KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …
Transcript of KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
369 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO MUDHARABAH PADA
BANK BNI SYARIAH DAN BANK SYARIAH MANDIRI MENGGUNAKAN METODE
VAR DAN RAROC
Yanti Budiasih 1
Asriyal2
Silvi Reni Cusyana3
[email protected] 123 ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi risiko investasi dan imbal hasil yang
terdapat pada deposito mudharabah pada Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Syariah
Mandiri. Penelitian ini menggunakan metode Value at Risk untuk menilai besar potensi risiko yang
terjadi dari deposito mudharabah dan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) untuk
menilai pendapatan bank yang telah disesuaikan dengan risiko.Hasil penelitian dengan
menggunakan metode Value at Risk menunjukkan bahwa potensi tertinggi pada deposito
mudharabah Bank BNI Syariah terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan nilai VaR
mean sebesar 0.322 dan yang terendah pada jenis deposito 12 bulan. Sedangkan pada Bank Syariah
Mandiri potensi terjadi nya risiko terbesar terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan
nilai 0.088 dan yang terendah terjadi pada jenis deposito mudharabah 3 bulan. hasil penelitian
dengan menggunakan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) yang terjadi pada Bank
Negara Indonesia menunjukkan adanya pendapatan yang telah disesuaikan denganrisiko.
Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan adanya potensi mengalami kerugian
dikarenakan nilai Risk Adjusted Return lebih rendah dibandingkan Risk Capital.
: Kata kunci Mudharabah, Deposito Mudharabah, Risiko, VAR, RAROC.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini bersifat fluktuatif atau selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, sehingga dapat mempengaruhi beberapa sektor usaha baik sektor
industri,perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan dan perbankan.Menteri Keuanga Sri
Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar minus 1,7%
hingga 0,6% tahun ini. Awalnya pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020
akan ada pada kisaran minus 0,4 hingga 2,3%. Untuk tahun 2021 target yang dicanangkan untuk
pertumbuhan ekonomi adalah 4,5 hingga 5,5% dengan titik tengah 5%
Sumber : Data diolah
Gambar 1.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1998-2020
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
370 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
Sumber : BPS 05 Agustus 2020
Gambar 2. Ekonomi Indonesia Triwulan 2020
Banyak cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satu nya dengan
meningkatkan kapasitas produksi suatu negara. Peningkatan Produksi sangat berhubungan dengan
tingkat investasi dan investasi sangat berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat sedangkan
tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Jadi apabila
kapasitas produski ingin di tingkatkan maka tabungan haruslah di tingkatkan agar investasi dapat
pula di tingkatkan.
Perkembangan kinerja investasi di Indonesia dapat dilihat dalam lima tahun terakhir, kinerja
investasi pada tahun 2015 tercapai realisasi sebesar Rp. 545,4 Triliun. Tahun 2016 naik mejadi
terealisasi sebesar Rp. 612,8 Triliun. Tahun 2017 tercapai realisasi sebesar Rp. 692,8 Triliun.
Kinerja pada tahun 2018 yaitu terealisasi sebesar Rp. 765 Triliun. Kinerja hingga bulan Oktober
tahun 2020 baru mencapai Rp. 601,3 Triliun. (Data BKM, Bank Dunia, OECD, Kememkeu
&Katadata)
Sumber : lustrasi Kinerja Investasi Indonesia via Katadata.co.id
Gambar 3. Kinerja Investasi 2015-2019 (Trilliun)
Tentu saja tidak semua orang memiliki kemampuan untuk melakukan investasi secara
langsung dengan cara mendirikan usaha. Sehingga banyak orang yang memiliki kelebihan dana
memilih untuk menginvestasikan dana nya pada instrument yang lebih aman dan sederhana. Hal ini
dapat dilakukan dengan menginvestasikan dana nya pada produk tabungan atau deposito yang ada
di perbankan. Dimana nantinya diharapkan akan mendapatkan imbal hasil atau bunga dari
Sektor perbankan terus mengalami perkembangan, pada awalnya bank hanya melayani jasa
penukaran dari penitipan uang kini berkembang menjadi meminjamkan dana kepada nasabah. Dana
nasabah yang di simpan di bank kemudian di pinjamkan kembali kepada debitur atau masyarakat
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
371 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
yang membutuhkan dengan menambahkan bunga sebagai imbalan balik jasa atas jasa pinjaman
yang diberikan oleh bank.
Seiring dengan perkembangan zaman maka jasa jasa pelayanan perbankan pun ikut
bertambah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. System perbankan yang biasa kita kenal sekarang
adalah system perbankan konvensional. Perkembangan bank konvensional sangat cepat menyebar
keseluruh negara. Dalam praktik nya, penggunaan bunga membuat beberapa kalangan menentang
praktik bunga bank tersebut, terutama umat muslim yang menganggap bahwa bunga bank termasuk
kedalam golongan riba.
Praktik penerapan system yang sesuai dengan syariat yaitu bagi hasil keuntungan dan
kerugian (Profit and Loss Sharing) sudah di terapkan pada tahun 1940 di Malaysia dan Pakistan
dengan adanya upaya pengelolaan dana jamaah haji.
Perkembangan bank syariah terus mengalami perkembangan yang baik tercatat hingga hingga bulan
Maret 2020 terus menunjukkan perkembangan positif dengan Aset, Pembiayaan Yang Disalurkan
(PYD), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terus bertumbuh.
Sampai Oktober 2019 terdapat 14 Bank Umum Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah
(UUS) dengan total aset Rp. 499,98 triliun. Pada periode ini, aset perbankan syariah (BUS dan
UUS) tumbuh 10,15 % (YoY), Dana Pihak Ketiga tumbuh 13,03 % (YoY) dan pembiayaan yang
diberikan (PYD) tumbuh 10,52 %. Dengan Market share perbankan syariah yang kini telah
mencapai 6,01 persen dari sisi aset.
Sumber : OJK
Gambar 4. Market Share Perbankan Syariah 2019
Perkembangan bank syariah banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantara nya ialah
meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat yang diikuti dengan tindakan menanamkan
modalnya di bank syariah. Tercatat hingga tahun 2019 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah tumbuh
sebesar 11,94% dibanding tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 8,06 % yaitu menjadi Rp.
425 triliun di tahun 2019.
Peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga harus di imbangi dengan penyaluran dana kepada
masyarakat sebagaimana tugas utama dari bank syariah yaitu menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan nya kembali kepada masyarakat. Penyaluran dana kepada masyarakat dilakukan
sebagai salah satu aspek bisnis bank syariah yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba bagi
perusahaan.
Dalam menjalankan penyaluran dananya bank syariah harus bersikap hati hati dan tidak
terburu buru serta harus memperhatikan berbagai risiko yang akan dihadapi. Salah salah dalam
memperhitungkan kemungkinan yang ada akan membuat bank syariah mengalami kerugian dengan
ditandainya banyak kasus pembiayaan bermasalah.
Berdasarkan statistic perbankan Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa keuangan,
pertumbuhan pembiayaan bank Syariah diikuti dengan menurunnya rasio pembiayaan bermasalah
non performing financing/NPF) BUS. Rasio BUS hingga akhir Juni 2019 turun menjadi 3,36%.
Tingkat pembiayaan bermasalah akan berdampak kepada calon investor yang akan menanamkan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
372 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
modalnya di bank syariah. Tinggi nya pembiayaan bermasalah yang ada disuatu bank akan
menyebabkan laba atau profitabilitas bank syariah menjadi tidak optimal. Akibatnya investor akan
berfikir ulang untuk menanamkan modalnya di tempat lain, dikarenakan pendapatan bank yang
kecil akan berdampak kepada pendapatan pengembalian hasil yang diterima oleh investor. Konsep
bank syariah mengarahkan kepada perolehan pengembalian hasil yang tidak tetap atau tidak pasti.
Dimana didalam konsep berinvestasi tidak hanya akan mendapatkan pengembalian hasil, namun
juga dapat menanggung risiko. Tata kelola dan pengelolaan risiko yang baik akan menghasilkan
hasil yang baik, begitupun sebaliknya.
Manajemen risiko menjadi salah satu cara untuk meminimalisir kerugian yang akan diterima
oleh nasabah. Manajemen risiko sudah menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
operasionalisasi risiko yang dihadapi bank. Pengelolaan manajemen risiko menjadi faktor yang
sangat penting bagi seorang investor untuk melakukan investasi. Pengelolaan risiko ini mencakup
antara cakupan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengelolaan risiko, pembatasan risiko dan
pemantauan risiko. Melalui pendekatan ini maka bobot risiko dan bobot pengembalian hasil dapat
terukur.
Dalam kondisi tersebut maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa besar
bobot risiko yang dihadapi oleh investor dan seberapa besar tingkat pengembalian hasil investasi
di Bank Syariah yang telah berperan baik dalam mengelola dana investasinya dalam bentuk usaha,
penyaluran dana atau pembiayaan,dan investasi. Adapun untuk mengetahui seberapa besar bobot
risiko dan tingkat pengembalian hasil dari suatu investasi di Bank Syariah di perlukan pendekatan
metode alternatif. Metode alternative yang di gunakan untuk mengetahui bobot bersih risiko dan
tingkat pengembalian hasil berupa Value at Risk dan pendekatan Risk Adjusted Return on Capital
(RAROC).
Metode pengukuran Value at Risk (VaR) memiliki konsep hubungan dengan teori portofolio
Markowitz, keduanya mengukur risiko secara sederhana, berupa satu ukuran atas posisi saat ini,
menggunakan variance sebagai alat ukur risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downside risk).
VaR diperkenalkan dan dipopulerkan pada tahun 1994 oleh J.P. Morgan’s dengan software Risk
Metrics dan sejak kemudian VaR telah menjadi suatu konsep standar dalam manajemen risiko.
Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur potensi return (pengembalian hasil)
yang disesuaikan dengan risiko adalah Risk Adjusted Return on Capital (RAROC). RAROC adalah
suatu ukuran profitabilitas yang telah disesuaikan dengan besarnya risiko bahwa pengelolaan
memungkinkan untuk alokasi modal, menghubungkan biaya dan menyangkut pada risiko kredit,
risiko pasar, dan risiko operasional terhadap berbagai macam transaksi, klien dan jalur usaha.
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang akan di bahas, maka dalam penelitian ini penulis
membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari
sasaran pokok penelitian, serta mempermudah proses analisa itu sendiri.
a. Penelitian ini membahas tingkat risiko investasi dan risiko imbal hasil deposito mudharabah
pada Bank Syariah .
b. Penelitian ini hanya menggunakan metode VaR untuk menentukan Risiko Investasi yang
ada pada tabungan Deposito Mudharabah dan menggunakan metode RAROC untuk
menentukan besar bobot bersih pengembalian hasil investasi di Bank Syariah.
c. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara
Indonesia Syariah dari periode 2014 – 2018.
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui besar tingkat risiko investasi pada tabungan deposito mudharabah di
Bank Syariah Mandiri.
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
373 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
b. Untuk mengetahui besar tingkat risiko investasi pada tabungan deposito mudharabah di
Bank Negara Indonesia Syariah.
c. Untuk mengetahui besar tingkat pengembalian hasil dari Investasi Deposito Mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri
d. Untuk mengetahui besar tingkat pengembalian hasil dari Investasi Deposito Mudharabah
pada Bank Negara Indonesia Syariah.
TINJAUAN TEORI
Bank Syariah
Bank Syariah menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, Bank Merupakan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Investasi
Secara istilah investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif
dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal dalam jangka waktu tertentu.Pada dasarnya
investasi secara konvensional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan bisnis yang pasif karena tanpa
melibatkan lansung penanam modal. Berinvestasi adalah salah satu langkah strategis yang bisa
dilakukan setiap orang untuk menghasilkan keuntungan lebih.
Tidak seperti tabungan dan konsumsi, investasi merupakan sebuah bisnis yang tidak dapat
diprediksi dan berisiko, karena investai tidak harus mengikuti pergerakan yang sama dengan produk
nasional bruto (GNP) beda halnya dengan pengeluaran konsumsi yang dapat memengaruhi nilai
produk nasional bruto. Investasi merupakan aktivitas tersendiri dari sektor swasta dan sektor
pemerintah.
Berikut uraian bentuk-bentuk Investasi Syariah menurut Adiwarman Karim (2010) :
a. Deposito Syariah
Dalam operasionalisasi di dunia perbankan, transaksi ini mempunyai karakteristik tersendiri,
yaitu kedua belah pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana dan mudharib akan
menentukan kapasitas baik sebagai nasabah maupun pemilik.
b. Pasar Modal Syariah
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu
untuk melakukan transaksi.Namun pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu
tempat bertemunyan para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka
memperoleh modal.
Deposito Mudharabah
Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 tentang perbankan syariah, Deposito
adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS. Sedangkan Investasi adalah
dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan Akad
mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk
Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Risiko
Pengertian risiko menurut Idroes (2008) dapat dilihat dari dua sisi. “risiko merupakan
bahaya : adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
374 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
dampak yang berlawanan dengan yang di capai. “risiko juga merupakan peluang : adalah sisi yang
berlawanan dari peluang untuk mencapai tujuan.”.Adapun jenis risiko yang wajib dikelola bank
syariah dalam PBI No.13/23/2011 adalah sebagai berikut : Risiko Kredit,Risiko Pasar
(Market Risk),Risiko Likuiditas.Risiko Operasional,Risiko Hukum,Risiko Reputasi,Risiko
Stratejik,Risiko Kepatuhan,Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk),Risiko Investasi
Manajemen Risiko
Dikemukakan oleh Siahaan (2007) bahwa untuk menjalankan proses manajemen risiko yang
baik, perlu berpegang pada prinsip :
a. Ada transparansi yang artinya seluruh potensi risiko harus dipaparkan secara terbuka, sebab
risiko yang disembunyikan akan membawa bencana dikemudian hari.
b. Bahwa assessment harus tepat yang berarti harus ada konsep, metodologi, alat dan teknik
yang tepat.
c. Informasi harus berkualitas dan tepat waktu.
d. Perlu diversifikasi risiko. Risiko terkonsentrasi pada satu aktivitas tertentu sangat
membahayakan bank.
e. Harus pada independensi dalam hubungannya dengan unit-unit organisasi untuk mengelola
risiko.
f. Disiplin dan implementasi internal control.
Risk of Return Risk
Pada tahun 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru tentang penerapan
manajemen risiko yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011, yang
sebelumnya manajemen risiko Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mengacu pada
Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003. Bank Indonesia menambahkan terdapat 2 risiko bank
syariah yang berbeda dengan bank konvensional yang hanya mempunyai 8 risiko, yaitu risiko imbal
hasil (rate of return risk) dan risiko investasi (equity investment risk). Risiko Imbal Hasil (Rate of
Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada
nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana,
yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. Risiko ini menjadi salah satu
penyebab bank syariah tidak cepat berkembang menyaingi bank konvensional.
Bank syariah dibebaskan menggunakan metode apapun untuk menganalisis risiko imbal hasil
tersebut. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted
Return on Capital (RAROC), metode VaR untuk melihat potensi kerugian deposito mudharabah.
Konsep Value at Risk
Dikatakan oleh Philippe Jorion (2007) bahwa “Value at Risk is the maximum amount of
money that may be lost on a portofolio over a given period of time, with a given level of
confidence.”. Value at Risk (VaR) adalah jumlah maksimum uang yang mungkin hilang pada
portofolio selama periode waktu tertentu, dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan pada tahun 1994 sebagai alat
ukur risiko. Regulator sektor finansial telah mengadopsi VaR sebagai alat ukur risiko yang dapat
digunakan secara umum.
Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi persentase kerugian potensial melalui
VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap zero (nol) dan nilai
VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang
diharapkan (expected return) μ. Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
375 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
(mean) dengan rata-rata nilai gross expected return, dimana jika VaR (zero) positif dan signifikan
terdapat potensi kerugian Investasi deposito mudharabah, jika nilai VaR (zero) negatif berarti
terdapat potensi profitabilitas Investasi deposito mudharabah. Perhitungan standar deviasi yang
telah dikemukakan diatas berasumsi bahwa volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini
jauh dari kenyataan yang ada. volatilitas yang konstan disebut homoscedastis dan volatilitas yang
tidak konstan disebut heteroscedastis. Banyak ahli yang telah mengembangkan metode perhitungan
volatilitas heteroscedastis. Adapun metode yang sering digunakan saat ini adalah metode
Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).
a. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA)
Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar
terhadap volatilitas data terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini adalah nilai rata-rata adalah nol
dan mengikuti distribusi normal. Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan
bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Nilai λ menunjukkan skala bobot 0
– 1 dari pengamatan data terbaru dari data sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data
imbal hasil berarti semakin besar pengaruh volatilitas sebelumnya (persistence) namun semakin
tidak reaktif terhadap informasi pasar imbal hasil terakhir.
b. Confidence Level
Confidence Level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan dilampaui dengan probabilitas
yang telah ditentukan. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal (α)
yang dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika tingkat kepercayaan c 95% maka besar nilai
distribusi yang ada di tabel 1,65 dan untuk kepercayaan 99% nilainya sebesar 2,33.
c. Holding Period
Pemilihan holding periode apakah satu bulan atau satu hari sangat subyektif dan tergantung pada
bisnis bank atau institusi keuangan dan juga tergantung pada jenis portifolio yang dianalisa.
Idealnya, holding periode dihubungkan dengan periode terpanjang yang diperlukan untuk
melikuidasi portofolio. Semakin lama holding periode maka semakin besar pula nilai VaR.
Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)
Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), yang dikembangkan oleh Bankers Trust pada
akhir 1990-an, mengkuantifikasi risiko dengan mempertimbangkan hubungan timbal balik antara
risiko dan return dalam aset dan aktivitas yang berbeda. RAROC memberikan sebuah basis
ekonomi untuk mengukur risiko yang relevan secara konsisten, dan memberikan alat kepada
manajer untuk mengambil keputusan yang efisien berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik
antara risiko dan return dalam aset yang berbeda.Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR)
menunjukkan adanya misleading (kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk
mempercepat pembayaran utang atau penagihan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar mata
uang). Bank memasukkan kalkulasi actual bahwa kegagalan pembayaran (default) kemungkinan
terjadi pada debitur atau yang menerima pembiayaan.Dalam perhitungan RAROC digunakan
beberapa variabel yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisih antara jumlah
penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau
rata-rata kerugian (expected loss) dan variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst
case loss).
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
376 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
Kerangka Berfikir
Gambar 5. Kerangka Berfikir
Kajian Terdahulu yang Relevan
a. Faizal Rakhmat Tahir, ditinjau Dari Laporan Keuangan Tahun 2008-2012 Menggunakan
Metode VarRDan RAROC”. Pada setiap bank syariah yang dijadikan objek penelitian yaitu
BMI,BSM, dan BMS memiliki tingkat risiko dan nilai yang hasil perhitungan yang berbeda-
beda tiap tahunnya dengan menggunakan metode VaR dan RAROC untuk mengetahui
tingkat risiko tertinggi dan tingkat pengembalian investasi terbaik.
b. Ana Mukarromatun Islamiyah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa investasi
deposito di perbankan konvensional lebih menguntungkan dibanding investasi deposito
mudharabah di perbankan syariah. Rata-rata gross expected return terhadap equivalent rate
dan interest rate cukup stabil. VaR (mean) dan VaR (zero) deposito 1, 3, 6 sepanjang tahun
2009- 2012 memiliki trend yang sama yaitu meingkat. Sedangkan analisis RAROC
menunjukkan bahwa potensi keuntungan perbankan konvensional lebih besar dibanding
perbankan Syariah
METODE PENELITIAN
Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan empiris. Menurut Robert K. Yin (2008) yaitu
merupakan suatu cara penelitian terhadap masalah empiris. Artinya, setelah data dikumpulkan,
kemudian dilakukan analisis data secara mendalam dan selanjutnya menginterprestasikan hasil
analisis tersebut dengan memakai skala rasio, yaitu skala dimana angka mempunyai makna yang
sesungguhnya, sehingga angka nol (0) dalam skala ini diperlakukan sebagai dasar perhitungan dan
pengukuran objek.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian deskriptif menurut Nurul Zuriah (2007) adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang
Deposito Mudharabah
Bank Negara Indonesia Syariah Bank Syariah Mandiri
Risiko Innvestasi Pengembalian hasil Pengembalian hasil
Risiko Innvestasi
Value at
Risk (VaR)
Risk Adjusted
Return on
Capital
(RAROC)
Value at
Risk (VaR)
Risk Adjusted
Return on
Capital
(RAROC)
Hasil Analisa Risiko Dan Pengembalian Hasil Deposito Mudharabah Bank
Negara Indonesia Syariah Dan Bank Syariah Mandiri
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
377 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau
kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi
dan hubungan tertentu antara gejala dengan gejala lain dengan berusaha memberikan gambaran
secara sistematis.
Metode Analisis Data
Metode yang di gunakan oleh peneliti ialah dengan menggunakan metode VaR (Value At
Risk) untuk mengukur besar risiko kerugian dari investasi Deposito Mudharabah Dan RAROC (Risk
Adjusted Return On Capital) untuk mengukur besar tingkat pendapatan yang telah disesuaikan oleh
risiko dari keuntungan yang diperoleh oleh pihak bank dalam melakukan aktifitas bisnisnya.
Tekhnik Pengukuran data VaR dan RAROC
Tekhnik Pengukuran VaR
Perhitungan Metode VaR
Metode Perhitungan VaR menggunakan pendekatan pada tingkat kepercayaan sebesar 99 %
(Confidence level) dalam menginvestasikan dana nya. Dengan variable return deposito mudharabah
dan holding period dalam tahun (sehingga untuk 1 bulan = 1/12). Bentuk perhitungan VaR secara
umum untuk asset tunggal menurut Jorion menggunakan persamaan sebagai berikut:
:
α = Tingkat kepercayaan (Confidence Level)
σ = Standar Deviasi
W = Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan
Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi persentase kerugian potensial melalui
VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap zero (nol) dan nilai
VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang
diharapkan (expected return)
Teknik Pengumpulan Data Return
Return merupakan imbal hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Equivalent rate deposito
mudharabah ditransformasikan dalam bentuk natural logarithmic (ln) dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Rt = Return saham pada saat t
Pt = Harga saham pada saat t
Pt-1 = Harga saham sebelumnya
Pengujian data Return
Pengujian Pengujian data return diantaranya adalah sebagai berikut :
Uji stasioner
Uji stasioner dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller-test (ADF-Test)
dengan bantuan software Eviews 10. Data dapat dikatakan stasioner apabila nilai tes hasil uji ADF
VaR = α * σ * W
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
378 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
tidak melebihi 1%. Jika data yang didapatkan tidak stasioner maka perlu dilakukan penyesuaian
data dengan melakukan diferensiasi.
Uji normalitas
Data disebut normal apabila nilai Jarque- Berra lebih kecil dari nilai Chi-Square.
Probabilitas Jarque-Berra adalah parameter yang menentukan jenis distribusi nilai return pada uji
normalitas. Apabila data nilai return berdistribusi normal maka digunakan pada table Z. Jika data
nilai return berdistribusi tidak normal maka digunakan pendekatan Cornish-Fisher Expansion guna
mengihitung Z-koreksi
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji White Heteroscedasticity. Dengan
membandingkan nilai probalilitas F-statistic dengan nilai critical value 0,05 untuk confidence level
95%.
𝜎 : Standar Deviasi 𝑅𝑖 𝑅𝑖 : log return pada hari i
𝑅 : Rata-rata return dalam periode sampel
𝑛 : Jumlah return dalam sampel
Jika data nilai return bersifat heteroskedastis,perhitungan volatilitas menggunakan
persamaan EWMA, yaitu:
𝜎𝑡2 = varian dari data imbal hasil (r) pada saat t
𝜆 = parameter (Decay factor)
Menghitung Volatilitas
Langkah pertama adalah menghitung Decay factor (λ) optimum. Decay factor optimum
ditentukan melalui penghitungan RMSE (Root Mean Square error) minimal secara trial and error.
Tekhnik Pengukuran RAROC
Setelah perhitungan VaR selesai, kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai RAROC.
untuk menghitung nilai RAROC, dibutuhkan variabel Non Performing Financing (NPF). Setelah
mendapatkan nilai NPF, kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung Expected loss dan Worst
case loss sebagai berikut
:
Menghitung Expected loss
Menghitung expected loss menggunakan variable NPF (Non Performing Financing). Yaitu
dengan cara mengkalikan NPF dengan nilai eksposur dan kemudian dikalikan dengan probabilitas
default.
Menghitung Worst Case Loss
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
379 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
Worst case loss dihitung melalui variabel rata-rata maksimum atau terburuk dari Pembiayaan
Non-Lancar (NPF) pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah dari periode
bulanan Januari 2014 – Desember 2018. Artinya, Worst case loss dihitung sama dengan cara
mencari VaR dengan estimasi tingkat kepercayaan dan variabel yang berbeda dengan VaR
sebelumnya. Tingkat kepercayaan (Confidence Level c) 95% dan menggunakan variabel NPF.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisa Deskriptif Data Bank Negara Indonesia Syariah
Deposito Mudharabah
Risiko yang akan di hadapi oleh bank dalam mengelola dana tabungan Deposito
Mudharabah dengan jangka waktu 1 bulan bisa dikatakan cukup tinggi. Dikarenakan jangka waktu
yang singkat membuat bank sulit untuk mengelola dana tabungan tersebut.
Sumber : Laporan Keuangan Triwulan BNI Syariah
Diagram 1.Jumlah Dana Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia Syariah 2014-2018
Return Deposito Mudharabah
Rata – rata dari Equivalent rate tabungan Deposito Mudharabah untuk klasifikasi 1 bulan
sebesar 4.64%, 3 bulan sebesar 4.79%, 6 bulan sebesar 4.47%, dan jangka waktu 12 bulan sebesar
5.50 %.
Net Performing Financing ( NPF )
Nilai Net Performing Financing (NPF) bersifat Fluktuatif dari tahun ke tahun. Tingkat nilai
NPF tertinggi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah terjadi pada periode Juni 2017
dengan nilai 3.38 %.
Analisa Deskriptif Data Bank Syariah Mandiri
Deposito Mudharabah
Jumlah dana deposito mudharabah di bank Bank Syariah Mandiri di dominasi oleh tabungan
deposito Mudharabah dengan jangka waktu selama 1 bulan jumlah rata rata 78 %, 3 bulan sebesar
1 Bulan, 6,419,710,
63%3 Bulan,
609,668, 6%
6 Bulan, 333,974, 3%
12 Bulan, 2,837,698,
28%
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
380 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
10 %, 12 bulan sebesar 8 % dan terakhir 6 bulan sebesar 4%.
Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri ( Data diolah dengan Excel)
Diagram 2.Jumlah Dana Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2014-2018
Return Deposito Mudharabah
Nilai Equivalent rate yang di tawarkan oleh Bank Syariah Mandiri cukup stabil di angka
3.7 % hingga 5%. Meskipun nilai equivalent rate pada tabungan deposito mudharabah 1 bulan tidak
terlalu mengalami peningkatan yang signifikan.
Net Performing Financing ( NPF )
Yang tertinggi terjadi pada periode September 2015, hal tersebut menandakan bahwa kinerja
bank sangat lah menghawatirkan terhadap pengawasan pembiayaan yang disalurkan. Mulai
mengalami penurunan pada periode juni 2018, dan hingga akhir periode 2018 nilai NPF Bank
Syariah terus mengalami penurunan.
Perhitungan VaR
Sebelum melakukan pengukuran nilai VaR, langkah pertama yaitu dengan melakukan uji
data return dari Deposito Mudharabah. Uji data ini dilakukan bukan untuk mencari kesimpulan
melainkan hanya sebagai syarat dalam pengukuran nilai VaR. pengujian data tersebut diantaranya :
a. Pengujian data Stationer
Berdasarkan hadil penelitian uji stationer,maka data return deposito mudharabah pada BNI
Syariah semuanya bersifat stationer. Data return deposito mudharabah pada Bank Syariah
Mandiri semuanya bersifat stationer.
b. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil olah data uji normalitas data return deposito mudharabah pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri menunjukkan bahwa semua data bersifat normal. Oleh
karena itu distribuso normal yang di pakai ialah pada tabel Z.untuk tingkat kepercayaan
sebesar 99% maka nilai distribusi normal nya sebesar 2.33.
c. Pengukuran Decay Faktor
Berdasarkan hasil pengukuran pada BNI Syariah dengan RMSE di lihat bahwa untuk untuk
nilai terendah pada pengukuran RMSE deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai sebesai
0.003803123 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada
deposito 3 bulan dengan nilai 0.003987501 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%.
Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 6 bulan dengan nilai 0.013124269yaitu dengan
nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 12 bulan dengan
nilai 0.000944 yaitu dengan nilai decay faktorsebesar 99%.
Berdasarkan hasil pengukuran pada BSM dengan RMSE di lihat bahwa untuk untuk nilai
terendat pada pengukuran RMSE deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai sebesai 0.001089482
yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 3 bulan
dengan nilai 0.000975618 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah
1 Bulan, 26,173,387 , 78%
3 Bulan, 3,253,777 , 10%
6 Bulan, 1,496,237 , 4% 12 Bulan,
2,684,294 , 8%
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
381 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
pada deposito 6 bulan dengan nilai 0.002781679 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%.
Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 12 bulan dengan nilai 0.000944 yaitu dengan nilai decay
faktor sebesar 99%.
Pengukuran RAROC
a. Total Revenue dan Total Cost
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa hampir disetiap periode nya Bank BNI Syariah,
pendapatan tertinggi yang diterima oleh bank berada pada periode desember 2018 yaitu
sebesar 550,23 miliar. Pendapatan terendah yang diterima oleh bank berada pada periode
maret 2014 yaitu sebesar 46,31 miliar. Pada Bank Syariah Mandiri total pendapatan tertingggi
terdapat pada periode desember 2018 dengan 819,07 miliar, dan pendapatan terendah berada
pada periode desember 2014 yaitu sebesar 93,97 miliar.
b. Perhitungan Expected loss
Dalam penelitian ini nilai expected loss digunakan untuk sebagai faktor pengukuran nilai Risk
Adjusted Return (RAR) dan Risk Capital (RC). Data yang digunakan dalam menghitung nilai
expected loss adalah Non Performing Finance selama kurun waktu Januari 2014- Desember
2018.
c. Perhitungan Worst case loss (WL)
Dalam penelitian ini worst case loss (WL) tingkat kepercayaannya diestimasikan sebesar
95%, artinya terdapat probabilitas atau peluang sebesar 5% bahwa kerugian actual (actual
loss) akan melebihi modal ekonomis (economic capital).
Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR) Pada BNI Syariah
a. Dilihat dari standar deviasi yang terjadi pada tabungan deposito mudharabah pada Bank BNI
Syariah manunjukkan nilai tertinggi berada pada tabungan deposito Mudharabah dengan
jangka waktu 6 bulan dengan total 0.2776. hal ini menunjukkan adanya pola pergerakan data
return yang cukup berfluktuatif.sedangkan untuk tingkat standar deviasi yang terendah berapa
pada tabungan deposito mudharabah 12 bulan dengan nilai 0.0149.
b. Nilai VaR Mean menunjukkan masing masing untuk deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan sebesar 196,229.92 , 27,495.17 , 107,856.63 , 49,439.45. VaR mean
manunjukkan ada nya potensi risiko pada tabungan mudharabah, dimana potensi tertinggi
dimiliki oleh tabungan deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai 196,229.92, itu artinya pada
tabungan deposito mudharabah 1 bulan terdapat potensi risiko sebesai 196,229.92 miliar. Bila
di lihat dari persentase maka potensi kerugian terbesar terdapat pada ttabungan deposito
c. mudharabah 6 bulan sebesar 32%, dari total deposito yang di terima pihak bank untuk
klasifikasi dana deposito mudharabah 6 bulan. Dan yang terendah berada pada tabungan
deposito mudharabah 12 bulan sebesar 1,74 %.
d. Nilai VaR Zero
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan nilai VaR (Zero) pada tabungan deposito
mudharabah berada pada posisi negative, hal tersebut menunjukkan bahwa ada nya potensi
probabilitas untuk berinvestasi di BNI Syariah.
Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR) Pada Bank Syariah mandiri
a. Dilihat dari standar deviasi yang terjadi pada tabungan deposito mudharabah pada Bank
Syariah Mandiri manunjukkan nilai tertinggi berada pada dengan jangka waktu 6 bulan
dengan total 0.0763. Sedangkan untuk tingkat standar deviasi yang terendah berapa pada
tabungan deposito mudharabah 3 bulan dengan nilai 0.00268.
b. Nilai VaR Mean menunjukkan masing masing untuk deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan sebesar 932,000.19 , 101,660.03, 132,904.41, 183,932.00. Dimana potensi
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
382 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
c. tertinggi dimiliki oleh tabungan deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai 932,000.19, itu
artinya pada tabungan deposito mudharabah 1 bulan terdapat potensi risiko sebesai
932,000.19 miliar. Bila di lihat dari persentase maka potensi kerugian terbesar terdapat pada
ttabungan deposito mudharabah 6 bulan sebesar 8%, dari total deposito yang di terima pihak
bank untuk klasifikasi dana deposito mudharabah 6 bulan. Dan yang terendah berada pada
tabungan deposito mudharabah 3 bulan sebesar 3 %.
d. Nilai VaR Zero
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan nilai VaR (Zero) pada tabungan deposito
mudharabah berada pada posisi negative, hal tersebut menunjukkan bahwa ada nya potensi
probabilitas untuk berinvestasi di Bank Syariah Mandiri.
Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC BNI Syariah
Berikut analisa mengenai perhitungan RAROC pada Bank Negara Indonesia Syariah:
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RaR pada BNI Syariah bersifat positif, hal tersebut
mengindikasikan adanya tingkat keuntungan yang di peroleh oleh bank. Hal tersebut dapat
dilihat dimana nilai RaR lebih besar dari pada nilai Expected loss yang di terima bank.
b. Hasil dari Penelitian diatas nilai RC Pada BNI Syariah menunjukkan angka positif secara
keseluruhan. Ketika nilai RC (Risk Capital) positif hal tersebut menunjukkan bahwa Bank
memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko menjadi
kenyataan. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi
kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan.
c. Hasil penelitian di atas nilai RAROC bersifat positif, hal ini berarti ada nya keuntungan yang
di peroleh oleh bank dikarenakan nilai RaR lebih besar dari pada Nilai RC di BNI Syariah
Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC Bank Syariah Mandiri
Hasil Analisa mengenai perhitungan RAROC pada Bank Syariah Mandiri sebagai berikut:
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RaR pada Bank Syariah Mandiri bersifat Negatif,
hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya potensi kerugian yang disebabkan oleh kesalahan
stategi dalam penanganan pembayaran nasabah pembiayaan, yang mengakibatkan nilai
Expected loss menjadi lebih besar dari pada revenue bank.
b. Hasil dari Penelitian diatas nilai RC Pada BNI Syariah menunjukkan angka positif secara
keseluruhan. Ketika nilai RC (Risk Capital) positif hal tersebut menunjukkan bahwa Bank
c. memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko menjadi
kenyataan. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi
d. kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan.
e. Hasil penelitian di atas nilai RAROC yang bernilai negatif mengindikasikan adanya potensi
kerugian karena nilai RAR yang negatif, dimana akan berdampak buruk pada bank, apabila
kerugian terealisasi maka kerugian tersebut akan menggerus modal dari Bank Syariah Mandiri
dan Bank Negara Indonesia Syariah.
KESIMPULAN
Nilai VaR (Mean ) Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia Syariah untuk jangka
waktu 1 bulan sebesar 0.0305 % , 3 bulan sebesar 0.045 % 6 bulan sebesar 0.116 % 12 bulan
sebesar 0.017 %.Adapun nilai VaR ( Zero ) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri untuk
jangka waktu 1 bulan sebesar -0.355 % , 3 bulan sebesae -0.353 % , 6 bulan sebesar -0.255 % , dan
12 Bulan Sebesar -0.441 %.Nilai VaR (Mean) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri untuk
jangka waktu 1 bulan sebesar 0.0349 % , 3 bulan sebesar 0.0312 % 6 bulan sebesar 0.0882 % 12
bulan sebesar 0.0685%. Adapun nilai VaR ( Zero ) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
383 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
untuk jangka waktu 1 bulan sebesar -0.322 % , 3 bulan sebesae -0.36 % , 6 bulan sebesar -0.296 %
,dan 12 Bulan Sebesar -0.33 %.Nilai RAROC pada Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia
Syariah pada tiap tahun nya menunjukkan angka 2.58, 3.02, 3.41, 3.37, 2.91.Nilai RAROC pada
Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri pada tiap tahun nya menunjukkan angka -4.78, -
28.93, -1.98, 0.14.
Refernsi
Aziz, A.,Mariyah,U.(2010).Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Basrowi.,Suwandi.(2008).Memahami Penelitian Kualitatif,. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bungin, B.(2010).Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Hasan, I.(2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasan, M,I.(2008).Pokok-pokok Materi Statistika 1: Statistika Deskriptif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Idroes, Ferry N.(2008).Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan
Basel IITerkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta : PT Raja
Grafindo persada.
Jorion, P.(2007).Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk ed.3. New
York: McGraw Hill.
________.(2007).Financial Risk Manager Handbook. New York: McGraw Hill. 2007.
Kadir.(2015).Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Karim, A,A.(2010).Ekonomi Makro Islami,edisi.2. Jakarta: Rajawali Pers..
__________(2013).Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke-5. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Kasmir.(2008).Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:Rajawali Pers
Khan, T.,Habib,A.(2008).Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara..
Kuncoro, M.(2004).Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Cet.2.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muchtar, .,dkk..(2016).Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Kencana.
Muhammad.(2005).Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Yogyakarta UPP AMP YKPN.
Putong,I.(2015).EKONOMI MAKRO: Pengantar untuk dasar – dasar Ilmu Ekonomi Makro.
Jakarta: Buku & Artikel..
Perwataadmadja, K.,M Syafe’I,A.(1997). Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : PT Dana
Bhakti Wakar.
Rivai, Veithzal dkk. (20070.Bank and Financial Instituation Management Conventional
andcSharia System, Edisi ke-1. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada.
Santono, R,A,.Arie,A,S.(2006). “VAR Portofolio Optimal : Perbandingan Antara Metode
Markowitz dan Mean Absolute Deviation. “Jurnal Siasat Bisnis, 1 (1)
Siahaan, H.(2007).Manajemen Risiko : Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: PT. Gramedia, 2
Siamat, D.(2005).Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ke-5. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2.
Solihin, A,I.(2008). Ini Lho Bank Syariah. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama.
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni,V,W.(2015).Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Suprayitno, E.(2008).Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang Press.
Susanto, H.,dkk.(2003).Bijak Meminjam dan Menggunakan Uang Bank. Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo.
T, Sunaryo.(2007).Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat.
Undang Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah.
UU RI No. 21 tahun 2008, Tentang Perbankan Syariah.
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384
[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)
384 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC
Yudha,P.(2009). “Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode
VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri”. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, 3 (1).
Yin, R,K.(20080.Studi Kasus Design dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zuriah,N.(2007).Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.