Komposting Limbah Organik

8

Click here to load reader

Transcript of Komposting Limbah Organik

Page 1: Komposting Limbah Organik

1

Komposting Limbah Organik

Koposting

Komposting atau pembuatan kompos adalah cara yang sudah dikenal dari dahulu kala

sebagai cara pengelolaan limbah organik. Proses komposting menghasilkan salah satu pupuk

organik, yaitu pupuk kompos. Proses komposting sendiri telah dikenal dari zaman dahulu,

dimana kompos merupakan praktek tertia untuk menyiapkan pupuk organik (Rachman, 2002).

Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara

biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber

energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos

dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang,

pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Bahan yang terbentuk mempunyai berat volume yang lebih rendah daripada bahan

dasarnya, bersifat stabil, kecepatan proses dekomposisi lambat dan sumber pupuk organik.

Dengan demikian pengomposan menyiapkan makanan untuk tanaman di luar petak pertanaman

dan sekaligus menghilangkan senyawa yang mudah teroksidasi dam keberadaannya tidak

dikehendaki. Apabila residu ini diberikan langsung ke tanah tanpa proses pengomposan maka

akan merugikan tanaman karena memanfaatkan hara nitrogen yang ada di dalam tanah.

(Rachman, 2002)

Proses pengomposan juga bermanfaat untuk mengubah limbah yang berbahaya seperti :

tinja, sampah dan limbah cair menjadi bahan yang aman dan bermanfaat. Organism yang bersifat

pathogen akan mati karena suhu yang tinggi pada saat proses pengomposan berlangsung.

Kompos dibuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam – macam sumber.

Dengan demikian kompos merupakan sumber bahan organik dan nutrisi tanaman. Kemungkinan

bahan dasar merupakan sumber bahan organik dan nutrisi tanaman.

Cara Pembuatan

1. Kompos Jadi Siap Pakai

Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan

sampah organik. Untuk mendapatkannya :

1. Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah

KompostingPutu Ananta Widhia Dharma0805105003

Page 2: Komposting Limbah Organik

2

2. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk

3. Jemur sampai kering, lalu ayak

4. Bubuhkan 50 - 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.

Bahan:

1. 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage)

2. 6,5 m3 kulit buah kopi

3. 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter)

4. 30 kg abu dapur atau abu kayu

Cara Membuat

1. Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian

tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat

tertampung dan dimanfaatkan.

2. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x

lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan

lunak.

3. Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan

setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang

dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.

4. Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu

udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan

pesat selama 4 - 5 hari, lalu segera menurun lagi.

5. Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan

untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.

6. 2 - 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan

kompos sudah cukup matang.

7. Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.

8. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan

menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.

KompostingPutu Ananta Widhia Dharma0805105003

Page 3: Komposting Limbah Organik

3

2. Kompos Sistem Terowongan Udara

Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan daun-daun,

potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu.

Bahan :

1. Daun, rumput

2. Sampah organik

Cara membuat:

1. Buat terowongan segitiga.

2. Terowongan udara terbuat dari bambu atau kayu berukuran kira kira : tinggi 20 cm,

panjang 1.5 - 2 meter. Buatlah dua buah dan letakkan berdampingan.

3. Tumpuklah daun dan  bahan yang lain diatas satu terowongan udara & biarkan yang

satunya.

4. Tambahkan bahan & siram dengan air secara teratur setiap hari agar tumpukan tetap

lembab.

5. Setelah bagian bawah mulai menghitam (seperti tanah), baliklah tumpukan keatas

terowongan udara yang satunya. Tumpuk bahan yang baru di atas terowongan yang lama.

6. Jaga kelembaban tumpukan dengan menyiramnya secara teratur & biarkan sampai

menjadi kompos (kira-kira 6 minggu atau warnanya kehitaman semua).

7. Setelah bahannya menjadi kompos, bisa digunakan untuk kebun. Ulangi lagi proses

diatas, supaya anda selalu punya kompos.

8. Kompos yang anda buat sendiri ini bisa digunakan untuk kesuburan tanah dan kesehatan

tanaman anda.

  

3. Kompos Rumah Tangga

Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang

yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu

suhu, udara dan kelembaban.

Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi.

KompostingPutu Ananta Widhia Dharma0805105003

Page 4: Komposting Limbah Organik

4

Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam

proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah

bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus

dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7

hari.

Bahan

1. Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat

sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic.

2. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya

diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban

bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.

3. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat

merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.

Cara Membuat

1. Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.

2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah

atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi

kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .

3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah

sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.

4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada

minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga

suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos

sudah jadi.

5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa

dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.

6. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu,

kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal

KompostingPutu Ananta Widhia Dharma0805105003

Page 5: Komposting Limbah Organik

5

untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%)

dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.

7. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat

pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism

(EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.

Daftar pustaka:

Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius.

http://jongjava.com/web/ragam/tekno/495-cara-mudah-membuat-kompos

diakses tanggal 6 maret 2011

http://hasanpoerbo.blogspot.com/2006/05/mari-membuat-kompos-skala-rumah-tangga.html

diakses tanggal 6 maret 2011

KompostingPutu Ananta Widhia Dharma0805105003