KONOMI NASIONAL - ftp.unpad.ac.id · DPR Pramono Anung dalam rapat yang digelar di Gedung ... dang...

1
18 RABU, 6 APRIL 2011 E E KONOMI KONOMI NASIONAL RAPAT paripurna DPR, ke- marin, menyetujui pengesahan rancangan undang-undang (RUU) tentang akuntan publik menjadi undang-undang (UU). Salah satu klausul yang diatur di UU tersebut ialah diperketat- nya akuntan publik asing untuk berpraktik di Indonesia. “Dengan ini, rapat paripurna dapat menyetujui RUU akun- tan publik menjadi undang- undang,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung dalam rapat yang digelar di Gedung DPR RI Jakarta, kemarin. Sementara itu, Menteri Ke- uangan Agus Martowardojo mengakui bahwa dalam UU baru ini pengaturan akuntan publik asing menjadi salah satu sorotannya. Dia memasti- kan dengan pengesahan UU Akuntan Publik, persyaratan akuntan publik asing yang akan berpraktik di Tanah Air akan semakin ketat. “Untuk akuntan asing, kalau dia bekerja di Indonesia, dia harus mengikuti prosedur dan proses yang ada. Selain itu, me- mahami hukum karena tidak mungkin asing bisa beroperasi tanpa pemahaman,” ujarnya. Lebih jauh dia mengatakan dengan adanya UU tersebut, kantor akuntan publik asing harus bekerja sama dengan pemain lokal. Pengaturan ini dilakukan menyongsong era keterbukaan dan globalisasi seperti pemberlakuan Masya- rakat Ekonomi ASEAN. Di era itu, akuntan publik asing dapat berpraktik di Indo- nesia. Itu dimungkinkan setelah ada perjanjian saling pengakuan antara pemerintah dan peme- rintah negara asal akuntan publik tersebut. Agus mengakui profesi akuntan publik memiliki pe- ran besar untuk mendukung terwujudnya perekonomian nasional yang sehat. Khu- susnya dalam menciptakan efisiensi serta meningkatkan transparansi dan kualitas in- formasi keuangan. “Mengingat peran itu, sudah selayaknya profesi akuntan pub- lik didukung dengan peraturan setingkat UU untuk mendorong terwujudnya profesi akuntan publik yang berkualitas dan da- pat bersaing di tingkat global,” kata Menkeu. Dalam ketentuan baru ini, posisi regulator, yakni Menteri Keuangan, diatur bersama aso- siasi profesi dan komite profesi. (Tup/E-5) INDONESIA berniat merebut pasar kakao Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikuasai eksportir asal Pantai Gading. Kesempatan ini terbuka setelah produsen kakao nomor wahid di dunia itu dirundung krisis politik berkepanjangan. “Pantai Gading kan produ- sen kakao nomor satu, lagi ada masalah politik di sana. Kalau impor kakao AS pindah ke Indonesia, keuntungan besar untuk Indonesia. Sekali pindah, susah kembali ke Pantai Ga- ding,” ungkap Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi seusai bertemu Wakil Menteri Pertanian AS Michael Scuse di Jakarta, kemarin. Bayu menambahkan, untuk mengejar target itu pihaknya akan melakukan pendekatan dengan pemerintah AS. De- ngan kunjungan Wamentan AS kemarin, dia berharap kesem- patan akan semakin terbuka bagi Indonesia untuk menam- bah ekspor kakao ke ‘Negeri Paman Sam’. Untuk itu, ia menambahkan, pemerintah akan melakukan kunjungan balasan ke AS. Di- harapkan, dengan kunjungan itu, pemerintah bisa memasti- kan kemungkinan penambah- an kuota ekspor kakao. “Bulan depan, rencananya kunjungan balasan untuk memastikan supaya kita bisa masuk.” Kendati begitu, Bayu be- lum dapat memastikan detail penaikan ekspor kakao ke AS. Namun, dia optimistis ekspor kakao ke AS bisa naik 10% hingga 15%. Saat ini Indonesia memi- liki lahan kakao seluas 1,6 juta hektare dengan produksi hingga 550 ribu ton. Dari jum- lah tersebut, lebih dari 300 ribu ton diekspor. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bi- dang agrobisnis, pangan, dan peternakan Franky Widjaja mengatakan bahwa produksi pertanian akan terbantu oleh kemitraan komprehensif de- ngan AS. “Ada food crisis (krisis pa- ngan) yang sedang kita hadapi padahal potensi produksi besar sekali. Dengan kemitraan, po- tensi produksi itu bisa terbantu investasi dan teknologi AS,” katanya. (*/E-5) UU Akuntan Publik Perketat Aturan bagi Pemain Asing RI Incar Pasar Kakao Milik Pantai Gading Jauhi Debt Collector dengan Tepat Bayar MARCHELO G ENCARNYA pro- mosi dengan ber- bagai diskon yang ditawarkan men- jadikan kartu kredit sebagai produk yang digandrungi. Namun, belakangan masya- rakat digemparkan dengan kasus fatal yang melibatkan para penagih utang atau lebih populer disebut debt collector kartu kredit. Dengan kasus itu, tampak- nya regulator, bank, dan juga nasabah harus menata ulang perlakuan terhadap kartu kre- dit. Khusus nasabah, mereka harus tahu fungsi sebenarnya dari produk konsumer bank ini. “Sebagai pemegang kartu, kita diberikan fasilitas, tetapi itu bukan semata-mata tam- bahan income. Itu hanya seba- gai pengganti uang tunai un- tuk kemudahan dalam proses transaksi,” ungkap General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta di Jakarta, kemarin. Dia menyayangkan, terka- dang nasabah lupa atau sengaja menunda pembayaran tagihan kartu kredit. Akibatnya, mere- ka kerap jatuh pada membeng- kaknya utang yang berujung kemacetan. Hal itu diakui Deputi Gu- bernur Bank Indonesia (BI) Sunayoko Budi Rochadi. Ia menemukan nasabah terka- dang nakal dalam pembayaran kartu kredit. Nasabah itu tidak menghiraukan bank ketika tagihan kartu kredit datang. “Jangan salah, ingat banyak juga nasabah yang bandel da- lam pelunasan kartu kredit,” ujarnya. Sementara itu, Ekonom Se- nior Standard Chartered Fauzi Ichsan mengimbau nasabah untuk tidak menggunakan kartu kredit untuk berutang da- lam jangka panjang. Pasalnya, layanan ini memiliki bunga tinggi sampai 3%-4% per bu- lan. Selain itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan pen- dapatan. “Penggunaan kartu kredit seharusnya dihitung dan tidak melebihi 1/3 dari pendapatan sebulan,” jelasnya. Kendati begitu, kesulitan pembayaran bisa saja dialami setiap pemegang kartu. Jika itu terjadi, nasabah sebaiknya datang ke bank dan melakukan negosiasi mengenai waktu dan cara penyelesaian pembayaran. Pasalnya secara prinsip, apa yang dipinjam nasabah me- mang harus dikembalikan. Saat ini AKKI juga membuka saluran untuk keluhan terkait dengan kartu kredit melalui surat elektronik ke sekretariat@ akki.or.id atau langsung ke BI melalui [email protected]. Penagihan Steve menjelaskan, pada dasarnya bank tidak akan lang- sung menggunakan jasa debt collector ketika nasabah terlam- bat membayar atau menung- gak tagihan kartu kreditnya. Bi- asanya, bank akan mengingat- kan nasabah melalui pesan singkat, surat, dan telepon. Jika masih tidak bayar, bank akan mengunjungi alamat tagihan nasabah. “Prosesnya itu tentu buka cuma 1-2 bulan, tetapi itu lama,” ujar Steve. Penggunaan jasa debt collec- tor hanya pada tagihan-tagihan yang masuk dalam kolektibilitas tertentu. Selain itu, bank tidak mampu melakukan penagihan langsung secara internal karena terbatasnya sumber daya manu- sia yang dimiliki. Meski begitu, AKKI beren- cana mengatur mekanisme dan standardisasi kerja debt collector. Steve menyebutkan BI sebenarnya telah memiliki payung hukum penggunaan debt collector , yaitu melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) 11/11/PBI/2009 tentang Pe- nyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggu- nakan Kartu. “Tapi bagaimana pelaksana- annya diserahkan pada ma- sing-masing bank. Ke depan, kita akan berikan arahan atau standardisasi bagaimana cara bank bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan penagihan,” jelas Steve. (E-5) marchelo @mediaindonesia.com Pada dasarnya bank tidak akan langsung menggunakan jasa debt collector ketika nasabah terlambat membayar tagihan kartu kredit. Penggunaan kartu kredit seharusnya dihitung dan tidak melebihi 1/3 dari pendapatan sebulan.” Fauzi Ichsan Ekonom Senior Standard Chartered PEMBAYARAN KARTU KREDIT: Kesulitan pembayaran bisa saja dialami setiap pemegang kartu kredit. Jika itu terjadi, nasabah sebaiknya datang ke bank dan bernegosiasi mengenai waktu dan cara penyelesaian pembayaran. MITRA BINAAN: Sejumlah pengunjung memadati stan mitra binaan Bank Rakyat Indonesia saat berpartisipasi pada Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda, kemarin. Pameran yang diikuti pengusaha binaan BUMN, Kementerian KUKM, dan beberapa kabupaten/provinsi Indonesia itu dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas pengusaha UMKM ke pasar global terutama Eropa. ANTARA/ARDIANSYAH ILUSTRASI MODEL: DINE MULYANI, FOTO: MI/SUMARYANTO

Transcript of KONOMI NASIONAL - ftp.unpad.ac.id · DPR Pramono Anung dalam rapat yang digelar di Gedung ... dang...

18 RABU, 6 APRIL 2011EEKONOMIKONOMI NASIONAL

RAPAT paripurna DPR, ke-marin, menyetujui pengesah an rancangan undang-undang (RUU) tentang akuntan pu blik menjadi undang-undang (UU). Salah satu klausul yang diatur di UU tersebut ialah diperketat-nya akuntan publik asing untuk berpraktik di Indonesia.

“Dengan ini, rapat paripurna dapat menyetujui RUU akun-tan publik menjadi undang-undang,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung dalam rapat yang digelar di Gedung DPR RI Jakarta, kemarin.

Sementara itu, Menteri Ke-uangan Agus Martowardojo mengakui bahwa dalam UU baru ini pengaturan akuntan publik asing menjadi salah sa tu sorotannya. Dia memasti-kan dengan pengesahan UU Akuntan Publik, persyaratan

akuntan publik asing yang akan berpraktik di Tanah Air akan semakin ketat.

“Untuk akuntan asing, kalau dia bekerja di Indonesia, dia harus mengikuti prosedur dan proses yang ada. Selain itu, me-mahami hukum karena tidak mungkin asing bisa beroperasi tanpa pemahaman,” ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan dengan adanya UU tersebut, kantor akuntan publik asing harus bekerja sama dengan pemain lokal. Pengaturan ini dilakukan menyongsong era keterbukaan dan globalisasi seperti pemberlakuan Masya-rakat Ekonomi ASEAN.

Di era itu, akuntan publik asing dapat berpraktik di Indo-nesia. Itu dimungkinkan setelah ada perjanjian saling pengakuan antara pemerintah dan peme-

rintah negara asal akuntan publik tersebut.

Agus mengakui profesi akuntan publik memiliki pe-ran besar untuk mendukung terwujudnya perekonomian nasional yang sehat. Khu-susnya dalam menciptakan efisiensi serta meningkatkan transparansi dan kualitas in-formasi keuangan.

“Mengingat peran itu, sudah selayaknya profesi akuntan pub-lik didukung dengan peraturan setingkat UU untuk mendorong terwujudnya profesi akuntan publik yang berkualitas dan da-pat bersaing di tingkat global,” kata Menkeu.

Dalam ketentuan baru ini, posisi regulator, yakni Menteri Keuangan, diatur bersama aso-siasi profesi dan komite profesi. (Tup/E-5)

INDONESIA berniat merebut pasar kakao Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikuasai eksportir asal Pantai Gading. Kesempatan ini terbuka setelah produsen kakao nomor wahid di dunia itu dirundung krisis politik berkepanjangan.

“Pantai Gading kan produ-sen kakao nomor satu, lagi ada masalah politik di sana. Kalau impor kakao AS pindah ke In donesia, keuntungan besar untuk Indonesia. Sekali pindah, susah kembali ke Pantai Ga-ding,” ungkap Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi seusai bertemu Wakil Menteri Pertanian AS Michael Scuse di Jakarta, kemarin.

Bayu menambahkan, untuk mengejar target itu pihaknya akan melakukan pendekatan dengan pemerintah AS. De-

ngan kunjungan Wamentan AS kemarin, dia berharap kesem-patan akan semakin terbuka bagi Indonesia untuk menam-bah ekspor kakao ke ‘Negeri Paman Sam’.

Untuk itu, ia menambahkan, pemerintah akan melakukan kunjungan balasan ke AS. Di-harapkan, dengan kunjungan itu, pemerintah bisa memasti-kan kemungkinan penambah-an kuota ekspor kakao. “Bulan depan, rencananya kunjungan balasan untuk memastikan supaya kita bisa masuk.”

Kendati begitu, Bayu be-lum dapat memastikan detail penaikan ekspor kakao ke AS. Namun, dia optimistis ekspor kakao ke AS bisa naik 10% hingga 15%.

Saat ini Indonesia memi-liki lahan kakao seluas 1,6

juta hektare dengan produksi hingga 550 ribu ton. Dari jum-lah tersebut, lebih dari 300 ribu ton diekspor. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bi-dang agrobisnis, pangan, dan peternakan Franky Widjaja mengatakan bahwa produksi pertanian akan terbantu oleh kemitraan komprehensif de-ngan AS.

“Ada food crisis (krisis pa-ngan) yang sedang kita hadapi padahal potensi produksi besar sekali. Dengan kemitraan, po-tensi produksi itu bisa terbantu investasi dan teknologi AS,” katanya. (*/E-5)

UU Akuntan Publik Perketat Aturan bagi Pemain Asing

RI Incar Pasar KakaoMilik Pantai Gading

Jauhi Debt Collectordengan Tepat Bayar

MARCHELO

GENCARNYA pro-mosi dengan ber-bagai diskon yang ditawarkan men-

jadikan kartu kredit sebagai produk yang digandrungi. Na mun, belakangan masya-rakat digemparkan dengan kasus fatal yang melibatkan para penagih utang atau lebih populer disebut debt collector kartu kredit.

Dengan kasus itu, tampak-nya regulator, bank, dan juga nasabah harus menata ulang perlakuan terhadap kartu kre-dit. Khusus nasabah, mereka harus tahu fungsi sebenarnya dari produk konsumer bank ini.

“Sebagai pemegang kartu, kita diberikan fasilitas, tetapi itu bukan semata-mata tam-bahan income. Itu hanya seba-gai pengganti uang tunai un-tuk kemudahan dalam proses transaksi,” ungkap General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta di Jakarta, kemarin.

Dia menyayangkan, terka-dang nasabah lupa atau sengaja menunda pembayaran tagihan kartu kredit. Akibatnya, mere-ka kerap jatuh pada membeng-kaknya utang yang berujung kemacetan.

Hal itu diakui Deputi Gu-bernur Bank Indonesia (BI) Sunayoko Budi Rochadi. Ia menemukan nasabah terka-dang nakal dalam pembayaran kartu kredit. Nasabah itu tidak menghiraukan bank ketika tagihan kartu kredit datang. “Jangan salah, ingat banyak juga nasabah yang bandel da-lam pelunasan kartu kredit,” ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Se-nior Standard Chartered Fauzi Ichsan mengimbau nasabah untuk tidak menggunakan kartu kredit untuk berutang da-lam jangka panjang. Pasalnya, layanan ini memiliki bunga tinggi sampai 3%-4% per bu-lan. Selain itu, penggunaannya harus disesuaikan dengan pen-dapatan.

“Penggunaan kartu kredit seharusnya dihitung dan tidak

melebihi 1/3 dari pendapatan sebulan,” jelasnya.

Kendati begitu, kesulitan pembayaran bisa saja dialami setiap pemegang kartu. Jika itu terjadi, nasabah sebaiknya datang ke bank dan melakukan negosiasi mengenai waktu dan cara penyelesaian pembayaran. Pasalnya secara prinsip, apa yang dipinjam nasabah me-mang harus dikembalikan.

Saat ini AKKI juga membuka saluran untuk keluhan terkait dengan kartu kredit melalui surat elektronik ke [email protected] atau langsung ke BI melalui [email protected].

PenagihanSteve menjelaskan, pada

dasarnya bank tidak akan lang-sung menggunakan jasa debt collector ketika nasabah terlam-bat membayar atau menung-gak tagihan kartu kreditnya. Bi-

asanya, bank akan mengingat-kan nasabah melalui pesan singkat, surat, dan telepon. Jika masih tidak bayar, bank akan mengunjungi alamat tagihan nasabah. “Prosesnya itu tentu buka cuma 1-2 bulan, tetapi itu lama,” ujar Steve.

Penggunaan jasa debt collec-tor hanya pada tagihan-tagihan yang masuk dalam kolekti bilitas tertentu. Selain itu, bank tidak mampu melakukan penagihan langsung secara internal karena terbatasnya sumber daya manu-sia yang dimiliki.

Meski begitu, AKKI beren-cana mengatur mekanisme dan standardisasi kerja debt collector. Steve menyebutkan BI sebenarnya telah memiliki payung hukum penggunaan debt collector, yaitu melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) 11/11/PBI/2009 tentang Pe-nyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggu-nakan Kartu.

“Tapi bagaimana pelaksana-annya diserahkan pada ma-sing-masing bank. Ke depan, kita akan berikan arahan atau standardisasi bagaimana cara bank bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan penagihan,” jelas Steve. (E-5)

[email protected]

Pada dasarnya bank tidak akan langsung menggunakan jasa debt collector ketika nasabah terlambat membayar tagihan kartu kredit.

Penggunaan kartu kredit

seharusnya dihitung dan tidak melebihi 1/3 dari pendapatan sebulan.”Fauzi IchsanEkonom Senior Standard Chartered

PEMBAYARAN KARTU KREDIT: Kesulitan pembayaran bisa saja dialami setiap pemegang kartu kredit. Jika itu terjadi, nasabah sebaiknya datang ke bank dan bernegosiasi mengenai waktu dan cara penyelesaian pembayaran.

MITRA BINAAN: Sejumlah pengunjung memadati stan mitra binaan Bank Rakyat Indonesia saat berpartisipasi pada Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda, kemarin. Pameran yang diikuti pengusaha binaan BUMN, Kementerian KUKM, dan beberapa kabupaten/provinsi Indonesia itu dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas pengusaha UMKM ke pasar global terutama Eropa.

ANTARA/ARDIANSYAH

ILUSTRASI MODEL: DINE MULYANI, FOTO: MI/SUMARYANTO