komposting dan keranjang tatakura
Click here to load reader
-
Upload
wila-dantika -
Category
Education
-
view
1.006 -
download
0
Transcript of komposting dan keranjang tatakura
Kelompok 9 :
1.Wiladantika P 1401410217
2.Hennik Trianasari 1401410279
3.Fadli Aza Eko S. 1401410380
4.Slamet Nur H. 1401411317
A. Pengertian
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku pengomposan :
1. Pertanian
-Limbah dan residu tanaman
Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa
-Limbah & residu ternak
Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas
-Tanaman air
Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air
2. Industri
Limbah padat= Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan
Limbah cair = Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
3. Limbah rumah tangga
Sampah = Tinja, urin, sampah rumah tangga dan sampah kota
B. Jenis-jenis kompos
1. Kompos cacing (vermicompost)
2. Kompos bagase
3. Kompos bokashi
C. Manfaat Kompos
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
1. Aspek Ekonomi :
Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
Mengurangi volume/ukuran limbah
Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
2. Aspek Lingkungan :
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
3. Aspek bagi tanah/tanaman:
Meningkatkan kesuburan tanah
Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Proses Pengomposan Aerobik
Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen).
Gambar profil suhu dan populasi mikroba selama proses
pengomposan
E. Faktor yang memengaruhi proses Pengomposan
1. Rasio C/N
2. Ukuran Partikel
3. Aerasi
4. Porositas
5. Kelembapan (Moisture content)
6. Temperatur/suhu
7. pH
8. Kandungan Hara
9. Kandungan Bahan Berbahaya
Lama pengomposan
Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akan berlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-benar matang.
Strategi Mempercepat Proses Pengomposan
Secara umum strategi untuk mempercepat proses
pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga,
yaitu:
1. Menanipulasi kondisi/faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengomposan.
2. Menambahkan Organisme yang dapat
mempercepat proses pengomposan: mikroba
pendegradasi bahan organik dan vermikompos
(cacing).
3. Menggabungkan strategi pertama dan kedua.
F. Memanipulasi Kondisi Pengomposan
Kondisi atau faktor-faktor pengomposan dibuatseoptimum mungkin. Sebagai contoh, rasio C/Nyang optimum adalah 25-35:1. Untuk membuatkondisi ini bahan-bahan yang mengandungrasio C/N tinggi dicampur dengan bahan yangmengandung rasio C/N rendah, seperti kotoranternak. Ukuran bahan yang besar-besar dicacahsehingga ukurannya cukup kecil dan ideal untukproses pengomposan. Bahan yang terlalu keringdiberi tambahan air atau bahan yang terlalubasah dikeringkan terlebih dahulu sebelumproses pengomposan. Demikian pula untukfaktor-faktor lainnya.
Menggunakan Aktivator Pengomposan
Strategi yang lebih maju adalah denganmemanfaatkan organisme yang dapat mempercepatproses pengomposan. Organisme yang sudah banyakdimanfaatkan misalnya cacing tanah. Prosespengomposannya disebut vermikompos dan komposyang dihasilkan dikenal dengan sebutan kascing.Organisme lain yang banyak dipergunakan adalahmikroba, baik bakeri, aktinomicetes, maupuankapang/cendawan. Saat ini dipasaran banyak sekaliberedar aktivator-aktivator pengomposan, misalnya:MARROS Bio-Activa,Green Phoskko(GP-1), Promi, OrgaDec, SuperDec, ActiComp, EM4, Stardec, Starbio, BioPos, dan lain-lain.
G. Pertimbangan untuk menentukan strategi pengomposan
Ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan strategi pengomposan:
1. Karakteristik bahan yang akan dikomposkan.
2. Waktu yang tersedia untuk pembuatan kompos.
3. Biaya yang diperlukan dan hasil yang dapat dicapai.
4. Tingkat kesulitan pembuatan kompos
H. Tahapan pengomposan
1. Pemilahan Sampah
2. Pengecil Ukuran
3. Penyusunan Tumpukan
4. Pembalikan
5. Penyiraman
6. Pematangan
7. Penyaringan
8. Pengemasan dan Penyimpanan
9. Kontrol proses produksi kompos
I. Proses pengontrolan
Proses pengontrolan yang harus dilakukan terhadap
tumpukan sampah adalah:
1. Monitoring Temperatur Tumpukan
2. Monitoring Kelembapan
3. Monitoring Oksigen
4. Monitoring Kecukupan C/N Ratio
5. Monitoring Volume
J. Mutu kompos
Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut
:
1. Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna
tanah,
2. Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat
membentuk suspensi,
3. Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan
baku dan derajat humifikasinya,
4. Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah,
5. Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan,
dan
6. Tidak berbau.
K. Keranjang Tatakura
Keranjang Takakura merupakan alat
pengomposan skala rumah tangga yang
ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah
Kota Surabaya, Kitakyusu International
Techno-cooperative Association, dan
Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun
2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan
sederhana di sekitar kita yang mampu
mempercepat proses pembuatan kompos.
Cara membuat kompos bahan limbah organik
rumah tangga menggunakan keranjang
tatakura
Bahan Utama :
1. Keranjang
2. kardus
3. sekam
4. tanah
5. kompos jadi
6. sampah rumah tangga
7. Air secukupnya
Cara membuatnya:• Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya,
sedangkan sisi atasnya dipotong sedikit supaya tingginyapas dengan keranjangnya.
• Kardus aqua ddimasukkan kedalam keranjang. Tekan-tekansupaya masuk dan pas sehingga keranjang bisaditutup. Masukkan satu buah bantal sekam didasarkeranjang. Ini gunanya supaya cairan sampah dan kompostidak merembes.
• Masukkan tanah satu sekop dari halaman anda sebagai bio starter.
• Masukkan kompos yang sudah jadi sebelumnya• Masukkan sampah rumah tangga ke lapisan selanjutnya• Untuk lapisan terakhir masukkan sekam sebagai penutup.• Tambahkan air secukupnya untuk mengontrol kelembapan.
Gambar keranjang tatakura.
TERIMAKASIH