Kondensasi Senyawa Karbonil Pembuatan Dibenzalaseton
-
Upload
lilik-nur-fadlilah -
Category
Documents
-
view
423 -
download
40
Transcript of Kondensasi Senyawa Karbonil Pembuatan Dibenzalaseton
KONDENSASI SENYAWA KARBONIL PEMBUATAN DIBENZALASETON
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah diharapkan dapat menjelaskan reaksi kondensasi aldol.
B. LANDASAN DAN TEORI
Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti
air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskannya suatu
molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah dengan basa NaOH dalam air, ion enolat yang
terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehid yang lain. Hasilnya ialah
adisi suatu molekul aldehid ke molekul aldehid yang lain (Fessenden dan Fessenden,
1986).
Kondensasi dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan “aldol”. Dalam
kondensasi ini sejumlah katalis asam membantu enolisasi dan menyebabkan asetaldehida
lebih reaktif untuk adisi. Pada umumnya enol mengalami serangan nukleufilik atau
elektrofilik oleh asam konjugat dari kmponen karbonil, proses ini terjadi dalam
keseimbangan dan biasanya reaksi tidak berhenti pada tahap aldol, melainkan dapat pula
terjadi dehidrasi dan memberikan alfa, beta-karbonil tidak jenuh(Sastrawijaya, 1985).
Enolat anion dapat bertindak nukleufilik karbon dan beradisi pada gugus karbonil pada
molekul aldehid atau keton lain. Reaksi ini membentuk dasar bagi proses kondensasi
aldol, yaitu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang sangat bermanfaat.
Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua molekul asetaldehid, yang
terjadi jika larutan aldehid diberi larutan basa. Hasilnya adalah reaksi dengan 4 karbon
dinamakan aldol(namanya berasal dari suku kata aldehid dan karbon). Proses kondensasi
aldol mdah dibuat melalui pembentukan anion enolat dari suatu senyawa karbonil yang
diadisikan pada karbonil lain(Hart, 1983).
Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti
air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskannya suatu
molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah dengan basa NaOH dalam air, ion enolat yang
terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehid yang lain. Hasilnya ialah
adisi suatu molekul aldehid ke molekul aldehid yang lain (Fessenden dan Fessenden,
1986).
Secara umum berlangsungnya reaksi konversi aseton adalah melalui mekanisme reaksi
kondensasi aldol. Mekanisme reaksi tersebut merupakan gabungan antara langkah reaksi
asam basa Bronsted (protom transfer) dan lewis step (electron transfer). Reaksi aldol
bermula dari pemisahan proton berposisi α (alfa) membentuk eolat yang beresonansi.
(Setiadi, 2007).
Senyawa karbonil tidak jenuh α, β merupakan senyawa yang dapat disentesis melalui
kondensasi aldol dengan cara mereakisikan dua senyawa aldehida atau keton, salah satu
senyawa aldehida atau keton tersebut harus mempunyai atom hidrongen- α. Secara teori,
dibenzalaseton dapat disentesis melalui kondensasi aldol antara benzaldehida dan aseton
menggunakan katalis natrium hidroksida(Asfiyah, 2008).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Erlenmeyer 50 mL
Gelas piala
Pipet volume
Batang pengaduk
Corong
Pipet tetes
Botol semprot
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Benzaldehida
Aseton
Etanol
NaOH
Akuades
Kertas saring
D. Prosedur Kerja
- dicampur dalam gelas kimia
- dibagi menjadi 2 bagian
- ditambah 1 g NaOH dalam 10 mL air
- ditambah 8 mL etanol
- dimasukkan dalam Erlenmeyer 100 mL
- diaduk sampai 16 menit
- ditambahkan campuran 2 sedikit demi sedikit
- diamatai perubahan warna larutan dan pembentukan endapan dibenzalaseton
- disaring engan kertas saring
- dicuci dengan etanol untuk menghilangkan senyawa pengotor
- direkristalisasi dengan etanol terhadap endapan yang terbentuk.
Berar kristal dibenzalaseton = 0,518 gram
E. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. 1 mL Benzaldehida + 0,37 tetes Aseton + 1 mL Etanol dibagi 2 .campuran 1 dan
campuran 2 Larutan bening. berbau menyengat dan terasa panas.
2. Campuran 1 + 1 gr NaOH dalam 10 ml air + 8 ml etanol + Larutan berwarnah
kuning kehijauan
3. Campuran 1 + 1 gram NaOH dalam 10 ml air + 8 ml etanol + campuran 2 diaduk
selama 16 menit. Mula-mula berurutan berwanah keruh, lalu berubah menjadi
kuning kehijauan
4. Disaring Terbentuk endapan kuning
5. Warna endapan Kuning
Diketahui : Volume aseton = 0,375 ml
Volume etanol = 8 ml
Volume benzaldehida = 1 ml
Massa NaOH = 1 gram
Perhitungan :
Berat kertas saring kosong = 0968
Berat kertas saring + endapan = 1,48
Berat kristal dibenzalaseton = 0,518 gram
REAKSI
Mekanisme reaksi :
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
F. PEMBAHASAN
Senyawa karbonil yang mempunyai hidrogen yang terikat pada atom karbon alfa
dapat mengalami reaksi kondensasi. Reaksi ini dilakukan dengan katalis basa yang
berfungsi untuk membentuk ion karbon dengan mengikat atom H alfa. Reaksi
kondenssi ini banyak dijumpai, diantaranya reaksi pembuatan dibenszalaseton ini.
Reaksi ini antara suatu aldehida dengan suatu keton dengan adanya basa adalah suatu
contoh reaksi kondensasi aldol (aldehida – keton) campuran).
Dibenzalaseton dapat dibuat melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekivalen
benzaldehida. Gugus karbonil dari benzaldehida lebih reaktif dari gugus karbonil
aseton sehingga bereaksi cepat dengan anion aseton menghasilkan beta hidroksi
keton. Senyawa hidroksi keton ini selanjutnya dengan mudah mengalami dehidrasi
dengan berkatalis basa. Tergantuing pada jumlah relatif pereaksi yang digunakan,
reaksi dapat menghasilkan mono atau dibenzalaseton.
Dalam percobaan ini akan dibuat cara pembuatan dibenzalaseton. dibenzalaseton
merupakan senyawa karbonil tidak jenuh α.β dalam senyawa karbonil tidak jenuh α.β
ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap karbon oksigen (dalam gugus
karbonil) kedudukannya dipisahkan oleh sebuah ikatan tunggal karbon-karbon.
Struktur sederhana dari dibenzalaseton:
Dibenzalaseton merupakan senyawa karbonil yang mempunyai hidrogen yang terikat
pada atom karbon alfa yang mana dapat mengalami reaksi kondensasi aldol, dimana
reaksi kondensasi aldol merupakan reaksi antara suatu aldehida dengan suatu keton
dengan adanya katalis basa, dalam hal ini dibenzalaseton dapat di buat melalui reaksi
kondensasi aldol campuran (claisen-schmidt) dari aseton dan dua ekivalen
benzaldehida gugus karbonil dari benzaldehida lebih reaktif dari gugus karbonil
aseton sehingga bereaksi cepat dengan anion aseron menghasilkan β hidroksi keton
dan dengan mudah mengalami dehidrasi dengan berkatalis basa sehingga dapat
menhasilkan mono atau dibenzalaseton.
Pada percobaan ini, dilakukan pembuatan suatu ikatan-ikatan baru (karbon-karbon).
Pembuatan dibenzalaseton dilakukan dengan cara mencampurkan benzaldehida
dengan aseton dan menambahkan NaOH dalam hal ini bertindak sebagai katalis,
yakni mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi pemberi suasana basa.
Benzaldehid yang merupakan senyawa dari aldehid anion enolatnya yang mengalami
adisi nukleofilik pada gugus karbonil. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mencampurkan benzaldehida, aseton, dan etanol. Etanol di sini bertindak sebagai
pelarut yang akan menyumbangkan proton pada ion alkoksida yang terbentuk untuk
menghasilkan ion hidroksida yang diperlukan pada reaksi tahap awal. Campuran tadi
kemudian dibagi menjadi 2, yakni campuran 1 dan campuran 2.
Campuran 1 ditambahkan dengan larutan NaOH dan etanol. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, NaOH berperan sebagai basa yang mengambil hidrogen membentuk
enolat. Campuran 1 dan campuran 2 kemudian digabungkan dan diaduk selama
beberapa menit. Pada keadaan tersebut, anion beradisi pada karbon karbonil dari
molekul aldehida lain dan membentuk sebagian kecil enolat.
Setelah terdapat padatan yang mengendap, campuran larutan disaring dengan
menggunakan kertas saring dan corong sehingga filtrat dan padatan yang berwarna
kuning tersebut dapat terpisah. Padatan kuning tersebut merupakan kristal
dibenzalaseton. Untuk memperoleh kristal kuning dibenzalaseton yang benar-benar
murni, dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut etanol.
G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1. Kondensasi aldol dapat terbentuk dari suatu reaksi antara aldehid dan keton dengan
katalis basa.
2. Reaksi pembuatan dibenzalaseton melalui reaksi kondensasi aldol dengan bantuan
katalis basa (NaOH)
3. Pembuatan dibenzalaseton terbentuk zat antara (benzalaseton) yaitu kemudian dengan
bantuan pelarut etanol bahan awal benzaldehida dan benzalaseton dapat larut.