Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

29

Click here to load reader

Transcript of Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Page 1: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

            KOMUNIKASI KESEHATAN

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk

mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat,

dengan menggunakan berbagai prinsip dalam metode

komunikasi, baik menggunakan berbagai prinsip dan metode

komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal,

maupun komunikasi massa.

Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah perubahan

perilaku kesehatan masyarakat, selanjutnya perilaku masyarakat

yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat.

Bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program –

program kesehatan masyarakat adalah komunikasi antar pribadi

dan komunikasi massa.

    Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi langsung, tatap

muka antara satu orang dengan orang lain baik perorangan

maupun kelompok. Komunikasi ini tidak melibatkan kamera,

artis, penyiar, atau penulis skenario. Kamonikator langsung

bertatap muka dengan komunikan, baik secara individual,

maupun kelompok.

Didalam pelayanan kesehatan, komunikasi antar peribadi ini

terjadi antara petugas kesehatan atau health provider dengan

Page 2: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

clients, atau kelompok masyarakat dan para anggota masyarakat.

Komunikasi antar pribadi merupakan pelengkap komunikasi

massa. Artinya pesan – pesan kesehatan yang telah disampaikan

lewat media massa (televisi, radio, koran, dan sebagainya) dapat

ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi antar pribadi,

misalnya penyuluhan kelompok dan konseling kesehatan.

Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila memenuhi tiga

hal diantaranya:

a.              Empathy, yakni menempatkan diri pada kedudukan orang

lain (orang yang diajak komunikasi)

b.             Respect terhadap perasaan dan sikap orang lain

c.              Jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak

berkomunikasi

Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah

konseling, karena di dalam cara ini antara komunikator atau

konselor dengan komunikan atau klien terjadi dialog. Klien dapat

lebih terbuka menyampaikan masalah dan keinginan –

keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang hadir.

Page 3: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Proses konseling ini dapat diingat secara mudah dengan

akronim berikut :

G Greet Client Warmly (menyambut klien dengan hangat)

A Ask Client About Themselves (menanyakan tentang keadaan

mereka)

T Tell Client About Their Problems (menanyakan masalah – masalah

yang mereka hadapi)

H Help Clients Solve Their Problem (membantu pemecahan masalah

yang mereka hadapi)

E Explain How To Prevent To Have The Same Problem (menjelaskan

bagaimana mencegah terjadinya masalah yang sama)

R Return To Follow-Up (melakukan tindak lanjut terhadap konseling)

        Komunikasi Massa

Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk

menyampaikan pesan – pesan atau informasi kepada khalayak

atau masyarakat. Komunikasi dalam kesehatan masyarakat

berarti menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada

masyarakat melalui berbagai media massa (TV, Radio, media

cetak, dan sebagainya) dengan tujuan agar masyarakat

berperilaku hidup sehat.

Dalam perkembangannya, komunikasi massa tidak hanya

terbatas pada penggunaan media cetak dan media elektronik

saja, melainkan mencakup juga pengguaaan media tradisional.

Komunikasi massa dengan menggunakan media tradisional itu

Page 4: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

tampaknya lebih efektif, karena sangat erat hubungannya dengan

sosial budaya masyarakat setempat

Komunikasi dalam pelayanan kesehatan

PENDAHULUAN

Sepanjang rentang daur kehidupannya manusia sesungguhnya

melakukan komunikasi dari mulai manusia itu masih dirahim

ibunya, lalu dilahirkan sampai dengan menjelang meninggal atau

kematiannya. Karena itu komunikasi tidak bisa dipisahkan dari

setiap individu yang hidup. Komunikasi juga merupakan hal yang

sangat penting bagi individu dalam melakukan interaksi.

Kadangkala individu merasakan komunikasi menjadi tidak efektif

karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang diterimanya.

Hal ini disebabkan karena setiap manusia mempunyai

keterbatasan dalam menelaah komunikasi yang disampaikan.

Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena

persepsi yang berbeda-beda.

Hal ini juga sering terjadi pada institusi pelayanan kesehatan,

misalnya pasien sering komplain karena tenaga kesehatan tidak

mengerti maksud pesan yang disampaikan pasien, sehingga

pasien tersebut menjadi marah dan tidak datang lagi

mengunjungi pelayanan kesehatan tersebut. Atau contoh lain

adalah selisih faham atau pendapat antara tenaga kesalahan

Page 5: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

karena salah mempersepsikan informasi yang diterima yang

berakibat terjadinya konflik antara tenaga kesehatan tersebut.

Jika kesalahan penerimaan pesan terus menerus berlanjut dapat

berakibat pada ketidakpuasan baik dari pasien maupun tenaga

kesehatan. Kondisi ketidak puasan tersebut akan berdampak

pada rendahnya mutu pelayanan yang diberikan tenaga

kesehatan, dan larinya pasien kepada institusi pelayanan

kesehatan lainnya yang dapat memberikan kepuasan.

Untuk menghindari rendahnya mutu pelayanan yang diberikan

tenaga kesehatan (perawat) dan hilangnya pasien atau

pelanggan ke tempat lain maka alangkah sangat bijaksana dan

tepat, jika suatu institusi pelayanan kesehatan dapat

meningkatkan kualitas pelayanannya. Salah satu bentuknya

adalah dengan meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik

dan tepat bagi perawat. Berikut akan dibahas secara detail

komunikasi yang baik dan efektif.

TUJUAN

1. Memahami pentingnya komunikasi yang efektif serta

memiliki keterampilan baru dalam berkomunikasi

2. Mengetahui cara bersikap kepada pelanggan baik internal

(tenaga kesehatan) maupun eksternal (pasien, keluarga)

3. Mengetahui cara menggunakan teknik komunikasi yang baik

dalam menangani keluhan pelanggan dan mampu

mempraktekkannya

Page 6: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

KOMUNIKASI UMUM

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses

pemberian arti sesuatu antara dua atau lebih orang dan

lingkungannya bisa melalui simbol, tanda atau perilaku yang

umum, dan biasanya terjadi dua arah.

Komponen dalam komunikasi:

1. Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas

mengirimkan pesan.

2. Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima

pesan. Bisa bernbentuk pesan yang diterima maupun pesan

yang sudah diinterpretasikan.

3. Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau

perasaan. Pesan akan efektif bila jelas dan terorganisir yang

diekspresikan oleh si pengirim pesan.

4. Media: metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa

dengan cara ditulis, diucapkan, diraba, dicium. Contoh:

catatan atau surat adalah kata; bau badan atau cium parfum

adalah penciuman (dicium), dan lain-lain.

5. Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan

kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk komunikasi

yang efektif. Umpan balik merupakan proses yang kontinyu

karena memberikan respons pesan dan mengirimkan pesan

berupa stimulus yang baru kepada pengirim pesan.

Page 7: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikasi menjadi penting karena :

Dapat merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara

pasien dan tenaga kesehatan

Dapat melihat perubahan perilaku yang terjadi pada individu

atau pasien

Dapat sebagai kunci keberhasilan tindakan kesehatan yang

telah dilakukan

Dapat sebagai tolak ukur kepuasan pasien

Dapat sebagai tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi

Prinsip-prinsip komunikasi yang penting untuk diketahui :

Komunikasi bukanlah benda, ia sebuah proses

Komunikasi bersifat kompleks

Komunikasi tidak dapat digantikan

Komunikasi melibatkan keterlibatan yang total dari

kepribadian kita

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjatara dua

individu atau lebih dan pesan berisi verbal maupun non verbal.

Komunikasi ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan

penting untuk kehidupan sosial, dengan tujuan:

Dapat untuk bertukar pikiran

Dapat membantu menyelesaikan masalah

Page 8: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Dapat membantu membuat keputusan

Dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan

kehidupannya

Dalam melakukan proses komunikasi interpersonal dipengaruhi

oleh beberapa faktor terhadap isi pesan dan sikap penyampaian

pesan antara lain:

Perkembangan

Pada prinsipnya dalam berkomunikasi yang perlu diperhatikan

adalah siapa yang diajak berkomunikasi. Maka dalam

berkomunikasi isi pesan dan sikap menyampaikan pesan harus

disesuaikan apakah yang kita ajak bicara adalah anak-anak,

remaja, dewasa atau usia lanjut. Pasti akan berbeda dalam

berkomunikasi

Persepsi

Persepsi adalah pandangan personal terhadap suatu kejadian.

Persepsi dibentuk oleh harapan dan pengalaman. Kadangkala

persepsi merupakan suatu hambatan kita dalam berkomunikasi.

Karena apa yang kita persepsikan belum tentu sama dengan yang

dipersepsikan oleh orang lain.

Nilai

Page 9: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga

sangat penting bagi pemberi pelayanan kesehatan untuk

menyadari nilai seseorang

Latar belakang budaya

Gaya berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya.

Budaya inilah yang akan membatasi cara bertindak dan

berkomunikasi.

Emosi

Emosi adalah perasaan subjektif tentang suatu peristiwa. Dalam

berkomunikasi kita harus tahu emosi dari orang yang akan kita

ajak berkomunikasi. Karena emosi ini dapat menyebabkan salah

tafsir atau pesan tidak sampai.

Pengetahuan

Komunikasi akan sulit dilakukan jika orang yang kitan ajak

berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda.

Untuk itu maka kita harus bisa menempatkan diri sesuai dengan

tingkat pengetahuan yang kita ajak bicara

Peran

Gaya komunikasi harus di sesuaikan dengan peran yang sedang

kita lakukan. Misalnya ketika kita berperan membantu pasien

Page 10: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

akan berbeda ketika kita berperan atau berkomunikasi dengan

tenaga kesehatan yang lain.

Tatanan interaksi

Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam

lingkungan yang menunjang. Kalau tempatnya bising, ruangan

sempti, tidak leluasa untuk berkomunikasi dapat mengakibatkan

ketegangan dan tidak nyaman.

Hambatan psikologis dalam proses komunikasi:

Adanya perbedaan persepsi

Terlalu cepat menyimpulkan

Adanya pandangan stereotipe

Kurangnya pengetahuan

Kurangnya minat

Sulit mengekspresikan diri

Adanya emosi

Adanya tipe kepribadian tertentu

KOMUNIKASI NON VERBAL

Bila diamati dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang kita

menggunakan bahasa tubuh dalam melakukan komunikasi.

Mungkin penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi bisa

dengan disengaja ataupun tidak disengaja. Hal ini akan

berpengaruh pada pesan yang disampaikan sehingga pesan

Page 11: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

dengan menggunakan bahasa tubuh tersebut dapat diterima

kadangkala juga tidak. Tetapi pada dasarnya komunikasi dengan

menggunakan bahasa tubuh lebih mudah diterima dan dicerna

oleh penerima pesan dibandingkan dengan komunikasi verbal.

Hal ini didukung dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa:

1. 55% menggunakan bahasa tubuh atau dari ekspresi tubuh

2. 38% dari nada suara

3. 7% dari kata-kata yang diungkapkan

Jika melihat pada hasil penelitian maka komunikasi dengan

menggunakan bahasa tubuh atau yang dikenal dengan

komunikasi non verbal sangat berperan penting dalam

penerimaan pesan yang disampaikan. Komunikasi non verbal juga

secara tidak sengaja dapat menimbulkan motivasi dan

indikasinya lebih akurat dari kata yang disampaikan seseorang

dengan hal yang diucapkan.

Yang dimaksud dengan komunikasi non verbal adalah isyarat,

tekanan suara, pergerakan tubuh, ekspresi wajah, dan

penampilan fisik.

Bahasa non verbal dapat dikatagorikan dan diamati menjadi 4

(empat) yaitu:

1. Penampilan fisik, lebih pada ke arah pandangan seseorang

terhadap orang lain. penampilan seseorang meliputi

karakteristik fisik dan cara berpakaian. Pakaian dan

perhiasan atau dandanan merupakan sumber informasi

Page 12: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

tentang seseorang. Pakaian menggambarkan status sosial,

budaya, agama, konsep diri, dan lain-lain.

2. Jarak, prinsipnya setiap orang punya jarak untuk

berkomunikasi tergantung pada kenyamanan dan kedekatan

hubungannya. Jarak merupakan isyarat yang umum

digunakan saat melakukan hubungan antara dua orang..

Biasanya hal ini berhubungan dengan norma sosial budaya

dan adat istiadat individu.

3. Gerakan tubuh, yang termasuk adalah gerakan tangan,

gerakan kaki, gerakan kepala, ekspresi wajah (misalnya

tersenyum), kontak mata dan postur tubuh. Gerakan-

gerakan ini bisa memberi makna tertentu yang artinya

tergantung dari budaya dimana bahasa itu berlaku.

4. Sentuhan merupakan kecepatan dari individu dan tindakan.

Kemungkinan pesan yang disampaikan dalam bentuk

nonverbal (Smith et al, 1997). Respon individu dipengaruhi

oleh tempat, latar belakang sosial budaya, jenis hubungan,

komunikasi berdasarkan jenis kelamin, usia dan harapan.

Sentuhan dapat dilakukan saat individu melakukan

pertemuan pertama kali atau berhubungan dengan orang

lain. Konsep sentuhan yang terapeutik adalah dengan jalan

melakukan jabat tangan atau menggunakan sikap terbuka

dalam membatu pasien yang mengalami sakit atau

memerlukan bantuan. Sentuhan merupakan awal dan dasar

dalam melakukan komunikasi.

Page 13: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.

Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada

publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan

kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi

bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk

memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,

dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau

antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi

secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas

komunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam

berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain

merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus

merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak

mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa

berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi

kepada khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran

media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media

massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang

membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai

alat atau saluran.

Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk

orang agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis

besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan komersil

yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran

Page 14: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu

bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak,

menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan

umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan

masyarakat.

Adapun tujuan dari komkes ini yaitu :

Ø  Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan.

Ø  Mengetahui tujuan dari komunikasi.

Ø  Untuk mengetahui peranan dari komunikasi.

Ø  Untuk mengetahui pentingnya Komunikasi Kesehatan

MENGAPA KOMKES DIPERLUKAN DI BIDANG KESEHATAN

Komunikasi

              Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari

bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau

menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi

menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk

mencapai kebersamaan.

            Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa

diartikan sebagai suatu  proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk

mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung

(lisan)  maupun tak langsung

Page 15: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang

(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam

bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk

perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley :

1953)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,

emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-

simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan

lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).

Kesehatan

Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat

jasmani maupun rohani. Jadi, Kesehatan adalah salah satu

konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan

artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya

mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit

(Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi

kesehatan harus mengandung paling tidak komponen :

biomedis,personal dan sosiokultural.

keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan

sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari

penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya

meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan

jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang

diteliti dan diukur secara tidak langsung.

Komunikasi Kesehatan

Page 16: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Setelah tahu pengertian komunikasi dan kesehatan, apa itu

Komunikasi Kesehatan ?

Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator

melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan

tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya

kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada

keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan

sosial.

Jadi, komunikasi Kesehatan adalah proses penyampaian

informasi tentang kesehatan.

Kharakteristik  Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan

serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara

berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun

waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak ‘statis’ tapi

‘dinamis’ dalam arti akan mengalami perubahan secara terus

menerus.

Ø  Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai

tujuan.

Ø  Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama

dari para pelaku yang terlibat.

Ø  Komunikasi bersifat simbolis.

Ø  komunikasi bersifat transaksional.

Ø  Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.

Komponen Komunikasi Kesehatan

Page 17: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Komunikator adalah orang atau lembaga yang

menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk

melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas

penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang

menyebabkan penyakit DBD.

Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang

mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan tentang hidup

sehat dan lain-lain.

Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan

bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang

bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses

penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak

maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan

kegiatan penyuluhan.

Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan .

efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam

penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung

cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

Landasan Komunikasi Kesehatan

Dalam Undang-undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal

63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya

pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan

Page 18: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang

mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem

Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk

mendukung manajemen kesehatan. Pendekatan sentralistis di

waktu lampau menyebabkan tidak berkembangnya manajemen

kesehatan di unit-unit kesehatan dan di Daerah. Manajemen

memang akan berkembang dengan baik pada saat suatu unit

atau Daerah diberi kewenangan untuk mengurus dirinya sendiri

(otonom).

Dengan kurang jelasnya manajemen kesehatan diwaktu

lampau, maka kebutuhan informasi dan datanya pun menjadi

tidak jelas pula.

Oleh karena itu, tahun 2001 yang merupakan awal

pelaksanaan Otonomi Daerah dapat dianggap sebagai

momentum yang tepat untuk mulai mengembangkan kembali

Sistem Informasi Kesehatan. Mendukung hal tersebut maka

pada tahun tersebut di terbitkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan

dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Nasional (SIKNAS). Seiring dengan pesatnya perkembangan di

bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) maka pada

tahun 2003 dikeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun

2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem-bangan

egovernment. Kemudian dijabarkan lagi melalui

Surat Keputusan Menteri Informasi & Komunikasi nomor

56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan Manajemen Sist

Page 19: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Dokumen Elektronik (versi 1.0) dan Surat Keputusan Kepala

Badan Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Fungsi Komunikasi

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.

Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada

publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan

kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi

bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk

memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,

dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau

antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi

secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas

komunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam

berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain

merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus

merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak

mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa

berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi

kepada khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran

media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media

massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang

membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai

Page 20: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

alat atau saluran.

Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk

orang agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis

besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan komersil

yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran

suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu

bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak,

menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan

umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan

masyarakat.

Mengapa Komunikasi Kesehatan Diperlukan di Bidang

Kesehatan

Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya

promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh,

komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau

pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus

dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat,

komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi,

kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya

berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku.

Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi

prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan

kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk

mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan  dan

pesan pencegahan –pencegahan.

Page 21: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi

kesehatan di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan

diberi judul Making Health Communication Programs Work: A

Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu

seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan

komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai

kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan

bahwa komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang

lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau

pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan

dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk

kesehatan. Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah

didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor

dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis komunikasi

manusia yang berhubungan dengan kesehatan.

Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana

persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh,

NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan

teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan

memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang

pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease

Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi

kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan

strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan

mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat

meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang

Page 22: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai

bentuk aplikasinya , termasuk advokasi media, komunikasi

resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi

interaktif.

Ada dua perspektif utama yang diambil ketika

mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik

promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang

komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang

membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi

ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau

aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis

komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung antara

pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu

menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap

penafsiran yang luas dan kesalahpahaman.

Jadi,komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan

karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci

pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan

masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang

seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi.

komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan

yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan

dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular

dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui

media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak

hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan

Page 23: Komunikator Dalam Komunikasi Kesehatan

tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut

sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan

karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih

dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan

yang sistematis dan mudah dimengerti.

Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat

mempengaruhi ketercapaian penyampaian informasi

kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur

komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai

komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet maupun

media cetak tan elektronik sebagai media dalam penyampaian

pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah

disampaikan pesan sebagai efek positif.

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami

perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan

dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator

hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian

pesan informasi kesehatan.