Kompilasi Skenario 1

71

Click here to load reader

description

kompil

Transcript of Kompilasi Skenario 1

Page 1: Kompilasi Skenario 1

SKENARIO 1MASALAH KESEHATAN

Dokter Sule dokter baru lulusan FK OVJ merasa tergerak hatinya untuk mengabdikan ilmu yang baru didapatnya setelah menerima surat penempatan di Pkm Sember Baru Beliau berpikir keras menentukan masalah ndash masalah kesehatan di daerah pegunungan tersebut yang perlu diselesaikan

Suatu hari beliau bejalan - jalan untuk melihat kondisi Pkm yang baru ditempati Didinding beberapa ruang terpamapang berbagai data menganai karakteristik demografi wilayah kerjanya meliputi jumlah penduduk luas wilayah pembagian wilayah dll Disana juga terdapat keterangan mengenai macam-macam penyakit yang terdiaknosis di PKM prevalensi serta insidensi penyakit seperti diare Infeksi Saluran Pernafasan Akut hipertensi dll dalam 1 tahun Ada juga data mengenai angka kelahiran angka kematian junlah kematian ibu melahirkan dan case fatatility rate Data-data tersebut dapat digunakan untuk mementukan masalah kesehatan yang sedang berkembang diwilayah kerjanya menentukan prioritas menentukan faktor risiko hubungan sebab akibat dan yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan lainnya Dalam hati beliau bertaka ldquodokter sebelumku sudah cukup detail tapi kenapa masalah pengelolaaan obat tidak tercantum sama sekali rdquo

I KLARIFIKASI ISTILAH

a Shock - Gangguan keseimbangan fisik mental yang timbul mendadak keadaan gangguan

metabolic dan hemodinamik yang sangat berat yang ditandai dengan kegagalan system sirkulasi untuk mempertahankan perfusi organ vital yang adekuat (Kamus Dorland)

- Keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen untuk mencukupi kebutuhan jaringan (Internet)

b Obesitas Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh disebut juga adiposity adiposis corpulensy dan pimelosis (Kamus Dorland)

c Fogging Cara membunuh nyamuk dewasa vektor penyakit dengan pengasapan menggunakan pestisida (Dinkes)

d KEP ( Kekurangan Energi Protein) - Keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein

dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi AKG) Angka Kecukupan Gizi (Suparisa 2000)

- Penyakit dengan kausa multifaktorial seperti penyerapan protein terganggu pada waktu diare kronik kehilangan protein abnormal pada proteinuria (nefrosis) infeksi pendarahan luka bakar gagal mensintesis protein pada keadaan penyakit hati kronik faktor ekonomi pendidikan sanitasi maupun pelayanan kesehetan (Sediaoetomo 1999)

e Wabah - Letusan suatu jenis penyakit (jurnal drHR Widodo Talogo MPH) - Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah

penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( UU No 4 tahun 1984)

f RS tipe B Rumah sakit yang mapu memberikan pellayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas dan merupakan rumah sakit rujukan tipe C (Pengantar Buku Administrasi Kesehatan)

g Pusling (Puskesmas Keliling) Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotorroda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga medis dari puskesmas (Pengantar Buku Administrasi Kesehatan)

h Posyandu - Wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan KB

yang dikelola oleh masyarakat diselenggarakan oleh kader yang terlatih di bidang kesehatan dan KB dimana anggotanya berasala dari PKK tokoh masyarakat dan pemudi (jurnal drZukifli MSi)

- Fasilitas palayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil yang tidak terjangkau oleh RS atau klinik (wwwwikipediacom)

- Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan (wwwdepkesgoid)

i Kader Promotor kesehatan desa (prokes) yaitu tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat (jurnal drZulkifli MSi)

j DBDDD Suatu sindrom yang ditandai dengan tombositopenia (penurunan jumlah trombosit) dan hemokonsentrasi (pengentalan darah) serta disebabkan oleh 4 virus yang sama dengan dengue klasik (virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti) (Kamus Dorland)

k Intensif dikerjakan dsb secara sungguh-sungguh untuk memperoleh efek yg maksimal dl waktu yg Iebih singkat

l Rujukan

1 Case Fatality Rate (CFR) Perbandingan antara jumlah kematian karena penyakit tertentu yang terjadi

selama satu tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama (Budiarto dan Anggraeni 200274)

Jumlah seluruh kematian karena suatu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil (Azwar 199985)

CFR digunakan untuk menentukan keganasan dari suatu penyakit Apakah CFR digunakan untuk penyakit menular saja atau bisa juga digunakan untuk penyakit tidak menular

Menurut dinkes hanya digunakan untuk penyakit menular2 Prevalensi

Jumlah penyakit yang ada dalam suatu daerah dalam waktu tertentu dan pada periode tertentu

Jumlah keseluruhan orang yang sakit yang menggambarkan kondisi tertentu yang menimpa sekelompok penduduk tertentu pada titik waktu tertentuperiode tertentu tanpa melihat kapan penyakit itu dimulai Apa maksud dari periode tertentu

Dalam perhitungan prevalensi memiliki batas waktu tertentu (misal 1minggu sekali 3 bulan satu tahun)

Adakah perbatasan wilayah dalam perhitungan prevalensi dan dapatkah itu meluas

Ada misal dalam 1 kecamatan terdapat 1 hutungan prevalensi dan perhitungan tersebut dapat meluas ke kabupatenkota hingga ke WHO

3 InsidensiGambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat (Azrul Azwar) Angka insidensi didapatkan dengan menghitung kasus baru pada suatu waktu tertentu dibagi dengan populasi yang beresiko (Budiarto dan Anggraeni)

4 DemografiDemografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos (rakyatpenduduk) dan Grafein (tulisan) sehingga Demografi berarti tulisan mengenai pendudukMenurut istilah kependudukan Demografi adalah Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia yang meliputi ukuran struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran kematian migrasi dan penuaanMenurut Donald J Bogue Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang besar komposisi distribusi dan perubahan pendudukMenurut Philip M Hauser Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayahMenurut Ida Bagus Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang jumlah struktur ( komposisi ) amp perkembangan pendudukDemografi adalah ilmu tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk (KBBI 2005249)

Ilmu yang mempelajari tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk di suatu wilayah yang dipengaruhi oleh migrasi natalitas mortalitas dan status sosial Apa yang dimaksud dengan perubahan status sosial

Perbedaaan strata dan kedudukan contohnya saat urbanisasi5 PKM

PKM adalah Pusat Kesehatan Masyarakat Terdapat 3 PKM dalam 1 kecamatan dan 1 Puskesmas pembantu (pustu)

dalam 3 desa PKM berfungsi sebagai pengganti Rumah sakit atau klinit di suatu wilayah 3 sifat PKM

- Menyeluruh- Terpadu- Terjangkau

PKM adalah tempat pertama kali meminta rujukan ke rumah sakit6 Diagnosis

Penentuan jenis-jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala-gejalanya dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium foto dan klinik)

Pemerikasaan fisik meliputiAnamnesis Menggali riwayat penyakitInspeksi Melihat Keseluruhan tubuh penderitaPalpasi Meraba atau menekanPerkusi ketukan (menentukan suara pada daerah yang berkelainan)Akskultasi pendengaran dengan stetoskop

7 Faktor RisikoFaktor resiko adalah hal-hal yang mempengaruhimeningkatkan kecenderungan

masyarakat untuk sakitMacam1 Menurut dapat tidaknya resiko itu diubaha Unchangeable risk factorFaktor resiko yang tidak dapat diubah seperti umur genetik jenis kelaminb Changeable risk factorFaktor resiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok dan olahraga2 Menurut kestabilan peranan faktor resikoa Suspected risk factorFaktor resiko yang dicurigai belum mendapat dukungan sepenuhnya Contohnya

merokok dapat mengakibatkan kanker rahimb Established risk factorFaktor resiko yang telah mendapat dukungan Contohnya rokok dapat

menyebabkan kanker paru Faktor risiko merupakan faktor peningkat kecenderungan timbulnya penyakit

Kegunaannya daripada factor resiko ini pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular Misalnya 1 Untuk memprediksi meramalkan kejadian penyakit misalnya perokok berat

mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok2 Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko dapat

menjadikannya sebagai factor penyebab tentunya setelah menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko itu adalah factor penyebab

3 Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose

8 Masalah Kesehatan Masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan

yang bersifat alamiah maupun buatan manusia Hal ini dapat dicegah dengan menumbuhkan pengertianyang benar pada benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit maka masyarakatpun akan mencari alternatif yang benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatannya (Foster 2006)

Informasi tentang masalah dan keadaan kesehatan yang diperoleh dari guntingan media massa atau sumber tertulis lain yang terbit 3bulan terakhir di Indonesia

Suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya terjadi Apakah dalam suatu kota terdapat masalah kesehatan

Ada Apa yang dimaksud kompleks

Kompleks disini berarti kumpulan masalah kesehatan yang ada Bagaimana masalah kesehatan dapat terjadi

Dapat dilihat dari penyebab dan proses penyebarannya1 Bagaimana cara pengelolaan obat yang baik

Ada beberapa tahapan dalam pengelolaan obat yang baika Seleksi yaitu kegiatan penetapan masalah kesehatan keadaan sosial

ekonomi masyarakat pemilihan jenis obat serta penetapan jnis obat yang harus tersedia

b Pengadaan kegiatan yang meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan pemilihan cara pengadaan pelaksanaan pembelianm penerimaan dan pemeriksan serta melakukan jaminan mutu

c Distribusikegiatan beruoa pengendalian persediaan obat dan penyimpanannya

d Penggunaan yaitu kegiatan pelayanan farmasi dan evaluasiPengelolaan obat yangbaik perlu ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat

Adanya pengolaan obat dapat menjamin

- Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

- Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien- Terjadinya penyimpanan obat dengan mutu yang baik- Terjaminnya pendistribusian dan pelayanan obat yang efektif- Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan- Tersedianya SDM dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat- Dapat digunakan secara rasional

2 Bagaimana upaya untuk menciptakan negara sehat - Mengadakan Penyuluhan- Adanya pemerataan pelayanan kesehatan- Memperbanyak tenaga medis yang berkualitas- Studi lapangan langsung- Program pemerintah Indonesia Sehat 2015

3 Sebutkan perbedaan masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang

- Perbedaan masalah kesehatan ditinjau dari faktor-faktor berikut Geografi (iklim) Pendidikan Demografi (Pekerjaan dinamika dan mobilitas)

4 Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi masalah kesehatan - Menentukan jenis masalah kesehatan pencegahannya dan prioritas

5 Jelaskan perbedaan prevalensi dan Insidensi PREVALENSI INSIDENSI

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita lama dan baru pada waktu tertentu

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang kebal dan beresiko

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita baru

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

6 Apa saja faktor yang menimbulkan masalah kesehatan - Lingkungan (fisik dan non fisik)- Host- Agent (faktor penyebab penyakit)- Frekuensi penyebaran dan penyebab penyakit- Peran lembaga- Tingkat kepedulian masyarakat

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 2: Kompilasi Skenario 1

f RS tipe B Rumah sakit yang mapu memberikan pellayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas dan merupakan rumah sakit rujukan tipe C (Pengantar Buku Administrasi Kesehatan)

g Pusling (Puskesmas Keliling) Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotorroda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga medis dari puskesmas (Pengantar Buku Administrasi Kesehatan)

h Posyandu - Wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan KB

yang dikelola oleh masyarakat diselenggarakan oleh kader yang terlatih di bidang kesehatan dan KB dimana anggotanya berasala dari PKK tokoh masyarakat dan pemudi (jurnal drZukifli MSi)

- Fasilitas palayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil yang tidak terjangkau oleh RS atau klinik (wwwwikipediacom)

- Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan (wwwdepkesgoid)

i Kader Promotor kesehatan desa (prokes) yaitu tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat (jurnal drZulkifli MSi)

j DBDDD Suatu sindrom yang ditandai dengan tombositopenia (penurunan jumlah trombosit) dan hemokonsentrasi (pengentalan darah) serta disebabkan oleh 4 virus yang sama dengan dengue klasik (virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti) (Kamus Dorland)

k Intensif dikerjakan dsb secara sungguh-sungguh untuk memperoleh efek yg maksimal dl waktu yg Iebih singkat

l Rujukan

1 Case Fatality Rate (CFR) Perbandingan antara jumlah kematian karena penyakit tertentu yang terjadi

selama satu tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama (Budiarto dan Anggraeni 200274)

Jumlah seluruh kematian karena suatu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil (Azwar 199985)

CFR digunakan untuk menentukan keganasan dari suatu penyakit Apakah CFR digunakan untuk penyakit menular saja atau bisa juga digunakan untuk penyakit tidak menular

Menurut dinkes hanya digunakan untuk penyakit menular2 Prevalensi

Jumlah penyakit yang ada dalam suatu daerah dalam waktu tertentu dan pada periode tertentu

Jumlah keseluruhan orang yang sakit yang menggambarkan kondisi tertentu yang menimpa sekelompok penduduk tertentu pada titik waktu tertentuperiode tertentu tanpa melihat kapan penyakit itu dimulai Apa maksud dari periode tertentu

Dalam perhitungan prevalensi memiliki batas waktu tertentu (misal 1minggu sekali 3 bulan satu tahun)

Adakah perbatasan wilayah dalam perhitungan prevalensi dan dapatkah itu meluas

Ada misal dalam 1 kecamatan terdapat 1 hutungan prevalensi dan perhitungan tersebut dapat meluas ke kabupatenkota hingga ke WHO

3 InsidensiGambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat (Azrul Azwar) Angka insidensi didapatkan dengan menghitung kasus baru pada suatu waktu tertentu dibagi dengan populasi yang beresiko (Budiarto dan Anggraeni)

4 DemografiDemografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos (rakyatpenduduk) dan Grafein (tulisan) sehingga Demografi berarti tulisan mengenai pendudukMenurut istilah kependudukan Demografi adalah Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia yang meliputi ukuran struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran kematian migrasi dan penuaanMenurut Donald J Bogue Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang besar komposisi distribusi dan perubahan pendudukMenurut Philip M Hauser Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayahMenurut Ida Bagus Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang jumlah struktur ( komposisi ) amp perkembangan pendudukDemografi adalah ilmu tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk (KBBI 2005249)

Ilmu yang mempelajari tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk di suatu wilayah yang dipengaruhi oleh migrasi natalitas mortalitas dan status sosial Apa yang dimaksud dengan perubahan status sosial

Perbedaaan strata dan kedudukan contohnya saat urbanisasi5 PKM

PKM adalah Pusat Kesehatan Masyarakat Terdapat 3 PKM dalam 1 kecamatan dan 1 Puskesmas pembantu (pustu)

dalam 3 desa PKM berfungsi sebagai pengganti Rumah sakit atau klinit di suatu wilayah 3 sifat PKM

- Menyeluruh- Terpadu- Terjangkau

PKM adalah tempat pertama kali meminta rujukan ke rumah sakit6 Diagnosis

Penentuan jenis-jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala-gejalanya dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium foto dan klinik)

Pemerikasaan fisik meliputiAnamnesis Menggali riwayat penyakitInspeksi Melihat Keseluruhan tubuh penderitaPalpasi Meraba atau menekanPerkusi ketukan (menentukan suara pada daerah yang berkelainan)Akskultasi pendengaran dengan stetoskop

7 Faktor RisikoFaktor resiko adalah hal-hal yang mempengaruhimeningkatkan kecenderungan

masyarakat untuk sakitMacam1 Menurut dapat tidaknya resiko itu diubaha Unchangeable risk factorFaktor resiko yang tidak dapat diubah seperti umur genetik jenis kelaminb Changeable risk factorFaktor resiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok dan olahraga2 Menurut kestabilan peranan faktor resikoa Suspected risk factorFaktor resiko yang dicurigai belum mendapat dukungan sepenuhnya Contohnya

merokok dapat mengakibatkan kanker rahimb Established risk factorFaktor resiko yang telah mendapat dukungan Contohnya rokok dapat

menyebabkan kanker paru Faktor risiko merupakan faktor peningkat kecenderungan timbulnya penyakit

Kegunaannya daripada factor resiko ini pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular Misalnya 1 Untuk memprediksi meramalkan kejadian penyakit misalnya perokok berat

mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok2 Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko dapat

menjadikannya sebagai factor penyebab tentunya setelah menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko itu adalah factor penyebab

3 Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose

8 Masalah Kesehatan Masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan

yang bersifat alamiah maupun buatan manusia Hal ini dapat dicegah dengan menumbuhkan pengertianyang benar pada benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit maka masyarakatpun akan mencari alternatif yang benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatannya (Foster 2006)

Informasi tentang masalah dan keadaan kesehatan yang diperoleh dari guntingan media massa atau sumber tertulis lain yang terbit 3bulan terakhir di Indonesia

Suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya terjadi Apakah dalam suatu kota terdapat masalah kesehatan

Ada Apa yang dimaksud kompleks

Kompleks disini berarti kumpulan masalah kesehatan yang ada Bagaimana masalah kesehatan dapat terjadi

Dapat dilihat dari penyebab dan proses penyebarannya1 Bagaimana cara pengelolaan obat yang baik

Ada beberapa tahapan dalam pengelolaan obat yang baika Seleksi yaitu kegiatan penetapan masalah kesehatan keadaan sosial

ekonomi masyarakat pemilihan jenis obat serta penetapan jnis obat yang harus tersedia

b Pengadaan kegiatan yang meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan pemilihan cara pengadaan pelaksanaan pembelianm penerimaan dan pemeriksan serta melakukan jaminan mutu

c Distribusikegiatan beruoa pengendalian persediaan obat dan penyimpanannya

d Penggunaan yaitu kegiatan pelayanan farmasi dan evaluasiPengelolaan obat yangbaik perlu ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat

Adanya pengolaan obat dapat menjamin

- Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

- Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien- Terjadinya penyimpanan obat dengan mutu yang baik- Terjaminnya pendistribusian dan pelayanan obat yang efektif- Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan- Tersedianya SDM dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat- Dapat digunakan secara rasional

2 Bagaimana upaya untuk menciptakan negara sehat - Mengadakan Penyuluhan- Adanya pemerataan pelayanan kesehatan- Memperbanyak tenaga medis yang berkualitas- Studi lapangan langsung- Program pemerintah Indonesia Sehat 2015

3 Sebutkan perbedaan masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang

- Perbedaan masalah kesehatan ditinjau dari faktor-faktor berikut Geografi (iklim) Pendidikan Demografi (Pekerjaan dinamika dan mobilitas)

4 Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi masalah kesehatan - Menentukan jenis masalah kesehatan pencegahannya dan prioritas

5 Jelaskan perbedaan prevalensi dan Insidensi PREVALENSI INSIDENSI

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita lama dan baru pada waktu tertentu

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang kebal dan beresiko

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita baru

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

6 Apa saja faktor yang menimbulkan masalah kesehatan - Lingkungan (fisik dan non fisik)- Host- Agent (faktor penyebab penyakit)- Frekuensi penyebaran dan penyebab penyakit- Peran lembaga- Tingkat kepedulian masyarakat

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 3: Kompilasi Skenario 1

Ada misal dalam 1 kecamatan terdapat 1 hutungan prevalensi dan perhitungan tersebut dapat meluas ke kabupatenkota hingga ke WHO

3 InsidensiGambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat (Azrul Azwar) Angka insidensi didapatkan dengan menghitung kasus baru pada suatu waktu tertentu dibagi dengan populasi yang beresiko (Budiarto dan Anggraeni)

4 DemografiDemografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos (rakyatpenduduk) dan Grafein (tulisan) sehingga Demografi berarti tulisan mengenai pendudukMenurut istilah kependudukan Demografi adalah Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia yang meliputi ukuran struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran kematian migrasi dan penuaanMenurut Donald J Bogue Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang besar komposisi distribusi dan perubahan pendudukMenurut Philip M Hauser Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayahMenurut Ida Bagus Demografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang jumlah struktur ( komposisi ) amp perkembangan pendudukDemografi adalah ilmu tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk (KBBI 2005249)

Ilmu yang mempelajari tentang susunan jumlah dan perkembangan penduduk di suatu wilayah yang dipengaruhi oleh migrasi natalitas mortalitas dan status sosial Apa yang dimaksud dengan perubahan status sosial

Perbedaaan strata dan kedudukan contohnya saat urbanisasi5 PKM

PKM adalah Pusat Kesehatan Masyarakat Terdapat 3 PKM dalam 1 kecamatan dan 1 Puskesmas pembantu (pustu)

dalam 3 desa PKM berfungsi sebagai pengganti Rumah sakit atau klinit di suatu wilayah 3 sifat PKM

- Menyeluruh- Terpadu- Terjangkau

PKM adalah tempat pertama kali meminta rujukan ke rumah sakit6 Diagnosis

Penentuan jenis-jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala-gejalanya dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (laboratorium foto dan klinik)

Pemerikasaan fisik meliputiAnamnesis Menggali riwayat penyakitInspeksi Melihat Keseluruhan tubuh penderitaPalpasi Meraba atau menekanPerkusi ketukan (menentukan suara pada daerah yang berkelainan)Akskultasi pendengaran dengan stetoskop

7 Faktor RisikoFaktor resiko adalah hal-hal yang mempengaruhimeningkatkan kecenderungan

masyarakat untuk sakitMacam1 Menurut dapat tidaknya resiko itu diubaha Unchangeable risk factorFaktor resiko yang tidak dapat diubah seperti umur genetik jenis kelaminb Changeable risk factorFaktor resiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok dan olahraga2 Menurut kestabilan peranan faktor resikoa Suspected risk factorFaktor resiko yang dicurigai belum mendapat dukungan sepenuhnya Contohnya

merokok dapat mengakibatkan kanker rahimb Established risk factorFaktor resiko yang telah mendapat dukungan Contohnya rokok dapat

menyebabkan kanker paru Faktor risiko merupakan faktor peningkat kecenderungan timbulnya penyakit

Kegunaannya daripada factor resiko ini pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular Misalnya 1 Untuk memprediksi meramalkan kejadian penyakit misalnya perokok berat

mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok2 Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko dapat

menjadikannya sebagai factor penyebab tentunya setelah menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko itu adalah factor penyebab

3 Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose

8 Masalah Kesehatan Masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan

yang bersifat alamiah maupun buatan manusia Hal ini dapat dicegah dengan menumbuhkan pengertianyang benar pada benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit maka masyarakatpun akan mencari alternatif yang benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatannya (Foster 2006)

Informasi tentang masalah dan keadaan kesehatan yang diperoleh dari guntingan media massa atau sumber tertulis lain yang terbit 3bulan terakhir di Indonesia

Suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya terjadi Apakah dalam suatu kota terdapat masalah kesehatan

Ada Apa yang dimaksud kompleks

Kompleks disini berarti kumpulan masalah kesehatan yang ada Bagaimana masalah kesehatan dapat terjadi

Dapat dilihat dari penyebab dan proses penyebarannya1 Bagaimana cara pengelolaan obat yang baik

Ada beberapa tahapan dalam pengelolaan obat yang baika Seleksi yaitu kegiatan penetapan masalah kesehatan keadaan sosial

ekonomi masyarakat pemilihan jenis obat serta penetapan jnis obat yang harus tersedia

b Pengadaan kegiatan yang meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan pemilihan cara pengadaan pelaksanaan pembelianm penerimaan dan pemeriksan serta melakukan jaminan mutu

c Distribusikegiatan beruoa pengendalian persediaan obat dan penyimpanannya

d Penggunaan yaitu kegiatan pelayanan farmasi dan evaluasiPengelolaan obat yangbaik perlu ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat

Adanya pengolaan obat dapat menjamin

- Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

- Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien- Terjadinya penyimpanan obat dengan mutu yang baik- Terjaminnya pendistribusian dan pelayanan obat yang efektif- Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan- Tersedianya SDM dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat- Dapat digunakan secara rasional

2 Bagaimana upaya untuk menciptakan negara sehat - Mengadakan Penyuluhan- Adanya pemerataan pelayanan kesehatan- Memperbanyak tenaga medis yang berkualitas- Studi lapangan langsung- Program pemerintah Indonesia Sehat 2015

3 Sebutkan perbedaan masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang

- Perbedaan masalah kesehatan ditinjau dari faktor-faktor berikut Geografi (iklim) Pendidikan Demografi (Pekerjaan dinamika dan mobilitas)

4 Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi masalah kesehatan - Menentukan jenis masalah kesehatan pencegahannya dan prioritas

5 Jelaskan perbedaan prevalensi dan Insidensi PREVALENSI INSIDENSI

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita lama dan baru pada waktu tertentu

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang kebal dan beresiko

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita baru

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

6 Apa saja faktor yang menimbulkan masalah kesehatan - Lingkungan (fisik dan non fisik)- Host- Agent (faktor penyebab penyakit)- Frekuensi penyebaran dan penyebab penyakit- Peran lembaga- Tingkat kepedulian masyarakat

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 4: Kompilasi Skenario 1

7 Faktor RisikoFaktor resiko adalah hal-hal yang mempengaruhimeningkatkan kecenderungan

masyarakat untuk sakitMacam1 Menurut dapat tidaknya resiko itu diubaha Unchangeable risk factorFaktor resiko yang tidak dapat diubah seperti umur genetik jenis kelaminb Changeable risk factorFaktor resiko yang dapat diubah seperti kebiasaan merokok dan olahraga2 Menurut kestabilan peranan faktor resikoa Suspected risk factorFaktor resiko yang dicurigai belum mendapat dukungan sepenuhnya Contohnya

merokok dapat mengakibatkan kanker rahimb Established risk factorFaktor resiko yang telah mendapat dukungan Contohnya rokok dapat

menyebabkan kanker paru Faktor risiko merupakan faktor peningkat kecenderungan timbulnya penyakit

Kegunaannya daripada factor resiko ini pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak menular Misalnya 1 Untuk memprediksi meramalkan kejadian penyakit misalnya perokok berat

mempunyai kemungkinan 10 kali untuk kanker paru daripada bukan perokok2 Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau beratnya factor resiko dapat

menjadikannya sebagai factor penyebab tentunya setelah menghilangkan pengaruh dan factor pengganggu sehingga factor resiko itu adalah factor penyebab

3 Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose

8 Masalah Kesehatan Masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan

yang bersifat alamiah maupun buatan manusia Hal ini dapat dicegah dengan menumbuhkan pengertianyang benar pada benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit maka masyarakatpun akan mencari alternatif yang benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatannya (Foster 2006)

Informasi tentang masalah dan keadaan kesehatan yang diperoleh dari guntingan media massa atau sumber tertulis lain yang terbit 3bulan terakhir di Indonesia

Suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya terjadi Apakah dalam suatu kota terdapat masalah kesehatan

Ada Apa yang dimaksud kompleks

Kompleks disini berarti kumpulan masalah kesehatan yang ada Bagaimana masalah kesehatan dapat terjadi

Dapat dilihat dari penyebab dan proses penyebarannya1 Bagaimana cara pengelolaan obat yang baik

Ada beberapa tahapan dalam pengelolaan obat yang baika Seleksi yaitu kegiatan penetapan masalah kesehatan keadaan sosial

ekonomi masyarakat pemilihan jenis obat serta penetapan jnis obat yang harus tersedia

b Pengadaan kegiatan yang meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan pemilihan cara pengadaan pelaksanaan pembelianm penerimaan dan pemeriksan serta melakukan jaminan mutu

c Distribusikegiatan beruoa pengendalian persediaan obat dan penyimpanannya

d Penggunaan yaitu kegiatan pelayanan farmasi dan evaluasiPengelolaan obat yangbaik perlu ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat

Adanya pengolaan obat dapat menjamin

- Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

- Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien- Terjadinya penyimpanan obat dengan mutu yang baik- Terjaminnya pendistribusian dan pelayanan obat yang efektif- Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan- Tersedianya SDM dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat- Dapat digunakan secara rasional

2 Bagaimana upaya untuk menciptakan negara sehat - Mengadakan Penyuluhan- Adanya pemerataan pelayanan kesehatan- Memperbanyak tenaga medis yang berkualitas- Studi lapangan langsung- Program pemerintah Indonesia Sehat 2015

3 Sebutkan perbedaan masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang

- Perbedaan masalah kesehatan ditinjau dari faktor-faktor berikut Geografi (iklim) Pendidikan Demografi (Pekerjaan dinamika dan mobilitas)

4 Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi masalah kesehatan - Menentukan jenis masalah kesehatan pencegahannya dan prioritas

5 Jelaskan perbedaan prevalensi dan Insidensi PREVALENSI INSIDENSI

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita lama dan baru pada waktu tertentu

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang kebal dan beresiko

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita baru

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

6 Apa saja faktor yang menimbulkan masalah kesehatan - Lingkungan (fisik dan non fisik)- Host- Agent (faktor penyebab penyakit)- Frekuensi penyebaran dan penyebab penyakit- Peran lembaga- Tingkat kepedulian masyarakat

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 5: Kompilasi Skenario 1

b Pengadaan kegiatan yang meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan pemilihan cara pengadaan pelaksanaan pembelianm penerimaan dan pemeriksan serta melakukan jaminan mutu

c Distribusikegiatan beruoa pengendalian persediaan obat dan penyimpanannya

d Penggunaan yaitu kegiatan pelayanan farmasi dan evaluasiPengelolaan obat yangbaik perlu ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat

Adanya pengolaan obat dapat menjamin

- Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

- Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien- Terjadinya penyimpanan obat dengan mutu yang baik- Terjaminnya pendistribusian dan pelayanan obat yang efektif- Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kesehatan- Tersedianya SDM dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat- Dapat digunakan secara rasional

2 Bagaimana upaya untuk menciptakan negara sehat - Mengadakan Penyuluhan- Adanya pemerataan pelayanan kesehatan- Memperbanyak tenaga medis yang berkualitas- Studi lapangan langsung- Program pemerintah Indonesia Sehat 2015

3 Sebutkan perbedaan masalah kesehatan di negara maju dan negara berkembang

- Perbedaan masalah kesehatan ditinjau dari faktor-faktor berikut Geografi (iklim) Pendidikan Demografi (Pekerjaan dinamika dan mobilitas)

4 Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi masalah kesehatan - Menentukan jenis masalah kesehatan pencegahannya dan prioritas

5 Jelaskan perbedaan prevalensi dan Insidensi PREVALENSI INSIDENSI

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita lama dan baru pada waktu tertentu

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang kebal dan beresiko

1 Untuk mengetahui frekuensi penderita baru

2 Pembanding atau faktor pembaginya adalah jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

6 Apa saja faktor yang menimbulkan masalah kesehatan - Lingkungan (fisik dan non fisik)- Host- Agent (faktor penyebab penyakit)- Frekuensi penyebaran dan penyebab penyakit- Peran lembaga- Tingkat kepedulian masyarakat

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 6: Kompilasi Skenario 1

7 Bagaimana cara menentukan prioritas masalah kesehatan Penentuan prioritas didasari oleh

- Besarnya masalah yang terjadi- Pertimbangan politik- Presepsi- Bisa tidaknya diselesaikan

Dapat dilakukan dengan cara- Pengumpulan data- Pengolahan data- Penyajian data- Pemilihan prioritas

8 Bagaimana cara memperoleh data masalah kesehatan - Primer

Survey masyarakat Pengamatan langsung Penyaringan

- Sekunder Instansi yang berhubungan dengan kesehatan Absensi (sekolah perusahaan industri) Sarana Pelayanan kesehatan

9 Apa manfaat mengetahui masalah kesehatan - Mengetahui cara penanganannya- Menyiapkan kebutuhan penanganan- Menurunkan masalah kesehatan- Membantu adminitratif- Dapat menerangkan penyebab dan perkembangan penyakit- Evaluasi- Adanya tindakan preventif

1 EPIDEMIOLOGI11 Definisi

Epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang penduduk Berasal dari bahasa Yunani yaitu epi (padatentang) demos (penduduk) dan logos (ilmu) (Azwar 199910)

Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (Azwar 199910)

Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan yang nantinya dapat digunakan untuk development (perencanaan) dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan dan menititikberatkan pada masalah kesehatan yang mengenai penduduk (epidemi) (Bustan 20062)

Menurut dr WH Welch (dalam Dainur 199557 ) ldquoEpidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakitrdquo

Budiarto dan Anggraeni (20027) meninjau pengertian epidemiologi dari beberapa aspek 1 Akademik

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 7: Kompilasi Skenario 1

Analisis data kesehatan sosial ekonomi dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat

2 PraktisIlmu yang mempelajari ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu kelompok dan masyarakat umum

3 KlinisUsaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru

4 AdministratifUsaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat di suatu wilayah agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

12 Macam1 Epidemiologi Deskriptif

o Hanya mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan saja tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap faktor-faktor penyebab

o Menjawab pertanyaan who where dan when dari timbulnya suatu masalah kesehatan

2 Epidemiologi Analitiko Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekwensi

penyebaran dan munculnya suatu masalah kesehatano Menjawab pertanyaan why dari timbulnya suatu masalah kesehatan

Selanjutnya dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan Penyebab menunjuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi Akibat menunjuk pada frekwensi penyebaran serta timbulnya suatu

masalah kesehatanPerbedaan Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan( Who Where When)

Pengumpulan pengolahan penyaji-an dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja

Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (Why)

Pengumpulan pengolahan penyajian dan intepretasi data dilakukan pada dua kelompok masyarakat

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

3 Epidemiologi Eksperimentalo Menguji kebenaran suatu data dengan cara melakukan percobaan dan intervensi

pada suatu masalah kesehatanKetiga jenis epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya saling

berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi Secara umum dapat dikatakan bahwa

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 8: Kompilasi Skenario 1

pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif lalu diperdalam dan dianalisa dengan epidemiologi analitik selanjutnya disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental untuk menguji kebenarannya

13 Macam Menurut sejarah perkembangan1 Epidemiologi klasik

Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik

2 Epidemiologi modernKonsep dalam studi epidemiologi yang bersifat analitik dapat digunakan pada penyakit menular wabah penyakit menular bukan wabah penyakit tidak menular serta masalah kesehatan lainnya (lapangan komunitas klinik)

14 TujuanDainur (199557) mengemukakan bahwa tujuan epidemiologi adalah untuk

menelusuri berbagai aspek segi suatu penyakit untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut

Menurut Budiarto dan Anggraeni (20029) tujuan dari epidemiologi adalah memperoleh data frekwensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat

Menurut Lilienfield dan Lilienfeld (dalam Timmreck 20073) ada 3 tujuan epidemiologi

1 Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit gangguan kondisi efek ketidakmampuan sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidangdisiplin ilmu yang tepat termasuk ilmu sosialperilaku

2 Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ilmu perilaku dan ilmu biomedis terbaru

3 Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan poulasi yang beresiko dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yg kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

Fungsia) Investigasi etiologi penyakitb) Identifikasi faktor risikoc) Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitd) Melakukan diagnosis banding dan rencana pengobatane) Surveilan status kesehatan pendudukf) Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatg) Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan

15 Peran dalam kedokteranSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 9: Kompilasi Skenario 1

program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

16 Ruang LingkupMenurut Azwar (199915) ruang lingkup epidemiologi adalah

1 Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan2 Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk pada masalah kesehatan yang

ditemukan pada sekelompok manusia3 Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan

data tentang frekwensi dan penyebab penyebaran masalah kesehatan tersebut

Bustan (200613) mengemukakan bahwa ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut dapat meliputi 6E

a) Etiologi ( mengidentifikasi masalah )b) Efikasi ( Daya optimal yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

)c) Efektivitas ( Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan )d) Efesiensi ( sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat

diperoleh berdasarkan biaya yang diperlakukan)e) Evaluasi ( Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan

atau program kesehatan masyarakat )f) Edukasi ( peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari pencegahan penyakit )

17 PenerapanSebagai metode investigasi epidemiologi merupakan landasan bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan pecegahan layanan serta untuk menetapkan pola penyakit endemik epidemik pandemik atau sporadik

17 Fungsi dan ManfaatThomas C Timreck epidemiologi suatu pengantar edisi 2 halaman 5 dan 6 Mempelajari riwayat penyakitDiagnosis masyarakatMengkaji resiko yang ada pada tiap individu karena mereka berpengaruh terhadap kelompok maupun populasiPengkajian evaluasi dan penelitianMelengkapi gambaran klinis (identifikasi dan diagnosis untuk penetapan pola sebab akibat)Identifikasi sindromMenentukan penyebab dan sumber penyakit

Azwar Pengantar epidemiologi (199918)Membantu pekerjaan administrasi kesehatanMenerangkan penyebab suatu masalah kesehatanMenerangkan perkembangan alamiah suatu penyakitMenerangkan keadaan suatu masalah kesehatan mencangkup 4 keadaan a Epidemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu meningkat dalam

waktu singkat

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 10: Kompilasi Skenario 1

b Pandemi keadaan di mana frekwensi penyakit meningkat sangat tinggi dalam waktu singkat dan telah menyebar secara luas ke suatu wilayah c Endemi keadaan di mana frekwensi penyakit pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

d Sporadik keadaan di mana frekwensi penyakit pada daerah tertentu berubah-ubah menurut perubahan waktu

Fungsi dan manfaat lainnya antara lain Memenuhi tujuan diagnostic yakni memberi info yang diperlukan tentang penentu kesehatan pada kelompok penduduk Penelitian epidemiologi menjelaskan etiologi dan riwayat perjalanan alami penyakitPenelitian epidemiologi memberi kontribusi pada evaluasi upaya kesehatan baik situasi local atau umum

SejarahMenurut Azwar dalam bukunya yang berjudul Pengantar Epidemiologi sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibagi menjadi empat tahap yakni

1 Tahap Pengamatan (Tahap Penyakit dan Lingkungan)Kehendak untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan cara pengamatan atau observasi Dari pengamatan tersebut Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara kemunculan suatu penyakit dengan lingkungan

2 Tahap Perhitungan (Tahap Menghitung dan Mengukur)Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan peneybaran suatu masalah

kesehatan dengan bantuan ilmu hitung berkat jasa John Graunt yang pada tahun 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London

3 Tahap Pengkajian (Tahap Eksperimental Ilmiah)Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang

melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat

4 Tahap Uji Coba (Tahap Eksperimen atau Tahap Studi Intervensi)Karena tidak semua data yang diperoleh pasti benar maka dilakukanlah uji coba

seperti yang dilakukan oleh Lind tahun 1774 yang melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk dan Jenner yang pada tahun 1796 melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia Penggunaan eksperimen atau uji coba dalam epidemiologi memang baru menyusul kemudian setelah dilakukan penyempurnaan terhadap metode yang digunakan berupa penerapan prinsip double blind controlled trial serta perkembangan aspek etis dari penelitian dengan objek manusia seperti tercantum dalam kode etik kedokteran Deklarasi Helsinki Kini tahap uji coba banyak dilakukan di klinik (clinical trial) dan di lapangan (intervention study)

i Dasar Ilmiah terhadap ilmu kedokteranPeran Epidemiologi dalam Kedokteran

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 11: Kompilasi Skenario 1

Alat Untuk mengetahui siapa dimana bagaimana dan kapan dalam mnyelesaikan suata masalah kesehatan

Pendekatan Untuk mengetahui di lingkungan bagaimanakah penyebaran suatu masalah kesehatan dapat terjadi

(Notoatmodjo Soekidjo 1996 Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta Rineka Cipta)Selain sebagi alat dan pendukung Epidemiologi juga memiliki peran penting dalam kedokteran Antara lain

Mengungkapkan penyebab penyakit Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan

determinan Meneliti perjalanan penyakit Membandingkan Prevalensi dan Insidensi wilayah satu dengan

wilayah lain Penemuan penyakit baru Menentukan hubungan penyakit dengan penyebabnya dan faktor-faktor

yang lain (rokok dengan jantung) Hubungan penyakit herediter dengan rasetnik tertentu

(Budiarto Eko Anggraeni Dewi 2001 Pengantar Epidemiologi BandungEGC)18 Segitiga Epidemiologi

Keterkaitan 4 faktor epidemiologi sering berkontribusi dalam terjadinya KLB suatu penyakit Keempat faktor tersebut meliputi (1) peran pejamu (2) agens atau organisme penyebab suatu penyakit (3) keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat bertahan dan menyebar serta (4) permasalahan yang berkaitan dengan waktu

Keterkaitan antara berbagai faktor yang berkontribusi dalam KLB penyakit akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk model Model ini berguna untuk memperlihatkan interaksi dan ketergantungan satu sama lainnya antara lingkungan agens pejamu dan waktu seperti yang digunakan dalam investigasi penyakit dan epidemi Segitiga epidemiologi ini didasarkan pada model penyakit menular1 Agens

penyebab suatu penyakit bakteri virus penyakit jamur atau kapang merupakan penyebab penyakit

infeksikus juga dapat berupa zat kimia faktor fisik defisiensi gizi atau beberapa

substansi lain2 Pejamu

tempat persinggahan penyakit pejamu bisa terkena ataupun tidak terkena penyakit faktor yang menentukan efek yang dapat ditimbulkan organisme terhadap

tubuh- tingkat imunitas- susunan genetik- tingkat pajanan- status kesehatan- kebugaran tubuh- kemampuan organisme (agens) menerima lingkungan baru

3 Lingkungan

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 12: Kompilasi Skenario 1

merupakan kondisi luar dari manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit

faktor-faktor lingkungan mencakup biologis sosial budaya dan fisik lingkungan

lingkungan bagi agens adalah efek dari lingkungan terhadap agens itu sendiri dapat berada di luar atau di dalam pejamu

4 Waktu mempengaruhi masa inkubasi harapan hidup pejamu atau organisme durasi

perjalanan penyakit atau kondisi berapa lama seseorang terinfeksi atau keparahan penyakit

a1 Penyebaran Masalah KesehatanPenyebaran Menurut Waktu Pembagian macam penyebaran masalah kesehatan menurut waktu tergantung dari tujuan yang dimilki Secara umum pembagian tersebut adalaha Penyebaran satu saatPenyebaran masalah kesehatan diukur pada saat tertentu - Point-source epidemic atau common source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh timbulnya1) gejala penyakit yang cepat2) masa inkubasi yang pendek 3) episode penyakit merupakan peristiwa tunggal 4) muncul pada waktu tertentu saja serta5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 13: Kompilasi Skenario 1

- Contagious diseasese epidemic atau propagated epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh 1) timbulnya penyakit yang pelan 2) masa inkubasi yang panjang 3) episode penyakit bersifat majemuk 4) waktu munculnya penyakit tidak jelas serta 5) lenyapnya penyakit dalam waktu yang lama

b Penyebaran satu kurun waktuPenyebaran masalah kesehatan menurut satu kurun waktu tertentu

c Penyebaran siklisPenyebaran masalah kesehatan yang frekwensinya naik atau turun menurut suatau siklus tertentu

d Penyebaran sekular Penyebaran masalah kesehatan yang mengalami perubahan yang cukup lama Misalnya lebih dari 10 tahun

2 Penyebaran Menurut Tempat Seringkali ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu terjadi di suatu daerah tertentu saja tetapi amat sedikit ditemukan di daerah lain Penyebaran yang seperti ini disebut penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tesebut

Dengan diketahuinya penyebaran menurut tempat ini berbagai kajian lebih lanjut dapat dilakukan misalnya kajian terhadap penyebab mengapa masalah kesehatan tersebut banyak ditemukan di suatu daerah tidak di daerah lainnya

Dengan membanding-bandingkan ciri khas dari masing-masing daerah akan dapat diketahui penyebab tersebut yang peranannya amat besar dalam membantu mencari jalan keluar penanggulangan masalah kesehatan yang dimaksud Secara umum pembagiannya adalah a Penyebaran satu wilayah

Masalah kesehatan hanya ditemukan di satu wilayah saja b Penyebaran beberapa wilayah

Masalah kesehatan tergantung dari system pemerintahan yang dianut c Penyebaran satu negara (nasional)

Masalah kesehatan ditemukan di semua wilayah yang ada di negara tersebut d Penyebaran beberapa negara (regional)

Masalah kesehatan menyebar ke beberapa negara baik dipengaruhi oleh keadaan hubungan komunikasi yang dimiliki maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku

3 Penyebaran Menurut Ciri-ciri manusiaPenyebaran menurut ciri-ciri manusia dapat digunakan untuk mengetahui besarnya masalah kesehatn yang dihadapi dan di lain pihak keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksudDalam epidemiologi ciri-ciri manusia yang maempengaruhi penyebaran masalah kesehatan dapat dibedakan atas beberapa macam yakni

a Umurb Jenis kelaminc Golongan etnikd Status Perkawinan

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 14: Kompilasi Skenario 1

e Pekerjaanf Pendidikang Status Sosial Ekonomi

a2 Solusi

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehata) Seluruh desa menjadi desa siagab) Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehatc) Seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasa) Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutub) Setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi

terlindung dari penyakitc) Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompetend) Di setiap desa tersedia cukup obat essensial dan alat kesehatan dasare) Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanyaf) Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu3 Meningkatkan sistem surveilans monitoring dan informasi kesehatan

a) Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah(min 5 dari PDB)

b) Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan

c) Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatana) Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekatb) Setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara

cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakatc) Semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syaratd) Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatane) Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh

Indonesia

18 BatasanArsip Matakuliah FKM UnHas 2006

1 Mencakup semua penyakit infeksinoninfeksi malnutrisi kecelakaan lalin kecelakaan kerja sakit jiwa bahkan pelayanan kesehatan

2 PopulasiJika kedokteran klinik berorientasi pada gambaran dari penyakit individu maka epidemiologi berpusat pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat kelompok

3 Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik fisik biologis maupun social

19 Konsep Sehat dan Sakit

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 15: Kompilasi Skenario 1

Perbedaan karakteristik Konsep Sehat dan Konsep SakitKonsep Sakit Konsep Sehat

Orientasi pelayanan adalah simple medical oriented

Orientasi pelayanan adalah comprehensive public health oriented

Baru melakukan tindakan kalau sudah jatuh sakit

Melakukan berbagai upaya yang bersifat peningkatan selagi belum jatuh sakit (promotive)

Sifat pelayanan adalah pendekatan kuratif atau klinis

Sifat pelayanan lebih menekakan pada upaya-upaya preventif dan promotif

Strategi pelayanan menekankan pada pelayanan rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap

Strategi pelayanan lebih di luar rumah sakit yaitu melalui comprehensive public health dengan pendekatan ekologi dan epidemiologi

a) Sehat

i Definisi Menurut WHO keadaan sempurna fisik mental social tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahanMenurut UU Kesehatan RI No 23 tahun 1992 merupakan kondisi yang sempurna baik fisik maupun mental dan mampu melakukan aktifitas produktif

ii Pola hidup sehatPola hidup sehat ialah aturan atau tatanan bagaimana cara hidup yang membuat

kita sehat dan bugar serta dapat memfungsikan tubuh kita secara maksimalMenurut DR Phaidon L Toruan seorang konsultan gizi dan diet bahwa pola hidup

tidak sehat dapat menyebabkan pencetus kanker di tubuh

Tips hidup sehat Mengganti pola makan

Mengganti beras putih dengan merah Mengganti mie instan dengan spagetthi Menggnati gula putih dengan gula merah atau gula jawa Membiasakan makan cemilan dengan buah atau sayuran mentah Mengganti makan yang di goring dengan di rebus kukus atau di bakar Kurangi gorengan karena dapat menggumpalkan darah Konsumsi sayuran terutama brokoli karena kaya akan antioksidan yang bias

mengurangi lemak jahatMenurut DR Samuel OetoroMSSPGK mengatakan tips hidup sehat itu dengan 5 S

Makan sehat (pengaturan waktu makan dengan makanan sehat yang berstandar gizi cukup)

Istirahat sehat (tidur 6-8 jam atau sesuai kebutuhan individu namun berkualitas)

Berfikir sehat (selalu positif dan hindari stress) Aktifitas sehat (olahraga teratur)

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 16: Kompilasi Skenario 1

Lingkungan sehat (bersih dan sehat)Minum air lebih banyak dari pada supleman usahakan 2 L perhari karena merupakan antioksidan dan baik untuk pencernaan karena menghanyutkan kotoran-kotoran lewat urineJangan merokok karena kita sudah tahu kandungan serta resiko yang ada pada rokok

Menurut DR Dwita paradigma masyarakat itu hanya datang ke dokter atau palayanan kesehatan jika sakit saja namun tidak datang data sehat padahal check up itu penting sebagai bagian dari tindakan preventif kita lebih dahulu

iii Perbedaan Persepsi Konsep Sehat dan Sakit Dahulu dan SekarangPerkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada kepercayaan yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk halus atau karena kemurkaaan dari Yang Maha Pencipta Hingga saat ini masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut Di lain pihak masih ada gangguan kesehatanpenyakit yang belum jelas penyebab maupun proses kejadiannya

Pada masa berikutnya Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi udara air tanahm cuaca dan lain sebagainya Namun demikian dalam teori ini tidak dijelaskan mekanisme faktor lingkungan tersebut dalam menimbulkan penyakit

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mngalami pembusukan sehingga menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya Contohnya adalah timbulnya penyakit malaria yang ditafsirkan sebagai akibat dari sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan di daerah rawa-rawa

Pada saat ditemukannya mikroskop perkembangan konsep penyakit mulai mengacu pada adanya peranan jasad renik Pada perkembangan selanjutnya terdapat teori imunitas dan hormonal yang berkembang hingga saat ini setelah penyakit-penyakit menular mulai dapat diatasi pada negara-negara maju muncullah masalah kesehatan baru berupa kemunculan penyakit tidak menular dengan berbagai faktor yang banyak berkaitan misalnya dengan faal tubuh proses degenerasi faktor genetika dan faktor-faktor lain yang saling berkaitan

Pada dasarnya telah disadari bahwa berbagai faktor penyebab penyakit tidak dapat dilepaskan satu sama lain dalam proses terjadinya suatu penyakit Disinilah peran epidemiologi dalam memaparkan dan menganalisa berbagai masalah kesehatan agar faktor-faktor penyebab penyakit semakin banyak diketahui dan diatasi Oleh karena itu saat ini terdapat tiga model yang menjelaskan konsep dasar terjadinya penyakit yaitu segitiga epidemiologi ( the epidemiologic triangle) jaring-jaring sebab akibat (the web of causation) dan roda (the wheel)

Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisikmental dan sosial sehingga tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan kelemahan saja

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 17: Kompilasi Skenario 1

Dalam UU No 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Pasal 2 dinyatakan bahwa kesehatan meliputi kesehatan badan rohani(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit cacat dan kelemahan

Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 1 yang menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Secara lebih jelas ruang lingkup kesehatan dan masalah kesehatan dapat meliputi ldquo6Drdquo ( Fletcher 4) yakni

1 Death (kematian)2 Disease (penyakit)3 Disability (kecacatan)4 Discomfort (kekurang-nyamanan)5 Dissatisfaction (kekurang-puasan)6 Destitution (kemelaratan)

b) Sakiti Definisi

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerjakegiatannya terganggu (wwwundipacid)Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia( wwwrepositoryusuacid)

ii Faktor risikoFaktor risiko = karakteristiktanda atau kumpulan gejala penyakit

yang diderita individu yang secara statistic berhubungan dengan kejadian kasus selanjutnya

Faktor Penyebab penyakit 1) Golongan eksogen penyebab penyakit yang terdapat di luar

tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat antara lain bakteri virus zat-zat kimia trauma dan keadaan sosial-ekonomi-kejiwaan

2) Golongan endogen penyebab penyakit yang terdapat di dalam tubuh seseorang terdiri atas kompleks sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu Antara lain habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan tinggi kurus berdada sempit dikatakan mudah terkena penyakit tuberculosa penyakit-penyakit turunan (asma hemofilia buta warna) faktor usia

aManusia sebagai tuan rumah manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor penting Bila seseorang dikenai suatu penyebab penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena tergantung daya tahan tubuh

bLingkungan hidup segala suatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat Antara lain lingkungan biologis lingkungan fisik lingkungan ekonomi dan lingkungan sosial mental (Ilmu Kesehatan Masyarakat 2006)

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 18: Kompilasi Skenario 1

Sehat

Menderita penyakit karena daya tahan pejamu berkurang

Menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit meningkat

Menderita penyakit karena lingkungan berubah

Keterangan Pejamu Semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi

timbulnya serta perjalanan suatu penyakit (contoh factor keturunan umur jenis kelamin)

Bibit penyakit Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat mempengaruhi perjalanan suatu penyakit

Cara pemeriksaan orang sakito Anamnesis

Proses tanya jawab antara dokter dan pasien untuk mengetahui identitas dan keluhan-keluhan pasien serta untuk membangun hubungan dokter-pasien yang baik

o InspeksiMetode pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan penciuman dan pendengaran untuk mngetahui kondisi normal atau tidaknya bagian tubuh yang diperiksa

o PalpasiPemeriksaan dengan cara meraba atau merasakan dengan tanganDengan pemeriksaan ini dapat diketahui

- Tekstur (kasarhalus)- Suhu (hangat panas dingin)- Kelembaban (kering basah atau lembab)

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 19: Kompilasi Skenario 1

- Gerakan (diam atau tremor otot)- Konsistensi jaringan (padat atau berair)o Perkusi

Cara pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan untuk mengetahui nyeri atau tidaknya bagian tersebut

o AuskultasiPemeriksaan dengan cara mendengar berbagai suara napas jantung dan usus menggunakan stetoskop

2 ANALISIS DATA KESEHATAN21 Sumber Data

Menurut Budiarto dan Anggraeni (200238) data yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan sekunder a Sumber Data Primer

Sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit puskesmas balai pengobatan)

Instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes Dinkes BPS) Absensi (sekolah industri perusahaan) Data dari WHO (Population bulletin Epidemiological report

Populatian and vital Statistics report)b Sumber Data Sekunder

Survei epidemiologi Pengamatan epidemiologi Penyaringan

Azwar (199952) menyatakan bahwa sumber data masalah kesehatan dapat diperoleh dari

Catatan dan laporan peristiwa kehidupan (vital record) Catatan dan laporan masah penyakit Catatan dan laporan instansi khusus Hasil survei Hasil sensus penduduk

22 Penemuan Masalah KesehatanPada dasarnya identik dengan melakukan penelitian epidemiologi

deskriptif Tergantung dari tujuan yang dimiliki serta kemampuan yang tersedia maka penelitian epidemiologi deskriptif banyak macamnya antara lain

1 Sensus Yang banyak dilakukan adalah sensus penduduk Namun tujuan utama

dari sensus penduduk bukanlah untuk mengumpulkan data kesehatan melainkan data kependudukan sehingga keterangan tentang masalah kesehatan yang dimiliki tidak memadai

Memerlukan dana dan tenaga yang cukup besar

2 Survai Khusus Lebih praktis daripada sensus karena membutuhkan dana tenaga sarana

dan waktu yang lebih sedikit

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 20: Kompilasi Skenario 1

Survai khusus dalam bidang penyakit disebut dengan survai penyakit Secara umum dapat dibedakan 2 macam a Survai insiden penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah kasus baru - Hasil lebih dapat dipercaya oleh karena pertanyaan yang diajukan

masih dalam batas daya ingat seseorang- Tidak menggambarkan keadaan kesehatan suatu masyarakat oleh

karena kasus-kasus lama tidak tercatatb Survai prevalen penyakit

- Data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit (kasus baru dan kasus lama)

- Data lebih lengkap sehingga dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

- Kebenaran data sedikit diragukan terutama tentang penyakit yang telah lama terjadi

3 Penjaringan kasus ScreeningDikembangkan karena ditemukan kesulitan pada cara sensus atau

survai khusus dan juga karena sering yang dibutuhkan hanya data untuk masalah kesehatan tertentu saja

4 Pencarian kasus (Case Finding)- Merupakan salah satu cara penanggulangan wabah - Tujuannya untuk menemukan sumber penularan dan atau mencari

ada tidaknya penderita baru di masyarakat- Ada 2 macam

a Pencarian kasus aktif (active case finding) Cara kerja = screening Bedanya dengan skrining adalah kelompok masyarakat yang

dituju dalam pencarian kasus aktif adalah mereka yang dicurigai terkena penyakit

Petugas mendatangi daerah yang terkena wabah Ada 2 macam

a1 Cara telusur ke belakang (backward tracing) Tujuan utamanya untuk mencari sumber penularan Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita sebelum penderita tersebut sakit

a2 Cara telusur ke depan (forward tracing) untuk mencari kasus baru Dikumpulkan data tentang orang-orang yang pernah

berhubungan dengan penderita setelah penderita tersebut terserang penyakit

b Pencarian kasus pasif (passive case finding)Data diperoleh dengan hanya menunggu penderita yang datang berobat ke satu fasilitas kesehatan saja

5 Survailen (Surveillance) Adalah suatu pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang

dilakukan secara terus menerus

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 21: Kompilasi Skenario 1

Banyak dilakukan pada keadaan pada keadaan wabah Tujuan utama menganalisa keadaan wabah yang dihadapi

Jika dalam pengamatan masih ditemukan kasus baru berarti wabah belum berhenti

Ada 2 macam a Survailen aktif (active surveillence)

Pengamatan kasus langsung ke lapanganb Survailen pasif (passive surveillence)

Tidak langsung yakni hanya melalui laporan yang diterima saja Dari 5 cara penemuan masalah kesehatan tersebut di atas semua

menghasilkan data yang bersifat deskriptif namun tidak semuanya merupakan penelitian deskriptif yang murni

- Screening - Case Finding- Survailance

Tidak memperhatikan masalah sample yang representative

- Sensus - Survai khusus

Penelitian epidemiologi deskriptif

Penelitian epidemiologi deskriptif yang banyak dilakukan adalah survai khusus penyakit baik survai insiden maupun prevalen penyakit Pengumpulan data dilakukan dari sekelompok masyarakat (sample) yang representative

3 MASALAH KESEHATAN

32 Permasalahhan Umum Kesehatan Disparitas status kesehatan antar daerah masih tinggi Beban ganda penyakit Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan Rendahnya kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin

33 Penanggulangan Masalah Kesehatan

Berdasarkan kuliah yang diberikan oleh dr Olong Fajri Maulana MARS ada empat strategi utama untuk menanggulangi masalah kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di Indonesia1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

- seluruh desa menjadi desa siaga- seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat- seluruh keluarga sadar gizi

2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas- setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu- setiap bayi anak ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari

penyakit- di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 22: Kompilasi Skenario 1

- di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar- setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya- pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit puskesmas dan jaringannya memenuhi

standar mutu

3 Meningkatkan sistem surveillance monitoring dan informasi kesehatan- setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desalurah untuk

kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat- setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan

tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat- semua sediaan farmasi makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat- terkendalinya pencemaran lingkungans esuai dengan standar kesehatan- berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan- pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan

daerah- anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi

kesehatan- terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

33 Masalah Kesehatan di IndonesiaIndonesia kini menghadapi masalah kesehatan masyarakat dengan ldquotriple burdenrdquo Sebab deengan berubahnya tingkat kesejahteraan di Indonesia pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologiTriple Burden adalah tiga jenis penyakit utama yang berbeda pada saat yang sama dan terjadi pada suatu negara atau wilayah tertentuTriple Burden terdiri dari - Communicable disease (penyakit menular) Contoh malaria TBC- Non communicable disease (penyakit tidak menular) Contoh Jantung hipertensi- New emerging dan Re-emerging disease

Contoh new emerging disease SARS HIV-AIDS Flu burung Contoh re-emerging disease polio gizi burukmarasmus kwarsiorkor

i KriteriaMenurut salah satu buku pengantar epidemiologi kriteria masalah kesehatan ada empat yaitu Community concern seberapa penting masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Prevalence jumlah orang yang terlibat dalam

masalah kesehatan tersebut Seriousness seberapa serius masalah kesehatan

tersebut bagi masyarakat Manageability sejauh mana masalah kesehatan tersebut

dapat diselesaikanFaktor

1 Faktor Lingkungan Masyarakat itu kurang ikut serta dalam bertanggung jawab dalam mengatasi masalah kesehatan

2 Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat indonesia

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 23: Kompilasi Skenario 1

Masih banyak insiden kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat

3 Faktor sosial ekonomiTingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah dan penghasilannya juga selain itu tingkat kesadaran akan sehat masih sangat kurang

4 Faktor pelayanan kesehatanCangkupan pelayanan kesehatan kesehatan yang belum menyeluruh ada daerah ndash daerah yang belum menerima pelayanan kesehatan

5 Faktor HereditasPendidikan kesehatan pada kelompok risiko penyakit keturunan itu juga belum terlaksana dengan baik

BPerbandingan Maskes di negara maju dan berkembangA Negara Berkembang 1 Meningkatnya kemampuan hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan cara preventif kuratif dan rehabilitatif 3 Meningkatnya upaya kesehatan lingkungan 4 Meningkatnya status gizi 5 Menurunnya angka kesakitan dan kematian

B Negara Maju 1 Masyarakat sudah dapat hidup sehat 2 Mengatasi masalah kesehatan dengan program primer sekunder dan tersier 3 Adanya medical care service available dan accessible 4 Status gizi tidak menjadi masalah 5 Degenaratif meningkat karena life style

Sumber repositoriusuacid

ii Derajat Kesehataniii Definisi

Tingkat kualitas kesehatan masyarakat dilihat berdasarkan indikator kesehatan masyarakat yaitu Angka kematian Ibu(AKI) Angka Kematian Bayi(AKB) Umur Harapan Hidup(UHH) dan status Gizi

iv Ruang Lingkup Menurut UU No23 tahun 1992 ruang lingkup dari derajat kesehatan adalah keadaan bangasa Indonesia yang sehat Yang meliputi kesehatan badan rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi

v Kriteria Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 24: Kompilasi Skenario 1

KUALITAS HIDUPTingkat kualitas hidup masyarakat dapat dilihat berdasarkan kualitas status kesehatan masyarakat Ada empat aspek yang dapat dihbungkan dengan masalah status kesehatan yaitu faktor keturunan faktor pelayanan kesehatan faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan Semuanya saling berhubungan satu sama lain demi tercapainya status kesehatan masyarakat yang berkualitas Bila status kesehatan masyarakat berkualitas maka bertambahlah derajat kualitas kehidupan masyarakat

MORTALITASGambaran perkembangan derajat kesehatan mayarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian

MORBIDITASAngka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan dalam hal ii bersumber dari puskesmas maupun dari sarana pelayanan kesehatan ( facility based data) yang diperoleh melalu sistem pencatatan dan pelaporan

STATUZ GIZIStatus Gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator Antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) Satus gizi balita status gizi wanita subur kurang energi protein (WUS KEK)

(sumber Buku Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2010)

1 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang

mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkanhidup2 Jumlah Kematian a Jumlah Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saatsetelah bayilahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahunBanyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi Secara garis besardari sisipenyebabnya kematian bayi ada dua macamyaitu endogen dan eksogenKematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkandan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anaksejak lahiryang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 25: Kompilasi Skenario 1

konsepsi atau didapat selama satu bulan sampai menjelangusia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar

b Jumlah Kematian Ibu (AKI)Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100000 kelahiran hidup(wwwdinkes-kabtangeranggoid)

4 Indikator

41 Definisi Indikator Terdapat banyak literatur yang menyebutkan tentang definisi indikator

Beberapa di antaranya yang cukup baik adalah sebagai berikut a Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO 1981)

b Indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut (Wilson amp Sapanuchart 1993)

c Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas komprehensif

dan berimbang terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat (Departemen Kesehatan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat 1969)

d Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan

untuk mengukur perubahan (Green 1992) Dari definisi tersebut di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy) Misalnya insidens diare yang didapat dari mengolah data kunjungan pasien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja dari kejadian diare yang melanda masyarakat

42 Persyaratan indikator Untuk memudahkan mengingat persyaratan apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam menetapkan indikator disampaikan rumusan dalam istilah Inggeris yang dapat disingkat menjadi SMART yaitu Simple Measurable Attributable Reliable dan Timely Jadi sesuai dengan rumusan itu persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan indikator adalah

a (S)IMPLE - yaitu SEDERHANA Artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 26: Kompilasi Skenario 1

penghitungan untuk mendapatkannya b (M)EASURABLE - yaitu DAPAT DIUKUR Artinya indikator yang

ditetapkan harus merepresentasikan informasinya dan jelas ukurannya Dengan demikian dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain Kejelasan pengukuran juga akan menunjukkan bagaimana cara mendapatkan datanya

c (A)TTRIBUTABLE - yaitu BERMANFAAT Artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan Ini berarti bahwa indikator itu harus merupakan pengejawantahan dari informasi yang memang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Jadi harus spesifik untuk pengambilan keputusan tertentu

d (R)ELIABLE - yaitu DAPAT DIPERCAYA Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti Indikator yang tidakbelum bisa didukung oleh pengumpulan data yang baik benar dan teliti seyogianya tidak digunakan dulu

e (T)IMELY - yaitu TEPAT WAKTU Artinya indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

43 Jenis indikator Sesuai dengan uraian dalam definisi indikator terdapat paling sedikit

tiga jenis indikator yaitu a indikator berbentuk absolut

Indikator berbentuk absolut adalah indikator yang hanya berupa pembilang saja yaitu jumlah dari sesuatu halkejadian Biasanya digunakan untuk sesuatu yang sangat jarang seperti misalnya kasus meningitis di Puskesmas

b indikator berbentuk proporsi dan Indikator berbentuk proporsi adalah indikator yang nilai resultantenya dinyatakan dengan persen karena embilangnya merupakan bagian dari penyebut Misalnya proporsi Puskesmas yang memiliki dokter terhadap seluruh Puskesmas yang ada

c indikator berbentuk angka atau rasio Indikator berbentuk angka adalah indikator yang menunjukkan frekuensi dari suatu kejadian selama waktu (periode) tertentu Biasanya dinyatakan dalam bentuk per 1000 atau per 100000 populasi (konstanta atau k) Angka atau rate adalah ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukkan probabilitas atau risiko dari penyakit dalam suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu Misalnya angka malaria di kalangan anak balita yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus malaria anak balita

44 Klasifikasi Indikator Untuk menyederhanakan penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat

2010 maka uraian indikator baik untuk Indonesia Sehat Provinsi Sehat maupun KabupatenKota Sehat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut

a Indikator Hasil Akhir yaitu Derajat Kesehatan Indikator Hasil Akhir yang paling akhir adalah indikator-indikator mortalitas (kematian) yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan indikator status gizi

b Indikator Hasil Antara Indikator ini terdiri atas indikator-indikator ketiga

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 27: Kompilasi Skenario 1

pilar yang mempengaruhi hasil akhir yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan indikator-indikator perilaku hidup masyarakat serta indikatorindikator akses dan mutu pelayanan kesehatan

c Indikator Proses dan Masukan Indikator ini terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan indikator-indikator sumber daya kesehatan indikator-indikator manajemen kesehatan dan indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti Secara Umum Ukuran ndash ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas

A UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN MORBIDITAS ) Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit Penyakit sakit cedera gangguan dan sakit semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS MORBIDITAS = Kesakitan Merupakan derajat sakit cedera atau gangguan pada suatu populasi MORBIDITAS Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit MORBIDITAS Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko Di dalam Epidemiologi Ukuran Utama Morbiditas adalah Angka Insidensi amp Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut Setiap kejadian penyakit kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi

1INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Insidensi merupakan salah satu ukuran untuk menetapkan KLB Insidensi menjelaskan sampai sejauh mana seseorang ndashdi dalam populasi yang tidak menderita penyakit- terserang penyakit selama periode waktu tertentu (Timmreck 20075)

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu data tentang jumlah penderita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk )

Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang

1048729 Data tentang jumlah penderita baru 1048729 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

baru( Population at Risk ) Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu a Incidence Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 28: Kompilasi Skenario 1

penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Rumus yang dipergunakan Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru XK

Jumlah penduduk yg mungkin terkenaPenyakit tersebut pada pertengahan tahun

K = Konstanta ( 100 1000 permil)

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah

bull (P1 + P2) atau

bull P1 + frac12(P2 ndash P1)

Manfaat Incidence Rate adalah 1048729 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 1048729 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

b Attack Rate 1048729 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat

dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama

Manfaat Attack Rate adalah 1048729 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit 1048729 Makin tinggi nilai AR maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut

Rumus yang digunakan Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat XK

Jml Penduduk yg Mungkin terkena Peny Tersebut pd Saat yg Sama c Secondary Attack Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orangpenduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

1048729 Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga )

1048729 Rumus yang digunakan SAR = Jml Penderita Baru pd Serangan Kedua XK

(Jml Penddk ndash Pendd Yg Terkena Serangan Pertama )

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 29: Kompilasi Skenario 1

2 PREVALENSI

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orangpenduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk) Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni karena Penduduk yang tidak mungkin

Prevalensi merupakan gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu Pada perhitungan angka Prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk baik orangpenduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk)

Timmreck (20075) mengemukakan bahwa prevalensi berpegang teguh pada dua faktor

1) Berapa banyak orang yang mendapatkan penyakit itu sebelumnya(berdasarkan insidensi terdahulu)

2) Durasi atau lamanya kejadian penyakit itu dalam populasiPrevalensi bertujuan untuk memberitahukan tentang derajat penyakit yang

sedang berlangsung dalam populasi pada satu titik waktu

terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2 yaitu a) Period Prevalen Rate

1048729 Yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

1048729 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa

1048729 Rumus yang digunakan Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama amp baru XK

Jumlah penduduk pertengahan b) Point Prevalen Rate

1048729 Adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu

1048729 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

1048729 Rumus Point Prevalen Rate = Jml Penderita lama amp baru Saat itu XK

Jml Penduduk Saat itu

HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI Prevalensi = Semua Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya SakitDurasi Penyakit Lamanya SakitDurasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu sembuh mati ataupun kronis Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus P = I x D

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 30: Kompilasi Skenario 1

bull P = Prevalensi bull I = Insidensi bull D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

a) Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

b) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat yaitu

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok Bila usaha pencegahan berhasil insiden akan menurun sebaliknya bila

pencegahan tidak berhasil insiden tetap atau bahkan bertambahLama sakit ditentukan oleh keberhasilan pengobatan Bila pengobatan

menyembuhkan penderita prevalen turun walaupun insiden tetap Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikan dalam waktu singkat (misalnya rabies) Walaupun insiden tinggi prevalen akan tetap rendah Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan penderita tetapi dapat memperpanjang hidupnyajustru akan meningkatkan prevalen penyakit tersebut Jadi angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit durasi penyakit

B UNTUK MENGUKUR MASALAH KEMATIAN ( ANGKA KEMATIAN MORTALITAS )

Dewasa ini di seluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi Penelusuran terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang distandardisasi yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan yang distandardisasi

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian Dikalangan masyarakat kita ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian yaitu

a) Degenerasi Organ Vital amp Kondisi terkait b) Status penyakit c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri Kecelakaan

Pembunuhan Bencana Alam dsb)

INFANT MORTALITY RATE ( IMR ) = ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 1048729 Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Manfaat sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat 1048729 Rumus

IMRAKB = Jml Kematian bayi umur 0 ndash 1 tahun dalam 1 tahun XK

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 31: Kompilasi Skenario 1

Jml Kelahiran hidup pada tahun yang sama

MATERNAL MORTALITY RATE ( MMR ) = ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 1048729 Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan persalinan dan

masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama 1048729 Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan

a) Social ekonomi b) Kesehatan ibu sebelum hamil bersalin dan nifas c) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil d) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

1048729 Rumus MMR = Jml Kematian Ibu Hamil Persalinan amp Nifas dlm 1 tahun XK

Jumlah lahir hidup pd tahun yang sama

CASE FATALITY RATE ( CFR ) 1048729 Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit

tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama

1048729 Digunakan untuk mengetahui penyakit ndashpenyakit dengan tingkat kematian yang tinggi

Rumus CFR = Jml Kematian krn Penyakit tertentu (x) XK

Jml Seluruh penderita penyakit tersebut (x)

5 Penentuan Prioritas masalah kesehatan

Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik yakni spesifik jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis

Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula Terlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan prioritas yaitua Waktu

Semua masalah tidak mungkin diselesaikan dalam waktu yang sama sehingga harus dipilih masalah yang harus didahulukan

b Sumber dayaKeterbatasan sumber daya menyebabkan tidak mungkinnya suatu masalah diselesaikan secara bersama-sama Sumberdaya ini meliputi SDM Teknologi dana dsb

c PenelitiPeneliti harus fokus pada masalah yang dihadapi sehingga hasilnya maksimal

Selain itu beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yakni

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 32: Kompilasi Skenario 1

1 Besarnya masalah yang terjadi2 Pertimbangan politik3 Persepsi masyarakat4 Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni

a Melakukan pengumpulan dataUntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan perlu tersedia data yang cukup Untuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan perilaku keturunan dan pelayanan kesehatan termasuk keadaan geografis keadan pemerintahan kependudukan pendidikan pekerjaan mata pencaharian sosial budaya dan keadaan kesehatan

b Pengolahan DataApabila data yang telah berhasil dikumpulkan maka data tersebut harus diolah maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam secara manual elektrikal dan mekanik

c Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan ada tiga macam penyajian data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular tabular dan grafikal

d Pemilihan Prioritas MasalahHasil penyajian data akan memunculkan pelbagai masalah Tidak semua masalah dapat diselesaikan Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan

Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu a Scoring Technique

Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan Parameter yang dimaksud adalah

1 Besarnya masalah2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan3 Kenaikan prevalensi masalah4 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut5 Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan6 Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah7 Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah

Metode Hanlon Dalam metode Hanlon dibagi dalam 4 kelompok kriteria masing-masing adalah

1 Kelompok kriteria A = besarnya masalah2 Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah3 Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah4 Kelompok kriteria D = Pearl factor dimana

P = Kesesuaian E = Secara ekonomi murahA = Dapat diterimaR = Tersedianya sumber L = Legalitas terjamin

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 33: Kompilasi Skenario 1

b Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan

bila tersedia data yang lengkap Bila tidak tersedia data maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

1 Delphin TechniqueYaitu penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan

sekelompok orang yang sama keahliannya Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari

2 Delbech TechniquePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang

yang tidak sama keahliannya Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas

6 Hubungan demografi dengan upaya kesehatanDemografi berasal dari kata Yunani demos (penduduk) dan Grafien ( tulisan) atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatifMenurut Multilingual Demographic Dictionary adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya)Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959) demografi mempelajari jumlah persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas) mortalitas gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status)Hubungan demografi dengan kualitas kesehatan

1 Luas wilayah dan jumlah pendudukberhubungan dengan komposisi dan pemerataan penduduk dalam suatu wilayaha Luas wilayah lebih besar dari jumlah penduduk

Menyebabkan ketidak terjangkauan wilayah tersebut oleh tenaga kesehatanb Jumlah penduduk lebih sedikit dari luas wilayah

Menyebabkan meningkatnya intensitas penularan penyakit2 Pendidikan

Memiliki pengaruh besar dalam upaya penyelenggaraan kesehatan karena pengetahuan mengenai perilaku sehat dapat mencegah seseorang mudah terserang penyakitContoh

Ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan karena ketidaktahuannya terhadap adanya penyakit penyerta serta adanya komplikasi kehamilan seperti pre

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 34: Kompilasi Skenario 1

eklampsia yang apabila tidak segera dilakukan upaya kuratif dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi

Ibu hamil yang memilih melahirkan ke dukun bayi tidak mengetahui bahaya tidak sterilnya alat ( seperti pisau untuk memotong tali pusat ) dapat menyebabkan penyakit tetanus

3 Ekonomia Aspek pemenuhan gizi

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik dalam jumlah makanan (kuantitatif) maupun kualitas makanan (kualitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan kurang gizi (malnutrition) apabila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0-5 tahun) akan mengganggu perkembangan otak bahkan terbelakang mental Kurang gizi juga dapat menyebabkan BBLR (Berat badan Bayi Rendah) dikarenakan asupan gizi pada darah ibu selama kehamilan kurang

b Aspek pendidikanPendidikan memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan dukungan ekonomi Hal tersebut meneyebabkan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka kurang mengerti pentingnya upaya menjaga kesehatan

7 Menejemen puskesmasA Definisi Puskesmas

Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan

Kepmenkes RI No 128MenkesSKII2004Unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

Depkes RI 1991organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

TujuanMendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi - tingginya(Kepmenkes No 128 th2004)

B Fungsi PuskesmasFungsi puskesmas dibagi menjadi tiga yaitu

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya

agar menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantaudanmelaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan

setiap program pembangunan di wilayah kerjanya Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 35: Kompilasi Skenario 1

Pusat pemberdayaan masyarakatBerupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga dan masyarakat

Memiliki kesadaran kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

Ikut menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

Pusat pelayanan kesehatan strata IMenyelenggarakanpelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan meliputi

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat

(Kepmenkes No 128 th2004)C Azas Puskesmas

1 Azas Pertanggungjawaban WilayahPuskesmas harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya apabila ada masalah kesehatan di wilayahnya puskesmas harus berusaha untuk menanggulanginya Ccontohnya suatu daerah terjangkit wabah DBD maka puskesmas harus bertanggungjawab agar wabah tersebut tidak semakin menyebar

2 Azas Peran Serta MasyarakatDalam melaksanakan kegiatannya puskesmas harus memandang masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan puskesmas harus bekerjasama dengan masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah menggali sumberdaya setempat merumuskan kegiatan dan penanggulangannya melaksanakan program kesehatan tersebut dan mengevaluasinya Untuk itu perlu difasilitasi pembentukan wadah masyarakat yang peduli kesehatan seperti BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) dan BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Berbagai elemen masyarakat juga bisa diajak bekerjasama untuk mengembangkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang sesuai dengan elemen masyarakat tersebut misalnya Ibu-Ibu PKK atau organisasi wanita lainnya dapat diajak untuk

mengembangkan Posyandu dan Polindes Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan Saka Bhakti Husada begitu pula di

lingkungan pondok pesantren santri dapat dilibatkan dalam program Poskestren atau Santri Husada

Kelompok pekerja dapat dilibatkan dalam program pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)

Kelompok lansia dilibatkan dalam program Posbindu-Lansia (Pos pembinaan terpadu lansia)

3 Azas KeterpaduanPuskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayahnya harus bekerjasama dengan berbagai pihak bermitra dengan BPKM dan BPP maupun dengan organisasi lainnya Bekerjasama dengan lintas sektor agar lebih berhasil guna dan berdaya guna Salah satu caranya adalah memadukan berbagai kegiatan dengan memfokuskan berbagai kegiatan untuk menyehatkan masyarakat

4 Azas Rujukan

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 36: Kompilasi Skenario 1

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang apabila tidak mampu menyelesaikan suatu kasus karena keterbatasan fasilitas atau tenaga medis maka harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi tetapi puskesmas juga bisa menerima rujukan dari tingkat yang lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani dan butuh pemeriksaan berkala yang sederhana dan dapat dilakukan puskesmas

D Pola Organisasi PuskesmasPola organisasi puskesmas adalah sebagai berikut 1 Puskesmas dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas yang mempunyai latar

belakang pendidikan dokter dokter gigi atau sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat dan bertanggungjawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten atau kota

2 Wakil Kepala dijabat oleh sarjana kesehatan dengan latar belakang kesehatan masyarakat

3 Unit tata usaha4 Unit fungsional

a Menurut jenis pelayanan Unit Pelayanan Kesehatan dan Unit Pelayanan Medik

b Menurut fungsi Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Unit Pelayanan Kesehatan

c Menurut program dasar dan pengembangan promosi kesehatan kesehatan lingkungan KIA dan KB gizi P2M pengobatan dan program pengembangan

d Pengelompokan lain ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota berdasarkan pertimbangan khusus

E Definisi Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

F Tipe-tipe Manajemen PuskesmasAda beberapa tipe manajemen antara lain

a Model PIE (Planning Implementation Evaluation)b Model POAC (Planning Organizing Actuating Controlling)c Model P1-P2-P3 (Perencanaan Penggerakan-Pelaksanaan Pengawasan-

Pengendalian-Penilaian)d ARRIF (Analisis Rumusan Rencana Implementasi dan Forum Komunikasi)e ARRIME (Analisis Rumusan Rencana Implementasi Monitoring dan

Evaluasi)Secara umum manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu a Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmasAda dua macam perencanaaan yaitu Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Perencanaan ini terdapat pada semua puskesmas yang meliputi program kesehatan puskesmas keliling KIA KB perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan pengobatan

Perencanaan Upaya Kesehatan PembangunanUpaya kesehatan ini merupakan rencana inovasi yang dikembangkan sendiri oleh setiap puskesmas

b Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 37: Kompilasi Skenario 1

Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas Langkah-langkahnya meliputi Pengorganisasian Penyelenggaraan Penilaian

c Pengawasan dan PertanggungjawabanPengawasan dan pertangungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku Pengawasan bisa merupakan pengawasan internal dari kepala puskesmas itu sendiri atau pengawasan eksternal dari masyarakat dan dinas kesehatan

8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju Negara BerkembangTaraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi sedangkan angka harapan hidup rendah dinegara berkembang juga belum ada ansuransi kesehatan yang menyeluruh untuk semua warga negara sementara hanya pegawai negri yang seluhnya memiliki ansuransi kesehatan Negara MajuTingkat Kesehatan Sudah BaikRata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi sehingga kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik Selain itu pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju Secara sederhana perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut Dinegara maju setiap warga negaranya sudah memiliki ansuransi kesehatan yang akan membantu mereka dalam berobat

9 Manajemen Pengelolaan Obat91 Definisi

- Manajemen a Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti ldquomengendalikanrdquo atau dalam bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi management yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengaturb Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

-Pengelolaan Obat adalah suatu urutan kegiatan yang mencakup perencanaan pengadaan penyimpanan pendistribusian dan pencatatanpelaporan obat

a Kebijakan Obat Nasional (KONAS)

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 38: Kompilasi Skenario 1

- Sesuai dengan KONAS sebagai penjabaran aspek dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pembangunana kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan antara lain 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta

penggunaannya yang rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat- Tantangan KONAS dalam mewujudkan tujuan dari kebijakan obat antara

lain 1 Aspek Geografis

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki 17504 pulau dimana 5707 di antaranya sudah bernama Namun pulau yang berpenghuni jumlahnya kecil saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih tinggal di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan bencana Sehingga memerlukan system transportasi yang efektif bagi sumber daya kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat

2 Aspek Sosial-PolitikKetidakstabilan politik di Indonesia pada era Reformasi Politik ini mengakibatkan krisis ekonomi yang mendorong tingginya tingkat kemiskinan sehingga merupakan tantangan yang berat untuk mewujudkan tujuan KONAS Ditambah lagi dengan variasi pola penyebaran penduduk yang tidak merata pulau jawa lebih padat penduduk dibandingkan pulau lainnya yang memiliki luas 2-3 kali lipat dari pulau jawa sehingga memberikan perbedaan kompleksitas gejala social dan kesehatan yang berbeda

3 Aspek KebijakanDasar

- KepMenKes No 0042003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan

- Otonomi daerah pada tahun 2000 berdasarkan UU21999 yang diperbaharui dengan UU 322004 tentang Pemerintah daerah beberapa peran pemerintah pusat dialihkan kepada pemerintah daerah sebagai kewenangan wajib dan tugas pembantuan salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan

- KepMenKes No 14572003 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan4 Aspek Anggaran5 Aspek Peran dan Tanggungjawab Instalasi Farmasi KabupatenKota

- Strategi KONAS1 Penerapan system pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing) atau

pengadaan secara terpusat (pool procurement) di sector public Disertai distribusi obat yang efektif efisien dan akuntabel pada sector public dan swasta

2 Pengembangan dan evaluasi terus-menerus model dan bentuk pengelolaan obat sector public di daerah terpencil tertinggal perbatasan dan rawan

3 Penyiapan regulasi yang tepat untuk menjamin ketersediaan obat4 Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui kajian biaya efektif dan

kemanfaatan (cost effectiveness and cost benefit analysis) pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 39: Kompilasi Skenario 1

5 Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik- Pokok-pokok dan Langkah Kebijakan

1 Ketersediaan Obat2 Regulasi Obat3 Penelitian dan Pengembangan4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

b Ilmu Managemen Obat1 Planning Perencanaan obat di suatu daerah kabupatenkota dilakukan oleh

tim perencana obat terpadu kabupaten yang dibentuk dengan keputusan bupatiwalikota atau pejabat yang mewakilinya Dihitung menggunakan metode konsumsi dan metode morbiditas

2 Organizing Proses managerial yang berfungsi membangun system yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehinggal keseluruhan proses pengelolaan obat menjadi tepat waktutepat obat dan tepat sasaran

3 Actuating Serangkaian kegiatan Pengadaan Penyimpanan dan Pendistribusian Dengan menerapkan system FiFo (First in First Out)

4 Controlling Aktivitas PencatatanPelaporan dari tiap-tiap tahapan managerial di atas seperti Perencanaan-Pengaturan-Pengadaan-Penyimpanan-Pendistribusian Fungsinya berguna untuk memastikan apakah system sudah berjalan sesuai apa telah dirumuskan

5 Evaluating Tahap lanjut dari controlling dengan fungsi evaluasi administrative obat mulai dari perencanaan pengadaan penyimpanan sampai pendistribusian obat

c Proses Pengadaan dan Distribusi ObatI Pabrik Kimia Farma Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma

(Narkotika) Apotek Penderita

II Pabrik PBF Apotek (OKOBTOB) Penderita PEO(OBTOB) Penderita RS Penderita

d Bagan Distribusi Penyaluran Obat

pengelolaan obat

PABRIK

PBFKF

PEOApotek

Penderita

Depo

Puskesmas

RS

Penderita Penderita Penderita

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 40: Kompilasi Skenario 1

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam suatu sistem

Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya obat dengan mutu yang baik tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan

Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin a Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian di Apotekb Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisienc Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baikd Terjaminnya pendistribusian pelayanan obat yang efektife Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian sesuai

jenis jumlah dan waktu yang dibutuhkanf Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepatg Digunakannya obat secara rasional

Tujuan yang lainnya 1 Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang mencukupi2 Pemerataan distribusi amp keterjangkauan obat oleh masyarakat3 Terjaminnya khasiat keamanan dan mutu obat yang beredar serta penggunaan yang

rasional4 Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan penyalahgunaan obat5 Kemandirian di bidang obat

Tujuan pengelolaan obat adalah terciptanya sistem pengadaan yang efesien sehingga dapat menjamin ketersediaan obat yang tepat jumlah yang cukup harga wajar dan dengan standar kualitas yang telah dikenal dari sumber resmi dan dapat dipertanggungjawabkan Selain itu juga terbentuknya sistem penyimpanan dan pengamanan persediaan yang menjamin perpindahan obat dari sumber pemasok sampai ke pengguna dengan prinsip cost effectiveness dan terpercaya terhindar dari pemborosan kerusakan dan kehilangan serta menjamin stabilitaskualitas obat

Beberapa istilah yang perlu diketahui tentang obat antara lain 1 Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk

serbuk cairan salep tablet pil supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia (FI) atau buku lain

2 Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakan dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya

3 Obat baru adalah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupunan mutunya terjamin yang tidak berkhasiat misalnya lapisan pengisi pelarut bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya

4 Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnosa profilaksis terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 41: Kompilasi Skenario 1

tingkatnya Konsep obat esensial merupakan pendekatan untuk menyediakan pelayanan bermutu dan terjangkau yang diwujudkan dengan Daftar Obat Esensial Nasional

5 Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOM Depkes) PPOM Depkes saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

1Seleksi dan perencanaan Tersedianya berbagai macam obat dipasaran membuat para dokter tidak mungkin

up to date dan membandingkan berbagai macam obat tersebut Produk obat yang sangat bervariasi juga menyebabkan tidak konsistennya pola peresepan dalam suatu sarana pelayanan kesehatan

Hal ini akan menyulitkan dalam proses pengadaan obat Disinilah letak peran seleksi dan perencanaan obat

a Seleksi Seleksi atau pemilihan obat merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau

masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit identifikasi pemilihan terapi bentuk dan dosis menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam PFT untuk menetapkan kualitas dan efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian

Kriteria seleksi obat menurut DOEN 1) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan pasien 2) Memiliki rasio resiko manfaat yang paling menguntungkan 3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan 4) Obat mudah diperoleh

b Perencanaan Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis jumlah dan harga

perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar- dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain Konsumsi Epidemiologi Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Dalam pengelolaan obat yang baik perencanaan idealnya dilakukan dengan berdasarkan atas data yang diperoleh dari tahap akhir pengelolaan yaitu penggunaan obat periode yang lalu Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah obat yang sesuai dengan kebutuhan menghindari terjadinya stock out (kekosongan) obat dan meningkatkann penggunaan obat secara rasional

Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam pengadaan obat di IFRS apabila lemah dalam perencanaan maka akan mengakibatkan kekacauan dalam suatu siklus manajemen secara keseluruhan mulai dari pemborosan dalam penganggaran

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 42: Kompilasi Skenario 1

membengkaknya biaya pengadaan dan penyimpanan tidak tersalurkannya obat sehingga obat bisa rusak atau kadaluarsa

2 Pengadaan Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui a Pembelian 1) Secara tender (oleh Panitia Pembelian Barang Farmasi) 2)Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan

bProduksipembuatan sediaan farmasi 1) Produksi Steril 2) Produksi Non Steril cSumbangandropinghibah pembelian secara tender

Tujuan pengadaan adalah memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak mutu baik pengiriman obat terjamin tepat waktu proses berjalan lancar tidak memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan

Pengadaan memegang peranan yang penting karena dengan pengadaan rumah sakit akan mendapatkan obat dengan harga mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Rumah sakit tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien jika persediaan obat tidak ada hal ini dapat berakibat fatal bagi pasien dan akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diterima rumah sakit

Prinsip pengadaan barang jasa yaitu aEfisien berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakandana dan daya yang terbatasuntuk mencapai sasaranyang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan bEfektif berarti pengadaan barangjasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan cTerbuka dan bersaing berarti pengadaan barangjasa harus terbuka bagi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan dTransparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan tata cara evaluasi hasil evaluasi penetapan calon penyedia barangjasa sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya

eAdiltidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasan apapun fAkuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayananmasyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip serta ketentuanyang berlaku dalam pengadaan barangjasa

3 Penyimpanan

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 43: Kompilasi Skenario 1

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan

aDibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya bDibedakan menurut suhunya kestabilannya cMudah tidaknya meledakterbakardTahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas obat mengoptimalkan

manajemen persediaan memberikan informasi kebutuhan obat yang akan datang melindungi permintaan yang naik turun melindungi pelayanan dari pengiriman yang terlambat menambah keuntungan bila pembelian banyak menghemat biaya pemesanan dan mengurangi kerusakan dan kehilangan

4 Distribusi Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk

pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan

aEfisiensi dan efektifitas sumber daya yang adabMetode sentralisasi atau desentralisasi cSistem floor stock resep individu dispensing dosis unit atau kombinasi

5 Pengunaan Penggunaan obat adalah proses yang meliputi peresepan oleh dokter pelayanan

obat oleh farmasi serta penggunaan obat oleh pasien Seorang dokter diharapkan membuat peresepan yang rasional dengan indikasi yang tepat dosis yang tepat memperhatikan efek samping dan kontra indikasinya serta mempertimbangkan harga dan kewajarannya Obat yang ditulis dokter pada resep selanjutnya menjadi tugas farmasi untuk menyiapkan dan menyerahkan kepada pasien

Penggunaan obat dikatakan rasional apabila memenuhi kriteria obat yang benar indikasi yang tepat obat yang manjur aman cocok untuk pasien dan biaya terjangkau ketepatan dosis cara pemakaian dan lama yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien tepat pelayanan serta ditaati oleh pasien Manfaat penggunaan obat yang rasional adalah meningkatkan mutu pelayanan mencegah pemborosan sumber dana dan meningkatkan akses terhadap obat esensial

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pemakaian obat yang tidak rasional antara lain

a Pembuat resep b Pasienmasyarakat cSistem perencanaan dan pengelolaan obat dKebijaksanaan obat dan pelayanan kesehatan eInformasi dan iklan obat persaingan praktek dan pengobatan sesuai dengan permintaan pasien

Dampak peresepan yang tidak rasional dapat menimbulkan dampak yang negatif yaitu diantaranya dampak terhadap mutu pengobatan dan pelayanan baik secara langsung

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 44: Kompilasi Skenario 1

maupun tidak langsung dampak terhadap biaya pelayanan pengobatan yang akan sangat dirasakan oleh pasien dampak terhadap kemungkinan efek samping obat dan dampak psikososial

c) Indonesia Sehat 2015i Visi dan Misi

Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015 dalam ldquoIndikator Indonesia Sehat 2015 amp Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat amp KabupatenKota Sehatrdquo yang dikeluarkan oleh Menkes dr Ahmad Sujudi (2003) adalah sebagai berikut VISI1 Hidup dalam lingkungan yang sehat2 Mempraktekkan perilaku hidup bersih amp sehat3 Mampu menyediakan memanfaatkan dan menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu4 Memiliki derajat kesehatan yang tinggi

MISI1 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3 Memelihara amp meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata amp

terjangkau4 Memelihara amp meningkatkan kesehatan individu keluarga amp masyarakat

termasuk lingkungannya

Indonesia Sehat 20151 Mengurangi Kematian Bayi dan Ibu saat persalinan2 Menurunkan angka kelaparan3 Mengendalikan penyakit menular (kompasianacom)

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) amp Angka Kematian Bayi (AKB)

1 Adanya Jampersal (Jaminan Persalinan) untuk mengurangi AKI dan AKB

2 Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis3 Penguatan puskesmas dan jaringan4 Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya5 Meningkatkan peran serta masyarakat6 Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait7 Penelitian dan pengembangan inovasi yang terkordinir8 Kegiatan akselerasi dan inovasi 2011

- Kerjasama sektor terkait dan Pemda- Bantuan Operasional Kesehatan- Instansi Pelayanan Kesehatan Masyarakat- Penempatan tenaga strategis dengan fasilitas yang memadai- Standar Pelayanan KB yang berkualitas

ii Perbandingan dengan indo sehat 2010

Program Indonesia Sehat 20101 Program lingkungan sehatperilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat

ContohPemeriksaan jentik-jentik nyamuk tiap hari jumat

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 45: Kompilasi Skenario 1

2 Program upaya kesehatanContohPembangunan Puskesmas

3 Program perbaikan giziContohPembinaan dan pengembangan kadarzi(keluarga sadar gizi) dan SKPG (system kewaspadaan pangan dan gizi)

4 Program sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari penggunaan layanan kesehatan

5 Program obatmakanan dan bahan bahayaContohBPOM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

6 Program pembangunan kesehatan

Program Indonesia Sehat 20157 Pemberantasan Kemiskinan dan kelaparan

ContohRaskin dan JPS

8 Meningkatkan pendidikanContohWajib belajar 12 tahun

9 Kesetaraan gender dan emansipasi wanitaContohAdanya dokter wanita

10 Mengurangi kematian anakContohProgram pemberian vitamin A di bulan Februari dan Agustus

11 Meningkatkan kesehatan ibuContohPemberian Tablet Fe kepada ibu hamil

12 Melawan HIV dan AIDSContohDibentuknya Badan Penanggulangan AIDS

13 Membertahankan kelanjutan lingkungan14 Membangun kerjasama antarnegara

( wwwdepkesgoid)21 Strategi pencapaian

1 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas3 Meningkatkan system surveillance monitoring dan informasi kesehatan4 Meningkatkan pembiayaan kesehatan

22 Hambatan1 Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan berbasis bioteknologi sehingga kasus

seperti flu birung berlarut larut2 Kurang seriusnya lembagardquo terkait dalam menanggulangi berbagai penyakit

sehingga berpengaruh terhadap penyakit degenerative

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 46: Kompilasi Skenario 1

3 Adanya exsploitasi alam yang berpengaruh terhadap rehabilitasi lingkungan sehingga berakibat menurun nya daya dukung lingkungan sehingga penyakit inveksi dan degenerative terus berkembang

23 Program-Program Pemerintahb Desentralisasic Pembangunan berwawasan kesehatand JPKM (jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat)e Profesionalisme (Profesionalisme diterapkan untuk melaksanakan misi

pembangunan kesehatan) 24 Hubungan Dengan MDGs

1 Pengentasan kemiskinan dan lelaparan yang ekstrim2 Pemerataan pendidikan dasar3 Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan 4 Mengurangi tingkat kematian anak5 Meningkatkan kesehatan ibu6 Perlawanan terhadap HIVAIDS malaria dan penyakit lainnya7 Menjamin daya dukung lingkungan hidup8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan31 Tahapan

a Perencanaan dan pemilihan obatb Pengadaanc Distribusi dan penyimpanand Penggunaan dan pengawasan

32 PengawasanPerlunya pengawasan pengendalian dan pengadaan dan pengaturan obat makanankosmetik dan alat kesehatan sangat bertujuan guna memperluas serta meningkatkan mutu terhadap kesehatan dengan jalan mencukupi persediaan yang sangat bermutu tinggi bahkan dapat tersebar merata dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luasDiawasi oleh BPOM dan FDAMisi pengawasan dan pengendalian1 Safety2 Efficacy3 Truthful labeling

33 HambatanDilihat dari segi

a) Masalah pemilihan dan pengadaan1 Jumlah obat ternyata terlalu banyak dipesan2 Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan3 Kehabisan jenis obat tertentu4 Obat yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan5 Harga obat yang terlalu mahal

b) DistribusiMeliputi kegiatan pengendalian persedian obat dan penyimpanan Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu1 Sentralisasi seluruh kebutuhan user disuplai dari gudang pusat

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju
Page 47: Kompilasi Skenario 1

2 Desentralisasi Seluruh kebutuhan user disuplai dari depo(satelit) yang berada di dekat atau di sekitar user1048729 Pengendalian Persediaan ObatMenjaga keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan tersebut1048729 Penyimpanan ObatKegiatan penyimpanan obat meliputi1 Pengaturan tata ruang2 Penyusunan stok obat3 Pencatatan stok obat4 Pengamatan

c) Penggunaan dan pengawasan Penggunaan obat merupakan salah satu mata rantai yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan obat yang lain yaitu seleksi pengadaan dan distribusi obat Aspek penggunaan obat di Apotek diletakkan dalam konteks dukungan terhadap kerasionalan peresepan yang meliputi hal-hal sebagai berikut a Pengendalian kecukupan suplaib Jaminan mutu obatc Evaluasi konsumsi obat terhadap pola morbiditasd Pemberian informasi tentang obat

111 Triple burden diaseaseTriple Burden Disease adalah pengelompokan beban-beban masalah

kesehatan Indonesia menjadi 3 beban utama Ada beberapa definisi tentang triple burden Disease Indonesia yaitu

1 Communicable Disease Penyakit menular2 Non Communicable Disease Penyakit tidak menular3 New-Emarging dan re-Emarging Penyakit baru dan penyakit yang

telah hilang namun muncul lagiPengelompokan lain yaitu1 KlasikKonvensional disease Penyakit lama2 New-Emarging Penyakit Baru3 Re-Emarging Penyakit yang telah hilang namun muncul kembali

Namun kedua pengelompokan tersebut mengandung penjabaran yang sama dimana pada pengelompokan pertama penyakit konvensional dapat dibagi menjadi penyakit konvensional menular dan tidak menular New-Emarging disease juga dapat dibagi menjadi new-Emarging menular dan tidak menular Begitu juga pada pengelompokan yang kedua communicable disease dapat dibagi menjadi communicable disease lama dan baru non communicable disease juga dapat dibagi menjadi non communicable disease lama dan baru

Burden disease (Beban utama masalah kesehatan) di berbagai negara adalah berbeda Triple burden disease adalah burden disease yang ada di Indonesia sedangkan dinegara lain bisa saja hanya double burden disease atau sama-sama triple burden disease namun penjabarannya berbeda Burden disease adalah salah satu cara pengelompokan masalah kesehatan pada suatu negara agar lebih memudahkan dalam proses penanganannya

  • 1 Umur Harapan Hidup
    • 8 Perbedaan Masalah Kesehatan Negara Berkembang dan Negara Maju