MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK 8
-
Upload
fiqia-nur-alifah -
Category
Documents
-
view
636 -
download
0
Transcript of MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK 8
Etika Aulia Safitri Hevina The Heviana Y. Nirvana Leon Bonita Novias Dwita Arthiani Pratika Sandra Ratna Arum Retno Puji Astuti Zaenal Nur Hidayat
11.987 11.993 11.1001 11.1002 11.1005 11.1007 11.1008 11.1027
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita ke pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
INTRAPERSONAL
BERHUBUNGAN DENGAN DIRI SENDIRI KOMUNIKASI SEARAH KOMUNIKASI DUA ARAH
INTERPERSONAL
MASSA
Komunikasi memiliki tujuan untuk memudahkan, memperlancar, dan membina hubungan dengan orang lain.
Sebagai InformasiSebagai Sarana PendidikanSebagai Komunikasi Ekspresif
Sebagai Komunikasi RitualUntuk Melaksanakan Kelangsungan Hidup
PESANKOMUNIKATOR
SIGNAL
FEED BACK
KOMUNIKAN
NOICE
PRIMER
Menggunakan lambang atau simbol yaitu bahasa, bahasa tubuh, isyarat, gambar
SEKUNDER
Menggunakan alat/sarana sebagi media, misalnya surat, telepon, radio, teleks, surat kabar, majalah, TV
1. Komunikasi sedikitnya perlu dua orang. 2. Hubungan yang terbentuk merupakan hasil dari kegiatan komunikasi. 3. Terjadi secara kontinue dan berulang-ulang. 4. Melakukan pertukaran pesan. 5. Terdiri dari komunikasi verbal dan non verbal. 6. Seorang yang melakukan komunikasi berespon terhadap pesan yang mereka dapat. 7. Pesan yang diterima oleh komunikan tidak selalu sama dengan arti pesan yang dimaksud sebelumnya. 8. Pertukaran pesan perlu pengetahuan. 9. Pengalaman masa lalu mempengaruhi pengiriman pesan. 10. Komunikasi dipengaruhi oleh cara seseorang menilai dirinya sendiri dan oleh materi yang dikomunikasikan.
BENTUKVERBAL
KONTEKSFORMAL
UMPAN BALIKSATU ARAH
JUMLAHPERORANGAN
NON VERBAL
NON FORMAL
DUA ARAH
KELOMPOK MASSA
1. Model komunikasi satu arah 2. Model Komunikasi dua arah 3. Model Komunikasi Heliks Komunikasi yang dilakukan manusia dapat dilakukan terus menerus, sehingga komunikasi komunikasi yang terbentuk antar satu manusia dengan manusia lain dapat berkembang. 4. Model komunikasi Ellis dan Mc. Clintok (1990) Komunikasi tidak hanya melibatkan unsur penyampaian pesan tapi juga ada pesan tambahan yang menyertainya. Pada proses pertukaran pesan dalam komunikasi tidak selamanya pesan diterima secara utuh oleh penerima.
Komunikator 1. Kecakapankomunikator
Komu -nikan1. Kecakapan menerima komunikasi2. Sikap komunikan
2. Sikap komunikator3. Pengetahuan komunkator 4. Sistem sosial (kedudukan dalam masyarakat) 6. Pengaruh komunikasi
3. Pengetahuan komunikan4. Sistem sosial 5. Saluran komunikasi
Hambatan Teknis Hambatan Sistemik Hambatan Manusiawi
Latar Belakang Sosial BudayaPengetahuan
Peran dan Hubungan
1. Membuat suatu pesan secara hati-hati. 2. Meminimalkan gangguan umpan balik antara pengirim dan penerima pesan. 3. Mengecek atau maksud yang disampaikan. 4. Meminta kejelasan lebih lanjut. 5. Mengecek umpan balik atau hasil. 6. Mengulangi pesan yang telah disampaikan dan diperkuat dengan bahasa isyarat. 7. Mengakrabkan antara pengirim dan penerima. 8. Membuat pesan singkat, jelas dan tepat.
Kwadran I
Kwadran II
OPENKwadran III HIDDEN
BLINDKwadran IV UNKNOWN
Klarifikasi nilai merupakan suatu faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengkaji, mengembangkan nilai individual mereka. Prinsip klarifikasi nilai adalah tak ada satupun dari kelompok nilai yang tepat bagi setiap orang. Proses Klarifikasi Nilai: 1. Memilih 2. Menghargai 3. Bertindak
Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum atau sesudah berinteraksi dengan orang lain, dimana eksplorasi perasaan ini membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif yang komplit yang sangat mempengaruhi.
1. Memberikan pertanyaan terbuka 2. Fokus 3. Pendekatan tidak langsung 4. Inisiatif 5. Penggunaan komunikasi verbal dengan benar dan baik 6. Penggunaan komunikasi non verbal dengan tepat
1. Penggunaan pertanyaan tertutup 2. Tidak fokus 3. Sikap kurang tepat 4. Kecakapan yang kurang dalam komunikasi 5. Kurangnya pengetahuan 6. Kurangnya mengetahui sistem sosial 7. Prasangka buruk yang tidak beralasan 8. Jarak fisik 9. Tidak ada persamaan persepsi 10.Indera yang rusak 11. Berbicara yang berlebihan 12. Mendominasi pembicaraan
Komunikasi hubungan terapeutik merupakan serangkaian situasi/suasana yang tercipta antara individu yang memerlukan dan individu yang memberi bantuan pada suatu setting pelayanan kesehatan yang dilandasi tujuan tertentu.
Tujuan: 1. Meningkatkan kemandirian klien melalui proses yang memungkinkan realisasi diri, penerimaan diri, dan penghargaan sendiri. 2. Meningkatkan penghargaan terhadap klien. 3. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan meningkatkan fungsi dan kemampuan perawat untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai tujuan personal yang realistis.
Untuk mempertahankan hubungan perawat-klienMempengaruhi perilaku klien menuju pola-pola kesehatan
Meningkatkan integritas klien Mengatasi masalah klien
Usaha pertama dalam komunikasi dengan klien adalah melakukan interaksi sosial. Perawat sering kali menggunakan interaksi social superficial pada awal pembicaraan dengan klien untuk memberikan dasar bagi hubungan yang lebih dekat.
Dalam melakukan interaksi dan membina hubungan antara pasien dengan klien, maka perawat harus dapat memperoleh informasi ataupun bertukar informasi dengan klien.
Peran perawat merupakan bentuk bantuan bagi klien yang mengalami masalah kesehatan. Ketika seseorang masuk kesetting pelayanan kesehatan, ia memerlukan bantuan dari oranglain. Ada suatu motif yang mendasari hubungan yang terbentuk antara klien dan petugas kesehatan, termasuk perawat; yaitu hubungan saling membantu dengan tujuan mangatasi masalah kesehatan. Situasi ini dikenal sebagai hubungan yang berfokus membantu (helping relationship).
Menurut Stuart and Sundeen (1995) : 1. Mendengar aktif 2. Mendengar pasif 3. Penerimaan 4. Klarifikasi 5. Fokusing 6. Observasi 7. Menawarkan informasi 8. Diam (memelihara ketenangan) 9. Assertive
10. Menyimpulkan 11. Giving Recognition 12. Offering Self 13. Offering general leads 14. Giving broadopening 15. Penempatan urutan 16. Mendukung deskripsi dari persepsi 17. Mendukung perbandingan 18. Restating 19. Refleksi 20. Eksplorasi
21. Presenting reality 22. Menunjukkan keraguan 23. Seeking consensual validation 24. Verbalizing the implied 25. Mendukung evaluasi 26. Usaha menerjemahkan perasaan 27. Menganjurkan kolaborasi 28. Mendukung terbentuknya rencana tindakan 29. Menyediakan petunjuk 30. Komentar terbukatertutup
1. Usia Bayi (0-1 tahun) 2. Usia Todler dan Pra Sekolah 3. Usia Sekolah (5-11 tahun) 4. Usia Remaja (11-18 tahun)
1. 2. 3. 4.
Suasana hormat menghormati Suasana saling menghargai Suasana saling percaya Suasana saling terbuka
MODEL-MODEL KONSEP KOMUNIKASI DAN PENERAPANNYA PADA KLIEN DEWASA: 1. MODEL SHANON&WEAVER 2. MODEL KOMUNIKASI LEARY 3. MODEL INTERAKSI KING 4. MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain: 1. perubahan fisik lansia, seperti penurunan pendengaran 2. normal agging process 3. perubahan sosial 4. pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
THANK YOU...