KOMUNIKASI TERAPEUTIK

11
KOMUNIKASI TERAPEUTIK Yulita Lobo Filipus Y Boibalan Marthinus Mboro Lutfi Alboneh Emanuel Wotorasak Yuhanis Tipnoni Paulus W. R Mita

description

Komunikasi terapeutik adalah terjalinnya hubungan saling menghargai satu sama lain,dimana perawat harus memiliki kemampuan dalam melakukan komunikasi, sehingga pasien atau keluarganya mengatahui rencana tindakan yang bisa atau akan di lakukan.

Transcript of KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KOMUNIKASI TERAPEUTIK Yulita LoboFilipus Y BoibalanMarthinus MboroLutfi AlbonehEmanuel WotorasakYuhanis TipnoniPaulus W. R MitaPENGERTIAN KOMUNIKASIKomunikasi adalah suatu proses penyampaikan pesan dari sesorang kepada seseorang yang lainnya dalam rangka memberitahukan , mengubah sikap, berpendapat atau perilaku keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi TerapeutikKomunikasi terapeutik adalah terjalinnya hubungan saling menghargai saty sama lain,dimana perawat harus memiliki kemampuan dalam melakukan komunikasi, sehingga pasien atau keluarganya mengatahui rencana tindakan yang bisa atau akan di lakukan.

Tujuan KomunikasiKomunikasi bertujuan guna memudahkan sekaligus melancarkan seseorang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang optimal dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis komunikasiKomunikasi tertulisKomunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis baik dengan tulisan manual maupun tulisan dari media. Jenis komunikasi ini dapat berupa surat kabar, media massa, atau media elektronikB. Komunikasi verbalKomunikasi verbal adalah komunikasi yang di sampaikan lisan. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan langsung bertatap atau secaraa tidak langsung melalui telepon.C. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang terjadi dengan menggunakan mimik atau bahasa tubuh, pantomim atau bahasa isyarat

Sasaran komunikasiA. Sasaran internal perawat dengan perawatperawat dengan tenaga keperawatan lainnya (dokter, bidan, suster)B. Sasaran eksternalPerawat dengan pasien (segala kelompok umum, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia)Perawat dengan klien (segala kelompok keluarga, perorangan, dan masyarakat)

Unsur komunikasiKeramahan Sebagai unsur pertama dari komunikasi terapeutik sebab dapat melakukan komunikasi kepada pasien untuk memberikan kesan yang bermakna dalam hal perencanaan perawatan yang hendak dilaksanakanPenggunaan namaMerupakan unsur yang fundamental dimana pengenalan diri akan berfungsi meretas keraguan yang kerap bisa hadir dalam fikiran pasien. Disisi lain, pengenalan akan merebat kepada fungsi yang berikutnya yaitu saat perawat memanggil nama asli pasien. Hal tersebut akan memberikan penghargaan yang cukup bermakna bagi pasien dengan demikian akan memberi ruang untuk melakukan komunikasi yang lebih efektif .

Dapat dipercayaMerupakan bagian dari kelancaran komunikasi. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang perawat dalam melangsungkan komunikasi terapeutik. Dalam artian, seseorang yang dipercaya adalah seseorang yang sangat memberikan bantuan mampu menghilangkan keraguan pada diri pasien. Dalam hal ini perawat diharuskan untuk senantiasa menunjukan kehangatan, konsistensi, kejujuran, kompetensi, dan rasa hormat terhadap lawan bicara. Otonomi dan tanggung jawabYang dimaksud adalah keberanian yang harus dimiliki oleh seorang perawat dalam membuat pilihan atau menentukan keputusan sekaligus bisa mempertanggungjawabkan.Asertif (tegas)Dapat memberi ruang guna mengekspresikan perasaan atau fikirannya tanpa harus menghakimi, menuduh, maupun menyakiti orang lain. Dalam dunia keperawatan sikap asertif berfungsi untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang sekaligus menunjukan rasa penghormatan terhadap orang lain.

Media komunikasiMedia komunikasi adalah alat yang digunakan sebaagai sarana untuk berkomunikasi. Yang terdiri dari media umum, media massa, dan media khusus. Media komunikasi terbagi atas :Media komunikasi linear (satu arah) dimana dalam proses pengiriman informasi bermuara dari satu sumber. Contoh: pada saat nonton televisiMedia komunikasi interaktif (dua arah) pertukaran peran antara sumber dengan penerima untuk mempertemukan sekaligus mempersatukan presepsi berdasarkan latar belakang masing-masing individu yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Contoh : pada saat menerima materiMedia komunikasi transaksional (kelompok) yaitu pertukaran peran antara sumber dengan penerima menggunakan cara atau media tertentu guna mempertemukan sekaligus mempersatukan pikiran, perasaan, serta perilaku dengan memperhatikan latar belakang partisipan.

Hambatan komunikasiTingkah laku perawatTingkah laku perawat harus diperhatikan dikarenakan selalu berhubungan dengan masyarakat. Terkadang pula, gerak-gerik seorang perawat diberitakan dalam surat kabar yang isinya tentang perawat disebuah rumah sakit yang bertindak tidak sebagaimana mestinya. Contohnya dipandang judes, jahat, dan sisi negatif lainnya.Perawat yang berorientasi rumah sakitDalam realitas pelayaanan keperawatan, kerap dijumpai perawat hanya fokus pada penyaakit yang diderita pasien, sedang aspek psikososial pasien kurang mendapat perhatian. Pada prinsipnya, tujuan pelaksaanaan keperawatan yang benar adalah pelayan kepadaa manusia seutuhnya. Meliputi, kondisi biologis (kebutuhan dasar) misalnya makan, minum, oksigen dan berkembang biak. Psikologis (jiwa) seorang perawat memiliki keharusan untuk memecahkan perasoalan yang berhubungan dengan masalah kejiwaan, sosial yaitu perawat memiliki keharusan untuk mengetahui kebuasaan dan adat istiadat dari diri psien dalam lingkungannya.Kurang tanggap terhadap kebutuhan pasienKadang perawat tidak tanggap terhadap kebutuhan dan keluhan pasien. Hal ini berdampak munculnya potensi penghambatan dalam upaya menjalin hubungan yang baik antara pasien dengaan perawat.

Sekian dan terima kasihSekian dan terima kasih