PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU .../Pengaruh-Komitmen...perpustakaan.uns.ac.id...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU .../Pengaruh-Komitmen...perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU
DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING
KOMITMEN ORGANISASI
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan
Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
YUYUN FAUZIA ATMAJATI
NIM. F1310100
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
© Allah SWT
© Kedua orang tua
© Adikku
© Someone special
© Sahabatku “ALL IS WELL” (Ria, Tina)
© Teman-teman S1 Non reguler Akuntansi
angkatan 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
ü “Man Jadda Wajada”: barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan
mendapatkan (mahfudzoh)
ü “Man Shobaro Dzofiro”: siapa yang bersabar, dia pasti akan sukses
(mahfudzoh)
ü “Man Yazra’ Yahsud”: siapa yang menanam, dia akan menuai (mahfudzoh)
ü Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar-Ra’d: 11)
ü Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia (laskar pelangi)
ü Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak berani mencoba,
percayalah apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja (penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Perilaku Disfungsional Audit
dengan Variabel Intervening Komitmen Organisasi (Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi
ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, motivasi dan saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Sarjana (S1)
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan, koreksi, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
4. Drs. M. Agung Prabowo, M.Si., Ph.D., Ak. selaku dosen pembimbing
akademik.
5. Seluruh dosen dan segenap karyawan yang telah membantu dan memfasilitasi
proses pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
6. Bapak dan ibuku, “Ponirin, S.Pd. dan Sumiyati, S.Pd.” yang tak pernah berhenti
mendoakan, memberikan kasih sayang dan menjadi sumber motivasi bagi
penulis untuk melakukan segalanya yang terbaik.
7. Adikku tersayang Sutrisno Raharjo Hadi Atmaja terima kasih atas doa yang
selalu diberikan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
8. Reza S K yang selalu memberi doa dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
9. Fatimah Achmad dan Herdiana Pravitasari Indramika teman seperjuangan
“scriptsweet”. Terimakasih atas semua bantuan yang diberikan, baik saat kuliah
sampai saat suka duka penyusunan “script” yang berakhir “so sweet”.
10. Ria dan Tina selaku sahabat sejak kuliah D3 yang sampai sekarang selalu
memberikan doa dan semangat untuk segala kesuksesan kita.
11. Semua kawan-kawanku Hapsari, Intan, Lia (Chil), Nisya, Arsi, Vita (Itha),
Putri, Gitta, Greaty, Mas Adit, Herman, Prihanto, Dion, Tohadi, Febri yang
pernah menjadi satu kelompok selama masa kuliah S1 ini dan Mas Bobby yg
sudah membantu memfasilitasi permasalahan kuliah.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi keutuhan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN..................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
MOTTO ........................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... 18
ABSTRAK .................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah ........................... Error! Bookmark not defined.
B. Perumusan Masalah ................................. Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TELAAH PUSTAKA ................................... Error! Bookmark not defined.
A. Landasan Teori ......................................... Error! Bookmark not defined.
B. Pengembangan Hipotesis ......................... Error! Bookmark not defined.
C. Review Penelitian Terdahulu ................... Error! Bookmark not defined.
D. Kerangka Pemikiran ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ............................ Error! Bookmark not defined.
A. Desain Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan SampelError! Bookmark not defined.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...... Error! Bookmark not defined.
D. Instrumen Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.
E. Sumber Data ............................................. Error! Bookmark not defined.
F. Metode Pengumpulan Data ...................... Error! Bookmark not defined.
G. Metode Analisis Data ............................... Error! Bookmark not defined.
1. Statistik Deskriptif .......................... Error! Bookmark not defined.
2. Uji Kualitas Data ............................ Error! Bookmark not defined.
a. Uji Validitas .......................... Error! Bookmark not defined.
b. Uji Reliabilitas....................... Error! Bookmark not defined.
3. Uji Asumsi Klasik .......................... Error! Bookmark not defined.
a. Uji Multikolonieritas ............. Error! Bookmark not defined.
b. Uji Heterokedastisitas ........... Error! Bookmark not defined.
c. Uji Normalitas ....................... Error! Bookmark not defined.
4. Uji Hipotesis ................................... Error! Bookmark not defined.
a. Uji Regresi Linear ................. Error! Bookmark not defined.
b. Uji Path Analysis ................... Error! Bookmark not defined.
BAB 4 PEMBAHASAN ............................................ Error! Bookmark not defined.
A. Analisis Pendahuluan ............................... Error! Bookmark not defined.
1. Deskripsi Obyek Penelitian ............ Error! Bookmark not defined.
2. Deskripsi Responden ...................... Error! Bookmark not defined.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........ Error! Bookmark not defined.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan .............. Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .... Error! Bookmark not defined.
3. Diskripsi Variabel Penelitian .......... Error! Bookmark not defined.
a. Perilaku Disfungsional Audit Error! Bookmark not defined.
b. Komitmen Profesional........... Error! Bookmark not defined.
c. Komitmen Organisasi ............ Error! Bookmark not defined.
B. Analisis Data ............................................ Error! Bookmark not defined.
1. Uji Validitas .................................... Error! Bookmark not defined.
a. Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark not defined.
b. Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ............... Error! Bookmark not defined.
c. Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ................ Error! Bookmark not defined.
2. Uji Reliabilitas ................................ Error! Bookmark not defined.
3. Uji Asumsi Klasik .......................... Error! Bookmark not defined.
a. Uji Multikolonieritas ............. Error! Bookmark not defined.
b. Uji Heteroskedastisitas .......... Error! Bookmark not defined.
c. Uji Normalitas ....................... Error! Bookmark not defined.
4. Uji Hipotesis ................................... Error! Bookmark not defined.
a. Uji Hipotesis Satu.................. Error! Bookmark not defined.
b. Uji Hipotesis Dua dan Tiga ... Error! Bookmark not defined.
c. Uji Hipotesis Empat .............. Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN ............................................. Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Keterbatasan Penelitian ............................ Error! Bookmark not defined.
C. Saran ......................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Implikasi ................................................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
1. Implikasi Teoritis ............................ Error! Bookmark not defined.
2. Implikasi Praktis ............................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2012 ......................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta pada Tahun 2012 ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Rincian Penyebaran Kuesioner pada Kantor Akuntan Publik Wilayah DIY dan Surakarta............................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Rincian Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner...... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Pendidikan Responden ................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jabatan ................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Statistik deskriptif variabel penelitian ........ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi variabel perilaku disfungsional audit ................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi variabel komitmen profesional Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi variabel komitmen organisasi.. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional ......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit ..... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Tabel 4.17 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audi Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Uji Cronbach’s Alpha ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Uji Multikolonineritas Coefficients (a) ..... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.20 Uji Glejser ................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .. Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
Tabel 4.22 Analisis pengaruh positif antara komitmen profesional (KP) terhadap komitmen organisasi (KO) .......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Analisis regresi pengaruh komitmen profesional (KP) dan komitmen organisasi (KO) pada perilaku disfungsional audit (PDA) ........ Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Model Diagram Jalur............................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP dan KO ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP, KO dan PDA ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP dan KO ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP, KO dan PDA .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Hasil Uji Path Analysis .......................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penulisan Skripsi
2. Surat Permohonan Ijin Memperoleh Data dan Informasi untuk Penyusunan
Skripsi dari Fakultas
3. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner Penelitian
4. Kuesioner Penelitian
5. Daftar Jawaban Responden
6. Hasil Olah Data SPSS
a. Analisis Deskriptif Statistik Responden
b. Analisis Deskriptif Statistik Variabel
c. Uji Kualitas Data
d. Uji Asumsi Klasik
e. Uji Hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING
KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan
Yogyakarta)
YUYUN FAUZIA ATMAJATI F1310100
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh komitmen profesional
terhadap perilaku disfungsional audit dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik judgment sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di wilayah DIY dan Surakarta. Berdasarkan pada beberapa penelitian-penelitian terdahulu maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional terhadap komitmen organisasi, (2) Apakah terdapat pengaruh negatif antara komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit, (3) Apakah terdapat pengaruh negatif antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit, (4) Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi. Teknik analisis dilakukan dengan regresi dan path analysis setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik.
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil pengujian instrumen menunjukkan semua item valid dan reliabel setelah dua item pertanyaan dihapus karena tidak valid, (2) Hasil uji asumsi klasik bebas dari penyakit sehingga hasil analisis regresi bebas dari bias, (3) komitmen profesional berpengaruh positif secara langsung terhadap komitmen organisasi, (4) komitmen organisasi berpengaruh positif secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit, (5) komitmen profesional tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit. (7) komitmen profesional tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit tetapi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi sebagai variabel pemediasi. Kata kunci: komitmen profesional, komitmen organisasi, perilaku disfungsional audit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE EFFECT PROFESSIONAL COMMITMENT TO DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR WITH ORGANIZATIONAL COMMITMENT AS
INTERVENING VARIABLE (Empirical Study on Public Accountant in Surakarta and Yogyakarta)
YUYUN FAUZIA ATMAJATI
F1310100
The purpose of this study is to examine the influences of professional commitment to dysfunctional audit behavior with organizational commitment as intervening variable.
The sampling technique is done by judgment sampling technique. The sample in this study is the auditors who work on the public accounting firms in the Yogyakarta and Surakarta area. Based on several previous studies, the problems are stated as follows: (1) Is there any positive influence between professional commitment to organizational commitment? (2) Is there any negative effects between the organization commitment to dysfunctional audit behavior? (3) Is there any negative effects between professional commitment to dysfunctional audit behavior? (4) Is there any indirect influence between professional commitment to dysfunctional audit behavior through organizational commitment? The technique analysis is done by regression analysis and path analysis after doing the test of validity, reliability and classic assumption test.
The results of the analysis can be concluded that: (1) The test instrument shows all items valid and reliable after two items are removed as not valid question, (2) the classical assumption test result free from the disturbance so that the result of the regression analysis is free from bias, (3) professional commitment direct positive effect on organizational commitment, (4) organizational commitment directly positive effect to the dysfunctional audit behavior, (5) professional commitment does not have directly affect to the behavior of dysfunctional audit. (7) professional commitment does not have directly affect to the behavior of dysfunctional audit but has indirect effect on the behavior of dysfunctional audit through organizational commitment as a intervening variable.
Key words : professional commitment, organizational commitment, dysfunctional
audit behavior
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Perkembangan ini salah satunya berdampak pada peningkatan
permintaan akan audit laporan keuangan secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan
go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Badan Pengawas Pasar
Modal mewajibkan laporan keuangan harus diaudit karena laporan keuangan sebagai
bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik saham dan juga pengambilan
keputusan.
Kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan terhadap profesi
akuntan publik sangat bergantung pada kualitas audit yang dihasilkan KAP. Auditor
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan suatu perusahaan termasuk masyarakat. Auditor juga
merupakan pihak yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU). Kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor untuk
menemukan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi dalam laporan keuangan yang
diaudit (DeAngelo, 1981 dalam Silaban, 2009). Perilaku auditor dalam pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
program audit merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas audit
yang dihasilkan kantor akuntan publik (Kelley dan Margheim, 1990; Malone dan
Robert, 1996; Donelly, Quirin dan O’Bryan, 2003; Silaban, 2009).
Standar umum audit mewajibkan akuntan publik untuk memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang memadai serta kualitas pribadi yang memadai sebagai
seorang auditor. Kualitas pribadi tersebut akan tercermin dari perilaku
profesionalnya. Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam
bentuk menghindari perilaku disfungsional audit. Perilaku disfungsional yang
dimaksud disini adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang auditor
dalam bentuk manipulasi, kecurangan ataupun penyimpangan terhadap standar audit.
Perilaku disfungsional audit merupakan perilaku menyimpang auditor yang dapat
secara langsung maupun tidak langsung mereduksi atau mengurangi kualitas audit
(Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Sujana dan Sawarjuwono,
2006).
Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian audit dengan memeriksa
faktor-faktor spesifik yang berkontribusi terhadap perilaku disfungsional audit (PDA)
sehubungan dengan komitmen organisasi (KO) dan komitmen profesional (KP).
Tingkat komitmen organisasi dan profesional auditor dapat memberikan beberapa
wawasan pada cara kerja dan kontrol perusahaan yang muncul untuk
mempengaruhinya. Komitmen organisasi dan komitmen profesional mewakili dari
profesi dan bentuk individu pada organisasi mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pada penelitian yang dilakukan Paino, Azlan dan Syed (2011), menemukan
bahwa komitmen organisasi merupakan salah satu faktor yang secara signifikan
berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit tertentu. Penelitian tersebut
menghasilkan bukti yang konsisten dengan Kalbers dan Fogarty (1995),
Restuningdiah (2009) bahwa terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional
dan komitmen organisasi. Selain itu, hasil penelitiannya juga konsisten dengan hasil
sebelumnya oleh Aranya, Lachman dan Armenic (1982), Otley dan Pierce (1996)
serta Restuningdiah (2009) bahwa komitmen organisasi merupakan fungsi dari
komitmen profesional dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja.
Berkenaan dengan perilaku disfungsional audit tertentu yang dipelajari,
komitmen profesional ditemukan berpengaruh positif untuk meninjau dokumen yang
dangkal, penerimaan penjelasan klien yang lemah dan berkurangnya untuk bekerja.
Penelitian tersebut mengidentifikasi komitmen organisasi berpengaruh penting
terhadap perilaku disfungsional audit serta memperluas penelitian sebelumnya
dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen
organisasi dan perilaku disfungsional audit baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk
mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit.
Efek intervensi komitmen organisasi pada hubungan antara komitmen
profesional dan perilaku disfungsional audit didukung dalam penelitian Paino et al.
(2011) yang memberikan bukti tambahan untuk membantu dalam menjelaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
hubungan antara komitmen profesional dan perilaku disfungsional audit. Terlepas
dari efek tidak langsung, komitmen organisasi juga memiliki pengaruh langsung
positif yang dignifikan pada perilaku disfungsional audit.
Hasil penelitian yang dilakukan Paino et al. (2011) memperluas penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa hubungan antara komitmen organisasi dan
perilaku disfungsional audit yang signifikan baik efek secara langsung maupun tidak
langsung. Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk
mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit
sebagaimana dipelajari oleh Aranya et al. (1982) dan Restuningdiah (2009).
Pada penelitian ini, peneliti mencoba melakukan replikasi penelitian yang
dilakukan Paino et al. (2011) yaitu dengan menguji kembali variabel komitmen
organisasi dan komitmen profesional yang akan dikaitkan dengan tingkat perilaku
disfungsional audit di Indonesia, khususnya di KAP wilayah Surakarta dan
Yogyakarta. Penelitian ini menjadi penting dengan alasan kultur yang berbeda antara
Malaysia dengan Indonesia membawa perilaku yang berbeda pula. Pengetahuan
tentang faktor-faktor penyebab perilaku disfungsional audit sangat membantu dalam
meningkatkan kualitas opini audit, sehingga respon yang kurang positif dari para
pemakai laporan keuangan dapat diminimalisir.
B. Perumusan Masalah
Untuk menemukan jawaban yang tepat atas suatu masalah, masalah yang
diteliti harus dirumuskan dengan tepat. Perumusan masalah adalah pernyataan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pernyataan yang jelas, tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk
menemukan jawaban, atau solusi (Sekaran, 2006:92).
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini merupakan pengembangan dari
beberapa penelitian terdahulu, dimana penelitian ini bermaksud menguji pengaruh
variabel komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit dengan variabel
komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Masalah yang diteliti selanjutnya
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh positif komitmen profesional
terhadap komitmen organisasi.
2. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh negatif komitmen organisasi
terhadap perilaku disfungsional audit.
3. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh negatif komitmen profesional
terhadap perilaku disfungsional audit.
4. Untuk mengetahui bukti empiris pengaruh tidak langsung komitmen
profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen
organisasi.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Menguji adanya pengaruh positif komitmen profesional terhadap
komitmen organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Menguji adanya pengaruh negatif komitmen organisasi terhadap perilaku
disfungsional audit.
3. Menguji adanya pengaruh negatif komitmen profesional terhadap perilaku
disfungsional audit.
4. Menguji adanya pengaruh tidak langsung komitmen profesional terhadap
perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak:
1. Bagi Praktisi
Untuk meningkatkan kesadaran oleh badan-badan profesional di
negara berkembang khususnya di Indonesia tentang isu penurunan
kualitas audit dan perilaku disfungsional audit. Selain itu, membantu
mengaudit perusahaan-perusahaan di negara berkembang untuk lebih
memahami bahaya dari dampak perilaku mereka dan untuk
mengidentifikasi kemungkinan cara yang lebih baik mengelola masalah
perilaku disfungsional audit.
2. Bagi Akademisi
Memberikan kontribusi untuk literatur audit dan literatur perilaku
sehubungan dengan aspek organisasi. Berkaitan dengan studi yang ada
tentang perilaku penurunan kualitas audit, penelitian ini mengembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
studi sebelumnya dengan memeriksa faktor-faktor khusus yang
berhubungan dengan komitmen organisasi dan komitmen profesional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Disfungsional Audit
Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya harus mengikuti standar
audit yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan serta kode etik akuntan. Namun pada kenyataannya dilapangan,
auditor banyak melakukan penyimpangan terhadap standar audit dan kode etik.
Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bukti bahwa terdapat ancaman
terhadap penurunan kualitas audit sebagai akibat dari perilaku disfungsional
audit yang kadang-kadang dilakukan auditor dalam praktik audit (misalnya;
Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Silaban, 2009). Persoalan
perilaku disfungsional audit telah menyebar luas terutama setelah terjadinya
kasus Enron, dan penelitian sebelumnya masih gagal menjelaskan penyebab-
penyebab yang menimbulkan perilaku disfungsional audit tersebut dengan
bukti-bukti yang kuat dan cukup (Otley dan Pierce, 1995) dalam Sitanggang
(2007). Perilaku disfungsional audit adalah perilaku yang dimiliki auditor
dalam melakukan setiap tindakan selama proses pelaksanaan program audit
yang dapat mereduksi kualitas audit baik secara langsung maupun tidak
langsung (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Donelly et al.,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2003). Implikasi dari adanya perilaku disfungsional audit adalah auditor akan
cenderung menghasilkan audit yang kurang berkualitas dan dapat menyesatkan
para pengguna laporan tersebut.
Perilaku disfungsional audit dapat berpengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap kualitas audit secara bersama-sama (Otley dan Pierce, 1995;
Donelly et al., 2003). Perilaku-perilaku yang mereduksi kualitas audit secara
langsung dilakukan melalui tindakan-tindakan seperti; penghentian prematur
atas prosedur audit, mengurangi pekerjaan audit dari program audit, tidak
meneliti kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan klien, review yang
dangkal terhadap dokumen klien, menerima penjelasan klien yang kurang
memadai (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996; Pierce dan
Sweeney, 2004). Tindakan-tindakan seperti yang disebutkan diatas dapat
mereduksi kualitas audit secara langsung karena auditor memilih untuk tidak
melaksanakan seluruh tahapan program audit secara cermat dan seksama.
Dalam literatur auditing, tindakan-tindakan yang disebutkan diatas
dikelompokkan sebagai perilaku reduksi audit (Kelley dan Margheim, 1990;
Malone dan Robert, 1996; Otley dan Pierce, 1996) dalam Silaban (2009).
2. Komitmen Profesional
Komitmen profesional merupakan kekuatan relatif dari identifikasi serta
keterlibatan seorang individu terhadap profesinya (Aranya dan Ferris, 1984)
dalam Silaban (2009). Suatu komitmen profesional pada dasarnya merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
persepsi yang berintikan loyalitas, tekad dan harapan seseorang dengan dituntun
oleh sistem nilai atau norma yang akan mengarahkan orang tersebut untuk
bertindak atau bekerja sesuai prosedur-prosedur tertentu dalam upaya
menjalankan tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (Larkin, 1990
dalam Trisnaningsih, 2003). Komitmen profesional seseorang dapat
diwujudkan dalam tiga karakteristik berikut; (1) suatu kepercayaan dan
penerimaan atas tujuan-tujuan serta nilai-nilai profesi, (2) suatu kemauan untuk
melakukan usaha yang sungguh-sungguh demi kepentingan profesinya, (3)
suatu keinginan untuk memelihara dan mempertahankan keanggotaan dalam
profesi (Aranya, Pollock dan Amernic, 1981) dalam Ujianto dan Alwi (2005).
3. Komitmen Organisasi
Komitmen yang tidak kalah penting harus dimiliki oleh seorang auditor,
selain komitmen profesional adalah komitmen organisasi. Komitmen anggota
organisasi menjadi hal yang penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan
kelangsungan usaha organisasi tersebut. Komitmen menunjukkan keinginan
karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan
diri bagi perusahaan.
Konsep komitmen organisasi telah didefinisikan dan diukur dengan
berbagai cara yang berbeda. Menurut Khikmah (2005) komitmen organisasi
adalah hubungan antar karyawan dengan organisasi yang ditunjukkan adanya
keinginan kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi, menerima nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dan tujuan organisasi serta bersedia untuk berusaha keras demi tercapainya
tujuan dan kelangsungan organisasi. Menurut Hatmoko (2006), komitmen
organisasi adalah loyalitas karyawan terhadap organisasi yang dilakukan
dengan cara menerima sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi, bersedia atau
memiliki kemampuan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi dan
bertahan di dalam organisasi tempat bekerja.
Komitmen organisasi memiliki tiga komponen berikut; (1) Komitmen
afektif, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena
adanya ikatan emosional atau merasa mempunyai nilai dengan organisasi, (2)
Komitmen kontinu, yaitu kemauan individu untuk tetap bertahan dalam
organisasi karena tidak menemukan pekerjaan lain atau karena rewards
ekonomi tertentu, (3) Komitmen normatif, timbul dari nilai-nilai diri karyawan.
B. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap komitmen organisasi (KO)
Keterkaitan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab perilaku
disfungsional audit. Komitmen profesional dan komitmen organisasi tidak
mungkin independen satu sama lain (Otley dan Pierce, 1996) dalam Paino et al.
(2011). Hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi
memiliki sifat yang kompleks, seperti beberapa hasil penelitian yang
memberikan bukti bahwa terdapat konflik antara organisasi dengan profesional,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
sementara ada juga beberapa hasil penelitian yang memberikan bukti adanya
korelasi positif antara kedua komitmen (Kalbers dan Forgaty, 1995;
Restuningdiah, 2009).
Hasil penelitian dari Paino et al. (2011) didukung oleh penelitian Kalbers
dan Forgaty (1995) serta Restuningdiah (2009) yang menunjukkan bahwa
terdapat korelasi positif antara komitmen profesional dan komitmen organisasi.
Komitmen organisasi secara positif berkorelasi dengan dengan semua perilaku
disfungsional audit tertentu dan merupakan salah satu faktor yang berkorelasi
secara signifikan dengan semua perilaku disfungsional audit tertentu. Hasil
temuan tersebut juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dibuat oleh
Aranya et al. (1982), Otley dan Pierce (1996) serta Restuningdiah (2009) yang
menyatakan bahwa komitmen organisasi mungkin merupakan fungsi dari
komitmen profesional dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja. Oleh karena itu, hipotesis berikut diuji:
H1: Terdapat pengaruh positif komitmen profesional (KP) terhadap
komitmen organisasi (KO)
2. Pengaruh komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA)
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dukungan terhadap tujuan
organisasi dan keinginan untuk mengerahkan segala usaha untuk organisasinya
serta memiliki hubungan positif seperti kinerja kerja dan kehadirannya dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
bekerja (Porter et al. 1974) dalam Maryanti (2005). Hal tersebut dihubungkan
dengan perilaku disfungsional audit seperti resistensi untuk berubah dan rasa
enggan untuk meninggalkan organisasi karena merasa tidak mampu (Aranya
dan Ferris, 1984; Maryanti 2005; Paino et al. 2011).
Hasil penelitian Lincoln dan Kalleberg (1990) dalam Paino et al. (2011)
menegaskan, karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan
menggunakan segala usaha atas nama organisasinya bahkan saat usaha tersebut
tidak langsung berkontribusi pada kompensasi yang diterima atau peluang karir.
Menurut Donnely et al. (2003), jika setiap individu tersebut menganggap
perilaku tertentu sebagai disfungsional, mereka kemungkinan kurang dapat
menerima perilaku tersebut. Individu yang memiliki tingkat komitmen
organisasi yang rendah kemungkinan lebih memilih untuk mengejar
kepentingan pribadinya daripada kepentingan organisasi. Dengan demikian,
individu yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang lebih rendah
memiliki kecenderungan menerima perilaku disfungsional untuk tujuan
promosi diri.
Komitmen individu untuk kantor akuntan publiknya tercermin oleh
kekuatan identifikasi seseorang terhadap organisasi. Hal ini didukung dengan
penelitian Otley dan Pierce (1996) dalam Paino et al. (2011) yang menyatakan
bahwa komitmen profesional tercermin oleh kekuatan identifikasi dengan
profesi. Walaupun komitmen organisasi sering dikaitkan dengan perilaku
fungsional seperti kehadiran bekerja, resistensi dan prestasi kerja, namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perilaku disfungsional seperti resistensi untuk berubah dan keengganan untuk
meninggalkan karena kurangnya kemampuan juga telah dikaitkan dengan
komitmen organisasi. Temuan Malone dan Robert (1996) dan Donnelly et al.
(2003) menyatakan bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasi yang
lebih rendah akan cenderung melakukan perilaku disfungsional audit
dibandingkan dengan auditor yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi.
Maka dari itu, hipotesis berikut ini diuji:
H2: Terdapat pengaruh negatif komitmen organisasi (KO) terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).
3. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA)
Komitmen profesional adalah loyalitas individu pada profesinya seperti
yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Trisnaningsih, 2003). Menurut
penelitian Jeffrey dan Weatherholt dalam Sasongko (2004) komitmen
profesional dapat diartikan sebagai intensitas identifikasi dan keterlibatan
individu dengan profesi tertentu. Identifikasi yang dilakukan memerlukan
beberapa kesepakatan antara individu dengan tujuan dan nilai profesi termasuk
nilai moral dan etika. Komitmen profesional dapat digambarkan sebagai fokus
karir terhadap komitmen pekerjaan yang menekankan pada pentingnya profesi
selama hidup seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Temuan penelitian yang dilakukan Silaban (2009) mengemukakan bahwa
terdapat hubungan negatif yang signifikan antara komitmen profesional dengan
perilaku disfungsional audit yang mereduksi kualitas audit. Risiko melakukan
perilaku reduksi kualitas audit yang tinggi harus diimbangi dengan komitmen
profesional yang kuat sehingga perilaku tersebut dapat dihindari dalam
pelaksanaan program audit.
Hasil penelitian Indarto (2011) menunjukkan bahwa semakin tinggi
komitmen profesional yang dimiliki auditor, maka semakin kecil
kecenderungan auditor dalam melakukan penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil deskripsi variabel menjelaskan bahwa komitmen profesional yang
dimiliki auditor berada pada posisi tinggi yang berarti auditor mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap profesinya, sehingga auditor tidak akan
melakukan penghentian prematur atas prosedur audit yang merupakan salah
satu perilaku disfungsional audit yang mereduksi kualitas audit. Hasil penelitian
tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Herningsih (2001).
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nugroho (2008) dan Wahyudi
Lucyanda dan Suhud (2011) menunjukkan hasil bahwa komitmen profesional
tidak memiliki pengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
dikarenakan masa kerja auditor belum terlalu lama.
Sementara itu, penelitian Paino et al. (2011) menunjukkan bahwa
tingginya tingkat komitmen profesional dikaitkan dengan rendahnya tingkat
perilaku disfungsional audit ternyata tidak didukung oleh temuan. Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
penelitian ini didukung oleh penelitian Wahyudi et al. (2011). Berdasarkan
adanya perbedaan hasil penelitian diatas, maka untuk menguji kembali
pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh negatif komitmen profesional (KP) terhadap
perilaku disfungsional audit (PDA).
4. Pengaruh komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA) melalui komitmen organisasi (KO)
Efek dari komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit
kemudian diukur dengan variabel intevening komitmen organisasi. Hasil
umumnya mendukung hipotesis yang dikembangkan dan memberikan bukti
tambahan untuk membantu dalam menjelaskan hubungan antara komitmen
profesional dan perilaku disfungsional audit. Komitmen profesional telah
dianggap sebagai variabel penting untuk mempelajari efek dari komitmen
organisasi terhadap perilaku disfungsional audit sebagaimana yang dipelajari
oleh Aranya et al. (1982) dan Paino et al. (2011).
Hasil penelitian Paino et al. (2011), menunjukkan bahwa terdapat efek
mediasi parsial komitmen profesional pada hubungan antara komitmen
organisasi dan perilaku disfungsional audit. Hal ini berarti bahwa, terlepas dari
efek tidak langsung, komitmen organisasi juga memiliki efek langsung positif
dan signifikan pada perilaku disfungsional audit yang diamati. Hasil temuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
mengkonfirmasi saran dari penelitian sebelumnya bahwa komitmen organisasi
merupakan fungsi dari komitmen profesional. Untuk memasukkan efek tidak
langsung dari komitmen profesional pada hubungannya antara komitmen
organisasi dan perilaku disfungsional audit, hipotesis berikut diuji:
H4: Terdapat pengaruh tidak langsung komitmen profesional (KP)
terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) melalui komitmen organisasi
(KO).
C. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan komitmen organisasi, komitmen
profesional dan perilaku disfungsional audit dilakukan oleh Paino et al. (2011)
yang memberikan hasil bahwa komitmen organisasi merupakan prediktor yang
lebih baik untuk faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku
disfungsional audit serta terdapat hubungan positif antara komitmen profesional
dan komitmen organisasi. Sedangkan hubungan terbalik antara komitmen
profesional dan perilaku disfungsional audit yaitu tingginya tingkat komitmen
profesional dihubungkan dengan rendahnya tingkat perilaku audit tidak
didukung. Selain itu, hasil penelitian lain menjelaskan bahwa terdapat efek
intervensi komitmen organisasi terhadap hubungan antara komitmen
profesional dan perilaku disfungsional audit serta memberikan bukti tambahan
untuk membantu dan menjelaskan hubungan antara komitmen profesional dan
perilaku disfungsional audit. Terlepas dari efek tidak langsung, komitmen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
organisasi juga memiliki efek langsung positif yang signifikan terhadap
perilaku disfungsional audit. Temuan tersebut mengkonfirmasi saran dari
penelitian sebelumnya bahwa komitmen organisasi merupakan fungsi dari
komitmen profesional.
Hasil penelitian Paino et al. (2011) juga didukung oleh penelitian yang
juga memberikan bukti konsisten dengan Kalbers dan Fogarty (1995),
Restuningdiah (2009) bahwa terdapat korelasi positif antara komitmen
profesional dan komitmen organisasi. Komitmen organisasi dikatakan sebagai
salah satu faktor yang secara signifikan berkorelasi dengan semua perilaku
disfungsional audit tertentu. Temuan tersebut juga konsisten dengan temuan
sebelumnya oleh Aranya et al. (1982), Otley dan Pierce (1996) serta
Restuningdiah (2009) bahwa komitmen organisasi merupakan fungsi dari
komitmen profesional dan dalam pengembangan komitmen profesional
mendahului pengembangan komitmen untuk setiap organisasi tertentu, dan
dengan temuan yang dilaporkan oleh peneliti yang sama bahwa komitmen
organisasi auditor memiliki pengaruh yang signifikan atas kepuasan kerja.
Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting untuk
mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional
audit sebagaimana telah dipelajari oleh Aranya et al. (1982) dan Paino et al.
(2011).
Penelitian sebelumnya juga telah meneliti hubungan antara komitmen
organisasi dan komitmen profesional didasarkan pada premis bahwa setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
H3 (-)
H2 (-)
PDA KP
KO
H1 (+)
individu menjadi berkomitmen untuk organisasi sebagai hasil dari akumulasi
investasi yang telah mereka buat dalam organisasinya (Farrell dan Rusbult,
1981) dalam Paino et al. (2011). Seiring berjalannya waktu, akumulasi investasi
individu yang lebih besar menjadi lebih berkomitmen pada organisasi.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah mengenai analisis
hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap
perilaku disfungsional audit. Gambar 1 menggambarkan model struktural
hipotesis (H1, H2, H3 dan H4) dan arah yang diusulkan. Hal ini menggambarkan
bagaimana hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasi
(H1), bagaimana komitmen profesional (H2) dan komitmen organisasi (H3)
menyebabkan perilaku disfungsional audit, serta pengaruh komitmen
profesional terhadap perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi
(H4).
Gambar 2.1 Model Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian merupakan proses menemukan solusi masalah setelah melakukan
studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi (Sekaran, 2006:4). Tingkat
keketatan ilmiah dalam sebuah studi penelitian bergantung pada bagaimana ketelitian
peneliti memilih alternatif desain yang tepat dan mempertimbangkan desain
khususnya. Desain penelitian dari studi ini adalah:
1. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, yaitu
untuk menguji pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku
disfungsional audit melalui komitmen organisasi.
2. Jenis investigasi
Jenis investigasi penelitian ini merupakan studi korelasional karena
penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan berupa
hubungan antarvariabel.
3. Tingkat intervensi peneliti
Tingkat intervensi penelitian ini berada pada tingkat intervensi
minimum pada arus kerja yang normal. Tingkat intervensi minimum ini
dipilih karena penelitian ini termasuk dalam studi korelasional dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
menyebarkan kuesioner tanpa ada intervensi oleh peneliti dalam aktivitas
kantor akuntan publik.
4. Konteks studi
Berdasarkan jenis investigasi dan tingkat intervensi peneliti, maka
konteks studi dalam penelitian ini termasuk dalam eksperimen lapangan
dengan situasi tidak diatur dengan intervensi minimal peneliti.
5. Unit analisis
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel secara
individu, dimana sampel yang digunakan adalah individu dari masing-
masing kelompok responden, yaitu kelompok akuntan publik di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.
6. Horizon waktu studi
Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-
sectional study atau one-shot study, dimana data dikumpulkan hanya
sekali dalam satu periode dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal
minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Pada penelitian ini
kerangka sampelyang digunakan Populasi dan sampel untuk kelompok responden
tersebut adalah akuntan publik yang bekerja di KAP Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Kerangka sampel (frame sampling) merupakan suatu daftar unit-unit yang
ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).
Kerangka sampel pada penelitian ini berupa daftar KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Surakarta yang masih aktif pada tahun 2012. Teknik pengambilan
sampel menggunakan metode pertimbangan tertentu (judgment sampling), yaitu
melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat yang paling menguntungkan atau
dalam posisi terbaik untukmemberikan informasi yang diperlukan (Sekaran,
2006:137).
Jumlah sampel minimum yang akan diteliti adalah 30 auditor, hal ini sesuai
dengan rules of thumb yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) dalam Sekaran
(2006:160). Dari masing-masing responden, mereka yang mengembalikan kuesioner
dan diisi lengkap akan dijadikan sampel penelitian.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku disfungsional
audit. Perilaku disfungsional audit adalah setiap tindakan yang dilakukan
auditor selama pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi kualitas audit
baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelley dan Margheim, 1990;
Otley dan Pierce, 1996) dalam Silaban (2009). Perilaku disfungsional audit
diukur dengan menggunakan instrumen yang terdiri dari lima perilaku
disfungsional audit tertentu yang mirip dengan yang diidentifikasi oleh Otley
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dan Pierce (1996) serta Kelley dan Margheim (1990) dalam Paino et al. (2011).
Instrumen ini terdiri dari 5 (lima) item pertanyaan dengan skala interval dari
angka 1 sampai dengan 5. Lima perilaku disfungsional audit tersebut diwakili
oleh PDA 1 yang mewakili “review yang dangkal terhadap dokumen klien”;
PDA 2 mewakili “menerima penjelasan klien yang kurang memadai”; PDA 3
mewakili “mengurangi pekerjaan audit dari program audit”; PDA 4 mewakili
“tidak meneliti kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan klien”; PDA 5
mewakili “penghentian prematur atas prosedur audit”. Tindakan-tindakan
seperti yang disebutkan di atas secara langsung mereduksi kualitas audit karena
auditor memilih untuk tidak melaksanakan seluruh tahapan program audit
secara cermat dan seksama.
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah komitmen profesional.
Komitmen profesional didefinisikan sebagai tingkat loyalitas individu pada
profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Variabel
komitmen profesional diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Hall (1968) dalam Trisnaningsih (2003). Instrumen ini
terdiri dari 18 (delapan belas) item pertanyaan dengan skala interval dari angka
1 sampai dengan 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Variabel Intervening
Variabel intervening dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi.
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari
individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke dalam organisasi
(Trisnaningsih, 2007). Variabel komitmen organisasi diukur dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1984),
telah direplikasi oleh Trisnaningsih (2003). Instrumen terdiri dari 12 (dua belas)
pertanyaan dengan skala interval dari angka 1 sampai dengan 5.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan media dalam pengumpulan data. Seperti
yang diuraikan sebelumnya, variabel-variabel yang diuji pada penelitian ini diukur
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang diadopsi dari instrumen-instrumen
yang digunakan pada penelitian-penelitian terdahulu. Pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk mendapatkan
rentang jawaban sangat setuju sampai jawaban sangat tidak setuju dengan memberi
tanda cek (Ö) atau tanda silang (´) pada kolom yang dipilih. Kuesioner dengan bentuk
ini lebih menarik responden karena kemudahannya dalam memberi jawaban dan juga
waktu yang digunakan untuk menjawab akan lebih singkat.
Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten saat diajukan
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menguji kualitas data yang
diperoleh dari penerapan instrumen, maka diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
E. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang
berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran,
2006:60). Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner dan telah terstruktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja pada KAP sebagai
responden dalam penelitian ini.
b. Data sekunder yaitu data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006:61). Data sekunder dalam
penelitian ini mengacu pada telaah literatur yang menunjukkan landasan
teoritis. Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data yang
berhubungan dengan pokok bahasan penelitian dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku dan bahan tertulis lainnya.
F. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner. Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden
jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006:82).
Kuesioner diantar secara langsung ke KAP dengan jangka waktu pengembalian 2
minggu terhitung sejak kuesioner diterima oleh responden. Pengiriman kuesioner
tersebut dilakukan sendiri oleh peneliti dengan tujuan agar tingkat pengembalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kuesioner bisa lebih tinggi, sedangkan untuk pengambilan kuesioner peneliti juga
mengambil sendiri secara langsung.
G. Metode Analisis Data
Data penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis yang meliputi
statistik deskriptif, uji kualitas data, uji aumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai demografis responden yang meliputi rata-rata (mean), median,
modus dan standar deviasi jawaban responden terkait skenario yang
diberikan.
2. Uji Kualitas Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
sehingga kualitas kuesioner, kesungguhan responden dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan faktor situasional merupakan hal yang sangat
penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat
ditentukan oleh alat pengukur variabel yang akan diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner dalam mengukur suatu konstruk dan apakah
dimensi-dimensi yang diukur secara sungguh-sungguh mampu
menjadi item-item dalam pengukuran (Ghozali, 2009:49; Sekaran,
2006:42). Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor pertanyaan. Jika koefisien korelasi (r) bernilai
positif dan lebih besar dari r tabel, maka dinyatakan bahwa butir
pertanyaan tersebut valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif,
atau positif namun lebih kecil dari r tabel, maka butir pertanyaan
dinyatakan invalid dan harus dihapus.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi
kuesioner dalam mengukur suatu konstruk yang sama (Sekaran,
2006:40). Reliabilitas instrumen penelitian dalam penelitian ini diuji
dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha. Jika nilai
koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa
instrumen penelitian tersebut handal atau reliabel (Ghozali,
2009:46).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian
untuk mendeteksi ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik atas
persamaan regresi yang digunakan. Dalam penelitian ini asumsi klasik
yang dianggap penting adalah:
1) Tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen
2) Tidak terjadi heterokedastisitas atau varian variabel pengganggu
yang konstan
3) Memiliki distribusi normal
Sedangkan untuk uji autokorelasi tidak perlu dilakukan karena data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data silang waktu
(crossection), bukan merupakan data yang berasal dari beberapa periode
yang berurutan (time series). Masalah autokorelasi relatif jarang terjadi
pada data silang waktu karena gangguan pada observasi yang berbeda
berasal dari individu atau kelompok yang berbeda (Ghozali, 2009:100).
Oleh karena itu pengujian-pengujian yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Uji Multikolonieritas
Adanya multikolonieritas merupakan pelanggaran dalam
asumsi klasik. Multikolonieritas maksudnya tidak boleh terjadi
hubungan antarvariabel independen. Uji multikolonieritas bertujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji
multikolonieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai toleransi. Jika
VIF < 10 dan nilai toleransi > 0.10 maka tidak terjadi gejala
multikolonieritas (Ghozali, 2009:95).
b. Uji Heterokedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
dependen dengan residualnya. Dasar analisis grafik plot jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
dibawah sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2009:126).
Untuk melengkapi hasil analisis grafik plot digunakan uji
glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:129).
c. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak
dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis
grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas
yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusana dalam
uji normalitas menggunakan analisis grafik, jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2009:149).
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability
plot digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Pada uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov dapat
dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas
signifikan diatas 0.05, maka variabel tersebut terdistribusi secara
normal (Ghozali, 2009:152).
4. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Linear
Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam tiga
variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen dan variabel
intervening. Variabel intervening memiliki dua fungsi, yaitu sebagai
variabel independen dan variabel dependen. Variabel intervening
berfungsi sebagai variabel independen untuk melihat pengaruh
variabel independen dengan variabel dependen melalui variabel
intervening, dan berfungsi sebagai variabel dependen untuk melihat
kelayakan variabel tersebut sebagai pemediasi.
Teknik pengujian hipotesi di dalam penelitian ini dilakukan
dengan program SPSS for Windows 17.0. Pengujian ini dilakukan
untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Adapun model
untuk mengetahui peran komitmen organisasi dalam hubungan
komitmen profesional pada perilaku disfungsional audit
menggunakan analisis persamaan regresi yaitu:
Hipotesis satu (H1)
KO = a + b1KP + e1 ....................................... (persamaan 1)
Hipotesis dua (H2) dan tiga (H3)
PDA = a + b1KP + b2KO + e2 ....................... (persamaan 2)
Keterangan:
PDA = perilaku disfungsional audit
a = konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
KP = komitmen profesional
KO = komitmen organisasi
e1, e2 = eror
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah dengan uji
signifikansi parameter individual (uji t statistik). Uji t digunakan
untuk menguji pengaruh tingkat signifikansi koefisien variabel
independen terhadap variabel dependen. Untuk pengujian dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Perumusan hipotesis
Hipotesis satu
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif komitmen
profesional (KP) terhadap komitmen organisasi (KO)
H1 : Terdapat pengaruh positif komitmen profesional
(KP) terhadap komitmen organisasi (KO)
Hipotesis dua
H0 : Tidak terdapat pengaruh negatif komitmen organisasi
(KO) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA)
H1 : Terdapat pengaruh negatif komitmen organisasi (KO)
terhadap perilaku disfungsional audit (PDA)
Hipotesis tiga
H0 : Tidak terdapat pengaruh negatif komitmen
profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA)
H1 : Terdapat pengaruh negatif komitmen profesional
(KP) terhadap perilaku disfungsional audit (PDA
2. Menentukan level of significance (α) sebesar 0.05 atau 5%.
3. Kesimpulan jawaban hipotesis didasarkan pada kriteria
sebagai berikut:
H0 : apabila p-value > 0.05, maka H0 diterima
H1 : apabila p-value < 0.05, maka H0 ditolak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pengujian hipotesis selanjutnya yaitu dengan uji nilai F.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang diamati berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji ANOVA pada tingkat
keyakinan 95%. Model dikatakan fit jika p-value nilai F < 0.05.
b. Uji Path Analysis
Variabel intervening merupakan variabel antara yang
berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Menurut Riduwan
dan Kuncoro (2008:2), model analisis jalur digunakan untuk
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung beberapa
variabel eksogen (bebas) terhadap variabel endogen (terikat).
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan
kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori. Anak panah
menunjukkan hubungan antar variabel. Di dalam menggambarkan
diagram jalur, yang perlu diperhatikan adalah anak panah berkepala
satu yang merupakan hubungan regresi. Hubungan langsung terjadi
jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel
ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tadi. Pada setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
variabel independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel
mediasi dan berfungsi menjelaskan jumlah varian yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel lain (Ghozali, 2009: 211).
Langkah-langkah untuk menguji analisis jalur (path analysis)
menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:116) adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Hipotesis empat
H0 : Tidak terdapat pengaruh tidak langsung komitmen
profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA) melalui komitmen organisasi (KO)
H1 : Terdapat pengaruh tidak langsung komitmen
profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA) melalui komitmen organisasi (KO)
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien
regresi
Sesuai dengan pembahasan rumusan masalah dan tujuan
masalah pada penelitian ini, hipotesis dari penelitian antara
variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku
disfungsional audit (PDA), variabel independen yaitu
komitmen profesional (KP) dan variabel intervening yaitu
komitmen organisasi (KO). Untuk menguji hipotesis ini
menggunakan metode analisis jalur (path analysis) karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
komitmen profesional (KP) dapat berpengaruh langsung
terhadap PDA, tetapi dapat juga pengaruhnya tidak langsung
yaitu melalui KO lebih dahulu baru kemudian ke PDA. Jadi
semakin tinggi komitmen profesional akan membawa
pengaruh KO dan dengan pengaruh tersebut akan membawa
pengaruh pula terhadap PDA, sehingga:
- Pengaruh langsung KP ke PDA = p1
- Pengaruh tidak langsung KP ke KO ke
PDA = p2 x p3
- Total pengaruh (korelasi KP ke PDA) = p1 + (p2 x p3)
Dari persamaan diatas, maka dapat digambarkan diagram
jalur sebagai berikut:
Koefisien jalur adalah standarizdized koefisien regresi.
Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan
struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan
Gambar 3.1 Model Diagram Jalur
p1
p3 p2
PDA KP
KO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
hubungan yang dihipotesiskan. Berdasarkan model penelitian
diatas, maka persamaannya adalah sebagai berikut:
Hipotesis empat (H4)
KO = a + b1KP + e1 ................................. (persamaan 1)
PDA = a + b1KP + b2KO + e2 ................... (persamaan 2)
Standardized koefisien untuk komitmen profesional
pada persamaan (1) akan memberikan nilai p2. Sedangkan
koefisien untuk komitmen profesional dan komitmen
organisasi pada persamaan (2) akan memberikan nilai p1 dan
p3.
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan
4. Menghitung koefisien jalur secara individu
5. Meringkas dan menyimpulkan
a. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil atau sama
dengan 0.05 (sig ≤ 0.05) maka H0 ditolak, dan H1
diterima, artinya signifikan.
b. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih besar atau sama
dengan 0.05 (sig ≥ 0.05) maka H0 diterima, dan H1
ditolak, artinya tidak signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
BAB 4
PEMBAHASAN
A. Analisis Pendahuluan
1. Deskripsi Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah responden yang merupakan auditor di
KAP wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta yang diperoleh
dengan teknik judgement sampling. Data diperoleh melalui penyebaran
kuesioner secara langsung kepada responden pada setiap KAP. Kuesioner yang
disampaikan pada responden disertai surat permohonan untuk menjadi
responden dan penjelasan mengenai tujuan penelitian.
Kuesioner penelitian diserahkan langsung ke setiap kantor akuntan publik
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta kemudian diambil
langsung setelah kuesioner selesai diisi. Jangka waktu lamanya pengembalian
kuesioner setelah diisi adalah 2 minggu dihitung mulai dari kuesioner
diserahkan. Kerangka sampel yang berupa daftar KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Surakarta yang masih aktif tahun 2012 dalam tabel 4.1 dan
tabel 4.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 4.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
pada Tahun 2012
No Nama KAP Alamat 1 KAP Bismar, Muntalib &
Yunus Jl. Soka No. 12
2 KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (CAB)
Gedung Pusat “UTY” Lt. 1 Ringroad Utara, Jombor
3 KAP Drs. Henry Susanto Jl. Gadjah Mada No. 22 4 KAP Drs. Kumalahadi Jl. Kranji No. 90 Serang Baru, Ngaglik,
Sleman 5 KAP Dra. Suhartati dan
Rekan (CAB) Perum Nogotirto No. 11 Gamping, Sleman
6 KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, MM
Jl. Beo No. 148
7 KAP Drs. Hadiono Jl. Kusbini No. 27 8 KAP Hadori dan Rekan
(CAB) Jl. Dr. Sardjito No. 9
9 KAP Drs. Inaresjz Kemalawarta
Jl. Ringin Putih No.7 Panggan Kota Gede
10 KAP Indarto Waluyo Jl. Ring Road Timur No.33 Wonocatur Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Tabel 4.2 Daftar Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta pada Tahun 2012
No Nama KAP Alamat 1 KAP Payamta (CAB) Jl. Ir. Sutarmi No. 25 2 KAP Wartono Jl. Budi Santoso No. 158 3 KAP Drs. Hanung
Triatmoko, Ak Jl. Ki Mangung Sarkoro No. 55
4 KAP Rachmat Wahyudi Jl. Cipto Mangunkusumo No. 3A Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Kuesioner yang telah diisi oleh responden, selanjutnya diteliti
kelengkapannya dan data yang tidak lengkap disisihkan. Dari responden
tersebut, jumlah kuesioner yang disebarkan 67 dan yang kembali sebanyak 52,
tetapi 4 kuesioner diantaranya tidak diisi, sehingga data populasi penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
adalah sebanyak 48 responden. Tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut merupakan
rincian dan ringkasan pengiriman dan pengambilan kuesioner.
Tabel 4.3 Rincian Penyebaran Kuesioner pada Kantor Akuntan Publik Wilayah
DIY dan Surakarta
No Nama KAP Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang diisi
Kuesioner yang dapat
diolah 1 KAP Bismar, Muntalib
& Yunus 5 5 5
2 KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (CAB)
6 6 6
3 KAP Drs. Henry Susanto
5 5 5
4 KAP Dra. Suhartati dan Rekan (CAB)
1 1 1
5 KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, MM
5 5 5
6 KAP Drs. Hadiono 5 5 5 7 KAP Hadori dan
Rekan (CAB) 5 3 3
8 KAP Indarto Waluyo 5 - - 9 KAP Payamta (CAB) 10 8 8 10 KAP Wartono 10 10 10 11 KAP Drs. Hanung
Triatmoko, Ak 5 - -
12 KAP Rachmat Wahyudi
5 - -
Total 67 48 48 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Tabel 4.4 Rincian Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner
Kuesioner Jumlah Kuesioner yang disebar 67 Kuesioner yang kembali 52 Kuesioner tidak diisi 4 Kuesioner yang dapat digunakan 48
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Deskripsi Responden
Berdasarkan hasil tanggapan responden, maka dibawah ini akan
dijelaskan terlebih dahulu mengenai identitas responden. Deskripsi responden
auditor diidentifikasikan dengan jenis kelamin, pendidikan, jabatan dan lama
bekerja.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil
identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.5
dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Pria 28 58.3% 2 Wanita 20 41.7%
Jumlah 48 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden adalah
auditor yang bekerja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Surakarta yang terdiri dari 28 responden (58.3%) berjenis kelamin pria
dan 20 responden (41.7%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan
informasi tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini adalah pria (58.3%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil
identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.6
dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jenjang
pendidikannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Pendidikan Responden
No Kategori Jumlah Presentase 1 S3 0 0% 2 S2 1 2.1 % 3 S1 39 81.3 % 4 D3 8 16.7 % 5 Lainnya 0 0%
Jumlah 48 100 % Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden yang
memiliki pendidikan tingkat S2 sebanyak 1 responden (2.2%), 39
responden (81.3%) memiliki pendidikan tingkat S1 dan 8 responden
(16.7%) memiliki pendidikan tingkat D3. Berdasarkan informasi tersebut
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
memiliki pendidikan tingkat S1 (81.3%). Hal ini dikarenakan pekerjaan di
KAP sebagai auditor merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan
pendidikan tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil
identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.7
dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan jabatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Jabatan
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Junior Auditor 37 77.1% 2 Senior Auditor 10 20.8% 3 Manajer 0 0% 4 Partner 1 2.1%
Jumlah 48 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden yang
menempati posisi junior auditor sebanyak 37 responden (77.1%), 10
responden (20.8%) menempati posisi senior auditor dan 1 responden
(2.1%) menempati posisi sebagai partner. Berdasarkan informasi tersebut
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
adalah menempati posisi sebagai junior auditor (77.1%). Kondisi
demikian menunjukkan bahwa rata-rata responden masih memiliki
pengalaman yang belum cukup lama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan tanggapan responden yang terkumpul, maka hasil
identifikasi responden dapat disajikan dalam tabel ini. Pada tabel 4.8
dapat diketahui proporsi karakteristik responden berdasarkan lama
bekerja adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Bekerja Jumlah Persentase 1 < 1 tahun 0 0% 2 1 – 5 tahun 43 89.6% 3 > 5 tahun 5 10.4%
Jumlah 45 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui komposisi responden
berdasarkan lamanya bekerja sebagai auditor adalah sebanyak 43
responden (89.6%) telah bekerja sebagai auditor selama rentang waktu 1
sampai 5 tahun, 5 responden (10.4%) telah bekerja selama rentang waktu
lebih dari 5 tahun.
Berdasarkan informasi diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini telah bekerja sebagai auditor selama
rentang waktu 1 sampai 5 tahun (89.6%). Kondisi demikian menunjukkan
bahwa rata-rata responden masih belum cukup lama bekerja di Kantor
Akuntan Publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3. Diskripsi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah perilaku
disfungsional audit (PDA), komitmen profesional (KP) dan komitmen
organisasi (KO). Variabel perilaku disfungsional audit yang digunakan ada 5
item pertanyaan, variabel komitmen profesional yang digunakan ada 18 item
pertanyaan dan variabel komitmen organisasi yang digunakan ada 12 item
pertanyaan. Pada tabel 4.9 dapat dilihat statistik deskriptif dari variabel-variabel
penelitian yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan sesungguhnya, rata-rata
serta standar deviasi. Pada tabel tersebut disajikan kisaran teoritis yang
merupakan kisaran atas bobot jawaban yang secara teoritis didesain dalam
kuesioner dan kisaran sesungguhnya yaitu nilai terendah sampai tertinggi atas
jawaban responden yang sesungguhnya.
Tabel 4.9 Statistik deskriptif variabel penelitian
Variabel Teoritis Sesungguhnya
Kisaran Mean Kisaran Mean SD Perilaku disfungsional audit 5 – 25 15 6 – 21 11.62 4.541 Komitmen profesional 18 – 90 54 52 – 82 68.37 6.034 Komitmen organisasi 12 – 60 36 36 – 59 45.83 5.285
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat disajikan hasil statistik deskriptif
tentang variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a. Perilaku Disfungsional Audit
Skala pengukuran variabel perilaku disfungsional audit yang tinggi
menunjukkan bahwa auditor sering melakukan tindakan perilaku
disfungsional audit yang dapat mereduksi kualitas audit secara langsung
dalam melaksanakan proses audit, dan skala yang rendah menunjukkan
bahwa auditor tidak pernah melakukan tindakan perilaku disfungsional
audit yang dapat mereduksi kualitas audit dalam proses audit. Secara
lebih rinci skor untuk variabel perilaku disfungsional audit adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi variabel perilaku disfungsional audit
Variabel Jumlah Butir
Pertanyaan
Teoritis Sesungguhnya
Kisaran Mean Kisaran Mean
PDA1 1 1 – 5 3 1 – 5 2.25 PDA2 1 1 – 5 3 1 – 5 2.48 PDA3 1 1 – 5 3 1 – 5 2.56 PDA4 1 1 – 5 3 1 – 5 2.25 PDA5 1 1 – 5 3 1 – 4 2.08 Jumlah 5 5 – 25 15 6 – 21 11.62
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Variabel perilaku disfungsional audit diukur dengan lima item
pertanyaan yang menunjukkan seberapa sering responden melakukan
setiap bentuk tindakan perilaku disfungsional audit yang dapat mereduksi
kualitas audit secara langsung. Skala pengukuran menggunakan skala
likert lima poin yaitu mulai dari poin satu (tidak pernah) sampai poin lima
(hampir selalu). Dengan demikian skor teoritis adalah 5 (frekuensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
melakukan perilaku disfungsional audit rendah) sampai 25 (frekuensi
melakukan perilaku disfungsional audit tinggi). Hasil pengukuran atas
seluruh jawaban responden menunjukkan skor sesungguhnya terletak
pada kisaran 6 – 21 dengan skor rata-rata adalah 11.62. Hal ini
menunjukkan bahwa skor rata-rata total perilaku disfungsional audit
sebesar 11.62 yang berada jauh dibawah skor rata-rata total teoritis 15
(yaitu 5 dikali 3) dan mendekati nilai teoritis 10 (yaitu 5 dikali 2)
mengindikasikan secara rata-rata responden kadang-kadang melakukan
perilaku disfungsional audit dalam pelaksanaan program audit.
b. Komitmen Profesional
Skala pengukuran variabel komitmen profesional yang tinggi
menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang
tinggi pada profesinya sebagai auditor, dan skala yang rendah
menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang
rendah pada profesinya sebagai auditor. Secara lebih rinci skor untuk
variabel komitmen profesional adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi variabel komitmen profesional
Variabel Jumlah Butir
Pertanyaan
Teoritis Sesungguhnya
Kisaran Mean Kisaran Mean
KP 1 1 1 – 5 3 2 – 5 3.67 KP 2 1 1 – 5 3 2 – 5 3.56 KP 3 1 1 – 5 3 2 – 5 4.02 KP 4 1 1 – 5 3 3 – 5 4.31 KP 5 1 1 – 5 3 2 – 5 4.27 KP 6 1 1 – 5 3 1 – 5 3.29 KP 7 1 1 – 5 3 2 – 5 3.38 KP 8 1 1 – 5 3 2 – 5 4.17 KP 9 1 1 – 5 3 2 – 5 3.75 KP 10 1 1 – 5 3 3 – 5 3.92 KP 11 1 1 – 5 3 2 – 5 4.23 KP 12 1 1 – 5 3 2 – 5 3.92 KP 13 1 1 – 5 3 3 – 5 3.94 KP 14 1 1 – 5 3 2 – 5 3.88 KP 15 1 1 – 5 3 1 – 5 2.96 KP 16 1 1 – 5 3 1 – 5 2.96 KP 17 1 1 – 5 3 2 – 5 4.10 KP 18 1 1 – 5 3 3 – 5 4.06 Jumlah 18 18 – 90 54 52 – 82 68.37
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Variabel komitmen profesional diukur dengan delapan belas item
pertanyaan yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat komitmen
profesional yang dimiliki oleh auditor terhadap profesinya. Skala
pengukuran menggunakan skala likert lima poin yaitu mulai dari poin
satu (sangat tidak setuju) sampai poin lima (sangat setuju). Dengan
demikian skor teoritis adalah 18 (frekuensi tingkat komitmen profesional
rendah) sampai 90 (frekuensi tingkat komitmen profesional tinggi). Hasil
pengukuran atas seluruh jawaban responden menunjukkan skor
sesungguhnya terletak pada kisaran 52 – 82 dengan skor rata-rata adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
68.37. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata total komitmen
profesional sebesar 68.37 yang berada jauh diatas skor rata-rata total
teoritis 54 (yaitu 18 dikali 3) dan mendekati nilai teoritis 72 (yaitu 18
dikali 4) mengindikasikan secara rata-rata responden memiliki tingkat
loyalitas profesi yang tinggi.
c. Komitmen Organisasi
Skala pengukuran variabel komitmen organisasi yang tinggi
menunjukkan bahwa auditor memiliki tingkat loyalitas individu yang
tinggi terhadap tempatnya bekerja dalam hal ini pada kantor akuntan
publik, dan skala yang rendah menunjukkan bahwa auditor memiliki
tingkat loyalitas individu yang rendah terhadap tempatnya bekerja sebagai
auditor. Secara lebih rinci skor untuk variabel komitmen organisasi
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi variabel komitmen organisasi
Variabel Jumlah Butir
Pertanyaan
Teoritis Sesungguhnya
Kisaran Mean Kisaran Mean
KO 1 1 1 – 5 3 2 – 5 4.13 KO 2 1 1 – 5 3 3 – 5 4.12 KO 3 1 1 – 5 3 3 – 5 4.19 KO 4 1 1 – 5 3 3 – 5 4.23 KO 5 1 1 – 5 3 2 – 5 3.69 KO 6 1 1 – 5 3 2 – 5 3.56 KO 7 1 1 – 5 3 2 – 5 3.65 KO 8 1 1 – 5 3 2 – 5 3.90 KO 9 1 1 – 5 3 3 – 5 3.73 KO 10 1 1 – 5 3 3 – 5 3.54 KO 11 1 1 – 5 3 3 – 5 3.58 KO 12 1 1 – 5 3 2 – 5 3.52 Jumlah 12 12 – 60 36 36 – 59 45.83
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Variabel komitmen organisasi diukur dengan dua belas item
pertanyaan yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat komitmen
organisasi yang dimiliki oleh auditor terhadap tempatnya bekerja. Skala
pengukuran menggunakan skala likert lima poin yaitu mulai dari poin
satu (sangat tidak setuju) sampai poin lima (sangat setuju). Dengan
demikian skor teoritis adalah 12 (frekuensi tingkat komitmen organisasi
rendah) sampai 60 (frekuensi tingkat komitmen organisasi tinggi). Hasil
pengukuran atas seluruh jawaban responden menunjukkan skor
sesungguhnya terletak pada kisaran 36 – 59 dengan skor rata-rata adalah
45.83. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata total komitmen
profesional sebesar 45.83 yang berada jauh diatas skor rata-rata total
teoritis 36 (yaitu 12 dikali 3) dan mendekati nilai teoritis 48 (yaitu 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
dikali 4) mengindikasikan secara rata-rata responden memiliki tingkat
loyalitas yang tinggi pada tempanya bekerja dalam hal ini adalah di
kantor akuntan publik.
B. Analisis Data
1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada
uji validitas kali ini menggunakan korelasi bivariate antara masing-masing skor
indikator dengan total skor konstruk. Hasil uji validitas jika menunjukkan hasil
Sig (2-tailed) pada setiap indikator variabel < 0.05 maka variabel tersebut dapat
dikatakan valid.
a. Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit
Tabel 4.13 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit
Variabel Signifikan Status PDA1 0.000 Valid PDA2 0.000 Valid PDA3 0.000 Valid PDA4 0.000 Valid PDA5 0.000 Valid
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Pada tabel 4.13 dapat diketahui signifikansi masing-masing item
pertanyaan yang mewakili variabel perilaku disfungsional audit. Dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tabel tersebut dapat dilihat bahwa item pertanyaan PDA1, PDA2, PDA3,
PDA4, PDA5 menunjukkan nilai yang signifikan yaitu < 0.05 sehingga
semua item pertanyaan dari variabel perilaku disfungsional audit tersebut
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis penelitian
selanjutnya.
b. Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional
Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional
Variabel Signifikan Status KP 1 0.393 Tidak Valid KP 2 0.017 Valid KP 3 0.006 Valid KP 4 0.000 Valid KP 5 0.001 Valid KP 6 0.018 Valid KP 7 0.005 Valid KP 8 0.006 Valid KP 9 0.005 Valid KP 10 0.000 Valid KP 11 0.000 Valid KP 12 0.000 Valid KP 13 0.001 Valid KP 14 0.004 Valid KP 15 0.000 Valid KP 16 0.001 Valid KP 17 0.000 Valid KP 18 0.020 Valid
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Pada tabel 4.14 dapat diketahui signifikansi masing-masing item
pertanyaan yang mewakili variabel komitmen profesional. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa variabel KP2, KP3, KP4, KP5, KP6, KP7,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
KP8, KP9, KP10, KP11, KP12, KP13, KP14, KP15, KP16, KP17, KP18
menunjukkan nilai yang signifikan yaitu < 0.05 sehingga item-item
pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis
penelitian selanjutnya. Satu item pertanyaan yang tidak valid yaitu KP1
dikarenakan nilai signifikansinya > 0.05 sehingga item pertanyaan ini
selanjutnya dihapus dan tidak dipergunakan dalam analisis penelitian
selanjutnya. Kemudian seluruh pertanyaan yang valid diuji validitasnya
kembali dan menghasilkan output seperti terlihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Komitmen Profesional
Variabel Signifikan Status KP 2 0.052 Tidak Valid KP 3 0.003 Valid KP 4 0.000 Valid KP 5 0.000 Valid KP 6 0.026 Valid KP 7 0.008 Valid KP 8 0.002 Valid KP 9 0.003 Valid KP 10 0.000 Valid KP 11 0.000 Valid KP 12 0.000 Valid KP 13 0.001 Valid KP 14 0.002 Valid KP 15 0.000 Valid KP 16 0.003 Valid KP 17 0.000 Valid KP 18 0.028 Valid
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan pengujian
kembali dengan menghapus item pertanyaan KP1, masih ada item
pertanyaan yaitu KP2 yang nilai signifikansinya > 0.05. Item pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
KP2 harus dihapus dan diuji kembali validitasnya sehingga menghasilkan
nilai signifikansi seperti pada tabel 4.16. Pada tabel berikut terlihat bahwa
status seluruh butir pertanyaan sudah valid karena memiliki nilai
signifikansi < 0.05.
Tabel 4.16 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audit
Variabel Signifikan Status KP 3 0.002 Valid KP 4 0.000 Valid KP 5 0.000 Valid KP 6 0.033 Valid KP 7 0.015 Valid KP 8 0.000 Valid KP 9 0.001 Valid KP 10 0.000 Valid KP 11 0.000 Valid KP 12 0.000 Valid KP 13 0.000 Valid KP 14 0.002 Valid KP 15 0.000 Valid KP 16 0.005 Valid KP 17 0.000 Valid KP 18 0.036 Valid
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
c. Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Tabel 4.17 Uji Validitas Variabel Perilaku Disfungsional Audi
Variabel Signifikan Status KO 1 0.000 Valid KO 2 0.000 Valid KO 3 0.000 Valid KO 4 0.000 Valid KO 5 0.000 Valid KO 6 0.000 Valid KO 7 0.000 Valid KO 8 0.000 Valid KO 9 0.004 Valid KO 10 0.000 Valid KO 11 0.000 Valid KO 12 0.000 Valid
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Pada tabel 4.17 dapat diketahui signifikansi masing-masing item
pertanyaan yang mewakili variabel komitmen organisasi. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa variabel KO1, KO2, KO3, KO4, KO5, KO6,
KO7, KO8, KO9, KO10, KO11, KO12, menunjukkan nilai yang
signifikan yaitu < 0.05 sehingga semua item pertanyaan yang mewakili
perilaku komitmen organisasi tersebut dinyatakan valid dan dapat
digunakan untuk analisis penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Pada dasarnya uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut kriteria
Nunnally (1960) suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika menunjukkan
Cronbach’s Alpha > 0.6 maka (Ghozali, 2009:46).
Tabel 4.18 Uji Cronbach’s Alpha
Variabel N of Items Cronbach’s
Alpha Perilaku disfungsional audit 5 0.857 Komitmen profesional 16 0.783 Komitmen organisasi 12 0.860
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Tabel 4.18 menunjukkan uji reliabilitas masing-masing variabel setelah
membuang data-data yang tidak valid pada uji validitas. Nilai Cronbach’s
Alpha untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel perilaku disfungsional audit dengan lima item pertanyaan
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0.857 (85.7%) sehingga variabel ini
reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha > 0.6.
b. Variabel komitmen profesional dengan enam belas item pertanyaan
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0.783 (78.3%) sehingga variabel ini
reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha > 0.6.
c. Variabel komitmen organisasi dengan dua belas item pertanyaan
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0.860 (86.0%) sehingga variabel ini
reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha > 0.6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya hubungan atau korelasi diantara variabel-variabel
bebasnya. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah yang dinamakan
multikolonieritas. Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam
tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen dan variabel
intervening. Variabel intervening memiliki dua fungsi, yaitu sebagai
variabel independen dan variabel dependen. Multikolonieritas dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara menilai nilai Variance Inviation
Factor (VIF) dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Tabel 4.19 berikut menunjukkan hasil uji multikolonieritas.
Tabel 4.19 Uji Multikolonineritas
Coefficients (a)
Model Variabel
Independen Variabel
Dependen Collinearity Statistics Tolerance VIF
Pers. Regresi 1 Total KP Total KO 1.000 1.000 Pers. Regresi 2 Total KO
Total PDA .738 1.355
Total KP .738 1.355 Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Berdasarkan tabel 4.19 hasil uji multikolonieritas diatas,
perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya 95%. Hasil perhitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
nilai VIF kedua persamaan regresi juga menunjukkan hal yang sama,
yaitu tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi yang digunakan pada penelitian ini.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji terhadap adanya heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance
residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Sebagaimana
diuraikan pada subbab terdahulu bahwa variabel intervening memiliki dua
fungsi, yaitu sebagai variabel independen dan variabel dependen.
Jika variabel independen secara signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Berikut ini ditunjukkan gambar plot hasil
uji heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP dan KO
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas – Persamaan Regresi KP, KO dan PDA
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Gambar 4.1 dan gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
heteroskedastisitas pada dua model regresi, sehingga kedua model regresi
layak dipakai untuk memprediksi perilaku disfungsional audit
berdasarkan masukan variabel independen komitmen profesional dan
komitmen organisasi.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup
signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.
Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan
hasil grafik plot. Maka dari itu diperlukan uji statistik yang lebih
menjamin keakuratan hasil, salah satunya dengan uji glejser. Tabel 4.20
berikut menunjukkan hasil uji glejser.
Tabel 4.20 Uji Glejser
Model Variabel
Independen Variabel
Dependen Sig.
Pers. Regresi 1 (Constant) .067 Total KP Total KO .300
Pers. Regresi 2 (Constant) .312 Total KO
Total PDA .134
Total KP .053 Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
Hasil tabel 4.20 menunjukkan bahwa setiap variabel independen
dari masing-masing persamaan regresi memiliki nilai signifikan lebih dari
0.05. Jelas bahwa masing-masing variabel independen pada setiap
persamaan regresi tidak signifikan secara statistik mempengaruhi nilai
Absolut Ut (AbsUt). Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
c. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.
Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi
atau sebaran normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Berdasarkan gambar 4.3 dan gambar 4.4 dibawah ini yang
menunjukkan tampilan grafik histogram dan grafik normal plot pada
output uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
kedua persamaan regresi memberikan pola distribusi mendekati normal,
sedangkan pada grafik normal plot kedua persamaan regresi terlihat titik-
titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti
arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa dua model
persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan
karena memenuhi asumsi normalitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP dan KO
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Persamaan Regresi KP, KO dan PDA
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik dapat sebaliknya.
Oleh sebab itu dianjurkan disamping menggunakan uji grafik, dilengkapi
juga dengan uji statistik. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pada tabel 4.21 dibawah ini merupakan hasil
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov untuk persamaan regresi
pertama adalah 0.659 dan tidak signifikan pada 0.778. Sedangkan nilai
Kolmogorov-Smirnov untuk persamaan regresi kedua adalah 0.836 dan
tidak signifikan pada 0.487. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data residual
kedua persamaan regresi berdistribusi secara normal.
Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Model Keterangan Unstandardized
Residual Pers. Regresi 1 Kolmogorov-Smirnov Z .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .778 Pers. Regresi 2 Kolmogorov-Smirnov Z .836
Asymp. Sig. (2-tailed) .487 Sumber: lampiran hasil olah data SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
4. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Satu
Tabel 4.22 Analisis pengaruh positif antara komitmen profesional (KP)
terhadap komitmen organisasi (KO)
Variabel Dependen
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
hitung Sig B
Std. Error
Beta
Konstanta Komitmen Profesional (KP)
17.538
0.463
7.033
0.115
0.512
2.494
4.041
0.016 0.000***
Variabel dependen R square Adjusted R square F hitung Sig. F
: Komitmen Organisasi (KO) : 0.262 : 0.246 : 16.329 : 0.000
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Keterangan : *** (signifikan pada tingkat signifikansi 1%)
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional (KP) terhadap
komitmen organisasi (KO). Berdasarkan analisis tabel 4.22 besarnya nilai
konstanta positif, yang berarti jika variabel komitmen profesional sama
dengan nol maka komitmen organisasi masih ada kecenderungan
peningkatan. Besarnya koefisien regresi dari variabel independen
komitmen profesional menunjukkan nilai positif sebesar 0.512,
memberikan indikasi bahwa komitmen profesional berpengaruh positif
terhadap komitmen organisasi. Dengan kata lain apabila komitmen
profesional naik maka akan mengakibatkan meningkatnya komitmen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
organisasi dengan anggapan faktor-faktor lainnya konstan. Adapun hasil
analisis model pengaruh antara komitmen profesional (KP) terhadap
komitmen organisasi (KO) dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
KO = 17.538 + 0.512 KP
Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu
dari variabel komitmen profesional (KP) terhadap komitmen organisasi
(KO). Suatu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan signifikan jika
tingkat signifikansi < 0.05. Nilai t variabel komitmen profesional (KP)
sebesar 4.041 dengan tingkat signifikansi 0.000 (p-value < 0.05),
sehingga H0 ditolak artinya komitmen profesional berpengaruh secara
signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkan dari uji ANOVA
atau F test didapat nilai F hitung sebesar 16.329 dengan probabilitas
0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka dapat
dinyatakan bahwa komitmen profesional (KP) dapat digunakan untuk
memprediksi komitmen organisasi (KO). Hipotesis pertama untuk
pengaruh positif antara komitmen profesional terhadap komitmen
organisasi secara langsung terbukti sebagaimana hasil penelitian Paino et
al (2011).
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Kalbers dan
Forgaty (1995) serta Restuningdiah (2009) yang menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
terdapat pengaruh komitmen profesional dan komitmen organisasi. Hasil
ini memberikan makna bahwa auditor perlu memiliki idealisme dalam
menjalankan profesinya sehingga auditor yang memiliki dorongan untuk
menjadi idealis akan berpengaruh pula terhadap rasa ikut memiliki dalam
organisasi. Seorang auditor yang memiliki komitmen pada profesinya
akan memiliki loyalitas pada organisasinya.
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.262 sedangkan R square
yang telah disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0.246. Ini artinya
bahwa 24.6% variabel komitmen organisasi dapat dijelaskan oleh variabel
komitmen profesional. Sedangkan 75.4% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian ini.
b. Uji Hipotesis Dua dan Tiga
Tabel 4.23 Analisis regresi pengaruh komitmen profesional (KP) dan
komitmen organisasi (KO) pada perilaku disfungsional audit (PDA)
Variabel Dependen
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t hitung Sig B Std.
Error Beta
Konstanta Komitmen Profesional (KP) Komitmen Organisasi (KO)
-12.212
0.174
0.288
6.620
0.118
0.130
0.224
0.335
-1.848
1.482
2.211
0.071 0.145 0.032**
Variabel dependen R square Adjusted R square F hitung Sig. F
: Perilaku Disfungsional Audit (PDA) : 0.239 : 0.205 : 7.074 : 0.002
Sumber: lampiran hasil olah data SPSS Keterangan : ** (signifikan pada tingkat signifikansi 5%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh negatif antara komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku
disfungsional audit (PDA). Berdasarkan analisis tabel 4.23 besarnya nilai
konstanta negatif, yang berarti jika variabel komitmen organisasi sama
dengan nol maka perilaku disfungsional audit masih ada kecenderungan
penurunan. Besarnya koefisien regresi dari variabel independen
komitmen organisasi menunjukkan nilai positif sebesar 0.335,
memberikan indikasi bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap perilaku disfungsional audit. Dengan kata lain apabila komitmen
organisasi naik maka akan mengakibatkan meningkatnya perilaku
disfungsional audit dengan anggapan faktor-faktor lainnya konstan.
Adapun hasil analisis model pengaruh antara komitmen organisasi (KO)
terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) dapat ditulis dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
PDA = -12.212 + 0.335 KO
Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu
dari variabel komitmen organisasi (KO) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA). Suatu variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan
signifikan jika tingkat signifikansi < 0.05. Nilai t variabel komitmen
organisasi (KO) sebesar 2.211 dengan tingkat signifikansi 0.032 (p-value
< 0.05), sehingga H0 ditolak artinya komitmen organisasi berpengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
secara signifikan terhadap perilaku disfungsional audit. Sedangkan dari
uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 7.074 dengan
probabilitas 0.002. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka
dapat dinyatakan bahwa komitmen organisasi (KO) dapat digunakan
untuk memprediksi perilaku disfungsional audit (PDA). Hipotesis kedua
untuk pengaruh negatif antara komitmen organisasi terhadap perilaku
disfungsional audit secara langsung tidak terbukti karena hasil penelitian
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara komitmen
organisasi terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung. Hal ini
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Paino et al. (2011)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara komitmen
organisasi terhadap perilaku disfungsional audit.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Maryanti (2005) yang
menunjukkan bahwa hubungan komitmen organisasi dengan perilaku
disfungsional audit menunjukkan adanya hubungan yang positif dan
signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku disfungsional audit
tidak dianggap sebagai perilaku yang disfungsional yang merugikan
melainkan dianggap sebagai alat untuk menunjukkan komitmen seorang
auditor pada organisasinya serta sebagai alat yang potensial untuk
mendapatkan promosi.
Selain itu teory Mowday, Porter dan Dubin (1974) dalam Donnelly
et al. (2003) yang menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
komitmen lebih tinggi akan menunjukkan loyalitas yang besar kepada
perusahaan dimana mereka bekerja dibanding karyawan yang memiliki
komitmen yang lebih rendah, sehingga terdapat kecenderungan bahwa
auditor yang memiliki komitmen yang tinggi pada KAP akan menerima
saran-saran yang diberikan oleh atasan meskipun atasan dapat mendorong
terjadinya perilaku disfungsi audit seperti misalnya penghentian prematur
atas prosedur audit.
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh negatif antara komitmen profesional (KP) terhadap perilaku
disfungsional audit (PDA). Berdasarkan analisis tabel 4.23 besarnya nilai
konstanta negatif, yang berarti jika variabel komitmen profesional sama
dengan nol maka perilaku disfungsional audit masih ada kecenderungan
penurunan. Besarnya koefisien regresi dari variabel independen
komitmen organisasi menunjukkan nilai positif sebesar 0.224,
memberikan indikasi bahwa komitmen profesional berpengaruh positif
terhadap perilaku disfungsional audit. Dengan kata lain apabila komitmen
profesional naik maka akan mengakibatkan meningkatnya perilaku
disfungsional audit dengan anggapan faktor-faktor lainnya konstan.
Adapun hasil analisis model pengaruh antara komitmen profesional (KP)
terhadap perilaku disfungsional audit (PDA) dapat ditulis dalam bentuk
persamaan sebagai berikut:
PDA = -12.212 + 0.224 KP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu
dari variabel komitmen profesional (KP) terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA). Suatu variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan
signifikan jika tingkat signifikansi < 0.05. Nilai t variabel komitmen
profesional (KP) sebesar 1.482 dengan tingkat signifikansi 0.145 (p-value
> 0.05), sehingga H0 diterima artinya komitmen profesional tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku disfungsional audit.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa komitmen profesional (KP)
tidak dapat digunakan untuk memprediksi perilaku disfungsional audit
(PDA). Hipotesis ketiga untuk pengaruh negatif antara komitmen
profesional terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung tidak
terbukti. Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Paino
et al. (2011) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara
komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Malone dan Robert
(1996), Otley dan Pierce (1996) yang menyatakan bahwa komitmen
profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap bentuk perilaku
disfungsional audit. Selain itu penelitian Nugroho (2008) dan Wahyudi et
al. (2011) menghasilkan komitmen profesional tidak memiliki pengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit yang merupakan salah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
satu bentuk perilaku disfungsional audit dikarenakan masa kerja auditor
belum terlalu lama.
Komitmen profesional telah dianggap sebagai variabel penting
untuk mempelajari efek dari komitmen organisasi terhadap perilaku
disfungsional audit sebagaimana yang dipelajari oleh Aranya et al.
(1982), Kalbers dan Fogarty (1995) dan Otley dan Pierce (1996), yang
semuanya menunjukkan bahwa komitmen profesional dan komitmen
organisasi mungkin tidak independen satu sama lain serta komitmen
organisasi merupakan fungsi dari komitmen profesional.
Hasil yang tidak signifikan ini dikarenakan sampel yang digunakan
peneliti merupakan auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik.
Tingkat komitmen profesional auditor yang bekerja di KAP lebih tinggi
dibandingkan dengan yang bekerja pada organisasi non-profesi yaitu
auditor internal dan akuntan pendidik. Hal ini sesuai dengan pendapat
Aranya dan Ferris (1984) yang menyatakan tinggi rendahnya komitmen
profesional auditor dipengaruhi oleh organisasi dimana dia bekerja.
Auditor yang bekerja pada organisasi profesi memiliki komitmen
profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang bekerja
pada organisasi non-profesi. Jadi, hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa meningkatkan komitmen organisasi akan
mempengaruhi rendahnya tingkat perilaku disfungsional audit, tetapi
tidak dengan komitmen profesional. Sehingga, studi ini mengidentifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
komitmen organisasi sebagai pengaruh penting terhadap perilaku
disfungsional audit.
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.239 sedangkan R square
yang telah disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0.205. Ini artinya
bahwa 20.5% variabel perilaku disfungsional audit dapat dijelaskan oleh
variabel komitmen organisasi dan komitmen profesional. Sedangkan
79.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam
model penelitian ini.
c. Uji Hipotesis Empat
Pada tabel 4.22 sebelumnya telah ditampilkan hasil analisis
persamaan regresi 1 yang menghasilkan standardize koefisien komitmen
profesional sebesar 0.512 dan signifikan pada 0.000 yang berarti bahwa
komitmen profesional mempengaruhi komitmen organisasi. Nilai
koefisien standardized beta 0.512 merupakan nilai path atau jalur p2.
Sedangkan pada tabel 4.23 menunjukkan hasil persamaan regresi 2
dengan nilai standardized beta untuk komitmen profesional 0.224 dengan
tingkat signifikansi 0.145 (diatas 0.05) menunjukkan bahwa status
komitmen profesional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku disfungsional audit. Sedangkan nilai standardized beta variabel
komitmen organisasi sebesar 0.335 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.032 (dibawah 0.05) menunjukkan bahwa komitmen organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku disfungsional audit di
dalam persamaan ini. Nilai standardized beta komitmen profesional 0.224
merupakan nilai jalur p1 dan nilai standardized beta komitmen organisasi
0.335 merupakan nilai jalur p3.
Dari hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit
harus melalui komitmen organisasi, sehingga komitmen organisasi
memediasi pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku
disfungsional audit. Hal ini menguatkan posisi atau kedudukan variabel
komitmen organisasi sebagai variabel pemediasi sebagaimana dalam
acuan jurnal utama Paino et al (2011), sehingga hipotesis empat
didukung.
Penghitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur yang
menggunakan nilai standardized beta dari masing-masing varibel. Berikut
disajikan gambar untuk masing-masing nilai koefisien jalur.
Keterangan : *** (signifikan pada tingkat signifikansi 1%) ** (signifikan pada tingkat signifikansi 5%) ts (tidak signifikan)
Gambar 4.5
Hasil Uji Path Analysis
p1= 0.224ts
p3 = 0.335** p2 = 0.512***
PDA KP
KO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Penghitungan hasil analisis jalur diatas adalah:
Total pengaruh komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional
audit sebagai berikut:
Pengaruh langsung KP ke PDA (p1) = 0.224ts
Pengaruh tidak langsung KP ke KO ke PDA (p2 x p3) = 0.172**
Total pengaruh langsung dan tidak langsung (p1 + (p2 x p3)) = 0.396
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
langsung komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit
adalah sebesar 0.224, tetapi pengaruh langsung ini tidak signifikan.
Besarnya pengaruh tidak langsung komitmen profesional terhadap
perilaku disfungsional audit melalui komitmen organisasi harus
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.512 x 0.335 = 0.172,
dimana p2 dan p3 signifikan. Oleh karena koefisien hubungan langsung
tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen profesional
(KP) tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional
audit (PDA), tetapi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku
disfungsional audit yaitu dari KP ke KO (sebagai intervening) kemudian
ke PDA. Untuk itu hipotesis empat dalam penelitian ini didukung.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Paino et al. (2011) bahwa
terdapat pengaruh tidak langsung komitmen profesional terhadap perilaku
disfungsional audit melalui komitmen organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini disajikan hasil kesimpulan dari analisis data penelitian serta hasil
pengujian hipotesis pada bab sebelumnya. Selain itu pada bab ini akan dipaparkan
keterbatasan serta memberikan saran sehingga penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terkait.
A. Kesimpulan
1. Hasil pengujian instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitan ini
yakni untuk uji validitas semua item pertanyaan dari variabel perilaku
disfungsional audit dan komitmen organisasi memiliki valid yang baik,
sedangkan item pertanyaan variabel komitmen profesional semua valid
setelah dua item pertanyaan yaitu KP1 dan KP2 dihapus dan tidak
digunakan untuk analisis penelitian selanjutnya. Untuk hasil uji
reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha untuk masing-masing variabel
menunjukkan reliabilitas yang baik.
2. Hasil uji asumsi klasik untuk semua persamaan regresi yang digunakan
pada penelitian ini yakni uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan
uji normalitas bebas dari penyakit sehingga hasil analisis regresi bebas
dari bias.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
3. Pada pengujian hipotesis pertama menunjukkan adanya pengaruh positif
secara signifikan antara komitmen profesional terhadap komitmen
organisasi secara langsung. Hasil ini konsisten dengan penelitian Kalbers
dan Forgaty (1995) serta Paino et al. (2011) yakni terdapat korelasi positif
antara komitmen profesional dan komitmen organisasi.
4. Pada pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap perilaku
disfungsional audit secara langsung. Hasil ini tidak konsisten dengan
penelitian Paino et al. (2011) yakni terdapat pengaruh negatif antara
komitmen organisasi terhadap perilaku disfungsional audit. Akan tetapi
hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Maryanti (2005) yang
menunjukkan bahwa hubungan komitmen organisasi dengan perilaku
disfungsional audit menunjukkan adanya hubungan yang positif dan
signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku disfungsional audit
tidak dianggap sebagai perilaku yang disfungsional yang merugikan
melainkan dianggap sebagai alat untuk menunjukkan komitmen seorang
auditor pada organisasinya serta sebagai alat yang potensial untuk
mendapatkan promosi.
5. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa komitmen profesional
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku disfungsional audit
secara langsung. Hasil ini konsisten dengan penelitian Paino et al. (2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
yakni tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara komitmen
profesional terhadap perilaku disfungsional audit.
6. Pengujian hipotesis empat menunjukkan bahwa komitmen profesional
tidak berpengaruh secara langsung terhadap perilaku disfungsional audit
tetapi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku disfungsional
audit yaitu melalui komitmen organisasi. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa komitmen organisasi menjadi variabel yang memediasi antara
komitmen profesional terhadap perilaku disfungsional audit. Hasil ini
konsisten dengan penelitian Paino et al. (2011) yakni terdapat pengaruh
tidak langsung antara komitmen profesional terhadap perilaku
disfungsional audit melalui komitmen organisasi.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang membatasi
kesempurnaannya. Oleh karena itu, keterbatasan ini perlu diperhatikan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya:
1. Penelitian hanya dilakukan pada auditor kantor akuntan publik di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta, tidak sampai pada seluruh kantor
akuntan publik di Pulau Jawa ataupun yang ada di seluruh wilayah
Indonesia sehingga belum dapat digeneralisasikan.
2. Karakteristik yang menjadi sampel penelitian terdiri dari semua level
auditor, sehingga kemungkinan akan terjadi bias pada jawaban responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
3. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner
belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya yang akan berbeda
apabila data diperoleh melalui wawancara langsung.
4. Hasil nilai adjusted R square yang masih rendah pada hubungan setiap
variabel menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang mempengaruhi
variabel perilaku disfungsional audit yang dilakukan oleh auditor.
5. Penelitian masih menggunakan analisis regresi linear dan uji path
analysis untuk menguji hubungan setiap variabel.
C. Saran
Penelitian dimasa datang sebaiknya memperhatikan keterbatasan yang
dimiliki oleh penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, maka dapat diajukan saran
penelitian antara lain:
1. Penulis menyarankan kepada peneliti-peneliti berikutnya untuk
menambah jumlah sampel penelitian dan juga memperluas area
penelitian. Hal ini dikarenakan agar penelitian yang dilakukan akan lebih
mendukung dan dapat digeneralisasikan.
2. Penulis menyarankan bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk melakukan
penelitian hanya fokus pada satu level auditor. Hal ini dikarenakan agar
hasil jawaban responden akan lebih valid dan reliabel.
3. Penulis menyarankan bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk melakukan
wawancara secara langsung, tidak hanya dengan metode kuesioner saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Hal ini diperlukan agar data yang diperoleh dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang keadaan yang sebenarnya.
4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan memasukkan variabel lain yang
mempengaruhi komitmen organisasi dan perilaku disfungsional audit. Hal
ini untuk mengetahui variabel atau faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi komitmen organisasi sebagai variabel pemediasi dan
perilaku disfungsional audit sebagai variabel dependen.
5. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya apabila sampel yang
digunakan lebih banyak maka sebaiknya menggunakan Structural
Equation Model (SEM) yang dapat memberikan kemampuan untuk
melakukan analisis jalur (path) dengan variabel laten.
D. Implikasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan keterbatasan
penelitian, maka dikembangkan acuan implikasi penelitian secara teoritis
maupun praktis. Beberapa implikasi yang dapat dikembangkan:
1. Implikasi Teoritis
Dalam riset keperilakuan, pengembangan teori atribusi sangat
penting untuk menentukan penyebab perilaku dan sikap individu dalam
lingkungan pekerjaan di kantor akuntan publik. Temuan penelitian ini
juga mengkonfirmasi hasil-hasil penelitian terdahulu dan memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
pemahaman terhadap perilaku disfungsional audit. Secara teoritis, hasil
penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif secara signifikan
antara komitmen profesional terhadap komitmen organisasi secara
langsung memberikan dukungan empiris terhadap hasil-hasil penelitian
terdahulu (Kalbers dan Forgaty, 1995; Paino et al., 2011). Temuan ini
sangat penting untuk pengembangan teori tentang profesionalisme dan
kebutuhan untuk menerapkan pendekatan multidimensi terhadap
penelitian komitmen organisasi dimasa yang akan datang. Pendekatan
multidimensi terhadap komitmen organisasi memberikan pemahaman
yang lebih akurat tentang keterlibatan individu pada organisasinya dalam
hal ini KAP.
Temuan penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap perilaku
disfungsional audit secara langsung mendukung penelitian Maryanti
(2005). Hasil ini mengindikasikan bahwa perilaku disfungsional audit
merupakan alat yang efektif untuk menunjukkan komitmen dan alat yang
potensial untuk mendapatkan promosi.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa komitmen
profesional berpengaruh tidak langsung terhadap perilaku disfungsional
audit melalui komitmen organisasi, sementara pengaruh komitmen
profesional terhadap perilaku disfungsional audit secara langsung tidak
signifikan. Temuan ini menambah dukungan empiris terhadap hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
penelitian Paino et alI. (2011). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
komitmen organisasi merupakan fungsi dari komitmen profesional.
2. Implikasi Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini berguna sebagai masukan bagi
pimpinan KAP perlunya menciptakan lingkungan kerja yang dapat
mengurangi kemungkinan auditor melakukan perilaku disfungsional audit
dalam pelaksanaan program audit. Langkah yang dapat dilaksanakan oleh
KAP adalah melakukan seleksi pada saat merekrut, memberikan program
pelatihan dan pengembangan untuk peningkatan profesionalisme auditor
serta komitmen auditor terhadap KAP. Selain itu juga penting bagi kantor
akuntan publik untuk menekankan pada semua auditor untuk bekerja
secara profesional sehingga akan meningkat pula komitmen auditor
tersebut terhadap KAP tempat auditor bekerja.