Kondisi eksisting persampahan di Universitas Brawijaya dikelola oleh Divisi Pertamanan Universitas Brawijaya dan Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Sarana persampahan yang tersedia berupa TPS dengan kontainer yang disediakan oleh DKP dan UPT pengomposan oleh Jurusan Tanah UNIBRAW. Untuk sampah non-organik sarana pengolah oleh kampus belum tersedia, selebihnya sampah berjenis non-organik ini dikelola oleh DKP Kota Malang yang selanjutnya diolah Bank Sampah Kota Malang (BSM).Pada dasarnya, prinsip penanganan sampah di Kota Malang diawali dengan adanya timbulan sampah yang berasal dari berbagai sumber seperti perumahan, pasar, sekolah, dan terminal, kemudian dikumpulkan dan ditampung di TPS, kemudian diangkut dan dibuang ke TPA. Sistem yang dijalankan dalam pengelolaan sampah masih berupa paradigma lama, yaitu kumpul, angkut dan buang, dimana masih kecil upaya yang mengarah ke konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).Saat ini Kota Malang mempunyai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yaitu TPA Supiturang yang terletak di Kelurahan Mulyorejo. Secara prinsip, pengelolaan sampah pada setiap TPS adalah sama, yaitu dari sumber timbulan sampah ke lokasi TPS ditangani oleh kebersihan lingkungan, khususnya untuk permukiman/perumahan, kecuali seperti pasar dan industri yang langsung di buang ke TPA.Dari gambaran umum diatas, Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya (KMTL UB) mengkonsentrasikan diri pada masalah persampahan sebagai dasar kegiatan. Hal ini turut mendukung dan mendorong Program Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk lebih menggiatkan konsep 3R kepada Masyarakat Kota Malang yang saat ini masih belum teroptimalkan.