Komplikasi Neonatus

5
Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Kegawatdaruratan Neonatus 1. Hipotermia Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 36 0 C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 25 0 C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori. Etiologi dan factor presipitasi dari hipotermia antara lain : prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran dan eksposure suhu lingkungan yang dingin. Penanganan hipotermia ditujukan pada: 1) Mencegah hipotermia, 2) Mengenal bayi dengan hipotermia, 3) Mengenal resiko hipotermia, 4) Tindakan pada hipotermia. Tanda-tanda klinis hipotermia: a. Hipotermia sedang (suhu tubuh 32 0 C - <36 0 C ), tanda- tandanya antara lain : kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah dan kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata. b. Hipotermia berat (suhu tubuh < 32 0 C ), tanda-tandanya antara lain : sama dengan hipotermia sedang, dan disertai

description

Komplikasi

Transcript of Komplikasi Neonatus

Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Kegawatdaruratan Neonatus

Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Kegawatdaruratan Neonatus1.HipotermiaHipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 250C. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.Akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.Etiologi dan factor presipitasi dari hipotermia antara lain : prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran dan eksposure suhu lingkungan yang dingin.Penanganan hipotermia ditujukan pada:1)Mencegah hipotermia,2)Mengenal bayi dengan hipotermia,3)Mengenal resiko hipotermia,4)Tindakan pada hipotermia.Tanda-tanda klinis hipotermia:a.Hipotermia sedang (suhu tubuh 320C -