Komunikasi Efektif Dan Simpatik

65
KOMUNIKASI EFEKTIF DAN SIMPATIK Disampaikan oleh : Dra. Hj. Iesje Liesufin, MM.Ph.D

description

komunikasi

Transcript of Komunikasi Efektif Dan Simpatik

  • KOMUNIKASI EFEKTIF DAN SIMPATIK

    Disampaikan oleh :

    Dra. Hj. Iesje Liesufin, MM.Ph.D

  • 1. Komunikasi Efektif

    Pengertian Komunikasi Secara Umum :

    Proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal yang melibatkan dua orang atau lebih.

    Pengertian Komunikasi Efektif dan Simpatik :

    (Prof. Dr. Suharko Kasran, 2000)

    Interaksi antar manusia secara individu/kelompok yang memberikan hasil dengan perasaan :

    a. Saling menghargai, saling mengerti, saling mendengarkan,

    saling mengayomi dan saling bertanggung jawab.

    b.Saling mempercayai tanpa adanya masalah yang dirasa berat dan

    menyakitkan.

    Pengertian Komunikasi Efektif :

    Penyampaian pesan secara tepat sehingga pesan dapat dimengerti, dihargai dan didengar.

    Bila individu berinteraksi maka akan terjadi :

    a.Proses belajar

    b.Proses penyampaian dan penerimaan komunikasi

    c.Mekanisme penyesuaian diri dan pertahanan diri

    (Jalaludin Rakhmat, 1996)

  • 2. Hirarki Kebutuhan Maslow

    Interpersonal relationship perlu

    dikembangkan bukan hanya untuk

    kepentingan diri sendiri, tetapi

    keberadaan orang lain juga penting,

    karena reaksi orang lain akan

    berpengaruh terhadap pembentukan

    konsep diri, disamping itu harus

    memuaskan perkembangan diri sendiri.

  • 3. Permasalahan yang sering muncul

    -Kurangnya perhatian khusus pada masalah sumber daya manusia (karyawan) dalam lingkup pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap kinerjanya dengan sendirinya tingkat produktivitaspun menurun.

    -Seringkali terjadinya konflik antar atasan dengan bawahan atau antar kolega disebabkan karena masalah komunikasi.

    -Konflik antara guru dengan murid karena tidak memahami komunikasi efektif dan simpatik.

    -Konflik antara suami istri, antara orang tua dengan anak disebabkan karena masalah komunikasi.

    -Konflik majikan dengan pembantu rumah tangga seringkali muncul karena kurangnya pemahaman tentang komunikasi efektif.

  • 4. Humanisme (CARL ROGERS) :

    - Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, persepsi manusia tentang identitas diri yang fleksibel dan berubah-ubah.

    -Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dalam proses mengaktualisasikan diri.

    -Reaksi individu pada situasi tertentu sesuai dengan persepsinya, dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya.

    -Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri.

    - Manusia dalam keadaan normal selalu berusaha untuk berperilaku rasional dan konstruktif, serta memiliki jalan menuju pengembangan dan aktualisasi diri.

    Lakukan pemahaman diri (kelebihan dan kekurangan diri). Apakah kekurangan dan kelebihan diri kita menunjang untuk hubungan sosial seseorang ataukah merupakan hambatan ?

  • Tujuan Komunikasi Efektif dan
    Simpatik

    -Setiap individu merasa mampu menjalankan peran dengan tenang dan lancar.

    -Mampu menerima diri sendiri apabila mendapat serangan.

    -Mampu menerima kekurangan orang lain.

    -Mampu menghargai dan mengayomi.

    -Membuat orang lain percaya terhadap diri kita.

    - Mampu bersikap sebagai dirinya sendiri dan orang lain adalah dirinya dia sendiri.

  • 6. Mekanisme Pertahanan Diri

    -Setiap individu apabila mendapat serangan dari orang lain, secara langsung akan selalu mempertahankan diri karena harga diri dan eksitensi dirinya. Apabila terjadi serangan fisik maka individu akan bertahan secara fisik dan apabila terjadi serangan komunikasi secara reflektorik maka akan mempertahankan dengan komunikasi tersebut.

    -Mekanisme pertahanan diri dalam bentuk manifestasi komunikasi verbal dan non verbal.

    Contoh :

    a.Murid / anak / bawahan melanggar peraturan atau melakukan kesalahan. Mereka ditegur di depan orang lain.

    b.Pemain bulutangkis mengalami kekalahan, kemudian seseorang bertanya mengenai kekalahannya.

    c.Seorang anak SMP, mendapat nilai kurang, ditanya oleh orang tuanya secara paksa.

    d.Seorang suami pulang malam, langsung ditanya istrinya dengan nada marah.

  • Bentuk Mekanisme Pertahanan
    Diri (I)

    Denial : mengingkari kenyataan.

    - Seorang pegawai yang dipecat atasannya, karena melanggar peraturan. Tidak mengakuinya, tetapi karena keinginannya untuk pindah.

    -Rasionalisasi : mencari pembenaran

    Seorang anak remaja menyalahgunakan obat dengan alasan untuk menghilangkan rasa kurangnya perhatian orang tua.

    -Seorang murid datang terlambat dan masuk ke sekolah dengan melompat pagar karena pintu gerbang sudah ditutup. Dia mencari pembenaran dengan alasan ingin mengikuti Ulangan Harian.

  • Bentuk Mekanisme Pertahanan
    Diri (II)

    -Displacement : mencari kambing hitam.

    a. Seorang guru yang gagal membina muridnya, dia

    mengatakan bahwa sebenarnya yang harus

    bertanggung jawab adalah wali kelasnya yang secara

    langsung harus peduli terhadap muridnya.

    b.Seorang pemimpin yang gagal memimpin

    perusahaannya. Kalau seandainya saja saya diberi

    kepercayaan penuh oleh Direktur Utama, pasti saya

    berhasil.

  • Lanjutan 8 ..

    -Proyeksi : menempatkan motivasinya pada orang lain.

    a. Seorang gadis yang pandai bergaul dan luwes, memutuskan

    hubungan dengan teman prianya. Dia mengungkapkan kepada

    sahabatnya bahwa teman prianya yang memutuskan hubungan

    dengannya. Sedangkan dia sendiri yang memutuskan teman

    prianya.

    b.Seorang gadis yang mengatakan bahwa temannya memusuhi

    dirinya, yang sebenarnya dia yang ingin memusuhi temannya.

    Prinsip dasar : hindari menyerang lawan bicara sehingga pesan dapat

    diterima dengan utuh. Lawan bicara tidak merasa tidak

    terkesan menyerang.

  • 9. Hambatan Komunikasi (III)

    Agar mekanisme pertahanan diri tidak semakin kuat, emosi tidak

    memuncak, apabila kita mempunyai masalah emosional dan merasa

    diserang, maka perlu kita hindari respons-respons yang bersifat kontra

    produktif.

    - Mengatur, mencontoh, mengarahkan, memberi komando.

    Akibat negatif : menambahkan rasa permusuhan, membalas.

    contoh : 1. Berhenti menangis! 2. Ayo saksikan tugasmu ! 3. Sudah, tidak usah dipikirkan.

    -Memberi peringatan, mengancam.

    Akibat negatif : perasaan takut, submisif, bereaksi, acuh terhadap ancaman.

    contoh : Kalau kamu tidak minta maaf, kamu akan menyesal

  • Lanjutan 9 ..

    -Berkhotbah, membeberkan kewajiban moral

    Akibat negatif : merasa tidak percaya pada kemampuan berpikir.

    contoh : Seharusnya kamu tidak berbohong

    -Memberi nasihat, saran atau pemecahan masalah

    Akibat negatif : memberi kesan anda tidak yakin terhadap kemampuannya untuk memecahkan masalah, tergantung pada anda, malas berpikir sendiri.

    contoh : Menurut saya, kamu pikirkan lagi hal itu

    -Membujuk dengan logika, mendebat, memberi kuliah.

    Akibat negatif : menimbulkan perasaan diri sendiri.

    contoh : Saya akan perlihatkan dimana salahmu

  • Hambatan Komunikasi (IV)

    - Mengadili, memberi kritik, tidak menyetujui, mempermasalahkan :

    Akibat negatif : tertutup, marah, benci terhadap yang memberi evaluasi.

    contoh : Lihat, apa yang sudah kamu lakukan

    -Memuji, menyetujui, memberi evaluasi positif

    Akibat negatif : dianggap memanipulasi orang lain untuk mengikuti kemauan yang memuji.

    contoh : Menurut saya kamu sudah mengerjakannya dengan baik

    -Mengejek, mempermalukan, merendahkan

    Akibat negatif : merendahkan orang lain, ada kecenderungan reaksi balas dendam.

    contoh : Kamu ngotot amat, sih !

  • Lanjutan 10 ..

    -Memberikan interpretasi, menganalisa, mendiagnosa

    Akibat negatif : Bila tepat, membuat seseorang merasaditelanjangi

    Bila salah, membuat orang marah.

    Malas berbagi perasaan lagi

    contoh : Rupanya kamu cemburu

    -Bersikap simpatik, membesarkan hati, memberi dukungan.

    Akibat negatif : tidak mengakui intensitas emosinya, menghambat komunikasi lebih lanjut.

    contoh : Tidak usah khawatir kamu besok akan merasa lebih baik

    -Menggali, mengajukan pertanyaan, menginterogasi

    Akibat negatif : Tidak percaya, diragukan kebenaran.

    contoh : Sejak kapan kamu mulai memikirkan hal itu?

    -Menarik hati, mengalihkan perhatian, membuat ringan.

    Akibat negatif : menyinggung perasaan, merasa ditolak/tidak dihargai

    contoh : Sudahlah nanti saja kita diskusikan

  • Beberapa hal yang menjadikan
    hambatan komunikasi

    - Bila seseorang mempunyai masalah, hindari hal-hal yang menghambat komunikasi.

    -Karena kita belum memahami keadaan yang sebenarnya, mungkin sedang ada masalah (konflik) atau konsep diri menurun.

    -Muncul reaksi yang tidak terduga.

  • 12. Mendengar Aktif

    Definisi :cara khusus mengungkapkan kembali apa yang telah dinyatakan oleh lawan

    bicara untuk memberitahu bahwa kita mendengar dan paham akan maksudnya.

    -Cara :

    Amati pesan lawan bicara, mendengar penuh perhatian akan pesan lawan bicara (verbal dan non verbal).

    -Memberi kesan hati-hati apa yang dialami lawan bicara berupa dugaan yang dialami lawan bicara.

    -Memberi umpan balik (verbal)

    Saya menangkap kesan bahwa

    Rasanya hal ini menyinggung perasaanku

    Non Verbal :

    Ekspresi wajah, anggukan, tepukan, dll.

    -Lawan biasanya memberi response kembali :

    a. Mengiyakan

    b. Menolak atau menjelaskan kembali masalah yang sesungguhnya.

  • 13. Grafik Emosi :

    MA = Mendengar Aktif

    PD = Pesan Diri

    Dalam komunikasi interpersonal selalu terjadi emosi yang naik turun. Sebaiknya dialog diakhiri dengan

    penyelesaian masalah, sehingga naik turunnya tidak menimbulkan gelombang tajam. Diusahakan tetap

    terjadi dialog.

    Prinsip :

    -Bila grafik emosi lawan bicara naik, karena merasa diserang/ada masalah, maka sebaiknya kita hanya mendengar.

    -Bila lawan bicara tenang, barulah kita menyampaikan pesan diri.

    MA

    PD

    MA

    PD

    MA

    Grafik

    Emosi

  • 14. Karakteristik Pendengar yang baik

    - Menerima orang lain apa adanya tidak menuntutnya berpikir / berperi laku berbeda dalam cara-cara yang tidak selaras dengan jati dirinya.

    -Empati : menyelami perasaannya, menempatkan diri pada situasi dan kondisinya.

    -Ketulusan : sikap terbuka, terus terang, jujur.

    -Terpenuhinya kebutuhan pribadi : lebih mudah melayani orang lain.

  • 15. Sepuluh Pedoman Mendengar Aktif

    - Berhentilah berbicara

    -Buat lawan bicara tenang, bebas berbicara.

    -Tunjukkan bahwa kita mau mendengarkan dengan sikap menyenangkan.

    -Hilangkan gangguan jangan mendengar sambil melakukan aktivitas yang tidak perlu.

    -Berusaha memahami perasaannya secara utuh.

    - Mencerna perasaan berdasarkan sudut pandang orang tersebut, melakukan empati.

    -Hindari 12 hambatan.

    -Kendalikan emosi anda.

    -Dorong lawan bicara untuk terus berbicara.

  • Faktor-faktor Penghambat
    Mendengar Aktif

    - Menggunakan 12 hambatan komunikasi.

    -Tidak dalam suasana hati mau mendengarkan.

    -Terlalu sibuk.

    -Tidak tersedia cukup waktu.

    -Mempunyai masalah sendiri yang belum terselesaikan.

    - Bahasa tubuh yang tidak sesuai.

  • 17. Persegi Perilaku

    Garis penerimaan perilaku akan naik turun sesuai kondisi BIORHYTMI, FISIK, EMOSI dan INTELEGENSI.

    Memahami kelebihan dan kekurangan diri dapat menghindari konflik INTERPERSONAL seminim mungkin, sehingga kontrol diri dapat dipelihara.

    -Pada daerah terima perilaku, keterampilan yang paling efektif adalah mendengar efektif.

    -Pada daerah tidak terima perilaku, keterampilan yang paling efektif adalah pesan diri.

    -Pada perilaku yang tidak dapat diterima bila memberikan efek yang jelas :

    Masalah lawan bicara

    Tidak ada masalah

    Masalah kita

    Daerah tidak terima perilaku

    Daerah terima perilaku

  • Lanjutan 17 ..

    a.Bila perilaku menghabiskan tenaga, waktu, dana yang sesungguhnya untuk yang lain.

    b.Bila perilaku menghambat pekerjaan anda.

    c.Bila perilaku mengganggu tubuh atau panca indra (suara keras, sinar yang terang, suhu panas, sakit/luka).

    d.Bila perilaku menimbulkan kehilangan sebagian atau seluruh fasilitas yang berguna.

  • 18. Pesan Diri :

    - Definisi : cara untuk menyampaikan pesan bahwa kita tidak bisa menerima perilakunya.

    -Teknik : Perhatikan perilaku seseorang yang tidak bisa diterima. Cari efeknya bagi diri kita yang konkrit (nyata).

    -Rumuskan perasaan utama yang terjadi pada diri kita akibat perilaku di atas.

    -Sampaikan pada lawan bicara ketika yang bersangkutan tenang dengan cara :

    -Gunakan kata : saya, kami, kita, aku.

    -Sampaikan pesan utama.

    -Nyatakan perilaku yang tidak bisa diterima tanpa ada kata pencetus (selalu bisa diterima tanpa ada kata pencetus (selalu, sama sekali, tidak pernah, dll)

  • Perasaan ketika hanya boleh
    mendengar saja :

    - Negatif (-)- Positif (+)

    - Gemes - Terpaksa sabar

    - Ingin ikut bicara, terbawa - Menahan diri untuk

    perasaan pembicara. ikut bicara

    - Mempunyai masalah - dll.

    yang sama.

    - dll.

  • Sikap yang ditampilkan yang mendukung
    (tidak pada waktu berbicara)

    - Negatif (-)- Positif (+)

    - Duduk tidak menghadap - Duduk menghadap

    - Mata tidak memandang - Duduk mendekat

    - Memperhatikan yang lain - Diam

    - Sambil menulis - Hanya mengucapkan

    - Tertawa kata-kata pendukung

    - Banyak bertanya (mengangguk, mimik,

    - Ikut membicarakan memahami)

    masalah mendengar. - Mengungkapkan

    - Seperti gelisah. peraasan pembicara

  • 21. Akibat didengar aktif :

    - Negatif (-)- Positif (+)

    - Merasa kurang diperhatikan - Merasa diperhatikan

    - Kurang puas - Merasa lega

    - Diacuhkan - Masalah ringan

    - Pendengar tidak mengerti - Muncul perasaan

    pembicaraan saja. dipercaya

    - Diganggu/diselak saat berbicara. - Merasa lebih dekat

    dengan pendengar

  • 22. Analisa Kegagalan

    - Analisa perasaan diri kurang tepat mengurangi atau melebihkan (mendramatisir)

    -Pesan yang diberikan terlalu panjang.

    -Pesan bersifat ambigious (ambigious) : tidak sesuai antara isi dan bahasa tubuh.

    -Lupa grafik emosi.

    -Lawan bicara tidak yakin akan efek perilakunya terhadap kita.

    - Lawan bicara mempunyai kebutuhan kuat untuk mempertahankan diri (melanisme pertahanan diri).

  • 23. Bahasa Tubuh

    Bahasa tubuh merupakan suatu komponen yang diperlukan dalam

    proses mendengar aktif.

    Dalam menyampaikan pesan kepada orang lain, kita tidak hanya

    berkomunikasi melalui ucapan verbal saja, tetapi juga melalui ungkapan-

    ungkapan non verbal.

    contoh : mimik muka, nada suara, posisi tubuh apa yang secara verbal

    diucapkan seseorang tidak selalu menggambarkan keseluruhan dari apa

    yang ingin diungkapkannya.

    Perilaku non verbal (bahasa tubuh) yang membantu :

    - Menghadap

    Menghadap secara fisik, menatap mata dan melakukan sikap terbuka, posisi terbuka.

  • Lanjutan 23 ..

    -Bersikap diam

    Mendengar pasif, bersikap diam.

    Sikap ini dapat membantu menyampaikan pesan bahwa anak diterima, terutama bila terdapat perasaan mendalam (sedih, takut, marah).

    - Mengakui kehadirannya :

    Suatu proses tidak menilai, memberitahu kepada orang lain bahwa anda mendengarkan apa yang dikatakannya. Misalnya : Oh ya begitu dsb.

    Pengakuan kehadiran seseorang memberitahukan bahwa kita memperhatikan apa yang dikatakannya.

    -Memberi peluang untuk bicara :

    Sikap tubuh di atas akan memberi peluang seseorang untuk lebih banyak mengungkapkan masalahnya.

  • 24.

    Perasaannya

    - Takut

    - Cemas

    - Khawatir

  • Pelaksanaan Kurikulum
    Berbasis Kompetensi

    Tanggung jawab dokter :

    Melakukan profesi dokter, mengenal, merumuskan, menyusun prioritas kesehatan masyarakat.

    Mengembangkan diri.

    Menilai diri secara bertahap.

    Penelitian dan pendidikan.

    Mengembangkan kepribadian, prilaku, integritas dan transparan.

    Kreatif, produktif, menerima perubahan, berorientasi ke depan.

  • 26. Kurikulum Inti

    Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi, beberapa area dalam kurikulum inti diantaranya :

    Komunikasi efektif.

    Keterampilan klinik dasar.

    Menilai informasi, pengembangan diri sepanjang hayat.

    Mawas diri belajar sepanjang hayat.

    Etika, moral, profesional dalam praktek.

    Seluruh area kompetensi sangat tergantung pada :

    Komunikasi efektif dan simpatik.

    Tanggung jawab mencakup

    a. Kualitas watak

    b. Perilaku

    c.Kepribadian

    d.Integritas

    e.Dasar kedewasaan manusia sebagai kompetensi inti.

  • 27. Kompetensi Mahasiswa

    Kompetensi mahasiswa tergantung sangat kepada proses NEUROLOGICAL BEHAVIOR DEVELOPMENT khususnya derajat kualitas BRAIN STIMULATING PROCESS yang dapat diterima untuk melaksanakan sasaran penunjang.

    Semakin lama menerima stimulus yang efektif dan simpatik selama dalam pendidikan dan tidak traumatik, semakin proses ini berkembang positif.

  • Lanjutan 27..

    Mahasiswa melalui BRAIN STIMULATING PROCESS akan mengalami :

    A. LEARNING CONDITIONING

    B.POSITIVE REINFORCEMENT

    C.NEGATIVE REINFORCEMENT

    Sampai menjadi bentuk watak, kepribadian, perilaku dan integritas sesuai yang diharapkan.

  • Lanjutan 27 ..

    Mahasiswa akan memperoleh EMOTIONAL EXPERIENCES melalui tahapan :

    a. Dicatat

    b. Disimpan

    c.Diingatkan kembali melalui sistem limbik atau terjadi RETRIVAL (yang mendapatkan kembali) sehingga ia mampu menatalaksanakan komponen kompetensi ke arah kompetensi inti.

  • 28. Metodologi Mengubah Perilaku

    Kedewasaan : mau menghargai, mengayomi, mendengar dan tanggung jawab terhadap diri dan orang lain berlandaskan :

    a. Normad. Moral

    b.Nilaie. Akhlakiah

    c.Etika

    Bertujuan merubah perilaku mahasiswa agar peka terhadap masalah kemanusiaan, nilai, sosio budaya dengan sikap :

    a.Inklusif

    b.Memahami kemajemukan

    c.Mampu berkomunikasi

  • Lanjutan 28 ..

    Cara pencapaian tujuan :

    Pendekatan dengan pembahasan berkonotasi kognitif :

    a.Pengertian humaniora (humaniora) manusia sebagai makhluk

    sosial, cerita kasih, kenal keindahan dan penderitaan.

    b. Komunikasi asertif dan empatik, pendengar yang baik,

    komunikasi efektif.

    c.Dasar perilaku/perilaku dalam berkomunikasi, kepemimpinan,

    organisasi masyarakat.

    d.Filsafat

    e.Etika

    f.Hukum

    g.Interaksi verbal dan non verbal

    h.Pendekatan kognitif

    i.Diskusi kelompok, interaksi lateral dll.

  • Lanjutan 28 ..

    Metodologi perubahan perilaku melalui pendekatan :

    a. Keteladanan perilaku

    b.Kognisi

    c.Kognisi dan keteladanan

    d.Kognisi keteladanan dan interaksi dialogik

    (Perubahan masalah berdasarkan komunikasi)

    e.Drilling

    f.Psikoanalisis

    g.Psikoterapi

    h.Shock Therapy

    i.Behavior modification therapy :

    Operant conditioning (reward & purnishment), positive/negative

    reinforcement, extinetion, shaping.

    j.Psychological, cognitive, social, neurobiological modification.

  • 29. 1) Indikator penyimpangan watak,
    perilaku, kepribadian dan integritas

    a. Norma, nilai, etika, moral yang tidak jelas.

    b. Pola asuh

    c. Pendidikan umur & agama

    d. Kepemimpinan

    e. Pendidik

  • Indikator Klinik Medis, Kesehatan
    Gizi Masyarakat

    a.Kenakalan remaja, perkelahian.

    b.Penyimpanan kepribadian

    c.Narkoba

    d.HIV/AIDS

    (Sumber : Pengembangan Tanggung Jawab dan Komunikasi

    Efektif, Prof. Dr. H. Suharko Kasran, Sp.S,SpKJ)

  • 30. Mendengar Aktif

    Merupakan teknik mendengar, membantu orang lain yang bermasalah :

    1.Kita berusaha menangkap, mengerti,

    memahami, apa yang ingin diungkapkan.

    Teknik memperlancar hub. kom 2 arah Memperluas daerah Tidak ada masalah

    2.Harus melakukan proses pemahaman empatik

    bahwa kita mendengar aktif. Tidak hanya

    sepintas menangkap kata-kata klien.

  • 31. Syarat-syarat Mendengar Aktif

    Tidak mengirim pesan kita sendiri. Membuka diri untuk menerima pesan dari klien. Memahami apa yang dimaksud orang lain, apa yang dipikirkan-dikehendaki. Tidak melakukan 12 hambatan
  • 32. Proses Mendengar Aktif (3 M)

    Mengamati & memperhatikan pesan verbal / non verbal.

    Memahami & menerima yang dirasakan dialami.

    Mendengar Aktif :

    Dengan umpan balik verbal/non

    Hindari pemakaian 12 hambatan kom.

  • 33. Keuntungan Mendengar Aktif (M.A.)

    1. Menganggap orang lain penting/berharga.

    2. Mendengar/memperhatikan perasaan.

    3.Dengan didengarkan-kalau sedia mendengarkan kita.

    4.Menghargai kehadirannya.

    5.Menerima yang dirasakannya.

    6.Mengakrabkan hubungan antar pribadi.

    Menghargai keunikan tiap individu.

    7.Perasaan negatif berkurang.

    8.Merangsang orang lain untuk mengungkapkan masalahnya.

  • 34. Empat Teknik Mendengar yang Mendasar

    1.Mendengar pasif diam.

    2.Tanggapan mengiyakan.

    3.Pembuka pintu atau ajakan.

    4.Mendengar aktif.

  • Panduan Meningkatkan
    Keterampilan M.A.

    1. Tahu kapan menggunakan M.A.

    2. Tahu kapan tidak boleh menggunakan M.A.

    3. Keterampilan diperoleh melalui latihan.

    4. Jangan menyerah terlalu cepat.

    5. Terima kenyataan bahwa M.A. mula-mula terasa

    janggal, jangan memaksa pada orang lain.

    6. Jangan mengharapkan dari orang lain sampai

    pada pemecahan yang anda sukai.

    7. Gunakan teknik mendengar lain (pasif-tanggap-

    mengiyakan-ungkapan pembuka pintu).

  • 36. Patokan Pengg. Keterampilan M.A.

    M.A alat membangu orang lain :

    Mengekspresikan / mengatasi masalah. Bila disalahgunakan dapat menambah masalah mengurangi nilai hubungan.
  • 37. Bila Menerapkan M.A :

    Membuktikan kondisi dan sikap tertentu, sebelum

    menjadi respon tepat terhadap komunikasi klien.

    Anda M.A bila :

    Ada isyarat verbal/non bahwa seseorang bermasalah. Benar-benar ingin membantu waktu/tempat memungkinkan.Merasa menerima seseorang. Mampu memperhatikan seseorang sepenuhnya.
  • 38. Kapan Tidak Perlu M.A :

    Ada saat M.A sebaiknya tidak digunakan karena ada resiko bahwa masalah akan bertambah :

    1.Tidak ada isyarat & petunjuk bahwa orang memp. Mas.

    2.Tidak mau bantu masalah ini, tidak peduli terburu-buru sibuk.

    3.TL. orang tersebut tak dapat diterima, kesal-tersinggung karenanya.

    4.Sudah bertujuan agar organisasi tersebut mendapat pemecahan tepat (MA cenderung dicemari pesan terselubung ke arah yang tepat).

    5.Masalah Anda pelik/mendesak-tidak konsentrasi terhadap masalahnya.

    6. Orang tersebut hanya membutuhkan inf. yang Anda miliki dan ia tidak memiliki.

    7. Anda ingin menyembunyikan perasaan Anda mengenai orang tersebut.

    8. Orang tersebut menyatakan masalah/perasaan jelas dan spesifik.

  • 39. Sikap Mendukung Keter. M.A :

    Menggunakan ekspresi dalam M.A sangat berguna. Pengulangan satu kalimat : Nampaknya kamu terus menerus, memakai teknis mekanis/monoton berarti tidak memberi respon murni dan empati.

    Kalimat berguna bila anda merasa memiliki pengamatan tepat dan klien menerima cara

    M.A. Anda :

    Kau merasa Menurut kamu Bagimu nampaknya Dari sudut pandanganmu Kamu pikir Kamu percaya Saya mendengar kamu berkata Kamu (misal : sedih-marah) Saya menangkap kesan kamu Saya betul-betul mendengar kamu mengatakan Kamu mulai dari Maksudmu
  • 40. Kalimat Berguna Bila Ada Kesulitan/
    Tidak Menerima Cara M.A

    Mungkinkah Saya berpikir mungkin Apakah ada kemungkinan Apakah ini yang terjadi kamu Saya rasa ini yang terjadi-kamu Saya rasa saya dengar kamu mengatakan Nampaknya bagimu Mungkin kamu merasa Apakah ada kemungkinan bahwa kamu Coba lihat apakah saya memahami dirimu kamu
  • 41. Kesalahan Umum dalam M.A :

    Kegagalan pendengar untuk tetap berada pada perasaan KL. saat itu. Kegagalan pendengar memisahkan perasaannya dari pesan KL.

    Ada 8 kesalahan :

    Siswa : Saya tidak bisa percaya pada ketua kelas baru-dia sok tahu.

    Melebihkan (Overshooting) :

    Menekankan perasaan yang diekspresikan

    Kamu betul-betul benci pada ketua kelasmu.

    Mengurangi (Undershooting) :

    Menurunkan intensitas perasaan KL.

    Kamu agak terganggu dengan Ketua kelasmu yang baru.

  • 42. Menambahkan (Adding)

    Menggeneralisasikan/memperluas apa yang dikomunikasikan KL.

    Kamu merasa dia adalah ketua kelasmu yang paling brengsek

    Menghapuskan (Dhitting)

    Mengurangi/melewati fakta penting yang disampaikan KL.

    Kamu cukup kesal hari ini.

  • 43. Mendahului (Rushing)

    Mengantisipasi pemikiran orang (KL) selanjutnya :

    Jadi kamu berharap ketua kelas itu akan diganti.

    Tertinggal (Lagging) :

    Ketinggalan/gagal mengikuti komunikasi KL.

    Yah, tadi kamu berkata bahwa, hari ini bukan hari baikmu.

  • 44. Menganalisa

    Menerjemahkan motivasi dasar secara psikoanalistis.

    Mungkin kamu bingung bila menghadapi orang yang hampir sama dengan sifat ayahmu

    Membeo (Parroting) :

    Mengulangi kata demi kata dari komunikasi ini.

    Kamu tidak percaya pada ketua kelasmu.

    Menurut kamu dia membuat suatu kejutan dengan peraturan-peraturan yang bodoh itu.

  • 45. Keterampilan Menunjang Pemahaman
    Tepat dan Mendalam dalam Proses
    Komunikasi Dua Arah :

    Mendengar Aktif

    1. Pernyataan ulang dari semua pesan yang

    dikomunikasikan (perasaan-pemikiran)

    Penekanan pada perasaan dari pesan yang

    disampaikan.

    2.Merupakan kesan yang secara hati-hati

    dirangkumkan mengenai perasaan orang lain.

  • Lanjutan 45 ..

    Perasaan manusia :

    Sedih-kecewa-frustasi-putus asa-khawatir-takut-bingung-ragu-ragu-tidak yakin-jenuh dll. PERASAAN PRIMER

    Marah-kesal-jengkel-sebal.

    PERASAAN SEKUNDER

  • 46. Lima Proses M.A

    1.Menunjukkan sikap dan ungkapan yang

    memancing keterangan lebih lanjut dari lawan bicara.

    2.Mendengarkan dengan mimik yang menunjukkan perhatian.

    3.Tanggapan yang menunjukkan pemahaman. Tunjukkan Anda mengerti dan empati.

    4.Berikan umpan balik.

    5.Mendengarkan dengan seksama.

  • 47. Manfaat M.A :

    1. Mengenal adanya potensi diri yang dimiliki.

    2.Bertambah pengetahuan tentang gaya komunikasi.

    3.Mengenal keterampilan dalam merespon pendapat dan dapat mengerti orang lain.

    4.Membina hubungan efektif dengan orang lain.

    5.Mendorong perkembangan kemandirian-rasa percaya terhadap diri sendiri.

    6.Saling memahami-rasa aman.

    Menerima-cara untuk menyayangi.

    7. Dapat menyimpulkan & memantulkan kembali perasaan yang diterima (mengandung terapi-efek kesehatan bagi seseorang).

  • Lanjutan 47 ..

    8. Membantu mengekspresikan perasaan-meninggikan harga diri-rasa

    berguna-mengurangi rasa takut/terancam mengarah pada

    pertumbuhan-perub. yang membangun.

    9. Mendengar : mengajar KL. membicarakan apa yang

    mengganggunya-memudahkan KL mencari lebih dalam-merasakan

    lebih mendasar-kesungguhan seb. penolong-mengkomunikasikan

    penerimaan Anda terhadap KL apa adanya.

    10. Mendorong KL mau bicara lebih banyak-dalam-untuk mulai bicara.

    11. Ada pesan yang merupakan pernyataan/pertanyaan terbuka-tidak

    mengandung evaluasi

    - Bagaimana bila membicarakan lebih lanjut?

    - Sepertinya engkau memp. perasaan mendalam tentang hal itu?

  • 48. Pengalaman Mendengarkan Mengenai
    Apa yang Terjadi sebagai suatu Prosesi
    adalah :

    1. Kesulitan menghindari 12 hambatan KBM.

    2. Terkejut dengan masalah KL.

    3. Perasaan lega bila KL bicara & tak terganggu.

    4. Perasaan lebih dekat dengan KL.

    KOMUNIKASI ?

    Proses : seseorang berbicara dengan orang lain karena ada keperluan.

    - Bila KL mengirim pesan kita menangkap pesan

    dengan kata2 Anda.

    KITA MENGUMPAN BALIK :

    Kau cemas tentang ujian yang segera tiba ?

    KL akan menjawab berdasarkan umpan balik Anda : Betul.

    Anda : Tahu bahwa Anda mendengarkan & memahami KL Anda

    mengetahui hal yang sama.

    Proses mengumpan balik disebut : MA.

  • 49. Tujuan M.A :

    Mudah menemukan pemecahan masalah.

    Membantu merubah dari perasaan sesaat ke perasaan pada saat yang lain (KL lega-bebas).

    Menyediakan waktu tanpa mengorbankan kepentingan sendiri.

    Empati : mengalami perasaan seolah-olah perasaan KL juga perasaan sendiri. Jangan sampai perasaan itu menjadi milik kita dan menimbulkan masalah.

    Membantu KL menjernihkan-menggali lebih dalam-menjauh dari masalah awal-menghormati kehadiran KL.

    Mengaktifkan sikap KO. Terhadap KL masalahnya KO sebagai sebagai penolong.

  • Lanjutan 49 ..

    7. Alat ampun untuk memudahkan menjelaskan-menumbuhkan

    rasa bebas berfikir-berdiskusi-bertanya dan mengerti.

    8.Membantu KL bahwa mereka tak perlu takut dengan emosi mereka bahwa perasaan itu adalah temannya.

    9. Menyerahkan tanggung jawab pada klien untuk menganalisa-memecahkan masalahnya.

    10.Membuat anak mau mendengarkan ortu. KL merasa bahwa pandangan-pendapat-perasaan idenya sudah dimengertiKL. mudah membuka pikiran terhadap ide konselor.

    11.Mendengar dengan empati :

    - Tindakan memperhatikan.

    - Menghormati.

    - Mencintai perasaanya-kebut-masalahnya.

    - KO. sadar dan memperhatikan.

  • 50. M.A. (Umpan Balik) :

    KO membuat klien merasa ide/perasaan dihargai-dimengerti-diterima.

    Membuka komunikasi lebih jauh.

    Memberi kesempatan membantu anak.

    Menerima perasaan anak yang alamiah/ manusiawi (perasaan adalah teman).

    Pemecahan masalah oleh anak.

    Membina hub. KO-klien berlandaskan saling pengertian-menghormati-memperhatikan.

    Merangsang diskusi.

    Menanggulangi keengganan klien mempelajari hal baru.

    Membantu yang tidak mandiri/takut.

    Membantu menyalurkan perasaan yang ditimbulkan oleh peristiwa tertentu.

  • P

    E

    S

    A

    N

    K

    E

    S

    A

    N

    A

    B

    S

    a

    y

    a

    t

    i

    d

    a

    k

    b

    e

    r

    a

    n

    i

    m

    i

    n

    t

    a

    c

    u

    t

    i

    k

    a

    r

    e

    n

    a

    s

    e

    l

    a

    l

    u

    d

    i

    t

    a

    n

    y

    a

    i

    n

    i

    -

    i

    t

    u

    M

    b

    a

    k

    ,

    k

    e

    l

    i

    h

    a

    t

    a

    n

    n

    y

    a

    b

    e

    g

    i

    t

    u

    r

    a

    g

    u

    -

    r

    a

    g

    u

    y

    a

    ?