Konjungtivitis
description
Transcript of Konjungtivitis
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
KEDOKTERAN KELUARGA
Konjungtivitis Bakterial Akut Okuli Dextra et Sinistra
Oleh :
M. Aldy Angri Husain
05.48870.00271.09
Pembimbing :
dr. Endang Sri Wahyuningsih
dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas
Puskesmas Palaran / FK Unmul
Samarinda
2012
1
PENDAHULUAN
Konjungtiva merupakan membran yang tipis dan transparan melapisi
bagian anterior dari bola mata (konjungtiva bulbi), serta melapisi bagian posterior
dari palpebra (konjungtiva palpebrae). Karena letaknya paling luar itulah sehingga
konjungtiva sering terpapar terhadap banyak mikroorganisme dan faktor
lingkungan lain yang mengganggu. Salah satu penyakit konjungtiva yang paling
sering adalah konjungtivitis.1,2
Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada konjungtiva, yaitu
selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata.
Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai macam gejala, salah
satunya adalah mata merah.1
Peradangan konjungtiva tersebut selain memberi keluhan yang khas pada
anamnesis seperti gatal, pedih, seperti ada pasir, rasa panas juga memberi gejala
yang khas di konjuntiva, ada tahi mata (sekret). Jika meluas ke kornea timbul
silau dan ada air mata berlebih (epifora). Namun tidak ada penurunan tajam
penglihatan. Gejala objektif paling ringan adalah hiperemi dan berair sampai
berat dengan pembengkakan bahkan nekrosis. Bentukan yang sering tampak khas
lainnya adalah folikel, flikten dan sebagainya.1
Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data
perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh
golongan umur penduduk per tahun pernah menderita konjungtivitis. Data lain
menunjukkan bahwa dari 10 penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki
tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). 1
Pada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit ringan, namun pada
beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius sehingga jika
terdapat tanda-tanda konjungtivitis, sebaiknya segera diobati. Seperti yang telah
diketahui, konjungtivitis juga merupakan penyakit yang menular. Penularannya
dapat dicegah dengan cara menghindari pemakaian handuk dan bantal bersama,
menghindari menyentuh mata yang sehat, dan mencuci tangan sebelum
menyentuh mata.1,4
2
DIAGNOSA KEDOKTERAN KELUARGA
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. PLK
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mulawarman RT.32 Kel. Bukuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah : Tn. M Ibu : Ny. L
Umur : 45 tahun Umur : 37 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerja an : Swasta Pekerjaan : IRT
ANAMNESA
Anamnesis dilakukan pada tanggal 22 November 2012, di poli KIA Puskesmas
Palaran secara alloanamnesis..
Keluhan Utama
Mata kanan dan kiri merah dan berair
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan kedua mata merah dan berair ini telah dirasakan pasien sejak 2 hari
sebelum datang berobat ke poli KIA puskesmas palaran. Pagi saat bangun tidur,
pasien mengeluh susah membuka mata sebelah kanan dikarenakan banyak kotoran
mata yang membuat matanya lengket dan susah dibuka. Pasien juga mengeluhkan
3
nyeri dan gatal pada kedua matanya. Pasien tidak mengeluhkan adanya pandangan
kabur maupun silau pada kedua matanya. Riwayat trauma pada mata tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah menderita keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pertama pasien yang tinggal di asrama awalnya terkena sakit mata dengan
keuhan serupa, kemudian saat pulang ke rumah kakak pasien tidur satu ranjang
dengan pasien.
Genogram
Keterangan: laki-laki
perempuan
pasien
kakak pasien mempunyai keluhan serupa
4
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 30 kg
Tinggi Badan : 95 cm
Tanda Vital
Nadi : 96 kali/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi Nafas : 24 kali/menit
Suhu : 36,5 oC
Kepala dan Leher:
Kepala : Mata: anemis (-), ikterik (-), hiperemis (+/+), sekret (+/+) purulen
Hidung : dalam batas normal
Mulut : faring hiperemi (-), pembesaran tonsil (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Toraks:
Inspeksi : pergerakan simetris
Palpasi : nyeri tekan (-), ictus cordis tidak teraba
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru,
Auskultasi : Paru: suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1S2 tunggal-reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : cembung
Palpasi : soefl, nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
Auskultasi : bising usus (+) kesan normal
5
Genitalia: Dalam batas normal
Ekstremitas
Atas : Edema (-/-), akral hangat
Bawah : Edema (-/-), akral hangat
Status oftalmologi
Pemeriksaan Oculi Dextra Oculi Sinistra
Visus Baik baik
Posisi bola mata Orthoforia Orthoforia
Pergerakan bola mata Bebas ke segala arah
Nyeri gerak (-)
Bebas ke segala arah
Nyeri gerak (+)
Palpebra superior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Palpebra inferior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (+) Hiperlakrimasi (+)
Konjungtiva dan sclera Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)
Kornea Jernih Jernih
COA Jernih, sudut mata
normal
Jernih, sudut mata
normal
Pupil Bulat, regular, diameter
3 mm
Bulat, regular, diameter
3 mm
Iris Warna kecoklatan, kripte
baik
Warna kecoklatan,
kripte baik
Lensa Jernih Jernih
Reflek cahaya Normal Normal
TIO Normal (palpasi) Normal (palpasi)
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSA KERJA
6
Konjungtivitis Bakterial Akut Okuli Dextra et Sinistra
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
- Khloramphenicol salep mata ODS 3 kali sehari
- Amoxicilin tablet 3 x ½ tablet
Advis :
- Hindari menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang
sakit jika terasa gatal
- Hindari menyentuh mata yang sehat selama masa pengobatan
- Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan
- Mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A
- Mengurangi frekuensi keluar rumah selama sakit agar tidak menularkan
kepada orang lain
PROGNOSIS
Bonam
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
ANGGOTA KELUARGA
NoAnggotaKeluarga
Usia PekerjaanHub.Klrg
Stt.Nikah
SerumahYa Tdk Kdg
1 Tn. M 45 th Swasta Suami Menikah ѵ - -2 Ny. L 37 th IRT Istri Menikah ѵ - -3 An. U 15 th SMP Anak
kandungBelum
menikah- - ѵ
4 An. A 9 th SD Anak kandung
Belum menikah
ѵ - -
4 An. P (pasien) 4 th Belum sekolah
Anak kandung
Belum menikah
ѵ - -
7
STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI, KELUARGA DAN LINGKUNGAN
No Ekonomi Keluarga Keterangan
1 Luas tanah 15x10 m2
2 Luas Bangunan 4x7 m2
3 Pembagian ruangan Rumah terdiri dari 1 lantai, 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi
4 Besarnya daya listrik 900 watt
5 Tingkat pendapatan keluarga :
a. Pengeluaran rata-rata perbulanBahan makanan
- Beras, Lauk/ikan, sayur
- susu Diluar bahan makanan
- Sewa rumah- Pendidikan- Kesehatan- Listrik- Lain-lain
b. Penghasilan keluarga/bulan
Rp. 1.800.000
Rp. 800.000Rp. 300.000
Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 0Rp. 700.000
Rp. 2.000.000
No Perilaku Kesehatan
1 Pelayanan promotif/preventif -
2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain
Berobat ke puskesmas
3 Pelayanan pengobatan Puskesmas
4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Askes Gakin
8
No Pola Makan Keluarga
1
2
Kepala keluarga dan ibu
Anak
Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, tahu, tempe, ikan, sayur
Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, tahu, tempe, ikan, sayurSusu dan jajan diluar rumah
No Aktivitas Keluarga
1 Aktivitas fisik
a. Suami
b. Pasien
c. Anak (Pasien)
Bekerja diluar rumah (senin-minggu) dan malam hari pulang ke rumah
Mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, dan mengurus anak
Belum sekolah, setiap harinya bermain dengan teman dan tetangga di sekitar rumah
2 Aktivitas mental Anggota keluarga melaksanakan sholat 5 waktu
No Lingkungan
1 Sosial Hubungan dengan lingkungan sekitar baik
2 Fisik/Biologik
Perumahan dan fasilitas
Luas tanah
Sederhana
15x10 m2
9
Luas bangunan
Jenis dinding terbanyak
Jenis lantai terluas
Sumber penerangan utama
Sarana MCK
Sarana Pembuangan Air Limbah
Sumber air sehari-hari
Sumber air minum
Pembuangan sampah
4x7 m2
Semen
Keramik
Lampu listrik
Kamar mandi menjadi satu dengan WC. Tempat mencuci piring ada di dapur dan tempat cuci pakaian di belakang rumah.
Di belakang rumah
Air PDAM, air tamping hujan
Air PDAM yang dimasak
Dibuang di tempat pembuangan sampah
3 Lingkungan kerja
a. Suami
b. Pasien
c. Anak
Di luar rumah
Di dalam dan sekitar rumah
Di dalam dan sekitar rumah
PENILAIAN APGAR KELUARGA
Kriteria PernyataanHampir
Selalu
Kadang
Kadang
Hampir tidak pernah
Adaptasi Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya
2
Kemitraan Saya puas dengan
10
keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
2
Pertumbuhan Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki
1
Kasih sayang Saya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya
2
Kebersamaan Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan
2
Total 9
Keterangan : Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat
Total skor 4-7 = Fungsi keluarga kurang sehat
Total skor 0-3 = Fungsi keluarga sakit
Kesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 9, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga sehat
11
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA
No Indikator Pertanyaan KeteranganJawaban
Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
1 Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan merokok
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
2 Persalinan
Dimana ibu melakukan persalinan
Ditolong di tempat bidan
3 Imunisasi
Apakah bayi ibu sudah di imunisasi lengkap
Imunisasi lengkap (BCG, DPT 1,2,3, Polio, hepatitis, campak) dilakukan semua
4 Balita di timbang
Apakah balita ibu sering ditimbang? Dimana?
Penimbangan di Posyandu (hampir tiap bulan)
5 Sarapan pagi
Apakah seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan pagi?
Makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari adalah nasi dan lauk-pauk
6 Dana sehat / Askes
12
Apakah anda ikut menjadi peserta askes
Jamkesmas, Askes, Jamsostek,
7 Cuci tangan
Apakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah buang air besar ?
Seluruh keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih
8 Sikat gigi
Apakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odol
Seluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi
9 Aktivitas fisik/olahraga
Apakah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik atau olah raga teratur
Seluruh anggota keluarga melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit, atau minimal 3 kali seminggu
B. Lingkungan Sehat
1 Jamban
Apakah dirumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannya
Rumah memiliki 1 buah kloset (WC)
2 Air bersih dan bebas jentik
Apakah dirumah tersedia air bersih dengan tempat/tendon air tidak
Bila rumah tidak memiliki sumber air tetapi menggunakan MCK/kran umum
13
ada jentik ? untuk mendapatkan air bersih maka jawabannya Ya”
3 Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada sampah berserakan?
Rumah terlihat bersih/bebas sampah dan tersedia tempat sampah didalam/diluar rumah
4 SPAL
Apakah ada/tersedia SPAL disekitar rumah
Lingkungan yang bersih tidak ada air limbah yang menggenang
5 Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara didalam rumah
Ukuran ventilasi lebih kurang 1/10 luas lantai untuk tiap ruangan
6 Kepadatan
Apakah ada kesesuaian rumah dengan jumlah anggota keluarga?
Pengukuran kepadatan dimana 1 orang penghuni membutuhkan 2x2x2 meter
7 Lantai
Apakah lantai bukan dari tanah?
Seluruh lantai rumah disemen, ubin atau kayu
C. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif
Hanya untuk bayi
14
Apakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan
keluarga yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, bila rumah tangga tidak ada bayinya jawaban tetap ”Ya” tetapi dicatat dilembar catatan
(anak pasien berusia 2 tahun)
2 Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur?
Semua anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur
Jumlah 16 2
Klasifikasi
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18pertanyaan (Biru)
Kesimpulan
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 14 pertanyaan yang
berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT IV.
15
RESUME FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN KELUARGA
Faktor Resiko
Fisik
Rumah:
ventilasi dan pencahayaan matahari cukup, sanitasi
lingkungan cukup, MCK cukup bersih, kamar
bersih namun tidak rapi, Dapur bersih dan rapi,
irigasi (parit) lancar, kualitas air sebagai sumber
air minum keluarga tidak terjamin.
Biologi Pasien tidak memiliki riwayat sakit mata
Kakak pasien lebih dulu mengalami keluhan yang
di alami pasien
Psiko-sosio-
ekonomi
memiliki kartu jaminan kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta
lingkungan kesehatan masih kurang
Pendapatan keluarga prioritas untuk kebutuhan
sandang, pangan dan papan
Perilaku
Kesehatan
Higiene pribadi cukup
Berobat langsung di sarana pengobatan seperti
Puskesmas
Gaya hidup Tidur bersama dalam 1 ruangan dan sering
berkumpul satu keluarga diruang keluarga
Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan kurang
Lingkungan Kerja Kecelakaan akibat kerja (-)
16
DIAGNOSA KELUARGA (Resume masalah kesehatan)
Status kesehatan dan faktor risiko (Individu, keluarga dan komunitas)
Pasien tidak memiliki riwayat sakit mata
Kakak pasien mengalami sakit mata dan menularkan kepada pasien
Pasien sendiri juga beresiko untuk menularkan penyakitnya kepada
anggota keluarga di rumah dan tetangganya karena cara penularan
penyakit ini adalah secara kontak langsung
Lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat dan bisa menjadi sumber
berbagai penyakit lainnya, seperti kebiasaan menggantung pakaian, tempat
pembuangan sampah terbuka yang dekat dengan rumah.
Status upaya kesehatan (Individu, keluarga dan komunitas)
Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, papan.
Memiliki jaminan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan ke puskesmas.
Semua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat.
Status lingkungan
Kondisi rumah tempat tinggal pasien cukup baik, sanitasi lingkungan
cukup dan ventilasi udara rumah cukup sehingga terdapat pencahayaan
dari sinar matahari.
Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus dan air minum
berasal dari air PDAM dan air hujan yang ditampung.
Hubungan dengan tetangga cukup baik, keluarga ini saling mengenal
dengan tetangga
17
Diagnosa keluarga
Sebuah keluarga Tn. M terdiri dari 5 orang anggota keluarga inti. Anak
ketiga Tn. M yaitu An. P merupakan salah satu pasien rawat jalan puskesmas
palaran yang didiagnosis konjungtivis bakterial akut okuli dextra et sinistra.
Keluarga ini menempati rumah yang cukup sehat, sosial ekonomi cukup,
kebersihan lingkungan cukup, namun kesadaran PHBS yang masih kurang.
Rencana Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
Terhadap status kesehatan individu dan keluarga
NoMasalah kesehatan
Pengobatan Tindakan medis
1 Konjungtivitis akut
- Khloramphenicol
salep mata ODS 3
kali sehari
- Amoxicilin tablet 3
x ½ tablet
Pemeriksaan fisik Terapi simptomatik KIE penderita dan
keluarga tentang konjungtivitis akut, terapi, pencegahan, penularan
KIE dan penyuluhan tentang rumah sehat
KIE tentang makanan sehat
Kontrol ulang bila keluhan tidak membaik dalam waktu 3 hari.
2 Anggota keluarga lain
KIE tentang perjalanan penyakit, pengobatan, pencegahan serta pentingnya menjaga kesehatan .
Bila terdapat keluhan serupa berobat ke puskesmas
KIE dan penyuluhan
18
tentang rumah sehat3 Lingkungan
sekitar Penyuluhan/ KIE
tentang hidup sehat, menjaga lingkungan sehat
Perawatan Masalah Kesehatan Keluarga
NoMasalah Kesehatan
Tindakan Perawatan (Promotif, Preventif, Protektif)
Individu Keluarga Komunitas
1 Pasien
Terapi konjungtivitis akut
Terapi dilaksanakan sesuai dosis dan indikasi
Menjelaskan dan memberi edukasi tentang perjalanan penyakit dan mekanisme penularannya
Makan-makanan yang bergizi dan sehat
KIE Pentingnya menjaga higiene pribadi dan lingkungan
Makanan sehat
Penyuluhan/ KIE tentang penyakit konjungtivitis akut, perjalanan penyakit dan mekanisme penularannya
Penyuluhan rumah dan lingkungan sehat
2Anggota keluarga lain
Menjaga daya tahan tubuh
Menjaga kebersihan diri
KIE ttg higine sanitasi, penyebab pencegahan, dan pengobatan penyakit,
pentingnya memelihara kesehatan dan kondisi rumah dan lingkungan yang sehat/bersih
Penyuluhan /KIE tentang hidup sehat, rumah sehat dan lingkungan sehat
19
Pasien Konjungtivitis
Akut
LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIPendapatan keluarga cukup
Kehidupan sosial dengan lingkungan baik
LINGK. FISIKVentilasi dan penerangan didalam rumah cukupLuas rumah sesuai dengan kepadatan pendudukKebersihan dan kerapian di dalam rumah baik
Lingkungan di sekitar rumah kurang bersihPembuangan air limbah langsung dan tidak
menimbulkan genangan
FAMILYPELAYANAN KES.
Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan: 20 menit, ditempuh dengan kendaraan
bermotor
PERILAKU KESEHATANKebersihan lingkungan cukup
Pengetahuan tentang kesehatan cukupHigine pribadi cukup
Pengetahuan tentang rumah sehat kurangJika sakit langsung berobat ke puskesmas
Komunitas: Pemukiman dengan sanitasi yang cukup
BIOLOGIPasien tidak memiliki riwayat sakit mataKakak pasien lebih dulu mengalami keluhan yang di alami pasien
GAYA HIDUPPemenuhan kebutuhan primer
prioritas utamaAlokasi dana khusus kesehatan tidak
ada
20
SKORING KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH DALAM
KELUARGA
Masalah
Skor
Awal
Upaya
Penyelesaian
Fungsi Biologis
- Ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
2 Edukasi mengenai penyakit, cara penularan dan pencegahannya
Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Pendapatan keluarga sudah tetap
Keluarga tidak memiliki tabungan
3
2
- Edukasi untuk menambah penghasilan dengan usaha sampingan
- Menyisihkan sebagian uang untuk hal yang tidak diperkirakan sebelumnya
- Motivasi mengenai perlunya memiliki tabungan
Faktor perilaku kesehatan keluarga
Higine pribadi dan lingkungan kurang
Berobat jika keluhan makin berat
2
3
- Edukasi tentang pentingnya lingkungan yang bersih
- Edukasi dan motivasi untuk memeriksakan kesehatan bila terdapat keluhan
Lingkungan rumah
Kebersihan di lingkungan sekitar rumah kurang
2 - Edukasi untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar gang
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. P usia 4 tahun dengan keluhan
utama kedua mata merah dan berair sejak 2 hari sebelum berobat ke puskesmas
palaran. Pasien tinggal satu rumah dengan 4 orang anggota keluarga lainnya,
keluarga ini tinggal di rumah pribadi dengan jarak rumah dari puskesmas sekitar
20 menit dengan kendaraan bermotor.
Diagnosis konjungtivitis akut ditegakkan atas dasar anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Keluhan mata merah dan berair ini telah dialami pasien selama
2 hari. Pada saat bangun tidur tadi pagi, pasien mengeluh susah membuka kedua
matanya dikarenakan banyak kotoran mata yang membuat matanya lengket.
Pasien juga mengeluhkan nyeri dan gatal pada kedua matanya. Pasien tidak
mengeluhkan adanya pandangan kabur maupun silau dan riwayat trauma pada
mata tidak ada. Pada pemeriksaan riwayat keluarga ditemukan kakak pertama
pasien telah terlebih dahulu menunjukkan keluhan serupa yang dideritanya saat di
asrama. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan sakit ringan, dengan tanda-
tanda vital didapatkan nadi 96 kali/menit, Frekuensi Nafas 24 kali/menit, dan
Suhu 36,5 oC. pada pemeriksaan oftamologi didapatkan visus normal pada kedua
mata, dan terdapat hiperlakrimasi dan injeksi konjungtiva pada kedua mata.
Mata merah tanpa disertai penurunan tajam penglihatan merupakan salah
satu tanda konjungtivitis. Konjungtivitis virus biasanya mengenai satu mata. Pada
konjungtivitis ini, mata sangat berair. Kotoran mata ada, namun biasanya sedikit.
Konjungtivitis bakteri biasanya mengenai kedua mata, namun dapat berasal dari
satu mata yang kemudian menular ke mata satunya. Ciri khasnya adalah mata
merah dan berair namun tidak banyak, selain itu akan keluar kotoran mata dalam
jumlah banyak, berwarna kuning kehijauan. Pada pasien ini, keluhan terjadi pada
kedua mata. Tidak ada keluhan pandangan kabur. Keluhan hiperlakrimasi tidak
terlalu banyak dan pasien susah membuka mata saat bangun tidur karena lengket
akibat kotoran mata yang sangat banyak. Hingga dapat disimpulkan bahwa pasien
menderita konjungtivitis akut akibat bakteri.
22
Pada konjungtivitis bakterial dapat diterapi dengan antibakterial broad-
spectrum yang diberikan secara topikal, baik berupa tetes mata maupun salep
mata, antara lain tetrasiklin, kloramfenikol 1%, gentamisin 0,3%, dan tetes mata
framisetin. Penggunaan salep mata sebelum tidur dapat mengurangi perlengketan
kelopak mata pada pagi hari. Terapi antibiotik sistemik, digunakan pada
konjungtivitis yang disebabkan N gonorrhoeae dan N meningitidis. Beberapa obat
tersebut yaitu norfloxacin, cefoxitim, ceftriaxon, dan spectinomycin.1,2
Pada pasien ini diberikan antibiotic diberikan chlorampenicol salep mata 3
kali sehari. Selain itu pasien dan keluarganya juga dianjurkan untuk menghindari
menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang sakit jika terasa
gatal, menghindari menyentuh mata yang sehat selama masa pengobatan, menjaga
kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan, mengkonsumsi buah-buahan yang
banyak mengandung vitamin A, serta mengurangi frekuensi keluar rumah selama
sakit agar tidak menularkan kepada orang lain. Hal ini dilakukan agar rantai
penularan dapat diputus.
Konjungtivitis bakterial akut hampir selalu sembuh sendiri. Tanpa diobati,
infeksi dapat berlangsung 10-14 hari, jika diobati dengan memadai 1-3 hari. Oleh
karena itu pasien diminta untuk kontrol ulang terutama bila keluhan tidak
membaik dalam waktu 3 hari.
Kondisi rumah keluarga pasien kurang rapi namun cukup bersih, rumah
merupakan rumah pribadi yang berdempet dengan rumah tetangga, rumah pasien
berdinding semen dengan lantai dari keramik, ventilasi dan penerangan di dalam
rumah cukup memadai untuk sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari, tempat
mandi dan jamban keluarga terletak di dalam rumah yang berdampingan dengan
dapur, tempat perkakas makanan dan tempat mencuci pakaian. Sumber air untuk
memasak, mandi, mencuci pakaian dan air minum diambil dari air PDAM atau air
hujan yang sudah ditampung. Sanitasi dan pembuangan air limbah kurang baik
yaitu air langsung dibuang di samping rumah namun tidak menggenang. Tempat
pembuangan sampah yang berada disamping rumah, namun jika sudah banyak
langsung dibuang ke TPA.
23
Masalah ekonomi yang dialami pasien adalah pendapatan yang pas-pasan,
pendapatan yang ada hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga
tidak ada simpanan atau tabungan yang nantinya dapat digunakan untuk hal-hal
yang sifatnya mendesak.
Perlu diperhatikan pentingnya edukasi dan motivasi kepada keluarga dan
pasien untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat, dimana penularan penyakit ini dapat dicegah
dengan hygiene yang baik, misalnya dengan mencuci tangan sebelum menyentuh
mata dan mengkonsumsi buah-buahan terutama yang banyak mengandung
vitamin A.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. Mata Merah tanpa disertai Penglihatan Turun Mendadak. Dalam :
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ;
2008.
2. Ivan, R., Schwab, MD., Chandler, R., dan Dawson, MD.General
Ophthalmology, Dalam, Vaughan, G., Asburg, T., Riordan, P., (eds),
Oftalmology Umum, 14nd (ed), Widya Medika, Jakarta :2000.
3. David S Marlin conjungtivitis. Department of Ophthalmology, Kaiser
Foundation Hospital, Los Angeles Medical Center :2009
4. Suhardjo, Hartono. Ilmu Kesehatan Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit
Mata FK UGM. 2007.
25