Komunikasi data kelompok 5

42
DOSEN : Nahot Frastian,M.Kom K E L O M P O K 5 DISUSUN OLEH : SUPRAPTO ( 2013 4350 2008 ) FAJAR GINANDA WIDIA ( 2013 4350 1107 ) MAKALAH KOMUNIKASI DATA ("DATA LINK LAYER")

Transcript of Komunikasi data kelompok 5

Page 1: Komunikasi data kelompok  5

DOSEN : Nahot Frastian,M.Kom K E L O M P O K 5

DISUSUN OLEH :

• SUPRAPTO ( 2013 4350 2008 )

• FAJAR GINANDA WIDIA ( 2013 4350 1107 )

MAKALAH KOMUNIKASI DATA("DATA LINK LAYER")

Page 2: Komunikasi data kelompok  5

BAB  IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti kita lakukan setiap hari untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Komunikasi dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi atau pemberitahuan dari pihak lain yang tentunya melakukan komunikasi itu sendiri.

Page 3: Komunikasi data kelompok  5

Dalam dunia teknologi komputer dan internet, komunikasi pun terjadi antara komponen data yang satu dengan yang lainnya, dan tentunya dalam komunikasi data tersebut terdapat sistem yang mengatur jalannya komunikasi itu sendiri. Komunikasi yang diatur dalam suatu sistem komunikasi dilakukan untuk mendapatkan informasi menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan.

Pada dasarnya Komunikasi Data merupakan proses pengiriman informasi diantaranya menggunakan Fungsi Data Link,Pembentukan Frame,Syncronisasi Data Link dan Konfigurasi Saluran Tulisan ini membuat Kita lebih memahami tentang Komunikasi data. Di manamateri yang Kami informasikan banyak kita jumpai sehari-hari

Page 4: Komunikasi data kelompok  5

B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis mengambil kesimpulan tentang batasan masalah dalam makalah ini , maka penulis mengemukakan beberapa perumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:1. Fungsi Data Link2. Pembuatan Frame3. Syncronisasi Data link4. Konfigurasi Data Link5. Flow Control6. Error Control7. Jenis protokol Data Link

Page 5: Komunikasi data kelompok  5

C. Tujuan Pembahasan

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Komunikasi Data. Serta memberikan pemahaman dasar tentang komunikasi data terutama mengenai protokol komunikasi tentang data link yang dapat memberikan kemudahan, wawasan, dan pengetahuan bagi orang-orang yang ingin belajar dan berkecimpung dalam dunia teknologi informasi

Page 6: Komunikasi data kelompok  5

BAB IIPEMBAHASAN

Data link

Data link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.

Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.

Page 7: Komunikasi data kelompok  5

Fungsi Data Link Layer

Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

Tiga layanan dari Data Link Layer :1. Layanan Unacknowledged Connec-tion Less2. Layanan Acknowledged Connection-Less3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented

Page 8: Komunikasi data kelompok  5

1. Layanan Unacknowledged Connectionless

Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk.

Page 9: Komunikasi data kelompok  5

2. Layanan Acknowledged Connection Oriented

Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap).

Page 10: Komunikasi data kelompok  5

3. Layanan Acknowledged Connectionless

Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

Page 11: Komunikasi data kelompok  5

Fase I : koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.

Fase II : satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.Fase III : koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer,

dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

Page 12: Komunikasi data kelompok  5

Open Systems Interconnection (OSI)Model Open Systems Interconnection (OSI)

diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI

Page 13: Komunikasi data kelompok  5

Terdapat 7 layer pada model OSI di atas. Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Page 14: Komunikasi data kelompok  5

• Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer

ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

• Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan

diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Page 15: Komunikasi data kelompok  5

• Session Layer : Menentukan bagaimana dua terminal menjaga,

memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”

• Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi

segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Page 16: Komunikasi data kelompok  5

• Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan,

menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

• Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya

menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Page 17: Komunikasi data kelompok  5

• Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan

mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Pembentukan Frame/ Framing

Salah satu cara pembuatan frame adalah dengan menyisipkan gap waktu diantara dua buah frame, (seperti spasi antara 2 kata).

Page 18: Komunikasi data kelompok  5

Empat metode framing yang digunakan :1. Karakter penghitungb. 2. Pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian

karakter.3. Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit.4. Pelanggaran pengkodean physical layer.

Menggunakan sebuah field pada header untuk menspesifikasikan jumlah karakter didalam frame. Ketika data link layer pada mesin yang dituju melihat karakter penghitung, maka data link layer akan mengetahui jumlah yang mengikutinya, dan kemudian juga akan mengetahui posisi ujung framenya.

Page 19: Komunikasi data kelompok  5

Teknik baru adalah setiap frame diawali dan diakhiri oleh pola bit khusus, 01111110, yang disebut byte flag. Kapanpun data link layer pada pengirim menemukan lima buah flag yang berurutan pada data, maka datalink secara otomatis mengisikan sebuah bit 0 ke aliran bit keluar. Pengisian bit ini analog dengan pengisian karakter, dimana sebuah DLE diisikan ke aliran karakter keluar sebelum DLE pada data.

Page 20: Komunikasi data kelompok  5

Keperluan dan tujuan data link control yaitu :

Untuk komunikasi data secara efektif antara dua koneksi stasiun transmisi-penerima secara langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control :Frame synchronization : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame. Awal dan akhir tiap

frame harus dapat diidentifikasikan. Memakai variasi dari konfigurasi line.• Flow control : stasiun pengirim harus tidak mengirim frame-frame pada rate/kecepatan yang lebih cepat daripada stasiun penerima yang dapat menyerapnya.• Error control : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.

Page 21: Komunikasi data kelompok  5

• Addressing (peng-alamat-an) : pada line multipoint, identitas dari dua stasiun yang berada dalam suatu transmisi harus diketahui. Kontrol dan data pada link yang sama, biasanya tidak diinginkan mempunyai path komunikasi yang terpisah untuk sinyal-sinyal kontrol. Karena itu, reciver harus mampu membedakan kontrol informasi dari data yang sedang ditransmisi.

• Link management : permulaan, pemeliharaan dan penghentian dari pertukaran data memerlukan koordinasi dan kerjasama diantara stasiun-stasiun. Diperlukan prosedur untuk manajemen pertukaran ini.

Page 22: Komunikasi data kelompok  5

Konfigurasi Data Link :

Tiga sifat yang membedakannya adalah :

1.Topologi2.Duplexity3.Line discipline / (rancangan tata tertib)

Page 23: Komunikasi data kelompok  5

Topologi

Menyatakan pengaturan fisik dari stasiun pada suatu link. Ada dua konfigurasi topologi :•Point to point, jika hanya ada dua stasiun.•Multi point, jika ada lebih dari dua stasiun. Dipakai dalam suatu komputer (stasiun utama / stasiun primary) dan suatu rangkaian terminal (stasiun sekunder / stasiun secondary).Keuntungannya : komputer hanya perlu single port pada computer (primary) sedangkan point to point pada setiap terminal (secondary) harus terpasang masing-masing port.

Page 24: Komunikasi data kelompok  5

Duplexitymenyatakan arah dan teming dari aliran sinyalJenis-jenisnya :•Simplex transmission, aliran sinyal selalu dalam satu arah. Contoh : hubungan komputer dengan printer. Transmisi simplex ini jarang dipakai karena tidak mungkin untuk mengirim error atau sinyal kontrol kembali melalui link ke sumber data.•Half-duplex link, dapat mentransmisi dan menerima tidak secara simultan.•Full-duplex link, dua stasiun dapat mengirim dan menerima data satu terhadap yang lain secara simultan.

Page 25: Komunikasi data kelompok  5

Line Discipline (Rancangan tata tertib)

Beberapa tata tertib diperlukan dalam penggunaan link transmisi. Pada mode half-duplex, hanya satu stasiun yang dapat mentrasmisi pada suatu waktu. Baik mode half-duplex atau full-duplex, suatu stasiun hanya mentransmisi jika mengetahui bahwa receiver telah siap untuk menerima. Pada Sambungan : Point to point

Page 26: Komunikasi data kelompok  5

Ada tiga fase dalam prosedur kontrol komunikasi ini :

1. Establishment (penentuan) : memutuskan stasiun mana yang transmisi dan mana yang menerima dan apa receiver siap untuk menerima.

2. Data transfer : data ditransfer dalam satu atau lebih blok-blok acknowledgment.

3. Termination : membatasi koneksi logika (hubungan transmitter-receiver).

Page 27: Komunikasi data kelompok  5

• Multipoint : Aturan umum yang dipakai dalam situasi ini yaitu poll dan select :

• Poll : primary meminta data dari suatu secondary.• Select : primary mempunyai data untuk dikirim dan

memberitahu suatu secondary bahwa data sedang datang.

Variasi lainnya :v Poll terminal yang tidak mengirimkan datav Poll terminal dimana terdapat data yang akan dikirimkanv Select / memilihv Fast select / memilih dengan cepat

Page 28: Komunikasi data kelompok  5

Bentuk lain dari line discipline, yaitu contention, dimana tidak ada primary tetapi hanya suatu kumpulan stasiun-stasiun peer keduanya baik transmitter dan receiver harus diidentifikasikan. Stasiun ini dapat mentransmisi jika jalur/line sedang bebas; kalau tidak maka harus menunggu. Teknik ini dapat ditemukan dalam pemakaian secara luas pada local network dan sistem satelit.Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa :•Point to point : tidak perlu address.•Primary-secondary multipoint : perlu satu address, untuk mengidentifikasi secondary.•Peer multipoint : perlu dua address, untuk mengidentifikasi transmitter dan receiver.

Page 29: Komunikasi data kelompok  5

Flow ControlAdalah suatu teknik untuk memastikan /

meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control, buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.

Bentuk sederhana dari flow control, yaitu :•stop-and-wait flow control.

Page 30: Komunikasi data kelompok  5

Cara kerjanya : suatu entity sumber mentransmisi suatu frame. Setelah diterima, entity tujuan memberi isyarat untuk menerima frame lainnya dengan mengirim acknowledgment ke frame yang baru diterima. Sumber harus menunggu sampai menerima acknowledgment sebelum mengirim frame berikutnya. Entity tujuan kemudian dapat menghentikan aliran data dengan tidak memberi acknowledgment. Untuk blok-blok data yang besar, sumber akan memecah menjadi blok-blok yang lebih kecil dan mentransmisi data dalam beberapa frame. Hal ini dilakukan dengan alasan :•Transmisi yang jauh, dimana bila terjadi error maka hanya sedikit data yang akan ditransmisi ulang.•Pada suatu multipoint line.•Ukuran buffer dari receiver akan terbatas.

Page 31: Komunikasi data kelompok  5

Efek dari pertambahan delay dan kecepatan transmisi

Misal message panjang yang dikirim sebagai suatu rangkaian frame-frame f1,f2,…,fn, Untuk suatu prosedur polling, kejadian yang terjadi :

Stasiun S1 mengirim suatu poll dari stasiun S2.S2 merespon dengan f1.S1 mengirim suatu acknowledgment.S2 mengirim f2.S1 meng-acknowledgment...S2 mengirim fn.S1 meng-acknowledgment.

Page 32: Komunikasi data kelompok  5

Protocol Sliding Window Sliding-window flow control dapat digambarkan dalam operasi

sebagai berikut :Dua stasiun A dan B, terhubung melalui suatu link full-duplex.

B dapat menerima n buah frame karena menyediakan tempat buffer untuk n buah frame. Dan A memperbolehkan pengiriman n buah frame tanpa menunggu suatu acknowledgement. Tiap frame diberi label nomor tertentu. B mengakui suatu frame dengan mengirim suatu acknowledgement yang mengandung serangkaian nomor dari frame berikut yang diharapkan dan B siap untuk menerima n frame berikutnya yang dimulai dari nomor tertentu. Skema ini dapat juga dipakai untuk multiple frame acknowledge.

Jika 2 stasiun menukar data, masing-masing membutuhkan 2 window : satu untuk transmisi data dan yang lain untuk menerima. Teknik ini dikenal sebagai piggy backing. Untuk multipoint link, primary membutuhkan masing-masing secondary untuk transmisi dan menerima.

Page 33: Komunikasi data kelompok  5

Error Control

Berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki error-error yang terjadi dalam transmisi frame-frame.

Ada 2 tipe error yang mungkin :•Frame hilang : suatu frame gagal mencapai sisi yang lain•Frame rusak : suatu frame tiba tetapi beberapa bit-bit- nya error.

Page 34: Komunikasi data kelompok  5

Teknik-teknik umum untuk error control, sebagai berikut :

•Deteksi error, dipakai CRC.•Positive acknowledgment : tujuan mengembali-kan suatu positif acknowledgment untuk penerimaan yang sukses, frame bebas error.•Transmisi ulang setelah waktu habis : sumber mentransmisi ulang suatu frame yang belum diakui setelah suatu waktu yang tidak ditentukan.•Negative acknowledgment dan transmisi ulang : tujuan mengembalikan negative acknowledgment dari frame-frame dimana suatu error dideteksi. mentransmisi ulang beberapa frame.

Page 35: Komunikasi data kelompok  5

Mekanisme ini dinyatakan sebagai Automatic repeat Request (ARQ) yang terdiri dari 3 versi :

1.Stop and wait ARQ.2.Go-back-N ARQ.3.Selective-reject ARQ.

Page 36: Komunikasi data kelompok  5

• Stop and wait ARQStasiun sumber mentransmisi suatu frame tunggal dan

kemudian harus menunggu suatu acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Tidak ada data lain dapat dikirim sampai balasan dari stasiun tujuan tiba pada stasiun sumber. Bila tidak ada balasan maka frame ditransmisi ulang. Bila error dideteksi oleh tujuan, maka frame tersebut dibuang dan mengirim suatu Negative Acknowledgment (NAK), yang menyebabkan sumber mentransmisi ulang frame yang rusak tersebut. Bila sinyal acknowledgment rusak pada waktu transmisi, kemudian sumber akan habis waktu dan mentransmisi ulang frame tersebut. Untuk mencegah hal ini, maka frame diberi label 0 atau 1 dan positive acknowledgment dengan bentuk ACK0 atau ACK1 : ACK0 mengakui menerima frame 1 dan mengindikasi bahwa receiver siap untuk frame 0. Sedangkan ACK1 mengakui menerima frame 0 dan mengindikasi bahwa receiver siap untuk frame 1.

Page 37: Komunikasi data kelompok  5

• Go-back-N ARQTermasuk continuous ARQ, suatu stasiun boleh

mengirim frame seri yang ditentukan oleh ukuran window, memakai teknik flow control sliding window. Sementara tidak terjadi error, tujuan akan meng-acknowledge (ACK) frame yang masuk seperti biasanya.

Page 38: Komunikasi data kelompok  5

• Selective-reject ARQHanya mentransmisi ulang frame-frame bila menerima NAK atau waktu habis.Skenario dari teknik ini untuk 3 bit penomoran yang mengizinkan ukuran window sebesar 7 :1.Stasiun A mengirim frame 0 sampai 6 ke stasiun B.2.Stasiun B menerima dan mengakui ketujuh frame-frame.3.Karena noise, ketujuh acknowledgment hilang.4.Stasiun A kehabisan waktu dan mentransmisi ulang frame 0.5.Stasiun B sudah memajukan window penerimanya untuk menerima frame 7,0,1,2,3,4 dan 5. Dengan demikian dianggap bahwa frame 7 telah hilang dan bahwa frame nol yang baru, diterima. Problem dari skenario ini yaitu antara window pengiriman dan penerimaan. Yang diatasi dengan memakai ukuran window max tidak lebih dari setengah range penomoran.

Page 39: Komunikasi data kelompok  5

Protokol-Protokol Data Link Control

untuk memenuhi variasi yang luas dari kebutuhan data link, termasuk :•Point to point dan multipoint links.•Operasi Half-duplex dan full-duplex.•Interaksi primary-secondary (misal : host-terminal) dan peer (misal : komputer-komputer).•Link-link dengan nilai a yang besar (misal : satelit) dan kecil (misal : koneksi langsung jarak pendek).

Page 40: Komunikasi data kelompok  5

Sejumlah protokol-protokol data link control telah dipakai secara luas dimana-mana :• High-level Data Link Control (HDLC).• Advanced Data Communication Control Procedures.• Link Access Procedure, Balanced (LAP-B).• Synchronous Data Link Control (SDLC).

Page 41: Komunikasi data kelompok  5

BAB IVPENUTUP

Kesimpulan

Pengertian dan penerapan Protocol Data Link Layer dalam komunikasi data di kehidupan sehari-hari tidaklah sesulit yang dibayangkan selama ini. Asalkan ada kemauan dan usaha untuk memulai dan menerapkanya. Protocol ini dapat didesain dalam kehidupan kita, kita akan mudah untuk mempublikasikan suatu karya tulis baik yang berupa artikel maupun karya ilmiah.Dengan bantuan beberapa software

Page 42: Komunikasi data kelompok  5

T A M A T