Konjungtivitis

36
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman KEDOKTERAN KELUARGA Konjungtivitis Bakterial Akut Okuli Dextra et Sinistra Oleh : M. Aldy Angri Husain 05.48870.00271.09 Pembimbing : dr. Endang Sri Wahyuningsih dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM 1

description

Infeksi pada mata

Transcript of Konjungtivitis

Page 1: Konjungtivitis

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

KEDOKTERAN KELUARGA

Konjungtivitis Bakterial Akut Okuli Dextra et Sinistra

Oleh :

M. Aldy Angri Husain

05.48870.00271.09

Pembimbing :

dr. Endang Sri Wahyuningsih

dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas

Puskesmas Palaran / FK Unmul

Samarinda

2012

1

Page 2: Konjungtivitis

PENDAHULUAN

Konjungtiva merupakan membran yang tipis dan transparan melapisi

bagian anterior dari bola mata (konjungtiva bulbi), serta melapisi bagian posterior

dari palpebra (konjungtiva palpebrae). Karena letaknya paling luar itulah sehingga

konjungtiva sering terpapar terhadap banyak mikroorganisme dan faktor

lingkungan lain yang mengganggu. Salah satu penyakit konjungtiva yang paling

sering adalah konjungtivitis.1,2

Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada konjungtiva, yaitu

selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata.

Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai macam gejala, salah

satunya adalah mata merah.1

Peradangan konjungtiva tersebut selain memberi keluhan yang khas pada

anamnesis seperti gatal, pedih, seperti ada pasir, rasa panas juga memberi gejala

yang khas di konjuntiva, ada tahi mata (sekret). Jika meluas ke kornea timbul

silau dan ada air mata berlebih (epifora). Namun tidak ada penurunan tajam

penglihatan. Gejala objektif paling ringan adalah hiperemi dan berair sampai

berat dengan pembengkakan bahkan nekrosis. Bentukan yang sering tampak khas

lainnya adalah folikel, flikten dan sebagainya.1

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data

perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh

golongan umur penduduk per tahun pernah menderita konjungtivitis. Data lain

menunjukkan bahwa dari 10 penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki

tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). 1

Pada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit ringan, namun pada

beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius sehingga jika

terdapat tanda-tanda konjungtivitis, sebaiknya segera diobati. Seperti yang telah

diketahui, konjungtivitis juga merupakan penyakit yang menular. Penularannya

dapat dicegah dengan cara menghindari pemakaian handuk dan bantal bersama,

menghindari menyentuh mata yang sehat, dan mencuci tangan sebelum

menyentuh mata.1,4

2

Page 3: Konjungtivitis

DIAGNOSA KEDOKTERAN KELUARGA

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. PLK

Umur : 4 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Mulawarman RT.32 Kel. Bukuan

Suku : Jawa

Agama : Islam

IDENTITAS ORANG TUA

Ayah : Tn. M Ibu : Ny. L

Umur : 45 tahun Umur : 37 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerja an : Swasta Pekerjaan : IRT

ANAMNESA

Anamnesis dilakukan pada tanggal 22 November 2012, di poli KIA Puskesmas

Palaran secara alloanamnesis..

Keluhan Utama

Mata kanan dan kiri merah dan berair

Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan kedua mata merah dan berair ini telah dirasakan pasien sejak 2 hari

sebelum datang berobat ke poli KIA puskesmas palaran. Pagi saat bangun tidur,

pasien mengeluh susah membuka mata sebelah kanan dikarenakan banyak kotoran

mata yang membuat matanya lengket dan susah dibuka. Pasien juga mengeluhkan

3

Page 4: Konjungtivitis

nyeri dan gatal pada kedua matanya. Pasien tidak mengeluhkan adanya pandangan

kabur maupun silau pada kedua matanya. Riwayat trauma pada mata tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah menderita keluhan serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kakak pertama pasien yang tinggal di asrama awalnya terkena sakit mata dengan

keuhan serupa, kemudian saat pulang ke rumah kakak pasien tidur satu ranjang

dengan pasien.

Genogram

Keterangan: laki-laki

perempuan

pasien

kakak pasien mempunyai keluhan serupa

4

 

 

 

 

 

Page 5: Konjungtivitis

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Berat Badan : 30 kg

Tinggi Badan : 95 cm

Tanda Vital

Nadi : 96 kali/menit, regular, kuat angkat

Frekuensi Nafas : 24 kali/menit

Suhu : 36,5 oC

Kepala dan Leher:

Kepala : Mata: anemis (-), ikterik (-), hiperemis (+/+), sekret (+/+) purulen

Hidung : dalam batas normal

Mulut : faring hiperemi (-), pembesaran tonsil (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Toraks:

Inspeksi : pergerakan simetris

Palpasi : nyeri tekan (-), ictus cordis tidak teraba

Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru,

Auskultasi : Paru: suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung: S1S2 tunggal-reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi : cembung

Palpasi : soefl, nyeri tekan epigastrium (-)

Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)

Auskultasi : bising usus (+) kesan normal

5

Page 6: Konjungtivitis

Genitalia: Dalam batas normal

Ekstremitas

Atas : Edema (-/-), akral hangat

Bawah : Edema (-/-), akral hangat

Status oftalmologi

Pemeriksaan Oculi Dextra Oculi Sinistra

Visus Baik baik

Posisi bola mata Orthoforia Orthoforia

Pergerakan bola mata Bebas ke segala arah

Nyeri gerak (-)

Bebas ke segala arah

Nyeri gerak (+)

Palpebra superior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Palpebra inferior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (+) Hiperlakrimasi (+)

Konjungtiva dan sclera Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)

Kornea Jernih Jernih

COA Jernih, sudut mata

normal

Jernih, sudut mata

normal

Pupil Bulat, regular, diameter

3 mm

Bulat, regular, diameter

3 mm

Iris Warna kecoklatan, kripte

baik

Warna kecoklatan,

kripte baik

Lensa Jernih Jernih

Reflek cahaya Normal Normal

TIO Normal (palpasi) Normal (palpasi)

Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

DIAGNOSA KERJA

6

Page 7: Konjungtivitis

Konjungtivitis Bakterial Akut Okuli Dextra et Sinistra

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

- Khloramphenicol salep mata ODS 3 kali sehari

- Amoxicilin tablet 3 x ½ tablet

Advis :

- Hindari menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang

sakit jika terasa gatal

- Hindari menyentuh mata yang sehat selama masa pengobatan

- Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan

- Mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A

- Mengurangi frekuensi keluar rumah selama sakit agar tidak menularkan

kepada orang lain

PROGNOSIS

Bonam

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

ANGGOTA KELUARGA

NoAnggotaKeluarga

Usia PekerjaanHub.Klrg

Stt.Nikah

SerumahYa Tdk Kdg

1 Tn. M 45 th Swasta Suami Menikah ѵ - -2 Ny. L 37 th IRT Istri Menikah ѵ - -3 An. U 15 th SMP Anak

kandungBelum

menikah- - ѵ

4 An. A 9 th SD Anak kandung

Belum menikah

ѵ - -

4 An. P (pasien) 4 th Belum sekolah

Anak kandung

Belum menikah

ѵ - -

7

Page 8: Konjungtivitis

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI, KELUARGA DAN LINGKUNGAN

No Ekonomi Keluarga Keterangan

1 Luas tanah 15x10 m2

2 Luas Bangunan 4x7 m2

3 Pembagian ruangan Rumah terdiri dari 1 lantai, 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi

4 Besarnya daya listrik 900 watt

5 Tingkat pendapatan keluarga :

a. Pengeluaran rata-rata perbulanBahan makanan

- Beras, Lauk/ikan, sayur

- susu Diluar bahan makanan

- Sewa rumah- Pendidikan- Kesehatan- Listrik- Lain-lain

b. Penghasilan keluarga/bulan

Rp. 1.800.000

Rp. 800.000Rp. 300.000

Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 700.000

Rp. 2.000.000

No Perilaku Kesehatan

1 Pelayanan promotif/preventif -

2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain

Berobat ke puskesmas

3 Pelayanan pengobatan Puskesmas

4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Askes Gakin

8

Page 9: Konjungtivitis

No Pola Makan Keluarga

1

2

Kepala keluarga dan ibu

Anak

Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, tahu, tempe, ikan, sayur

Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, tahu, tempe, ikan, sayurSusu dan jajan diluar rumah

No Aktivitas Keluarga

1 Aktivitas fisik

a. Suami

b. Pasien

c. Anak (Pasien)

Bekerja diluar rumah (senin-minggu) dan malam hari pulang ke rumah

Mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, dan mengurus anak

Belum sekolah, setiap harinya bermain dengan teman dan tetangga di sekitar rumah

2 Aktivitas mental Anggota keluarga melaksanakan sholat 5 waktu

No Lingkungan

1 Sosial Hubungan dengan lingkungan sekitar baik

2 Fisik/Biologik

Perumahan dan fasilitas

Luas tanah

Sederhana

15x10 m2

9

Page 10: Konjungtivitis

Luas bangunan

Jenis dinding terbanyak

Jenis lantai terluas

Sumber penerangan utama

Sarana MCK

Sarana Pembuangan Air Limbah

Sumber air sehari-hari

Sumber air minum

Pembuangan sampah

4x7 m2

Semen

Keramik

Lampu listrik

Kamar mandi menjadi satu dengan WC. Tempat mencuci piring ada di dapur dan tempat cuci pakaian di belakang rumah.

Di belakang rumah

Air PDAM, air tamping hujan

Air PDAM yang dimasak

Dibuang di tempat pembuangan sampah

3 Lingkungan kerja

a. Suami

b. Pasien

c. Anak

Di luar rumah

Di dalam dan sekitar rumah

Di dalam dan sekitar rumah

PENILAIAN APGAR KELUARGA

Kriteria PernyataanHampir

Selalu

Kadang

Kadang

Hampir tidak pernah

Adaptasi Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya

2

Kemitraan Saya puas dengan

10

Page 11: Konjungtivitis

keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi

2

Pertumbuhan Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki

1

Kasih sayang Saya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya

2

Kebersamaan Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan

2

Total 9

Keterangan : Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat

Total skor 4-7 = Fungsi keluarga kurang sehat

Total skor 0-3 = Fungsi keluarga sakit

Kesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 9, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga sehat

11

Page 12: Konjungtivitis

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA

No Indikator Pertanyaan KeteranganJawaban

Ya Tidak

A. Perilaku Sehat

1 Tidak merokok

Ada yang memiliki kebiasaan merokok

Tidak ada anggota keluarga yang merokok

2 Persalinan

Dimana ibu melakukan persalinan

Ditolong di tempat bidan

3 Imunisasi

Apakah bayi ibu sudah di imunisasi lengkap

Imunisasi lengkap (BCG, DPT 1,2,3, Polio, hepatitis, campak) dilakukan semua

4 Balita di timbang

Apakah balita ibu sering ditimbang? Dimana?

Penimbangan di Posyandu (hampir tiap bulan)

5 Sarapan pagi

Apakah seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan pagi?

Makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari adalah nasi dan lauk-pauk

6 Dana sehat / Askes

12

Page 13: Konjungtivitis

Apakah anda ikut menjadi peserta askes

Jamkesmas, Askes, Jamsostek,

7 Cuci tangan

Apakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah buang air besar ?

Seluruh keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih

8 Sikat gigi

Apakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odol

Seluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi

9 Aktivitas fisik/olahraga

Apakah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik atau olah raga teratur

Seluruh anggota keluarga melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit, atau minimal 3 kali seminggu

B. Lingkungan Sehat

1 Jamban

Apakah dirumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannya

Rumah memiliki 1 buah kloset (WC)

2 Air bersih dan bebas jentik

Apakah dirumah tersedia air bersih dengan tempat/tendon air tidak

Bila rumah tidak memiliki sumber air tetapi menggunakan MCK/kran umum

13

Page 14: Konjungtivitis

ada jentik ? untuk mendapatkan air bersih maka jawabannya Ya”

3 Bebas sampah

Apakah dirumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada sampah berserakan?

Rumah terlihat bersih/bebas sampah dan tersedia tempat sampah didalam/diluar rumah

4 SPAL

Apakah ada/tersedia SPAL disekitar rumah

Lingkungan yang bersih tidak ada air limbah yang menggenang

5 Ventilasi

Apakah ada pertukaran udara didalam rumah

Ukuran ventilasi lebih kurang 1/10 luas lantai untuk tiap ruangan

6 Kepadatan

Apakah ada kesesuaian rumah dengan jumlah anggota keluarga?

Pengukuran kepadatan dimana 1 orang penghuni membutuhkan 2x2x2 meter

7 Lantai

Apakah lantai bukan dari tanah?

Seluruh lantai rumah disemen, ubin atau kayu

C. Indikator tambahan

1 ASI Eksklusif

Hanya untuk bayi

14

Page 15: Konjungtivitis

Apakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan

keluarga yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, bila rumah tangga tidak ada bayinya jawaban tetap ”Ya” tetapi dicatat dilembar catatan

(anak pasien berusia 2 tahun)

2 Konsumsi buah dan sayur

Apakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur?

Semua anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur

Jumlah 16 2

Klasifikasi

SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)

SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)

SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15pertanyaan (Hijau)

SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18pertanyaan (Biru)

Kesimpulan

Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 14 pertanyaan yang

berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya

masuk dalam klasifikasi SEHAT IV.

15

Page 16: Konjungtivitis

RESUME FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN KELUARGA

Faktor Resiko

Fisik

Rumah:

ventilasi dan pencahayaan matahari cukup, sanitasi

lingkungan cukup, MCK cukup bersih, kamar

bersih namun tidak rapi, Dapur bersih dan rapi,

irigasi (parit) lancar, kualitas air sebagai sumber

air minum keluarga tidak terjamin.

Biologi Pasien tidak memiliki riwayat sakit mata

Kakak pasien lebih dulu mengalami keluhan yang

di alami pasien

Psiko-sosio-

ekonomi

memiliki kartu jaminan kesehatan

Pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta

lingkungan kesehatan masih kurang

Pendapatan keluarga prioritas untuk kebutuhan

sandang, pangan dan papan

Perilaku

Kesehatan

Higiene pribadi cukup

Berobat langsung di sarana pengobatan seperti

Puskesmas

Gaya hidup Tidur bersama dalam 1 ruangan dan sering

berkumpul satu keluarga diruang keluarga

Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan kurang

Lingkungan Kerja Kecelakaan akibat kerja (-)

16

Page 17: Konjungtivitis

DIAGNOSA KELUARGA (Resume masalah kesehatan)

Status kesehatan dan faktor risiko (Individu, keluarga dan komunitas)

Pasien tidak memiliki riwayat sakit mata

Kakak pasien mengalami sakit mata dan menularkan kepada pasien

Pasien sendiri juga beresiko untuk menularkan penyakitnya kepada

anggota keluarga di rumah dan tetangganya karena cara penularan

penyakit ini adalah secara kontak langsung

Lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat dan bisa menjadi sumber

berbagai penyakit lainnya, seperti kebiasaan menggantung pakaian, tempat

pembuangan sampah terbuka yang dekat dengan rumah.

Status upaya kesehatan (Individu, keluarga dan komunitas)

Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, papan.

Memiliki jaminan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan ke puskesmas.

Semua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat.

Status lingkungan

Kondisi rumah tempat tinggal pasien cukup baik, sanitasi lingkungan

cukup dan ventilasi udara rumah cukup sehingga terdapat pencahayaan

dari sinar matahari.

Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus dan air minum

berasal dari air PDAM dan air hujan yang ditampung.

Hubungan dengan tetangga cukup baik, keluarga ini saling mengenal

dengan tetangga

17

Page 18: Konjungtivitis

Diagnosa keluarga

Sebuah keluarga Tn. M terdiri dari 5 orang anggota keluarga inti. Anak

ketiga Tn. M yaitu An. P merupakan salah satu pasien rawat jalan puskesmas

palaran yang didiagnosis konjungtivis bakterial akut okuli dextra et sinistra.

Keluarga ini menempati rumah yang cukup sehat, sosial ekonomi cukup,

kebersihan lingkungan cukup, namun kesadaran PHBS yang masih kurang.

Rencana Penatalaksanaan Masalah Kesehatan

Terhadap status kesehatan individu dan keluarga

NoMasalah kesehatan

Pengobatan Tindakan medis

1 Konjungtivitis akut

- Khloramphenicol

salep mata ODS 3

kali sehari

- Amoxicilin tablet 3

x ½ tablet

Pemeriksaan fisik Terapi simptomatik KIE penderita dan

keluarga tentang konjungtivitis akut, terapi, pencegahan, penularan

KIE dan penyuluhan tentang rumah sehat

KIE tentang makanan sehat

Kontrol ulang bila keluhan tidak membaik dalam waktu 3 hari.

2 Anggota keluarga lain

KIE tentang perjalanan penyakit, pengobatan, pencegahan serta pentingnya menjaga kesehatan .

Bila terdapat keluhan serupa berobat ke puskesmas

KIE dan penyuluhan

18

Page 19: Konjungtivitis

tentang rumah sehat3 Lingkungan

sekitar Penyuluhan/ KIE

tentang hidup sehat, menjaga lingkungan sehat

Perawatan Masalah Kesehatan Keluarga

NoMasalah Kesehatan

Tindakan Perawatan (Promotif, Preventif, Protektif)

Individu Keluarga Komunitas

1 Pasien

Terapi konjungtivitis akut

Terapi dilaksanakan sesuai dosis dan indikasi

Menjelaskan dan memberi edukasi tentang perjalanan penyakit dan mekanisme penularannya

Makan-makanan yang bergizi dan sehat

KIE Pentingnya menjaga higiene pribadi dan lingkungan

Makanan sehat

Penyuluhan/ KIE tentang penyakit konjungtivitis akut, perjalanan penyakit dan mekanisme penularannya

Penyuluhan rumah dan lingkungan sehat

2Anggota keluarga lain

Menjaga daya tahan tubuh

Menjaga kebersihan diri

KIE ttg higine sanitasi, penyebab pencegahan, dan pengobatan penyakit,

pentingnya memelihara kesehatan dan kondisi rumah dan lingkungan yang sehat/bersih

Penyuluhan /KIE tentang hidup sehat, rumah sehat dan lingkungan sehat

19

Page 20: Konjungtivitis

Pasien Konjungtivitis

Akut

LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIPendapatan keluarga cukup

Kehidupan sosial dengan lingkungan baik

LINGK. FISIKVentilasi dan penerangan didalam rumah cukupLuas rumah sesuai dengan kepadatan pendudukKebersihan dan kerapian di dalam rumah baik

Lingkungan di sekitar rumah kurang bersihPembuangan air limbah langsung dan tidak

menimbulkan genangan

FAMILYPELAYANAN KES.

Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan: 20 menit, ditempuh dengan kendaraan

bermotor

PERILAKU KESEHATANKebersihan lingkungan cukup

Pengetahuan tentang kesehatan cukupHigine pribadi cukup

Pengetahuan tentang rumah sehat kurangJika sakit langsung berobat ke puskesmas

Komunitas: Pemukiman dengan sanitasi yang cukup

BIOLOGIPasien tidak memiliki riwayat sakit mataKakak pasien lebih dulu mengalami keluhan yang di alami pasien

GAYA HIDUPPemenuhan kebutuhan primer  

prioritas utamaAlokasi dana khusus kesehatan  tidak 

ada

20

Page 21: Konjungtivitis

SKORING KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH DALAM

KELUARGA

Masalah

Skor

Awal

Upaya

Penyelesaian

Fungsi Biologis

- Ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama

2 Edukasi mengenai penyakit, cara penularan dan pencegahannya

Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Pendapatan keluarga sudah tetap

Keluarga tidak memiliki tabungan

3

2

- Edukasi untuk menambah penghasilan dengan usaha sampingan

- Menyisihkan sebagian uang untuk hal yang tidak diperkirakan sebelumnya

- Motivasi mengenai perlunya memiliki tabungan

Faktor perilaku kesehatan keluarga

Higine pribadi dan lingkungan kurang

Berobat jika keluhan makin berat

2

3

- Edukasi tentang pentingnya lingkungan yang bersih

- Edukasi dan motivasi untuk memeriksakan kesehatan bila terdapat keluhan

Lingkungan rumah

Kebersihan di lingkungan sekitar rumah kurang

2 - Edukasi untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar gang

Page 22: Konjungtivitis

PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien An. P usia 4 tahun dengan keluhan

utama kedua mata merah dan berair sejak 2 hari sebelum berobat ke puskesmas

palaran. Pasien tinggal satu rumah dengan 4 orang anggota keluarga lainnya,

keluarga ini tinggal di rumah pribadi dengan jarak rumah dari puskesmas sekitar

20 menit dengan kendaraan bermotor.

Diagnosis konjungtivitis akut ditegakkan atas dasar anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Keluhan mata merah dan berair ini telah dialami pasien selama

2 hari. Pada saat bangun tidur tadi pagi, pasien mengeluh susah membuka kedua

matanya dikarenakan banyak kotoran mata yang membuat matanya lengket.

Pasien juga mengeluhkan nyeri dan gatal pada kedua matanya. Pasien tidak

mengeluhkan adanya pandangan kabur maupun silau dan riwayat trauma pada

mata tidak ada. Pada pemeriksaan riwayat keluarga ditemukan kakak pertama

pasien telah terlebih dahulu menunjukkan keluhan serupa yang dideritanya saat di

asrama. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan sakit ringan, dengan tanda-

tanda vital didapatkan nadi 96 kali/menit, Frekuensi Nafas 24 kali/menit, dan

Suhu 36,5 oC. pada pemeriksaan oftamologi didapatkan visus normal pada kedua

mata, dan terdapat hiperlakrimasi dan injeksi konjungtiva pada kedua mata.

Mata merah tanpa disertai penurunan tajam penglihatan merupakan salah

satu tanda konjungtivitis. Konjungtivitis virus biasanya mengenai satu mata. Pada

konjungtivitis ini, mata sangat berair. Kotoran mata ada, namun biasanya sedikit.

Konjungtivitis bakteri biasanya mengenai kedua mata, namun dapat berasal dari

satu mata yang kemudian menular ke mata satunya. Ciri khasnya adalah mata

merah dan berair namun tidak banyak, selain itu akan keluar kotoran mata dalam

jumlah banyak, berwarna kuning kehijauan. Pada pasien ini, keluhan terjadi pada

kedua mata. Tidak ada keluhan pandangan kabur. Keluhan hiperlakrimasi tidak

terlalu banyak dan pasien susah membuka mata saat bangun tidur karena lengket

akibat kotoran mata yang sangat banyak. Hingga dapat disimpulkan bahwa pasien

menderita konjungtivitis akut akibat bakteri.

22

Page 23: Konjungtivitis

Pada konjungtivitis bakterial dapat diterapi dengan antibakterial broad-

spectrum yang diberikan secara topikal, baik berupa tetes mata maupun salep

mata, antara lain tetrasiklin, kloramfenikol 1%, gentamisin 0,3%, dan tetes mata

framisetin. Penggunaan salep mata sebelum tidur dapat mengurangi perlengketan

kelopak mata pada pagi hari. Terapi antibiotik sistemik, digunakan pada

konjungtivitis yang disebabkan N gonorrhoeae dan N meningitidis. Beberapa obat

tersebut yaitu norfloxacin, cefoxitim, ceftriaxon, dan spectinomycin.1,2

Pada pasien ini diberikan antibiotic diberikan chlorampenicol salep mata 3

kali sehari. Selain itu pasien dan keluarganya juga dianjurkan untuk menghindari

menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang sakit jika terasa

gatal, menghindari menyentuh mata yang sehat selama masa pengobatan, menjaga

kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan, mengkonsumsi buah-buahan yang

banyak mengandung vitamin A, serta mengurangi frekuensi keluar rumah selama

sakit agar tidak menularkan kepada orang lain. Hal ini dilakukan agar rantai

penularan dapat diputus.

Konjungtivitis bakterial akut hampir selalu sembuh sendiri. Tanpa diobati,

infeksi dapat berlangsung 10-14 hari, jika diobati dengan memadai 1-3 hari. Oleh

karena itu pasien diminta untuk kontrol ulang terutama bila keluhan tidak

membaik dalam waktu 3 hari.

Kondisi rumah keluarga pasien kurang rapi namun cukup bersih, rumah

merupakan rumah pribadi yang berdempet dengan rumah tetangga, rumah pasien

berdinding semen dengan lantai dari keramik, ventilasi dan penerangan di dalam

rumah cukup memadai untuk sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari, tempat

mandi dan jamban keluarga terletak di dalam rumah yang berdampingan dengan

dapur, tempat perkakas makanan dan tempat mencuci pakaian. Sumber air untuk

memasak, mandi, mencuci pakaian dan air minum diambil dari air PDAM atau air

hujan yang sudah ditampung. Sanitasi dan pembuangan air limbah kurang baik

yaitu air langsung dibuang di samping rumah namun tidak menggenang. Tempat

pembuangan sampah yang berada disamping rumah, namun jika sudah banyak

langsung dibuang ke TPA.

23

Page 24: Konjungtivitis

Masalah ekonomi yang dialami pasien adalah pendapatan yang pas-pasan,

pendapatan yang ada hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga

tidak ada simpanan atau tabungan yang nantinya dapat digunakan untuk hal-hal

yang sifatnya mendesak.

Perlu diperhatikan pentingnya edukasi dan motivasi kepada keluarga dan

pasien untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat, dimana penularan penyakit ini dapat dicegah

dengan hygiene yang baik, misalnya dengan mencuci tangan sebelum menyentuh

mata dan mengkonsumsi buah-buahan terutama yang banyak mengandung

vitamin A.

24

Page 25: Konjungtivitis

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. Mata Merah tanpa disertai Penglihatan Turun Mendadak. Dalam :

Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ;

2008.

2. Ivan, R., Schwab, MD., Chandler, R., dan Dawson, MD.General

Ophthalmology, Dalam, Vaughan, G., Asburg, T., Riordan, P., (eds),

Oftalmology Umum, 14nd (ed), Widya Medika, Jakarta :2000.

3. David S Marlin conjungtivitis. Department of Ophthalmology, Kaiser

Foundation Hospital, Los Angeles Medical Center :2009

4. Suhardjo, Hartono. Ilmu Kesehatan Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit

Mata FK UGM. 2007.

25