Komunikasi Pertemuan 1-2

download Komunikasi Pertemuan 1-2

of 14

description

bentuk word

Transcript of Komunikasi Pertemuan 1-2

KOMUNIKASI DAN KONSELINGPERTEMUAN I & IIPENTINGNYA KOMUNIKASI

Menurut UU Pokok Perguruan Tinggi No. 22 Tahun 1961, pasal 7

Pengetahuan terdiri dari 4 kelompok:

a. Ilmu Agama/Kerohanian

b. Ilmu Kebudayaan

c. Ilmu Sosial

d. Ilmu Eksakta dan Teknik

Dr. Moh. Hatta dalam bukunya, Pengantar Ke Djalan Ilmu dan Pengetahuan membagi ilmu menjadi 3 kelompok:

a. Ilmu alam (teoritika & praktika)

b. Ilmu sosial (teoritika & praktika)

c. Ilmu kultur (kebudayaan) Endang Saifuddin dalam bukunya, dalam bukunya Ilmu Filsafat dan Agama menggolongkan ilmu menjadi 3 kelompok, sama dengan penggolongan Stuart Chase dalam bukunya The Proper Study of Mankind, yaitu:a. Ilmu alam (natural science) Biologi

Antopologi fisik Ilmu kedokteran

Ilmu farmasi Ilmu pertanian

Ilmu alam

Teknik

Geologi

dll.b. Ilmu kemasyarakatan (social science) Hukum

Ekonomi

Jiwa sosial

Sejarah

Politik

Pendidikan

Publistik dan jurnalistik

dll

c. Humaniora (studi humanitas, humanites science) Ilmu agama Filsafat Bahasa Seni Jiwa dsb The Social Order1. Ilmu Murni

Fisika

Kimia

Matematika

Fisiologi

Ilmu politik

Zoologi

Botani

2. Ilmu Terapan

Navigasi

Akuntansi

Farmasi

Kedokteran

Pertanian

Politik

PertanianKOMUNIKASI ANTAR PASIEN

Pengertian Komunikasi

Berasal dari kata communicate berarti berpartisipasiSecara luas, makna komunikasi adalah memberitahukan, menyebarluaskan informasi, berita, pesan, pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai, dan maksud untuk menggugah partisipasi agar hal yang diberitahukan menjadi milik bersama.

Defenisi Menurut Berensier & Stainer

Komunikasi adalah transmisi informasi, ide dan suatu keterampilan dengan menggunakan symbol dalam bentuk kata-kata, ide, gambar, emosi dan sebagainya.

Menurut Webster

Komunikasi adalah suatu proses kerjasama dimana satu pihak memberikan pemikiran, opini, keterangan kepada pihak lain.

Menurut Martin P. Anderson

Komunikasi adalah proses untuk mengerti orang lain dan sebaliknya untuk dimengerti orang lain. Ini merupakan dinamika yang hidup dan selalu berubah-ubah sebagai respon terhadap situasi total.

Komunikasi terbagi atas 2 yaitu:

1. Komunikasi vertikal

Adalah komunikasi dari bawah ke atas yang dapat membantu atasan untuk dapat mengetahui bagaimana sebenarnya peran yang dimainkannya di mana bawahannya.

2. Komunikasi horizontal

Adalah komunikasi yang langsung di antara individu yang sederajat kedudukannya dalam suatu organisasi atau dengan pihak lain yang ada kepentingannya dengan organisasi tersebut (menurut Maison Haire) Komponen-komponen komunikasi1. Komunikator

2. Pesan (Message)

3. Media

4. Komunikan (Communican)

5. Efek (Effect) / Tujuan

6. Lingkungan

Proses komunikasi menurut Edward Depari

1. Proses secara primer (tanpa menggunakan alat atau media)2. Proses secara sekunder (menggunakan media/mekanisme tertentu)

Tujuan komunikasi

Perubahan sikap (atitude change)

Perubahan pendapat (opinion change)

Perubahan perilaku (behavior change)

Perubahan sosial (social change)

Sifat komunikasi

1. Tatap muka (face to face)

2. Bermedia (mediated)

3. Nonverbal

a. Isyarat badaniah (gestural)

b. Bergambar (pictoral)4. Verbal (Verbal)

a. Lisan (oral)

b. Tulisan/Cetak (written/printed)

Fungsi komunikasi

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence)

Pentingnya komunikasi

1. Membantu perkembangan intelektual dan sosial

2. Membentuk identitas dan jati diri

3. Menguji kebenaran

4. Kesehatan mental

Keterampilan dasar komunikasi menurut Johnson 1981

1. Kita harus mampu saling memahami, mencakup beberapa sub kemampuan:

a. Sikap percaya diri

b. Pembukaan diri

c. Keinsafan diri

d. Penerimaan diri

2. Mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara jelas

3. Mampu saling menerima dan memberi dukungan atau saling menolong

4. Mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antar pribadi yang muncul dalam komunikasi dengan orang lain, melalui cara yang konstruktif.

Kiat mempelajari keterampilan berkomunikasi menurut Johnson 1981

1. Menyadari mengapa keterampilan berkomunikasi itu penting dikuasai dan manfaatnya bagi kita.

2. Memahami arti keterampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk perilaku komponennya yang perlu kita kuasai untuk mewujudkan keterampilan itu.

3. Harus rajin mencari dan menemukan situasi-situasi di mana kita dapat mempraktekkan keterampilan tersebut.

4. Tidak segan dan malu dalam meminta bantuan orang lain untuk memantau usaha kita serta memberikan penilaiaan terhadap kemajuan dan kekurangan yang dimiliki.

5. Tidak boleh bosan dalam belajar dan berlatih

6. Keseluruhan latihan harus dibagi dalam satuan-satuan atau bagian-bagian tertentu. Agar setiap kali dapat kita rasakan keberhasilan kita.

7. Akan sangat menolong jika kita menemukan kawan yang dapat kita ajak sebagai kawan berlatih

8. Keterampilan berkomunikasi dengan keseluruhan komponen atau bagiannya tersebut harus terus menerus kita latih dan praktekkan, sampai akhirnya menjadi bagian dari diri kita.

Manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi menurut Johnson 1981

1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antar 2 orang

2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain menyukai kita.

3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain, cenderung memiliki sifat-sifat; kompeten, fleksibel, adaftif, inteligen, sebagai ciri orang yang masak dan bahagia.

4. Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri sendiri maupun orang lain.

5. Membuka diri berarti bersikap realistis.LINGKUNGAN (pertemuan 3)

Fungsi komunikasi menurut Harold D. Laswell antara lain :

a. Manusia dapat mengontrol lingkungannya

b. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada

c. Melakukan transformasi warisan social kepada generasi berikutnya

Fungsi lain komunikasi dilihat dari aspek

Kesehatan: Kalangan dokter jiwa menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi dalam arti terisolasi dari masyarakatnya mudah kena gangguan kejiwaan (depresi dan penurunan percaya diri) dan kanker sehingga memiliki kecenderungan cepat mati dibanding dengan orang yang senang berkomunikasi. Pembagian komunikasi :

1. Komunikasi dengan diri sendiri (interpersonal communication)

2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal)

3. Komunikasi publik

4. Komunikasi massa

1) Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk :

Mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. Mengembangkan kreativitas imajinasi berarti menciptakan sesuatu lewat daya nalar melalui komunikasi dengan diri sendiri.

Seseorang dapat mengetahui keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya ; tahu diri, tahu membawakan diri dan tahu menempatkan diri dalam masyarakat.

Orang dapat mengendalikan diri bahwa apa yang ingin dilakukan mungkin saja tidak menyenangkan orang lain

Dapat meningkatkan kematangan berpikir

2) Komunikasi antarpribadi

Fungsi : berusaha untuk meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman bagi orang lain.

Dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.

3) Komunikasi publik

Fungsi : untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, member informasi, mendidik dan menghibur.

Bagi orang yang terlibat dalam proses komunikasi public, dengan mudah ia menggolongkan dirinya dengan kelompok orang banyak.

Berusaha menjadi bagian dari kelompok sehingga ia terbawa oleh pengaruh kelompok itu.

4) Komunikasi massa

Fungsi : menyebarluaskan info, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan.

Fungsi Komunikasi Massa

Informasi

Integrasi

Sosialisasi

Hiburan

Motivasi

Memajukan kebudayaan

Bahan diskusi

pendidikan

Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.

Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif

Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar lewat media massa

Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.

Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun di luar sekolah.

Memajukan kebudayaan ; media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan tercetak

Hiburan; media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan di fungsikanya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.

Fungsi komunikasi massa menurut Goran Hedebro (1982) ditujukan untuk :

1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku ke arah modernisasi

2. Mengajarkan keterampilan baru

3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan

4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang

5. Peningkatan aspirasi seseorang

6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak

7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu

8. Mempertinggi rasa kebangsaan

9. Mempertinggi aktivitas politik seseorang

10. Mengubah struktur

Kurt Lewin (Psikolog)kontribusinya dalam hal komunikasi adalah dinamika kelompok dalam hubungannya dengan komunikasi dengan pengendalian arus informasi lewat saluran komunikasi.

Claude E. Shannon (Elektronika) tentang teori informasi dan model komunikasi matematik.

Komunikator itu :

1. Pihak yang mengirim pesan kepada khalayak/ pengirim sumber

2. Mengendalikan jalannya komunikasi

3. Terampil berkomunikasi, kaya ide dan penuh daya kreativitas

Mengenal diri sendiri :

Mengetahui kesiapan dirinya

Pesan yang ingin disampaikan

Media yang akan digunakan

Hambatan yang mungkin ditemui

Khalayak yang akan menerima pesan

Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri kita

Konsep diri oleh Weaver

Self awareness : proses menyadari diri tentang siapakah aku, dimana aku berada, bagaimana orang lain memandang diriku.

Self acceptance : jika orang sadar pada dirinya, apa yang terjadi akan diterimanya sebagai kenyataan

Self actualization : mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya

Self disclose : keinginan perlu diungkapkan, dikomunikasikan apakah secara terang-terangan atau terselubung agar orang lain dapat mengetahuinya.

Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikator selain mengenal dirinya, ia juga harus memiliki:

1. Kepercayaan

2. Dayat tarik

3. Kekuatan

Pesan ( Kode Verbal dan Non Verbal)

Simbol dan kode

Membicarakan pesan dalam proses komunikasi tidak lepas dari apa yang disebut symbol dank ode yang dikirim komunikator kepada penerima

Sebagai makhluk social dan juga sebagai makhluk komunikasi, manusia diliputi berbagai macam symbol yang diciptakan sendiri maupun yang bersifat alami

Symbol adalah lambang yang memiliki suatu objek

Kode adalah seperangkat symbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti dan fungsi.Kode ;

Semua kode memiliki unsur nyata

Semua kode memiliki arti

Semua kode tergantung pada persetujuan para pemakaianya

Semua kode memiliki fungsi

Semua kode dapat dipindahkan apakah melalui media atau saluran-saluran komunikasi lainnyaBahasa memiliki 3 fungsi yang erat hubungannya :

Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling

Untuk membina hubungan yang baik di antara sesame manusia

Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia

Ada 3 teori bahasa :

1. Teori Operant conditioning

2. Teori kognitif

3. Teori penengah

PELAYANAN KONSELING PASIEN (pertemuan 4)

Dewasa ini pelayanan farmasi semakin berkembang tidak hanya terbatas pada penyiapan dan penyerahan obat kepada pasien tetapi merupakan bagian dari tim kesehatan.

Komunikasi menurut :

William Albig : proses pemindahan lambing-lambang yang berarti secara individu

Wilbur Schram : membagikan informasi agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu

Bennard Berelson & Gary A. Steinner : transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya

Onong Uchyan Effendi : proses penyimpanan pikiran atas perasaan oleh komunikator kepada komunikan.

Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran, pesan, ide, sikap, gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator kepada komunika, proses penyampaian informasi berdaya guna bagi kedua belah pihak.

Konseling : member nasihat kepada pasien atau pendidikan untuk pasien, yaitu upaya membantu pasien dalam memecahkan masalah, secara terminology konseling (consel) berarti member nasihat tapi juga punya implikasi diskusi timbale balik dan tukar menukar opini.

WHY??

Berhasilnya terapi tidak hanya ditentukan ketepatan diagnosis dan obat tapi juga kepatuhan pasien mengikuti terapi yang ditentukan

Penyebab ketidakpatuhan pasien : usia lanjut, regimen yang kompleks, lamanya terapi, takut ES, takut ketergantungan, rasa obat tidak enak, kurang pengetahuan tentang penyakit, petunjuk penggunaan obat dan ekonomi

Self regulation

Kegagalan terapi

Kurangnya komunikasi & konseling antara tenaga kesehatan (farmasis) & pasien

Tujuan :

a. Mengoptimalkan hasil terapi obat dan tujuan medis dari terapi obat dapat tercapai

b. Membina hubungan dengan pasien dan menimbulkan kepercayaan pasien

c. Menunjukkan perhatian dan care kita kepada pasien

d. Membantu pasien dalam menangani obat-obat yang digunakan

e. Membantu pasien dalam mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan penyakitnya

f. Mencegah dan mengurangi efek samping obat, toksisitas, resistensi antibiotik dan ketidakpuasan pasien.

BENEFIT

Pasien

Mengoptimalkan hasil terapi obat (tercapainya tujuan medis terapi obat)

Mengurangi kesalahan penggunaan obat

kMengurangi ES obat, resistensi antibiotic, toksisitas obat

Adanya panduan dalam swamedikasi

Tambahan pengetahuan tentang penyakit yang diterima

Farmasis

Bahan untuk legal production bila kemudian hari terjadi klaim atas obat yang diberikan pada pasien

Sebagai salah satu professional dalam tim kesehatan

Meningkatkan kepuasan kerja

Menjadi mitra pasien dalam pengobatan sendiri

Tambahan service untuk menarik konsumen dan meningkatkan daya saing dan peningkatan omset

HOW??

ApotekRumah Sakit

Ruang tunggu yang nyaman

Ruangan khusus

Swamedikasi

Pasien yang banyak

Keterbatasan waktu & sumber daya

Membuat criteria prioritas

Pasien dengan 3 masalah/gangguan

Pasien yang menerima lebih dr 5 jenis obat

Pasien yang menerima obat dgn indeks terapi sempit

Diperlukan teknis khusus dalam penggunaan obat

Pasien yang beresiko tinggi mengalami ES obat

Pasien usia lanjut

PREPARATION

Latar belakang pasien : biodata, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, alergi, riwayat keluarga, social, ekonomi

Mendaftar masalah : keluhan dan masalah yang berkaitan dengan obat

PROBLEM-SOLUTION??

Pasien :

perasaan marah, malu, sedih, takut, ragu-ragu :

Bersikap empati, mencari sumber timbulnya masalah, tetap bersikap terbuka dan siap membantu

Latar belakang pendidikan, budaya dan bahasa

Menggunakan istilah sederhana dan mudah dipahami

Kendala yang berasal dari fisik dan mental

Menggunakan alat bantu yang sesuai dan melibatkan orang yang melihatnya

Farmasis

Mendominasi percakapan, menunjukkan sikap yang tidak member perhatian, tidak mendengarkan apa yang pasien sampaikan, cara berbicara yang tidak sesuai (terlalu keras, sering mengulang suatu kata). Menggunakan istilah yang terlalu teknis yang tidak dipahami pasien, sikap dan gerakan badan yang tidak sesuai yang dapat menganggu konsentrasi pasien, sedikit atau terlalu banyak melakukan kontak mata dengan pasien

Kendala lainnya:

Lingkungan pada saat konseling dilakukan : tempat yang terbuka, suasana yang bising, sering adanya interupsi dll

Menerima telepon atau tamu lain

HOPE?

Dengan melakukan pelayanan konseling secara benar dan konsisten akan meningkatkan peran dan citra tenaga farmasi di masyarakat luas.PERANAN KOMUNIKATOR DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN (pertemuan 5)

Peran Persuasi

Aktivitas komunikasi manusia (termasuk komunikasi kesehatan) pada semua level komunikasi yakni antar personal, kelompok, organisasi, publik maupun komunikasi membutuhkan peranan komunikator yang memprakarsai komunikasi. Peranan utama komunikator adalah mempengaruhi sikap penerima. Peranan inilah yang dalam bahasa psikologi-komunikasi disebut komunikasi-persuasif.

Ada banyak definisi mengenai persuasi, namun persuasi dapat diartika sebagai suatu kemauan yang disadari dari seorang komunikator untuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dan komunikan agar komunikan dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber atau persuasi adalah proses untuk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat atau perilaku komunikan.

Persuasi hanya dapat terjadi karena ada hubungan antara komunikator dengan komunikan. Maka yang perlu diperhatikan adalah bahwa persuasi itu terjadi hanya karena ada kerja sama antara sumber dengan penerima.

Seorang komunikator dapat melakukan persuasi dengan baik jika dapat memanfaatkan dua taktik untuk mencapai tujuannya yaitu :

1. Taktik intensify, yakni komunikator melakukan intensify atau meningkatkan kualitas dan kuantitas pesan sehingga dapat menghasilkan pengaruh tertentu. Taktik intensify meliputi repetisi, asosiasi, komposisi.

2. Taktik Downplay, yakni untuk menurunkan kualitas atau kuantitas pesan sehingga pengaruh tertentu pula. Meliputi omnisi, diversi, dan konfusi.

Peranan berdasarkan Retorika

Menurut Aristoteles, perbedaan cara berpikir dan bertindak dapat dipersatukan melalui retorika yang dalam praktiknya tergantung dari bagaimana menerapkan jenis kemampuan untuk mengungkapkan pendapat yaitu ethos, pathos dan logos.

1. Etos, yakni karakter seorang komunikator yang dicirikan oleh inteligence, karakter dan goodwill.

2. Pathos, berkaitan dengan emosi artinya bagaimana seorang komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional melalui : making a calming-anger, love-hate, fear-confidence, shame-shamelessness, indignation-envy, dan admiration-envy.3. Logos, berkaitan dengan kemampuan komunikator yang intelek (cerdik-pandai) mengatakan sesuatu secara rasional dan argumentatif.

Prinsip umum kredibilitas komunikator

Kredibilitas merupakan suatu image atau gambaran kita mengenai sumber atau komunikator. Seorang pendengar akan mendengarkan komunikator yang dinilai mempunya tingkat kredibilitas tinggi yang dicirikan oleh variable-variabel:

1. Daya tarik (attractiveness)

2. Faktor dinamis (dynamic factors)

3. Motif (motives)

4. Kesamaan (similarity)

5. Dapat dipercaya (trustworthiness)

6. Kepakaran (expertness), dan

7. Keaslian sumber pesan (origin of the message)

Dimensi dan Tipe Kredibilitas Komunikator

Dimensi Kredibiltas :

1. Competence, yakni kemampuan komunikator yang diperlihatkan melalui kewenangan (pangkat, jabatan, kepakaran) dan atas suatu subjek yang sedang dipercakapkan.

2. Character, yang diperlihatkan oleh moral komunikator

3. Intention, motif atau maksud yang mendorong komunikator mengatakan sesuatu

4. Personality, perasaan kedekatan antara komunikan dengan komunikator

5. Dynamics, yakni dinamika yang diperlihatkan oleh seorang komunikator

6. Charisma, kualitas individu yang ditunjukkan oleh powerfull language, social sensitivity dan atractiveness

7. Authority, komunikator yang memegang kekuasaan

8. Compliance, adanya hukuman atau ganjaran

9. Internalization, adanya informasi yang searah dengan nilai atau sikap komunikan

10. Identification, informasi yang diberikan merupakan identitas diri/pribadi komunikator

11. Expertise, adanya kepakaran yang melekat pada diri komunikator

12. Trustworthiness, audiens lebih mudah menerima pesan dari komunikator yang dapat dipercaya

13. Goodwill, audiens lebih mudah menerima pesan dari komunikator yang menurutnya mempunyai kebaikan tertentu

14. Emotional Intelligence, adanya kecerdasan emosional

Tipe-tipe Kredibilitas, De Vito mengemukakan bahwa ada 3 tipe kredibilitas yaitu :

1. Initial Credibility, yakni inisial yang menunjukkan status atau posisi seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar-gelar akademik atau kebangsawanan, dll.

2. Derived Credibility, yakni sesuatu yang mengesankan bagi komunikan tatkala komunikasi sedang berlangsung misalnya kemampuan intelektual

3. Terminal Credibility, yakni perubahan yang dialami audiens setelah berkomunikasi langsung.

UMPAN BALIK (FEED BACK)

Komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambasng ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan suatu usaha untuk mengadakan suatu hubungan social (social contact)

Umpan balik (feed back) dapat berbentuk hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap (yang timbul), pertanyaan, reaksi dan sebagainya.

Umpan balik dapat berbentuk lisan, tulisan, kritik, peragaan dan demonstrasi.

Syarat-syarat umpan balik :

1. Umpan balik hendaklah jujur

2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas, bahkan secara umum dan kabur

3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa

4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian

5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas

6. Umpan balik hendaklah bersifat oriented dan bukan bersifat person oriented

7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing, tidak ada patokan tentang waktu ini.

Bentuk-bentuk umpan balik (feed back) :

1. External feed back, umpan balik yang diterima langsung komunikator oleh komunikan

2. Internal feed back, umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi dating dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendiri

3. Direct feed back atau Immediate feed back, umpan balik langsung dari suatu komunikasi, komunikasi menggerakkan salah satu anggota badan

4. Indirect atau delaiged feed back, dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio atau penyiar tv

5. Inferential feed back, umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.

6. Zero feed back, komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dan komunikan menyampaikan umpan balik yang tidak dipahami oleh komunikator

7. Neutral feed back, informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan

8. Positive feed back, komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif

9. Negative feed back, komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan.

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Terdapat berbagai macam bentuk komunikasi yang dapat dilakukan dalam kapasitas kita sebagai seorang apoteker.

Bentuk komunikasi tersebut meliputi ;

1. Komunikasi dengan pasien

2. Komunikasi dengan dokter, maupun

3. Komunikasi dengan masyarakat luas

1. Bentuk komunikasi dengan pasien dapat dilakukan di RS ataupun di lingkungan apotek mengenai keluhan-keluhan pasien, pemilihan obat yang dapat diberikan, informasi tentang obat yang diberikan (aturan pakai, waktu penggunaan, ES dan cara menanggulangi efek samping tersebut) dengan menggunakan bahasa yang sangat sederhana sehingga diharapkan apa yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh pasien.

2. Bentuk komunikasi dengan dokter dapat pula dilakukan di lingkungan apotek (misalnya ketika ada resep yang bermasalah atau tidak rasional menurut kita maka seharusnya dikomunikasikan dengan dokter yang bersangkutan baik melalui telepon ataupun cara lain) maupun di RS dengan cara berkomunikasi langsung dengan dokter tersebut.

Dalam berkomunikasi dengan dokter, seharusnya seorang apoteker selain mengoreksi ketidakrasionalan sebuah resep juga dapat memberikan solusi sebagai pertimbangan kepada dokter.

3. Bentuk komunikasi dengan masyarakat umum ; penyuluhan tentang cara pencegahan penyakit, swamedikasi terhadap penyakit ringan.

Bentuk Komunikasi dengan Pasien di Rumah Sakit

Dalam berkomunikasi dengan pasien di RS, ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan sehingga pasien tersebut bisa dengan mudah menerima kehadiran kita dan mau diajak berkomunikasi

Tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat membuat pasien merasa tersinggung atau merasa terkucilkan sehingga susah memperoleh informasi dari pasien tersebut.

Karakter dari pasien harus dikenali untuk memudahkan terjadinya komunikasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan pasien :

Sambut pasien dan perkenalkan diri sendiri

Penyambutan pasien dan perkenalan diri dapat menciptakan keakraban dengan pasien tersebut dan lebih memudahkan pasien untuk menceritakan keluhan-keluhan yang dirasakannya.

Gunakan kata-kata atau tingkah laku yang menunjukkan profesionalisme

Kata-kata yang lembut dan tingkah laku yang sopan dapat membuat pasien merasa diperhatikan sehingga dapat menjadi terapi suportif yang dapat mempercepat proses penyembuhan dari pasien.

Memperhatikan bahasa tubuh

Bahasa tubuh harus tepat, jangan membelakangi atau tidak memperhatikan pasien pada saat berkomunikasi, hal ini akan membuat pasien merasa tersinggung. Buatlah jarak seminimal mungkin dengan pasien tetapi tetap harus memperhatikan resiko-resiko keamanan pada diri kita (misalnya dalam berkomunikasi dengan penderita penyakit menular).

Memulai membuka pertanyaan, dari pertanyaan luas dan kemudian yang lebih spesifik

Dengan pelan-pelan kita mulai bertanya pada pasien dari hal-hal yang sifatnya umum atau ringan (misalnya asalnya darimana, apa pekerjaannya dll) menuju ke hal yang lebih spesifik (missal sudah berapa lama penyakitnya, obat-obat apa yang sebelumnya sudah digunakan dilihat dari medical record dll). Hal ini bertujuan untuk memancing respon dari pasien untuk berkomunikasi dan sangat bermanfaat untuk menetapkan pola pengobatan yang seharusnya diberikan, misalnya pada penderita TBC, dari informasi yang diberikan oleh pasien mengenai berapa kali pasien tersebut masuk RS dapat diprediksi bahwa pasien tersebut mungkin saja tidak patuh dalam pengobatan atau sudah terjadi resistensi dengan obat-obat yang diberikan sehingga kita dapat merekomendasikan kepada dokter alternative pengobatan lain yang harus direkomendasikan untuk pasien tersebut.

Gunakan keterampilan mendengarkan aktif dan menunjukkan sifat empati

Dengan mendengarkan kita bisa memahami apa yang disampaikan oleh pasien, dapat membuat pasien tersebut merasa masih ada yang memperdulikannya sehingga meningkatkan semangat untuk sembuh, selain itu dapat menghilangkan beban pikiran dari pasien mengenai penyakitnya karena ada tempat berbagi. Selain pasien yang bercerita kita juga harus bisa memberikan tanggapan terhadap pembicaraannya supaya kita mengerti apa maksud dari pembicaraan pasien tersebut. Penyampaian sesuai tingkatan bidang pendidikan dan menghindari jargon medis

Sebagai apoteker kita bisa memberikan informasi kepada pasien tentang banyak hal, mulai dari jenis-jenis obatnya (obat demam, obat batuk, antiinfeksi dll), bagaimana aturan minumnya (missal 3 x sehari 1 tablet, 2 x sehari 1 tablet), bagaimana menggunakannya (ditelan, dikunyah atau disimpan di bawah lidah), efek samping obat (alergi, mual, diare dll), cara penanganan efek samping obat (obat yang menyebabkan mual sebaiknya diminum sesudah makan karena mungkin obat tersebut meningkatkan produksi asam lambung sehingga menyebabkan mual)