Komunikasi Organisasi

30
Oleh : F.X. Arief Poyuono/2010010362009 Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya 1. Komunikasi organisasi menurut Eric M Eisenberg at.al. adalah interaksi yang secara langsung pada sebuah kelompok diarahkan kepada tujuan bersama. Menurut dia proses ini tidak mudah dijalani. Dalam berinteraksi di organisasi kita kadang-kadang merasa puas, tetapi kita lebih sering frustasi akibat tidak memiliki kompetensi, tidak sensitive, kurang koordinasi dan lain-lain sehingga komunikasi organisasi tidak efektif. Untuk memahami lebih dalam komunikasi organisasi perlu memahami lebih baik factor-faktor yang berkontribusi menyukseskan pengorganisasian. Kita harus memahami perubahan dalam dunia kerja secara signifikan dalam tahun sekarang ini (abad 21). Kemukakan faktor-faktor yang berkontribusi menyukseskan pengorganisasian dalam perubahan dunia kerja itu. 1

Transcript of Komunikasi Organisasi

Page 1: Komunikasi Organisasi

Oleh :

F.X. Arief Poyuono/2010010362009

Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi

Universitas Jayabaya

1. Komunikasi organisasi menurut Eric M Eisenberg at.al. adalah interaksi yang secara

langsung pada sebuah kelompok diarahkan kepada tujuan bersama. Menurut dia

proses ini tidak mudah dijalani. Dalam berinteraksi di organisasi kita kadang-kadang

merasa puas, tetapi kita lebih sering frustasi akibat tidak memiliki kompetensi, tidak

sensitive, kurang koordinasi dan lain-lain sehingga komunikasi organisasi tidak efektif.

Untuk memahami lebih dalam komunikasi organisasi perlu memahami lebih baik

factor-faktor yang berkontribusi menyukseskan pengorganisasian. Kita harus

memahami perubahan dalam dunia kerja secara signifikan dalam tahun sekarang ini

(abad 21). Kemukakan faktor-faktor yang berkontribusi menyukseskan

pengorganisasian dalam perubahan dunia kerja itu.

Jawab:

Perubahan dalam dunia kerja semakin tak terbendung. Tuntutan produktivitas yang tinggi dan

gaya hidup dalam bekerja yang terus berubah menuntut siapa pun untuk siap berubah.

dahulu, bekerja di kantor adalah sebuah keharusan. Namun seiring majunya teknologi

komunikasi, bekerja bisa dilakukan di manapun. Karyawan bisa bekerja di rumah, rapat di

1

Page 2: Komunikasi Organisasi

sebuah kafe yang nyaman, sampai melakukan teleconference dengan klien dari luar negeri.

Artinya, dengan perubahan gaya bekerja seperti ini, siapa pun dituntut untuk bisa

berimprovisasi agar tetap menghasilkan produktivitas yang tinggi. Perubahan semacam inilah

yang akan terus mengemuka di seluruh dunia. Tentu saja, masih ada perubahan-perubahan

lain yang akan terjadi, namun sudah bisa “dibaca” arah perubahan tersebut. Nah, untuk bisa

memenangkan persaingan di dunia kerja masa depan, ada hal yang harus kita ketahui agar

siap menghadapi tantangan tersebut. Berikut ini beberapa faktor tersebut.

a. Kualitas Tenaga Kerja

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka menyukseskan

perubahan tenaga kerja adalah kualitas sumber daya manusia (SDM).kualitas SDM

berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja

di dalam negeri dan di luar negeri. Dari penyelenggaraan bursa kerja yang dilaksanakan

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan peluang kerja yang

ditawarkan tidak bisa diisi oleh para pencari kerja karena tidak memenuhi kualifikasi.

Padahal, bursa kerja diperuntukkan untuk lulusan SMU dan perguruan tinggi atau yang

sederajat. Dari permasalahan tersebut, dapat menjadi masukkan bagi institusi pendidikan

formal dan pelatihan serta masyarakat sebagai pedoman dalam meningkatkan daya saing

SDM agar dapat bersaing di era pasar bebas. Hal ini mengingat cukup banyak pendidikan

dan pelatihan yang diselenggarakan kurang memperhatikan perkembangan kebutuhan

dunia kerja sehingga relative banyak tenaga kerja yang belum siap untuk terjun ke dunia

kerja. Fenonema abad 21 telah menyebabkan terjadinya perubahan pada dunia kerja yang

mengarah kepada sistem pengembangan tenaga kerja atau SDM yang bersifat

2

Page 3: Komunikasi Organisasi

profesionalisme . karena dunia usaha harus berkompetisi, maka pasar kerja juga semakin

ketat. Sehingga dunia kerja membutuhkan kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan

dan sikap perilaku.

b. Tempat kerja yang berpindah-pindah (mobile)

Smartphone atau komputer tablet akan semakin menunjukkan kekuatannya,

menyingkirkan laptop atau meja kerja di kantor. Karyawan dituntut untuk bekerja cepat

dan lebih produktif karena semua pekerjaan bisa dilakukan di manapun, kapan pun. Yang

harus disiapkan: Karyawan harus memiliki telepon yang sekaligus menjadi “meja kerja”.

Jika kantor adalah tempat kerja pertama, rumah adalah tempat kerja kedua, maka telepon

seluler atau smartphone adalah tempat kerja ketiga.

c. Demografi

Kondisi dunia kerja 10–20 tahun ke depan akan lebih beragam, terutama dilihat dari para

pekerja. Tak hanya pekerja dari berbagai suku, pekerja asing juga akan bertambah

banyak. Yang harus disiapkan: Perusahaan harus mampu mengakomodasi dan memahami

latar belakang dan pengalaman para karyawan yang berasal dari berbagai tempat dan

negara. Sementara bagi karyawan, dia harus siap bergabung dalam sebuah tim yang

berbeda latar belakang, pengalaman, gender, generasi, dan bahkan berbeda negara dengan

segala perbedaan tradisi dan budayanya.

d. Memperhatikan Etika Bisnis

Sekarang ini perusahaan mungkin hanya memikirkan keuntungan atau profit semata. Tapi

di masa depan, perusahaan harus memperhatikan karyawan dan kondisi lingkungannya.

Intinya, hanya perusahaan yang memikirkan keuntungan, karyawan, dan lingkungan 3

Page 4: Komunikasi Organisasi

(bumi) yang akan meraih sukses. Yang harus disiapkan: Perusahaan harus lebih ramah

lingkungan. Sementara karyawan harus lebih memiliki keahlian dalam menjaga

hubungan baik dengan karyawan yang lain.

e. Integrasi kerja dan kehidupan pribadi

Generasi sekarang selalu menuntut keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi atau

pergaulan. Namun generasi mendatang, mereka ingin agar selagi bekerja. Mereka juga

bisa sekaligus menikmati kehidupan pergaulan mereka. Bekerja menggunakan

smartphone selagi nongkrong di kafe favorit adalah salah satu contohnya. Yang harus

disiapkan: web commuting sangat diperlukan sebagai “kantor ketiga”. Kefleksibelan

tempat kerja juga akan menjadi salah satu kepuasan dan menjadi faktor penting karyawan

dalam memilih perusahaan.

f. Permainan simulasi

Sims atau Simulated Games adalah tempat terbaik untuk belajar berbisnis dengan risiko

minim. Tak hanya bisa belajar, “training” ini menjadi sangat menyenangkan karena

dikemas dalam bentuk permainan. Yang harus dipersiapkan: Lakukan “training” ini

sesering mungkin untuk melatih kepekaan bekerja dan berbisnis. Permainan ini juga bisa

melatih kompetensi pemainnya.

g. Pembimbing

Bimbingan secara one-on-one di masa depan akan tetap berpengaruh besar. Namun

perusahaan akan memodifikasinya dengan pembimbingan skala kecil atau secara grup.

Yang harus disiapkan: Setiap opini dan keahlian yang dimiliki karyawan akan sangat

4

Page 5: Komunikasi Organisasi

bermanfaat baginya untuk melakukan pembimbingan pada karyawan yang lain. Keahlian

ini akan meningkatkan daya saing Anda di dunia kerja.

h. Kebebasan informasi

Informasi akan semakin mudah disebar dan semakin mudah didapatkan. Yang harus

disiapkan: Hierarki akan semakin kehilangan tempat. Siapa pun, termasuk karyawan

terendah, bisa mengungkapkan pendapat dan terlibat dalam pemecahan masalah. Ini

artinya, karyawan juga bisa menciptakan opini, bukan sekadar mengikuti pemimpin.

i. Citra pribadi (personal branding)

Kecanggihan teknologi akan membuat jejak rekam mudah terlacak. Oleh karena itu,

jangan main-main dalam membangun reputasi dan citra, terutama di dunia maya. Yang

harus disiapkan: Sama seperti masa sekarang, reputasi tetap memegang peranan penting

terhadap kredibilitas dan daya jual.

j. Zamannya kaum muda

Karyawan dari generasi X atau yang kini masih berusia remaja atau muda akan

memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan karena talenta dan keahlian mereka

yang melebihi generasi sebelumnya. Yang harus disiapkan: Bagi generasi X,

perbanyaklah keahlian dan pengalaman serta jejak rekan yang baik. Jika memenuhi ini,

maka jabatan dan promosi tinggi secepatnya akan didapatkan. Intinya adalah, bagi siapa

pun yang ingin sukses di dunia kerja pada dekade mendatang, milikilah cara berpikir

yang mengglobal, bergabunglah dalam berbagai jaringan sosial (social networks), dan

bangunlah citra diri yang baik.

5

Page 6: Komunikasi Organisasi

2. Dari berbagai konsepsi tentang komunikasi organisasi terdapat empat hal yang

menarik banyak pengikut yaitu: Pertama: komunikasi adalah transfer informasi,

Kedua komunikasi adalah proses transaksi, Ketiga komunikasi sebagai kontrol yang

strategis, keempat komunikasi sebagai sebuah keseimbangan dari kreativitas dan

keterbatasan. Daftar ini sebagai kronologi secara kasar dan menampakkan sebuah

peningkatan kepentingan dalam umpan balik dan interaksi dua arah sebagai kunci

memahami pengertia organisasi. Kemukakan uraian masing-masing dari empat hal

tersebut.

Jawab:

Komunikasi Adalah Transfer Informasi

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-

processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat

memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih

pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan

kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

6

Page 7: Komunikasi Organisasi

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang

terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi

tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

Komunikasi Adalah Proses Transaksi

Komunikasi adalah transaksi. Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan

suatu proses, hahwa komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para

komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan.

Dalam setiap proses transaksi, setiap komponen berkaitan secara integral dengan setiap

komponen yang lain. Komponen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen:

Masing-masing komponen dalam kaitannya dengan komponen yang lain. Sebagai contoh,

tidak mungkin ada sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa sumber, dan tidak

akan umpan balik tanpa adanya penerima. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada

sembarang komponen proses mengakibatkan perubahan pada komponen yang lain. Misalnya,

ketika anda berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian ibu anda datang

masuk ke kelompok. Perubahan "khalayak" ini akan menyebabkan perubahan-perubahan

lain. Barangkali anda atau teman-teman anda akan mengubah bahan pembicaraan atau

mengubah cara membicarakannya. Ini juga dapat mempengaruhi berapa sering orang tertentu

berbicara, dan seterusnya. Apa pun perubahan yang pertama, perubahan-perubahan lain akan

menyusul sebagai akibatnya.

Komunikasi sebagai kontrol Strategis

7

Page 8: Komunikasi Organisasi

Komunikasi sebagai control strategis adalah komunikasi yang mengendalikan. Komunikasi

khas gaya ini adanya kehendak untuk membatasi dan mengatur perilaku. Komunikasinya

cenderung berjalan satu arah, dan cenderung memusatkan perhatian pada pengiriman pesan

dibanding upaya memperoleh umpan balik. Umumnya, pemakai komunikasi ini tidak

khawatir dengan pandangan negatif orang lain. Mereka menggunakan kekuasaan untuk

membatasi dan memaksa orang lain, mengendalikannya untuk mengikuti pandangan-

pandangannya. Komunikasi semacam ini biasanya berbentuk kritik atau persuasi kepada

orang lainyang bersifat mengendalikan dan memberi contoh.

Komunikasi Sebagai Sebuah Keseimbangan dari Kreativitas dan Keterbatasan

Adalah gaya komunikasi dua arah yang dilandasi aspek kesamaan. Ciri khas gaya

komunikasi ini adalah adanya arus komunikasi timbal balik. Komunikasi cenderung

dilakukan secara terbuka. Hal ini membuat komunikasi menjadi lebih efektif dalam membina

empati dan kerjasama karena pengguna komunikasi semacam ini cenderung memiliki rasa

kepedulian dan mampu membina hubungan baik dengan pihak mana pun.

8

Page 9: Komunikasi Organisasi

3. Menurut pandangan Eric, organisasi sebagai dialog merupakan pandangan yang

cenderung meluas. Dialog memberikan gambaran yang mempresentasikan sebuah

peningkatan kolaborasi dan respek untuk orang lain. Dialog sebagai komunikasi

kesadaran, dialog sebagai transaksi yang setara, dialog sebagai pembicaraan yang

empati,dan dialog sebagai pertemuan yang senyatanya, uraikan maksud dari masing-

masing unsur tersebut. Dialog memberikan gambaran yang mempresentasikan sebuah

peningkatan kolaborasi dan respek untuk orang lain.

Jawab:

Dialog dalam peningkatan kolaborasi dan respek terhadap orang lain:

Dialog terjadi karena adanya komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan.

Komunikasi dua arah yang terjadi tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kolaborasi

terhadap orang lain sehingga komunikasi yang terbangun itu berdasarkan kesadaran akan

pentingnya mendengar serta membantu lawan bicara kita untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang sedang terjadi/dihadapi tanpa paksaan untuk mendengar.

9

Page 10: Komunikasi Organisasi

Komunikasi terjadi berdasarkan kesadaran bahwa dalam berinteraksi dialog tersebut, terjadi

kesetaraan antara pendengar dan pembicara dimana ketika perbincangan mengenai suatu

permasalahan dilakukan keduanya bisa berperan sebagai komunikator yang mengemukakan

ide serta gagasan penyelesaian masalah dari topik yang sedang dibicarakan. keduanya

membuat dialog menjadi efektif, tidak ada dominansi antara pembicara dan lawan bicara

karena masing-masing memiliki hak yang sama untuk dapat mengungkapkan pendapatnya

sehingga dialog yang sudah dilakukan itu menjadi media komunikasi yang baik dalam rangka

meningkatkan respek kita terhadap orang lain.

Transaksi yang setara diantara yang mengasumsikan kedua peserta dialog sebagai pengirim

dan sekaligus sebagai penerima pesan. Ketika kita berbicara (mengirimkan suatu pesan),

sebenarnya kita juga mengamati perilaku mitra bicara kita dan bereaksi terhadap perilakunya

itu. Prosesnya bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi dan juga berlangsung spontan

atau serentak.

Dialog bisa saja dimulai oleh orang pertama atau orang kedua. Akan tetapi dalam

kenyataannya, kedua orang tersebut mengirim dan juga menerima pesan sepanjang waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, dialog berlangsung sebagi sesuatu yang berkesinambungan,

tanpa awal dan akhir.Dialog dalam kehidupan sehari-hari nyaris tanpa adanya struktur yang

pasti sehingga kedua peran oang pertama dan orang kedua bertumpang tindih. dialog itu

merupakan kelanjutan dari fenomena dialog yang terjadi sebelumnya, baik orang yang

bersangkutan ataupun dengan pihak lain, dan apa yang kita anggap akhir dialog juga akan

berlanjut dengan peristiwa dialog selanjutnya, baik dengan diri kita lagi atau dengan pihak

lainnya.

10

Page 11: Komunikasi Organisasi

Empati adalah pondasi interaksi hubungan antar manusia yaitu mampu merasakan kondisi

emosional orang lain. Empati didefinisikan sebagai respon afektif dan kognitif yang

kompleks pada distress emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan

masalah mengambil perspektif orang lain. Dalam komunikasi dua arah/ dialog sering kali

terjadi bentuk empati dalam suatu topik pembicaraan yang sedang dilakukan karena

pendengar berusaha memahami pikiran dan keinginan pembicara atas apa yang terjadi/topik

yang dibicarakannya sehingga timbul empati dan mempengaruhi pendengar dalam

mengemukakan pendapatnya, serta keinginan lebih mendalam dari pendengar untuk terlibat

dalam diskusi yang terjadi tersebut berdasarkan perasaan, pikiran yang sebelumnya

disampaikan oleh lawan bicaranya tersebut. Secara tidak langsung akibat pengaruh tersebut

meningkatkan respek seorang komunikan terhadap komunikator dan kolaborasi pemikiraan

lebih mendalam terhadap suatu topik permasalahan.

Dialog sebagai pertemuan yang senyatanya, bahwa dialog antara dua orang adalah kesadaran

akan pentingnya mereka berkomunikasi untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang

ada dengan saling bertemu dan membicarakan yang terbaik antara keduanya.

11

Page 12: Komunikasi Organisasi

4. Menurut Eric M. Eisenberg .at.al terdapat empat perspektif komunikasi organisasi

yang mempunyai pengaruh besar pada praktek organisasi. Pertama: Pendekatan

Manajemen klasik (Classical Manajemen Approach), kedua: Pendekatan hubungan

Manusia (Human Relation Approach), Ketiga: Pendekatan Sumber Daya Manusia

(Human Resources Approach), Keempat Perspektif System (System Approach).

Uraikan secara singkat masing-masing perspektif tersebut.

Jawab:

Pendekatan Manajemen Klasik

Pendekatan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi

sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-

kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang

manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Ada dua tokoh manajemen yang

mengawali munculnya manajemen, yaitu : Yang mengawali munculnya manajemen yaitu:

1. Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New

Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor

produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan

12

Page 13: Komunikasi Organisasi

bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan

keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja

dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan

dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada

perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan

dipengaruhioleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.

2. Charles Babbage (1792-1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian

dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada

proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena

pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para

manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian

kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :

1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.

2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke

pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan

spesialisasi dalam pekerjaannya.

3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus

menerus dalam tugasnya.

4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena

perhatiannya pada itu-itu saja. Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu

13

Page 14: Komunikasi Organisasi

mengembangkan kerjasama yang saling menguntungka antara para pekerja dengan

pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

Pendekatan hubungan Manusia

Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi dalam

produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dan

pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain

Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

1. Hugu Munsterberg (1826-1916)

Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi

industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk

mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible

person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.

2. Elton Mayo

Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi

menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan

efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

Pendekatan Sumber Daya Manusia

Pendekatan Sumber Daya Manusia yaitu:

a. Pendekatan sumber daya manusia14

Page 15: Komunikasi Organisasi

Pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya manusia. Martabat dan kepentingan manusia

tidak diabaikan.

b. Pendekatan Manajerial

Analisis prestasi kerja dan kehidupan kerja karywan tergantung pada atasan.

c. Pendekatan sistem

Personalia merupakan subsistem dari sistem organisasi atau perusahaan, perlu dievaluasi

dengan kriteria besarnya kontribusi yang dibuat.

d. Pendekatan Proaktif

Dapat meningkatkan kontribusi kepada karyawan, manajer dan organisasi melalui antisipasi

pada masalah yang timbul.

Pendekatan Sistem

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang

tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian

luas. Sebagai suatu pendeketan sistem manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus

serta analisis tertutup maupun terbuka.Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep

organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen

spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan

mekanisme perencanaan serta pengawasan.

15

Page 16: Komunikasi Organisasi

5. Di samping empat perspektif di atas, Eric menjelaskan pula studi budaya dari

organisasi dan komunikasi (cultural studies of organization and communication) yang

membahas antara lain tentang pendekatan budaya, baik budaya sebagai konstruksi

simbolik, maupun tentang elemen budaya. Kemudian tiga sudut pandang budaya

organisasi yang mengemukakan pandangan praktis dan pandangan interpretif.

Kemudian pendekatan kritis pada komunikasi organisasi (critical approaches to

organizations and communication), antara lain membahas kekuatan dan ideologi.

Kemukakan uraiannya secara singkat.

Pendekatan Budaya

Pendekatan budaya menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk yang emosional dan rasa

untuk saling terhubung dengan orang lain serta komunitasnya merupakan aspek yang penting.

Rasa dan emosi keterikatannya dengan organisasinya atau dengan anggota lain merupakan

pengaruh kuat bagaimana seseorang akan bertindak dan berperilaku serta berkomunikasi

dalam lingkungan kerjanya. Pendekatan budaya ini menyatakan bahwa karyawan dapat

melakukan pilihannya berdasarkan kepercayaan, nilai dan proses berfikirnya. Berdasarkan hal

tersebut supaya mereka dapat bekerja penuh bagi organisasi maka organisasi perlu

mempersuasi mereka untuk dapat menerima atau memiliki kesamaannilai, kepercayan dan

kerangka berfikir dengan organisasi. Disinilah inti dalam komunikasi organisasi kaitannya

dengan budaya.

Budaya Sebagai Konstruksi Simbolik

16

Page 17: Komunikasi Organisasi

Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui pemaknaan atas

interaksi dalam organisasi. Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang

terjadi antar anggota melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non

verbal.

Elemen-elemen Budaya

1. Sistem religi

Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada

masyarakat atheis sekalipun.

2. Sistem pengetahuan

Setiap masayarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada

setiap masyarakatnya.

3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga , alat-alat

produksi, senjata dan sebagainya.

4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi

Dalam masayarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian,

peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya.

5. Sistem kemasyarakatan

17

Page 18: Komunikasi Organisasi

Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan diantaranya sistem kekerabatan,

organisasi politik, sistem hukum dan sistem perkawinan.

6. Bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Masayarakat mana yang tidak memiliki bahasa , baik bahasa lisan maupun tulisan.

7. Kesenian, baik seni rupa, seni suara maupun seni lainnya.

Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan

masyarakat lainnya.

8. Asumsi dasar

9. Sistem nilai

10. Pembelajaran atau pewarisan.

11. Masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal

Pandangan Interpretif

Pada pandangan interpretif memperhatikan mengenai kerangka berfikir anggota organisasi.

Pendekatan ini melihat bahwa budaya organisasi adalah jaringan dari proses berbagi arti antar

anggota. Budaya disini dilihat sebagai proses kreasi komunikasi. Budaya organisasi dicirikan

dengan memfokuskan pada simbol dan tema melalui diskursus simbol. Pandangan interpretif

menggambarkan budaya budaya sebagai penggambaran keseluruhan organisasi, proses

strukturnya dan segala hal yang tampak secara material maupun imajinatif yang ada dalam

18

Page 19: Komunikasi Organisasi

organisasi. Budaya organisasi dipahami sebagai keseluruhan manusia, tujuan, aksi,

pengalaman dan interpretasi. Melalui komunikasi anggota budaya dan juga organisasi belajar

untuk tahu siapa mereka, apa peran mereka. Dan apa yang dapat dilakukan bersama untuk

menjalankan budaya tersebut bersama-sama. Mereka melegitimasi anggota adalah mereka

yang mau menjalankan budaya yang dianut bersama. Budaya juga mengandung unsur

kesejarahan. Budaya muncul dan berkembang dari waktu ke waktu. Adaptasi terhadap

perubahan terjadi pada para anggota, fungsi, masalah dan tujuan, warisan kejadian, orang dan

pola komunikasi masa lalu tetap berlanjut dan direfleksikan dengan cara para anggota

menginterpretasikan dan meresponnya.

Pendekatan Kritis

Ada banyak pemikir yang mempengaruhi pendekatan ini yaitu Hegel, Marx bahkan Weber dll.

Tetapi Marx dianggap sebagai pembawa pengaruh besar terhadap pendekatan kritis ini. Ia

memandang bahwa tidak ada kesinambungan dalam hubungan antara pemilik dan pekerja

yang mengakibatkan pekerja melawan sistem kapitalis. Dan pendekatan kritis akan mampu

memimpin revolusi karena itu akan mampu memunculkan kebenaran fundamental tentang

kondisi sosial manusia. Bagi pendekatan ini membangun pemikiran untuk pengembangan

alternatif norma atau nilai yang memungkinkan manusia dapat menjadi lebih bahagia melalui

pemikiran dan tindakan kritis.

19

Page 20: Komunikasi Organisasi

20

Page 21: Komunikasi Organisasi

21