komitmen bermuhammadiyah
Click here to load reader
-
Upload
nublah-permata-lestari -
Category
Documents
-
view
45 -
download
5
Transcript of komitmen bermuhammadiyah
“KOMITMEN BERMUHAMMADIYAH”KEMUHAMMADIYAHAN
KELOMPOK 16
Anggota:
Nublah Permata Lestari (2012730145)
Nurasyiah Wulansari Dano Karim
(2012730146)
Apa itu komitmen Bermuhammadiyah ?
Komitmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997)
perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu.
Komitmen ber-Muhammadiyah
keterikatan untuk melakukan sesuatu dalam mengemban misi dan usaha-usaha yang diinginkan
oleh Muhammadiyah untuk melaksanakan gerakannya guna mencapai tujuan utamanya yaitu
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Komitmen bermuhammadiyah
Berada dan aktif dalam Muhammadiyah bukanlah sekedar keterlibatan fisik, tetapi lebih fundamental bagi keterlibatan moral atau mental, termasuk didalamnya pikiran
dan pengkhidmatan. Komitmen itu merupakan perpaduan ikrar batin, kesetiaan,
dan tindakan untuk berada dalam rumah Muhammadiyah lahir dan batin, serta
melakukan tindakan-tindakan yang selaras dan bahkan memperjuangkan misi
Muhammadiyah dengan sepenuh hati.
Anggaran Dasar Muhammadiyah Dikatakan bahwa anggota Muhammadiyah selain memenuhi
persyaratan administratif, juga harus menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah (AD Pasal 4 Ayat 1). Adapun kewajiban anggota ialah:
1. Taat menjalankan ajaran Islam,
2. Menjaga nama baik dan setia kepada Muhammadiyah serta perjuangannya,
3. Berpegang teguh kepada kepribadian serta keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah,
4. Taat pada peraturan Muhammadiyah, keputusan musyawarah, dan kebijakan pimpinan pusat,
5. Mendukung dan mengindahkan kepentingan Muhammadiyah serta melaksanakan usahanya,
6. Membayar iuran anggota, dan
7. Membayar infaq (AD Pasal 4 Ayat 7)
13 komitmen yang dibutuhkan dalam berkiprah di Muhammadiyah, termasuk di amal usahanya,
yakni sebagai berikut:
1. Niat Ikhlas Lillahi Ta’alaBer-Muhammadiyah itu harus ikhlas karena Allah, bukan
karena kepentingan-kepentingan duniawi sesaat. Niat adalah landasan utama suatu tindakan.
Sekali salah niat dalam ber-Muhammadiyah, maka akan selamanya akan mengalami salah kaprah, kecewa, dan sia-sia. Niat ikhlas karena Allah merupakan ruh dari sikap dan ikhtiar berkiprah dalam Muhammadiyah.
2. Menjalankan Fungsi Ibadah dan Kekhalifaan
Ber-Muhammadiyah tidak lain sebagai wujud dari ibadah kepada Allah, sekaligus menjalankan fungsi kekhalifaan di muka bumi. Jadi bukan sekedar pekerjaan atau keterlibatan praktis belaka. Allah menitahkan manusia dan jin untuk beribadah.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (Qs. Adz-Dzariat: 56).
...komiten ber-Muhammadiyah
3. Amal dan Jihad Fi SabilillahBerjuang di jalan Allah melalui berbagai usaha dalam Persyarikatan
guna meraih ridha dan karunia-Nya. Dengan semangat jihad fi-sabilillah maka akan dikerahkan segala kemampuan berupa pikiran, tenaga, harta, relasi, jaringan, dan anugerah Allah lainnya. Kyai Dahlan mengajarkan kepada murid-muridnya ayat Al-Qur’an tentang jihad berikut ini:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”. (Qs. Ali Imran: 142).
4. Konsisten dalam BerkhidmatHarus ada konsistensi antara lisan dan perbuatan, teori, dan
tindakan, serta keputusan dan kegiatan. Dalam ber-Muhammadiyah tidak hanya bil-llisan, tetapi juga bil-hal dan harus sepenuh pengabdian atau pengkhidmatan. Hanya pengkhidmatan yang penuh maka Muhammadiyah akan tumbuh dan maju. Allah tidak suka pada hambanya yang tidak konsisten sebagaimana firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (Qs. Ash-Shaff [61]: 2).
5. Berpaham Agama Sesuai Paham Islam dalam Muhammadiyah
Ber-Muhammadiyah itu yang paling fundamental harus bersandarkan pada keyakinan, pemahaman, dan pengamalan Islam sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah.
Bahkan sejak kelahirannya, Muhammadiyah berdiri karena dan untuk Islam, lil-izzat al-Islam wal-muslimin, karena itu setiap anggotanya haruslah kokoh dan istiqamah pula dalam beragama Islam.
6. Berideologi Muhammadiyah
Dalam ber-Muhammadiyah harus ada komitmen utama untuk mengikatkan diri pada paham agama dan sistem perjuangan Muhammadiyah secara utuh dan jelas, serta tidak menduakan paham atau misi dengan lainnya. Dengan berideologi maka akan terbangun kesetiaan dan solidaritas kolektif di tubuh Muhammadiyah
...komiten bermuhammadiyah
7. Memperkokoh Sistem GerakanTermasuk dalam memperkokoh sistem gerakan ialah adanya sinergi,
ukhuwah, dan jaringan untuk seluruh lini yang berada di Persyarikatan, termasuk di dalamnya organisasi otonom dan unit-unit kelembagaan dalam Muhammadiyah.
Organisasi otonom perlu meningkatkan sinergi dan menyatukan diri dengan organisasi induknya, sehingga tidak lepas atau berjalan sendiri-sendiri secara separatis, bahkan semakin fokus pada bidang gerakannya sebagai kepanjangan tangan dari gerakan Muhammadiyah secara keseluruhan.
8. Mengembangkan WawasanMasyarakat mengenal orang Muhammadiyah sebagai kaum
terpelajar, intelektual, dan atribut-atribut lainnya yang menunjukkan kemajuan. Karena itu, orang Muhammadiyah haruslah menjadi sosok yang memiliki wawasan yang luas dan mendalam, yang menggambarkan orang yang berkemajuan di segala bidang kehidupan. Seperti dalam surat Al-qur’an yang pernah diajarkan oleh kyai Ahmad dahlan
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang—orang yang mempunyai akal” (Qs. Az-Zumar: 18).
...komiten bermuhammadiyah
9. Taat Asas dan Keputusan Organisasi
Sebagai anggota, merupakan hal yang penting untuk taat asas dan keputusan organisasi. Artinya, taat atas segala prinsip dan peraturan organisasi sebagai pijakan normatif. Diperlukan pula taat atas segala keputusan organisasi, termasuk keputusan Pimpinan Persyarikatan dari tingkat Pusat hingga Ranting.
Taat asas dan keputusan organisasi bahkan dapat diletakkan dalam kerangka berorganisasi dengan prinsip taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan ulil-amri dalam tataran yang fungsional sebagaimana pesan Allah dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (Qs. An-Nisa [4]: 59)
...komiten bermuhammadiyah
10. Bermusyawarah dan Ukhuwah
Prinsip musyawarah bahkan tercermin dalam format kepemimpinan kolektif-kolegial dalam Muhammadiyah. Itulah semangat “wa syawrir hum fi al-amr” sebagaimana pesan utama Allah dalam Al-Qur’an.
“Dan (bagi) orang-orang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka” (Qs. Asy-Syura [42]: 38)
Muhammadiyah juga memerlukan ukhuwah seluruh anggota. Prinsip “innama al-mu’minuna ikhwatun faashlihu baina ahwaikum” (Qs. Al-Hujarat [49]: 10) dan “Wa’tashim bi Allah jami’an wa la tafarraqu” (Qs. Ali Imran [3]: 103) sangatlah penting dan mendasar dalam merekat ukhuwah seluruh anggota Persyarikatan.wujudnya selain meningkatkan silaturahmi, juga selalu mengikat rasa satu jama’ah, jam’iyah, dan imamah dalam rumah Muhammadiyah.
...komiten bermuhammadiyah
11. Mengemban Amanat dan Menjadi Pelaku GerakanDengan semangat amanah maka akan lahir manajemen
pengelolaan yang juga terpercaya, transparan, dan baik, yang menghasilkan sistem penyelengaraan amal usaha yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan semangat amanah dan menjadi pelaku gerakan, maka Muhammadiyah akan tumbuh kokoh dalam gerakannya.
12. Memajukan MuhammadiyahSemangat dan kiprah untuk memajukan Muhammadiyah harus
menjadi komitmen setiap anggota, apalagi bagi kader dan pimpinan. Semangat untuk maju melekat dengan gerak perubahan, yang semuanya terletak pada pundak orang Muhammadiyah sendiri sebagaimana pesan Allah tentang gerak perubahan,
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Qs. Ar-Ra’d [13]: 11).
Maju dan mundurnya Muhammadiyah tergantung pada anggotanya. Setiap orang harus memberikan konstribusi dan pengabdian yang optimal manakala Muhammadiyah ingin maju dan berkembang pesat.
...komiten bermuhammadiyah
13. Berkiprah dalam Memajukan Umat, Bangsa, dan Dunia Kemanusiaan
Muhammadiyah dalam kiprahnya untuk umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan itu berangkat dari semangat risalah kenabian untuk menyebarkan rahmat bagi semesta alam sebagaimana pesan Allah yang diemban Nabi Muhammad:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Qs. Al-Anbiya [21]: 107).
Dalam tingkat dunia, Muhammadiyah dituntut perannya sebagai gerakan Islam yang menjadi pilar yang ikut mencerahkan dunia dari berbagai belenggu.
...komiten bermuhammadiyah
KesimpulanKomitmen ber-Muhammadiyah berarti
keterikatan untuk melakukan sesuatu dalam mengemban misi dan usaha-usaha yang diinginkan oleh Muhammadiyah untuk melaksanakan gerakannya guna mencapai tujuan utamanya yaitu terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Komitmen ini sifatnya panggilan batin yang diwujudkan dalam berbagai tindakan yang selaras dengan panggilan itu, sehingga menunjukkan kesetiaan pada perjuangan Muhammadiyah.
Keterlibatan yang penuh (totalitas) kesetiaan dari yang bersifat fisik hingga mental, pemikiran, dan tindakan ada Muhammadiyah yang disebut sikap komitmen ber-Muhammadiyah.
Daftar Pustaka
Nashir, Haedar. “Kristalisasi Ideologi dan Komitmen Bermuhammadiyah”, hal 17-94
TERIMA KASIH