi kesehatan bapak pernah

melihat iklan rokok di TV nggak pak?

Ya, jadi banyak sekali kerugian yang disebabkan karena kebiasaan merokok. Merokok bisa

menyebabkan kanker paru, penyakit jantung, impotensi yang menggangu organ reproduksi

sehingga kualitas sperma menjadi buruk, dan TB Paru.

“bapak dan ibu sudah tau belum apa itu TB Paru?” “TB paru itu penyakit menular yang

menyerang paru-paru, penyakit ini ditandai dengan sesak nafas, batuk lebih dari 2 minggu

kalau sudah parah batuk berdahak disertai darah, serta berat badah turun sehingga lemas”

“bapak dan ibu tau nggak hubungan TB Paru dengan merokok?” iyaa, jadi orang yang setiap

hari merokok, akan meningkatkan infeksi kuman TB Paru”

Page 5: Konseling Merokok Pada Penderita Tbc

Tidak hanya perokok saja yang terkena kerugiannya, orang-orang disekitar bapak seperti ibu

dan anak-anak merupakan pihak yang sangat dirugikan pak, karena mereka menghirup asap

rokok. Jadi, kasihan keluarga dan orang-orang disekitar bapak ya..benar nggak pak, bu?

“Bagaimana tanggapan ibu tentang bahaya merokok tadi? Ibu setuju apa tidak kalau bapak

berhenti merokok?”

“iya bagus sekali, apakah ibu mau membantu atau menegaskan bapak untuk meninggalkan

kebiasaan merokoknya?”

Mungkin bapak mau menanyakan sesuatu terkait bahaya merokok?

Iya bapak, saya mengerti kebiasaan ini sangat susah sekali untuk dihentikan. Tetapi jika niat

kita sudah bulat untuk berhenti, InsyaAllah bapak akan mudah untuk meninggalkan kebiasaan

ini. Mungkin kalau mulut bapak tersasa pahit atau kering bapak bisa memakan permen, minum

air putih, air teh itu lebih bagus bagi tubuh, jika bapak lupa melakukan hal tersebutmungkin ibu

bisa membantu mengingatkan bapak”

“Selain itu keluarga bapak pasti lebih senang, karena uang yang bapak gunakan untuk merokok

bisa digunakan keluarga untuk mencukupi kebutuhan yang lain.”

3. PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAAN PENYELESAIAN MASALAH

Oke bapak dan ibu, kita sudah banyak berdisukusi tentang kebiasaan merokok dan bahayanya,

sekarang saya ingin tahu apa yang akan bapak lakukan untuk mengontrol ketergantungan

bapak terhadap rokok?

“kira-kira mulai kapan bapak akan berhenti merokok?”

Oh iya bagus sekali bapak, jadi bapak benar-benar ingin berhenti merokok dan mengubah pola

hidup bapak dengan cara yang lebih baik lagi supaya tubuh bapak semakin sehat dan bugar.

4. PENUTUP KONSELING:

Baiklah bapak dan ibu, tidak terasa ternyata sudah 30 menit kita berdiskusi tentang rokok dan

bahayanya.

“kalau boleh saya tau, tadi kita sudah membahas apa saja? Coba bapak ulangi terkait rokok

dan bahayanya”

Nanti bisa bapak dan ibu renungkan bersama dengan keluarga, saya harap bapak benar-benar

akan menjalankan pola hidup sehat seperti yang sudah bapak putuskan tadi. Semoga

pertemuan kita ini bermanfaat untuk bapak dan keluarga.

“lusa saya akan kesini lagi untuk memastikan seberapa jauh bapak mengontrol penggunaan

rokok, kira-kira jam berapa bapak dan ibu bersedia bertemu dengan saya?”

Terima kasih bapak, ibu…mohon maaf sudah mengganggu waktu bapak dan keluarga,

Assalamu’alaykum.