repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA...

153
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA CIBENING KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Maisya Zaqiyah NIM 1113015000053 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT DESA CIBENING

KECAMATAN PAMIJAHAN KABUPATEN BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Maisya Zaqiyah

NIM 1113015000053

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

i

PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DESA CIBENING KECAMATAN PAMIJAHAN

KABUPATEN BOGOR

Oleh:

Maisya Zaqiyah

1113015000053

ABSTRAK

Maisya Zaqiyah (NIM 11130150000053). Pengaruh Religiositas Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan,

Kabupaten Bogor. Skripsi untuk Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara religiositas

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening, Kecamatan

Pamijahan, Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan pendekatan penelitian eksplanasi. Teknik Pengambilan Sampel dilakukan

dengan menggunakan Simple Random Sampling. Dilakukan pada 97 Kepala

Keluarga di desa Cibening. Hasil penelitan menunjukan hasil indikator setiap

variabel yang valid dan reliabel. Hasil pengujian menggunakan uji T menunjukan

bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel, yakni 5,737 lebih besar dari 1086,

maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya religiositas berpengaruh terhadap

kondisi sosial ekonomi. Adapun kemampuan religiositas mempengaruhi kondisi

sosial ekonomi ialah sebesar 25% (nilai adjusted R square).

Kata Kunci: Religiositas, Sosial Ekonomi, Masyarakat

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

ii

THE EFFECT OF RELIGIOUSITY ON SOCIO-ECONOMIC CONDITIONS

OF THE RESIDENT OF CIBENING VILLAGE, PAMIJAHAN DISTRIC,

BOGOR REGENCY

By:

Maisya Zaqiyah

1113015000053

ABSTRACK

Maisya Zaqiyah (NIM 11130150000053). The Effect of Religiousity on Socio-

Economic Conditions of the resident of Cibening Village, Pamijahan Distric,

Bogor Regency. A Skripsi of Departement of Social Sciences Education. Faculty

of Tarbiya and Teachers Sciences. Syarif Hidayatullah Islamic State University of

Jakarta

This study aims to see whether there is an effect of religiousity on the socio-

economic conditions of the resident of Cibening Village, Pamijahan District,

Bogor Regency. The type of research is quantitative research with explanatory

research apporoach. Sampling Techniques are carried out by using Simple

Random Sampling. This research was conducted on 97 heads of households in

Cibening village. The research results show the results of the indicators of each

variable are valid and reliable. The test results using the T test show that the

calculated t value ≥ t table, which is 5.737 ≥ 1086, then H0 is rejected and H1 is

accepted, meaning that religiosity affects the socio-economic conditions. The

religiosity ability affects the socio-economic conditions by 25% (adjusted R

square value).

Keywords: Religiosity, Socio-Economic, Society.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb.

Segala puji terpanjatkan kepada Allah SWT. tuhan semesta alam yang

telah memberikan berbagai karunia sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

yang berjudul Pengaruh Religiositas Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Sholawat

seiring salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah

mewariskan adab serta moral keislaman sebagai falsafah hidup.

Penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yakni penelitian dan pengembangan sekaligus sebagai salah

satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini merupakan salah simbolisasi yang komprehensif dan

merepresentasikan kegiatan perkuliahan selama ini. Untuk itu, perkenankanlah

penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

berkontribusi baik langsung maupun tak langsung, baik materil maupun non-

materil dalam penyelesaian keseluruhan proses tersebut. Ucapan terima kasih

tersebut diberikan kepada:

1. Prof. Ahmad Thib Raya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahun Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Syaripulloh M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahun Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. H. Nurochim, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

banyak pengarahan selama penulisan skripsi.

5. Seluruh dosen dan jajaran karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

iv

6. Kepala Desa Cibening serta jajaran pemerintahan Desa Cibening yang telah

memberikan izin dan membantu pada proses penelitian ini.

7. Kedua orang tua, Bapak, Abdul Rojak dan Mama, Ipah Ade Tari yang telah

menjadi motivator utama dalam segala cita.

8. Segenap keluarga, Iin Aidhillah, Wa Ikah, Wa Heri, Wa Hamzah, Teh Mimi,

dan Om Agil yang turut mendukung setiap perjuangan.

9. Guru, Dosen serta teman diskusi, Budi Haryanto, M.Pd. dan Zaki Mubarok,

S.S. M.Pd. yang telah mengajarkan kedalaman berpikir.

10. Seluruh warga Desa Cibening, yang telah meluangkan waktu untuk

membantu kelancaran penelitian.

11. Sahabat sekaligus keluarga Asrama Putri an-Nur, Zamarotul Azkiyah, Titi

Muryani, Uyun Mustafidah, Hani Ekatayu Bachri, Ariesta Ummi Agesti dan

Galuh Ajeng Dwi Astuti.

12. Sahabat seperjuangan dalam menempuh riskannya tugas akhir, teman makan

dan pelesir, teman berbagi cerita, ilmu dan argumen, Ajeng Restiyani,

Syarifah Alawiyah, Hanipah, Muhammad Farhan Faturrahman, Muhammad

Riyadi, Abdul Jalil, Vivi Lutfiah, Aji Rizaldi, Rina Arnisyah, Amira Indira

Sari, Dita, dan Galena Putriani.

13. Seluruh kawan-kawan Pojok Seni Tarbiyah dan Lingkar Sastra Tarbiyah.

14. Rekan-rekan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2013.

Semoga semua pihak yang telah membantu diberikan kebahagiaan serta

mendapat perlindungan dari Allah SWT. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa

terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu, dengan kerendahan

hati penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang

membangun untuk perbaikan skripsi ini serta untuk karya-karya ilmiah

selanjutnya.

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Bogor, Oktober 2018

Maisya Zaqiyah

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACK ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ..................... 10

A. Deskripsi Teoretik ..................................................................... 10

1. Sosial Ekonomi ................................................................... 10

2. Religiositas .......................................................................... 23

3. Masyarakat Desa ................................................................ 34

B. Penelitian Relevan ...................................................................... 36

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 40

D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 42

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 43

B. Metode Penelitian ...................................................................... 43

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 44

D. Variabel Penelitian dan Variabel Operasional .......................... 46

E. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 48

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 48

G. Instrumen Penelitian ................................................................... 50

H. Metode Analisis Data ................................................................ 52

1. Uji Instrumen Kuesioner ..................................................... 52

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 53

3. Analisis Regresi Linear Sederhana ...................................... 55

4. Uji Hipotesis ........................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 57

A. Deskripsi Daerah Penelitian ....................................................... 57

B. Analis Data ................................................................................. 63

1. Hasil Uji Instrumen .............................................................. 63

2. Analisis Statistik Deskripsi................................................... 66

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 68

C. Analisis Hasil Uji Regresi Linear dan Uji Hipotesis .................. 72

D. Pembahasan dan Hasil Penelitian ............................................... 81

E. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 83

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................... 85

A. Kesimpulan ................................................................................ 85

B. Implikasi .................................................................................... 85

C. Saran .......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

vii

DAFTAR TABEL

KETERANGAN

Tabel 1.1 Prediksi Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kebupaten

Bogor Tahun 2014-2018 ................................................................... 6

Tabel 2.1 Klasifikasi Pendapatan Menurut BPS ................................................ 20

Tabel 2.2 Penelitian Relevan.............................................................................. 39

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................ 49

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga ...................... 45

Tabel 3.3 Skala Likert ....................................................................................... 49

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Pengaruh Religiositas Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor ................................................................................................ 50

Tabel 3.5 Kisi-kisi pertanyaan wawancara ........................................................ 51

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Cibening Menurut Jenis Kelamin ................ 58

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Desa Cibening Berdasarkan Komposisi Umur ..... 58

Tabel 4.3 Sarana Peribadatan di Desa Cibening ................................................ 60

Tabel 4.4 Kondisi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Desa

Cibening ............................................................................................ 60

Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................. 61

Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................ 62

Tabel 4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Domisili ......................................... 62

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................... 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 65

Tabel 4.10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Statistik................................ 69

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas ..................................................................... 70

Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 70

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Korelasi ............................................................ 71

Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 72

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ........................... 72

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Uji t (Parsial) ..................................................... 74

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

viii

DAFTAR BAGAN

KETERANGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 42

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana Variabel X Terhadap Variabel Y .................. 44

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

ix

DAFTAR GAMBAR

KETERANGAN

Gambar 1.1 Kesesuaian Unsur-unsur Sosial di Masyarakat ............................. 1

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P Plot ................................... 68

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

x

DAFTAR LAMPIRAN

KETERANGAN

Lampiran 1 Uji Coba dan Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data SPSS

Lampiran 5 Tabel Uji T

Lampiran 6 R Tabel

Lampiran 7 Hasil Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi

Lampiran 9 Data Penelitian

Surat-surat

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

1

Moral

Politik

Pendidikan

Agama

Kebiasaan

Ekonomi

Rumah

Tangga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini permasalahan sosial yang ada di masyarakat semakin

berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dan perkembangan

masyarakat. Masalah sosial tersebut sangat kompleks bentuknya karena

masalah-masalah tersebut berhubungan erat dengan berbagai kondisi nilai

atau norma serta berbagai lembaga sosial yang ada di masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial ialah suatu ketidaksesuaian

antara unsur-unsur kebudayaan yang ada di masyarakat dan dapat

membahayakan kehidupan kelompok sosial dan menghambat pemenuhan

kebutuhan pokok masyarakat dan akhirnya terjadi kepincangan ikatan sosial.

Dalam keadaan normal, terdapat integritas dan kesesuaian antara unsur-unsur

kebudayaan seperti gambar di bawah ini:1

Gambar 1:

Kesesuaian unsur-unsur sosial di masyarakat

Sumber: Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar

Setiap masyarakat tentu memiliki masalah yang berbeda-beda,

tergantung kecenderungan serta nilai yang dianut masyarakat tersebut.

Namun dari berbagai masalah sosial yang normatif serta berbeda-beda di

berbagai lapisan masyarakat, terdapat masalah sosial yang menjadi sebuah

1Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 2014), h. 312.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

2

tendensi hampir di seluruh negara di dunia yaitu yang berhubungan dengan

kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Kondisi sosial bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan

dengan masyarakat, sedangkan ekonomi berhubungan dengan kegiatan

produksi, konsumsi, distribusi, kekayaan serta pemenuhan kebutuhan. Garis

lurus yang dapat menghubungkan kedua kajian tersebut ialah, bila seseorang

atau masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonominya, maka akan

muncul masalah sosial di masyarakat.

Apabila terjadi bentrokan serta kepincangan antara unsur-unsur tersebut,

maka hubungan sosial akan terganggu dan menyebabkan kegoyahan dalam

kehidupan kelompok. Masalah yang timbul akibat kepincangan tersebut bisa

bermacam-macam diantaranya ialah masalah ekonomis, biologis atau

biopsikologis, dan kebudayaan.2 Salah satu contoh dari masalah sosial

ekonomi ialah kemiskinan.

Menurut Irawan dalam Ali Khomsan, masalah kemiskinan bukan semata-

mata masalah ekonomi biasa karena kurangnya pendapatan, namun lebih jauh

lagi kemiskinan merupakan masalah sosial yang dicirikan dengan

kesengsaraan dan tertekannya harga diri manusia karena kurangnya

pendapatan, kekuasaan dan pilihan untuk memperbaiki taraf hidupnya. Oleh

karena itu profil kemiskinan dicirikan oleh pendapatan rendah, kondisi

kesehatan yang buruk, pendidikan rendah dan keahlian terbatas, rentan

terhadap gejolak ekonomi, bencana alam, konflik dan kondisi sosial lainnya.3

Arif Haryana menyatakan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang

atau sekelompok laki-laki atau perempuan tidak mampu memenuhi hak-hak

dasarnya untuk mempertahankan hidup yang bermartabat. Hak dasar hidup

ini diantaranya pangan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, air bersih,

2 Ibid., h. 313-314.

3 Ali Khomsan, dkk, Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin, (Jakarta: Fakultas

Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h. 8.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

3

pertahanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman, partisipasi

dalam kegiatan sosial dan politik.4

Artinya, kemisikinan bisa dilihat dari sejauh mana seseorang mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya secara menyeluruh. Bila seseorang atau

masyarakat tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,

maka ia dikatakan miskin. Kebutuhan hidup yang harus dipenuhi bukan

hanya menyoal seberapa banyak yang dihasilkan, namun juga mengenai

bagaimana seseorang mendapatkan kehidupan sosial yang layak di

masyarakat, seperti terpenuhinya setiap hak-hak dan terlaksanakannya

seluruh kewajiban seseorang di tengah masyarakat.

Mun’in Muhammad Khallaf menyatakan bahwa salah satu unsur sosial di

masyarakat yakni agama, memiliki posisi yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, dan bisa mempengaruhi proses perkembangan kehidupan

manusia terutama dalam masalah humanistik, moral, etika dan estetika.5

Kondisi keagamaan baik yang berhubungan langsung dengan Tuhan

maupun hubungannya dengan manusia menjadi salah satu unsur yang cukup

kuat dalam pembentukan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat.

Agama mencakup dua hal besar, yakni kekuatan sakralitas atau biasa

dikaitkan dengan ketuhanan serta kekuatan-kekuatan yang bersifat

supranatural, sedangkan yang lainnya adalah mengenai profanitas atau

keduniawian, biasanya hal ini mengatur bagaimana manusia berhubungan

dengan alam sekitarnya baik terhadap sesama manusia ataupun dengan

makhluk hidup lain. Artinya, agama merupakan satu-satunya unsur kehidupan

masyarakat yang sangat komprehensif dan tidak bisa dipisahkan begitu saja

dengan kehidupan manusia.

Walaupun agama bersumber dari Tuhan, tapi agama juga bercorak

antropologis, hal ini terlihat dari eksistensi primordialistik manusia terikat

4 Arif Haryana, Konsep dan Implementasi Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan:

Upaya Mendorong Terpenuhinya Hak Rakyat Atas Pangan, diakses pada 15 November 2017,

(https://www.bappenas.go.id/index.php).

5 Ridwan Lubis, Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial,

(Jakarta: Kencana, 2015). h. 2.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

4

sepenuhnya dengan agama sebagai bagian dari dimensi historis-sosiologis

manusia.6

Sebagai contoh ialah lahirnya semangat kapitalisme masyakat Barat pada

abad ke-17 didasarkan pada semangat persaudaraan serta kepedulian para

penganut Kristen-Protestan dalam bidang ekonomi, misalnya, mereka hanya

melakukan transaksi, ataupun memberikan pinjaman hanya kepada sesama

golongan saja, yang pada akhirnya perputaran roda ekonomi menjadi besar

dan berpusat pada golongan mereka sendiri.

Weber menyimpulkan bahwa semangat kapitalisme hadir karena adanya

semangat aseketisme (paham semangat untuk berkorban) dan eklesiastik-

calvinisme agama Kristen-Protestan.7

Dalam ajaran Islam, terdapat ayat Al-Quran yang menegaskan tentang

keseimbangan dalam beragama antara urusan duniawi dan ukhrawi, yakni

dalam surat al-Baqarah ayat 201-202 yang artinya: “Dan diantara mereka ada

orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan

kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka” (201). Mereka

itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari pada yang mereka

usahakan; dan Allah sangat cepat perhitunga-Nya” (202).

Ayat tersebut mengajarkan bahwa sesungguhnya kehidupan manusia

yang bersifat ukhrawi dan duniawi haruslah seimbang, karena sesungguhnya

kehidupan dunia adalah sarana manusia mendapatkan kebaikan untuk di

akhirat. Berbuat kebaikan dan mengusakan kesejahteraan hidup akan berbalas

baik di akhirat kelak.

Menurut Asep Usman, kebaikan atau kesejahteraan duniawi yang

digambarkan al-Qur’an tersebut terdiri atas lima pilar utama, yakni

terpenuhinya kebutuhan fisik-biologis, kebutuhan intelektual, kebutuhan

emosi, kebutuhan spiritual dan kebutuhan sosial. Sedangkan kebaikan

ukhrawi adalah beriman kepada Allah dan yang gaib, melaksanakan berbagai

6 Ibid., h. 3.

7 Bryan S. Turner, Sosiologi Islam Suatu Telaah Analitis Atas Tesa Sosiologi Weber, Terj. dari

Weber and Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 1994), h. v.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

5

perintah Allah dan menjalin hubungan dengan manusia lainnya dengan penuh

cinta kasih.8

Simbolisasi agama menjadi salah satu ciri khas bagi beberapa

masyarakat, contohnya masyarakat Indonesia. Di Indonesia walaupun tidak

mendeklarasikan menjadi negara yang menganut sistem agama tertentu,

namun berbagai kebijakannya sarat akan nilai kegamaan, seperti adanya hari

libur nasional pada perayaan besar agama-agama yang ada di Indonesia,

perayaan hari besar keagamaan yang dilaksanakan di gedung-gedung

pemerintahan ataupun beberapa wilayah di Indonesia yang menggunakan

simbol agama tertentu dari kehidupan pemerintahan hingga keseharian.

Salah satu wilayah di Indonesia yang menerapkan simbolisasi agama ke

dalam visi dan misi pembangunannya adalah Kabupaten Bogor. Kabupaten

Bogor memiliki semboyan yakni “Tegar Beriman” yang merupakan sebuah

akronim dari Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman.

Tegar Beriman juga melambangkan kondisi masyarakat dan lingkungan alam

daerah yang terbentuk oleh perilaku dan usaha masyarakatnya yang

menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan yang kokoh terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.9

Saat ini Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah yang memiliki

angka kemiskinan yang cukup tinggi diantara 27 kota/kabupaten se-Provinsi

Jawa Barat. Berikut adalah data jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Bogor:

8 Asep Usman Ismail, Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial, (Tangerang: Lentera Hati, 2012), h.

3.

9 Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Bogor, Lambang Kabupaten Bogor, diakses pada 22

Februari 2018, (www.bogorkab.go.id/index.php/page/detail/6/lambang-kabupaten-bogor).

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

6

Tabel 1.1

Prediksi Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Bogor

Tahun 2014-2018

Tahun Jumlah Penduduk Miskin

(ribu jiwa)

Persentase

(%)

Perubahan

Persentase

Penduduk

Miskin

2014 470,91 9,00 0,26

2015 475,29 8,88 -0,12

2016 480,22 8,77 -0.10

2017 485,62 8,68 -0.09

2018 491,44 8,60 -0.08

Sumber: Bappeda Kabupaten Bogor10

Dari Tabel 1.1 di atas diketahui bahwa pada tahun 2014 sampai 2018

angka persentase kemiskinan di Kabupaten Bogor berturut-turut sebesar 9 %,

8,88 %, 8,77 %, 8,68 %, dan 8,60 %. Angka ini memang mengalami

penurunan, namun penurunan angka tersebut masih terbilang kecil dan tidak

signifikan.

Begitupun dengan kondisi wilayah di bawah pemerintahan Kabupaten

Bogor, di salah satu desa yang berada di Kabupaten Bogor yakni Desa

Cibening, menurut Eman Sulaeman selaku Bidang Kesejahteraan Rakyat

Desa Cibening, angka kemiskinan desa ─walaupun tidak menyebutkan angka

statistik pastinya─ tercermin dalam angka kemiskinan di Kabupaten Bogor.11

Artinya angka tersebut masih terbilang cukup tinggi.

Masalah sosial ekonomi yang muncul di masyarakat Kabupaten Bogor

tersebut, bila mengacu pada pendapat Soerjono Soekanto, bisa jadi karena

adanya ketidakteraturan antara berbagai unsur yang ada di masyarakat salah

satunya ialah agama. Agama merupakan salah satu unsur yang besar

10 Bappeda Kabupaten Bogor, Penyusunan Perencanaan Target Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018, h. 85, diakses pada September 2018.

11

Hasil wawancara pribadi antara peneliti dengan Eman Sulaeman selaku Bidang

Kesejahteraan Rakyat Desa Cibening, pada tanggal 22 November 2017.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

7

pengaruhnya terhadap semua lembaga sosial lainnya, karena ajaran agama

selain mengatur tata cara berhubungan dengan Tuhan, juga mengatur

berbagai aspek kehidupan yang bersifat keduniawian termasuk salah satunya

di bidang kemasyarakatan/sosial mapun ekonomi.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membuat sebuat penelitian antara

kedua unsur di masyarakat tersebut, yakni unsur agama/ religi dan kondisi

sosial ekonomi. Adapun judul untuk penelitian ini ialah “Pengaruh

Religiositas Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang yang

teridentifikasi ialah sebagai berikut:

1. Angka kemiskinan di Kabupaten Bogor masih tinggi, yakni 8,60% pada

tahun 2018.

2. Angka kemiskinan di Desa Cibening adalah representasi dari angka

kemiskinan di Kabupaten Bogor.

3. Masalah sosial yang ada di masyarakat beberapa diantaranya bisa

berkaitan dengan kondisi keagamaan masyarakat.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, serta untuk menghindari

penyimpangan terhadap fokus masalah, maka perlu adanya pembatasan

masalah pada penelitian ini. Dimana pembahasan hanya fokus pada kondisi

religiositas, dan apakah ada pengaruhnya terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat, khususnya di Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

8

D. Rumusan Masalah

Dari berbagai uraian di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah apakah ada atau tidak, pengaruh antara religiositas terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh

antara religiositas terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam hasil penelitian ini diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini bisa digunakan sebagai sumbangsih ide

untuk penelitian pengembangan di dunia ilmu pengetahuan yang

bergerak di bidang sosial, khususnya mengenai religiositas dan kondisi

ekonomi masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk Masyarakat

Menjadi sebuah acuan reflektif mengenai kondisi religiositas

dan kondisi ekonomi sosial. Diharapkan juga kelak masyarakat

lebih semangat dalam menjalankan dimensi keagamaan selain untuk

meningkatkan kualitas jiwa dan kefitrahan, juga untuk meningkatkan

kondisi sosial ekonomi mereka.

b. Untuk Peneliti

Dapat menjadi sumber data awal untuk pengembangan

penelitian selanjutnya dan dalam rangka menguji kemampuan

pemecahan masalah yang bersifat aplikatif di masyarakat.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

9

c. Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan

bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

d. Untuk Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan alternatif dalam

menentukan kebijakan, selanjutnya dapat diidentifikasi pula solusi

dari masalah tersebut.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Sosial Ekonomi

a. Pengertian Sosial Ekonomi

Sosial berasal dari kata Latin socius yang artinya teman.1

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial berarti

berkenaan dengan masyarakat.2

Paul B. Horton menyatakan bahwa sosial adalah kehidupan

kelompok dan produk kehidupan kelompok.3

Lebih luas lagi, menurut Pitirim Sorokin, sosial adalah sebuah

hubungan timbal balik antara aneka gejala yang ada di masyarakat,

serta gejala timbal balik antara unsur sosial dan non sosial seperti

masyarakat dengan lingkungan geografis, dan biologisnya.4

Hubungan timbal balik antara gejala sosial bisa berupa gejala

ekonomi, politik, hukum, budaya, agama, struktur sosial, serta

pergerakan masyarakat.

Sedangkan ekonomi ialah suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dimana pelaksanaannya berkaitan dengan penggunaan

sumber daya rumah tangga yang terbatas. Atau bagaimana

masyarakat dalam hal ini termasuk rumah tangga dan pembisnis

mengelola sumber daya yang langka melalui suatu pembuatan

kebijaksanaan dan pelaksanaan.5

1 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Kecana, 2013), h.1.

2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, diakses pada Januari 2018.

3 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, op. cit., h. 3.

4 Ibid. h. 2.

5 Damsar, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 11.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

11

Damsar mendefinisikan sosial ekonomi menjadi dua cara.

Pertama sosial ekonomi didefinisikan sebagai sebuah kajian yang

mempelajari hubungan interaksi sosial masyarakat dengan ekonomi.6

Artinya, masyarakat sendiri yang menentukan bagaimana

kegiatan ekonomi berjalan dan menentukan apa saja yang

diproduksi, bagaimana cara memproduksi serta dimana produksi itu

akan dilaksanakan. Selanjutnya kegiatan ekonomi tersebut dilakukan

dengan melihat kaidah-kaidah serta nilai hukum, budaya bahkan

agama masyarakat.

Kedua, sosial ekonomi digunakan sebagai pendekatan sosiologis

yang diterapkan pada fenomena ekonomi.7

Artinya konsep, teori, variabel serta metode yang digunakan

dalam kaidah sosiologi digunakan pula dalam kaidah kegiatan

ekonomi.

Menurut Sindung, sosial ekonomi ialah suatu kondisi dimana

individu atau masyarakat mencari cara untuk memenuhi kebutuhan

hidup mereka terhadap barang atau jasa dengan menggunakan

pendekatan atau perspektif sosial berupa kerangka acuan, variabel,

model yang digunakan dalam ilmu sosial dalam memahami

kenyataan sosial yang terjadi di masyarakat.8

Sementara itu Zafirovski dalam Sindung menyatakan bahwa

sosial ekonomi ialah relasi-relasi sosiologis dalam bidang ekonomi.9

Artinya Analisis sosilogi harus sejalan dan sesuai dengan logika

ekonomi, selain itu sosiologi juga harus bisa menyesuaikan diri

dengan nilai-nilai ekonomi secara umum maupun khusus.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sosial

ekonomi adalah kondisi masyarakat dalam upaya pemenuhan

kebutuhan serta penggunaan sumber daya (ekonomi) dengan

6 Ibid.

7 Ibid., h. 14.

8 Sindung Haryanto, Sosiologi Ekonomi, (Yogyakarta: Arruz Media, 2016), h. 18.

9 Ibid., h. 23-24.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

12

menggunakan pendekatan serta kaidah-kaidah sosial, apabila

masyarakat telah mampu memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut

maka ia akan sangat mudah bagi masyarakat untuk mencapai

kesejahteraan sosial.

b. Indikator Pengukuran Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat bisa dilihat dari

berbagai hal. Menurut John W. Santrock dalam Iwan Darmawan,

Status sosial ekonomi adalah kategorisasi masyarakat menurut

karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan mereka.10

Karakteristik ekonomi ini bisa dilihat dari seberapa besar

pendapatan masyarakat atau seberapa banyak masyarakat memiliki

barang berharga yang bisa dijadikan investasi bagi kehidupan

mereka di masa yang akan datang. Sedangkan karakteristik

pendidikan adalah dilihat dari rekam jejak atau riwayat pendidikan

masyarakat. selanjutnya pekerjaan dilihat dari jenis pekerjaan

masyarakat. Ketiganya merupakan representasi paling mendasar

dalam melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Iwan Darmawan menyatakan bahwa status sosial ekonomi

adalah kedudukan atau status orang tua dalam masyarakat

berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, penghasilan, serta

kekuasaan atau jabatan sosial yang dimiliki orang tua di dalam

masyarakat.11

Menurut Soerjono Sukanto hal-hal yang mempengaruhi status

sosial ekonomi antara lain ialah kekayaan, kekuasaan, kehormatan,

dan ilmu pengetahuan.12

10 Iwan Darmawan, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan Teman Sebaya

Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa Di SMAN 1 Bayat”, Skripsi

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2017, h. 18.

11

Ibid.

12

Ibid., h. 19.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

13

Elly dan Usman Kolip merumuskan indikator status sosial

ekonomi menjadi empat hal, yakni kondisi ekonomi, kondisi

kekuasaan, kondisi status di masyarakat, dan kondisi pendidikan.13

Kondisi ekonomi masyarakat dianggap berbeda-beda tergantung

jenis masyarakat tersebut, misalnya di masyarakat petani memiliki

tanah dan sawah yang luas adalah salah satu indikatornya, sedangkan

pada masyarakat perkotaan memiliki barang-barang mewah dan

terpenuhinya kebutuhan tersier menjadi ukuran status ekonomi, dan

pada masyarakat nelayan, memiliki perahu dan alat tangkap ikan

yang lengkap menjadi nilai yang tinggi sedangkan pada masyarakat

industri memiliki nilai investasi yang tinggi menjadi acuan status

ekonomi seseorang.

Selain beberapa indikator di atas Kaare Svalastoga dalam Iwan

Darmawan menambahkan kondisi rumah menjadi salah satu ukuran

untuk melihat kondisi sosial ekonomi seseorang.14

Kondisi rumah tersebut bisa dilihat dari status rumah yang

ditempati dan bagaimana kondisi bangunan tersebut dilihat dari

kondisi fisiknya.

Sudarsono mengklasifikasikan pengukuran kondisi sosial

ekonomi masyarakat menjadi dua kelompok yakni indikator objektif

dan subjektif.15

Berikut adalah penjelasan kedua indikator tersebut:

1) Indikator Objektif

Pengukuran yang bersifat objektif, dalam arti dapat

dinyatakan dengan angka atau bersifat faktual, termasuk dalam

klasifikasi ini:

a) Pendidikan

Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan jenjang

pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, menengah

13 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, op., cit, h. 404-411.

14

Iwan Darmawan, op. cit., h. 22.

15

Sudarsono, Pengukuran Tingkat Status Sosial Ekonomi dan Permasalahannya, diakses pada

November 2017, (www.portalgaruda.org), h. 23-26

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

14

dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan yang diajarkan

mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,

keagamaan dan vokasi serta pendidikan khusus. Ketiga

jenjang tersebut ialah:

(1) Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) /

Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) /

Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau sederajat.

(2) Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah

Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) / Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah

Kejuruan (MAK), serta bentuk lain yang sederajat.

(3) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang

mencakup jenjang Diploma, Sarjana, Magister

Spesialis, dan Doktoral yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini bisa berbentuk

akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau

universitas.16

Menurut Sudarsono pengukuran indikator pendidikan

dapat dilihat dari segi kepemilikan ijazah, waktu yang

ditempuh untuk mengenyam pendidikan, serta tingkatan

kelas yang pernah dicapai. Hal tersebut mengasumsikan

bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya maka semakin

tinggi pula statusnya di masyarakat.17

16 Tim Penyusun, Kabupaten Bogor dalam Angka tahun 2017, (Bogor: BPS Kabupaten Bogor,

2017), h. 67.

17

Sudarsono, op., cit. h. 24.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

15

b) Jenjang jabatan atau pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu rangkaian tugas yang dirangkai

untuk seseorang dan diberikan imbalan atau gaji sesuai

dengan berat atau ringannya pekerjaan dan kualifikasi.18

Berikut adalah klasifikasi jenis pekerjaan menurut

Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI), yang

mengelompokkan jenis pekerjaan dari sektor formal

maupun informal berdasarkan International Standard of

Classification of Occupation (ISCO), yakni:

(1) Pejabat Lembaga Legislatif, Pejabat Tinggi, dan

Manajer, mencakup: Pejabat Lembaga Legislatif

(Pejabat Lembaga Legislatif, Pejabat Tinggi

Pemerintah, Kepala Desa/Kelurahan/Adat, Pengurus

Organisasi Ekonomi, Politik dan Sosial), Manajer

Perusahaan (Dirut, Manajer Bagian Produksi dan

Operasi, Manager Bagian Lainnya), Manajer Umum

(Manajer Umum Usaha).

(2) Tenaga Profesional, mencakup: Peneliti Ilmu

Pengetahuan Alam, Matematika dan Teknik (Peneliti di

Bidang Fisika, Kimia, dan Lainnya, Ahli Matematika

dan Statisitik, Ahli Komputer, Arsitek, dan Ahli Teknik

Lainnya), Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat dan

Kesehatan (Peneliti Ilmu Pengetahuan Hayat, Ahli

Kesehatan, serta perawat dan bidan ahli), Peneliti Ilmu

Pengetahuan Sosial (Ahli Ilmu Sosial dan yang

berhubungan dengan itu), Pengajar (Dosen, Guru TK,

SD, SMP dan Biasa, dan Tenaga Kependidikan

Lainnya), Ahli Hukum (termasuk Pengacara, Hakim,

Jaksa), Ahli Usaha (seperti akuntan), Tenaga Bidang

18 Tim Penyusun, KBJI 2002 Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia, (Jakarta: Badan

Pusat Statistik, 2002), h. viii.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

16

Keagamaan, dan Tenaga Profesional Lainnya (Ahli

Pengarsipan, Perpustakaan dan Informasi, Penulis dan

Seniman Kreatif/Pertunjukan).

(3) Teknisi dan Asisten Tenaga Profesional, mencakup:

Asisten Ahli Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik

(Teknisi Ilmu Pengetahuan Alam, Asisten Komputer,

Operator Peralatan Teknik dan Elektronika, Teknisi

Pengawas Kapal dan Pesawat Terbang, Pengawas

Keselamatan dan Kualitas), Asisten Ahli Ilmu

Pengetahuan Hayat dan Kesehatan (Teknisi Ilmu

Pengetahuan Hayat dan Teknisi Lainnya, Asisten

Tenaga Kesehatan Modern, Perawat dan Bidan, Tenaga

Kesehatan Tradisional dan Tabib), Asisten Pengajar

(Asisten Pengajar Sekolah Luar Biasa, Asisten Pengajar

Lainnya), Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan

(termasuk Konsultan, Pialang Saham, Agen Tanah dan

Bangunan, Perwakilan Asuransi, dan lainnya), Agen

Jasa Usaha dan Pialang Perdagangan (termasuk Pialang

Perdagangan, Agen Kriling dan Pengiriman, Agen

Tenaga Kerja dan Kontraktor Buruh), Asisten Ahli

Lainnya (Asisten Ahli Administrasi, Asisten Pegawai

Pabean dan Pajak, Polisi Khusus dan Pengusut, Asisten

Pekerjaan Sosial, Asisten Pekerja Seni, Pertujukan dan

Olahraga, Asisten Tenaga di Bidang Keagamaan).

(4) Tenaga Tata Usaha, termasuk: Tenaga Tata Usaha

Perkantoran (Sekretaris dan Tenaga Usaha Papan

Ketik, Tenaga Tata Usaha Penghitungan, Tenaga Tata

Usaha Pencatatan Bahan dan Perjalanan, Tenaga Tata

Usaha Perpustakaan, Barang Kiriman, dan Lainnya,

Tenaga Tata Usaha Kantor), Tenaga Tata Usaha

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

17

Pelayanan Pelanggan (Kasir, Kasir Bank dan yang

bersangkutan dengan itu).

(5) Tenaga Usaha Jasa dan Usaha Penjualan di Toko dan

Pasar, mencakup: Tenaga Jasa Usaha, Perorangan,

Perlindungan dan Keamanan (Tenaga Pembantu

Perjalanan dan Lainnya, Tenaga Usaha Jasa

Kerumahtanggaan dan Restoran, Tenaga Usaha

Perawatan Perorangan dan Lainnya, Tenaga Usaha Jasa

Perorangan seperti Perias, Pengurus Makam, Pelayan,

Tenaga Usaha Jasa Peramal, Tenaga Usaha Jasa

Perlindungan), Peraga Busana, Pelayan Toko, dan

Peraga Barang Niaga (Model, Pelayan Toko dan Peraga

Barang Dagangan, Tenaga Penjualan Pedagangan

Eceran).

(6) Tenaga Usaha Pertanian dan Peternakan, termasuk:

Petani terlatih (Pekerja Pertanian Palawija dan

Perkebunan, Pekerja Peternakan, Pekerja Pertanian dan

Peternakan, Pekerja Kehutanan, dan Pekerja Perikanan

dan Perburuan Ikan), Petani dan Nelayan Subsisten.

(7) Tenaga Pengolahan Kerajinan, termasuk: Tenaga

Penggalian dan Bangunan (Penambang, Tenaga

Peledakan, Pemotong dan Pemahat Batu, Pembuat

Kerangka Bangunan, Pelaksana Pekerjaan Akhir

Bangunan, Tenaga Pengecatan dan Pembersih

Gedung), Tenaga Pengolah Logam dan Mekanik Mesin

(Pembuat Cetakan Logam, Tukang Las, Pembuat Plat

Logam, dan Penyiap Struktur Logam, Pandai Besi dan

Pembuat Perkakas, Montir dan Pemasang Mesin,

Tukang Mekanik dan Pemasangan Alat Listrik dan

Elektronik), Tenaga Presisi Kerajinan Tangan dan

Percetakan (Tukang Pembuat Alat Presisi Logam,

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

18

Tukang Tembikar dan Barang dari Kaca, Tenaga

Kerajinan dari Kayu, Tekstil dan Kulit, Tenaga

Percetakan), Tenaga Pengolahan Makanan, Tekstil, dan

Kulit (Tenaga Pengolahan Makanan, Tukang Kayu dan

Pembuat Perabot Rumah Tangga, Tukang Pembuat

Tekstil Pakaian, Tukang Pembuat Barang dari Kulit).

(8) Operator Peralatan Mesin, termasuk: Operator Mesin

Stasioner (Operator Mesin Pengolah Bahan Tambang

dan Mineral, Operator Mesin Pengolah Logam,

Operator Mesin Pembuat Barang dari Kaca dan

Keramik, Operator Mesin Pengolah Kayu dan Kertas,

Operator Mesin Pembuat Bahan Kimia, Operator Mesin

Pembangkit Tenaga Listrik, Operator Jaringan

Pemasang Otomatis dan Robot Industri), Operator

Mesin dan Pengolah Perakit Mesin (Operator Mesin

Pembuat Barang dari Logam dan Mineral, Operator

Mesin Pembuat Bahan Kimia, Operator Produksi

Barang dari Karet dan Plastik, Operator Mesin Produksi

Barang dari Kayu, Operator Mesin Percetakan,

Penjilidan, dan Produksi Kertas, Operator Mesin

Produksi Tekstil, Barang dari Bulu Hewan dan Kulit,

Operator Pengolah Mesin Bahan Makanan, Perakit, dan

Operator dan Perakit Lainnya), Pengemudi dan

Operator Mesin yang Bergerak (Pengemudi Mesin

Lokomotif, Pengemudi Kendaraan Bermotor, Operator

Mesin Pertanian dan Mesin Bergerak, Awak Geladak

Kapal).

(9) Pekerja Kasar, Tenaga Kebersihan, mencakup: Tenaga

Penjualan Keliling dan Kebersihan (Pedagang Keliling

dan sebagainya, Penyemir Sepatu dan Jasa Lainnya,

Pembantu Rumah Tangga, Pembersih dan Tukang

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

19

Cuci, Pengurus Gedung dan Pembersih Jendela, Kurir

Pengantar Barang, Penjaga Pintu, Pengumpul Sampah

dan Pekerja Kasar), Pekerja Kasar Pertanian dan

Perikanan dan Lainnya (Buruh Pertanian, Perikanan,

Perburuan dan Perikanan), Pekerja Kasar

Pertambangan, Konstruksi, Industri dan Angkutan

(Pekerja Kasar Pertambangan dan Bangunan, Pekerja

Kasar Pengolahan, Pekerja Kasar Angkutan dan

Tukang Angkat Barang)

(10) Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan

Kepolisian Negara Republik Indonesia, mencakup:

Anggota Angkatan Darat, Anggota Angkatan Laut,

Anggota Angkatan Udara, Anggota Kepolisian, Unsur

Pertahanan dan Keamanan Lainnya.19

c) Pendapatan

Sunardi & Evers dalam Reddy menyatakan bahwa

pendapatan ialah penerimaan yang didapatkan seseorang

setelah melakukan sebuah pekerjaan baik jasa maupun

produksi, yang berupa uang maupun barang yang datangnya

dari pihak luar maupun menghasilkan sendiri. Adapun hal-

hal yang mempengaruhi besar kecilnya suatu pendapatan

ialah pendidikan, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga.20

19 Ibid., h. 1-19.

20

Reddy Zaki Oktama, “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak

Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugih Waras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun

2013”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h. 18-19.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

20

Berikut adalah pengklasifikasian jumlah pendapatan

menurut Badan Pusat Statistik:21

Tabel 2.1

Klasifikasi Pendapatan Menurut

Badan Pusat Statistik

No Klasifikasi Pendapatan Jumlah

Pendapatan

1 Pendapatan Rendah < Rp. 1.000.000,-

2 Pendapatan Sedang Rp. 1.000.000,- ─

Rp. 1.699.000,-

3 Pendapatan Menengah Rp. 1.700.000,- ─

Rp. 2.399.000,-

4 Pendapatan Tinggi Rp. 2.400.000,- ─

3.000.000,-

5 Pendapatan Sangat Tinggi >Rp.3.000.000,-

Sumber: Penelitian Reddy Zaki Oktama

d) Kepemilikan Barang Berharga

Kepemilikan barang berharga dilihat dari jumlah barang

berharga yang bisa dilihat oleh orang lain yang oleh

karenanya bisa meningkatkan status sosial seseorang di

mata masyarakat. Barang berharga tersebut bisa berupa

benda bergerak ataupun tidak, seperti kendaraan pribadi,

perhiasan, rumah mewah, maupun peralatan elekronik

canggih serta hewan ternak.

2) Indikator Subjektif

Indikator ini berupa pernyataan atau pengakuan terhadap

status oleh orang lain atau sekelilingnya sebagai akibat

dimilikinya kewenangan atau kekuatan dan otoritas serta

21Ibid., h. 20.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

21

pengaruh. Misalnya seseorang diangkat menjadi pimpinan

organisasi, lembaga, perusahaan maupun desa.22

Sejatinya, pengukuran indikator subjektif ini berasal dari

kebutuhan alamiah manusia terhadap kebutuhan yang bersifat

psikologis, dimana kebutuhan ini menjelma menjadi sebuah

motivasi yang bisa menggerakkan kehidupan manusia kearah

perubahan.

Menurut Maslow dalam Goble, “Kebutuhan-kebutuhan

manusia bersifat sama bagi seluruh spesies, tidak berubah dan

berasal dari sumber genetis atau naluriah”.23

Kebutuhan tersebut

ialah:

a) Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan manusia secara fisik

seperti kebutuhan akan makan, minum, tempat berlindung,

tidur serta kebutuhan lain yang bersifat fisik.

b) Kebutuhan Rasa Aman

Pada dasarnya manusia menyukai hal yang konsisten,

apabila hal tersebut hilang, maka akan terjadi kecemasan

dan perasaan tidak aman. Perasaan tidak aman secara

berlebihan, menyebabkan manusia akan menghindar dari

berbagai aktivitas dan menghambat mobilitas.

c) Kebutuhan Rasa Memiliki-dimiliki dan Kasih Sayang

Manusia mendambakan hubungan kasih sayang dengan

orang lain, khususnya memiliki tempat di tengah kelompok,

seperti keluarga. Karena dengan itu, manusia merasa

dimengerti secara mendalam dan diterima sepenuh hati.

22 Sudarsono, op., cit. h. 23.

23

Frank G. Gobel, Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow, (Yogyakarta:

Kanisius, 1987), h. 70.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

22

d) Kebutuhan Penghargaan

Meliputi kebutuhan harga diri dan penghargaan dari orang

lain. Seseorang yang terpenuhi kebutuhan akan

penghargaan akan cenderung produktif. Sebaliknya,

seseorang yang tidak terpenuhi kebutuhan penghargaannya

akan merasa rendah diri dan akan menimbulkan

keputusasaan.

e) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri mencakup kemampuan seseorang

untuk menumbuhkembangkan kemampuan dirinya serta

menjadi dirinya sendiri.

f) Hasrat untuk Mengetahui dan Memahami

Kebutuhan akan pengetahuan ini membuat seseorang sehat

secara mental, karena pemenuhan rasa ingin tahu secara

subjektif menimbulkan perasaan puas dan bahagia.

g) Kebutuhan Estetik

Kebutuhan akan keindahan bersifat naluriah, dan

berhubungan dengan penggambaran diri seseorang.24

Ali Khomsan dkk menggunakan teori Maslow tersebut

sebagai tolok ukur kondisi sosial ekonomi seseorang secara

subjektif. Indikator subjektif diukur dari perasaan seseorang

terhadap kepuasan pemenuhan kebutuhan fisik, rasa aman dan

tentram, dicintai dan disayang, rasa dihargai, dan aktualisasi diri

selama setahun terakhir.25

Dari uraian di atas, maka indikator untuk mengukur tingkat

kondisi sosial ekonomi terbagi menjadi dua macam, yakni

indikator objektif yang mencakup tingkat pendidikan,

pendapatan, kepemilikan barang berharga, dan jenjang jabatan.

Sedangkan untuk indikator subjektif mencakup persepsi tentang

24 Ibid., h. 71-79.

25

Ali Khomsan dkk, op. cit., h. 63.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

23

pemenuhan kebutuhan fisik, pemenuhan kebutuhan rasa aman

dan tentram, pemenuhan kebutuhan untuk dicintai dan disayang,

pemenuhan kebutuhan untuk dihargai, pemenuhan akan

aktualisasi diri.

2. Religiositas

a. Pengertian Religi/Agama

Menurut sudut pandang kebahasaan, agama dianggap berasal

dari bahasa Sansekerta dan diambil dari dua kata, yakni a yang

berarti “tidak” dan gama yang artinya “kacau”, bila digabungkan

makna dari agama berarti “tidak kacau”. Lebih luas lagi agama

adalah suatu pengaturan yang mengatur kehidupan manusia agar

tidak kacau. Secara khusus agama bisa disamakan dengan kata

religion dalam bahasa Inggris, dan religie dalam bahasa Belanda.

keduanya berasal dari bahasa Latin, religio, dari akar kata religare

yang artinya mengikat.26

Dalam bahasa Arab, agama disebut dengan kata al-din dan al-

milah. Kata al-din ini mengandung berbagai arti, ia dapat diartikan

al-mulk (kerajaan), al-khidmat (pelayanan), al-‘izz (kejayaan), al-

dzull (kehinaan), al-ikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-

‘adat (kebiasaan), al-ibadat (pengabdian), al-qahr wa al-sulthan

(kekuasaan dan pemerintah), al-tadzallul wa al-khudhu (tunduk dan

patuh), at-tha’at (taat), al-islam al-tauhid (penyerahan dan

mengesakan Tuhan). Namun, kata al-din yang berarti agama masih

umum bukan terbatas pada agama tertentu, ia untuk seluruh

kepercayaan yang ada di dunia ini.27

26 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 13.

27

Dadang Kahmad, loc.cit.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

24

Emile Durkheim membagi agama menjadi dua hal utama, yakni

sacred dan profane.28

Agama bermakna sacred berarti agama

memiliki nilai keyakinan yang bersifat sakral yang tidak bisa

dihindari. Sakralitas agama merupakan sesuatu yang sangat agung,

tak tersentuh dan selalu dihormati. Sedangkan hal-hal yang profane

adalah nilai moral dan tata laku yang harus ditanamkan oleh manusia

dalam kehidupan.

Kedua unsur tersebut merupakan komposisi utuh sebuah

identifikasi agama, dimana agama selain mengedepankan keyakinan

terhadap kekuasaan Tuhan, juga harus melaksanakan praktik moral.

Menurut Koentjaraningrat emosi keagamaanlah yang membuat

suatu benda, tindakan atau gagasan mendapat nilai keramat atau

sacred value. Sama halnya dengan benda, tindakan atau gagasan

yang biasanya tidak keramat atau bersifat profane tetapi apabila

dihadapi oleh manusia yang memiliki emosi keagamaan maka benda,

gagasan serta tindakan tersebut menjadi sesuatu yang sakral atau

keramat.29

Glock & Stark menyatakan bahwa agama adalah sistem simbol,

keyakinan, sistem nilai, sistem perilaku, yang terlembagakan yang

semuanya berpusat pada persoalan maknawi yang dihayati.30

Koenjtaraningrat menyatakan bahwa religi atau agama adalah

sistem kepercayaan dan sistem tingkah laku manusia untuk mencapai

suatu maksud tertentu dengan cara menyadarkan diri kepada

28 Emile Durkheim, “ Dasar-Dasar Sosial Agama”, dalam Roland Robertson (ed.), Agama

dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis,Terj. dari Sociology of Religion oleh Achmad Fedyani

Saifuddin, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 41.

29

Djaka Soehendera dan Yulizar Syarif S., "Meneropong Gejala Religi dalam Perkembangan

Masyarakat dan Kebudayaan”, dalam E.K.M Masinambow (ed.), Koenjtaraningrat dan Atropologi

di Indonesia, (Jakarta: Obor Indonesia, 1997), h. 257.

30

Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam atas

Problem-Problem Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 76.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

25

kemauan dan kekuatan makhluk-makhluk halus seperti roh dan dewa

yang menempati alam.31

Hendrosucipto melihat agama berdasarkan teori fungsionalisme,

dimana agama dipandang sebagai fungsi untuk mengemban tugas

agar masyarakat bekerja sesuai dengan fungsinya, baik dalam

lingkup lokal, regional, nasional maupun mondial.32

Oleh karena itu,

yang perlu dilihat dan ditinjau adalah bagaimana urgensi agama

dalam membangun kedamaian serta kesesuaian di dalam kehidupan

masyarakat.

Menurutnya, agama adalah sistem sosial yang dibuat oleh para

penganutnya yang bersumber dari kekuatan nonempiris yang

dipercayai dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi

para penganutnya dan masyarakat luas.33

Bustanuddin menyatakan agama adalah keyakinan akan adanya

kekuatan gaib, luar biasa atau supranatural yang berpengaruh

terhadap kehidupan individu maupun masyarakat serta gejala alam.

Kepercayaan tersebut menimbulkan perilaku berdoa dan memuja,

serta sikap mental seperti takut, optimis, dan pasrah.34

Hal yang

diyakini suatu masyarakat bisa saja gaib, dan hal gaib tersebut tidak

bisa diteliti, namun, kepercayaan masyarakat terhadap sesuatu yang

gaib tersebut bersifat empirik, dialami manusia, diyakini, dikerjakan

dan dirasakan, sehingga bisa dijadikan objek penelitian.35

Rusmin Tumanggor menyatakan bahwa agama ialah ajaran yang

mengandung aturan, hukum, kaidah, sejarah, i’tibar tentang alam,

manusia, roh, Tuhan, dan metafisika (hal-hal yang berhubungan

dengan kekuatan supranatural dan natural, alam riil dan gaib) baik

31 Sufwandi Mangkudilaga, "Religi Sebagai Satu Wujud Kebudayaan Bagi Perkembangan

Pariwisata”, dalam E.K.M Masinambow (ed.), Koenjtaraningrat dan Atropologi di Indonesia,

(Jakarta: Obor Indonesia, 1997), h. 275.

32 Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Jakarta: Yayasan Kanisius), h. 29-30.

33 Ibid., h. 34.

34

Bustanuddin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006), h. 1.

35

Ibid., h. 21.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

26

yang sumbernya dari manusia atau wahyu dari Tuhan yang

dipertuhankan oleh suatu masyarakat di lingkungan yang terbatas

maupun lebih luas.36

Selanjutnya kata religiositas dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah pengabdian terhadap agama atau kesalehan.37

Nani Handayani berpendapat bahawa religiusitas adalah proses

penghayatan dan pemahaman seseorang terhadap agama dalam

kehidupan yang mencakup keyakinan, praktik agama, pengalaman,

pengetahuan dan pengamalan agama.38

Dari beberapa pandangan tersebut maka agama atau religi ialah

keyakinan mengenai sesuatu yang gaib dan supranatural yang dianut

oleh manusia, selanjutnya dari keyakinan tersebut memunculkan

ajaran, pandangan hidup, sistem moral dan tingkah laku yang harus

dijalankan bagi para pemeluknya dan memberikan dampak

keseimbangan serta kedamaian bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sedangkan religiositas adalah kemampuan seseorang dalam

menjalankan kegiatan keagamaan serta menerapkan nilai-nilai

keagamaan tersebut dalam kehidupan.

b. Klasifikasi Agama

Dadang Kahmad menyatakan dari sudut pandang teologis,

berdasarkan asal-usulnya, agama di bagi menjadi dua bagian besar,

yakni:

1) Agama Kebudayaan/ Cultural Religion. Adalah agama yang

bukan berasal dari wahyu Tuhan melainkan agama yang berasal

dari proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat lalu

melembaga menjadi agama formal.

2) Agama Samawi/ Revealed Religion. Yakni agama yang

dipercayai berasal dari wahyu Tuhan melalui malaikat dan

36 Rusmin Tumanggor, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 9.

37

Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik, diakses pada 4 Desember 2017.

38

Nani Handayani, “Korelasi antara Tingkat Religiusistas Terhadap Perilaku Sosial Pekerja

Malam di Executive Club Yogyakarta”, Skripsi pada Strata Satu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Yogyakarta, 2013, h. 13, dipublikasikan, (digilib.uin-suka.ac.id), diakses pada Oktober 2017.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

27

utusan-Nya yakni nabi dan rasul dari golongan manusia. Agama

ini disebut sebagai agama yang lengkap atau fledged religion

karena memiliki utusan, kitab suci dan umat. Secara historis

agama samawi ini ialah agama Yahudi, Nasrani, dan Islam.39

Sedangkan dari sudut pandang antropologis, agama dibedakan

menjadi dua, yakni:

1) Spritualisme, adalah agama yang menyembah zat yang tidak

tampak atau gaib dan tidak berbentuk. Agama ini dibagi lagi

menjadi beberapa kelompok, yakni:

a) Agama ketuhanan. Para penganut agama ini menyembah

Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan adalah tempat untuk

menaruh kepercayaan dan kecintaan, serta mendatangkan

kebahagiaan. Agama ketuhanan ini mencakup kepercayaan

terhadap satu atau banyak Tuhan, yakni sebegai berikut:

(1) Monoteisme, adalah bentuk agama yang mempercayai

kepada satu Tuhan/ Tuhan tunggal, seperti agama Islam

dan Yahudi.

(2) Politeisme, adalah agama yang percaya adanya banyak

Tuhan, seperti dalam ajaran Hindu dan agama romawi

kuno yang mempercayai banyak dewa. Selanjutnya

para politeisme memiliki kecenderungan memilih

dewa-dewa tersebut untuk diutamakan dan dianggap

sebagai Yang Mahakuasa, pada tahapan ini disebut

dengan Henoteisme, dimana mereka menyembah satu

Tuhan, namun tidak mengabaikan tuhan-Tuhan lainnya.

b) Agama penyembah roh, yaitu kepercayaan orang primitif

bahwa roh nenek moyang, pemimpin, atau pahlawan yang

telah tiada dapat memberikan pertolongan dan perlindungan

di saat manusia dalam kesulitan, dan untuk mendatangkan

roh-roh tersebut mereka mengadakan upacara keagamaan

39 Dadang Kahmad, op, cit., h. 35.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

28

yang khusus dan kompleks. Agama penyembah roh tersebut

ialah:

(1) Animisme, percaya bahwa disekeliling tempat tinggal

manusia terdapat roh yang yang berkuasa, dan terdapat

bentuk upacara untuk memuja roh tersebut.

(2) Dinamisme, percaya bahwa terdapat kekuatan sakti

dalam segala hal. Adapun objek penyembahan

dinamisme ialah gejala alam seperti gempa bumi, banjir

dan sebagainya, anasir alam seperti tanah, air, api,

angina dan udara, terakhir penyembahan terhadap

benda seperti benda-benda dan tumbuhan (animatisme),

benda-benda alam yang memiliki jiwa (fetishme), dan

binatang tertentu yang memiliki jiwa kesucian

(penyembah binatang/animal worship).

2) Materialisme, adalah agama yang melakukan ritual pemujaan

terhadap benda-benda material seperti patung manusia atau

binatang, berhala sebagai representasi Tuhan. Artinya mereka

lebih mempercayai Tuhan dalam bentuk materi ketimbang

dalam bentuk ide tak berwujud.40

Rusmin Tumanggor membagi agama menjadi tiga macam,

yakni:

1) Agama Primitif, diantaranya:

a) Dinamisme, penganut kepercayaan yang percaya bahwa

benda tertentu memiliki kekuatan gaib dan dapat

mempengaruhi kehidupan manusia. Dalam masyarakat

primitif, dukun dan ahli sihir yang mampu mengontrol

dan menguasai kekuatan gaib tersebut dan

memindahkan kekuatan tersebut dari satu tempat/benda

ke tempat/benda yang lain. Tempat/benda tersebut

kemudian disebut dengan fetis.

40 Ibid., h. 36-41.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

29

b) Animisme, adalah kepercayaan bahwa benda bernyawa

dan tidak bernyawa mempunyai roh yang terdiri dari

susunan materi halus, memiliki kaki, tangan dan rupa

serta butuh makanan, maka perlu dibuatkan sesajen dan

dipuja.

c) Politeisme, kepercayaan terhadap dewa-dewa seperti

pada ajaran agama Hindu, Mesir Kuno, dan Romawi

Kuno.

d) Henoteisme, adalah kepercayaan tentang satu Tuhan

untuk satu kaum/bangsa tertentu. Artinya henoteisme

menganut paham Tuhan nasional, dimana bangsa lain

memiiki Tuhan lain yang berbeda. Seperti halnya

Yahweh adalah Tuhan untuk agama Yahudi.

e) Panteisme, adalah pandangan filsafat eksistensial

penyatuan manusia dengan Tuhan, namun hal ini hanya

dalam pandangan falsafah dan tidak berpengaruh

terhadap kefikihan atau cara beribadah. Artinya para

panties tetap melakukan ibadah kepada Tuhan,

selanjutnya ibadah ini bukan bentuk penyatuan, namun

berjarak atau separated dengan Tuhan sebagai

transenden dan manusia sebagai imanen dengan alam

semesta sebagai makhluk.

2) Agama baru/ agama duniawi adalah agama yang ajarannya

berasal dari manusia yang dipertuhankan dan dijadikan

dewa oleh para penganutnya. Agama tersebut diantaranya:

a) Hindu Dharma

b) Kong Hu Cu

c) Buddha

d) Mesir Kuno

e) Majusi

f) Shinto

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

30

3) Agama masyarakat modern, yakni monoteisme atau agama

tauhid, dimana para penganutnya percaya hanya pada satu

Tuhan, dimana Tuhan tersebut bukan lagi Tuhan untuk

bangsa tertentu, tapi Tuhan internasional yakni Tuhan untuk

seluruh bangsa dan makhluk yang ada di dunia bahkan di

alam semesta. Adapun agama monoteisme ini adalah agama

serumpun yang datangnya sama-sama dari Allah SWT,

yakni Islam, Nasrani dan Yahudi.41

Di Indonesia, menurut Penetapan Presiden Republik Indonesia

No.1/PNPS Tahun 1965, Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk

di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong

Hu Cu (Confusius). 42

Eksistensi agama-agama tersebut dapat dibuktikan dalam

sejarah perkembangan agama di Indonesia, karena keenam agama

tersebut adalah agama-agama yang dipeluk hampir seluruh penduduk

Indonesia. Namun, dari penetapan ke enam agama tersebut, tidak

berarti Indonesia melarang berbagai agama yang ada misalnya

Yahudi, Zarasustrian, Shinto, Taoism. Mereka tetap mendapat

jaminan penuh dalam melaksanakan peribadatan.

Jenis agama secara umum diklasifikan menjadi dua besar bila

dilihat dari sumbernya, yakni agama tuhan dan agama manusia.

Agama tuhan adalah agama yang berasal dari Tuhan yang

disampaikan kepada para pembawa pesan untuk selanjutnya

disampaikan kepada manusia lainnya. Sedangkan agama manusia

adalah agama yang berasal dari adat maupun kebiasaan manusia

yang selanjutnya menjadi agama formal dan bisa diterima oleh

banyak golongan.

41 Rusmin Tumanggor, op. cit., h. 11-16.

42

Penetapan Presiden Republik Indonesia No.1/PNPS Tahun 1965.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

31

c. Dimensi Keagamaan

Selain perilaku ritual, aktivitas religius juga terjadi ketika

melakukan aktivitas lain yang didorong oleh aktivitas supranatural.

Bukan hanya berkaitan dengan aktivitas yang tampak, tapi juga

berhubungan dengan aktivitas yang tidak tampak dan terjadi di

dalam hati. Oleh karena itu keagamaan seseorang terdiri dari

beberapa dimensi. Glock & Stark menyatakan bahwa terdapat lima

dimensi dalam agama, yakni:

1) Dimensi keyakinan. Dimensi ini berisi pandangan teologis

seseorang dan rasa penerimaan terhadap doktrin-doktrin

keagamaan. Setiap agama mempertahankan seperangkat

kepercayaannya agar para penganutnya taat. Isi dan ruang

lingkup keyakinan ini bervariasi, tidak hanya dalam agama-

agama, tapi juga tradisi agama yang sama.

2) Dimensi praktik agama. Dimensi ini mencakup perilaku

pemujaan dan ritual ketaatan untuk menunjukan keseriusan serta

komitmen dalam beragama. Dimensi praktik agama ini dibagi

menjadi dua kelas, yakni:

a) Ritual, yakni mengacu pada seperangkat ritus, tindakan

formal mengenai praktik suci yang dilakukan oleh seluruh

pemeluk agama.

b) Ketaatan, adalah seperangkat tindakan persembahan atau

kontemplasi yang bersifat personal, relatif spontan, informal

dan khas pribadi.

3) Dimensi pengalaman. Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman

keagamaan, perasaan, persepsi dan sensasi yang dialami

seseorang atau kelompok.

4) Dimensi pengetahuan agama. Dimensi ini menyatakan bahwa

minimal seseorang yang beragama memiliki pengetahuan

mendasar mengenai ritual, kitab suci, keyakinan atau tradisi

keagamaannya. Walaupun demikian, keyakinan tidak perlu

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

32

diikuti dengan syarat pengetahuan, juga pengetahuan agama

tidak semuanya bersandar pada keyakinan. Artinya, kepercayaan

seseorang dalam beragama bisa kuat atas dasar pengetahuan

yang sangat sedikit.

5) Dimensi pengamalan dan konsekuensi. Dimensi ini adalah

bentuk akhir bila seseorang telah menjalankan keyakinan,

praktik, pengalaman serta pengetahuan agamanya dengan baik,

maka akan timbul sebuah konsekuensi dimana seseorang

tersebut merasa bahwa apa yang telah dikerjakannya tersebut

memberikan dampak bagi kehidupannya.43

Dari uraian di atas, menurut Ancok dan Suroso, konsep dimensi

keagamaan Glock & Stark memiliki kesesuaian dengan konsep

beragama dalam Islam. Berikut adalah rumusan Ancok dan Soeroso

tersebut:

1) Dimensi keyakinan atau akidah Islam, merujuk pada tingkat

keyakinan muslim terhadap ajaran agama yang dogmatis dan

fundamental seperti kepercayaan akan rukun iman yang

mencakup kepercayaan kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-

kitab suci, rasul dan nabi, hari akhir, qadha dan qadar, serta

keimanan terhadap adanya surga dan neraka.

2) Dimensi peribadatan atau praktik syariah, merujuk pada

seberapa kepatuhan musim melakukan ritual-ritual yang

diperintahkan dan dianjurkan dalam Islam. Dimensi ini

mencakup pelaksanaan sholat, puasa, zakat, melaksanakan

ibadah haji, membaca al-Qur’an, zikir, ibadah qurban, i’tikaf,

dan sebagainya.

3) Dimensi pengalaman atau akhlak, yakni seberapa besar muslim

berperilaku dengan motivasi ajaran agama, bagaimana muslim

berelasi dengan dunianya, dan hubungan yang terjalin dengan

sesama manusia. Dalam keislaman, dimensi ini mencakup

43 Ancok dan Suroso, op., cit, h. 77-78.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

33

tolong-menolong, kerjasama, berderma, menyejahterakan orang

lain, menegakkan keadilan, berlaku jujur, memaafkan, menjaga

lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri dan korupsi,

tidak menipu, tidak berjudi, tidak meminum minuman yang

memabukkan, mematuhi normal seksual dalam Islam, mencapai

kesuksesan menurut ukuran Islam, dan lain sebagainya.

4) Dimensi pengetahuan atau ilmu, merujuk pada pengetahuan

dalam ajaran agama Islam yang mencakup pengetahuan tentang

isi al-Qur’an, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan

dilaksanakan (rukun iman dan rukun islam), hukum-hukum

Islam, dan sejarah Islam.

5) Dimensi pengahayatan adalah seberapa jauh muslim merasakan

dan mengalami perasaan dan pengalaman-pengalaman religius.

Dalam Islam hal ini terwujud dari perasaan dekat dengan Allah,

perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan bahagian karena

menuhankan Allah, perasan bertawakal kepada Allah, perasaan

khusuk dalam sholat, doa dan ibadah lainnya, perasaan bergetar

ketika mendengar azan dan ayat al-Qur’an, perasaan bersyukur

kepada Allah, dan mendapat peringatan atau pertolongan

Allah.44

Dari penjabaran tersebut, dimensi keagamaan merupakan unsur-

unsur dasar yang membangun sakralitas maupun profanitas sebuah

agama. Terdiri dari lima macam, yakni dimensi kepercayaan terkait

dengan keyakinan seseorang terhadap kekuatan supranatural,

dimensi pengetahuan mengenai sejauh mana seseorang mengetahui

ajaran agamanya, dimensi pengamalan berkaitan dengan tingkah

laku atau akhlak seseorang yang berlandaskan ajaran agama, dimensi

praktik keagamaan melihat seberapa taat seseorang melaksanakan

ritual-ritual keagamaan, dan terakhir adalah pengalaman berkaitan

44 Ibid., h. 79-82.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

34

dengan kemampuan seseorang meyakini dan merasakan bahwa

agama memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupannya.

3. Masyarakat Desa

Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yakni musyarak yang

artinya bersama-sama, kemudian dalam bahasa Indonesia berubah

menjadi masyarakat yang artinya berkumpul dan hidup bersama, saling

berhubungan dan mempengaruhi.45

Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut society atau

community. Masyarakat sebagai society maksudnya adalah variasi

hubungan dari kehidupan bersama antara manusia dan lingkungan

alamnya. Sedangkan masyarakat sebagai community adalah dapat dilihat

dari dua sudut pandang. Pertama, dipandang sebagai unsur dinamis

artinya menyangkut masalah proses pembentukan melalui psikologis dan

hubungan antar manusia yang di dalamnya terkandung kepentingan,

keinginan, tujuan yang fungsional. Kedua, dipandang sebagai unsur

statis, yang artinya pembentukannya terjadi dalam satu tempat dengan

batas-batas tertentu, dan menunjukan ciri dari satuan masyarakat

sehingga bisa disebut juga dengan masyarakat setempat.46

Auguste Comte dalam Abdulsyani mengatakan bahwa masyarakat

ialah kelompok makhluk hidup dengan realitas baru yang berkembang

menurut hukum dan pola perkembangannya masing-masing.47

Menurut Karl Marx, masyarakat ialah sebuah struktur dimana

terdapat ketegangan di dalamnya akibat pertikaian antarkelas sosial

sebagai akibat dari pembagian nilai ekonomi yang tidak merata.48

Karl Marx mendefinisikan masyarakat sebagai sebuah konsekuensi

logis dari perbedaan kondisi ekonomi masyarakat, dimana dari perbedaan

tersebut akan muncul berbagai golongan masyarakat.

45 Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara,2012), h. 30.

46

Ibid.

47

Ibid., h. 31.

48

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Kecana, 2013), h. 35.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

35

Paul B. Horton menyatakan bahwa masyarakat adalah kumpulan

manusia mandiri yang memiliki kebudayaan dan tempat tinggal, hidup

bersama dalam waktu yang cukup lama dan melakukan berbagai kegiatan

kelompok. Selain itu, ia juga menyatakan masyarakat ialah gabungan

organisasi manusia yang berhubungan satu sama lain.49

Elly Setiadi dan Kolip mendefinisikan masyarakat ialah sekolompok

manusia yang tinggal di daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama,

memiliki norma atau aturan tertentu untuk mencapai tujuan yang menjadi

cita-cita bersama dan selanjutnya melakukan regenerasi atau beranak

pinak.50

Hasan Shadily menyatakan masyarakat ialah golongan dari beberapa

manusia baik dalam skala besar maupun kecil yang selanjutnya secara

sengaja maupun tidak saling bertalian dan memiliki pengaruh kebatinan

kelompok.51

Soerjono Soekanto secara umum mendefinisikan masyarakat adalah

wilayah kehidupan sosial yang ditandai dengan derajat hubungan sosial

tertentu yang berdasar pada lokalitas dan perasaan semasyarakat

tersebut.52

Artinya masyarakat adalah salah satu ukuran untuk untuk melihat

bagaimana hubungan antara kondisi sosial dengan kondisi geografis.

Masyarakat juga identik dengan sebuah lokalitas. Setiap daerah akan

memiliki memiliki ciri yang berbeda-beda baik ciri sosial maupun ciri

geografisnya. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan masyarakat

setempat.

Masyarakat setempat biasanya merujuk pada warga di wilayah

perkotaan dan pedesaan, kesukuan, dan bangsa.53

49 Ibid., h. 36.

50

Ibid., h. 37.

51

Abdulsyani, loc., cit.

52

Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2012), h.133.

53

Ibid.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

36

Pedesaan sering dideskripsikan sebagai sebuah tempat yang aman,

tenteram, tenang guyup dan rukun. Menurut Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1979 desa adalah “suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk kesatuan masyarakat

hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di

bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri,

dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”54

Menurut Setiadi dan Kolip, terdapat ciri-ciri desa, yakni: (1) desa

biasanya terletak dengan daerah pertanian, (2) matapencaharian

masyarakatnya mayoritas sebagai petani, (3) terdapat sistem penguasaan

tanah pada masyarakatnya, (4) populasi cenderung tetap, dan tidak

banyak pendatang, (5) kontrol sosial bersifat pribadi, (6) memiliki ikatan

sosial yang lebih ketat daripada kota.55

Sedangkan masyarakat pedesaan menurut sosiologi ialah unit sosial

yang hidup dan bermukin dan menetap di tempat tertentu dan tidak

selalu sama dengan wilayah administrasinya, serta mencakup wilayah

pertanian yang diakui secara bersama. Umumnya masyarakat desa

memiliki ikatan perasaan yang kuat satu sama lain dan bersedia

berkorban setiap waktu untuk kepentingan sesama.56

Secara umum masyarakat dapat diartikan sebagai sekelompok

individu yang mendiami sebuah wilayah tertentu yang memiliki hukum

tersendiri serta memiliki tujuan untuk diwujudkan bersama. Sedangkan

masyarakat desa ialah sekelompok orang yang tinggal di wilayah

terpencil dibandingkan dengan wilayah lainnya, dimana kerekatan antara

satu sama lain masih dijunjung tinggi dan memiliki tujuan hidup yang

lebih sederhana

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan pada tahun 2013 yang berjudul

Pengaruh Religiositas Terhadap Etika Bisnis (Studi Kasus pada Rumah

54 Elly M Setiadi dan Usman Kolip, op. cit., h. 837.

55

Ibid,. h. 838.

56

Ibid.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

37

Makan Padang di Kota Malang). Penelitian ini membahasa bagaimana

karakteristik etika dalam berbisnis yang dijalankan dengan muatan-

muatan nilai agama. Bertujuan menguji pengaruh religiusitas terhadap

etika berbisnis pada bisnis rumah makan Padang di Kota Malang. Metode

penelitian ini adalah kuantitatif dengan penjelasan (explanatory research)

yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas

(independent variable) Teknik pengambilan sampelnya adalah simple

random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear

berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel independen

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen57

sebesar 41,7%.58

2. Penelitian berjudul Analisis Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku

Konsumtif Santri Di Pesantren Al-Hikmah Tugurejo Semarang oleh Atina

Atiyatal Mahmudah. Penelitian ini memaparkan fenomena konsumtif

yang dilakukan oleh para santri Pondok Pesantren Al-Hikmah. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

religiusitas terhadap perilaku konsumtif santri di Pesantren Al-Hikmah

Tugurejo Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

sederhana. Hasil penelitian menunjukkan hasil korelasi/hubungan (R)

menunjukkan bahwa Religiositas (x) berpengaruh terhadap Perilaku

Konsumtif (y) sebesar 33,9%.59

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nani Handayani pada tahun 2013 yang

berjudul Korelasi antara Tingkat Religiositas Terhadap Perilaku Sosial

Pekerja Malam di Executive Club Yogyakarta. Masalah pada penelitian

ini berpusat pada bagaimana para pekerja malam yang distigmakan

negatif oleh lingkungan menjalankan nilai keagamaannya. Tujuan

57 Fauzan, Pengaruh Religiositas Terhadap Etika Bisnis Studi Kasus pada Rumah Makan

Padang di Kota Malang, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.15, 2013, h. 53.

58

Ibid., h. 60.

59

Atina Atiyatal Mahmudah, “Analisis Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Konsumtif

Santri Di Pesantren Al-Hikmah Tugurejo Semarang”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri

Walisongo Semarang, Semarang, 2017, h. xi.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

38

penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat

religiositas terhadap perilaku sosial pekerja malam di Executive Club

(EC) Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

jumlah populasi sebanyak 107 orang pegawai dan dilakukan pengambilan

sampel secara acak (random sampling) sebanyak 66 orang responden.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara kondisi religiositas terhadap perilaku sosial bagi pekerja

malam di Executive Club Yogyakarta.60

4. Lilis Suaedah pada tahun 2009 melakukan penelitian yang berjudul

Kemiskinan dan Perilaku Keagamaan: Studi Kasus di Desa Cinangka

Ciampea Bogor. Penelitian ini diasumsikan bahwa kehidupan dunia tidak

bisa dipisahkan dari dimensi teologi dan sosial, oleh karena itu sudah

semestinya dimensi-dimensi saling berpengaruh satu sama lain. Dalam

penelitian ini kemiskinan diasumsikan sebagai masalah sosial yang

berpengaruh pada kondisi keagamaan. Penelitian menggunakan metode

kualitatif. Hasil yang didapatkan ialah, pertama, kemiskinan tidak

memiliki dampak secara signifikan terhadap kondisi sosial-keagamaan

masyarakat Cinangka. Kedua, kemiskinan berakibat pada lahirnya

keterasingan, baik individual maupun sosial-keagamaan.61

5. Ikeu Ulan Ria pada tahun 2017 melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat di Desa Talaga Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang

(Studi Kasus PT. Rinnai). Masalah utama penelitian ini adalah keberadaan

industri di daerah Cukupa dikahwatirkan memberikan dampak terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Metode penelitian

menggunakan survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian

ini adalah masyarakat Desa Talaga yang bekerja di industri PT. Rinnai

yang berjumlah 267 orang. Dalam penelitian ini ukuran sampel

berdasarkan tingkat kepercayaan 90% dan tingkat kesalahan 10% yang

60 Nani Handayani, op. cit., h. x

61

Lilis Suaedah, “Kemiskinan dan Perilaku Keagamaan: Studi Kasus di Desa Cinangka

Ciampea Bogor”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

39

dikembangkan Slovin, sehingga berjumlah 73 responden.pengambilan

sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian

menunjukan bahwa angka adjustide R square sebesar 0,033, artinya atau

keberadaan industri berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi sebesar

3,3%. 62

Tabel 2.2

Penelitian Relevan

No Nama

Peneliti/Tahun Judul

Persamaan dan

Perbedaan

1 Fauzan

(2013)

Pengaruh

Religiositas

Terhadap Etika

Bisnis Studi Kasus

pada Rumah

Makan Padang di

Kota Malang

Persamaan:

Metode pengolahan

data kuantitatif, dan

penggunaan variabel

independen, yakni

religiositas

Perbedaan:

Variabel dependen dan

pengujian regresi

linear ganda.

2

Atina Atiyatal

Mahmudah

(2017)

Analisis Pengaruh

Religiusitas

Terhadap Perilaku

Konsumtif Santri

Di Pesantren Al-

Hikmah Tugurejo

Semarang

Persamaan:

Penggunaan variabel

dependen (religiositas),

dan pengujian regresi

linear sederhana.

Perbedaan:

Penggunaan variabel

dependen (perilaku

konsumtif)

3 Nani Handayani

(2013)

Korelasi antara

Tingkat

Religiusistas

Terhadap Perilaku

Sosial Pekerja

Malam di

Persamaan:

Penggunaan

religiositas sebagai

variabel bebas (x)

Perbedaan:

Jenis penelitian yang

62 Ikeu Ulan Ria, “Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat di Desa Talaga Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang”, Skripsi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2017.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

40

Executive Club

Yogyakarta.

dilakukan oleh peneliti

adalah regresi

(pengaruh) sedangkan

penelitian Nani

Handayani untuk

menguji korelasi

(hubungan).

4 Lilis Suaedah

(2009)

Kemiskinan dan

Perilaku

Keagamaan: Studi

Kasus di Desa

Cinangka Ciampea

Bogor

Persamaan:

Membahas mengenai

kondisi keagamaan

(religiositas) dan

kondisi sosial ekonomi

di masyarakat

pedesaan.

Perbedaan:

Lilis Suaedah

menggunakan metode

kualitatif sedangkan

peneliti menggunakan

metode kuantitatif.

5 Ikeu Ulan Ria

(2017)

Pengaruh

Keberadaan

Industri Terhadap

Kondisi Sosial

Ekonomi

Masyarakat di

Desa Talaga

Kecamatan Cikupa

Kabupaten

Tangerang (Studi

Kasus PT. Rinnai)

Persamaan:

Menggunakan “sosial

ekonomi” sebagai

varaibel terikat (y) dan

menggunakan uji

regresi (pengaruh).

Perbedaan:

Perbedaan antara

kedua penelitian ini

adalah terletak pada

variabel bebas (x).

C. Kerangka Berpikir

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat unsur-unsur kebudayaan di

masyarakat, yakni pendidikan, politik, moral, rumah tangga, ekonomi,

kebiasaan dan agama. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan dan

mempengaruhi untuk menciptakan harmoni di masyarakat.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

41

Tapi pada kenyataannya, lingkungan masyarakat yang terdiri dari

berbagai unsur-unsur kebudayaan tersebut rentan akan terjadinya konflik, hal

ini terjadi karena antara satu unsur dengan unsur lainnya tidak saling mengisi

dan menguatkan, dan pada akhirnya akan menghambat pemenuhan kebutuhan

masyarakat dan terjadi kepincangan ikatan sosial.

Masalah yang timbul akibat kepincangan tersebut bisa bermacam-macam

diantaranya masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi.

Sosial ekonomi ialah kondisi masyarakat dalam upaya pemenuhan

kebutuhan serta penggunaan sumber daya (ekonomi) dengan menggunakan

pendekatan serta kaidah-kaidah sosial, apabila masyarakat telah mampu

memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut maka ia telah mencapai kesejahteraan

sosial.

Terdapat dua indikator untuk melihat kondisi sosial ekonomi, yakni:

indikator objektif yang terdiri dari tingkat pendidikan, pendapatan,

kepemilikan barang berharga dan jenjang jabatan. Sedangkan indikator

subjektif terdiri dari kebutuhan fisik, rasa aman dan tentram, kebutuhan

dicintai dan disayang, kebutuhan dihargai, dan aktualisasi diri.

Masalah sosial ekonomi tersebut bisa terjadi karena adanya

ketidakseimbangan antara unsur-unsur kebudayaan dimasyarakat, salah

satunya berkaitan dengan agama atau religi. Agama memiliki posisi yang

sangat penting dalam kehidupan manusia, dan mempengaruhi proses

perkembangan kehidupan manusia, dalam agama selain menjalankan

peribadatan juga terdapat dogma sosial yang mampu mempengaruhi

kehidupan sosial para penganutnya.

Religi ialah pandangan hidup mengenai sesuatu yang gaib dan

supranatural yang dianut oleh manusia sebagai sistem moral dan tingkah laku

di lingkungan yang sempit maupun lebih luas. Sedangkan religiositas ialah

kemampuan seseorang dalam menemukan pemahaman serta menjalankan

setiap nilai-nilai keagamaan.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

42

Untuk melihat tingkat religiusitas masyarakat, bisa terlihat dari

bagaimana mereka menjalankan kepercayaan, pengetahuan, pengalaman,

pengamalan, dan praktik keagamaannya.

Uraian kerangka berpikir di atas bisa dilihat pada Bagan 2.1:

Bagan 2.1

Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas maka

dipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 = Tidak terdapat pengaruh religiositas terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

H1 = Terdapat pengaruh religiositas terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

Unsur-unsur Sosial di Masyarakat

Religi

Indikator:

1. Objektif

a. Tingkat Pendidikan

b. Pendapatan

c. Kepemilikan Barang

Berharga

d. Jenjang Jabatan

2. Subjektif

a. Kebutuhan Fisik

b. Rasa Aman dan Tentram

c. Kebutuhan Dicintai dan

Disayang

d. Kebutuhan Dihargai

e. Aktualisasi Diri

Dimensi Religi:

1. Kepercayaan

2. Pengetahuan

3. Pengalaman

4. Pengamalan

5. Praktik

keagamaan

Sosial Ekonomi

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sembilan Rukun Warga (RW) di Desa

Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dari pengajuan rancangan, proses pengambilan data

awal, proses pengambilan data primer berupa penyebaran angket dan

wawancara, pengolahan data hingga penyajian dan analisis data. Laporan

dilakukan selama 9 bulan. Adapun rincian waktu penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

Kegiatan 2017 2018

11 12 5 6 7 8 9 10 11

Pengajuan rancangan

penelitian

Pengambilan data awal

Proses pengambilan data

primer melalui angket

dan wawancara

Pengolahan data

Penyajian dan analisis

data

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanasi, dimana

penelitian dilakukan untuk mencari hubungan sebab-akibat dari berbagai

variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Penelitian

ini umumnya menggunakan sampel untuk mengeneralisasikan populasi.

Selain itu, penelitian kuantitatif eksplanasi membutuhkan hipotesis untuk

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

44

diuji dengan statistik.1 Adapun statistik yang digunakan ialah statistik

inferensial2, dimana statistik ini biasa digunakan dalam penelitian sosial

sebagai alat untuk menganalisis data yang bersifat eksplanatif.3

Paradigma sederhana penelitian pada ini terdiri atas satu variabel

independen (X) dan dependen (Y) dan bagaimana variabel X mempengaruhi

terhadap variabel Y, hal ini bisa dilihat pada Bagan 3.1 berikut:

Bagan 3.1

Paradigma Sederhana Variabel X Terhadap Variabel Y

Keterangan:

X = Religiositas

Y = Kondisi Sosial Ekonomi

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kriteria

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk selanjutnya dipelajari dan

ditarik kesimpulan.4

Menurut Sukardi, populasi ialah semua anggota kelompok manusia,

binatang peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat

dan terencana untuk menjadi target kesimpulan akhir suatu penelitian.5

1 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 57-58.

2 Ibid., h. 46.

3 Ibid., h. 192.

4 Ibid., h. 215.

5 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: bumi Aksara, 2011), h. 53.

Variabel X

(Independen)

Variabel Y

(Dependen)

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

45

Adapun populasi untuk penelitian ini adalah seluruh warga

masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

sebanyak 14.385 jiwa atau 3.439 Rumah Tangga/Kepala Keluarga (KK).

Berikut adalah Tabel 3.2 mengenai sebaran KK di tiap RW di Desa

Cibening:

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Berdasarkan Jumlah Rumah Tangga

No RW Jumlah Rumah Tangga

1 RW 01 248

2 RW 02 459

3 RW 03 566

4 RW 04 322

5 RW 05 440

6 RW 06 323

7 RW 07 485

8 RW 08 394

9 RW 09 202

Jumlah 3.439

Sumber: Penyusunan RPJM Desa Cibening Kecamatan Pamijahan

Bogor Tahun 2013-2019

2. Sampel

Sampel menurut Sugiono adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi.6 Adapun ukuran sampel pada penelitian ini

menggunakan rumus Slovin dalam Burhan Bungin, yakni sebagai

berikut:7

n =

6 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),

h. 81.

7 Burhan Bungin, op. cit., h. 125.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

46

Keterangan:

n : Jumlah sampel yang dicari

N: Jumlah Populasi

d : Nilai presisi (ditentukan 1%, 5% atau 10%)

Maka, jumlah sampel pada penelitian ini adalah:

Diketahui:

N = 3.439

d = 10% atau 0,1

n =

n =

n =

n =

n = 97

Menurut perhitungan di atas, maka besarnya ukuran sampel pada

penelitian ini adalah 97 responden.

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak, biasa

dikenal dengan teknik simple random sampling, yakni teknik sampel

dimana setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan

sampel dan dilakukan secara acak.8

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono, variabel penelitian ialah segala sesuatu atau objek

yang memeiliki variasi, ditetapkan oleh peneliti untuk dipahami dan

dipelajari, sehingga diperoleh informasi dari sesuatu tersebut dan dapat

8 Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi Statistika,

(Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), h. 66.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

47

ditarik kesimpulan.9 Adapun dalam penelitian ini, variabel yang

digunakan ialah:

a. Variabel Bebas

Variabel ini dikenal dengan variabel independen atau variabel

yang mempengaruhi, menjelaskan atau menerangkan variabel lain

serta menyebabkan perubahan pada variabel terikatnya,10

disimbolkan dengan huruf (X). Variabel independen dalam

penelitian ini yakni Religiositas. Religiositas ialah kemampuan

seseorang dalam menemukan pemahaman serta menjalankan setiap

nilai-nilai keagamaan.

b. Variabel Terikat

Nama lain variabel ini adalah variabel dependen yang

dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain,11

biasa disimbolkan

dengan huruf (Y). Adapun variabel dependen pada penelitian ini

yakni sosial ekonomi. Sosial Ekonomi ialah kondisi masyarakat

dalam upaya pemenuhan kebutuhan serta penggunaan sumber daya

(ekonomi) dengan menggunakan pendekatan serta kaidah-kaidah

sosial.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi dari tiap variabel penelitian yang

akan menjadi acuan dalam mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian

ini definisi operasionalnya ialah:

a. Religiositas

Religiositas adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan

kegiatan keagamaan serta menerapkan nilai-nilai keagamaan tersebut

dalam kehidupan, yang mencakup keyakinan, praktik agama,

pengalaman, pengetahuan dan pengamalan.

9 Sugiono, op. cit., h. 38.

10

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan, (Jakarta: Kencana,

2014), h. 109.

11

Ibid., h. 109

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

48

b. Sosial Ekonomi

Kondisi masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan serta

penggunaan sumber daya yang mencakup hal yang bersifat objektif

seperti pendidikan, pendapatan, kepemilikan barang berharga, dan

jenis pekerjaan. Sedangkan yang bersifat subjektif ialah pemenuhan

kebutuhan fisik, rasa aman dan tenteram, perasaan dicintai dan

disayangi, dihargai, dan aktualisasi diri.

E. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer ialah data yang diambil langsung dari sumber pertama

di lokasi penelitian atau objek penelitian.12

Dalam penelitian ini data

primer bersumber dari pengisian kuesioner oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder dari data yang dibutuhkan.13

Dalam penelitian ini data

sekunder bersumber dari jurnal, literatur maupun studi kepustakaan baik

yang diambil secara online maupun offline, dokumen administrasi desa

serta wawancara kepada masyarakat desa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam berbagai cara,

yakni:

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab.14

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang biasa digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok

12 Burhan Bungin, op. cit., h. 132.

13

Ibid.

14

Sugiono, op. cit., h. 142.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

49

tentang fenomena sosial. Dengan skala ini variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen penelitian. Adapun skala

pengukurannya adalah dari angka 1-5 yang menunjukkan gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif.15

Adapun skor tersebut dapat dilihat

pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.3

Skor Skala Likert

Skala Skor Skala Skor

Sangat Setuju 5 Selalu 5

Setuju 4 Sering 4

Ragu-Ragu 3 Kadang-kadang 3

Tidak Setuju 2 Hampir Tidak

Pernah 2

Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Pernah 1

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk saling bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan

maknanya ke dalam sebuah topik tertentu.16

Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara bersifat terbuka dengan

kemungkinan jawaban yang luas dan variatif.17

Narasumber pada penelitian ini adalah pemerintahan tingkat desa

Cibening dan warga desa Cibening.

15 Ibid., h. 93-94.

16 Ibid., h. 231.

17

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Group sebagai

InstrumenPenggalian Data Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 69.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

50

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiono ialah suatu alat yang digunakan

untuk mengetahui dan mengukur fenomena yang diteliti, fenomena tersebut

ialah variabel penelitian.18

Instrumen harus valid dan reliabel. Valid artinya

instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya akan diukur,

sedangkan reliabel artinya instrumen akan menghasilkan data yang sama jika

digunakan untuk mengukur objek yang sama berkali-kali.19

Instrumen dalam

data kuantatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi dan

dan kuesioner.20

Oleh karena seluruh masyarakat desa Cibening beragama Islam, maka

seluruh pertanyaan dalam intrumen menjurus kepada nilai-nilai keislaman.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner/ Angket

Kuesioner/Angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari

masyarakat mengenai pengaruh religiositas terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kab. Bogor.

Kisi-kisi angket tersebut terlihat dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner Pengaruh Religiositas Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi

Variabel

Penelitian Indikator Sub Indikator

Religiositas Dimensi

Religiositas

1. Dimensi Keyakinan

2. Dimensi Praktik Agama

3. Dimensi Pengalaman

4. Dimensi Pengetahuan

5. Dimensi Pengamalan

Sosial

Ekonomi

Pengukuran

Kondisi Sosial

Ekonomi

1. Subjektif

a. Pemenuhan Kebutuhan

Fisik

b. Pemenuhan Kebutuhan

Rasa Aman dan Tentram

18Sugiono, op. cit., h. 102.

19

Ibid., h. 121.

20

Ibid., h. 222.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

51

c. Pemenuhan Kebutuhan

untuk Dicintai dan

Disayang

d. Pemenuhan Kebutuhan

untuk Dihargai

e. Pemenuhan akan

Aktualisasi Diri

2. Objektif

a. Tingkat Pendidikan

b. Pendapatan

c. Kepemilikan Barang

Berharga

d. Jenjang Jabatan

2. Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah

wawancara tidak terstruktur. Divisi Kesejahteraan Rakyat Desa Cibening

yakni Eman Sulaeman. Adapun kisi-kisi pertanyaan wawancara pada

penelitian ini terlihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara

No Tujuan

Pemerintahan Tingkat Desa Masyarakat Desa

1 Tanggapan mengenai tingkat

kemiskinan di Kab. Bogor.

Kondisi sosial ekonomi

masyarakat

2 Dampak yang ditimbulkan dari

angka kemiskinan di Kab.

Bogor terhadap angka

kesejahteraan di Desa Cibening.

Kemampuan masyarakat

memenuhi kebutuhan objektif

sosial ekonomi

3 Angka kemiskinan di Desa

Cibening.

Kemampuan masyarakat

memenuhi kebutuhan subjektif

sosial ekonomi

4 Latar belakang yang

mempengaruhi fenomena sosial

Kondisi keagamaan masyarakat

dilihat dari berbagai dimensi,

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

52

ekonomi (kemiskinan) di Desa

Cibening.

yakni dimensi keyakinan,

pengetahuan, pengamalan,

pengalaman, dan praktik ibadah.

H. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen Kuesioner

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

angket. Angket akan dikatakan valid jika daftar pertanyaan dapat

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pada angket tersebut.21

Dalam pengujian validitas dapat dilakukan dengan melakukan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total

skor konstruk. Jika total skor konstruk menunjukan nilai yang

signifikan, maka indikator pertanyaan tersebut valid.22

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur untuk melihat keajekan kuesioner.

Suatu kuesioner memiliki nilai reliabilitas yang tinggi jika hasil tes

yang dibuat memiliki nilai yang konsisten.23

Artinya, apabila hasil

suatu tes selalu sama dengan tes sebelumnya, maka kuesioner tersebut

dianggap reliabel.

Pengujian reliabilitas kuesioner bisa dilakukan denngan Uji

Statistic Cronbach Alpha ( ) pada aplikasi SPSS. Suatu variabel

dianggap reliabel jika menunjukan nilai Cronbach Alpha > 0,70.24

21 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, (Semarang:

Badan Penerbit Undip, 2016), h. 52.

22

Ibid., h. 55.

23

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 127.

24

Imam Ghozali, op. cit., h. 48.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

53

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terdistrubusi normal. Untuk melihat hal tersebut bisa dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik dan analisis statistik.

1) Analisis Grafik

Cara yang termudah dalam menguji normalitas suatu residual, bisa

dilihat dengan menggunakan grafik normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal.

Dimana distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal

dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal.25

Artinya, jika data terdistribusi normal, maka garis yang

menggambarkan data akan mengikuti garis diagonal. Analisis ini

bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS.

2) Analisis Statistik

Analisis statistik digunakan untuk memperkuat hasil dari

analisis grafik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini

ialah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov yang

dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 = Data terdistribusi normal

H1 = Data terdistribusi tidak normal

dengan kaidah pengujian D hitung < D tabel maka H0 diterima.

Atau nilai tes Kolmogorov-Smirnov harus lebih kecil atau sama

dengan (≤) nilai signifikansinya.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ialah pengujian yang dilakukan untuk melihat

persamaan varian dari populasi. Asumsi pengambilan keputusan

dalam uji homogenitas ini ialah:

25 Ibid., h. 154.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

54

1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka varian dari populasi tidak sama/

tidak homogen.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka variansi dari populasi sama/

homogen 26

c. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau salah,27

dengan asumsi hubungan

antar variabel harus linear.28

Pada penelitian ini uji linearitas dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi pada tabel anova. Apabila nilai signifikansi tersebut >

(lebih besar) dari nilai 0,05 maka hubungan kedua variabel dianggap

linear.29

d. Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

Koefisien korelasi (r) digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antar variabel, dengan nilai paling kecil -1 dan paling besar

bernilai 1, dengan asumsi semakin mendekati 1 sampai -1 korelasi

dianggap kuat, sedangkan jika r mendekati 0 maka korelasi semakin

lemah. Hubungan antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y)

bisa terjadi, dapat bersifat:

1) Positif, jika variabel x naik maka variabel y naik.

2) Negatif, jika variabel x turun maka variabel y turun30

Berikut adalah rumus pengujian koefisien korelasi dengan

menggunakan product moment Karl Pearson:

r = ∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

26 Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS, diakses pada 11 Oktober

2018, (www.spssindonesia.com).

27

Imam Gozali, op. cit., h. 159.

28

Edy Supriyadi, SPSS +Amos, (Jakarta: In Media, 2014), h. 91.

29

Ibid., h. 92.

30

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS, diakses pada 11 Oktober

2018, (www.spssindonesia.com).

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

55

keterangan:

n = Jumlah sampel

X = Nilai keseluruhan variabel X

Y = Nilai keseluruhan variabel Y

Koefisien determinasi (r²) adalah alat ukur untuk mengukur

tingkat kecocokan/ kesempurnaan regresi. Koefisien determinasi

untuk dua variabel ialah nilai antara 0 dan 1.31

adapun tahap untuk

melakukan perhitungan koefisien determinasi ialah sebagai berikut:

1) Hitung koefisien korelasi

2) Mencari nilai koefisien determinasi dengan cara r² x 100

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana ialah uji yang dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh antara satu variabel independen (X)

dengan satu variabel dependen (Y).32

Berikut adalah persamaan regresi

linear sederhana:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Nilai prediksi variabel independen

a = Konstanta, yaitu nilai Y’ jika X = 0

b = Koefisien regresi, yakni nilai peningkatan atau penurunan

variabel Y’ yang didasarkan variabel X

X = Variabel Independen

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel,

untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen mempengaruhi

variabel dependen. Adapun rumus untuk Uji t adalah:

31 Dwisa Riana, Statistika Deskriptif itu Mudah, (Tangerang Selatan: Jelajah Nusa, 2012), h.

310.

32

Ibid., h. 134.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

56

1) Menghitung t hitung:

t hitung =

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

µ˳ = Nilai yang dihipotesiskan

s = Simpangan baku sampel

n = Jumlah anggota sampel

2) Menentukan t tabel:

T tabel dapat dilihat dari tabel statistik pada nilai signifikansi

yang telah ditentukan dibagi 2 dan derajat keabsahan df = n-2.

Setelah membandingkan nilai t hitung dengan nilai ttabel.,

selanjutnya tentukan pengujian dengan kriteria sebagai berikut:

Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima, artinya variabel X tidak

berpengaruh terhadap variabel Y.

Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak, artinya variabel X

berpengaruh terhadap variabel Y.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

Desa Cibening adalah salah satu wilayah yang berada di Kecamatan

Pamijahan Kabupaten Bogor, terdiri dari empat Dusun, Sembilan Rukun

Warga (RW), dan 39 Rukun Tetangga (RT). Terlatak pada ketinggian ±

500 meter di atas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 25˚ - 32˚C

dengan luas wilayah 346,920 Ha, desa ini merupakan desa penyanggah

sekaligus salah satu pintu gerbang lokasi wisata Gunung Salak Endah.

Wilayah Desa Cibening berbatasan dengan daerah sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Ciampea Udik dan Ciaruteun Udik

Sebelah timur : Desa Tapos II

Sebelah selatan : Desa Gunung Bunder I

Sebelah Barat : Desa Gunung Menyan

Desa Cibening merupakan daerah agraris, dimana mayoritas

masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani,

sebagian pedagang dan pengusaha kecil, serta sebagian kecil karyawan

dan Pegawai Negeri Sipil.

2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian

Gambaran umum mengenai kondisi sosial daerah penelitian meliputi

jumlah penduduk dan komposisi penduduk menurut kelompok umur,

kondisi keagamaan, serta kondisi penyandang masalah kesejahteraan

sosial. Data-data tersebut diambil karena dianggap penting untuk data

pendukung penelitian ini.

a. Jumlah Penduduk dan Komposisi Penduduk Menurut Umur

Jumlah penduduk Desa Cibening berdasarkan data terakhir

tahun 2013 tercatat sebanyak 14.385 jiwa. Penduduk laki-laki

sebanyak 7.195 jiwa dan perempuan sebanyak 7.190 jiwa. Untuk

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

58

lebih jelas terkait data kependudukan Desa Cibening, dapat dilihat

pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Desa Cibening Menurut Jenis Kelamin

Jenis

Kelamin

Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV Desa

Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa %

L 1.84

7

12,

84 1.839 12,78 1.817 12,62 1.693 11,77 7.195 50,02

P 1.84

4

12,

82 1.843 12,81 1.813 12,60 1.690 11,75 7.190 49,98

Sumber: Rencana Program Jangka Menengah Desa Cibening Tahun

2013-2019

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Desa Cibening Berdasarkan Komposisi Umur

Kelompok

Umur

Desa

Jiwa %

<12 bulan 542 3,77

1-3 tahun 938 6,52

4-5 tahun 1.106 7,68

6-12 tahun 1.184 8,23

13-15 tahun 1.094 7,6

16-18 tahun 927 6,44

19-25 tahun 1.045 7,26

26-30 tahun 1.060 7,36

31-35 tahun 1.050 7,29

36-40 tahun 956 6,65

41-45 tahun 954 6,63

46-50 tahun 848 5,90

51-55 tahun 787 5,47

56-60 tahun 694 4,82

61-65 tahun 686 4,77

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

59

>65 tahun 514 3,57

Total 14.385 100%

Sumber: Rencana Program Jangka Menengah Desa

Cibening 2013-2019

Penyajian jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin

dianggap penting karena untuk melihat komposisi jumlah

masyarakat yang berada pada usia produktif dan untuk melihat

kemungkinan pertumbuhan penduduk ke depannya. Pada Tabel 4.1

di atas terlihat bahwa penduduk laki-laki jumlahnya hampir

seimbang dengan jumlah penduduk perempuan karena hanya selisih

lima orang, dengan komposisi laki-laki sebanyak 7.195 jiwa yang

terbagi di beberapa dusun, yakni Dusun I sebanyak 1.847, Dusun II

1.839, Dusun III 1,813 serta Dusun IV sebanyak 1693 jiwa.

Sedangkan penduduk perempuan sebanyak 7.190 jiwa yang tersebar

di Dusun I sebanyak 1.844, Dusun II 1.843, Dusun III 1.813, dan

Dusun IV sebanyak 1.690 Jiwa.

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia belum

produktif (0-15 tahun) sebanyak 4.864 jiwa. Adapun kelompok

penduduk usia produktif (16-65 tahun) sebanyak 9.007 jiwa,

sedangkan penduduk usia tidak produktif (>65 tahun) sebanyak 514

jiwa. Artinya, penduduk terbanyak di Desa Cibening adalah

penduduk usia produktif.

b. Kondisi Agama

Seluruh masyarakat Desa Cibening tercatat beragama Islam,

maka kehidupan masyarakatnya sangat kental dengan nilai

keislaman. Berikut adalah Tabel 4.3 mengenai jumlah sarana

peribadatan masyarakat Desa Cibening.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

60

Tabel 4.3

Sarana Peribadatan di Desa Cibening

No Jenis Jumlah

1 Masjid 15

2 Musala 23

3 Majelis Taklim 27

Total 65

Sumber: Rencana Program Jangka Menengah Desa Cibening

2013-2019

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 di atas, jumlah masjid

sebanyak 15, musala 23, dan majelis taklim sebanyak 27, total

keseluruhan sarana peribadatan di Desa Cibening sebanyak 65.

c. Kondisi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Masalah sosial dan kesejahteraan masyarakat saat ini semakin

kompleks. Hal tersebut dilihat dari semakin besar dan

berkembangnya tuntutan pencapaian yang harus dilakukan oleh

masyarakat pada era pembangunan dan globalisasi saat ini. Tidak

terkecuali dihadapi oleh masyarakat Desa Cibening, berikut adalah

data kondisi penyandang masalah kesejahteraan sosial di Desa

Cibening:

Tabel 4.4

Kondisi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

di Desa Cibening

No Masalah Kesejahteraan Sosial Jumlah

1 Penyandang Cacat 7

2 Keluarga yang Rumahnya Tidak Layak Huni 127

3 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 936

4 Janda 34

Total 1.104

Sumber: Rencana Program Jangka Menengah Desa Cibening

2013-2019

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

61

Dari data pada Tabel 4.4, terlihat bahwa masalah kesejahteraan

terbanyak terdapat pada wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 936

orang, selanjutnya masyarakat yang rumahnya tidak layak huni

sebanyak 127 keluarga, janda sebanyak 34 orang dan paling rendah

adalah penyandang cacat dengan jumlah 7 orang.

3. Deskripsi Responden

Responden pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Responden yang menjadi objek

penelitian adalah sebanyak 97 orang dengan karakteristik jenis kelamin,

dan usia. Berikut adalah gambaran umum yang menjadi objek penelitian:

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk lebih mengetahui jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 83 85,5%

Perempuan 14 14,5%

Jumlah 97 100%

Sumber: Hasil pengolahan data Juni 2018

Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa 97 responden masyarakat Desa

Cibening 85,5 % atau 83 orang adalah laki-laki dan 14,5% atau 14

orang adalah responden perempuan.

b. Responden Berdasarkan Usia

Berikut disajikan data responden berdasarkan usia pada Tabel

4.6 sebagai berikut:

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

62

Tabel 4.6

Jumlah Responden Berdasarkan Rentang Usia

Rentang Usia Jumlah Persentase

20-29 tahun 16 16,49%

30-39 tahun 26 26,8%

40-49 tahun 32 33%

50-59 tahun 15 15,46%

60-69 tahun 7 7,21%

≥ 70 tahun 1 1,03%

Jumlah 97 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, Juni 2018

Dari data pada Tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa jumlah

responden pada rentang usia 20-29 tahun berjumlah 16 orang atau

16,49%, usia 30-39 berjumlah 26 orang atau 26,8%, usia 40-49

tahun berjumlah 32 orang atau 33%, usia 50-59 tahun berjumlah 15

orang atau 15,46%, usia 60-69 berjumlah 7 orang atau 7,21%, dan

usia lebih dari sama dengan 70 tahun berjumlah 1 orang atau 1,03%.

c. Responden Berdasarkan Domisili

Responden pada penelitian ini berasal dari berbagai Rukun

Warga (RW) di Desa Cibening, berikut adalah data responden

berdasarkan domisili:

Tabel 4.7

Responden Berdasarkan Domisili

Domisili Jumlah Persentase

RW 01 4 4,12%

RW 02 4 4,12%

RW 03 3 3,09%

RW 04 6 6,18%

RW 05 25 25,77%

RW 06 29 29,89%

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

63

RW 07 21 21,64%

RW 08 3 3,09%

RW 09 2 2,06%

Jumlah 97 100%

B. Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

angket. Dalam pengujian validitas dapat dilakukan dengan

membandingkan antara r hitung dan r tabel. Apabila r hitung ≥ r

tabel maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r

tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid. Uji ini dilakukan

kepada 60 responden pertama dari 97 responden secara keseluruhan,

dengan ketentuan rumus df = N – 2, df = 60 – 2 = 58. Maka hasil

nilai r tabel dari penelitian ini adalah 0,254. Berikut ini tabel hasil uji

validitas:

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Indikator Butir

Soal Rhitung Rtabel Hasil

Religiositas

Keyakinan

1 0,454 0,254 Valid

2 0,467 0,254 Valid

3 0,489 0,254 Valid

4 0,515 0,254 Valid

5 0,375 0,254 Valid

6 0,612 0,254 Valid

Peribadatan

7 0,621 0,254 Valid

8 0,451 0,254 Valid

9 0,497 0,254 Valid

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

64

Pengalaman

10 0,593 0,254 Valid

11 0,781 0,254 Valid

12 0,551 0,254 Valid

13 0,618 0,254 Valid

Pengetahuan 14 0,820 0,254 Valid

Penghayatan

15 0,419 0,254 Valid

16 0,626 0,254 Valid

17 0,630 0,254 Valid

18 0,502 0,254 Valid

Sosial

Ekonomi

Pemenuhan

Kebutuhan

Fisik

19 0,654 0,254 Valid

20 0,498 0,254 Valid

21 0,339 0,254 Valid

Pemenuhan

Kebutuhan

Rasa Aman

dan

Tenteram

22 0,660 0,254 Valid

23 0,461 0,254 Valid

24 0,715 0,254 Valid

25 0,665 0,254 Valid

26 0,508 0,254 Valid

Pemenuhan

untuk

Dicintai dan

Disayang

27 0,504 0,254 Valid

28 0,291 0,254 Valid

29 0,334 0,254 Valid

Pemenuhan

untuk

Dihargai

30 0,410 0,254 Valid

31 0,592 0,254 Valid

32 0,465 0,254 Valid

Pemenuhan

Aktualisasi

Diri

33 0,387 0,254 Valid

34 0,319 0,254 Valid

35 0,599 0,254 Valid

Tingkat

Pendidikan

36 0,267 0,254 Valid

37 0,384 0,254 Valid

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

65

Pendapatan 38 0,340 0,254 Valid

Kepemilikan

Barang

Berharga

39 0,365 0,254 Valid

40 0,036 0,254 Tidak

Valid

41 0,257 0,254 Valid

Jenjang

Jabatan 42 0,453 0,254 Valid

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2018

Dari Tabel 4.8 di atas menunjukkan hasil uji validitas dari 42

soal terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid pada variabel sosial

ekonomi yakni pada sub indikator kepemilikan barang berharga butir

soal nomor 40. Sedangkan pada variabel religiositas semua butir soal

dinyatakan valid. Maka secara keseluruhan terdapat 41 pertanyaan

yang valid.

b. Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur keajekan/

konsistensi suatu kuesioner. Apabila hasil suatu tes selalu

menunjukkan hasil yang sama dengan tes sebelumnya, maka

kuesioner tersebut dianggap reliabel. Pengujian reliabilitas kuesioner

bisa dilakukan denngan Uji Statistic Cronbach Alpha ( ). Suatu

variabel dianggap reliabel jika menunjukan nilai Cronbach Alpha >

0,70. Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas:

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Religiositas 0,845 18 Reliabel

Sosial

Ekonomi 0,826 23 Reliabel

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2018

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

66

Berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai variabel religiositas dan sosial

ekonomi memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yakni 0,845 pada

variabel religiositas dan 0,826 pada variabel sosial ekonomi. Maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dinyatakan reliabel.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

range, nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dari

satu variabel independen (X) yakni Religiositas dan satu variabel

dependen (Y) yakni Sosial Ekonomi. Statistik deskriptif berguna untuk

menunjukan karakteristik sampel, serta penyebaran data penelitian. Hasil

statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10

sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif Religiositas Sosial Ekonomi

N

Range

Minimum

Maximum

Sum

Mean

Std. Error

Std. Deviation

Varience

Skewness

Std. Error

Kurtosis

Std. Error

97

24

66

90

8143

83,95

0,531

5,231

27,362

-1,167

0,245

1,185

0,485

97

45

67

112

8738

90,08

0,972

9,576

91,701

-0,349

0,245

-0,087

0,485

Sumber: Data Primer, Diolah Juli 2018

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

67

a. Deskripsi Religiositas

Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa hasil statistik deskriptif variabel

religiositas memiliki responden sebanyak (N) 97 orang, dengan

range atau nilai rentang selisih antara nilai maksimum dan minimum

adalah 24. Adapun nilai maksimum adalah 90 dan nilai minimum

adalah 66, rata-rata skor yakni 83,95 dengan nilai keseluruhan (sum)

sebesar 8.143 dan standar deviasi sebesar 5,231.

Selanjutnya nilai skewness (kemiringan data) dengan asumsi

jika nilai skewness mendekati 0 maka data dianggap normal, jika

nilai skewness < 0 kemiringan ke kanan dan nilai skewness > 0

kemiringan data ke kiri.1 Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai

skewness religiositas sebesar -1,167 < 0 yang artinya data normal ke

kanan.

Nilai kurtosis (keruncingan data) dengan asumsi apabila data

mendekati angka 0 maka data dianggap normal, bila nilai data

negatif maka data cenderung tumpul dan tidak homogen, sedangkan

bila nilai kurtosis positif maka data cenderung lancip dan homogen.2

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai kurtosis religiositas sebesar

1,185 artinya data tersebut lancip dan homogen.

b. Deskripsi Sosial Ekonomi

Jumlah Responden (N) pada bagian sosial ekonomi yakni

sebesar 97, dengan nilai range sebesar 45, nilai maksimum 112 dan

nilai minimum sebesar 67. Adapun nilai rata-rata sebesar 90,08

dengan nilai keseluruhan adalah 8.738 dan standar deviasi adalah

9,576. Nilai skewness sosial ekonomi sebesar -0,349 dan nilai

kurtosis sebesar -0,087 yang artinya data tersebut normal ke kanan,

tumpul dan tidak homogen.

1 Sahid Raharjo, Cara Melakukan Analisis Statistik Deskriptif dengan Software SPSS, diakses

pada Oktober 2018, (www.spssindonesia.com).

2 Ibid.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

68

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terdistrubusi normal atau tidak. Pada penelitian ini pengujian

normalitas menggunakan dua cara, Pertama, analisis grafik

Probability Plot atau P-P Plot, jika data terdistribusi normal, maka

titik-titik yang menggambarkan data akan mengikuti garis diagonal.

Berikut adalah Gambar hasil analisis grafik Probability Plot:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2018

Pada grafik Probability Plot di atas terlihat titik-titik yang

menggambarkan data mendekati dan mengikuti arah garis diagonal,

artinya data pada penelitian ini terdistribusi normal.

Cara kedua untuk menguji normalitas data ialah dengan analisis

statistik yang digunakan untuk memperkuat hasil dari analisis grafik.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini ialah uji statistik

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

69

non parametrik Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan

melihat nilai tes Kolmogorov-Smirnov harus lebih besar atau sama

dengan (≥) nilai signifikansi 5% atau 0,05. Adapun uji normalitas

data terlihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 97

Normal

Parametersa

,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 8.25246051

Most

Extreme

Differences

Absolute .068

Positive .032

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .667

Asymp. Sig. (2-tailed) .765

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2018

Pada Tabel 4.11 di atas, hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov

mununjukkan nilai signifikansi sebesar 0,765 dan lebih besar dari

0,05 maka data penelitian ini terdistribusi normal.

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui persamaan varian dari

populasi dengan asumsi, jika nilai sig < 0,05 maka variansi

homogen, sedangkan jika sig > 0,05 variansi tidak homogen. Berikut

adalah hasil uji homogenitas penelitian

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

70

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Sosial_Ekonomi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.146 15 77 .016

Sumber: Data Primer, Diolah Oktober 2018

Dari Tabel 4.12, diketahui nilai sig sebesar 0,016 > dari 0,05.

Artinya, pengujian variabel Sosial Ekonomi berdasarkan Religiositas

mempunyai varian yang homogen.

c. Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

variabel dalam penelitian memiliki hubungan yang linear satu sama

lain. Uji linearitas ini merupakan salah satu syarat sebelum

melakukan uji regresi linear. Pengujian linearitas pada penelitian ini

dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel anova.

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka terjadi hubungan linear antara

variabel X dan variabel Y. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada

Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Sosial_Ekonomi * Religiositas

Between Groups

(Combined)

3308.995 19 174.158 2.441 .003

Linearity 2265.442 1 2265.442 31.749 .000

Deviation from Linearity

1043.553 18 57.975 .812 .680

Within Groups 5494.345 77 71.355

Total 8803.340 96

Sumber: Data Primer, diolah Juli 2018

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

71

Dari data pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,680 lebih besar dari 0,05. Artinya terdapat hubungan linear

secara signifikan antara variabel X (Religiositas) dan variabel Y

(Sosial Ekonomi).

d. Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

Koefisien korelasi (r) digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antar variabel, dengan asumsi -1 sampai 1. Berikut adalah

hasil uji koefisien korelasi.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Religiositas Sosial_Ekonom

i

Religiositas

Pearson Correlation 1 .507**

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

Sosial_Ekonomi

Pearson Correlation .507** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer, Diolah Oktober 2018

Dari Tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa signifikansi variabel X

(religiositas) dengan variabel Y (sosial ekonomi) sebesar 0,000 <

0,05 artinya terdapat korelasi yang signifikan antara kedua variabel

tersebut.

Selanjutnya uji koefisien determinasi dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel X (religiositas)

berpengaruh terhadap variabel Y (sosial ekonomi) dengan melihat

nilai Adjusted R Square. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai

berikut:

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

72

Tabel 4.15

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .507a .257 .250 8.296

a. Predictors: (Constant), Religiositas

b. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

Sumber: Data Primer, diolah Juli 2018

Dari Tabel 4.16, terlihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah

0,250. Artinya kemampuan variabel X (religiositas) mempengaruhi

variabel Y (sosial ekonomi) yakni sebesar 25 %, sedangkan 75 %

lainya dipengaruhi oleh variabel/faktor lain.

C. Analisis Hasil Regresi dan Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Pada penelitian ini, uji regresi linear sederhana digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh antara satu variabel independen X

(religiositas) dengan variabel dependen Y (sosial ekonomi). Hasil uji

regresi linear sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini:

Tabel 4.16

Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.121 13.614 .890 .376

Religiositas .929 .162 .507 5.737 .000

a. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

Sumber: Data Primer, Diolah Juli 2018

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

73

Dari Tabel 4.16 di atas. diketahui persamaan regresi linear sederhana

sebagai berikut:

Y’ = a + b X

Keterangan:

Y’ = Nilai prediksi variabel dependen

a = Konstanta, yakni nilai Y’ jika X = 0

b = Koefisien regresi, yakni nilai peningkatan atau penurunan

variabel Y’ yang didasarkan variabel X

X = Variabel independen

Apabila nilai output pada Tabel 4.16 dimasukkan ke dalam

persamaan regresi tersebut, maka sebagai berikut:

Y’ = 12,121 + 0,929 X

Dari persamaan di atas, dapat dianalisis beberapa hal sebagai berikut:

a. Bila masyarakat tanpa religiositas (X=0), ia memiliki kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi sebesar 12,121.

b. Koefisien regregresi b = 0,929 mengidentifikasikan besaran

penambahan tingkat kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan

sosial ekonomi untuk setiap religiositas yang dilakukan oleh

masyarakat.

c. Bila masyarakat memiliki religiositas (X=1), maka diperkirakan

masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan sosial ekonomi

sebesar 12,121 + 0,929= 13,05.

2. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t digunakan untuk

mengetahui apakah religiositas berpengaruh secara signifikan terhadap

sosial ekonomi. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar

0,05. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji t yang terdapat pada Tabel

4.15.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

74

Tabel 4.17

Rekapitulasi Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.121 13.614 .890 .376

Religiositas .929 .162 .507 5.737 .000

a. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

Sumber: Data Primer, Diolah Juli 2018

Dari Tabel 4.17 di atas, berikut adalah langkah-langkah pengujian

Uji t (Parsial):

1) Perumuskan hipotesis

H0 : Religiositas tidak berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat

H1 : Religiositas berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat

2) Menentukan t hitung dan signifikansi

Dari output spss di atas diketahui nilai t hitung sebesar 5,737

dan signifikansi sebesar 0,000.

3) Menentukan nilai t tabel

Nilai t tabel dapat ditentukan dengan melihat pada tabel statistik

pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat keabsahan df = n-2

atau 97-2 = 95, maka diperoleh hasil t tabel sebesar 1,985.

4) Kriteria pengujian

Jika t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima

Jika t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak

5) Membuat kesimpulan

Nilai t hitung ≥ t tabel, yakni 5,705 ≥ 1,985, maka H0 ditolak

dan H1 diterima. Artinya religiositas berpengaruh terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

75

Dari hasil pengujian parsial di atas, variabel X (religiositas) terhadap

variabel Y (sosial ekonomi) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05

(sig. < α), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya religiositas secara parsial berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat desa.

Jadi. dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara

religiositas terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

3. Hasil Wawancara

a. Wawancara dengan Pemerintah Desa Cibening

Peneliti melakukan wawancara dengan Divisi Kesejahteraan

Rakyat Desa Cibening yakni Bapak Eman Sulaeman mengenai

kondisi sosial ekonomi masyarakat desa.

Angka kemiskinan di Desa Cibening masih cukup tinggi,

walaupun beliau tidak mengutarakan angka pasti, tapi angka

kemiskinan di Kabupaten Bogor bisa menjadi cerminannya,

sebagaimana diutarakan oleh beliau:

“Kalau angka kemiskinan pastinya saya tidak bisa menyebutkan

ya, tapi yang jelas, angka di kabupaten yang 8,9% juga sudah cukup

mewakili.”3

Walaupun angka kemiskinan cukup tinggi, namun kondisi di

lapangan tidak demikian, masyarakat desa masih bisa memenuhi

kebutuhan primernya seperti konsumsi sehari-hari. Hal ini sesuai

dengan yang dikatakan oleh Bapak Eman:

“Iya, tapi bila diperhatikan warga di desa ini tidak parah-parah

banget, apalagi sampai tidak makan atau kelaparan. Saya selama ini

tidak pernah menemukan hal tersebut. Saya yakin, untuk kebutuhan

sehari-hari warga masih bisa memenuhi.” 4

Kondisi kemiskinan di Desa Cibening terjadi dikarenakan

mayoritas masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani dan

3 Hasil wawancara dengan Pemerintah Desa Cibening, Eman Sulaeman, Pada Desember 2018.

4 Hasil wawancara dengan Pemerintah Desa Cibening, Eman Sulaeman, Pada Desember 2018.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

76

pedagang kecil, hanya sedikit saja yang menjadi pegawai atau pergi

merantau ke kota. Bapak Eman mengatakan:

“Tentu saja, sedikit banyaknya iya, seperti kita tahu bahwa

kebanyakan kan masyarakat desa ini bekerja sebagai petani atau bisa

dibilang buruh tani lah, hanya sedikit yang berdagang dan menjadi

pegawai. Banyak juga yang pergi ke kota buat bekerja.”5

Dari hasil wawancara dengan pemerintah Desa Cibening di atas,

diketahui bahwa tingkat kemiskinan di Desa Cibening tergolong

masih tinggi, sesuai data Badan Pusat Statistik yakni 8,9%,

walaupun demikian, warga Desa Cibening masih dianggap masih

mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Fenomena kemiskinan

yang terjadi dikarenakan masyarakat Desa Cibening mayoritas

bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sebagian lagi

menjadi pedagang dan pergi merantau ke kota besar. Hanya sedikit

saja masyarakat yang menjadi pegawai.

b. Wawancara dengan Masyarakat Desa Cibening

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada masyarakat

Desa Cibening, diketahui bahwa sebagian masyarakat desa merasa

bahwa kondisi perekonomiannya dalam kondisi stabil, sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Umam:

“Sejauh ini ekonomi kami baik-baik saja, tidak ada masalah

yang sifatnya urgent.”6

Namun sebagian warga desa yang mengungkapkan bahwa

kondisi ekonomi mereka dalam keadaan cukup, seperti diutarakan

oleh Ibu Mimi:

“Begitu deh Neng, saya sih cukup-cukup saja selama ini. Buat

makan sehari-hari mah ada saja.”7

5 Hasil wawancara dengan Pemerintah Desa Cibening, Eman Sulaeman, Pada Desember 2018.

6 Hasil wawancara dengan warga Desa Cibening, Umam, Pada Desember 2018.

7 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Mimi, Pada Desember 2018.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

77

Masyarakat desa sudah merasa cukup mampu dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari, namun, bila untuk kebutuhan lainnya, mereka

masih cukup kesulitan. Menurut Ibu Deli:

“Kebutuhan lain juga ya pas-pasan, Karna saya tidak ada suami,

tapi alhamdulillah anak-anak sudah bisa membiayai hidupnya

sendiri.”8

Untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat Desa

Cibening masih mengalami kesulitan, karena ada sebagian warga

yang tidak memiliki jaminan atau asuransi kesehatan. Menurut Ibu

Nai:

“Tidak ada, padahal saya dan keluarga sangat membutuhkan.

Seperti BPJS, keluarga kami tidak punya, padahal mama saya sedang

sakit.”9

Sejalan dengan Ibu Nai, Ibu Mimi juga mengatakan:

“Tidak ada, tidak punya. Keluarga kami belum mengajukan

BPJS.”10

Hal demikian terjadi karena masyarakat desa merasa kesulitan

dalam pengajuan jaminan keshatan, keterbatasan informasi menjadi

salah satu penyebabnya. Ibu Nai menambahkan:

“Belum pernah, habisnya saya tidak tahu menau informasinya,

bagaimana cara membuatnya.”11

Kondisi pendidikan masyarakat Desa Cibening cukup beragam,

mulai dari lulusan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah

Akhir, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat

Bapak Umam:

“Alhamdulillah baik, keluarga kami banyak yang lulusan

perguruan tinggi.”12

8 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Deli, Pada Desember 2018.

9 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Nai, Pada Desember 2018.

10 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Mimi, Pada Desember 2018.

11 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Nai, Pada Desember 2018.

12 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Umam, Pada Desember 2018.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

78

Sedangkan keluarga Ibu Deli mengatakan:

“Pendidikan alhamdulillah baik, yaa walaupun keluarga kami

lulusan SMP dan SMA.”13

Keamanan di lingkungan Desa Cibening sudah baik, termasuk

kondisi kerukuran bertetangga dan bagaimana masyarakat bisa

menghargai satu sama lain, seperti pendapat Bapak Umam, yakni:

“Tempat tinggal kami alhamdulillah aman. Kehidupan

bertetangga kami pun hidup rukun saling membantu satu sama lain.

Dari situ akhirnya tidak ada yang pernah merasa dikucilkan atau

mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan lainnya.”14

Dari hasil wawancara dengan masyarakat Desa Cibening di atas,

kondisi sosial ekonomi masyarakat bisa dilihat dari berbagai aspek,

diantaranya ialah dengan kemampuan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan dasar maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya yang dapat

menunjang kesejahteraan sosial.

Mereka beranggapan bahwa pendapatan yang ada cukup untuk

memenuhi kebutuhan primer dan beberapa kebutuhan sekunder.

Untuk pemenuhan kebutuhan tersier, tidak semuanya terpenuhi.

Keamanan di area tempat tinggal cukup baik, mereka

menganggap konflik-konflik kecil antar warga tidak serta merta

memberikan dampak yang signifikan untuk kondisi keamanan.

Namun masyarakat desa banyak yang belum memiliki asuransi

kesehatan, baik yang berasal pemerintah seperti BPJS ataupun dari

pihak swasta. Mereka merasa bahwa pengajuan asuransi kesehatan

sulit didapat karena keterbasan informasi.

Kehidupan beragama masyarakat Desa Cibening terbilang

sangat religios, peneliti menanyakan terkait posisi agama dalam

kehidupan sehari-hari, banyak yang mengatakan bahwa agama

adalah unsur kehidupan yang paling utama. Sebagai mana

diungkapkan oleh Ibu Deli:

13

Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Deli, Pada Desember 2018.

14 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Umam, Pada Desember 2018.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

79

“Penting sekali, nomor satu. Bahkan kalau saya sedang sholat,

warung saya tutup.”15

Ibu Nai juga menambahkan:

“Sangat penting, nomor satu. Penting bagi kehidupan.”16

Walaupun agama dianggap penting oleh masyarakat Desa

Cibening, namun pada pelaksanaannya, terdapat dimensi keagamaan

yang masih luput untuk dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bapak

Umam berpendapat bahwa:

“Pada hakikatnya tidak ada ukuran pasti suatu kepercayaan atau

agama. Bagi saya agama sangat penting. Tapi walaupun begitu

terkadang dalam implementasinya masih suka belok ke kanan dan ke

kiri. Belum sepenuhnya melaksanakan kewajiban.”17

Masyarakat desa menjalankan agamanya dengan mengerjakan

berbagai tindakan profan seperti peribadatan sehari-hari, mulai dari

sholat, menunaikan rukun Islam hingga mempelajari agama melalui

kajian-kajian mingguan di sekitar desa. Seperti yang diutarakan oleh

Ibu Mimi:

“Beribadah kepada Allah, sholat, ngaji, menjalankan rukun

Islam dan rukun iman, bersyukur sama Allah.”18

Ibu Deli mengatakan:

“Pengajian paling hari Rabu dengan Jumat saja, ikut pengajian

di sekitar sini. Dan kalau sempat membaca Quran setiap hari.”19

Namun ada perbedaan yang cukup mencolok dari pelaksanaan

kajian yang dilakukan orang dewasa dan anak-anak di Desa

Cibening. Banyak anak-anak yang mengaji hamper setiap hari, baik

melalui lembaga seperti pesantren atau kelompok mengaji kecil yang

dipimpin seorang guru. Namun untuk masyarakat yang sudah

15

Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Deli, Pada Desember 2018.

16 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Nai, Pada Desember 2018.

17 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Umam, Pada Desember 2018.

18 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Mimi, Pada Desember 2018.

19 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Deli, Pada Desember 2018.

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

80

dewasa, intensitas mencari ilmu agama semakin berkurang.

Sebagaimana diutarakan oleh Ibu Nai:

“Sejak kecil saya diajarkan untuk memperdalam agama, saya

dulu mengaji di pesantren di sekitar sini. Walaupun saat ini sudah

tidak lagi, tapi masih belajar.”20

Masyarakat desa sangat berhati-hati dalam menjalankan agama,

hal ini dilihat dari bagaimana masyarakat desa sangat fokus pada

tindakan sakral keagamaan, yakni mengimani. Bapak Umam

mengatakan:

“Kalau memikirkan agama iya, tapi kalau sampai

mempertanyakan keislaman tidak pernah, saya yakin apa yang

terjadi di dunia ini atas kehendak Allah. Agama saya tidak perlu

dipertanyakan dan diperdebatkan, saya bersyukur.”21

Dapat diketahui bahwa kondisi religiositas masyarakat cukup

tinggi, masyarakat menjunjung tinggi dogma serta keyakinan

terhadap Allah dan hal-hal yang bersifat ghaib lainnya.

Mempertanyakan eksistensi hal-hal ghaib merupakan sebuah

ketidakharusan, karena mereka meyakini bahwa hal-hal ghaib yang

bersifat ulluhiat cukup diimani tanpa perlu dipertanyakan.

Landasan utama kekuatan agama masyarakat berpusat pada

rukun iman dan rukun Islam. Rukun iman mereka pegang sebagai

landasan keyakinan, sedangkan rukun Islam adalah sebagai landasan

praktik keagamaan. Namun, pada gilirannya, masih terdapat

masyarakat yang meyatakan diri akan kekuatan keimanannya,

namun belum sepenuhnya menjalankan praktik peribadatan.

Pengamalan atau akhlak maupun tatakrama keseharian

masyarakat berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

agama. Walaupun masyarakat sendiri terkadang merasa bahwa apa

yang mereka jalankan masih jauh dari kata sempurna.

20

Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Nai, Pada Desember 2018.

21 Hasil wawancara dengan Warga Desa Cibening, Umam, Pada Desember 2018.

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

81

Masyarakat menggali ilmu pengetahuan beragama melalui

banyak cara. Untuk anak-anak usia sekolah (pelajar), biasanya orang

tua mereka akan memasukkan mereka ke pengajian-pengajian harian

yang dilakukan dua kali sehari, yakni setelah magrib dan setelah

subuh. Pengajian tersebut bisa di dalam pesantren ataupun di luar

pesantren. Untuk orang dewasa, pendalaman ilmu agama selain

membaca kitab suci Al-Quran juga melakukan pengajian tingkat RT,

RW ataupun tingkat desa. Namun intensitas pengajian hanya satu

sampai dua kali saja setiap minggunya, itupun tidak semua

masyarakat mau mengikuti pengajian tersebut.

Masyarakat desa Cibening juga menganggap bahwa bersyukur

adalah cara paling tepat dalam beragama, dengan bersyukur

masyarakat merasa segala kebutuhannya bisa terpenuhi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan melalui uji parsial menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel religiositas terhadap variabel

sosial ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (sig. < α)

dengan nilai t hitung ≥ t tabel, yakni 5,737 ≥ 1,985. Artinya religiositas

berpengaruh secara parsial terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa

Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

Adapun untuk kemampuan religiositas mempengaruhi kondisi sosial

ekonomi dapat dilihat dari hasil pengujian koefisien determinasi yang

memunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,25. Artinya, religiositas

mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening Kecamatan

Pamijahan Bogor sebesar 25%.

Dari pengujian regresi sederhana didapatkan persamaan:

Y’ = 12,121 + 0,929 X

Dari persamaan di atas, jika religiositas sama dengan 0 (X=0), maka kondisi

sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening sebesar 12,121. Sedangkan angka

0,929 menunjukkan angka kenaikan kondisi sosial ekonomi bila religiositas

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

82

bersifat positif. Dengan demikian, bila terdapat religiositas di masyarakat

(X=1), maka masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan sosial ekonomi

sebesar 12,224 + 0,929= 13,05.

Dari paparan di atas terlihat bahwa religiositas berpengaruh positif

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Cibening. Kondisi

demikian terjadi karena agama/religi menempati posisi yang penting dalam

kehidupan sosial masyarakat, dalam agama, selain berisi nilai-nilai sakral

ketuhanan, terdapat juga dogma sosial dimana ajaran agama harus

memberikan kedamaian serta kesejahteraan bagi para pemeluknya. Hal ini

kemudian dimunculkan melalui sikap kepatuhan dalam menjalankan

kehidupan sosial duniawi, kepatuhan tersebut akhirnya menjadi dasar moral

dan tingkah laku masyarakat. Masyarakat pada akhirnya mengaitkan nilai-

nilai religiositas dengan unsur-unsur sosial lainnya, seperti sosial-ekonomi.

Sejalan dengan simpulan tersebut, Soerjono Soekamto menyatakan

bahwa setiap unsur-unsur sosial di masyarakat (politik, moral, pendidikan,

kebiasaan, rumah tangga, ekonomi, termasuk agama) saling melengkapi demi

terciptanya keseimbangan sosial di masyarakat. Pitirim Sorokin juga

menyatakan bahwa kondisi sosial di masyarakat adalah hasil timbal balik dari

berbagai gejala, seperti ekonomi, agama, hukum, politik, gerakan masyarakat,

serta lingkungan.

Menurut Rusmin Tumanggor, agama tidak bisa dilihat hanya dengan

sudut pandang teologis, namun agama juga bercorak antropologis, hal ini

terlihat dari eksistensi manusia terikat sepenuhnya dengan agama sebagai

bagian dari historis sosiologis manusia, dengan demikian, agama akan selalu

terlibat dalam setiap pola kehidupan manusia.

Menurut hasil wawancara, masyarakat desa Cibening menempatkan

agama sebagai landasan kehidupan dasar yang selanjutnya ajaran agama

tersebut dikaitkan dengan berabagai norma serta nilai-nilai tata laku yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat. Cara yang paling umum dilakukan

masyarakat adalah dengan meyakini segala dogma keyakinan beragama.

Mereka percaya bahwa agama pada akhirnya memberikan rasa aman,

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

83

kedamaian dalam ruang interaksi sosial, dengan agama segala sesuatu bisa

tertakar dan tertata dengan baik.

Masyarakat desa memiliki keyakinan yang besar dalam beragama, namun

dalam praktikanya, tidak semua keyakinan tersebut termanifestasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan masyarakat menjalankan

agama hanya berdasarkan dogma atau keyakinan semata. Masyarakat enggan

mengeksplor pengetahuan beragama mereka, khususnya untuk masyarakat

usia dewasa hingga tua, intensitas memperdalam ilmu pengetahuan beragama

sudah berkurang.

Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Fauzan pada Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan berjudul Pengaruh

Religiositas terhadap Etika Bisnis Studi Kasus Rumah Makan Padang di Kota

Malang, hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen

(Religiositas) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel dependen (Etika Bisnis). Selanjutnya pada Penelitian yang dilakukan

oleh Atina Atiyatal Mahmudah yang berjudul Analisis Pengaruh Religiositas

Terhadap Perilaku Konsumtif Santri di Pesantren Al-Hikmah Tugurejo

Semarang. Hasilnya menunjukkan bahwa religiositas berpengaruh terhadap

Perilaku Konsumtif sebesar 33,9%.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah perbedaan

variabel dependennya, dimana pada penelitian terdahulu menguji pengaruh

religiositas dengan etika berbisnis dan perilaku konsumtif, sedangkan pada

penelitian kali ini melihat kondisi sosial ekonomi. Namun dari berbagai

variabel dependen tersebut, sama-sama melihat hubungan religiositas dengan

berbagai gejala sosial dan ekonomi di masyarakat.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti sudah berusaha untuk melakukan tahap-tahap dalam penelitian ini

sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian, disadari bahwa masih

terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi dalam proses peneitian ini.

Adapun keterbatasan tersebut ialah:

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

84

1. Penyebaran angket yang kurang merata, karena melihat luasnya wilayah

geografis-administratif tempat penelitian dilaksanakan, serta keengganan

sebagian masyarakat untuk mengisi kuesioner.

2. Perhitungan dan pengolahan data yang cukup lama dan dilakukan secara

berulang.

3. Ketidakterbukaan para responden dan narasumber saat mengisi kuesinor

dan wawancara, hal ini dilihat dari perbedaan yang cukup mencolok dari

hasil kuesinor dan wawancara dengan kondisi yang sesungguhnya.

4. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, sehingga penelitian ini tidak

disajikan lebih mendalam.

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

85

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di Bab IV, dengan

pengumpulan data serta pengolahan data menggunakan SPSS statistic 20,

memunculkan persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = 12,121 + 0,929 X

Persamaan tersebut diartikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t, variabel religiositas (X) diperoleh nilai t hitung ≥ t

tabel, yakni 5,737 ≥ 1,985 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (sig. <

α). Artinya religiositas berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat Desa Cibening Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

2. Bila variabel Religiositas sama dengan 0 (X=0), maka kondisi sosial

ekonomi masyarakat Desa Cibening sebesar 12,121. Angka 0,929

mengidentifikasikan besaran penambahan tingkat kemampuan masyarakat

memenuhi kebutuhan sosial ekonomi untuk religiositas yang dilakukan

oleh masyarakat. Jika religiositas di masyarakat (X=1), maka masyarakat

akan mampu memenuhi kebutuhan sosial ekonomi sebesar 12,121 +

0,905= 11,129.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, maka implikasi yang

diperoleh berdasarkan penelitian ini ialah, bahwa religiositas adalah salah

satu faktor yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa

Cibening. Apabila masyarakat desa meningkatkan religiositas, maka secara

parsial kondisi sosial ekonomi juga akan meningkat. Oleh karena itu, perlu

adanya kesadaran dalam menjalankan praktik beragama di kalangan

masyarakat, selain mengimani, perlu juga menerapkan dogma sosial agama,

dimana ajaran-ajaran agama diterapkan dengan baik dalam setiap lini

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

86

kehidupan bermasyarakat. Jika hal tersebut dilakukan, maka keteraturan

sosial ekonomi masyarakat akan terwujud.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah saran yang dapat peneliti

sampaikan untuk berbagai pihak, yakni:

1. Masyarakat Desa Cibening

Meningkatkan religiositas adalah salah satu cara yang sudah teruji dapat

meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, oleh karena itu

diharapkan penanaman nilai religiositas tidak hanya sebatas imanen

semata, namun juga praktikal, sebagai bentuk konsekuensi logis dari

keimanan.

2. Pemerintah Tingkat Desa

Kondisi dan kualitas kesejahteraan masyarakat juga menjadi tanggung

jawab pemerintah, bagi masyarakat desa khususnya, tanggung jawab ini

diemban oleh aparatur desa. Disarankan agar pemerintah desa bisa

meninjau lebih jauh faktor apa saja yang bisa meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, selanjutnya bisa dibuat regulasi yang sesuai demi terciptanya

masyarakat yang sejahtera.

3. Peneliti Lain

Penelitian saat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

diharapkan peneliti lain bisa melakukan penelitian lain yang lebih

mendalam dengan variabel-variabel lain.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

87

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Abdulsyani. Sosiologi: Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Agus, Bustanuddin. Agama dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2006. Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso.

Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Offline.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2005.

Damsar. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2009.

Durkheim, Emile. Dasar-Dasar Sosial Agama. dalam Roland Robertson

(ed.), Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis,Terj. dari

Sociology of Religion oleh Achmad Fedyani Saifuddin. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1995.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS

23. Semarang: Badan Penerbit Undip, 2016.

Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. Yogyakarta: Arruz Media, 2016.

Herdiansyah, Haris. Wawancara, Observasi dan Focus Group sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Ismail, Asep Usman. Al-Qur’an dan Kesejahteraan Sosial. Tangerang:

Lentera Hati, 2012.

Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama. Bandung: Rosdakarya, 2002.

Khomsan, Ali. dkk. Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin.

Jakarta: Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia,

2015.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

88

Lubis, Ridwan. Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama dalam

Interaksi Sosial. Jakarta: Kencana, 2015.

Mangkudilaga, Sufwandi. Religi Sebagai Satu Wujud Kebudayaan Bagi

Perkembangan Pariwisata, dalam E.K.M Masinambow (ed.),

Koenjtaraningrat dan Atropologi di Indonesia. Jakarta: Obor Indonesia,

1997.

Riana, Dwisa. Statistika Deskriptif itu Mudah. Tangerang Selatan: Jelajah

Nusa, 2012.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kecana,

2013.

Soehendera, Djaka. dan Yulizar Syarif S. Meneropong Gejala Religi dalam

Perkembangan Masyarakat dan Kebudayaan, dalam E.K.M

Masinambow (ed.), Koenjtaraningrat dan Atropologi di Indonesia. Jakarta:

Obor Indonesia, 1997.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali, 2014.

Soentoro, Ali Idris. Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan

Aplikasi Statistika. Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2016.

Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: bumi Aksara, 2011.

Supriyadi, Edy. SPSS +Amos. Jakarta: In Media, 2014.

Tim Penyusun. Kabupaten Bogor dalam Angka tahun 2017. Bogor: BPS

Kabupaten Bogor, 2017.

Tumanggor, Rusmin. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Kencana. 2014.

Turner, Bryan S. Sosiologi Islam Suatu Telaah Analitis Atas Tesa Sosiologi

Weber, Terj. dari Weber and Islam. Jakarta: Grafindo Persada, 1994.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan,.

Jakarta: Kencana, 2014.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

89

2. Skripsi dan Jurnal

Darmawan, Iwan. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan Teman

Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada

Siswa Di SMAN 1 Bayat”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta:

2017.

Fauzan. Pengaruh Religiositas Terhadap Etika Bisnis Studi Kasus pada

Rumah Makan Padang di Kota Malang. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. 15, 2013.

Handayani, Nani. “Korelasi antara Tingkat Religiusistas Terhadap Perilaku

Sosial Pekerja Malam di Executive Club Yogyakarta”. Skripsi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2013.

Mahmudah, Atina Atiyatal. “Analisis Pengaruh Religiusitas Terhadap

Perilaku Konsumtif Santri Di Pesantren Al-Hikmah Tugurejo

Semarang”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang: 2017.

Oktama, Reddy Zaki. “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat

Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugih Waras Kecamatan

Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013”, Skripsi pada Universitas

Negeri Semarang: 2013.

Ria, Ikeu Ulan. “Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat di Desa Talaga Kecamatan Cikupa Kabupaten

Tangerang”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta: 2017.

Suaedah, Lilis. “Kemiskinan dan Perilaku Keagamaan: Studi Kasus di Desa

Cinangka Ciampea Bogor”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2009.

3. Internet

Badan Pusat Statistik, “Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2017”,

https://www.bps.go.id/index.php/Publikasi, November 2017.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 1

KUISIONER UJI COBA PENELITIAN

Pengaruh Religiositas Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kab. Bogor

Nomor Responden : ……….. (diisi oleh petugas)

Petunjuk Pengisian :

1. Sebelum mengisi angket isilah identitas responden terlebih dahulu.

2. Dari pilihan-pilihan jawaban yang disediakan, pilihlah satu jawaban yang sesuai atau

mendekati dengan kondisi yang sebenarnya dengan memberi tanda centang (√)

dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

SL = Selalu

S = Sering

KK = Kadang-kadang

HTP = Hampir Tidak Pernah

TP = Tidak Pernah

I. IDENTITAS RESPONDEN

A. Nama Kepala Keluarga :

B. Jenis Kelamin :

C. Umur :

D. Jumlah Anggota Keluarga :

E. RW :

II. DAFTAR PERTANYAAN

A. Religiositas

No Pertanyaan

Jawaban

SL S KK HTP TP

1 Saya percaya dan merasakan

kehadiran Allah SWT

2 Saya percaya akan adanya malaikat-

malaikat

3 Saya percaya akan adanya Nabi dan

Rasul

4 Saya percaya akan kitab-kitab Allah

5 Saya percaya akan qadha dan qadar

6 Saya percaya bahwa alam ini akan

berakhir

7 Seberapa sering anda mengerjakan

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

sholat wajib?

8 Seberapa sering anda berpuasa di

bulan Ramadhan?

9 Seberapa sering anda mengeluarkan

zakat?

10 Saya ikut serta dalam setiap kegiatan

sosial di masyarakat untuk membantu

sesama

11 Saya mendermakan sebagian harta

yang dimiliki untuk kemajuan umat

12 Saya menjaga amanat yang diberikan

13 Ketika saya melakukan kejujuran,

kebahagiaan datang menghampiri

14 Saya mempelajari agama dari

guru/ustaz, televisi/radio, ataupun

membaca buku

15 Saya memasrahkan segala urusan

kepada Allah

16 Doa saya dikabulkan oleh Allah SWT

17 Saya merinding saat mendengar ayat-

ayat al-Quran dibacakan

18 Saya bersyukur atas segala nikmat

yang diberikan

B. Sosial Ekonomi

Berikut adalah pilihan jawaban yang disediakan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral/ Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

No Pertanyaan Jawaban

SS S N TS STS

19. Pendapatan saat ini sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan keluarga

20. 2 Saya merasa mampu memenuhi biaya

kesehatan

21. 3 Saya layak menerima bantuan dari

pemerintah

22. 4 Bagi saya, akses pendidikan mudah

dijangkau

23. 5 Keamanan di lingkungan desa saya

sudah baik

24. 6 Harga BBM terjangkau bagi saya

25. 7 Harga barang-barang kebutuhan pokok

terjangkau bagi saya

26. 8 Saya melakukan rekreasi dengan

keluarga setiap sebulan sekali

27. 9 Saya merasa bebas dalam menjalankan

ibadah

28. 1 Hubungan antara anggota keluarga

terjalin baik

29. 1 Saya Bahagia dengan jumlah anak yang

dimiliki

30. 1 Saya bahagia hidup berdampingan

dengan tetangga

31. 1 Saya mudah mendapatkan pekerjaan

32. 1 Saya senang melakukan musyawarah

mufakat

33. 1 Saya ikut serta dalam gotong royong

34. 1 Saya memberikan bantuan kepada anak-

yatim piatu atau orang tidak mampu

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

35. 1 Saya selalu berpartisipasi dalam kegiatan

keagamaan

36. Apa pendidikan formal terakhir yang anda tempuh?

a. Perguruan Tinggi

b. SMA/ sederajat

c. SMP/ sederajat

d. SD/ sederajat

e. Tidak sekolah

37. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri?

a. Perguruan Tinggi

b. SMA/ sederajat

c. SMP/ sederajat

d. SD/ sederajat

e. Tidak sekolah

38. Berapa besar rata-rata pendapatan pokok keluarga anda dalam sebulan?

a. > Rp. 3.000.000,-

b. Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 2.500.000,-

c. Rp. 2.500.000,- sampai Rp. 2.000.000,-

d. Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,-

e. < Rp. 1.500.000,-

39. Bagaimana status rumah yang anda tempati?

a. Rumah sendiri

b. Menyewa/ kontrak

c. Rumah Dinas

d. Menumpang pada saudara

e. Menumpang pada orang lain

40. Bagaimana kondisi fisik bangunan rumah anda?

a. Permanen

b. Semi permanen

c. Kayu/Papan

d. Bambu

e. Lainnya

41. Apa saja barang berharga yang dimiliki keluarga anda?

a. Mobil, motor, hewan ternak, perhiasan, alat elektronik modern

b. Motor, perhiasan, alat elektronik modern

c. Perhiasan, alat elektronik modern

d. Alat elektronik modern

e. Tidak punya

42. Apa jenis pekerjaan anda?

a. Pejabat Lembaga Legislatif/ Pejabat Tinggi/ Manager/ Kepolisian RI/ TNI

b. Tenaga Profesional

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

c. Teknisi/ Asisten Tenaga Profesional

d. Tenaga Tata Usaha/ Tenaga Usaha Jasa Penjualan di toko dan pasar/ Tenaga

Usaha Pertanian dan Peternakan/ Tenaga Pengolahan Kerajinan/ Operator

Peralatan Mesin

e. Pekerja Kasar/ Tenaga kebersih

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

KUISIONER PENELITIAN

Pengaruh Religiositas Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kab. Bogor

Nomor Responden : ……….. (diisi oleh petugas)

Petunjuk Pengisian :

3. Sebelum mengisi angket isilah identitas responden terlebih dahulu.

4. Dari pilihan-pilihan jawaban yang disediakan, pilihlah satu jawaban yang sesuai atau

mendekati dengan kondisi yang sebenarnya dengan memberi tanda centang (√)

dengan pilihan jawaban sebagai berikut:

SL = Selalu

S = Sering

KK = Kadang-kadang

HTP = Hampir Tidak Pernah

TP = Tidak Pernah

III. IDENTITAS RESPONDEN

F. Nama Kepala Keluarga :

G. Jenis Kelamin :

H. Umur :

I. Jumlah Anggota Keluarga :

J. RW :

IV. DAFTAR PERTANYAAN

C. Religiositas

No Pertanyaan

Jawaban

SL S KK HTP TP

1 Saya percaya dan merasakan

kehadiran Allah SWT

2 Saya percaya akan adanya malaikat-

malaikat

3 Saya percaya akan adanya Nabi dan

Rasul

4 Saya percaya akan kitab-kitab Allah

5 Saya percaya akan qadha dan qadar

6 Saya percaya bahwa alam ini akan

berakhir

7 Seberapa sering anda mengerjakan

sholat wajib?

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

8 Seberapa sering anda berpuasa di

bulan Ramadhan?

9 Seberapa sering anda mengeluarkan

zakat?

10

Saya ikut serta dalam setiap kegiatan

sosial di masyarakat untuk membantu

sesama

11 Saya mendermakan sebagian harta

yang dimiliki untuk kemajuan umat

12 Saya menjaga amanat yang diberikan

13 Ketika saya melakukan kejujuran,

kebahagiaan datang menghampiri

14

Saya mempelajari agama dari

guru/ustaz, televisi/radio, ataupun

membaca buku

15 Saya memasrahkan segala urusan

kepada Allah

16 Doa saya dikabulkan oleh Allah SWT

17 Saya merinding saat mendengar ayat-

ayat al-Quran dibacakan

18 Saya bersyukur atas segala nikmat

yang diberikan

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

D. Sosial Ekonomi

Berikut adalah pilihan jawaban yang disediakan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral/ Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan Jawaban

SS S N TS STS

19. Pendapatan saat ini sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan keluarga

20. Saya merasa mampu memenuhi biaya

kesehatan

21. Saya layak menerima bantuan dari pemerintah

22. Bagi saya, akses pendidikan mudah dijangkau

23. Keamanan di lingkungan desa saya sudah

baik

24. Harga BBM terjangkau bagi saya

25. Harga barang-barang kebutuhan pokok

terjangkau bagi saya

26. Saya melakukan rekreasi dengan keluarga

setiap sebulan sekali

27. Saya merasa bebas dalam menjalankan ibadah

28. Hubungan antara anggota keluarga terjalin

baik

29. Saya Bahagia dengan jumlah anak yang

dimiliki

30. Saya bahagia hidup berdampingan dengan

tetangga

31. Saya mudah mendapatkan pekerjaan

32. Saya senang melakukan musyawarah mufakat

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

33. Saya ikut serta dalam gotong royong

34. Saya memberikan bantuan kepada anak-

yatim piatu atau orang tidak mampu

35. Saya selalu berpartisipasi dalam kegiatan

keagamaan

36. Apa pendidikan formal terakhir yang anda tempuh?

a. Perguruan Tinggi

b. SMA/ sederajat

c. SMP/ sederajat

d. SD/ sederajat

e. Tidak sekolah

37. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri?

a. Perguruan Tinggi

b. SMA/ sederajat

c. SMP/ sederajat

d. SD/ sederajat

e. Tidak sekolah

38. Berapa besar rata-rata pendapatan pokok keluarga anda dalam sebulan?

a. > Rp. 3.000.000,-

b. Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 2.500.000,-

c. Rp. 2.500.000,- sampai Rp. 2.000.000,-

d. Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,-

e. < Rp. 1.500.000,-

39. Bagaimana status rumah yang anda tempati?

a. Rumah sendiri

b. Menyewa/ kontrak

c. Rumah Dinas

d. Menumpang pada saudara

e. Menumpang pada orang lain

40. Apa saja barang berharga yang dimiliki keluarga anda?

a. Mobil, motor, hewan ternak, perhiasan, alat elektronik modern

b. Motor, perhiasan, alat elektronik modern

c. Perhiasan, alat elektronik modern

d. Alat elektronik modern

e. Tidak punya

41. Apa jenis pekerjaan anda?

a. Pejabat Lembaga Legislatif/ Pejabat Tinggi/ Manager/ Kepolisian RI/ TNI

b. Tenaga Profesional

c. Teknisi/ Asisten Tenaga Profesional

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

d. Tenaga Tata Usaha/ Tenaga Usaha Jasa Penjualan di toko dan pasar/ Tenaga

Usaha Pertanian dan Peternakan/ Tenaga Pengolahan Kerajinan/ Operator

Peralatan Mesin

e. Pekerja Kasar/ Tenaga kebersihan

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA

A. Hasil Wawancara dengan Pemerintah Desa Cibening

Narasumber 1 : Eman Sulaeman

Jabatan : Divisi Kesejahteraan Rakyat

Hari, tanggal : Rabu, 22 November 2017

Tempat : Kantor Desa Cibening

1. Selamat siang Pak, menurut data di Badan Pusat Statistik bahwa Kabupaten Bogor kita

ini masuk ke dalam 10 kabupaten dengan tingkat kemiskinan terbesar di Indonesia,

bagaimana tanggapan Bapak?

Jawab:

Iya memang betul bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Bogor ini cukup tinggi yakni

berkisar 8,9%.

2. Apakah angka tersebut memberikan dampak selaras dengan kondisi di Desa Cibening

ini?

Jawab:

Tentu saja, sedikit banyaknya iya, seperti kita tahu bahwa kebanyakan kan masyarakat

desa ini bekerja sebagai petani atau bisa dibilang buruh tani lah, hanya sedikit yang

berdagang dan menjadi pegawai. Banyak juga yang pergi ke kota buat bekerja.

3. Apakah bapak bisa menyebutkan angka konkret dari tingkat kemiskinan di Desa ini?

Jawab:

Kalau angka pasti saya tidak bisa menyebutkan ya, tapi yang jelas, angka di kabupaten

juga sudah cukup mewakili.

4. Berarti cukup tinggi ya Pak. Apakah bapak bisa menjelaskan kondisi demikian?

Jawab:

Iya, tapi bila diperhatikan warga di desa ini tidak parah-parah banget, apalagi sampai

tidak makan atau kelaparan. Saya selama ini tidak pernah menemukan hal tersebut. Saya

yakin, untuk kebutuhan sehari-hari warga masih bisa memenuhi.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

5. Menurut Bapak, apa alasan yang melatarbelakangi kondisi tersebut?

Jawab:

Ya itu tadi, bahwa masyarakat kita ini masih banyak bergantung atau bermatapencaharian

sebagai petani, masih di sektor agraris.

B. Hasil Wawancara dengan Warga Desa Cibening

Narasumber 2:

1. Menurut anda, bagaimana kondisi ekonomi dan sosial keluarga anda?

Jawab : Sejauh ini baik-baik saja, tidak ada masalah yang sifatnya urgent.

2. Apakah pendapatan saat ini sudah menjamin kebutuhan hidup anda dan keluarga?

Jawab: Ya.. alhamdulillah sudah.

3. Bagaimana dengan kondisi pendidikan anda dan keluarga?

Jawab: Alhamdulillah baik, keluarga kami banyak yang lulusan perguruan tinggi.

4. Apakah keluarga anda memiliki asuransi kesehatan?

Jawab: Keluarga sudah punya asuransi kesehatan semua, kecuali saya.

5. Bagaimana kondisi keamanan tempat tinggal anda?

Jawab: Tempat tinggal kami alhamdulillah aman.

6. Apakah pernah anda dan keluarga merasa dikucilkan atau mendapatkan perlakuan tidak

menyenang kan dari lingkungan sekitar?

Jawab: Kehidupan bertetangga kami pun hidup rukun saling membantu satu sama lain.

Dari situ akhirnya tidak ada yang pernah merasa dikucilkan atau mendapatkan

perlakukan tidak menyenangkan lainnya.

7. Bagaimana anda memposisikan keluarga anda di lingkungan sekitar?

Jawab: Sebagaimana manusia lainnya, saya dan keluarga bergaul dan bergotong royong

seperti masyarakat pada umumnya. Keluarga kami sangat antusias dalam menjalankan

kegiatan kemasyarakatan yang sifatnya membangun.

8. Pentingkah agama bagi kehidupan anda?

Jawab: Pada hakikatnya tidak ada ukuran pasti suatu kepercayaan atau agama. Bagi saya

agama sangat penting. Tapi walaupun begitu terkadang dalam implementasinya masih

suka belok ke kanan dank e kiri. Belum sepenuhnya melaksanakan kewajiban.

9. Bagaimana cara anda melaksanakan agama?

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Jawab: Dalam pelaksanaannya kami sekeluarga kami menjalankan ajaran sunnah wal

jamaah sebagaimana masyarakat sini kebanyakan. Tapi kami tidak ingin digolongkan

dalam bagian organisasi tertentu, misal Nahdatul Ulama.

10. Pernahkan anda mempertanyakan atau menggali informasi yang lebih mendalam tentang

agama anda?

Jawab: Kalau berpikir iya, tapi kalua sampai mempertanyakan keislaman tidak pernah.

Saya yakin apa yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah. Agama saya tidak perlu

dipertanyakan atau diperdebatkan, saya bersyukur.

11. Dengan cara anda mensyukuri agama anda?

Jawab: Melaksanakan rukun islam.

12. Dari mana anda belajar agama?

Jawab: Dari keluarga, pengajian, televisi dan semesta.

Narasumber 3

1. Menurut anda, bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga anda?

Jawab: Yaa alhamdulillah cukup untuk makan.

2. Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan lainnya selain makan?

Jawab: Kebutuhan lain juga ya pas-pasan, Karna saya tidak ada suami, tapi alhamdulillah

anak-anak sudah bisa membiayai hidupnya sendiri.

3. Bagaimana dengan kondisi pendidikan keluarga anda?

Jawab: Pendidikan alhamdulillah baik, yaa walaupun keluarga kami lulusan SMP dan

SMA.

4. Apakah keluarga anda memiliki asuransi kesehatan?

Jawab: ada yang punya ada yang tidak.

5. Menurut anda, bagaimana kondisi keamanan di lingkungan desa ini?

Jawab: Baik-baik saja.

6. Apakah anda hidup rukun dengan tetangga?

Jawab: Iya kami hidup rukun, keluarga juga sering datang kemari.

7. apakah anda ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan desa?

Jawab: Kadang-kadang saja, karena saya repot harus jaga warung.

8. Menurut anda, apakah agama itu penting?

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Jawab: Penting sekali, nomor satu. Bahkan kalau saya sedang sholat, warung saya tutup.

9. Lalu apa saja yang anda lakukan untuk menjalankan dan menjunjung tinggi agama anda?

Jawaban: Menjalankan perintah-perintah Allah, seperti sholat dan mengaji.

10. Bagaimana cara anda belajar agama?

Jawaban: Paling hari Rabu dengan Jumat saja, ikut pengajian di sekitar sini. Dan kalau

sempat membaca Quran setiap hari.

11. Menurut anda, apa dampak yang anda rasakan dari menjalankan kegiatan agama?

Jawaban: Dampaknya ya ada, saya berdoa kalau sholat memohon untuk kehidupan,

alhamdulillah cukup.

Narasumber 4:

1. Bagaimana kondisi ekonomi dan sosial keluarga anda?

Jawab: Pasang surut, kadang naik kadang turun. kadang ada kadang tidak ada.

2. Apakah anda memiliki asuransi kesehatan?

Jawab: Tidak ada, padahal saya dan keluarga sangat membutuhkan. Seperti BPJS,

keluarga kami tidak punya, padahal mama saya sedang sakit.

3. Pernahkah anda mengusahakan untuk mendapat jaminan kesehatandari pemerintah?

Jawab: Belum pernah, habisnya saya tidak tahu menau informasinya, bagaimana cara

membuatnya.

4. Menurut anda, bagaimana kondisi keamanan lingkungan di sekitar sini?

Jawab: Sejauh ini aman-aman saja, dari lingkungan dan orang-orangnya. Dengan

tetangga kami juga rukun, alhamdulillah.

5. Bagaimana kondisi pendidikan anda dan keluarga?

Jawab: Yaa begitulah.. kadang saya kesulitan membiayai kuliah saya. Saya kan harus

sudah mandiri awalaupun masih tinggal dengan orang tua.

6. Pendapatan anda apakah sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup keseluruhan?

Jawab: Ada yang bisa ada yang tidak. Tapi kalau dapat uang yang paling utama

disisihkan untuk bayar kuliah.

7. Pentingkah agama bagi anda dan keluarga?

Jawab: Sangat penting, nomor satu. Penting bagi kehidupan.

8. Lalu bagaimana cara anda memegang teguh dan menjalankan kegaiatn keagamaan?

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Jawab: Sejak kecil saya diajarkan untuk memperdalam agama, saya dulu mengaji di

pesantren di sekitar sini. Walaupun saat ini sudah tidak lagi, tapi masih belajar.

Narasumber 5:

1. Bagaimana kondisi ekonomi sosial keluarga anda?

Jawab: Begitu deh Neng, saya sih cukup-cukup saja selama ini. Buat makan sehari-hari

mah ada saja.

2. Pendapatan anda apakah sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup keseluruhan?

Jawab: Pendapatan lumayan, alhamdulillah saya kerja, suami saya juga kerja.

3. Apakah anda memiliki asuransi kesehatan?

Jawab: Tidak ada, tidak punya.

4. Kenapa anda tidak memiliki asuransi atau jaminan kesehatan?

Jawab: Keluarga kami belum mengajukan

5. Menurut anda, bagaimana kondisi keamanan lingkungan di sekitar sini?

Jawab: Aman-aman saja sih.

6. Bagaimana kondisi pendidikan anda dan keluarga?

Jawab: Kalau pendidikan, saya lulusan SMP, suami saya juga sama.

7. Pentingkah agama bagi anda dan keluarga?

Jawab: Penting atuh, penting sekali.

8. Lalu bagaimana cara anda memegang teguh dan menjalankan kegaiatan keagamaan?

Jawab: Beribadah kepada Allah, sholat, ngaji, menjalankan rukun islam dan rukun

iman, bersyukur sama Allah.

9. Bagaimana cara anda belajar agama?

Jawab: Baca Quran, terus dari televisi.

10. Pernah ikut pengajian mingguan di sekitar desa sini?

Jawab: Tidak pernah.

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 3

HASIL UJI STATISTIK DESKRIPSI STATISTIK

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Varianc

e Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Religiositas 97 24 66 90 8143 83.95 5.231 27.362 -1.167 .245 1.185 .485

Valid N (listwise)

97

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Std. Error

Sosial_Ekonomi

97 45 63 108 8364 86.23 9.375 87.886 -.327 .245 -.066 .485

Valid N (listwise)

97

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 4

HASIL PENGOLAHAN DATA SPSS

A. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Butir

Soal Rhitung Rtabel Hasil

Religiositas

Keyakinan

1 0,454 0,254 Valid

2 0,467 0,254 Valid

3 0,489 0,254 Valid

4 0,515 0,254 Valid

5 0,375 0,254 Valid

6 0,612 0,254 Valid

Peribadatan

1 0,621 0,254 Valid

2 0,451 0,254 Valid

3 0,497 0,254 Valid

Pengalaman

1 0,593 0,254 Valid

2 0,781 0,254 Valid

3 0,551 0,254 Valid

4 0,618 0,254 Valid

Pengetahuan 1 0,820 0,254 Valid

Penghayatan

1 0,419 0,254 Valid

2 0,626 0,254 Valid

3 0,630 0,254 Valid

4 0,502 0,254 Valid

Sosial Ekonomi

Pemenuhan

Kebutuhan

Fisik

1 0,654 0,254 Valid

2 0,498 0,254 Valid

3 0,339 0,254 Valid

Pemenuhan

Kebutuhan

Rasa Aman

dan Tenteram

1 0,660 0,254 Valid

2 0,461 0,254 Valid

3 0,715 0,254 Valid

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

4 0,665 0,254 Valid

5 0,508 0,254 Valid

Pemenuhan

untuk Dicintai

dan Disayang

1 0,504 0,254 Valid

2 0,291 0,254 Valid

3 0,334 0,254 Valid

Pemenuhan

untuk Dihargai

1 0,410 0,254 Valid

2 0,592 0,254 Valid

3 0,465 0,254 Valid

Pemenuhan

Aktualisasi

Diri

1 0,387 0,254 Valid

2 0,319 0,254 Valid

3 0,599 0,254 Valid

Tingkat

Pendidikan

1 0,267 0,254 Valid

2 0,384 0,254 Valid

Pendapatan 1 0,340 0,254 Valid

Kepemilikan

Barang

Berharga

1 0,365 0,254 Valid

2 0,036 0,254 Tidak Valid

3 0,257 0,254 Valid

Jenjang

Jabatan 1 0,453 0,254 Valid

B. Hasil Uji Reliabilitas

1. Religiositas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.857 18

2. Sosial Ekonomi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.827 22

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

C. Hasil Uji Normalitas

1. Uji Kolmogorov Smirnov

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 97

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 8.25246051

Most Extreme Differences

Absolute .068

Positive .032

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .667

Asymp. Sig. (2-tailed) .765

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji P Plot

Charts

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

D. Uji Homogenitas

E. Uji Linearitas

Means

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Sosial_Ekonomi *

Religiositas

Between

Groups

(Combined) 3308.995 19 174.158 2.441 .003

Linearity 2265.442 1 2265.442 31.749 .000

Deviation

from Linearity 1043.553 18 57.975 .812 .680

Within Groups 5494.345 77 71.355

Total 8803.340 96

F. Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

1. Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Religiositas Sosial_Ekonomi

Religiositas

Pearson Correlation 1 .507**

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

Sosial_Ekonomi

Pearson Correlation .507** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Test of Homogeneity of Variances

Sosial_Ekonomi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.146 15 77 .016

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

2. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .507a .257 .250 8.296

a. Predictors: (Constant), Religiositas

b. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

G. Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.121 13.614 .890 .376

Religiositas .929 .162 .507 5.737 .000

a. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

H. Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.121 13.614 .890 .376

Religiositas .929 .162 .507 5.737 .000

a. Dependent Variable: Sosial_Ekonomi

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 5

TABEL UJI T

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 6

R TABEL

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 7

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAAN

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Lampiran 9

REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN

Variabel X

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah

1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 4 82

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 86

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 88

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 89

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 89

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 88

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 87

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 83

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

11 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 77

12 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 84

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 87

14 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 86

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 84

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 87

17 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 4 3 5 5 3 5 77

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

19 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 76

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 85

21 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 86

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 85

23 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 3 4 4 4 5 5 4 5 81

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

25 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 5 82

26 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3 5 66

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 87

28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 84

29 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 86

30 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 86

31 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 82

32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 84

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 83

34 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 79

35 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 86

36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 89

37 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 72

38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

39 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 3 4 4 5 4 5 77

40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 86

42 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 84

43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 73

44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 88

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 89

46 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 81

47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 89

48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 89

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 4 3 5 5 5 81

51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 89

52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 88

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 87

54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 89

55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 89

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 87

57 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 88

58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 87

60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 78

61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 82

62 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 86

63 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 74

64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 88

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 86

67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 5 4 5 84

68 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 84

69 5 5 4 4 4 3 5 5 5 2 3 2 4 5 4 5 4 4 73

70 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 86

71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 3 5 5 5 5 83

72 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 78

73 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2 5 5 3 5 5 5 5 81

74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 3 4 80

75 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4 73

76 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 84

77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 89

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 89

79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90

80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 83

81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 84

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

82 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 85

83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 3 5 84

84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 86

85 5 5 5 5 5 5 3 2 2 2 4 5 4 2 3 4 3 4 68

86 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 84

87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 87

88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 83

89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 77

90 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 85

91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 77

92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 79

93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 83

94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 4 3 4 76

95 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 84

96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 86

97 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 5 3 5 80

480 479 480 479 478 478 463 471 455 407 387 453 439 433 420 462 414 465 8143

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Variabel Y

No y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19 y20 y21 y22 y23 Jumlah

1 4 4 5 5 5 4 2 2 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 2 90

2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 110

3 5 3 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 3 5 3 4 3 5 4 2 93

4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 1 5 3 1 95

5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 3 101

6 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4 105

7 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 4 3 103

8 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 1 2 4 1 91

9 5 5 2 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 2 5 5 4 4 91

10 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 2 101

11 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 2 89

12 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 96

13 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 2 4 5 4 1 96

14 4 2 5 5 2 2 3 2 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 2 1 5 2 4 82

15 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 3 2 4 2 95

16 4 4 5 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 2 97

17 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 4 1 95

18 4 4 2 5 4 4 4 2 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 95

19 4 4 2 5 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 2 90

20 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 95

21 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 2 5 5 4 2 93

22 5 4 2 4 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 96

23 3 3 3 3 3 3 3 2 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 2 1 5 4 2 80

24 5 5 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 2 2 2 5 4 1 92

25 4 4 4 4 3 3 3 2 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 1 5 4 4 90

26 4 4 2 3 2 4 4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 5 2 4 2 79

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

27 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 2 101

28 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 99

29 3 3 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 99

30 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 5 5 4 96

31 4 4 2 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 5 2 85

32 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 83

33 4 3 4 5 2 2 2 2 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 91

34 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 2 5 4 4 83

35 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 76

36 4 4 3 4 2 3 3 2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 92

37 4 3 5 4 3 4 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 4 3 4 1 5 2 1 84

38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 112

39 3 3 5 2 3 3 3 1 5 4 5 5 4 2 3 2 3 4 3 3 5 4 1 76

40 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 108

41 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 1 5 4 4 94

42 4 4 2 5 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 96

43 2 3 2 2 3 2 2 1 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 5 5 4 1 67

44 5 5 5 4 3 4 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 4 3 5 4 2 95

45 4 3 5 5 3 4 5 2 5 5 5 5 3 4 5 4 5 3 3 2 5 4 2 91

46 3 3 3 2 3 3 3 2 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 1 71

47 3 4 5 3 2 4 3 2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 2 4 5 4 2 89

48 5 4 2 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 2 5 5 5 2 90

49 3 3 5 3 2 4 3 2 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 3 1 4 4 2 84

50 3 3 5 4 2 3 3 2 5 5 5 5 4 5 4 2 4 5 3 2 5 4 4 87

51 3 4 3 4 5 4 3 3 5 5 3 5 2 5 5 4 5 2 2 1 5 3 1 82

52 3 4 5 4 2 3 3 4 5 5 3 3 2 5 5 2 5 2 2 3 2 4 2 78

53 4 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 3 5 2 1 4 5 5 2 93

54 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 2 2 4 2 3 1 88

55 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 2 1 5 4 1 93

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

56 4 3 5 3 5 3 3 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 2 2 1 5 2 1 83

57 4 3 2 3 5 3 3 3 5 5 4 5 2 5 5 4 5 2 4 2 5 3 1 83

58 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 3 1 5 2 2 95

59 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 2 3 3 5 3 1 95

60 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 101

61 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 97

62 4 4 2 5 2 3 3 2 5 4 2 5 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 2 85

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 95

64 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 103

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 93

66 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 2 87

67 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 2 3 5 3 2 88

68 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 89

69 2 3 3 2 4 3 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 5 3 1 72

70 5 5 2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 103

71 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 5 2 1 95

72 1 2 4 4 3 2 2 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 5 2 2 71

73 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 3 101

74 5 5 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 100

75 4 3 1 4 4 2 2 1 4 4 4 4 1 4 5 3 5 4 3 3 5 4 2 76

76 4 4 3 5 3 3 3 2 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 2 92

77 5 5 2 5 5 2 4 4 2 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 2 97

78 5 5 1 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 97

79 5 5 3 5 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 99

80 4 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 87

81 3 3 5 4 3 4 3 3 5 5 5 5 3 5 3 4 5 4 4 5 2 2 2 87

82 4 3 4 4 4 1 4 1 5 5 5 5 2 5 5 3 5 3 4 1 5 4 1 83

83 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 2 101

84 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 105

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

85 3 3 5 4 4 3 3 2 5 5 5 4 3 4 5 3 3 2 2 2 5 3 2 80

86 4 4 3 5 3 4 3 2 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 2 91

87 5 5 2 4 3 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 2 90

88 3 3 4 4 4 2 2 1 5 5 4 4 3 4 4 1 3 5 4 4 5 4 3 81

89 2 3 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 5 4 2 79

90 4 3 4 4 4 2 3 2 5 4 5 4 3 4 4 1 5 5 4 3 5 4 3 85

91 3 3 4 3 3 2 2 1 4 4 4 4 1 4 5 1 4 4 3 2 5 4 2 72

92 3 4 4 4 4 3 3 2 5 4 5 5 3 4 4 2 4 5 4 5 5 4 2 88

93 3 2 5 3 4 2 2 1 5 5 4 4 2 4 4 1 4 4 3 3 5 4 2 76

94 2 2 5 2 4 1 2 1 5 4 4 4 2 4 3 1 4 3 3 2 5 2 2 67

95 4 4 3 4 3 4 4 2 5 5 2 5 3 4 4 3 4 3 3 5 5 4 3 86

96 3 3 5 3 2 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 3 5 2 4 1 2 4 1 70

97 4 4 5 5 4 4 3 2 5 5 5 5 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 2 90

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

Jumlah Total

No

Responden Variabel X Variabel Y Jumlah

1 82 90 172

2 90 110 200

3 86 93 179

4 88 95 183

5 89 101 190

6 89 105 194

7 88 103 191

8 87 91 178

9 83 91 174

10 90 101 191

11 77 89 166

12 84 96 180

13 87 96 183

14 86 82 168

15 84 95 179

16 87 97 184

17 77 95 172

18 90 95 185

19 76 90 166

20 85 95 180

21 86 93 179

22 85 96 181

23 81 80 161

24 90 92 182

25 82 90 172

26 66 79 145

27 87 101 188

28 84 99 183

29 86 99 185

30 86 96 182

31 82 85 167

32 84 83 167

33 83 91 174

34 79 83 162

35 86 76 162

36 89 92 181

37 72 84 156

38 90 112 202

39 77 76 153

40 90 108 198

41 86 94 180

42 84 96 180

43 73 67 140

44 88 95 183

45 89 91 180

46 81 71 152

47 89 89 178

48 90 90 180

49 89 84 173

50 81 87 168

51 89 82 171

52 88 78 166

53 87 93 180

54 89 88 177

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

55 89 93 182

56 87 83 170

57 88 83 171

58 90 95 185

59 87 95 182

60 78 101 179

61 82 97 179

62 86 85 171

63 74 95 169

64 88 103 191

65 90 93 183

66 86 87 173

67 84 88 172

68 84 89 173

69 73 72 145

70 86 103 189

71 83 95 178

72 78 71 149

73 81 101 182

74 80 100 180

75 73 76 149

76 84 92 176

77 89 97 186

78 89 97 186

79 90 99 189

80 83 87 170

81 84 87 171

82 85 83 168

83 84 101 185

84 86 105 191

85 68 80 148

86 84 91 175

87 87 90 177

88 83 81 164

89 77 79 156

90 85 85 170

91 77 72 149

92 79 88 167

93 83 76 159

94 76 67 143

95 84 86 170

96 86 70 156

97 80 90 170

Total 8.143 8.738 16.881

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA
Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44187/2/MAISYA ZAQIYAH-FITK.pdf · PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KONDISI SOSIAL . E. KONOMI MASYARAKAT DESA

BIODATA PENULIS

Maisya Zaqiyah (Kiki), lahir di Bogor, 29 Maret 1995. Anak pertama dari dua bersaudara. Anak

dari pasangan Abdul Rojak dan Ipah Ade Tari. Saat ini tinggal di Pasir Datar, Desa Cibening

Kecamatan Pamijahan Kab. Bogor. Adapun kontak yang bisa dihubungi melalui email

[email protected].

Pendidikan Formal yang pernah ditempuh RA Ibnu Sina tahun 2000-2001, MI Unggulan Ibnu

Sina (2001-2007), SMP Islam Ibnu Sina (2007-2010), MA Al-Amin Bogor (2010-2013), dan

tahun 2013 penulis menempuh pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengalaman organisasi yang diikuti diantaranya, Pojok Seni Tarbiyah sebagai anggota, sejak

tahun 2013 hingga saat ini, lalu bergabung dengan Lingkar Sastra Tarbiyah sebagai Ketua pada

tahun 2016.

Pengalaman mengajar diantaranya: Pengajar Prifat tahun 2014-2017, kegiatan PPKT dan

menjadi Guru Infal di Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017,

Pengajar Lepas di Bimbingan Belajar Exist dan BTA tahun 2018.