kondisi fisik

23

Click here to load reader

Transcript of kondisi fisik

Page 1: kondisi fisik

TUGAS(KONDISI FISIK)

MENINGKATKAN POWER OTOT KAKI PADA

OLAHRAGA BOLA BASKET

Oleh :

Mahardika Novan K

086474013

Penkepor 2008 A

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN DAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

2010

Page 2: kondisi fisik

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kondisi fisik terhadap olahragawan merupakan tugas yang rumit

karena banyak hal yang harus di perhatikan agar memperoleh hasil yang memuaskan

terutama dalam olahraga bola basket. Untuk itu butuh keahlian dan ketelitian serta

landasan teori yang benar mengenai kondisi fisik. Apabila kondisi fisik kita tidak baik

maka kita tidak akan bisa membuat suatu prestasi yang baik. Kondisi fisik itu sendiri

terdiri dari berbagai macam komponen yang dapat mempengaruhi kondisi fisik itu

sendiri dan sangat berkaitan satu dengan yang lainnya, karena apabila satu dari

komponen kondisi tersebut tidak baik atau kurang maka bisa mengakibatkan kondisi

fisik kita tidak baik. Komponen- komponen kondisi fisik itu sendiri antara lain power,

strength, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, high impact, dll.

Mungkin banyak oang berangapan bahwa strength dengan power mempunyai

pengertian yang sama padahal jelas berbeda tetapi masih ada kaitan satu dengan yang

lainnya. Tetapi tidak sedikit pula yang beranggapan power itu sama dengan kecepatan.

Semua itu jelas berbeda tetapi tetap saling berkaitan satu dengan yang lainnya di dalam

sebuah komponen kondisi fisik.

Dalam olahraga bola basket power sangat berperan penting karena dapat

meningkatkan kemampuan otot tungkai yang sangat dibutuhkan dalam bola basket.

Banyak sekali macam latihan yang digunakan untuk meningkatkan power otot tungkai

akan tetapi pola latihan pliometrik yang sesuai digunakan dala bola basket.

Page 3: kondisi fisik

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas kita bisa menarik sebuah

permasalahannya, diantaranya :

A. Apa pengertian dari kondisi fisik

B. Apa definisi dari power

C. Definisi Otot Tungkai

D. Apakah power penting dalam olahraga bola basket

E. Bagaimana bentuk latihan pliometrik untuk meningkatkan power dalam

olahraga bola basket khususnya pada otot tungkai

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dapat memberikan informasi dan referensi bagi pembaca antara

lain:

A. Pengertian Kondisi Fisik

B. Definisi power

C. Definisi otot tungkai

D. Pentingnya power dalam olahraga bola basket

E. Bentuk latihan pliometrik untuk meningkatkan power dalam olahraga bola

basket khususnya untuk meningkatkan otot tungkai

D. Manfaat Penulisan

A. Memberikan informasi kepada pelatih maupun pembaca betapa pentingnya

power dalam olahraga bola basket

B. Meberikan informasi kepada pelatih pola latihan yang sesuai untuk

meningkatkan power otot tungkai aletnya

C. Memberikan informasi pengetahuan kepada atlet untuk meningkatkan power

otot tungkai secara mandiri maupun terprogram.

Page 4: kondisi fisik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kondisi Fisik

Dalam hampir semua kegiatan manusia sehari-hari, baik dalam kegiatan fisik

maupun non fisik kondisi fisik sesorang sangat berpengaruh. Dalam konteks yang lebih

khusus yaitu dalam kegiatan olahraga, maka kondisi seseorang sangat mempengaruhi

bahkan menentukan gerak penampilannya. Kondisi fisik itu sendiri adalah satu

kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik

peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan

kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-

sini dilakukan dengan system prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu

dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut. Hal ini akan

semakin jelas bila kita sampai pada masalah status kondisi fisik (Sajoto. 1990: 16).

Atlet yang memiliki kondisi fisik yang bagus akan dapat lebih cepat menguasai

teknik-teknik dalam olahraga yang ditekuninya, mengapa? Karena latihan taktik,

teknik, serta keterampilan akan mampu dilakukan secara maksimal, artinya meskipun

harus mengulang teknik atau taktik berulang kali dia tidak akan cepat lelah.

Oleh karena itu maka program latihan kondisi fisik harus ditata, dirancang dang

dilakukan dengan baik agar mampu meningkatkan kondisi kebugaran jasmani dan

kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Sukses dalam olahraga sering menuntut

keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik dan psikis yang tinggi maka

dibutuhkan kondisi fisik yang prima yang meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi

stress fisik dan psikis negative dan lainnya. Dalam setiap cabang olahraga khususnya

sepak bola ada beberapa komponen fisik yang harus di latih dengan baik yaitu power.

Page 5: kondisi fisik

B. Pengertian Power (daya ledak)

merupakan suatu unsur diantara unsur-unsur komponen kondisi fisik yaitu kemampuan biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu dengan melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai.

Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu hambatan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di beberapa gerakan asiklis, misalnya pada atlet seperti melempar, tendangan tinggi atau tendangan jauh (Harre,1982:16). Lebih lanjut dikatakan bahwa daya ledak adalah kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi (Harre, 1982:102).

Daya ledak ialah kombinasi dari kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. Daya ledak ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh (dalam tendangan jauh) atau benda (peluru yang ditolakkan) melintasi udara, dimana otot-otot harus mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh atau obyek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak (Janssen,1983:167).

Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh (Suharno HP, 1984:11). Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, tolak peluru, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.

Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada kontraksi otot (Bompa,1983:231; Fox,1988:144 ). Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya.

Radcliffe dan Farentinos (1985:1-33) menyatakan bahwa daya ledak adalah faktor utama dalam pelaksanaan segala macam ketrampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga. Berdasar pada definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dua unsur penting yang menentukan kualitas daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan.

Page 6: kondisi fisik

Upaya dalam meningkatkan unsur daya ledak dapat dilakukan dengan cara : a) meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan; b) meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik beratkan pada kecepatan; c) meningkatkan kedua-duanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara simultan (Jessen, Schultz dan Bangertes, 1984 : 17).

Latihan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan merupakan latihan untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik dengan tujuan utama meningkatkan daya ledak. Latihan tersebut memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan latihan kekuatan saja. Adapun dalam mengembangkan daya ledak, beban latihan tidak boleh terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat berlangsung cepat dan frekuensinya banyak (Pyke, 1980:75 ).

Berdasar pada beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu pengertian bahwa daya ledak otot tungkai adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk melakukan aktivitas secara cepat dan kuat untuk menghasilkan tenaga.

C. Definisi Otot Tungkai

Pengertian otot tungkai disini adalah tungkai diartikan sebagai kaki (seluruh

struktur otot kaki pangkal paha atas ke bawah) yang terdiri dari, tungkai atas, tungkai

bawah, tapak kaki. Jadi pengertian otot tungkai disini adalah sekelompok otot untuk

digunakan secara maksimum dalam waktu yang relatif singkat

Adapun otot-otot tungkai yang terlibat adalah otot tensor fasilata, otot abduktor

paha, otot gluteus maksimus, otot proneus longus, otot sartorius, otot tibialis anterior,

otot rektus femoris, otot gastroknemius, otot proneus longus, otot abduktor dan otot

paha leteral.

Page 7: kondisi fisik

D. Peranan Power dalam Cabor Bola Basket

Dalam olahraga bola basket power (daya ledak) sangatlah penting. Karena bola

basket adalah olahraga yang kompleks yang membutuhkan semua komponen kondisi

fisik khususnya power. Dalam olahraga bola basket kemenangan ditentukan dari

jumlah bola yang dimasukkan k keranjang lawan yang dicetak selama waktu yang

ditentukan oleh karena itu dalam mencetak poin biasanya dihasilkan dengan rebound

(menangkap bola pantulan) dengan diawali melompat karena bola berada di atas kepala

kita, pressing lawan, dan masih bamyak cara dalam mencetak poin.

Dalam kaitannya melompat untuk menangkap bola, melompat tinggi maka

dibutuhkan power untuk melakukannya sehingga menghasilkan tenaga yang maksimal

dan dilakukan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu power sangat berperan

penting dalam cabor bola basket, tidak hanya itu dalam cabor bola basket kita juga

membutuhkan lari yang cepat dan kontak fisik dalam perebutan bola oleh karena itu

atlet harus mempunyai power yang baik agar mampu memenangkan duel perebutan

bola dengan lawan.

Jadi dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa power berperan sangat

penting dalam olahraga bola basket. Oleh karenanya power atlet harus ditingkatkan

dalam pola latihan yang sesuai untuk meningkatkan power atlet agar dapat mencapai

prestasi yang baik.

E. Program Latihan Pliometrik

Seperti pernyataan di atas power sangat berperan penting dalam olahraga bola

basket untuk menghasilkan lompatan yang tinggi, lompatan menangkap bola yang

tinggi, dan juga untuk berduel dalam perebutan bola ketika atlet harus berlari cepat dan

kontak fisik dengan lawan. Oleh karena itu yang perlu ditingkatkan dari power dalam

Page 8: kondisi fisik

olahraga bola basket power tungkai. Jadi program apakah yang sesuai untuk

meningkatkan power otot tungkai dalam olahraga olahraga bola basket

Program yang sesuai untuk meningkatkan power otot tungkai adalah dengan

pola latihan pliometrik karena latihan ini lebih efisien dibandingkan dengan bentuk

lainnya dalam meningkatkan power otot tungkai. Akan tetapi dalam melakukan latihan

pliometrik harus berhati-hati karena apabila otot atlet kita belum kuat maka akan bias

mengakibatkan cedera yang merugikan bagi atlet itu sendiri. Sebagai patokan saja

apabila akan melakukan latihan pliometrik pada tungkai maka kekuatan otot tungkai

harus mampu mengangkat 1 ½ berat badan, seperti contoh atlet mempunyai berat badan

70kg maka kekuatan otot tungkainya harus bisa mengangkat beban seberat 100 kg.

Pliometrik adalah latihan-latihan yang bertujuan untuk menghubungkan gerakan

kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan yang eksplosif. Chu

mengatakan bahwa latihan pliometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk

mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat. Konsep latihan pliometrik

menggunakan regangan awal pada otot secara cepat sebelum kontraksi eksentrik pada

otot yang sama. Radcliffe dan Farentinos membagi tiga kelompok latihan pliometrik,

yaitu: (1) latihan untuk anggota gerakan bawah (pinggul dan tungkai), (2) latihan untuk

batang tubuh, dan (3) latihan untuk anggota gerak atas. Bentuk-bentuk latihan

pliometrik begitu beragam diantaranya adalah dengan menggunakan satu kaki atau dua

kaki sebagai tumpuan seperti dibawah ini;

Gambar 1. Latihan pliometrik dengan One-legged reactive jumps over boxes.

Page 9: kondisi fisik

Gambar 2. Latihan pliometrik dengan reactive jump from a high box.

Istilah dalam latihan pliometrik ada berbagai macam dan bervariasi, tetapi ada

dua faktor yang terpenting yaitu; 1) bersambung elatisitas komponen otot, dimana

termasuk di antara tendon dan karakteristik jembatan silang pada actin dan myosin

yang memutupi serabut otot; dan 2) sensor dalam otot spindle (prioceptors) dalam

peranannya saat sebelum terjadi regangan otot dan masukan sensory dihubungkan ke

peregangan otot cepat untuk bergerak yaitu disebut ‘strech reflex’.

Elatisitas otot adalah salah satu faktor penting dalam pengertian bagaimana

siklus peregangan pendek dapat lebih menghasilkan dayaledak dari sebuah kosentrik

sederhana kontraksi otot. Seperti diilustrasikan di dalam gambaran awal pada saat

melompat, otot dapat dengan cepat menyimpan tegangan yang dihasilkan pada

peregangan cepat, jadi mereka memiliki sebuah bentuk pada energi elastis potensial.

Untuk sebuah persamaan, seperti pita karet, bilamana terjadi peregangan, disini

keberadaan potensi untuk kembali dengan cepat ke panjang aslinya. Strech reflex

adalah mekanisme dari integral ke siklus peregangan-pendek. Sebuah contoh umum

pada stretch reflex adalah dialami hentakan lutut dimana otot quadricep diketuk dengan

palu karet. Peregangan dapat dirasakan saat otot quadriceps, yang mana mengkerut

dalam respon. Intensitas latihan pada metode pliometrik adalah pengontrolan dari tipe

latihan yang ditampilkan, gerak pliometriknya mulai jarak dari yang sederhana ke

gerakan yang kompleks dan tekanan lebih tinggi. Chu mencoba menggambarkan skala

intensitas untuk latihan pliometrik sebagai berikut:

Page 10: kondisi fisik

High

Depth Jumps

Box Drills

Multiple Hops and Jumps

Standing Jumps

Low Jumps-in Place

Gambar 3. Skala Intensitas pliometrik

Pelaksanaan Jumps in place adalah dimulai dengan berdiri pada satu posisi,

dengan dua kaki atau satu kaki kemudian melakukan lompatan yang kembalinya

keposisi semula. Teknik yang sering digunakan adalah: two-foot ankle hop, single foot

side-to-side ankle hop, side-to-side ankle hop, hip-twist ankle hop, tuck jump with knees

up, tuck jump with heel kick, split squat jump, 5-5-5 squat jump, split squat with cycle,

split pike jump, straight pike jump.

Lompat ditempat yang digunakan adalah two-foot ankle hop. Yaitu dimulai

dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu dan posisi badan tegak, digunakan hanya

untuk momentum, lompatan hop pada satu tempat. Memanjang pergelangan kaki secara

maksimal pada satu lompatan hop ke atas.

Page 11: kondisi fisik

Gambar 4. Jumps-in-place dengan two-foot ankle hop.

Tahap selanjutnya adalah standing jumps, yaitu lompat ke depan dengan variasi

teknik yang disarankan adalah standing long jump, standing jump-and reach, standing

jump over barrier, lateral jump with two feet, stradle jump to camel landing, standing

long jump with lateral sprint, standing triple jump, standing triple jump with barrier

jump.

Lompat ke depan yang digunakan dalam penelitian ini adalah standing jump

over barrier, yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, kemudian

melakukan lompatan kedepan dengan melewati penghalang dengan kaki di tekuk dan

mendarat pada dua kaki, badan harus tetap pada garis lurus.

Page 12: kondisi fisik

Gambar 5. Standing jump dengan variasi standing jump over barrier

Teknik selanjutnya yang digunakan pada multiple hop and jumps di sarankan

oleh Chu dengan variasi hexagon drill, front cone hops, diagonal cone hops, rim jumps,

cone hops with change of direction sprint, cone hops with 180-degree turn, double leg

hops, lateral cone hops, single barrier hop, standing long jumps with hurdle hops,

stadium hops.

Teknik ini mulai dilakukan dengan berbagai lompatan seperti lompat ke depan,

ke samping, ke belakang. Dapat dilakukan dengan tumpuan satu kaki atau dua kaki.

Pada penelitian ini digunakan tumpuan dua kaki yaitu barrier hop ke samping dan

kedepan.

Latihan selanjutnya ditingkatkan pada box drills, box drills dapat dilakukan

dengan variasi alternating push-off, single leg push-off, lateral step-up, side-to-side box

shuffle, front box jump, lateral box jump, multiple box-to-box jumps, pyramiding box

hops, multiple box-to-box squat jumps, multiple box-to-box jumps with single leg

landing.

Lompat ke depan yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple box-to-

box jumps, yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, kemudian

melakukan lompatan kedepan dengan mendarat di atas box,

Page 13: kondisi fisik

Gambar 7. box drills dengan multiple box-to-box jumps

Bentuk latihan ditingkatkan dengan latihan depth jumps, yaitu melakukan

lompatan dari ketinggian tertentu dengan variasi teknik seperti; jump from box, jump to

box, step-close jump-and-reach, depth jump, depth jump to prescribed height, incline

push-up depth jump, squat depth jump, single leg depth jump, depth jump with lateral

movement, depth jump with stuff, depth jump with blocking bag, depth jump to single

leg barrier hops.

Page 14: kondisi fisik

BAB III

IMPLEMENTASI

PERANAN LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN

POWER OTOT TUNGKAI

Menu latihan pliometrik sesuai untuk meningkatkan power otot tungkai dalam olahraga

bola basket karena di dalam latihan pliometrik mencakup semua oot tungkai dan bentuk

pelatihan lebih kompleks. Oleh karena itu penting bagi seorang pelatih dalam meningkatkan

power otot tungkai atletnya mengunakan menu latihan pliometrik akan tetati harus melihan

kekuatan otot tungkai atlet sebelum melakukan latihan karena dapat membuat atlet cedera.

Dalam menu latihan pliometrik semua otot tungkai bergerak ketika latihan sehingga

sesuai untuk meningkatkan power otot tungkai. Power otot tungkai adalah komponen yang

sangat penting dalam olahraga bola basket sehingga dalam meningkatkan power otot tungkai

diperlukan latihan yang sesuai yaitu latihan pliometrik.

Page 15: kondisi fisik

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa kondisi fisik merupakan salah satu unsur atau bagian dari peningkatan

prestasi dalam olahraga, sehingga memiliki beberapa kriteria, salah satunya adalah

power, yaitu kemampuan biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-

batas tertentu dengan melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai. Jadi dari

penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa power berperan sangat penting dalam

olahraga bola basket. Oleh karenanya power atlet harus ditingkatkan dalam pola latihan

yang sesuai untuk meningkatkan power atlet agar dapat mencapai prestasi yang baik.

Salah satu bentuk metode latihan power adalah, latihan pliometrik. Latihan

Pliometrik adalah latihan-latihan yang bertujuan untuk menghubungkan gerakan

kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan yang eksplosif. Salah

satu implementasi pada olahraga basket yaitu peningkatan power pada otot tungkai.

Page 16: kondisi fisik

B. Saran

Untuk para pembaca baik atlit maupun pelatih, setelah membaca makalah ini

hendaknya paham mengenai bentuk-bentuk latihan pliometrik.sehingga dapat

diterapkan dalam bidang khususnya olahraga, dan diharapkan dapat meningkatkan

kualitas jasmani maupun prestasi kususnya warga masyarakat Indonesia.

Page 17: kondisi fisik

Daftar Pustaka

Bloomfield J., Ackland TR., dan Elliot B.C., Applied Anatomy and Biomechanics In Sport. vicoria: Australian Print Group, 1994.

Bompa Tudor, O., Periodization training for sport. Auckland New Zealand: Human Kinetics. 1999.

Saifur_IK'07' Blog. Just another WordPress.com weblog

(http://EzineArticles.com/?expert=Peter_Somerville. Juni 07, 2006).

Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pyke, 1980:75. Latihan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan merupakan latihan untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik dengan tujuan utama meningkatkan daya ledak