KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

24
KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN Nama Kelompok Tanti fajarini (2220111978/08) Arum Tirta Ratnasari ( 2220111980/16 ) Fani Rizki hapsari ( 2220111998/24 ) Meira Budyati (2220111996/ 32 ) Putri Retno Giyanti (2220112004/ 40 ) Sulis Nur Rohmah (2220112012/48 ) KELAS 2-C

Transcript of KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Page 1: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN DAN

KEPEMIMPINAN KEPERAWATANPENERAPAN KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN DAN

KEPEMIMPINAN

Nama Kelompok Tanti fajarini (2220111978/08)

Arum Tirta Ratnasari ( 2220111980/16 )Fani Rizki hapsari ( 2220111998/24 )Meira Budyati (2220111996/ 32 )

Putri Retno Giyanti (2220112004/ 40 )Sulis Nur Rohmah (2220112012/48 )

KELAS 2-C

Page 2: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

• Komunikasi merupakan unsur penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada di dalam proses manajemen Keperawatan.

• Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, dan pendapat dan memberikan nasihat, terjadi antara dua orang atau lebih bekerja bersama.

• Komunikasi adalah proses pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan konteks sosialnya. (Ahmad Elqorni, Komunikasi dan Opini Public, 23-12-2009).

Page 3: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Model Komunikasi

• Komunikasi tertulis : Publikasi perusahaan, Surat-

menyurat ke staf, pembayaran, jurnal• Komunikasi secara langsung : Komunikasi secara

verbal dengan atasan, atau bawahan atau dengan pihak lain.

• Komunikasi non-verbal : Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, dan sikap tubuh.

• Komunikasi via telepon

Page 4: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

PRINSIP KOMUNIKASI MANAJER KEPERAWATAN

1. Manajer harus mengerti struktur organisasi. Pemahaman tentang siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.

2. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat. 3. Manajer harus meminta umpan balik

Apakah komunikasi dapat diterima secara akurat, salah satu caranya → bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.

4. Menjadi pendengar yang baik.Menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.

Page 5: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Tahapan proses Komunikasi Kelompok

Sumber Komunikasi

Pengkodean (encoding)Mengubah satu pesan komunikasi menjadi bentuk simbolik. Empat kondisi yang mempengaruhi pesan terkode, yaitu keterampilan, sikap, pengetahuan, dan system social budaya.

Pesan (Apa yang dikomunikasikan) Dipengaruhi oleh kode/kelompok symbol yang kita gunakan untuk

mentransfer makna, isi dari pesan itu sendiri dan keputusan yang kita ambil dalam memilih dan menata baik kode maupun isi.

Page 6: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Saluran (channel) Medium lewat mana suatu pesan komunikasi berjalan. Medium dipilih oleh sumber, yang harus menentukan saluran mana yang formal dan informal.

PengkodeanPenerjemah ulang pesan komunikasi seorang pengirim. Penerima merupakan sasaran arah pesan itu tapi sebelum pesan dapat di terima, symbol-simbol harus di terjemahkan kedalam suatu ragam yang dapat dipahami oleh si penerima.

Penerima

Umpan Balik Tautan akhir dalam proses komunikasi, mengembalikan pesan kedalam system guna memeriksa kesalah pahaman, umpan balik merupakan suatu penentu apakah pesan itu telah dipahami.

(Stephen Robbins, Perilaku Organisasi, hal. 6 – 7)

Page 7: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Teori Analisa Transaksaksional (Analisa Struktural)

Analisis transaksional

Salah satu pendekatan psikoterapi ,menekankan hubungan interaksional, digunakan untuk terapi individual, terutama untuk pendekatan kelompok. (Eric Berne, 1960).

Terdiri dari teori pengorganisasian kepribadian yang diterapkan melalui proses analisis struktural, dilengkapi dengan interaksi manusia yang tergambar dalam wacana analisis transaksional.

Page 8: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Konsep Teori Kepribadian Dalam Analisis

Transaksional

Status Ego : Ego Anak

berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berpikir ketika masih kanak-kanak dan berkembang bersama dengan pengalaman semasa kanak-kanak. Jika individu melakukan, berperasaan, bersikap seperti yang individu lakukan pada waktu masih kecil, maka individu tersebut dalam status ego anak. Setiap individu akan mempunyai pengalaman dan masa kanak-kanak yang berbeda-beda, maka status ego anak untuk setiap individu akan berbeda.

Ego DewasaJika individu bertigkah laku secara rasional, melakukan testing terhadap realita, maka individu tersebut dikatakan dalam status ego dewasa. Pengalaman-pengalaman belajar yang didapatkan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, mengakibatkan status ego dewasa juga berbeda. Status ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal.

Ego Orang TuaJika individu merasa dan bertingkah laku sebagaimana orang tuanya dahulu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dikatakan dalam status ego orang tua. Oleh karena setiap individu mempunyai pengalaman pendidikan, sikap, pandangan dan pendapat yang khas dari kedua orang tuanya, maka setiap individu akan berbeda status ego orang tuanya. Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya.(Indoskripsi, Transaksional, 23-12-2009)

Page 9: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Life Position (Posisi Hidup)

• Belaian meupakan bagian dari suatu perhatian yang melengkapi stimulasi yang optimal kepada individu. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan menyehatkan. Belaian ini tidak hanya dibutuhkan dan terjadi pada anak, akan tetapi juga pada masa dewasa dan belaian yang diterima atau yang diberikan akan menguatkan posisi hidup seseorang.

Page 10: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Dasar Posisi Hidup : 1. I’m OK – You’re OK.Posisi ini merefleksikan bahwa individu mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya pada orang lain. Individu tidak takut berhubungan dengan orang lain.2. I’m OK – You’re not OK.Posisi ini merefleksikan bahwa individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada yang dianggap cocok, individu merasa superior, merasa mempunyai hak untuk mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadinya.3. I’m not OK – You’re OK.Posisi ini merefleksikan bahwa individu merasa tidak terpenuhi kebutuhannya dan merasa bersalah. Posisi ini merupakan posisi yang paling umum yang biasa disebut depresif. Individu merasa bersalah, inferior, depresi, ketidakpercayaan dan rasa takut.4. I’m not OK – You’re not OK.Posisi ini merefleksikan bahwa dirinya merasa tidak baik dan orang lain pun juga tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif, individu akan menyerah dan merasa tidak berdaya.(Indoskripsi, Transaksional, 23-12-2009)

Page 11: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Penerapan Manajemen bagi Analisa Transaksional

• Analisa transaksional memiliki implikasi bagi manajemen keperawatan.

• Metode tradisional pendidikan keperawatan mempengaruhi jenis masalah transaksional tertentu. Seringkali perawat mengalami masalah transaksional dengan para dokter. Karena otoritas yang di berikan pada anggota profesi keperawatan sangatlah rendah sehingga dokter lebih menguasai / berkuasa.

• Analisa transaksional merupakan proses memperkuat dan mendorong keadaan ego dewasa untuk menguji coba kenyataan dengan lebih efektif, memperkirakan akibatnya, dan membuat pilihan yang diinformasikan.(Gillies, Manajemen Keperawatan, 1989, Hal. 245 – 249).

Page 12: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Kegiatan Perawat yang memerlukan komunikasi adalah :

a. Komunikasi saat timbang terimaKomunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien

terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum, serta respon pasien yang terjadi.

b. Interview/AnamneseKomunikasi untuk memperoleh data tentang

keadaan klien yang akan dipergunakan dalam mendukung masalah pasien dan melaksanakan tindakan dengan akurat. Anamnese ini bisa dengan pasien, keluarga, dokter dan tim lainnya.

Page 13: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

• Prinsip yang perlu diterapkan oleh perawat dalam komunikasi ini :– Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tidak

tepat.– Ciptakan suasana yang hangat dan kekeluargaan– Hindari Interupsi– Hindari respon dengan kata hanya ya dan tidak

(perawat kurang tertarik degan topik yang dibicarakan)– Jangan memonopoli pembicaraan– Hindari hambatan personal (Jika perawat menunjukan

rasa tidak senang pada klien, maka hasil yang didapt tidak optimal)

Page 14: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

c. Komunikasi melalui komputerMelalui komputer, informasi-informasi terbaru dapat cepat didapatkan dengan menggunakan internet bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah klien

d. Komunikasi tentang kerahasiaanPasien yang masuk menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada Institusi. Oleh karena itu perawat harus berusaha menjaga dengan baik.

e. Komunikasi melalui sentuhan

Metode ini merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat sebagai terapi bagi pasien, khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan, dalam mengambil suatu keputusan.

Page 15: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

f. Dokumentasi sebagai alat komunikasiKetrampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan akan dikerjakan oleh perawat.

g. Komunikasi perawat dan tim kesehatan lainnya

Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional perawat dan tim kesehatan lainnya : dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.

Page 16: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN

1. Definisi komunikasi

Komunikasi dalam keperawatan merupakan

pendekatan terencana ,dipakai secara sadar untuk

mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan,

pasien dan keluarganya, tim kesehatan lainnya.

Keterampilan berkomunikasi yang baik

merupakan keterampilan utama dan sangat

penting bagi seorang pimpinan keperawatan.

Keberhasilan seseorang pimpinan sebagian besar

tergantung kemampuan berkomunikasi termasuk

bertukar pikiran dan akan lebih efektif apabila

dilakukan secara langsung, tatap muka,

komunikasi dua arah dengan sikap yang baik.

Page 17: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

2. Proses KomunikasiAda lima komponen yang harus diperhatikan oleh

pimpinan keperawatan yaitu :

a. Pengirim berita (komunikator), pihak yang

menyampaikan berita, laporan dan saran-saran.

b. Penerima berita (komunikan), orang yang dituju.

c. Berita (pesan), yang disampaikan seperti perintah

dan saran-saran. d. Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan

berita seperti tulisan, telepon, radio, televisi, dll.

e. Umpan balik atau tanggapan dari penerima berita.

Page 18: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

3.Pesan yang Disampaikan bisa Verbal Maupun Non Verbal

a. Komunikasi verbalmerupakan usaha yang disadari untuk memilih kata-kata yang akan dipakainya.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tulisan dan kombinasi antara keduanya.

b. Komunikasi non verbal1) Vokal, nada suara, kualitas, kecepatan yang semuanya

menggambarkan suasana emosi.2) Gerakan dan ekspresi wajah dapat diartikan suasana hati.3) Komunikasi yang intim, lebih atau sama dengan 45,4 cm ;

komunikasi personal 45,5-120 cm.4) Sentuhan sangat penting untuk memberikan dorongan mental,

tetapi perlu dipertimbangkan budaya dan kebiasaan.

Page 19: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

4. Cara Membina Hubungan Yang Efektif Dan Terapeutik

• Menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan komunikasi saling terbuka, menerima orang lain sebagai individu yang berharga dan empati yang mendalam.Konflik internal dan eksternal yang tidak terselesaikan dengan baik akan mengganggu kesehatan mental, akibat lebih lanjut kestabilan dan penyesuaian diri dapat terganggu.

Page 20: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

5. Kebiasaan mempersiapkan diri atau cara meningkatkan kesadaran diri

• Kebiasaan dan keterampilan dalam meningkatkan kesadaran diri tidak akan efektif apabila tidak ada keinginan secara terus menerus untuk mengerti dan memahami orang lain.

Page 21: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

6.Komunikasi asertif

a. PengertianAdalah kemampuan menyampaikan secara tepat ,baik pikiran dan perasaan seseorang dengan tetap menghormati dan menghargai hak dan martabat orang lain.

b. Cara melakukan komunikasi asertif

Keterampilan menyatakan diri secara nyata, tulus untuk mendapatkan sesuatu dengan tetap mendengar dan menghargai orang lain.Tingkah laku tidak terjadi secara otomatis tetapi melalui latihan dan belajar yang lambat laun akan menjadi kebiasaan.

c. Gaya pimpinan yang asertif Ditandai dengan memperhatikankaryawan dengan menghargai oranglain, membimbing karyawan,berpikirsecara analitis, berpenampilanekspresif dan mengungkapkanperasaan yang sesungguhnya.

d.Faktor yang mempengaruhi sikap asertif

Konsep diri dari pimpinan untukdapat menggunakan dirinya secaraefektif,, memahami dan membuka diri.

 

Page 22: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

HAMBATAN KOMUNIKASI

• Hambatan dalam Proses, hambatan ini bisa datang dari komunikator seperti kurang menguasai materi yang disampaikan atau kesulitan dalam penyampaian. Berasal dari komunikan seperti kesulitan untuk memahami pesan secara baik sebagai akibat rendahnya tingkat penguasaan bahasa pengetahuan, pendidikan, intelektual dan juga media yang digunakan dalam penyampaian kurang tepat.

• Hambatan Secara Fisik, Sarana fisik bisa menghambat komunikasi secara efektif, misalnya pendengaran kurang tajam, gangguan pada pengatur suara.

• Hambatan Semantik, yaitu antara pemberi pesan dan penerima pesan tidak terdapat pengertian, pemahaman tentang bahasa atau lambang yang sama.

• Hambatan Psiko-Sosial, yaitu adanya perbedaan cukup melebar pada aspek kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, persepsi, nilai-nilai yang dianut dan hingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan dari kedua belah pihak yang berkomunikasi tersebut tidak sama.

Page 24: KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx

Maturrrrrr Teukyyuuuuu...